Jan 14, 2016
1
DISUSUN OLEH :
1. ADITYA RAHMATHU JUNAIDI 14.1322.554.03
2. ALDY INDRA CITRA 14.1324.556.03
3. ANANDA MEY WIDAYANTI 14.1326.558.03
4. ANNISA CENDITIA DEWI 14.1328.560.03
5. BERLIAN NUR PUTRI AMANAH R 14.1332.564.03
DIII ANALIS KESEHATAN
STIKES WIYATA HUSADA SAMARINDA
2014-2015
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
dengan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini yang berjudul STRUKTUR SEL ASAM NUKLEAT DAN DNA.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Biologi Medik dan Molekuler.
Semoga apa yang penulis ketengahkan ini menjadi sumbansih
pemikiran bagi seluruh pembaca khususnya para Mahasiswa agar lebih
mengetahui Struktur Sel Asam Nukleat dan DNA lebih jauh.
Pada kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih
dalam proses penyelesaian makalah ini.
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan
bahwa setiap manusia tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh
karena itu, penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif sehingga penulis dapat berkarya yang lebih baik lagi pada
masa yang akan datang.
Samarinda, Maret 2015
Kelompok 1
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 5
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Struktur Sel
2.2 Struktur Sel Prokariotik........................................................................... 7
2.3 Struktur Sel Eukariotik........................................................................... 10
2.4 Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan.................................................... 21
2.5 Transpor melalui Membran..................................................................... 23
2.6 Asam Nukleat......................................................................................... 24
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berawal tahun 1868 Friedrich Miescher (1844-1895) adalah orang yang
mengawali pengetahuan mengenai kimia dan inti sel. Pada tahun 1868,
dilaboratorium Hoppe-Syler di Tubingen, beliau memilih sel yang terdapat
pada nanah bekas pembalut luka, kemudian sel-sel tersebut dilarutkan dalam
asam encer dan dengan cara ini diperoleh inti sel yang masih terikat pada
sejumlah protein. Dengan menambahkan enzim pemecah protein ia dapat
memperoleh inti sel saja dan dengan cara ekstraksi terhadap inti sel diperoleh
suatu zat yang larut dalam basa tetapi tidak larut dalam asam. Kemudian zat
ini dinamakan nuclein sekarang dikenal dengan nama nucleoprotein.
Selanjutnya dibuktikan bahwa asam nukleat merupakan salah satu senyawa
pembentuk sel dan jaringan normal.
Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang
peranan sangat penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya
terdapat informasi genetik. Mengapa dinamakan asam nukleat karena
keberadaan umumnya didalam inti sel (nukleus). Asam nukleat disebut juga
polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai
monomernya.
Setiap nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus fosfat, gula
pentosa, dan basa nitrogen atau basa nukleotida (basa N).Asam nukleat terdiri
5
dari Asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Asam
nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta pada virus.
Asam nukleat terdapat dalam semua sel dan memiliki peranan yang sangat
penting dalam biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan
pda umumnya terikat pada protein yang mempunyai sifat basa, misalnya
DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antara asam
nukleat dengan protein ini disebut nukleoprotein. Molekul asam nukleat
merupakan suatu polimer seperti protein, tetapi yang menjadi monomer
bukan asam amino, melainkan nukleotida.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang pengertian dari Struktur Sel, Asam Nukleat, dan DNA ?
2. Apa saja bagian-bagian dari Struktur Sel ?
3. Apa saja bagian-bagian dari Asam Nukleat?
4. Apa fungsi dari Asam Nukleat ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Struktur Sel, Asam Nukleat, dan DNA
2. Untuk menunjukan bagian-bagian dari Struktur Sel
3. Untuk menyebutkan bagian-bagian dari Asam Nukleat
4. Untuk menyebutkan fungsi dari Asam Nukleat
6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Struktur Sel , Asam Nukleat dan DNA
Semua makhluk hidup tersusun dari sel. Sel adalah unit struktural dan
fungsional terkecil.Sel merupakan tempat terjadinya peristiwa fisiologis dan
pewarisan genetis makhluk hidup. Ada dua tipe struktur sel yaitu sel
prokariotik dan sel eukariotik.
2.2 Struktur Sel Prokariotik
Sel prokariotik adalah sel tanpa membran inti, Karena tidak mempunyai
membran inti, maka bahan inti yang berada di dalam sel mengadakan
kontak langsung dengan protoplasma.
