Top Banner
i STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA DIREKTORAT SABHARA SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi sebagian dari Syarat-syarat Guna Memperoleh Derajat S1 Psikologi Oleh : FAUZUN KHUSNUL KHOFIANA 14320041 Halaman Judul PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2018
164

STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

Jun 09, 2022

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

i

STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA

ANGGOTA DIREKTORAT SABHARA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial

Budaya Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi sebagian dari Syarat-syarat

Guna Memperoleh Derajat S1 Psikologi

Oleh :

FAUZUN KHUSNUL KHOFIANA

14320041

Halaman Judul

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2018

Page 2: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Page 3: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

iii

HALAMAN PERNYATAAN

Page 4: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala atas takdir-Nya yang

menciptakan saya terlahir di dunis ini dan atas seluruh petunjuk kepada hati ini

untuk selalu senantiasa mengingat rahmat dan hidayah-Nya sehingga kumpulan

goresan kecil ini dapat terselesaikan Karya ini kupersembahkan untuk orang-

orang terbaik di hati :

Bapak Triyanta dan Ibu Hanisayekti

Jika ada kata yang lebih tinggi dari terima kasih dan maaf itu pasti banyak untuk

kalian. Terima kasih atas cinta, kasih sayang, pengorbanan, dan dukungan yang

tak akan pernah bisa aku balas. Semua hal yang terjadi di hidupku ini tidak

terlepas dari doa dan restu kalian.

Page 5: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

v

HALAMAN MOTTO

عين ل ع ل ى الخ اش ير ة إ ب ا ل ك ه ن إ و ة الصل و لصبخ وا ب ين ت ع و اسخ

“Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu

sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusuk” (QS, Al-Baqara : 45)

“Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang.

Teman yang paling setia hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh”

(Andrew Jackson)

Page 6: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

vi

PRAKATA

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Segala puji penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanallahu wata’ala,

Tuhan dari segala Tuhan. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad

salallahu’alaihi wassalam, beserta keluarga, para sahabat, dan pengikut-

pengikutnya yang shaleh hingga hari kiamat. Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji

syukur kehadirat Allah subhanahu wata’ala atas segala rahmat dan karunia yang

tercurah. Berkat segala petunjuk dan tuntunan dari Allah subhanahu wata’ala,

penulis diberikan kekuatan, kegigihan, inspirasi dan juga kemudahan sehingga

pada akhirnya karya sederhana ini dapat terselesaikan. Selama proses penyusunan

skripsi ini, penulis menyadari telah melibatkan banyak pihak yang dengan ikhlas

membantu, baik berupa tenaga, motivasi, arahan, masukan, dan doa hingga skripsi

ini tersusun. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. Rer. Nat. Arief Fahmie, S.Psi., MA., Psikolog. Selaku Dekan

FPSB Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam

Indonesia.

2. Ibu Mira Aliza Rachmawati, S.Psi, M.Psi, Psikolog selaku Ketua Program

Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam

Indonesia.

Page 7: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

vii

3. Ibu Rina Mulyati, S.Psi., M.Si., Psikolog. Selaku Dosen Pembimbing skripsi

yang telah tulus dan sabar dalam membimbing, dan memberikan waktu luang,

tenaga, pikiran dan arahan selama penyusunan skripsi.

4. Ibu Endah Puspitasari S.Psi., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan bimbingan dan waktunya.

5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam

Indonesia atas ilmu dan pelajaran yang telah diamalkan penulis.

6. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas

Islam Indonesia yang telah membantu penulis dari awal masa studi hingga

terselesainya tugas akhir ini.

7. Para subjek dalam penelitian ini, terima kasih atas kerja sama dan bantuan

yang diberikan selama proses penelitian.

8. Bapak Triyanta dan Ibu Hanisayekti yang telah menjadi orang tua terhebat

bagi penulis. Terima kasih atas segala cinta dan kasih sayang ketulusan dan

pengorbanan dalam merawat dan mendidik penulis dari awal kehidupan

sampai sekarang, perhatian dan untaian doa yang selalu dipanjatkan setiap

waktu. Semoga penulis selalu dapat membahagiakan dan membuat tersenyum

Bapak dan Ibuk.

9. Kakak Fazar Khorik Nur Hidayah beserta keluarga, bagi penulis terima kasih

atas segala doa, dukungan baik materi maupun non-materi, serta pelajaran-

pelajaran hidup yang telah diberikan kepada penulis yang berguna dalam

proses pengerjaan skripsi ini. Semoga kita selalu bisa untuk membuat Bapak

dan Ibuk tersenyum dan bisa berbakti hingga akhir hayatnya.

Page 8: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

viii

10. Ihda, Firda, Anin, Rizka, terima kasih telah menjadi sahabat-sahabat pertama

dalam perkuliahan hingga saat ini bagian hidup penulis dalam mengarungi

pendidikan di Yogyakarta.

11. Sahabat-sahabat NAHAR TRAVEL GROUP yang selalu terlibat dalam setiap

kehidupan penulis, yang selalu memberikan keceriaan dan pelajaran-

pelajaran hidup bagi penulis. Terimakasih atas semua dukungan, doa, dan

waktunya serta terima kasih atas komitmen untuk selalu bisa berbagi dengan

orang lain. Insyaa Allah setiap kebaikan pasti ada jalannya.

12. Teman-teman kos Putri Rahayu (Mb Lisyana, Mb Ningrum, Ova, Nabilla,

Afifah, Mb Fifi, Riri, Mbonjeng si oren) terima kasih telah banyak membantu

dalam proses kehidupan yang panjang dalam dunia perkuliahan.

13. Terimakasih Rahmona Hidayati dan Arrie Widya karena sudah membantu

penulis dalam proses pengerjaan skripsi tiada kata yang lebih besar dari pada

terima kasih dan doa yang tulus dari penulis.

14. Terimakasih kepada Tim Biro Psikologi SDM Polda DIY (Pak Nur, Pak

Nana, Bu Theresia, Bu Rosa, Bu Eni, Pak Pandi, Pak Kabag, Pak Muchtar,

Pak Andi, Pak Danar) yang telah berbagi saran, kritik, dan semangat bagi

penulis.

15. Teman-teman seperjuangan psikologi angkatan 2014 yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu. Terimakasih untuk pengalaman dalam perkuliahan luar

biasa.

Page 9: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

ix

16. Teman-teman KKN UNIT 258 Magelang, Lulu, Dea, Tiara, Vina, Gheba,

Sofi, Rachman, dan Fauzan terima kasih untuk kenangan selama satu bulan

yang tak bisa dilupakan, Ayok nongkrong dan seru-seruan lagi.

17. Teman-teman KOGNISIA yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Terima kasih atas pengalaman organisasi yang menyenangkan dan penuh

keceriaan.

18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semua itu karena

Allah yang mengatur segalanya. Semoga Allah membalas semua kebaikan

dengan balasan yang sebaik-baiknya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Yogyakarta, Maret 2018

Penulis

Page 10: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................................iv

HALAMAN MOTTO ......................................................................................................... v

PRAKATA ..........................................................................................................................vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xiv

INTISARI .......................................................................................................................... xv

BAB 1 PENGANTAR ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1

B. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 8

C. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 8

D. Keaslian penelitian .............................................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 12

A. Keterikatan Kerja ............................................................................................... 12

1. Pengertian Keterikatan Kerja ....................................................................... 12

2. Aspek-aspek Keterikatan Kerja .................................................................... 13

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterikatan kerja ................................... 18

B. Stres Kerja ......................................................................................................... 24

1. Pengertian Stres Kerja .................................................................................. 24

2. Aspek-aspek Stres Kerja............................................................................... 25

C. Dinamika Psikologis .......................................................................................... 28

D. Hipotesis ............................................................................................................ 30

BAB III METODE PENELITIAN.................................................................................... 31

A. Identifikasi Variabel Penelitian ......................................................................... 31

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian .......................................................... 31

C. Subjek Penelitian ............................................................................................... 32

Page 11: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

xi

D. Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 32

1. Skala Keterikatan Kerja ................................................................................ 33

2. Skala Stres Kerja .......................................................................................... 34

E. Validitas dan Realibilitas ................................................................................... 35

1. Validitas........................................................................................................ 35

2. Reliabilitas .................................................................................................... 35

F. Metode Analisis Data ........................................................................................ 36

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ................................................ 37

A. Orientasi Kancah dan Persiapan ........................................................................ 37

1. Orientasi Kancah .......................................................................................... 37

2. Persiapan Penelitian ..................................................................................... 41

B. Laporan Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 44

C. Hasil Penelitian .................................................................................................. 45

1. Deskripsi Subjek Penelitian .......................................................................... 45

2. Deskripsi Data Penelitian ............................................................................. 46

3. Uji Asumsi .................................................................................................... 48

4. Uji Hipotesis ................................................................................................. 49

5. Analisis Tambahan ....................................................................................... 50

D. Pembahasan ....................................................................................................... 58

BAB V PENUTUP............................................................................................................ 63

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 63

B. Saran .................................................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 66

LAMPIRAN ...................................................................................................................... 71

Page 12: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Distribusi Butir Aitem Skala Keterikatan Kerja ..................................... 34

Tabel 2. Distribusi Butir Aitem Skala Stres Kerja ................................................ 34

Tabel 3. Distribusi Aitem Skala Keterikatan Kerja Setelah Uji Coba .................. 43

Tabel 4. Distribusi Aitem Skala Stres Kerja Setelah Uji Coba ............................. 44

Tabel 5. Deskripsi Subjek Penelitian .................................................................... 45

Tabel 6. Kategorisasi Berdasarkan Norma Persentil............................................. 46

Tabel 7. Kategorisasi Berdasarkan Skor ............................................................... 46

Tabel 8. Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 48

Tabel 9. Hasil Uji Linieritas .................................................................................. 48

Tabel 10. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................ 49

Tabel 11. Analisis Tambahan Uji Korelasi Berdasarkan Jenis Kelamin .............. 50

Tabel 12. Analisis Tambahan Uji Korelasi Berdasarkan Keterikatan Kerja ........ 51

Tabel 13. Analisis Tambahan Uji Korelasi Berdasarkan Stres Kerja ................... 51

Tabel 14. Analisis Tambahan Uji Korelasi Berdasarkan Pendidikan Terakhir .... 52

Tabel 15. Analisis Tambahan Uji Beda Keterikan Kerja antara laki-laki dan

perempuan ............................................................................................ 53

Tabel 16. Analisis Tambahan Uji Beda Stres Kerja laki-laki dan perempuan...... 53

Tabel 17. Analisis Tambahan Uji Anova Keterikatan Kerja Berdasarkan Lama

Kerja ..................................................................................................... 54

Tabel 18. Analisis Tambahan Uji Anova Stres Kerja Berdasarkan Lama Kerja .. 54

Tabel 19. Analisis Post Hoc Keterikatan Kerja Berdasarkan Lama Kerja ......... 55

Tabel 20. Analisis Post Hoc Stres Kerja Berdasarkan Stres Kerja ....................... 55

Page 13: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

xiii

Tabel 21. Analisis Tambahan Uji Anova Keterikatan Kerja Berdasarkan

Pendidikan Terakhir ............................................................................. 56

Tabel 22. Analsisi Tambahan Uji Anova Stres Kerja Berdasarkan Pendidikan

Terakhir ................................................................................................ 56

Tabel 23. Analisis Post Hoc Keterikatan Kerja Berdasarkan Pendidikan Terakhir 56

Tabel 24. Analisis Post Hoc Stres Kerja Berdasarkan Pendidikan Terakhir ........ 57

Page 14: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Skala Try Out ............................................................................... 66

Lampiran 2 Tabulasi Data Try Out Keterikatan Kerja .................................... 74

Lampiran 3 Tabulasi Data Try Out Stres Kerja .............................................. 77

Lampiran 4 Hasil Try out Validitas dan Realibilitas Keterikatan Kerja ......... 80

Lampiran 5 Hasil Try Out Validitas dan Realibilitas Stres Kerja ................... 86

Lampiran 6 Skala Penelitian ........................................................................... 89

Lampiran 7 Tabulasi Data Penelitian Keterikatan Kerja ................................ 97

Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian Stres Kerja ........................................... 102

Lampiran 9 Deskripsi Responden ................................................................... 107

Lampiran 10 Uji Asumsi ................................................................................. 111

Lampiran 11 Uji Hasil Analisis Tambahan ..................................................... 116

Lampiran 12 Surat Izin Penelitian ................................................................... 145

Lampiran 13 Surat Selesai Penelitian ............................................................. 146

Page 15: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

xv

STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA

DIREKTORAT SABHARA

Fauzun Khusnul Khofiana

Rina Mulyati

INTISARI

Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dan

keterikatan kerja dan hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan negatif

antara stres kerja dan keterikatan kerja. Subjek penelitian adalah anggota

Direktorat Sabhara di Polda DIY. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini

adalah skala stres kerja (Roobins, 2008) dan skala keterikatan kerja Utrecht Work

Engagement Scale (Schaufeli & Bakker, 2003). Analisa data menggunakan

Product Moment dari Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat

korelasi negatif yang signifikan antara stres kerja dan keterikatan kerja, dimana

semakin tinggi stres kerja maka semakin rendah keterikatan kerja, sebaliknya

semakin rendah stres kerja maka semakin tinggi keterikatan kerja (r = -0.690, p <

0,000).

Kata kunci: stres kerja, keterikatan kerja, Sabhara

Page 16: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

xvi

STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA

DIREKTORAT SABHARA

Fauzun Khusnul Khofiana

Rina Mulyati

Abstrack

This study aims to explore the correlation between work stress and work

engagement and the hyphotheses of this research that there is a negative

correlation between work stress and work engagement. Participants of this

research are 145 members of Sabhara Directorate at Polda DIY. Data were

colleted using Work Stress (Roobins, 2008) and Utrecht Work Engagement Scale

(Schaufeli & Bakker, 2003). Data were analized using Spearman Product

Moment. The results shows that there is a significant negative correlation between

work stress and work engagement, the lower work stress then the higher work

engagement and vice versa (r = -0.690, p <0,000).

Keywords: Job Stress, Work Engagement, Sabhara

Page 17: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

1

BAB 1

PENGANTAR

A. Latar Belakang Masalah

Polisi Indonesia (Polri) merupakan salah satu institusi penegak hukum yang

bertugas melindungi dan mengayomi masyarakat. Polri sebagaimana diamanatkan

dalam Pasal 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 memiliki tugas pokok yang

meliputi antara lain; memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,

menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan

masyarakat. Dalam melaksanakan tugas sebagai Polri untuk melindungi dan

mengayomi masyarakat dibagi menjadi lima satuan fungsi utama yaitu fungsi

teknis Samapta Bhayangkara (Sabhara), fungsi teknis lalu lintas, fungsi teknis

binamitra (Binmas), fungsi teknis reserse dan fungsi teknis intelejan keamanan.

Teknis satuan Sabhara Polri memiliki fungsi teknis operasional Polri yang

mengemban tugas utama yang bersifat pencegahan (http:/museum.polri.go.id).

Dengan tugas pokok yaitu memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan

kepada masyarakat, meniadakan unsur kesempatan atau peluang bagi anggota

masyarakat yang berniat melakukan pelanggaran hukum, melaksanakan tindakan

represif tahap awal serta bentuk gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat

(kamtibmas), melaksanakan penegakan hukum terbatas (Gakkumtas),

pemberdayaan dukungan satwa, melaksanakan Search And Rescue (SAR).

Fungsi lainnya adalah fungsi teknis lalu lintas, meliputi segala usaha,

pekerjaan dan kegiatan dalam pengendalian lalu-lintas untuk mencegah dan

Page 18: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

2

meniadakan segala bentuk gangguan serta ancaman agar terjamin keamanan,

ketertiban, keselamatan dan kelancaran lalu-lintas di jalan umum. Fungsi teknis

binamitra, fungsi ini mendekati fungsi humas, adalah menjalankan peran sebagai

humas kepada masyarakat. Fungsi teknis reserse, fungsi ini akan bekerja apabila

telah terjadi suatu tindak pidana. Bertugas mengumpulkan barang bukti, bertujuan

untuk mengungkap kasus yang telah terjadi mulai dari awal sampai akhir. Setelah

bukti terkumpul, menangkap tersangka, kemudian bersama-sama alat bukti yang

telah terkumpul, diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum. Fungsi yang terakhir yaitu

fungsi teknis intelijen keamanan, fungsi ini adalah mata dan telinganya lembaga

kepolisian. Mendengar dan melihat semua gejala dan keluhan-keluhan masyarakat

mulai dari naiknya harga minyak tanah, sampai mungkin celetukan kecil teroris

saat belanja bahan peledak. Menghasilkan laporan informasi yang nantinya akan

dialihkan kepada fungsi yang berkaitan untuk meredam supaya tidak meningkat

menjadi ancaman faktual/nyata (www.divhumaspolri.com).

Fungsi Sabhara memiliki tugas yang paling banyak dan ini sesuai dengan

hasil wawancara dengan salah satu narasumber. Salah satu contoh tugas Sabhara

yaitu melaksanakan Turjawali (pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli)

dan pengamanan kegiatan masyarakat dan instasi pemerintah, obyek vital,

penanganan tipiring (tindak pidana ringan), pengendalian massa dalam rangka

pemeliharaan keamanan, ketertiban masyarakat, pengamanan markas dan TPTKP

(http://www.polrestasamarinda.com).

Fungsi Sabhara yang lain adalah pengendalian massa (demo & kerusuhan

massa), pengayoman dan pelayanan, pertolongan dan penertiban masyarakat

Page 19: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

3

(Anonim, 2006). Melihat peranan dan fungsi Sabhara di dalam dunia kepolisian,

anggota Sabhara perlu memberikan hasil kinerja yang maksimal. Untuk

memberikan kinerja yang baik, anggota Sabhara juga memerlukan perasaan puas,

antusias, dan keterlibatan penuh ketika melaksanakan pekerjaannya.

Dengan adanya tugas yang berat dan banyak Sabhara bisa mengalami

kelelahan fisik dan psikologisnya terganggu. Dampaknya adalah kinerja menjadi

tidak optimal bahkan bisa menimbulkan penganianyaan. Contohnya, anggota

Sabhara melakukan penganiayaan terhadap 5 remaja diduga seorang anggota

Sabhara tersebut dalam keadaan mabuk. Selayaknya sebagai seorang anggota

Sabhara seharusnya memberikan rasa aman dan nyaman bukan sebaliknya

menjadi pelaku pidana (www.beritamanado.com). Kasus lainnya adalah anggota

Sabhara yang dihentikan karena kasus penggunaan narkoba dan penipuan. Akibat

kasus tersebut ia harus diberhentikan secara tidak hormat karena sudah melanggar

kode etik yang sudah diterapkan dalam sebuah instansi kepolisian.

(http://tribunnews.com/).

Dari hasil wawancara responden mengatakan bahwa responden sering tidak

mengikuti apel di pagi hari dikarenakan malas yang sebenarnya bersifat wajib,

saat jam kerja berada di kantin, dan bolos kerja. Adanya apel juga menandakan

adanya suatu kedisiplinan pada kesatuan Polisi. Namun, dilihat dari sini

menunjukkan bahwa responden tidak mengikuti upacara apel tersebut. Dari hasil

wawancara juga menyatakan bahwa responden sering di kantin saat menunggu

perintah. Jadi responden hanya menunggu perintah saat tugas datang.

Page 20: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

4

Berdasarkan hasil wawancara tersebut anggota Sabhara memiliki masalah

yang berkaitan dengan keterikatan kerja yaitu tidak adanya hubungan yang penuh

terhadap instansi tersebut yaitu mengacu pada kondisi dimana individu memiliki

rasa konsentrasi penuh, menjadi gembira karena menikmati dalam suatu pekerjaan

(Schaufeli dan Bakker, 2004). Berdasarkan jawaban wawancara terhadap

responden yaitu responden tidak menikmati pekerjaannya karna responden sering

mangkir di kantin pada waktu tertentu ketika sedang pada saat jam kerja. Dibagian

Instansi Polri sudah diberikan jam istirahat untuk para anggotanya. Kemudian, pada

individu yang memiliki rasa kebermaknaan, antusias, inspiratif, kebanggaan dan

tantangan untuk mengerjakan pekerjaan. Responden mengatakan bahwa tidak ada

rasa antusias pada pekerjaannya karena responden sering bolos. Hasil pernyataan-

pernyataan tersebut bahwa ada masalah pada keterikatan kerja. Adanya masalah

tersebut maka akan berdampak pada pekerjaan yaitu tidak akan terselesainya

pekerjaan dengan baik serta terjadinya penurunan pelayanan terhadap masyarakat.

Hal tersebut juga didukung oleh penelitian oleh Hartet, Schmidt, dan Hayes

(2002) menemukan fakta bahwa keterikatan kerja memberikan sumbangan efektif

sebesar 16% terhadap profitabilitas, 18% pada produktivitas, 25% terhadap

penurunan tingkat turnover yang tinggi, 49% terhadap penurunan tingkat turnover

yang rendah, 37% terhadap penurunan ketidakhadiran, dan 60% pada kualitas

kerja.

Berdasarkan kasus mengenai seorang anggota Sabhara di Mapolres yang

dipecat karena sering tidak hadir “mangkir” dari tugasnya tersebut harus dipecat

karena tidak ada saat bertugas dan ketidakhadirannya tanpa memberikan alasan

(www.tribunews.com). Kasus yang sama juga terjadi seorang anggota polisi dari

Page 21: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

5

Polres dipecat dari kesatuannya karena sering tidak hadir atau membolos dalam

melaksanakan tugas (www.fajarnews.com). Walaupun kasus di atas bukan sebuah

tindakan suatu kriminal akan tetapi kasus tersebut menyangkut pada keterikatan

kerja.

Menurut Schaufeli dan Bakker (2004) keterikatan kerja dapat dipengaruhi

oleh job resources (sumber kerja) merupakan sumber fisik, sosial, dan psikologis

atau organisasional dari pekerjaan yang mampu mengurangi tuntutan pekerjaan,

memberikan pengaruh pada pencapaian tujuan, dan menstimulasi pengembangan

dan pembelajaran. Sedangkan job demands (tuntutan kerja) merupakan tuntutan

pekerjaan yang mengacu pada keadaan psikologis individu. Salah satu bagian

terpenting yang dapat mempengaruhi keterikatan kerja adalah tuntutan kerja

(Bakker, 2011). Tuntutan kerja merupakan sesuatu hal yang harus diselesaikan

menurut Jones dan Fletcher (Schaufeli & Bakker, 2004). Tuntutan kerja mengacu

pada bebarapa aspek yaitu aspek fisik, mental, sosial dan organisasi dari sebuah

pekerjaan. Bentuk dari tuntutan kerja salah satunya yaitu tuntutan fisik Demerouti,

Bakker, Nachreiner, dan Schaufeli (Schaufeli & Bakker, 2004), tuntutan mental

dan emosi (Bakker, 2011), serta beban kerja dan stres kerja (Schaufeli & Bakker

2004).

