Top Banner
i STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR TAHUN 2013 STUDY ON THE IMPACT OF EXCLUSIVE BREASTFEEDING ON TOWARDS GROWING AND DEVELOPING OF BABIES OF 6-24 MONTHS OLD IN PUBLIC HEALTH CENTER (PHC) OF JUMPANDANG BARU TALLO REGENCY MAKASSAR CITY IN 2013 FIFIN NURDIANSYAH PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013
128

STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

Mar 07, 2019

Download

Documents

doandien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

i

STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS

JUMPANDANG BARU KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR TAHUN 2013

STUDY ON THE IMPACT OF EXCLUSIVE BREASTFEEDING ON TOWARDS GROWING AND DEVELOPING OF BABIES

OF 6-24 MONTHS OLD IN PUBLIC HEALTH CENTER (PHC) OF JUMPANDANG BARU TALLO REGENCY

MAKASSAR CITY IN 2013

FIFIN NURDIANSYAH

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 2: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

ii

STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS

JUMPANDANG BARU KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR TAHUN 2013

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Magister

Program Studi Kesehatan Masyarakat

Disusun dan diajukan oleh

FIFIN NURDIANSYAH

Kepada

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2013

Page 3: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

iii

Page 4: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

iv

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Fifin Nurdiansyah

Nomor Pokok : P1807211003

Program Studi : Kesehatan Masyarakat

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini

benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan

pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian

hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis

ini karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut.

Makassar, Agustus 2013

Yang menyatakan,

FIFIN NURDIANSYAH

Page 5: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

v

PRAKATA

Puji syukur yang tidak terhingga penulis panjatkan kehadirat ALLAH

SWT, yang telah melimpahkan banyak anugerah, sehingga penyusunan

tesis ini dengan judul “Studi Dampak Pemberian ASI Eksklusif Terhadap

Tumbuh KEmbang Anak Usia 6-24 Bulan di Puskesmas Jumpandang

Baru Kecamatan Tallo Kota Makassar Tahun 2013” dapat etrselesaikan

dengan baik.

Berbagai halangan penulis temui dalam selama pelaksanaan

penelitian ini, namun berkat bantuan, bimbingan, arahan maupun

masukan serta kerjasama dari berbagai pihak maka hal tersebut dapat

teratasi. Oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan

yang setinggi-tingginya kepada ;

1. Dr.dr.M.Tahir Abdullah, M.Sc., MSPH, selaku Ketua Komisi

Penasehat yang tidak oernah lelah meluangkan waktu dan pikiran

disela-sela kesibukan untuk membimbing dan mengarahkan penulis

sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

2. Prof.Dr.M. Arif Tiro, M.Sc, sebagai anggota komisi penasehat yang

dengan tekun dan sabar memberikan bimbingan dan petunjuk

dalam menyelesaikan penyususnan tesis ini.

3. Prof.Dr.dr. Buraerah H.Abd.Hakim, M.Sc, Dr. Masni, APT, MSPH,

Dr. Darmawansyah, SE, MS, sebagai tim penguji.

Page 6: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

vi

4. Jajaran Pengelola Program Pascasarjana dan dosen-dosen

Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar, atas

bantuannya selalama perkuliahan.

5. Kepala Puskesmas Jumpandang Baru dan Staff Pengelola, atas

bantuannya selama penelitian.

6. Kepada orang tua tercinta (Ayahanda Alm. H.Abd Rasyid dan

Ibunda Hj. Fatmawati Syargawi) yang tidak pernah lelah

memberikan doa dan dukungan untuk keberhasilanku, serta

saudara-saudaraku (Firmansyah, Firdan Ardyansyah, Firdaus

Ardyansyah, Farah Nurdiansyah dan Fuad Ramadhan)

7. Terakhir, untuk sahabat teman-teman seangkatan Program

Pascasarjana Konsentrasi Kesehatan Reproduksi dan Keluarga

yang telah memberikan bantuan maupun masukan selama

perkuliahan sampai penyelesaian tesis.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari

kesempurnaan, karena itu mohon saran dan kritik yang

membangun demi penyempurnaan tesis ini.

Makassar, Agustus 2013

FIFIN NURDIANSYAH

Page 7: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

vii

Page 8: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

viii

Page 9: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

ix

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................... i

LEMBAR PENGAJUAN ........................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ................................. iv

PRAKATA ............................................................................. v

ABSTRAK ................................................................................. vii

ABSTRACT ............................................................................... viii

DAFTAR ISI .............................................................................. ix

DAFTAR TABEL ....................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xiv

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................ 9

C. Tujuan Penelitian ............................................................. 10

D. Manfaat Penelitian ........................................................... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang ASI………………………............. 11

B. Tinjauan Umum Tentang Susu Formula............................. 24

C. Tinjauan Umum Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan

anak…………………………………………………................ 27

Page 10: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

x

D. Tinjauan Umum Tentang tes Skrining Perkembangan

Denver ................................................................................ 47

E. Kerangka Teori ................................................................... 51

F. Kerangka Konsep ............................................................... 56

G. Hipotesis Penelitian............................................................... 57

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian .............................................................. 58

B. Populasi dan Sampel.......................................................... 58

C. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif.......................... 62

D. Kontrol Kualitas .................................................................. 65

E. Pengolahan Data ............................................................... 67

F. Analisis dan Penyajian Data .............................................. 69

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................. 70

B. Pembahasan…………………............................................. 81

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan ........................................................................ 92

B. Saran ................................................................................. 93

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

xi

DAFTAR TABEL

nomor halaman

1 Komposisi Kolostrum dan ASI…………................. 14

2 Pembagian Status Gizi Berdasarkan Berat .......... 44

3 Rujukan BB/U untuk anak perempuan usia 0-6

bulan menurut WHO-NCHS………......................... 44

4 Rujukan BB/U untuk anak laki-laki Usia 0-6 bulan menurut WHO-NCHS.............................................. 45

5 Pembagian status gizi berdasarkan panjang badan……………………………….......................... 46

6 Rujukan TB/U untuk anak perempuan Usia 0-6 bulan menurut WHO-NCHS............................................. 47

7 Distribusi karakteristik responden di Puskesmas

Jumpandang Baru Kecamatan Tallo Kota Makassar Tahun 2013.......................................................... 71

8 Distribusi Variabel penelitian di Puskesmas

Jumpandang Baru Kecamatan Tallo

Kota Makassar Tahun 2013………………………… 72

9 Risiko pemberian ASI eksklusif terhadap Pertumbuhan

Bayi pada di Puskesmas Jumpandang Baru Kecamatan Tallo kota Makassar Tahun 2013.......... 74

10 Risiko Perkembangan Bayi pada pemberian

ASI Ekslusif di Puskesmas Jumpandang Baru

Kecamatan Tallo Kota Makassar Tahun 2013............ 75

11 Risiko Pendidikan terhadap pemberian ASI

di Puskesmas Jumpandang Baru Kecamatan Tallo kota Makassar Tahun 2013………......................... 76

Page 12: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

xii

12 Risiko Pekerjaan terhadap pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Jumpandang Baru Kecamatan Tallo kota Makassar Tahun 2013………................................. 77

13 Tingkat Pendapatan terhadap pemberian ASI Eksklusif

di Puskesmas Jumpandang Baru Kecamatan Tallo Kota Makassar Tahun 2013……………………… 78

14 Pengaruh pemberian ASI terhadap pertumbuhan

bayi di Puskesmas Jumpandang Baru Kecamatan

Tallo kota Makassar Tahun 2013......................... 80

15 Pengaruh pemberian ASI terhadap pertumbuhan bayi

di Puskesmas Jumpandang Baru Kecamatan Tallo kota Makassar Tahun 2013................................. 80

Page 13: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

xiii

DAFTAR GAMBAR

nomor halaman

1 Kerangka Teori Model dari UNICEF.......................... 54

2 Kerangka Teori Penelitian Kombinasi WHO............ 55

3 Kerangka Konsep Penelitian ........................................... 56

Page 14: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

nomor halaman

1 Lembar Permohonan menjadi Responden 98

2 Kuesioner Penelitian .............................................. 99

3 Kuesioner Penelitian DDST……………………….. 102

4 Master Tabel hasil penelitian................................... 103

5 Hasil Uji Statistik…………………………………….. 109

6 Surat Izin Penelitian dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS .............................................. 122

7 Rekomendasi Penelitian dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Kota Makassar................ 123

8 Rekomendasi Penelitian dari Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota Makassar............. 124

9 Rekomendasi Penelitian dari Kantor Dinas Kesehatan

Kota Makassar........................................................ 125

Page 15: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya WHO dan UNICEF dalam strategi meningkatkan

kelangsungan hidup anak dinegara berkembang, telah dicanangkannya

startegi Growth monitoring, Oral Rehydration, Breastfeeding,

Immunization, Family planning, Female education and Food

supplementation (GOBIFFF). Strategi tersebut berisi 4 intervensi yang

berdampak langsung terhadap kelangsungan hidup anak diantaranya

pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral, penyusuan

atau pemberian ASI dan imunisasi. Tiga intervensi yang berdampak tidak

langsung diantaranya pemberian makanan tambahan pada ibu hamil, KB

dan pendidikan pada perempuan secara luas tentang masalah kesehatan

ibu dan anak (Ranuh, 2005; WHO, 2006)

Pembangunan kesehatan Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia, kualitas kehidupan serta usia harapan

hidup. Kelangsungan hidup anak diawal tahun kehidupan, merupakan

dasar bagi masa depan individu. Kualitas anak saat ini menentukan

kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing (BAPPENAS,

2000).

Setiap anak tumbuh dengan keunikannya dan caranya sendiri .

terdapat variasi yang besar dalam hal usia pencapaian tahap

perkembangan. Urutannya dapat diprediksi, namun tidak dengan

Page 16: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

2

waktunya. Laju pertumbuhan bervariasi, ada yang cepat, sedang dan

lambat. Sistem tubuh pada anak usia prasekolah sebagaian besar telah

baik dan stabil serta dapat menyesuaikan diri dengan stress dan

perubahan yang ada secara perlahan (Wong, 2009). Tumbuh kembang

anak merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dan lingkungan, baik

lingkungan sebelum anak dilahirkan maupun lingkungan setelah anak

dilahirkan. Betapa mejemuknya faktor-faktor lingkungan yang

mempengaruhi tumbuh kembang anak, sehingga hidup anak-anaknya

masih belum merupakan prioritas utama di dalam kehidupan keluarganya

(Soetjiningsih, 2002).

Pertumbuhan dan perkembangan (tumbang) pada dasarnya

merupakan due peristiwa yang berlainan, akan tetapi keduanya saliang

keterkaitan. Pertumbuhan (growth) ialah bertambahnya ukuran dan jumlah

sel serta jaringan intrerseluler, berarti bertambahnya ukuran dan jumlah

sel serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan

struktur tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan (Narendra, 2002).

Sedangkan perkembangan (development) merupakan bertambahnya

kemampuan (skill/keterampilan) dalam struktur dan fungsi tubuh yang

lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai

hasil dari proses pematangan. Berdasarkan dua pengertian tersebut

diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semua proses ini saling berkaitan,

terjadi bersamaaan, dan bersifat kontinu, tidak satupun proses yang

terjadi terpisah dari yang lain. Dengan sangat sederhana, pertumbuhan

Page 17: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

3

dianggap sebagai perubahan kuantitatif, dan perkembangan sebagai

kualitatif (Wong, 2009).

Salah satu aspek penting pada proses kembang ialah

perkembangan motorik karena merupakan awal dari kecerdasan dari

perkembangan motorik dalah perkembangan motorik halus.

Perkembangan motorik halus adalah gerakan yang melibatkan bagian-

bagian motorik tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil tetapi diperlukan

koordinasi yang cermat (Soetjiningsih, 2002).

Usia prasekolah merupak periode keemasan (golden age) dalam

proses perkembangan yang artinya pada usia tersebut aspek kognitif,

fisik, motorik, psikososial seorang anak berkembang dengan sangat

pesat. Karena itu pemberian stimulasinya pun perlu berangsung dalam

kegiatan yang holistik (Zaviera, 2008). Proses tumbuh kembang anak

dipengaruhi oleh faktor bio-psikososial, seperti komponen biologis yaitu

kesehatan tubuh/organ, keadaan gizi, kekebalan terhadap penyakit,

komponen fisik, perumahan, kebersihan lingkungan, fasilitas kesehatan

dan pendidikan. Komponen psikososial terdiri dari esehatan jiwa, stimulasi

mental, pemgaruh keluarga, nilai sosial budaya, tradisi, adat dan agama

(Soetjiningsih, 2007).

Memburuknya status gizi pada kelompok rentan seperti ibu hamil,

bayi dan balita akan berdampak terhadap kesehatan masyarakat situasi

ini diperburuk dengan rendahnya kesadaran ibu untuk memberikan air

susu ibu (ASI) secara eksklusif dan pola pemberian makanan pendamping

Page 18: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

4

yang tidak tepat. Keadaan ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan kecerdasan anak. Gangguan pertumbuhan dan

perkembangan anak akan berpengaruh terhadap masa depan anak

sehingga sulit bersaing secara global. Salah satu sasaran program

perbaikan gizi masyarakat, diantarannya yaitu meningkatkan pemberian

ASI eksklusif sebesar 80%, kondisi ini akan sulit tercapai apabila

kesadaran ibu untuk memberikan ASI eksklusif rendah (BAPENAS, 2000).

Pemberian ASI di Indonesia berdasarkan Survei Demografi dan

Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003, didapatkan hanya 4% bayi yang

mendapatkan ASI pada 1 jam pertama dan 27% yang disusui pada hari

pertama. Pola umur dalam pemberian ASI pada anak usia dibawah 2

bulan yang mendapatkan ASI eksklusif hanya 64%, kemudian menurun

menjadi 46% pada usia 2-3 bulan dan 14% untuk usia 6-7 bulan sebanyak

7,8% (BPS, 2011) sedangkan SEARO (2004), mencatat pencapaian

program pemberian ASI eksklusif di Indonesia hanya sebesar 39,5%.

Hasil laporan penilaian terhadap balita usia 6-60 bulan di Marunda Jakarta

Utara, dengan menggunakan DDST menunjukkan bahwa terjadi

keterlambatan perkembangan motorik kasar sebanyak 20%, personal

sosial 30%, perkembangan bahasa 35% dan perkembangan motorik halus

50% (SEARO, 2004).

Perkembangan merupakan suatu proses perubahan kemampuan

anak yang berhubungan dengan umur anak, bukan tergantung dari

umurnya (Gallahue & Ozmun, 1998). Ada beberapa tugas perkembangan

Page 19: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

5

yang harus dilalui oleh seorang anak pada setiap tahapan usianya. Salah

satunya adalah kemampuan motorik, baik motorik halus maupun kasar.

Kemampuan motorik merupakan salah satu bagian penting dalam tugas

perkembangan yang harus dilalui oleh seorang anak. Sehingga

kemampuan motorik seorang anak dapat diramalkan, kemampuan apa

saja yang harus dicapai oleh anak pada usia tertentu.

Kemampuan motorik anak cenderung lebih mudah dipantau oleh

masyarakat awam dibandingkan dengan perkembangan bahasa dan

kemandirian sosial. Beedasarkan beberapa pengamatan dimasyarakat,

sebagian para orang tua lebih mudah memperhatikan kemampuan

anaknya untuk tengkurap, duduk maupun berjalan, dibandingkan denan

tingkat kepekaan orang tua terhadap kemampuan bahasa yang pertama

kali diucapkan oleh anak dan kemampuan bersosialisasi dengan orang

lain serta kemampuan anak memenuhi kebutuhannya. Begitupun

terhadap stimulasi yang diberikan oleh orang tua atau pengasuh masih

terbatas pada stimulasi motorik kasar, karena hal tersebut cenderung

lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan stimulasi bahasa dan

personal sosial yang memerlukan pengetahuan dari seorang ibu ataupun

pengasuh.

Keberhasilan anak melalui proses tumbuh kembang tidak terlepas

dari pengaruh genetik dan lingkungan. Pengaruh gizi yang didapatkan

sejak dalam kandungan maupun masa anak serta asuhan psikososial

Page 20: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

6

memiliki peranan penting yang harus diperhatikan dalam pengasuhan

anak.

Adanya konsep periode kritis memperjelas bahwa masa usia 3 tahun

pertama kehidupan perkembangan maupun mengoptimalkan

perkembangan maupun mengoptimalkan perkembangan. Pada 3 tahun

pertama kehidupan terdapat suatu periode bila bagian otak tertentu masih

sedang dalam pertumbuhan intensif dan fleksibel. Pada masa itu tumbuh

kembang anak sangat spesifik, mempunyai batas tertentu, terjadi diawal

kehidupan, selama masa tersebut anak masih sangat peka terhadap

lingkungan yang dapat mempengaruhinya (Soetjiningsih, 2004).

Beberapa studi terdahulu penilaian perkembangan anak telah banyak

dilakukan melalui penggunaan alat diagnostik untuk menegakkan

diagnosa perkembangan, diantaranya studi yang dilakukan oleh Agostoni

et al., (2001) menilai hubungan faktor berat lemak susu dengan perolehan

nilai Bayley Psycomotor Development Index (PDI) dan Bayley Mental

Development Index (MDI). Pada penelitian ditemukan saat wanita

menyusui memperpanjang lamanya pemberian ASI dapat mempengaruhi

pencapaian nilai perkembangan yang lebih baik.

Burgard, (2003) dalam temuannya peran faktor nutrisi pada

perkembangan kognitif anak didapatkan peran Long Chain poly

Unsaturated Fatty Acids (LCPUFAs) dalam ASI, setelah melalui

penyesuaian dengan faktor pengganggu di dapatkan ada perbedaan

pencapaian nilai IQ pada anak yang diberi ASI lebih tinggi dibandingkan

Page 21: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

7

anak yang mendapatkan susu formula. Oddy et al., (2003) melihat

hubungan full breastfeeding Test memiliki score 6,44 point lebih tinggi

dibanding anak yang tidak pernah mendapat ASI. Vesteegaard et al.,

hasilnnya didapatkan bayi yang mendapatkan ASI 6 bulan kemungkinan

lebih cepat merangkak pada usia 8 bulan dibandingkan bayi yang

mendapatkan ASI 0-1 bulan.

Sacker et al., (2006) dalam penelitiannya mnelihat pengaruh

menyusui terhadap keterlambatan motorik kasar dan halus pada anak

usia 9-18 bulan. Adapun alat ukur yang digunakan kuesioner yang

diadaptasi dari Denver Development Screening test (DDST) pada fungsi

motorik. Hasilnya anak yang tidak pernah mendapat ASI sedikitnya 40%

lebih tinggi mengalami keterlambatan motorik halus dan 50% mengalami

keterlambatan motorik kasar dibandingkan anak yang diberi ASI untuk

waktu yang lebih lama.

Penelitian dalam negeri yang dilakukan Manihuruk, (1998) tentang

kualitas asuhan dan tumbuh kembang anak usia 0-3 tahun di Kecamatan

Prambanan Sleman, dengan cara mengukur tinggi badan anak menurut

umur dan penilaiaan perkembangan berdasarkan KPSP (Kuesioner Pra

Skrining Perkembangan), terdapat 44% anak mengalami pertumbuhan

tidak normal. Penelitian Andarwati, (2006) tentang hubungan status gizi,

pemberian ASI dan stimulasi dengan perkembangan kognitif pada anak

usia prasekolah di kecamatan Prambanan Kabupaten Magelang

menunjukkan hasil yang bertolak belakang.

