STRATEGI REVOLUSI KIA SEBAGAI UPAYA PENURUNAN AKI & AKB MELALUI PROGRAM SISTER HOSPITAL PROVINSI NTT Disampaikan oleh : Dr. Stefanus Bria Seran, MPH Kadinkes Prov. NTT Pada acara Lunsh Seminar : Percepatan MDG4 dan MDG5 dengan Memperkuat Tindakan Prevemtif dan Kuratif secara Sinergis Jakarta, 13 April 2011 1
136
Embed
STRATEGI REVOLUSI KIA SEBAGAI UPAYA PENURUNAN AKI …...Imunisasi) § Goal 5 : Meningkatnya kesehatan ibu § Goal 6 : Memerangi HIV/AIDS, Malaria serta penyakit menular lainnya §
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STRATEGI REVOLUSI KIA SEBAGAI UPAYA PENURUNAN AKI & AKB
MELALUI PROGRAM SISTER HOSPITAL PROVINSI NTT
Disampaikan oleh :
Dr. Stefanus Bria Seran, MPH
Kadinkes Prov. NTT
Pada acara Lunsh Seminar : Percepatan MDG4 dan MDG5 dengan Memperkuat Tindakan
Prevemtif dan Kuratif secara Sinergis
Jakarta, 13 April 2011
1
SALAM DAMAI
&SALAM SEJAHTERA
2
Ø Letak Geografis :8 0-120 LS dan 1180-1250 BT
Ø Jumlah Pulau : 566 buah (besar dan kecil)
Ø Iklim :8 bulan (kemarau/kering) dan4 bulan (hujan/basah)
Ø Luas Wilayah :± 47.349,9 km2 Daratan dan± 200.000 km2 Lautan
ØJumlah Penduduk:4.679.316 orang Jiwa (BPS NTT 2010)
Wilayah administratif : ± Kabupaten : 20 dan 1 kota ± Kecamatan : 285 buah± Desa / Kel. : 2.769 buah
Ø Pulau yang bernama : 246 buah
Ø Pulau yang berpenghuni : 43 buah
Kadinkes NTT3
MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs)Goals ,1,4,5,6 dan 7
4Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur
Terdiri dari 8 goal/tujuan, 18 target dan 48 indikator untukkurun waktu 1990-2015
§ Goal 1 : Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan§ Goal 2 : Mencapai pendidikan dasar untuk semua§ Goal 3 : Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan§ Goal 4 : Menurunkan angka kematian anak (P2P :
Imunisasi)§ Goal 5 : Meningkatnya kesehatan ibu§ Goal 6 : Memerangi HIV/AIDS, Malaria serta penyakit
menular lainnya§ Goal 7 : Menjamin kelestarian Lingkungan§ Goal 8 : Membangun kemitraan global untuk pembangunan
Millenium Development Goals (MDGs)
5
Poverty & Hunger
EDUCATION
GENDER
CHLD HEALTH
Maternal Health
Comm. Diseases
ENVIRONMENT
PARTNERSHIP
8 Tujuan
--Meningkatnya UHH menjadi
72,0 thn
34 per 1000 KH
Menurunnya AKB menjadi 24 per 1000
KH
23 per 1000 KH
228 per 100.000
KH
Menurunnya AKI menjadi 118 per
100.000 kh102 per
100.000 KH
18,4% pada anak
balita
Menurunnya prevalensi gizi-
kurang pada anak balita
menjadi 15%.
