TESIS – TI 142307 STRATEGI RATIONING PADA SITUASI RASIO DEMAND TERHADAP SUPPLY BERFLUKTUASI EVI NURHAYANI 2511203205 DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., CSCP Dr.Eng. Erwin Widodo, ST., M.Eng PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN RANTAI PASOK JURUSAN TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TESIS – TI 142307
STRATEGI RATIONING PADA SITUASI RASIO DEMAND TERHADAP SUPPLY BERFLUKTUASI EVI NURHAYANI 2511203205 DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., CSCP Dr.Eng. Erwin Widodo, ST., M.Eng PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN LOGISTIK DAN RANTAI PASOK JURUSAN TEKNIK INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015
TESIS – TI 142307
RATIONING STRATEGIES ON THE SITUATION FLUCTUATING DEMAND TO SUPPLY RATIO EVI NURHAYANI 2511203205 SUPERVISOR Prof. Dr. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., CSCP Dr.Eng. Erwin Widodo, ST., M.Eng MASTER PROGRAM LOGISTICS AND SUPPLY CHAIN MANAGEMENT AREA DEPARTEMENT OF INDUSTRIAL ENGINEERING FACULTY OF TECHNOLOGY INDUSTRY SEPULUH NOPEMBER INSTITUTE OF TECHNOLOGY SURABAYA 2015
ix
STRATEGI RATIONING PADA SITUASI RASIO DEMAND TERHADAP SUPPLY BERFLUKTUASI
Nama Mahasiswa : Evi Nurhayani NRP : 2511 203 205
Pembimbing : Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph.D., CSCP Co-Pembimbing : Dr.Eng. Erwin Widodo, ST., M.Eng
ABSTRAK Pada keadaan aktual, kuantitas demand dan supply pemenuhannya seringkali berubah-ubah. Hal tersebut menimbulkan fluktuasi rasio demand terhadap supply. Pada kondisi dimana demand lebih besar daripada supply, perusahaan yang memiliki beberapa kelas pelanggan dihadapkan pada masalah yang disebut rationing. Aktivitas utama rationing adalah perlakuan alokasi permintaan dan service level yang berbeda-beda pada masing-masing kelas pelanggan sesuai dengan tingkat prioritasnya. Pertimbangan atau kriteria didalam melakukan kebijakan rationing umumnya adalah faktor kepentingan, karakteristik dan nilai strategis yang berbeda-beda, hal ini menyebabkan rationing perlu dilakukan guna meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Dalam tesis ini disusun tiga skenario implementasi rationing pada sistem persediaan continuous-review (Q, r). Pada tiga skenario terdapat dua kelas pelanggan dengan karakteristik demand yang berfluktuasi. Pada skenario pertama akan diberikan service level pada kelas pelanggan berdasarkan partiality rationing strategy, skenario kedua berdasarkan weighted rationing strategy, dan yang ketiga berdasarkan static rationing strategy. Ketiga skenario kemudian akan diimplementasikan berdasarkan pertimbangan dua aspek yaitu aspek kepentingan perusahaan dan kepentingan pelanggan. Tiga skenario diatas diukur dan dievaluasi berdasarkan dua kriteria yakni service level dan total profit.
Kata kunci: Kelas pelanggan, rationing, total profit, service level.
x
(Halaman ini sengaja dikosongkan)
xi
RATIONING STRATEGIES ON THE SITUATION FLUCTUATING DEMAND TO SUPPLY RATIO
Name : Evi Nurhayani NRP : 2511 203 205 Supervisor : Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph.D., CSCP
Co-Supervisor : Dr.Eng. Erwin Widodo, ST., M.Eng
ABSTRACT
In actual situation, the quantity of demand and supply fulfillment often changes. This causes the ratio of demand to supply fluctuates. In conditions when demand is greater than supply, the company that has some classes of customers are encounters a problem called rationing. The main activity of rationing is to allocate the supply and service level differentiation on each customer according to its priority level. Considerations or criteria in making rationing policy generally are factors of interest, the characteristics and value of different strategic, this situation indicates is necessary to be done to improve company profitability.
