Page 1
i
STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA
ANGGOTA DIREKTORAT SABHARA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial
Budaya Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi sebagian dari Syarat-syarat
Guna Memperoleh Derajat S1 Psikologi
Oleh :
FAUZUN KHUSNUL KHOFIANA
14320041
Halaman Judul
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2018
Page 2
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Page 3
iii
HALAMAN PERNYATAAN
Page 4
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala atas takdir-Nya yang
menciptakan saya terlahir di dunis ini dan atas seluruh petunjuk kepada hati ini
untuk selalu senantiasa mengingat rahmat dan hidayah-Nya sehingga kumpulan
goresan kecil ini dapat terselesaikan Karya ini kupersembahkan untuk orang-
orang terbaik di hati :
Bapak Triyanta dan Ibu Hanisayekti
Jika ada kata yang lebih tinggi dari terima kasih dan maaf itu pasti banyak untuk
kalian. Terima kasih atas cinta, kasih sayang, pengorbanan, dan dukungan yang
tak akan pernah bisa aku balas. Semua hal yang terjadi di hidupku ini tidak
terlepas dari doa dan restu kalian.
Page 5
v
HALAMAN MOTTO
عين ل ع ل ى الخ اش ير ة إ ب ا ل ك ه ن إ و ة الصل و لصبخ وا ب ين ت ع و اسخ
“Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu
sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusuk” (QS, Al-Baqara : 45)
“Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang.
Teman yang paling setia hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh”
(Andrew Jackson)
Page 6
vi
PRAKATA
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Segala puji penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanallahu wata’ala,
Tuhan dari segala Tuhan. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad
salallahu’alaihi wassalam, beserta keluarga, para sahabat, dan pengikut-
pengikutnya yang shaleh hingga hari kiamat. Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji
syukur kehadirat Allah subhanahu wata’ala atas segala rahmat dan karunia yang
tercurah. Berkat segala petunjuk dan tuntunan dari Allah subhanahu wata’ala,
penulis diberikan kekuatan, kegigihan, inspirasi dan juga kemudahan sehingga
pada akhirnya karya sederhana ini dapat terselesaikan. Selama proses penyusunan
skripsi ini, penulis menyadari telah melibatkan banyak pihak yang dengan ikhlas
membantu, baik berupa tenaga, motivasi, arahan, masukan, dan doa hingga skripsi
ini tersusun. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Rer. Nat. Arief Fahmie, S.Psi., MA., Psikolog. Selaku Dekan
FPSB Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam
Indonesia.
2. Ibu Mira Aliza Rachmawati, S.Psi, M.Psi, Psikolog selaku Ketua Program
Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam
Indonesia.
Page 7
vii
3. Ibu Rina Mulyati, S.Psi., M.Si., Psikolog. Selaku Dosen Pembimbing skripsi
yang telah tulus dan sabar dalam membimbing, dan memberikan waktu luang,
tenaga, pikiran dan arahan selama penyusunan skripsi.
4. Ibu Endah Puspitasari S.Psi., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan bimbingan dan waktunya.
5. Seluruh dosen Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam
Indonesia atas ilmu dan pelajaran yang telah diamalkan penulis.
6. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas
Islam Indonesia yang telah membantu penulis dari awal masa studi hingga
terselesainya tugas akhir ini.
7. Para subjek dalam penelitian ini, terima kasih atas kerja sama dan bantuan
yang diberikan selama proses penelitian.
8. Bapak Triyanta dan Ibu Hanisayekti yang telah menjadi orang tua terhebat
bagi penulis. Terima kasih atas segala cinta dan kasih sayang ketulusan dan
pengorbanan dalam merawat dan mendidik penulis dari awal kehidupan
sampai sekarang, perhatian dan untaian doa yang selalu dipanjatkan setiap
waktu. Semoga penulis selalu dapat membahagiakan dan membuat tersenyum
Bapak dan Ibuk.
9. Kakak Fazar Khorik Nur Hidayah beserta keluarga, bagi penulis terima kasih
atas segala doa, dukungan baik materi maupun non-materi, serta pelajaran-
pelajaran hidup yang telah diberikan kepada penulis yang berguna dalam
proses pengerjaan skripsi ini. Semoga kita selalu bisa untuk membuat Bapak
dan Ibuk tersenyum dan bisa berbakti hingga akhir hayatnya.
Page 8
viii
10. Ihda, Firda, Anin, Rizka, terima kasih telah menjadi sahabat-sahabat pertama
dalam perkuliahan hingga saat ini bagian hidup penulis dalam mengarungi
pendidikan di Yogyakarta.
11. Sahabat-sahabat NAHAR TRAVEL GROUP yang selalu terlibat dalam setiap
kehidupan penulis, yang selalu memberikan keceriaan dan pelajaran-
pelajaran hidup bagi penulis. Terimakasih atas semua dukungan, doa, dan
waktunya serta terima kasih atas komitmen untuk selalu bisa berbagi dengan
orang lain. Insyaa Allah setiap kebaikan pasti ada jalannya.
12. Teman-teman kos Putri Rahayu (Mb Lisyana, Mb Ningrum, Ova, Nabilla,
Afifah, Mb Fifi, Riri, Mbonjeng si oren) terima kasih telah banyak membantu
dalam proses kehidupan yang panjang dalam dunia perkuliahan.
13. Terimakasih Rahmona Hidayati dan Arrie Widya karena sudah membantu
penulis dalam proses pengerjaan skripsi tiada kata yang lebih besar dari pada
terima kasih dan doa yang tulus dari penulis.
14. Terimakasih kepada Tim Biro Psikologi SDM Polda DIY (Pak Nur, Pak
Nana, Bu Theresia, Bu Rosa, Bu Eni, Pak Pandi, Pak Kabag, Pak Muchtar,
Pak Andi, Pak Danar) yang telah berbagi saran, kritik, dan semangat bagi
penulis.
15. Teman-teman seperjuangan psikologi angkatan 2014 yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu. Terimakasih untuk pengalaman dalam perkuliahan luar
biasa.
Page 9
ix
16. Teman-teman KKN UNIT 258 Magelang, Lulu, Dea, Tiara, Vina, Gheba,
Sofi, Rachman, dan Fauzan terima kasih untuk kenangan selama satu bulan
yang tak bisa dilupakan, Ayok nongkrong dan seru-seruan lagi.
17. Teman-teman KOGNISIA yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Terima kasih atas pengalaman organisasi yang menyenangkan dan penuh
keceriaan.
18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semua itu karena
Allah yang mengatur segalanya. Semoga Allah membalas semua kebaikan
dengan balasan yang sebaik-baiknya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Yogyakarta, Maret 2018
Penulis
Page 10
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................................iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................................... v
PRAKATA ..........................................................................................................................vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xiv
INTISARI .......................................................................................................................... xv
BAB 1 PENGANTAR ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 8
C. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 8
D. Keaslian penelitian .............................................................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 12
A. Keterikatan Kerja ............................................................................................... 12
1. Pengertian Keterikatan Kerja ....................................................................... 12
2. Aspek-aspek Keterikatan Kerja .................................................................... 13
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterikatan kerja ................................... 18
B. Stres Kerja ......................................................................................................... 24
1. Pengertian Stres Kerja .................................................................................. 24
2. Aspek-aspek Stres Kerja............................................................................... 25
C. Dinamika Psikologis .......................................................................................... 28
D. Hipotesis ............................................................................................................ 30
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................................... 31
A. Identifikasi Variabel Penelitian ......................................................................... 31
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian .......................................................... 31
C. Subjek Penelitian ............................................................................................... 32
Page 11
xi
D. Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 32
1. Skala Keterikatan Kerja ................................................................................ 33
2. Skala Stres Kerja .......................................................................................... 34
E. Validitas dan Realibilitas ................................................................................... 35
1. Validitas........................................................................................................ 35
2. Reliabilitas .................................................................................................... 35
F. Metode Analisis Data ........................................................................................ 36
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ................................................ 37
A. Orientasi Kancah dan Persiapan ........................................................................ 37
1. Orientasi Kancah .......................................................................................... 37
2. Persiapan Penelitian ..................................................................................... 41
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian ........................................................................ 44
C. Hasil Penelitian .................................................................................................. 45
1. Deskripsi Subjek Penelitian .......................................................................... 45
2. Deskripsi Data Penelitian ............................................................................. 46
3. Uji Asumsi .................................................................................................... 48
4. Uji Hipotesis ................................................................................................. 49
5. Analisis Tambahan ....................................................................................... 50
D. Pembahasan ....................................................................................................... 58
BAB V PENUTUP............................................................................................................ 63
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 63
B. Saran .................................................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 66
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 71
Page 12
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Distribusi Butir Aitem Skala Keterikatan Kerja ..................................... 34
Tabel 2. Distribusi Butir Aitem Skala Stres Kerja ................................................ 34
Tabel 3. Distribusi Aitem Skala Keterikatan Kerja Setelah Uji Coba .................. 43
Tabel 4. Distribusi Aitem Skala Stres Kerja Setelah Uji Coba ............................. 44
Tabel 5. Deskripsi Subjek Penelitian .................................................................... 45
Tabel 6. Kategorisasi Berdasarkan Norma Persentil............................................. 46
Tabel 7. Kategorisasi Berdasarkan Skor ............................................................... 46
Tabel 8. Hasil Uji Normalitas ............................................................................. 48
Tabel 9. Hasil Uji Linieritas .................................................................................. 48
Tabel 10. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................ 49
Tabel 11. Analisis Tambahan Uji Korelasi Berdasarkan Jenis Kelamin .............. 50
Tabel 12. Analisis Tambahan Uji Korelasi Berdasarkan Keterikatan Kerja ........ 51
Tabel 13. Analisis Tambahan Uji Korelasi Berdasarkan Stres Kerja ................... 51
Tabel 14. Analisis Tambahan Uji Korelasi Berdasarkan Pendidikan Terakhir .... 52
Tabel 15. Analisis Tambahan Uji Beda Keterikan Kerja antara laki-laki dan
perempuan ............................................................................................ 53
Tabel 16. Analisis Tambahan Uji Beda Stres Kerja laki-laki dan perempuan...... 53
Tabel 17. Analisis Tambahan Uji Anova Keterikatan Kerja Berdasarkan Lama
Kerja ..................................................................................................... 54
Tabel 18. Analisis Tambahan Uji Anova Stres Kerja Berdasarkan Lama Kerja .. 54
Tabel 19. Analisis Post Hoc Keterikatan Kerja Berdasarkan Lama Kerja ......... 55
Tabel 20. Analisis Post Hoc Stres Kerja Berdasarkan Stres Kerja ....................... 55
Page 13
xiii
Tabel 21. Analisis Tambahan Uji Anova Keterikatan Kerja Berdasarkan
Pendidikan Terakhir ............................................................................. 56
Tabel 22. Analsisi Tambahan Uji Anova Stres Kerja Berdasarkan Pendidikan
Terakhir ................................................................................................ 56
Tabel 23. Analisis Post Hoc Keterikatan Kerja Berdasarkan Pendidikan Terakhir 56
Tabel 24. Analisis Post Hoc Stres Kerja Berdasarkan Pendidikan Terakhir ........ 57
Page 14
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Skala Try Out ............................................................................... 66
Lampiran 2 Tabulasi Data Try Out Keterikatan Kerja .................................... 74
Lampiran 3 Tabulasi Data Try Out Stres Kerja .............................................. 77
Lampiran 4 Hasil Try out Validitas dan Realibilitas Keterikatan Kerja ......... 80
Lampiran 5 Hasil Try Out Validitas dan Realibilitas Stres Kerja ................... 86
Lampiran 6 Skala Penelitian ........................................................................... 89
Lampiran 7 Tabulasi Data Penelitian Keterikatan Kerja ................................ 97
Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian Stres Kerja ........................................... 102
Lampiran 9 Deskripsi Responden ................................................................... 107
Lampiran 10 Uji Asumsi ................................................................................. 111
Lampiran 11 Uji Hasil Analisis Tambahan ..................................................... 116
Lampiran 12 Surat Izin Penelitian ................................................................... 145
Lampiran 13 Surat Selesai Penelitian ............................................................. 146
Page 15
xv
STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA
DIREKTORAT SABHARA
Fauzun Khusnul Khofiana
Rina Mulyati
INTISARI
Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres kerja dan
keterikatan kerja dan hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan negatif
antara stres kerja dan keterikatan kerja. Subjek penelitian adalah anggota
Direktorat Sabhara di Polda DIY. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini
adalah skala stres kerja (Roobins, 2008) dan skala keterikatan kerja Utrecht Work
Engagement Scale (Schaufeli & Bakker, 2003). Analisa data menggunakan
Product Moment dari Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
korelasi negatif yang signifikan antara stres kerja dan keterikatan kerja, dimana
semakin tinggi stres kerja maka semakin rendah keterikatan kerja, sebaliknya
semakin rendah stres kerja maka semakin tinggi keterikatan kerja (r = -0.690, p <
0,000).
Kata kunci: stres kerja, keterikatan kerja, Sabhara
Page 16
xvi
STRES KERJA DAN KETERIKATAN KERJA PADA ANGGOTA
DIREKTORAT SABHARA
Fauzun Khusnul Khofiana
Rina Mulyati
Abstrack
This study aims to explore the correlation between work stress and work
engagement and the hyphotheses of this research that there is a negative
correlation between work stress and work engagement. Participants of this
research are 145 members of Sabhara Directorate at Polda DIY. Data were
colleted using Work Stress (Roobins, 2008) and Utrecht Work Engagement Scale
(Schaufeli & Bakker, 2003). Data were analized using Spearman Product
Moment. The results shows that there is a significant negative correlation between
work stress and work engagement, the lower work stress then the higher work
engagement and vice versa (r = -0.690, p <0,000).
Keywords: Job Stress, Work Engagement, Sabhara
Page 17
1
BAB 1
PENGANTAR
A. Latar Belakang Masalah
Polisi Indonesia (Polri) merupakan salah satu institusi penegak hukum yang
bertugas melindungi dan mengayomi masyarakat. Polri sebagaimana diamanatkan
dalam Pasal 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 memiliki tugas pokok yang
meliputi antara lain; memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan
masyarakat. Dalam melaksanakan tugas sebagai Polri untuk melindungi dan
mengayomi masyarakat dibagi menjadi lima satuan fungsi utama yaitu fungsi
teknis Samapta Bhayangkara (Sabhara), fungsi teknis lalu lintas, fungsi teknis
binamitra (Binmas), fungsi teknis reserse dan fungsi teknis intelejan keamanan.
Teknis satuan Sabhara Polri memiliki fungsi teknis operasional Polri yang
mengemban tugas utama yang bersifat pencegahan (http:/museum.polri.go.id).
Dengan tugas pokok yaitu memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan
kepada masyarakat, meniadakan unsur kesempatan atau peluang bagi anggota
masyarakat yang berniat melakukan pelanggaran hukum, melaksanakan tindakan
represif tahap awal serta bentuk gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat
(kamtibmas), melaksanakan penegakan hukum terbatas (Gakkumtas),
pemberdayaan dukungan satwa, melaksanakan Search And Rescue (SAR).
Fungsi lainnya adalah fungsi teknis lalu lintas, meliputi segala usaha,
pekerjaan dan kegiatan dalam pengendalian lalu-lintas untuk mencegah dan
Page 18
2
meniadakan segala bentuk gangguan serta ancaman agar terjamin keamanan,
ketertiban, keselamatan dan kelancaran lalu-lintas di jalan umum. Fungsi teknis
binamitra, fungsi ini mendekati fungsi humas, adalah menjalankan peran sebagai
humas kepada masyarakat. Fungsi teknis reserse, fungsi ini akan bekerja apabila
telah terjadi suatu tindak pidana. Bertugas mengumpulkan barang bukti, bertujuan
untuk mengungkap kasus yang telah terjadi mulai dari awal sampai akhir. Setelah
bukti terkumpul, menangkap tersangka, kemudian bersama-sama alat bukti yang
telah terkumpul, diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum. Fungsi yang terakhir yaitu
fungsi teknis intelijen keamanan, fungsi ini adalah mata dan telinganya lembaga
kepolisian. Mendengar dan melihat semua gejala dan keluhan-keluhan masyarakat
mulai dari naiknya harga minyak tanah, sampai mungkin celetukan kecil teroris
saat belanja bahan peledak. Menghasilkan laporan informasi yang nantinya akan
dialihkan kepada fungsi yang berkaitan untuk meredam supaya tidak meningkat
menjadi ancaman faktual/nyata (www.divhumaspolri.com).
Fungsi Sabhara memiliki tugas yang paling banyak dan ini sesuai dengan
hasil wawancara dengan salah satu narasumber. Salah satu contoh tugas Sabhara
yaitu melaksanakan Turjawali (pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli)
dan pengamanan kegiatan masyarakat dan instasi pemerintah, obyek vital,
penanganan tipiring (tindak pidana ringan), pengendalian massa dalam rangka
pemeliharaan keamanan, ketertiban masyarakat, pengamanan markas dan TPTKP
(http://www.polrestasamarinda.com).
Fungsi Sabhara yang lain adalah pengendalian massa (demo & kerusuhan
massa), pengayoman dan pelayanan, pertolongan dan penertiban masyarakat
Page 19
3
(Anonim, 2006). Melihat peranan dan fungsi Sabhara di dalam dunia kepolisian,
anggota Sabhara perlu memberikan hasil kinerja yang maksimal. Untuk
memberikan kinerja yang baik, anggota Sabhara juga memerlukan perasaan puas,
antusias, dan keterlibatan penuh ketika melaksanakan pekerjaannya.
Dengan adanya tugas yang berat dan banyak Sabhara bisa mengalami
kelelahan fisik dan psikologisnya terganggu. Dampaknya adalah kinerja menjadi
tidak optimal bahkan bisa menimbulkan penganianyaan. Contohnya, anggota
Sabhara melakukan penganiayaan terhadap 5 remaja diduga seorang anggota
Sabhara tersebut dalam keadaan mabuk. Selayaknya sebagai seorang anggota
Sabhara seharusnya memberikan rasa aman dan nyaman bukan sebaliknya
menjadi pelaku pidana (www.beritamanado.com). Kasus lainnya adalah anggota
Sabhara yang dihentikan karena kasus penggunaan narkoba dan penipuan. Akibat
kasus tersebut ia harus diberhentikan secara tidak hormat karena sudah melanggar
kode etik yang sudah diterapkan dalam sebuah instansi kepolisian.
(http://tribunnews.com/).
Dari hasil wawancara responden mengatakan bahwa responden sering tidak
mengikuti apel di pagi hari dikarenakan malas yang sebenarnya bersifat wajib,
saat jam kerja berada di kantin, dan bolos kerja. Adanya apel juga menandakan
adanya suatu kedisiplinan pada kesatuan Polisi. Namun, dilihat dari sini
menunjukkan bahwa responden tidak mengikuti upacara apel tersebut. Dari hasil
wawancara juga menyatakan bahwa responden sering di kantin saat menunggu
perintah. Jadi responden hanya menunggu perintah saat tugas datang.
Page 20
4
Berdasarkan hasil wawancara tersebut anggota Sabhara memiliki masalah
yang berkaitan dengan keterikatan kerja yaitu tidak adanya hubungan yang penuh
terhadap instansi tersebut yaitu mengacu pada kondisi dimana individu memiliki
rasa konsentrasi penuh, menjadi gembira karena menikmati dalam suatu pekerjaan
(Schaufeli dan Bakker, 2004). Berdasarkan jawaban wawancara terhadap
responden yaitu responden tidak menikmati pekerjaannya karna responden sering
mangkir di kantin pada waktu tertentu ketika sedang pada saat jam kerja. Dibagian
Instansi Polri sudah diberikan jam istirahat untuk para anggotanya. Kemudian, pada
individu yang memiliki rasa kebermaknaan, antusias, inspiratif, kebanggaan dan
tantangan untuk mengerjakan pekerjaan. Responden mengatakan bahwa tidak ada
rasa antusias pada pekerjaannya karena responden sering bolos. Hasil pernyataan-
pernyataan tersebut bahwa ada masalah pada keterikatan kerja. Adanya masalah
tersebut maka akan berdampak pada pekerjaan yaitu tidak akan terselesainya
pekerjaan dengan baik serta terjadinya penurunan pelayanan terhadap masyarakat.
Hal tersebut juga didukung oleh penelitian oleh Hartet, Schmidt, dan Hayes
(2002) menemukan fakta bahwa keterikatan kerja memberikan sumbangan efektif
sebesar 16% terhadap profitabilitas, 18% pada produktivitas, 25% terhadap
penurunan tingkat turnover yang tinggi, 49% terhadap penurunan tingkat turnover
yang rendah, 37% terhadap penurunan ketidakhadiran, dan 60% pada kualitas
kerja.
Berdasarkan kasus mengenai seorang anggota Sabhara di Mapolres yang
dipecat karena sering tidak hadir “mangkir” dari tugasnya tersebut harus dipecat
karena tidak ada saat bertugas dan ketidakhadirannya tanpa memberikan alasan
(www.tribunews.com). Kasus yang sama juga terjadi seorang anggota polisi dari
Page 21
5
Polres dipecat dari kesatuannya karena sering tidak hadir atau membolos dalam
melaksanakan tugas (www.fajarnews.com). Walaupun kasus di atas bukan sebuah
tindakan suatu kriminal akan tetapi kasus tersebut menyangkut pada keterikatan
kerja.
Menurut Schaufeli dan Bakker (2004) keterikatan kerja dapat dipengaruhi
oleh job resources (sumber kerja) merupakan sumber fisik, sosial, dan psikologis
atau organisasional dari pekerjaan yang mampu mengurangi tuntutan pekerjaan,
memberikan pengaruh pada pencapaian tujuan, dan menstimulasi pengembangan
dan pembelajaran. Sedangkan job demands (tuntutan kerja) merupakan tuntutan
pekerjaan yang mengacu pada keadaan psikologis individu. Salah satu bagian
terpenting yang dapat mempengaruhi keterikatan kerja adalah tuntutan kerja
(Bakker, 2011). Tuntutan kerja merupakan sesuatu hal yang harus diselesaikan
menurut Jones dan Fletcher (Schaufeli & Bakker, 2004). Tuntutan kerja mengacu
pada bebarapa aspek yaitu aspek fisik, mental, sosial dan organisasi dari sebuah
pekerjaan. Bentuk dari tuntutan kerja salah satunya yaitu tuntutan fisik Demerouti,
Bakker, Nachreiner, dan Schaufeli (Schaufeli & Bakker, 2004), tuntutan mental
dan emosi (Bakker, 2011), serta beban kerja dan stres kerja (Schaufeli & Bakker
2004).