Semua sel prokariotik mempunyai membran plasma, nukleoid(berupa
DNA dan RNA),dan sitoplasma yang mengandung ribosom. Ciri lain dari
sel prokariotik adalah tidak memiliki sistem endomembran (membran
dalam), seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu, sel
prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, namun
mempunyai struktur yang berfungsi sama, yaitu mesosom dan kromatofor.
Contoh sel prokariotik adalah bakteri(Bacillus coagulans) dan alga hijau
biru.
7
Gambar struktur sel bakteri,salah satu organisme
prokariotik.
Berikut akan diuraikan struktur sel bakteri yang meliputi dinding sel,
membran plasma, sitoplasma, mesosom, ribosom, DNA, RNA, flagela, serta
pili.
a. Dinding Sel
Dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan, polisakarida,
lemak, dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindungi dan
pemberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai
jalan keluar masuknya molekul-molekul.
b. Membran Plasma
Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lemak
dan protein. Fungsinya sebagai pelindung molekuler sel terhadap
8
lingkungan di sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan
ion-ion dari dan ke dalam sel.
c. Mesosom
Pada tempat tertentu, membran plasma melekuk ke dalam
membentuk mesosom. Mesosom berfungsi dalam pembelahan sel dan
sebagai penghasil energi. Biasanya mesosom terletak dekat dinding sel
yang baru terbentuk pada saat pembelahan biner sel bakteri. Pada
membran mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan
dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.
d. Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-
enzim. Enzim-enzim digunakan untuk mencerna makanan secara
ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel.
Metabolisme terdiri dari proses penyusunan (anabolisme) dan
penguraian (katabolisme) zat-zat.
e. Ribosom
Ribosom merupakan organel tak bermembran tempat
berlangsungnya sintesis protein.Ukurannya sangat kecil, berdiameter
antara 15-20 nm (1 nanometer = 10-9
meter). Di dalam sel bakteri
terkandung 15.000 butir ribosom, atau sekitar 25% dari massa total sel
bakteri.
9
f. DNA
Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA)
merupakan persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat,
dan basa-basa nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi
genetik, yakni sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.
Karena itu DNA disebut pula sebagai materi genetik.
g. RNA
Asam ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat RNA) merupakan
persenyawaan hasil transkripsi (hasil cetakan, hasil kopian) DNA. Jadi,
bagian tertentu DNA melakukan transkripsi (mengopi diri) membentuk
RNA. RNA membawa kode-kode genetik sesuai dengan pesanan DNA.
Selanjutnya, kode-kode genetik itu akan diterjemahkan dalam bentuk
urutan asam amino dalam proses sintesis protein.
h. Flagela dan Pili
Beberapa bakteri mempunyai flagela yang berfungsi untuk
pergerakan. Hal ini dibuktikan dengan percobaan, yaitu jika flagelanya
dipotong, bakteri tidak dapat bergerak. Beberapa bakteri memiliki pili
di permukaan tubuhnya. Pili lebih pendek dari flagela, bentuknya
seperti benang. Fungsi pili bagi bakteri adalah untuk menempel saat
melakukan reproduksi.
10
2.3 Struktur Sel Eukarioti
Perbedaan pokok antara sel prokaiotik dan eukariotik adalah
sel eukariotik memiliki membran inti, sel eukariotik memiliki sistem
endomembran, yakni memiliki oragnel organel bermembran seperti
retikulumedoplasma, kompleks golgi, mitokondria, lisosom, serta
kloroflas pada tumbuhan. Sel eukariot juga memiliki setriol,
sedangkan sel prokariotik tidak.
Gambar Struktur Sel Eukariotik
a. Membran plasma
Membran plasma atau membran sel tersusun atas molekul lemk
dan protein. Molekul lemak tersusun atas dua lapis, terdapat dibagian
tengah mebran.disebelah luarnya terdapat lapisan protein
porifer(protein tepi ) , yang menyusun tepi luar dan dalam membran.
Membran plasma sangat penting untuk menjaga kehidupn sel. Fungsi
membran antara lain :
11
1. Melindungi isi sel
Membran plasma berfungsi mempertahankan isi sel.
2. Mengatur keluar masuknya molekul-molekul
Membran plasma bersiat semipermeabel (selektif
permeabel), artinya ada zat-zat tertentu yang dapat melewati
membran dan adapla yang tidak. Molekul-molekul tersebut
berguna untuk mempertahankan sel. Zat-zat yang tidak erguna
dikeluarkan dari sel.
3. Menerima rangsanga dari luar sel (sebagai rseptor)
Rangsangan itu berupa zat-zat kimia, misalnya hormon,
racun, rangsangan listrik, dan rangsangan mekanik, misalnya
tusukan dan tekanan. Sebagai contoh adalh sel amoeba. Sel
amoeba yang tidak memiliki indra ternyata mampu menerima
rangsangan, baik rangsangan kimia, listrik, maupun mekanik.
