Top Banner
Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata serta Peranan Kacamata Novitalia Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA Semester 2 Fakultas Kedokteran UKRIDA 2012 Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510 Email : [email protected] PENDAHULUAN Mata merupakan salah satu dari bagian panca indera yang dimiliki oleh manusia. Mata juga merupakan salah satu jendela akan dunia luar, sebab mata memiliki peranan untuk melihat berbagai macam keadaan dan situasi yang berada di sekitar kita. Oleh karena itu tidak jarang terjadi gangguan-gangguan pada mata baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal, seperti contohnya miopi, hipermetropi, astigmatisma dan presbiopi. Dengan banyaknya gangguan-gangguan yang terjadi pada mata yang disebabkan oleh berbagai faktor, maka akan sangat menarik 1
30

Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata serta Peranan Kacamata

Feb 17, 2016

Download

Documents

novit

Mata merupakan salah satu dari bagian panca indera yang dimiliki oleh manusia. Mata juga merupakan salah satu jendela akan dunia luar, sebab mata memiliki peranan untuk melihat berbagai macam keadaan dan situasi yang berada di sekitar kita. Oleh karena itu tidak jarang terjadi gangguan-gangguan pada mata baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal, seperti contohnya miopi, hipermetropi, astigmatisma dan presbiopi.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata

serta Peranan Kacamata

Novitalia

Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA Semester 2

Fakultas Kedokteran UKRIDA 2012

Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510

Email : [email protected]

PENDAHULUAN

Mata merupakan salah satu dari bagian panca indera yang dimiliki oleh manusia. Mata

juga merupakan salah satu jendela akan dunia luar, sebab mata memiliki peranan untuk melihat

berbagai macam keadaan dan situasi yang berada di sekitar kita. Oleh karena itu tidak jarang

terjadi gangguan-gangguan pada mata baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun

eksternal, seperti contohnya miopi, hipermetropi, astigmatisma dan presbiopi.

Dengan banyaknya gangguan-gangguan yang terjadi pada mata yang disebabkan oleh

berbagai faktor, maka akan sangat menarik untuk mengupasnya lebih dalam lagi agar semakin

banyak orang yang mengetahuinya dan dapat mencegahnya.

Disini akan dikupas mengenai fungsi mata, susunan makroskopis dan mikroskopis mata,

cara kerja mata, gangguan-gangguan yang sering terjadi, dan juga alat bantu yang biasa

digunakan untuk mengatasi gangguan pada mata.

1

Page 2: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

PENGERTIAN DAN FUNGSI

Mata adalah organ pengelihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang

paling sederhana adalah untuk mengetahui apakah lingkungan sekitarnya terang atau gelap. Mata

yang kompleks digunakan untuk memberikan pengertian visual. Kita dapat melihat dan

mengenal suatu benda yang kita lihat karena adanya kerja sama antara mata dan otak.

Rangsangan yang terjadi di mata akan diteruskan ke otak dan disinilah otak akan mengolah dan

menerjemahkan informasi yang diterima sehingga menghasilkan suatu perwujudan

pengelihatan.1

Fungsi mata yang terutama adalah sebagai indera pengelihatan. Mata dibentuk untuk

menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina, lantas dengan perantara serabut-serabut

nervus optikus mengalihkan rangsang ini ke pusat pengelihatan otak untuk ditafsirkan.2

STRUKTUR MATA SECARA MAKROSKOPIS

Organ pengelihatan yang utama disebut dengan bola mata (bulbus okuli). Organ ini

ditunjang didalam orbita oleh otot-otot okulus (yang menentukan gerakan bola mata) dan

jaringan lemak. Keenam otot ekstraokular adalah otot rektus superior, inferior, lateral dan medial

serta otot obikulus superior dan inferior. Bagian luar bola mata terdiri atas sklera, yang

bersambungan dengan kornea di taut limbus. Konjungtiva yaitu suatu selaput lendir (membran

mukosa), melapisi kelopak mata dan bagian sclera yang terpajan.3

Bola mata dibagi menjadi dua bagian oleh lensa, yaitu segmen anterior dan segmen

posterior. Segmen posterior dibagi lagi menjadi daerah vitreosa anterior dan daerah vitreosa

posterior oleh pars plana. Segmen anterior mata berisi kornea, kamera oculi anterior (cairan

mata) yang berisi humor aqueous (cairan mata), kamera okuli posterior, iris, lensa, korpus siliaris

dan zonula. Segmen posterior berisi korpus vitreous, retina, koroid, sclera, saraf optikus dan

arteri sentralis.3

Bola mata kita terletak didalam rongga mata yang beralaskan lapisan lemak. Terdapat

tiga pasang otot pada dinding rongga mata sebelah dalam yang ditambatkan pada bola mata,

2

Page 3: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

otot-otot itulah yang menyebabkan mata kita dapat bergerak ke kiri dan ke kanan, ke atas dan

kebawah serta berputar.4

Pada keadaan mata normal, maka otot-otot yang ada pada mata kita yaitu antara otot mata

kanan dan kiri harus serasi. Jika otot-otot mata tidak serasi maka mata tersebut dapat dikatakan

sebagai mata juling.4

Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput

transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mataa disebut dengan konjungtifa.

