Top Banner

of 31

Struktur Sel

Jan 14, 2016

Download

Documents

Berawal tahun 1868 Friedrich Miescher (1844-1895) adalah orang yang mengawali pengetahuan mengenai kimia dan inti sel. Pada tahun 1868, dilaboratorium Hoppe-Syler di Tubingen, beliau memilih sel yang terdapat pada nanah bekas pembalut luka, kemudian sel-sel tersebut dilarutkan dalam asam encer dan dengan cara ini diperoleh inti sel yang masih terikat pada sejumlah protein. Dengan menambahkan enzim pemecah protein ia dapat memperoleh inti sel saja dan dengan cara ekstraksi terhadap inti sel diperoleh suatu zat yang larut dalam basa tetapi tidak larut dalam asam. Kemudian zat ini dinamakan “nuclein” sekarang dikenal dengan nama nucleoprotein. Selanjutnya dibuktikan bahwa asam nukleat merupakan salah satu senyawa pembentuk sel dan jaringan normal.
Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang peranan sangat penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya terdapat informasi genetik. Mengapa dinamakan asam nukleat karena keberadaan umumnya didalam inti sel (nukleus). Asam nukleat disebut juga polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai monomernya.
Setiap nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus fosfat, gula pentosa, dan basa nitrogen atau basa nukleotida (basa N).Asam nukleat terdiri dari Asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Asam nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta pada virus.
Asam nukleat terdapat dalam semua sel dan memiliki peranan yang sangat penting dalam biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pda umumnya terikat pada protein yang mempunyai sifat basa, misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antara asam nukleat dengan protein ini disebut nukleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan suatu polimer seperti protein, tetapi yang menjadi monomer bukan asam amino, melainkan nukleotida.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang pengertian dari Struktur Sel, Asam Nukleat, dan DNA ?
2. Apa saja bagian-bagian dari Struktur Sel ?
3. Apa saja bagian-bagian dari Asam Nukleat?
4. Apa fungsi dari Asam Nukleat ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Struktur Sel, Asam Nukleat, dan DNA
2. Untuk menunjukan bagian-bagian dari Struktur Sel
3. Untuk menyebutkan bagian-bagian dari Asam Nukleat
4. Untuk menyebutkan fungsi dari Asam Nukleat




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Struktur Sel , Asam Nukleat dan DNA
Semua makhluk hidup tersusun dari sel. Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil.Sel merupakan tempat terjadinya peristiwa fisiologis dan pewarisan genetis makhluk hidup. Ada dua tipe struktur sel yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
2.2 Struktur Sel Prokariotik
Sel prokariotik adalah sel tanpa membran inti, Karena tidak mempunyai membran inti, maka bahan inti yang berada di dalam sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma.
Semua sel prokariotik mempunyai membran plasma, nukleoid(berupa DNA dan RNA),dan sitoplasma yang mengandung ribosom. Ciri lain dari sel prokariotik adalah tidak memiliki sistem endomembran (membran dalam), seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, namun mempunyai struktur yang berfungsi sama, yaitu mesosom dan kromatofor. Contoh sel prokariotik adalah bakteri(Bacillus coagulans) dan alga hijau biru.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 1

    DISUSUN OLEH :

    1. ADITYA RAHMATHU JUNAIDI 14.1322.554.03

    2. ALDY INDRA CITRA 14.1324.556.03

    3. ANANDA MEY WIDAYANTI 14.1326.558.03

    4. ANNISA CENDITIA DEWI 14.1328.560.03

    5. BERLIAN NUR PUTRI AMANAH R 14.1332.564.03

    DIII ANALIS KESEHATAN

    STIKES WIYATA HUSADA SAMARINDA

    2014-2015

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena

    dengan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun

    makalah ini yang berjudul STRUKTUR SEL ASAM NUKLEAT DAN DNA.

    Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah

    Biologi Medik dan Molekuler.

    Semoga apa yang penulis ketengahkan ini menjadi sumbansih

    pemikiran bagi seluruh pembaca khususnya para Mahasiswa agar lebih

    mengetahui Struktur Sel Asam Nukleat dan DNA lebih jauh.

    Pada kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih

    dalam proses penyelesaian makalah ini.

    Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis sampaikan

    bahwa setiap manusia tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh

    karena itu, penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang

    konstruktif sehingga penulis dapat berkarya yang lebih baik lagi pada

    masa yang akan datang.

    Samarinda, Maret 2015

    Kelompok 1

  • 3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 5

    1.3 Tujuan ..................................................................................................... 5

    BAB II PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Struktur Sel

    2.2 Struktur Sel Prokariotik........................................................................... 7

    2.3 Struktur Sel Eukariotik........................................................................... 10

    2.4 Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan.................................................... 21

    2.5 Transpor melalui Membran..................................................................... 23

    2.6 Asam Nukleat......................................................................................... 24

    BAB III PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    B. SARAN

    DAFTAR PUSTAKA

  • 4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Berawal tahun 1868 Friedrich Miescher (1844-1895) adalah orang yang

    mengawali pengetahuan mengenai kimia dan inti sel. Pada tahun 1868,

    dilaboratorium Hoppe-Syler di Tubingen, beliau memilih sel yang terdapat

    pada nanah bekas pembalut luka, kemudian sel-sel tersebut dilarutkan dalam

    asam encer dan dengan cara ini diperoleh inti sel yang masih terikat pada

    sejumlah protein. Dengan menambahkan enzim pemecah protein ia dapat

    memperoleh inti sel saja dan dengan cara ekstraksi terhadap inti sel diperoleh

    suatu zat yang larut dalam basa tetapi tidak larut dalam asam. Kemudian zat

    ini dinamakan nuclein sekarang dikenal dengan nama nucleoprotein.

