BAB IIKAJIAN PUSTAKA
A. SANITASI PASAR1. Pengertian PasarDalam pengertian yang
sederhana atau sempit pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual
beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan
pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu.Pasar merupakan
suatu tempat tertentu, bertemunya antara penjual dengan pembeli
termasuk fasilitasnya dimana penjual dapat memperagakan barang
dagangannya dengan membayar restribusi. Dan pasar itu sendiri
mempunyai fungsi, diantaranya :a. Pasar sangat diperlukan oleh
masyarakatb. Tempat berbelanja bagi masyarakat dan pedagang
pengecer ataupun pedagang kecilc. Tempat mencari informasi bagi
para pedagang pengecerd. Tempat distribusi bagi pengelola atau
pengusaha industri kecile. Tempat untuk mendapatkan barang bagi
para pedagang industri kecil
Definisi pasar secara luas menurut W.J. Stanton adalah
orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang
untuk belanja serta kemauan untuk membelanjakannya.Pasar
tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta
ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung
dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri
dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh
penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan
sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah,
sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa
dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan
barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di
Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar
memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional
yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di
Yogyakarta, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar
tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi
serangan dari pasar modern.Pasar modern tidak banyak berbeda dari
pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak
bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga
yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan
pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh
pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan
seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang
dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar
modern adalah hypermart, pasar swalayan (supermarket), dan
minimarket.
2. Sanitasi PasarSebagai upaya meningkatkan kualitas sanitasi
pasar tradisional, Departemen Kesehatan sejak tahun 2008 telah
mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
519/Menkes/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat.
Pasar adalah suatu tempat bertemunya penjual dengan pembeli, dimana
penjual dapat memperagakan barang dagangannya dan membayar
restribusi. Pasar merupakan salah satu tempat umum yang sering
dikunjungi oleh masyarakat, sehingga memungkinkan terjadinya
penularan penyakit baik secara langsung maupun tidak langsung
melalui perantaraan vektor seperti lalat .Sanitasi pasar adalah
usaha pengendalian melalui kegiatan pengawasan dan pemeriksaan
terhadap pengaruh-pengaruh yang ditimbulkan oleh pasar yang erat
hubunganya dengan timbul atau merebaknya suatu penyakit. Sedangkan
pengertian Pasar sehat , merupakan tempat dimana semua pihak-pihak
terkait bekerjasama untuk menyediakan pangan yang aman, bergizi dan
lingkungan yang memenuhi persyaratan kesehatan.Adapun beberapa
persyaratan kesehatan pasar mengacu pada Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 antara
lain sebagai berikut :
Tempat penjualan bahan pangan basah a. Mempunyai meja tempat
penjualan dengan permukaan yang rata dengan kemiringan yg cukup shg
tidak menimbulkan genangan air dan tersedia lubang pembuangan air,
setiap sisi memiliki sekat pembatas dan mudah dibersihkan dg tinggi
minimal 60 cm dari lantai dan terbuat dari bhn tahan karat dan
bukan dari kayu b. Penyajian karkas daging harus digantungc. Alas
pemotong (telenan) tidak terbuat dari bahan kayu, tidak mengandung
bahan beracun, kedap air dan mudah dibersihkand. Pisau untuk
memotong bahan mentah harus berbeda dan tidak berkarat e. Tersedia
tempat penyimpanan bahan pangan, seperti : ikan dan daging
menggunakan rantai dingin (cold chain) atau bersuhu rendah (4-10
C)f. Tersedia tempat untuk pencucian bahan pangan dan peralatang.