<15%
RPJMN 2010 – 2014PEPRES No: 5/2010
CAPAIAN 2007 MDG 2015MDGs 2015
6
7
1. Pemantapan kualitas pendidikan2. PEMBANGUNAN KESEHATAN3. Pembangunan Ekonomi4. Pembangunan infrastruktur5. Pembenahan sistem hukum(daerah) dan keadilan6. Konsolidasi tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup7. Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran
Perempuan, Kesejahteraan Anak dan Partisipasi Pemuda8. Agenda khusus meliputi : Penanggulangan
Kemiskinan,pembangunan daerah perbatasan,pembangunandaerah kepulauan,daerah terpencil dan penanggulanganbencana
PRIORITAS PEMBANGUNAN
DI PROVINSI NTT 2008-2013
Kadinkes NTT
8
MASALAH KESEHATAN IBU
DAN ANAK DI NTT
Kadinkes NTT
9
46.1
43.4
36.538.2
4.1 3.7
1.2 1.30.6
3.7
0.5 0.9
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Anak I Anak Akhir
Bidan
Dokter
Nakes Lain
Famili
Lain-lain
Kadinkes NTT
10
0
20
40
60
8077.7
6.7 6.9 6.5 3.5 3 2.2
Prosentase Tempat Persalinan di NTT (Riskesdas 2007)
Kadinkes NTT
143
26
28
2
47Perdarahan
Hipertensi dalam kehamilanInfeksi
Abortus
Partus Lama
Lain-lain
PENYEBAB KEMATIAN IBU DI PROVINSI NTT TAHUN 2010 (TOTAL KEMATIAN : 246)
SUMBER DATA : BIDANG KESMAS FEBRUARI 2011
11
240
3240
47
3
239
BBLR
Asfiksia
Tetanus
Infeksi
Masalah laktasi
Lain-lain
PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL DI PROVINSI NTT TAHUN 2010 (TOTAL KEMATIAN : 853)
SUMBER DATA : BIDANG KESMAS FEBRUARI 2011
12
Jumlah Kematian Bayi, Ibu dan Balitadi Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2005 – 2009
Upaya yang sungguh-sungguh untukpercepatan penurunan kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir dengan cara-cara yang luar biasa (Pergub NTT No. 42 Tahun2009, Bab I, Pasal 1 ayat 4)
Kadinkes NTT
41
Kematian Ibu di NTT Surkesnas 2004 dan SDKI 2007 per 100.000 KH
Penurunan Angka Kematian Ibu:
• NTT : 554 – 306 = 248
• Nas : 307 – 228 = 79
0
100
200
300
400
500
600
Surkesnas 2004 SDKI 2007
554
306307228
AKI NTT AKI NAS
Kenapa harus Revolusi???
Kadinkes NTT
KENAPA HARUS REVOLUSI ???
0
10
20
30
40
50
60
70
Surkesnas 2004 SDKI 2007
52
34
6257
AKB Nasional AKB NTT Kematian Bayi di NTT Surkesnas 2004 dan SDKI 2007 per 1000 KH
Penurunan Angka Kematian Bayi:• NTT : 62 – 57 = 5• Nas : 52 – 34 = 18
42Kadinkes NTT
43
SEMUA IBU MELAHIRKAN
DI FASILITAS KESEHATAN
YANG MEMADAI
Definisi Operasional
Kadinkes NTT
Kadinkes NTT
Perbekalan Kesehatan
& Siap 24 Jam
6. Budgeting& Finance
2. Peralatan
Fasilitas Kesehatan
Yang Memadai&
SIAP 24 JAM
1. SDM(Jumlah, Jenis
Kualitas/Kompetensi)
44. Bangunan
5. Sistem
Rumah Tunggu
Rumah Petugas
3. Perbekalan Kesehatan
RS/FASILITAS KESEHATAN YANG MEMADAI MEMILIKI 6 ELEMEN
44
Motto Revolusi KIA
R-KIA NTT 2009 45Kadinkes NTT
Datang satu pulang dualebih juga boleh, tidakboleh satu apalagi nol
45
46
ALUR PELAYANAN
Masyarakat/Desa/Poskesdes
Posyanduà ANC
Puskesmas (PONED) à
ANC àMelahirkan
Rumah Sakit(PONEK) à ANCàMelahirkan
Polindes / Pustu à
ANC
Pelayanan Obstetry dan Neonatal Emergency Dasar
Pelayanan Obstetry dan Neonatal Emergency Komprehensif