Kitaoka dan Higashiguchi (Anwarsyah, 2012) menyatakan bahwa semakin
tinggi tuntutan kerja maka semakin tinggi stres kerja seseorang. Menurut
Koesmoro (2007) juga mengungkapkan hal yang sama bahwa tuntutan kerja
berpengaruh positif dengan stres kerja. Menurut National Safety Council
(Pramata, 2012) terdapat daftar pekerjaan yang lebih menyebabkan stres, yaitu
Page 22
6
pegawai pos, pialang saham, jurnalis, pilot pesawat, manajer tingkat menengah,
sekretaris, polisi, perawat, petugas customer service, pelayan, guru, penambang,
pengatur lalu lintas, pemadam kebakaran dan paramedis.
Kreitner dan Kinicki (2005) mendefinisikan bahwa stres sebagai respon
adaptif dihubungkan dengan karaktersitik dan atau proses psikologis individu,
yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan eksternal, situasi, atau
peristiwa yang menempatkan tuntutan psikologis atau fisik khusus pada
seseorang. Menurut Scharbracq (2003), mengatakan stres kerja merupakan suatu
respon hilangnya kendali terhadap suatu kinerja. Menurut penelitian Pujiastuti dan
Heryadi (2014) menjelaskan sebanyak 66,7% anggota Shabara Polda DIY
mengalami stres kerja yang tinggi. Kondisi stres kerja yang dialami oleh polisi
dapat mengakibatkan terjadinya gangguan baik secara fisik, psikologis, maupun
perilaku. Kondisi stres kerja yang dialami polisi dapat memberikan efek tertentu
terhadap perilakunya, salah satunya yakni terjadinya perilaku agresi pada saat
menjalankan tugas. Polisi yang mengalami gangguan emosi, akan enggan
menerima tanggung jawab dari pekerjaannya dan pekerjaannya menjadi tidak
selesai karna dalam keadaan stres kerja.
Penelitian yang dilakukan oleh Putra (2016) yang mengatakan bahwa stres
kerja yang dialami oleh angota kepolisian dapat mengakibatkan kejadian yang
melanggar kode etik kepolisian. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskominfo
Bid Humas Polda Metro Jaya, dampak terjadinya stres kerja pada anggota Polisi
fungsi Sabhara termasuk alkoholisme, bunuh diri, bahkan pembunuhan terhadap
orang lain. Terdapat kasus penembakan istri oleh anggota polisi fungsi Sabhara
Page 23
7
yang disebabkan oleh pertengkaran rumah tangga disaat sang suami baru saja
pulang dinas (www.vivanews.com).
Menurut Miller dan Philiip (dalam Naqvi, 2013) stres kerja adalah suatu
perasaan yang menekan atau rasa tertekan yang dialami karyawan dalam
menghadapi pekerjaannya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, anggota
Sabhara rentan mengalami stres kerja khususnya Sabhara dapat dipicu oleh
beberapa hal, beberapa diantaranya adalah faktor kerja dan tugas, faktor keluarga,
dan yang lebih vital adalah faktor ekonomi. Berdasarkan wawancara dari segi jam
kerja, Polisi fungsi Sabhara memiliki jam kerja hingga 24 jam dan melebihi
standar jam kerja yaitu 8 jam per hari. Tentunya menghambat anggota Sabhara
untuk beristirahat bahkan menghabiskan waktu bersama dengan keluarga.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Marchelia (2014), menemukan fakta
bahwa pekerja yang bekerja pada shift malam, cenderung mengalami stres kerja
yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja yang melakukan pekerjaan dishift
pagi. Hal ini menunjukkan bahwa anggota Sabhara yang bekerja hingga larut
malam untuk melakukan turjawali pada masyarakat, memiliki kecenderungan
untuk mengalami stres kerja yang tergolong tinggi.
Alasan peneliti ini menggunakan stres kerja sebagai variabel bebas dan
keterikatan kerja sebagai variabel tergantung karena peneliti memiliki asumsi
bahwa stres kerja dapat mempengaruhi keterikatan kerja. Berdasarkan uraian yang
telah dikemukakan di atas, maka pernyataan dari peneliti yaitu “Bagaimana stres
kerja berhubungan dengan tinggi rendahnya keterikatan kerja pada anggota
Direktorat Sabhara Polda DIY”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka
Page 24
8
penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dimana subjek terlibat
dalam penelitian ini yaitu anggota Direktorat Sabhara Polda DIY.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan
stres kerja dan keterikatan kerja pada anggota Direktorat Sabhara Polda DIY.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru dan
memberi masukan terhadap teori dibidang Psikologi Industri dan Organisasi
terkait hubungan stres kerja dengan keterikatan kerja pada anggota Direktorat
Sabhara Polda DIY.
2. Manfaat Praktis
Dapat dimanfaatan bagi Polri untuk memperhatikan faktor keterikatan kerja
dalam meningkatkan sumber daya manusia khususnya dalam mengurangi
tingkat stres kerja.
D. Keaslian Penelitian
Fokus penelitian ini adalah pada variabel keterikatan kerja. Ada beberapa
penelitian yang memiliki tema keterikatan kerja seperti penelitian yang pernah
dilakukan Farizi (2015) membahas hubungan antara quality of worklife dengan
work engagement yang melibatkan 65 subjek karyawan perusahaan milik negara.
Penelitian tersebut menggunakan teori dan alat ukur Bakker (Utrecth Work
Page 25
9
Engagement Scale) untuk work engagement dan Easton dan Van Larr untuk
quality of worklife. Hasil penelitian tersebut adanya hubungan positif antara work
engagement dan quality of worklife.
Hadi dan Indrianti (2012) melakukan penelitian mengenai hubungan
antara modal psikologis dengan keterikatan kerja pada perawat di instansi rawat
inap rumah sakit jiwa menur surabaya yang melibatkan 68 perawat di Menur
Surabaya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan alat ukur buatan sendiri. Hasil
dari penelitian tersebut bahwa tidak terdapat hubungan antara modal psikologis
dengan keterikatan kerja pada perawat di instansi rawat inap rumah sakit jiwa
Menur Surabaya.
Selain itu, pada penelitian ini akan menggunakan stres kerja sebagai
variabel bebasnya. Salah satu peneliti mengenai stres kerja ini dari penelitian
diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Sitepu (2016) yang mengenai
hubungan beban kerja dengan stres kerja. Penelitian ini menyatakan bahwa
terdapat hasil hubungan positif antara beban kerja dengan stres kerja pada polisi.
Artinya semakin tinggi beban kerja makan semakin tinggi stres kerjanya.
Kemudian, Putra (2016) melakukan penelitian mengenai hubungan antara
makna kerja dengan stres kerja. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan
bahwa terdapat hubungan negatif antara makna kerja dengan stres kerja, dikatakan
bahwa semakin rendah beban kerja maka semakin tinggi stres kerja anggota polisi
fungsi Sabhara.
Page 26
10
Penelitian dibawah ini merupakan penelitian yang sama variabel
tergantung dan variabel bebas yang telah dilakukan oleh peneliti lain dan sebagai
pembanding dari peneliti yang pernah diteliti sebagai berikut:
1. Keaslian topik
Variabel tergantung yang digunakan dalam penelitian adalah keterikatan
kerja yang akan dikaitkan dengan stres kerja sebagai variabel bebas. Topik ini
berbeda dengan beberapa penelitian sebelumnya yang membahas mengenai
keterikatan kerja, seperti penelitian yang dilakukan oleh Farizi (2015) yang
meneliti tentang hubungan quality of worklife dengan work engagement.
Sehingga terdapat perbedaan pada penelitian ini, keterikatan kerja yang akan
dikaitkan dengan stres kerja.
2. Keaslian teori
Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori keterikatan kerja
dari Schaufeli dan Bakker (2003) dan stres kerja dari Robbins dan Judge
(2008). Oleh karena itu, peneliti ini menggunakan teori dari penelitian yang
pernah dilakukan dari peneliti-peneliti sebelumnya tentang keterikatan kerja
dengan variabel stres kerja sebagai variabel bebas yang membedakan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya.
3. Keaslian alat ukur
Penelitian ini menggunakan alat ukur skala keterikatan kerja dan skala
stres kerja dalam bentuk kuesioner. Skala untuk variabel tergantung
menggunakan aitem-aitem yang mewakili setiap aspek keterikatan kerja oleh
Schaufeli dan Bakker (2003). Pada skala untuk variabel bebas berupa aitem-
Page 27
11
aitem yang mewakili disetiap aspek stres kerja yang dikembangkan oleh
Robins dan Judge (2008).
4. Keaslian subjek penelitian
Penelitian mengenai keterikatan kerja dan stres kerja dengan subjek
karyawan perusahaan milik negara yang sebelumnya dilakukan oleh Farizi
(2015), sedangakan pada penelitian ini adalah anggota Direktorat Sabhara
Polda DIY.
Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
penelitian ini bersifat asli dan memiliki perbedaan-perbedaan yang ada pada
penelitian sebelumnya berupa dari topik yang berbeda, teori, alat ukur yang
digunakan serta perbedaan subjek yang digunakan walaupun sama-sama anggota
Sabhara, tetapi penelitian ini menggunakan subjek anggota Sabhara di Polda DIY
untuk menilai bagaimana hubungan stres kerja dan keterikatan kerja pada anggota
Sabhara tersebut.
Page 28
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Keterikatan Kerja (Work Engagement)
1. Pengertian Keterikatan Kerja
Keterikatan kerja berasal dari work engagement yang artinya adalah
keterlibatan aktif seorang karyawan dalam pekerjaannya yang ditandai
dengan rasa semangat dan fokus terhadap pekerjaan tersebut menurut Bakker
dan Scaufeli (2004). Sedangkan menurut Kahn (1990) keterikatan kerja
adalah konsep yang berfokus pada bagaimana proses psikologi yang
dirasakan oleh individu ketika bekerja atau ketika berhadapan dengan hal-hal
yang berkaitan dengan pekerjaan yang dapat membentuk cara individu dalam
mengekspresi dirinya ketika bekerja secara fisik, kognitif, maupun emosional.
Selain itu menurut Maslach dan Leiter (1997) mengasumsikan bahwa
keterikatan kerja berkarakteristik energi, keterlibatan penuh, dan efikasi,
dimana karyawan memiliki rasa semangat dan melakukan aktifitas kerja
secara efektif dan melihat diri sendiri mampu menangani sepenuhnya tuntutan
pekerjaan.
Menurut Harter, Schmidt dan Hayes (2002) yang mendefinisikan
keterikatan kerja sebagai keterlibatan individu dan kepuasan dalam bekerja.
Menurut Robbin dan Judge (2008) mengemukakan keterikatan kerja adalah
sebuah keterlibatan, kepuasan, dan antusiasme individu dengan pekerjaan
yang dilakukan. Definisi lain yang dikemukakan Kahn (1990), keterikatan
Page 29
13
kerja merupakan pemanfaatan anggota dan organisasi pada suatu peran
kerjanya. Hal ini dalam keterikatan kerja, pekerja dapat mengekspresikan
dirinya baik secara fisik, kognitif, maupun emosional saat bekerja.
Menurut Schaufeli, Taris dan Bakker (2006) menjelaskan keterikatan
kerja adalah suatu yang positif, keadaan pikiran yang berhubungan dengan
pekerjaan dan pemenuhan diri. Hal ini sesuai dengan yang dikatan Schaufeli,
Salanova, Gonzalez-Roma dan Bakker (2002) bahwa keterikatan kerja
merupakan emosi positif terkait dengan pekerjaan yang ditandai dengan
semangat, dedikasi dan penghayatan.
Dari beberapa penjelasan di atas pengertian keterikatan kerja, maka
peneliti menyimpulkan keterikatan kerja adalah kondisi dimana individu
memiliki keterlibatan, semangat, antusias, merasakan hubungan yang
mendalam dengan perusahaan atau organisasi, mendorong sebuah inovasi dan
mengeluarkan kemampuan dan energi untuk kemajuan perusahaan.
2. Aspek-aspek Keterikatan Kerja
Aspek-aspek dari keterikatan kerja yaitu, sebagai berikut:
a. Semangat (Vigor)
Menurut Schaufeli dan Bakker (2004) vigor adalah memiliki tenaga
yang penuh, bermental resiliensi (mampu bangkit dari keterpurukan)
dalam bekerja, tidak mudah lelah serta tekun pada saat menghadapi
kesulitan. Hasibun (2004) menjelaskan bahwa vigor adalah kemauan dan
kesungguhan seseorang untuk mengerjakan pekerjannya dengan baik
serta disiplin untuk tercapainya produktivitas yang maksimal. Vigor
Page 30
14
merupakan keinginan perasaan yang memungkinkan seorang individu
untuk menghasilkan kerja yang lebih banyak dan lebih baik tanpa ada
rasa keletihan saat bekerja (Haslay, 2003).
Carlaw, Deming, dan Friedman (2003) memaparkan beberapa
kriteria dari vigor yaitu; (1) Dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Jadi individu mampu menyelesaikan masalah tanpa merasa terbebani
dengan masalah tersebut. Individu bisa menyelesaikan masalah tersebut
karna individu paham dengan masalah yang dihadapi. (2) Memiliki
inisiatif, individu yang memiliki semangat kerja akan bekerja tanpa
pengawasan dari atasan. Inisiatif adalah suatu kemampuan dari individu
yang menghasilkan sesuatu yang baru atau menghasilkan suatu
pemecahan masalah (Mardiyanto, 2008). Jadi, suatu kemampuan untuk
mengetahui masalah ataupun peluang dan dapat mengambil tindakan
untuk menyelesaikan masalah tersebut. Orang yang memiliki inisiatif
akan cepat melihat masalah yang muncul dan mencari solusi atas
permasalahan tersebut. (3) Bertanggung jawab, individu sangat
bersungguh-sungguh dalam mengerjakan pekerjaannya. Tanggung jawab
adalah suatu keadaan wajib untuk menanggung segala sesuatunya
(KBBI). Jadi, tanggung jawab adalah sesuatu yang harus di kerjakan oleh
individu tanpa ada rasa tertekan dan paksaan.
Menurut Schaufeli, Salanova, González-Romá, dan Bakker (2002)
menjelaskan beberapa karakteristik dari vigor yaitu; (1) Energi dan
ketahanan mental saat bekerja tinggi. Jadi, ketika individu tidak akan
Page 31
15
mengalami kelelahan saat bekerja karena ketahanan mental saat bekerja
tinggi. (2) keinginan untuk berinventaris pada suatu pekerjaan. (3) tetap
bertahan walau sedang mengalami kesulitan dalam pekerjaan. Jadi
individu selalu memberikan yang terbaik bagi perusahaan walauu sedang
dalam kesulitan.
Orang-orang yang memiliki skor vigor yang tinggi akan memiliki
energi, gelora semangat, dan stamina yang tinggi ketika bekerja,
sementara sebaliknya orang yang memiliki skor vigor yang rendah tidak
akan memiliki semangat untuk bekerja. Misalnya, saat ada lembur
individu tidak akan mudah lelah dan tetap bekerja dengan semangat.
b. Dedikasi (Dedication)
Menurut Schaufeli dan Bakker (2004) dedication adalah memiliki
rasa yang kebermaknaan, antusias, inspiratif, kebanggaan, dan tantangan
untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dedication merupakan sebuah
pengorbanan pikiran, tenaga dan waktu untuk tercapainya suatu
keberhasilan dan usaha yang memiliki tujuan mulia (Toto 2014).
Pengertian ini di sampaikan oleh Suwito (2005), dedication adalah
sebuah dedikasi yang diwujudkan dalam sikap bekerja giat serta
mengikuti sebuah aturan.
Kewajiban yang mengharuskan untuk tidak menguntungkan diri
sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung dan berkaitan
dengan kepentingan pihak ketiga. Hal ini dapat diukur dengan: arti
pekerjaan bagi seseorang, antusias terhadap pekerjaan, selalu ingin
Page 32
16
bekerja, dapat bekerja dalam waktu yang lama, bangga dengan pekerjaan.
Adapun karakteristik dedication menurut Schaufeli, Salanova, González-
Romá, dan Bakker (2002) yaitu; seseorang yang sangat terlibat pada
pekerjaannya dan merasakan signifikasi, antusias, terinspirasi, bangga,
dan memperoleh tantangan dari pekerjaan tersebut.
Signifikasi merupakan suatu hal yang penting dan tidak bisa
terlepas dari hal lain. Jadi, individu sangat terikat dengan pekerjaannya
sehingga individu sangat nyaman dengan keadannya di perusahannya
tersebut. Individu pun lebih mementingkan pekerjaanya daripada untuk
hal lainnya.
Antusias adalah dimana seseorang sangat semangat dalam
mengerjakan sesuatu. Seorang individu yang mempunyai rasa atusias
tinggi terhadap pekerjaannya tidak akan merasa lelah dalam mengerjakan
sesuatu. Seorang individu akan bersemangat bekerja dari dalam hatinya
atau keinginannya untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Seorang yang
antusias akan lupa dengan segalanya. Misal dengan waktu, dengan
teman, rekan kerja, dan sebagainya.
Contohnya orang yang bekerja dalam separuh waktunya untuk
perusahaan atau organisasi maka bisa disebut sebagai orang yang
berdedikasi untuk perusahaan. Karena orang yang berdedikasi mampu
menghabiskan waktu dan tenaganya untuk perusahaan sebagai bentuk
rasa bangganya terhadap perusahaan tersebut.
c. Pengabdian (Absorption)
Page 33
17
Menurut Schaufeli dan Bakker (2004) absorption adalah kondisi
dimana individu memiliki rasa konsentrasi penuh, menjadi gembira
karena menikmati dalam suatu pekerjaan, mengerjakan pekerjaan dengan
cepat, dan sulit melepaskan diri dari pekerjaan. Menurut Bakker (Anisa,
Aries, & Siti, 2016) absorption adalah pekerja dengan memiliki
konsentrasi tinggi saat bekerja dan pengalaman yang menyenangkan
dalam pekerjaannya. Definisi lain yang dikemukakan oleh Hallberg dan
Schaufeli (2006) absorption adalah dimana individu larut dalam
pekerjaannya. Menurutnya dalam absorption, individu-individu akan
bekerja dengan bersungguh-sungguh tanpa merasakan adanya kesulitan.
Kriteria pada absorption ditandai dengan adanya konsentrasi penuh
dan bahagia yang terlibat dalam pekerjannya dimana mengakibatkan
waktu terasa cepat saat bekerja dan sangat sulit untuk memisahkan diri
pada pekerjaannya (Schaufeli & Bakker, 2002). Orang-orang yang
memiliki skor tinggi pada absorption mereka merasa senang
perhatiannya tersita oleh pekerjaan, merasa menikmati dalam setiap
pekerjaan dan memiliki kesulitan untuk melepaskan diri dari pekerjaan.
Akibatnya, apapun yang disekelilingnya menjadi terlupa dan waktu
terasa berlalu cepat. Namun, sebaliknya orang yang memiliki skor
absorption yang rendah tidak akan tertarik dan tidak tenggelam dalam
pekerjaan, tidak memiliki kesulitan untuk berpisah dari pekerjaan dan
mereka tidak lupa segala sesuatu disekeliling mereka, termasuk waktu.
Page 34
18
Kesimpulan peneliti adalah orang yang memiliki absorption tinggi
adalah orang yang senang dengan pekerjaannya dan akan lupa dengan
hal-hal yang ada disekitar dirinya. Misal akan diajak liburan bersama
rekannya, namun pekerja akan memilih mengerjaka tugasnya dari pada
liburan bersama rekannya.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterikatan kerja
Ada dua faktor utama yang mempengaruhi keterikatan kerja menurut, yaitu:
a. Job demands (tuntutan kerja)
Menurut Schaufeli dan Bakker (2004) job demands adalah tuntutan
pekerjaaan yang mengacu pada keadaan psikologis individu. Hal ini
senada dengan Fernet, Guay, dan Senécal (2004) job demands adalah
tuntutan pekerjaan yang mengacu pada volume pekerjaan yang harus
segera diselesaikan oleh individu serta persyaratan dan kendala waktu
yang berhubungan dengan pekerjaan. Tuntutan pekerjaan mengacu pada
beberapa aspek yaitu fisik, sosial, dan organisasi dari sebuah pekerjaan.
Hal tersebut membutuhkan pengorbanan secara fisik ataupun mental
secara terus menerus, dimana hal tersebut berkaitan dengan efek
psikologis dan psikologis seperti kelelahan dari segi emosional, stres
kerja, dan kecemasan. Menurut Kitaoka dan Higashiguchi (Anwarsyah,
2012) menyatakan bahwa semakin tinggi job demand maka semakin
tinggi depresi seseorang. Menurut Koesmoro (2007) juga
mengungkapkan hal yang sama bahwa job demands berpengaruh positif
dengan stres kerja.
Page 35
19
Menurut Griffin dan Moorhead (2013) terdapat 4 tipe dari job
demands, yaitu:
1) Task demands (tuntutan tugas) adalah tuntutan tugas yang
berhubungan dengan suatu tugas spesifik yang dilakukan oleh
individu, serta banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan oleh
pekerja. Tuntutan tugas terbagi menjadi 3, yaitu :
a) Keamanan, individu yang relatif aman pada pekerjaannya
kemungkinan tidak akan khawatir kehilangan posisi tersebut.
Stres akan meningkat drastis jika terjadi ancaman pada keamanan
pekerjaan. Misalnya, pada periode pemecatan di seluruh
organisasi biasanya stres akan meningkat.
b) Pekerjaan, berhubungan pada ancaman fisik pekerjaan. Kondisi
yang tidak sehat ada di dalam pekerjaannya, seperti pekerjaan
penambangan batu bara dan penanganan limbah beracun.
c) Kelebihan beban kerja, dimana ketika seorang individu memiliki
lebih banyak pekerjaan dari yang ia dapat tangani. Kelebihan
beban terdiri 2 sifat yaitu; kuantitatif (individu terlalu banyak
tugas untuk dilakukan atau sedikit waktu untuk melakukannya)
dan kualitatif (individu tidak cukup memiliki kemampuan untuk
melakukan pekerjaannya).
2) Physical demands (tuntutan fisik) adalah tuntutan fisik yang muncul
dari tugas atau pekerjaan terhadap karyawan untuk mengorbankan dan
Page 36
20
mencurahkan kemampuan yang berkaitan dengan fisik yang lebih dari
biasanya untuk dapat menyelesaikan tugas.
3) Role demands (tuntutan peran) adalah tuntutan peran yang berkaitan
dengan sebuah peran yang diharapkan untuk dimainkan seseorang.
Individu mengharapkan seseorang dengan suatu peran tertentu untuk
melakukan sesuatu dengan cara tertentu dalam suatu organisasi atau
kelompok kerja.
4) Interpersonal demands (tuntutan antarpersonal) adalah tuntutan yang
berkaitan dengan kelompok, kepemimpinan dan konflik kepribadian.