In this thesis three scenarios in inventory rationing of continuous
review (Q,r) are proposed. There are two demand classes with fluctuated demand characteristic on those three screnarios. In the first scenario, service level allocated to demand classes based on partiality rationing strategy, the second scenario is based on weighted rationing strategy, and the third scenario is based on static rationing strategy. Those three scenarios then implemented based on the consideration of two aspects namely company or industry and customers needs and assessed based on two criteria namely service level and total profit. Key words: Demand classes, rationing, service level, total profit.
xiii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur pada Allah SWT yang telah memberikan limpahan berkah
sehingga atas ijin-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul “Strategi
Rationing Pada Situasi Rasio Demand terhadap Supply Berfluktuasi”. Selama pengerjaan
tesis ini, penulis mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orang tua penulis Bapak Abdul Fatah dan Ibu Aisyah yang selalu mendukung dan
menyertakan doanya dalam setiap langkah dan aktivitas penulis, adik-adik penulis yang
banyak sekali memberikan dukungan dalam banyak hal.
2. Sahabat dan suami Bapak Edy Nurbiyanto untuk selalu berada di sisi penulis dan selalu
memberikan dukungan moril maupun doa, serta ananda Athar yang selalu memberikan
kekuatan dan menjadi sumber motivasi terselesaikannya tesis ini.
3. Bapak Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph.D., CSCP dan Bapak Dr. Eng. Erwin
Widodo, ST., M.Eng selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, nasehat,
masukan maupun motivasi positif dalam usaha menyelesaikan tesis ini, serta atas
kesabaran membimbing selama proses pengerjaan tesis ini.
4. Bapak dosen penguji seminar proposal dan sidang tesis, Prof. Dr. Iwan Vanany, ST., MT,
Bapak Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M. Eng dan Bapak Nurhadi Siswanto, ST,
MSIE, Ph.D., yang telah memberikan arahan, saran dan perbaikan pada tesis ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen pengajar Jurusan Teknik Industri ITS.
6. Seluruh staf dan karyawan Sekretariat Program Studi Pascasarjana Jurusan Teknik
Industri ITS atas bantuan dan kerjasamanya dalam menyediakan informasi pelaksanaan
kegiatan akademik di Teknik Industri serta memberikan kemudahan dan kelancaran
2 Tabel 2.1 Gap dan Posisi penelitian terhadap studi-studi terdahulu ....................................... 16
Tabel 2.2 Posisi variable penelitian terhadap penelitian terdahulu ......................................... 19
Tabel 5.1 Kriteria penilaian dengan kondisi 1/=0.1, Mean = 10.000 , stdev 1% ............. 35
Tabel 5.2 kriteria penilaian dengan kondisi 1/=0.1, Mean = 10.000 dengan stdev:1% pada partiality rationing strategy ........................................................................................... 36
Tabel 5.3 Kriteria penilaian dengan kondisi 1/=0.1, Mean = 10.000 dengan stdev:1% , pada weighted rationing strategy ............................................................................................ 36
Tabel 5.4 Kriteria penilaian dengan kondisi 1/=0.1, Mean = 10.000 dengan stdev:1% , pada static rationing strategy ................................................................................................ 36
Tabel 5.5 Kriteria penilaian service level dengan beberapa kondisi 1/, stdev:1% .............. 37
Tabel 5.6 Kriteria penilaian total profit dengan beberapa kondisi 1/, stdev:1% ................ 37
Tabel 5.7 Respon pelanggan untuk ketiga skenario ................................................................ 37
Tabel 5.8 kriteria penilaian total revenue dengan kondisi respon pelanggan 1 (r1), respon pelanggan 2 (r4) ...................................................................................................................... 38
Tabel 5.9 Kriteria penilaian total profit dengan kondisi respon pelanggan 1 (r1), respon pelanggan 2 (r4) ...................................................................................................................... 38
