Top Banner
Menteri Keuangan Bapepem LK&P Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995 Perusahaan Efek L.Penunjang Pasar Modal Profesi Penunjang Pasar Modal Pemodal Emiten Penjamin Emisi Efek Perantara Pedagna Efek Manajer Investasi •BAE •Bank Kustodion •Waliamanat •Penasihat Investasi •Akuntan Publik •Konsultan Hukum •Penilai •Notaris •Pemodal Domestik •Pemodal Asing •Perusahaan Publik •Perusahaan Reksadana LKP= Lembaga Kliring dan Penjaminan LPP=Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
29

Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Jan 12, 2016

Download

Documents

Andi Wong

Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995. LKP= Lembaga Kliring dan Penjaminan LPP=Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. Asosiasi wakil Perantara Efek. Panitia Standard Profesi Pasar modal. Asosiasi wakil Penjamin Emisi. Asosiasi Wakil Manajer investasi. Perusahaan Efek - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Menteri Keuangan

Bapepem

Bursa Efek LK&P LP&P

Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Perusahaan Efek L.Penunjang Pasar Modal

Profesi Penunjang

Pasar Modal

Pemodal Emiten

•Penjamin Emisi Efek

•Perantara Pedagna Efek

•Manajer Investasi

•BAE

•Bank Kustodion

•Waliamanat

•Penasihat Investasi

•Akuntan Publik

•Konsultan Hukum

•Penilai

•Notaris

•Pemodal Domestik

•Pemodal Asing

•Perusahaan Publik

•Perusahaan Reksadana

LKP= Lembaga Kliring dan Penjaminan

LPP=Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian

Page 2: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Perusahaan Efek L.Penunjang Pasar Modal

Profesi Penunjang

Pasar Modal

Pemodal Emiten

•Penjamin Emisi Efek

•Perantara Pedagna Efek

•Manajer Investasi

•BAE

•Bank Kustodion

•Waliamanat

•Penasihat Investasi

•Akuntan Publik

•Konsultan Hukum

•Penilai

•Notaris

•Pemodal Domestik

•Pemodal Asing

•Perusahaan Publik

•Perusahaan Reksadana

Panitia Standard Profesi Pasar modal

Asosiasi wakil Perantara Efek

Asosiasi wakil Penjamin Emisi

Asosiasi Wakil Manajer investasi

Page 3: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Perusahaan Efek

1. Penjamin Emisi (Underwriter)

2. Perantara Pedagang Efek (Broker Dealer)

3. Manajer Investasi (Investment Manager)

Fungsi Penjamin Emisi efek (Underwriter) :

Dalam melakukan penjaminan atas penawaran umum suatu saham atau obligasi untuk pertama kalinya yaitu pada saat go-public. Perusahaan efek inilah yang akan menjamin laku-tidaknya efek yang dikeluarkan atau ditawarkan oleh suatu perusahaan.

Proses penejaminan emisi ini disebut underwriting.

Emisi efek adalah penerbitan efek. Efek dapat berupa saham, obligasi dll

Underwriter membentuk kelompok yang biasanya terdiri dari:

Penjamin Pelaksana Emisi (Lead Underwriter) & Penjamin Emisi

Page 4: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Kontrak Penjaminan ada dua jenis kesanggupan:

1. Best Effort (Kesanggupan terbaik)

2. Full Commitment (Kesanggupan penuh)

Best effort (kesanggupan terbaik)

Underwriter tidak bertanggung jawab terhadap sisa efek yang tidak terjual, tetapi underwriters akan berusaha dengan sebaik-baiknya untuk menjual efek emiten.

Full Commitment (Kesanggupan penuh)

Underwriter bertanggung jawab terhadap efek yang tidak terjual yaitu underwriter akan membeli sisa efek yang tidak terjual.