Tuntutan antarpersonal ini dibagi menjadi 3, yaitu :
a) Kepribadian, konflik kepribadian dan perilaku dapat
menimbulkan stres. Konflik yang mucul ketika seorang pekerja
bekerja bersama dengan dua orang atau lebih meskipun memiliki
kepribadian, sikap, dan perilaku berbeda.
b) Tekanan kelompok, mengacu pada tekanan untuk menaati norma
kelompok.
c) Gaya kepemimpinan yang dapat menimbulkan stres. Misalkan
seorang individu ingin mendapatkan dukungan sosial dari
pemimpinnya, tetapi pemimpin tersebut memberikan sikap yang
kasar dan tidak adanya memberikan rasa kasihan terhadap
individu tersebut.
Ada beberapa aspek yang mengacu pada tuntutan pekerjaan yaitu
aspek fisik, sosial, dan organisasi dari sebuah pekerjaan. Hal tersebut
Page 37
21
membutuhkan pengorbanan secara fisik maupun mental secara rutin,
dimana hal tersebut berkaitan dengan efek fisiologis dan psikologis
seperti kelelahan dari segi emosional, depresi dengan pekerjaan, dan
kecemasan. Tuntutan kerja merupakan stressor yang muncul dari
lingkungan kerja, seperti kebisingan, beban kerja yang berlebihan dan
tekanan waktu. Bentuk dari tuntutan kerja yang mempengaruhi tingkat
keterikatan kerja seorang individu yaitu berupa beban kerja. Jika beban
kerja tersebut terjadi secara terus menerus (rutin) dan terlalu berlebih serta
rumit, maka akan menyebabkan menurunnya keterikatan kerja individu.
b. Job resources (sumber daya kerja)
Menurut Schaufeli dan Bakker (2004) job resources adalah sumber
fisik, sosial, dan psikologis atau organisasional dari pekerjaan yang
mampu mengurangi tuntutan pekerjaan, memberikan pengaruh pada
pencapaian tujuan, dan menstimulasi pengembangan dan pembelajaran,
sedangkan menurut Chung dan Angeline (2010), mendefinisikan job
resources adalah suatu penyimpanan energi yang dapat menggambarkan
seorang individu dari menanggulangi job demands dan untuk mencapai
keberhasilan objektif kerjanya.
Ada 4 dimensi dalam job resources, yaitu:
1) Role Claryty (Kejelasan Peran)
Menurut Greenberg dan Baron (2008) mengatakan bahwa peran
jabatan adalah peran yang disandang individu sesuai dengan jabatan
tertentu. Greenberg dan Baron (2008) mengatakan bahwa peran dapat
Page 38
22
membingungkan jika terjadi ketidakjelasan antara yang diharapkan dan
dilakukan sebagai penanggungjawab peran. Sependapat dengan
Greenberg dan Baron (Streers, 1980) yang mengatakan bahwa
kekaburan peran adalah suatu keadaan dimana para individu tidak
memiliki informasi yang cukup mengenai sifat tugas yang diserahkan
pada mereka.
2) Supervisory Support (Dukungan Atasan)
Dukungan atasan adalah kepercayaan karyawan mengenai
tingkat seberapa jauh atasan menghargai kontribusi dan
memperhatikan kesejahteraannya. Menurut Eisenberger (2002)
karyawan yang menerima dukungan dari atasan seringkali merasa
wajib untuk membalas budi atasan dengan membantu atasan mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
3) Coworker Support (Dukungan Rekan Kerja)
Dukungan rekan kerja mengacu pada bantuan yang diberikan
rekan kerja dalam tugas yang dijalankan ketika dibutuhkan dengan
membagikan pengetahuan, keahlian, dan menyediakan semangat dan
inspirasi. Menurut House (1981) mengatakan bahwa dukungan yang
diterima dari rekan kerja dapat berbentuk instrumental, emosional, dan
informasional. Dukungan instrumental berupa membantu terselesainya
pekerjaan tepat pada waktunta. Dukungan emosional dari rekan dalam
bentuk rasa hormat dan rasa suka akan mengurangi perasaan tertekan
dari tuntutan kerja. Dukungan informasional berupa berbagi
Page 39
23
pengetahuan formal dan informal untuk membantu karyawan bekerja
dengan efektif dan efisien (Van der Doef & Maes, 1999)
4) Opportunities To Learn (kesempatan untuk belajar)
Menurut Lundberg (Dale, 2003) mengatakan bahwa
pembelajaran adalah suatu kegiatan bertujuan yang diarahkan pada
pemerolehan dan pengembangan keterampilan dan pengetahuan serta
aplikasinya. Menurut Proost, Van Rusysseveldt, dan Van Dijke (2012)
Kesempatan belajar cenderung meningkatkan efikasi diri dan
membawa perhatian individu pada kemungkinan yang lebih luas.
Efikasi diri dan perhatian pada kesempatan yang lebih luas dapat
mengurangi emosi negatif yang disebabkan oleh harapan yang tidak
tercapai. Oleh karenanya, karyawan yang diberikan kesempatan untuk
belajar dan berkembang terbukti lebih luas dalam bekerja dan lebih
engaged menurut Luthans (2006).
Individu dengan sumber kerja yang baik akan dengan lebih mudah
mengatasi tuntutan pekerjaannya (job demands) yang dialaminya, sehingga dapat
meminimalisir individu saat mengalami kelelahan dan sekaligus dapat
meningkatkan keterikatan kerja individu. Ketika individu mengalami tidak
mendapatkan dukungan dari rekan atau atasan yang telah dijelaskan di atas maka
akan mengalami stres kerja. Stres kerja dapat didefinisikan sebagai reaksi individu
terhadap kondisi lingkungan kerja yang mengancam atau menekan sehingga
Page 40
24
menciptakan halangan untuk sepenuhnya terlibat dalam pekerjaa. Ketika seorang
anggota Sabhara mempunyai keterikatan tinggi maka anggota Sabhara tersebut
untuk lebih menekan stres kerja yang dialaminya. Dari kedua aspek keterikatan
kerja yaitu job demands dan job resources. Menurut Mikkelsen (2005) job
demands (tuntutan kerja) sebagai faktor yang mempengaruhi terjadinya stres kerja
dan beban kerja. Job demands sangat berpengaruh terhadap psikologis seseorang.
Karena, saat individu melakukan banyak tugas dalam jangka waktu yang singkat
maka individu akan merasakan lelah secara fisik dan psikis. Kelelahan secara fisik
dan psikis tersebut merupakan aspek dari stres kerja.
B. Stres Kerja
1. Pengertian Stres Kerja
Menurut Spielberger (Handoyo, 2001) mendefinisikan stres adalah
tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya objek-objek
dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara objektif berbahaya. Stres
juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan yang tidak
menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang. Hal ini senada dengan
pendapat Suprihanto (2003) yang mendefinisikan stres sebagai konsekuensi
setiap tindakan dan situasi lingkungan yang menimbulkan tuntutan psikologis
dan fisik yang berlebihan pada seseorang.
Menurut Scharbracq (2003), mengatakan stres kerja merupakan suatu
respon hilangnya kendali terhadap suatu kinerja. Selanjutnya stres kerja
diartikan sebagai tekanan yang muncul ketika mengerjakan sesuatu yang
Page 41
25
tidak ingin dikerjakan. S. Sauter (Rae Andre, 2008) berpendapat bahwa stres
kerja adalah ketika persyaratan pekerjaan tidak sesuai dengan kemampuan
pekerja, sumber daya, atau kebutuhan akan terjadi respon fisik dan emosional
yang berbahaya.
Menurut Hellriegel (2009), mengatakan bahwa stres kerja adalah
suatu masalah umum dan mahal di tempat kerja, yang menyentuh beberapa
pekerja. Menurut Wijono (2010), stres kerja adalah suatu kondisi dari hasil
penghayatan subjektif individu yang dapat berupa interaksi antara individu
dan lingkungan kerja yang dapat mengancam dan memberi tekanan secara
psikologis, fisiologis dan sikap individu. Stres kerja merupakan perwujudan
dari kekaburan peran, konflik peran dan beban kerja berlebihan Keenan dan
Newton (Wijono, 2010). Stres kerja menurut Schultz dan Schultz (Amanda,
2009) adalah respon psikologis yang dapat berpengaruh pada emosi, fisik
serta performa kerja karyawan.
Berdasarkan uraian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa stres
kerja merupakan respon emosional seseorang ketika dihadapkan pada situasi
kerja yang membuat seseorang tertekan, sehingga dapat mempengaruhi
kesehatan fisik ataupun psikisnya.
2. Aspek-aspek Stres Kerja
Terdapat tiga aspek stres kerja, yaitu :
a. Gejala Fisiologis
Menurut Robbins dan Judge (2011) gejala fisiologis adalah gejala
yang dapat menciptakan suatu perubahan metabolisme. Sedangkan
Page 42
26
menurut Luthans (Setiyana, 2013) mengemukakan fisiologis adalah
adanya masalah dalam kesehatan fisik yang mencakup: terjadinya
masalah kekebalan tubuh seperti adanya pengurangan kemampuan untuk
melawan rasa sakit dan infeksi, tekanan darah tinggi dan penyakit
jantung terjadinya masalah pada sistem kardiovaskular, masalah sistem
muskulosketal pada sistem ini menyerang di bagian otot dan rangka
seperti sakit kepala dan sakit punggung, masalah sistem gastrointestinal
pada sistem ini menyerang dibagian perut seperti diare dan sembelit.
Gejala fisiologis memiliki karakteristik sebagai berikut, Menurut
Schultz dan Schultz (1994) hal ini dapat dilihat pada orang yang
mengalami stres antara lain sakit kepala, pusing, pening, tidak tidur
teratur, susah tidur, bangun terlalu awal, sakit punggung, susah buang air
besar, gatal-gatal pada kulit, tegang, pencernaan terganggu, tekanan
darah naik.
Dampak gejala fisiologis menurut Robbins (2001) adalah stres
dapat menciptakan suatu perubahan dalam metabolisme tubuh,
meningkatmya laju detak jantung dan pernafasan, meningkatnya tekanan
darah, menimbulkan sakit kepala dan menyebabkan serangan jantung.
Karena saat kita mengerjakan sesuatu pekerjaan saat sakit maka hasil
pekerjaan itu tidak maksimal dan tidak akan terikat dengan pekerjaan
tersebut.
b. Gejala Psikologis
Page 43
27
Menurut Robbins dan Judge (2011) gejala psikologis adalah gejala
yang menyebabkan ketidakpuasan dalam pekerjaan. Sedangkan menurut
Luthans (Setiyana, 2013) gejala psikologis adalah ketidakpuasan
hubungan pekerjaan antara lain, gelisah, tegang, cemas, depresi,
kebosanan, mudah marah, bahkan sampai melakukan sebuah tindakan
agresif seperti sabotase. Gejala psikologis yang akan muncul gejala
seperti ketegangan, kecemasan, kejengkelan, kejenuhan dan sikap yang
suka menunda-nunda pekerjaan.
Dampak gejala psikologis menurut Robbins (2001) adalah gejala
psikologis ini menimbulkan ketidakpuasan pada pekerjaan. Selain itu,
stres muncul dalam keadaan psikologis lain misalnya kegelisahan,
kehilangan kesabaran, mudah marah dan suka menunda-nunda pekerjaan.
c. Gejala Perilaku
Menurut Robbins dan Judge (2011) gejala perilaku adalah gejala
yang terkait dengan perilaku meliputi perubahan dalam tingkat
produktivitas. Sedangkan menurut Luthans (Setiyana, 2013) gejala
perilaku adalah suatu perubahan yang terjadi pada produktivitas kerja,
ketidakhadiran dalam jadwal kerja, perubahan pada selera makanan,
meningkatnya konsumsi rokok, alkohol dan obat-obatan.
Ada beberapa gejala perilaku menurut Robbins (2001) gejala stres
yang dikaitkan dengan perilaku mencakup perubahan dalam
produktivitas, kehadiran, dan tingkat keluar masuknya karyawan, juga
perubahan dalm kebiasaan makan, gelisah dan sulit tidur. Jika hal ini
Page 44
28
dikaitkan dengan keterikatan kerja maka, jika terjadi gejala perilaku yaitu
ketidakteraturan waktu tidur maka keterikatan kerja akan rendah. Karena
saat kita mengerjakan sesuatu pekerjaan saat mengalami ketidakteraturan
waktu tidur maka tidak akan terikat dengan pekerjaan tersebut karna hasil
tidak akan maksimal.
Berdasarkan aspek di atas peneliti menggunakan aspek yang dikemukakan
oleh Robbins dan Judge (2011), yaitu gejala fisiologis, gejala psikologis, dan
gejala perilaku. Hal ini dikarenakan, aspek-aspek stres kerja yang dikemukakan
oleh Robbins dan Judge mewakili gejala-gejala seorang yang mengalami stres
kerja.
C. Dinamika Psikologis
Salah satu tantangan perusahaan atau organisasi yang cerdas memahami
bahwa karyawan yang memiliki keterikatan menghasilkan kinerja yang baik dan
sehat (Iqbal, Khan, & Iqbal, 2012). Selain itu, Harter dkk (2002) melakukan meta-
analisis terhadap 7.939 unit usaha di 36 perusahaan berhasil mengidentifikasi
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterikatan kerja karyawan
dengan perbaikan dalam kepuasan pelanggan, produktivitas, keuntungan, omset,
dan catatan keselamatan.
Namun, hambatan terbesar dari keterikatan kerja karyawan adalah stres
kerja (Iqbal, Khan, & Iqbal, 2012). Stres didefinisikan secara berbeda-beda, stres
dipahami sebagai tekanan dari lingkungan. Kemudian, sebagai ketegangan dalam
diri individu tersebut. Oleh karenanya, stres kerja dapat didefinisikan sebagai
Page 45
29
reaksi individu terhadap kondisi lingkungan kerja yang mengancam atau menekan
sehingga menciptakan halangan untuk sepenuhnya terlibat dalam pekerjaan.
Ketika seorang anggota Sabhara mempunyai keterikatan kerja tinggi maka
anggota Sabhara tersebut untuk lebih menekan stres kerja yang dialaminya.
Menurut Schaufeli dan Bakker (2004) ada 2 aspek dari keterikatan kerja itu
sendiri yaitu job demands dan job resources.
Pada aspek pertama yaitu job demands menurut Schaufeli dan Bakker
(2004), tuntutan pekerjaaan yang mengacu pada keadaan psikologis individu. Job
demand sebagai aspek yang ada hubungannya dengan pemicu terjadinya stres
kerja dan beban kerja (Mikkelsen, 2005). Job demands sangat berpengaruh
terhadap psikologis seseorang. Karena, saat individu melakukan banyak tugas
dalam jangka waktu yang singkat. Individu akan terbebani dengan tugas tersbut
dan akan mengalami stres kerja.
Aspek yang kedua dari keterikatan kerja menurut Schaufeli dan Bakker
(2004) yaitu job resources sumber fisik, sosial, dan psikologis disuatu pekerjaan
yang menyebabkan berbagai hal seperti, mengurangi beban dari tuntutan
pekerjaan dan pengorbanan secara fisik dan psikologis, memberikan kemudahan
pada pencapaian tujuan kerja individu, dan menstimulasi pengembangan diri
individu. Job resources ini menjadi suatu fungsional untuk mencapai tujuan kerja
serta menanggulangi pada job demands. Job resources ini dapat menurunkan
tingkat stres pada seseorang yang memiliki profesi sebagai seorang karyawan.
Menurut penelitian yang dilakukan Iqbal, Khan, dan Iqbal (2012)
menunjukkan hasil bahwa memang terdapat hubungan yang signifikan antara
Page 46
30
keterikatan kerja dengan stres kerja. Penelitian ini dilakukan terhdap 137 orang
karyawan dan berbagai latar belakang perusahaan yang berbeda. Kemudian, hasil
analisis lainnya menunjukkan bahwa hubungan yang terdapat antara keterikatan
dengan stres kerja adalah hubungan yang negatif. Stres berhubungan negatif
secara signifikan dengan setiap aspek dari keterikatan kerja, yaitu vigor
(semangat), dedication (dedikasi), dan absoption (penghayatan). Saat stres kerja
meningkat, maka keterikatan kerjanya akan menurun. Begitu pula sebaliknya,
ketika stres kerja menurun, maka keterikatan kerja akan meningkat.
Hal tersebut juga di dukung oleh penelitian yang dilakukan Avey, Luthans
dan Jensen (2009) yang menyatakan bahwa fisiologis individu sebagai salah satu
aspek dari stres kerja memiliki hubungan dengan keterikatan kerja. Selanjutnya
Avey, Luthans, dan Jensen (2009) juga menjelaskan bahwa aspek psikologis juga
memiliki pengaruh terhadap keterikatan kerja. Penelitian yang dilakukan oleh
Dollard dan Bakker (2010) menunjukkan adanya hubungan antara perilaku
karyawan dengan keterikatan kerja secara terbalik sehingga apabila keterikatan
kerja rendah dapat mempengaruhi perilaku dan kinerja karyawan seperti sulitnya
berkonsentrasi dalam bekerja, tingginya absensi, dan produktivitas kerja yang
rendah.
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teoritis terhadap stres kerja dan keterikatan kerja, maka
demikian hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang negatif antara
Page 47
31
stres kerja dan keterikatan kerja. Semakin tinggi stres kerjanya maka akan
semakin rendah keterikatan kerjanya, dan begitu sebaliknya.
Page 48
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan atribut atau karakteristik dari individu yang
diteliti (Creswell, 2011). Variabel penelitian adalah setiap konsep yang dapat
diukur dan bervariasi (Howitt & Cramer, 2011). Variabel penelitian merupakan
cara dimana peneliti berupaya untuk mengukur konsep yang digunakan dalam
penelitiaannya.
1. Variabel tergantung : keterikatan kerja
2. Variabel bebas : stres kerja
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel penelitian oleh Creswell (2011) diartikan
sebagai spesifikasi mengenai bagaimana peneliti akan menjelaskan dan mengukur
variabel dalam penelitiannya.
1. Keterikatan Kerja
Keterikatan kerja adalah suatu kondisi dalam bekerja dimana
individu memiliki pikiran yang positif serta memenuhi (fulfilling). Kondisi
ini ditandai dengan semangat (vigor), dedikasi (dedication), dan
penghayatan (absorption). Keterikatan kerja diukur menggunakan Utrecht
Work Engagement Scale (UWES) yang dikembangkan oleh Schaufeli dkk
(2002) untuk mengukur variabel keterikatan kerja. Semakin tinggi skor
hasil pengukuran UWES maka semakin tinggi pula tingkat keterikatan
Page 49
32
kerja. Sebaliknya, semakin rendah skor hasil pengukuran UWES maka
semakin rendah juga keterikatan kerja.
2. Stres kerja
Pengertian stres kerja dalam penelitian ini adalah suatu kondisi
ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi
seseorang dalam bekerja. Pengukuran alat ukur ini diukur berdasarkan
atas aspek stres kerja yang dikemukakan oleh Robbins dan Judge (2008)
yaitu aspek fisiologis, aspek psikologis, dan aspek perilaku.
C. Subjek Penelitian
Menurut Azwar (2004), subjek penelitian adalah sumber utama data
penelitian. Subjek penelitian data mengenai variabel-variabel yang akan diteliti
dan akan dikenai kesimpulan penelitian. Karakteristik subjek yang terlibat dalam
penelitian ini akan melibatkan Anggota Sabhara Polda DIY, minimal sudah
bekerja selama 1 tahun, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dan berusia
antara 19-51 tahun.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu keterikatan kerja sebagai
variabel tergantung dan stres kerja sebagai variabel bebas. Penelitian ini dilakukan
secara kuantitatif. Pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan skala,
yakni skala keterikatan kerja dan skata stres kerja. Skala merupakan salah satu alat
Page 50
33
pengumpul data yang berupa sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh subjek
penelitian.
1. Skala Keterikatan Kerja
Skala yang digunakan untuk mengungkap variabel keterikatan kerja
dalam penelitian ini merupakan hasil adaptasi dari Bayu (2017) dengan
skala Utrecht Work Engagement Scale (UWES-17) yang dikembangkan
oleh Schaufeli dan Bakker (2003). Berisi skala 20 aitem dengan koefisien
Alpha Cronbach 0.87. Skala ini terdiri dari aspek vigor, dedication, dan
absorption. Semua skala ini berbentuk favourable. Respon subjek terhadap
pernyataan-pernyataan akan dibuat dalam bentuk tingkatan frekuensi yang
dirasakan individu. Respon tersebut bergerak dari angka 1 (tidak pernah
merasakan sama sekali), angka 2 (sangat jarang merasakan hal tersebut),
angka 3 (jarang merasakan hal tersebut), angka 4 (kadang-kadang
merasakan hal tersebut), angka 5 (sering merasakan hal tersebut), angka 6
(sangat sering merasakan hal tersebut), angka 7 (selalu merasakan hal
tersebut).
Adapun penilaian dalam skala ini dilakukan berdasarkan metode
summated ratting yang terdiri dari tujuh tingkatan penilaian dengan besar
nilai 1 sampai dengan 7 untuk keseluruhan aitem. Berikut ini merupakan
jenjang penilaian setiap butir aitem:
Skor total diperoleh dari jumlah keseluruhan skor aitem pada skala ini.
Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi keterikatan kerja
Page 51
34
yang dialami dan sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh, maka
semakin rendah pula keterikatan kerja yang dialami.
Tabel 1
Distribusi Butir Skala Keterikatan Kerja Aspek Butir favorable
Nomor butir Jumlah
Vigor 1, 4, 8, 12, 15, 17 6
Dedication 2, 5, 7, 10, 13 5
Absorption 3, 6, 9, 11, 14, 16 6
Jumlah 17
2. Skala Stres Kerja
Skala stres kerja diadaptasi dari Dharma (2017) yang
menggunakan aspek dari Robbins dan Judge (2008), berisi 18 aitem
dengan koefisien Alpha Cronbach 0.9, semakin tinggi skor yang diperoleh
maka semakin tinggi tingkat stres kerja individu. Peneliti menggunakan
metode skala Likert dengan memberikan 4 alternatif jawaban, bergerak
dari 1-4. Pemberian skor untuk pernyataan adalah 4 untuk jawaban sangat
sesuai (SS), 3 untuk jawaban sesuai (S), 2 untuk jawaban tidak sesuai
(TS), 1 untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS). Butir pertanyaan dalam
skala stres kerja ini terdiri dari butir favourable. Secara keseluruhan ada 18
aitem pertanyaan terdapat favourable dalam skala ini.
Page 52
35
Tabel 2
Distribusi Butir Skala Stres Kerja Aspek Butir favorable
Nomor butir Jumlah
Fisiologis 1, 2, 3 3
Psikologis 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 7
Perilaku 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18
8
Jumlah 18
E. Validitas dan Reliabilitas
Validitas dan reliabilitas merupakan dua syarat yang menentukan kualitas
alat ukur penelitian. Skala yang baik adalah yang mampu mencerminkan keadaan
sesungguhnya dari permasalahan yang diteliti. Kualitas skala menentukan baik
atau tidaknya kualitas suatu penelitian.