Bagian sel yang berfungsi sebagai reseptor adalah glikoprotein.
b. Sitoplasma
Sitoplasma atau plasma, meliputi isi sel, kecuali nukleus inti sel.
Sitoplasma tersusun atas cairan atau padatan. Padatan sitoplasma
terdiri atas organel-organel. Organel adalah bagian sel yang memiliki
fungsi khusus, misalnya ribosom, mitokondria, dan kompleks golgi.
Cairan sitoplasma disebut sitosol. Sitosol tersususn atas air , protein,
asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula , dan ion-ion.
Sitosol disebut pula matriks sitoplasma. Sitosol tidak homogen(serba
12
sama) tetapi merupakan suatu larutan heterogen ( serbaneka ) yang
komplek.
Sifat fisik sitosol
Sifat fisik sitrosol dapat berubah ubah karena mengandung
protein. Pada kondisi tertentu, sitosol berada pda fase sol (cair) dan
ada saat yang lain berada dalam fase gel (glatin padat). Fase sol atau
gel tergntung pada kondisi sel. Sitosol dpat berubah dari fase sol atau
gel atau sebaliknya dari gel ke sol. Fungsi sitoplasma yaitu antara lain:
1. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan
kimia yang peting bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim,
ion-ion, gula, lemak, dan protein.
2. Didalam sitoplasma itulah berlangsung kegiatan pembongkaran
dan penysunan zat-zat melalui reaksi-reaksi kimia. Misalnya,
proses pembentukan energi, sintetis asam lemak, asam amino,
protein, dan nukleotida.
3. Sitoplasma mengalir didalam sel untuk menjamin pertukaran zat
agar metabolisme berlangsung dengan baik.
c. Nukleus
Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada
didalam sel, memiliki diameter sekitar 10 m (mikometer). Nukleus
biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk bulat atau oval. Setiap
sel memiliki satu inti, kecuali beberapa organisme yang berinti
dua(dikariotik), misalnya paramecium. Ada juga organisme berinti
13
banyak (polikariotik), misalnya jamur. Didalam inti sel terdapat
matriks yang disebut nukleuplasma, nukleulus, RNA, dan
kromosom. Kromosom tersusun atas protein dan DNA .
Fungsi nukleus
1. Mengendalikan seluruh kegiatan sel, misalnya metabolisme
2. Mengeluarkan RNA dan unit ribosom dari inti ke sitoplasma
3. Mengatur pembelahan sel
4. Membawa informasi genetik. Didalam nukleus terdapat DNA
yang mengandung informasi genetik atau sifat-sifat yang dapat
diwariskan. Sifat-sifat induk diwariskan kepada keturunannya
melalui pembelahan sel.
d. Sentriol
Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel
mengadakan pembelahan. Dalam fase tertentu dalam daur hidupnya
sentriol memiliki silia atau flagela. Sentriol hanya dijumpai pada sel
hewan, edangkan pada sel tumbuhan. Sentriol berjumlah sepasang,
14
terletak saling tegak lurus antar sesamanya didekat nukleus. Pada saat
pembelahan mitosis, sentriol terbagi menjadi dua, masing-masing
menuju ke kutub sel yang berbeda. Kemudian terbentuklah benang-
benang spindel yang menghubungkan kedua kutub tersebut. benang
spindel menarik kromosom menuju ke kutub masing-masing .
e. Retikulum endosplasma
Retikulum berasal dari kata reticlari yang berarti anyaman
benang atau jala oleh karena letaknya memusat pada bagian dalam
sitoplasma (endoplasma), maka disebut sebagai retikulum endoplasma
( RE) . RE hanya dijumpai pada didalam sel eukariotik, baik sel
hewan mupun sel tumbuhan. Sel-sel kelenjar mengandung lebih
banyak RE dibandingkan dengan sel bukan kelenjar. RE dibedakan
menjadi dua yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar yaitu jika
membran RE yang berhadapan dengan sitoplasma ditempeli ribosom,
sehingga tampak berbintil-bintil. RE halus, yaitu RE yang tidak
ditempeli ribosom. Karena ribosom merupakan tempat sintesis
protein, maka RE kasar merupakan penampung protein yang
dihasilkan. Protein yang dihasilkan masuk ke dalam lumen
(terowongan) RE.
Retikulum endoplasma memiliki fungsi yaitu:
1. Sebagai penampung sintesis protein, untuk disalurkan ke
kompleks Golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel.