Kitaoka dan Higashiguchi (Anwarsyah, 2012) menyatakan bahwa semakin

tinggi tuntutan kerja maka semakin tinggi stres kerja seseorang. Menurut

Koesmoro (2007) juga mengungkapkan hal yang sama bahwa tuntutan kerja

berpengaruh positif dengan stres kerja. Menurut National Safety Council

(Pramata, 2012) terdapat daftar pekerjaan yang lebih menyebabkan stres, yaitu

Page 22: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

6

pegawai pos, pialang saham, jurnalis, pilot pesawat, manajer tingkat menengah,

sekretaris, polisi, perawat, petugas customer service, pelayan, guru, penambang,

pengatur lalu lintas, pemadam kebakaran dan paramedis.

Kreitner dan Kinicki (2005) mendefinisikan bahwa stres sebagai respon

adaptif dihubungkan dengan karaktersitik dan atau proses psikologis individu,

yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan eksternal, situasi, atau

peristiwa yang menempatkan tuntutan psikologis atau fisik khusus pada

seseorang. Menurut Scharbracq (2003), mengatakan stres kerja merupakan suatu

respon hilangnya kendali terhadap suatu kinerja. Menurut penelitian Pujiastuti dan

Heryadi (2014) menjelaskan sebanyak 66,7% anggota Shabara Polda DIY

mengalami stres kerja yang tinggi. Kondisi stres kerja yang dialami oleh polisi

dapat mengakibatkan terjadinya gangguan baik secara fisik, psikologis, maupun

perilaku. Kondisi stres kerja yang dialami polisi dapat memberikan efek tertentu

terhadap perilakunya, salah satunya yakni terjadinya perilaku agresi pada saat

menjalankan tugas. Polisi yang mengalami gangguan emosi, akan enggan

menerima tanggung jawab dari pekerjaannya dan pekerjaannya menjadi tidak

selesai karna dalam keadaan stres kerja.

Penelitian yang dilakukan oleh Putra (2016) yang mengatakan bahwa stres

kerja yang dialami oleh angota kepolisian dapat mengakibatkan kejadian yang

melanggar kode etik kepolisian. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskominfo

Bid Humas Polda Metro Jaya, dampak terjadinya stres kerja pada anggota Polisi

fungsi Sabhara termasuk alkoholisme, bunuh diri, bahkan pembunuhan terhadap

orang lain. Terdapat kasus penembakan istri oleh anggota polisi fungsi Sabhara

Page 23: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

7

yang disebabkan oleh pertengkaran rumah tangga disaat sang suami baru saja

pulang dinas (www.vivanews.com).

Menurut Miller dan Philiip (dalam Naqvi, 2013) stres kerja adalah suatu

perasaan yang menekan atau rasa tertekan yang dialami karyawan dalam

menghadapi pekerjaannya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, anggota

Sabhara rentan mengalami stres kerja khususnya Sabhara dapat dipicu oleh

beberapa hal, beberapa diantaranya adalah faktor kerja dan tugas, faktor keluarga,

dan yang lebih vital adalah faktor ekonomi. Berdasarkan wawancara dari segi jam

kerja, Polisi fungsi Sabhara memiliki jam kerja hingga 24 jam dan melebihi

standar jam kerja yaitu 8 jam per hari. Tentunya menghambat anggota Sabhara

untuk beristirahat bahkan menghabiskan waktu bersama dengan keluarga.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Marchelia (2014), menemukan fakta

bahwa pekerja yang bekerja pada shift malam, cenderung mengalami stres kerja

yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja yang melakukan pekerjaan dishift

pagi. Hal ini menunjukkan bahwa anggota Sabhara yang bekerja hingga larut

malam untuk melakukan turjawali pada masyarakat, memiliki kecenderungan

untuk mengalami stres kerja yang tergolong tinggi.

Alasan peneliti ini menggunakan stres kerja sebagai variabel bebas dan

keterikatan kerja sebagai variabel tergantung karena peneliti memiliki asumsi

bahwa stres kerja dapat mempengaruhi keterikatan kerja. Berdasarkan uraian yang

telah dikemukakan di atas, maka pernyataan dari peneliti yaitu “Bagaimana stres

kerja berhubungan dengan tinggi rendahnya keterikatan kerja pada anggota

Direktorat Sabhara Polda DIY”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka

Page 24: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

8

penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dimana subjek terlibat

dalam penelitian ini yaitu anggota Direktorat Sabhara Polda DIY.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan

stres kerja dan keterikatan kerja pada anggota Direktorat Sabhara Polda DIY.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru dan

memberi masukan terhadap teori dibidang Psikologi Industri dan Organisasi

terkait hubungan stres kerja dengan keterikatan kerja pada anggota Direktorat

Sabhara Polda DIY.

2. Manfaat Praktis

Dapat dimanfaatan bagi Polri untuk memperhatikan faktor keterikatan kerja

dalam meningkatkan sumber daya manusia khususnya dalam mengurangi

tingkat stres kerja.

D. Keaslian Penelitian

Fokus penelitian ini adalah pada variabel keterikatan kerja. Ada beberapa

penelitian yang memiliki tema keterikatan kerja seperti penelitian yang pernah

dilakukan Farizi (2015) membahas hubungan antara quality of worklife dengan

work engagement yang melibatkan 65 subjek karyawan perusahaan milik negara.

Penelitian tersebut menggunakan teori dan alat ukur Bakker (Utrecth Work

Page 25: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

9

Engagement Scale) untuk work engagement dan Easton dan Van Larr untuk

quality of worklife. Hasil penelitian tersebut adanya hubungan positif antara work

engagement dan quality of worklife.

Hadi dan Indrianti (2012) melakukan penelitian mengenai hubungan

antara modal psikologis dengan keterikatan kerja pada perawat di instansi rawat

inap rumah sakit jiwa menur surabaya yang melibatkan 68 perawat di Menur

Surabaya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan alat ukur buatan sendiri. Hasil

dari penelitian tersebut bahwa tidak terdapat hubungan antara modal psikologis

dengan keterikatan kerja pada perawat di instansi rawat inap rumah sakit jiwa

Menur Surabaya.

Selain itu, pada penelitian ini akan menggunakan stres kerja sebagai

variabel bebasnya. Salah satu peneliti mengenai stres kerja ini dari penelitian

diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Sitepu (2016) yang mengenai

hubungan beban kerja dengan stres kerja. Penelitian ini menyatakan bahwa

terdapat hasil hubungan positif antara beban kerja dengan stres kerja pada polisi.

Artinya semakin tinggi beban kerja makan semakin tinggi stres kerjanya.

Kemudian, Putra (2016) melakukan penelitian mengenai hubungan antara

makna kerja dengan stres kerja. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan

bahwa terdapat hubungan negatif antara makna kerja dengan stres kerja, dikatakan

bahwa semakin rendah beban kerja maka semakin tinggi stres kerja anggota polisi

fungsi Sabhara.

Page 26: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

10

Penelitian dibawah ini merupakan penelitian yang sama variabel

tergantung dan variabel bebas yang telah dilakukan oleh peneliti lain dan sebagai

pembanding dari peneliti yang pernah diteliti sebagai berikut:

1. Keaslian topik

Variabel tergantung yang digunakan dalam penelitian adalah keterikatan

kerja yang akan dikaitkan dengan stres kerja sebagai variabel bebas. Topik ini

berbeda dengan beberapa penelitian sebelumnya yang membahas mengenai

keterikatan kerja, seperti penelitian yang dilakukan oleh Farizi (2015) yang

meneliti tentang hubungan quality of worklife dengan work engagement.

Sehingga terdapat perbedaan pada penelitian ini, keterikatan kerja yang akan

dikaitkan dengan stres kerja.

2. Keaslian teori

Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori keterikatan kerja

dari Schaufeli dan Bakker (2003) dan stres kerja dari Robbins dan Judge

(2008). Oleh karena itu, peneliti ini menggunakan teori dari penelitian yang

pernah dilakukan dari peneliti-peneliti sebelumnya tentang keterikatan kerja

dengan variabel stres kerja sebagai variabel bebas yang membedakan

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.

3. Keaslian alat ukur

Penelitian ini menggunakan alat ukur skala keterikatan kerja dan skala

stres kerja dalam bentuk kuesioner. Skala untuk variabel tergantung

menggunakan aitem-aitem yang mewakili setiap aspek keterikatan kerja oleh

Schaufeli dan Bakker (2003). Pada skala untuk variabel bebas berupa aitem-

Page 27: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

11

aitem yang mewakili disetiap aspek stres kerja yang dikembangkan oleh

Robins dan Judge (2008).

4. Keaslian subjek penelitian

Penelitian mengenai keterikatan kerja dan stres kerja dengan subjek

karyawan perusahaan milik negara yang sebelumnya dilakukan oleh Farizi

(2015), sedangakan pada penelitian ini adalah anggota Direktorat Sabhara

Polda DIY.

Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa

penelitian ini bersifat asli dan memiliki perbedaan-perbedaan yang ada pada

penelitian sebelumnya berupa dari topik yang berbeda, teori, alat ukur yang

digunakan serta perbedaan subjek yang digunakan walaupun sama-sama anggota

Sabhara, tetapi penelitian ini menggunakan subjek anggota Sabhara di Polda DIY

untuk menilai bagaimana hubungan stres kerja dan keterikatan kerja pada anggota

Sabhara tersebut.

Page 28: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Keterikatan Kerja (Work Engagement)

1. Pengertian Keterikatan Kerja

Keterikatan kerja berasal dari work engagement yang artinya adalah

keterlibatan aktif seorang karyawan dalam pekerjaannya yang ditandai

dengan rasa semangat dan fokus terhadap pekerjaan tersebut menurut Bakker

dan Scaufeli (2004). Sedangkan menurut Kahn (1990) keterikatan kerja

adalah konsep yang berfokus pada bagaimana proses psikologi yang

dirasakan oleh individu ketika bekerja atau ketika berhadapan dengan hal-hal

yang berkaitan dengan pekerjaan yang dapat membentuk cara individu dalam

mengekspresi dirinya ketika bekerja secara fisik, kognitif, maupun emosional.

Selain itu menurut Maslach dan Leiter (1997) mengasumsikan bahwa

keterikatan kerja berkarakteristik energi, keterlibatan penuh, dan efikasi,

dimana karyawan memiliki rasa semangat dan melakukan aktifitas kerja

secara efektif dan melihat diri sendiri mampu menangani sepenuhnya tuntutan

pekerjaan.

Menurut Harter, Schmidt dan Hayes (2002) yang mendefinisikan

keterikatan kerja sebagai keterlibatan individu dan kepuasan dalam bekerja.

Menurut Robbin dan Judge (2008) mengemukakan keterikatan kerja adalah

sebuah keterlibatan, kepuasan, dan antusiasme individu dengan pekerjaan

yang dilakukan. Definisi lain yang dikemukakan Kahn (1990), keterikatan

Page 29: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

13

kerja merupakan pemanfaatan anggota dan organisasi pada suatu peran

kerjanya. Hal ini dalam keterikatan kerja, pekerja dapat mengekspresikan

dirinya baik secara fisik, kognitif, maupun emosional saat bekerja.

Menurut Schaufeli, Taris dan Bakker (2006) menjelaskan keterikatan

kerja adalah suatu yang positif, keadaan pikiran yang berhubungan dengan

pekerjaan dan pemenuhan diri. Hal ini sesuai dengan yang dikatan Schaufeli,

Salanova, Gonzalez-Roma dan Bakker (2002) bahwa keterikatan kerja

merupakan emosi positif terkait dengan pekerjaan yang ditandai dengan

semangat, dedikasi dan penghayatan.

Dari beberapa penjelasan di atas pengertian keterikatan kerja, maka

peneliti menyimpulkan keterikatan kerja adalah kondisi dimana individu

memiliki keterlibatan, semangat, antusias, merasakan hubungan yang

mendalam dengan perusahaan atau organisasi, mendorong sebuah inovasi dan

mengeluarkan kemampuan dan energi untuk kemajuan perusahaan.

2. Aspek-aspek Keterikatan Kerja

Aspek-aspek dari keterikatan kerja yaitu, sebagai berikut:

a. Semangat (Vigor)

Menurut Schaufeli dan Bakker (2004) vigor adalah memiliki tenaga

yang penuh, bermental resiliensi (mampu bangkit dari keterpurukan)

dalam bekerja, tidak mudah lelah serta tekun pada saat menghadapi

kesulitan. Hasibun (2004) menjelaskan bahwa vigor adalah kemauan dan

kesungguhan seseorang untuk mengerjakan pekerjannya dengan baik

serta disiplin untuk tercapainya produktivitas yang maksimal. Vigor

Page 30: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

14

merupakan keinginan perasaan yang memungkinkan seorang individu

untuk menghasilkan kerja yang lebih banyak dan lebih baik tanpa ada

rasa keletihan saat bekerja (Haslay, 2003).

Carlaw, Deming, dan Friedman (2003) memaparkan beberapa

kriteria dari vigor yaitu; (1) Dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Jadi individu mampu menyelesaikan masalah tanpa merasa terbebani

dengan masalah tersebut. Individu bisa menyelesaikan masalah tersebut

karna individu paham dengan masalah yang dihadapi. (2) Memiliki

inisiatif, individu yang memiliki semangat kerja akan bekerja tanpa

pengawasan dari atasan. Inisiatif adalah suatu kemampuan dari individu

yang menghasilkan sesuatu yang baru atau menghasilkan suatu

pemecahan masalah (Mardiyanto, 2008). Jadi, suatu kemampuan untuk

mengetahui masalah ataupun peluang dan dapat mengambil tindakan

untuk menyelesaikan masalah tersebut. Orang yang memiliki inisiatif

akan cepat melihat masalah yang muncul dan mencari solusi atas

permasalahan tersebut. (3) Bertanggung jawab, individu sangat

bersungguh-sungguh dalam mengerjakan pekerjaannya. Tanggung jawab

adalah suatu keadaan wajib untuk menanggung segala sesuatunya

(KBBI). Jadi, tanggung jawab adalah sesuatu yang harus di kerjakan oleh

individu tanpa ada rasa tertekan dan paksaan.

Menurut Schaufeli, Salanova, González-Romá, dan Bakker (2002)

menjelaskan beberapa karakteristik dari vigor yaitu; (1) Energi dan

ketahanan mental saat bekerja tinggi. Jadi, ketika individu tidak akan

Page 31: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

15

mengalami kelelahan saat bekerja karena ketahanan mental saat bekerja

tinggi. (2) keinginan untuk berinventaris pada suatu pekerjaan. (3) tetap

bertahan walau sedang mengalami kesulitan dalam pekerjaan. Jadi

individu selalu memberikan yang terbaik bagi perusahaan walauu sedang

dalam kesulitan.

Orang-orang yang memiliki skor vigor yang tinggi akan memiliki

energi, gelora semangat, dan stamina yang tinggi ketika bekerja,

sementara sebaliknya orang yang memiliki skor vigor yang rendah tidak

akan memiliki semangat untuk bekerja. Misalnya, saat ada lembur

individu tidak akan mudah lelah dan tetap bekerja dengan semangat.

b. Dedikasi (Dedication)

Menurut Schaufeli dan Bakker (2004) dedication adalah memiliki

rasa yang kebermaknaan, antusias, inspiratif, kebanggaan, dan tantangan

untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dedication merupakan sebuah

pengorbanan pikiran, tenaga dan waktu untuk tercapainya suatu

keberhasilan dan usaha yang memiliki tujuan mulia (Toto 2014).

Pengertian ini di sampaikan oleh Suwito (2005), dedication adalah

sebuah dedikasi yang diwujudkan dalam sikap bekerja giat serta

mengikuti sebuah aturan.

Kewajiban yang mengharuskan untuk tidak menguntungkan diri

sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung dan berkaitan

dengan kepentingan pihak ketiga. Hal ini dapat diukur dengan: arti

pekerjaan bagi seseorang, antusias terhadap pekerjaan, selalu ingin

Page 32: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

16

bekerja, dapat bekerja dalam waktu yang lama, bangga dengan pekerjaan.

Adapun karakteristik dedication menurut Schaufeli, Salanova, González-

Romá, dan Bakker (2002) yaitu; seseorang yang sangat terlibat pada

pekerjaannya dan merasakan signifikasi, antusias, terinspirasi, bangga,

dan memperoleh tantangan dari pekerjaan tersebut.

Signifikasi merupakan suatu hal yang penting dan tidak bisa

terlepas dari hal lain. Jadi, individu sangat terikat dengan pekerjaannya

sehingga individu sangat nyaman dengan keadannya di perusahannya

tersebut. Individu pun lebih mementingkan pekerjaanya daripada untuk

hal lainnya.

Antusias adalah dimana seseorang sangat semangat dalam

mengerjakan sesuatu. Seorang individu yang mempunyai rasa atusias

tinggi terhadap pekerjaannya tidak akan merasa lelah dalam mengerjakan

sesuatu. Seorang individu akan bersemangat bekerja dari dalam hatinya

atau keinginannya untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Seorang yang

antusias akan lupa dengan segalanya. Misal dengan waktu, dengan

teman, rekan kerja, dan sebagainya.

Contohnya orang yang bekerja dalam separuh waktunya untuk

perusahaan atau organisasi maka bisa disebut sebagai orang yang

berdedikasi untuk perusahaan. Karena orang yang berdedikasi mampu

menghabiskan waktu dan tenaganya untuk perusahaan sebagai bentuk

rasa bangganya terhadap perusahaan tersebut.

c. Pengabdian (Absorption)

Page 33: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

17

Menurut Schaufeli dan Bakker (2004) absorption adalah kondisi

dimana individu memiliki rasa konsentrasi penuh, menjadi gembira

karena menikmati dalam suatu pekerjaan, mengerjakan pekerjaan dengan

cepat, dan sulit melepaskan diri dari pekerjaan. Menurut Bakker (Anisa,

Aries, & Siti, 2016) absorption adalah pekerja dengan memiliki

konsentrasi tinggi saat bekerja dan pengalaman yang menyenangkan

dalam pekerjaannya. Definisi lain yang dikemukakan oleh Hallberg dan

Schaufeli (2006) absorption adalah dimana individu larut dalam

pekerjaannya. Menurutnya dalam absorption, individu-individu akan

bekerja dengan bersungguh-sungguh tanpa merasakan adanya kesulitan.

Kriteria pada absorption ditandai dengan adanya konsentrasi penuh

dan bahagia yang terlibat dalam pekerjannya dimana mengakibatkan

waktu terasa cepat saat bekerja dan sangat sulit untuk memisahkan diri

pada pekerjaannya (Schaufeli & Bakker, 2002). Orang-orang yang

memiliki skor tinggi pada absorption mereka merasa senang

perhatiannya tersita oleh pekerjaan, merasa menikmati dalam setiap

pekerjaan dan memiliki kesulitan untuk melepaskan diri dari pekerjaan.

Akibatnya, apapun yang disekelilingnya menjadi terlupa dan waktu

terasa berlalu cepat. Namun, sebaliknya orang yang memiliki skor

absorption yang rendah tidak akan tertarik dan tidak tenggelam dalam

pekerjaan, tidak memiliki kesulitan untuk berpisah dari pekerjaan dan

mereka tidak lupa segala sesuatu disekeliling mereka, termasuk waktu.

Page 34: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

18

Kesimpulan peneliti adalah orang yang memiliki absorption tinggi

adalah orang yang senang dengan pekerjaannya dan akan lupa dengan

hal-hal yang ada disekitar dirinya. Misal akan diajak liburan bersama

rekannya, namun pekerja akan memilih mengerjaka tugasnya dari pada

liburan bersama rekannya.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterikatan kerja

Ada dua faktor utama yang mempengaruhi keterikatan kerja menurut, yaitu:

a. Job demands (tuntutan kerja)

Menurut Schaufeli dan Bakker (2004) job demands adalah tuntutan

pekerjaaan yang mengacu pada keadaan psikologis individu. Hal ini

senada dengan Fernet, Guay, dan Senécal (2004) job demands adalah

tuntutan pekerjaan yang mengacu pada volume pekerjaan yang harus

segera diselesaikan oleh individu serta persyaratan dan kendala waktu

yang berhubungan dengan pekerjaan. Tuntutan pekerjaan mengacu pada

beberapa aspek yaitu fisik, sosial, dan organisasi dari sebuah pekerjaan.

Hal tersebut membutuhkan pengorbanan secara fisik ataupun mental

secara terus menerus, dimana hal tersebut berkaitan dengan efek

psikologis dan psikologis seperti kelelahan dari segi emosional, stres

kerja, dan kecemasan. Menurut Kitaoka dan Higashiguchi (Anwarsyah,

2012) menyatakan bahwa semakin tinggi job demand maka semakin

tinggi depresi seseorang. Menurut Koesmoro (2007) juga

mengungkapkan hal yang sama bahwa job demands berpengaruh positif

dengan stres kerja.

Page 35: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

19

Menurut Griffin dan Moorhead (2013) terdapat 4 tipe dari job

demands, yaitu:

1) Task demands (tuntutan tugas) adalah tuntutan tugas yang

berhubungan dengan suatu tugas spesifik yang dilakukan oleh

individu, serta banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan oleh

pekerja. Tuntutan tugas terbagi menjadi 3, yaitu :

a) Keamanan, individu yang relatif aman pada pekerjaannya

kemungkinan tidak akan khawatir kehilangan posisi tersebut.

Stres akan meningkat drastis jika terjadi ancaman pada keamanan

pekerjaan. Misalnya, pada periode pemecatan di seluruh

organisasi biasanya stres akan meningkat.

b) Pekerjaan, berhubungan pada ancaman fisik pekerjaan. Kondisi

yang tidak sehat ada di dalam pekerjaannya, seperti pekerjaan

penambangan batu bara dan penanganan limbah beracun.

c) Kelebihan beban kerja, dimana ketika seorang individu memiliki

lebih banyak pekerjaan dari yang ia dapat tangani. Kelebihan

beban terdiri 2 sifat yaitu; kuantitatif (individu terlalu banyak

tugas untuk dilakukan atau sedikit waktu untuk melakukannya)

dan kualitatif (individu tidak cukup memiliki kemampuan untuk

melakukan pekerjaannya).

2) Physical demands (tuntutan fisik) adalah tuntutan fisik yang muncul

dari tugas atau pekerjaan terhadap karyawan untuk mengorbankan dan

Page 36: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

20

mencurahkan kemampuan yang berkaitan dengan fisik yang lebih dari

biasanya untuk dapat menyelesaikan tugas.

3) Role demands (tuntutan peran) adalah tuntutan peran yang berkaitan

dengan sebuah peran yang diharapkan untuk dimainkan seseorang.

Individu mengharapkan seseorang dengan suatu peran tertentu untuk

melakukan sesuatu dengan cara tertentu dalam suatu organisasi atau

kelompok kerja.

4) Interpersonal demands (tuntutan antarpersonal) adalah tuntutan yang

berkaitan dengan kelompok, kepemimpinan dan konflik kepribadian.