1. Validitas
Validitas alat ukur mengacu pada pengertian sejauhmana
interpretasi skor sebuah alat ukur didukung oleh bukti-bukti empiris yang
relevan dengan apa yang seharusnya diukur. Untuk mengevaluasi
validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti merujuk pada pendapat
Sizer, Cook, dan Brisme (2006) yang menegaskan bahwa untuk
mengevaluasi validitas alat ukur, (a) alat ukur harus reliabel, (b) isi dan
konstruk dari aitem-aitem alat ukur harus mencerminkan apa yang
diukur.
2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan tingkat konsisten hasil suatu pengukuran
untuk dapat dipercaya dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran
Page 53
36
terhadap kelompok subjek yang sama yang diperoleh dari hasil yang relatif
sama (Azwar, 2011). Penelitian ini, uji realibitas yang digunakan adalah
teknik analisis alpha cronbach dengan bantuan SPSS. Setelah nilai alpha
cronbach dapat diketahui, maka aitem-aitem yang menurunkan alpha
cronbach dihapus atau gugur.
F. Metode Analisis Data
Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian korelasional yaitu mencari
tahu hubungan antara dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dari stres kerja dan keterikatan
kerja. Metode yang digunakan adalah teknik korelasi Product Moment untuk
mengetahu hubungan antar variabel analisis data dilakukan dengan menggunakan
program IBM SPSS 17.0 for windows sebagai alat bantu analisis secara statistik.
Page 54
37
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan
1. Orientasi Kancah
Penelitian ini dilakukan di sebuah instansi Kepolisian Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY). Polda DIY mempunyai visi dan
misi yaitu, visi Polda DIY adalah terwujudnya sebuah postur Polri yang
menunjukkan kejujuran, disiplin, cinta kasih, komunikatif dan bersyukur
sebagai perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat yang
terpercaya dalam memelihara Kamtibmas dan menegakkan wilayah hukum.
Adapun misi Polda DIY adalah memberikan perlindungan kepada
masyarakat baik dari segala bentuk gangguan fisik dan psikis, memelihara
keamanan dan ketertiban masyarakat diseluruh wilayah hukum dan
memelihara keamanan serta kelancaran lalu lintas, dan menegakkan hukum
secara proposional.
Ada 4 unsur dalam stuktur organisasi yaitu, unsur kepemimpinan,
unsur pengawas dan pembantu pimpinan pelayanan, unsur pelaksanaan
tugas pokok, dan unsur pendukung. Setiap unsur memiliki bagiannya
masing-masing. Berikut tabel yang terdiri dari nama bidang dan jumlahnya :
Page 55
38
No Unsur Bidang Jumlah anggota
1. Unsur pemimpin Kapolda 1
Wakapolda 1
2 Unsur pengawasan dan
pembantu
pimpinan/pelayanan
Inspektorat
pengawasan umum
daerah
37
Bidang profesi dan
pengamanan
52
Bidang hubungan
masyarakat
31
Bidang hokum 25
Bidag teknologi
informasi polri
80
Biro operasi 52
Biro rena 46
Biro sumber daya
manusia
74
Biro sarana dan
prasarana
59
Staf pribadi pimpinan 29
Sekretariat umum 12
Pelayanan markas 146
3 Unsur pelaksanaan
tugas pokok
Direktorat intelkam 121
Direktorat kriminal
umum
138
Direktorat kriminal
khusus
93
Direktorat narkoba 86
Satuan korps brimob 841
Satuan pembinaan
masyarakat
81
Page 56
39
Berdasarkan pada data yang telah peneliti dapatkan yaitu terdapat
3248 anggota dari semua unsur tersebut. Dalam ke empat unsur tersebut,
peneliti meneliti pada unsur pelaksanaan tugas pokok pada bagian direktorat
Sabhara. Anggota Sabhara terdiri dari 320 anggota.
Sabhara adalah salah satu fungsi opresional Polri dibawah Babinkam
Polri yang diberi tugas dan wewenang bersifat preventif. Fungsi Kepolisian
adalah salah satu fungsi pemerintahan negara dibidang pemeliharaan
keamanaan dan ketertiban masyarakat penegak hukum, perlindungan dan
pengayoman serta pelayanan masyarakat. Fungsi Teknis Sabhara adalah
sekelompok pekerjaan, kegiatan, usaha yang memerlukan keahlian dan
No Unsur Bidang Jumlah anggota
Direktorat Sabhara 330
Direktorat lalu lintas 223
Direktorat
pengamanan objek
vital
120
Kepolisian perairan 145
Sentra pelayanan
kepolisian terpadu
145
Direktorat tahanan
dan barang bukti
52
4. Unsur pendukung Sekolah polisi negara 147
Bidang keuangan 20
Bidang kedokteran
dan kesehatan
61
Total seluruh anggota 3248
Page 57
40
ketrampilan khusus Sabhara Polri dalam rangka menyelenggarakan tugas
pokok Polri (terutama tugas-tugas yang berkaitan dengan sebuah tindakan
yang diambil untuk mengurangi kemungkinan terjadinya suatu kejadian
yang tidak diinginkan).
Preventif dalam kepolisian itu sendiri adalah segala usaha, kegiatan
dan tindakan yang dilakukan untuk mencegah terhadap kemungkinan yang
akan terjadi baik ancaman maupun gangguan keamanan dan ketertiban
masyarakat. Tugas pokok Sabhara adalah melaksanakan fungsi kepolisian
dimana melakukan pencegahan terhadap pelanggaran hukum atau gangguan
keamanan dan ketertiban masyarakat dengan kegiatan penjagan, pengawalan
dan patroli. Sasaran pokok dari tugas Sabhara sendiri yaitu memberikan
perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Meniadakan
unsur kesempatan atau peluang bagi anggota masyarakat yang berniat
melakukan pelanggaran hukum. Melaksanakan tindakan represif tahap awal
serta bentuk gangguan Kamtibmas (Keamanan ketertiban masyarakat).
Tugas-tugas tersebut yang harus dilaksanakan oleh satuan anggota Sabhara.
Satuan Sabhara sendiri tidak hanya melakukan tugas pokoknya saja
namun satuan ini mengemban tugas-tugas satuan kepolisian yang lainnya
sehingga terkadang terdapat anggota yang merasa terbebani dengan tugas-
tugas tambahan. Tuntutan-tuntutan tugas yang berlebih itulah yang menjadi
pemicu anggota mengalami stres kerja dan akan mempengauhi keterikatan
kerjanya dalam pekerjaannya, dikarenakan tugas pokok Sabhara sendiri
yang sudah banyak lalu ditambah lagi dengan tugas-tugas satuan lainnya.
Page 58
41
Hal tersebut didukung oleh hasil asesmen awal yang dilakukan oleh peneliti
terhadap beberapa anggota satuan Sabhara Polda DIY. Maka dari itu,
peneliti memilih satuan anggota Sabhara sebagai subjek penelitian dan
Polda DIY sebagai tempat penelitian.
2. Persiapan Penelitian
Berikut adalah penjelasan tentang persiapan-persiapan yang
dilakukan peneliti sebelum melaksanakan data skripsi:
a. Persiapan Administrasi
Peneliti terlebih dahulu meminta izin pengambilan data untuk
uji coba penelitian (try out) dengan pihak Polda DIY secara langsung
menghadap Direktorat Sabhara dan mendapatkan izin secara langsung
pada tanggal 5 Januari 2018. Pengambilan data untuk uji coba (try
out) dilaksanakan pada tanggal 5-11 Januari 2018.
Setelah menyelesaikan pengambilan data uji coba (try out)
peneliti mengolah hasil data yang telah didapatkan, kemudian
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Hasil dari uji coba (try
out) ini menunjukkan bahwa beberapa aitem harus digugurkan dana
aitem yang semula berjumlah 17 aitem untuk keterikatan kerja dan 18
untuk stres kerja, akhirnya jumlah sudah ditetapkan untuk aitem
keterikatan kerja sebanyak 14 aitem dan stres kerja sebanyak 18
aitem.
Peneliti mengurus perizinan dari Kesbangpol untuk
pengambilan data di Polda DIY dengan Nomor :
Page 59
42
074/0013/Kesbangpol/2018 tertanggal 02 januari 2018 yang ditujukan
kepada Kapolda DIY, untuk surat selanjutnya permohonan izin
pengambilan data dengan Nomor : 1117/Dek/70/Div.Um.RT/XII/2017
tertanggal 26 Desember 2017 diajukan kepada Kapolda DIY, adapun
pengambilan data dilakukan pada tanggal 22-29 Januari 2018.
b. Persiapan Alat Ukur
Persiapan alat ukur bertujuan untuk menyusun alat ukur yang
mencakup variabel-variabel dalam penelitian yaitu variabel stres kerja
dan keterikatan kerja. Adapun alat ukur stres kerja yang digunakan
pada penelitian ini disusun oleh peneliti mengacu pada aspek yang
dikembangkan oleh Robbins dan Judge (2008). Adapun skala tersebut
terdapat 18 aitem pada skala keterikatan kerja yang mencakup 3
aspek, yaitu fisiologis, psikologis, dan perilaku.
Variabel lainnya yakni keterikatan kerja, alat ukur keterikatan
kerja ini mengacu pada aspek-aspek yang dikemukakan oleh Schaufeli
dan Bakker (2003). Adapun skala tersebut terdapat 17 aitem yang
mencakup tiga aspek, yaitu absorption, vigor, dan dedication.
c. Uji Coba Alat Ukur
Langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba terhadap skala
keterikatan kerja dan stres kerja. Uji coba alat ukur tersebut dengan
membagikan kuisioner sebanyak 57. Kuisioner tersebut semua sudah
memenuhi kriteria untuk dianalisis lebih lanjut karena semua subjek
Page 60
43
menjawab dan mengisi secara lengkap dari identitas maupun
pertanyaan yang telah disediakan.
d. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Berdasarkan data yang telah diperoleh dari uji coba (try out) alat
ukur, kemudian peneliti melakukan uji validitas dan uji realibilitas
terhadap kedua skala dengan program komputer untuk analisis
statistik yaitu SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi
21.0 for Windows. Aitem yang dinyatakan gugur tersebut adalah aitem
yang memiliki nilai korelasi aitem total kurang 0,3 (Azwar, 2014).
Berdasarkan hasil uji coba alat ukur yang telah dilakukan, maka
didapatkan hasil sebagai berikut :
1) Skala keterikatan kerja
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada uji coba (try out)
pada skala keterikatan kerja dari 17 aitem yang diujicobakan
diperoleh 14 aitem yang lolos seleksi. Adapun aitem yang gugur
yaitu 6, 14, dan 16. Sementara aitem-aitem yang sahih bergerak
antara 0.318 sampai 0.891. Koefisian reliabilitas pada skala
keterikatan kerja yaitu cronbach’s alpha sebesar 0.959. Sebaran
aitem skala keterikatan kerja setelah uji coba (try out) dapat dilihat
pada tabel 3 di bawah ini:
Page 61
44
Tabel 3
Distribusi Aitem Skala Keterikatan Kerja Setelah Uji Coba
2) Skala stres kerja
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada uji coba (try out)
pada skala stres kerja dari 18 tidak ada aitem yang gugur. Aitem-
aitem ini bergerak antara 0.615 sampai 0.868. Koefisian
reliabilitas pada skala stres kerja yaitu cronbach’s alpha sebesar
0.967. Sebaran aitem skala keterikatan kerja setelah uji coba (try
out) dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4
Distribusi Aitem Skala Stres Kerja Setelah Uji Coba
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Yogyakarta dengan subjek
berprofesi sebagai anggota kepolisian satuan Sabhara Polda DIY. Pengambilan
data dilakukan dengan cara menyerahkan kuesioner kepada Direktorat Sabhara
Aspek Butir Favorable
Nomor Butir Jumlah
Absorption
Vigor
Dedication
Total
11, 3, 9
1, 4, 8, 12, 15, 17
2, 5, 7, 10, 13
3
6
5
14
Aspek Butir Favorable
Nomor Butir Jumlah
Fisiologis
Psikologis
Perilaku
Total
1, 2, 3
4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18
3
7
8
18
Page 62
45
Polda tersebut. Pengambilan data berlangsung dari tanggal 22 Januari 2018 dan
berakhir tanggal 29 Januari 2018. Semua kuesioner yang disebarkan sebanyak 150
kuesioner namun hanya 145 kuesioner yang kembali. Sebanyak 145 kuesioner
memenuhi kriteria untuk dianalisis lebih lanjut karena pengisian kuesioner semua
subjek menjawab dengan lengkap pada bagian identitas diri atau pun pernyataan,
akan tetapi peneliti tetap memeriksa kembali kelengkapan pengisian yang telah
dilakukan oleh subjek.
C. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Pada penelitian ini, subjek yang akan diteliti adalah Anggota
Kepolisian di wilayah hukum Polda DIY khususnya bagian anggota Sabhara
dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan, rentang usia anggota
diurutkan dari yang termuda adalah 19 tahun dan yang tertua berusia 51
tahun. Jumlah subjek yang terlibat dalam pengisian kuisioner penelitian ini
sebanyak 145 subjek. Sebaran subjek secara lengkap dapat dilihat pada
tabel-tabel dibawah ini:
Page 63
46
Tabel 5
Deskripsi Subjek Penelitian
No Deskripsi Subjek Jumlah
1
2
3
Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir
Lama Kerja
Laki-laki
Perempuan
Total
SMA/SMK
D3
S1
Total
1-≤5 Tahun
>6-≤10 Tahun
>11-≤15 Tahun
>16 Tahun
Total
122
23
145
128
7
10
145
87
28
12
18
145
2. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan analisis data, maka diperoleh norma deskripsi data
penelitian. Deskripsi data penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat
tinggi dan rendahnya keterikatan kerja dan stres kerja pada anggota
Kepolisian Satuan Sabhara Polda DIY. Norma deskripsi ini diperoleh
dengan menggunakan norma percentil. Norma percentil keterikatan kerja
dan stres kerja dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 6
Kategorisasi Berdasarkan Norma Persentil
a. Keterikatan kerja
Hasil kategorisasi skor skala stres kerja dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Percentil Kategorisasi
X < P20 Sangat Rendah
P20 < X ≤ P40 Rendah
P40<X ≤ P60 Sedang
P60 < X ≤ P80 Tinggi
X > P80 Sangat Tinggi
Page 64
47
Tabel 7
Kategorisasi Berdasarkan Skor Keterikatan Kerja
T
abel 8
Kategorisasi Berdasarkan Skor Stres Kerja
B
e
r
d
a
sarkan tabel kategorisasi berdasarkan skor di atas, pada variabel keterikatan
kerja dari total 145 subjek, 26 subjek berada pada kategori sangat rendah
dengan persentase 18%, 30 subjek berada pada kategori rendah dengan
persentase 20.6%, 28 subjek berada pada kategori sedang dengan persentase
19.3%, 26 subjek berada pada kategori tinggi dengan persentase 18%, 35
subjek berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 24.1%.
Pada variabel stres kerja dari total 145 subjek, 23 subjek berada pada
kategori sangat rendah dengan persentase 15.86%, 33 subjek berada pada
kategori rendah dengan persentase 22.75%, 23 subjek berada pada kategori
sedang dengan persentase 15.86%, 36 subjek berada pada kategori tinggi
Kelompok Rentang skor Kategori Frekuensi Persentase
Keterikatan
Kerja X < 62 Sangat
rendah
26 18%
62 ≤X ≤ 74 Rendah 30 20.6%
74 <X ≤ 81 Sedang 28 19.3%
81 <X ≤ 86 Tinggi 26 18%
X>86 Sangat
Tinggi
35 24.1%
Total 145 100%
Kelompok Rentang skor Kategori Frekuensi Persentase
Stres Kerja X < 21 Sangat
rendah
23 15.86%
21 ≤X ≤ 31.8 Rendah 33 22.75%
31.8 <X ≤ 36 Sedang 23 15.86%
36 <X ≤ 38 Tinggi 36 24.82%
X>88 Sangat
Tinggi
30 20.71%
Page 65
48
dengan persentase 24.82%, 30 subjek berada pada kategori sangat tinggi
dengan persentase 20.71%.
3. Uji Asumsi
Sebelum peneliti melakukan analisis korelasi product moment dari
Spearman untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu peneliti melakukan uji
prasyarat analisis yaitu uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji
linieritas sebagai syarat untuk pengetesan. Uji asumsi dilakukan dengan
bantuan program SPSS 17.0 for windows.
a. Uji Normalitas
Uji normlitas digunakan untuk mengetahui sebaran data variabel
bebas dan variabel tergantung berdistribusi normal atau tidak. Standar
yang digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data
adalah jika p>0.05 maka sebaran dinyatakan normal dan jika p<0.05
maka sebaran dinyatakan tidak normal.
Tabel 8
Hasil Uji Normalitas
H
asil uji normalitas tersebut menunjukkan bahwa distribusi penyebaran
data pada skala keterikatan kerja dan stres kerja tidak normal karena
(p) = 0.000 (p<0.05).
b. Uji linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linieritas hubungan
antara kedua variabel. Kedua variabel dapat dikatakan linier jika
Variabel P Kategori
Keterikatan Kerja
Stres Kerja
0.000
0.000
Tidak Normal
Tidak Normal
Page 66
49
p<0.05 dan dikatakan tidak linier apabila p>0.05. Berikut hasil uji
linieritas kedua variabel yang disajikan dalam tabel.
Tabel 9
Hasil Uji Linearitas
Variabel F P Linearitas
Keterikatan kerja dengan
stres kerja
67.647 0.000 Linear
Hasil uji linieritas pada penelitian ini menggunakan teknik
Compare Means menunjukkan F = 67.647 dengan p = 0.000.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat dikatakan bahwa hubungan
antara keterikatan kerja dengan stres kerja bersifat linier atau
mengukuti garis lurus karena p < 0.05.
4. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji linieritas, menunjukkan
bahwa hasil distribusi penyebaran data pada kedua variabel tidak normal.
Namun data dari kedua variabel tersebut menunjukkan linier. Sehingga
dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan teknik korelasi product
moment dari Spearman. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
adanya hubungan yang negatif antara stres kerja dan keterikatan kerja pada
Anggota Kepolisian Satuan Sabhara Polda DIY. Semakin tinggi stres kerja
pada anggota Sabhara maka semakin rendah keterikatan kerjanya.
Sebaliknya, semakin rendah stres kerja maka semakin tinggi keterikatan
kerja dalam menghadapi pekerjaannya.
Tabel 10
Page 67
50
Hasil Uji Hipotesis
Hasil uji hipotesis menunjukkan r = -0.690 dengan p = 0.000 (p <
0.05). Koefisien determinasi (r2) yang didapatkan pada kedua variabel
adalah 0.476 yang artinya stres kerja memiliki sumbangan efektif terhadap
keterikatan kerja sebesar 47.6%. Berdasarkan hasil korelasi tersebut, dapat
diketahui bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara stres
kerja dengan keterikatan kerja, sehingga hipotesis yang diajukan dapat
diterima.
5. Analisis Tambahan
a. Uji korelasi Berdasarkan Jenis Kelamin
Uji korelasi berdasarkan jenis kelamin pada penelitian ini
menggunakan bantuan program komputer untuk analisis statistika yaitu
SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.0 for Windows.
Berikut hasil uji linieritas yang dilakukan :
Tabel 11
Hasil Uji Korelasi Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin r r2 P
Laki-laki
Perempuan
-0.690
-0.575
0.476
0.330
0.000
0.002
Tabel di atas menunjukkan bahwa uji korelasi berdasarkan jenis
kelamin menunjukkan nilai r = -0.690 dengan p = 0.000 (p<0.05) pada
jenis kelamin laki-laki dan nilai r = 0.575 dengan p = 0.002 (p<0.05)
pada jenis kelamin perempuan. Koefisien determinasi (r2) yang
Variabel R r2 P
Keterikatan kerja dan
stres kerja
-0.690 0,476 0.000
Page 68
51
didapatkan untuk jenis kelamin laki-laki adalah 0.476, yang artinya
stres kerja memiliki sumbangan efektif terhadap keterikatan kerja
47.6% pada jenis kelamin laki-laki, sedangkan koefisien determinasi
(r2) jenis kelamin perempuan adalah 0.330, yang artinya stres kerja
memiliki sumbangan efektif terhadap keterikatan kerja sebesar 33.0%
pada jenis kelamin perempuan. Berdasarkan korelasi tersebut, dapat
diketahui bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara stres
kerja dengan keterikatan kerja pada jenis kelamin laki-laki dan
perempuan.
b. Uji Korelasi Berdasarkan Lama Kerja
Uji korelasi berdasarkan lama kerja pada penelitian ini
menggunakan bantuan program komputer untuk analisis statistika yaitu
SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.0 for Windows.
Berikut hasil uji linieritas yang dilakukan :
Tabel 12
Uji Korelasi lama kerja dan keterikatan kerja
Variabel r r2 P
Lama kerja dan keterikatan
kerja
-0.131 0.017 0.001
Tabel 13
Uji Korelasi lama kerja dan stres kerja
Variabel r r2 P
Lama kerja dan stres kerja 0.272 0.073 0.000
Tabel di atas menunjukkan bahwa uji korelasi berdasarkan lama
kerja dengan variabel keterikatan kerja menunjukkan nilai r = -0.131.
Koefisien determinasi (r2) yang didapatkan untuk lama kerja pada
Page 69
52
variabel keterikatan kerja adalah 0.017, yang artinya keterikatan kerja
memiliki sumbangan efektif terhadap lama kerja 1.7% pada lama kerja.
Lama kerja pada variabel stres kerja menunjukkan nilai r = 0.272.
Koefisien determinasi (r2) yang didapatkan untuk lama kerja pada
variabel stres kerja adalah 0.073, yang artinya stres kerja memiliki
sumbangan efektif terhadap lama kerja 7.3%. Berdasarkan korelasi
tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan negatif yang
signifikan antara stres kerja dengan keterikatan kerja pada lama kerja.
c. Uji Korelasi Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Uji korelasi berdasarkan jenis kelamin pada penelitian ini
menggunakan bantuan program komputer untuk analisis statistika yaitu
SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.0 for Windows.