Page 22: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

8

Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan penurunan presentase bayi yang

menyusu eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3%. Pemberian ASI

kurang dari 1 jam setelah bayi lahir tertinggi di Nusa Tenggara Timur dan

terendah di Maluku (13%) dan di Sulawesi-Selatan hanya 30%. Sebagian

besar proses menyusui dilakukan pada kisaran waktu 1-6 jam setelah bayi

lahir, namun masih ada 11,1% yang dilakukan setelah 48 jam(Riskesdas,

2010). Jumlah bayi yang di beri ASI eksklusif di Sulawesi Selatan tahun

2008 yaitu 57,48% dan tahun 2007 57,05% (Profil Kesehatan Sul-Sel,

2008)

Program peningkatan penggunaan ASI menjadi prioritas karena

dampaknya yang luas terhadap status gizi dan kesehatan balita, upaya

peningkatan kualitas hidup manusia harus dimulai sejak dini yaitu sejak

masih dalam kandungan hingga usia balita. Denan demikian kesahatan

anak sangat tergantung pada kesehatan ibu terutama masa kehamilan,

persalinan dan masa menyusui (Zainuddin, 2008)

Pemerintah telah menetapkan pemberian ASI eksklusif pada tahun

2010 pada bayi 0-6 bulan sebesar 80% (Depkes, 2007; Minarto, 2011)

sehingga berbagai kebijakan dibuat pemerintah untuk mencapai

kesehatan yang optimal yaitu keputusan Menteri Kesehatan (Kemenkes)

Nomor 237 tahun 1997 tentang pemasaran pengganti Air Susu Ibu dan

Kepmenkes No. 450/2004 tentang Pemberian Air Susu Ibu secara

eksklusif pada bayi di Indonesia.

Page 23: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

9

Pemerintah Sulawesi-Seatan juga menjadi provinsi pertama yang

mengesahkan Peraturan daerah tentang ASI melalui Perda No. 6 tahun

2010. Tujuan dari pengaturan ASI Eksklusif adalah untuk menjamin

terpenuhinya hak bayi,menjamin pelaksanaan kewajiban ibu memberi ASI

Eksklusif, dan mendorong peran keluarga, masyarakat, badan usuaha dan

pemerintah daerah dalam pemberian ASI Eksklusif.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan sebuah pertanyaan

penelitian

1. Apakah ada dampak pemberian ASI Eksklusif dan Non

Eksklusif/Susu Formula terhadap pertumbuhan anak usia 6-24

bulan?

2. Apakah ada dampak pemberian ASI Eksklusif dan Non

eksklusif/Susu formula terhadap perkembangan anak usia 6-24

bulan.?

3. Apakah ada dampak faktor lain seperti tingkat pendidikan, status

pekerjaan, pendapatan keluarga dan stimulasi perkembangan

terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak usia 6-24 bulan.?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Page 24: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

10

Untuk mengetahui dampak pemberian ASI Eksklusif terhadap

tumbuh kembang anak usia 6-24 bulan di wilayah Puskesmas

Jumpandang Baru Kecamatan Tallo kota Makassar

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui besarnya dampak pemberian ASI Eksklusif

terhadap pertumbuhan anak 6-24 bulan.

b. Untuk mengetahui besarnya dampak pemberian ASI Eksklusif

terhadap perkembangan anak 6-24 bulan.

c. Untuk mengetahui pengaruh faktor lain yang meliputi tingkat

pendidikan, status pekerjaan, dan pendapatan keluarga,

terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada anak uisa 6-24

bulan.

D. Manfaat Penelitian

a. Merupakan informasi penting dalam upaya peningkatan dan

dukungan terhadap pemberian ASI Eksklusif selama 12 bulan

b. Informasi dapat digunakan sebagai upaya pencegahan yang

dapat dilakukan di tingkat keluarga dan pelayanan dasar.

c. Secara praktis hasil penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat

bagi perencanaan program dalam menyusun program

peningkatan kesehatan dan pencegahan masalah

keterlambatan perkembangan pada bayi.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 25: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

11

A. Tinjauan Umum Tentang ASI

1. Pengertian ASI

ASI merupakan makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi

yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang

dibutuhkan dalam prosespertumbuhan dan perkembangan bayi.

Defenisi WHO menyebutkan bahwa ASI eksklusif yaitu bayi yang

hanya diberi ASI saja, tanpa cairan atau makanan padat apapun

kecuali vitamin, mineral atau obat dalam bentuk tetes atau sirup

sampai usia 6 bulan. (WHO, 2009).

Sebelum tahun 2001, World Health Organization (WHO)

merekomendasikan untuk memberikan ASI eksklusif selama 4-6

bulan. Namun pada tahun 2001, setelah melakukan telaah artikel

penelitian secara sistematik dan berkonsultasi dengan beberapa

pakar, WHO merevisi rekomendasi ASI eksklusif tersebut dari 4-6

bulan menjadi 6 bulan (180) hari, kemudian dilanjutkan selama 2

tahun dengan penambahan makanan pendamping yang tepat waktu,

aman, benar dan memadai. (WHO, 2010).

Labbok dan Krasovec (1990) mendefenisikan menyususi sebagai

suatu gambaran terhadap pemberian ASI kepada bayi dalam suatu

titik waktu pemberian. Adapun pemberian Asi dibagi menjadi dua

bagian besar yaitu: menyusui penuh (full breastfeeding) dan menyusui

tidak penuh (partial breastfeeding), sedangkan menyusui hanya

Page 26: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

12

sebagai simbolik (token breastfeeding) dikategorikan sebagai

pemberian Asi yang terpisah.

Praktik pemberian ASI secara penuh terbagi menjadi dua yaitu

menyusui eksklusif (eksklusif breastfeeding) dan menyusui hampir

penuh (almost eksklusif breastfeeding). Menyusui penuh adalah

hanya memberikan ASI saja tanpa cairan apapun, sedangkan

menyusui hampir penuh memberikan Asi disertai vitamin, mineral air,

jus atau ritual pemberian makanan lain seagai tambahan ASI (Labbok

& Krasovec, 1990). Menurut WHO pemberias ASI eksklusif adalah

anak haya menerima ASI dari ibunya atau menyusu dari orang lain

atau makanan padat kecuali tetesan atau syrup vitamin, mineral dan

obat.

Menyusui tidak penuh (partial breastfeeding) adalah bayi

menerima ASI dan pengganti serta makanan lain sebagai tambahan

ASI. Pemberian ASI tidak penuh terbagi menjadi tingkatan pemberian

ASI, diantaranya tinggi bila pemberian ASI lebih dari 80%, sedangkan

jika kurang sekitar 20-80%. Sedangkan menyusui simbolik (token

breastfeesing) adalah ketika menyususi digunakaan terutama untuk

kenyamanan anak dan bukan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

gizi. Menyusui dengan ketidakteraturan tersebut dikategorikan

sebagai partial rendah dengan kuantitas menyusui kurang dari 15

menit perhari atau menyususi hanya 2-3 kali dalam 24 jam (Labbok &

Krasovec, 1990).

Page 27: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

13

Pertemuan WHO dan pengendalian penyakit diare dan ISPA

tahun 1991, menggolongkan pemberian ASI menjadi eksklusif

breastfeeding dan predominant breastfeeding. Istilah menyususi

hampir penuh (almost eksklusif breastfeeding) menjadi kategori

predominant breastfeeding. Penemuan tersebut menetapkan bahwa

eksklusif breastfeeding dan predominant breastfeeding sebagai

pemberian Asi secara penuh (full breastfeeding) (WHO, 1991)

2. Komposisi ASI

Air susu ibu (ASI) selalu mengalami perubahan selama beberapa

periode tertentu. Perubahan ini sejalan dengan kebutuhan bayi

(Anonim, 2010)

a. Kolostrum

Kolostrum terbentuk selama periode terakhir kehamilan dan

minggu pertama setelah bayi lahir. Ia merupakan ASI yang keluar

dari hari pertama sampai hari ke empat yang kaya zat anti infeksi

dan berprotein tinggi. Kandungan proteinnya 3 kali lebih banyak

dari ASI mature. Cairan emas ini encer dan seringkali berwarna

kuning atau dapat pula jernih yang mengandung sel hidup yang

menyerupai sel darah putih yang dapat membunuh kuman

penyakit. Kolostrum merupakan pencahar yang ideal untuk

membersihkan mekonium dari usus bayi yang baru lahir.

Volumenya yang bervariasa antara 2 dan 10 ml per feeding per

hari selama 3 hari pertama, tergantung dari paritas ibu.

Page 28: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

14

b. ASI peralihan/transisi

Merupakan ASI yang dibuat setelah kolostrum dan sebelum ASI

mature (kadang hari ke 4 dan setelah hari ke 10). Kadar protein

makin merendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin

tinggi. Volumenya juga akan makin meningkat.

c. ASI mature

ASI matang merupakan ASI yang keluar pada sekitar hari ke 14

dan seterusnya, komposisi relative konstan. Pada ibu yang sehat

dengan produksi ASI yang cukup, ASI merupakan makanan satu-

satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur enam

bulan, tidak menggumpal jika dipanaskan.

Tabel 1. Komposisi kolostrum dan ASI (setiap 100 ml)

No. Zat-zat Gizi Satuan Kolostrum ASI

1 Energi Kkal 58.0 70

2 Protein G 2.3 0.9

3 Kasein Mg 140.0 187.0

4 Laktosa G 5.3 7.3

5 Lemak G 2.9 4.2

6 Vitamin A Ug 151.0 75.0

7 Vitamin B 1 Ug 1.9 14.0

8 Vitamin B 2 Ug 30.0 40.0

9 Vitamin B 12 Ug 0.05 0.1

10 Kalsium Mg 39.0 35.0

11 Zat besi Mg 70.0 100.0

12 Fosfor Mg 14.0 15.0

Page 29: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

15

3. Kandungan Nutrisi dalam ASI

ASI yang mengandung komponen makro dan mikro nutrisi. Yang

termasuk makro nutrien adalah karbohidrat, protein dan lemak

sedangkan mikronutrien adalah vitamin dan mineral (Baskoro, 2008)

a. Karbohidrat

Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI dan berfungsi

sebagai salah satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang

terdapat dalam ASI hampir dua kali. Rasio jumlah laktosa dalam

ASI dan PASI adalah 7 : 4 sehingga ASI terasa lebih manis

dibandingkan dengan PASI. Hal ini menyebabkan bayi yang sudah

mengenal ASI dengan baik cenderung tidak mau minum PASI.

Karnitin mempunyai peran membantu proses pembentukan energi

yang diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh.

Konsentrasi karnitin bayi yang mendapat ASI lebih tinggi

dibandingkan bayi yang mendapat susu formula.

Hidrat arang dalam Asi merupakan nutrisi yang penting untuk

pertumbuhan sel saraf otak dan memberi energi untuk kerja sel-sel

saraf. Selain itu karbohidrat memudahkan penyerapan kalsium

mempertahankan faktor bifidus di dalamusus (faktor yang

menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya dan

menjadikan tempat yang baik bagi bakteri yang menguntungkan)

dan mempercepat pengeluaran kolostrum sebagai antibodi bayi.

b. Protein

Page 30: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

16

Protein dalam ASI lebih rendah dibandingkan dengan PASI.

Namun demikian protein ASI sangat cocok karena unsur protein di

dalamnya hampir seluruhnya terserap oleh sistem pencernaan

bayi yaitu protein unsur whey. Perbandingan protein unsur whey

dan casein dalam ASI adalah 65 : 35, sedangkan dalam PASI 20 :

80. Artinya protein pada PASi hanya sepertiganya protein ASI

yang dapt diserap oleh sistem pencernaan bayi dan harus

membuang dua kalilebih banyak protein yang diabsorpsi. Hal ini

yang akan memungkinkan bayi menderita diare dan defekasi

dengan feses berbentuk biji cabe yang menunjukkan adanya

makanan yang sukar diserap bila bayi diberikan PASI.

c. Lemak

Kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah kemudian

meningkat jumlahnya. Lemak dalam ASI berubah kadarnya setiap

kali diisap oleh bayi dan hal ini terjadi secara otomatis. Komposisi

lemak pada lima menit pertama isiapan akan berbeda dengan hari

kedua dan akan terus berubah menurut perkembangan bayi dan

kebutuhan anergi yang diperlukan.

Jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak rantai

panjang yang dibutuhkan oleh sel jaringan otak dan sangat mudah

dicerna kerena mengandung enzim lipase. Lemak dalm bentuk

omega 3, omega 6 dan DHA yang sangat diperlukan untuk

pertumbuhan sel-sel jaringan otak.

Page 31: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

17

Susu formula tidak mengandung enzim, karena enzim akan

mudah rusak bila dipanaskan. Dengan tidak adanya enzim, bayi

akan sulit menyerap lemak PASI sehingga menyebabkan bayi

lebih mudah terkena diare. Jumlah asam linoleat dalam ASI sangat

tinggi dan perbandingannya dengan PASI yaitu 6 : 1. Asam linoleat

adalah jenis asam lemak yang tidak dapat dibuat oleh tubuh yang

berfungsi untuk memacu perkembangan sel saraf otak bayi.

d. Mineral

ASI mengandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya

relatif rendah, tetapi isa mencukupi kebutuhan bayi sampai

berumur 6 bulan. Zat besi dan kalsium dalam ASI merupakan

mnineral yang sangat stabil dan sangat mudah diserap dan

jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diit ibu. Dalam PASI kandungan

mineral jumlahnya sangat tinggi tetapi sebagian besar tidak dapat

diserap, hal ini akan memperberat kerja usus bayi serta

mengganggu keseimbangan dalam usus dan meningkatkan

bakteri yang merugikan sehingga mengakibatkan kontraksi usus

bayi tidak normal. Bayi akan kembung, gelisah karena obstipasi

atau gangguan metabolisme.

e. Vitamin

Page 32: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

18

ASI mengandung vitamin yang lengkap yang dapt mencukupi

kebutuhan bayi sampai 6 bulan kecuali vitamin K, karena bayi baru

lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin K. Kandungan

vitamin yang ada dalam ASI antaralain vitamin A, vitamin B dan

vitamin C

4. Volume ASI

Pada bulan-bulan terakhir kehamilan sering ada sekresi kolostrum

pada payudara ibu hamil. Setelah persalinan apabila bayi mulai

mengisap payudara, maka produksi ASI akan bertambah sangat

cepat. Dalam kondisi normal, ASI diproduksi sebanyak 100 cc pada

hari-hari pertama. Produksi ASI menjadi konstan setelah ahri ke 10

sampai ke 14. Bayi yang sehat selanjutnya mengkonsumsi sebanyak

700-800 cc ASI per hari. Namun kadang-kadang ada yang

mengkonsumsi kurang dari 600 cc atau bahkan samapai 1 liter per

hari dan tetap menunjukkan tingkat pertumbuhan yang sama.

Keadaan kurang gizi pada ibu pada tingkat yang berat, baik pada

waktu hamil maupun menyusui dapat mempengaruhi volume ASI.

Produksi ASI menjadi lebih sedikit yaitu hanya berkisar antara 500-

700 cc pada 6 bulan pertama usia bayi, 400-600 cc pada bulan kedua

dan 300-5—cc pada tahun kedua usia anak. (Depkes, 2005).

Page 33: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

19

5. Manfaat ASI

a. Manfaat ASI bagi bayi

Banyak manfaat pemberia ASI khususnya ASI eksklusif yang

dapt dirasakan yaitu 1). ASI sebagai nutrisi. 2). ASI meningkatkan

daya tahan tbuh. 3). Menurunkan risiko mortalitas, risiko penyakit

akut dan kronis. 4). Meningkatkan kecerdasan. 5). Menyususi

meningkatkan jalinan kasih sayang. 6). Sebagai makanan tunggal

untuk memenuhi semua kebutuhan pertumbuhan bayisampai usia

selama 6 bulan. 7). Mengandung asam lemak yang diperlukan

keperluan otak sehingga bayi yang diberi ASI eksklusif lebih

pandai. 8). Mengurangi risiko terkena penyakit kencing manis,

kanker pada anak dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

9) menunjang perkembangan motorik. (WHO, 2010; Roesli, 2000

dalam Haniarti 2011).

b. Manfaat ASI bagi ibu

Manfaat ASI bagi ibu antara lain 1). Pemberian ASI

memberikan 98% metode kontrasepsi yang efisien selama 6 bulan

pertama sesudah kelahiran bila diberikan hanya ASI saja

(eksklusif) dan belum terjadi menstruasi kembali, 2). Menurunkan

risiko kanker payudara dan ovarium, 3). Membantu ibu

menurunkan berat badan setelah melahirkan, 4). Menurunkan

risiko DM tipe 2, 5). Pemberian ASI sangat ekonomis, 6).

Mengurangi terjadinya perdarahan bila langsung menyusui setelah

Page 34: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

20

melahirkan, 7) mengurangi beban kerja ibu karena ASI tersedia

dimana saja dan kapan saja, 8). Meningkatkan hubungan batin

antara ibu dan bayi (WHO, 2010; Aprilia, 2009)

c. Manfaat ASI bagi keluarga

Adapun manfaat ASI bagi keluarga 1). Tidak perlu uang untuk

membeli susu formula, kayu bakar atau minyak untuk merebus air,

susu atau peralatan, 2). Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan

biaya sedikit (hemat) dalam perawatan kesehatan dan

berkurangnya kekhawatiran bayi akan sakit, 3). Penjarangan

kelahiran karena efek kontrasepsi dari ASI eksklusif, 4).

Menghemat waktu keluarga bila bayi lebih sehat. 5). Pemberian

ASI pada bayi berarti hemat tenaga bagi keluarga sebab ASI

selalu siap sedia. (Aprilia, 2009)

6. Faktor penyeb berkurangnya ASI

a. Faktor menyususi

Hal-hal yang dapat mengurangi produksi ASI adalah tidak

melakukan inisiasi, menjadwal pemberian ASI, bayi diberi minum

dari botol atau dot sebelum ASI keluar, kesalahan pada posisi dan

perlekatan bayi pada saat menyusui.

b. Faktor psikologi ibu

Persiapan psikologi ibu sangat menentukan kebrhasilan

meyusui. Ibu yang tidak mempunyai keyakinan mampu

memproduksi ASI umumnya produksi ASI akan berkurang. Stress,

Page 35: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

21

khawati, ketidakbahagiaan ibu pada periode menyusui sangat

berperan dalam mensukseskan pemberian ASI eksklusif. Peran

keluarga dalam meningkatkan percaya diri ibu snagat besar.

c. Faktor bayi

Ada beberapa faktor kendala yang bersumber pada bayi

misalnya bayi sakit, prematur, dan bayi dengan kelainan bawaan

sehingga ibu tidak memberikan ASI-nya menyeababkan produksi

ASI akan berkurang.

d. Faktor fisik ibu

Ibu sakit, lelah menggunakan pil kontrasepsi atau alat

kontrasepsi lain yang mengandung hormon, ibu menyusui juga

hamil lagi, peminum alkohol, perokok atau ibu dengan kelainan

anatomis payudara dapat mengurangi produksi ASI (Depkes,

2005)

7. Faktor yang mempengaruhi ibu tidak memberikan ASI eksklusif

a. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil stimulasi informasi yang

diperhatikan, dipahami dan diingatnya. Informasi dapat berasal

dari berbagai bentuk termasuk pendidikan formal maupun non

formal, percakapan harian, membaca, mendengar radio, menonton

TV dan dari pengalaman hidup lainnya. (Aprilia, 2009)

Menurut Roesli (2005), bahwa hambatan utama tercapainya

ASI eksklusif yang benar adalah karena kurang sampainya

Page 36: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

22

pengetahuan yang benar tentang ASI eksklusif pada para ibu.