Selaput ini peka akan iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. 4

Untuk dapat menggunakan kemampuan mata yang hampir sama pentingnya dengan

sistem interpretasi sinyal pengelihatan dari mata adalah sistem pengaturan serebral untuk

mengarahkan mata menuju objek yang akan dipandang.5

Pergerakan mata diatur oleh tiga pasang otot yang terpisah yaitu, rektus medial dan

lateral, rektus superior dan inferior, obikus superior dan inferior. Otot rektus medial dan lateral

bekerja timbal balik untuk menggerakan mata dari satu sisi ke sisi yang lain. Otot rektus superior

dan inferior juga berkontraksi secara timbal balik untuk menggerakan mata keatas dan kebawah.

Sedangkan otot oblikus memiliki fungsi utama untuk memutar bola mata agar lapangan

pandangan tetap pada posisi tegak.5

Otot-otot tersebut terletak disebelah dalam orbita dan bergerak dari dinding tulang orbita

untuk dikaitkan pada pembungkus sklerotik mata sebelah belakang kornea. Yang disebut dengan

otot-otot lurus adalah otot rektus mata superior, inferior, medial dan lateral.2

Pada keadaan normal, mata bergerak dengan serentak atau bersamaan ke kanan atau ke

kiri, ke atas atau ke bawah dan seterusnya. Serabut-serabut saraf yang melayani otot-otot ini

adalah nervi motores okuli yaitu saraf cranial ketiga, keempat dan juga keenam.2

3

Page 4: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

STRUKTUR MATA SECARA MIKROSKOPIS

Gambar 1. Struktur Mata2

Umumnya mata dilukiskan sebagai bola, tetapi sebenarnya bentuknya adalah lonjong dan

bukan bulat seperti bola. Bola mata memiliki garis mengenah kira-kira 2,5 cm dengan bagian

depan yang bening dan terdiri dari tiga lapisan utama yaitu :

1. Lapisan luar (tunika fiobrosa) yang merupakan lapisan penyangga

Pada tunika fibrosa terdapat kornea, limbus kornea dan sklera. Kornea merupakan bagian

depan yang transparan dan bersambung dengan sklera yang putih dan tidak tembus cahaya.

Kornea terdiri atas beberapa lapisan. Lapisan tepi adalah epithelium berlapis yang bersambung

dengan konjungtiva.2 Permukaan untuk pembiasan utama mata adalah kornea. Kornea

membentuk lapisan pelindung luar yang kuat bersama dengan sklera. Kornea terdiri atas empat

lapisan tersendiri, epitel, stroma yang mencakup membran Bowman, membran Descemet dan

endotel. Epitel memiliki ketebalan sekitar 5 sampai 6 lapis sel dan dibatasi oleh membran

4

Page 5: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

Bowman. Apabila permukaan atas terkelupas maka akan diganti setiap harinya. Epitel akan

memperbaharui diri tanpa jaringan parut dalam beberapa hari karena tingkat metabolismenya

tinggi. Epitel memperoleh makanannya dari air mata, humor aqueous, kapiler limbus dan

oksigen yang berdifusi menembus lapisan air mata.3

Sembilan puluh persen dari lapisan mata terdiri atas stroma. Stroma dibatasi dibagian

depan oleh membrane Bowman, sangat resisten terhadap trauma dan disebelah inferior oleh

membran Descemet. Fibril-fibril kolagen di stroma tersusun dalam lapisan-lapisan atau lamella,

sehingga kita dapat melakukan keratoplastik ketebalan sebagian. Trauma pada membran

Bowman atau stroma menyebabkan pembentukan jaringan parut.3

Membran Descemet bersifat elastis dan ketebalannya meningkat seiring dengan usia.

Membran ini dapat ditembus oleh zat terlarut tetapi tidak oleh zat kimia.3

Lapisan paling dalam adalah lapisan endotel. Lapisan endotel merupakkan lapisan paling

dalam. Lapisan ini juga merupakan lapisan yang berkontak langsung dengan cairan mata.3

Sklera adalah pembungkus yang kuat dan fibrus. Sklera merupakan pembentuk putih

mata dan bersambung pada bagian depan dengan sebuah jendela membran bening yaitu kornea.

Sklera berfungsi untuk melindungi struktur mata yang sangat halus, serta membantu

membertahankan bentuk bola mata.2

2. Lapisan tengah (tunika vaskulosa / uvea)

Iris adalah tirai berwarna di depan lensa yang bersambung dengan selaput koroid. Selaput

berpigmen sebelah belakang iris memancarkan warnanya sendiri, dan demikian itulah yang

menentukan apakah sebuah mata itu berwarna biru, coklat, hitam, kelabu dan seterusnya. Iris

berisi dua kelompok serabut otak tak sadar atau otot polos. Kelompok yang satu berfungsi untuk

mengecilkan ukuran pupil, sementara kelompok yang lain melebarkan ukuran pupil. Iris

merupakan jaringan avaskuler.2

Korpus siliaris terterletak diantara koroid dan iris. Korpus siliaris itu berisi serabut otot

sirkuler dan serabut-serabut yang letaknya seperti jari-jari sebuah lingkaran. Kontraksi otot