Biaya penjamin full commitment lebih besar daripada Best effort

Page 5: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Fungsi Perantara Pedagang Efek (Broker dealer)

Perusahaan efek yang melaksanakan semua order baik beli maupun jual dari nasabahnya dengan mendapatkan biaya jasa perantara efek (brokerage fee), Brokerage fee ditetapkan oleh Bapepam sebesar 1% dari nilai transaksi, sedangkan minimalnya tidak ditentukan

Fungsi Manajer Investasi

Perusahaan efek yang melakukan usaha sebagai pengumpul dana serta pengelolaan dana untuk di investasikan kembali sesuai dengan perjanjiannya dengan investor (pemodal). Manajer investasi juga dapat memberikan nasihat kepada para investor.

Page 6: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Lembaga Penunjang pasar Modal

1. Biro Administrasi Efek (BAE)

Berfungsi untuk melaksanakan kegiatan administrasi efek bagi emiten seperti registrasi, Pemecahan surat saham, pembayaran dividen, dll. Setiap emiten akan menunjuk salah satu BAE untuk membantu dalam administrasi efek tersebut, tetapi ada juga emiten yang melakukan sendiri dengan cara membentuk divisi atau departemen Adminstrasi Efek di dalam perusahaan. Biro Administrasi Efek ini disebut juga Share Registrar

2. Bank Kustodian

Berfungsi untuk melakukan penyimpanan dan pengamanan fisik dokumen efek.

3. Waliamanat (Trustee)

Berfungsi untuk melakukan perintah dari manajer investasi atau emiten sesuai dengan kontrak perwaliamanatan yang disepakati

Page 7: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

4. Penasihat Investasi

Merupakan institusi yang sama dengan manajer investasi, bedanya penasihat investasi hanya memberikan naseihat investasi dan tidak mengelola dana masyarakat pemodal.

5. Pemeringkat Efek (Rating Agencies)

Berfungsi untuk memberikan opini yang independen, obyektif, dan jujur tentang risiko suatu hutang.

Rating Agencies:Standard& Poors,Moodys, PT Pefindo (Pemeringkat Efek Indonesia)

Page 8: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Go Public

adalah kegiatan menawarkan saham perusahaan untuk dijual kepada publik untuk pertama kali

Komponen:

1. Peristiwa: Penawaran saham atau obligasi

2. Penerbit: Emiten (Investee)

3. Pembeli: Investor

4. Pasar: Perdana

Berdasarkan UU Perseroan Terbatas (UUPT) No.1 /1995 Perusahaan yang go public harus menggunakan singkatan “Tbk” yang artinya perusahaan terbuka

Kepemilikan (saham) biasanya di jual kepada publik dalam porsi minoritas berkisar antara 10%-40%

Page 9: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Manfaat Go Public:

1. Memperoleh dana murah dari basis pemodal yang sangat luas

2. Memberikan likuiditas dan nilai pasar

3. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin

4. Pemegang saham cenderung menjadi konsumen yang setia

5. Perusahan publik memperoleh promosi cuma-cuma

Konsekuensi dari go public:

1. Proses go puclic bukanlah proses yang mudah

2. Masuknya pemilik saham baru yang memperoleh hak untuk ikut dalam menetapkan kebijakan

3. Kewajiban untuk memberikan keterbukaan informasi terus-menerus kepada masyarakat

4. Pihak manajemen maupun pemegang saham moyaritas harus membina hubungan baik dengan pemegang saham publik yang minoritas

5. Setelah menjadi perusahaan publik, setiap perubahan pemilikan saham atau penambahan saham harus dilakukan dengan proses serupa dengan go public

Page 10: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Tahapan Proses Go Public:

1. Tahap Persiapan

2. Tahap Pemasaran

3. Tahap Penawaran Umum

4. Tahap Perdagangan Sekunder

Tahap persiapan:

1. RUPS untuk persetujuan pemegang saham

2. Penunjukkan Penjamin Pelaksana Emisi sekaligus perubahan anggaran dasar perseroaan disesuaikan dengan anggaran dasar perusahaan publik: modal disetor, nilai nominal saham semua harus mendapat persetujuan Menteri Kehakiman