Tabel 5.10 kriteria penilaian service level dengan kondisi penalty cost yang berbeda (a) ..... 39
Tabel 5.11 Kriteria penilaian service level kondisi penalty cost berbeda (b), p1=0.9 ........... 39
Tabel 5.12 Nilai fill rate pada p1=1/=0.1, fluktuasi 1% .................................................... 40
Tabel 5.13 Nilai fill rate pada p1=1/=0.5, fluktuasi 1% .................................................... 40
Tabel 5.14 Nilai fill rate pada p1=1/=0.9, fluktuasi 1% .................................................... 40
Tabel 5.15 Nilai total revenue pada (PC1,PC2)= (3,2), fluktuasi 1%, tanpa mempertimbangkan respon pelanggan ................................................................................... 41
Tabel 5.16 Nilai total revenue pada (PC1,PC2)= (3,2), fluktuasi 1%, kedua pelanggan memiliki respon pelanggan r1 ................................................................................................. 41
Tabel 5.17 Nilai total revenue pada (PC1,PC2)= (3,2), fluktuasi 1%, pelanggan 1 memiliki respon toleransi r1, pelanggan 2 memiliki respon toleransi r4 ............................................... 41
xx
Tabel 5.18 Nilai total revenue pada (PC1,PC2)= (3,2), fluktuasi 1%, pelanggan 1 memiliki respon toleransi r4, pelanggan 2 memiliki respon toleransi r1 ............................................... 42
Tabel 5.19 Nilai total profit pada (PC1,PC2)= (3,2), fluktuasi 1%, tanpa mempertimbangkan respon pelanggan .................................................................................................................... 42
Tabel 5.20 Nilai total profit pada (PC1,PC2)= (3,2), fluktuasi 1%, kedua pelanggan memiliki respon pelanggan r1 ............................................................................................................... 42
Tabel 5.21 Nilai total profit pada (PC1,PC2)= (3,2), fluktuasi 1%, kedua pelanggan memiliki respon pelanggan r4 ............................................................................................................... 42
Tabel 5.22 Nilai total profit pada (PC1,PC2)= (3,2), fluktuasi 1%, pelanggan 1 memiliki respon toleransi r1, pelanggan 2 memiliki respon toleransi r4 ............................................... 43
Tabel 5.23 Nilai total profit pada (PC1,PC2)= (3,2), fluktuasi 1%, pelanggan 1 memiliki respon toleransi r4, pelanggan 2 memiliki respon toleransi r1 ............................................... 43
xvii
1 DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Continuous review policy (sumber: carson college of business, WSU) ............... 9
Gambar 2.2 Periodic review policy (sumber: carson college of business, WSU) .................... 9
Gambar 3.1 flowchart metodologi penelitian ......................................................................... 23
Gambar 4.1 Konfigurasi sistem yang diamati yaitu hubungan antara perusahaan tunggal dan n-kelas pelanggan dalam sistem rantai pasok sederhana .... Error! Bookmark not defined.25
Gambar 4.2 Tahapan percobaan yang disimulasikan pada skenario rationing pertama ........ 27
Gambar 4.3 Tahapan percobaan yang disimulasikan pada skenario rationing kedua ............ 30
Gambar 4.4 Tahapan percobaan uji eksperimen respon pelanggan pada skenario ................. 32
Gambar 6.1 Kriteria penilaian service level pada tiga rationing strategy pada fluktuasi 1% . 45
Gambar 6.2 Total revenue berdasarkan respon toleransi pelanggan terhadap alokasi pemenuhan .............................................................................................................................. 46
Gambar 6.3 Kriteria penilaian service level pada tiga rationing strategy pada fluktuasi 50%47
Gambar 6.4 Kriteria penilaian service level pada tiga rationing strategy pada fluktuasi 90%48
Gambar 6.5 Perubahan pemenuhan service level berdasarkan beberapa kondisi kondisi penalty cost pada p1=0.1 ........................................................................................................ 48
Gambar 6.6 Perubahan pemenuhan service level berdasarkan beberapa kondisi kondisi penalty cost pada p1=0.1 ........................................................................................................ 49