5

Page 6: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

sirkuler menyebabkan pupil mata berkontraksi.2 Korpus siliaris terdiri atas prosesus siliaris dan

tiga otot siliaris yaitu serat meridional yaitu serat yang longitudinal, serat radial dan serat

sirkular. Korpus siliaris memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai pembentuk cairan di prosesus

siliaris serta kontraksi dan relaksasi ligamentum suspensorium lensa yang disebut dengan

zonula.3

Koroid atau lapisan tengah berisi pembuluh darah, yang merupakan ranting-ranting

arteria oftalmika, cabang dari arteri carotis interna. Lapisan vaskuler ini membentuk iris yang

berlubang ditengahnya, atau yang disebut pupil (manik) mata. Pada bagian depan koroid

bersambungan dengan iris, dan tepat dibelakang iris selaput ini menebal guna membentuk korpus

siliaris. 2

Pupil merupakan ruang terbuka yang bulat pada iris dan harus dilalui oleh cahaya untuk

dapat masuk ke inferior mata.2

3. Lapisan dalam (tunika nervosa / retina)

Retina mata dapat dianggap sebagai film pada suatu kamera. Fungsi utama retina adalah

merekam bayangan yang difokuskan oleh kornea dan lensa. Retina adalah bagian mata yang

paling penting dengan semua struktur lain yang berfungsi sebagai penunjang. Retina

membungkus semua bagian dari dalam segmen posterior bola mata, dari ora serata di anterior ke

saraf optikus posterior. Ora serata dan saraf optikus adalah dua titik tempat retina melekat ke

koroid.3

Retina mempunya dua unsur utama yaitu, suatu retina yang berpigmen yang berdekatan

denganb lapisan koroid dan suatu retina neuralis berdekatan dengan korpus vitreum.3

Retina yang berpigmen adalah selapis sel-sel gepeng yang kaya akan granuila melanin,

epitelnya mempunyai jala-jala taut lekat yang luas antar selnya. Perlekatan lapisan sel-sel erat ini

memungkinkan merupakan barrier antara darah dan retina neuralis. Pigmentasinya mencegah

cahaya berlebihan member rangsangan pada retina dan menyerap cahaya setelah cahaya itu

melewati retina neuralis. Membran basalis retina merupakan membran Bruch.3

6

Page 7: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

Retina neuralis terdiri atas banyak lapisan dan dua jenis neuron fotoreseptor yang disebut

batang dan kerucut. Batang adalah panjang dan tipis dan berhubungan dengan sejumlah sel-sel

lainnya. Batang berperan untuk pengelihatan malam, dengan fungsi tertingginya terdapat dalam

batas bawah illuminasi. Sedangkan kerucut lebih pendek dan lebih gemuk dari pada batang dan

berhubungan dengan sedikit sel-sel lainnya. Kerucut berperan untuk membedakan pengelihatan

dan warna yang dilihat.3

Namun pada batang ataupun kerucut mempunyai segmen luar yang terdiri dari banyak

lapisan tumpukan membran plasma. Segmen ini kaya akan substansi fotoreseptor rodopsin (pada

sel batang) dan iodopsin (pada sel kerucut). 3

Retina dijaga ditempatnya oleh cairan vitreosa yang normal jernih dan terdiri atas 99%

air, kolagen dan asam hialuronat. Koroid adalah struktur sklera sebelah dalam, terutama terdiri

atas pembuluh darah yang memberi makan sckera dan seluruh dari sepertiga lapisan luar retina.

Dua per tiga bagian dari retina mendapat makan dari arteri retina sentralis yang berasal dari

diskus saraf optikus. Retina terdiri atas 10 lapisan berbeda dengan ketebalan rata-rata hanya 0,4

mm. retina paling tipis terdapat di makula dan ora serata. Makula adalah suatu daerah bundar,

terletak di sebelah temporal diskus optikus, yang berada dalam sumbu pengelihatan langsung

dari lubang pupil. Makula terdiri atas sel-sel kerucut yang digunakan untuk pengelihatan tajam

dan persepsi warna. Bagian retina lainnya terdiri atas sel kerucut dan sel batang yang digunakan

untuk mendeteksi gerakan pada malam hari. Retina adalah jaringan saraf yang sangat

berkembang, dalam keadaan normal tampak transparan dan tampak abu-abu jika terlepas. Retina

akan keluar dari mata dalam bentuk saraf optikus.3

Retina terbagi atas pars iridika retina, pars siliaris retina dan pars optika retina. Pars

optika retina tersusun atas 10 lapisan, yaitu Membran limitans dalam, lapisan serat saraf nervus

optikus, lapisan sel-sel ganglioner, lapisan plexiform dalam, lapisan granular/inti dalam, lapisan

plexiform luar, lapisan granular/inti luar, lapisan limitans luar, lapisan batang kerucut, dan

lapisan epitel pigmen. Lapisan limitans dalam, lapisan serat saraf, dan lapisan ganglion

merupakan neuron tersier.5 Lapisan plexiiform dalam, lapisan granular dalam, dan lapisan

plexiform luar merupakan neuron sekunder. Sedangkan, 4 lapisan lainnya merupakan neuron

primer. Membran limitans dalam tersusun atas membran basal dan sel muller. Lapisan serat saraf

mengandung akson-akson dari sel-sel ganglion. Lapisan ganglioner mengandung sel ganglion,

