STUDI KOMPARATIF PENCUCIAN ALAT MAKAN DENGAN PERENDAMAN DAN AIR MENGALIR TERHADAP JUMLAH KUMAN PADA ALAT MAKAN DI WARUNG MAKAN BU AM GONILAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun Oleh : Jimmy Tomam Azari J 410 009 010 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
15
Embed
STUDI KOMPARATIF PENCUCIAN ALAT MAKAN …eprints.ums.ac.id/27281/21/ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · · 2014-01-06pada Alat Makan di Warung Makan Bu Am Gonilan ... Peralatan makanan yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STUDI KOMPARATIF PENCUCIAN ALAT MAKAN DENGAN
PERENDAMAN DAN AIR MENGALIR TERHADAP JUMLAH
KUMAN PADA ALAT MAKAN DI WARUNG MAKAN
BU AM GONILAN
ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat
Disusun Oleh :
Jimmy Tomam Azari
J 410 009 010
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
Jl. A. Yani Pabelan Tromol I Pos Kartasura Telp (0271) 717417 Surakarta 57102
SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Pembimbing I : Ambarwati, S.Pd, M.Si
NIK : 757
Pembimbing II : Drh. Saiful Latif
NIK : 19631137 199103 1 004
Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi Ilmiah, yang
merupakan ringkasan skripsi dari mahasiswa:
Nama : Jimmy Tomam Azari
NIM : J 410 090 010
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Judul Skripsi : Studi Komparatif Pencucian Alat Makan dengan
Perendaman dan Air Mengalir Terhadap Jumlah Kuman
pada Alat Makan di Warung Makan Bu Am Gonilan
Naskah Artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan ini dibuat semoga dapat digunakan seperlunya
Surakarta, Oktober 2013
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHAATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI
Bismillahirrohmanirrohim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya
Nama : Jimmy Tomam Azari
NIM : J 410 090 010
Fakultas/Jurusan : Kesehatan Masyarakat
Jenis : Skripsi
Judul Skripsi : Studi Komparatif Pencucian Alat Makan dengan
Perendaman dan Air Mengalir Terhadap Jumlah Kuman
pada Alat Makan di Warung Makan Bu Am Gonilan
Dengan ini saya menyatakan bahwa saya menyetujui untuk :
1. Memberikan hak bebas royalty kepada Perpustakaan UMS atas penulisan karya
ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak menyimpan, mengalihkan mediakan/mengalihformatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan serta
menampilkan dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas
pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah.
Dengan pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
STUDI KOMPARATIF PENCUCIAN ALAT MAKAN DENGAN
PERENDAMAN DAN AIR MENGALIR TERHADAP JUMLAH
KUMAN PADA ALAT MAKAN DI WARUNG MAKAN
BU AM GONILAN
Jimmy Tomam Azari J 410 090 010
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Berdasarkan hasil analisis data sampel dengan menggunakan uji paired-
samples t test dengan tingkat signifikan 0,01 %, didapat nilai p = 0,003 (p ≤
0,01), maka Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
antara jumlah kuman pada alat makan yang dicuci dengan menggunakan teknik
perendaman dan air mengalir.
Pembahasan
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa pencucian dengan metode
perendaman dapat menurunkan kuman rata-rata sebesar 1192,5 koloni/cm2,
pencucian piring dengan air mengalir rata-rata dapat menurunkan kuman sebesar
3140 koloni/cm2. Pada tabel 2 yang dilakukan terhadap sampel sendok, rata-rata
penurunan kuman dengan perendaman sebesar 95 koloni/cm2 dan untuk air
mengalir sebesar 1735 koloni/cm2. Sedangkan pada tabel 3 diketahui pencucian
dengan perendaman pada gelas dapat menurunkan jumlah kuman rata-rata sebesar
25 koloni/cm2 dan untuk air mengalir sebesar 110 koloni/cm
2.
Berdasarkan hasil tersebut di atas dapat diketahui bahwa metode
pencucian dengan air mengalir lebih baik dari pada pencucian alat makan dengan
metode perendaman. Hal tersebut dikarenakan pada proses pencucian air mengalir
semua kotoran yang terlarut akan mengalir tanpa mencemari alat makan kembali,
sedangkan pada proses perendaman dimungkinkan kotoran-kotoran dari hasil
bilasan peralatan makan akan terakumulasi pada air rendaman tersebut sehingga
dapat mencemari peralatan lain yang akan dicuci.