Gambar 6.7 Hasil output anova antara hubungan p1 dengan service level untuk p1=0.1 ...... 49
Gambar 6.8 Hasil output anova antara hubungan p1 dengan service level untuk p1=0.9 ...... 49
Gambar 6.9 Hasil output anova antara hubungan p1 dengan service level yang diperoleh kelas pelanggan 1 dan kelas pelanggan 2 ............................................................................... 50
Gambar 6.10 Kriteria penilaian total profit pada tiga rationing strategy pada fluktuasi 1% .. 51
Gambar 6.11 Performansi pemenuhan demand oleh partiality dan weighted rationing strategy ................................................................................................................................................ 52
Gambar 6.12 Kriteria penilaian total profit ketiga rationing strategy pada fluktuasi 50% ..... 53
Gambar 6.13 Kriteria penilaian total profit ketiga rationing strategy pada fluktuasi 90% ..... 53
Gambar 6.14 Performansi total profit ketiga skenario dengan respon kelas pelanggan 1 (r1), respon kelas pelanggan 2 (r4) ................................................................................................. 54
xviii
Gambar 6.15 Performansi total pada partiality dan weighted rationing strategy dengan respon kelas pelanggan 1 (r1), respon kelas pelanggan 2 (r4) ........................................................... 55
Gambar 6.16 Performansi total profit ketiga skenario dengan respon kelas pelanggan 1 (r4), respon kelas pelanggan 2 (r1) ................................................................................................. 56
Gambar 6.17 Performansi total profit pada partiality dan weighted rationing strategy dengan respon kelas pelanggan 1 (r4), respon kelas pelanggan 2 (r1) ............................................... 56
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sebuah industri terdapat banyak pihak yang terlibat, diantaranya supplier, industri itu
sendiri, distributor, serta pihak lain yang terkait dengan kegiatan pra produksi maupun paska
produksi. Menurut Pujawan & Mahendrawathi (2010) jaringan perusahaan (seperti supplier, pabrik,
distributor, ritel, serta perusahaan pendukung seperti perusahaan logistik) tergabung dalam sebuah
rangkaian yang disebut rantai pasok dan rangkaian tersebut bekerja bersama-sama untuk
menciptakan dan mengantarkan suatu produk ke pemakai akhir. Dalam sebuah rantai pasok, yang di
sebut pelanggan tidak hanya berarti pembeli produk akhir saja melainkan pihak yang terletak pada
downstream suatu rantai pasok.
Pertumbuhan dunia industri dengan segala jenis bidang produksinya makin menuntut pelaku
untuk lebih memikirkan cara terbaik untuk bertahan dan memenangkan persaingan yang tak hanya
fokus terhadap harga, kualitas, pelayanan saja, tetapi juga pada strategi pemenuhan permintaan. Dan
pada saat ini, untuk mampu bertahan dan memenangkan pasar, yang seharusnya menjadi perhatian
utama dari pelaku industri adalah tidak hanya bagaimana strategi mendapatkan keuntungan yang
besar tetapi juga bagaimana mempertahankan service level kepada pelanggan (Hasan et al, 2014),
dimana setiap permintaan dari pelanggan harus selalu dipenuhi. Namun seiring dengan
perkembangannya sebuah industri seringkali dihadapkan oleh suatu masalah dimana pelanggan
yang dimilikinya memiliki kepentingan, karakteristik dan nilai strategis yang berbeda-beda sehingga
apabila supply yang dimiliki terbatas diperlukan service level yang berbeda pada masing-masing
pelanggan. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya tingkatan-tingkatan pelanggan (multiple
demand classess). Untuk menciptakan supply chain management yang efektif, perusahaan mungkin
harus membedakan service level untuk setiap pelanggan.
Salah satu hal yang memiliki peranan penting dalam mengelola rantai pasok dalam suatu
industri adalah pengelolaan persediaan. Persediaan yang dikelola dengan baik dapat memuaskan
permintaan pelanggan, membantu kelancaran rencana produksi, dan mengurangi biaya operasional,
bahkan kegagalan dalam mengatur anggaran biaya persediaan dapat menyebabkan konsekuensi
yang serius (Lee dan Wu, 2006).