7

Page 8: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

neuron ketiga dan neuroglia. Lapisan plexiform dalam merupakan tempat hubungan neuron

kedua dan ketiga serta sinaps antara sel bipolar, sel amakrin dan sel ganglion. Lapisan

granular/inti dalam merupakan inti dan badan sel dari sel bipolar, sel horizontal dan sel

amakrin.4,5

Gambar 3. Lapisan pada retina4

Lapisan plexiform luar terdiri atas akson sel batang dan kerucut bersama dendrit, sel

bipolar dan sel horizontal. Lapisan ini menghubungkan neuron pertama dan kedua. Lapisan

granular/ inti luar tersusun atas sel battang san kerucut bersama badan selnya. Lapisan epitel

berpigmen tersusun atas sell-sel berpigmen. Lapisan ini melekat pada koroid dan menyerap

cahaya untuk mencegah pemantulan.4,5

Pada bilik anterior terdapat suatu ruang yang disebut kamera okuli anterior yaitu yang

terletak diantara kornea dan iris. Sedangkan pada bilik posterior terdapat suatu ruang yang

disebut kamera okuli posterior yaitu yang terletak diantara iris dan lensa. Baik bilik anterior

maupun posterior didalamnya diisi oleh suatu cairan yang disebut dengan aqueus humor.2

Aqueus humor merupakan suatu cairan yang berasal dari badan siliaris yang diserap

kemudian kembali ke dalam aliran darah pada sudut antara iris dan kornea melalui vena halus

yang dikenal sebagai saluran Schlemm.2

8

Page 9: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

Selain aqueus humor juga terdapat cairan lain yang terdapat pada bola mata yaitu disebut

dengan vitreus humor. Vitrus humor terdapat pada daerah belakang bola mata yang dimulai dari

lensa ke belakang arah retina. Pada vitreus humor diisi oleh cairan penuh albumen yang

berwarna keputih-putihan seperti agar-agar yaitu humor vitreus. Humor vitreus berfungsi untuk

memberi bentuk dan kekokohan pada mata, serta mempertahankan hubungan antara retina

dengan selaput koroid dan sklerotik.2

Lensa adalah sebuah benda transparan biconvex (cembung pada bagian depan dan

belakang) yang terdiri dari beberapa lapisan. Lensa adalah organ fokus utama, yang membiaskan

berkas-berkas cahaya yang terpantul dari benda-benda yang dilihat agar menjadi bayangan yang

jelas pada retina. Lensa berada pada sebuah kapsul elastik. Lensa terletak persis di belakang iris.

Membran yang dikenal sebagai ligamentum suspensorium terdapat didepan dan juga dibelakang

lensa yang berfungsi untuk mengaitkan lensa itu pada siliaris. Bila ligamentum suspensorium

mengendor, maka lensa mengerut dan menebal, sebaliknya bila ligamentum sespensorium

menegang, lensa menjadi gepeng. Kemampuan lensa untuk berakomodasi disebut akomodasi

visual. Mengendor dan mengencangnya lensa dikendalikan oleh otot siliaris.2

Jaras Visual

Sebagian besar informasi visual menuju ke cortex cerebri, dan jaras lainnya menuju ke nuclei di

batang otak atau diencephalon. Jaras visual ke cortex cerebri dimulai pada retina lalu ke nervus

opticus. Setelah ke nervus opticus informasi berpindah ke fossa interpeduncularis lalu ke

chiasma opticus sampai ke geniculatum lateral. Jaras lain mengirimkan axon dari tractus opticus

ke batang otak, coliculus superior, nuclei pretectalis, dan nucleus suprachiasmatic.3

9

Page 10: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

Gambar 2. Jaras nervus opticus3

AKSESORIS MATA

1. Konjungtiva

Konjungtiva memiliki struktur permukaan anterior bola mata (kornea) yang ditutupi oleh

epitel berlapis gepeng yang melipat pada permukaan posterior kelopak mata. Epitel konjungtiva

dan kornea adalah kontiniu pada forniks konjungtiva. Sel-sel apikal pada konjungtiva adalah sel-

sel kerucut atau silindris tinggi, sel basalnya adalah sel kubus. Karena konjungtiva melewati tepi

kelopak mata, membrane mukosa konjungtiva menjadi epidermis. Konjungtiva memiliki fungsi

untuk membantu memebrsihkan permukaan kornea. Sekresi lendir juga melembabkan

konjungtiva dan kornea serta membantu mencegah penguapan air mata.3

2. Palpebra

Pada bagain sebelah dalam palpebra (kelopak mata) dilapisi oleh konjungtiva, sebelah

luar dilapisi oleh epitel epidermis yang tipis. Palpebra mengandung sejumlah rambut kasar (bulu

mata), modifikasi kelenjar sebase (kelenjar tarsalis atau kelenjar Meibom) dan kelenjar keringat

10

Page 11: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

dengan saluran yang lurus (kelenjar Moll). Palpebra memiliki fungsi sebagai pelindung sekaligus

untuk membersihkan kornea. Sekresi palpebra seperti minyak dari kelenjar Meibom bercampur

dengan lendir dari kelenjar konjungtiva untuk membentuk film tipis pada air mata, yang

membantu mencegah penguapan air mata.3

3. Kelenjar Lakrimalis

Kelenjar lakrimalis terletak di bagian lateral atas orbita. Tiap kelenjar terdiri atas banyak

asini serosa yang mencurahkan isinya kedalam orbita melalui 10-20 saluran. Kelenjar ini

memiliki fingsi untuk menghasilkan air mata, yang membersihkan dan melumasi kornea.3

Fungsi Refraksi

Refraksi adalah defleksi atau pembelokan berkas sinar saat melewati salah satu medium menuju

medium lain yang memiliki densitas optik berbeda. Kornea bertanggung jawab untuk sekitar