Tuntutan antarpersonal ini dibagi menjadi 3, yaitu :

a) Kepribadian, konflik kepribadian dan perilaku dapat

menimbulkan stres. Konflik yang mucul ketika seorang pekerja

bekerja bersama dengan dua orang atau lebih meskipun memiliki

kepribadian, sikap, dan perilaku berbeda.

b) Tekanan kelompok, mengacu pada tekanan untuk menaati norma

kelompok.

c) Gaya kepemimpinan yang dapat menimbulkan stres. Misalkan

seorang individu ingin mendapatkan dukungan sosial dari

pemimpinnya, tetapi pemimpin tersebut memberikan sikap yang

kasar dan tidak adanya memberikan rasa kasihan terhadap

individu tersebut.

Ada beberapa aspek yang mengacu pada tuntutan pekerjaan yaitu

aspek fisik, sosial, dan organisasi dari sebuah pekerjaan. Hal tersebut

Page 37: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

21

membutuhkan pengorbanan secara fisik maupun mental secara rutin,

dimana hal tersebut berkaitan dengan efek fisiologis dan psikologis

seperti kelelahan dari segi emosional, depresi dengan pekerjaan, dan

kecemasan. Tuntutan kerja merupakan stressor yang muncul dari

lingkungan kerja, seperti kebisingan, beban kerja yang berlebihan dan

tekanan waktu. Bentuk dari tuntutan kerja yang mempengaruhi tingkat

keterikatan kerja seorang individu yaitu berupa beban kerja. Jika beban

kerja tersebut terjadi secara terus menerus (rutin) dan terlalu berlebih serta

rumit, maka akan menyebabkan menurunnya keterikatan kerja individu.

b. Job resources (sumber daya kerja)

Menurut Schaufeli dan Bakker (2004) job resources adalah sumber

fisik, sosial, dan psikologis atau organisasional dari pekerjaan yang

mampu mengurangi tuntutan pekerjaan, memberikan pengaruh pada

pencapaian tujuan, dan menstimulasi pengembangan dan pembelajaran,

sedangkan menurut Chung dan Angeline (2010), mendefinisikan job

resources adalah suatu penyimpanan energi yang dapat menggambarkan

seorang individu dari menanggulangi job demands dan untuk mencapai

keberhasilan objektif kerjanya.

Ada 4 dimensi dalam job resources, yaitu:

1) Role Claryty (Kejelasan Peran)

Menurut Greenberg dan Baron (2008) mengatakan bahwa peran

jabatan adalah peran yang disandang individu sesuai dengan jabatan

tertentu. Greenberg dan Baron (2008) mengatakan bahwa peran dapat

Page 38: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

22

membingungkan jika terjadi ketidakjelasan antara yang diharapkan dan

dilakukan sebagai penanggungjawab peran. Sependapat dengan

Greenberg dan Baron (Streers, 1980) yang mengatakan bahwa

kekaburan peran adalah suatu keadaan dimana para individu tidak

memiliki informasi yang cukup mengenai sifat tugas yang diserahkan

pada mereka.

2) Supervisory Support (Dukungan Atasan)

Dukungan atasan adalah kepercayaan karyawan mengenai

tingkat seberapa jauh atasan menghargai kontribusi dan

memperhatikan kesejahteraannya. Menurut Eisenberger (2002)

karyawan yang menerima dukungan dari atasan seringkali merasa

wajib untuk membalas budi atasan dengan membantu atasan mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

3) Coworker Support (Dukungan Rekan Kerja)

Dukungan rekan kerja mengacu pada bantuan yang diberikan

rekan kerja dalam tugas yang dijalankan ketika dibutuhkan dengan

membagikan pengetahuan, keahlian, dan menyediakan semangat dan

inspirasi. Menurut House (1981) mengatakan bahwa dukungan yang

diterima dari rekan kerja dapat berbentuk instrumental, emosional, dan

informasional. Dukungan instrumental berupa membantu terselesainya

pekerjaan tepat pada waktunta. Dukungan emosional dari rekan dalam

bentuk rasa hormat dan rasa suka akan mengurangi perasaan tertekan

dari tuntutan kerja. Dukungan informasional berupa berbagi

Page 39: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

23

pengetahuan formal dan informal untuk membantu karyawan bekerja

dengan efektif dan efisien (Van der Doef & Maes, 1999)

4) Opportunities To Learn (kesempatan untuk belajar)

Menurut Lundberg (Dale, 2003) mengatakan bahwa

pembelajaran adalah suatu kegiatan bertujuan yang diarahkan pada

pemerolehan dan pengembangan keterampilan dan pengetahuan serta

aplikasinya. Menurut Proost, Van Rusysseveldt, dan Van Dijke (2012)

Kesempatan belajar cenderung meningkatkan efikasi diri dan

membawa perhatian individu pada kemungkinan yang lebih luas.

Efikasi diri dan perhatian pada kesempatan yang lebih luas dapat

mengurangi emosi negatif yang disebabkan oleh harapan yang tidak

tercapai. Oleh karenanya, karyawan yang diberikan kesempatan untuk

belajar dan berkembang terbukti lebih luas dalam bekerja dan lebih

engaged menurut Luthans (2006).

Individu dengan sumber kerja yang baik akan dengan lebih mudah

mengatasi tuntutan pekerjaannya (job demands) yang dialaminya, sehingga dapat

meminimalisir individu saat mengalami kelelahan dan sekaligus dapat

meningkatkan keterikatan kerja individu. Ketika individu mengalami tidak

mendapatkan dukungan dari rekan atau atasan yang telah dijelaskan di atas maka

akan mengalami stres kerja. Stres kerja dapat didefinisikan sebagai reaksi individu

terhadap kondisi lingkungan kerja yang mengancam atau menekan sehingga

Page 40: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

24

menciptakan halangan untuk sepenuhnya terlibat dalam pekerjaa. Ketika seorang

anggota Sabhara mempunyai keterikatan tinggi maka anggota Sabhara tersebut

untuk lebih menekan stres kerja yang dialaminya. Dari kedua aspek keterikatan

kerja yaitu job demands dan job resources. Menurut Mikkelsen (2005) job

demands (tuntutan kerja) sebagai faktor yang mempengaruhi terjadinya stres kerja

dan beban kerja. Job demands sangat berpengaruh terhadap psikologis seseorang.

Karena, saat individu melakukan banyak tugas dalam jangka waktu yang singkat

maka individu akan merasakan lelah secara fisik dan psikis. Kelelahan secara fisik

dan psikis tersebut merupakan aspek dari stres kerja.

B. Stres Kerja

1. Pengertian Stres Kerja

Menurut Spielberger (Handoyo, 2001) mendefinisikan stres adalah

tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya objek-objek

dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara objektif berbahaya. Stres

juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak

menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang. Hal ini senada dengan

pendapat Suprihanto (2003) yang mendefinisikan stres sebagai konsekuensi

setiap tindakan dan situasi lingkungan yang menimbulkan tuntutan psikologis

dan fisik yang berlebihan pada seseorang.

Menurut Scharbracq (2003), mengatakan stres kerja merupakan suatu

respon hilangnya kendali terhadap suatu kinerja. Selanjutnya stres kerja

diartikan sebagai tekanan yang muncul ketika mengerjakan sesuatu yang

Page 41: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

25

tidak ingin dikerjakan. S. Sauter (Rae Andre, 2008) berpendapat bahwa stres

kerja adalah ketika persyaratan pekerjaan tidak sesuai dengan kemampuan

pekerja, sumber daya, atau kebutuhan akan terjadi respon fisik dan emosional

yang berbahaya.

Menurut Hellriegel (2009), mengatakan bahwa stres kerja adalah

suatu masalah umum dan mahal di tempat kerja, yang menyentuh beberapa

pekerja. Menurut Wijono (2010), stres kerja adalah suatu kondisi dari hasil

penghayatan subjektif individu yang dapat berupa interaksi antara individu

dan lingkungan kerja yang dapat mengancam dan memberi tekanan secara

psikologis, fisiologis dan sikap individu. Stres kerja merupakan perwujudan

dari kekaburan peran, konflik peran dan beban kerja berlebihan Keenan dan

Newton (Wijono, 2010). Stres kerja menurut Schultz dan Schultz (Amanda,

2009) adalah respon psikologis yang dapat berpengaruh pada emosi, fisik

serta performa kerja karyawan.

Berdasarkan uraian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa stres

kerja merupakan respon emosional seseorang ketika dihadapkan pada situasi

kerja yang membuat seseorang tertekan, sehingga dapat mempengaruhi

kesehatan fisik ataupun psikisnya.

2. Aspek-aspek Stres Kerja

Terdapat tiga aspek stres kerja, yaitu :

a. Gejala Fisiologis

Menurut Robbins dan Judge (2011) gejala fisiologis adalah gejala

yang dapat menciptakan suatu perubahan metabolisme. Sedangkan

Page 42: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

26

menurut Luthans (Setiyana, 2013) mengemukakan fisiologis adalah

adanya masalah dalam kesehatan fisik yang mencakup: terjadinya

masalah kekebalan tubuh seperti adanya pengurangan kemampuan untuk

melawan rasa sakit dan infeksi, tekanan darah tinggi dan penyakit

jantung terjadinya masalah pada sistem kardiovaskular, masalah sistem

muskulosketal pada sistem ini menyerang di bagian otot dan rangka

seperti sakit kepala dan sakit punggung, masalah sistem gastrointestinal

pada sistem ini menyerang dibagian perut seperti diare dan sembelit.

Gejala fisiologis memiliki karakteristik sebagai berikut, Menurut

Schultz dan Schultz (1994) hal ini dapat dilihat pada orang yang

mengalami stres antara lain sakit kepala, pusing, pening, tidak tidur

teratur, susah tidur, bangun terlalu awal, sakit punggung, susah buang air

besar, gatal-gatal pada kulit, tegang, pencernaan terganggu, tekanan

darah naik.

Dampak gejala fisiologis menurut Robbins (2001) adalah stres

dapat menciptakan suatu perubahan dalam metabolisme tubuh,

meningkatmya laju detak jantung dan pernafasan, meningkatnya tekanan

darah, menimbulkan sakit kepala dan menyebabkan serangan jantung.

Karena saat kita mengerjakan sesuatu pekerjaan saat sakit maka hasil

pekerjaan itu tidak maksimal dan tidak akan terikat dengan pekerjaan

tersebut.

b. Gejala Psikologis

Page 43: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

27

Menurut Robbins dan Judge (2011) gejala psikologis adalah gejala

yang menyebabkan ketidakpuasan dalam pekerjaan. Sedangkan menurut

Luthans (Setiyana, 2013) gejala psikologis adalah ketidakpuasan

hubungan pekerjaan antara lain, gelisah, tegang, cemas, depresi,

kebosanan, mudah marah, bahkan sampai melakukan sebuah tindakan

agresif seperti sabotase. Gejala psikologis yang akan muncul gejala

seperti ketegangan, kecemasan, kejengkelan, kejenuhan dan sikap yang

suka menunda-nunda pekerjaan.

Dampak gejala psikologis menurut Robbins (2001) adalah gejala

psikologis ini menimbulkan ketidakpuasan pada pekerjaan. Selain itu,

stres muncul dalam keadaan psikologis lain misalnya kegelisahan,

kehilangan kesabaran, mudah marah dan suka menunda-nunda pekerjaan.

c. Gejala Perilaku

Menurut Robbins dan Judge (2011) gejala perilaku adalah gejala

yang terkait dengan perilaku meliputi perubahan dalam tingkat

produktivitas. Sedangkan menurut Luthans (Setiyana, 2013) gejala

perilaku adalah suatu perubahan yang terjadi pada produktivitas kerja,

ketidakhadiran dalam jadwal kerja, perubahan pada selera makanan,

meningkatnya konsumsi rokok, alkohol dan obat-obatan.

Ada beberapa gejala perilaku menurut Robbins (2001) gejala stres

yang dikaitkan dengan perilaku mencakup perubahan dalam

produktivitas, kehadiran, dan tingkat keluar masuknya karyawan, juga

perubahan dalm kebiasaan makan, gelisah dan sulit tidur. Jika hal ini

Page 44: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

28

dikaitkan dengan keterikatan kerja maka, jika terjadi gejala perilaku yaitu

ketidakteraturan waktu tidur maka keterikatan kerja akan rendah. Karena

saat kita mengerjakan sesuatu pekerjaan saat mengalami ketidakteraturan

waktu tidur maka tidak akan terikat dengan pekerjaan tersebut karna hasil

tidak akan maksimal.

Berdasarkan aspek di atas peneliti menggunakan aspek yang dikemukakan

oleh Robbins dan Judge (2011), yaitu gejala fisiologis, gejala psikologis, dan

gejala perilaku. Hal ini dikarenakan, aspek-aspek stres kerja yang dikemukakan

oleh Robbins dan Judge mewakili gejala-gejala seorang yang mengalami stres

kerja.

C. Dinamika Psikologis

Salah satu tantangan perusahaan atau organisasi yang cerdas memahami

bahwa karyawan yang memiliki keterikatan menghasilkan kinerja yang baik dan

sehat (Iqbal, Khan, & Iqbal, 2012). Selain itu, Harter dkk (2002) melakukan meta-

analisis terhadap 7.939 unit usaha di 36 perusahaan berhasil mengidentifikasi

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterikatan kerja karyawan

dengan perbaikan dalam kepuasan pelanggan, produktivitas, keuntungan, omset,

dan catatan keselamatan.

Namun, hambatan terbesar dari keterikatan kerja karyawan adalah stres

kerja (Iqbal, Khan, & Iqbal, 2012). Stres didefinisikan secara berbeda-beda, stres

dipahami sebagai tekanan dari lingkungan. Kemudian, sebagai ketegangan dalam

diri individu tersebut. Oleh karenanya, stres kerja dapat didefinisikan sebagai

Page 45: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

29

reaksi individu terhadap kondisi lingkungan kerja yang mengancam atau menekan

sehingga menciptakan halangan untuk sepenuhnya terlibat dalam pekerjaan.

Ketika seorang anggota Sabhara mempunyai keterikatan kerja tinggi maka

anggota Sabhara tersebut untuk lebih menekan stres kerja yang dialaminya.

Menurut Schaufeli dan Bakker (2004) ada 2 aspek dari keterikatan kerja itu

sendiri yaitu job demands dan job resources.

Pada aspek pertama yaitu job demands menurut Schaufeli dan Bakker

(2004), tuntutan pekerjaaan yang mengacu pada keadaan psikologis individu. Job

demand sebagai aspek yang ada hubungannya dengan pemicu terjadinya stres

kerja dan beban kerja (Mikkelsen, 2005). Job demands sangat berpengaruh

terhadap psikologis seseorang. Karena, saat individu melakukan banyak tugas

dalam jangka waktu yang singkat. Individu akan terbebani dengan tugas tersbut

dan akan mengalami stres kerja.

Aspek yang kedua dari keterikatan kerja menurut Schaufeli dan Bakker

(2004) yaitu job resources sumber fisik, sosial, dan psikologis disuatu pekerjaan

yang menyebabkan berbagai hal seperti, mengurangi beban dari tuntutan

pekerjaan dan pengorbanan secara fisik dan psikologis, memberikan kemudahan

pada pencapaian tujuan kerja individu, dan menstimulasi pengembangan diri

individu. Job resources ini menjadi suatu fungsional untuk mencapai tujuan kerja

serta menanggulangi pada job demands. Job resources ini dapat menurunkan

tingkat stres pada seseorang yang memiliki profesi sebagai seorang karyawan.

Menurut penelitian yang dilakukan Iqbal, Khan, dan Iqbal (2012)

menunjukkan hasil bahwa memang terdapat hubungan yang signifikan antara

Page 46: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

30

keterikatan kerja dengan stres kerja. Penelitian ini dilakukan terhdap 137 orang

karyawan dan berbagai latar belakang perusahaan yang berbeda. Kemudian, hasil

analisis lainnya menunjukkan bahwa hubungan yang terdapat antara keterikatan

dengan stres kerja adalah hubungan yang negatif. Stres berhubungan negatif

secara signifikan dengan setiap aspek dari keterikatan kerja, yaitu vigor

(semangat), dedication (dedikasi), dan absoption (penghayatan). Saat stres kerja

meningkat, maka keterikatan kerjanya akan menurun. Begitu pula sebaliknya,

ketika stres kerja menurun, maka keterikatan kerja akan meningkat.

Hal tersebut juga di dukung oleh penelitian yang dilakukan Avey, Luthans

dan Jensen (2009) yang menyatakan bahwa fisiologis individu sebagai salah satu

aspek dari stres kerja memiliki hubungan dengan keterikatan kerja. Selanjutnya

Avey, Luthans, dan Jensen (2009) juga menjelaskan bahwa aspek psikologis juga

memiliki pengaruh terhadap keterikatan kerja. Penelitian yang dilakukan oleh

Dollard dan Bakker (2010) menunjukkan adanya hubungan antara perilaku

karyawan dengan keterikatan kerja secara terbalik sehingga apabila keterikatan

kerja rendah dapat mempengaruhi perilaku dan kinerja karyawan seperti sulitnya

berkonsentrasi dalam bekerja, tingginya absensi, dan produktivitas kerja yang

rendah.

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teoritis terhadap stres kerja dan keterikatan kerja, maka

demikian hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang negatif antara

Page 47: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

31

stres kerja dan keterikatan kerja. Semakin tinggi stres kerjanya maka akan

semakin rendah keterikatan kerjanya, dan begitu sebaliknya.

Page 48: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan atribut atau karakteristik dari individu yang

diteliti (Creswell, 2011). Variabel penelitian adalah setiap konsep yang dapat

diukur dan bervariasi (Howitt & Cramer, 2011). Variabel penelitian merupakan

cara dimana peneliti berupaya untuk mengukur konsep yang digunakan dalam

penelitiaannya.

1. Variabel tergantung : keterikatan kerja

2. Variabel bebas : stres kerja

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel penelitian oleh Creswell (2011) diartikan

sebagai spesifikasi mengenai bagaimana peneliti akan menjelaskan dan mengukur

variabel dalam penelitiannya.

1. Keterikatan Kerja

Keterikatan kerja adalah suatu kondisi dalam bekerja dimana

individu memiliki pikiran yang positif serta memenuhi (fulfilling). Kondisi

ini ditandai dengan semangat (vigor), dedikasi (dedication), dan

penghayatan (absorption). Keterikatan kerja diukur menggunakan Utrecht

Work Engagement Scale (UWES) yang dikembangkan oleh Schaufeli dkk

(2002) untuk mengukur variabel keterikatan kerja. Semakin tinggi skor

hasil pengukuran UWES maka semakin tinggi pula tingkat keterikatan

Page 49: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

32

kerja. Sebaliknya, semakin rendah skor hasil pengukuran UWES maka

semakin rendah juga keterikatan kerja.

2. Stres kerja

Pengertian stres kerja dalam penelitian ini adalah suatu kondisi

ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi

seseorang dalam bekerja. Pengukuran alat ukur ini diukur berdasarkan

atas aspek stres kerja yang dikemukakan oleh Robbins dan Judge (2008)

yaitu aspek fisiologis, aspek psikologis, dan aspek perilaku.

C. Subjek Penelitian

Menurut Azwar (2004), subjek penelitian adalah sumber utama data

penelitian. Subjek penelitian data mengenai variabel-variabel yang akan diteliti

dan akan dikenai kesimpulan penelitian. Karakteristik subjek yang terlibat dalam

penelitian ini akan melibatkan Anggota Sabhara Polda DIY, minimal sudah

bekerja selama 1 tahun, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dan berusia

antara 19-51 tahun.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu keterikatan kerja sebagai

variabel tergantung dan stres kerja sebagai variabel bebas. Penelitian ini dilakukan

secara kuantitatif. Pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan skala,

yakni skala keterikatan kerja dan skata stres kerja. Skala merupakan salah satu alat

Page 50: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

33

pengumpul data yang berupa sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh subjek

penelitian.

1. Skala Keterikatan Kerja

Skala yang digunakan untuk mengungkap variabel keterikatan kerja

dalam penelitian ini merupakan hasil adaptasi dari Bayu (2017) dengan

skala Utrecht Work Engagement Scale (UWES-17) yang dikembangkan

oleh Schaufeli dan Bakker (2003). Berisi skala 20 aitem dengan koefisien

Alpha Cronbach 0.87. Skala ini terdiri dari aspek vigor, dedication, dan

absorption. Semua skala ini berbentuk favourable. Respon subjek terhadap

pernyataan-pernyataan akan dibuat dalam bentuk tingkatan frekuensi yang

dirasakan individu. Respon tersebut bergerak dari angka 1 (tidak pernah

merasakan sama sekali), angka 2 (sangat jarang merasakan hal tersebut),

angka 3 (jarang merasakan hal tersebut), angka 4 (kadang-kadang

merasakan hal tersebut), angka 5 (sering merasakan hal tersebut), angka 6

(sangat sering merasakan hal tersebut), angka 7 (selalu merasakan hal

tersebut).

Adapun penilaian dalam skala ini dilakukan berdasarkan metode

summated ratting yang terdiri dari tujuh tingkatan penilaian dengan besar

nilai 1 sampai dengan 7 untuk keseluruhan aitem. Berikut ini merupakan

jenjang penilaian setiap butir aitem:

Skor total diperoleh dari jumlah keseluruhan skor aitem pada skala ini.

Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi keterikatan kerja

Page 51: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

34

yang dialami dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh, maka

semakin rendah pula keterikatan kerja yang dialami.

Tabel 1

Distribusi Butir Skala Keterikatan Kerja Aspek Butir favorable

Nomor butir Jumlah

Vigor 1, 4, 8, 12, 15, 17 6

Dedication 2, 5, 7, 10, 13 5

Absorption 3, 6, 9, 11, 14, 16 6

Jumlah 17

2. Skala Stres Kerja

Skala stres kerja diadaptasi dari Dharma (2017) yang

menggunakan aspek dari Robbins dan Judge (2008), berisi 18 aitem

dengan koefisien Alpha Cronbach 0.9, semakin tinggi skor yang diperoleh

maka semakin tinggi tingkat stres kerja individu. Peneliti menggunakan

metode skala Likert dengan memberikan 4 alternatif jawaban, bergerak

dari 1-4. Pemberian skor untuk pernyataan adalah 4 untuk jawaban sangat

sesuai (SS), 3 untuk jawaban sesuai (S), 2 untuk jawaban tidak sesuai

(TS), 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS). Butir pertanyaan dalam

skala stres kerja ini terdiri dari butir favourable. Secara keseluruhan ada 18

aitem pertanyaan terdapat favourable dalam skala ini.

Page 52: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

35

Tabel 2

Distribusi Butir Skala Stres Kerja Aspek Butir favorable

Nomor butir Jumlah

Fisiologis 1, 2, 3 3

Psikologis 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 7

Perilaku 11, 12, 13, 14, 15,

16, 17, 18

8

Jumlah 18

E. Validitas dan Reliabilitas

Validitas dan reliabilitas merupakan dua syarat yang menentukan kualitas

alat ukur penelitian. Skala yang baik adalah yang mampu mencerminkan keadaan

sesungguhnya dari permasalahan yang diteliti. Kualitas skala menentukan baik

atau tidaknya kualitas suatu penelitian.