    Selanjutnya dibuktikan bahwa asam nukleat merupakan salah satu senyawa

    pembentuk sel dan jaringan normal.

    Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang

    peranan sangat penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya

    terdapat informasi genetik. Mengapa dinamakan asam nukleat karena

    keberadaan umumnya didalam inti sel (nukleus). Asam nukleat disebut juga

    polinukleotida karena tersusun dari sejumlah molekul nukleotida sebagai

    monomernya.

    Setiap nukleotida mempunyai struktur yang terdiri atas gugus fosfat, gula

    pentosa, dan basa nitrogen atau basa nukleotida (basa N).Asam nukleat terdiri

  • 5

    dari Asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Asam

    nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta pada virus.

    Asam nukleat terdapat dalam semua sel dan memiliki peranan yang sangat

    penting dalam biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan

    pda umumnya terikat pada protein yang mempunyai sifat basa, misalnya

    DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan antara asam

    nukleat dengan protein ini disebut nukleoprotein. Molekul asam nukleat

    merupakan suatu polimer seperti protein, tetapi yang menjadi monomer

    bukan asam amino, melainkan nukleotida.

    1.2 Rumusan masalah

    1. Apa yang pengertian dari Struktur Sel, Asam Nukleat, dan DNA ?

    2. Apa saja bagian-bagian dari Struktur Sel ?

    3. Apa saja bagian-bagian dari Asam Nukleat?

    4. Apa fungsi dari Asam Nukleat ?

    1.3 Tujuan Penulisan

    1. Untuk mengetahui pengertian dari Struktur Sel, Asam Nukleat, dan DNA

    2. Untuk menunjukan bagian-bagian dari Struktur Sel

    3. Untuk menyebutkan bagian-bagian dari Asam Nukleat

    4. Untuk menyebutkan fungsi dari Asam Nukleat

  • 6

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Struktur Sel , Asam Nukleat dan DNA

    Semua makhluk hidup tersusun dari sel. Sel adalah unit struktural dan

    fungsional terkecil.Sel merupakan tempat terjadinya peristiwa fisiologis dan

    pewarisan genetis makhluk hidup. Ada dua tipe struktur sel yaitu sel

    prokariotik dan sel eukariotik.

    2.2 Struktur Sel Prokariotik

    Sel prokariotik adalah sel tanpa membran inti, Karena tidak mempunyai

    membran inti, maka bahan inti yang berada di dalam sel mengadakan

    kontak langsung dengan protoplasma.

    Semua sel prokariotik mempunyai membran plasma, nukleoid(berupa

    DNA dan RNA),dan sitoplasma yang mengandung ribosom. Ciri lain dari

    sel prokariotik adalah tidak memiliki sistem endomembran (membran

    dalam), seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu, sel

    prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, namun

    mempunyai struktur yang berfungsi sama, yaitu mesosom dan kromatofor.

    Contoh sel prokariotik adalah bakteri(Bacillus coagulans) dan alga hijau

    biru.

  • 7

    Gambar struktur sel bakteri,salah satu organisme

    prokariotik.

    Berikut akan diuraikan struktur sel bakteri yang meliputi dinding sel,

    membran plasma, sitoplasma, mesosom, ribosom, DNA, RNA, flagela, serta

    pili.

    a. Dinding Sel

    Dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan, polisakarida,

    lemak, dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindungi dan

    pemberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai

    jalan keluar masuknya molekul-molekul.

    b. Membran Plasma

    Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lemak

    dan protein. Fungsinya sebagai pelindung molekuler sel terhadap

  • 8

    lingkungan di sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan

    ion-ion dari dan ke dalam sel.

    c. Mesosom

    Pada tempat tertentu, membran plasma melekuk ke dalam

    membentuk mesosom. Mesosom berfungsi dalam pembelahan sel dan

    sebagai penghasil energi. Biasanya mesosom terletak dekat dinding sel

    yang baru terbentuk pada saat pembelahan biner sel bakteri. Pada

    membran mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan

    dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.

    d. Sitoplasma

    Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-

    enzim. Enzim-enzim digunakan untuk mencerna makanan secara

    ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel.

    Metabolisme terdiri dari proses penyusunan (anabolisme) dan

    penguraian (katabolisme) zat-zat.

    e. Ribosom

    Ribosom merupakan organel tak bermembran tempat

    berlangsungnya sintesis protein.Ukurannya sangat kecil, berdiameter

    antara 15-20 nm (1 nanometer = 10-9

    meter). Di dalam sel bakteri

    terkandung 15.000 butir ribosom, atau sekitar 25% dari massa total sel

    bakteri.

  • 9

    f. DNA

    Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA)

    merupakan persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat,

    dan basa-basa nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi

    genetik, yakni sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.