70% daya refraktif dan merupakan alat penyesuuaian kasar pada mata. Lensa mata berperan

dalam sebagian besar aktivitas refraksi dan merupakan alat penyesuaian halus pada mata. Ketika

suatu berkas cahaya masuk ke medium dengan densitas yang lebih tinggi, cahaya tersebut

melambat(begitu juga sebaliknya). Berkas cahaya mengubah arah perjalanannya jika mengenai

permukaan medium baru pada setiap sudut selain tegak lurus. Ada dua faktor yang berperan

dalam derajat refraksi, yaitu komparatif antara dua media(semakin besar perbedaan densitas,

semakin besar derajat pembelokan) dan sudut jatuhnya berkas cahaya di medium kedua(semakin

besar sudut, semakin besar pembiasan). Arah lensa bergantung pada sudut kelengkungan. Suatu

lensa dengan permukaan konveks menyebabkan konvergensi, yaitu persyaratan untuk membawa

suatu bayangan ke titik fokus. Dengan demikian, permukaan refraktif mata bersifat konveks.

Lensa dengan permukaan konkaf menyebabkan divergensi berkas-berkas cahaya. Suatu lensa

konkaf berguna untuk memperbaiki kesalahan refraktif mata tertentu, misalnya berpenglihhatan

dekat. Permukaan kornea merupakan struktur pertama yang dilalui cahaya sewaktu masuk mata,

yang melengkung berperan paling besar dalam kemampuan refraktif total mata karena perbedaan

densitas pertemuan udara/kornea jauh lebih besar dari pada perbedaan densitas antara lensa dan

11

Page 12: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

cairan yang mengelilinginya. Struktur-struktur refraksi pada mata harus membawa bayangan

cahaya terfokus di retina agar penglihatan jelas. Apabila suatu bayangan sudah terfokus sebelum

mencapai retina atau belum terfokus sewaktu mencapai retina, maka bayangan tersebut tampak

kabur. Berkas dari sumber cahaya yang terletak lebih dari 6 meter(20 kaki) dianggap sejajar saat

mencapai mata. Untuk kekuatan refraktif mata tertentu, sumber cahaya dekat memerlukan jarak

yang lebih besar di belakang lensa agar dapat memfokuskan daripada sumber cahaya jauh,

karena berkas dari sumber cahaya dekat masih berdivergensi sewaktu mencapai mata.5

D(Dioptri) = 1/f

Ukuran daya bias lensa dinyatakan dalam meter. Daya bias lensa sferis(+) sebesar +1 dioptri

terjadi bila lensa tersebut mampu memfokuskan/mengkonvergensikan sinar datang yang sejajar

pada titik fokus 1 meter di belakang lensa tersebut. Sedangkan, +2 Ddipotri terjadi bila fokus

setengah meter di belakang lensa.3

Gambar 3. Mata normal saat istirahat3 Gambar 4. Mata normal saat

akomodasi3

PEMBENTUKAN BAYANGAN DI RETINA

Sama seperti pembentukan bayangan oleh lensa kaca pada secarik kertas, susunan lensa

mata juga dapat membentuk bayangan di retina. Bayangan ini terbalik dari benda aslinya.

Namun demikian persepsi otak terhadap benda tetap dalam keadaan tegak, tidak terbalik seperti

12

Page 13: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

bayangan yang terjadi di retina, karena otak sudah dilatih untuk menangkap bayangan yang

terbalik itu sebagai keadaan normal.6

MEKANISME AKOMODASI

Pada orang muda lensa terdiri atas kapsul elastik yang kuat dan berisi cairan kental yang

mengandung banyak protein dan serabut-serabut transparan. Bila lensa berada dalam keadaan

relaksasi, tidak ada tarikan terhadap kapsulnya, lensa akan berbentuk sferis disebabkan utama

oleh elastisitas dari akpsul lensa. Terdapat kira-kira 70 ligamen yang melekat disekeliling kapsul,

menarik tepi lensa ke tepi koroid. Logamen ini secara konstan diregangkan oleh tarikan yang

elastis dari koroid dan regangan pada ligamen ini menyebabkan lensa relatif datar dalam keadaan

istirahat.5

Pada tempat perlekatan ligamen di koroid terdapat otot siliaris yang mempunyai dua

perangkat otot polos, yaitu serabut meridional dan serabut sirkuler. Serabut meridional

membentang dari peralihan kornea sklera ke tempat perlekatan ligamen lensa di koroid. Jika

serabut otot ini berkontraksi, pangkal ligamen tadi akan tertarik kedepan dan regangan terhadap

lensa akan sedikit berkurang. Serabut sirkuler tersusun sirkuler mengelilingi bagian dalam mata,

sehingga pada waktu kontraksi terjadi gerak seperti sfingter, jarak antara pangkal ligamen

mendekat dan sebagai akibatnya regangan ligamen terhadap kapsul berkurang.5

Jadi kontraksi kedua pangkal otot polos dalam otot siliaris akan mengendurkan ligamen

dari kapsul, lensa akan lebih cembung seperti balon sebagai akibbat dari elastisitas dari

kapsulnya. Bila otot siliaris relaksasi, kekuatan lensa akan berkurang menjadi sekecil-kecilnya

yang dapat dicapai oleh lensa. Sebaliknya jika otot siliaris berkontraksi sekuat-kuatnya, kekuatan

lensa menjadi maksimum.5

Otot siliaris hampir seluruhnya diatur oleh saraf parasimpatis. Perangsang saraf

parasimpatis mata menimbulkan kontraksi otot siliaris, yang selanjutnya akan mengendurkan

ligamen lensa dan meningkatkan daya bias. Dengan meningkatnya daya bias, mata mampu

melihat objek lebih dekat disbanding sewaktu daya biasnya rendah. Sebagai konsekuensinya,