Tersedia tempat cuci tangan yg dilengkapi dg sabun dan air yg
mengalirh. Saluran pembuangan limbah tertutup, dg kemiringan sesuai
ketentuan yg berlaku sehingga memudahkan aliran limbah serta tidak
melewati area penjualani. Tersedia tempat sampah kering dan basah,
kedap air, tertutup dan mudah diangkatj. Tempat penjualan bebas
vektor penular penyakit dan tempat perindukannya, seperti : lalat,
kecoa, tikus, nyamuk
Tempat penjualan bahan pangan kering a. Mempunyai meja tempat
penjualan dengan permukaan yg rata dan mudah dibersihkan, dengan
tinggi minimal 60 cm dari lantai b. Meja tempat penjualan terbuat
dari bahan yg tahan karat dan bukan dari kayuc. Tersedia tempat
sampah kering dan basah, kedap air, tertutup dan mudah diangkatd.
Tersedia tempat cuci tangan yg dilengkapi dg sabun dan air yg
mengalire. Tempat penjualan bebas binatang penular penyakit
(vektor) dan tempat perindukannya (tempat berkembang biak) seperti
: lalat, kecoa, tikus, nyamukTempat Penjualan Makanan Jadi/Siap
Saji a. Tempat penyajian makanan tertutup dengan permukaan yg rata
dan mudah dibersihkan, dengan tinggi minimal 60 cm dari lantai dan
terbuat bahan yg tahan karat dan bukan dari kayu b. Tersedia tempat
cuci tangan yg dilengkapi dg sabun dan air yg mengalirc. Tersedia
tempat cuci peralatan dari bahan yg kuat, aman, tidak mudah
berkarat dan mudah dibersihkand. Saluran pembuangan air limbah dari
tempat pencucian harus tertutup dengan kemiringan yg cukupe.
Tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup dan
mudah diangkatf. Tempat penjualan bebas vektor penular penyakit dan
tempat perindukannya, seperti : lalat, kecoa, tikus, nyamukg. Pisau
yg digunakan untuk memotong bahan makanan basah/matang tidak boleh
digunakan untuk makanan kering/mentahDasar pelaksanaan Penyehatan
Lingkungan Pasar pada cheklist ini adalah Kep. Menkes
288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan
Bangunan Umum. Sedangkan checklist dengan dasar hukum Kepmenkes
519/Menkes/SK/VI/2008 kami posting pada kesempatan terdahulu.
Adapun yang harus diperhatikan dalam sanitasi pasar, diantaranya
a. Letak1) Seharusnya ditempatkan pada daerah luas dan terbuka.Alas
alasannya :a) Memberikan tempat cukup luas untuk orang-orang yang
pergi ke pasar dan berjualanb) Memberikan tempat untuk
kendaraan-kendaraan dan lain-lain alat pengangkutan untuk
membongkar, memuat barang-barang atau bahan-ban dan juga untuk
tempat parkirc) Memberikan cukup luas untuk dibuat jalan-jalan atau
gang-gang untuk berjalan dan membersihkan pasar bagian dalam.2)
Sebaiknya di tengah-tengah dimana masyarakat bertempat
tinggalAlasan-alsan :Tidak terlalu jauh bagi rakyat setempat untuk
berbelanja.3) Jangan terlalu dekan pada perumahan atau tempat
tinggal rakyat, karena umumnya banyak timbul gangguan-gangguan
seperti bau-bauan yang tidak enak, lalat, dll4) Jangan terlalu
dekat pada : Tempat timbunan sampah Tempat genangan air kotor
Tempat pabrik-pabrik besar yang mengeluarkan asap-asap kotor, dll
Di tempat-tempat yang terlalu ramai atau lalu lintas ramai Kuburan
5) Sebaiknya terletak di tempat yang agak tinggi dan kering. Di
musim hujan tidak tergenang air
b. Gedung1) Umum a) Gedung-gedung dalam pasar harus disusun
dengan sedemikian sehingga memudahkan bagi si pembeli untuk masuk