2
Dalam metode pengelolaan persediaan tradisional, permintaan dianggap homogen dan sering
dipenuhi dengan prinsip FCFS (first-come-first-serve). Saat ini pelanggan sering diklasifikasikan ke
dalam kelompok yang berbeda, pelanggan yang diprioritaskan dan yang biasa, yang masing-masing
dianggap membawa nilai strategis yang berbeda untuk perusahaan. Saat ini banyak perusahaan
menyadari pentingnya kebutuhan untuk mengembangkan strategi yang akan memungkinkan mereka
untuk memberikan pelayanan yang berbeda untuk pelanggan yang berbeda (Teunter & Haneveld,
2008). Salah satu metode yang perusahaan lakukan dalam menangani masalah ini adalah melalui
rationing persediaan antara kelas pelanggan yang memiliki karakteristik dan nilai strategis berbeda.
Hal tersebut mampu memberikan kemampuan lebih untuk perusahaan dalam memenuhi permintaan
pelanggan. Kemampuan perusahaan untuk menentukan dan mengelola persediaan kapan dan berapa
kuantitas yang teralokasikan untuk pelanggan prioritas dan pelanggan biasa. Sehingga mampu
memberikan nilai ekonomi yang lebih tinggi untuk mengoptimalkan keuntungan.
Penerapan strategi rationing memberikan dampak positif pada pengelolaan persediaan jika
dibandingkan dengan metode konvensional first come first serve. Karena beberapa pelanggan
mempunyai profitability value yang berbeda terhadap perusahaan. Dengan mengoptimalkan
pengelolaan pemenuhan demand dari pelanggan berdasarkan tingkat profitabilitas yang dimiliki
masing-masing pelanggan,yaitu dengan strategi rationing, maka total profit yang bisa didapatkan
perusahaan juga akan semakin optimal. Menurut Fadiloglu & Bulut (2010a) dalam pengelolaan
sistem persediaan dengan beberapa kelas pelanggan, terdapat dua strategi umum pengelolaan, yaitu
yang pertama memisahkan persediaan untuk setiap kelas pelanggan yang berbeda, dan yang kedua
persediaan tersentralisasi untuk semua kelas pelanggan. Strategi yang kedua memungkinkan sistem
untuk mendapatkan manfaat risk pooling. Sedangkan strategi yang sama memang memberikan
perbedaan service level pada tiap kelas pelanggan, namun dengan strategi ini dibutuhkan safety
stock yang lebih banyak karena variabilitas demand lebih tinggi pada strategi ini.
Pada tesis ini dibahas mengenai bagaimana menentukan strategi rationing pada situasi rasio
demand terhadap supply berfluktuasi. Karena pada keadaan aktual, kedatangan permintaan
seringkali berubah, demikian juga supply dari perusahaan untuk memenuhi permintaan tersebut. Hal
tersebut menyebabkan rasio permintaan terhadap supply berfluktuasi. Pada kondisi demand lebih
kecil dari supply, semua kelas pelanggan akan mendapatkan pemenuhan demand sesuai
keinginannya, jika terdapat overstock maka hal tersebut akan membantu mengurangi kondisi lack of
stock pada periode berikutnya, atau menambah beban biaya penyimpanan persediaan jika periode
berikutnya juga mengalami overstock. Pada kondisi dimana demand lebih besar daripada supply,
3
perusahaan yang memiliki beberapa konsumen dihadapkan pada masalah rationing yang menuntut
adanya alokasi pemenuhan yang berbeda pada tiap pelanggan (sesuai dengan karakteristik dan
tingkat profitabilitasnya) untuk mengoptimalkan keuntungan perusahaan.