13

Page 14: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

dengan mendekatnya objek ke arah mata, frekuensi impuls parasimpatis berefek kecil terhadap

pelemasan otot siliaris.5

CARA KERJA MATA

Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk dengan 40

unsur utama yang berbeda dan kesemua bagian ini memiliki fungsi penting dalam proses

melihat. Kerusakan atau ketiadaan salah satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata

mustahil dapat melihat. Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat

dibelakangnya terdapat iris, selain memberi warna pada mata iris juga dapat merubah ukurannya

secara otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk dengan bantuan otot yang melekat padanya.

Misalnya jika berada pada tempat gelap, iris akan membesar untuk memasukan cahaya sebanyak

mungkin. Namun ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan mengecil untuk mengurangi

cahaya yang masuk ke mata. 2

Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikirimkan ke otak untuk

memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim balik

sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar iris yang harus mengerut. Bagian mata

lainnya yang bekerja bersamaan dengan struktur ini adalah lensa. Lensa bertugas memfokuskan

cahaya yang masuk mata pada lapisan retina di bagian belakang mata. Karena otot-otot

disekeliling lensa cahaya yang datang ke mata dari berbagai sudut dan jarak berbeda dapat

difokuskan ke retina. 2

Jika diamati pada bagian-bagian kecil dari sel sebuah mata maka kehebatan penciptaan

ini semakin terungkap. Anggaplah kita sedang melihat mangkuk kristal yang penuh dengan

buah-buahan, cahaya yang datang dari mangkuk ini ke mata kita menembus kornea dan iris

kemudian difokuskan pada retina oleh lensa, sehinnga sel-sel retina dapat merasakan adanya

cahaya ketika cahaya yang disebut foton itu mengenai sel-sel retina. Ketika itu mereka

menghasilkan efek rantai layaknya sederetan kartu domino yang tersusun dalam barisan rapi.

Kartu domino pertama dalam sel retina adalah sebuah molekul bernama 11-cis retinal. Ketika

sebuah foton mengenainya, molekul ini berubah bentuk dan kemudian mendorong perubahan

protein lain yang berikatan kuat dengannya yakni rhodopsin. 2

14

Page 15: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

Kini rhodopsin berubah menjadi suatu bentuk yang memungkinkan berikatan dengan

protein lain yakni transdusin. Transdusin ini sebelumnya sudah ada dalam sel namun belum

dapat digabung dengan rhodopsin karena ketidak sesuaian bentuk. Penyatuan ini kemudian

diikuti dengan gabungan satu moplekul lain yang bernama GTP kini dua protein yakni rhodopsin

dan transdusin serta 1 molekul kimia bernama GTP telah menyatu tetapi proses sesungguhnya

baru saja dimulai. Senyawa GTP kini telah memiliki bentuk sesuai untuk mengikat satu protein

lain bernama pospodiesterase yang senantiasa ada dalam sel. Setelah berikatan, bentuk molekul

yang dihasilkan akan menggerakkan suatu mekanisme yang akan memulai serangkaian reaksi

kimia dalam sel. 2

Mekanisme ini menghasilkan reaksi ion dalam sel dan menghasilkan energi listrik. Energi

ini merangsang saraf-saraf yang terdapat dibelakang retina. Dengan demikian bayangan yang

ketika mengenai mata berwujud seperti foton. Cahaya ini meneruskan perjalanannya dalam

bentuk sinyal listrik. Sinyal ini berisi informasi visual objek luar mata. Agar mata dapat melihat

sinyal listrik yang dihasilkan dalam retina harus diteruskan dalam pusat pengelihatan di otak.

Namun sel-sel saraf tidak berhubungan langsung satu sama lain ada celah kecil yang

memisahkan titik-titik sambung mereka, lalu terjadi perubahan energy listrik menjadi energy

kimia tanpa kehilangan informasi yang sedang dibawa dan dengan cara ini informasi diteruskan

dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya. Molekul kimia pengangkut ini yang terletak pada titik

sambungan sel-sel saraf berhasil membawa informasi yang datang dari mata. 2

Ketika dipindahkan ke saraf berikutnya sinyal ini diubah lagi menjadi sinyal listrik dan

melanjutkan perjalanannya ke tempat titik sambungan lainnya dengan cara ini sinyal berhasil

mencapai pusat pengelihatan pada otak. Disini sinyal tersebut dibandingkan dengan informasi

yang ada di pusat memori dan bayangan tersebut ditafsirkan maka akhirnya kita dapat melihat.2

GANGGUAN PADA MATA

1. Miopi

Miopi merupakan sebuah kerusakan refraktir mata dimana citra yang dihasilkan berada di

depan retina ketika akomodasi dalam keadaan santai. Sewaktu otot siliaris relaksasi, cahaya dari