1. Validitas

Validitas alat ukur mengacu pada pengertian sejauhmana

interpretasi skor sebuah alat ukur didukung oleh bukti-bukti empiris yang

relevan dengan apa yang seharusnya diukur. Untuk mengevaluasi

validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti merujuk pada pendapat

Sizer, Cook, dan Brisme (2006) yang menegaskan bahwa untuk

mengevaluasi validitas alat ukur, (a) alat ukur harus reliabel, (b) isi dan

konstruk dari aitem-aitem alat ukur harus mencerminkan apa yang

diukur.

2. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat konsisten hasil suatu pengukuran

untuk dapat dipercaya dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran

Page 53: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

36

terhadap kelompok subjek yang sama yang diperoleh dari hasil yang relatif

sama (Azwar, 2011). Penelitian ini, uji realibitas yang digunakan adalah

teknik analisis alpha cronbach dengan bantuan SPSS. Setelah nilai alpha

cronbach dapat diketahui, maka aitem-aitem yang menurunkan alpha

cronbach dihapus atau gugur.

F. Metode Analisis Data

Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian korelasional yaitu mencari

tahu hubungan antara dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dari stres kerja dan keterikatan

kerja. Metode yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment untuk

mengetahu hubungan antar variabel analisis data dilakukan dengan menggunakan

program IBM SPSS 17.0 for windows sebagai alat bantu analisis secara statistik.

Page 54: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

37

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan

1. Orientasi Kancah

Penelitian ini dilakukan di sebuah instansi Kepolisian Daerah

Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY). Polda DIY mempunyai visi dan

misi yaitu, visi Polda DIY adalah terwujudnya sebuah postur Polri yang

menunjukkan kejujuran, disiplin, cinta kasih, komunikatif dan bersyukur

sebagai perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat yang

terpercaya dalam memelihara Kamtibmas dan menegakkan wilayah hukum.

Adapun misi Polda DIY adalah memberikan perlindungan kepada

masyarakat baik dari segala bentuk gangguan fisik dan psikis, memelihara

keamanan dan ketertiban masyarakat diseluruh wilayah hukum dan

memelihara keamanan serta kelancaran lalu lintas, dan menegakkan hukum

secara proposional.

Ada 4 unsur dalam stuktur organisasi yaitu, unsur kepemimpinan,

unsur pengawas dan pembantu pimpinan pelayanan, unsur pelaksanaan

tugas pokok, dan unsur pendukung. Setiap unsur memiliki bagiannya

masing-masing. Berikut tabel yang terdiri dari nama bidang dan jumlahnya :

Page 55: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

38

No Unsur Bidang Jumlah anggota

1. Unsur pemimpin Kapolda 1

Wakapolda 1

2 Unsur pengawasan dan

pembantu

pimpinan/pelayanan

Inspektorat

pengawasan umum

daerah

37

Bidang profesi dan

pengamanan

52

Bidang hubungan

masyarakat

31

Bidang hokum 25

Bidag teknologi

informasi polri

80

Biro operasi 52

Biro rena 46

Biro sumber daya

manusia

74

Biro sarana dan

prasarana

59

Staf pribadi pimpinan 29

Sekretariat umum 12

Pelayanan markas 146

3 Unsur pelaksanaan

tugas pokok

Direktorat intelkam 121

Direktorat kriminal

umum

138

Direktorat kriminal

khusus

93

Direktorat narkoba 86

Satuan korps brimob 841

Satuan pembinaan

masyarakat

81

Page 56: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

39

Berdasarkan pada data yang telah peneliti dapatkan yaitu terdapat

3248 anggota dari semua unsur tersebut. Dalam ke empat unsur tersebut,

peneliti meneliti pada unsur pelaksanaan tugas pokok pada bagian direktorat

Sabhara. Anggota Sabhara terdiri dari 320 anggota.

Sabhara adalah salah satu fungsi opresional Polri dibawah Babinkam

Polri yang diberi tugas dan wewenang bersifat preventif. Fungsi Kepolisian

adalah salah satu fungsi pemerintahan negara dibidang pemeliharaan

keamanaan dan ketertiban masyarakat penegak hukum, perlindungan dan

pengayoman serta pelayanan masyarakat. Fungsi Teknis Sabhara adalah

sekelompok pekerjaan, kegiatan, usaha yang memerlukan keahlian dan

No Unsur Bidang Jumlah anggota

Direktorat Sabhara 330

Direktorat lalu lintas 223

Direktorat

pengamanan objek

vital

120

Kepolisian perairan 145

Sentra pelayanan

kepolisian terpadu

145

Direktorat tahanan

dan barang bukti

52

4. Unsur pendukung Sekolah polisi negara 147

Bidang keuangan 20

Bidang kedokteran

dan kesehatan

61

Total seluruh anggota 3248

Page 57: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

40

ketrampilan khusus Sabhara Polri dalam rangka menyelenggarakan tugas

pokok Polri (terutama tugas-tugas yang berkaitan dengan sebuah tindakan

yang diambil untuk mengurangi kemungkinan terjadinya suatu kejadian

yang tidak diinginkan).

Preventif dalam kepolisian itu sendiri adalah segala usaha, kegiatan

dan tindakan yang dilakukan untuk mencegah terhadap kemungkinan yang

akan terjadi baik ancaman maupun gangguan keamanan dan ketertiban

masyarakat. Tugas pokok Sabhara adalah melaksanakan fungsi kepolisian

dimana melakukan pencegahan terhadap pelanggaran hukum atau gangguan

keamanan dan ketertiban masyarakat dengan kegiatan penjagan, pengawalan

dan patroli. Sasaran pokok dari tugas Sabhara sendiri yaitu memberikan

perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Meniadakan

unsur kesempatan atau peluang bagi anggota masyarakat yang berniat

melakukan pelanggaran hukum. Melaksanakan tindakan represif tahap awal

serta bentuk gangguan Kamtibmas (Keamanan ketertiban masyarakat).

Tugas-tugas tersebut yang harus dilaksanakan oleh satuan anggota Sabhara.

Satuan Sabhara sendiri tidak hanya melakukan tugas pokoknya saja

namun satuan ini mengemban tugas-tugas satuan kepolisian yang lainnya

sehingga terkadang terdapat anggota yang merasa terbebani dengan tugas-

tugas tambahan. Tuntutan-tuntutan tugas yang berlebih itulah yang menjadi

pemicu anggota mengalami stres kerja dan akan mempengauhi keterikatan

kerjanya dalam pekerjaannya, dikarenakan tugas pokok Sabhara sendiri

yang sudah banyak lalu ditambah lagi dengan tugas-tugas satuan lainnya.

Page 58: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

41

Hal tersebut didukung oleh hasil asesmen awal yang dilakukan oleh peneliti

terhadap beberapa anggota satuan Sabhara Polda DIY. Maka dari itu,

peneliti memilih satuan anggota Sabhara sebagai subjek penelitian dan

Polda DIY sebagai tempat penelitian.

2. Persiapan Penelitian

Berikut adalah penjelasan tentang persiapan-persiapan yang

dilakukan peneliti sebelum melaksanakan data skripsi:

a. Persiapan Administrasi

Peneliti terlebih dahulu meminta izin pengambilan data untuk

uji coba penelitian (try out) dengan pihak Polda DIY secara langsung

menghadap Direktorat Sabhara dan mendapatkan izin secara langsung

pada tanggal 5 Januari 2018. Pengambilan data untuk uji coba (try

out) dilaksanakan pada tanggal 5-11 Januari 2018.

Setelah menyelesaikan pengambilan data uji coba (try out)

peneliti mengolah hasil data yang telah didapatkan, kemudian

dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Hasil dari uji coba (try

out) ini menunjukkan bahwa beberapa aitem harus digugurkan dana

aitem yang semula berjumlah 17 aitem untuk keterikatan kerja dan 18

untuk stres kerja, akhirnya jumlah sudah ditetapkan untuk aitem

keterikatan kerja sebanyak 14 aitem dan stres kerja sebanyak 18

aitem.

Peneliti mengurus perizinan dari Kesbangpol untuk

pengambilan data di Polda DIY dengan Nomor :

Page 59: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

42

074/0013/Kesbangpol/2018 tertanggal 02 januari 2018 yang ditujukan

kepada Kapolda DIY, untuk surat selanjutnya permohonan izin

pengambilan data dengan Nomor : 1117/Dek/70/Div.Um.RT/XII/2017

tertanggal 26 Desember 2017 diajukan kepada Kapolda DIY, adapun

pengambilan data dilakukan pada tanggal 22-29 Januari 2018.

b. Persiapan Alat Ukur

Persiapan alat ukur bertujuan untuk menyusun alat ukur yang

mencakup variabel-variabel dalam penelitian yaitu variabel stres kerja

dan keterikatan kerja. Adapun alat ukur stres kerja yang digunakan

pada penelitian ini disusun oleh peneliti mengacu pada aspek yang

dikembangkan oleh Robbins dan Judge (2008). Adapun skala tersebut

terdapat 18 aitem pada skala keterikatan kerja yang mencakup 3

aspek, yaitu fisiologis, psikologis, dan perilaku.

Variabel lainnya yakni keterikatan kerja, alat ukur keterikatan

kerja ini mengacu pada aspek-aspek yang dikemukakan oleh Schaufeli

dan Bakker (2003). Adapun skala tersebut terdapat 17 aitem yang

mencakup tiga aspek, yaitu absorption, vigor, dan dedication.

c. Uji Coba Alat Ukur

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba terhadap skala

keterikatan kerja dan stres kerja. Uji coba alat ukur tersebut dengan

membagikan kuisioner sebanyak 57. Kuisioner tersebut semua sudah

memenuhi kriteria untuk dianalisis lebih lanjut karena semua subjek

Page 60: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

43

menjawab dan mengisi secara lengkap dari identitas maupun

pertanyaan yang telah disediakan.

d. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Berdasarkan data yang telah diperoleh dari uji coba (try out) alat

ukur, kemudian peneliti melakukan uji validitas dan uji realibilitas

terhadap kedua skala dengan program komputer untuk analisis

statistik yaitu SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi

21.0 for Windows. Aitem yang dinyatakan gugur tersebut adalah aitem

yang memiliki nilai korelasi aitem total kurang 0,3 (Azwar, 2014).

Berdasarkan hasil uji coba alat ukur yang telah dilakukan, maka

didapatkan hasil sebagai berikut :

1) Skala keterikatan kerja

Hasil analisis menunjukkan bahwa pada uji coba (try out)

pada skala keterikatan kerja dari 17 aitem yang diujicobakan

diperoleh 14 aitem yang lolos seleksi. Adapun aitem yang gugur

yaitu 6, 14, dan 16. Sementara aitem-aitem yang sahih bergerak

antara 0.318 sampai 0.891. Koefisian reliabilitas pada skala

keterikatan kerja yaitu cronbach’s alpha sebesar 0.959. Sebaran

aitem skala keterikatan kerja setelah uji coba (try out) dapat dilihat

pada tabel 3 di bawah ini:

Page 61: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

44

Tabel 3

Distribusi Aitem Skala Keterikatan Kerja Setelah Uji Coba

2) Skala stres kerja

Hasil analisis menunjukkan bahwa pada uji coba (try out)

pada skala stres kerja dari 18 tidak ada aitem yang gugur. Aitem-

aitem ini bergerak antara 0.615 sampai 0.868. Koefisian

reliabilitas pada skala stres kerja yaitu cronbach’s alpha sebesar

0.967. Sebaran aitem skala keterikatan kerja setelah uji coba (try

out) dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini:

Tabel 4

Distribusi Aitem Skala Stres Kerja Setelah Uji Coba

B. Laporan Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Yogyakarta dengan subjek

berprofesi sebagai anggota kepolisian satuan Sabhara Polda DIY. Pengambilan

data dilakukan dengan cara menyerahkan kuesioner kepada Direktorat Sabhara

Aspek Butir Favorable

Nomor Butir Jumlah

Absorption

Vigor

Dedication

Total

11, 3, 9

1, 4, 8, 12, 15, 17

2, 5, 7, 10, 13

3

6

5

14

Aspek Butir Favorable

Nomor Butir Jumlah

Fisiologis

Psikologis

Perilaku

Total

1, 2, 3

4, 5, 6, 7, 8, 9, 10

11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18

3

7

8

18

Page 62: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

45

Polda tersebut. Pengambilan data berlangsung dari tanggal 22 Januari 2018 dan

berakhir tanggal 29 Januari 2018. Semua kuesioner yang disebarkan sebanyak 150

kuesioner namun hanya 145 kuesioner yang kembali. Sebanyak 145 kuesioner

memenuhi kriteria untuk dianalisis lebih lanjut karena pengisian kuesioner semua

subjek menjawab dengan lengkap pada bagian identitas diri atau pun pernyataan,

akan tetapi peneliti tetap memeriksa kembali kelengkapan pengisian yang telah

dilakukan oleh subjek.

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Pada penelitian ini, subjek yang akan diteliti adalah Anggota

Kepolisian di wilayah hukum Polda DIY khususnya bagian anggota Sabhara

dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan, rentang usia anggota

diurutkan dari yang termuda adalah 19 tahun dan yang tertua berusia 51

tahun. Jumlah subjek yang terlibat dalam pengisian kuisioner penelitian ini

sebanyak 145 subjek. Sebaran subjek secara lengkap dapat dilihat pada

tabel-tabel dibawah ini:

Page 63: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

46

Tabel 5

Deskripsi Subjek Penelitian

No Deskripsi Subjek Jumlah

1

2

3

Jenis Kelamin

Pendidikan Terakhir

Lama Kerja

Laki-laki

Perempuan

Total

SMA/SMK

D3

S1

Total

1-≤5 Tahun

>6-≤10 Tahun

>11-≤15 Tahun

>16 Tahun

Total

122

23

145

128

7

10

145

87

28

12

18

145

2. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan analisis data, maka diperoleh norma deskripsi data

penelitian. Deskripsi data penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat

tinggi dan rendahnya keterikatan kerja dan stres kerja pada anggota

Kepolisian Satuan Sabhara Polda DIY. Norma deskripsi ini diperoleh

dengan menggunakan norma percentil. Norma percentil keterikatan kerja

dan stres kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 6

Kategorisasi Berdasarkan Norma Persentil

a. Keterikatan kerja

Hasil kategorisasi skor skala stres kerja dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Percentil Kategorisasi

X < P20 Sangat Rendah

P20 < X ≤ P40 Rendah

P40<X ≤ P60 Sedang

P60 < X ≤ P80 Tinggi

X > P80 Sangat Tinggi

Page 64: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

47

Tabel 7

Kategorisasi Berdasarkan Skor Keterikatan Kerja

T

abel 8

Kategorisasi Berdasarkan Skor Stres Kerja

B

e

r

d

a

sarkan tabel kategorisasi berdasarkan skor di atas, pada variabel keterikatan

kerja dari total 145 subjek, 26 subjek berada pada kategori sangat rendah

dengan persentase 18%, 30 subjek berada pada kategori rendah dengan

persentase 20.6%, 28 subjek berada pada kategori sedang dengan persentase

19.3%, 26 subjek berada pada kategori tinggi dengan persentase 18%, 35

subjek berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 24.1%.

Pada variabel stres kerja dari total 145 subjek, 23 subjek berada pada

kategori sangat rendah dengan persentase 15.86%, 33 subjek berada pada

kategori rendah dengan persentase 22.75%, 23 subjek berada pada kategori

sedang dengan persentase 15.86%, 36 subjek berada pada kategori tinggi

Kelompok Rentang skor Kategori Frekuensi Persentase

Keterikatan

Kerja X < 62 Sangat

rendah

26 18%

62 ≤X ≤ 74 Rendah 30 20.6%

74 <X ≤ 81 Sedang 28 19.3%

81 <X ≤ 86 Tinggi 26 18%

X>86 Sangat

Tinggi

35 24.1%

Total 145 100%

Kelompok Rentang skor Kategori Frekuensi Persentase

Stres Kerja X < 21 Sangat

rendah

23 15.86%

21 ≤X ≤ 31.8 Rendah 33 22.75%

31.8 <X ≤ 36 Sedang 23 15.86%

36 <X ≤ 38 Tinggi 36 24.82%

X>88 Sangat

Tinggi

30 20.71%

Page 65: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

48

dengan persentase 24.82%, 30 subjek berada pada kategori sangat tinggi

dengan persentase 20.71%.

3. Uji Asumsi

Sebelum peneliti melakukan analisis korelasi product moment dari

Spearman untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu peneliti melakukan uji

prasyarat analisis yaitu uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji

linieritas sebagai syarat untuk pengetesan. Uji asumsi dilakukan dengan

bantuan program SPSS 17.0 for windows.

a. Uji Normalitas

Uji normlitas digunakan untuk mengetahui sebaran data variabel

bebas dan variabel tergantung berdistribusi normal atau tidak. Standar

yang digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data

adalah jika p>0.05 maka sebaran dinyatakan normal dan jika p<0.05

maka sebaran dinyatakan tidak normal.

Tabel 8

Hasil Uji Normalitas

H

asil uji normalitas tersebut menunjukkan bahwa distribusi penyebaran

data pada skala keterikatan kerja dan stres kerja tidak normal karena

(p) = 0.000 (p<0.05).

b. Uji linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linieritas hubungan

antara kedua variabel. Kedua variabel dapat dikatakan linier jika

Variabel P Kategori

Keterikatan Kerja

Stres Kerja

0.000

0.000

Tidak Normal

Tidak Normal

Page 66: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

49

p<0.05 dan dikatakan tidak linier apabila p>0.05. Berikut hasil uji

linieritas kedua variabel yang disajikan dalam tabel.

Tabel 9

Hasil Uji Linearitas

Variabel F P Linearitas

Keterikatan kerja dengan

stres kerja

67.647 0.000 Linear

Hasil uji linieritas pada penelitian ini menggunakan teknik

Compare Means menunjukkan F = 67.647 dengan p = 0.000.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat dikatakan bahwa hubungan

antara keterikatan kerja dengan stres kerja bersifat linier atau

mengukuti garis lurus karena p < 0.05.

4. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji linieritas, menunjukkan

bahwa hasil distribusi penyebaran data pada kedua variabel tidak normal.

Namun data dari kedua variabel tersebut menunjukkan linier. Sehingga

dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan teknik korelasi product

moment dari Spearman. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

adanya hubungan yang negatif antara stres kerja dan keterikatan kerja pada

Anggota Kepolisian Satuan Sabhara Polda DIY. Semakin tinggi stres kerja

pada anggota Sabhara maka semakin rendah keterikatan kerjanya.

Sebaliknya, semakin rendah stres kerja maka semakin tinggi keterikatan

kerja dalam menghadapi pekerjaannya.

Tabel 10

Page 67: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

50

Hasil Uji Hipotesis

Hasil uji hipotesis menunjukkan r = -0.690 dengan p = 0.000 (p <

0.05). Koefisien determinasi (r2) yang didapatkan pada kedua variabel

adalah 0.476 yang artinya stres kerja memiliki sumbangan efektif terhadap

keterikatan kerja sebesar 47.6%. Berdasarkan hasil korelasi tersebut, dapat

diketahui bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara stres

kerja dengan keterikatan kerja, sehingga hipotesis yang diajukan dapat

diterima.

5. Analisis Tambahan

a. Uji korelasi Berdasarkan Jenis Kelamin

Uji korelasi berdasarkan jenis kelamin pada penelitian ini

menggunakan bantuan program komputer untuk analisis statistika yaitu

SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.0 for Windows.

Berikut hasil uji linieritas yang dilakukan :

Tabel 11

Hasil Uji Korelasi Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin r r2 P

Laki-laki

Perempuan

-0.690

-0.575

0.476

0.330

0.000

0.002

Tabel di atas menunjukkan bahwa uji korelasi berdasarkan jenis

kelamin menunjukkan nilai r = -0.690 dengan p = 0.000 (p<0.05) pada

jenis kelamin laki-laki dan nilai r = 0.575 dengan p = 0.002 (p<0.05)

pada jenis kelamin perempuan. Koefisien determinasi (r2) yang

Variabel R r2 P

Keterikatan kerja dan

stres kerja

-0.690 0,476 0.000

Page 68: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

51

didapatkan untuk jenis kelamin laki-laki adalah 0.476, yang artinya

stres kerja memiliki sumbangan efektif terhadap keterikatan kerja

47.6% pada jenis kelamin laki-laki, sedangkan koefisien determinasi

(r2) jenis kelamin perempuan adalah 0.330, yang artinya stres kerja

memiliki sumbangan efektif terhadap keterikatan kerja sebesar 33.0%

pada jenis kelamin perempuan. Berdasarkan korelasi tersebut, dapat

diketahui bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara stres

kerja dengan keterikatan kerja pada jenis kelamin laki-laki dan

perempuan.

b. Uji Korelasi Berdasarkan Lama Kerja

Uji korelasi berdasarkan lama kerja pada penelitian ini

menggunakan bantuan program komputer untuk analisis statistika yaitu

SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.0 for Windows.

Berikut hasil uji linieritas yang dilakukan :

Tabel 12

Uji Korelasi lama kerja dan keterikatan kerja

Variabel r r2 P

Lama kerja dan keterikatan

kerja

-0.131 0.017 0.001

Tabel 13

Uji Korelasi lama kerja dan stres kerja

Variabel r r2 P

Lama kerja dan stres kerja 0.272 0.073 0.000

Tabel di atas menunjukkan bahwa uji korelasi berdasarkan lama

kerja dengan variabel keterikatan kerja menunjukkan nilai r = -0.131.

Koefisien determinasi (r2) yang didapatkan untuk lama kerja pada

Page 69: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

52

variabel keterikatan kerja adalah 0.017, yang artinya keterikatan kerja

memiliki sumbangan efektif terhadap lama kerja 1.7% pada lama kerja.

Lama kerja pada variabel stres kerja menunjukkan nilai r = 0.272.

Koefisien determinasi (r2) yang didapatkan untuk lama kerja pada

variabel stres kerja adalah 0.073, yang artinya stres kerja memiliki

sumbangan efektif terhadap lama kerja 7.3%. Berdasarkan korelasi

tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan negatif yang

signifikan antara stres kerja dengan keterikatan kerja pada lama kerja.

c. Uji Korelasi Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Uji korelasi berdasarkan jenis kelamin pada penelitian ini

menggunakan bantuan program komputer untuk analisis statistika yaitu

SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.0 for Windows.