2. Mensintesis lemak dan kolesterol.
15
3. Menawarkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada di
dalam sel-sel hati.
4. Jalan transpor dalam memindahkan molekul-molekul dari
bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain.
f. Ribosom
Ribosom tersusun atas RNA-ribosom (RNA-r) dan protein.
Menurut bentuknya, ribosom terdiri dari unit besar dan unit kecil yang
masing-masing berbentuk bulat. Jika keduanya bergabung, akan
terbentuk ribosom yang mirip angka delapan.
Ribosom ada yang menempel pada membran RE, ada pula yang
melayang-layang di dalam sitoplasma.fungsi kedua ribosom itu sama,
yaitu untuk mensintesis protein. Hanya saja, umumnya ribosom yang
menempel pada RE-lah yang berfungsi mensintesis protein untuk
dibawa ke luar sel melalui RE dan kompleks Golgi. Sedangkan
ribosom yang melayang mensintesis protein untuk keperluan di dalam
sel. Ribosom disintesis oleh nukleolus
g. Kompleks Golgi
Kompleks Golgi sering disebut Golgi saja. Pada sel tumbuhan,
kompleksGolgi disebut diktiosom. Organel ini terletak di antara RE
dan membran plasma. Jumlahnya beragam, dari satu sampai ratusan
untuk tiap sel, cenderung bersambung-sambung pada sel hewan
namun tidak pada sel tumbuhan.
16
Kompleks Golgi merupakan organel polimorfik, tersusun atas
membran berbentuk kantong pipih (disebut sisterna), berupa
pembuluh,gelembung kecil, atau bentukan seperti mangkuk.
Fungsi kompleks Golgi:
1. Menambahkan glioksilat pada protein sehingga terbentuk
glikoprotein.
2. Sebagai organel sekretori
3. Membentuk glikolipida
4. Membentuk dinding sel tumbuhan
5. Membentuk lisosom.
h. Lisosom
Lisosom (lyso = pencernaan, soma = tubuh) merupakan
membran berbentuk kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang
disebut lisozim. Enzim ini berfungsi dalam pencernaan intrasel, yaitu
mencerna zat-zat yang masuk kedalam sel.
1. Pembentukan lisosom
Enzim lisosom adalah suatu proses yang diproduksi oleh
ribosom dan kemudian masuk ke RE. Dari RE, enzim
dimasukkan kedalam membran, kemudian dikeluarkan ke
sitoplasma menjadi lisosom. Selain itu, ada pula enzim yang
dimasukkan terlebih dahulu ke Golgi.oleh Golgi, enzim itu
dibungkus membran, kemudian dilepaskan di dalam sitoplasma.
17
Jadi, proses pembentukan lisosom ada dua macam: pertama
dibentuk secara langsung oleh RE, dan kedua oleh Golgi.
2. Proses pencernaan oleh lisosom
Proses pencernaan oleh lisosom dapat diuraikan sebagai
berikut. Misalnya sel menelan benda asing berupa bakteri secara
fagositosis, maka bakteri itu dimasukkan ke dalam vakuola.
Vakuola berisi bakteri itu segera didatangi lisosom. Membran
lisosom dan membran vakuola bersinggungan, kemudian
membran tersebut bersatu. Enzim dari lisosom masuk ke dalam
vakuola, kemudian segera mencerna bakteri. Enzim lisosom tidak
aktif mencerna jika membran lisosom utuh (tidak pecah). Apabila
membran pecah, maka enzim lisosom akan keluar dari membran
dan mencerna sel itu sendiri. Kegagalan dalam proses pencernaan
oleh lisosom dapat menyebabkan penyakit silikosis, rematik, dan
penyakit Tay-Sachs.
i. Badan Mikro
Disebut badan mikro karena ukurannya kecil, hanya bergaris
tengah 0,3-1,5 m. Badan mikro terdiri atas peroksisom dan
glioksisom.
1. Peroksisom
Peroksisom terdapat pada sel hewan dan tumbuhan. Sel
yang banyak mengandung peroksisom adalah sel yang banyak
melakukan oksidasi, misalnya sel hati, ginjal, dan sel otot.
18
Peroksisom mengandung enzim katalase. Enzim katalase
berfungsi menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) menjadi
oksigen dan air. Hidrogen peroksida merupakan senyawa hasil
sampingan dari proses pernapasan (oksidasi) sel yang bersifat
meracuni sel. Di samping itu, enzim katalase juga berperan dalam
metabolisme lemak dan fotorespirasi.
2. Glioksisom
Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, terutaa pada
jaringan yang mengandung lemak, seperti biji-bijian berlemak.