dan keluar dalam pasar/ bagi pasar yang beratab yang disebut los.b)
Gedung-gedung ini dapat dibagi dalam petak-petak dan setiap petak
dapat disewakan kepada penjual. Setiap penjuan paling sedikit
diperkenankan 120 m2 atau peraturan pasar kota Peraja.c)
Petak-petak ini dapat digolongkan lagi dalam kelompok-kelompok
petak sesuai dengan barang-barang yang diperdagangkan. Hal ini
perlu agar pasar tampak teratur untuk memudahkan para pembeli untuk
mencarinya.d) Konstruksi-konstruksi gedung dalam pasar, yang
disebut los pasar harus sedemikian agar jangan sampai terdapat
banyak tiang-tiang yang mana menyulitkan : Cara membersihkan pasar
Bagi si penjual karena tiang-tiang tersebut mengurangi luas untuk
berdagang Bagi para pengunjung untuk jalan, atau untuk mendapatkan
pemandangan yang luas terhadap seluruh penggunae) Konstruksi harus
diperhatikan agar tidak terdapat sudut sudut yang mengakibatkan
susahnya cara pembersihanf) Pembagian dalam petak-petak dapat
dibuat : Petak-petak tertutup yang merupakan toko-toko kecil (kios)
digunakan selain menjual juga untuk memperdagangkan barang-barang
yang dijualnya (bersifat menetap) Petak-petak terbuka dalam ini
digunakan untuk menjual bahan-bahan makanan seperti : beras, sayur
mayur, buah-buahan, dll. (bersifat sementara)g) Petak-petak ini
terletak di atas satu bagian yang ditinggikan dari tempat berjalan
para pengunjung pasarh) Permukaan los-los ini harus sedikit
dimiringkan keluar untuk mencegah terdapatnya genangan air.i)
Sekeliling los tersebut harus dibuatkan saluran pembuangan air yang
bersambung dengan saluran induk yang masuk dalam riool-riool atau
dalam pembuangan (septictank)j) Lantai dari los-los ini harus
dibuat dari bahan-bahan yang tahan lama, kuat. Tidak mudah rusak
dan mudah dibersihkan2) KhususKonstruksi yang khusus harus
diperhatikan ialah :a) Ruangan bagian penjualan daging dan ikan dan
lain-lain, bahan makanan yang basah. Ruangan ini harus di buat di
tempat yang khusus disuatu tempat dalam pasar-pasar tertentu
Seluruh ruangan-ruangan yang harus di tutup rapat dengan kawat kasa
(fly proof) Seluruh pintu ruangan harus dapat menutup sendiri (self
Closing) Dalam rangan harus dibuatkan meja-meja yang permanent
(menetap) yang dibuat umumnya dari beton. Permukaan meja ini harus
dilapisi dengan bahan-bahan yang lici dan kuat dan mudah
dibersihkan. Umumnya dilapisi dengan tegel putih atau seng tahan
karat. Sepanjang meja-meja harus dipasang kran air yang diperlukan
untuk membersihkan dan lain-lain kebutuhan. Kerena ruangan ini pada
umunya senantiasa dalam keadaan basah maka saluran pengeringan
harus di usahakan sedemikian agar menurut syarat-syarat kesehatan
Disediakan tempat penyi,panan daging : peti-peti atau
kerangjang-keranjang es. Bila mungkin frigidair (dalam pasar yang
mewah)b) Restoran atau warung-warung makan dalam pasar
:Restoran-restoran atau warung-warung makan dalam pasar
diperkenankan, tetapi dengan syarat-syarat memenuhi syarat
kesehatan, yang ditetapkan dalam Peraturan-peraturan setempat. Yang
penting ialah ditujukan terhadap food sanitation yang dipelajari
dalam food sanitation. syarat-syarat restoran yang telah ditetapkan
di syaratkan juga untuk restoran-restoran yang ada di pasar.