Seorang ibu harus empunyai pengetahuan yang baik dalam

menyususi. Kehilangan pengetahuan tentang menyususi berarti

kehilangan besar akan kepercayaan diri seorang ibu untuk dapat

memberikan perawatan terbaik untuk bayinya dan bayi akan

kehilangan sumber makanan yang vital dan cara perawatan yang

optuimal. Pengetahuan yang kuran mengenai ASI eksklusif terlihat

dari pemnfaatan susu formula secara dini di perkotaan dan

pemberian atau nasi sebagai tambahan ASI di pedesaan. (Afifah,

2009)

b. Lingkungan

Menurut Perinasia (2003) lingkungan menjadi faktor penentu

kesiapan ibu untuk menyusui bayinya. Setiap orang selalu

terpapar dan tersentuh oleh kebiasaan di lingkuannya serta

mendapat pengaruh dari masyarakat, baik secara langsung

maupun tidak langsung.pada kebanyakan wanita di perkotaan,

sudah terbiasa menggunakan susu formula dengan pertimbangan

lebih modern dan praktis. Menurut penelitian Valdes dan Schooley

(1996) wanita yang berada dilingkungan modern di perkotaan lebih

sering melihat ibu-ibu menggunakan susu formula sedangkan

dipedasaan masih banyak dijumpai memberikan ASI tetapi cara

pemberian tidak tepat, jadi pemberian ASI eksklusif di pengaruhi

oleh lingkungan (Haniarti, 2011)

Page 37: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

23

c. Pengalaman

Menurut hasil penelitian Diana (2007) pengalaman wanita

semenjak kecil akan mempengaruhi sikap dan penampilan wanita

yang dalam keluarga atau lingkungan mempunyai kebiasaan atau

sering melihat wanita yang menyususi secara teratur maka akan

mempunyai pandangan yang positif tentang menyusui sesuai

dengan pengalaman sehari-hari. Tidak mengherankan bila wanita

deasa dalam lingkungan ini hanya memiliki sedikit bahkan tidak

memiliki sama sekali informasi, pengalaman cra menyususi dan

keyakinan akan kemampuan menyusui. Sehingga pengalaman

tersebut mendorong wanita tersebut untuk menyyususi dikemudian

harinya dan sebaliknya.

d. Dukungan keluarga

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang sangat

berpengaruh terhadap keberhasilan ibu menyususi bayinya secara

eksklusif. Keluarga (suami, orang tua, mertua, ipar dan

sebagainya) perlu diinformasikan bahwa seorang ibu perlu

dukungan dan bantuan keluarga agar ibu berhasil menyusui

secara eksklusif. Bagian keluarga yang mempunyai pengaruh

yang paling besar terhadap keberhasilan dan kegagalan menyusui

adalah suami. Masih banyak suami yang berpendapat salah, yang

menganggap menyusui adalah urusan ibu dan bayinya. Peran

suami akan turut menentukan kelancaran refleks pengeluaran Asi

Page 38: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

24

(let down refleks) yang sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi

atau perasaan ibu. (Roesli, 2008).

B. Tinjauan Umum Tentang Susu Formula

1. Pengertian Susu Formula

Susu formula adalah produk berupa tepung susu (umumnya susu

sapi) yang telah diformulasikan sedemikian rupa sehingga dapt

memenuhi kebutuhan bayi akan zat-zat gizi. Susu formula menurut

Roesli (2004) adalah cairan yang berisi zat yang mati didalamnya,

tidak ada sel yang hidup seperti sel darah putih, zat pembunuh bakteri,

antibodi serta tidak mengandung enzim maupun hormon yang

mengandung faktor pertumbuhan.

2. Pengertian Promosi Susu Formula

Promosi susu formula merupakan upaya mengenalkan,

memasarkan, menyebarluaskan, maupun menjual produk susu

formula kepada masyarakat yang bertujuan agar masyarakat

mengenal, menerima atau membeli produk tersebut hingga

memakainya dengan setia.

Saat ini para produsen susu formula mulai mengalihkan promosi

produknya dari iklan yang langsung ke konsumen yang menjadi

promosi di institut pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, rumah

bersalin, dan tempat praktik bidan. Selain memasang poster dan

kalender, ibu yang baru melahirkan diberi dampel gratis susu formula.

(Siswono, 2001)

Page 39: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

25

Susu formula yang didapatkan ibu saat melahirkan berpengaruh

terhadap pemberian ASI eksklusif pada bayinya, memberikan susu

formula kepada bayi saat ASI belum keluar bukan merupakan tindakan

yang tepat karena tidak sesuai dengan standar ASI eksklusif

(Amiruddin & Rosita, 20060. Pemberian susu formula juga merupakan

faktor risiko kejadian growth faltering . bayi yang diberi susu formula

mempunyai risiko 2,96 kali lipat terhadap kejadian growth faltering

(Dyah, 2008)

Menurut Roesli (2004), faktor-faktor yang mempengaruhi

pemberian susu formula yaitu :

a. ASI tidak cukup

Alasan ini merupakan alasan utama bagi ibu tidak memberikan Asi

secara eksklusif. Walupun banyak ibu yang merasa ASI-nya kuran,

tetapi hanya sedikit (2-5%) yang secara biologis memang kurang

produksi ASI-nya. Selebihnya ibu dapat menghasilkan ASI yang

cukup untuk bayinya.

b. Ibu bekerja dengan cuti hamil 3 bulan

Bekerja bukan alasan untuk tidak memberikan ASI karena waktu

ibubekerja, bayi dapat diberi ASI perah yang diperoleh sehari

sebelumnya.

c. Takut ditinggal suami

Page 40: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

26

Alasan ini karena mitos yang salah, yaitu menyusui akan

mengubah bentuk payudara menjadi jelek. Pada dasarnya yang

mengubah bentuk payudara adalah waktu kehamilan bukan

menyusui.

d. Bayi akan tumbuh menjadi anak yang tidak mandiri dan manja

Pendapat bahwa bayi akan tumbuh menjadi anak manja karena

terlalu sering didekap dan dibelai adalah tidak benar. Justru anak

akan tumbuh menjadi kurang mandiri, manja dan agresif karena

kurang diperhatikan oleh orang tua dan keluarga.

e. Susu formula lebih praktis

Pendapat ini tidak benar karena untuk membuat susu formula

diperlukan api atau listrik untuk memasak air, peralatan yang harus

steril, dan waktu untuk mendinginkan susu formula. Sementara

ASI siap pakai dengan suhu yang tepat setiap saat tidak

memerlukan api, listrik, dan perlengkapan yang harus steril.

f. Takut badan gemuk

Pendapat bahwa ibu menyusui akan sulit menurunkan berat badan

adalah tidak benar. Ditemukan bukti bahwa menyusui akan

menurunkan berat badan lebih cepat daripada ibu yang tidak

menyusui. Timbunan lemak yang terjadi sewaktu hamil yang tidak

menyusui akan lebih sulit untuk menghilangkan timbunan lemak

tersebut

C. Tinjauan Umum Tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Page 41: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

27

1. Pertumbuhan Anak

a. Pengertian

Supriasa (2001) menyatakan bahwa pertumbuhan berkaitan

dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, dan fungsi tingkat

sel, organ maupun individu, yang diukur dengan berat ( gram,

pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan

keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).

Pertumbuhan fisik merupakan satu hal yang kuatitatif, yang dapat

diukur. Indikator ukuran pertumbuhan meliputi perubahan tinggi dan

berat badan, gigi, struktur skelet, dan karakteristik seksual (Perry &

Potter, 2005).

Pertumbuhan pada masa anak-anak mengalami perbedaan

yang bervariasi sesuai dengan bertambahnya usia anak. Secara

umum, pertumbuhan fisik dimulai dari arah kepala ke kaki

(cephalocaudal). Kematangan pertumbuhan tubuh pada bagian

kepala berlangsung lebih dahulu, kemudian secara berangsur-

angsur diikuti oleh tubuh bagian bawah. Selanjutnya, pertumbuhan

bagian bawah akan bertambah secara teratur (Nursalam dkk, 2005

b. Ciri-ciri pertumbuhan

Hidayat (2008) menyatakan bahwa sesorang dikatakan

mengalami pertumbuhan bila terjadi perubahan ukuran dalam hal

bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi

badan/panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada,

Page 42: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

28

perubahan proporsi yang terlihat pada proporsi fisik atau organ

manusia yang mulai muncul mulai dari masa konsepsi sampai

dewasa, terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses

kematangan seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis atau

dada, hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan

seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu atau hilangnya

refleks tertentu.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain :

1) Faktor internal (Genetik)

Faktor internal (genetik) antara lain termasuk berbagai faktor

bawaan yang normal dan patologis, jenis kelamin, obstetrik dan

ras atau suku bangsa. Apabila potensi genetik ini dapat

berinteraksi dengan baik dalam lingkungan, maka pertumbuhan

optimal akan tercapai (Supriasa, 2001)

2) Faktor eksternal

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi antara lain

keluarga, kelompok teman sebaya, pengalam hidup, kesehatan

lingkungan, kesehatan prenatal, nutrisi, istirahat, tidur dan

olahraga, status kesehatan, serta lingkungan tempat tinggal

(Perry & Potter, 2005)

Wong, dkk (2008) mengatakan bahwa nutrisi memiliki

pengaruh paling penting pada pertumbuhan. Bayi dan anak-

Page 43: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

29

anak memerlukan kebutuhan kalori relatif besar, hal in

dibuktikan dengan peningkatan tinggi dan berat badan.

d. Parameter pertumbuhan

Parameter untuk mengukur kemajuan biasanya yang

dipergunakan adalah berat badan dan panjang badan (Hidayat,

2008).

1) Berat Badan

Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai hasil

peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada

tubuh, isalnya tulang, otot, lemak, organ tubuh, dan cairan tubuh

sehingga dapat diketahui status keadaan gizi atau tumbuh

kembang anak (Hidayat, 2008). Selain itu, berat badan juga

dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dosis dan makanan

yang diperlukan dalam tindakan pengobatan (Supariasa, 2001)

Pada usia beberapa hari, berat badan bayi mengalami

penurunan yang sifatnya normal, yaitu sekitar 10% dari berat

badan waktu lahir. Hal ini disebabkan karena keluarnya

mekonium dan air seni yang belum diimbangi dengan asupan

yang mencukupi, misalnya produksi ASI yang belum lancar dan

berat badan akan kembali pada hari kesepuluh (Nursalam dkk,

2005)

Page 44: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

30

Pertumbuhan berat badan bayi usia 0-6 bulan mengalami

penambahan 150-210 gram/minggu dan berdasarka kurva

pertumbuhan yang diterbitkan oleh National center for Health

Statistic (NCHS), berat bayi akan meningkat dua kali lipat dari

berat lahir pada akhir usia 4-7 bulan (Wong dkk, 2008). Berat

badan lahir normal bayi sekitar 2.500-3.500 gram, apabila

kurang dari 2.500 gram dikatakan bayi memiliki berat badan

lahir rendah (BBLR), sedangakan bila lebih dari 3.500 gram

dikatakan makrosomia. Pada masa bayi-balita, berat badan

digunakan untuk mengetahui pertumbuhan fisik dan status gizi.

Status gizi erat kaitannya dengan pertumbuhan, sehingga untuk

mengetahui pertumbuhan bayi, status gizi diperhatikan

(Susilowati, 2008).

Di indonesia baku rujukan yang digunakan sebagai

pembanding penilaian status gizi dan pertumbuhan perorangan

maupun masyarakat adalah baku rujukan WHO-NCHS

(Supariasa, 2001). Baku rujukan WHO-NCHS ini membedakan

antara laki-laki dan perempuan, agar diperoleh perbedaan yang

lebih mendasaf. Pembagiannya dikategorikan menjadi gizi baik,

kurang, buruk dan lebih (Soekirman, 2000)

Page 45: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

31

Tabel 2. Pembagian status Gizi berdasarkan Berat Badan

Kategori Ambang Batas

Gizi Baik +2 SD > skor _Z ≥-2 SD

Gizi Kurang -2 SD > skor_Z ≥-3 SD

Gizi Buruk Skor_Z < -3 SD

Gizi Lebih Skor _Z ≥ +2 SD

Berikut ini tabel rujukan WHO-NCHS untuk anak perempuan dan lai-

laki berdasarkan BB/U :

Tabel 3 Rujukan BB/U untuk anak perempuan Usia 0-6 bulan

menurut WHO-NCHS

Umur (bulan)

Nilai BB (Kg)

-3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD

0 1.8 2.2 2.7 3.2 3.6 4.0 4.3

1 2.2 2.8 3.4 4.0 5.5 5.1 5.6

2 2.7 3.3 4.0 4.7 5.4 6.1 6.7

3 3.2 3.9 4.7 5.4 6.2 7.0 7.7

4 3.7 4.5 5.3 6.0 6.9 7.7 8.6

5 4.1 5.0 5.8 6.7 7.5 8.4 9.3

6 4.6 5.5 6.3 7.2 8.1 9.0 10.0

Page 46: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

32

Tabel 4 Rujukan BB/U untuk anak laki-laki usia 0-6 bulan

menurut WHO-NCHS

Umur (bulan)

Nilai BB (Kg)

-3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD

0 2.0 2.4 2.9 3.3 3.8 4.3 4.8

1 2.2 2.9 3.6 4.3 5.0 5.6 6.3

2 2.6 3.5 4.3 5.2 6.0 6.8 7.6

3 3.1 4.1 5.0 6.0 6.9 7.7 8.6

4 3.7 4.7 5.7 6.7 7.6 8.5 9.4

5 4.3 5.3 6.3 7.3 8.2 9.2 10.1

6 4.9 5.9 6.9 7.8 8.8 9.8 10.8

2) Panjang Badan

Istilah panjang badan dinyatakan sebagai pengukuran

yang dilakukan ketika anak telentang (Wong dkk, 2008).

Pengukuran panjang badan digunakan untuk menilai status

perbaikan gizi. Selain itu , panjang badan merupakan indikator

yang baik untuk pertumbuhan fisik yang sudah lewat (stunting)

dan untuk perbandingan terhadap perubahan relatif, seperti nilai

berat badan dan lingkar lengan atas (Nursalam dkk, 2005)

Pengukuran panjang badan dapat dilakukan dengan

sangat mudah untuk menilai gangguan pertumbuhan dan

perkembangan anak. Panjang bayi baru lahir normal adalah 45-

50 cm dan berdasarkan kurva pertumbuhan yang diterbitkan

Page 47: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

33

oleh National Center for Health Statistic (NCHS), bayi akan

mengalami penambahan panjang badan sekitar 2,5 cm setiap

bulannya (Wong dkk, 2008), penambahan tersebut akan terus

berangsur-angsur berkurang sampai usia 9 tahun, yaitu sekitar

5 cm/tahun dan penambahan ini akan berhenti pada usia 18-20

tahun (Nursalam dkk, 2005)

Kategori untuk panjang badan, dapat dibedakan menjadi

kategori sangat pendek, pendek, normal dan tinggi (Depkes RI,

2004)

Tabel 5. Pembagian Status Gizi berdasarkan Panjang Badan

Kategori Ambang Batas

Sangat pendek Skor _Z < -3 SD

Pendek -2 SD > skor_Z ≥-3 SD

Normal +2 SD ≥Skor_Z ≥ -2 SD

Tinggi Skor _Z > +2 SD

Page 48: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

34

Berikut ini tabel rujukan WHO-NCHS pada anak perempuan dan laki- laki

berdasarkan TB/U

Tabel 6. Rujukan TB/U untuk anak perempuan usia 0-6 bulan

menurut WHO-NCHS.

Umur (bulan)

Nilai TB (cm)

-3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD

0 43.4 45.5 47.7 49.9 52.0 54.2 56.4

1 46.7 49.0 51.3 53.5 55.8 58.1 60.4

2 49.6 52.0 54.4 56.8 59.2 61.6 64.0

3 52.1 54.6 57.1 59.5 62.0 64.5 67.0

4 54.3 56.9 59.4 62.0 64.5 67.1 69.6

5 56.3 58.9 61.5 64.1 66.7 69.3 71.9

6 58.0 60.6 63.3 65.9 68.6 71.2 73.9

2. Perkembangan Anak

a. Pengertian

Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan

berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja.

Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang

sesuai dengan usianya. Pertumbuhan adalah bertambahnya

ukuran dan jumlah sel serta jaringan antar sel sehingga

bertambahnya ukuran fisik dengan satuan panjang dan berat

(Soetjiningsih, 1997).

Page 49: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

35

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill)

dalam struktur dan fungsi tubuh yang komleks dalam pola yang

teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses

pematangan (Soetjiningsih, 1997). Perkembangan dapat juga

berarti suatu proses yang berhubungan dengan fungsi organ yang

lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus,

bicara dan bhasa serta sosialisasi dan kemandirian.

Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan

saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya. (Depkes, 2005).

Proeses tumbuh kembang paling pesat adalah masa embrio

dan masa janin dan lebih terfokus pada perkembangan otak. Saat

anak lahir berat otak anak sekitar 25%, pada usia 6 bulan pertama

kehidupan berat otak anak telah mencaai 50% dari otak dewasa

dan pada saat anak mecapai usia 2 tahun berat otaknya telah

mencapai 75% otak dewasa (Hetherington & Parke, 1999)

Menurut Kolb (19980 menyatakan bahwa otak pada anak

pada saat lahir memiliki 100-200 milyar sel saraf. Pertumbuhan

otak mencerminkan pertumbuhan dari ganglion yang

menyelubungi dan melindungi sel saraf, serta menyediakan

struktur pendukug, mengatur zat gizi dan memperbaiki jaringan sel

saraf. Beberapa sel ganglion bertanggung jawab untuk tugas

penting pada myelinesasi, dimana bagian-bagian dari sel saraf

tersebut ditutupi oleh sejumlah lapisan-lapisan lemak. Selaput

Page 50: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

36

pembungkus tersebut disebut sebagai Myelin. Peyekatan setiap

bagian sel saraf ini membuat sel saraf lebih efisien dalam

memancarkan atau mengirinkan informasi. Saraf senntiasa selalu

bergerak, berpindah tempat ke tempat akhir mereka. Melalui suatu

proses didalam tubh sel saraf bergerak ke berbagai tempat

didalam otak. Perpindahan sel saraf ini meyakinkan bahwa semua

bagian-bagian otak dilayani oleh sejumlah sel sraf yang cukup.

(Hetherington & Parke, 1999)

Tujuh puluh persen dari pembelahan sel otak terjadi pada

periode fetal, untuk pembentukan membran sel dibutuhkan lemak

dalam jumlah besar dalam bentuk khusus yaitu arachidonic (AA)

dan docosahexanoic acid (DHA). Setelah bayi lahir perkembangan

struktur, organisasi dan fungsi sel otak berlangsung pesat. Air

susu ibi mengandung banyak asam lemak penting AA dan DHA,

yang banyak ditemukan pada retina mata dan otak. Kekurangan

DHA pada janin dan bayi mengakibatkan resiko gangguan

perkembangan syaraf, dampak negatif pada perkembangan

kecerdasan dan gangguan perkembangan retina (Soemapraja,

1996; Trahms, 2004).