    Karena itu DNA disebut pula sebagai materi genetik.

    g. RNA

    Asam ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat RNA) merupakan

    persenyawaan hasil transkripsi (hasil cetakan, hasil kopian) DNA. Jadi,

    bagian tertentu DNA melakukan transkripsi (mengopi diri) membentuk

    RNA. RNA membawa kode-kode genetik sesuai dengan pesanan DNA.

    Selanjutnya, kode-kode genetik itu akan diterjemahkan dalam bentuk

    urutan asam amino dalam proses sintesis protein.

    h. Flagela dan Pili

    Beberapa bakteri mempunyai flagela yang berfungsi untuk

    pergerakan. Hal ini dibuktikan dengan percobaan, yaitu jika flagelanya

    dipotong, bakteri tidak dapat bergerak. Beberapa bakteri memiliki pili

    di permukaan tubuhnya. Pili lebih pendek dari flagela, bentuknya

    seperti benang. Fungsi pili bagi bakteri adalah untuk menempel saat

    melakukan reproduksi.

  • 10

    2.3 Struktur Sel Eukarioti

    Perbedaan pokok antara sel prokaiotik dan eukariotik adalah

    sel eukariotik memiliki membran inti, sel eukariotik memiliki sistem

    endomembran, yakni memiliki oragnel organel bermembran seperti

    retikulumedoplasma, kompleks golgi, mitokondria, lisosom, serta

    kloroflas pada tumbuhan. Sel eukariot juga memiliki setriol,

    sedangkan sel prokariotik tidak.

    Gambar Struktur Sel Eukariotik

    a. Membran plasma

    Membran plasma atau membran sel tersusun atas molekul lemk

    dan protein. Molekul lemak tersusun atas dua lapis, terdapat dibagian

    tengah mebran.disebelah luarnya terdapat lapisan protein

    porifer(protein tepi ) , yang menyusun tepi luar dan dalam membran.

    Membran plasma sangat penting untuk menjaga kehidupn sel. Fungsi

    membran antara lain :

  • 11

    1. Melindungi isi sel

    Membran plasma berfungsi mempertahankan isi sel.

    2. Mengatur keluar masuknya molekul-molekul

    Membran plasma bersiat semipermeabel (selektif

    permeabel), artinya ada zat-zat tertentu yang dapat melewati

    membran dan adapla yang tidak. Molekul-molekul tersebut

    berguna untuk mempertahankan sel. Zat-zat yang tidak erguna

    dikeluarkan dari sel.

    3. Menerima rangsanga dari luar sel (sebagai rseptor)

    Rangsangan itu berupa zat-zat kimia, misalnya hormon,

    racun, rangsangan listrik, dan rangsangan mekanik, misalnya

    tusukan dan tekanan. Sebagai contoh adalh sel amoeba. Sel

    amoeba yang tidak memiliki indra ternyata mampu menerima

    rangsangan, baik rangsangan kimia, listrik, maupun mekanik.

    Bagian sel yang berfungsi sebagai reseptor adalah glikoprotein.

    b. Sitoplasma

    Sitoplasma atau plasma, meliputi isi sel, kecuali nukleus inti sel.

    Sitoplasma tersusun atas cairan atau padatan. Padatan sitoplasma

    terdiri atas organel-organel. Organel adalah bagian sel yang memiliki

    fungsi khusus, misalnya ribosom, mitokondria, dan kompleks golgi.

    Cairan sitoplasma disebut sitosol. Sitosol tersususn atas air , protein,

    asam amino, vitamin, nukleotida, asam lemak, gula , dan ion-ion.

    Sitosol disebut pula matriks sitoplasma. Sitosol tidak homogen(serba

  • 12

    sama) tetapi merupakan suatu larutan heterogen ( serbaneka ) yang

    komplek.

    Sifat fisik sitosol

    Sifat fisik sitrosol dapat berubah ubah karena mengandung

    protein. Pada kondisi tertentu, sitosol berada pda fase sol (cair) dan

    ada saat yang lain berada dalam fase gel (glatin padat). Fase sol atau

    gel tergntung pada kondisi sel. Sitosol dpat berubah dari fase sol atau

    gel atau sebaliknya dari gel ke sol. Fungsi sitoplasma yaitu antara lain:

    1. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan

    kimia yang peting bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim,

    ion-ion, gula, lemak, dan protein.

    2. Didalam sitoplasma itulah berlangsung kegiatan pembongkaran

    dan penysunan zat-zat melalui reaksi-reaksi kimia. Misalnya,

    proses pembentukan energi, sintetis asam lemak, asam amino,

    protein, dan nukleotida.

    3. Sitoplasma mengalir didalam sel untuk menjamin pertukaran zat

    agar metabolisme berlangsung dengan baik.

    c. Nukleus

    Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada

    didalam sel, memiliki diameter sekitar 10 m (mikometer). Nukleus

    biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk bulat atau oval. Setiap

    sel memiliki satu inti, kecuali beberapa organisme yang berinti

    dua(dikariotik), misalnya paramecium. Ada juga organisme berinti

  • 13

    banyak (polikariotik), misalnya jamur. Didalam inti sel terdapat

    matriks yang disebut nukleuplasma, nukleulus, RNA, dan

    kromosom. Kromosom tersusun atas protein dan DNA .