Berikut hasil uji linieritas yang dilakukan :

Tabel 14

Uji Korelasi Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir r r2 P

SMA/SMK

D3

S1

-0.565

-0.100

-0.667

0.319

-

0.444

0.000

0.416

0.018

Tabel di atas menunjukkan bahwa uji korelasi berdasarkan jenis

kelamin menunjukkan nilai r = -0.565 dengan p = 0.000 (p<0.05) pada

kategori SMA, sedangkan pada kategori D3 menunjukkan nilai r = -

0.100 dengan p = 0.416 (p<0.05) dikatakan bahwa pada kategori D3

tidak berkorelasi, sedangkan yang terakhir kategori S1 menunjukkan

nilai r = -0.667 dengan p = 0,018 (p<0.05). Koefisien determinasi (r2)

Page 70: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

53

yang didapatkan untuk pendidikan terakhri SMA/SMK adalah 0.319,

yang artinya stres kerja memiliki sumbangan efektif terhadap

keterikatan kerja 31.9% pada pendidikan terakhir SMA/SMK,

sedangkan koefisien determinasi (r2) pendidikan terakhir S1 adalah

0.444, yang artinya stres kerja memiliki sumbangan efektif terhadap

keterikatan kerja sebesar 44.4% pada pendidikan S1. Berdasarkan

korelasi tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan negatif

yang signifikan antara stres kerja dengan keterikatan kerja pada

kategori SMA dan S1. Sedangkan, pada kategori D3 tidak signifikan

atau tidak berkorelasi.

d. Uji Beda (Keterikatan Kerja Laki-laki dan Perempuan)

Peneliti melakukan analisa terhadap perbedaan berdasarkan

jenis kelamin dengan menggunakan independent sample t-test yang

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 15

Perbedaaan keterikatan kerja antara laki-laki dan perempuan

Variabel Jenis Kelamin Mean P T

Keterikatan kerja Laki-laki 75.74 0.604 1.701

Perempuan 70.61

Apabila signifikansi (p<0.05) maka kesimpulannya terdapat

perbedaan antara laki-laki dan perempuan, sebaliknya apabila

signifikansinya (p>0.05) maka tidak ada perbedaan antara laki-laki

dan perempuan. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa nilai

Page 71: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

54

signifikansi sebesar 0.604 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada

tingkat perbedaan pada keterikatan kerja berdasarkan jenis kelamin.

e. Uji Beda (Stres Kerja Laki-laki dan Perempuan)

Peneliti melakukan analisa terhadap perbedaan berdasarkan

jenis kelamin dengan menggunakan independent sample t-test yang

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 16

Perbedaan stres kerja laki-laki dan perempuan

Apabila signifikansi (p<0,05) maka kesimpulannya terdapat

perbedaan antara laki-laki dan perempuan, sebaliknya apabila

signifikansinya (p>0.05) maka tidak ada perbedaan antara laki-laki

dan perempuan. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa nilai

signifikansi sebesar 0.037 sehingga dapat dikatakan bahwa ada

tingkat perbedaan pada stres kerja berdasarkan jenis kelamin.

f. Uji Anova Berdasarkan Lama Kerja

Uji Anova berdasarkan lama kerja pada penelitian ini

menggunakan One Way Anova dengan bantuan program komputer

yaitu SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 17.0 for

Windows. Berikut tabel dari hasil uji anova:

Variabel Jenis Kelamin Mean P T

Stres kerja Laki-laki 30.72 0.037 -3.077

Perempuan 37.39

Page 72: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

55

Tabel 17

Uji Anova Keterikatan Kerja berdasarkan Lama Kerja

T

Tabel 18

Uji Anova stres kerja berdasarkan lama kerja

B

e

rdasarkan uji anova berdasarkan lama kerja yang telah dilakukan,

didapatkan hasil bahwa keterikatan kerja berdasarkan lama kerjanya r

= 2.775 dengan p = 0.044 (p<0.05) yang menunjukkan bahwa ada

perbedaan keterikatan kerja berdasarkan lama kerjanya. Sedangkan

untuk stres kerja memiliki hasil yang dimana ada perbedaan stres

kerja dengan hasil r = 9.327 dengan p = 0.000 (p<0.05).

Tabel 19

Post Hoc Keterikatan Kerja Berdasarkan Lama Kerja Kategori lama kerja Mean

Differences

(I-J)

P

(I) Lama

kerja

(J) Lama kerja

1-=<5 >6-=<10 8.017 0.034

>6-=<10 1-=<5 -8.017 0.034

Tabel 20

Post Hoc Stres Kerja Berdasarkan Lama Kerja

Kategori lama kerja Mean

Differences

(I-J)

P

(II) Lama

kerja

(J) Lama kerja

1-=<5 >6-=<10 -9.729 0.000

>16 -6.542 0.001

>6-=<10 1-=<5 9.729 0.000

>16 1-=<5 6.542 0.001

Variabel F P Keterangan

Keterikatan

kerja 2.775 0.044

Signifikan

Variabel F P Keterangan

Stres kerja 9.327 0.000 Signifikan

Page 73: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

56

Berdasarkan Post hoc test stres kerja berdasarkan lama kerja

yang telah dilakukan, pada kategori lama kerja 1-=<5 dan >6-=<10

didapatkan hasil bahwa stres kerja berdasarkan lama kerjanya Mean

Differences = -9.729 dengan Sig = 0.000 yang artinya terdapat adanya

perbedaan antara kedua kategori tersebut, pada kategori lama kerja

>16 tahun menunjukkan nilai Mean Differences = -6.542 dengan Sig =

0.001 yang artinya terdapat perbedaan, dan hasil pada kategori lama

kerja >6-=< dan 1-=<5 tahun menunjukkan hasil Mean Differences =

6.542 dengan Sig = 0.001 yang artinya terdapat hubungan antara

kedua kategori. Dari hasil di atas bisa dikatakan terdapat perbedaan

jika Sig = <0.05.

g. Uji Anova Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Uji Anova berdasarkan pendidikan terakhir pada penelitian ini

menggunakan One Way Anova dengan bantuan program komputer

yaitu SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 17.0 for

Windows. Berikut tabel dari hasil uji anova:

Tabel 21

Uji Anova keterikatan kerja berdasarkan pendidikan terakhir

Variabel F P Keterangan

Keterikatan kerja 6.370 0.002 Signifikan

Tabel 22

Uji Anova stres kerja berdasarkan pendidikan terakhir

Variabel F P

Keterangan

Stres kerja 3.338 0.038

Signifikan

Page 74: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

57

Berdasarkan uji anova berdasarkan pendidikan terakhir yang

telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa keterikatan kerja berdasarkan

pendidikan terakhir r = 6.370 dengan p = 0.002 (p<0.05) yang

menunjukkan bahwa ada perbedaan keterikatan kerja berdasarkan

pendidikan terakhirnya. Sedangkan untuk stres kerja memiliki hasil

yang dimana ada perbedaan stres kerja dengan hasil r = 3.338 dengan

p = 0.038 (p<0.05).

Tabel 23

Post Hoc Keterikatan Kerja Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Kategori Pendidikan terakhir Mean

Differences

(I-J)

P

(I) Pendidikan

terakhir

(J) Pendidikan

terakhir

SMA D3 17.691 0.002

D3 SMA -17.691 0.002

Berdasarkan Post hoc test keterikatan kerja berdasarkan

pendidikan terakhir yang telah dilakukan, pada kategori pendidikan

terakhir SMA dan D3 didapatkan hasil bahwa keterikatan kerja

berdasarkan pendidikan terakhirnya Mean Differences = 17.691

dengan Sig = 0.002 yang artinya terdapat adanya perbedaan antara

kedua kategori tersebut dan sebaliknya pada kategori D3 dan SMA

menunjukkan nilai Mean Differences = -17.691 dengan Sig = 0.002

yang artinya terdapat perbedaan. Dari hasil di atas bisa dikatakan

terdapat perbedaan jika Sig = <0.05

Page 75: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

58

Tabel 24

Post Hoc Stres Kerja Berdasarkan Pendidikan Terakhir Kategori Pendidikan terakhir Mean

Differences

(I-J)

P

(II) Pendidikan

terakhir

(J) Pendidikan

terakhir

SMA S1 -7.069 0.002

S1 SMA 7.069 0.002

Berdasarkan Post hoc test stres kerja berdasarkan pendidikan

terakhir yang telah dilakukan, pada kategori pendidikan terakhir SMA

dan S1 didapatkan hasil bahwa keterikatan kerja berdasarkan

pendidikan terakhirnya Mean Differences = -7.069 dengan Sig =

0.002 yang artinya terdapat adanya perbedaan antara kedua kategori

tersebut dan sebaliknya pada kategori S1 dan SMA menunjukkan nilai

Mean Differences = -7.069 dengan Sig = 0.002 yang artinya terdapat

perbedaan. Dari hasil di atas bisa dikatakan terdapat perbedaan jika

Sig = <0.05.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka hipotesis yang telah

diajukan yaitu adanya hubungan negatif antara stres kerja dan keterikatan kerja

pada anggota Direktorat Sabhara Polda DIY. Hal tersebut menunjukkan bahwa

hipotesis pada penelitian ini diterima, hipotesis pada penelitian berbunyi ada

hubungan negatif antara stres kerja dan keterikatan kerja pada anggota Direktorat

Sabhara Polda DIY. Hipotesis tersebut dapat diartikan semakin tinggi keterikatan

kerja maka semakin rendah stres kerja, begitu juga sebaliknya. Hal ini sesuai

dengan penelitian Iqbal, Khan dan Iqbal (2012) yang menyatakan adanya korelasi

negatif yang signifikan antara stres kerja dan keterikatan kerja karena stres kerja

Page 76: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

59

memiliki dampak negatif terhadap hasil kerja dalam suatu organisasi. Karena pada

dasarnya stres kerja ini sangat mempengaruhi stres kerja seseorang. Individu yang

memiliki stres kerja akan menurunnya pekerjaan tersebut. Stres kerja sangat

berhubungan negatif secara signifikan dengan setiap aspek keterikatan kerja yaitu

semangat, dedikasi, dan pengabdian.

Tujuan dari analisis tambahan adalah untuk melihat seberapa persen

variabel dependen melalui variabel independen ketika dilihat dari data demografi

responden. Temuan yang menarik dari penelitian ini adalah penelitian yang

berdasarkan pada variabel demografi (usia, lama kerja, pendidikan terakhir, lama

kerja, dan jenis kelamin) responden penelitian.

Pada hasil uji korelasi jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan

menunjukkan bahwa pada anggota laki-laki tingkat signifikansinya lebih tinggi

daripada perempuan. Artinya, keterikatan kerja dianggap lebih penting pada

aggota berjenis kelamin laki-laki daripada perempuan. Hal ini mungkin dapat

terjadi karena laki-laki lebih memiliki waktu bekerja yang lama dibandingkan

perempuan. Berdasarkan wawancara terhadap anggota Sabhara bahwa laki-laki

menjaga shift pada malam hari, sehingga anggota Sabhara berjenis kelain laki-laki

memiliki jam kerja lebih lama. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Bakker dan

Demerouti (2007) bahwa laki-laki memiliki rata-rata waktu bekerja lebih tinggi

dan lebih lama dibandingkan perempuan yang lebih rendah rata-rata waktu

bekerjanya. Rata-rata laki-laki bekerja 38,44 jam sementara perempuan 26,82 jam.

Menurut Wijono (2006), pekerja yang memiliki stres kerja yang rendah

mempunyai jam kerja antara 37 hingga 40 jam per minggu, sedangkan pada

Page 77: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

60

pekerja yang mempunyai stres kerja sedang memilki jumlah jam kerja antara 61

sampai 71 jam per minggunya. Sebaliknya, pada pekerja yang mempunyai stres

kerja tinggi memiliki jumlah jam 41 sampai 60 jam per minggu. Jika dapat

peneliti hubungkan, laki-laki memiliki pengalaman bekerja lebih lama dalam hal

waktu bekerja sehingga wajar jika laki-laki lebih engage terhadap pekerjaannya

dan laki-laki cenderung pada kategori stres kerja rendah.

Pada variabel demografi lama kerja anggota Direktorat Sabhara didapatkan

hasil uji korelasi yang signifikan. Seperti yang dikemukakan oleh Timpe (1991)

bahwa orang yang sudah lama bekerja dan memiliki usia yang sudah cukup tua

akan sering muncul gejala kehilangan minat, tidak partisipatif, dan bahkan

menyendiri. Secara tidak langsung orang suka menyendiri tersebut adalah orang

yang sedang mengalami gejala psikologis pada gejala tersebut terdapat pada aspek

stres kerja. Jika seseorang sudah kehilang minat maka kinerjanya menurun

sehingga akan mengakibatkan ruginya bagi instansi. Sedangakan jurnal milik

Waldman dan Avolio (1986) dikatakan bahwa usia dan lama kerja memiliki

hubungan dengan kinerja, ia mengungkapkan bahwa seseorang yang lebih tua dan

telah lama bekerja akan menunjukkan kinerja yang tinggi.

Pada variabel demografi pendidikan terakhir uji korelasi didapatkan hasil

bahwa pada pendidikan D3 tidak mengalami signifikan sedangkan pendidikan

SMA dan S1 mengalami signifikan. Jika dilihat dari signifikansinya pada

pendidikan S1 mengalami signifikansi yang lebih tinggi dari pada pendidikan

SMA dan D3. Penelitian yang dilakukan Liem dan Eddy (2017) mengatakan

keterikatan kerja dengan pendidikan terakhir karyawan yang berpendidikan S1

Page 78: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

61

mempunyai keterikatan kerja yang tinggi daripada karyawan yang berpendidikan

SD, SMP, SMA, dan D3. Sedangkan pada pendidikan terakhir D3 mengalami

signifikansi terendah. Sejalan dengan penelitian Riza (2012) pada penelitian latar

belakang diploma (95%). Dapat oleh hal lain seperti dipengaruhi pada jumlah

subjek yang sedikit sehingga hasil tidak signifikan, pada penelitian ini subjek

pendidikan terakhir D3 hanya 7 orang. Tingkat pedidikan dapat berpengaruh besar

terhadap kualitas bekerja. Beban kerja akan bertambah jika kualitasnya rendah

dan akan menimbulkan stres (Mangkunegara, 2006).

Pada variabel demografi jenis kelamin dilakukan analisi uji beda terhadap

variabel keterikatan kerja pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang

menunjukkan hasil tidak ada perbedaan pada variabel keterikatan kerja

berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Temuan ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Drake (2012) yang menemukan tidak ada

hubungan antara jenis kelamin dengan keterikatan seseorang dengan

pekerjaannya. Sedangkan pada variabel stres kerja menunjukkan hasil yang

signifikan yaitu adanya perbedaan stres kerja berdasarkan jenis kelamin laki-laki

dan perempuan. Penelitian yang dilakukan oleh Puteri (2009) yang mengatakan

bahwa perempuan lebih banyak mengalami stres daripada laki-laki, karena adanya

konflik peran yang dirasakan perempuan dan laki-laki.

Pada variabel demografi lama kerja berdasarkan hasil uji anova didapatkan

hasil yang tidak signifikan pada variabel keterikatan kerja. Sedangkan pada

variabel stres kerja menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini sejalan dengan

penelitian Aries (2016) mengenai keterikatan kerja pada ibu bekerja

Page 79: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

62

menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan keterikatan kerja berdasarkan pada

masa kerjanya. Selanjutnya pada variabel setres kerja juga ada temuan dari

penelitian Indrayani (2009) yang menyimpulkan bahwa lama kerja 20-30 tahun

akan menimbulkan kebosanan apabila kondisi lingkungan tidak menyenangkan

maka akan menyebabkan stres kerja. Hal ini sesuai dengan hasil peneliti yaitu ada

signifikan antara stres kerja dengan lama kerja.

Penelitian ini masih ditemui kelemahannya oleh peneliti yakni pada proses

pengambilan data selesai ditemukan beberapa subjek tidak mengisi identitas diri

secara lengkap dalam angket. Kelemahan dalam penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya yang akan mengadakan

penelitian dengan topik serupa agar dapat lebih menyempurnakan penelitiannya.

Page 80: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif

antara stres kerja dan keterikatan kerja. Semakin tinggi stres kerja maka

semakin rendah keterikatan kerjanya, begitu sebaliknya semakin rendah

stres kerja semakin tinggi keterikatan kerja.

Penelitian ini juga menemukan adanya hubungan korelasi

responden berdasarkan faktor demografi yaitu jenis kelamin, lama kerja,

dan pendidikan terakhir. Selain itu pada uji beda berdasarkan jenis

kelamin laki-laki dan perempuan pada keterikatan kerja terdapat tidak

adanya perbedaan dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Sedangkan,

pada stres kerja terdapat perbedaan pada jenis kelamin laki-laki dan

perempuan. Berdasarkan uji anova lama kerja dan pendidikan terakhir

terdapat ada perbedaan.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang diperoleh dan

pembahasan yang telah dipaparkan di atas, serta dari kesimpulan yang

diperoleh selama pelaksanaan penelitian, maka peneliti memberikan saran

yang diharapkan dapat bermanfaat, yaitu:

Page 81: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

64

1) Saran bagi instansi

Instansi dapat meningkatkan keterikatan kerja pada anggota

Sabhara antara lain: instansi menyediakan fasilitas penunjang motivasi

dan memberikan kebutuhan anggota sebagai penunjang keterikatan

kerja anggota. Sebagai pimpinan agar memberikan inspirasi dan

motivasi kepada para anggota agar tetap memiliki keterikatan kerja

yang tinggi, berkomitmen pada visi dan misi instansi, instansi

mengadakan pengawasan kerja secara teratur agar mengetahui apa

yang menjadi kendala anggota dalam bekerja dan produktivitas

anggota tidak menurun. Serta, instansi dapat memberikan penghargaan

kepada anggota yang lebih produktif atau lebih aktif dari anggota

lainnya. Hal ini memiliki tujuan agar para anggota memacu motivasi

anggota lain agar tetap lebih produktif serta menjaga keterikatan kerja

anggota.

2) Saran bagi peneliti

Bagi peneliti yang tertarik akan mengadakan penelitian yang sama

diharapkan agar mengungkap lebih dalam dengan meningkatkan

kualitas hasil penelitian. Kualitas yang dimaksud yaitu,

menambahakan jumlah responden dan menambahkan stres kerja dan

keterikatan kerja antar berbagai fungsi yang ada di kepolisian. Saran

peneliti agar lebih memperluas populasi dengan menggunakan teknik

pengumpulan data yang lainnya sehingga penelitian ini agar dapat

digunakan sebagai referensi sebagai pengembangan bagi penelitian-

Page 82: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

65

penelitian berikutnya yang berkaitan dengan stres kerja dan keterikatan

kerja.

Page 83: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

66

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2006). Buku pedoman pelaksanaan tugas bintara polri di lapangan.

Jakarta : Markas besar kepolisian negara republik indonesia

Anisa, P.I., Aries, Y., & Siti. F.H. (2016). Keterikatan Kerja Perwira TNI

Angkatan Udara ditinjau dari Korps. Jurnal Forum Ilmiah, 13 (3), 321-322

Anwarsyah, W. I., Salendu, A., & Radikun, T. B. S. (2012). Hubungan Antara Job

demands Dengan Workplace Well-being Pada Pekerja Shift. Jurnal

Psikologi: Pitutur, 1(1), 29-40.

Aries. Y. (2016). Hubungan anatara work family conflict dan keterikatan kerja

pada ibu pekerja. Skripsi (tidak diterbitkan). Jakarta : Fakultas psikologi

universitas Esa Tunggal

Avey, J. B., Luthans, F., & Jensen, S. M. (2009). Psychological capital: A positive

resource for combating employee stress and turnover. Human resource

management, 48(5), 677-693.

Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas (edisi 3). Yogyakarta : Pustaka

Pelajar

Azwar, S. (2011). Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Azwar, S. (2014). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bakker, A. B., & Demerouti, E. (2007). The job demands-resources model: State

of the art. Journal of managerial psychology, 22(3), 309-328.

Bakker, A. B. (2011). An evidence-based model of work engagement. Current

Directions in Psychological Science, 20(4), 265-269.

Budi Prasetyo. (2015). http://www.tribunnews.com/regional/2014/01/06/karena-

sering-mangkir-tugas-seorang-polisi-dipecat. Diakses pada tanggal 20

februari 2018. 15.00 WIB

Carlaw, D., & Friedman. (2003). Managing and Motivating Contact Center

Employees. USA : Mc Grawhill Publishing Companies

Chung, N. G., & Angeline, T. (2010). Does work engagement mediate the

relationship between job resources and job performance of

employees?. African Journal of Business Management, 4(9), 1837.

Page 84: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

67

Creswell, J. W. (2011). Educational Research : Planning, Conducting, and

Evaluating Quantitative and qualitative Research (4th ed.). New York :

Addison Wesley

Dollard, M. F., & Bakker, A. B. (2010). Psychosocial safety climate as a

precursor to conducive work environments, psychological health problems,

and employee engagement. Journal of Occupational and Organizational

Psychology, 83(3), 579-599.

Drake, T. J. (2012). Assessing employee engagement: A comparison of the job

engagement scale and the utrecht work engagement scale (Doctoral

dissertation, Colorado State University).

Dharma, W.S. (2017). Stres kerja dan keterikatan kerja pada anggota Polisi.

Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.

Eisenberger, Stinglhamber, Vandenberghe, Sucharski & Rhoades. (2012).

Perceived Supervisor Support: Contributions to Perceived Organizational

Support and Empoyee Retention. Journal of Applied Psychology. Vol. 87,

No. 3, 565-573

Fernet, C., Guay, F., & Senécal, C. (2004). Adjusting to job demands: The role of

work self-determination and job control in predicting burnout. Journal of

vocational behavior, 65(1), 39-56.

Hallberg, U. E., & Schaufeli, W. B. (2006). " Same same" but different? Can

work engagement be discriminated from job involvement and organizational

commitment?. European psychologist, 11(2), 119.

Halsey. (2003). Financial accounting analisys. Jakarta : Salemba empat

Handoyo, S. (2001). Stres Pada Masyarakat Surabaya. Jurnal Insan Media

Psikologi. Surabaya : Fakultas Universitas Airlangga

Harter, J. K., Schmidt, F. L., & Hayes, T. L. (2002). Business-unit-level

relationship between employee satisfaction, employee engagement, and

business outcomes: a meta-analysis. Journal of applied psychology, 87(2),

268.

Hasibuan, M. S. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama,

Cetakan ke 3. Jakarta : Cv. Mas Agung

Heelriegel. D., & Slocum. J. W. (2009). Organizational Behavior. 12th Edition.

Sounth-Western College Publishing : Thompson Learning USA

Howitt, D., & Cramer, D. (2011). Introduction to spss statistics in psychology :

for version 19 and earlier (5th ed). Harlow : Perason Education

Page 85: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

68

Indriyani, A. (2009). Pengaruh konflik peran ganda dan stres kerja terhadap

kinerja perawat. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang : poemani

muhammadiyah semarang

Iqbal, T., Khan, K., & Iqbal, N. (2012). Job stress & employee

engagement. European Journal of Social Sciences, 28(1), 109-118.

Kahn, W. A. (1990). Psychological conditions of personal engagement and

disengagement at work. Academy of Management Journal. 33 (4), 692-724.

Kreitner, R. & Kinicki, A. (1995). Organizational Behavior. Richard Irwin Inc.

Kreitner, R., dan Kinicki, A. (2005). Perilaku Organisasi. Bahasa Indonesia.