Kadinkes NTT
Rumah Tunggu
Rumah Tunggu
Rumah Petugas
KRITERIA FASILITAS KESEHATAN YANG MEMADAI UNTUK PUSKEMAS DI NTT DALAM RANGKA PELAKSANAAN REVOLUSI
KIA DARI ASPEK SDM
JENIS JUMLAH KOMPETENSI
Bidan 5Sudah dilatih APN (termasuk
BBLR, PI, Asphixia), PPGDON, PONED
Perawat 5 Sudah dilatih PONED, BBLR, PI, PPGD/BCLS, Asphixia
TenagaKesehatan
lainnya
Masing-masing
1Sesuai Kompetensi
47
Kadinkes NTT
…lanjut
Rumah SakitàPONEK
48
Kadinkes NTT
Indikator Keberhasilan
1. Indikator Keberhasilan Antara:– Jumlah fasilitas kesehatan yang memadai
– Pembuatan Peraturan-peraturan yang memayungi
– Jumlah Ibu Hamil yang melahirkan di fasilitas kesehatan
2. Indikator Keberhasilan Akhir:– Penurunan kematian bayi dan ibu melahirkan sesuai
dengan target yang ditetapkan àminimal sama dengan Nasional atau lebih rendah dari Nasional
49Kadinkes NTT
Target Indikator Keberhasilan Antara & Akhir
No Indikator 2009 2010 2011 2012 2013
1. Fasilitaskesehatanmemadai
Visitasifasilitaskesehatan
Hasil sudahditetapkan
100%
2. Regulasi(Peraturan-peraturan)
Prov: Pergub42/2009
Perbup/ Perwalkota
3. Jumlah Ibubersalin difasilitaskesehatan
20.7% 50% 60% 70% 80%
4. AKI 306 227 197 176 1535. AKB 57 42 37 32 27
50Kadinkes NTT
Lagu Revolusi KIACipt. Joko X Coreira/Robert Ujan
Lirik lagu: Dr. Stefanus Bria Seran, MPH; Drg. Iien/ Melkhi OlaVokal: Sonya Ola/ Studio: Calvin Record
51Kadinkes NTT
Lagu REVOLUSI KIASedari dulu hingga sekarang
Banyak Ibu hamil dan bayi meninggal
Sebenarnya tak perlu terjadi
Kalau kita mau slamatkan mereka
Ada cara mudah bagi kita semua
Antarkan Ibu hamil untuk melahirkanKe fasilitas kesehatan memadai
• RS yang besar dan kuat menolong RS yang lemah• Pemberian pelayanan PONEK 24 jam • Perubahan sistem dan management melalui strategi
pendampingan (pendampingan di bidang manajemen, SDM, sarana prasarana termasuk alat dan obat, dan budaya kerja).
• Pelatihan In House Training RS dan Puskesmas untuk pengembangan capacity building baik di RS maupun Puskesmas
• Penguatan sistem rujukan• Mendorong pemerintah daerah kabupaten untuk investasi
SDM Kesehatan, terutama dokter spesialis.
58Kadinkes NTT
PARA PELAKU SH PROV. NTT
• Kemenkes RI
• PHO NTT
• AIP-MNH
• UGM
• RS Mitra A
• Pemda Kab
• RS Mitra B
59
PERAN & FUNGSI PARA PELAKU PROG SH PROV. NTT
I. KEGIATAN KONTRAK TENAGA KLINIK
• Kementrian Kesehatan
– Memberikan kebijakan yang mendukung kegiatan ini
– Melakukan monitoring dan evaluasi
• Dinas Kesehatan Propinsi NTT
– Membangun komitmen seluruh pemangku kepentingan.
– Melakukan proses persiapan, pelaksanaan, dan monitoring-evaluasi.
– Melakukan Bimbingan Teknis
• Dinas Kesehatan Kabupaten– Pengawasan mutu pelayanan kesehatan
– Menyediakan perijinan tenaga kesehatan RS mitra yang bekerja diwilayahnya
60
• 4.RSUD Kabupaten di NTT dan Pemerintah Daerah » Bertindak sebagai pelaku pelayanan dalam hubungan
kontraktual dengan Rumah Sakit Mitra.
» Mengawasi kinerja SDM yang dikontrak secara tidak langsung, untuk ditindaklanjuti oleh RS Mitra.