    Fungsi nukleus

    1. Mengendalikan seluruh kegiatan sel, misalnya metabolisme

    2. Mengeluarkan RNA dan unit ribosom dari inti ke sitoplasma

    3. Mengatur pembelahan sel

    4. Membawa informasi genetik. Didalam nukleus terdapat DNA

    yang mengandung informasi genetik atau sifat-sifat yang dapat

    diwariskan. Sifat-sifat induk diwariskan kepada keturunannya

    melalui pembelahan sel.

    d. Sentriol

    Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel

    mengadakan pembelahan. Dalam fase tertentu dalam daur hidupnya

    sentriol memiliki silia atau flagela. Sentriol hanya dijumpai pada sel

    hewan, edangkan pada sel tumbuhan. Sentriol berjumlah sepasang,

  • 14

    terletak saling tegak lurus antar sesamanya didekat nukleus. Pada saat

    pembelahan mitosis, sentriol terbagi menjadi dua, masing-masing

    menuju ke kutub sel yang berbeda. Kemudian terbentuklah benang-

    benang spindel yang menghubungkan kedua kutub tersebut. benang

    spindel menarik kromosom menuju ke kutub masing-masing .

    e. Retikulum endosplasma

    Retikulum berasal dari kata reticlari yang berarti anyaman

    benang atau jala oleh karena letaknya memusat pada bagian dalam

    sitoplasma (endoplasma), maka disebut sebagai retikulum endoplasma

    ( RE) . RE hanya dijumpai pada didalam sel eukariotik, baik sel

    hewan mupun sel tumbuhan. Sel-sel kelenjar mengandung lebih

    banyak RE dibandingkan dengan sel bukan kelenjar. RE dibedakan

    menjadi dua yaitu RE kasar dan RE halus. RE kasar yaitu jika

    membran RE yang berhadapan dengan sitoplasma ditempeli ribosom,

    sehingga tampak berbintil-bintil. RE halus, yaitu RE yang tidak

    ditempeli ribosom. Karena ribosom merupakan tempat sintesis

    protein, maka RE kasar merupakan penampung protein yang

    dihasilkan. Protein yang dihasilkan masuk ke dalam lumen

    (terowongan) RE.

    Retikulum endoplasma memiliki fungsi yaitu:

    1. Sebagai penampung sintesis protein, untuk disalurkan ke

    kompleks Golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel.

    2. Mensintesis lemak dan kolesterol.

  • 15

    3. Menawarkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada di

    dalam sel-sel hati.

    4. Jalan transpor dalam memindahkan molekul-molekul dari

    bagian sel yang satu ke bagian sel yang lain.

    f. Ribosom

    Ribosom tersusun atas RNA-ribosom (RNA-r) dan protein.

    Menurut bentuknya, ribosom terdiri dari unit besar dan unit kecil yang

    masing-masing berbentuk bulat. Jika keduanya bergabung, akan

    terbentuk ribosom yang mirip angka delapan.

    Ribosom ada yang menempel pada membran RE, ada pula yang

    melayang-layang di dalam sitoplasma.fungsi kedua ribosom itu sama,

    yaitu untuk mensintesis protein. Hanya saja, umumnya ribosom yang

    menempel pada RE-lah yang berfungsi mensintesis protein untuk

    dibawa ke luar sel melalui RE dan kompleks Golgi. Sedangkan

    ribosom yang melayang mensintesis protein untuk keperluan di dalam

    sel. Ribosom disintesis oleh nukleolus

    g. Kompleks Golgi

    Kompleks Golgi sering disebut Golgi saja. Pada sel tumbuhan,

    kompleksGolgi disebut diktiosom. Organel ini terletak di antara RE

    dan membran plasma. Jumlahnya beragam, dari satu sampai ratusan

    untuk tiap sel, cenderung bersambung-sambung pada sel hewan

    namun tidak pada sel tumbuhan.

  • 16

    Kompleks Golgi merupakan organel polimorfik, tersusun atas

    membran berbentuk kantong pipih (disebut sisterna), berupa

    pembuluh,gelembung kecil, atau bentukan seperti mangkuk.

    Fungsi kompleks Golgi:

    1. Menambahkan glioksilat pada protein sehingga terbentuk

    glikoprotein.

    2. Sebagai organel sekretori

    3. Membentuk glikolipida

    4. Membentuk dinding sel tumbuhan

    5. Membentuk lisosom.

    h. Lisosom

    Lisosom (lyso = pencernaan, soma = tubuh) merupakan

    membran berbentuk kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang

    disebut lisozim. Enzim ini berfungsi dalam pencernaan intrasel, yaitu

    mencerna zat-zat yang masuk kedalam sel.

    1. Pembentukan lisosom

    Enzim lisosom adalah suatu proses yang diproduksi oleh

    ribosom dan kemudian masuk ke RE. Dari RE, enzim

    dimasukkan kedalam membran, kemudian dikeluarkan ke

    sitoplasma menjadi lisosom. Selain itu, ada pula enzim yang

    dimasukkan terlebih dahulu ke Golgi.oleh Golgi, enzim itu

    dibungkus membran, kemudian dilepaskan di dalam sitoplasma.

  • 17

    Jadi, proses pembentukan lisosom ada dua macam: pertama

    dibentuk secara langsung oleh RE, dan kedua oleh Golgi.