Glioksisom menghasilkan enzim katalase dan enzim oksidase
yang keduanya berperan dalam proses metabolisme lemak, yaitu
mengubah lemak menjadi gula. Proses metabolisme lemak
menghasilkan energi yang diperlukan untuk perkecambahan biji.
j. Mitokondria
Mitokondria merupakan penghasilan energi (ATP) karena
berfungsi untuk respirasi. Bentuk mitokondria beraneka ragam. Ada
yang bulat, oval, silindris, seperti gada, seperti raket, dan ada pula
yang bentuknya tidak beraturan. Namun secara umum dapat dikatakan
bahwa mitokondria berbentuk butiran atau benang. Mitokondria
mempunyai sifat plastis, artinyabentuknya mudah berubah. Ukurannya
seperti bakteri dengan diameter 0,5-1 m dan panjang 3-10 m.
Mitokondria baru terbentuk dari pertumbuhan dan dari pembelahan
19
mitokondria yang telah ada sebelumnya(seperti pembelahan pada
bakteri).
Penyebaran dan jumlah mitokondria di dalam tiap sel tidak
sama, dari hanya satu sampai beberapa ribu. Pada sel sperma,
mitokondria tampak berderet-deret pada bagian ekor yang digunakan
untuk bergerak.Mitokondria memiliki dua membran, yaitu membran
luar dan membran dalam. Struktur membran luar mirip dengan
membran plasma. Pada membran dalam terjadi pelekukan kearah
dalam membentuk krista. Dengan adanya krista ini, permukaan
membran dalam mitokondria (pada krista) dan matriks. Matriks adalah
cairan yang berada didalam mitokondria dan bersifat sebagai gel.
Matriks tersusun atas air, protein, enzim respirasi, garam, DNA, dan
ion-oin. Enzim-enzim respirasi itu sangat penting bagi proses
pembentukan ATP. Reaksi respirasi yang berlangsung di dalam
mitokondria adalah reaksi dekarboksilasi oksidatif, daur Krebs, dan
transfer elektron.
k. Mikrotubulus dan mikrofilamen
Mikrotubulus dan mikrofilamen menyusun struktur rangka sel
yang disebut sitoskeleton. Pada organisme multiseluler, sitoskeleton
disusun oleh mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen
intermediet.Mikrotubulus merupakan organel berbentuk tabung atau
pipa, yang panjangnya mencapai 2,5nm. Tabung-tabung kecil itu
tersusun atas prptein yang dikenal sebagai tubulin.
20
Mikrotubulus terdapat pada gelendong sel, yaitu berupa benang-
benang spindel yang menghubungkan dua kutub sel pada waktu sel
membelah. Gerakan kromoson dari daerah ekuator ke kutub masing-
masing pada anafase dikendalikan oleh mikrotubulus. Selain itu,
mikrotubulus juga merupakan penyusun dari sentriol, flagela, dan
silia. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mikrotubulus
berperan dalam pergerakan sel.Selain mikrotubulus,yang juga
berperan dalam gerakan sel adalah mikrofilamen. Organel ini
berbentuk benang-benang halus,tipis, dan memanjang. Mikrofilamen
tersusun atas dua macam protein, yaitu akin dan miosin. Mikrofilamen
banyak terdapat pada sel-sel otot. Diameter mikrofilamen hanya 5 nm.
Pada sel otot, mikrofilamen mengakibatkan adanya kontraksi pada sel-
sel otot. Apabila aktin dan miosin saling menjauh, sel otot akan
berelaksasi. Pada sel-sel Protozoa, misalnya Amoeba, mikrofilamen
beperan dalam pembentukan pseudopodium, gerakan sel, dan gerakan
sitoplasma. Selain itu mikrofilamen berperan dalam pembelahan sel,
yakni terbelahnya sel menjadi dua sel anak karena ditarik oleh
mikrofilamen yang menghubungkan membran.
21
2.4 Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan
Sel tumbuhan memiliki organel tertentu yang tidak terdapat pada se
hewan, demikian pula sebaliknya. Sel tumbuhan memiliki dinding sel,
plastida, dan vakuola yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Sebaliknya, sel
hewan memiliki sentriol yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan.
1. Sel Tumbuhan
a. Dinding sel tumbuhan tersusun atas hemiselulosa, bersifat kaku,
dibentuk oleh kompleks Golgi. Pada beberapa sel, dinding sel
mengalami penambahan zat lingin, mengeras menjadi kayu.
b. Plastida
Plastida adalah organel yang mengandung pigmen. Bentuk dan isi
plastida pada sel tumbuhan bermacam-macam, tergantung pada
fungsinya.