Dari hasil uji usap alat makan yang dilakukan sebelum perlakuan dengan
menggunakan metode pencucian yaitu pada piring, sendok dan gelas, rata-rata
jumlah kuman yang paling banyak terdapat pada sampel piring serta sendok, yaitu
sebesar 3375 koloni/cm2 untuk rata-rata kuman pada piring dan 2005 koloni/cm
2
untuk rata-rata kuman pada sendok. Sedangkan untuk gelas memiliki jumlah
kuman terendah, yaitu rata-rata sebesar 118,6 koloni/cm2.
Perbedaan rata-rata jumlah kuman tersebut dipengaruhi oleh berbagai
faktor mulai dari kondisi warung makan, penjamah makanan, jenis-jenis makanan
dan minuman yang disajikan, serta luasnya bagian alat makan yang kontak dengan
makanan dan mulut. Untuk kondisi warung itu sendiri faktor penentu jumlah
angka kuman dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab, mulai dari
kebersihan warung dan lokasi atau letak warung. Seperti halnya kebersihan
warung dapat dilihat pada lantai warung itu sendiri, jika terbuat dari keramik
maka akan mudah dibersihkan. Lokasi warung jika terletak di pinggir jalan raya
maka dimungkinkan banyak pencemaran udara akibat debu sehingga berdampak
pada kualitas bahan pangan yang dijual. Pada penjamah makanan dapat meliputi
kesehatan pekerja, penggunaan penutup kepala/rambut atau alat pelindung diri
lainnya saat pengolahan makanan.
Faktor yang berasal dari jenis makanan dan minuman dapat dijabarkan
dari kebersihan alat makan dan minuman, yang dapat diukur dari bahan makanan
dan minuman yang disajikan menggunakan peralatan makan tersebut apakah
mudah dibersihkan atau tidak. Misalnya alat makan yang digunakan untuk
menempatkan makanan berkuah, kondisi kebersihannya berbeda dengan alat
makan untuk makanan yang tidak berkuah (piring bekas tempat rendang
kebersihannya berbeda dengan piring bekas sop). Selain itu, piring memiliki luas
bagian yang kontak dengan makanan lebih besar dari pada luas sendok dan gelas.
Pada luas media sendok yang lebih kecil dari pada gelas menunjukan angka
kuman yang lebih besar dari gelas, hal itu dikarenakan seluruh bagian sendok
semuanya kontak dengan mulut sedangkan pada gelas hanya sebagian pada
ujungnya. Oleh karena itu jumlah kuman pada piring relatif lebih banyak dari
pada sendok dan jumlah kuman pada gelas relatif lebih sedikit dari ke-3 sampel
alat makan tersebut. Sehingga kebersihan alat makan ini berpengaruh terhadap
jumlah kuman pada peralatan makan di warung makan tersebut.
Setelah dilakukan analisis data statistik denganuji t-test didapat nilai p =
0,003 ≤ α = 0,01 sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan signifikan antara
jumlah kuman pada perendaman dan air mengalir. Sehingga pada penggunaan air
mengalir lebih efektif dalam menurunkan jumlah angka kuman pada alat makan
dibanding penggunaan dengan perendaman.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Sulistiyani dkk (2004),
yang menunjukkan bahwa bilasan dengan menggunakan perasan daun jeruk purut
dapat menurunkan jumlah mikroba pada alat makan. Didapat hasil rata-rata
jumlah mikroba sebelum dicuci perasan daun jeruk purut adalah 13.2 x 103 koloni
per cm2 dengan jumlah terendah 10.3 x 10
3 dan tertinggi 15.9 x 10
3. Rata-rata
jumlah mikroba setelah dicuci dengan perasan daun jeruk purut adalah 9.7 x 102
koloni per cm2 dengan jumlah terendah 7.1 x 10
2 dan tertinggi 15.0 x 10
2.
Sedangkan pada penelitian Andriyani (2009), menunjukkan bahwa
pencucian dengan metode TCS (Three Compartement Shink) yang ditambahkan
dengan larutan detergen dan klorin dapat menurunkan jumlah angka kuman pada
alat makan secara signifikan. Dapat diketahui rata-rata jumlah angka kuman
sebelum pencucian pada piring sebesar 479,67 koloni/cm², pada gelas sebesar 260
koloni/cm² dan pada sendok sebesar 1756,33 koloni/cm². Jumlah angka kuman
setelah pencucian menggunakan metode TCS dengan larutan detergent dan klorin
sebesar 75 koloni/cm² pada piring, pada gelas sebesar 31,67 koloni/cm² dan pada
sendok sebesar 46,67 koloni/cm².