    2. Proses pencernaan oleh lisosom

    Proses pencernaan oleh lisosom dapat diuraikan sebagai

    berikut. Misalnya sel menelan benda asing berupa bakteri secara

    fagositosis, maka bakteri itu dimasukkan ke dalam vakuola.

    Vakuola berisi bakteri itu segera didatangi lisosom. Membran

    lisosom dan membran vakuola bersinggungan, kemudian

    membran tersebut bersatu. Enzim dari lisosom masuk ke dalam

    vakuola, kemudian segera mencerna bakteri. Enzim lisosom tidak

    aktif mencerna jika membran lisosom utuh (tidak pecah). Apabila

    membran pecah, maka enzim lisosom akan keluar dari membran

    dan mencerna sel itu sendiri. Kegagalan dalam proses pencernaan

    oleh lisosom dapat menyebabkan penyakit silikosis, rematik, dan

    penyakit Tay-Sachs.

    i. Badan Mikro

    Disebut badan mikro karena ukurannya kecil, hanya bergaris

    tengah 0,3-1,5 m. Badan mikro terdiri atas peroksisom dan

    glioksisom.

    1. Peroksisom

    Peroksisom terdapat pada sel hewan dan tumbuhan. Sel

    yang banyak mengandung peroksisom adalah sel yang banyak

    melakukan oksidasi, misalnya sel hati, ginjal, dan sel otot.

  • 18

    Peroksisom mengandung enzim katalase. Enzim katalase

    berfungsi menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) menjadi

    oksigen dan air. Hidrogen peroksida merupakan senyawa hasil

    sampingan dari proses pernapasan (oksidasi) sel yang bersifat

    meracuni sel. Di samping itu, enzim katalase juga berperan dalam

    metabolisme lemak dan fotorespirasi.

    2. Glioksisom

    Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, terutaa pada

    jaringan yang mengandung lemak, seperti biji-bijian berlemak.

    Glioksisom menghasilkan enzim katalase dan enzim oksidase

    yang keduanya berperan dalam proses metabolisme lemak, yaitu

    mengubah lemak menjadi gula. Proses metabolisme lemak

    menghasilkan energi yang diperlukan untuk perkecambahan biji.

    j. Mitokondria

    Mitokondria merupakan penghasilan energi (ATP) karena

    berfungsi untuk respirasi. Bentuk mitokondria beraneka ragam. Ada

    yang bulat, oval, silindris, seperti gada, seperti raket, dan ada pula

    yang bentuknya tidak beraturan. Namun secara umum dapat dikatakan

    bahwa mitokondria berbentuk butiran atau benang. Mitokondria

    mempunyai sifat plastis, artinyabentuknya mudah berubah. Ukurannya

    seperti bakteri dengan diameter 0,5-1 m dan panjang 3-10 m.

    Mitokondria baru terbentuk dari pertumbuhan dan dari pembelahan

  • 19

    mitokondria yang telah ada sebelumnya(seperti pembelahan pada

    bakteri).

    Penyebaran dan jumlah mitokondria di dalam tiap sel tidak

    sama, dari hanya satu sampai beberapa ribu. Pada sel sperma,

    mitokondria tampak berderet-deret pada bagian ekor yang digunakan

    untuk bergerak.Mitokondria memiliki dua membran, yaitu membran

    luar dan membran dalam. Struktur membran luar mirip dengan

    membran plasma. Pada membran dalam terjadi pelekukan kearah

    dalam membentuk krista. Dengan adanya krista ini, permukaan

    membran dalam mitokondria (pada krista) dan matriks. Matriks adalah

    cairan yang berada didalam mitokondria dan bersifat sebagai gel.

    Matriks tersusun atas air, protein, enzim respirasi, garam, DNA, dan

    ion-oin. Enzim-enzim respirasi itu sangat penting bagi proses

    pembentukan ATP. Reaksi respirasi yang berlangsung di dalam

    mitokondria adalah reaksi dekarboksilasi oksidatif, daur Krebs, dan

    transfer elektron.

    k. Mikrotubulus dan mikrofilamen

    Mikrotubulus dan mikrofilamen menyusun struktur rangka sel

    yang disebut sitoskeleton. Pada organisme multiseluler, sitoskeleton

    disusun oleh mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen

    intermediet.Mikrotubulus merupakan organel berbentuk tabung atau

    pipa, yang panjangnya mencapai 2,5nm. Tabung-tabung kecil itu

    tersusun atas prptein yang dikenal sebagai tubulin.

  • 20

    Mikrotubulus terdapat pada gelendong sel, yaitu berupa benang-

    benang spindel yang menghubungkan dua kutub sel pada waktu sel

    membelah. Gerakan kromoson dari daerah ekuator ke kutub masing-

    masing pada anafase dikendalikan oleh mikrotubulus. Selain itu,

    mikrotubulus juga merupakan penyusun dari sentriol, flagela, dan

    silia. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mikrotubulus

    berperan dalam pergerakan sel.Selain mikrotubulus,yang juga

    berperan dalam gerakan sel adalah mikrofilamen. Organel ini

    berbentuk benang-benang halus,tipis, dan memanjang. Mikrofilamen

    tersusun atas dua macam protein, yaitu akin dan miosin. Mikrofilamen

    banyak terdapat pada sel-sel otot. Diameter mikrofilamen hanya 5 nm.