Agostoni et al., (2001) meneliti lamanya menyususi selama 6

bulan atau lebih dan kandungan lemak susu pada 6 bulan

dihubungkan dengan tingginya nilai perkembangan pada usia anak

1 tahun. Hasilnya menunjukkan diantara faktor lemak susu

Page 51: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

37

tersebut berat lemak pada usia 6 bulan, menunjukkan hubungan

yang tinggi pada nilai Psychomotor Developmet Index dan nilai

yang paling tinggi pada Bayley Mental Development Index. Saat

memperpanjang lamanya menyususi pada masa penyapihan

dapat mempengaruhi pencapaian perkembangan yang lebih baik

pada anak usia 12 bulan. Hal ini mungkin berkaitan dengan

persediaan lemak yang meyokong enegi dan mempengaruhi

komposisi otak.

b. Ciri-ciri Perkembangan

Menurut Soetjiningsih (1997) proses tumbuh kembang memiliki

beberapa ciri yang saling berkaitan, ciri tersebut adalah sebagai

berikut :

1) Perkembangan adalah proses yang kontinyu sejak konsepsi

sampai dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan

lingkungan.

2) Pola perkembangan anak mempunyai patokan umum, yaitu

berurutan dan sama pada semua anak, tetapi kecepatannya

berbeda antara anak satu dan lainnya.

3) Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem

susunan saraf.

4) Aktifitas seluruh tubuh akan diganti oleh respon individu yang

khas.

Page 52: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

38

5) Arah perkembangan Cephalocaudal atau proksimaldistal, yaitu

mulai dari daerah kepala kemudian ke arah caudal dan

proksimal ke arah distal ke jari-jari, contohnya adalah langkah

pertama sebelum berjalan adalah kemampuan menegkkan

kepala.

6) Refleks primitif akan menghilang, seperti refleks memegang

dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan volunter

tercapai.

c. Klasifikasi Perkembangan Motorik

Perkembangan motorik adalah perubahan yang terus-

menerus dalam perilaku motorik sepanjang siklus kehidupan,

disempurnakan dengan adanya interaksi antara kebutuhan

tugas biologi dari individu dan kondisi lingkungan. Proses

perkembangan motorik melibatkan faktor biologi, lingkungan dan

tuntutan tugas perkembangan, semuanya mempengaruhi

pencapaian motorik dan kemampun gerakan individu dari masa

kanak-kanaksampai dewasa (gallahue & Ozmun, 1998). Arah

perkembangan motorik adalah cephalocaudal dan

proksimaldistal, serta dari umum ke spesifik atau dari

kemampuan gerakan kasar ke gerakan halus (Soetjiningsih,

1996)

Page 53: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

39

1) Perkembangan Motorik Kasar

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk

mengamati sesu htu, melakukan gerakan yang melibatkan

bagian-bagian tubh tertentu dan dilakukan dengan bantuan

otot-otot kecil, tetapi memerlukn koordinasi yang cermat

dari mata, tangan dan jari. (Soetjiningsih, 1996, Depkes,

2005).

2) Perkembangan Motorik halus

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak

melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan

otot-otot besar seperti duduk, berdiri dan lainnya.

(Soetjiningsih, 1996, Depkes, 2005).

d. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh banyak faktro

diantaranya selain faktor genetik, terdapat faktor lingkungan,

lingkungan pranatal dan postnatal. Lingkungan pranatal

diantarannya gizi saat hamil, endokrin, mekanis, toksin radiasi,

infeksi dan sebagainya.adapun lingkungan postatal yang

berpengaruh terhadap perkembangan diantarannya

biofisikopsikososial

1) Faktor lingkungan biologis

Faktor lingkungan biologis yang mempengaruhi

perkembangan anak setelah dilahirkan adalah : ras/suku

Page 54: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

40

bangsa, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan,

kepekaa terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi

metabolisme dan hormon. Hurlock, (1997) menyatakan jenis

kelamin berperan penting dalam perkembangan anak,

dikarenakan anak mengalami penekanan budaya dan norma

yang sesuai dengan jenis kelamin. Soetjiningsih (1997)

menyatakan anak laki-laki lebih sering sakit dibandingkan

anak perempuan, namun belum diketahui secara pasti.

Penelitian Guttmann et al., (2004) menunjukkan faktor yang

mempengaruhi buruknya pencapaian perkembangan anak

prasekolah adalah salah satunya jenis kelamin laki-laki. Hasil

penelitian Puslitbang gizi dan makanan (2001) tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan motorik anak

usia 12-18 bulan di keluarga miskin dan tidak miskin di

Ciomas Bogor, menunjukkan bahwa kemampuan motorik

kasar berhubungan signifikan dengan faktor kecukupan

energi, kecukupan protein dan aktivitas anak. Sedangkan

lingkungan fisik antara lain cuaca, sanitasi, keadaan rumah

dan radiasi.

2) Lingkungan psikososial

Adapun lingkungan psikososial, diantaranya; stimulasi,

motivasi belajar, ganjaran, kelompok teman sebaya, stress,

sekolah, cinta kasih dan kualitas interaksi anak-orang tua.

Page 55: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

41

Salah satu faktor psikososial yang mempengaruhi

perkembangan diantarannya adalah stimulasi. Stimulasi

mempunyai peranan penting dalam perkembangan.

Stimulasi adalah perangsangan dan latihan-latihan terhadap

kepandaian anak yang datangnya dari lingkungan kuar anak.

Stimulasi perkembangan anak diberikan setiap saat,

sesering mungkin, sesuai dengan umur dan kesiapan anak.

Simulasi dapat diberikan setiap hari, apabila anak

mengalami keterlambatan stimulasi diberikan setiap hari

selama 3-4 jam. (Depkes, 2005). Stimulasi khususnya dalam

keluarga, diantarannya menyediakan alat mainan, sosialisasi

anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lainnya

terhadap kegiatan anak dan perlakuan ibu terhadap perilaku

anak. Stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses

belajar anak. Stimulasi mental akan mengembangkan

perkembangan mental psikososial seperti; kecerdasan,

kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral etika,

produktivitas dan lainnyaanak yang mendapatkan stimulasi

yang teraarah dan teratur akan lebih cepat berkembang

dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan

stimulasi (Soetjiningsih, 1997). Andrade et al., (2005)

meneliti hubungan lingkungan keluarga dan perkembangan

kognitif anak hasilnya menunjukkan bahwa kualitas stimulasi

Page 56: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

42

dalam lingkungan keluarga berhubungan dengan

perkembangan kognitif anak. Selain itu faktor lain yang

berpengaruh terhadap pekembangan kognitif anak adalah

pekerjaan dan tingkat pendidikan ibu.

3) Faktor keluarga dan adat istiadat

Faktor keluarga yang mempengaruhi perkembangan

anak, antara lain : pekerjaan dan pendaptan keluarga,

pendidikan orang tua, jumlah saudara, jenis kelamin dalam

keluarga, stabilitas dalam rumah tangga, kepribadian

ayah/ibu, adat istiadat, norma dan tabu, agama urbanisasi

serta kehidupan politik yang mempengaruhi prioritas

kepentingan anak. Pnelitian Guttman et al., (2004) faktor

yang mempengaruhi buruknya pencapaian perkembangan

anak prasekolah adalah oleh jenis kelamin laki-laki, ibu yang

mengalami depresi, ibu degan status imigran, dan keluarga

dengan pendapatan yang rendah. Menurut First & Palfrey

(1994) faktor risiko untuk terjadinya keterlambatan

perkembangan pada bayi maupun anak diantaranya: faktor

sebelum penyakit (penyakit infeksi, riwayat abortus atau lahir

mati) faktor perinatal (prematuritas, BLR, gemell dan

komplikasi persalinan), faktor neonatal (hyperbilirubin, sepsis

dan hypoksia), faktor postbatal (sepsis, otitis media

berulang, asupan makanan yang buruk dan terpapar racun).

Page 57: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

43

Faktor riwayat keluarga mengalami keterlambatan

perkembangan, buta, tuli dan kelainan kromosom. Faktor

riwayat sosial penghasilan yang terbatas, kekerasan dan

anak yang terlantar, orangtua remaja, orangtua tunggal,

retardasi mental dan kejadian stress yang berat ( bencana,

kematian, atau orangtua yang tidak bekerja).

Model konsep teori dari UNICEF, menjelaskan bahwa

asupan makanan dan kesehatan merupakan penyebab

langsung yang berdampak terhadap kelangsungan hidup

anak, pertumbuhan dan perkembangannya. Perkembangan

anak dipengaruhi oleh beberapa anak dipengaruhi oleh

beberapa penyebab tidak langsung, diantarannya praktik

pemberian makanan dan menyusui, asuhan psikososial

(stimulasi sosial dan kognitif), perilaku pemberi asuhan dan

faktor lainnya. Perilaku pemberi asuhan selain dapat

meningkatkan asupan makanan juga mendukung terhadap

perkembangan psikologi anak (Michaelsen et al., 2003).

Beberapa faktor yang mendasari praktik pemberian

makanan dan meyusui yaitu ketersediaan sumber daya

keluarga, masyarakat dan kesehatan termasuk didalamnya

informasi yang diperoleh kaluarga, edukasi dan komunikasi

serta tingkat pengetahuan serta sumberdaya ekonomi.

Selain itu kondisi sosial budaya serta keadaan politik turut

Page 58: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

44

berperan dalam kelangsungan hiidup anak baik

pertumbuhan maupun perkembangan anak (WHO, 2004;

Michelsen et al., 2003).

Neonatus adalah bayi yang berusia 0-28 hari (FK UI, 2008).

Infant adalah bayi yang berusia 0 bulan – 1 tahun

(http://id.wikipedia.org).

Skala perkembangan bayi usia 0 – 12 bulan. (M.T. Indriati :

Panduan Lengkap Kehamilan, persalinan dan Perawatan bayi).

a. Usia 0 – 3 bulan

Kemampuan perkembangan yang harus di capai bayi usia 0 – 3

bulan adalah :

1) Mampu menggerakan kedua tungkai dan lengan sama

mudahnya ketika terlentang. Di lihat dengan cara

meletakkan bayi pada posisi terlentang, perhatikan gerakan

kedua tungkai dan lengannya.

2) Memberikan reaksi dengan melihat ke arah sumber cahaya.

Di lihat dengan menyalakan lampu senter yang digerakkan

ke kiri dan ke kanan, perhatikan perubahan mimik muka bayi

dan gerakan matanya.

3) Mengeluarkan suara atau mengoceh. Perhatikan apakah

bayi mengeluarkan suara-suara lain disamping menagis.

4) Membalas senyum ketika diajak bicara dan tersebyum.

Page 59: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

45

b. Usia 4 – 6 bulan

Kemampuan perkembangan yang harus dicapai anak sesaat

sebelum berumur 6 (enam) bulan.

1) Mampu mengangkat kepalanya dengan tegak ketika

tengkurap. Di lihat dengan cara meletakkan bayi pada posisi

tengkurap, perhatikan apakah bayi dapat mengangkat

kepalanya sampai tegak.

2) Menggenggam benda yang disentuhkan pada punggung atau

ujung tangannya dengan kuat, misalnya ujung jari ibu atau

pensil. Perhatikan apakah digenggam dengan kuat beberapa

ssat.

3) Mencari sumber suara yang nyaring, misalnya cara

memukulkan sendok ke gelas. Perhatikan apakah bayi

memalingkan kepalanya mencari sumber suara tersebut.

4) Membalas senyuman ketika di ajak bicara dan tersebyum.

c. Usia 7 – 9 bulan

Kemampuan perkembangan yang harus dicapai anak sesaat

sebelum berumur 9 bulan adalah :

1) Mempertahankan posisi duduk dengan kepala tegak ketika

di dudukan. Caranya dengan mendudukkan bayi di atas

meja, perhatikan apakah bayi dapat mempertahankan

kepalannya

Page 60: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

46

2) dengan tegak dalam sikap duduk.

3) Meraih benda yang terletak dalam jangkauannya, di lakukan

dengan meletakkan benda yang menarik di dekat bayi pada

tempat terjangkau olehnya, apakah bayi berusaha

meraihnya.

4) Mampu tertawa dan berteriak bila melihat benda yang

menarik atau meyenagkan hatinya dengan cara

memperlihatkan benda yang menarik, lalu perhatikan

apakah bayi tertawa atau berteriak.

5) Mengenal dan dapat membedakan antara orang yang sudah

dikenal dengan yang belum dikenal , dengan cara meminta

bantuan tetangga untuk menggendongnya, perhatikan

apakah bayi menangis atau kelihatan takut kepada orang

yang tidak dikenal.

d. Usia 10 – 12 bulan

Kemampuan perkembangan anak yang harus dicapai sesat

sebelum berusia 12 bulan :

1) Berdiri dan berpegangan, caranya dengan cara mendudukan

bayi pada permukaan yang datar seperti lantai yang dekat

dengan dinding dan usahakan agar bayi mau berdiri dengan

cara memberikan mainan yang menarik. Perhatikan apakah

bayi dapat bendiri sendiri dengan berpegangan pada dinding

tersebut.

Page 61: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

47

2) Mengambil benda-benda kecil sebesar biji jagung didekat

bayi, perhatikan apakah bayi dapat mengambil benda

tersebut dengan cara meraupnya.

3) Bayi dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya

pa-pa ma-ma, da-da dan lain-lain

4) Dapat mengikuti permainan ―ciluba‖. Dan perhatikan apakah

bayi mengikuti permainan.

D. Tinjauan Umum Tentang Tes Skrining Perkembangan Denver II

Denver II adalah merupakan salah satu metode detensi dini

terhadap kelainan perkembnagan anak, tes tersebut bukan merupakan

tes diagnostik atau tes kecerdasan (Frankenburg & Dodds, 1975;

1996). Tes ini memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk

metode deteksi dini yang baik, mudah dan cepat, waktu yang

diperlukan sekitar 15-20 menit, dapat diandalkan dan menunjukkan

validitas yang tinggi .

Beberapa alasan Denver II sering digunakan sebagai salah satu

alat untuk deteksi keterlambatan perkembangan, diantaranya adalah:

menurut Fistr & Palfrey (1994) secara umum mudah pelaksanaanya,

dan dapat dilaksanakan dalam waktu cepat dan singkat. Denver II

bukkan merupakan tes diagnostik sehingga tidak dapat menyimpulkan

adanyan abnormalitas, hanya suspek atau diduga sehingga perlu

rujukan untuk penegakan diagnostik. Denver II bukan merupakan tes

Page 62: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

48

kecerdasan sehingga tidak dapat memprediksi kecerdasan dikemudian

hari, tidak digunakan untuk menilai gangguan belajar, perilaku dan

emosional serta tidak sebagai pemeriksaan fisik, neurologi dan tes

diagnostik lainnya (Frankenburg & Dodds, 1975; 1996). Beberapa

penelitian yang pernah dilakukan dengan DDST secara efektif dapat

mengidentifikasikan antara 85-100 % bayi dan anak prasekolah yang

mengalami keterlambatan perkembangan.

Penggunaan Denver II untuk membandingkan kemampuan

perkembangan seorang anak dnegan kemampuan anak lain yang

seumur. Denver II terdiri dari 125 item yang disiusun dalam formulir

menjadi 4 sektor, untuk menjaring fungsi perkembnagn sebagai berikut:

1. Sektor perilaku sosial (personal sosial): aspek yang berhubungan

dengan penyesuaian diri di masyarakat dan kemampuan mandiri

serta berinteraksi dengan lingkungannya.

2. Sektor gerakan motorik halus (fine motor adaptive): aspek yang

berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,

melakukan koordinasi dengan tangan, melakukan gerakan yang

melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-

otot kecil.

3. Sektor bahasa (language): kemampuan untuk memberikan respon

terhadap suara, medengar, mengerti dan menggunakan bahasa

atau berbicara spontan.

Page 63: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

49

4. Sektor motorik kasar (gross motor): aspek yang berhubungan

dengan pergerakan dan sikap tubuh seperti duduk, jalan dan

gerakan umum otot besar.

Cara penilaian formulir Denver II dengan cara mengisi skor dari

tiap uji coba yang dituliskan pada kotak segi empat, diantaranya:

P : Pass/lulus. Anak melakukan uji coba dengan baik, atau

ibu/pengasuh anak memberi laporan (tepat/dapat dipercaya bahwa

anak dapat melakukannya)

F : Fail/gagal. Anak tidak dapat melakukan uji coba dengan baik atau

ibu pengasuh anak memberikan laporan (tepat) bahwa anak tidak

dapat melakukannya dengan baik

No : No Opportunity/tidak ada kesempatan. Anak tidak mempunyai

kesempatan melakukan uji coba karena ada hambatan

R :Refusal/menolak. Anak menolak melakukan tes. Penolakan dapat

dikurangi dengan mengatakan ke anak apa yang harus

dilakukannya.

a. Penilaian Individual

1. Penilaian lebih (advanced): bila anak lulus pada item tes

yang terletak dikanan garis umur, dinyatakan

perkembangan anak lebih pada tes tersebut.

Page 64: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

50

2. Penilaian normal: bila anak gagal atau menolak melakukan

sesuatu item tes disebelah kanan garis umur.

3. Penilaian peringartan (caution): bila anak gagal (G) atau

menolak (M) tugas perkembngan, dimana garis umur

terletak pada atau antara 75% dan 90%

4. Penilaian keterlambatan (delayed): bila anak gagal atau

menolak melakukan uji coba yang terletak jelas disebelah

kiri garis umur.

5. Penilaian tidak ada kesempatan: pada tugas

perkembangan yang berdasarkan laporan, orangtua

melaporkan bahwa anak tidak ada kesempatan untuk

melakukan atau mencoba. Hasil ini tidak dimasukkan

dalam mengambil kesimpulan.

b. Penilaian hasil tes

Penilaian hasil deteksi perkembngan pada sektor motorik pada

penelitian ini mengadopsi pada penelitian Denver II, namun

diklasifikasikan menjadi 2 kategori yaitu :

1) Normal : bila tidak ada perkembangan motorik dan paling

banyak satu peringatan pada salah satu sektor motorik

halus dan kasar.

2) Dugaan keterlambatan perkembngan motorik : bila

didapatkan dua atau lebih peringatan atau satu atau lebih

keterlambatan pada sektor motorik halus dan kasar.

Page 65: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

51

E. Kerangka Teori

Sel saraf mulai berkembang pesat pada usia kehamilan trimester

III kehamilan. Setelah bayi lahir perkembangan struktur, organisasi dan

fungsi sel otak berlangsung pesat. Perkembangan tersebut terus terjadi

sehingga sampai usia 6 bulan otak anak telah mencapai 50 persen dari

otak orang dewasa dan 75 persen telah tercapai pada usia 2 tahun

(Hetherington & Parke, 1999). Air susu ibu banyak mengandung asam

lemak rantai panjang (Long-chain Polyunsaturated Acids/LCPUFAs)

yang tinggi, seperti AA dan DHA. Asam lemak rantai panjang dalam air

susu ibu mudah diserap oleh usus anak dibanding asam lemak susu

sapi. Lebih dari itu bukti meyakinkan bahwa LCPUFAs penting dalam

perkembangan yang normal dari sel saraf dan fungsi selaput

penglihatan (Michaelsen et al., 2003).

Proses pertumbuhan otak pada masa kanak-kanak mencerminkan

pertumbuhan dari ganglion yang menyelubingi dan melindungi sel

saraf, serta menyediakan struktur pendukung, megatur zat gizi dan

memperbaiki jaringan sel saraf. Sel ganglion bertanggung jawab untuk

tugas penting pada Myelinesasi, dimana bagian-bagian dari sel saraf

tersebut ditutupi oleh sejumlah lapisan-lapisan lemak. Selaput

pembungkus tersebut disebut sebagai myelin. Penyekatan setiap

bagian sel saraf ini membuat sel saraf lebih efisien dalam mengirimkan

informasi (Johnson, 1998, disitasi oleh Hetherington & Parke, 1999).