Berikut hasil uji linieritas yang dilakukan :
Tabel 14
Uji Korelasi Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir r r2 P
SMA/SMK
D3
S1
-0.565
-0.100
-0.667
0.319
-
0.444
0.000
0.416
0.018
Tabel di atas menunjukkan bahwa uji korelasi berdasarkan jenis
kelamin menunjukkan nilai r = -0.565 dengan p = 0.000 (p<0.05) pada
kategori SMA, sedangkan pada kategori D3 menunjukkan nilai r = -
0.100 dengan p = 0.416 (p<0.05) dikatakan bahwa pada kategori D3
tidak berkorelasi, sedangkan yang terakhir kategori S1 menunjukkan
nilai r = -0.667 dengan p = 0,018 (p<0.05). Koefisien determinasi (r2)
Page 70
53
yang didapatkan untuk pendidikan terakhri SMA/SMK adalah 0.319,
yang artinya stres kerja memiliki sumbangan efektif terhadap
keterikatan kerja 31.9% pada pendidikan terakhir SMA/SMK,
sedangkan koefisien determinasi (r2) pendidikan terakhir S1 adalah
0.444, yang artinya stres kerja memiliki sumbangan efektif terhadap
keterikatan kerja sebesar 44.4% pada pendidikan S1. Berdasarkan
korelasi tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan negatif
yang signifikan antara stres kerja dengan keterikatan kerja pada
kategori SMA dan S1. Sedangkan, pada kategori D3 tidak signifikan
atau tidak berkorelasi.
d. Uji Beda (Keterikatan Kerja Laki-laki dan Perempuan)
Peneliti melakukan analisa terhadap perbedaan berdasarkan
jenis kelamin dengan menggunakan independent sample t-test yang
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 15
Perbedaaan keterikatan kerja antara laki-laki dan perempuan
Variabel Jenis Kelamin Mean P T
Keterikatan kerja Laki-laki 75.74 0.604 1.701
Perempuan 70.61
Apabila signifikansi (p<0.05) maka kesimpulannya terdapat
perbedaan antara laki-laki dan perempuan, sebaliknya apabila
signifikansinya (p>0.05) maka tidak ada perbedaan antara laki-laki
dan perempuan. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa nilai
Page 71
54
signifikansi sebesar 0.604 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak ada
tingkat perbedaan pada keterikatan kerja berdasarkan jenis kelamin.
e. Uji Beda (Stres Kerja Laki-laki dan Perempuan)
Peneliti melakukan analisa terhadap perbedaan berdasarkan
jenis kelamin dengan menggunakan independent sample t-test yang
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 16
Perbedaan stres kerja laki-laki dan perempuan
Apabila signifikansi (p<0,05) maka kesimpulannya terdapat
perbedaan antara laki-laki dan perempuan, sebaliknya apabila
signifikansinya (p>0.05) maka tidak ada perbedaan antara laki-laki
dan perempuan. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa nilai
signifikansi sebesar 0.037 sehingga dapat dikatakan bahwa ada
tingkat perbedaan pada stres kerja berdasarkan jenis kelamin.
f. Uji Anova Berdasarkan Lama Kerja
Uji Anova berdasarkan lama kerja pada penelitian ini
menggunakan One Way Anova dengan bantuan program komputer
yaitu SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 17.0 for
Windows. Berikut tabel dari hasil uji anova:
Variabel Jenis Kelamin Mean P T
Stres kerja Laki-laki 30.72 0.037 -3.077
Perempuan 37.39
Page 72
55
Tabel 17
Uji Anova Keterikatan Kerja berdasarkan Lama Kerja
T
Tabel 18
Uji Anova stres kerja berdasarkan lama kerja
B
e
rdasarkan uji anova berdasarkan lama kerja yang telah dilakukan,
didapatkan hasil bahwa keterikatan kerja berdasarkan lama kerjanya r
= 2.775 dengan p = 0.044 (p<0.05) yang menunjukkan bahwa ada
perbedaan keterikatan kerja berdasarkan lama kerjanya. Sedangkan
untuk stres kerja memiliki hasil yang dimana ada perbedaan stres
kerja dengan hasil r = 9.327 dengan p = 0.000 (p<0.05).
Tabel 19
Post Hoc Keterikatan Kerja Berdasarkan Lama Kerja Kategori lama kerja Mean
Differences
(I-J)
P
(I) Lama
kerja
(J) Lama kerja
1-=<5 >6-=<10 8.017 0.034
>6-=<10 1-=<5 -8.017 0.034
Tabel 20
Post Hoc Stres Kerja Berdasarkan Lama Kerja
Kategori lama kerja Mean
Differences
(I-J)
P
(II) Lama
kerja
(J) Lama kerja
1-=<5 >6-=<10 -9.729 0.000
>16 -6.542 0.001
>6-=<10 1-=<5 9.729 0.000
>16 1-=<5 6.542 0.001
Variabel F P Keterangan
Keterikatan
kerja 2.775 0.044
Signifikan
Variabel F P Keterangan
Stres kerja 9.327 0.000 Signifikan
Page 73
56
Berdasarkan Post hoc test stres kerja berdasarkan lama kerja
yang telah dilakukan, pada kategori lama kerja 1-=<5 dan >6-=<10
didapatkan hasil bahwa stres kerja berdasarkan lama kerjanya Mean
Differences = -9.729 dengan Sig = 0.000 yang artinya terdapat adanya
perbedaan antara kedua kategori tersebut, pada kategori lama kerja
>16 tahun menunjukkan nilai Mean Differences = -6.542 dengan Sig =
0.001 yang artinya terdapat perbedaan, dan hasil pada kategori lama
kerja >6-=< dan 1-=<5 tahun menunjukkan hasil Mean Differences =
6.542 dengan Sig = 0.001 yang artinya terdapat hubungan antara
kedua kategori. Dari hasil di atas bisa dikatakan terdapat perbedaan
jika Sig = <0.05.
g. Uji Anova Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Uji Anova berdasarkan pendidikan terakhir pada penelitian ini
menggunakan One Way Anova dengan bantuan program komputer
yaitu SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 17.0 for
Windows. Berikut tabel dari hasil uji anova:
Tabel 21
Uji Anova keterikatan kerja berdasarkan pendidikan terakhir
Variabel F P Keterangan
Keterikatan kerja 6.370 0.002 Signifikan
Tabel 22
Uji Anova stres kerja berdasarkan pendidikan terakhir
Variabel F P
Keterangan
Stres kerja 3.338 0.038
Signifikan
Page 74
57
Berdasarkan uji anova berdasarkan pendidikan terakhir yang
telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa keterikatan kerja berdasarkan
pendidikan terakhir r = 6.370 dengan p = 0.002 (p<0.05) yang
menunjukkan bahwa ada perbedaan keterikatan kerja berdasarkan
pendidikan terakhirnya. Sedangkan untuk stres kerja memiliki hasil
yang dimana ada perbedaan stres kerja dengan hasil r = 3.338 dengan
p = 0.038 (p<0.05).
Tabel 23
Post Hoc Keterikatan Kerja Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Kategori Pendidikan terakhir Mean
Differences
(I-J)
P
(I) Pendidikan
terakhir
(J) Pendidikan
terakhir
SMA D3 17.691 0.002
D3 SMA -17.691 0.002
Berdasarkan Post hoc test keterikatan kerja berdasarkan
pendidikan terakhir yang telah dilakukan, pada kategori pendidikan
terakhir SMA dan D3 didapatkan hasil bahwa keterikatan kerja
berdasarkan pendidikan terakhirnya Mean Differences = 17.691
dengan Sig = 0.002 yang artinya terdapat adanya perbedaan antara
kedua kategori tersebut dan sebaliknya pada kategori D3 dan SMA
menunjukkan nilai Mean Differences = -17.691 dengan Sig = 0.002
yang artinya terdapat perbedaan. Dari hasil di atas bisa dikatakan
terdapat perbedaan jika Sig = <0.05
Page 75
58
Tabel 24
Post Hoc Stres Kerja Berdasarkan Pendidikan Terakhir Kategori Pendidikan terakhir Mean
Differences
(I-J)
P
(II) Pendidikan
terakhir
(J) Pendidikan
terakhir
SMA S1 -7.069 0.002
S1 SMA 7.069 0.002
Berdasarkan Post hoc test stres kerja berdasarkan pendidikan
terakhir yang telah dilakukan, pada kategori pendidikan terakhir SMA
dan S1 didapatkan hasil bahwa keterikatan kerja berdasarkan
pendidikan terakhirnya Mean Differences = -7.069 dengan Sig =
0.002 yang artinya terdapat adanya perbedaan antara kedua kategori
tersebut dan sebaliknya pada kategori S1 dan SMA menunjukkan nilai
Mean Differences = -7.069 dengan Sig = 0.002 yang artinya terdapat
perbedaan. Dari hasil di atas bisa dikatakan terdapat perbedaan jika
Sig = <0.05.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka hipotesis yang telah
diajukan yaitu adanya hubungan negatif antara stres kerja dan keterikatan kerja
pada anggota Direktorat Sabhara Polda DIY. Hal tersebut menunjukkan bahwa
hipotesis pada penelitian ini diterima, hipotesis pada penelitian berbunyi ada
hubungan negatif antara stres kerja dan keterikatan kerja pada anggota Direktorat
Sabhara Polda DIY. Hipotesis tersebut dapat diartikan semakin tinggi keterikatan
kerja maka semakin rendah stres kerja, begitu juga sebaliknya. Hal ini sesuai
dengan penelitian Iqbal, Khan dan Iqbal (2012) yang menyatakan adanya korelasi
negatif yang signifikan antara stres kerja dan keterikatan kerja karena stres kerja
Page 76
59
memiliki dampak negatif terhadap hasil kerja dalam suatu organisasi. Karena pada
dasarnya stres kerja ini sangat mempengaruhi stres kerja seseorang. Individu yang
memiliki stres kerja akan menurunnya pekerjaan tersebut. Stres kerja sangat
berhubungan negatif secara signifikan dengan setiap aspek keterikatan kerja yaitu
semangat, dedikasi, dan pengabdian.
Tujuan dari analisis tambahan adalah untuk melihat seberapa persen
variabel dependen melalui variabel independen ketika dilihat dari data demografi
responden. Temuan yang menarik dari penelitian ini adalah penelitian yang
berdasarkan pada variabel demografi (usia, lama kerja, pendidikan terakhir, lama
kerja, dan jenis kelamin) responden penelitian.
Pada hasil uji korelasi jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan
menunjukkan bahwa pada anggota laki-laki tingkat signifikansinya lebih tinggi
daripada perempuan. Artinya, keterikatan kerja dianggap lebih penting pada
aggota berjenis kelamin laki-laki daripada perempuan. Hal ini mungkin dapat
terjadi karena laki-laki lebih memiliki waktu bekerja yang lama dibandingkan
perempuan. Berdasarkan wawancara terhadap anggota Sabhara bahwa laki-laki
menjaga shift pada malam hari, sehingga anggota Sabhara berjenis kelain laki-laki
memiliki jam kerja lebih lama. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Bakker dan
Demerouti (2007) bahwa laki-laki memiliki rata-rata waktu bekerja lebih tinggi
dan lebih lama dibandingkan perempuan yang lebih rendah rata-rata waktu
bekerjanya. Rata-rata laki-laki bekerja 38,44 jam sementara perempuan 26,82 jam.
Menurut Wijono (2006), pekerja yang memiliki stres kerja yang rendah
mempunyai jam kerja antara 37 hingga 40 jam per minggu, sedangkan pada
Page 77
60
pekerja yang mempunyai stres kerja sedang memilki jumlah jam kerja antara 61
sampai 71 jam per minggunya. Sebaliknya, pada pekerja yang mempunyai stres
kerja tinggi memiliki jumlah jam 41 sampai 60 jam per minggu. Jika dapat
peneliti hubungkan, laki-laki memiliki pengalaman bekerja lebih lama dalam hal
waktu bekerja sehingga wajar jika laki-laki lebih engage terhadap pekerjaannya
dan laki-laki cenderung pada kategori stres kerja rendah.
Pada variabel demografi lama kerja anggota Direktorat Sabhara didapatkan
hasil uji korelasi yang signifikan. Seperti yang dikemukakan oleh Timpe (1991)
bahwa orang yang sudah lama bekerja dan memiliki usia yang sudah cukup tua
akan sering muncul gejala kehilangan minat, tidak partisipatif, dan bahkan
menyendiri. Secara tidak langsung orang suka menyendiri tersebut adalah orang
yang sedang mengalami gejala psikologis pada gejala tersebut terdapat pada aspek
stres kerja. Jika seseorang sudah kehilang minat maka kinerjanya menurun
sehingga akan mengakibatkan ruginya bagi instansi. Sedangakan jurnal milik
Waldman dan Avolio (1986) dikatakan bahwa usia dan lama kerja memiliki
hubungan dengan kinerja, ia mengungkapkan bahwa seseorang yang lebih tua dan
telah lama bekerja akan menunjukkan kinerja yang tinggi.
Pada variabel demografi pendidikan terakhir uji korelasi didapatkan hasil
bahwa pada pendidikan D3 tidak mengalami signifikan sedangkan pendidikan
SMA dan S1 mengalami signifikan. Jika dilihat dari signifikansinya pada
pendidikan S1 mengalami signifikansi yang lebih tinggi dari pada pendidikan
SMA dan D3. Penelitian yang dilakukan Liem dan Eddy (2017) mengatakan
keterikatan kerja dengan pendidikan terakhir karyawan yang berpendidikan S1
Page 78
61
mempunyai keterikatan kerja yang tinggi daripada karyawan yang berpendidikan
SD, SMP, SMA, dan D3. Sedangkan pada pendidikan terakhir D3 mengalami
signifikansi terendah. Sejalan dengan penelitian Riza (2012) pada penelitian latar
belakang diploma (95%). Dapat oleh hal lain seperti dipengaruhi pada jumlah
subjek yang sedikit sehingga hasil tidak signifikan, pada penelitian ini subjek
pendidikan terakhir D3 hanya 7 orang. Tingkat pedidikan dapat berpengaruh besar
terhadap kualitas bekerja. Beban kerja akan bertambah jika kualitasnya rendah
dan akan menimbulkan stres (Mangkunegara, 2006).
Pada variabel demografi jenis kelamin dilakukan analisi uji beda terhadap
variabel keterikatan kerja pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang
menunjukkan hasil tidak ada perbedaan pada variabel keterikatan kerja
berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Temuan ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Drake (2012) yang menemukan tidak ada
hubungan antara jenis kelamin dengan keterikatan seseorang dengan
pekerjaannya. Sedangkan pada variabel stres kerja menunjukkan hasil yang
signifikan yaitu adanya perbedaan stres kerja berdasarkan jenis kelamin laki-laki
dan perempuan. Penelitian yang dilakukan oleh Puteri (2009) yang mengatakan
bahwa perempuan lebih banyak mengalami stres daripada laki-laki, karena adanya
konflik peran yang dirasakan perempuan dan laki-laki.
Pada variabel demografi lama kerja berdasarkan hasil uji anova didapatkan
hasil yang tidak signifikan pada variabel keterikatan kerja. Sedangkan pada
variabel stres kerja menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini sejalan dengan
penelitian Aries (2016) mengenai keterikatan kerja pada ibu bekerja
Page 79
62
menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan keterikatan kerja berdasarkan pada
masa kerjanya. Selanjutnya pada variabel setres kerja juga ada temuan dari
penelitian Indrayani (2009) yang menyimpulkan bahwa lama kerja 20-30 tahun
akan menimbulkan kebosanan apabila kondisi lingkungan tidak menyenangkan
maka akan menyebabkan stres kerja. Hal ini sesuai dengan hasil peneliti yaitu ada
signifikan antara stres kerja dengan lama kerja.
Penelitian ini masih ditemui kelemahannya oleh peneliti yakni pada proses
pengambilan data selesai ditemukan beberapa subjek tidak mengisi identitas diri
secara lengkap dalam angket. Kelemahan dalam penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya yang akan mengadakan
penelitian dengan topik serupa agar dapat lebih menyempurnakan penelitiannya.
Page 80
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif
antara stres kerja dan keterikatan kerja. Semakin tinggi stres kerja maka
semakin rendah keterikatan kerjanya, begitu sebaliknya semakin rendah
stres kerja semakin tinggi keterikatan kerja.
Penelitian ini juga menemukan adanya hubungan korelasi
responden berdasarkan faktor demografi yaitu jenis kelamin, lama kerja,
dan pendidikan terakhir. Selain itu pada uji beda berdasarkan jenis
kelamin laki-laki dan perempuan pada keterikatan kerja terdapat tidak
adanya perbedaan dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Sedangkan,
pada stres kerja terdapat perbedaan pada jenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Berdasarkan uji anova lama kerja dan pendidikan terakhir
terdapat ada perbedaan.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang diperoleh dan
pembahasan yang telah dipaparkan di atas, serta dari kesimpulan yang
diperoleh selama pelaksanaan penelitian, maka peneliti memberikan saran
yang diharapkan dapat bermanfaat, yaitu:
Page 81
64
1) Saran bagi instansi
Instansi dapat meningkatkan keterikatan kerja pada anggota
Sabhara antara lain: instansi menyediakan fasilitas penunjang motivasi
dan memberikan kebutuhan anggota sebagai penunjang keterikatan
kerja anggota. Sebagai pimpinan agar memberikan inspirasi dan
motivasi kepada para anggota agar tetap memiliki keterikatan kerja
yang tinggi, berkomitmen pada visi dan misi instansi, instansi
mengadakan pengawasan kerja secara teratur agar mengetahui apa
yang menjadi kendala anggota dalam bekerja dan produktivitas
anggota tidak menurun. Serta, instansi dapat memberikan penghargaan
kepada anggota yang lebih produktif atau lebih aktif dari anggota
lainnya. Hal ini memiliki tujuan agar para anggota memacu motivasi
anggota lain agar tetap lebih produktif serta menjaga keterikatan kerja
anggota.
2) Saran bagi peneliti
Bagi peneliti yang tertarik akan mengadakan penelitian yang sama
diharapkan agar mengungkap lebih dalam dengan meningkatkan
kualitas hasil penelitian. Kualitas yang dimaksud yaitu,
menambahakan jumlah responden dan menambahkan stres kerja dan
keterikatan kerja antar berbagai fungsi yang ada di kepolisian. Saran
peneliti agar lebih memperluas populasi dengan menggunakan teknik
pengumpulan data yang lainnya sehingga penelitian ini agar dapat
digunakan sebagai referensi sebagai pengembangan bagi penelitian-
Page 82
65
penelitian berikutnya yang berkaitan dengan stres kerja dan keterikatan
kerja.
Page 83
66
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2006). Buku pedoman pelaksanaan tugas bintara polri di lapangan.
Jakarta : Markas besar kepolisian negara republik indonesia
Anisa, P.I., Aries, Y., & Siti. F.H. (2016). Keterikatan Kerja Perwira TNI
Angkatan Udara ditinjau dari Korps. Jurnal Forum Ilmiah, 13 (3), 321-322
Anwarsyah, W. I., Salendu, A., & Radikun, T. B. S. (2012). Hubungan Antara Job
demands Dengan Workplace Well-being Pada Pekerja Shift. Jurnal
Psikologi: Pitutur, 1(1), 29-40.
Aries. Y. (2016). Hubungan anatara work family conflict dan keterikatan kerja
pada ibu pekerja. Skripsi (tidak diterbitkan). Jakarta : Fakultas psikologi
universitas Esa Tunggal
Avey, J. B., Luthans, F., & Jensen, S. M. (2009). Psychological capital: A positive
resource for combating employee stress and turnover. Human resource
management, 48(5), 677-693.
Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas (edisi 3). Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Azwar, S. (2011). Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Azwar, S. (2014). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bakker, A. B., & Demerouti, E. (2007). The job demands-resources model: State
of the art. Journal of managerial psychology, 22(3), 309-328.
Bakker, A. B. (2011). An evidence-based model of work engagement. Current
Directions in Psychological Science, 20(4), 265-269.
Budi Prasetyo. (2015). http://www.tribunnews.com/regional/2014/01/06/karena-
sering-mangkir-tugas-seorang-polisi-dipecat. Diakses pada tanggal 20
februari 2018. 15.00 WIB
Carlaw, D., & Friedman. (2003). Managing and Motivating Contact Center
Employees. USA : Mc Grawhill Publishing Companies
Chung, N. G., & Angeline, T. (2010). Does work engagement mediate the
relationship between job resources and job performance of
employees?. African Journal of Business Management, 4(9), 1837.
Page 84
67
Creswell, J. W. (2011). Educational Research : Planning, Conducting, and
Evaluating Quantitative and qualitative Research (4th ed.). New York :
Addison Wesley
Dollard, M. F., & Bakker, A. B. (2010). Psychosocial safety climate as a
precursor to conducive work environments, psychological health problems,
and employee engagement. Journal of Occupational and Organizational
Psychology, 83(3), 579-599.
Drake, T. J. (2012). Assessing employee engagement: A comparison of the job
engagement scale and the utrecht work engagement scale (Doctoral
dissertation, Colorado State University).
Dharma, W.S. (2017). Stres kerja dan keterikatan kerja pada anggota Polisi.
Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia.
Eisenberger, Stinglhamber, Vandenberghe, Sucharski & Rhoades. (2012).
Perceived Supervisor Support: Contributions to Perceived Organizational
Support and Empoyee Retention. Journal of Applied Psychology. Vol. 87,
No. 3, 565-573
Fernet, C., Guay, F., & Senécal, C. (2004). Adjusting to job demands: The role of
work self-determination and job control in predicting burnout. Journal of
vocational behavior, 65(1), 39-56.
Hallberg, U. E., & Schaufeli, W. B. (2006). " Same same" but different? Can
work engagement be discriminated from job involvement and organizational
commitment?. European psychologist, 11(2), 119.
Halsey. (2003). Financial accounting analisys. Jakarta : Salemba empat
Handoyo, S. (2001). Stres Pada Masyarakat Surabaya. Jurnal Insan Media
Psikologi. Surabaya : Fakultas Universitas Airlangga
Harter, J. K., Schmidt, F. L., & Hayes, T. L. (2002). Business-unit-level
relationship between employee satisfaction, employee engagement, and
business outcomes: a meta-analysis. Journal of applied psychology, 87(2),
268.
Hasibuan, M. S. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama,
Cetakan ke 3. Jakarta : Cv. Mas Agung
Heelriegel. D., & Slocum. J. W. (2009). Organizational Behavior. 12th Edition.
Sounth-Western College Publishing : Thompson Learning USA
Howitt, D., & Cramer, D. (2011). Introduction to spss statistics in psychology :
for version 19 and earlier (5th ed). Harlow : Perason Education
Page 85
68
Indriyani, A. (2009). Pengaruh konflik peran ganda dan stres kerja terhadap
kinerja perawat. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang : poemani
muhammadiyah semarang
Iqbal, T., Khan, K., & Iqbal, N. (2012). Job stress & employee
engagement. European Journal of Social Sciences, 28(1), 109-118.
Kahn, W. A. (1990). Psychological conditions of personal engagement and
disengagement at work. Academy of Management Journal. 33 (4), 692-724.
Kreitner, R. & Kinicki, A. (1995). Organizational Behavior. Richard Irwin Inc.
Kreitner, R., dan Kinicki, A. (2005). Perilaku Organisasi. Bahasa Indonesia.
Jakarta: Salemba Empat.
Liem & Eddy. (2017). Pengaruh keterikatan kerja dan persepsi dukungan
organisasional terhadap kinerja karyawan. Jurnal Agora. 5(3)
Love, P. E., Irani, Z., Standing, C., & Themistocleous, M. (2007). Influence of job
demands, job control and social support on information systems
professionals' psychological well-being. International Journal of
Manpower, 28(6), 513-528.