    Pada sel otot, mikrofilamen mengakibatkan adanya kontraksi pada sel-

    sel otot. Apabila aktin dan miosin saling menjauh, sel otot akan

    berelaksasi. Pada sel-sel Protozoa, misalnya Amoeba, mikrofilamen

    beperan dalam pembentukan pseudopodium, gerakan sel, dan gerakan

    sitoplasma. Selain itu mikrofilamen berperan dalam pembelahan sel,

    yakni terbelahnya sel menjadi dua sel anak karena ditarik oleh

    mikrofilamen yang menghubungkan membran.

  • 21

    2.4 Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan

    Sel tumbuhan memiliki organel tertentu yang tidak terdapat pada se

    hewan, demikian pula sebaliknya. Sel tumbuhan memiliki dinding sel,

    plastida, dan vakuola yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Sebaliknya, sel

    hewan memiliki sentriol yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan.

    1. Sel Tumbuhan

    a. Dinding sel tumbuhan tersusun atas hemiselulosa, bersifat kaku,

    dibentuk oleh kompleks Golgi. Pada beberapa sel, dinding sel

    mengalami penambahan zat lingin, mengeras menjadi kayu.

    b. Plastida

    Plastida adalah organel yang mengandung pigmen. Bentuk dan isi

    plastida pada sel tumbuhan bermacam-macam, tergantung pada

    fungsinya.

  • 22

    Macam-macam plastida, antara lain :

    Kromoplas

    Leukoplas

    Amiloplas

    Kloroplas

    c. Vakuola

    Vakuola sel tumbuhan bersifat menetap. Sel-sel tumbuhan

    yang memiliki vakuola besar biasanya adalah sel-sel perenkima

    dan kolenkima. Vakuola tersebut dibatasi oleh membran yang

    disebut tonoplas. Vakuola berfungsi sebagai tempat sekretori,

    ekskretori, serta penyimpanan. Secara umum, fungsi vakuola

    adalah sebagai berikut :

    Tempat cadangan makanan

    Menyimpan pigmen

    Menyimpan minyak asiri

    Menyimpan sisa metabolisme

    2. Sel Hewan

    Sel hewan berada dari organisme eukariotik lain terutama

    tumbuhan. Hal itu disebabkan sel hewan tidak memiliki dinding sel

    dan kloroplas. Akibatnya tidak adanya dinding sel, sel hewan

    cenderung terlihat agak lonjong. Sel hewan umumnya tidak memiliki

    vakuola. Jika ada, vakuola itu berukuran kecil. Dalam sel hewan

  • 23

    terdapat dua sentriol. Kedua sentriol itu terdapat dalam satu tempat

    yang disebut sentrosom.

    2.5 Transpor melalui Mmembran

    Fungsi membran antara lain sebagai pengatur keluar masuknya zat.

    Pengaturan itu memungkinkan sel untuk memperoleh PH yang sesuai, dan

    konsentrasi zat-zat menjadi terkendali.Perpindahan molekul atau ion

    melewati membran ada dua macam, yaitu transpor pasif tanpa batuan energi

    dari sel dan transpor aktif dengan menggunakan energi dari sel

    1. Difusi

    Difusi adalah penyebaran molekul zat dari konsentrasi (kerapatan)

    tinggi ke konsentrasi rendah, tanpa menggunakan energi.

    2. Osmosis

    Osmosis adalah perpidahan ion atau molekul air (pelarut) dari

    kerapatan tinggi ke kerapatan rendah dengan melewati suatu membran.

    3. Difusi Terfasilitasi

    Difusi dapat diperlancar oleh adanya protein pada membran sel.

    4. Pompa Natrium-Kalium

    Pompa Natrium-kalium tergolong transpor aktif, artinya sel

    mengeluarkan energi untuk mengangkut kedua macam ion itu.

    5. Endositosis dan Eksositosis

    Endositosis artinya pemasukan zat kedalam sel, sedangkan

    eksositasis artinya pengeluaran zat dari dalam sel.

  • 24

    6. Pentingnya Proses Transpor melalui Membran dalam Kehidupan

    Pemahaman tentang transpor pasif (difusi, osmosis) dapat

    membantu mengatasi permasalahn dalam pertanian.

    2.6 Asam nukleat

    Asam nukleat adalah biomolekul yang berperan penting dalam

    penurunnan sifat sifat genetik dan sintesis protein. Ada dua jenis asam

    nukleat, yaitub asam deoksiribo-nukleat (DNA=deoxyribonucleic acid) dan

    asam ribonukleat (RNA= ribonucleic acid). DNA terdapat dalam inti sel,

    yaitu dalam kromosaom, sedangkan RNA terdapat diluar inti sel, yaitu

    dalam sitoplasma. Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot tinggi

    dengan unit monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada

    semua sel yang hidup dan bertugas untuk menyimpan dan mentransfer

    genetic, kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk

    mensitesis protein yang khas bagi masing-masing sel. Asam nukleat , jika

    unti unit pembangunnya deoksiribonuklotida, disebut asam

    deoksiribonukleotida (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit ribonukleaotida

    disebut asam ribomuklotida (RNA). Asam nukleat juga merupakan senyawa

    majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Bila nukleotida mengandung

    ribose. Maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA ( Ribnucleic acid =

    asam ribonukleat) yang berguna dalam sintesis protein. Bila nukleotida

    mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA (

    Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat ) yang merupakan bahan

    utama pementukan inti sel. Dalam asam nuclear terdapat 4 basa nitrogen

  • 25

    yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalam RNA maupun DNA

    purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan

    urasil, dalam DNA primidin selalu sitosinin dan timin. protein. Bila

    nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi.

    Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai

    nucleoprotein, yaitu gabungan antara asm nukleat dengan protein. Untuk

    memperoleh asam nukleat dari jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan

    ekstraksi terhadap nucleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan

    garam IM. Setelah nucleoprotein terlarut, dapat diuraikan atau dipecah

    menjadi protein-protein dan asam nukleat dengan menambah asam-asam

    lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan menambah Nacl hingga jenuh

    akan mengendapkan protein.

    Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah

    menggunakan enzim pemecah protein, missal tripsin. Ekstraksi terhadap

    jaringan-jaringan dengan asam triklorasetat dapat pula memisahkan asam

    nukleat dari protein ialah menggunakan denaturasi protein dalam.

    Campuran dengan asam nukleat itu dapat pula menyebabkan

    terjadinya denaturasi asam nukleat itu sendiri. Oleh karena asam nukleat itu

    mengandung pentose, maka bila dipanasi dengan asam sulfat akan terbentuk

    furfural. Furfural ini akan memberikan warna merah dengan aniline asetat

    atau warna kuning dengan p-bromfenilhidrazina. Apabila dipanasi dengan

    difenilamina dalam suasana asam, DNA akan memberikan warna biru. Pada

  • 26

    dasarnya reaksi-reaksi warna untuk ribose dan deoksiribosa dapat digunakan

    untuk keperluan identifikasi asam nukleat.

    Satu nukleotida terdiri atas tiga bagian yaitu cincin purin atau

    primidin, molekul gula dengan 5 atom C (pentosa).

    1. Struktur asam nukleat

    Asam nukleat juga merupakan polimer. Umumnya, molekul DNA

    lebih besar daripada molekul RNA. Monomer asam nukleat adalah

    nukleotida. Nukleotida terdiri atas tiga jenis molekul sederhana, yaitu satu

    basa nitrogen (basa purin atau basa pirinidin), satu pentose (ribosa atau

    deoksiribosa), dan asam fosfat. Nukleotida tanpa gugus fosfat disebut

    nukleosida. Salah satu perbedaan antara DNA dan RNA terletak pada gula

    pentose dan basa nitrogennya. DNA mengandung 2-deoksiribosa,

    sesangkan RNA mengandung ribose. Basa nitrogen yang terdapat dalam

    DNA adalah adenine (A), guanin (G), timin (T) dan sitosin (S) ; sedangkan

    dalam RNA ada adenine (A), guanine (G), urasil (U), dan sitosin (S).

    Dalam nukleotida , basa nitrogen dan asam fosfat terikat pada gula

    pentosa, basa nitrogen terikat pada atom C nomor 1, sedangkan asam

    fosfat terikat pada atom C nomor 5. Dua molekul nukleotida dapat saling

    berkaitan melalui gugus fosfat dengan melepas molekul air. Selanjutnya,

    dinukleotida itu dapat pula mengikat nukleotida yang lain sehingga

    membentuk suatu polimer rantai lurus.

  • 27

    2. Fungsi asam nukelat

    DNA mengandung gen, informasi yang mengatur sintesis protein

    dan RNA. DNA mengandung bagian-bagian yang menentukan pengaturan

    ekspresi gen (promoter,operator, dll). Ribosomal RNA (rRNA) merupakan

    komponen dari ribosom, mesin biologis pembuat protein Mesengger

    RNAs ( mRNA) merupakan bahan pembawa informasi genetic dari gen ke

    ribosom. Transfer RNAs (tRNAs) merupakan bahan yang menterjemahkan

    informasi dalam mRNA menjadi urutan asam amino RNAs memilikki

    fungsi-fungsi yang lain, diantaranya fungsi-fungsi katalis

    Asam nukleat merupakan molekul raksasa yang memiliki tiga

    fungsi khusus yaitu, menyimpan informasi genetic dan menurunkannya

    kepada keturunannya. Susunan asam nukleat yang menentukan apakah

    mahluk itu menjadi hewan, tumbuhan, maupun manusia. Begitu pula

    susunan dalam sel, apakah sel itu menjadi sel otot maupun sel darah.

    Beberapa fungsi penting asam nukleat adalah menyimpan,

    menstramisi, dan mentranlasi informasi genetic ; metbolisme antara

    (intermeditary metabolism) dan reaksi-reaksi informasi energy ; koenzim

    pembawa energy ; koenzim pemindah asam asetat, zat gula, senyawa

    amino dan biomolekul lainnya ; koenzim reaksi oksidasi reduksi

    DNA menyimpan informasi (kode) tentang jenis protein yang

    harus dibentuk oleh suatu sel. Informasi genetik adalah kaitan antara urut-

    urutan basa nitrogen dalam DNA dengan urut-urutan asam amino dalam

    protein. Urut-urutan basa nitrogen dalam DNA menentukan urut-urutan

  • 28

    asam amino dalam protein. Struktur kode genetic itu disebut kodon, yaitu

    rangkaian tiga nukleotida dalam urutan yang khas, yang biasanya

    dinyatakan dengan basa nitrogennya. Setiap kodon menentukan satu asam

    amino yang akan digunakan untuk sintesis protein. Contoh, suatu kodon

    yang terdiri atas rangkaian adenin-guanin-sitosin ( dinyatakan dengan

    ACG), adalah kodon untuk serin.