3. Perjanjian pendahuluan dengan bursa efek untuk mencatatkan saham perseroan guna diperdagangkan di pasar sekunder

4. Perjanjian pendahuluan dengan Penjamin Emisi Efek

Page 11: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

1. Modal dasar:modal tertinggi yang dapat ditempatkan (modal maksimum yang dipergunakan oleh pemegang saham untuk ikut ambil andil dalam suatu perseroan terbatas

2. Modal ditempatkan: modal yang direncanakan akan dipergunakan dalam operasi perushaan

3. Modal disetor penuh: modal yang telah diserahkan oleh pemegang saham kepada perseroan (telah disetor penuh) sehingga dapat dipergunakan dalam operasi perusahaan.

4. Modal dalam simpanan (portepel) adalah selisih antara modal dasar dengan modal disetor penuh

Modal suatu perseroan terbatas yang didirikan mengacu pada UUPT No.1/1995, dapat dibedakan menjadi 4 jenis:

Page 12: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Jenis Modal

Modal Dasar

Modal ditempatkan

Modal disetor penuh

Modal Portepel

Page 13: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Tahap Pemasaran:

1. Pernyataan Pendaftaran diajukan kepada Bapepam Sesudah Pernyataan Pendaftaran diajukan ke Bapepam dan sampai Pernyataan Pendaftaran dinyatakan efektif yang harus dilakukan antara lain kegiatan di bawah ini.

2. Due dilligence meeting adalah pertemuan dengar pendapat antara calon emiten dan underwriter. Gunanya untuk mendidik emiten agar dapat menghadapi pertanyaan2 dari calon investor

3. Public Expsose dan roadshow adalah merupakan tindakan pemasaran. Penawaran saham kepada investor dengan menyebarkan informasi dan prospektus

4. Book Building adalah proses pembooking saham oleh investor

5. Penentuan harga Perdana adalah menetapkan harga final perdana saham yang dilakukan oleh lead underwriter dan emiten. Faktor yang dipertimbangkan: dana kehutuhan emiten, fundamental emiten, rata-rata industri, demand masyarakat pemodal yang dapat dilihat dari book building, dsb

Page 14: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Tahap Penawaran Umum

Setelah pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif oleh Bapepam maka yang dilakukan selanjutanya adalah:

1. Menerbitkan 2 prospektus singkat ke dua media cetak berbahasa Indonesia

2. Penyebaran prospektus, FPPS (Formulir Pemesanan Pembelian Saham)

3. Menerima pembayaran, melakukan penjatahan dan refund.

4. Menyerahkan Surat Kolektif Saham . Manajer penjatahan dan akuntan publik akan mengaudit proses penjatahan dan laporannya harus disampaikan ke Bapepam paling lambat 30 hari setelah tanggal penjatahan

Page 15: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Tahap Perdagangan di Pasar Sekunder

1. Pendaftaran ke bursa efek untuk mencatatkan sahamnya sesuai dengan kelanjutan perjanjian pendahuluan pencatatan yang sudah disetujui

2. Emiten melakukan pembayaran biaya pencatatan

3. Setelah penawatan umum berakhir, hari pencatatan saham-saham emiten di bursa efek dimulai yang berarti saham-saham tersebut sudah dapat diperdagangkan di bursa efek sebagai pasar sekunder.

Page 16: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

INDEKS HARGA SAHAM INDIVIDUAL &

INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

Page 17: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Indeks Individual Saham

Merupakan suatu nilai yang berfungsi untuk mengukur kinerja suatu saham tertentu.

Contoh:

Bank BNI menerbitkan saham dengan harga perdana Rp 850,- Hari pertama diperdagangkan di bursa efek Jakarta ditutup dengan harga Rp 1.250,- Berapa nilai indeks individual saham Bank BNI pada harga tersebut?