Luthans, F., Avolio, B. J., Avey, J. B., & Norman, S. M. (2007). Positive
psychological capital: Measurement and relationship with performance and
satisfaction. Personnel psychology, 60(3), 541-572.
Macey, W. H., & Schneider, B. (2008). The meaning of employee
engagement. Industrial and organizational Psychology, 1(1), 3-30.
Moorhead, G., & Griffin, R. W. (2013). Perilaku Organisasi: Manajemen Sumber
Daya Manusia dan Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Mangkunegara, A. (2006). Evaluasi kinerja SDM. Bandung : PT. Replika
Aditama
Maryati. (2018). https://www.antaranews.com/berita/683237/polisi-majalengka-
dipecat-karena-30-hari-bolos. Diakses pada tanggal 20 Februari 2018. 15.00
WIB
Mikkelsen, B. (2005). Methods for development work and research: a new guide
for practitioners. Sage.
Moodie, S., Dolan, S.L., & Burke, R., J. (2012). Engagement vs burnout : An
Examination of the relationships betweeen two concepts within the
framework of the JDR model. ESADE Businness school Research paper
No. 234.
Page 86
69
Marcelia. (2014). Pengaruh Shift Kerja terhadap Stres Kerja pada Karyawan.
Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Naqvi, Syed. (2013). Job Stress and Employee’s Productivity : Caze of Ahzad
Khamir Public Health Sector. Indiciplinary Journal of Contemporary
Research in Business.
Pratama, R. (2012). Studi Bahaya Psikososial terhadap Stres Kerja pada
Pemadam Kebakaran di Depok Tahun 2012. [Skripsi]. Program Sarjana
Ilmu Kesehatan Masyarakat UI.
Pujiastuti, E & Heriyadi, A. (2015). Stres kerja dan agresivitas anggota polri dit
Sabhara. Jurnal psikologi mandiri. 1(2)
Puteri, R.K. (2009). Gambaran stres kerja pada perawat shift malam di ruang
instalasi gawat darurat. Skripsi (tidak diterbitkan). Manado : Fakultas
Kesehatan Masyarakat
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2008). Perilaku organisasi, buku 1, edisi 12.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Robbins, S., P. (1996). Perilaku Organisasi , Konsep, Kontroversi Aplikasi. Jilid
2 Edisi B. Indonesia. Jakarta : Prenhallindo
Robbins, Stephen PP. and Judge, Timothy A. (2001). Organizational Behavior,
13th Edition. London: Pearson International Edition.
Robin, S., P., & Judge, T .(2011). Organizational Behavior (14th). New Jersey :
Prentice Hall
Rothbard, N. P. (2001). Enriching or depleting? The dynamics of engagement in
work and family roles. Administrative science quarterly, 46(4), 655-684.
Schabracq, M. J., J. A. M. Winnubst, and C.L. Cooper. (2003). The Handbook of
Work and Health Psychology. Belanda: John Wiley & Sons Ltd.
Schaufeli, W. & Bakker, A. (2003). UWES Utrecht Work Engagement Scale.
Utrecht: Occupational Health Psychology Unit, Utrecht University.
Schaufeli, W. B., & Bakker, A. B. (2004). Job demands, job resources, and their
relationship with burnout and engagement: A multi‐sample study. Journal
of organizational Behavior, 25(3), 293-315.
Schaufeli, W. B., Salanova, M., González-Romá, V., & Bakker, A. B. (2002). The
measurement of engagement and burnout: A two sample confirmatory factor
analytic approach. Journal of Happiness studies, 3(1), 71-92.
Page 87
70
Schultz, D., & Schultz, E. S. (2010). Psychology and work today (10 edition).
New York: Pearson.
Setiyana, V. Y. (2013). Forgiveness dan Stres Kerja terhadap Perawat. Jurnal
ilmiah Psikologi Terapan, 1(2), 376-396. Suprihanto. (2003). Penelitian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Jakarta :
BPFE
Thomas, Kenneth, W., (2009). Intrinsic Motivation At Work: What Really Drives
EmployeeEngagement. California: Barret-Koehler Publisher Inc.
Timpe. (1991). Kepemimpinan. Jakarta : Elexmedia Komputindo
Van den Tooren, M., de Jonge, J., Vlerick, P., Daniels, K., & Van de Ven, B.
(2011). Job resources and matching active coping styles as moderators of
the longitudinal relation between job demands and job strain. International
journal of behavioral medicine, 18(4), 373-383.
Wijono, S. (2006). Pengaruh kepribadian tipe A dan peran terhadap stres kerja
manajer madya. INSAN, 8 (3), 188-197
Wijono, S., (2010). Psikologi Industri dan Organisasi (Dalam Suatu Bidang
Gerak Psikologi Sumber Daya Manusia). Jakarta : Kencana
Woldman, D.A., & Avolio, B.J. (1986). A meta-analisys of age differences in job
performence. Journal of applied psychology, 71(1), 39-38
Xanthopoulou, D., Bakker, A. B., Demerouti, E., & Schaufeli, W. B. (2007). The
role of personal resources in the job demands-resources
model. International journal of stress management, 14(2), 121.
Page 88
71
LAMPIRAN 1
SKALA TRY OUT
Page 89
72
KUISIONER
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2018
Page 90
73
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Alamat : Jl. Kaliurang Km 14,5 Besi, Sleman, Yogyakarta
55584, Telp. 0274-898444
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh
Perkenalkan nama saya Fauzun Khusnul Khofiana mahasiswa
psikologi memohon kesediaan anda untuk mengisi kuisioner yang
terlampir sebagai kepentingan studi untuk syarat memperoleh gelar
Sarjana Psikologi. Untuk kepentingan tersebut, saya membutuhkan
masukan/umpan balik dari anda terkait dengan kondisi yang benar-benar
anda alami dalam kehidupan sehari-hari. Kuesioner ini BUKAN TES, jadi
SEMUA JAWABAN adalah BENAR selama jawaban yang dipilih
merupakan hal yang sesuai dengan keadaan anda.
Jawaban yang anda berikan merupakan sebuah informasi yang berharga bagi penelitian saya. Semua informasi yang tertulis di dalam kuesioner ini bersifat RAHASIA dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian saja. Saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini, semoga apa yang anda berikan kepada saya saat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin..
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarkatuh...
Hormat Saya,
Peneliti,
Fauzun Khusnul Khofiana
Page 91
74
IDENTITAS DIRI
Nama/inisial : _______________________
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
Usia : _______ Tahun
Lama Kerja (wajib diisi) : _______ Tahun
Pendidikan Terakhir : ______________________
Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden
penelitian dan menjawab semua pertanyaan penelitian sesuai dengan
keadaan saya yang sejujurnya.
Yogyakata, ......... Januari 2018
Responden
Page 92
75
SKALA 1
PETUNJUK PENGISIAN
1. Setiap pertanyaan yang ada di kolom sebelah kiri merupakan
kegiatan/aktivitas/ keadaan anda di tempat kerja.
2. Berikanlah penilaian untuk setiap pernyataan yang ada dikolom
sebelah kanan.
3. Jika anda merasa TIDAK PERNAH mengalaminya, pilih "1" pada
kolom pernyataan. Dengan cara memberikan tanda silang (X) pada
kolom.
4. Jika anda merasa PERNAH mengalaminya, untuk menunjukkan
seberapa SERING anda mengalaminya silahkan pilih nomor (dari 2
hingga 7) yang paling menggambarkan seberapa sering anda
merasakan hal tersebut.
1 = Tidak Pernah 3 = Jarang 5 = Sering 7 = Selalu 2 = Hampir Tidak Pernah 4 = Kadang-kadang 6 = Sangat Sering
“SELAMAT MENGERJAKAN”
❖ Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan yang
mencerminkan diri anda sehari-hari. Pilihlah jawaban yang
sesuai dengan diri anda.
No Pernyataan Jawaban
1. Saya memiliki semangat yang meluap-luap saat bekerja 1 2 3 4 5 6 7
2. Saya memandang pekerjaan saya sangat bermakna bagi
diri saya
1 2 3 4 5 6 7
3. Waktu berlalu begitu cepat ketika saya bekerja 1 2 3 4 5 6 7
4. Saya merasa kuat dan penuh tenaga saat bekerja 1 2 3 4 5 6 7
5. Saya merasa tertarik dan senang saat mengerjakan tugas
saya
1 2 3 4 5 6 7
Page 93
76
No Pernyataan Jawaban
6. Ketika bekerja saya suka tidak sadar dengan lingkungan
sekitar saya
1 2 3 4 5 6 7
7 Pekerjaan saya sangat menginspirasi saya 1 2 3 4 5 6 7
8. Ketika bangun dipagi hari saya bersemangat pergi ke
tempat kerja
1 2 3 4 5 6 7
9. Saya merasa bahagia saat saya harus fokus pada
pekerjaan saya
1 2 3 4 5 6 7
10 Saya bangga dengan pekerjaan yang saya lakukan 1 2 3 4 5 6 7
11. Saya larut dalam pekerjaan saya 1 2 3 4 5 6 7
12. Saya dapat bekerja dalam jangka waktu yang lama dapat
bekerja dalam jangka waktu yang lama
1 2 3 4 5 6 7
13. Bagi saya, pekerjaan saya penuh tantangan 1 2 3 4 5 6 7
14 Saya melupakan hal sekitar ketika saya bekerja 1 2 3 4 5 6 7
15. Saya memiliki daya tahan yang baik secara mental di
pekerjaan saya
1 2 3 4 5 6 7
16 Saya sulit memisahkan diri dari pekerjaan saya 1 2 3 4 5 6 7
17. Di tempat kerja, saya mampu mempertahankan semangat
kerja bahkan saat situasi tidak mendukung saya
1 2 3 4 5 6 7
SKALA 2
PETUNJUK PENGISIAN
1. Setiap pertanyaan yang ada di kolom sebelah kiri merupakan
kegiatan/aktivitas/ keadaan anda di tempat kerja.
2. Berikanlah penilaian untuk setiap pernyataan yang ada dikolom
sebelah kanan.
3. Jika anda merasa SANGAT TIDAK SESUAI mengalaminya, pilih
"1" pada kolom pernyataan. Dengan cara memberikan tanda silang
(X) pada kolom.
Page 94
77
4. Jika anda merasa SESUAI mengalaminya, untuk menunjukkan
seberapa SERING anda mengalaminya silahkan pilih nomor (dari 3
hingga 4) yang paling menggambarkan seberapa sering anda
merasakan hal tersebut.
1 = Sangat Tidak Sesuai 3 = Sesuai
2 = Tidak Sesuai 4 = Sangat Sesuai
❖ Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan yang
mencerminkan diri anda sehari-hari. Pilihlah jawaban yang
sesuai dengan diri anda.
No Pernyataan Jawaban
1. Denyut jantung saya berdebar kencang jika melakukan
pekerjaan dalam kondisi penuh tekanan
1 2 3 4
2. Nafas saya menjadi berat dan sesak ketika menghadapi
masalah dalam pekerjaan
1 2 3 4
3. Merasa pusing ketika harus mengejar target kerja 1 2 3 4
4. Merasa cemas ketika mengemukakan pendapat kepada
atasan
1 2 3 4
5. Banyak pekerjaan yang belum terselesaikan membuat saya
susah tidur
1 2 3 4
6. Mengeluarkan keringat berlebih saat melakukan pekerjaan
dalam kondisi tertekan
1 2 3 4
7. Marah ketika ada rekan kerja yang berperilaku seenaknya
ketika bekerja
1 2 3 4
8. Mudah tersinggung ketika dihadapkan suatu masalah dalam
pekerjaan
1 2 3 4
9. Suka menunda-nunda pekerjaan ketika tugas tidak sesuai
dengan kemampuan yang di miliki
1 2 3 4
10. Sering mencari alasan untuk menunda pekerjaan 1 2 3 4
11. Banyaknya pekerjaan yang menumpuk membuat saya malas
bekerja
1 2 3 4
Page 95
78
No Pernyataan Jawaban
12. Merasa tidak mencapai target kerja yang telat di tentukan 1 2 3 4
13. Sering datang terlambat saat bertugas 1 2 3 4
14. Masalah dalam pekerjaan membuat saya tidak selera makan 1 2 3 4
15. Masalah dalam pekerjaan membuat saya makan berlebihan 1 2 3 4
16. Merasa memiliki beban pikiran saat menjalankan tugas dari
atasan
1 2 3 4
17. Gelisah jika pekerjaan yang saya lakukan tidak sesuai
dengan perintah atasan
1 2 3 4
18. Pekerjaan yang menumpuk membuat saya susah tidur 1 2 3 4
“Mohon Untuk Diperiksa Kembali, Pastikan bahwa semua pernyataan telah
diisi”
Terima Kasih atas kesediaan waktu dan kerjasamanya
Page 96
79
LAMPIRAN 2
Tabulasi Data Try Out
Keterikatan Kerja
Page 97
80
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
S1 4 7 4 4 5 3 7 5 7 7 4 4 4 4 7 4 7
S2 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4
S3 6 6 6 5 6 2 5 6 5 6 5 3 3 3 5 5 3
S4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 3 3 4 5 4 3
S6 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 3 4
S7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7
S8 5 4 4 4 4 5 4 5 6 4 5 5 4 4 5 5 4
S9 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 6 5 5 4
S10 6 6 7 7 6 7 7 6 5 5 5 5 6 6 5 7 5
S11 4 6 6 5 7 3 4 7 7 7 4 5 4 3 4 1 5
S12 6 7 7 6 6 7 5 6 6 6 5 5 5 5 5 5 6
S13 7 6 7 6 7 6 7 6 5 6 5 5 6 5 5 5 6
S14 7 6 7 6 7 6 7 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5
S15 6 4 5 3 3 3 4 6 2 3 4 3 2 6 5 7 5
S16 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
S17 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 7 4 5 3 4
S18 3 6 4 3 5 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4
S19 7 7 4 7 7 1 7 7 7 7 4 7 7 1 7 4 7
S20 7 7 7 5 7 3 7 7 7 7 7 7 7 3 5 5 5
S21 7 7 7 5 7 1 7 7 7 7 1 1 7 1 7 1 1
S22 7 7 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
S23 4 5 4 4 4 1 5 4 4 4 4 5 4 1 5 4 7
S24 7 6 7 6 6 6 7 6 5 6 5 6 5 5 5 5 5
S25 7 6 7 6 7 6 6 7 5 5 5 6 5 5 6 6 6
S26 7 5 6 4 5 2 5 5 5 6 4 5 5 5 5 4 5
S27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4
S28 6 6 7 7 6 7 6 7 6 5 5 5 5 5 5 5 5
S29 5 7 5 7 5 4 5 7 6 7 4 4 4 2 6 6 6
S30 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3
S31 7 7 7 7 7 3 7 7 7 7 3 7 7 1 7 1 7
S32 5 7 6 6 6 3 6 5 3 7 3 5 5 3 6 2 6
S33 7 7 4 7 7 1 7 7 7 7 5 7 7 1 7 1 7
S34 5 5 5 4 6 4 7 5 5 6 4 5 5 5 5 4 5
S35 5 5 5 5 5 1 5 6 5 7 4 5 5 4 5 5 4
S36 6 6 6 6 6 2 6 6 6 6 2 6 6 2 6 6 6
S37 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 1 7 7 1 7 7 7
S38 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5
S39 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 1 7 1 7
S40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
S41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
S42 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
S43 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Page 98
81
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
S44 7 7 6 7 7 7 6 6 6 7 7 6 6 6 6 6 6
S45 5 6 6 5 5 6 5 5 5 6 7 5 5 5 5 5 6
S46 6 5 6 5 5 5 5 6 5 6 6 6 6 5 6 6 5
S47 5 6 5 5 6 6 6 5 6 5 7 6 5 6 6 6 5
S48 6 6 7 7 6 6 7 6 6 6 7 7 6 7 6 6 6
S49 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 5 4 4
S50 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 5
S51 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3
S52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S53 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 7 7 7 1 7 7 7
S54 7 7 7 7 7 1 7 7 7 7 1 7 7 1 7 1 7
S55 4 4 5 5 6 4 4 7 4 7 4 4 3 4 7 7 7
S56 4 3 4 3 5 3 4 3 4 3 5 3 3 2 5 2 4
S57 4 4 5 5 5 4 4 7 4 7 4 4 4 3 7 7 7
Page 99
82
LAMPIRAN 3
Tabulasi Data Try Out
Stres Kerja
Page 100
83
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
S1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2
S2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2
S3 4 3 2 3 2 2 3 3 1 1 1 2 2 3 2 3 4 2
S4 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2
S5 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3
S6 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S7 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4
S8 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 1 1 3 3 2 3
S9 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4
S10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S11 2 2 2 3 2 2 3 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1
S12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S15 3 3 2 3 4 2 1 3 2 3 1 1 1 2 4 3 2 1
S16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S17 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 3 2 3 3
S18 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 3 3 3
S19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S20 3 2 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 1 1 3 1 3 3
S21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S22 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1
S23 2 2 2 3 3 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 3 2
S24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S25 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
S26 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2
S27 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3
S28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S29 2 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 3 2
S30 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3
S31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S32 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S33 2 2 1 1 3 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 3 3
S34 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2
Page 101
84
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
S35 3 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
S36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
S37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S38 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3
S39 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 4 1
S40 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S41 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3
S42 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
S43 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2
S44 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1
S45 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2
S46 2 3 4 1 2 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2
S47 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2
S48 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1
S49 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3
S50 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4
S51 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3
S52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S53 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1
S54 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S55 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 4 2
S56 3 1 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3
S57 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 4 4 2
Page 102
85
LAMPIRAN 4
HASIL TRY OUT
Validitas dan Reliabilitas Keterikatan Kerja
Page 103
86
A. PUTARAN KE 1
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 56 98.2
Excludeda 1 1.8
Total 57 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 5.3929 1.35752 56
VAR00002 5.5179 1.29321 56
VAR00003 5.2679 1.44589 56
VAR00004 5.2679 1.31413 56
VAR00005 5.4821 1.34828 56
VAR00006 4.0893 1.90002 56
VAR00007 5.4286 1.33290 56
VAR00008 5.5536 1.29221 56
VAR00009 5.3036 1.29221 56
VAR00010 5.5893 1.31808 56
VAR00011 4.6429 1.49458 56
VAR00012 5.0714 1.33290 56
VAR00013 5.0714 1.39944 56
VAR00014 3.8393 1.74540 56
VAR00015 5.4464 1.14288 56
VAR00016 4.5714 1.76694 56
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.904 .919 17
Page 104
87
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 5.3929 1.35752 56
VAR00002 5.5179 1.29321 56
VAR00003 5.2679 1.44589 56
VAR00004 5.2679 1.31413 56
VAR00005 5.4821 1.34828 56
VAR00006 4.0893 1.90002 56
VAR00007 5.4286 1.33290 56
VAR00008 5.5536 1.29221 56
VAR00009 5.3036 1.29221 56
VAR00010 5.5893 1.31808 56
VAR00011 4.6429 1.49458 56
VAR00012 5.0714 1.33290 56
VAR00013 5.0714 1.39944 56
VAR00014 3.8393 1.74540 56
VAR00015 5.4464 1.14288 56
VAR00016 4.5714 1.76694 56
VAR00017 5.2500 1.37840 56
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 81.3929 201.879 .791 .846 .892
VAR00002 81.2679 203.436 .790 .851 .892
VAR00003 81.5179 209.127 .551 .602 .899
VAR00004 81.5179 201.091 .843 .829 .890
VAR00005 81.3036 201.779 .800 .823 .891
VAR00006 82.6964 214.724 .286 .719 .911
VAR00007 81.3571 202.379 .793 .821 .892
VAR00008 81.2321 204.691 .754 .823 .893
VAR00009 81.4821 207.091 .685 .794 .895
Page 105
88
VAR00010 81.1964 206.597 .684 .822 .895
VAR00011 82.1429 215.470 .377 .575 .905
VAR00012 81.7143 205.262 .712 .832 .894
VAR00013 81.7143 203.844 .712 .843 .894
VAR00014 82.9464 233.070 -.035 .664 .921
VAR00015 81.3393 211.501 .645 .778 .897
VAR00016 82.2143 218.571 .240 .461 .911
VAR00017 81.5357 208.108 .609 .798 .897
B. PUTARAN KE 2
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 57 100.0
Excludeda 0 .0
Total 57 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Page 106
89
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 67.9123 227.581 .855 .862 .954
VAR00002 67.7895 227.526 .891 .876 .953
VAR00003 68.0351 234.820 .643 .610 .959
VAR00004 68.0351 227.463 .889 .830 .953
VAR00005 67.8246 226.326 .888 .842 .953
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.959 .960 14
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 5.3158 1.46577 57
VAR00002 5.4386 1.41444 57
VAR00003 5.1930 1.54039 57
VAR00004 5.1930 1.41974 57
VAR00005 5.4035 1.46214 57
VAR00007 5.3509 1.44533 57
VAR00008 5.4737 1.41554 57
VAR00009 5.2281 1.40175 57
VAR00010 5.5088 1.44077 57
VAR00011 4.5789 1.55778 57
VAR00012 5.0000 1.42678 57
VAR00013 5.0000 1.48805 57
VAR00015 5.3684 1.27660 57
VAR00017 5.1754 1.47748 57
Page 107
90
VAR00007 67.8772 227.324 .875 .843 .954
VAR00008 67.7544 229.367 .843 .849 .954
VAR00009 68.0000 230.643 .820 .822 .955
VAR00010 67.7193 229.491 .824 .838 .955
VAR00011 68.6491 249.482 .318 .237 .967
VAR00012 68.2281 231.893 .773 .847 .956
VAR00013 68.2281 228.501 .818 .856 .955
VAR00015 67.8596 235.194 .784 .807 .956
VAR00017 68.0526 234.122 .691 .817 .958
Page 108
91
LAMPIRAN 5
HASIL TRY OUT
Validitas dan Reliabilitas Stres Kerja
A. Putaran 1
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 57 100.0
Excludeda 0 .0
Total 57 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Page 109
92
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 32.0000 153.536 .730 .795 .966
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.967 .968 18
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
VAR00001 2.0175 .95415 57
VAR00002 1.8596 .83321 57
VAR00003 1.7719 .80217 57
VAR00004 1.8596 .87502 57
VAR00005 1.9474 .91459 57
VAR00006 1.9825 .87610 57
VAR00007 2.0702 .99749 57
VAR00008 1.7895 .83958 57
VAR00009 1.7719 .92616 57
VAR00010 1.7544 .87179 57
VAR00011 1.7368 .87681 57
VAR00012 1.7895 .81803 57
VAR00013 1.7895 .88109 57
VAR00014 1.8772 .92717 57
VAR00015
VAR00016
1.8772
1.9474
.90771
.98961
57
57
VAR00017 2.2105 1.08128 57
VAR00018 1.9649 .94425 57
Page 110
93
VAR00002 32.1579 153.350 .855 .829 .964
VAR00003 32.2456 154.331 .839 .781 .965
VAR00004 32.1579 153.421 .808 .813 .965
VAR00005 32.0702 152.995 .790 .817 .965
VAR00006 32.0351 153.999 .779 .737 .965
VAR00007 31.9474 155.408 .615 .739 .968
VAR00008 32.2281 152.965 .868 .838 .964
VAR00009 32.2456 151.331 .856 .895 .964
VAR00010 32.2632 153.305 .817 .867 .965
VAR00011 32.2807 152.598 .846 .907 .964
VAR00012 32.2281 153.536 .863 .872 .964
VAR00013 32.2281 155.786 .688 .715 .966
VAR00014 32.1404 153.444 .757 .752 .965
VAR00015 32.1404 155.444 .682 .795 .966
VAR00016 32.0702 152.459 .747 .714 .966
VAR00017 31.8070 151.444 .717 .837 .966
VAR00018 32.0526 152.658 .778 .841 .965
Page 111
94
LAMPIRAN 6
SKALA PENELITIAN
KUISIONER
Page 112
95
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2018
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Alamat : Jl. Kaliurang Km 14,5 Besi, Sleman, Yogyakarta 55584, Telp. 0274-
898444
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh
Perkenalkan nama saya Fauzun Khusnul Khofiana mahasiswa
psikologi memohon kesediaan anda untuk mengisi kuisioner yang
Page 113
96
terlampir sebagai kepentingan studi untuk syarat memperoleh gelar
Sarjana Psikologi. Untuk kepentingan tersebut, saya membutuhkan
masukan/umpan balik dari anda terkait dengan kondisi yang benar-benar
anda alami dalam kehidupan sehari-hari. Kuesioner ini BUKAN TES, jadi
SEMUA JAWABAN adalah BENAR selama jawaban yang dipilih
merupakan hal yang sesuai dengan keadaan anda.