    Rangkaian nukleutida dalam DNA yang menentukan satu jenis

    protein disebut gen ( satu molekul DNA dapat terdiri atas ratusan gen).

    suatu gen terdiri atas 333 nukleotida atau 111 kodon dalam susunan yang

    khas, akan menentukan suatu protein yang terdiri atas 333/3 atau 111

    molekul asam amino dalam urutan yang khas.

    Bagaimanakah penurunan sifat genetik itu ? DNA terdapat dalam

    struktur sel yang disebut kromosom. Sebelum suatu sel membelah, terlebih

    dahulu dibuat satu set kromosom, terbentuk satu set DNA, yang identik

    dengan kromosom lama yang akan diteruskan pada sel yang baru. Oleh

    karena itu, sel yang baru mempunyai informasi genetik yang identik

    dengan sel asal. Kadang suatu kekeliruan terjadi pada pembentukan

    kromosom baru, yang mengakibatkan perubahan sifat genetik. Hal seperti

    ini disebut mutasi. Rna berperan pada proses pembuatan protein.

    3. Struktur DNA dan RNA

    Asam nukleat biasanya tersusun atas DNA dan RNA yang terdiri

    dari monomer nukleotida, dimana nukleotida ini biasanya tersusun atas

  • 29

    gugus fosfat, basa nitrogen, dan gula pentose serta kelompok basa purin

    dan priding seperti : adenine , guanine , sitosinin timin dan danurasil.

    DNA (deoxyribonucleic acid). Asam ini adalah polimer yang

    terdiri atas molekul molekul deoksiribonukleotida yang terikat satu sama

    lain sehingga membentuk rantai polinukleotida yang panjang. DNA adalah

    materi genetic yang diwarisi oleh organism dari induknya. Setiap

    kromosom mengandung beberapa ratus gen atau lebih. Ketika sel

    mereproduksi diri sendiri melalui pembelahan, molekul DNA-nya disalin

    dan diteruskan dari satu generasi sel ke generasi berikutnya. Di dalam

    struktur DNA, terkode informasi yang memprogram semua aktivitas sel.

    Akan tetapi, DNA sendiri tidak terlibat langsung dalam pelaksanakaan

    operasi sel, mirip dengan software computer yang dapat mencetak sendiri

    buku tabungan atau membaca bar code di kotak sereal.

    4. Ukuran molekul DNA

    Ukuran molekul DNA bervariasi antara jasad yang satu dengan

    lainnya. Pada jasad prokaryot variasinya tidak sebesar pada virusdan

    bakteriofag. Bahan genetic pada prokaryotdan virus pada umumnya

    berupa satu molekul tunggal DNA ( kecuali virus tertentu yang bahan

    genetiknya RNA). Sebaliknya, bahan genetic pada eukaryot berupa

    molekul kromosom yang masing-masing berupa molekul DNA berukuran

    besar. Ukuran DNA pada jasad eukaryote, terutama eukaryot , terutama

    eukaryote tingkat tinggi, belum diketahui secara pasti karena

    kompleksitasnya.

  • 30

    BAB III

    PENUTUP

    A. KESIMPULAN

    Semua makhluk hidup tersusun dari sel. Sel adalah unit struktural

    dan fungsional terkecil.Sel merupakan tempat terjadinya peristiwa

    fisiologis dan pewarisan genetis makhluk hidup. Ada dua tipe struktur sel

    yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.

    Asam nukleat adalah biomolekul yang berperan penting dalam

    penurunnan sifat sifat genetik dan sintesis protein. Ada dua jenis asam

    nukleat, yaitub asam deoksiribo-nukleat (DNA=deoxyribonucleic acid)

    dan asam ribonukleat (RNA= ribonucleic acid). DNA terdapat dalam inti

    sel, yaitu dalam kromosaom, sedangkan RNA terdapat diluar inti sel,

    yaitu dalam sitoplasma

    B. SARAN

    Saran bagi pembaca agar lebih mengetahui Struktur Sel Asam

    Nukleat dan DNA yang ada di dalam kehidupan serta dapat memahami

    aplikasi dari setiap materi yang telah disampaikan.

  • 31

    DAFTAR PUSTAKA

    Purba, Michael. 2006. KIMIA DASAR JILID 3. Erlangga: Jakarta

    Reece, Jane B. 2008. BIOLOGI EDISI KEDELAPAN JILID 1. Erlangga: Jakarta

    Saktiyono. 2004. IPA BIOLOGI 1. Erlangga: Jakarta

    Syamsuri,Istamar. 2007. BIOLOGI. Erlangga: Jakarta

    Omegawati, Wigati Hadi. 2013. DETIK-DETIK UJIAN NASIONAL BIOLOGI

    TAHUN 2013/2014. PT Intan Pariwara: Klaten

    Yuwono, Triwibowo. 1998. BIOLOGI MOLEKULAR. Erlangga: Jakarta