1 Strategi Transformasi Konflik Search for Common Ground pada Konflik di Republik Demokratik Kongo (Studi Kasus Rehabilitasi Remaja Pasca Perang di Republik Demokratik Kongo) Amalia Hasanah Ismail 1 Aswin Baharuddin 2 Darwis 3 Abstract This research aims to analyze peace building strategy of the Search for Common Ground in Postwar Juvenile’s Rehabilitation in Democratic Republic of Congo are through formal and non formal education, the platform for juvenile to have voice in society, and through action or dialogue so that they can become Agent of Change in their communities. The Implementation of the Search for Common Ground program has a supporting factor such as the condition of juvenile who have creative and innovative minds, can be mobilized and mutually influence each other, as well as a good relationship with the military in the Democratic Republic of Congo. The inhibiting factors are the postwar trauma experienced by the community, the lack of funding, and lack of work management in Search for Common Ground. Spesifically, this research found that SFCG implement strategy as a part to build culture of peace in Kongo Key Words: Peacebuilding, Culture of Peace, Conflict Transformation, International Non Governmental Organization PENDAHULUAN Dalam studi Ilmu Hubungan Internasional, berbagai macam isu kontemporer telah berkembang di dunia baik itu isu gender, ketahanan pangan, maupun lingkungan hidup. Di samping banyaknya isu global kontemporer yang berkembang tersebut, isu mengenai konflik hingga saat ini masih tetap menjadi salah satu topik yang sering diperbincangkan oleh banyak orang. Konflik kekerasaan yang terjadi selama ini tidak dipungkiri telah memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupan banyak orang. Kerugian akibat konflik kekerasaan bukan hanya dari segi materil seperti kerusakan infrastruktur, tapi juga kerugian karena banyaknya korban jiwa yang meninggal termasuk anak-anak dan remaja. 1 Alumni Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin 2 Dosen Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin 3 Dosen Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin
21
Embed
Strategi Transformasi Konflik Search for Common Ground ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Strategi Transformasi Konflik Search for Common Ground pada Konflik di
Republik Demokratik Kongo (Studi Kasus Rehabilitasi Remaja Pasca
Perang di Republik Demokratik Kongo)
Amalia Hasanah Ismail1 Aswin Baharuddin2 Darwis3
Abstract
This research aims to analyze peace building strategy of the Search for Common Ground in Postwar Juvenile’s Rehabilitation in Democratic Republic of Congo are through formal and non formal education, the platform for juvenile to have voice in society, and through action or dialogue so that they can become Agent of Change in their communities. The Implementation of the Search for Common Ground program has a supporting factor such as the condition of juvenile who have creative and innovative minds, can be mobilized and mutually influence each other, as well as a good relationship with the military in the Democratic Republic of Congo. The inhibiting factors are the postwar trauma experienced by the community, the lack of funding, and lack of work management in Search for Common Ground. Spesifically, this research found that SFCG implement strategy as a part to build culture of peace in Kongo
Key Words: Peacebuilding, Culture of Peace, Conflict Transformation, International Non Governmental Organization
PENDAHULUAN
Dalam studi Ilmu Hubungan Internasional, berbagai macam isu
kontemporer telah berkembang di dunia baik itu isu gender, ketahanan pangan,
maupun lingkungan hidup. Di samping banyaknya isu global kontemporer yang
berkembang tersebut, isu mengenai konflik hingga saat ini masih tetap menjadi
salah satu topik yang sering diperbincangkan oleh banyak orang. Konflik
kekerasaan yang terjadi selama ini tidak dipungkiri telah memberikan pengaruh
yang besar bagi kehidupan banyak orang. Kerugian akibat konflik kekerasaan
bukan hanya dari segi materil seperti kerusakan infrastruktur, tapi juga kerugian
karena banyaknya korban jiwa yang meninggal termasuk anak-anak dan remaja.
1 Alumni Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin 2 Dosen Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin 3 Dosen Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin
91 | JURNAL TRANSFORMASI GLOBAL VOL 4 NO 2
91
Salah satu konflik yang menyita perhatian masyarakat Internasional bahkan
hingga saat ini yaitu konflik yang terjadi di Republik Demokratik Kongo (RDK).
Pasca kemerdekaannya, Negara ini selalu berada dalam situasi konflik baik itu
konflik etnis maupun konflik politik. Konflik tersebut tercatat memakan korban
jiwa hingga enam juta jiwa yang diakibatkan oleh pertempuran maupun penyakit
dan kekurangan gizi (bbc.com, 2017). Konflik kekerasaan yang terjadi di RDK
menjadi sangat kompleks karena banyaknya pihak yang terlibat dalam konflik
tersebut mulai dari masyarakat sipil, kelompok pemberontak, dan Negara-negara
tetangga RDK seperti Rwanda dan Burundi. Kondisi ini mengakibatkan kekerasan
yang terjadi semakin besar dan juga penyelesaian konflik menjadi sulit untuk
dilaksanakan.