Jakarta: Salemba Empat.

Liem & Eddy. (2017). Pengaruh keterikatan kerja dan persepsi dukungan

organisasional terhadap kinerja karyawan. Jurnal Agora. 5(3)

Love, P. E., Irani, Z., Standing, C., & Themistocleous, M. (2007). Influence of job

demands, job control and social support on information systems

professionals' psychological well-being. International Journal of

Manpower, 28(6), 513-528.

Luthans, F., Avolio, B. J., Avey, J. B., & Norman, S. M. (2007). Positive

psychological capital: Measurement and relationship with performance and

satisfaction. Personnel psychology, 60(3), 541-572.

Macey, W. H., & Schneider, B. (2008). The meaning of employee

engagement. Industrial and organizational Psychology, 1(1), 3-30.

Moorhead, G., & Griffin, R. W. (2013). Perilaku Organisasi: Manajemen Sumber

Daya Manusia dan Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Mangkunegara, A. (2006). Evaluasi kinerja SDM. Bandung : PT. Replika

Aditama

Maryati. (2018). https://www.antaranews.com/berita/683237/polisi-majalengka-

dipecat-karena-30-hari-bolos. Diakses pada tanggal 20 Februari 2018. 15.00

WIB

Mikkelsen, B. (2005). Methods for development work and research: a new guide

for practitioners. Sage.

Moodie, S., Dolan, S.L., & Burke, R., J. (2012). Engagement vs burnout : An

Examination of the relationships betweeen two concepts within the

framework of the JDR model. ESADE Businness school Research paper

No. 234.

Page 86: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

69

Marcelia. (2014). Pengaruh Shift Kerja terhadap Stres Kerja pada Karyawan.

Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Naqvi, Syed. (2013). Job Stress and Employee’s Productivity : Caze of Ahzad

Khamir Public Health Sector. Indiciplinary Journal of Contemporary

Research in Business.

Pratama, R. (2012). Studi Bahaya Psikososial terhadap Stres Kerja pada

Pemadam Kebakaran di Depok Tahun 2012. [Skripsi]. Program Sarjana

Ilmu Kesehatan Masyarakat UI.

Pujiastuti, E & Heriyadi, A. (2015). Stres kerja dan agresivitas anggota polri dit

Sabhara. Jurnal psikologi mandiri. 1(2)

Puteri, R.K. (2009). Gambaran stres kerja pada perawat shift malam di ruang

instalasi gawat darurat. Skripsi (tidak diterbitkan). Manado : Fakultas

Kesehatan Masyarakat

Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2008). Perilaku organisasi, buku 1, edisi 12.

Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Robbins, S., P. (1996). Perilaku Organisasi , Konsep, Kontroversi Aplikasi. Jilid

2 Edisi B. Indonesia. Jakarta : Prenhallindo

Robbins, Stephen PP. and Judge, Timothy A. (2001). Organizational Behavior,

13th Edition. London: Pearson International Edition.

Robin, S., P., & Judge, T .(2011). Organizational Behavior (14th). New Jersey :

Prentice Hall

Rothbard, N. P. (2001). Enriching or depleting? The dynamics of engagement in

work and family roles. Administrative science quarterly, 46(4), 655-684.

Schabracq, M. J., J. A. M. Winnubst, and C.L. Cooper. (2003). The Handbook of

Work and Health Psychology. Belanda: John Wiley & Sons Ltd.

Schaufeli, W. & Bakker, A. (2003). UWES Utrecht Work Engagement Scale.

Utrecht: Occupational Health Psychology Unit, Utrecht University.

Schaufeli, W. B., & Bakker, A. B. (2004). Job demands, job resources, and their

relationship with burnout and engagement: A multi‐sample study. Journal

of organizational Behavior, 25(3), 293-315.

Schaufeli, W. B., Salanova, M., González-Romá, V., & Bakker, A. B. (2002). The

measurement of engagement and burnout: A two sample confirmatory factor

analytic approach. Journal of Happiness studies, 3(1), 71-92.

Page 87: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

70

Schultz, D., & Schultz, E. S. (2010). Psychology and work today (10 edition).

New York: Pearson.

Setiyana, V. Y. (2013). Forgiveness dan Stres Kerja terhadap Perawat. Jurnal

ilmiah Psikologi Terapan, 1(2), 376-396. Suprihanto. (2003). Penelitian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Jakarta :

BPFE

Thomas, Kenneth, W., (2009). Intrinsic Motivation At Work: What Really Drives

EmployeeEngagement. California: Barret-Koehler Publisher Inc.

Timpe. (1991). Kepemimpinan. Jakarta : Elexmedia Komputindo

Van den Tooren, M., de Jonge, J., Vlerick, P., Daniels, K., & Van de Ven, B.

(2011). Job resources and matching active coping styles as moderators of

the longitudinal relation between job demands and job strain. International

journal of behavioral medicine, 18(4), 373-383.

Wijono, S. (2006). Pengaruh kepribadian tipe A dan peran terhadap stres kerja

manajer madya. INSAN, 8 (3), 188-197

Wijono, S., (2010). Psikologi Industri dan Organisasi (Dalam Suatu Bidang

Gerak Psikologi Sumber Daya Manusia). Jakarta : Kencana

Woldman, D.A., & Avolio, B.J. (1986). A meta-analisys of age differences in job

performence. Journal of applied psychology, 71(1), 39-38

Xanthopoulou, D., Bakker, A. B., Demerouti, E., & Schaufeli, W. B. (2007). The

role of personal resources in the job demands-resources

model. International journal of stress management, 14(2), 121.

Page 88: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

71

LAMPIRAN 1

SKALA TRY OUT

Page 89: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

72

KUISIONER

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2018

Page 90: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

73

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Alamat : Jl. Kaliurang Km 14,5 Besi, Sleman, Yogyakarta

55584, Telp. 0274-898444

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh

Perkenalkan nama saya Fauzun Khusnul Khofiana mahasiswa

psikologi memohon kesediaan anda untuk mengisi kuisioner yang

terlampir sebagai kepentingan studi untuk syarat memperoleh gelar

Sarjana Psikologi. Untuk kepentingan tersebut, saya membutuhkan

masukan/umpan balik dari anda terkait dengan kondisi yang benar-benar

anda alami dalam kehidupan sehari-hari. Kuesioner ini BUKAN TES, jadi

SEMUA JAWABAN adalah BENAR selama jawaban yang dipilih

merupakan hal yang sesuai dengan keadaan anda.

Jawaban yang anda berikan merupakan sebuah informasi yang berharga bagi penelitian saya. Semua informasi yang tertulis di dalam kuesioner ini bersifat RAHASIA dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian saja. Saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini, semoga apa yang anda berikan kepada saya saat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin..

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarkatuh...

Hormat Saya,

Peneliti,

Fauzun Khusnul Khofiana

Page 91: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

74

IDENTITAS DIRI

Nama/inisial : _______________________

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

Usia : _______ Tahun

Lama Kerja (wajib diisi) : _______ Tahun

Pendidikan Terakhir : ______________________

Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden

penelitian dan menjawab semua pertanyaan penelitian sesuai dengan

keadaan saya yang sejujurnya.

Yogyakata, ......... Januari 2018

Responden

Page 92: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

75

SKALA 1

PETUNJUK PENGISIAN

1. Setiap pertanyaan yang ada di kolom sebelah kiri merupakan

kegiatan/aktivitas/ keadaan anda di tempat kerja.

2. Berikanlah penilaian untuk setiap pernyataan yang ada dikolom

sebelah kanan.

3. Jika anda merasa TIDAK PERNAH mengalaminya, pilih "1" pada

kolom pernyataan. Dengan cara memberikan tanda silang (X) pada

kolom.

4. Jika anda merasa PERNAH mengalaminya, untuk menunjukkan

seberapa SERING anda mengalaminya silahkan pilih nomor (dari 2

hingga 7) yang paling menggambarkan seberapa sering anda

merasakan hal tersebut.

1 = Tidak Pernah 3 = Jarang 5 = Sering 7 = Selalu 2 = Hampir Tidak Pernah 4 = Kadang-kadang 6 = Sangat Sering

“SELAMAT MENGERJAKAN”

❖ Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan yang

mencerminkan diri anda sehari-hari. Pilihlah jawaban yang

sesuai dengan diri anda.

No Pernyataan Jawaban

1. Saya memiliki semangat yang meluap-luap saat bekerja 1 2 3 4 5 6 7

2. Saya memandang pekerjaan saya sangat bermakna bagi

diri saya

1 2 3 4 5 6 7

3. Waktu berlalu begitu cepat ketika saya bekerja 1 2 3 4 5 6 7

4. Saya merasa kuat dan penuh tenaga saat bekerja 1 2 3 4 5 6 7

5. Saya merasa tertarik dan senang saat mengerjakan tugas

saya

1 2 3 4 5 6 7

Page 93: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

76

No Pernyataan Jawaban

6. Ketika bekerja saya suka tidak sadar dengan lingkungan

sekitar saya

1 2 3 4 5 6 7

7 Pekerjaan saya sangat menginspirasi saya 1 2 3 4 5 6 7

8. Ketika bangun dipagi hari saya bersemangat pergi ke

tempat kerja

1 2 3 4 5 6 7

9. Saya merasa bahagia saat saya harus fokus pada

pekerjaan saya

1 2 3 4 5 6 7

10 Saya bangga dengan pekerjaan yang saya lakukan 1 2 3 4 5 6 7

11. Saya larut dalam pekerjaan saya 1 2 3 4 5 6 7

12. Saya dapat bekerja dalam jangka waktu yang lama dapat

bekerja dalam jangka waktu yang lama

1 2 3 4 5 6 7

13. Bagi saya, pekerjaan saya penuh tantangan 1 2 3 4 5 6 7

14 Saya melupakan hal sekitar ketika saya bekerja 1 2 3 4 5 6 7

15. Saya memiliki daya tahan yang baik secara mental di

pekerjaan saya

1 2 3 4 5 6 7

16 Saya sulit memisahkan diri dari pekerjaan saya 1 2 3 4 5 6 7

17. Di tempat kerja, saya mampu mempertahankan semangat

kerja bahkan saat situasi tidak mendukung saya

1 2 3 4 5 6 7

SKALA 2

PETUNJUK PENGISIAN

1. Setiap pertanyaan yang ada di kolom sebelah kiri merupakan

kegiatan/aktivitas/ keadaan anda di tempat kerja.

2. Berikanlah penilaian untuk setiap pernyataan yang ada dikolom

sebelah kanan.

3. Jika anda merasa SANGAT TIDAK SESUAI mengalaminya, pilih

"1" pada kolom pernyataan. Dengan cara memberikan tanda silang

(X) pada kolom.

Page 94: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

77

4. Jika anda merasa SESUAI mengalaminya, untuk menunjukkan

seberapa SERING anda mengalaminya silahkan pilih nomor (dari 3

hingga 4) yang paling menggambarkan seberapa sering anda

merasakan hal tersebut.

1 = Sangat Tidak Sesuai 3 = Sesuai

2 = Tidak Sesuai 4 = Sangat Sesuai

❖ Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan yang

mencerminkan diri anda sehari-hari. Pilihlah jawaban yang

sesuai dengan diri anda.

No Pernyataan Jawaban

1. Denyut jantung saya berdebar kencang jika melakukan

pekerjaan dalam kondisi penuh tekanan

1 2 3 4

2. Nafas saya menjadi berat dan sesak ketika menghadapi

masalah dalam pekerjaan

1 2 3 4

3. Merasa pusing ketika harus mengejar target kerja 1 2 3 4

4. Merasa cemas ketika mengemukakan pendapat kepada

atasan

1 2 3 4

5. Banyak pekerjaan yang belum terselesaikan membuat saya

susah tidur

1 2 3 4

6. Mengeluarkan keringat berlebih saat melakukan pekerjaan

dalam kondisi tertekan

1 2 3 4

7. Marah ketika ada rekan kerja yang berperilaku seenaknya

ketika bekerja

1 2 3 4

8. Mudah tersinggung ketika dihadapkan suatu masalah dalam

pekerjaan

1 2 3 4

9. Suka menunda-nunda pekerjaan ketika tugas tidak sesuai

dengan kemampuan yang di miliki

1 2 3 4

10. Sering mencari alasan untuk menunda pekerjaan 1 2 3 4

11. Banyaknya pekerjaan yang menumpuk membuat saya malas

bekerja

1 2 3 4

Page 95: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

78

No Pernyataan Jawaban

12. Merasa tidak mencapai target kerja yang telat di tentukan 1 2 3 4

13. Sering datang terlambat saat bertugas 1 2 3 4

14. Masalah dalam pekerjaan membuat saya tidak selera makan 1 2 3 4

15. Masalah dalam pekerjaan membuat saya makan berlebihan 1 2 3 4

16. Merasa memiliki beban pikiran saat menjalankan tugas dari

atasan

1 2 3 4

17. Gelisah jika pekerjaan yang saya lakukan tidak sesuai

dengan perintah atasan

1 2 3 4

18. Pekerjaan yang menumpuk membuat saya susah tidur 1 2 3 4

“Mohon Untuk Diperiksa Kembali, Pastikan bahwa semua pernyataan telah

diisi”

Terima Kasih atas kesediaan waktu dan kerjasamanya

Page 96: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

79

LAMPIRAN 2

Tabulasi Data Try Out

Keterikatan Kerja

Page 97: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

80

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

S1 4 7 4 4 5 3 7 5 7 7 4 4 4 4 7 4 7

S2 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4

S3 6 6 6 5 6 2 5 6 5 6 5 3 3 3 5 5 3

S4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 3 3 4 5 4 3

S6 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 3 4

S7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7

S8 5 4 4 4 4 5 4 5 6 4 5 5 4 4 5 5 4

S9 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 6 5 5 4

S10 6 6 7 7 6 7 7 6 5 5 5 5 6 6 5 7 5

S11 4 6 6 5 7 3 4 7 7 7 4 5 4 3 4 1 5

S12 6 7 7 6 6 7 5 6 6 6 5 5 5 5 5 5 6

S13 7 6 7 6 7 6 7 6 5 6 5 5 6 5 5 5 6

S14 7 6 7 6 7 6 7 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S15 6 4 5 3 3 3 4 6 2 3 4 3 2 6 5 7 5

S16 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

S17 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 7 4 5 3 4

S18 3 6 4 3 5 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4

S19 7 7 4 7 7 1 7 7 7 7 4 7 7 1 7 4 7

S20 7 7 7 5 7 3 7 7 7 7 7 7 7 3 5 5 5

S21 7 7 7 5 7 1 7 7 7 7 1 1 7 1 7 1 1

S22 7 7 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

S23 4 5 4 4 4 1 5 4 4 4 4 5 4 1 5 4 7

S24 7 6 7 6 6 6 7 6 5 6 5 6 5 5 5 5 5

S25 7 6 7 6 7 6 6 7 5 5 5 6 5 5 6 6 6

S26 7 5 6 4 5 2 5 5 5 6 4 5 5 5 5 4 5

S27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4

S28 6 6 7 7 6 7 6 7 6 5 5 5 5 5 5 5 5

S29 5 7 5 7 5 4 5 7 6 7 4 4 4 2 6 6 6

S30 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3

S31 7 7 7 7 7 3 7 7 7 7 3 7 7 1 7 1 7

S32 5 7 6 6 6 3 6 5 3 7 3 5 5 3 6 2 6

S33 7 7 4 7 7 1 7 7 7 7 5 7 7 1 7 1 7

S34 5 5 5 4 6 4 7 5 5 6 4 5 5 5 5 4 5

S35 5 5 5 5 5 1 5 6 5 7 4 5 5 4 5 5 4

S36 6 6 6 6 6 2 6 6 6 6 2 6 6 2 6 6 6

S37 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 1 7 7 1 7 7 7

S38 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5

S39 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 1 7

S40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S42 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S43 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

Page 98: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

81

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

S44 7 7 6 7 7 7 6 6 6 7 7 6 6 6 6 6 6

S45 5 6 6 5 5 6 5 5 5 6 7 5 5 5 5 5 6

S46 6 5 6 5 5 5 5 6 5 6 6 6 6 5 6 6 5

S47 5 6 5 5 6 6 6 5 6 5 7 6 5 6 6 6 5

S48 6 6 7 7 6 6 7 6 6 6 7 7 6 7 6 6 6

S49 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 5 4 4

S50 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 5

S51 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3

S52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S53 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7

S54 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 1 7 7 1 7 1 7

S55 4 4 5 5 6 4 4 7 4 7 4 4 3 4 7 7 7

S56 4 3 4 3 5 3 4 3 4 3 5 3 3 2 5 2 4

S57 4 4 5 5 5 4 4 7 4 7 4 4 4 3 7 7 7

Page 99: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

82

LAMPIRAN 3

Tabulasi Data Try Out

Stres Kerja

Page 100: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

83

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

S1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2

S2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2

S3 4 3 2 3 2 2 3 3 1 1 1 2 2 3 2 3 4 2

S4 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2

S5 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3

S6 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S7 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4

S8 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 1 1 3 3 2 3

S9 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4

S10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S11 2 2 2 3 2 2 3 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1

S12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S15 3 3 2 3 4 2 1 3 2 3 1 1 1 2 4 3 2 1

S16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S17 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 3 2 3 3

S18 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 3 3 3

S19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S20 3 2 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 1 1 3 1 3 3

S21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S22 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1

S23 2 2 2 3 3 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 3 2

S24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S25 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1

S26 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2

S27 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3

S28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S29 2 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 3 2

S30 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3

S31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S32 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S33 2 2 1 1 3 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 3 3

S34 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2

Page 101: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

84

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

S35 3 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1

S36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1

S37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S38 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3

S39 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 4 1

S40 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S41 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3

S42 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2

S43 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2

S44 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1

S45 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2

S46 2 3 4 1 2 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2

S47 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2

S48 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1

S49 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3

S50 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4

S51 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3

S52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S53 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1

S54 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S55 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 4 2

S56 3 1 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3

S57 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 4 4 2

Page 102: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

85

LAMPIRAN 4

HASIL TRY OUT

Validitas dan Reliabilitas Keterikatan Kerja

Page 103: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

86

A. PUTARAN KE 1

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 56 98.2

Excludeda 1 1.8

Total 57 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 5.3929 1.35752 56

VAR00002 5.5179 1.29321 56

VAR00003 5.2679 1.44589 56

VAR00004 5.2679 1.31413 56

VAR00005 5.4821 1.34828 56

VAR00006 4.0893 1.90002 56

VAR00007 5.4286 1.33290 56

VAR00008 5.5536 1.29221 56

VAR00009 5.3036 1.29221 56

VAR00010 5.5893 1.31808 56

VAR00011 4.6429 1.49458 56

VAR00012 5.0714 1.33290 56

VAR00013 5.0714 1.39944 56

VAR00014 3.8393 1.74540 56

VAR00015 5.4464 1.14288 56

VAR00016 4.5714 1.76694 56

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.904 .919 17

Page 104: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

87

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 5.3929 1.35752 56

VAR00002 5.5179 1.29321 56

VAR00003 5.2679 1.44589 56

VAR00004 5.2679 1.31413 56

VAR00005 5.4821 1.34828 56

VAR00006 4.0893 1.90002 56

VAR00007 5.4286 1.33290 56

VAR00008 5.5536 1.29221 56

VAR00009 5.3036 1.29221 56

VAR00010 5.5893 1.31808 56

VAR00011 4.6429 1.49458 56

VAR00012 5.0714 1.33290 56

VAR00013 5.0714 1.39944 56

VAR00014 3.8393 1.74540 56

VAR00015 5.4464 1.14288 56

VAR00016 4.5714 1.76694 56

VAR00017 5.2500 1.37840 56

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 81.3929 201.879 .791 .846 .892

VAR00002 81.2679 203.436 .790 .851 .892

VAR00003 81.5179 209.127 .551 .602 .899

VAR00004 81.5179 201.091 .843 .829 .890

VAR00005 81.3036 201.779 .800 .823 .891

VAR00006 82.6964 214.724 .286 .719 .911

VAR00007 81.3571 202.379 .793 .821 .892

VAR00008 81.2321 204.691 .754 .823 .893

VAR00009 81.4821 207.091 .685 .794 .895

Page 105: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

88

VAR00010 81.1964 206.597 .684 .822 .895

VAR00011 82.1429 215.470 .377 .575 .905

VAR00012 81.7143 205.262 .712 .832 .894

VAR00013 81.7143 203.844 .712 .843 .894

VAR00014 82.9464 233.070 -.035 .664 .921

VAR00015 81.3393 211.501 .645 .778 .897

VAR00016 82.2143 218.571 .240 .461 .911

VAR00017 81.5357 208.108 .609 .798 .897

B. PUTARAN KE 2

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 57 100.0

Excludeda 0 .0

Total 57 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Page 106: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

89

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 67.9123 227.581 .855 .862 .954

VAR00002 67.7895 227.526 .891 .876 .953

VAR00003 68.0351 234.820 .643 .610 .959

VAR00004 68.0351 227.463 .889 .830 .953

VAR00005 67.8246 226.326 .888 .842 .953

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.959 .960 14

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 5.3158 1.46577 57

VAR00002 5.4386 1.41444 57

VAR00003 5.1930 1.54039 57

VAR00004 5.1930 1.41974 57

VAR00005 5.4035 1.46214 57

VAR00007 5.3509 1.44533 57

VAR00008 5.4737 1.41554 57

VAR00009 5.2281 1.40175 57

VAR00010 5.5088 1.44077 57

VAR00011 4.5789 1.55778 57

VAR00012 5.0000 1.42678 57

VAR00013 5.0000 1.48805 57

VAR00015 5.3684 1.27660 57

VAR00017 5.1754 1.47748 57

Page 107: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

90

VAR00007 67.8772 227.324 .875 .843 .954

VAR00008 67.7544 229.367 .843 .849 .954

VAR00009 68.0000 230.643 .820 .822 .955

VAR00010 67.7193 229.491 .824 .838 .955

VAR00011 68.6491 249.482 .318 .237 .967

VAR00012 68.2281 231.893 .773 .847 .956

VAR00013 68.2281 228.501 .818 .856 .955

VAR00015 67.8596 235.194 .784 .807 .956

VAR00017 68.0526 234.122 .691 .817 .958

Page 108: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

91

LAMPIRAN 5

HASIL TRY OUT

Validitas dan Reliabilitas Stres Kerja

A. Putaran 1

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 57 100.0

Excludeda 0 .0

Total 57 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Page 109: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

92

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 32.0000 153.536 .730 .795 .966

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.967 .968 18

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 2.0175 .95415 57

VAR00002 1.8596 .83321 57

VAR00003 1.7719 .80217 57

VAR00004 1.8596 .87502 57

VAR00005 1.9474 .91459 57

VAR00006 1.9825 .87610 57

VAR00007 2.0702 .99749 57

VAR00008 1.7895 .83958 57

VAR00009 1.7719 .92616 57

VAR00010 1.7544 .87179 57

VAR00011 1.7368 .87681 57

VAR00012 1.7895 .81803 57

VAR00013 1.7895 .88109 57

VAR00014 1.8772 .92717 57

VAR00015

VAR00016

1.8772

1.9474

.90771

.98961

57

57

VAR00017 2.2105 1.08128 57

VAR00018 1.9649 .94425 57

Page 110: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

93

VAR00002 32.1579 153.350 .855 .829 .964

VAR00003 32.2456 154.331 .839 .781 .965

VAR00004 32.1579 153.421 .808 .813 .965

VAR00005 32.0702 152.995 .790 .817 .965

VAR00006 32.0351 153.999 .779 .737 .965

VAR00007 31.9474 155.408 .615 .739 .968

VAR00008 32.2281 152.965 .868 .838 .964

VAR00009 32.2456 151.331 .856 .895 .964

VAR00010 32.2632 153.305 .817 .867 .965

VAR00011 32.2807 152.598 .846 .907 .964

VAR00012 32.2281 153.536 .863 .872 .964

VAR00013 32.2281 155.786 .688 .715 .966

VAR00014 32.1404 153.444 .757 .752 .965

VAR00015 32.1404 155.444 .682 .795 .966

VAR00016 32.0702 152.459 .747 .714 .966

VAR00017 31.8070 151.444 .717 .837 .966

VAR00018 32.0526 152.658 .778 .841 .965

Page 111: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

94

LAMPIRAN 6

SKALA PENELITIAN

KUISIONER

Page 112: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

95

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2018

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Alamat : Jl. Kaliurang Km 14,5 Besi, Sleman, Yogyakarta 55584, Telp. 0274-

898444

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh

Perkenalkan nama saya Fauzun Khusnul Khofiana mahasiswa

psikologi memohon kesediaan anda untuk mengisi kuisioner yang

Page 113: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

96

terlampir sebagai kepentingan studi untuk syarat memperoleh gelar

Sarjana Psikologi. Untuk kepentingan tersebut, saya membutuhkan

masukan/umpan balik dari anda terkait dengan kondisi yang benar-benar

anda alami dalam kehidupan sehari-hari. Kuesioner ini BUKAN TES, jadi

SEMUA JAWABAN adalah BENAR selama jawaban yang dipilih

merupakan hal yang sesuai dengan keadaan anda.

