STUDI ANALISIS DAN REKAYASA SISTEM KENDALI MOTOR SERVO DC DI LABORATORIUM DASAR SISTEM KENDALI DENGAN MENGGUNAKAN METODA POLE PLACEMENT Oleh Ir. Fiktor Sihombing, MT Dosen Tetap Fakultas Teknik Dumisli Lumbantoruan NPM: 11330001 Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas HKBP Nommensen Jl. Sutomo No. 4A Telepon (061)4522922; 4522831 Fax 4571426 Medan 20234 E-mail : [email protected]Abstrac Engineering performance of the control system is intended to meet the specifications that have been defined. In general, designers calculate how Gain is given to the system in order to obtain performance specifications that have been defined. Pole Placement Method describes a system is said to be stable if and only if the location of the roots (pole-pole) the characteristic equation on the imaginary axis on the left-field s. Therefore always sought to be the location of the pole has a certain pattern in order to obtain the desired performance. For systems that are fully controlled, then the selection of the desired location of the pole can be done arbitrarily through feedback element. The layout and arrangement of the roots (pole) will determine the performance characteristics of a system. To change the performance of a system can be used with a state variable feedback (State variable feedback), which can be done easily. To find out how the value of Gain necessary, can be determined by using the Pole Placement Method that State Feedback Gain Matrix is determined by the transformation matrix T. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jenis percobaan pada Laboratorium Dasar Sistem Kendali, belum dapat mendukung banyak terhadap mata kuliah yang diajarkan pada program studi . Penting mengembangkan jenis- jenis percobaan yang ada untuk mendukung matakuliah lainnya yang telah diajarkan secara teoritis pada perkuliahan. 1.2. Perumusan Masalah Bentuk performansi keluaran (output) suatu sistem pengendalian dengan masukan unit step, dinyatakan Gambar 1, Gambar 1. Performansi sistem dalam bentuk respons transient
18
Embed
STUDI ANALISIS DAN REKAYASA SISTEM KENDALI MOTOR … Fakul… · STUDI ANALISIS DAN REKAYASA SISTEM KENDALI MOTOR SERVO DC DI LABORATORIUM DASAR SISTEM KENDALI DENGAN MENGGUNAKAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STUDI ANALISIS DAN REKAYASA SISTEM KENDALI MOTOR SERVO DC
DI LABORATORIUM DASAR SISTEM KENDALI
DENGAN MENGGUNAKAN METODA POLE PLACEMENT
Oleh
Ir. Fiktor Sihombing, MT
Dosen Tetap Fakultas Teknik
Dumisli Lumbantoruan
NPM: 11330001
Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas HKBP Nommensen
Jl. Sutomo No. 4A Telepon (061)4522922; 4522831 Fax 4571426 Medan 20234
Waktu mencapai steady state (settling time), ts adalah waktu yang diperlukan kurva respons agar
dapat mencapai dan tetap berada dalam jangkauan nilai akhir yang rentang nilainya dinyatakan
dalam toleransi error steady state. Untuk kriteria dua persen (2%), maka waktu mencapai steady
state mendekati empat kali konstantan waktu seperti persamaan (20), 4
s
n
t
(20)
Jika digunakan kriteria lima persen, maka waktu mencapai steady state mendekati tiga kali
konstanta waktu. Kesalahan keadaan tunak (error steady state), ess yaitu perbedaan antara nilai
keluaran yang dicapai saat steady state dengan nilai yang dikehendaki (set point). Kesalahan ini
dapat dikurangi dengan meningkatkan penguatan sistem. Settling time,ts untuk toleransi error
steady state sebesar dua persen atau lima persen, dapat diukur dalam bentuk persamaan (21),
1
n
T
(21)
Dalam menentukan karakteristik respon transien sistem kendali terhadap input step dapat
ditinjau dari tiga kasus yang berbeda yaitu : bila 𝜻 = 𝟏 disebut redaman kritis (critical
damped), bila 𝜻 > 1 disebut redaman lebih (over damped) dan bila 𝜻 < 1 disebut redaman
kurang (under damped)
2.3.Pemodelan Sistem
Pemodelan suatu sistem untuk melakukan analisis dan rekayasa sistem kendali pada
umumnya dilakukan dengan dua cara yaitu : Model matematis ditinjau dengan hubungan antara
output dan input (fungsi transfer) dan model matematis dengan persamaan state space (ruang
keadaan). Suatu model sistem dengan persamaan ruang keadaan memiliki tiga variable, antara lain
variabel masukan (u), variabel keluaran (y), dan variabel keadaan (x).