3) Lain- lain macam bangunana) Oleh pemakai tempat perjualan dan
peragaam di pasar tidak boleh diberikan bangunan apapun, kecuali
izin dari Dewan Pemerindah Daerah (DPD)b) Pemakai di izinkan
melindungi barang dagangannya demhan payung asal menempatkannya
menurut petunjuk kepala pasar dan sifatnya sementara yang mana
harus disingkirkan lagi segera setelah berjualannya berakhir.c)
Pegawai yang bertugas mengawasi peraturan tersebut mempunyai
wewenang untuk menuntut supaya bangunan apapun oleh pemakai
didirikan bertentangan dengan ketentukan yang telah dittetapkan
dengan segera diambil tindakan.d) Bila tuntunan segera tersebut
oleh yang berkepentingan tidak di indahkan maka atas biaya pemakai
yang bersangkutan tersebut bangunan yang didirikan dibongkar
setelah dibuatkan verbal.
c. FasilitasFasilitas-fasilitas yang penting harus mendapatkan
perhatian dari pasar ialah :1) Persediaan airAir bagi pasar adalah
penting sekali :a) Dipakai untuk membersihkan lantai dan lain-lain,
untuk bagian-bagian bangunan.b) Dipakai untuk membersihkan
bahan-bahan makanan : sayur-sayuran, alat yang digunakan mencuci
daging dan lain-lainc) Dipakai dalam kakus-kakus dan urinoir
Pembuatan sumur bor untuk pasar-pasr adalah dianggap
sebaik-baiknya, kalau mungkin dilengkapi dengan menara air, dimana
air tersebut dapat dipimpa ke atas. Kapasitas menara air tegantung
dari lebih kurang jumlah orang yang dilayaninya. Dari menara air
dapat dipasang pipa-pipa ke berbagai tempat yang membutuhkannya dan
teristimewa ke kakus-kakus/ urinoir, ke tempat-tempat penjualan
daging dan sayuran dan lain-lain. Air tersebut adalah penting
sekali dan harus memenuhi syarat-syarat physis, kimia dan
bakteriologis.
2) Kakus-kakus/ urinoirKakus-kakus pasar adalah dibuat model
kakus umum. Kakus bagi pria harus dipisahkan dengan kakus wanita.
Type kakus yang baik adalah type angsa trine (leher angsa) dengan
syarat bahwa cukup dengan persediaan air untuk menggelontor.
Jawatan kesehatan setempat dapat bertindak flexsible, sementara
hanya bila pasar itu sudah ada dan belum mempunyai fasilitas yang
dimaksud. Dalam hal ini memberikan pembukaan pasar baru, maka
syarat-syarat kesehatan seluruhnya harus disyaratkan dan dipatuhi
agar tidak mengalami kesulitan di kemudian hari. Urinoir :Yang
disebut dengan urinoir ialah tempat khusus untuk kencing kaum pria.
Urinoir adalah penting sekali di tempat-tempat seperti pasar ini
mengingat sebenarnya lebih banyak jumlah orang-orang yang kencing
daripada buang air besar. Selain daripada itu adalah urinoir ini
menguntungkan sekali karena :a) Dapat mengurangi jumlah kakusb)
Biaya urinoir adalah lebih murah daropada kakusc) Dapat menampung
keperluan banyak orang di pasar ( tidak terlalu menunggu orang yang
buang air besar) yang biasanya makan waktu lama sekali. Urinoir
harus terpisahkan dari kakus.Spesifikasi :Jumlah kakus dan urinoir
diperbandingkan dengan jumlah pengunjung pasar belumlah lagi ada
peraturan yang tetap adalah ideal sekali bila :a) Setiap 40 wanita
disediakan 1 kakusb) Setiap 60 pria disediakan 1 urinoir3)
Pembuangan sampahSampah dipasar merupakan masalah yang besar sekali
dimana-mana. Lebih-lebih di Indonesia karena sebagian besar dari
sampah pasar terdiri dari sampah basah. Sehingga selama