Page 66: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

52

Kerangka model dari UNICEF , menjelaskan bahwa asupan gizi

dan kesehatan merupakan penyebab langsung yang berdampak

terhadap pertumbuhan, perkembangan dan kelangsungan hidup anak.

Asupan gizi pada anak didasari pada ketersediaan sumber daya

ekonomi, peran pemberi asuhan dan sumber daya kesehatan (WHO,

2004). Burgard (2003) menjelaskan tentang hubungan antara gizi

dengan hasil penilaian kognitif anak. Adanya suatu keterkaitan antara

fisiologi perkembangan sistem saraf dengan jenis gizi yang diterima

oleh anak, jenis pemberian makanannya dan proses laktasi, interaksi

sosial saat terjadi kontan kantara ibu dan anak ketika proses menyusui,

serta peran orangtua dalam proses perkembngan saraf dan

pengaruhnya terhadap perkembangan motorik. Menurut hasil penelitian

Bodnardchuk, (2005) menyususi dalam jangka panjang dapat

meningkatkan kognitif pada anak dan mempercepat perkembangan

motorik pada khususnya merangkak dalam hal ini dapat mendorong

perubahan yang cepat terhadap perkembangan kognitif pada anak.

Menurut Soetjiningsih (1997) perkembangan dipengaruhi oleh

lingkungan diantaranya stimulasi. Anak yang mendapatkan stimulasi

yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan

dengan anak yang kurang mendapat stimulasi. Andrade et al., (2005)

menyebutkan kualitas stimulasi dalam lingkungan keluarga, pekerjaan

ibu dan tingkat pendidikan berhubungan dengan perkembangan kognitif

pada anak. Menurut First & Palfrey (1994) perkembangan dipengaruhi

Page 67: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

53

oleh beberapa faktor diantaranya komplikasi persalinan, persalinan

kurang bulan, BBLR, penyakit infeksi dan lainnya

Gambar 1. Kerangka teori model dari UNICEF (WHO,2004)

Kelangsungan Hidup Anak

Pertumbuhan Perkembangan DAMPAK

Asupan Nutrisi Kesehatan yang cukup

Perilaku pemberian asuhan Asuhan kehamilan/ibu menyusui

Makanan/Menyusui Stimulasi Psikososial dan kognitif

Perilaku higenis Kesadaran hidup sehat

Penyimpanan dan penyiapan makanan

Keamanan Makanan dalam rumah

tangga

Pelayanan kesehatan

dan kesehatan

KETERSEDIAAN SUMBER DAYA

Sumber daya pemberi asuhan

Pengetahuan/kepercayaan (nilai/perawat anak), kesehatan/status gizi/Anemia, kesehatan jiwa/penegndalian penyebab stress/otonomi (pengambilan keputusan), beban kerja dan waktu yang terbatas, dukungan social (peran ayah, pengasuh anak, berbagi pekerjaan dan dukungan masyarakat)

Sumber daya

Ekonomi/Makanan

Produksi makanan

penghasilan pekerjaan

asset pertanian

Sumber daya Kesehatan

Air,sanitasi, ketersediaan

pelayanan kesehatan

(informasi, edukasi dan

komunikasi, sehetan dan

lingkungan/Rumah

KONDISI SOSIAL BUDAYA DAN POLITIK

SEBAB MENDASAR

SEBAB TIDAK

LANSUNG

SEBAB LANGSUNG

Page 68: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

54

Ket Diteliti :

Tidak diteliti :

Gambar 2. Kerangka teori penelitian kombinasi WHO, (2004): Burgard,

(2003); Firs & Palfrey, (1994), Bodnardchuk, (2005), telah

dimodifikasi.

Keadaan sosial ekonomi

Asupan Nutrisi Pendidikan pengetahuan ibu

Jenis gizi makanan

Pemberian ASI

Perkembangan system saraf

Perkembangan Motorik

Perkembangan anak

Kontak ibu dan anak

Proses laktasi Prolaktin & Oxytocin

Peran orang tua stimulasi dini

Komplikasi persalinan

Persalinan kurang bulan

Penyakit infeksi

BBLR

Factor genetik

PASI

Page 69: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

55

F. Kerangka Konsep

Berdasarkan landasan teori diatas maka disusun kerangka

konsep penelitian ini adalah :

Variabel Luar Variabel bebas Variabel terikat

Ket : : Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 3. Kerangka Konsep Penelitian

Pendapatan

Pekerjaan

Pendidikan

ASI Eksklusif pertumbuhan

perkembangan

Page 70: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

56

F. Hipotesis Penelitian

Perbandingan pertumbuhan dan perkembangan antara bayi yang

mendapatkan ASI eksklusif dan ASI tidak eksklusif. Bayi yang tidak

mendapat ASI eksklusif pada kelompok anak dengan dugaan

keterlambatan perkembangan dan pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan

dengan perbandingan antara bayi yang mendapat ASI eksklusif pada

kelompok anak yang tidak mengalami dugaan keterlambatan

pertumbuhan dan perkembangan motorik.

Page 71: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

57

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

1. Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik,

dengan rancangan matched case control study melaui pendekatan

kuantitatif. Rancangan penelitian kasus-kontrol digunakan untuk menilai

seberapa besar peran faktor risiko dalam kejadian penyakit (Sastroasmoro

& Ismael, 2002). Rancangan tersebut ditetapkan atas pertimbangan

perkembangan anak berhubungan dengan usia, sehingga untuk

mengurangi bias, dalam penelitian ini usia responden disetarakan.

Adapun kelompok kasus ditetapkan anak yang mendapatkan ASI

eksklusif dan kelompok kontrol adalah anak yang tidak mendapatkan ASI

eksklusif /diberikan susu formula.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah bayi yang tinggal di wilayah

kerja Puskesmas Jumpandang Baru kota Makassar. Pengambilan sampel

kasus dan kontrol dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 6-24

bulan yang datang ke posyandu dan memenuhi syarat penelitian.

Page 72: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

58

2. Sampel Penelitian

Sampel yang ditarik dari populasi penelitian disusun sebagai

berikut :

a. Unit observasi. Adalah ibu yang memiliki bayi berusia 6-24 bulan di

wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru Kecamatan Tallo Kota

Makassar, yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu :

1. Kasus : anak yang berusia 6-24 bulan yang datang berkunjung

ke posyandu dan mendapatkan ASI eksklusif dari ibu

nya.

2. Kontrol : anak yang berusia 6-24 bulan yang datang ke posyandu

dan tidak mendapatkan ASI eksklusif/susu formula dari

ibu nya.

b. Unit analisis. Adalah pertumbuhan dan perkembangan bayi

c. Besar Sampel. Penentuan besar sampel menggunakan tabel yang

telah dipublikasikan dari Yamane (1967).

Ukuran Sampel untuk Tingkat Ketepatan (d) ± 5%, ± 7%, dan ± 10%

dengan Tingkat Kepercayaan 95% dan p = 0,5

Size of population

Sample size (n) for Precission (d) of :

± 5% ±7% ± 10%

250 154 112 72

Berdasarkan perhitungan besar sampel tersebut diatas dapat

diketahui bahwa besar sampel minimal yang harus dipenuhi dalam

penelitian ini adalah sebanyak 72 anak dengan tingkat ketepatan ± 10%,

Page 73: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

59

tingkat kepercayaan 95% dan nilai p = 0,5. (Muh.Arif Tiro & Arbianingsih,

2011). Besar sampel antara kelompok kasus dan kelompok kontrol

menggunakan perbandingan 1 : 1 yaitu 72 kasus dan 72 kontrol. Sampel

diambil dengan menggunakan teknik Consecutive Sampling artinya

semua subjek yang berkunjung ke posyandu dan memenuhi kriteria

pemilihan dimasukkan ke dalam penelitian, sampai jumlah subjek

penelitian terpenuhi (Budiarto, 2002)

1. Kriteria Inklusi

a. Bayi dalam keadaan sehat

b. Tinggal diwilayah penelitian

c. Mendapatkan ASI eksklusif

d. Ibu dalam keadaan sehat

e. Anak yang berusia 6-24 bulan

2. Kriteria Eksklusi

a. Anak dengan penyakit kronis

b. Retardasi mental

c. Cerebral palsi

d. Anak dengan gizi buruk

e. Riwayat persalinan prematur dan BBLR

f. Riwayat persalinan sectio

Page 74: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

60

d. Teknik penarikan sampel. Dalam penelitian ini baik itu pengambilan

kasus atau kontrol dengan cara non probability sampling dengan

metode consecutive sampling yaitu semua subjek yang datang ke

Puskesmas/posyandu dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan

kedalam penelitian.

Penarikan sampel dari populasi penelitian dilakukan sebagai berikut.

(1) Listing, atau mendaftar semua bayi yang berusia 6-24 bulan, baik

itu yang mendapatkan ASI eksklusif maupun yang mendaptkan

susu formula.

(2) Selection. Memisahkan bayi yang tidak memenuhi syarat sampel

dan yang memenuhi syarat sampel.

(3) Melakukan kunjungan rumah door to door sesuai dengan alamat

yang telah didaftar sebelumnya.

(4) Melakukan wawancara terpimpin dan observasi pada ibu yang

memberikan Asi secara eksklusif dan yang tidak..

3. Waktu dan Lokasi Penelitian.

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 1 bulan yakni Maret

2013, Wilayah Kerja Puskesmas Jumpandang Baru Kecamatan Tallo

Kota Makassar

Page 75: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

61

C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

Definisi operasional dari variabel-variabel yang diteliti adalah

sebagai berikut :

1. Pemberian ASI

a. ASI eksklusif adalah anak yang hanya menerima ASI saja dari

ibunya atau menyusu dari orang lain, baik secara langsung

ataupun dengan cara diperas dan tidak ada tambahan makanan

lainnya kecuali syrup, vitamin, mineral atau obat disertai

pemberian air, teh manis, air madu, cairan infus, jus buah, oralit,

obat yang diberikan sejak lahir sampai pada usia 4-6 bulan.

b. PASI adalah anak hanya menerima susu formula sejak lahir dan

mendapatkan makanan tambahan lainnya.

Skala Ukur :ordinal

Kriteria Objektif : ASI Eksklusif : 2

z PASI : 1

2. Perkembangan Anak

Kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang

melibatkan otot kecil dan otot besar seperti kordinasi tangan dan jari

serta kemampuan duduk, berdiri, berjalan dan lainnya. Pengukuran

perkembangan motorik dengan mengadopsi cara-cara pengukuran

perkembangan Denver II.

Page 76: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

62

Kriteria Objektif :

1 = Normal : bila anak mampu melewati sektor perkembangan

motorik halus dan kasar dengan baik dan paling

banyak ditemukan hanya satu nilai perhatian pada

salah satu sektor motorik saja.

0 = Tidak normal : Dugaan keterlambatan perkembangan: bila anak

tidak mampu melewati tugas pada sektor

perkembangan motorik halus dan kasar dan

didapatkan satu nilai perhatian pada kedua sektor

perkembangan motorik.

3. Pertumbuhan Anak

pertumbuhan adalah bila terjadi perubahan ukuran dalam hal

bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan/panjang

badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, perubahan

proporsi yang terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang

mulai muncul mulai dari masa konsepsi sampai dewasa.

Kriteria Objektif (Standar deviasi Z-score WHO NCHS, 2005):

a. Berdasarkan indikator BB/U :

1 = Kategori Gizi Buruk Z-score < -3,0

2 = Kategori Gizi Kurang Z-score >=-3,0 s/d Z-score <-2,0

3 = Kategori Gizi Baik Z-score >=-2,0 s/d Z-score <=2,0

4 = Kategori Gizi Lebih Z-score >2,0

Page 77: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

63

b. Berdasarkan indikator TB/U:

1= Kategori Sangat Pendek Z-score < -3,0

2 = Kategori Pendek Z-score >=-3,0 s/d Z-score <-2,0

3 = Kategori Normal Z-score >=-2,0

c. Berdasarkan indikator BB/TB:

1 = Kategori Sangat Kurus Z-score < -3,0

2 = Kategori Kurus Z-score >=-3,0 s/d Z-score <-2,0

3= Kategori Normal Z-score >=-2,0 s/d Z-score <=2,0

4 = Kategori Gemuk Z-score >2,0

4. Tingkat pendidikan ibu

Adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang berhasil ditamatkan

oleh ibu berdasarkan wajib belajar. Pengukuran meliputi: 1 = Sekolah

Dasar (SD), 2 = Sekolah Menengah Pertama (SMP), 3 = Sekolah

Menengah Atas (SMA), 4 = Diploma 1, Diploma 2, dan Sarjana (S1).

5. Status pekerjaan ibu

Adalah pekerjaan yang dilakukan oleh ibu diluar pekerjaan rumah

tangga dan memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya dan keluarganya sehari-hari. Pengukuran : 1 = IRT, 2 =

PNS/Peg swasta, 3 = Wiraswasta, 4 = Lainnya Skala nominal

Page 78: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

64

6. Tingkat pendapatan keluarga

Adalah rata-rata pendapatan perorangan perbulan menurut standar

Upah Minimum Kota Makassar. Pengukuran dikategorikan: 1 =

rendah, jika < Rp. 475.258,- dan 2 = tinggi > Rp. 475.258,-

D. Kontrol Kualitas

Kontrol kualitas adalah upaya yang dilakukan oleh peneliti pada

semua tahapan proses pengukuran untuk mencapai hasil yang valid

(sahih), dan handal (reliable), dengan harapan diperolehnya hasil

pengukuran yang dianggap mendekati karakteristik populasi penelitian,

sehingga dapat diambil kesimpulan yang baik dan tepat untuk menjawab

tujuan penelitian.

Kontrol kualitas diarahkan pada kesalahan yang mungkin

terjadi karena factor sampel (sampling error) atau kesalahan alpha (α)

yang terdiri dari: Kesalahan karena factor jumlah sampel yang tidak

adequate dan cara penarikan sampel dari populasinya.

Selain dari pada itu juga diarahkan pada kesalahan yang terjadi

karena kesalahan sistematik atau kesalahan betha (β) atau “sistematic

error”. Yang bersumber dari Alat ukur, pengukur dan objek yang diukur

(responden). Sebagai berikut :

a. Kesalahan alpha (Sampling error). Jenis kesalahan ini terdiri

kesalahan yang terjadi pada jumlah sampel (ukuran sampel) yang

dianggap mewakili populasinya, dan cara penarikan sampel dari

populasinya (sampling technics)

Page 79: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

65

1). Jumlah sampel.

Pada penelitian jumlah sampel dihitung dengan menggunakan

rumus perhitungan sampel yang digunakan rumus kasus kontrol

(Kasino, 2009) dan dari hasil perhitungan diperoleh sampel

sebesar 72 responden. Jumlah ini dianggap jumlah minimal

sampel yang tidak boleh kurang, dan untuk antisipasi kesalahan

yang terjadi oleh karena responden tidak ditempat dan lain-lain

kesalahan maka jumlah sampel tersebut ditambah 10% dari total

sampel sehingga berjumlah : 79 responden.

2). Teknik sampel.

Pada penelitian ini teknik penarikan sampel dilakukan dengan

cara (consecutive sampling), sesuai dengan kriteria sampel yang

telah ditetapkan pada populasi penelitian, dengan demikian dari

segi cara penarikan, maka tehnik random merupakan cara yang

dianggap baik, dan memberikan keterwakilan ciri atau karakteristik

populasi yang diteliti.

b. Kesalahan betha (sistematic error). Jenis kesalahan ini juga

terdiri dari : kesalahan yang terjadi Pengukur (peneliti), kesalahan

yang terjadi pada alat ukur yang digunakan (instrumen), serta

kesalahan yang terjadi pada obyek yang diukur (responden).

Ketiga jenis sumber kesalahan tersebut diuraikan sebagai berikut :

1). Kesalahan Pengukur.

Page 80: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

66

Kesalahan pengukur pada umumnya dinilai melalui dua

penilaian yakni : Kesamaan dan stabilitas, namun pada penelitian

ini hanya dilakukan penilaian terhadap statibilitas, yang

dimaksudkan untuk menilai konsistensi hasil satu pengukuran ke

pengukuran lainnya yang dilakukan oleh peneliti sendiri.

Pelaksanaan penilaian dilakukan dua kali pengamatan dengan

waktu yang berbeda, subyek pengukuran yang sama dan

instrumen yang sama. Penilaian awal berlaku sebagai variabel (X)

sedangkan penilaian kedua berlaku sebagai variabel (Y).

2). Kesalahan obyek yang diukur (responden).

Dilaksanakan dengan :

a. Terlebih dahulu minta persetujuan dengan responden secara sukarela

untuk diikutkan kedalam penelitian yang dibuktikan dengan

penandatangan inform consent.

b. Meminta keluangan waktu dari responden untuk diberi kuesioner secara

bebas tanpa tekanan atau intimidasi.

c. Memberikan jaminan kerahasiaan terhadap hasil kuesioneryang

diberikan oleh responden (confidencially).

E. Pengolahan Data

1. Penyuntingan data

Penyuntingan data dilakukan dua kali yakni : pertama, pada saat

pemberian kuesioner dilapangan dengan tujuan untuk mengoreksi

Page 81: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

67

secara langsung kesalahan-kesalahan pada pengisian kuesioner oleh

responden. Kedua pada saat awal pengolahan data yang dimaksudkan

untuk menilai hasil pengisian kuesioner secara keseluruhan apakah

memenuhi syarat untuk diikutkan dalam analisis atau tidak.

2. Koding kuesioner

a. Pembuatan daftar variabel, yang dimaksudkan untuk memberi

kode pada semua variabel yang ada didalam kuesioner.

b. Pemindahan hasil pengisian kuesioner, kedalam daftar kode

yang ada didalam kuesioner.

c. Pembuatan daftar koding, yang digunakan untuk memindahkan

hasil pengisian daftar koding kuesioner kedalam daftar koding

tersendiri yang siap untuk dimasukkan didalam program

pemasukan data.

3. Pemasukan data ke dalam komputer

Sebelum pemasukan data kedalam komputer terlebih dahulu

dibuat program pemasukan data sesuai dengan karakteristik serta

skala masing-masing variabel, dan untuk selanjutnya data yang sudah

ada dalam bentuk daftar koding dimasukkan kedalam program

pemasukan data sampai selesai yang dilakukan sendiri oleh peneliti.

4. Pembersihan data

Data yang telah dimasukkan tidak terluput dari kesalahan-

kesalahan yang disebabkan oleh karena faktor keletihan atau

Page 82: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

68

kejenuhan peneliti sehingga perlu dilakukan pembersihan sebelum

dilakukan analisis.

F. Analisis dan Penyajian Data

Analisis dilakukan dalam 3 tahap, tahap pertama adalah analisi

univariat penelitian dianalisa secara dekskriptif untuk medpatkan

gambaran distribusi frekuensi responden pada kelompok kasus dan

kontrol. Selanjutnya dilakukan analisis bivariat untuk melihat variabel

hubungan pemberian ASI dengan dampak peningkatan pertumbuhan dan

perkembangan pada bayi dan hubungan variabel luar dengan dampak

pertumbuhan dan perkembangan. Analisis yang digunakan adalah

menggunakan uji statistik Stuart-Maxwell dan Mc Nemar untuk mengitung

Odss Rasio dan Confidence Interval dengan interval kemaknaan sebesar

95%.

Tahap akhir dilakukan analisis multivariat, analisis ini dilakukan untuk

mengetahui hubungan antara variabel pemberian ASI dengan

pertumbuhan dan perkembangan dengan mengendalikan pengaruh

variabel luar secara bersama-sama. Uji statistik yang digunakan adalah

regresi logistik berganda.