Para ahli memperkirakan bahwa 1,6 juta orang meninggal tiap tahun
diantaranya kaum remaja akibat kekerasaan seperti pembunuhan maupun perang
(advocatesforyouth.org, 2008). Lebih lanjut, remaja merupakan salah satu pihak
yang mengalami kerugian dari pertempuran yang terjadi. Tercatat lebih dari
300.000 orang anak laki-laki menjadi tentara anak di seluruh dunia. Lain halnya
dengan para gadis dan anak perempuan yang sangat rentan terhadap pemerkosaan
dan budak seks dari para militan yang terlibat konflik. Bukan hanya itu, konflik
kekerasan juga mempengaruhi kaum muda dengan mengganggu aktivitas sekolah,
layanan kesehatan dasar, bahkan menimbulkan trauma psikologis terhadap
masyarakat (advocatesforyouth.org, 2008).
Tahun 2014, UNDP menyebutkan jumlah generasi muda mencapai angka
terbesar dari yang pernah ada. Lebih dari 60 % dari populasi di beberapa Negara
dimana program UNDP dilaksanakan merupakan kaum muda berumur 15-24 tahun
(undp.org, 2014). Populasi kaum muda dan remaja yang besar ini dianggap oleh
banyak pihak sebagai kekuatan positif yang besar dalam meningkatkan ekonomi
maupun sosial sehingga kaum muda tersebut diharapkan menjadi agen perdamaian
(Agent of Peace). Di RDK sendiri, populasi yang berumur di bawah 25 tahun
mencapai 65% sehingga membuat Negara ini disebut sebagai Negara muda (SFCG,
2015). Banyak pihak yang menganggap anak-anak dan remaja di RDK sebagai
korban kekerasan maupun pelaku kekerasan dan bukan sebagai agen perubahan
Alger, C. F. (2007). Peace Studies as Transdiciplinary Project. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Cromwell, M., & Vogele, W. B. (2009). Nonviolenct Action, Trust, and Building a Culture of Peace. Joseph de Rivera.
Galtung, J. (1980). Violent, Peace, and Peace Research. Oslo: International Peace Research Institute.
Galtung, J., & Weber, C. (2007). Handbook of Peace and Conflict Studies. New York: Routledge.
Gratton, M. (2010, 9 30). Children and Youth Program Review Summer 2010. George Mason University: Institute for Conflict Analysisand Resolution.
Hennida, C. (2015). Rezim dan Organisasi Internasional. Malang: Intrans Publishing.
Hermawan, Y. P. (2007). Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional. In Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional (p. 80). Bandung: Graha Ilmu.
Latief, A., & Jamaan, A. (2013). Konflik di Republik Demokratik Kongo. Efektifitas United Nations Mission Organization in The Democratic of The Congo.
Mansbach, R. W. (2012). Pengantar Politik Global. Nusamedia
Miall, H. (1998). Contemporary Conflict Resolution. UK: Cambridge Politics Press.
Newman, E., Paris, R., & Richmond, O. P. (2009). New Perspectives on Liberal Peacebuilding. New York: United Nation University Press.
Plano, J. C., & Olton, R. (2011). Kamus Hubungan Internasional. Bandung.
Schilling, K. (2012). Peacebuilding and Conflict Transformation: A Source Book. Cameroon: Youth Department of The Presbyterian.
Sukma, R. (2009). Peacebuilding: Arti Penting dan Tujuan. Jakarta: FGD Propatria.
Wirawan. (2009). Konflik dan Managemen Konflik. Jakarta Selatan: Salemba Humanika.
Jurnal
Alger, C. F. (2011). Peace Studies as Transdiciplinary Project. Reading Bricks Foundation in Peace and Conflict Studies.
Bustin, E. (2016). Rememberence of Sins Past: Unraveling the Murder of Patrice Lumumba. ORF Issue Brief.
109 | JURNAL TRANSFORMASI GLOBAL VOL 4 NO 2
109
Conley, M. (2004). UNESCO and Education for Cultureof Peace. A Transdiciplinary Approach Education and Peace, 11-14.
Firlianita, A. (2014). Peacemaking, Peacekeeping, Peacebuilding, dan Peacesettlement.
Morton, B. (2015). An Overview of International NGOs in Development Cooperation. UNDP : Working with Civil Society in Foreign Aid.
Mostashari, A. (2005). An Introduction to Non Governmental Organization.
Rivera, J. D. (2009). Handbook on Building Culture of Peace. 2.
Smith, A., & Ellison, C. S. (2012). Youth, Education, and Peacebuilding. 10.
Tamsyah, I. (2014, 11 11). Aktor Baru dalam Hubungan Internasional: International Non Governmental Organization (INGOs).
Sumber Internet
Adams, D. (2005, 12). Definition of Culture of Peace. Retrieved from http://www.culture-of-peace.info/copoj/definition.html
advocatesforyouth.org. (2008). The Development of The Global Youth Agenda. Retrieved from Advocates For Youth: http://www.advocatesforyouth.org/publications/publications-a-z/455- youth-and-the-state-of-the-world
amnesty.org. (2017). Democratic Republic of The Congo 2016/2017. Retrieved from https://www.amnesty.org/en/countries/africa/democratic-republic-of- the-congo/report-democratic-republic-of-the-congo/
ayakumar, K. (2016). Conflict in The Republic Democratic of Congo. Retrieved from http://www.transconflict.com/gcct/gcct-members/africa/middle- africa/democratic-republic-of-congo/conflict-in-drc/
bbc.com. (2012, 11 20). Q&A DR Congo Conflict. Retrieved from http://www.bbc.com/news/world-africa-11108589
bbc.com. (2017, Juli 13). DR Congo Country Profile. Retrieved from http://www.bbc.com/news/world-africa-13283212