Jawaban yang anda berikan merupakan sebuah informasi yang berharga bagi penelitian saya. Semua informasi yang tertulis di dalam kuesioner ini bersifat RAHASIA dan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian saja. Saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini, semoga apa yang anda berikan kepada saya saat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin..
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarkatuh...
Hormat Saya,
IDENTITAS DIRI
Nama/inisial : _______________________
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
Usia : _______ Tahun
Lama Kerja (wajib diisi) : _______ Tahun
Pendidikan Terakhir : ______________________
Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden
penelitian dan menjawab semua pertanyaan penelitian sesuai dengan
keadaan saya yang sejujurnya.
Peneliti,
Fauzun Khusnul Khofiana
Page 114
97
Yogyakata, ......... Januari 2018
Responden
SKALA 1
PETUNJUK PENGISIAN
1. Setiap pertanyaan yang ada di kolom sebelah kiri merupakan
kegiatan/aktivitas/ keadaan anda di tempat kerja.
2. Berikanlah penilaian untuk setiap pernyataan yang ada dikolom
sebelah kanan.
Page 115
98
3. Jika anda merasa TIDAK PERNAH mengalaminya, pilih "1" pada
kolom pernyataan. Dengan cara memberikan tanda silang (X) pada
kolom.
4. Jika anda merasa PERNAH mengalaminya, untuk menunjukkan
seberapa SERING anda mengalaminya silahkan pilih nomor (dari 2
hingga 7) yang paling menggambarkan seberapa sering anda
merasakan hal tersebut.
1 = Tidak Pernah 3 = Jarang 5 = Sering 7 = Selalu 2 = Hampir Tidak Pernah 4 = Kadang-kadang 6 = Sangat Sering
“SELAMAT MENGERJAKAN”
❖ Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan yang
mencerminkan diri anda sehari-hari. Pilihlah jawaban yang
sesuai dengan diri anda.
No Pernyataan Jawaban
1. Saya memiliki semangat yang meluap-luap saat bekerja 1 2 3 4 5 6 7
2. Saya memandang pekerjaan saya sangat bermakna bagi
diri saya
1 2 3 4 5 6 7
3. Waktu berlalu begitu cepat ketika saya bekerja 1 2 3 4 5 6 7
4. Saya merasa kuat dan penuh tenaga saat bekerja 1 2 3 4 5 6 7
5. Saya merasa tertarik dan senang saat mengerjakan tugas
saya
1 2 3 4 5 6 7
6. Pekerjaan saya sangat menginspirasi saya 1 2 3 4 5 6 7
7. Ketika bangun dipagi hari saya bersemangat pergi ke
tempat kerja
1 2 3 4 5 6 7
8. Saya merasa bahagia saat saya harus fokus pada
pekerjaan saya
1 2 3 4 5 6 7
9. Saya bangga dengan pekerjaan yang saya lakukan 1 2 3 4 5 6 7
10. Saya larut dalam pekerjaan saya 1 2 3 4 5 6 7
Page 116
99
No Pernyataan Jawaban
11. Saya dapat bekerja dalam jangka waktu yang lama dapat
bekerja dalam jangka waktu yang lama
1 2 3 4 5 6 7
12. Bagi saya, pekerjaan saya penuh tantangan 1 2 3 4 5 6 7
13. Saya memiliki daya tahan yang baik secara mental di
pekerjaan saya
1 2 3 4 5 6 7
14. Di tempat kerja, saya mampu mempertahankan semangat
kerja bahkan saat situasi tidak mendukung saya
1 2 3 4 5 6 7
SKALA 2
PETUNJUK PENGISIAN
1. Setiap pertanyaan yang ada di kolom sebelah kiri merupakan
kegiatan/aktivitas/ keadaan anda di tempat kerja.
2. Berikanlah penilaian untuk setiap pernyataan yang ada dikolom
sebelah kanan.
3. Jika anda merasa SANGAT TIDAK SESUAI mengalaminya, pilih "1"
pada kolom pernyataan. Dengan cara memberikan tanda silang (X)
pada kolom.
4. Jika anda merasa SESUAI mengalaminya, untuk menunjukkan
seberapa SERING anda mengalaminya silahkan pilih nomor (dari 3
hingga 4) yang paling menggambarkan seberapa sering anda
merasakan hal tersebut.
1 = Sangat Tidak Sesuai 3 = Sesuai
2 = Tidak Sesuai 4 = Sangat Sesuai
❖ Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan yang
mencerminkan diri anda sehari-hari. Pilihlah jawaban yang
sesuai dengan diri anda.
No Pernyataan Jawaban
1. Denyut jantung saya berdebar kencang jika melakukan
pekerjaan dalam kondisi penuh tekanan
1 2 3 4
Page 117
100
No Pernyataan Jawaban
2. Nafas saya menjadi berat dan sesak ketika menghadapi
masalah dalam pekerjaan
1 2 3 4
3. Merasa pusing ketika harus mengejar target kerja 1 2 3 4
4. Merasa cemas ketika mengemukakan pendapat kepada
atasan
1 2 3 4
5. Banyak pekerjaan yang belum terselesaikan membuat
saya susah tidur
1 2 3 4
6. Mengeluarkan keringat berlebih saat melakukan pekerjaan
dalam kondisi tertekan
1 2 3 4
7. Marah ketika ada rekan kerja yang berperilaku seenaknya
ketika bekerja
1 2 3 4
8. Mudah tersinggung ketika dihadapkan suatu masalah
dalam pekerjaan
1 2 3 4
9. Suka menunda-nunda pekerjaan ketika tugas tidak sesuai
dengan kemampuan yang di miliki
1 2 3 4
10. Sering mencari alasan untuk menunda pekerjaan 1 2 3 4
11. Banyaknya pekerjaan yang menumpuk membuat saya
malas bekerja
1 2 3 4
12. Merasa tidak mencapai target kerja yang telat di tentukan 1 2 3 4
13. Sering datang terlambat saat bertugas 1 2 3 4
14. Masalah dalam pekerjaan membuat saya tidak selera
makan
1 2 3 4
15. Masalah dalam pekerjaan membuat saya makan
berlebihan
1 2 3 4
16. Merasa memiliki beban pikiran saat menjalankan tugas dari
atasan
1 2 3 4
17. Gelisah jika pekerjaan yang saya lakukan tidak sesuai
dengan perintah atasan
1 2 3 4
18. Pekerjaan yang menumpuk membuat saya susah tidur 1 2 3 4
Page 118
101
“Mohon Untuk Diperiksa Kembali, Pastikan bahwa semua pernyataan telah
diisi”
Terima Kasih atas kesediaan waktu dan kerjasamanya
Page 119
102
LAMPIRAN 7
TABULASI DATA PENELITIAN
KETERIKATAN KERJA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
S1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
S2 4 5 4 4 5 5 7 7 7 4 5 4 7 7
S3 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 6 6 6 6
S4 6 6 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
S5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7
S6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 6
S7 7 7 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5 5 5
S8 6 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 5 5
S9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S10 3 3 3 4 5 3 3 3 3 3 3 4 4 3
Page 120
103
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
S11 7 7 6 7 6 7 7 6 7 6 6 7 6 7
S12 3 3 3 4 5 3 3 3 4 3 3 4 4 3
S13 7 7 2 7 7 7 1 7 7 1 1 1 7 1
S14 3 3 4 5 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3
S15 5 5 4 4 5 6 5 4 4 4 5 4 5 5
S16 7 7 7 1 7 7 1 7 7 1 1 1 7 1
S17 7 7 7 4 7 7 7 7 7 7 5 4 4 7
S18 7 7 7 4 7 7 7 6 7 7 5 4 4 7
S19 7 7 7 4 7 7 7 7 7 7 5 4 4 7
S20 3 3 3 4 5 3 3 3 4 3 3 4 4 3
S21 5 5 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 3
S22 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 3 5 3
S23 5 5 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4
S24 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4
S25 1 1 1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
S26 6 6 6 7 7 6 6 6 7 6 6 6 6 7
S27 5 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 7 6 6
S28 6 6 7 7 7 6 6 6 6 5 6 6 6 6
S29 5 5 6 6 5 6 6 6 5 5 5 6 6 6
S30 6 6 6 5 6 6 6 6 6 5 6 6 6 5
S31 6 7 7 6 6 6 6 6 7 6 6 5 6 6
S32 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 5 6 7
S33 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
S34 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6
S35 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 5 6 6
S36 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6
S37 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
S38 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
S39 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6
S40 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6
S41 5 5 6 6 6 6 5 6 7 6 6 6 5 6
S42 6 6 5 5 5 6 6 6 6 6 6 5 6 6
S43 7 7 5 7 6 7 7 6 6 6 6 7 6 6
S44 4 5 5 6 5 4 6 5 6 4 5 4 5 6
S45 3 5 3 5 4 5 4 5 6 2 4 4 5 4
S46 4 5 6 5 6 5 6 5 6 4 5 5 5 6
S47 4 4 5 6 5 6 5 5 6 4 5 5 6 5
S48 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 7 7 7
S49 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4
S50 4 5 5 4 5 5 4 5 7 4 4 4 7 7
Page 121
104
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
S51 6 5 6 5 6 4 6 5 4 5 6 5 4 6
S52 4 4 6 5 3 5 5 6 6 3 3 4 4 3
S53 4 6 5 3 5 5 6 6 6 2 2 4 4 2
S54 7 7 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5 5 5
S55 3 2 3 3 2 4 2 4 5 6 5 4 5 4
S56 5 6 5 4 6 5 4 5 6 5 6 5 4 5
S57 5 6 6 6 5 6 5 6 5 5 6 5 6 5
S58 5 4 6 5 6 5 6 5 6 4 5 5 6 5
S59 7 7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
S60 6 6 6 6 6 6 6 7 7 6 6 6 6 7
S61 6 6 7 6 6 7 7 6 6 6 6 6 5 6
S62 6 6 6 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7
S63 6 6 6 7 6 6 6 7 7 6 6 7 7 6
S64 7 7 7 3 5 7 5 5 7 5 5 7 5 5
S65 6 7 6 6 6 6 7 6 7 6 7 7 7 6
S66 6 6 6 7 6 6 7 6 7 6 5 5 5 7
S67 6 7 6 7 6 7 6 7 6 6 5 6 5 7
S68 6 6 6 5 5 6 6 5 5 6 6 6 6 6
S69 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
S70 6 6 6 6 7 7 6 6 7 6 6 7 7 6
S71 6 6 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
S72 6 6 6 6 6 7 6 6 6 6 6 7 7 6
S73 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S74 6 7 7 7 6 7 7 6 7 6 7 6 6 6
S75 7 7 7 7 7 7 5 7 7 5 5 7 7 7
S76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S77 7 7 7 7 7 7 7 7 7 5 5 7 7 7
S78 3 4 5 3 3 7 6 5 7 6 4 3 4 5
S79 4 4 4 3 5 5 6 7 7 6 4 6 6 6
S80 3 3 6 3 3 4 5 7 5 5 7 6 7 7
S81 7 7 6 5 5 6 6 6 6 6 6 5 7 7
S82 4 5 4 5 5 5 4 5 5 6 6 5 7 5
S83 6 7 7 6 6 6 7 6 7 7 6 7 6 7
S84 6 6 6 6 7 6 6 7 6 6 7 6 5 6
S85 6 7 6 5 4 4 7 6 5 4 7 6 6 6
S86 4 6 4 4 5 5 7 7 7 4 5 4 7 7
S87 4 5 5 4 5 5 4 5 7 4 4 4 6 7
S88 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S89 4 6 5 3 5 5 6 6 6 3 3 4 4 3
S90 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
Page 122
105
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
S91 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 6 7
S92 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4
S93 7 7 7 7 7 7 5 7 7 5 5 7 7 7
S94 4 6 5 3 5 5 6 6 6 3 3 4 4 3
S95 6 6 7 7 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6
S96 6 6 6 6 6 6 6 7 7 6 6 6 6 7
S97 6 6 6 6 6 7 6 6 6 7 7 7 7 7
S98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S99 7 7 7 7 7 7 7 1 7 1 1 1 7 7
S100 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S101 7 7 5 5 5 5 5 6 5 5 5 5 5 5
S102 2 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 7 7 7
S103 5 6 5 4 6 5 4 5 6 5 6 5 5 6
S104 5 4 6 5 6 5 4 5 6 4 5 6 4 5
S105 3 4 3 4 5 3 4 3 5 4 5 3 4 5
S106 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3
S107 6 5 5 6 6 6 5 5 6 5 6 5 4 6
S108 5 4 5 6 5 5 5 4 6 7 6 6 4 7
S109 4 4 5 3 4 4 3 4 5 3 4 5 3 4
S110 1 7 5 5 5 5 5 5 7 7 5 7 7 7
S111 7 7 5 5 5 5 5 5 7 5 5 5 5 5
S112 7 7 5 4 7 6 7 6 7 6 6 5 5 6
S113 7 7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
S114 2 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 7 7 7
S115 5 4 5 6 5 4 6 5 5 5 6 5 6 5
S116 5 6 6 5 6 6 6 6 7 6 5 5 6 5
S117 4 5 4 4 5 5 7 7 7 4 5 4 7 7
S118 4 6 5 3 5 5 6 6 6 3 3 4 4 3
S119 5 6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 6 6 6
S120 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
S121 7 1 6 7 7 7 6 6 7 6 4 2 6 7
S122 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4
S123 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S124 2 2 2 2 7 7 2 7 2 2 2 7 2 2
S125 4 3 5 4 7 4 3 6 4 3 4 4 4 7
S126 7 7 7 7 6 4 6 7 6 4 4 4 7 4
S127 7 7 6 7 7 4 6 7 7 4 3 4 7 4
S128 7 7 7 7 7 4 6 7 7 4 4 4 7 4
S129 7 6 7 7 7 4 6 7 6 4 4 3 7 4
S130 4 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4
Page 123
106
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
S131 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4
S132 7 7 7 7 7 4 7 7 7 4 4 4 7 4
S133 7 7 7 7 7 6 6 7 7 4 4 4 7 4
S134 7 7 7 7 7 4 6 7 7 4 4 4 7 4
S135 7 6 7 7 7 4 6 7 7 4 4 4 7 4
S136 7 7 7 7 7 6 6 7 7 4 4 4 7 4
S137 6 6 6 6 6 7 6 6 6 7 7 6 6 7
S138 7 7 7 7 7 7 7 1 1 1 7 7 7 7
S139 4 5 5 4 4 5 6 5 5 4 4 4 5 5
S140 6 6 6 5 6 6 6 6 5 6 6 5 6 6
S141 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 5
S142 2 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 7 7 7
S143 5 4 6 5 6 5 4 5 6 4 5 4 5 4
S144 5 6 5 6 6 5 6 5 6 4 6 5 6 5
S145 4 5 4 4 5 5 7 7 7 4 5 4 7 7
Page 124
107
LAMPIRAN 8
TABULASI DATA PENELITIAN
STRES KERJA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
S1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
S3 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
S5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1
S6 1 1 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4
S8 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1
Page 125
108
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
S11 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2
S12 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2
S13 4 4 4 2 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 3 4 4
S14 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
S15 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 4 3
S16 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 4 4
S17 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
S18 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1
S19 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1
S20 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S21 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2
S22 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 2 4
S23 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1
S24 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2
S25 4 4 4 4 1 1 1 1 1 4 4 4 4 1 1 1 1 1
S26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1
S27 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
S28 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1
S29 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1
S30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1
S31 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1
S32 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S34 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1
S36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2
S37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1
S38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
S39 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1
S40 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1
S41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2
S42 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
S43 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2
S44 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S45 2 3 2 1 3 2 2 3 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2
S46 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S47 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S49 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
S50 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2
S51 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S52 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S53 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S54 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S55 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Page 126
109
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
S56 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S57 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S58 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S59 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4
S60 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
S61 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S62 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
S63 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1
S64 2 1 3 1 1 1 4 2 1 1 3 1 2 1 4 1 1 1
S65 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1
S66 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
S67 2 1 1 2 1 1 3 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 3
S68 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1
S69 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S70 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1
S71 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
S72 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2
S73 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S74 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2
S75 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2
S76 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S77 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
S78 2 4 2 3 2 3 3 1 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3
S79 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
S80 2 3 2 3 2 2 3 1 3 2 3 1 1 1 2 1 1 1
S81 1 1 1 2 2 1 1 3 2 3 2 3 2 2 3 2 1 1
S82 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 3 3 2 1 3 3
S83 1 1 1 2 3 1 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 1
S84 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 3 1 2 2 1 2 1 1
S85 2 1 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2
S86 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2
S87 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4
S88 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S89 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S90 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
S91 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2
S92 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S93 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S94 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S95 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S96 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1
S97 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S98 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S99 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S100 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 4 3
Page 127
110
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
S101 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2
S102 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S103 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S104 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S105 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2
S106 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3
S107 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4
S108 3 2 1 2 1 2 3 3 1 3 3 2 3 2 2 1 1 2
S109 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2
S110 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
S111 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
S112 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2
S113 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S114 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S115 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S116 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3
S117 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S118 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S119 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1
S120 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
S121 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2 3 2 1 3 2 1 1 2
S122 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
S123 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S124 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2
S125 3 2 2 4 3 2 4 2 1 3 3 2 3 2 4 3 2 3
S126 1 1 2 3 2 2 3 4 1 1 1 2 1 1 1 3 3 2
S127 1 2 2 2 2 2 4 4 1 2 1 2 1 1 1 3 3 2
S128 1 1 2 2 2 2 4 4 1 1 1 2 1 1 1 3 3 2
S129 1 1 2 1 2 3 4 3 1 1 1 2 1 1 1 3 3 2
S130 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 4
S131 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3
S132 1 1 2 2 2 2 3 4 1 1 1 2 1 1 1 3 3 3
S133 1 1 2 2 2 2 4 4 1 1 1 2 1 1 1 3 3 2
S134 1 1 2 2 2 2 4 4 2 2 1 2 1 1 1 3 3 2
S135 1 1 2 1 2 3 4 4 1 1 1 2 1 1 1 3 3 2
S136 1 1 2 2 2 2 4 4 1 1 1 2 1 1 1 3 3 3
S137 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
S138 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 4 4
S139 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 2
S140 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1
S141 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
S142 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
S143 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S144 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
S145 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2
Page 129
112
LAMPIRAN 9
DESKRIPSI RESPONDEN
Statistics
Usia
N Valid 145
Missing 15
Page 130
113
A. Deskripsi Subjek
Berdasarkan Usia
Mean 2.34
Median 2.00
Mode 1
Std. Deviation 1.696
Variance 2.878
Range 6
Minimum 1
Maximum 7
Percentiles 20 1.00
40 1.00
60 2.00
80 4.00
usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 19-23 71 44.4 49.0 49.0
24-28 22 13.8 15.2 64.1
29-33 16 10.0 11.0 75.2
34-38 19 11.9 13.1 88.3
39-43 7 4.4 4.8 93.1
44-48 5 3.1 3.4 96.6
49-53 5 3.1 3.4 100.0
Total 145 90.6 100.0
Missing System 15 9.4
Total 160 100.0
Page 131
114
B. Deskripsi Subjek Berdasarkan Lama Kerja
Statistics
lama_kerja
N Valid 145
Missing 15
Mean 1.73
Median 1.00
Mode 1
Std. Deviation 1.056
Variance 1.115
Range 3
Minimum 1
Maximum 4
Percentiles 20 1.00
40 1.00
60 1.60
80 3.00
lama_kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1-=<5 87 54.4 60.0 60.0
>6-=<10 28 17.5 19.3 79.3
>11-=<15 12 7.5 8.3 87.6
>16 18 11.3 12.4 100.0
Total 145 90.6 100.0
Missing System 15 9.4
Total 160 100.0
Page 132
115
C. Deskripsi Subjek Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Statistics
pendidikan_terakhir
N Valid 145
Missing 15
Mean 1.19
Median 1.00
Mode 1
Std. Deviation .540
Variance .291
Range 2
Minimum 1
Maximum 3
Percentiles 20 1.00
40 1.00
60 1.00
80 1.00
pendidikan_terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid sma/slta/smk 128 80.0 88.3 88.3
d3 7 4.4 4.8 93.1
S1 10 6.3 6.9 100.0
Total 145 90.6 100.0
Missing System 15 9.4
Total 160 100.0
Page 133
116
LAMPIRAN 10
UJI ASUMSI
A. Uji Normalitas
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Page 134
117
Descriptives
Statistic Std. Error
keterikatan_kerja Mean 74.92 1.109
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 72.73
Upper Bound 77.12
5% Trimmed Mean 75.51
Median 78.00
Variance 178.223
Std. Deviation 13.350
Minimum 14
Maximum 98
Range 84
Interquartile Range 22
Skewness -.954 .201
Kurtosis 1.798 .400
stres_kerja Mean 31.78 .815
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 30.17
Upper Bound 33.39
5% Trimmed Mean 31.22
Median 34.00
Variance 96.270
Std. Deviation 9.812
Minimum
Maximum
Range
Interquartile Range
Skewness
Kurtosis
18
65
47
15
.498
.249
.201
.400
keterikatan_kerja 145 100.0% 0 .0% 145 100.0%
stres_kerja 145 100.0% 0 .0% 145 100.0%
Page 135
118
B. Uji Linieritas
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
keterikatan_kerja * stres_kerja 145 100.0% 0 .0% 145 100.0%
Report
keterikatan_kerja
stres_kerja Mean N Std. Deviation
18 81.50 6 33.525
19 84.25 4 3.948
20 84.31 13 3.425
21 84.08 12 5.368
22 86.50 8 3.024
23
24
25
27
86.86
86.00
86.67
78.00
7
1
3
1
2.673
.