Page 83: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

69

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah kerja Puskesmas

Jumpandang Baru Kecamatan Tallo Koata Makassar mulai bulan Mei

sampai Juni 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan

wawancara kepada ibu bayi dan observasi pertumbuahan dan

perkembangan bayi. Bertindak sebagai kasus adalah anak yang berusia

6-24 bulan yang datang berkunjung ke posyandu dan mendapatkan ASI

eksklusif dari ibunya. Sedangkan kontrol adalah anak yang berusia 6-24

bulan yang datang ke posyandu dan tidak mendapatkan ASI eksklusif/

susu formula dari ibu nya

Data yang telah terkumpul kemudian diinput ke komputer dan

dianalisis menggunakan program SPSS. Hasil penelitian ditampilkan

dalam bentuk tabel distribusi dan tabulasi silang disertai dengan

penjelasan.

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden adalah ciri khas yang ada pada diri

responden seperti umur anak, jenis kelamin anak, umur responden,

pendidikan dan pekerjaan.

Page 84: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

70

Tabel 7 Distribusi Karakteristik Responden di Puskesmas

Jumpandang Baru Kecamatan Tallo kota Makassar Tahun

2013

Karakteristik Frekuensi Persen

Umur anak (bulan)

6-12 95 66,0

13-18 35 24,3

19-24 14 9,7

Jenis kelamin

Laki-laki 72 50,0

Perempuan 72 50,0

Pendidikan Ibu

Tidak tamat SD 5 3,5

SD 22 15,3

SMP 32 22,2

SMA 67 46,5

Diploma/perguruan

tinggi 18 12,5

Pekerjaan

IRT 48 33,3

PNS/Swasta 31 21,5

Wiraswasta 12 8,3

Lainnya 53 36,8

Sumber: Data Primer 2013

Tabel 7 menunjukkan bahwa umur anak responden

umumnya 6-12 bulan sebanyak 95 orang (66,0%) dan paling

sedikit yang berumur 19-24 bulan sebanyak 14 orang (9,7%).

Jenis kelamin anak responden sama antara laki-laki dan

perempuan masing-masing 72 orang (50,0%). Responden

Page 85: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

71

umumnya mempunyai pendidikan SMA sebanyak 67 orang

(46,5%) dan paling sedikit yang berpendidikan tidak tamat SD

sebanyak 5 orang (3,5%). Pekerjaan responden umumnya

adalah lainnya sebanyak 53 orang (36,8%) dan paling sedikit

yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 12 orang (8,3%).

2. Deskripsi Variabel penelitian

Tabel 8 Distribusi Variabel penelitian di Puskesmas Jumpandang

Baru Kecamatan Tallo kota Makassar Tahun 2013

Variabel penelitian Frekuensi Persen

Tingkat Pendidikan

Tinggi 85 59,0

Rendah 59 41,0

Pekerjaan

Tidak Bekerja 48 33,3

Bekerja 96 66,7

Tingkat Pendapatan

Tinggi 88 61,1

Rendah 56 38,9

Pertumbuhan Anak

Normal 91 63,2

Tidak normal 53 36,8

Perkembangan Anak

Normal 68 47,2

Tidak Normal 76 52,8

Sumber: Data Primer 2013

Tabel 8 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden

umumnya tinggi yaitu 85 orang (59,0%) sedangkan tingkat

pendidikan rendah 59 orang (41,0%). Responden umumnya

Page 86: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

72

bekerja yaitu 96 orang (66,7%) sedangkan yang tidak bekerja

sebanyak 48 orang (33,3%). Responden yang mempunyai

tingkat pendapatan keluarga tinggi sebanyak 88 orang (61,1%)

sedangkan pendapatan rendah 56 orang (38,9%). Responden

yang mempunyai anak dengan pertumbuhan normal sebanyak 91

orang (63,2%) sedangkan pertumbuhan tidak normal sebanyak 53

orang (36,8%). Perkembangan anak tidak normal sebanyak 76

orang (52,8%) sedangkan perkembangan normal sebanyak 68

orang (47,2%).

3. Analisis Faktor Risiko

Untuk mengetahui faktor risiko variabel independen yaitu

pendidikan, pekerjaan dan tingkat pendapatan terhadap variabel

dependen yaitu pemberian ASI, pertumbuhan dan perkembangan

anak maka dilakukan tabulasi silang dan uji odds ratio.

Page 87: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

73

a. Pertumbuhan anak

Risiko pemberian ASI ekslusif terhadap pertumbuhan anak

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 9 Risiko pemberian ASI eksklusif terhadap Pertumbuhan

Anak pada di Puskesmas Jumpandang Baru Kecamatan

Tallo kota Makassar Tahun 2013

Pemberian ASI

Pertumbuhan Anak Total OR

95%CI Normal kurus

N % n % n %

Asi Ekslusif 30 41,7 42 58,3 72 100 0,129

0,06-0,28 PASI 61 84,7 11 15,3 72 100

Jumlah 91 63,2 53 36,8 144 100,0

Sumber: Data Primer 2013

Tabel 9 menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai

pertumbuhan anak normal lebih banyak memberikan makanan

pendamping ASI yaitu 61 orang (84,7%) dibandingkan yang diberi

ASI Eksklusif yaitu 30 orang (41,7%). Ibu yang mempunyai

pertumbuhan anak kurus lebih banyak memberikan ASI Eksklusif

yaitu 45 orang (58,3%) dibandingkan yang diberi makanan

pendamping ASI yaitu 11 orang (15,3%).

Hasil uji odds ratio diperoleh nilai OR =0,129. Karena OR <1

maka pertumbuhan anak merupakan faktor protektif pemberian

ASI Eksklusif.

Page 88: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

74

b. Perkembangan Anak

Risiko perkembangan anak terhadap pemberian ASI

ekslusif dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 10 Risiko Perkembangan Anak pada pemberian ASI Ekslusif

di Puskesmas Jumpandang Baru Kecamatan Tallo kota

Makassar Tahun 2013

Pemberian ASI

Perkembangan Anak Total

OR

95%CI Normal

Tidak Normal

N % n % n %

Asi Ekslusif 38 52,8 34 47,2 72 100 1,56

0,81-3,02 PASI 30 41,7 42 58,3 72 100

Jumlah 68 47,2 76 52,8 144 100,0

Sumber: Data Primer 2013

Tabel 10 menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai

perkembangan anak normal lebih banyak memberikan ASI

Eksklusif yaitu 38 orang (52,8%) dibandingkan yang makanan

pendamping ASI yaitu 30 orang (41,7%). Ibu yang mempunyai

perkembangan anak tidak normal lebih banyak memberikan

makanan pendamping ASI yaitu 42 orang (58,3%) dibandingkan

yang diberi ASI Eksklusif yaitu 34 orang (47,2%).

Hasil uji odds ratio diperoleh nilai OR =1,56. Karena OR >1

maka perkembangan anak merupakan faktor risiko pemberian ASI

Eksklusif. Nilai 95%CI 0,81-3,02 yang berarti mencakup 1,0

Page 89: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

75

sehingga perkembangan anak tidak signifikan dengan pemberian

ASI Eksklusif.

Nilai OR=1,56 berarti ibu yang mempunyai perkembangan

bayi normal akan memberikan ASI Eksklusif 1,56 kali dibandingkan

ibu yang mempunyai perkembangan anak tidak normal.

c. Pendidikan

Risiko pendidikan terhadap pemberian ASI ekslusif dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11 Risiko Pendidikan terhadap pemberian ASI di Puskesmas

Jumpandang Baru Kecamatan Tallo kota Makassar Tahun

2013

Pendidikan

Pemberian ASI Total

OR

95%CI

Asi

Ekslusif PASI

n % n % n %

Tinggi 40 55,6 45 62,5 85 59,0 0,750

0,38-1,46 Rendah 32 44,4 27 37,5 59 41,0

Jumlah 72 100 72 100 144 100,0

Sumber: Data Primer 2013

Tabel 11 menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai

pendidikan tinggi pertumbuhan lebih banyak memberikan

makanan pendamping ASI pada anak yaitu 45 orang (62,5%)

dibandingkan yang diberi ASI Eksklusif yaitu 40 orang (55,6%). Ibu

yang mempunyai pendidikan rendah lebih banyak memberikan ASI

Page 90: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

76

Eksklusif pada bayinya yaitu 32 orang (44,4%) dibandingkan yang

diberi makanan pendamping ASI yaitu 27 orang (37,5%).

Hasil uji odds ratio diperoleh nilai OR =0,750. Karena OR <1

maka pendidikan ibu merupakan faktor protektif pemberian ASI

Eksklusif.

d. Pekerjaan

Risiko pekerjaan terhadap pemberian ASI ekslusif dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 12 Risiko Pekerjaan terhadap pemberian ASI Eksklusif di

Puskesmas Jumpandang Baru Kecamatan Tallo kota

Makassar Tahun 2013

Pekerjaan

Pemberian ASI Total

OR

95%CI

Asi

Ekslusif PASI

N % n % n %

Tidak Bekerja 25 34,7 23 31,9 48 33,3 1,13

0,57-2,27 Bekerja 47 65,3 49 68,1 96 66,7

Jumlah 72 100 72 100 144 100,0

Sumber: Data Primer 2013

Tabel 12 menunjukkan bahwa ibu yang tidak bekerja lebih

banyak memberikan ASI Eksklusif pada anaknya yaitu 25 orang

(34,7%) dibandingkan yang memberi makanan pendamping ASI

yaitu 23 orang (31,9%). Ibu yang bekerja lebih banyak memberikan

Page 91: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

77

makanan pendamping ASI pada bayinya yaitu 49 orang (68,1%)

dibandingkan yang diberi ASI Eksklusif yaitu 47 orang (65,3%).

Hasil uji odds ratio diperoleh nilai OR =1,13. Karena OR >1

maka pekerjaan merupakan faktor risiko pemberian ASI Eksklusif.

Nilai 95%CI antara 0,57-2,27, berarti mencakup 1,0 sehingga

pekerjaan tidak signifikan dengan pemberian ASI Eksklusif.

Nilai OR=1,13 berarti ibu yang tidak bekerja akan

memberikan ASI Eksklusif 1,13 kali pada anaknya dibandingkan

ibu yang bekerja.

e. Tingkat pendapatan

Faktor risiko tingkat pendapatan terhadap pemberian ASI

ekslusif dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 13 Risiko Tingkat Pendapatan terhadap pemberian ASI

Eksklusif di Puskesmas Jumpandang Baru Kecamatan

Tallo kota Makassar Tahun 2013

Tingkat

Pendapatan

Pemberian ASI Total

OR

95%CI Asi Ekslusif PASI

N % n % n %

Tinggi 48 66,7 40 55,6 88 61,1 1,60

0,81-3,14 Rendah 24 33,3 32 44,4 56 38,9

Jumlah 72 100 72 100 144 100,0

Sumber: Data Primer 2013

Page 92: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

78

Tabel 13 menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai

pendapatan tinggi lebih banyak memberikan ASI Eksklusif pada

bayinya yaitu 48 orang (66,7%) dibandingkan yang memberi

makanan pendamping ASI yaitu 40 orang (55,6%). Ibu yang

mempunyai pendapatan rendah lebih banyak memberikan

makanan pendamping ASI pada bayinya yaitu 32 orang (44,4%)

dibandingkan yang diberi ASI Eksklusif yaitu 24 orang (33,3,2%).

Hasil uji odds ratio diperoleh nilai OR =1,6. Karena OR >1

maka tingkat pendapatan merupakan faktor risiko pemberian ASI

Eksklusif. Nilai 95%CI 0,81-3,14 yang berarti mencakup 1,0

sehingga tingkat pendapatan tidak signifikan dengan pemberian

ASI Eksklusif.

Nilai OR=1,60 berarti ibu yang mempunyai pendapatan

tinggi akan memberikan ASI Eksklusif 1,6 kali dibandingkan ibu

yang mempunyai pendapatan rendah.

4. Analisis multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui faktor yang paling

berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Variabel

terikat adalah variabel dikotomi sehingga analisis yang digunakan adalah

analisis Logistik Regressi. Analisis ini salah satu model matematik yang

digunakan untuk menganalisis hubungan satu atau lebih variabel

independen dengan sebuah variabel variabel dependen. Variabel yang

Page 93: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

79

diikutkan dalam analisis multivariate adalah variabel yang mempunyai nilai

p<0.05 atau variabel yang secara substansi diduga erat hubungannya.

Tabel 14 Pengaruh pemberian ASI terhadap pertumbuhan anak di

Puskesmas Jumpandang Baru Kecamatan Tallo kota

Makassar Tahun 2013

Pertumbuhan bayi

B Sig, Exp(B)

95,0% C,I,for

EXP(B)

ASI -2.049 0,000 .129 0.058-0,285

Constant 2.386 0,000 10.869

Sumber : Data Primer

Tabel 14 menunjukkan bahwa hanya variabel pemberian ASI yang

bisa diuji regresi logistik terhadap pertumbuhan anak. Diperoleh nilai p

0,129 yang berarti tidak ada pengaruh pemberian ASI eksklusif terhadap

pertumbuhan anak.

Pengaruh pemberian ASI terhadap pertumbuhan anak. Hal ini

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 15 Pengaruh pemberian ASI terhadap pertumbuhan anak di

Puskesmas Jumpandang Baru Kecamatan Tallo kota

Makassar Tahun 2013

Perkembangan Anak B Sig, Exp(B)

95,0% C,I,for EXP(B)

ASI .576 0.175 1.778 0.774-4,084

Pendapatan -.889 0.044 0.411 0.173-0,976

Pendidikan -2.457 0.000 0.086 0.037-0,200

Constant 3.921 0.000 50.465

Sumber : Data Primer

Page 94: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

80

Tabel 15 menunjukkan bahwa variabel pemberian ASI,

pendapaatan dan pendidikan yang bisa diuji regresi logistik terhadap

perkembangan bayi. Diperoleh bahwa yang berpengaruh terhadap

pertumbuhan bayi adalah pendidikan dan pendapatan ibu (p<0,05).

B. Pembahasan

1. Pertumbuhan anak

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh

dalam arti sebagian atau keseluruhan (Narendra, 2002). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa umumnya responden mempunyai anak dengan

pertumbuhan normal sebanyak 91 bayi (63,2%), sedangkan pertumbuhan

tidak normal sebanyak 53 bayi (36,8%).

Anak yang mempunyai pertumbuhan normal lebih banyak

disebabkan karena pendidikan ibu yang tinggi sehingga mampu mengatur

makanan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Ibu yang mempunyai pertumbuhan anak normal lebih banyak

memberikan makanan pendamping ASI yaitu 61 orang (84,7%), Ibu yang

mempunyai pertumbuhan anak kurus lebih banyak memberikan ASI

Eksklusif yaitu 45 orang (58,3%).

Hasil analisis menunjukkan bahwa pertumbuhan anak merupakan

faktor protektif pemberian ASI Eksklusif.

Page 95: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

81

Keberhasilan anak melalui proses tumbuh kembang tidak terlepas

dari pengaruh genetik dan lingkungan. Pengaruh gizi yang didapatkan

sejak dalam kandungan maupun masa anak serta asuhan psikososial

memiliki peranan penting yang harus diperhatikan dalam pengasuhan

anak.

2. Perkembangan anak

Perkembangan anak merupakan bertambahnya kemampuan

keterampilan bayi dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks

dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses

pematangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan anak tidak

normal lebih banyak yaitu 76 orang (52,8%) dibandingkan perkembangan

normal sebanyak 68 orang (47,2%)

Ibu yang mempunyai perkembangan anak normal lebih banyak

memberikan ASI Eksklusif yaitu 38 orang (52,8%), sedangkan Ibu yang

mempunyai perkembangan bayi tidak normal lebih banyak memberikan

makanan pendamping ASI yaitu 42 orang (58,3%)..

Hasil uji odds ratio diperoleh perkembangan anak merupakan faktor

risiko pemberian ASI Eksklusif. Ibu yang mempunyai perkembangan

anak normal akan memberikan ASI Eksklusif 1,56 kali dibandingkan ibu

yang mempunyai perkembangan anak tidak normal.

Page 96: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

82

3. Pendidikan ibu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden

umumnya tinggi yaitu 85 orang (59,0%) sedangkan tingkat pendidikan

rendah 59 orang (41,0%).

Ibu yang mempunyai pendidikan tinggi pertumbuhan lebih banyak

memberikan makanan pendamping ASI pada anak yaitu 45 orang

(62,5%). Ibu yang mempunyai pendidikan rendah lebih banyak

memberikan ASI Eksklusif pada anaknya yaitu 32 orang (44,4%).

Hasil uji odds ratio diperoleh pendidikan ibu merupakan faktor

protektif pemberian ASI Eksklusif.

Secara statistik pendidikan tidak berhubungan dengan

pertumbuhan bayi namun ibu dengan pendidikan tinggi lebih berpeluang

untuk mempunyai anak dengan pertumbuhan norml dibandingkan ibu

dengan pendidikan rendah.

Sedangkan pada perkembangan anak terjadi sebaliknya yaitu ibu

dengan pendidikan rendah yang lebih banyak mempunyai bayi dengan

perkembangan normal dibandingkan ibu dengan pendidikan tinggi.

Pendidikan pemberi asuhan adalah merupakan salah satu modal

penting yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak

Michaelsen et al., (2003). Pendidikan, pengetahuan, keyakinan dan

kepercayaan yang dimiliki, menunjukkan kapasitas pengasuh untuk

menyediakan asuhan yang sesuai (Engle et al., disitasi oleh Michaelsen

Page 97: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

83

2003). Soetjiningsih, (1997) faktor risiko terjadinya keterlambatan

perkembangan dipengaruhi salah satunya adalah pendidikan orang tua.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian, Guttmann et a.,l

(2004) pendidikan orang tua yang rendah mempengaruhi pencapaian

perkembangan kognitif anak prasekolah. Green., (1974) menyatakan

faktor perilaku mempunyai peranan besar terhadap tingkat kesehatan

seseorang. Faktor perilaku terbentuk dari 3 faktor yaitu salah satu

diantaranya adalah faktor predisposisi: pengetahuan, sikap, kepercayaan,

keyakinan dan nilai-nilai yang dianut dan faktor pendorong yang terwujud

dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan. Pengetahuan dapat

membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku sesuai

dengan keyakinannya tersebut. Pada penelitian ini ada beberapa

kemungkinan yang menyebabkan pendidikan tinggi meningkatkan

kejadian suspek perkembangan, diantaranya pengetahuan, keyakinan,

kepercayaan atau nilai-nilai yang ibu miliki atau keluarga tentang pola

asuh yang benar belum dimiliki atau belum benar. Sehingga belum dapat

memberikan asuhan yang sesuai dengan kebutuhan anak atau perhatian

orang tua yang kurang terhadap tahap perkembangan anak. Disisi lain

kemungkinan sikap dan perilaku petugas kesehatan yang kurang

mempromosikan pentingnya pemantauan perkembangan anak. Dorongan

dan motivasi dari petugas kesehatan serta ketersediaan sarana yang

menunjang memberikan dampak yang positif dari perubahan perilaku

seseorang.

Page 98: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

84

4. Status pekerjaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden umumnya bekerja

yaitu 96 orang (66,7%) sedangkan yang tidak bekerja sebanyak 48

orang (33,3%).

Ibu yang tidak bekerja lebih banyak memberikan ASI Eksklusif

pada bayinya yaitu 25 orang (34,7%), sedangkan ibu yang bekerja lebih

banyak memberikan makanan pendamping ASI pada bayinya yaitu 49

orang (68,1%).