Jawaban yang anda berikan merupakan sebuah informasi yang berharga bagi penelitian saya. Semua informasi yang tertulis di dalam kuesioner ini bersifat RAHASIA dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian saja. Saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini, semoga apa yang anda berikan kepada saya saat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin..

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarkatuh...

Hormat Saya,

IDENTITAS DIRI

Nama/inisial : _______________________

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

Usia : _______ Tahun

Lama Kerja (wajib diisi) : _______ Tahun

Pendidikan Terakhir : ______________________

Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden

penelitian dan menjawab semua pertanyaan penelitian sesuai dengan

keadaan saya yang sejujurnya.

Peneliti,

Fauzun Khusnul Khofiana

Page 114: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

97

Yogyakata, ......... Januari 2018

Responden

SKALA 1

PETUNJUK PENGISIAN

1. Setiap pertanyaan yang ada di kolom sebelah kiri merupakan

kegiatan/aktivitas/ keadaan anda di tempat kerja.

2. Berikanlah penilaian untuk setiap pernyataan yang ada dikolom

sebelah kanan.

Page 115: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

98

3. Jika anda merasa TIDAK PERNAH mengalaminya, pilih "1" pada

kolom pernyataan. Dengan cara memberikan tanda silang (X) pada

kolom.

4. Jika anda merasa PERNAH mengalaminya, untuk menunjukkan

seberapa SERING anda mengalaminya silahkan pilih nomor (dari 2

hingga 7) yang paling menggambarkan seberapa sering anda

merasakan hal tersebut.

1 = Tidak Pernah 3 = Jarang 5 = Sering 7 = Selalu 2 = Hampir Tidak Pernah 4 = Kadang-kadang 6 = Sangat Sering

“SELAMAT MENGERJAKAN”

❖ Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan yang

mencerminkan diri anda sehari-hari. Pilihlah jawaban yang

sesuai dengan diri anda.

No Pernyataan Jawaban

1. Saya memiliki semangat yang meluap-luap saat bekerja 1 2 3 4 5 6 7

2. Saya memandang pekerjaan saya sangat bermakna bagi

diri saya

1 2 3 4 5 6 7

3. Waktu berlalu begitu cepat ketika saya bekerja 1 2 3 4 5 6 7

4. Saya merasa kuat dan penuh tenaga saat bekerja 1 2 3 4 5 6 7

5. Saya merasa tertarik dan senang saat mengerjakan tugas

saya

1 2 3 4 5 6 7

6. Pekerjaan saya sangat menginspirasi saya 1 2 3 4 5 6 7

7. Ketika bangun dipagi hari saya bersemangat pergi ke

tempat kerja

1 2 3 4 5 6 7

8. Saya merasa bahagia saat saya harus fokus pada

pekerjaan saya

1 2 3 4 5 6 7

9. Saya bangga dengan pekerjaan yang saya lakukan 1 2 3 4 5 6 7

10. Saya larut dalam pekerjaan saya 1 2 3 4 5 6 7

Page 116: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

99

No Pernyataan Jawaban

11. Saya dapat bekerja dalam jangka waktu yang lama dapat

bekerja dalam jangka waktu yang lama

1 2 3 4 5 6 7

12. Bagi saya, pekerjaan saya penuh tantangan 1 2 3 4 5 6 7

13. Saya memiliki daya tahan yang baik secara mental di

pekerjaan saya

1 2 3 4 5 6 7

14. Di tempat kerja, saya mampu mempertahankan semangat

kerja bahkan saat situasi tidak mendukung saya

1 2 3 4 5 6 7

SKALA 2

PETUNJUK PENGISIAN

1. Setiap pertanyaan yang ada di kolom sebelah kiri merupakan

kegiatan/aktivitas/ keadaan anda di tempat kerja.

2. Berikanlah penilaian untuk setiap pernyataan yang ada dikolom

sebelah kanan.

3. Jika anda merasa SANGAT TIDAK SESUAI mengalaminya, pilih "1"

pada kolom pernyataan. Dengan cara memberikan tanda silang (X)

pada kolom.

4. Jika anda merasa SESUAI mengalaminya, untuk menunjukkan

seberapa SERING anda mengalaminya silahkan pilih nomor (dari 3

hingga 4) yang paling menggambarkan seberapa sering anda

merasakan hal tersebut.

1 = Sangat Tidak Sesuai 3 = Sesuai

2 = Tidak Sesuai 4 = Sangat Sesuai

❖ Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan yang

mencerminkan diri anda sehari-hari. Pilihlah jawaban yang

sesuai dengan diri anda.

No Pernyataan Jawaban

1. Denyut jantung saya berdebar kencang jika melakukan

pekerjaan dalam kondisi penuh tekanan

1 2 3 4

Page 117: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

100

No Pernyataan Jawaban

2. Nafas saya menjadi berat dan sesak ketika menghadapi

masalah dalam pekerjaan

1 2 3 4

3. Merasa pusing ketika harus mengejar target kerja 1 2 3 4

4. Merasa cemas ketika mengemukakan pendapat kepada

atasan

1 2 3 4

5. Banyak pekerjaan yang belum terselesaikan membuat

saya susah tidur

1 2 3 4

6. Mengeluarkan keringat berlebih saat melakukan pekerjaan

dalam kondisi tertekan

1 2 3 4

7. Marah ketika ada rekan kerja yang berperilaku seenaknya

ketika bekerja

1 2 3 4

8. Mudah tersinggung ketika dihadapkan suatu masalah

dalam pekerjaan

1 2 3 4

9. Suka menunda-nunda pekerjaan ketika tugas tidak sesuai

dengan kemampuan yang di miliki

1 2 3 4

10. Sering mencari alasan untuk menunda pekerjaan 1 2 3 4

11. Banyaknya pekerjaan yang menumpuk membuat saya

malas bekerja

1 2 3 4

12. Merasa tidak mencapai target kerja yang telat di tentukan 1 2 3 4

13. Sering datang terlambat saat bertugas 1 2 3 4

14. Masalah dalam pekerjaan membuat saya tidak selera

makan

1 2 3 4

15. Masalah dalam pekerjaan membuat saya makan

berlebihan

1 2 3 4

16. Merasa memiliki beban pikiran saat menjalankan tugas dari

atasan

1 2 3 4

17. Gelisah jika pekerjaan yang saya lakukan tidak sesuai

dengan perintah atasan

1 2 3 4

18. Pekerjaan yang menumpuk membuat saya susah tidur 1 2 3 4

Page 118: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

101

“Mohon Untuk Diperiksa Kembali, Pastikan bahwa semua pernyataan telah

diisi”

Terima Kasih atas kesediaan waktu dan kerjasamanya

Page 119: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

102

LAMPIRAN 7

TABULASI DATA PENELITIAN

KETERIKATAN KERJA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

S1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

S2 4 5 4 4 5 5 7 7 7 4 5 4 7 7

S3 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 6 6

S4 6 6 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

S5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7

S6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 6

S7 7 7 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5 5 5

S8 6 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 5 5

S9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S10 3 3 3 4 5 3 3 3 3 3 3 4 4 3

Page 120: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

103

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

S11 7 7 6 7 6 7 7 6 7 6 6 7 6 7

S12 3 3 3 4 5 3 3 3 4 3 3 4 4 3

S13 7 7 2 7 7 7 1 7 7 1 1 1 7 1

S14 3 3 4 5 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3

S15 5 5 4 4 5 6 5 4 4 4 5 4 5 5

S16 7 7 7 1 7 7 1 7 7 1 1 1 7 1

S17 7 7 7 4 7 7 7 7 7 7 5 4 4 7

S18 7 7 7 4 7 7 7 6 7 7 5 4 4 7

S19 7 7 7 4 7 7 7 7 7 7 5 4 4 7

S20 3 3 3 4 5 3 3 3 4 3 3 4 4 3

S21 5 5 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 3

S22 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 3 5 3

S23 5 5 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4

S24 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4

S25 1 1 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

S26 6 6 6 7 7 6 6 6 7 6 6 6 6 7

S27 5 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 7 6 6

S28 6 6 7 7 7 6 6 6 6 5 6 6 6 6

S29 5 5 6 6 5 6 6 6 5 5 5 6 6 6

S30 6 6 6 5 6 6 6 6 6 5 6 6 6 5

S31 6 7 7 6 6 6 6 6 7 6 6 5 6 6

S32 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 5 6 7

S33 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

S34 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6

S35 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 5 6 6

S36 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6

S37 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

S38 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

S39 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6

S40 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6

S41 5 5 6 6 6 6 5 6 7 6 6 6 5 6

S42 6 6 5 5 5 6 6 6 6 6 6 5 6 6

S43 7 7 5 7 6 7 7 6 6 6 6 7 6 6

S44 4 5 5 6 5 4 6 5 6 4 5 4 5 6

S45 3 5 3 5 4 5 4 5 6 2 4 4 5 4

S46 4 5 6 5 6 5 6 5 6 4 5 5 5 6

S47 4 4 5 6 5 6 5 5 6 4 5 5 6 5

S48 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7

S49 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4

S50 4 5 5 4 5 5 4 5 7 4 4 4 7 7

Page 121: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

104

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

S51 6 5 6 5 6 4 6 5 4 5 6 5 4 6

S52 4 4 6 5 3 5 5 6 6 3 3 4 4 3

S53 4 6 5 3 5 5 6 6 6 2 2 4 4 2

S54 7 7 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5 5 5

S55 3 2 3 3 2 4 2 4 5 6 5 4 5 4

S56 5 6 5 4 6 5 4 5 6 5 6 5 4 5

S57 5 6 6 6 5 6 5 6 5 5 6 5 6 5

S58 5 4 6 5 6 5 6 5 6 4 5 5 6 5

S59 7 7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S60 6 6 6 6 6 6 6 7 7 6 6 6 6 7

S61 6 6 7 6 6 7 7 6 6 6 6 6 5 6

S62 6 6 6 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7

S63 6 6 6 7 6 6 6 7 7 6 6 7 7 6

S64 7 7 7 3 5 7 5 5 7 5 5 7 5 5

S65 6 7 6 6 6 6 7 6 7 6 7 7 7 6

S66 6 6 6 7 6 6 7 6 7 6 5 5 5 7

S67 6 7 6 7 6 7 6 7 6 6 5 6 5 7

S68 6 6 6 5 5 6 6 5 5 6 6 6 6 6

S69 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

S70 6 6 6 6 7 7 6 6 7 6 6 7 7 6

S71 6 6 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

S72 6 6 6 6 6 7 6 6 6 6 6 7 7 6

S73 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S74 6 7 7 7 6 7 7 6 7 6 7 6 6 6

S75 7 7 7 7 7 7 5 7 7 5 5 7 7 7

S76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S77 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 7 7 7

S78 3 4 5 3 3 7 6 5 7 6 4 3 4 5

S79 4 4 4 3 5 5 6 7 7 6 4 6 6 6

S80 3 3 6 3 3 4 5 7 5 5 7 6 7 7

S81 7 7 6 5 5 6 6 6 6 6 6 5 7 7

S82 4 5 4 5 5 5 4 5 5 6 6 5 7 5

S83 6 7 7 6 6 6 7 6 7 7 6 7 6 7

S84 6 6 6 6 7 6 6 7 6 6 7 6 5 6

S85 6 7 6 5 4 4 7 6 5 4 7 6 6 6

S86 4 6 4 4 5 5 7 7 7 4 5 4 7 7

S87 4 5 5 4 5 5 4 5 7 4 4 4 6 7

S88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S89 4 6 5 3 5 5 6 6 6 3 3 4 4 3

S90 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6

Page 122: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

105

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

S91 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 6 7

S92 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4

S93 7 7 7 7 7 7 5 7 7 5 5 7 7 7

S94 4 6 5 3 5 5 6 6 6 3 3 4 4 3

S95 6 6 7 7 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6

S96 6 6 6 6 6 6 6 7 7 6 6 6 6 7

S97 6 6 6 6 6 7 6 6 6 7 7 7 7 7

S98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S99 7 7 7 7 7 7 7 1 7 1 1 1 7 7

S100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S101 7 7 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5 5 5

S102 2 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 7 7 7

S103 5 6 5 4 6 5 4 5 6 5 6 5 5 6

S104 5 4 6 5 6 5 4 5 6 4 5 6 4 5

S105 3 4 3 4 5 3 4 3 5 4 5 3 4 5

S106 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3

S107 6 5 5 6 6 6 5 5 6 5 6 5 4 6

S108 5 4 5 6 5 5 5 4 6 7 6 6 4 7

S109 4 4 5 3 4 4 3 4 5 3 4 5 3 4

S110 1 7 5 5 5 5 5 5 7 7 5 7 7 7

S111 7 7 5 5 5 5 5 5 7 5 5 5 5 5

S112 7 7 5 4 7 6 7 6 7 6 6 5 5 6

S113 7 7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

S114 2 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 7 7 7

S115 5 4 5 6 5 4 6 5 5 5 6 5 6 5

S116 5 6 6 5 6 6 6 6 7 6 5 5 6 5

S117 4 5 4 4 5 5 7 7 7 4 5 4 7 7

S118 4 6 5 3 5 5 6 6 6 3 3 4 4 3

S119 5 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 6 6 6

S120 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7

S121 7 1 6 7 7 7 6 6 7 6 4 2 6 7

S122 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4

S123 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

S124 2 2 2 2 7 7 2 7 2 2 2 7 2 2

S125 4 3 5 4 7 4 3 6 4 3 4 4 4 7

S126 7 7 7 7 6 4 6 7 6 4 4 4 7 4

S127 7 7 6 7 7 4 6 7 7 4 3 4 7 4

S128 7 7 7 7 7 4 6 7 7 4 4 4 7 4

S129 7 6 7 7 7 4 6 7 6 4 4 3 7 4

S130 4 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4

Page 123: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

106

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

S131 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4

S132 7 7 7 7 7 4 7 7 7 4 4 4 7 4

S133 7 7 7 7 7 6 6 7 7 4 4 4 7 4

S134 7 7 7 7 7 4 6 7 7 4 4 4 7 4

S135 7 6 7 7 7 4 6 7 7 4 4 4 7 4

S136 7 7 7 7 7 6 6 7 7 4 4 4 7 4

S137 6 6 6 6 6 7 6 6 6 7 7 6 6 7

S138 7 7 7 7 7 7 7 1 1 1 7 7 7 7

S139 4 5 5 4 4 5 6 5 5 4 4 4 5 5

S140 6 6 6 5 6 6 6 6 5 6 6 5 6 6

S141 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5

S142 2 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 7 7 7

S143 5 4 6 5 6 5 4 5 6 4 5 4 5 4

S144 5 6 5 6 6 5 6 5 6 4 6 5 6 5

S145 4 5 4 4 5 5 7 7 7 4 5 4 7 7

Page 124: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

107

LAMPIRAN 8

TABULASI DATA PENELITIAN

STRES KERJA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

S1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2

S3 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

S5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1

S6 1 1 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4

S8 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1

Page 125: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

108

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

S11 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2

S12 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2

S13 4 4 4 2 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 3 4 4

S14 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1

S15 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 4 3

S16 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 4 4

S17 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1

S18 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1

S19 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1

S20 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S21 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2

S22 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 2 4

S23 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1

S24 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2

S25 4 4 4 4 1 1 1 1 1 4 4 4 4 1 1 1 1 1

S26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1

S27 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

S28 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1

S29 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1

S30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1

S31 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1

S32 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S34 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1

S36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2

S37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1

S38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1

S39 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1

S40 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1

S41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2

S42 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

S43 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2

S44 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S45 2 3 2 1 3 2 2 3 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2

S46 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S47 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S49 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2

S50 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2

S51 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S52 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S53 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S54 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S55 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Page 126: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

109

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

S56 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S57 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S58 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S59 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4

S60 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1

S61 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S62 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1

S63 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1

S64 2 1 3 1 1 1 4 2 1 1 3 1 2 1 4 1 1 1

S65 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1

S66 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1

S67 2 1 1 2 1 1 3 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 3

S68 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1

S69 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S70 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1

S71 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1

S72 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2

S73 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S74 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2

S75 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2

S76 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S77 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2

S78 2 4 2 3 2 3 3 1 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3

S79 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2

S80 2 3 2 3 2 2 3 1 3 2 3 1 1 1 2 1 1 1

S81 1 1 1 2 2 1 1 3 2 3 2 3 2 2 3 2 1 1

S82 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 3 3 2 1 3 3

S83 1 1 1 2 3 1 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 1

S84 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 3 1 2 2 1 2 1 1

S85 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2

S86 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2

S87 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4

S88 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S89 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S90 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1

S91 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2

S92 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S93 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S94 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S95 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S96 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1

S97 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S98 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S99 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S100 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 4 3

Page 127: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

110

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

S101 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2

S102 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S103 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S104 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S105 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2

S106 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3

S107 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4

S108 3 2 1 2 1 2 3 3 1 3 3 2 3 2 2 1 1 2

S109 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2

S110 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1

S111 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2

S112 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2

S113 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S114 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S115 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S116 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3

S117 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S118 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S119 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1

S120 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

S121 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2 3 2 1 3 2 1 1 2

S122 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2

S123 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S124 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2

S125 3 2 2 4 3 2 4 2 1 3 3 2 3 2 4 3 2 3

S126 1 1 2 3 2 2 3 4 1 1 1 2 1 1 1 3 3 2

S127 1 2 2 2 2 2 4 4 1 2 1 2 1 1 1 3 3 2

S128 1 1 2 2 2 2 4 4 1 1 1 2 1 1 1 3 3 2

S129 1 1 2 1 2 3 4 3 1 1 1 2 1 1 1 3 3 2

S130 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 4

S131 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3

S132 1 1 2 2 2 2 3 4 1 1 1 2 1 1 1 3 3 3

S133 1 1 2 2 2 2 4 4 1 1 1 2 1 1 1 3 3 2

S134 1 1 2 2 2 2 4 4 2 2 1 2 1 1 1 3 3 2

S135 1 1 2 1 2 3 4 4 1 1 1 2 1 1 1 3 3 2

S136 1 1 2 2 2 2 4 4 1 1 1 2 1 1 1 3 3 3

S137 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1

S138 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 4 4

S139 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 2

S140 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1

S141 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

S142 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3

S143 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S144 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

S145 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2

Page 128: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

111

Page 129: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

112

LAMPIRAN 9

DESKRIPSI RESPONDEN

Statistics

Usia

N Valid 145

Missing 15

Page 130: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

113

A. Deskripsi Subjek

Berdasarkan Usia

Mean 2.34

Median 2.00

Mode 1

Std. Deviation 1.696

Variance 2.878

Range 6

Minimum 1

Maximum 7

Percentiles 20 1.00

40 1.00

60 2.00

80 4.00

usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 19-23 71 44.4 49.0 49.0

24-28 22 13.8 15.2 64.1

29-33 16 10.0 11.0 75.2

34-38 19 11.9 13.1 88.3

39-43 7 4.4 4.8 93.1

44-48 5 3.1 3.4 96.6

49-53 5 3.1 3.4 100.0

Total 145 90.6 100.0

Missing System 15 9.4

Total 160 100.0

Page 131: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

114

B. Deskripsi Subjek Berdasarkan Lama Kerja

Statistics

lama_kerja

N Valid 145

Missing 15

Mean 1.73

Median 1.00

Mode 1

Std. Deviation 1.056

Variance 1.115

Range 3

Minimum 1

Maximum 4

Percentiles 20 1.00

40 1.00

60 1.60

80 3.00

lama_kerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1-=<5 87 54.4 60.0 60.0

>6-=<10 28 17.5 19.3 79.3

>11-=<15 12 7.5 8.3 87.6

>16 18 11.3 12.4 100.0

Total 145 90.6 100.0

Missing System 15 9.4

Total 160 100.0

Page 132: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

115

C. Deskripsi Subjek Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Statistics

pendidikan_terakhir

N Valid 145

Missing 15

Mean 1.19

Median 1.00

Mode 1

Std. Deviation .540

Variance .291

Range 2

Minimum 1

Maximum 3

Percentiles 20 1.00

40 1.00

60 1.00

80 1.00

pendidikan_terakhir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid sma/slta/smk 128 80.0 88.3 88.3

d3 7 4.4 4.8 93.1

S1 10 6.3 6.9 100.0

Total 145 90.6 100.0

Missing System 15 9.4

Total 160 100.0

Page 133: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

116

LAMPIRAN 10

UJI ASUMSI

A. Uji Normalitas

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Page 134: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

117

Descriptives

Statistic Std. Error

keterikatan_kerja Mean 74.92 1.109

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 72.73

Upper Bound 77.12

5% Trimmed Mean 75.51

Median 78.00

Variance 178.223

Std. Deviation 13.350

Minimum 14

Maximum 98

Range 84

Interquartile Range 22

Skewness -.954 .201

Kurtosis 1.798 .400

stres_kerja Mean 31.78 .815

95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 30.17

Upper Bound 33.39

5% Trimmed Mean 31.22

Median 34.00

Variance 96.270

Std. Deviation 9.812

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness

Kurtosis

18

65

47

15

.498

.249

.201

.400

keterikatan_kerja 145 100.0% 0 .0% 145 100.0%

stres_kerja 145 100.0% 0 .0% 145 100.0%

Page 135: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

118

B. Uji Linieritas

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

keterikatan_kerja * stres_kerja 145 100.0% 0 .0% 145 100.0%

Report

keterikatan_kerja

stres_kerja Mean N Std. Deviation

18 81.50 6 33.525

19 84.25 4 3.948

20 84.31 13 3.425

21 84.08 12 5.368

22 86.50 8 3.024

23

24

25

27

86.86

86.00

86.67

78.00

7

1

3

1

2.673

.