15

Page 16: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

objek jauh di fokuskan di depan retina. Miopi dapat terjadi karena bola mata yang terlalu panjang

atau karena kelengkungan kornea yang terlalu besar sehingga cahaya yang masuk tidak

difokuskan secara baik dan objek jauh tampak buram. 5

Tidak ada mekanisme bagi miopia untuk mengurangi kekuatan lensanya karena memang

otot siliaris dalam keadaan relaksasi sempurna. Karena itu penderita miopi tidak mempunyai

mekanisme untuk memfokuskan bayangan dari objek jauh tegas di retina. Namun dengan

mendekatkan objeknya ke mata, bayangan akhirnya dapat difokuskan ke retina. Bila objek terus

didekatkan ke mata maka si penderita miopi dapat menggunakan mekanisme akomodasi agar

bayangan yang terbentuk tetap fokus dengan tetap di retina. Dengan demikian penderita miopi

memiliki titik jauh dan titik dekat yang terbatas untuk pengelihatan yang jelas.5

Penyebab miopi dapat bersifat keturunan, ketegangan visual atau faktor lingkungan.

Faktor herediter pada miopi pengaruhnya lebih kecil dari faktor ketegangan visual. Terjadinya

miopi lebih dipengaruhi oleh bagaimana seorang menggunakan pengelihatannya, dalam hal ini

orang lebih banyak menghabiskan waktu di depan computer atau seseorang yang menghabiskan

banyak waktunya dengan membaca tanpa istirahat akan lebih besar kemungkinannya untuk

menderita miopi.5

2. Hipermetropi

Hipermetropi disenut juga rabun dekat adalah kelainan refraksi mata dimana bayangan

dari sinar yang masuk ke mata jatuh dibelakang retina. Hal ini dapat disebabkan karena bola

mata terlalu pendek atau kelengkungan kornea yang kurang atau susunan lensa terlalu lemah saat

otot siliaris berkontraksi. Penderita hipermetropi tidak dapat membaca pada jarak yang normal

dan harus menjauhkan bahan bacaannya untuk dapat membaca jelas. Penderita juga akan sulit

untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan ketelitian tinggi.5

Tanda-tanda dari seseorang penderita hipermetropi adalah kesulitan untuk berkonsentrasi,

kesulitan melihat benda-benda dengan jarak dekat, mata tegang, kelelahan mata, sakit kepala dan

juga mata pedih.5

16

Page 17: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

Untuk mengatasi kelainan ini, otot siliaris berkontraksi untuk meningkatkan kekuatan

lensa. Oleh sebab itu penderita hipermetropi dengan menggunakan mekanisme akomodasi dapat

memfokuskan bayangan dari objek jauh di retina. Bila penderita itu menggunakan sebagian dari

kekuatan otot siliarisnya dalam melakukan akomodasi untuk melihat dengan tegas objek yang

mendekati mata sampai otot siliaris berkontraksi maksimum. Pada saat tersenut jarak objek Dari

mata yang berakomodasi maksimum disebut titik dekat pengelihatan.5

3. Astigmatisme

Astigmatisme merupakan kelainan pembiasan susunan lensa yang biasanya disebabkan

oleh kornea yang berbentuk lonjong atau lebih jarang yang disebabkan oleh lensa yang

berbentuk lonjong. Permukann lensa yang berbentuk bulat telur contoh dari lensa astigmatis.

Derajat kelengkungan dari pada bidang yang melalui sumbu pendek. Karena kelengkungan lensa

astigmatis pada suatu bidang lebih kecil dari lengkung pada bidang yang lian. Cahaya yang

mengenai bagian perifer lensa pada suatu sisi tidak dibelokkan sama kuatnya dengan cahaya

yang mengenai bagian perifer pada bidang yang lain. 5

Cahaya yang dipancarkan dari titik sumber dan berjalan melalui lensa astigmatis yang

lonjong. Jelaslah bahwa cahaya yang melalui lensa astigmatis tidak dibiaskan menjadi satu titik,

karena cahaya yang melalui suatu bidang dari lensa difokuskan jauh dari cahaya yang melalui

bidang yang lain. 5

Daya akomodasi mata tidak dapat mengkompensasi kelainan astigmatis, karena pada

akomodasi kengkung lensa mata berubah sama kuatnya di semua bidang. Pada waktu akomodasi

berhasil memperbaiki kelainan pembiasan pada suatu bidang, kelainan di bidang yang lain tetap

tidak dapat dikoreksi. Ini berarti setiap bidang memerlukan derajat akomodasi yang berbeda,

dengan perkataan lain kedua bidang tidak dapat diakomodasi pada saat yang bersamaan. Oleh

sebab itu pengelihatan tidak pernah tegas. 5

17

Page 18: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

4. Presbiopi

Dengan meningkatnya usia, lensa kehilangan elastisitasnya dan berubah menjadi relative

padat, sebagian disebabkan oleh denaturasi protein lensa secara progresif. Akibatnya

kemampuasn lensa untuk mencembung akan berkurang secara progresif, dan daya akomodasi

berkurang dari 14 dioptri menjadi kurang dari 2 dioptri pada umur 40-50 tahun. Pada keadaan

terakhir ini lensa dikatakan sama sekali tidak dapat berakomodasi, dan keadaan tersebut disebut

dengan presbiopias. 5

Sekali orang mengalami presbiopi, matanya akan terpaku permanen pada suatu jarak

yang hampir tidak berubah-ubah. Jarak pengelihatan ini bergantung pada keadaan fisik dari mata

orang tersebut. Mata orang itu tidak dapat lagi berakomodasi baik untuk pengelihatan dekat