SI = Ps Ps = Harga pasar saham

Pb Pb = Harga dasar saham

SI = Stock Individual saham

SI Bank BNI pada pasar perdana adalah

SI = Rp 850/ Rp850 = 1 atau 100%

SI Bank BNI pada hari pertama pencatatan

SI = Rp 1.250/ Rp 850,- = 1,47058 atau 147,058%

Stock Individual Saham saham Bank BNI adalah 147,058%. Berarti saham Bank BNI mengalami kenaikan dari 100% menjadi 147,058% atau naik 47,058 % atau 47,058 point

Page 18: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Contoh:

Apabila 1 bulan kemudian harga PT Bank BNI turun menjadi Rp 750. Maka

SI = Rp 750 = 0.8824 atau 88%

Rp 850

Jadi kalau SI suatu saham lebih kecil dari 100% berarti harga saham tersebut di pasar sudah lebih kecil dari harga dasar saham.

Contoh:

Harga saham Barito Pacific (BRPT) pada tanggal 27 Desember 1996 ditutup pada Stock Individual Saham 40,278 dan harga Rp 1.450 / lembar.

Hitung harga dasarnya!

SI = Ps/Pb

40,278 % = Rp 1.450/ harga dasar

Harga dasar = Rp 3.599,8

Page 19: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja kerja saham yang tercatat di suatu bursa efek.

Indeks harga saham dikeluarkan oleh bursa efek atau institusi swasta

Menentukan harga dasar :

•Sebelum menentukan harga dasar yang harus ditentukan adalah hari dasar

•Harga yang diambil adalah harga pasar penutupan pada hari dasar tersebut

•Harga dasar mengalami penyesuaian apabila terjadi aksi emiten seperti stock split, rights issue, warrant, saham bonus dll.

Contoh perhitungan indeks harga saham gabungan

Tentukan Indeks Harga Saham Gabungan, dimana perhitungan didasarkan pada 2 jenis saham yaitu Saham Bermuda dan Saham Bertua. Hari dasar ditentukan 29 Juni 1996. Pada hari itu Saham Bermuda ditutup dengan harga Rp 1.175 sedangkan Saham Bertua ditutup dengan harga Rp. 1000,-. Jumlah Saham Bermuda adalah 4.340.128.000 lembar sedangkan Saham Bertua berjumlah 27.400.000,-

Page 20: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Keterangan Bermuda Bertua

Harga Pasar (Ps) Rp 1.175 Rp 1.000

Harga Dasar (Pb) Rp 1.175 Rp 1.000

Jumlah lembar saham 4.340.128.000 27.400.000

Indeks Harga Saham Gabungan =

(Rp 1.175 x 4.340.128.000 )+(Rp 1.000 x 27.400.000) = 100%

(Rp 1.175 x 4.340.128.000 )+(Rp 1.000 x 27.400.000)

Data per tanggal 10 Oktober 2006

Keterangan Bermuda Bertua

Harga Pasar (Ps) Rp 7.200 Rp 7.000

Harga Dasar (Pb) Rp 1.175 Rp 1.000

Jumlah lembar saham 4.340.128.000 27.400.000

Data per tanggal 29 Juni 2006

Indeks Harga Saham Gabungan =(Rp 7.200 x 4.340.128.000 )+(Rp 7.000 x 27.400.000) = 613,23 % Artinya?