pengumpulan, maka tumpukan-tumpukan ini merupakan sarang lalat,
tikus, dan lain-lain. Serangga yang tak terhingga harus diusahakan
tempat-tempat yang baik sekali. Type pembuangan sampah dapat
bermacam-macam:a) Membuat lubang dalam tanah dan pada waktu-waktu
tertentu dibakar.Kesulitan yang tibul : Pekarangan pasar harus
cukup luas Umumnya sampah masih basah karena mendapat tambahan
sampah yang masih baru dan dalam keadaan basah, sehingga tidak
mudah dibakar. Bahaya lalat besar sekali karena umumnya
lubang-lubang sampah itu terbuka Waktu hujan susah merawatnyab)
Type pengumpulan sampah (bak sampah)Type ini sebenarnya adalah baik
sekali asal dapat diselenggarakan dengan baik tentang pengumpulan
dan pengambilannya..Keuntungan : Bak atau tempat sampah yang sudah
dibangun dapat dipakai secara permanent terus menerus. Tidak
memerlukan tempat yang luas Bahaya lalat berkurang karena umumnya
tertutup Kelihatan agak bersih karena tidak mudah dikorek-korek
oleh hewan apapun (anjing, ayam, kucing, dll) Waktu hujan tidak
berpengaruh apa-apa Sampah-sampah yang di angkut dapat dipakai
untuk lain-lain hal yang bermanfaat (sanitasi landfill)
Kesulitan : Memerlukan alat-alat (kendaraan) untuk mengangkut
Harus dapat dikosongkan tepat pada waktunya, sebab bila tidak akan
penuh dan tak dapat menampung sampah yang baru., akibatnya
berceceran (berhamburan). Penyelenggaraan ongkos pengeluaran agak
mahal Membutuhkan tenaga yang banyak jumlahnyaType ini adalah
efisien bila digunakan bagi pasar-pasar kota yaitu pasar besar,
dimana dapat menjamin ongkos eksploitasinya. Hal ini juga tepat
karena pasar kota umumnya tidak begitu mempunyai cukup luas
pekarangan.
c) Type pembakaran sampah (Insenerator)Bagi Indonesian type ini
belum dapat dianjurkan karena kesulitan-kesulitan sebagai berikut :
Biaya eksploitasinya besar sekali (menggunakan bahan bakar)
Bangunan pembakaran yang dibuat harus besar untuk menampung dan
dapat membakar jumlah sampah sehari-harinya Harus dikerjakan oleh
seorang yang telah berpengalaman Membutuhkan pemeliharaan yang
teliti dan jumlah tenaga yang lebih banyak untuk membersihkan dan
mengambil abunya. Dalam hal tidak diperhatikan cara pemeliharaan
incenerator ini, abu yang terjadi mengganggu sekali.Keuntungan :
Praktis Tidak tergantung dari cara pengangkutannya Bahaya lalat
sama sekali tidak ada, karena setiap hari sampah pasar segera
dibakar Tidak tergantung dari jenis atau macam sampah Tidak perlu
menunggu sampai sampah keringDalam memilih cara-cara pembuangan
sampah pasar maka harus dipertimbangkan dalam hal : Effisien Besar
kecilnya pasar Jenis pasar (pasar bahan-bahan pakaian tidak banyak
sampahnya, dll) Jumlah sampah sehari-hari (untuk menentukan
kapasitas pembuangan) Jenis sampah yang diterima Jenis waktu
pasar(pasar harian atau jenis pasar yang seminggu sekali) Tenaga
yang disediakan4) Pembuangan air kotor Dalam rangka pembuatan
pembuangan air kotor ialah : yang penting harus dapat perhatian
adalah :a) Yang terpenting pembuangan air kotor ini adalah kakus
dan urinoirb) Pembuangan air bekas cuci dan tempat penjualan
dagingUntuk keperluan diatas diperlukan pembuatan septictank dan
lebih baiknya dapat dihubungkan dengan riool Kota Praja, karena
lebih praktis dan tidak banyak ongkos. Bagi pasar desa dapat