Hasil uji odds ratio diperoleh pekerjaan merupakan faktor risiko

pemberian ASI Eksklusif. Ibu yang tidak bekerja akan memberikan ASI

Eksklusif 1,13 kali pada bayinya dibandingkan ibu yang bekerja.

Bayi yang mempunyai pertumbuhan dan perkembangan bayi

normal lebih banyak pada keluarga yang mempunyai ibu yang bekerja

sebagai ibu rumah tangga.

Kelompok ibu tidak bekerja memiliki risiko untuk terjadinya suspek

pertumbuhan dan perkembangan bayi normal sebesar 1,18 kali

dibandingkan dengan ibu yang bekerja, namun secara statistik hubungan

tersebut tidak bermakna. Berdasarkan penghitungan tersebut didapatkan

sehingga disimpulkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara

pekerjaan ibu dengan dugaan keterlambatan perkembangan motorik..

Penelitian meyakinkan hampir diseluruh negara ibu adalah pemberi

asuhan yang utama. Pemberi asuhan dibatasi oleh kemampuan mereka

untuk menyediakan asuhan yang sesuai bagi anak. Faktor-faktor seperti

Page 99: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

85

beban kerja dan keterbatasan waktu bersama anak, status nutrisi,

kesehatan mental dan fisik, stress dan keyakinan semua ini

mempengaruhi kemampuan pemberi asuhan untuk menerapkan

kemampuan yang dimiliknya. Sebagian ibu bekerja seringkali mengurangi

waktu untuk merawat anak dan secara lebih cepat mengurangi pemberian

ASI serta lebih cepat memberikan makanan tambahan bagi anaknya.

Pada ibu bekerja seringkali mengurangi ketersediaan waktu untuk

bersama anak, sehingga menyerahkan pengasuhan anak kepada orang

lain atau tempat penitipan anak dan dibeberapa budaya saudara kandung

atau kerabat dekat sering menjadi pengasuh utama anak. (Michaelsen., et

al 2003).

Sehingga keluarga dengan ibu bekerja penting kiranya

menyediakan pengasuh yang dapat menyediakan pemerhati pengganti

atas ketidakhadiran ibu dalam menyediakan asuhan yang bermutu tinggi.

5. Pendapatan Keluarga

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mempunyai

tingkat pendapatan keluarga tinggi sebanyak 88 orang (61,1%) sedangkan

pendapatan rendah 56 orang (38,9%).

Ibu yang mempunyai pendapatan tinggi lebih banyak memberikan

ASI Eksklusif pada bayinya yaitu 48 orang (66,7%), sedangkan ibu yang

mempunyai pendapatan rendah lebih banyak memberikan makanan

pendamping ASI pada bayinya yaitu 32 orang (44,4%).

Page 100: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

86

Hasil uji odds ratio diperoleh tingkat pendapatan merupakan faktor

risiko pemberian ASI Eksklusif. ibu yang mempunyai pendapatan tinggi

akan memberikan ASI Eksklusif 1,6 kali dibandingkan ibu yang

mempunyai pendapatan rendah

Kelompok keluarga dengan penghasilan tinggi memiliki risiko untuk

terjadinya pertumbuhan normal sebesar 1.19 kali dibandingkan dengan

pendapatan keluarga rendah, namun secara statistik hubungan tersebut

tidak bermakna. Sehingga status ekonomi tidak memiliki hubungan

dengan dugaan keterlambatan perkembangan motorik. Sedangkan hasill

analaisis terhadap perkembangan byai ditemukan sebaliknya yaitu

keluarga dengan ekonomi keluarga rendah lebih banyak mempunyai

bayi dengan pertumbuhan normal.

Hasil penelitian ini bertolak dengan hasil penelitian Puslitbang gizi

oleh Kartika dkk., (2001) menyatakan ada perbedaan kemampuan

kemampuan motorik anak usia 12-18 bulan di keluarga miskin dan tidak

miskin, di Ciomas Bogor, 47 persen anak mengalami keterlambatan

kemampuan motorik dan sebanyak 65 persennya dari keluarga miskin.

Penyebab mendasar kelangsungan hidup anak terutama

pertumbuhan dan perkembangan salah satunya ketersediaan sumber

daya ekonomi dan ketersediaan bahan makanan selain sumberdaya

pemberi asuhan dan sumberdaya kesehatan, ketiga unsur tersebut saling

berkaitan (WHO., 2004). Penghasilan dan pekerjaan keluarga merupakan

faktor keluarga yang dapat mempengaruhi perkembangan anak

Page 101: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

87

(Soetjiningsih, 1997). First & Palfrey, (1994) menyebutkan faktor risiko

untuk terjadi keterlambatan perkembangan pada bayi maupun anak

adalah penghasilan yang terbatas. Kemiskinan pada tingkat keluarga

merupakan satu diantara faktor risiko untuk terjadinya status kesehatan

dan gizi anak yang buruk. Keterbatasan ekonomi dikeluarga memaksa

anggota keluarga terutama ibu untuk bekerja diluar rumah sehingga

dampaknya terhadap asuhan psikososial kurang terpenuhi dan

keterbatasan pemenuhan kebutuhan gizi anak (Michaelsen et al 2003).

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan pernyataan tersebut,

sebaliknya bahwa status ekonomi tinggi tidak memberikan pengaruh

terhadap kejadian suspek perkembangan motorik. Hal ini dapat

disebabkan karena status ekonomi pada penelitian ini terdistribusi lebih

banyak pada ekonomi tinggi sehingga gambaran perkembangan anak

pada status ekonomi rendah tidak dapat diketahui. Pada keluarga dengan

status ekonomi tinggi kemungkinkan kedua orang tua bekerja sehingga

pengasuhan anak diberikan kepada orang lain atau anggota keluarga.

Peran pengasuh ketika sedang bermain dengan anak memberikan

waktu kepada anak untuk bermain dan tidak mengasuhnya secara

berlebihan (Michaelsen et al., 2003). Pola asuh yang bersifat protektif

terhadap anak dengan membatasi ruang gerak bermain anak sehingga

anak tidak dapat berkembang secara optimal. Keluarga dengan status

ekonomi tinggi kemungkinan kemampuan untuk membeli susu formula

lebih besar dan pola pengasuhan diserahkan kepada pengasuh.

Page 102: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

88

Berdasarkan kerangka UNICEF dan pendapat Engle et al., disitasi oleh

Michaelsen et al., (2003) bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh

sumber daya yang dimiliki oleh pemberi asuhan baik orang tua maupun

pengasuh. Dengan demikian suspek perkembangan motorik yang banyak

terjadi pada status ekonomi tinggi dalam penelitian ini memungkin hal

tersebut dapat terjadi. Merupakan kelemahan penelitian ini bahwa status

ekonomi tidak disetarakan dan pengetahuan ibu dan keluarga mengenai

perkembangan anak tidak diketahui.

6. Pemberian ASI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan

pemberian ASI dengan pertumbuahn dan perkembangan bayi. Adapun

hasil analisis univariabel didapatkan bahwa proporsi anak yang

mengalami pertumbuhan tidak normal sebanyak 36,8% dan

perkembangan tidak nromal sebanyak 52,8%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mempunyai

bayi tumbuh normal lebih banyak karena memberikan makana

pendamping ASI yaitu 84,7%. Sedangkan yang memberikan Asi

eksklusif lebih banyak mempunyai anak yang tumbuh kurus. Hasil uji

statistik dengan menunjukkan bahwa pemberian ASI berpengaruh

terhadap pertumbuhan tetapi tidak terhadap perkembangan bayi. Hasil

OR = 0,19 yang berarti pemberian ASI eksklusif akan mencegah anak

tumbuh normal.

Page 103: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

89

Saat anak lahir berat otak sekitar 25 persen dibanding dewasa dan

pada usia 6 bulan beratnya telah mencapai 50 persen dan saat mencapai

usia 2 tahun berat otak telah mencapai 75 persen dari otak dewasa

(Hetherington dan Parke., 1999). Menurut Kolb (1998, disitasi oleh

Hetherington & Parke, 1999) menyatakan otak anak saat lahir memiliki

100-200 milyar sel saraf. Pertumbuhan otak mencerminkan pertumbuhan

ganglion yang menyelubungi dan melindungi sel saraf serta menyediakan

struktur pendukung, mengatur zat gizi dan memperbaiki jaringan sel saraf.

Beberapa sel ganglion bertugas bertanggung jawab untuk tugas

penting myelinesasi, dimana bagian-bagian sel saraf ditutupi oleh

sejumlah lapisan lemak. Selaput pembungkus tersebut dinamakan Myelin.

Penyekatan setiap bagian sel saraf membuat sel saraf lebih efisien dalam

memancarkan atau mengirimkan informasi (Hethrington & Parke., 1999).

Tujuh puluh persen dari pembelahan otak terjadi pada periode

janin, untuk pembentukan membran sel tersebut dibutuhkan lemak dalam

jumlah besar dalam bentuk khusus yaitu arachidonic (AA) dan

Docasahexanoic acid (DHA). Asam lemak tersebut termasuk ke dalam

bagian Long Chain Poly Unsaturated Fatty Acids (LCPUFAs), banyak

ditemukan pada retina dan otak dan merupakan asam lemak yang banyak

terdapat dalam ASI (Trahms, 2004).

Hasil penelitian Bouwstra et al., (2003) didapatkan anak yang

menerima supplementasi LCPUFAs untuk 2 bulan pertama setelah lahir

signifikan mengurangi kejadian abnormal General Movements (GMs) pada

Page 104: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

90

usia 3 bulan (OR 2; CI 95%: 1.09-3.80). Menyusui dalam jangka panjang

dapat meningkatkan perkembangan kognitif dan mempercepat

perkembangan motorik, khususnya merangkak (Bodnardchuk, 2005).

Penelitian ini sesuai dengan pernyataan Vestegaard et al., (1999)

bayi yang menyusu eksklusif selama 6 bulan lebih cepat merangkak 1,3

kali, pada usia 8 bulan dibandingkan bayi yang mendapatkan ASI kurang

dari 6 bulan. Sedangkan anak yang mendapatkan ASI Partial memiliki

risiko 2 kali untuk tidak mencapai kemampuan merangkak pada usia 8

bulanwalaupun secara statistik tidak sigifikan.

Page 105: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

91

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

Pertumbuhan bayi merupakan faktor protektif pemberian ASI Eksklusif,

Perkembangan bayi merupakan faktor risiko pemberian ASI Eksklusif,

Pendidikan ibu merupakan faktor protektif pemberian ASI Eksklusif,

Pekerjaan ibu merupakan faktor risiko pemberian ASI Eksklusif Tingkat,

pendapatan merupakan faktor risiko pemberian ASI Eksklusif.

Page 106: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

92

B. Saran

1. Agar promosi pemberian ASI eksklusif perlu ditingkatkan di tingkat

pelayanan dasar terutama posyandu, RSUD, RB dan praktik klinik

bidan.

2. Memberikan pelatihan kepada para ibu dan kader untuk dapat

melakukan stimulasi perkembangan serta meningkatkan pengetahuan

mereka pentingnya memperhatikan tahap perkembangan anak.

3. Untuk dinas kesehatan memberikan pelatihan cara mendeteksi

keterlambatan perkembangan kepada petugas yang langsung terlibat

dalam kegiatan dipelayanan dasar terutama posyandu sehingga

program yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik.

.

Page 107: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

DAFTAR PUSTAKA

--------- (1997) ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC. -------- (1997) pedoman Deteksi Dini Tumbuh kembang Balita. Dirjen

Binkesmas. Jakata: Dirjen Binkesga -------- (2006) Pedoman Bagi Keluarga dalam Perkembngan Anak. Dirjen

Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Direktorat Binkesga

-------- http://id.wikipedia.org). Diakses 08-02-2013

Agampodi SB, Piyaseli UK, (2007) International Breastfeeding Journal, Breasfeeding practises in a public health field practices area in Sri Lanka. (http://creativecommons.org/licenses/by/2.0) diakses 28-01-2013

Agostoni, C., Maranggoni F.,Giovanini M.,Galli C. & Riva E. (2001)

Prolonged breast feeding (six mont or more) and milk fat content at six months are associated with higher developmenttal score at one year ago wihin a breast-feeding population. Adv Medical Biol

Akin, John., Guilkey David., Benoit Daniel., (2010) American Journal,

The Determinat of Breastfeeding in Sri Lanka. diakses 28-01-2013

Andarwati, R (2006) Hubungan antara berat badan lahir, ASI eksklusif,

status gizi dan stimulasi kognitif dengan kecerdasan anak usia 5-6 tahun di Kecamatan Prambanan-Sleman. Tesis Program Pasca Sarjana, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Andrade, S.A., Santos.D.N., Bastos, A.C., Pedromonico M.R., Filho

A.N., & Bareto M.L (2005) Journal Family environment ang child’s cognitif development. Rev Saude Publica. diakses 28-01-2013

Arif, Tiro Muhammad & Arbianingsih, (2011) Buku teknik Pengambilan

Sampel, Adira Publishing, Makassar. Badan Pusat statistik, (2004) SUSENAS Tahun 2004. Jakarta: BPS

Badan Pusat statistik, BKKBN, Depkes, DHS (2003) Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2002-2003. Jakarta

BAPPENAS, (2000) Rancangan Program Pembangunan Nasional

(PROPENAS) 2001-2005. Jakarta

Page 108: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

Budiarto, E. (2004) Metodologi Penelitian Kedokteran, Jakarta:EGC

Burgard, P. (2003) Critical evaluation of the methodology employed in cognitive development trials, Acta Pediatric.

Depkes. (2003) Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman

Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan kabupaten/Kota Sehat: Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1202/Menkes/SK?VIII/2003. Jakarta: Departemen Kesehatan

Depkes. (2006) Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi

Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta Dewey, K.G., Cohen R.J., Brown K.H, & Rivera L.L. (2001) Effects of

exclusive breastfeeding for four versus six month on maternal nutrional status and infant motor development: result of two months randomized trials in Honduras. Journal of Nutrition.

Dinas Kesehatan Makassar, ((2007) laporan tahunan: Profil kesehatan

Kota Makassar tahun 2006 First, L.R & Palfrey, J.S (1994) The Infant or Young with Developmental

Delay. The New England Journal Medicine. Frankenburg, W.K., Dodds, J.B., (1996) Pemantauan Perkembangan

Denver II. Sub bagiagian Pediatri Sosial/Tumbuh Kembang Bagian Ilmu Kesehatan Anak: Fak.Kedokteran- UGM/RSU. Dr.Sardjito. Yogyakarta.

Frankenburg, W.K., Dodds, J.B., Fandal, E.K., & Cohrs, M. (1975)

Denver Development Screening Test. University of Collorado Medical Center.

Gallahue, D.L., John C., Ozmun J.C (2008) Understanding Motor

Development Infant, Children, Adolocents, Adults. 4th ed. New York San Fransisco. Singapore.

Green, Lawrence. (2006) Health Education Planning, A Diagnostic

Approach. The John Hopkins University: Mayfield Publishing Co. Guttman. A., Dick. P.T., Rosenfield D.J., Parkin C., Tassoudji, M., (2004)

Risk Marker for poor development attainment in young children. Arch Pediatric Adolesc Med.

Page 109: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

Hetherington, E.M & Parke, R.D (1999) Child Psycology: a Contemporary View Points. USA: Mc Graw-Hill

Kartika & Vita (2001) faktor yang mempengaruhi kemampuan motorik anak usia 12-18 bulan di keluarga miskin dan tidak miskin. Puslitbang Gizi dan Makanan. Tersedia dalam: <http://www.p3gizi.depkes.go.id. Diakses 8-02-2013.

Labbok, M. & Krasovec, K (1990) Toward consistency in breasfeeding

definition. Studies in Family Planning, vol 21. Manihuruk, (1998) Kualitas asuhan ibu dan tumbuh kembang anak balita

di Kecamatan Prambanan. Yogyakarta Manuaba,I.B.G.(1999). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.

Jakarta. Arcan Nursalam, Dkk. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak, Jakarta :

Salemba Medika Perera J, Priyantha., Fernando Meranthi, (2011) International

Breastfeeding Journal. Feeding practices among children attending child welfare clinics in Ragama MOH area, (http://creativecommons.org/licenses/by/2.0) diakses 28-01-2013

Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin, (2006) Pedoman

Penulisan tesis dan Disertasi. Makassar Ranuh, IG. N.Gde & Sudiyanto. (2005) Pediatrik sosial: Pendekatan

holistic komprehensif dan program-program mengoptimalisasikan tumbuh-kembang: da;lam Buku Ajar Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Edisi Pertama IDAi. Yogyakarta: Sagung Seto.

Roesli, U. (2005) Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidaya.

Roesli, U. (2010). Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Eksklusif. Pustaka Bunda. Jakarta.

Sastroaasmoro, S, & Ismael, S. (2002) Dasar-dasar Metodologi

Penelitian Klinis. Edisi 2. Yogyakarta: Sagung Seto SEARO (2004) Improving maternal, newborn helath in the South-East

Asian Region. Basic Indicator:Health Situation in South-East Asia, WHO. Website:http://www.searo.who.int/LinkFiles/improving Maternal_newborn_and child_health_indonesia.pdf. Diakses 21-01-2013.

Page 110: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

Siswono, (2001) Menyususi Bayi bisa mencegah Perdarahan asca Persalinan. (http://www.gizi.net, diakses 28-01-2013

Smelzer, C & Bare, G. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner&Suddarth. Edisi 8. (Terjemahan). Jakarta : EGC

Soetjiningsih (1995) Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

Supartini, Y. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak, Cetakan 1, Jakarta : EGC.

WHO & UNICEF, (2006) Regional child survival strategy:

Acceleratedand sustained action to wards MDG 4. WHO Press. World Health Organization, Geneva, Switzerland.

WHO, (2004) The importance of caregiver-child interactions for the

survival and healty development of young children. <http://www.who.int/child-adoloscent-health/pdf

Wong, Donna L, dkk. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Volume

2. Jakarta : EGC. Wong, Donna L. (2004). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4.

Jakarta : EGC Xu Fenglian, Qiu Liqian,. Binns W Colin, (2009) journal International

Breastfeeding, Breastfeeding in China, (http://creativecommons.org/licenses/by/2.0) diakses 28-01-2013

Page 111: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Setelah membaca dan memahami isi penjelasan pada halaman

pertama, saya bersedia turut berpartisipasi sebagai responden penelitian

yang dilakukan oleh Mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan

Masyarakat Konsentrasi Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Universitas

Hasanuddin, yang bernama FIFIN NURDIANSYAH, dengan judul ―STUDI

DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH

KEMBANG ANAK USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS JUMPANDANG

BARU KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR 2013”

Saya memahami bahwa penelitian ini tidak berakibat negatif

terhadap saya, oleh karena itu saya bersedia menjadi responden pada

penelitian ini.