Persamaan ruang keadaan dapat dinyatakan dengan,
�̇�(t) = Ax(t) + Bu(t)
Persamaan output
y(t) = Cx(t) +Du(t) (22)
di mana,
x(t) = variabel state (nx1), u(t) = sinyal kendali (mx1), y(t) = output (lx1). A= matriks (nxn), B
= matriks (nxm), C = matriks (lxn), D = matriks (lxm). Dalam bentuk fungsi laplace :
�̇�(s) = (sI – A)-1 BU(s)
(23)
y(s) = CX(s) + Du(s)
untuk sistem linier invariant waktu, matriks A,B,C dan D konstan. Fungsi peralihan loop terbuka,
G(s) = 𝑌(𝑠)
𝑈(𝑠) = [C(sI-A)-1.B +D] =
C adj.(sI−A).B+|sI−A|D
|sI−A| (24)
Persamaan karakteristik sistem :
F(s) = |sI – A| = 0 (25)
Akar-akar persamaan karakteristik merupakan akar-akar (pole-pole) sistem loop terbuka. Untuk
membentuk sistem yang dinyatakan persamaan matematis dalam konsep state-space,
BU(t) ++
òdt
A
tx
C Y(t)
tx
D
++
Gambar 6. Diagram Blok Sistem dengan Konsep State Space
2.4.Keterkendalian dan Keteramatan Sistem
Dalam rekayasa sistem dalam konsep ruang keadaan, dua hal yang sangat penting ditinjau
adalah : Terkendali sepenuhnya (complettly controllable), yaitu :
rank M= rank (B AB A2B …..An-1B) = n (26)
Untuk keterkendalian keluaran (output) yaitu jika ;
(CB CAB CA2B …..CAn-1B D) mempunyai “rank” l (27)
Dan Teramati sepenuhnya (complettly observability) yaitu :
rank NT = rank [CT AT CT …. (An-1)T CT] = n (28)
III. Metodologi Penelitian
3.1. Model Matematis Motor Servo DC
Permasalahan utama rekayasa sistem kendali adalah dinamika sistem dalam model
matematis, misalnya model matematis dalam bentuk fungsi transfer atau model matematis dalam
bentuk persamaan keadaan (state space). Parameter plant (motor servo DC ) yang ada pada
laboratorium dasar sistem kendali tidak diketahui lagi, maka identifikasi parameter plant harus
dilakukan. Model matematis plant tidak akan dapat ditentukan apabila besaran parameter plant
tidak diketahui. Maka salah satu teknik yang memungkinkan untuk mencari model matematis dari
plant motor servo DC yang ada dilaboratorium adalah melakukan Identifikasi Parameter melalui
tahapan pengujian dilaboratorium, kemudian menentukan parameter karakteristik respon transien
yang diperoleh.
3.2. Identifikasi Parameter Motor Servo DC
Metoda penelitian yang akan dilakukan adalah dengan melakukan pembahasan terhadap
teoritis dari Metoda Placement yang Gain Matriks State Feedback ditentukan dengan
Matriks Transformasi T . Dengan terlebih dahulu memperoleh Model Matematis Motor Servo
DC Di Laboratorium Sistem Kendali dengan melakukan proses Identifikasi Parameter
untukmemperoleh Fungsi transfer. Proses Identifikasi dilakukan dengan diagram alir proses
identifikasi parameter ditunjukkan pada Gambar 7.