Penelitian ini memberikan asumsi adanya kedatangan kelas pelanggan pertama dan kedua
berdistribusi normal, dimana kelas pelanggan 1 memiliki prioritas lebih tinggi, kelas pelanggan 2
memiliki prioritas lebih rendah. Pada kondisi shortage, perusahaan akan dikenakan biaya penalty,
dimana biaya penalty untuk shortage dari kelas pelanggan pertama lebih besar dari biaya penalty
untuk shortage dari kelas pelanggan kedua. Peneliti membuat tiga skenario implementasi rationing
pada system inventory continuous-review (Q, r). Skenario pertama yang disebut partiality rationing
strategy, Skenario kedua disebut weighted rationing strategy, dan skenario ketiga disebut static
rationing strategy yang merupakan strategi yang di ajukan pada penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Fadiloglu dan Bulut (2010). Ketiga skenario dilakukan tanpa memperhitungkan
respon pelanggan akibat service level yang dialokasikan. Kemudian ketiga skenario yang disusun,
diterapkan dalam kondisi ketika terdapat respon pelanggan akibat alokasi yang diberikan
perusahaan, dengan kondisi tersebut akan diamati pada skenario yang mana yang memberikan titik
kesetimbangan antara memaksimumkan total profit dengan alokasi service level yang mampu
mempertahankan loyalitas pelanggan. Dengan demikian, penelitian ini dimaksudkan untuk
mengembangkan skenario dengan mempertimbangkan dua aspek yaitu dari sisi perusahaan dimana
menginginkan keuntungan optimal maupun dari sisi pelanggan yang memberikan respon terhadap
alokasi dari permintaan yang dilakukan. Tiga skenario akan dinilai oleh dua kriteria yakni service
level dan total profit.
Berkenaan dengan respon dari pelanggan, apabila dalam suatu situasi diterapkan kebijakan
rationing untuk kelas demand yang berbeda sehingga masing-masing kelas pelanggan mendapatkan
alokasi yang berbeda. Dengan situasi tersebut, tentu beberapa kelas pelanggan akan bereaksi secara
berbeda ketika diberikan pemenuhan permintaan secara parsial ataupun tidak sama sekali. Lebih
jauh ketika beberapa pelanggan yang memiliki prioritas rendah yang secara berkala dalam beberapa
periode mendapatkan service level yang rendah tentu nya akan mempengaruhi tingkat kepuasan
pelanggan dan secara otomatis memberikan perubahan pada tingkat loyalitas nya. Dengan demikian,
pada penelitian ini akan dipaparkan juga mengenai pengelolaan alokasi dan strategi rationing yang
tepat agar tetap bisa menjaga loyalitas pelanggan terutama yang memiliki prioritas lebih rendah.
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, disini dirumuskan masalah yang akan di teliti
yaitu bagaimana menentukan kebijakan rationing yang tepat apabila rasio demand terhadap supply
berfluktuasi.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan kebijakan rationing yang lebih tepat apabila rasio demand terhadap supply
berfluktuasi.
2. Membuat beberapa simulasi skenario rationing dan memilih diantara skenario tersebut
yang mana yang lebih menguntungkan yang memberikan total profit lebih besar.
3. Melihat kemungkinan perubahan demand tiap pelanggan per periode dan apakah terjadi
perubahan loyalitas pelanggan atau tidak (apakah kuantitas permintaan pelanggan berubah
atau bahkan berpindah ke produsen lain).
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Penelitian ini akan mengisi gap penelitian pada bidang rationing demand classes dalam
hal kondisi rasio demand dan supply yang berfluktuasi.
2. Menjadi referensi bagi praktisi supply chain dalam dunia nyata dalam hal melakukan
rationing pada kelas pelanggan yang memiliki prioritas yang berbeda.
3. Penelitian ini dapat menjadi rujukan penelitian-penelitian selanjutnya pada bidang
rationing demand classes. Dengan adanya penelitian ini, dapat dikembangkan dan di
implementasikan pula apabila terdapat sistem kontrak antara pelanggan dan produsen.
Dapat dikembangkan pula jika terdapat beberapa asumsi kondisi apabila replenishment
lead time tidak stabil.