6.658
.
30 86.00 1 .
31 86.00 2 8.485
33 78.67 6 10.838
34 70.67 9 15.166
35 71.67 6 14.236
36 67.70 30 9.983
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
keterikatan_kerja .124 145 .000 .937 145 .000
stres_kerja .159 145 .000 .906 145 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Page 136
119
Report
keterikatan_kerja
stres_kerja Mean N Std. Deviation
37 66.50 6 11.041
38 72.60 5 3.912
39 66.60 5 7.369
40 69.00 1 .
41 63.00 2 .000
42 80.00 2 .000
43 63.00 1 .
44 57.33 3 2.082
45 67.50 2 17.678
47 52.00 1 .
48 62.00 1 .
49 65.00 1 .
51 65.00 1 .
52 65.00 1 .
54 61.00 1 .
59 56.00 1 .
60 60.00 1 .
65 76.00 1 .
Total 74.92 145 13.350
ANOVA Table
Page 137
120
C. Uji Hipotesis
Correlations
keterikatan_kerja stres_kerja
keterikatan_kerja Pearson Correlation 1 -.573**
Sig. (1-tailed) .000
N 145 145
stres_kerja Pearson Correlation -.573** 1
Sig. (1-tailed) .000
N 145 145
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
keterikatan_kerja *
stres_kerja
Between
Groups
(Combined) 11732.672 32 366.646 2.948 .000
Linearity 8414.467 1 8414.467 67.647 .000
Deviation from
Linearity
3318.205 31 107.039 .861 .677
Within Groups 13931.493 112 124.388
Total 25664.166 144
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
keterikatan_kerja * stres_kerja -.573 .328 .676 .457
Page 138
121
LAMPIRAN 11
HASIL ANALISIS TAMBAHAN
Page 139
122
A. Uji Normalitas Berdasarkan Jenis Kelamin
1. Uji Normalitas
a. Uji Normalitas Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-laki
Case Processing Summary
Jenis_kelamin=1
(FILTER)
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
keterikatan_kerja Selected 122 100.0% 0 .0% 122 100.0%
stres_kerja Selected 122 100.0% 0 .0% 122 100.0%
Descriptives
Jenis_kelamin=1 (FILTER) Statistic Std. Error
keterikatan_kerja Selected Mean 75.74 1.221
95% Confidence Interval for
Mean
Lower
Bound
73.32
Upper
Bound
78.15
5% Trimmed Mean 76.40
Median 80.00
Variance 181.815
Std. Deviation 13.484
Minimum 14
Maximum 98
Range 84
Interquartile Range 21
Skewness -1.115 .219
Kurtosis 2.410 .435
stres_kerja Selected Mean 30.72
29.02
.860
95% Confidence Interval for
Mean
Lower
Bound
Page 140
123
Descriptives
Jenis_kelamin=1 (FILTER) Statistic Std. Error
Upper
Bound
32.42
5% Trimmed Mean 30.24
Median 34.00
Variance 90.285
Std. Deviation 9.502
Minimum 18
Maximum 59
Range 41
Interquartile Range 15
Skewness .369 .219
Kurtosis -.549 .435
b. Uji Normalitas Berdasarkan Jenis Kelamin Perempuan
Case Processing Summary
Jenis_kelamin=2
(FILTER)
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
keterikatan_kerja Selected 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%
stres_kerja Selected 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%
Tests of Normality
Jenis_kelamin=1 (FILTER)
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
keterikatan_kerja Selected .157 122 .000 .923 122 .000
stres_kerja Selected .193 122 .000 .905 122 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Page 141
124
Descriptives
Jenis_kelamin=2 (FILTER) Statistic Std. Error
keterikatan_kerja Selected Mean 70.61 2.497
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 65.43
Upper Bound 75.79
5% Trimmed Mean 70.73
Median 73.00
Variance 143.431
Std. Deviation 11.976
Minimum 48
Maximum 91
Range 43
Interquartile Range 19
Skewness -.232 .481
Kurtosis -.792 .935
stres_kerja Selected Mean 37.39 2.026
95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound 33.19
Upper Bound 41.59
5% Trimmed Mean 36.78
Median 36.00
Variance 94.431
Std. Deviation 9.718
Minimum 21
Maximum 65
Range 44
Interquartile Range 2
Skewness 1.349 .481
Kurtosis 3.118 .935
Page 142
125
Tests of Normality
Jenis_kelamin=2
(FILTER)
Kolmogorov-
Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
keterikatan_kerja Selected .101 23 .200* .965 23 .577
stres_kerja Selected .299 23 .000 .799 23 .000
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
2. Uji Linieritas
a. Uji Linieritas Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-laki
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
keterikatan_kerja *
stres_kerja
122 100.0% 0 .0% 122 100.0%
Report
keterikatan_kerja
stres_kerja Mean N Std. Deviation
18 81.50 6 33.525
19 84.25 4 3.948
20 84.31 13 3.425
21 84.00 11 5.621
22 86.50 8 3.024
23 86.86 7 2.673
25 90.50 2 .707
27 78.00 1 .
30 86.00 1 .
31 86.00 2 8.485
Page 143
126
Report
keterikatan_kerja
stres_kerja Mean N Std. Deviation
33 76.50 4 12.897
34 70.67 9 15.166
35 70.20 5 15.401
36 68.05 20 8.864
37 65.25 4 13.150
38 72.60 5 3.912
39 64.75 4 7.042
40 69.00 1 .
41 63.00 2 .000
42 80.00 2 .000
43 63.00 1 .
44 56.50 2 2.121
45 67.50 2 17.678
48 62.00 1 .
49 65.00 1 .
51 65.00 1 .
52 65.00 1 .
54 61.00 1 .
59 56.00 1 .
Total 75.74 122 13.484
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
keterikatan_kerja *
stres_kerja
Between
Groups
(Combined) 9870.780 28 352.528 2.703 .000
Linearity 7703.838 1 7703.838 59.071 .000
Deviation from
Linearity
2166.942 27 80.257 .615 .924
Within Groups 12128.826 93 130.417
Total 21999.607 121
Page 144
127
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
keterikatan_kerja *
stres_kerja
-.592 .350 .670 .449
b. Uji Linieritas Berdasarkan Perempuan
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
keterikatan_kerja * stres_kerja 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%
Report
keterikatan_kerja
stres_kerja Mean N Std. Deviation
21 85.00 1 .
24 86.00 1 .
25 79.00 1 .
33 83.00 2 5.657
35 79.00 1 .
36 67.00 10 12.428
37 69.00 2 8.485
39 74.00 1 .
44 59.00 1 .
47 52.00 1 .
60 60.00 1 .
65 76.00 1 .
Total 70.61 23 11.976
Page 145
128
3. Uji Korelasi Berdasarkan Jenis Kelamin
a. Uji Korelasi Laki-laki
Correlations
keterikatan_kerja stres_kerja
Spearman's rho keterikatan_kerja Correlation Coefficient 1.000 -.690**
Sig. (1-tailed) . .000
N 122 122
stres_kerja Correlation Coefficient -.690** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 122 122
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
keterikatan_kerja
* stres_kerja
Between
Groups
(Combined) 1661.478 11 151.043 1.112 .432
Linearity 447.763 1 447.763 3.297 .097
Deviation from
Linearity
1213.715 10 121.372 .894 .567
Within Groups 1494.000 11 135.818
Total 3155.478 22
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
keterikatan_kerja * stres_kerja -.377 .142 .726 .527
Page 146
129
b. Uji Korelasi Perempuan
Correlations
keterikatan_kerja stres_kerja
Spearman's rho keterikatan_kerja Correlation Coefficient 1.000 -.575**
Sig. (1-tailed) . .002
N 23 23
stres_kerja Correlation Coefficient -.575** 1.000
Sig. (1-tailed) .002 .
N 23 23
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
B. Uji Korelasi Berdasarkan Lama Kerja
Correlations
lama_kerja stres_kerja
Spearman's rho lama_kerja Correlation Coefficient 1.000 .353**
Sig. (1-tailed) . .000
N 145 145
stres_kerja Correlation Coefficient .353** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 145 145
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Correlations
lama_kerja keterikatan_kerja
Spearman's rho lama_kerja Correlation Coefficient 1.000 -.247**
Sig. (1-tailed) . .001
N 145 145
Page 147
130
keterikatan_kerja Correlation Coefficient -.247** 1.000
Sig. (1-tailed) .001 .
N 145 145
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
C. Uji Asumsi Berdasarkan Pendidikan Terakhir
1. Uji Normalitas
a. Pendidikan SMA
Case Processing Summary
pendidikan_terakhir=1
(FILTER)
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
keterikatan_kerja Selected 128 100.0% 0 .0% 128 100.0%
stres_kerja Selected 128 100.0% 0 .0% 128 100.0%
Descriptives
pendidikan_terakhir=1 (FILTER) Statistic
Std.
Error
keterikatan_kerja Selected Mean 75.98 1.135
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 73.73
Upper Bound 78.22
5% Trimmed Mean 76.53
Median 79.50
Variance 164.889
Std. Deviation 12.841
Minimum 14
Maximum 98
Range 84
Interquartile Range 20
Skewness -1.144 .214
Page 148
131
Kurtosis 3.019 .425
stres_kerja Selected Mean 31.03 .885
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 29.28
Upper Bound 32.78
5% Trimmed Mean 30.35
Median 34.00
Variance 100.172
Std. Deviation 10.009
Minimum 18
Maximum 65
Range 47
Interquartile Range 15
Skewness .675 .214
Kurtosis .466 .425
Tests of Normality
pendidikan_terakhir=1
(FILTER)
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
keterikatan_kerja Selected .123 128 .000 .925 128 .000
stres_kerja Selected .172 128 .000 .891 128 .000
a. Lilliefors Significance Correction
b. Pendidikan D3
Case Processing Summary
pendidikan_terakhir=2
(FILTER)
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
keterikatan_kerja Selected 7 100.0% 0 .0% 7 100.0%
stres_kerja Selected 7 100.0% 0 .0% 7 100.0%
Page 149
132
Descriptives
pendidikan_terakhir=2 (FILTER) Statistic
Std.
Error
keterikatan_kerja Selected Mean 58.29 5.955
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 43.71
Upper Bound 72.86
5% Trimmed Mean 57.04
Median 55.00
Variance 248.238
Std. Deviation 15.756
Minimum 47
Maximum 92
Range 45
Interquartile Range 12
Skewness 2.069 .794
Kurtosis 4.678 1.587
stres_kerja Selected Mean 36.43 2.750
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 29.70
Upper Bound 43.16
5% Trimmed Mean 36.70
Median 36.00
Variance 52.952
Std. Deviation 7.277
Minimum 23
Maximum 45
Range 22
Interquartile Range 10
Skewness -.831 .794
Kurtosis 1.463 1.587
Page 150
133
Tests of Normality
pendidikan_terakhir=2
(FILTER)
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
keterikatan_kerja Selected .314 7 .036 .735 7 .009
stres_kerja Selected .226 7 .200* .897 7 .312
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
c. Pendidikan S1
Case Processing Summary
pendidikan_terakhir=3
(FILTER)
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
keterikatan_kerja Selected 10 100.0% 0 .0% 10 100.0%
stres_kerja Selected 10 100.0% 0 .0% 10 100.0%
Descriptives
pendidikan_terakhir=3 (FILTER) Statistic
Std.
Error
keterikatan_kerja Selected Mean 73.10 3.529
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 65.12
Upper Bound 81.08
5% Trimmed Mean 73.61
Median 74.50
Variance 124.544
Std. Deviation 11.160
Minimum 52
Maximum 85
Range 33
Interquartile Range 19
Page 151
134
Skewness -.780 .687
Kurtosis -.262 1.334
stres_kerja Selected Mean 38.10 1.494
95% Confidence
Interval for Mean
Lower Bound 34.72
Upper Bound 41.48
5% Trimmed Mean 37.89
Median 36.50
Variance 22.322
Std. Deviation 4.725
Minimum 33
Maximum 47
Range 14
Interquartile Range 8
Skewness .894 .687
Kurtosis -.418 1.334
Tests of Normality
pendidikan_terakhir=3
(FILTER)
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
keterikatan_kerja Selected .143 10 .200* .915 10 .317
stres_kerja Selected .244 10 .093 .882 10 .137
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
2. Uji Linieritas
a. Pendidikan SMA
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Page 152
135
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
keterikatan_kerja *
stres_kerja
128 100.0% 0 .0% 128 100.0%
Report
keterikatan_kerja
stres_kerja Mean N Std. Deviation
18 81.50 6 33.525
19 84.25 4 3.948
20 84.31 13 3.425
21 84.08 12 5.368
22 86.50 8 3.024
23 86.00 6 1.549
24 86.00 1 .
25 86.67 3 6.658
27 78.00 1 .
30 86.00 1 .
31 86.00 2 8.485
33 77.40 5 11.610
34 74.00 7 14.154
35 63.00 3 15.524
36 68.68 28 9.460
37 70.20 5 7.050
38 73.33 3 2.887
39 66.60 5 7.369
40 69.00 1 .
41 63.00 2 .000
42 80.00 1 .
43 63.00 1 .
44 55.00 1 .
Page 153
136
Report
keterikatan_kerja
stres_kerja Mean N Std. Deviation
45 80.00 1 .
48 62.00 1 .
49 65.00 1 .
51 65.00 1 .
52 65.00 1 .
54 61.00 1 .
59 56.00 1 .
60 60.00 1 .
65 76.00 1 .
Total 75.98 128 12.841
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
keterikatan_kerja
* stres_kerja
Between
Groups
(Combined) 9508.353 31 306.721 2.576 .000
Linearity 6684.829 1 6684.829 56.133 .000
Deviation from
Linearity
2823.525 30 94.117 .790 .765
Within Groups 11432.576 96 119.089
Total 20940.930 127
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
keterikatan_kerja *
stres_kerja
-.565 .319 .674 .454
Page 154
137
b. Pendidikan D3
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
keterikatan_kerja *
stres_kerja
7 100.0% 0 .0% 7 100.0%
Report
keterikatan_kerja
stres_kerja Mean N Std. Deviation
23 92.00 1 .
34 47.00 1 .
36 54.00 2 8.485
37 48.00 1 .
44 58.00 1 .
45 55.00 1 .
Total 58.29 7 15.756
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
keterikatan_kerja
* stres_kerja
Between
Groups
(Combined) 1417.429 5 283.486 3.937 .364
Linearity 659.817 1 659.817 9.164 .203
Deviation from
Linearity
757.612 4 189.403 2.631 .429
Within Groups 72.000 1 72.000
Total 1489.429 6
Page 155
138
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
keterikatan_kerja *
stres_kerja
-.666 .443 .976 .952
c. Pendidikan S1
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
keterikatan_kerja *
stres_kerja
10 100.0% 0 .0% 10 100.0%
Report
keterikatan_kerja
stres_kerja Mean N Std. Deviation
33 85.00 1 .
34 71.00 1 .
35 80.33 3 6.351
38 71.50 2 6.364
42 80.00 1 .
44 59.00 1 .
47 52.00 1 .
Total 73.10 10 11.160
ANOVA Table
Page 156
139
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
keterikatan_kerja
* stres_kerja
Between
Groups
(Combined) 999.733 6 166.622 4.125 .136
Linearity 656.255 1 656.255 16.248 .027
Deviation from
Linearity
343.478 5 68.696 1.701 .351
Within Groups 121.167 3 40.389
Total 1120.900 9
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
keterikatan_kerja * stres_kerja -.765 .585 .944 .892
3. Uji Korelasi
a. Pendidikan SMA
Correlations
keterikatan_kerja stres_kerja
Spearman's
rho
keterikatan_kerja Correlation Coefficient 1.000 -.690**
Sig. (1-tailed) . .000
N 128 128
stres_kerja Correlation Coefficient -.690** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 128 128
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
b. Pendidikan D3
Correlations
keterikatan_kerja stres_kerja
Spearman's
rho
keterikatan_kerja Correlation Coefficient 1.000 -.100
Sig. (1-tailed) . .416
Page 157
140
N 7 7
stres_kerja Correlation Coefficient -.100 1.000
Sig. (1-tailed) .416 .
N 7 7
c. Pendidikan S1
Correlations
keterikatan_kerja stres_kerja
Spearman's
rho
keterikatan_kerja Correlation Coefficient 1.000 -.667*
Sig. (1-tailed) . .018
N 10 10
stres_kerja Correlation Coefficient -.667* 1.000
Sig. (1-tailed) .018 .
N 10 10
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
D. Uji Beda Keterikatan Kerja dan Stres Kerja Berdasarkan Jenis
Kelamin
Group Statistics
Jenis_kelamin N Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
keterikatan_kerja laki-laki 122 75.74 13.484 1.221
perempuan 23 70.61 11.976 2.497
stres_kerja laki-laki 122 30.72 9.502 .860
perempuan 23 37.39 9.718 2.026
Page 158
141
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality
of
Variances t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed
)
Mean
Differenc
e
Std. Error
Differenc
e Lower Upper
keterikatan_kerj
a
Equal
variance
s
assumed
.270 .60
4
1.70
1
143 .091 5.129 3.015 -.831 11.08
9
Equal
variance
s not
assumed
1.84
5
33.42
4
.074 5.129 2.780 -.523 10.78
2
stres_kerja Equal
variance
s
assumed
4.42
7
.03
7
-
3.07
7
143 .003 -6.670 2.168 -
10.95
5
-2.385
Equal
variance
s not
assumed
-
3.03
0
30.46
6
.005 -6.670 2.201 -
11.16
3
-2.177
E. Uji Anova Antar Pendidikan Terakhir
Test of Homogeneity of Variances
Page 159
142
Levene Statistic df1 df2 Sig.
keterikatan_kerja .458 3 141 .712
stres_kerja 3.284 3 141 .023
ANOVA
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
keterikatan_kerja Between
Groups
2246.494 3 748.831 6.370 .002
Within Groups 23417.672 141 166.083
Total 25664.166 144
stres_kerja Between
Groups
1461.039 3 487.013 3.338 .038
Within Groups 12401.899 141 87.957
Total 13862.938 144
F. Post Hoc Stres Kerja Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Descriptives
stres_kerja
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence
Interval for Mean
Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
sma/slta/smk 128 31.03 10.009 .885 29.28 32.78 18 65
d3 7 36.43 7.277 2.750 29.70 43.16 23 45
S1 10 38.10 4.725 1.494 34.72 41.48 33 47
Total 145 31.78 9.812 .815 30.17 33.39 18 65
Multiple Comparisons
stres_kerja
Games-Howell
Page 160
143
(I)
pendidikan_terakhir
(J)
pendidikan_terakhir
Mean
Difference (I-
J)
Std.
Error Sig.
95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
sma/slta/smk d3 -5.397 2.889 .215 -13.82 3.03
S1 -7.069* 1.736 .002 -11.54 -2.60
d3 sma/slta/smk 5.397 2.889 .215 -3.03 13.82
S1 -1.671 3.130 .857 -10.32 6.98
S1 sma/slta/smk 7.069* 1.736 .002 2.60 11.54
d3 1.671 3.130 .857 -6.98 10.32
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
G. P
o
s
t
H
o
c
K
e
t
e
r
ikatan Kerja Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Multiple Comparisons
keterikatan_kerja
Bonferroni
Descriptives
keterikatan_kerja
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence Interval
for Mean
Minimum Maximum
Lower
Bound
Upper
Bound
sma/slta/smk 128 75.98 12.841 1.135 73.73 78.22 14 98
d3 7 58.29 15.756 5.955 43.71 72.86 47 92
S1 10 73.10 11.160 3.529 65.12 81.08 52 85
Total 145 74.92 13.350 1.109 72.73 77.12 14 98
Page 161
144
(I)
pendidikan_terakhir
(J)
pendidikan_terakhir
Mean
Difference (I-J)
Std.
Error Sig.
95% Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
sma/slta/smk d3 17.691* 4.999 .002 5.58 29.80
S1 2.877 4.229 1.000 -7.37 13.12
d3 sma/slta/smk -17.691* 4.999 .002 -29.80 -5.58
S1 -14.814 6.347 .063 -30.19 .56
S1 sma/slta/smk -2.877 4.229 1.000 -13.12 7.37
d3 14.814 6.347 .063 -.56 30.19
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
H. Uji Anova Antar Lama Kerja
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
keterikatan_kerja 1.154 5 139 .335
stres_kerja 5.589 5 139 .000
I. P
o
s
t
H
o
c
S
t
r
e
s Kerja Berdasarkan Lama Kerja
Descriptives
ANOVA
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
keterikatan_kerja Between
Groups
1575.914 5 315.183 2.775 .044
Within Groups 24088.252 139 173.297
Total 25664.166 144
stres_kerja Between
Groups
2346.154 5 469.231 9.327 .000
Within Groups 11516.784 139 82.855
Total 13862.938 144
Page 162
145
stres_kerja
N Mean
Std.
Deviation
Std.
Error
95% Confidence Interval
for Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
1-=<5 87 28.74 9.998 1.072 26.60 30.87 18 65
>6-=<10 28 38.46 9.223 1.743 34.89 42.04 18 60
>11-
=<15
12 33.00 4.690 1.354 30.02 35.98 23 38
>16 18 35.28 5.039 1.188 32.77 37.78 20 43
Total 145 31.78 9.812 .815 30.17 33.39 18 65
Multiple Comparisons
stres_kerja
Games-Howell
(I) lama_kerja (J) lama_kerja Mean Difference (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
1-=<5 >6-=<10 -9.729* 2.046 .000 -15.17 -4.29
>11-=<15 -4.264 1.727 .087 -8.98 .45
>16 -6.542* 1.600 .001 -10.80 -2.29
>6-=<10 1-=<5 9.729* 2.046 .000 4.29 15.17
>11-=<15 5.464 2.207 .081 -.48 11.40
>16 3.187 2.109 .440 -2.45 8.82
>11-=<15 1-=<5 4.264 1.727 .087 -.45 8.98
>6-=<10 -5.464 2.207 .081 -11.40 .48
>16 -2.278 1.801 .593 -7.23 2.68
>16 1-=<5 6.542* 1.600 .001 2.29 10.80
>6-=<10 -3.187 2.109 .440 -8.82 2.45
>11-=<15 2.278 1.801 .593 -2.68 7.23
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
Page 163
146
SURAT IZIN PENELITIAN
Page 164
147
SURAT SELESAI PENELITIAN