» Menyediakan fasilitas pendukung dan obat sesuai formularium Jamkesmas dan bahan habis pakai yang diperlukan.
» Menyediakan dana pendamping untuk manajemen kegiatan
61
– Pemerintah Daerah
» Menyiapkan insentif untuk tenaga spesialis
» Menyediakan dana investasi untuk pengembangan RS PONEK.
» Menjamin terlaksananya pembayaran jasa medik yang berasal dari Jamkesmas, Jamkesda (kalau ada), dan perusahaan asuransi kesehatan sesuai prosedur yang ditetapkan.
» Memastikan keamanan kerja tim RS Mitra
62
• Kemitraan Australia-Indonesia (APMNH) – Kemitraan Australia Indonesia untuk Kesehatan Ibu dan Bayi
baru Lahir
» Sebagai donor agency
» Sebagai Technical Assistance mendukung Monitoring dan Evaluasi, dan bimbingan teknis
63
• RS Mitra – Rumah Sakit Mitra
» Bertindak sebagai agent (provider penyedia SDM Kesehatan) dalam hubungan kontraktual dengan RSUD (setelah melakukan kegiatan pendahuluan oleh Tim Advance untuk memulai kegiatan pelayanan klinik).
» Menyiapkan tenaga yang dikirim dalam kompetensi teknis klinis dan kemampuan berinteraksi sosial dan budaya di masyarakat setempat.
» Merekrut, mengelola dan membayar SDM Kesehatan yang diperbantukan ke NTT
» Bertanggung jawab terhadap kinerja perorangan dan tim yang dikirim sesuai dengan kontrak kerja
64
– SDM Kesehatan dari RS Mitra
» Memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk penanganan kegawatdaruratan kebidanan.
» Memberikan pelatihan dan bimbingan teknis bagi staf RS khususnya yang terkait dengan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
» Memberikan pelatihan bagi staf Puskesmas sesuai dengan keahlian teknisnya untuk meningkatkan mutu rujukan kesehatan ibu dan anak
65
– Konsultan Perencana
» Persiapan
• Membantu Dinas Kesehatan Propinsi NTT untukmenyiapkan Grand Design pengembangan SDM KIA(Kegiatan contracting pelayanan klinik RS, kegiatanpendidikan dokter umum menjadi spesialis, kegiatanresiden).
• Menyiapkan kerangka evaluasi keberhasilan proyek: (1. Pelayanan KIA PONEK; 2. Kegiatan oleh tim mitrauntuk pengembangan sistem PONEK di RSD; dan (3) pelatihan untuk puskesmas dalam hal pelayanan).
66
• Menyiapkan berbagai manual untuk manajemenproyek pengembangan SDM KIA (manual bagiPropinsi, manual bagi Dinas Kesehatan Kab, manual bagi RS Mitra).
• Membantu Dinas Kesehatan Propinsi NTT untukstruktur organisasi proyek.
• Membantu Dinas Kesehatan Propinsi NTT untukmencari RS mitra
67
» Pelatihan Rumahsakit-rumahsakit mitra
• Pelatihan untuk menjadi mitra dalam hal aspekmanajemen sistem
• Pelatihan untuk menjadi fasilitator dantrainer, termasuk pelatihan team-leader
• Pelatihan Standar Operating Procedure untuk KIA diRSD dalam kerangka PONEK. Akan menggunakanmodul yang dipergunakan untuk pelatihan di NTT. (Dilakukan oleh P2KT Surabaya dan KementrianKesehatan dengan menggunakan standar nasional)
» Menyusun form monitoring: (1) mingguan melaluiinternet; dan (2) di tempat (site monitoring) dalambentuk Bottle-neck analysis
68
– Konsultan Untuk Monitoring dan Evaluation
» Membantu Dinas Kesehatan Propinsidan Dinkes Kabupaten Kota melakukan monitoring kegiatan dan evaluasi di berbagai RS
» Mengusulkan perbaikan-perbaikan sistem.