3.3. Hasil Pengujian
Melakukan pengujian terhadap fisik plant motor servo DC di laboratorium, dilakukan
dengan masing-masing mengatur gain, untuk Kp = 20 , Kp = 40 dan Kp = 50. Respons keluaran
plant yang di rekam dengan X-Y recorder ditunjukkan pada Gambar 8.
Mula
i
Fisik Plant
Gain 20/40
dan 50
20/40/50
Rekam
Respon
Ukur Mp
A
A
Hitung
𝜻, 𝝎𝒏, 𝝉𝒎, 𝑲𝒎
Fungsi Transfer
Sistem Orde
kedua 𝑪(𝒔)
𝑹(𝒔)
Fungsi Transfer
Hasil Identifikasi 𝑪(𝒔)
𝑹(𝒔)
Selesa
i
Tampilkan
Respon
Gambar 7. Diagram Alir Proses Identifikasi
Gambar 8. Respon transien Hasil Pengujian
IV. PEMBAHASAN
4.1. Pemilihan Fungsi Transfer Hasil Pengujian
Dari respon transien hasil pengujian untuk Kp = 20 menunjukkan bahwa, Maksimum
overshoot (Mp) adalah = 0,0292 pada peak time (tp ) = 0,875 detik. Maka untuk memperoleh
nilai parameter faktor redaman (𝜁)
Mp = 𝑒
−(𝜁
√1−𝜁2)𝜋
, Atau, 𝑒
−(𝜁
√1−𝜁2)𝜋
= 0,0292 , Maka (𝜁
√1−𝜁2) 3,14 = 3,533 selanjutnya
𝜁
√1−𝜁2=
3,533
3,14 atau (3,14𝜁)2 = (3,533)2(1 − 𝜁2) maka \𝜁 = 0,747. Untukmemperoleh
frekuensi alamiah tidak teredam, 𝜔𝑛 =𝜔𝑑
√1−𝜁2=
3,588
√1−(0,747)2= 5,403
𝑟𝑎𝑑
𝑠𝑒𝑐
Dari diagram blok motor servo DC , Ө(𝑠)
𝐸ₐ(𝑠)=
𝐾𝑚
𝑠(𝜏𝑚 𝑠+1 )+ 𝐾𝑚 , Di mana, 𝑘𝑚 adalah konstanta
gain motor dan 𝜏𝑚 adalah konstanta waktu motor. Dapat dituliskan hubungan ζ dan 𝜔n,
𝜏𝑚 =
1
2 𝜁𝜔𝑛= 0,123
, 𝐾𝑚 = 𝜔𝑛
2𝜏𝑚
𝐾𝑝= 0,264
Maka diperoleh fungsi transfer motor servo DC hasil identifikasi untuk harga Kp = 20, maka
𝐶(𝑠)
𝑅(𝑠)=
29,2
𝑠2+ 8,07 𝑠+29,2 (29)
Untuk harga Kp = 40 𝐶(𝑠)
𝑅(𝑠)=
32,4
𝑠2+ 8,452 𝑠+32,4 (30)
Untuk harga Kp = 50 𝐶(𝑠)
𝑅(𝑠)=
38,9
𝑠2+ 9,24 𝑠+38,9 (31)
Dengan menggunakan program komputer
Gambar 9. Respon Transien Fungsi Transfer
Persamaan (29),(30),(31)
Dapat disimpulkan bahwa, fungsi transfer loop tertutup motor servo DC dapat dipilih salah
satu diantara ketiga fungsi transfer lup tertutup persamaan (29), (30) atau (31), untuk rekayasa
selanjutnya, dipilih persamaan (29)
Karena metoda pole placement mengharuskan dinamika sistem motor servo DC dalam
model matematis persamaan keadaan (state space), maka persamaan (15) harus dikonversikan
ke bentuk persamaan keadaan, diperoleh :
[𝑥1̇
𝑥2̇] = [
−8.0700 −29.20001.0000 0
] [𝑥1
𝑥2] + [
10
] 𝑢, 𝑦 = [0 29.2000]𝑥 (32)
4.2. Gain Matriks State Feedback Dengan Matriks Transformasi T
Menentukan Gain Matriks State Feedback Menggunakan Matriks Transformasi T
dapat dinyatakan sebagai berikut : Persamaan state dari sistem, �̇�(t) = Ax(t) + Bu(t), Sinyal
kontrol state feedback, u(t) = - K x(t), Tentukan Pole closed loop yang diinginkan, Matriks
keterkontrolan, M = (B : AB : A2B)
Karakteristik polinomial matriks A,