6.658

.

30 86.00 1 .

31 86.00 2 8.485

33 78.67 6 10.838

34 70.67 9 15.166

35 71.67 6 14.236

36 67.70 30 9.983

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

keterikatan_kerja .124 145 .000 .937 145 .000

stres_kerja .159 145 .000 .906 145 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 136: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

119

Report

keterikatan_kerja

stres_kerja Mean N Std. Deviation

37 66.50 6 11.041

38 72.60 5 3.912

39 66.60 5 7.369

40 69.00 1 .

41 63.00 2 .000

42 80.00 2 .000

43 63.00 1 .

44 57.33 3 2.082

45 67.50 2 17.678

47 52.00 1 .

48 62.00 1 .

49 65.00 1 .

51 65.00 1 .

52 65.00 1 .

54 61.00 1 .

59 56.00 1 .

60 60.00 1 .

65 76.00 1 .

Total 74.92 145 13.350

ANOVA Table

Page 137: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

120

C. Uji Hipotesis

Correlations

keterikatan_kerja stres_kerja

keterikatan_kerja Pearson Correlation 1 -.573**

Sig. (1-tailed) .000

N 145 145

stres_kerja Pearson Correlation -.573** 1

Sig. (1-tailed) .000

N 145 145

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

keterikatan_kerja *

stres_kerja

Between

Groups

(Combined) 11732.672 32 366.646 2.948 .000

Linearity 8414.467 1 8414.467 67.647 .000

Deviation from

Linearity

3318.205 31 107.039 .861 .677

Within Groups 13931.493 112 124.388

Total 25664.166 144

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

keterikatan_kerja * stres_kerja -.573 .328 .676 .457

Page 138: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

121

LAMPIRAN 11

HASIL ANALISIS TAMBAHAN

Page 139: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

122

A. Uji Normalitas Berdasarkan Jenis Kelamin

1. Uji Normalitas

a. Uji Normalitas Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-laki

Case Processing Summary

Jenis_kelamin=1

(FILTER)

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

keterikatan_kerja Selected 122 100.0% 0 .0% 122 100.0%

stres_kerja Selected 122 100.0% 0 .0% 122 100.0%

Descriptives

Jenis_kelamin=1 (FILTER) Statistic Std. Error

keterikatan_kerja Selected Mean 75.74 1.221

95% Confidence Interval for

Mean

Lower

Bound

73.32

Upper

Bound

78.15

5% Trimmed Mean 76.40

Median 80.00

Variance 181.815

Std. Deviation 13.484

Minimum 14

Maximum 98

Range 84

Interquartile Range 21

Skewness -1.115 .219

Kurtosis 2.410 .435

stres_kerja Selected Mean 30.72

29.02

.860

95% Confidence Interval for

Mean

Lower

Bound

Page 140: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

123

Descriptives

Jenis_kelamin=1 (FILTER) Statistic Std. Error

Upper

Bound

32.42

5% Trimmed Mean 30.24

Median 34.00

Variance 90.285

Std. Deviation 9.502

Minimum 18

Maximum 59

Range 41

Interquartile Range 15

Skewness .369 .219

Kurtosis -.549 .435

b. Uji Normalitas Berdasarkan Jenis Kelamin Perempuan

Case Processing Summary

Jenis_kelamin=2

(FILTER)

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

keterikatan_kerja Selected 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%

stres_kerja Selected 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%

Tests of Normality

Jenis_kelamin=1 (FILTER)

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

keterikatan_kerja Selected .157 122 .000 .923 122 .000

stres_kerja Selected .193 122 .000 .905 122 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 141: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

124

Descriptives

Jenis_kelamin=2 (FILTER) Statistic Std. Error

keterikatan_kerja Selected Mean 70.61 2.497

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 65.43

Upper Bound 75.79

5% Trimmed Mean 70.73

Median 73.00

Variance 143.431

Std. Deviation 11.976

Minimum 48

Maximum 91

Range 43

Interquartile Range 19

Skewness -.232 .481

Kurtosis -.792 .935

stres_kerja Selected Mean 37.39 2.026

95% Confidence Interval

for Mean

Lower Bound 33.19

Upper Bound 41.59

5% Trimmed Mean 36.78

Median 36.00

Variance 94.431

Std. Deviation 9.718

Minimum 21

Maximum 65

Range 44

Interquartile Range 2

Skewness 1.349 .481

Kurtosis 3.118 .935

Page 142: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

125

Tests of Normality

Jenis_kelamin=2

(FILTER)

Kolmogorov-

Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

keterikatan_kerja Selected .101 23 .200* .965 23 .577

stres_kerja Selected .299 23 .000 .799 23 .000

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

2. Uji Linieritas

a. Uji Linieritas Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-laki

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

keterikatan_kerja *

stres_kerja

122 100.0% 0 .0% 122 100.0%

Report

keterikatan_kerja

stres_kerja Mean N Std. Deviation

18 81.50 6 33.525

19 84.25 4 3.948

20 84.31 13 3.425

21 84.00 11 5.621

22 86.50 8 3.024

23 86.86 7 2.673

25 90.50 2 .707

27 78.00 1 .

30 86.00 1 .

31 86.00 2 8.485

Page 143: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

126

Report

keterikatan_kerja

stres_kerja Mean N Std. Deviation

33 76.50 4 12.897

34 70.67 9 15.166

35 70.20 5 15.401

36 68.05 20 8.864

37 65.25 4 13.150

38 72.60 5 3.912

39 64.75 4 7.042

40 69.00 1 .

41 63.00 2 .000

42 80.00 2 .000

43 63.00 1 .

44 56.50 2 2.121

45 67.50 2 17.678

48 62.00 1 .

49 65.00 1 .

51 65.00 1 .

52 65.00 1 .

54 61.00 1 .

59 56.00 1 .

Total 75.74 122 13.484

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

keterikatan_kerja *

stres_kerja

Between

Groups

(Combined) 9870.780 28 352.528 2.703 .000

Linearity 7703.838 1 7703.838 59.071 .000

Deviation from

Linearity

2166.942 27 80.257 .615 .924

Within Groups 12128.826 93 130.417

Total 21999.607 121

Page 144: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

127

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

keterikatan_kerja *

stres_kerja

-.592 .350 .670 .449

b. Uji Linieritas Berdasarkan Perempuan

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

keterikatan_kerja * stres_kerja 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%

Report

keterikatan_kerja

stres_kerja Mean N Std. Deviation

21 85.00 1 .

24 86.00 1 .

25 79.00 1 .

33 83.00 2 5.657

35 79.00 1 .

36 67.00 10 12.428

37 69.00 2 8.485

39 74.00 1 .

44 59.00 1 .

47 52.00 1 .

60 60.00 1 .

65 76.00 1 .

Total 70.61 23 11.976

Page 145: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

128

3. Uji Korelasi Berdasarkan Jenis Kelamin

a. Uji Korelasi Laki-laki

Correlations

keterikatan_kerja stres_kerja

Spearman's rho keterikatan_kerja Correlation Coefficient 1.000 -.690**

Sig. (1-tailed) . .000

N 122 122

stres_kerja Correlation Coefficient -.690** 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 122 122

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

keterikatan_kerja

* stres_kerja

Between

Groups

(Combined) 1661.478 11 151.043 1.112 .432

Linearity 447.763 1 447.763 3.297 .097

Deviation from

Linearity

1213.715 10 121.372 .894 .567

Within Groups 1494.000 11 135.818

Total 3155.478 22

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

keterikatan_kerja * stres_kerja -.377 .142 .726 .527

Page 146: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

129

b. Uji Korelasi Perempuan

Correlations

keterikatan_kerja stres_kerja

Spearman's rho keterikatan_kerja Correlation Coefficient 1.000 -.575**

Sig. (1-tailed) . .002

N 23 23

stres_kerja Correlation Coefficient -.575** 1.000

Sig. (1-tailed) .002 .

N 23 23

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

B. Uji Korelasi Berdasarkan Lama Kerja

Correlations

lama_kerja stres_kerja

Spearman's rho lama_kerja Correlation Coefficient 1.000 .353**

Sig. (1-tailed) . .000

N 145 145

stres_kerja Correlation Coefficient .353** 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 145 145

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Correlations

lama_kerja keterikatan_kerja

Spearman's rho lama_kerja Correlation Coefficient 1.000 -.247**

Sig. (1-tailed) . .001

N 145 145

Page 147: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

130

keterikatan_kerja Correlation Coefficient -.247** 1.000

Sig. (1-tailed) .001 .

N 145 145

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

C. Uji Asumsi Berdasarkan Pendidikan Terakhir

1. Uji Normalitas

a. Pendidikan SMA

Case Processing Summary

pendidikan_terakhir=1

(FILTER)

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

keterikatan_kerja Selected 128 100.0% 0 .0% 128 100.0%

stres_kerja Selected 128 100.0% 0 .0% 128 100.0%

Descriptives

pendidikan_terakhir=1 (FILTER) Statistic

Std.

Error

keterikatan_kerja Selected Mean 75.98 1.135

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 73.73

Upper Bound 78.22

5% Trimmed Mean 76.53

Median 79.50

Variance 164.889

Std. Deviation 12.841

Minimum 14

Maximum 98

Range 84

Interquartile Range 20

Skewness -1.144 .214

Page 148: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

131

Kurtosis 3.019 .425

stres_kerja Selected Mean 31.03 .885

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 29.28

Upper Bound 32.78

5% Trimmed Mean 30.35

Median 34.00

Variance 100.172

Std. Deviation 10.009

Minimum 18

Maximum 65

Range 47

Interquartile Range 15

Skewness .675 .214

Kurtosis .466 .425

Tests of Normality

pendidikan_terakhir=1

(FILTER)

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

keterikatan_kerja Selected .123 128 .000 .925 128 .000

stres_kerja Selected .172 128 .000 .891 128 .000

a. Lilliefors Significance Correction

b. Pendidikan D3

Case Processing Summary

pendidikan_terakhir=2

(FILTER)

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

keterikatan_kerja Selected 7 100.0% 0 .0% 7 100.0%

stres_kerja Selected 7 100.0% 0 .0% 7 100.0%

Page 149: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

132

Descriptives

pendidikan_terakhir=2 (FILTER) Statistic

Std.

Error

keterikatan_kerja Selected Mean 58.29 5.955

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 43.71

Upper Bound 72.86

5% Trimmed Mean 57.04

Median 55.00

Variance 248.238

Std. Deviation 15.756

Minimum 47

Maximum 92

Range 45

Interquartile Range 12

Skewness 2.069 .794

Kurtosis 4.678 1.587

stres_kerja Selected Mean 36.43 2.750

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 29.70

Upper Bound 43.16

5% Trimmed Mean 36.70

Median 36.00

Variance 52.952

Std. Deviation 7.277

Minimum 23

Maximum 45

Range 22

Interquartile Range 10

Skewness -.831 .794

Kurtosis 1.463 1.587

Page 150: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

133

Tests of Normality

pendidikan_terakhir=2

(FILTER)

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

keterikatan_kerja Selected .314 7 .036 .735 7 .009

stres_kerja Selected .226 7 .200* .897 7 .312

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

c. Pendidikan S1

Case Processing Summary

pendidikan_terakhir=3

(FILTER)

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

keterikatan_kerja Selected 10 100.0% 0 .0% 10 100.0%

stres_kerja Selected 10 100.0% 0 .0% 10 100.0%

Descriptives

pendidikan_terakhir=3 (FILTER) Statistic

Std.

Error

keterikatan_kerja Selected Mean 73.10 3.529

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 65.12

Upper Bound 81.08

5% Trimmed Mean 73.61

Median 74.50

Variance 124.544

Std. Deviation 11.160

Minimum 52

Maximum 85

Range 33

Interquartile Range 19

Page 151: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

134

Skewness -.780 .687

Kurtosis -.262 1.334

stres_kerja Selected Mean 38.10 1.494

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 34.72

Upper Bound 41.48

5% Trimmed Mean 37.89

Median 36.50

Variance 22.322

Std. Deviation 4.725

Minimum 33

Maximum 47

Range 14

Interquartile Range 8

Skewness .894 .687

Kurtosis -.418 1.334

Tests of Normality

pendidikan_terakhir=3

(FILTER)

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

keterikatan_kerja Selected .143 10 .200* .915 10 .317

stres_kerja Selected .244 10 .093 .882 10 .137

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

2. Uji Linieritas

a. Pendidikan SMA

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Page 152: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

135

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

keterikatan_kerja *

stres_kerja

128 100.0% 0 .0% 128 100.0%

Report

keterikatan_kerja

stres_kerja Mean N Std. Deviation

18 81.50 6 33.525

19 84.25 4 3.948

20 84.31 13 3.425

21 84.08 12 5.368

22 86.50 8 3.024

23 86.00 6 1.549

24 86.00 1 .

25 86.67 3 6.658

27 78.00 1 .

30 86.00 1 .

31 86.00 2 8.485

33 77.40 5 11.610

34 74.00 7 14.154

35 63.00 3 15.524

36 68.68 28 9.460

37 70.20 5 7.050

38 73.33 3 2.887

39 66.60 5 7.369

40 69.00 1 .

41 63.00 2 .000

42 80.00 1 .

43 63.00 1 .

44 55.00 1 .

Page 153: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

136

Report

keterikatan_kerja

stres_kerja Mean N Std. Deviation

45 80.00 1 .

48 62.00 1 .

49 65.00 1 .

51 65.00 1 .

52 65.00 1 .

54 61.00 1 .

59 56.00 1 .

60 60.00 1 .

65 76.00 1 .

Total 75.98 128 12.841

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

keterikatan_kerja

* stres_kerja

Between

Groups

(Combined) 9508.353 31 306.721 2.576 .000

Linearity 6684.829 1 6684.829 56.133 .000

Deviation from

Linearity

2823.525 30 94.117 .790 .765

Within Groups 11432.576 96 119.089

Total 20940.930 127

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

keterikatan_kerja *

stres_kerja

-.565 .319 .674 .454

Page 154: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

137

b. Pendidikan D3

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

keterikatan_kerja *

stres_kerja

7 100.0% 0 .0% 7 100.0%

Report

keterikatan_kerja

stres_kerja Mean N Std. Deviation

23 92.00 1 .

34 47.00 1 .

36 54.00 2 8.485

37 48.00 1 .

44 58.00 1 .

45 55.00 1 .

Total 58.29 7 15.756

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

keterikatan_kerja

* stres_kerja

Between

Groups

(Combined) 1417.429 5 283.486 3.937 .364

Linearity 659.817 1 659.817 9.164 .203

Deviation from

Linearity

757.612 4 189.403 2.631 .429

Within Groups 72.000 1 72.000

Total 1489.429 6

Page 155: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

138

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

keterikatan_kerja *

stres_kerja

-.666 .443 .976 .952

c. Pendidikan S1

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

keterikatan_kerja *

stres_kerja

10 100.0% 0 .0% 10 100.0%

Report

keterikatan_kerja

stres_kerja Mean N Std. Deviation

33 85.00 1 .

34 71.00 1 .

35 80.33 3 6.351

38 71.50 2 6.364

42 80.00 1 .

44 59.00 1 .

47 52.00 1 .

Total 73.10 10 11.160

ANOVA Table

Page 156: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

139

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

keterikatan_kerja

* stres_kerja

Between

Groups

(Combined) 999.733 6 166.622 4.125 .136

Linearity 656.255 1 656.255 16.248 .027

Deviation from

Linearity

343.478 5 68.696 1.701 .351

Within Groups 121.167 3 40.389

Total 1120.900 9

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

keterikatan_kerja * stres_kerja -.765 .585 .944 .892

3. Uji Korelasi

a. Pendidikan SMA

Correlations

keterikatan_kerja stres_kerja

Spearman's

rho

keterikatan_kerja Correlation Coefficient 1.000 -.690**

Sig. (1-tailed) . .000

N 128 128

stres_kerja Correlation Coefficient -.690** 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 128 128

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

b. Pendidikan D3

Correlations

keterikatan_kerja stres_kerja

Spearman's

rho

keterikatan_kerja Correlation Coefficient 1.000 -.100

Sig. (1-tailed) . .416

Page 157: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

140

N 7 7

stres_kerja Correlation Coefficient -.100 1.000

Sig. (1-tailed) .416 .

N 7 7

c. Pendidikan S1

Correlations

keterikatan_kerja stres_kerja

Spearman's

rho

keterikatan_kerja Correlation Coefficient 1.000 -.667*

Sig. (1-tailed) . .018

N 10 10

stres_kerja Correlation Coefficient -.667* 1.000

Sig. (1-tailed) .018 .

N 10 10

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

D. Uji Beda Keterikatan Kerja dan Stres Kerja Berdasarkan Jenis

Kelamin

Group Statistics

Jenis_kelamin N Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean

keterikatan_kerja laki-laki 122 75.74 13.484 1.221

perempuan 23 70.61 11.976 2.497

stres_kerja laki-laki 122 30.72 9.502 .860

perempuan 23 37.39 9.718 2.026

Page 158: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

141

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality

of

Variances t-test for Equality of Means

95%

Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed

)

Mean

Differenc

e

Std. Error

Differenc

e Lower Upper

keterikatan_kerj

a

Equal

variance

s

assumed

.270 .60

4

1.70

1

143 .091 5.129 3.015 -.831 11.08

9

Equal

variance

s not

assumed

1.84

5

33.42

4

.074 5.129 2.780 -.523 10.78

2

stres_kerja Equal

variance

s

assumed

4.42

7

.03

7

-

3.07

7

143 .003 -6.670 2.168 -

10.95

5

-2.385

Equal

variance

s not

assumed

-

3.03

0

30.46

6

.005 -6.670 2.201 -

11.16

3

-2.177

E. Uji Anova Antar Pendidikan Terakhir

Test of Homogeneity of Variances

Page 159: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

142

Levene Statistic df1 df2 Sig.

keterikatan_kerja .458 3 141 .712

stres_kerja 3.284 3 141 .023

ANOVA

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

keterikatan_kerja Between

Groups

2246.494 3 748.831 6.370 .002

Within Groups 23417.672 141 166.083

Total 25664.166 144

stres_kerja Between

Groups

1461.039 3 487.013 3.338 .038

Within Groups 12401.899 141 87.957

Total 13862.938 144

F. Post Hoc Stres Kerja Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Descriptives

stres_kerja

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

sma/slta/smk 128 31.03 10.009 .885 29.28 32.78 18 65

d3 7 36.43 7.277 2.750 29.70 43.16 23 45

S1 10 38.10 4.725 1.494 34.72 41.48 33 47

Total 145 31.78 9.812 .815 30.17 33.39 18 65

Multiple Comparisons

stres_kerja

Games-Howell

Page 160: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

143

(I)

pendidikan_terakhir

(J)

pendidikan_terakhir

Mean

Difference (I-

J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

sma/slta/smk d3 -5.397 2.889 .215 -13.82 3.03

S1 -7.069* 1.736 .002 -11.54 -2.60

d3 sma/slta/smk 5.397 2.889 .215 -3.03 13.82

S1 -1.671 3.130 .857 -10.32 6.98

S1 sma/slta/smk 7.069* 1.736 .002 2.60 11.54

d3 1.671 3.130 .857 -6.98 10.32

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

G. P

o

s

t

H

o

c

K

e

t

e

r

ikatan Kerja Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Multiple Comparisons

keterikatan_kerja

Bonferroni

Descriptives

keterikatan_kerja

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence Interval

for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

sma/slta/smk 128 75.98 12.841 1.135 73.73 78.22 14 98

d3 7 58.29 15.756 5.955 43.71 72.86 47 92

S1 10 73.10 11.160 3.529 65.12 81.08 52 85

Total 145 74.92 13.350 1.109 72.73 77.12 14 98

Page 161: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

144

(I)

pendidikan_terakhir

(J)

pendidikan_terakhir

Mean

Difference (I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

sma/slta/smk d3 17.691* 4.999 .002 5.58 29.80

S1 2.877 4.229 1.000 -7.37 13.12

d3 sma/slta/smk -17.691* 4.999 .002 -29.80 -5.58

S1 -14.814 6.347 .063 -30.19 .56

S1 sma/slta/smk -2.877 4.229 1.000 -13.12 7.37

d3 14.814 6.347 .063 -.56 30.19

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

H. Uji Anova Antar Lama Kerja

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

keterikatan_kerja 1.154 5 139 .335

stres_kerja 5.589 5 139 .000

I. P

o

s

t

H

o

c

S

t

r

e

s Kerja Berdasarkan Lama Kerja

Descriptives

ANOVA

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

keterikatan_kerja Between

Groups

1575.914 5 315.183 2.775 .044

Within Groups 24088.252 139 173.297

Total 25664.166 144

stres_kerja Between

Groups

2346.154 5 469.231 9.327 .000

Within Groups 11516.784 139 82.855

Total 13862.938 144

Page 162: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

145

stres_kerja

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence Interval

for Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

1-=<5 87 28.74 9.998 1.072 26.60 30.87 18 65

>6-=<10 28 38.46 9.223 1.743 34.89 42.04 18 60

>11-

=<15

12 33.00 4.690 1.354 30.02 35.98 23 38

>16 18 35.28 5.039 1.188 32.77 37.78 20 43

Total 145 31.78 9.812 .815 30.17 33.39 18 65

Multiple Comparisons

stres_kerja

Games-Howell

(I) lama_kerja (J) lama_kerja Mean Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

1-=<5 >6-=<10 -9.729* 2.046 .000 -15.17 -4.29

>11-=<15 -4.264 1.727 .087 -8.98 .45

>16 -6.542* 1.600 .001 -10.80 -2.29

>6-=<10 1-=<5 9.729* 2.046 .000 4.29 15.17

>11-=<15 5.464 2.207 .081 -.48 11.40

>16 3.187 2.109 .440 -2.45 8.82

>11-=<15 1-=<5 4.264 1.727 .087 -.45 8.98

>6-=<10 -5.464 2.207 .081 -11.40 .48

>16 -2.278 1.801 .593 -7.23 2.68

>16 1-=<5 6.542* 1.600 .001 2.29 10.80

>6-=<10 -3.187 2.109 .440 -8.82 2.45

>11-=<15 2.278 1.801 .593 -2.68 7.23

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 163: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

146

SURAT IZIN PENELITIAN

Page 164: STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA …

147

SURAT SELESAI PENELITIAN