» Melakukan kegiatan ME bekerjasama dengan Universitas Nusa Cendana
» Melakukan verifikasi terhadap kegiatan RS Mitra di RSD. Hasil verikasi diberikan ke AIPMNH untuk proses pembayaran ke RS Mitra
69
– KEGIATAN PENDIDIKAN SPESIALIS• Kementrian Kesehatan
– Memberikan kebijakan yang mendukung kegiatan ini
– Melakukan monitoring dan evaluasi
– Mendanai pendidikan residen (APBN)
• Dinas Kesehatan Propinsi– Melakukan Bimbingan Teknis
– Menyediakan dana pendidikan (share dengan Kabupaten)
– Melakukan ME
70
• Pemerintah Daerah Kabupaten – Menyediakan dana untuk pendidikan
• Dinas Kesehatan RSD Kabupaten– menyediakan tenaga untuk dididik
– menyiapkan fasilitas bekerja
• Universitas Mitramenyediakan tempat untuk belajar bagi dokter umum dari NTT dengan penanganan khusus
• Pelayanan Kesehatan di RSUD :– Pertolongan Persalinan
– Operasi
– Tindakan Medis Lainnya.
• Penataan system pelayanan di RSUD.– Response Time
– SOP
– Standard Pelayanan
– Medical report.
– Morning report.
– Presentasi kasus.
89
• Peningkatan Kapasitas Nakes.– In houses training.
– Bed Teaching.
– Pelatihan-pelatihan.
– Pendidikan.
– Dll.
• Perubahan Budaya Kerja.– Waiting Time
– Response Time
– Dll.
• Adanya kesadaran pemilik RS untuk berubah.
• Adanya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
• Adanya perhatian yang meningkat dari pemda.
90
Capacity building
91
Perubahan aktivitas dan fungsi rumah sakit, puskesmas dan perubahan pandangan
masyarakat tentang pelayanan yang disediakan
• Perubahan aktivitas dan fungsi (ada tenaga spesialis):
• Jumlah pasien meningkat sehingga aktivitas bertambah
• Sebagai pusat rujukan persalinan
92
Budaya kerja
• Bertambahnya kepercayaan diri
• Operan jaga semakin baik
• Pencatatan administrasi lebih tertib
• Antusias dengan pembelajaran
93
Capacity building
• Banyak pembelajaran yang telah dilakukan rumahsakit mitra: penyegaran, beside teaching, on the job training
• Minat mengikuti capacity building medis danparamedis sudah baik sejak awal kegiatan sister hospital, motivasi belajar tinggi
• Pengetahuan dan ketrampilan medis dan paramedismeningkat :SC dengan pendampingan (dokter), USG emergensi (bidan), resusitasi
• Antusias dengan rencana magang di RS mitra.
94
Pandangan masyarakat
• Keberadaan dokter spesialis meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan (RS). Ketika tidak ada tenaga spesialis jumlah kunjungan berkurang
95
6 BULAN PERJALANANSISTER HOSPITAL PROV. NTT
DALAM GAMBAR
96
97
Ruang observasi pasien preeklamsia di kamar bersalin
Pojok resusitasi bayi di kamar bersalin
PENATAAN RUANG, ALAT SERTA OBAT2AN
98
PELAYANAN
99
CAPACITY BUILDING RS & PUSKESMAS
100
PENANDATANGANAN PKS
101
PRESENTASI RKIA- SH DI SETIAP KESEMPATAN
102
PERTEMUAN2 SH PROV. NTT
103
104
KUNJUNGAN DPRD PROV NTT KE RSUD DR. SOETOMO
105
PERTEMUAN MONEV SH DI KAB. FLOTIM
106
2H2 Centre di Kab. FLOTIM
107
2H2 CENTRE DI KAB. FLOTIM
108
MONEV SH DI KAB. NGADA
109
PERTEMUAN SH PROV NTT
110
TIM DR. SARDJITO
111
112
KUNJUNGAN KE RSUD DR. SYAIFUL ANWAR
113
Contoh Capacity Building
Pelatihan-pelatihan:– General Emergency Life