(Rp 1.175 x 4.340.128.000 )+(Rp 1.000 x 27.400.000)

Page 21: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Contoh Soal Indeks Harga Saham Gabungan

Tentukan Indeks Harga Saham Gabungan, dimana perhitungan didasarkan pada 3 jenis saham yaitu Saham Adesa dan Saham Aquas dan Saham Fites. Hari dasar ditentukan 5 September 2004. Pada hari itu Saham Adesa ditutup dengan harga Rp 2.500, Saham Aquas Rp 5.000, sedangkan Saham Fites Rp 1.500,-. Jumlah Saham Adesa 1.000.000 lembar , Saham Aquas 2.000.000 lembar dan Saham Fites 3.000.000,-. Pada tanggal 10 September harga mengalami perubahan sebagai berikut: Saham Adesa Rp 2.700,- Saham Aquas 4.800 dan Saham Fites Rp 1.700.Hitung Indek Harga Saham Gabungan pada tanggal 10 Septermber 2004!

Ideks Harga Saham Gabungan =

(Rp 2.700 x 1000.000 )+(Rp4.800 x 2000.000)+(Rp1700x3.000.000) = 102,35(Rp 2.500 x 1000.000 )+(Rp5.000 x 2000.000)+(Rp1500x3.000.000)

Keterangan Adesa Aquas Fites

Harga Pasar (Ps) Rp 2.700 Rp.4.800 Rp 1.700

Harga Dasar (Pb) Rp 2.500 Rp 5.000 Rp 1.500

Jumlah lembar saham 1 juta 2 juta 3 juta

Page 22: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Tanggal Hari IHSSG % naik/turun Point naik/turun

26/09/2006 Selasa 1500,110

27/09/2006 Rabu 1523,060 1,59 % ▲ 23,95

28/09/2006 Kamis 1533,800 0,705 % ▲ 10,75

29/09/2006 Jumat 1534,615 0,053 % ▲ 0.815

02/10/2006 Senin 1528,907 0,3719 %▼ 5.75

Contoh :

Data IHSG Jakarta Stock Exchange per 29 September – 02 October 2006

Page 23: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Soal-soal

1. Sebutkan tahapan-tahapan yang harus ditempuh apabila perusahaan ingin go public!

2. Sebutkan 5 pihak yang terkait dengan pasar modal dan jelaskan fungsinya!

3. Apabila saudara membeli saham PT ABDA dengan harga Rp 1.000 dan saat ini harga saham PT ABDA Rp 290,- dan saudara akan menjualnya hitung berapa % capital gain/loss!

4. PT Squibb mempunyai laba sebesar Rp 15 M tahun ini. Jumlah saham beredar sebanyak 10 juta lembar. Apabila harga pasar saat ini Rp 11.000 hitung dividend yield saham PT Squibb.

5. PT Centex mempunyai jumlah saham beredar sebanyak 2 juta lembar saham. Tahun ini perusahaan memperoleh laba sebelum pajak sebesar Rp 2M . Perusahaan menerapkan sistem pembayaran dividen yaitu DPR sebesar 40%. Hitung EPS, DPS, dan P/E ratio apabila harga saham saat ini Rp 5.000 dan pajak perushaan sebesar 30%.

Page 24: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

6. PT Fast Ind menjual saham ke masyarakat sebanyak 21,5 juta lembar dengan harga perdana Rp 1.500, dan harga nominal Rp 1.000,- . Hitung kapitalisasi PT Fast Ind ! Apabila saudara membeli pada pasar perdana dan diakhir tahun saudara mendapatkan dividen sebesar Rp 150,- berapa dividen yield yang saudara peroleh. Harga saham setelah pembagian dividen adalah Rp 1.700 dan saudara bermaksud menjual saham saudara, berapa capaital gain/loss saudara? Hitung total return dari saham PT Fast yang saudara peroleh!

7. PT Tiga Pilar menjual sahamnya kemasyarakat sebanyak 4,5 juta lembar saham dengah harga Rp 250 dan harga nominal Rp 100,- Hitung Agio saham PT Tiga Pilar tsb!

8. Hitung indeks individual saham jika harga perdana saham PT Sandal Rp 6.000,- harga pasar hari ini Rp 14.500,- dan jumlah lembar yang saham beredar sebanyak 12.050.000 lembar.