|𝑠𝐼 − 𝐴| =sn+a1sn-1+ ……….+an-1s+an,
Persamaan karakteristik yang diinginkan,
(𝑠 − 𝜇1)(𝑠 − 𝜇2) … … … . (𝑠 − 𝜇𝑛)=
sn +𝛼1𝑠𝑛−1 + ⋯ + 𝛼𝑛−1𝑠 + 𝛼𝑛 = 0,
K=�̂�𝑇−1 = [𝛿𝑛 𝛿𝑛−1 … … . 𝛿1]𝑇−1 =
[𝛼𝑛 − 𝑎𝑛: 𝛼𝑛−1 − 𝑎𝑛−1: … .: 𝛼2 − 𝑎2: 𝛼1 − 𝑎1]𝑇−1
dan T = I,
Maka Persamaan karakteristik closed-loop yang diinginkan
|𝑠𝐼 − 𝐴 + 𝐵𝐾| = (𝑠 − 𝜇1)(𝑠 − 𝜇2)(𝑠 − 𝜇3) (33)
Dengan diagram alir dinyatakan dengan Gambar berikut.
4.3. Instruksi Program Metoda Pole Placement
Dengan Matriks Transformasi T
Mulai
Dinamika Motor DC, Hasil Identifikasi (FT)
Dinamika Motor DC Bentuk Persamaan State
Performansi Awal
Cek Controllability
Tentukan Koefisien Det. sI-A
Definisikan Matriks W, dan T
Tentukan Spesifikasi Performansi Melalui Letak Pole, Diagonal
A
A
Hitung Akar Pers. Karakteristik
Diperoleh Gain K=[aa2-a2 aa1-a1]*(inv(T))
Performansi Sesudah ditentukan Pole
Selesai ? Gain
Ya
Tdk
Gambar 10. Diagram Alir Rekayasa Performansi dengan Gain matriks State
Feedback Menggunakan Matriks Transformasi T
step(A,B,C,D)
title('Respon Awal Sebelum Pemilihan Pole') xlabel(' Waktu (detik)'), ylabel('Output')
pause
Gambar 11. Respon transien sebelum pole ditentukan
4.3.1. Mempedomani Terioritis Bab II, sub 2.2 tentang tiga kasus Respon Transien Sistem Diinginkan Teredam Kritis
disp('Diinginkan Critical Damped atau Redaman Kritis 𝜻 = 𝟏 ') disp('Dalam bentuk matriks Diagonal') disp('==============================================') Step(AA,BB,CC,DD)
title('Respon Sesudah Pemilihan Pole') xlabel(' Waktu (detik)'), ylabel('Output')
pause
Gambar 12. Respon transien sesudah pole ditentukan
4.3.2. Mempedomani Terioritis Bab II, sub 2.2 tentang tiga kasus Respon Transien Sistem Diinginkan Teredam Lebih disp('Diinginkan Over Damped atau Redaman Lebih 𝜻 > 1 ') disp('Dalam bentuk matriks Diagonal') disp('============================================') disp('Menghitung Gain Matriks K') disp('======================') K=[aa2-a2 aa1-a1]*(inv(T)) K = 0.5761 2.2300 Step(AA,BB,CC,DD)
title('Respon Sesudah Pemilihan Pole') xlabel(' Waktu (detik)'), ylabel('Output')
pause
Gambar 13. Respon transien sesudah pole ditentukan
4.3.3. Mempedomani Terioritis Bab II, sub 2.2 tentang tiga kasus Respon Transien Sistem Diinginkan Redaman Kurang
disp('Diinginkan Under Damped atau Redaman Kurang 𝜻 < 1 ') disp('Dalam bentuk matriks Diagonal') disp('============================================') disp('Menghitung Gain Matriks K') disp('======================') K=[aa2-a2 aa1-a1]*(inv(T)) K = -5.9114 -0.0700 Step(AA,BB,CC,DD)
title('Respon Sesudah Pemilihan Pole') xlabel(' Waktu (detik)'), ylabel('Output')
pause