22
Macam-macam plastida, antara lain :
Kromoplas
Leukoplas
Amiloplas
Kloroplas
c. Vakuola
Vakuola sel tumbuhan bersifat menetap. Sel-sel tumbuhan
yang memiliki vakuola besar biasanya adalah sel-sel perenkima
dan kolenkima. Vakuola tersebut dibatasi oleh membran yang
disebut tonoplas. Vakuola berfungsi sebagai tempat sekretori,
ekskretori, serta penyimpanan. Secara umum, fungsi vakuola
adalah sebagai berikut :
Tempat cadangan makanan
Menyimpan pigmen
Menyimpan minyak asiri
Menyimpan sisa metabolisme
2. Sel Hewan
Sel hewan berada dari organisme eukariotik lain terutama
tumbuhan. Hal itu disebabkan sel hewan tidak memiliki dinding sel
dan kloroplas. Akibatnya tidak adanya dinding sel, sel hewan
cenderung terlihat agak lonjong. Sel hewan umumnya tidak memiliki
vakuola. Jika ada, vakuola itu berukuran kecil. Dalam sel hewan
23
terdapat dua sentriol. Kedua sentriol itu terdapat dalam satu tempat
yang disebut sentrosom.
2.5 Transpor melalui Mmembran
Fungsi membran antara lain sebagai pengatur keluar masuknya zat.
Pengaturan itu memungkinkan sel untuk memperoleh PH yang sesuai, dan
konsentrasi zat-zat menjadi terkendali.Perpindahan molekul atau ion
melewati membran ada dua macam, yaitu transpor pasif tanpa batuan energi
dari sel dan transpor aktif dengan menggunakan energi dari sel
1. Difusi
Difusi adalah penyebaran molekul zat dari konsentrasi (kerapatan)
tinggi ke konsentrasi rendah, tanpa menggunakan energi.
2. Osmosis
Osmosis adalah perpidahan ion atau molekul air (pelarut) dari
kerapatan tinggi ke kerapatan rendah dengan melewati suatu membran.
3. Difusi Terfasilitasi
Difusi dapat diperlancar oleh adanya protein pada membran sel.
4. Pompa Natrium-Kalium
Pompa Natrium-kalium tergolong transpor aktif, artinya sel
mengeluarkan energi untuk mengangkut kedua macam ion itu.
5. Endositosis dan Eksositosis
Endositosis artinya pemasukan zat kedalam sel, sedangkan
eksositasis artinya pengeluaran zat dari dalam sel.
24
6. Pentingnya Proses Transpor melalui Membran dalam Kehidupan
Pemahaman tentang transpor pasif (difusi, osmosis) dapat
membantu mengatasi permasalahn dalam pertanian.
2.6 Asam nukleat
Asam nukleat adalah biomolekul yang berperan penting dalam
penurunnan sifat sifat genetik dan sintesis protein. Ada dua jenis asam
nukleat, yaitub asam deoksiribo-nukleat (DNA=deoxyribonucleic acid) dan
asam ribonukleat (RNA= ribonucleic acid). DNA terdapat dalam inti sel,
yaitu dalam kromosaom, sedangkan RNA terdapat diluar inti sel, yaitu
dalam sitoplasma. Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot tinggi
dengan unit monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada
semua sel yang hidup dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer
genetic, kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk
mensitesis protein yang khas bagi masing-masing sel. Asam nukleat , jika
unti unit pembangunnya deoksiribonuklotida, disebut asam
deoksiribonukleotida (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit ribonukleaotida
disebut asam ribomuklotida (RNA). Asam nukleat juga merupakan senyawa
majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Bila nukleotida mengandung
ribose. Maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA ( Ribnucleic acid =
asam ribonukleat) yang berguna dalam sintesis protein. Bila nukleotida
mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA (
Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat ) yang merupakan bahan
utama pementukan inti sel. Dalam asam nuclear terdapat 4 basa nitrogen
25
yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalam RNA maupun DNA
purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan
urasil, dalam DNA primidin selalu sitosinin dan timin. protein. Bila
nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi.
Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai
nucleoprotein, yaitu gabungan antara asm nukleat dengan protein. Untuk
memperoleh asam nukleat dari jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan
ekstraksi terhadap nucleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan
garam IM. Setelah nucleoprotein terlarut, dapat diuraikan atau dipecah
menjadi protein-protein dan asam nukleat dengan menambah asam-asam
lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan menambah Nacl hingga jenuh
akan mengendapkan protein.
Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah
menggunakan enzim pemecah protein, missal tripsin. Ekstraksi terhadap
jaringan-jaringan dengan asam triklorasetat dapat pula memisahkan asam
nukleat dari protein ialah menggunakan denaturasi protein dalam.
Campuran dengan asam nukleat itu dapat pula menyebabkan
terjadinya denaturasi asam nukleat itu sendiri. Oleh karena asam nukleat itu
mengandung pentose, maka bila dipanasi dengan asam sulfat akan terbentuk
furfural. Furfural ini akan memberikan warna merah dengan aniline asetat
atau warna kuning dengan p-bromfenilhidrazina. Apabila dipanasi dengan
difenilamina dalam suasana asam, DNA akan memberikan warna biru. Pada
26
dasarnya reaksi-reaksi warna untuk ribose dan deoksiribosa dapat digunakan
untuk keperluan identifikasi asam nukleat.
Satu nukleotida terdiri atas tiga bagian yaitu cincin purin atau
primidin, molekul gula dengan 5 atom C (pentosa).
1. Struktur asam nukleat
Asam nukleat juga merupakan polimer. Umumnya, molekul DNA
lebih besar daripada molekul RNA. Monomer asam nukleat adalah
nukleotida. Nukleotida terdiri atas tiga jenis molekul sederhana, yaitu satu
basa nitrogen (basa purin atau basa pirinidin), satu pentose (ribosa atau
deoksiribosa), dan asam fosfat. Nukleotida tanpa gugus fosfat disebut
nukleosida. Salah satu perbedaan antara DNA dan RNA terletak pada gula
pentose dan basa nitrogennya. DNA mengandung 2-deoksiribosa,
sesangkan RNA mengandung ribose. Basa nitrogen yang terdapat dalam
DNA adalah adenine (A), guanin (G), timin (T) dan sitosin (S) ; sedangkan
dalam RNA ada adenine (A), guanine (G), urasil (U), dan sitosin (S).
Dalam nukleotida , basa nitrogen dan asam fosfat terikat pada gula
pentosa, basa nitrogen terikat pada atom C nomor 1, sedangkan asam
fosfat terikat pada atom C nomor 5. Dua molekul nukleotida dapat saling
berkaitan melalui gugus fosfat dengan melepas molekul air. Selanjutnya,
dinukleotida itu dapat pula mengikat nukleotida yang lain sehingga
membentuk suatu polimer rantai lurus.
27
2. Fungsi asam nukelat
DNA mengandung gen, informasi yang mengatur sintesis protein
dan RNA. DNA mengandung bagian-bagian yang menentukan pengaturan
ekspresi gen (promoter,operator, dll). Ribosomal RNA (rRNA) merupakan
komponen dari ribosom, mesin biologis pembuat protein Mesengger
RNAs ( mRNA) merupakan bahan pembawa informasi genetic dari gen ke
ribosom. Transfer RNAs (tRNAs) merupakan bahan yang menterjemahkan
informasi dalam mRNA menjadi urutan asam amino RNAs memilikki
fungsi-fungsi yang lain, diantaranya fungsi-fungsi katalis
Asam nukleat merupakan molekul raksasa yang memiliki tiga
fungsi khusus yaitu, menyimpan informasi genetic dan menurunkannya
kepada keturunannya. Susunan asam nukleat yang menentukan apakah
mahluk itu menjadi hewan, tumbuhan, maupun manusia. Begitu pula
susunan dalam sel, apakah sel itu menjadi sel otot maupun sel darah.
Beberapa fungsi penting asam nukleat adalah menyimpan,
menstramisi, dan mentranlasi informasi genetic ; metbolisme antara
(intermeditary metabolism) dan reaksi-reaksi informasi energy ; koenzim
pembawa energy ; koenzim pemindah asam asetat, zat gula, senyawa
amino dan biomolekul lainnya ; koenzim reaksi oksidasi reduksi
DNA menyimpan informasi (kode) tentang jenis protein yang
harus dibentuk oleh suatu sel. Informasi genetik adalah kaitan antara urut-
urutan basa nitrogen dalam DNA dengan urut-urutan asam amino dalam
protein. Urut-urutan basa nitrogen dalam DNA menentukan urut-urutan
28
asam amino dalam protein. Struktur kode genetic itu disebut kodon, yaitu
rangkaian tiga nukleotida dalam urutan yang khas, yang biasanya
dinyatakan dengan basa nitrogennya. Setiap kodon menentukan satu asam
amino yang akan digunakan untuk sintesis protein. Contoh, suatu kodon
yang terdiri atas rangkaian adenin-guanin-sitosin ( dinyatakan dengan
ACG), adalah kodon untuk serin.