9. Hitung indeks harga saham gabungan yang terdiri dari: PT BAT, PT HM, dan PTGG dengan harga pasar saat ini secara berurutan adalah Rp 7.100,-, Rp 10.750,-, dan Rp 8.500,-. Penentuan hari dasar adalah tanggal 2 juli 2002 dengan harga penutupan pada hari itu secara berurutan adalah Rp 1.200,-, Rp 5.500,-, dan Rp 2.500,- dengan jumlah lembar saham secara berurutan 10 juta, 11,5 juta dan 13,5 juta lembar saham.

Page 25: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

SAHAM BISA

1. Karakteristik Saham Biasa

2. Terminologi Saham Biasa:

– Nilai Nominal

– Harga Dasar

– Harga Pasar

– Kapitalisasi Pasar

– Agio/Disagio Saham

Page 26: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Cara Pembagian Keuntungan Saham Biasa:Earning per ShareDividend Payout RatioDividend per SharePrice Earning Ratio

Tingkat Pengembalian Saham

1. Capital gain/ loss

2. Dividend Yield

Page 27: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Proses Transaksi

• Investor membuka rekening efek di perusahaan perantara pedagang efek (P3)

• Investor memberi order beli atau jual kepada perusahaan perantara pedagang efek

• P3 memerintahkan Wakil Perantara Pedagang efek (floor trader) di bursa untuk melaksanakan order investor di bursa

• P3 memberikan konfirmasi bahwa order bisa terlaksana atau tidak• Jika order bisa terlaksana, bursa efek mencatat transaksi tersebut

untuk diteruskan ke Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)• LKP melakukan kliring, yaitu mencocokan order beli dan jual,

hasilnya dikirim ke Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)• LKP memberikan konfirmasi kepada P3 bahwa order telah diproses• KSEI melakukan pemindahbukuan, yaitu rekening investor jual akan

berkurang sahamnya sebaliknya rekening investor beli akan bertambah

• KSEI memberikan konfirmasi kepada P3 bahwa transaksi telah diproses pemindahbukuannya

• P3 memberikan laporan kepada investor

Page 28: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Biaya TransaksiKomponen dari biaya jual dan beli saham adalah sebagai berikut:1. Nilai pembelian saham + komisi pialang + PPN 10 %2. Nilai penjualan saham + komisi pialang+ PPN 10% + pajak

penghasilan 0.1%

Keterangan Perhitungan Nilai

Transaksi Beli 5 x 500 shm xRp 3.000 Rp 7.500.000

Komisi broker 0,3% 0.3 % x Rp 7.500.000 Rp 22.500

PPN 10% dari komisi 10% x Rp 22.500 Rp 2.250

Total dana yang keluar

Rp 7.524.750

Contoh:

Seorang investor ingin membeli 5 lot saham astra otopart dengan harga Rp 3.000/ lembar saham, investor tersebut dikenakan biaya transaksi sebesar 0,3% oleh perusahaan sekuritas.

Total biaya transaksi = Rp 22.500 + Rp 2.250 = Rp 24.750,-

Page 29: Struktur Pasar Modal di Indonesia berdasarkan UU No.8/1995

Biaya Transaksi

Keterangan Perhitungan Nilai

Transaksi Jual 5 x 500 shm xRp 3.000 Rp 7.500.000

Komisi broker 0,3% 0.3 % x Rp 7.500.000 Rp 22.500

PPN 10% dari komisi 10% x Rp 22.500 Rp 2.250

PPh atas transaksi jual

0,1% x Rp7.500.000 Rp 7.500

Dana hasil penjualan Rp7.467.750

Contoh:Seorang investor ingin menjual 5 lot saham astra otopart dengan harga Rp 3.000/ lembar saham, investor tersebut dikenakan biaya transaksi sebesar 0,3% oleh perusahaan sekuritas.Total biaya transaksi = Rp 22.500 + Rp 2.250 +Rp 7.500 = Rp 32.250