dibuatkan kakus angsa trine di atas lubang pembuangan, yang mana
pembuangan urinoir secara sederhana bagi pasar desa dapat dibuat
lubang persegi panjang 1 m dan ukuran dalamnya disesuaikan dengan
jumlah urinoir yang akan dibuat. Pembuangan air kotor seperti bekas
cucian sayur-sayuran, buah-buahan, bekas mencuci lantai los pasar
dapat dibuang ke dalan riool (bila ada), jika tidak ada bisa di
buang ke sungai dengan syarat :a) Sungai tersebut tidak
dipergunakan untuk mandi atau keperluan sehari-harib) Sungai-sungai
tersebut cukup banyak mengandung air untuk menghanyutkan atau
dibuat soaka gepit atau driwel (sumur peresapan) yang memenuhi
syarat kesehatan
d. Tempat Penjualan Dan Peraturan-PeraturanDari sudut pandang
syarat-syarat hukumnya menurut peraturan pemerintah sebagai berikut
(dikutip dari peraturan Daerah Kotamadya Jakarta Raya tentang
pasar-pasar kotamadya dari peraturan-peraturan untuk berdagang di
pasar, antara lain :1) Pasar adalah segenap kelompok pelataran yang
sebagian beratap dan sebagian lagi terbuka tanpa atap, dimana
pedagang-pedagang berkumpul memperdagangkan dan menjual
barang-barang dagangannya.2) Pelataran pasar beratap sebagian dari
pasar yang ada los-los dan bangunannya didirikan oleh pemerintah
(Kotamadya) dan digunakan untuk memperdagangkan barang dagangan
atau untuk melakukan suatu kerja nafkah atau perusahaan.3)
Pelataran pasar terbuka sebagian pasar dan tak ada los-los dan
bangunannya yang didirikan oleh kotamadya (Pemerintah) dan di pakai
untuk memperdagangkan barang dagangannya atau melakukan kerja
nafkah atau perusahaan.4) Tempat penjualan atau peragaan ialah
ruangan di pasar yang tidak dapat ditutup dan dikunci yang
digunakan untuk memperagakan dagangan atau melakukan kerja nafkah
atau perusahaan.5) Toko = ruangan yang bisa ditutup dan di kunci,
yang digunakan untuk memperagakan dagangannya atau melakukan kerja
nafkah atau perusahaan.6) Penjaja = pedagang yang sibolehkan
melakukan kerja nafkah disuatu pasar tanpa menggunakan tempat
tertentu.7) Pemakai = orang yang menempati tempat tertentu di pasar
untuk berjualan dan memperagakan atau untuk melakukan kerja nafkah
atau perusahaan.8) Pelataran tempat mengadakan pasar-pasar yang
ditunjuk oleh Dewan9) Tiap-tiap ruangan beratap dibagi-bagi menjadi
beberapa petak, pada jalan masuk tiap petak itu dipasang papan yang
dinyatakan dengan jelas. 10) Untuk mmakai tempat berjualan dan
peragaan, demikian juga untuk memperoleh hak melalukan kerja nafkah
sebagai penjaga disebuah pasar, dipungut retribusi. Pemungutan
retribusi tergantung dari luasnya setiap m2 (pelataran) pasar
terbuka, beratap, jenis toko dll.11) Kepada seorang pegawai tempat
berjualan dan peragaan biasanya tidak diberikan ruangan yang lebih
luas dari 12 m2 di pelataran pasar beratap atau 16 m2 di pelataran
pasar terbuka, dengan ketentuan :a) Maksimum panjangnya tempat
berjualan dan peragaan yang boleh diberikan ditetapkan oleh Kepala
Bagian pasarb) Orang yang datang terdahulu mempunyai hak untuk
memilih tempat berjualan dan peragaan yang akan di tempati.c) Bila
timbul perselisihan keputusan terakhir diberikan kepada kepala
bagian pasar12) Oleh pemakai tempat berjualan dan peragaan di pasar
tidak boleh didirikan bangunan dan peragaan apapun, kecuali ada