Gambar 14. Respon transien sesudah pole ditentukan
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Hasil berdasarkan respon pengujian dan perhitungan parameter karakteristik respon
transient, dapat di identifikasi model matematis plant dalam bentuk fungsi transfer lup
tertutup dari Fungsi transfer yang mewakili fisik Motor servo DC yang ada di laboratorium
Dasar sistem kendali,
1. Dari hasil analisis rekayasa sistem pengendalian motor servo DC yang dilakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa penentuan Gain pengendalian motor servo DC
sangat mudah dilakukan cukup dengan dengan terlebih dahulu menentukan matriks
transformasi persamaan keadaan sistem ke bentuk kanonik keterkendalian.
2. Dengan menentukan lokasi pole (eigen) yang menjadi spesifikasi performansi transien
maka harga gain yang diperlukan dapat diperoleh dengan cepat.
3. Disainer dapat menempatkan pole-pole pada lokasi sembarang sesuai yang
dikehendaki dan dengan mudah dapat menentukan besar Gain.
4. Pengembangan jenis percobaan dilaboratorium Dasar sistem kendali menghasilkan
satu jenis percobaan dengan nama percobaan “ Sistem Kendali Performansi Motor
Servo DC Berdasarkan Letak Pole”.
5. Mahasiswa Praktikan laboratorium akan dapat lebih mudah mempraktekkan hasil
penelitian ini, dengan sudah diketahuinya Fungsi transfer motor servo DC yang ada di
laboratorium.
5.2.Saran
Karena penelitian ini difokuskan pada Rekayasa sistem menggunakan Metoda Pole
Placement Dengan Matriks Transformasi T, dimana perhitungannya dilakukan dengan
mengunakan sofware MATrix LABoratory, maka disarankan agar rekan-rekan peneliti dapat
melanjutinya dengan membuat program komputer dalam bahasa C, C++ atau sofware lainnya agar
dapat diimplementasikan langsung dengan modul yang ada di Laboratorium Dasar sistem kendali.
DAFTAR PUSTAKA
Bahram Shahian, Control System Design Using Matlab, Prentice -Hall
International Editions, London, 1993
D’azzo, JJ and Houpis, CH. Control System Analysis and Synthesis”
Second Edition McGraw Hill
Ioan Dore Landau, System Identification and Control Design, Prentice
-Hall
James R. Rowland, ”Linear Control Systems : Modeling, Analysis,
and Design, John Wiley & Sons, 1986
John J. D’ Azzo “ Feedback Control Systems Analysis and Syntesis,
Second Eddition. Mc Graw-Hill International Book
Company
Gupta, SC and Hasdorff L” Fundamentals of Automatic Control”
John Wiley & Sons, 1970
Katsuhiko Ogata ” Modern Control Enggineering” Third Edition.
Prentice Hall International. Inc 1997
Katsuhiko Ogata ” Modern Control Enggineering” Second Edition.