maupun pengelihatan jauh. 5

KOREKSI

Cahaya yang melalui lensa konkaf akan disebarkan. Karena itu bila permukaan refraksi

mata mempunyai daya bias terlalu besar seperti pada miopi, kelebihan daya bias ini dapat

dinetralkan dengan meletakan lensa sferis konkaf di depan mata. Sebaliknya pada penderita

hipermetropi yang mempunyai susunan lensa terlalu lemah, pengelihatannya dapat diperbaiki

dengan menambah daya bias dari lensa konveks di depan mata. 5

Biasanya kekuatan lensa konkaf atau konveks yang diperlukan ditentukan dengan cara

trial and eror, yaitu dengan mula-mula meletakkan sebuah lensa kuat dan kemudian diganti

dengan lensa yang lebih kuat atau yang lebih lemah sampai diperoleh lensa yang memberikan

tajam pengelihatan terbaik. 5

Pada mata yang mengalami astigmatis dapat dianggapkan sebagai mata yang memiliki

susunan lensa yang terdiri atas dua lensa silindris berkekuatan berbeda yang diletakkan saling

tegak lurus. Karena itu, cara untuk koreksi astigmatis biasanay adalah secara trial and eror

menentukan lensa sferis yang cocok untuk mengkoreksi pembiasan pada suatu bidang dan

18

Page 19: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

setelah itu lensa silindris ditambah untuk mengoreksi kelainan pada bidang yang lain. Untuk hal

terakhir ini sumbu dan kekuatan lensa silindris harus ditetapkan. 5

Sedangkan untuk penderita presbiopi, koreksi hanya dapat dilakukan dengan memberikan

lensa bantuan di depan mata yang berupa lensa bifokus. Dimana pada bagian atasnya merupakan

lensa untuk pengelihatan jauh, sedangkan lensa yang dibawahnya digunakan untuk pengelihatan

dalam jarak dekat. 5

KESIMPULAN

Hipotesis diterima, penurunan kemampuan pengelihatan mata dipengaruhi oleh faktor

usia seseorang.

Mata adalah organ pengelihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang

paling sederhana adalah untuk mengetahui apakah lingkungan sekitarnya terang atau gelap. Mata

yang kompleks digunakan untuk memberikan pengertian visual.

Fungsi mata yang terutama adalah sebagai indera pengelihatan. Mata dibentuk untuk

menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina, lantas dengan perantara serabut-serabut

nervus optikus mengalihkan rangsang ini ke pusat pengelihatan otak untuk ditafsirkan.

Bola mata dibagi menjadi dua bagian oleh lensa, yaitu segmen anterior dan segmen

posterior. Segmen posterior dibagi lagi menjadi daerah vitreosa anterior dan daerah vitreosa

posterior oleh pars plana. Segmen anterior mata berisi kornea, kamera oculi anterior (cairan

mata) yang berisi humor aqueous (cairan mata), kamera okuli posterior, iris, lensa, korpus siliaris

dan zonula. Segmen posterior berisi korpus vitreous, retina, koroid, sclera, saraf optikus dan

arteri sentralis.

Umumnya mata dilukiskan sebagai bola, tetapi sebenarnya bentuknya adalah lonjong dan

bukan bulat seperti bola. Bola mata memiliki garis mengenah kira-kira 2,5 cm dengan bagian

depan yang bening dan terdiri dari tiga lapisan utama yaitu lapisan luar (tunika fibrosa), lapisan

tengah (tunikas vaskulosa / uvea), dan lapisan dalam (tunika nervosa / retina).

19

Page 20: Struktur Makroskopik dan Mikroskopik Mata  serta Peranan Kacamata

Pada bilik anterior terdapat suatu ruang yang disebut kamera okuli anterior yaitu yang

terletak diantara kornea dan iris. Sedangkan pada bilik posterior terdapat suatu ruang yang

disebut kamera okuli posterior yaitu yang terletak diantara iris dan lensa. Baik bilik anterior

maupun posterior didalamnya diisi oleh suatu cairan yang disebut dengan aqueus humor.

Aqueus humor merupakan suatu cairan yang berasal dari badan siliari yang diserap

kemudian kembali ke dalam aliran darah pada sudut antara iris dan kornea melalui vena halus

yang dikenal sebagai saluran Schlemm.

Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikirimkan ke otak untuk

memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim balik

sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar iria yang harus mengerut. Bagian mata

lainnya yang bekerja bersamaan dengan struktur ini adalah lensa. Lensa bertugas memfokuskan

cahaya yang masuk mata pada lapisan retina di bagian belakang mata. Karena otot-otot

disekeliling lensa cahaya yang datang ke mata dari berbagai sudut dan jarak berbeda dapat

difokuskan ke retina. Gangguan pada mata yaitu miopi, hipermetropi, astigmatisme dan

presbiopi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Mata. 31 Maret 2012. Diunduh dari : http://id.wikipedia.org/wiki/mata. 10 April 2012

2. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta : PT GRAMEDIA ; 2009.h.213-

35

3. Gunaedi. Perioperatif medis. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2007.h.22-35

4. Utami HP. Mengenal cahaya dan optik. Jakarta : Ganeca Exact ; 2007.h.26-45

5. Guyton. Fisiologi kedokteran. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2009.h.1-25

6. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed 2. Jakarta. EGC ; 2001.h.213-5

20