Makassar, Maret 2013

Responden

( )

Page 112: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

HASIL ANALISIS STATISTIK

Frequency Table

Perkembangan Bayi

68 47,2 47,2 47,2

76 52,8 52,8 100,0

144 100,0 100,0

Normal

Tidak Normal

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Pertumbuhan bayi

7 4,9 4,9 4,9

46 31,9 31,9 36,8

80 55,6 55,6 92,4

11 7,6 7,6 100,0

144 100,0 100,0

Sangat Kurus

Kurus

Normal

Gemuk

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Pertumbuhan Bayi

91 63,2 63,2 63,2

53 36,8 36,8 100,0

144 100,0 100,0

Normal

kurus

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Pem berian ASI

72 50,0 50,0 50,0

72 50,0 50,0 100,0

144 100,0 100,0

Asi Ekslus if

PASI

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Usia bayi

95 66,0 66,0 66,0

35 24,3 24,3 90,3

14 9,7 9,7 100,0

144 100,0 100,0

6-12

13-18

19-24

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 113: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

Jenis ke lamin

72 50,0 50,0 50,0

72 50,0 50,0 100,0

144 100,0 100,0

laki-laki

Perempuan

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Pendidikan

5 3,5 3,5 3,5

22 15,3 15,3 18,8

32 22,2 22,2 41,0

67 46,5 46,5 87,5

18 12,5 12,5 100,0

144 100,0 100,0

Tidak tamat SD

SD

SMP

SMA

Diploma/perguruan tinggi

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Pendidikan

85 59,0 59,0 59,0

59 41,0 41,0 100,0

144 100,0 100,0

Tinggi

Rendah

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Peker jaan

48 33,3 33,3 33,3

31 21,5 21,5 54,9

12 8,3 8,3 63,2

53 36,8 36,8 100,0

144 100,0 100,0

IRT

PNS/Sw asta

w irasw asta

lainnya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Peker jaan

48 33,3 33,3 33,3

96 66,7 66,7 100,0

144 100,0 100,0

Tidak Bekerja

Bekerja

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 114: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

Tingkat Pendapatan

88 61,1 61,1 61,1

56 38,9 38,9 100,0

144 100,0 100,0

Tinggi

Rendah

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 115: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

Crosstabs Pemberian ASI * Perkembangan Anak

Cross tab

38 34 72

52,8% 47,2% 100,0%

55,9% 44,7% 50,0%

30 42 72

41,7% 58,3% 100,0%

44,1% 55,3% 50,0%

68 76 144

47,2% 52,8% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0%

Count

% w ithin Pemberian ASI

% w ithin

Perkembangan Bayi

Count

% w ithin Pemberian ASI

% w ithin

Perkembangan Bayi

Count

% w ithin Pemberian ASI

% w ithin

Perkembangan Bayi

Asi Ekslus if

PASI

Pemberian

ASI

Total

Normal Tidak Normal

Perkembangan Bayi

Total

Chi-Square Tes ts

1,783b 1 ,182

1,365 1 ,243

1,787 1 ,181

,243 ,121

1,771 1 ,183

144

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(1-s ided)

Computed only for a 2x2 tablea.

0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

34,00.

b.

Risk Estimate

1,565 ,810 3,023

1,267 ,893 1,797

,810 ,592 1,107

144

Odds Ratio for

Pemberian ASI (Asi

Ekslusif / PASI)

For cohort

Perkembangan Bayi

= Normal

For cohort

Perkembangan Bayi

= Tidak Normal

N of Valid Cases

Value Low er Upper

95% Conf idence

Interval

Page 116: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

Pemberian ASI * Pertumbuhan Anak

Cross tab

30 42 72

41,7% 58,3% 100,0%

33,0% 79,2% 50,0%

61 11 72

84,7% 15,3% 100,0%

67,0% 20,8% 50,0%

91 53 144

63,2% 36,8% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0%

Count

% w ithin Pemberian ASI

% w ithin Pertumbuhan

Bayi

Count

% w ithin Pemberian ASI

% w ithin Pertumbuhan

Bayi

Count

% w ithin Pemberian ASI

% w ithin Pertumbuhan

Bayi

Asi Ekslus if

PASI

Pemberian

ASI

Total

Normal kurus

Pertumbuhan Bay i

Total

Chi-Square Tes ts

28,693b 1 ,000

26,871 1 ,000

30,115 1 ,000

,000 ,000

28,493 1 ,000

144

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(1-s ided)

Computed only for a 2x2 tablea.

0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

26,50.

b.

Risk Estimate

,129 ,058 ,285

,492 ,368 ,658

3,818 2,142 6,805

144

Odds Ratio for

Pemberian ASI (As i

Ekslusif / PASI)

For cohort Pertumbuhan

Bayi = Normal

For cohort Pertumbuhan

Bayi = kurus

N of Valid Cases

Value Low er Upper

95% Conf idence

Interval

Page 117: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

Crosstabs Pendidikan * Pemberian ASI

Cross tab

40 45 85

47,1% 52,9% 100,0%

55,6% 62,5% 59,0%

32 27 59

54,2% 45,8% 100,0%

44,4% 37,5% 41,0%

72 72 144

50,0% 50,0% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0%

Count

% w ithin Pendidikan

% w ithin Pemberian ASI

Count

% w ithin Pendidikan

% w ithin Pemberian ASI

Count

% w ithin Pendidikan

% w ithin Pemberian ASI

Tinggi

Rendah

Pendidikan

Total

Asi Ekslus if PASI

Pemberian ASI

Total

Chi-Square Tes ts

,718b 1 ,397

,459 1 ,498

,719 1 ,397

,498 ,249

,713 1 ,398

144

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(1-s ided)

Computed only for a 2x2 tablea.

0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

29,50.

b.

Risk Estim ate

,750 ,385 1,460

,868 ,627 1,201

1,157 ,821 1,629

144

Odds Ratio for

Pendidikan (Tinggi /

Rendah)

For cohort Pemberian

ASI = Asi Ekslusif

For cohort Pemberian

ASI = PASI

N of Valid Cases

Value Low er Upper

95% Conf idence

Interval

Page 118: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

Pekerjaan * Pemberian ASI

Cross tab

25 23 48

52,1% 47,9% 100,0%

34,7% 31,9% 33,3%

47 49 96

49,0% 51,0% 100,0%

65,3% 68,1% 66,7%

72 72 144

50,0% 50,0% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0%

Count

% w ithin Pekerjaan

% w ithin Pemberian ASI

Count

% w ithin Pekerjaan

% w ithin Pemberian ASI

Count

% w ithin Pekerjaan

% w ithin Pemberian ASI

Tidak Bekerja

Bekerja

Pekerjaan

Total

Asi Ekslusif PASI

Pemberian ASI

Total

Chi-Square Tes ts

,125b 1 ,724

,031 1 ,860

,125 1 ,724

,860 ,430

,124 1 ,725

144

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(1-s ided)

Computed only for a 2x2 tablea.

0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

24,00.

b.

Risk Estimate

1,133 ,566 2,267

1,064 ,757 1,494

,939 ,659 1,338

144

Odds Ratio for Pekerjaan

(Tidak Bekerja / Bekerja)

For cohort Pemberian ASI

= Asi Ekslus if

For cohort Pemberian ASI

= PASI

N of Valid Cases

Value Low er Upper

95% Conf idence

Interval

Page 119: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

Tingkat Pendapatan * Pemberian ASI

Crosstab

48 40 88

54,5% 45,5% 100,0%

66,7% 55,6% 61,1%

24 32 56

42,9% 57,1% 100,0%

33,3% 44,4% 38,9%

72 72 144

50,0% 50,0% 100,0%

100,0% 100,0% 100,0%

Count

% w ithin Tingkat

Pendapatan

% w ithin Pemberian ASI

Count

% w ithin Tingkat

Pendapatan

% w ithin Pemberian ASI

Count

% w ithin Tingkat

Pendapatan

% w ithin Pemberian ASI

Tinggi

Rendah

Tingkat Pendapatan

Total

Asi Ekslusif PASI

Pemberian ASI

Total

Chi-Square Tes ts

1,870b 1 ,171

1,432 1 ,231

1,875 1 ,171

,231 ,116

1,857 1 ,173

144

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Test

Linear-by-Linear

Association

N of Valid Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(1-s ided)

Computed only for a 2x2 tablea.

0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

28,00.

b.

Risk Estim ate

1,600 ,814 3,144

1,273 ,890 1,820

,795 ,576 1,098

144

Odds Ratio for Tingkat

Pendapatan (Tinggi /

Rendah)

For cohort Pemberian

ASI = Asi Ekslusif

For cohort Pemberian

ASI = PASI

N of Valid Cases

Value Low er Upper

95% Conf idence

Interval

Page 120: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

Faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan Anak

Logistic Regression

Block 0: Beginning Block

Block 1: Method = Enter

Case Process ing Sum mary

144 100.0

0 .0

144 100.0

0 .0

144 100.0

Unw eighted Casesa

Included in Analysis

Missing Cases

Total

Selected Cases

Unselected Cases

Total

N Percent

If w eight is in ef fect, see c lassif ication table for the total

number of cases.

a.

Dependent Variable Encoding

0

1

Original Value

Normal

kurus

Internal Value

Classification Tablea,b

91 0 100.0

53 0 .0

63.2

Observed

Normal

kurus

Pertumbuhan Bay i

Overall Percentage

Step 0

Normal kurus

Pertumbuhan Bay i Percentage

Correc t

Predicted

Constant is included in the model.a.

The cut value is .500b.

Variables in the Equation

-.541 .173 9.787 1 .002 .582ConstantStep 0

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variables not in the Equation

28.693 1 .000

28.693 1 .000

ASIVariables

Overall Statis tics

Step 0

Score df Sig.

Page 121: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

Logistic Regression

Omnibus Tes ts of Mode l Coe fficients

30.115 1 .000

30.115 1 .000

30.115 1 .000

Step

Block

Model

Step 1

Chi-square df Sig.

Model Summ ary

159.363a .189 .258

Step

1

-2 Log

likelihood

Cox & Snell

R Square

Nagelkerke

R Square

Estimation terminated at iteration number 4 because

parameter estimates changed by less than .001.

a.

Classification Tablea

61 30 67.0

11 42 79.2

71.5

Observed

Normal

kurus

Pertumbuhan Bay i

Overall Percentage

Step 1

Normal kurus

Pertumbuhan Bay i Percentage

Correct

Predicted

The cut value is .500a.

Variables in the Equation

-2.049 .406 25.542 1 .000 .129 .058 .285

2.386 .580 16.949 1 .000 10.869

ASI

Constant

Step

1a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Low er Upper

95.0% C.I.for EXP(B)

Variable(s) entered on step 1: ASI.a.

Page 122: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

Block 0: Beginning Block

Block 1: Method = Enter

Case Process ing Sum mary

144 100,0

0 ,0

144 100,0

0 ,0

144 100,0

Unw eighted Casesa

Included in Analysis

Missing Cases

Total

Selected Cases

Unselected Cases

Total

N Percent

If w eight is in ef fect, see c lassif ication table for the total

number of cases.

a.

Dependent Variable Encoding

0

1

Original Value

Normal

Tidak Normal

Internal Value

Classification Tablea,b

0 68 ,0

0 76 100,0

52,8

Observed

Normal

Tidak Normal

Perkembangan

Bayi

Overall Percentage

Step 0

Normal Tidak Normal

Perkembangan Bayi Percentage

Correct

Predicted

Constant is included in the model.a.

The cut value is ,500b.

Variables in the Equation

,111 ,167 ,444 1 ,505 1,118ConstantStep 0

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variables not in the Equation

1,783 1 ,182

46,727 1 ,000

,223 1 ,637

47,601 3 ,000

ASI

didik

kerja

Variables

Overall Statis tics

Step

0

Score df Sig.

Page 123: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

Omnibus Tes ts of Mode l Coe fficients

50,969 3 ,000

50,969 3 ,000

50,969 3 ,000

Step

Block

Model

Step 1

Chi-square df Sig.

Model Summ ary

148,213a ,298 ,398

Step

1

-2 Log

likelihood

Cox & Snell

R Square

Nagelkerke

R Square

Estimation terminated at iteration number 4 because

parameter estimates changed by less than ,001.

a.

Classification Tablea

48 20 70,6

11 65 85,5

78,5

Observed

Normal

Tidak Normal

Perkembangan

Bayi

Overall Percentage

Step 1

Normal Tidak Normal

Perkembangan Bayi Percentage

Correct

Predicted

The cut value is ,500a.

Variables in the Equation

,419 ,409 1,052 1 ,305 1,521 ,683 3,387

-2,651 ,424 39,158 1 ,000 ,071 ,031 ,162

,202 ,433 ,219 1 ,640 1,224 ,524 2,860

2,865 1,087 6,942 1 ,008 17,544

ASI

didik

kerja

Constant

Step

1a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Low er Upper

95,0% C.I.for EXP(B)

Variable(s) entered on step 1: ASI, didik, kerja.a.

Page 124: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

perkembangan pertumbuhan pertumbuhan X ASI umur anak Usia X Jenis kelamin pendidikan pekerjaan pendapatan

0 3 1 2 12 1 1 3 4 2

1 3 1 2 7 1 2 4 4 2

1 3 1 2 8 1 2 4 1 1

0 3 1 2 12 1 2 3 1 1

0 3 1 2 12 1 1 4 4 2

0 3 1 2 12 1 1 4 4 2

0 3 1 2 9 1 2 4 4 2

0 3 1 2 11 1 2 3 2 1

0 3 1 2 12 1 1 2 1 2

1 3 1 2 11 1 2 2 4 1

1 4 1 2 12 1 1 3 4 2

1 4 1 2 9 1 1 4 4 2

1 3 1 2 7 1 1 4 4 1

0 3 1 2 7 1 2 2 4 1

0 3 1 2 8 1 1 2 4 2

0 3 1 2 8 1 1 4 4 1

1 4 1 2 10 1 2 5 4 2

1 4 1 2 12 1 2 5 4 2

1 3 1 2 13 2 2 4 4 1

1 3 1 2 13 2 1 4 4 1

1 3 1 2 13 2 1 4 4 2

1 3 1 2 14 2 1 3 4 1

1 3 1 2 17 2 1 3 4 2

1 3 1 2 12 1 1 4 4 2

1 2 1 2 12 1 1 4 4 1

0 3 1 2 10 1 2 4 4 2

0 3 1 2 9 1 2 4 4 2

0 2 0 2 8 1 1 4 4 1

1 2 0 2 7 1 1 2 4 1

0 3 1 2 7 1 1 3 4 2

0 3 1 2 6 1 2 3 4 2

0 3 1 2 23 3 2 3 4 2

0 3 1 2 20 3 2 3 4 2

Page 125: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

1 3 1 2 14 2 1 4 4 2

1 3 1 2 14 2 2 4 4 2

1 4 1 2 12 1 1 4 4 2

1 4 1 2 13 2 1 4 4 2

1 4 1 2 12 1 2 4 1 2

1 3 1 2 12 1 1 4 4 2

1 3 1 2 12 1 1 4 4 1

1 3 1 2 10 1 1 4 4 1

0 1 0 2 7 1 1 1 2 1

0 1 0 2 7 1 1 1 4 1

0 1 0 2 7 1 1 2 4 1

0 1 0 2 12 1 2 2 4 1

0 2 0 2 12 1 2 2 4 1

0 2 0 2 12 1 1 4 2 1

1 2 0 2 12 1 1 4 1 1

1 3 1 2 8 1 2 4 1 2

1 3 1 2 8 1 2 4 1 2

0 3 1 2 10 1 1 4 1 2

1 3 1 2 10 1 1 5 1 1

1 3 1 2 13 2 1 5 1 2

1 3 1 2 13 2 1 2 1 1

1 3 1 2 13 2 1 3 1 2

0 3 1 2 12 1 2 3 1 2

1 3 1 2 10 1 2 4 1 1

1 3 1 2 11 1 2 4 1 1

1 3 1 2 11 1 2 4 1 2

0 3 1 2 11 1 2 2 1 1

1 3 1 2 15 2 2 4 1 1

1 3 1 2 16 2 1 4 1 1

0 3 1 2 15 2 1 3 1 1

1 3 1 2 8 1 1 4 3 2

0 2 0 2 11 1 2 2 3 1

1 3 1 2 12 1 1 5 3 2

1 3 1 2 7 1 2 4 2 2

Page 126: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

1 3 1 2 12 1 2 5 2 2

1 3 1 2 12 1 2 4 2 2

1 4 1 2 9 1 1 5 1 2

1 4 1 2 9 1 1 4 1 2

1 3 1 2 8 1 1 3 1 1

0 1 0 1 6 1 1 2 1 1

0 1 0 1 6 1 1 2 1 1

0 1 0 1 7 1 2 2 1 1

0 3 1 1 10 1 1 2 1 1

0 3 1 1 10 1 1 3 2 1

0 3 1 1 12 1 1 3 2 1

0 3 1 1 9 1 1 2 1 1

0 3 1 1 9 1 1 2 1 2

1 3 1 1 9 1 2 3 2 2

1 3 1 1 9 1 2 4 1 2

0 2 0 1 11 1 2 4 1 2

1 2 0 1 11 1 2 4 2 2

1 2 0 1 10 1 2 4 2 2

0 2 0 1 10 1 2 4 4 1

0 3 1 1 12 1 1 1 4 1

0 3 1 1 12 1 1 1 4 1

0 3 1 1 8 1 2 1 4 1

0 3 1 1 8 1 1 3 1 2

1 3 1 1 9 1 1 3 2 2

0 3 1 1 8 1 2 3 2 1

0 3 1 1 9 1 1 3 2 1

0 2 0 1 9 1 2 4 1 2

1 2 0 1 7 1 2 4 2 2

1 2 0 1 13 2 2 4 2 2

1 2 0 1 13 2 2 4 1 2

1 2 0 1 13 2 2 5 3 2

1 3 1 1 13 2 2 5 3 2

1 3 1 1 23 3 2 5 3 2

1 2 0 1 22 3 2 4 1 2

Page 127: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

1 2 0 1 22 3 2 4 1 2

1 2 0 1 22 3 2 4 2 2

1 2 0 1 15 2 2 5 3 2

1 2 0 1 15 2 2 5 3 1

1 2 0 1 15 2 2 5 3 1

1 2 0 1 15 2 2 4 4 2

1 2 0 1 17 2 2 4 4 2

1 2 0 1 17 2 2 4 4 2

1 2 0 1 17 2 1 3 4 2

0 2 0 1 18 2 1 3 2 2

0 2 0 1 8 1 1 2 1 1

0 2 0 1 19 3 1 2 1 1

0 2 0 1 10 1 1 4 1 2

0 2 0 1 8 1 2 4 1 2

0 2 0 1 13 2 1 3 1 2

0 2 0 1 13 2 2 3 2 2

0 2 0 1 14 2 2 3 2 2

0 2 0 1 17 2 1 3 2 1

0 2 0 1 11 1 2 2 4 1

0 3 1 1 11 1 1 2 4 1

0 3 1 1 11 1 1 2 1 1

0 3 1 1 21 3 1 3 2 2

0 2 0 1 22 3 1 3 3 2

0 2 0 1 12 1 2 3 3 2

0 2 0 1 12 1 2 4 1 2

0 2 0 1 9 1 2 4 3 2

1 2 0 1 10 1 2 4 1 2

1 4 1 1 9 1 1 5 2 2

1 4 1 1 9 1 1 5 2 2

1 2 0 1 24 3 2 4 1 2

1 2 0 1 23 3 1 5 2 2

1 3 1 1 23 3 2 4 2 2

1 3 1 1 18 2 2 4 1 2

1 3 1 1 7 1 2 3 1 2

Page 128: STUDI DAMPAK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP TUMBUH ...digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/ZGM... · pemantauan dan promosi tumbuh kembang, rehidrasi oral,

1 2 0 1 7 1 2 3 2 2

1 3 1 1 15 2 1 5 2 2

1 3 1 1 17 2 1 5 2 2

1 3 1 1 8 1 2 4 1 2

0 3 1 1 8 1 1 4 4 1

0 3 1 1 23 3 2 4 4 1

0 3 1 1 23 3 2 4 4 2

0 2 0 1 14 2 1 4 2 2

0 2 0 1 13 2 1 4 2 1