izin dari Dewan Pemerintah Daerah13) Pemakai di izinkan menaungi
barang dagangannya dengan payung atas petunjuk Kepala Bagian Pasar
dan harus disingkirkan lagi segera setelah berjualan berakhir.14)
Dilarang :a) Memperagakan barang-barang untuk dijual atau melakukan
suatu kerja nafkah atau perusahaan tanpa memiliki pembayaran
seperti yang dimaksudkan pada pasal 6, sebagai bukti bahwa
retribusi yang harus dibayar telah dilunasi.b) Menempati atau
memakai suatu tempat lain yang lebih luas daripada tempat yang
telah ditunjuk untuk pemakai disebuah pasarc) Meninggalkan
barang-barang dagangan dan (barang inventaris) pedagang di pasar
setelah pasar tutup tanpa izin Kepala Bagian Pasar.d) Menempatkan
kendaraan dan alat angkut atau binatang beban di pasar tanpa ijin
Kepala Bagian Pasare) Tinggal di pasar sejak pasar ditutup sampai
waktu dibuka lagi bukan untuk menjaga-jaga barang dagangan yang
ditinggalkan tanpa ijin Kepala bagian pasarf) Pengemis yang
mempunyai luka-luka yang mengijinkan berada di pasarg) Mengotori
pelataran, los, bangunan-bangunan atau barang-barang inventaris
pasar.
B. SANITASI TEMPAT-TEMPAT IBADAHTempat-tempat ibadah merupakan
salah satu sarana tempat-tempat umum yang dipergunakan untuk
berkumpulnya masyarakat guna melaksanakan kegiatan ibadah. Masalah
kesehatan lingkungannya merupakan suatu masalah yang perlu di
perhatikan dan ditingkatkan. Dalam hal ini pengelola/pengurus
tempat-tempat ibadah tersebut perlu dan sangat perlu untuk
diberikan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan yang berhubungan
dengan tempat-tempat umum (tempat ibadah) guna mendukung upaya
peningkatan kesehatan lingkungan melalui upaya sanitasi dasar,
pengawasan mutu lingkungan tempat umum, termasuk pengendalian
pencemaran lingkungan.Dengan peran serta dari pengurus
tempat-tempat ibadah diharapkan :1. Berubahnya atau terkendalinya
atau hilangnya semua unsur fisik dan lingkungan yang terdapat
dilingkungan tempat ibadah yang dapat memberi pengaruh jelek
terhadap kesehatan2. Meningkatnya mutu kesehatan lingkungan
tempat-tempat ibadah.3. Terwujudnya kesadaran dan keikutsertaan
masyarakat dan sektor lain dalam pelestarian dan peningkatan
penyehatan lingkungan tempat-tempat ibadah.4. Terlaksananya
pendidikan kesehatan tentang peningkatan kesehatan lingkungan .5.
Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sanitasi tempat-tempat
ibadah.PERSYARATAN KESEHATAN TEMPAT IBADAH (MESJID/MUSHOLA)1. Letak
/ lokasi Sesuai dengan rencana tata kota Tidak berada pada arah
angin dari sumber pencemaran (debu,asap,bau dan cemaran lainx)
Tidak berada pada jarak < 100 meter dari sumber pencemaran debu,
asap, bau & cemaran lainnya2. Bangunan Kuat, kokoh dan permanen
Rapat serangga dan tikus3. Lantai Kuat, tidak terbuat dari tanah,
bersih, rapat air, tidak licin dan mudah dibersihkan.4. Dinding
Dinding bersih, berwarna terang, kedap air dan mudah dibersihkan.5.
Atap Menutup bangunan,kuat, bersih, cukup landai dan tidak bocor6.
Penerangan/Pencahayaan Pencahayaan terang, tersebar merata dan
tidak menyilau ( min. 10 fc)7. Ventilasi Minimal 10% dari luas
bangunan, sejuk dan nyaman (tdk pengap dan tdk panas)8. Pintu Rapat
serangga dan tikus, menutup dengan baik dan membuka ke arah luar.
Terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan.9. Langit langit
Tinggi minimal 2,4 m dr lantai Kuat, tdk terdapat lubang2 Berwarna
terang dan mudah dibersihkan10. Pagar- Kuat, aman dan dapat
mencegah binatang pengganggu masuk11. Halaman Bersih, tdk berdebu
dan becek, tdk terdapat genangan air, terdapat tempat sampah yang
cukup. Dan terdapat tempat parkir yang cukup12. Jaringan instalasi
Aman (bebas cross conection) Terlindung13. Saluran air limbah
Tertutup Mengalir dengan lancar
FASILITAS SANITASI1. Air Bersih Jumlah mencukupi / selalu
tersedia setiap saat Tidak berbau, tidak berasa & tidak
berwarna Angka kuman tidak melebihi NAB Kadar bahan kimia tidak
melebihi NAB2. Pembuangan Air Kotor Terdapat penampungan air limbah
yang rapat serangga Air limbah mengalir dengan lancar Saluran kedap
air Saluran tertutup3. Toilet/ WC Bersih Letaknya tidak berhubungan
langsung dengan bangunan utama Tersedia air yang cukup Tersedia
sabun & alat pengering Toilet pria & wanita terpisah
Jumlahnya mencukupi untuk pengunjung terbanyak Saluran pembuangan
air limbah dilengkapi dengan penahan bau (water seal) Lubang
penghawaan harus berhubungan langsung dengan udara luar4. Peturasan
Bersih Dilengkapi dengan kran pembersih Jumlahnya mencukupi5.
Tempat Sampah Tempat sampah kuat, kedap air, tahankarat, dan
dilengkapi dengan penutup Jumlah tempat sampah mencukupi Sampah
diangkut setiap 24 jam ke TPA Kapasitas tempat sampah terangkat
oleh 1 orang6. Tempat Wudhu Bersih Terpisah dari toilet, peturasan,
& ruang mesjid Air wudhu keluar melalui kran kran khusus &
jumlahnya mencukupi Kolam air wudhu tertutup (rapat serangga) Tidak
terdapat jentik nyamuk pada kolam air wudhu Limbah air wudhu
mengalir lancar Tempat wudhu pria dan wanita sebaiknya terpisah7.
Tempat Sembahyang Bersih, tidak berbau yang tidak enak Bebas kutu
busuk & serangga lainnya Sepanjang bagian depan tiap sap
dipasang kain putih yang bersih dengan lebar 30 cm sebagai tempat
sujud8. Tempat sandal dan sepatu Tersedia tempat sandal &
sepatu yang khusus Bersih dan kuat
1. MasjidMasjid adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya,
dimana umum, pada waktu waktu tertentu berkumpul untuk melakukan
ibadah keagamaan Islam. Dasar pelaksanaan Penyehatan Lingkungan
Masjid adalah Kep. Menkes 288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman
Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum.Komponen penilaian meliputi :e.
Letakf. Kontruksig. Persyaratan, seperti :1) Alat sembahyang2)
Lantai3) Ventilasi4) Pencahayaan5) Tempat sandal dan sepatu6)
Tersedia tempat sandal dan sepatu yang khusus
2. Gereja Geraja adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya,
dimana umum pada waktu waktu tertentu dapat melakukan ibadah
keagamaan Kristen. Dasar pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Gereja
adalah Kep. Menkes 288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman
Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum.Sedangkan komponen inspeksi
sanitasi meliputi :a. Letakb. Kontruksic. Persyaratand. Bagian
dalam
http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2009/02/inspeksi-sanitasi-bandara-pasar.htmlhttp://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-definisi-pasar-dan-faktor-produksi-ilmu-ekonomi-manajemen.htmlhttp://arrumbum.blogspot.com/2013/08/makalah-sanitasi-lingkungan-pasar.htmlhttp://ardhikhairil.blogspot.com/2011/12/sanitasi-tempat-ibadah.html