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
Hasil uji statistik dengan t-test menunjukkan adanya perbedaan jumlah kuman
pada alat makan yang dicuci dengan menggunakan metode perendaman dan
air mengalir.
1. Hasil rata-rata penurunan angka kuman dengan metode perendaman pada
sampel piring sebesar 1192,5 koloni/cm2, sampel sendok sebesar 95
koloni/cm2 dan sampel gelas sebesar 25 koloni/cm
2.
2. Hasil rata-rata penurunan angka kuman dengan metode air mengalir pada
sampel piring sebesar 3140 koloni/cm2, sampel sendok memiliki rata-rata
kuman sebesar 1735 koloni/cm2 dan sampel gelas memiliki rata-rata kuman
sebesar 110 koloni/cm2.
Saran
Bagi semua kalangan masyarakat baik pemilik warung makan dan
pedagang makanan disarankan pada proses pencucian alat makan menggunakan
teknik air mengalir, karena terbukti lebih efektif menurunkan jumlah angka
kuman. Untuk Dinas Kesehatan supaya menggalang penyuluhan kepada kalangan
masyarakat khususnya pada pemilik warung makan supaya menggunakan metode
air mengalir pada teknik pencucian alat makan. Dan bagi peneliti lain supaya
dapat melakukan penelitian serupa dengan penekanan pada jenis bahan pencuci
menggunakan proses pencucian alat makan dengan metode air mengalir.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, 2011. Modul Praktikum : Penyehatan Makanan dan Minuman
(PMM). Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Andriyani, 2009. Pengaruh Larutan Detergent dan Larutan Klorin pada Proses Pencucian Alat Makan degan Metode Three Compartement Shink Terhadap Penurunan Jumlah Angka Kuman pada Alat Makan Di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Gaster, vol. 5, no. 1. Februari 2009 : 379-387.
Arisma MB, 2008. Keracunan Makanan: Buku Ajaran Ilmu Gizi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Aritonang, 2012. Penyelenggaraan Makanan : Manajemen Sistem Pelayanan Gizi Swakelola & Jasaboga di Instalasi Gizi Rumah Sakit.Yogyakarta : Leutika dengan CEBios dan Gizi Poltekkes.
Bibiana, WL. 2000. Analisis Mikroba di Laboratorium. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta. Diunduh 2 Agustus 2013. http://kantin-kampus.blogspot.com/2012/05/angka-kuman-peralatan-makanan.html
BPOM, 2003. Higiene dan Sanitasi Pengolahan Pangan. Direktorat Surveilans dan Penyuluhan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. Badan Pengawasan Obat dan Makanan: Jakarta. Diunduh 2 Agustus 2013. http://kantin-kampus.blogspot.com/2012/05/angka-kuman-peralatan-makanan.html
BPOM, 2012. Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga. Jakarta : Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Chahyaningsih, dkk, 2009. Hubungan Higienie Sanitasi dan Perilaku Penjamah Makanan dengan Kualitas Bakteriologis Peralatan Makan di Warung Makan. Berita Kedokteran Masyarakat. Vol. 25, No. 4. Desember 2009: 180-188.
Emzir, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Diunduh 29 Agustus 2013. http://sospol.untag-smd.ac.id/?p=347
http://eprints.undip.ac.id/18194/1/Siti_Thomas_Zulaikhah.pdf ( Diunduh pada 29 Agustus 2013 ).
Diunduh 29 Agustus 2013 http://addriadis.blogspot.com/2013/04/cara-
membuat-kerangka-berfikir.html Murti, 2013. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Nurrahman, dkk, 2010. Hubungan Sanitasi dengan Total Mikroba dan Total Koliform pada Jamu Gendong di RT. 1 RW. 2 Kelurahan Kedung Mundu Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Vol. 3, No. 1, Juni 2010: 6-13.
Rahayu dan Nurwitri, 2012. Mikrobiologi Pangan. Bogor : IPB press
Sulistiyani, dkk, 2004. Perbedaan Jumlah Mikroba pada Alat Makan Sebelum dan Sesudah Dicuci dengan Daun Jeruk Purut (Citrus Histrix. DC). Vol 1. No.2. 2004: 59-63.
Yunita dan Dwipayanti, 2010. Microbiology Quality Of Nasi Jinggo Based On Total Plate Count (TPC), Total Coliform And Eschericia Coli Content. Vol. XIV, no. 1, juni 2010: 15-19.