Support (GELS). Dua angkatan masing-masing 30 orang. Peserta dari RS, bidan, perawat dan puskesmas
– Manajemen bayi baru lahir
114
Pengembangan Sistem
- Pembenahan manajemen rumahsakit
- Pembentukan tim PONEK
115
Kegiatan Pengembangan Sistem
Membina keharmonisan dengan RS mitra (lomba kebersihan antar ruangan, lomba tari poco-poco)
116
Manfaat: Bantuan Peralatan dan Obat-obatan dari RSUP dr. Soetomo
• Tabung Oksigen
• Emergency kit
117
PENANDATANGAN MoU PEMDA TTS DENGAN RSUD DR SOETOMO & FK UNAIR
118
PENDIDIKAN DSPDALAM PROG SISTER HOSPITAL NTT
NO KAB OBGYN ANAK ANESTHESI
LL JLH
1 TTS 1
2 FLOTIM 3 1
3 LEMBATA
4 ENDE 1 1 (sdg test di FK Unud))
1 (prosespendaftaran)
5 NGADA
6 SUMBA BARAT
TOTAL
119
CAPAIAN RKIA HINGGA SAAT INI DI TINGKAT PROVINSI
1. Telah diterbitkan Pergub Nomor 42 Tahun 2009 tentang Revolusi KIA
2. Penyusunan dan pencetakan lembar balik Revolusi KIA 3. Penyusunan dan pencetakan Buku Pedoman (Juklak-Juknis)
Revolusi KIA4. Pengembangan prototype/model Puskesmas dan Rumah Tunggu à Buku Pedoman
5. Pewartaan tentang Revolusi KIA melalui koran lokal Provinsi àsaat ini sedang dilakukan pengembangan instrumen evaluasi kegiatan ini (oleh pihak ketiga Undana à objektifitas)
6. Pembukaan program khusus D-3 Kebidanan dan keperawatan di kabupaten se-NTT
7. Pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan/ medis
120Kadinkes NTT
…lanjutan
8. Advocacy dan sosialisasi kepada para pengambil keputusan dan jajaran kesehatan di kabupaten/kota
9. Sosialisasi Revolusi KIA kepada sasaran dari berbagai instansi/ organisasi/ kelompok masyarakat pada setiap kegiatan baik formal maupun informal
10. Penetapan standar Fasilitas Kesehatan yang Memadai11. Launching Lagu Revolusi KIA NTT12. Penetapan indikator keberhasilan Revolusi KIA NTT13. Perencanaan program fokus Revolusi KIA (sejak 2009)14. Pengembangan pemenuhan tenaga klinis pada rumah sakit
melalui pendekatan “Sister Hospitals” (difasilitasi oleh UGM Yogyakarta/ Prof. Dr. Laksono Trisnantoro, MPH.)
121Kadinkes NTT
LANJUTAN
• Pantauan Kegiatan Dukungan AIPMNH di 14 Kab/Kota oleh anggota Komisi D DPRD Provinsi NTT
122
DOKUMEN PROFIL KESEHATAN & RENSTRA DINKES PROV. NTT 2009-2013 MENJADI ACUAN DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DI PROV.
NTT
123Kadinkes NTT
1. Pergub No. 42 Tahun 2009 tentang Revolusi KIA NTT2. Buku Lembar Balik Revolusi KIA3. Pedoman/Juklak-Juknis Revolusi KIA4. Pedoman Prototype Puskesmas dan Rumah Tunggu Prov. NTT
124Kadinkes NTT
1
4
2
3
125Kadinkes NTT
126
“Semua Pihak HarusDukung”
Program Revolusi KIA inimengimplementasikanvisi dan misi kamiGubernur dan WakilGubernur NTT periodetahun 2008-2013 untukbidang kesehatan. Kamifokus pada upayapenurunan kematianibu/bayi baru lahir melaluistrategi revolusiKIA, dimana semuapersalinan harusdilakukan d fasilitaskesehatan yang memadai.
(Gubernur NTT, Drs. FransLebu Raya)
“Dukung dengan Regulasi”
Program ini merupakan wujudperhatian pemerintah
terhadap hak-hak rakyatterutama hak wanita dan
anak, agar dilaksanakan secaraterencana, konsisten,