Rangkaian nukleutida dalam DNA yang menentukan satu jenis
protein disebut gen ( satu molekul DNA dapat terdiri atas ratusan gen).
suatu gen terdiri atas 333 nukleotida atau 111 kodon dalam susunan yang
khas, akan menentukan suatu protein yang terdiri atas 333/3 atau 111
molekul asam amino dalam urutan yang khas.
Bagaimanakah penurunan sifat genetik itu ? DNA terdapat dalam
struktur sel yang disebut kromosom. Sebelum suatu sel membelah, terlebih
dahulu dibuat satu set kromosom, terbentuk satu set DNA, yang identik
dengan kromosom lama yang akan diteruskan pada sel yang baru. Oleh
karena itu, sel yang baru mempunyai informasi genetik yang identik
dengan sel asal. Kadang suatu kekeliruan terjadi pada pembentukan
kromosom baru, yang mengakibatkan perubahan sifat genetik. Hal seperti
ini disebut mutasi. Rna berperan pada proses pembuatan protein.
3. Struktur DNA dan RNA
Asam nukleat biasanya tersusun atas DNA dan RNA yang terdiri
dari monomer nukleotida, dimana nukleotida ini biasanya tersusun atas
29
gugus fosfat, basa nitrogen, dan gula pentose serta kelompok basa purin
dan priding seperti : adenine , guanine , sitosinin timin dan danurasil.
DNA (deoxyribonucleic acid). Asam ini adalah polimer yang
terdiri atas molekul molekul deoksiribonukleotida yang terikat satu sama
lain sehingga membentuk rantai polinukleotida yang panjang. DNA adalah
materi genetic yang diwarisi oleh organism dari induknya. Setiap
kromosom mengandung beberapa ratus gen atau lebih. Ketika sel
mereproduksi diri sendiri melalui pembelahan, molekul DNA-nya disalin
dan diteruskan dari satu generasi sel ke generasi berikutnya. Di dalam
struktur DNA, terkode informasi yang memprogram semua aktivitas sel.
Akan tetapi, DNA sendiri tidak terlibat langsung dalam pelaksanakaan
operasi sel, mirip dengan software computer yang dapat mencetak sendiri
buku tabungan atau membaca bar code di kotak sereal.
4. Ukuran molekul DNA
Ukuran molekul DNA bervariasi antara jasad yang satu dengan
lainnya. Pada jasad prokaryot variasinya tidak sebesar pada virusdan
bakteriofag. Bahan genetic pada prokaryotdan virus pada umumnya
berupa satu molekul tunggal DNA ( kecuali virus tertentu yang bahan
genetiknya RNA). Sebaliknya, bahan genetic pada eukaryot berupa
molekul kromosom yang masing-masing berupa molekul DNA berukuran
besar. Ukuran DNA pada jasad eukaryote, terutama eukaryot , terutama
eukaryote tingkat tinggi, belum diketahui secara pasti karena
kompleksitasnya.
30
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Semua makhluk hidup tersusun dari sel. Sel adalah unit struktural
dan fungsional terkecil.Sel merupakan tempat terjadinya peristiwa
fisiologis dan pewarisan genetis makhluk hidup. Ada dua tipe struktur sel
yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Asam nukleat adalah biomolekul yang berperan penting dalam
penurunnan sifat sifat genetik dan sintesis protein. Ada dua jenis asam
nukleat, yaitub asam deoksiribo-nukleat (DNA=deoxyribonucleic acid)
dan asam ribonukleat (RNA= ribonucleic acid). DNA terdapat dalam inti
sel, yaitu dalam kromosaom, sedangkan RNA terdapat diluar inti sel,
yaitu dalam sitoplasma
B. SARAN
Saran bagi pembaca agar lebih mengetahui Struktur Sel Asam
Nukleat dan DNA yang ada di dalam kehidupan serta dapat memahami
aplikasi dari setiap materi yang telah disampaikan.
31
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael. 2006. KIMIA DASAR JILID 3. Erlangga: Jakarta
Reece, Jane B. 2008. BIOLOGI EDISI KEDELAPAN JILID 1. Erlangga: Jakarta
Saktiyono. 2004. IPA BIOLOGI 1. Erlangga: Jakarta
Syamsuri,Istamar. 2007. BIOLOGI. Erlangga: Jakarta
Omegawati, Wigati Hadi. 2013. DETIK-DETIK UJIAN NASIONAL BIOLOGI
TAHUN 2013/2014. PT Intan Pariwara: Klaten
Yuwono, Triwibowo. 1998. BIOLOGI MOLEKULAR. Erlangga: Jakarta