5
1.5 Batasan dan asumsi
Batasan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam makalah ini tidak memuat dan mempertimbangkan faktor-faktor dalam melakukan
klasifikasi prioritas pelanggan.
2. Hanya terdapat satu jenis produk yang dipertimbangkan dalam penelitian ini. Produk
yang memiliki karakteristik mature product.
3. Situasi berada pada lingkungan make-to-stock.
4. Dalam proses arrival demand, pelanggan tidak memperhatikan kualitas dan harga produk,
responsiveness perusahaan.
5. Penelitian ini tidak mewadahi kondisi backorder.
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan sistem persediaan terintegrasi (tergabung) untuk pelanggan prioritas dan
non prioritas.
2. Perubahan arrival demand rate dari pelanggan dalam hal loyalitas hanya tergantung
pada perlakuan rationing oleh perusahaan.
3. Total demand setiap periode berubah-ubah, sehingga supply tidak selalu kurang.
4. Diberikan lead time yang tetap.
5. Semua shortage akan diasumsikan sebagai loss sales.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan pada penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
Bab 1 : Pendahuluan
Dalam bab ini mencoba memaparkan latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan
masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup, dan sistematika penulisan laporan.
6
Bab 2 : Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini berisi mengenai teori penunjang dalam mendukung dan sekaligus sebagai
dasar dalam studi penelitian.
Bab 3 : Metodologi Penelitian
Bab ini membahas tentang bagaimana tahapan dan prosedur yang dilakukan dalam
penelitian untuk memberikan sistematika yang baik dalam proses penelitian.
Bab 4 : Penyusunan model
Bab ini membahas mengenai karakteristik sistem ataupun objek amatan yang akan
disimulasikan. Pada tahap ini akan dilakukan penterjemahan masalah dari skenario yang disusun
kedalam model matematis, untuk selanjutnya penyelesaiannya dilakukan dengan pendekatan
simulasi.
Bab 5 : Percobaan Numerik
Bab ini mencakup eksekusi langkah simulasi dari sistem yang telah didefinisikan
sebelumnya.
Bab 6 : Analisis dan Interpretasi Hasil Eksperimen
Bab ini membahas mengenai hasil dari simulasi yang telah dilakukan, menganalisa dampak
dari beberapa kemungkinan kombinasi perubahan parameter.
Bab 7 : Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan tahap akhir yang memberikan jawaban untuk perumusan masalah yang
telah dibahas sebelumnya dan memberikan gambaran akan kemungkinan adanya penelitian lanjutan
dari topik yang dibahas dalam penelitian.
1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Landasan Teori
Dalam penelitian diperlukan suatu landasan teori yang dijadikan sebagai acuan untuk
memberikan solusi dari rumusan masalah yang dipaparkan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa
landasan teori yang dapat dipaparkan yaitu pengelolaan persediaan, rationing, kepuasan pelanggan.
1.1.1 Persediaan
Menurut Keeffe dan Bond (2013) pesediaan adalah investasi yang sangat penting pada dunia
industri yang memiliki tujuan untuk memisahkan (decouple) supply dan demand. Dalam bukunya,
Keeffe dan Bond (2013) menjelaskan bahwa umumnya persediaan memberikan sumbangsih 20% -
60% dari total aset untuk perusahaan manufaktur, dan sebanyak 80% untuk perusahaan distribusi.
Nilai persediaan akan diubah menjadi cash apabila persediaan digunakan, hal tersebut
meningkatkan cash flow dan ROI. Lebih lanjut Keeffe dan Bond (2013) menjelaskan bahwa ada
biaya untuk membawa persediaan dalam bentuk gudang, rak pallet, bangunan, dan perangkat
lainnya, dan ada biaya loss opportunity apabila semua persediaan sudah berubah menjadi cash.
Sehingga sistem replenishment yang baik akan memberikan dampak besar pada cash flow, profit
dan balance sheet perusahaan. Sedangkan menurut Tersin (1994), Persediaan muncul karena supply
dan demand sangat sulit di sinkronisasi secara sempurna dan membutuhkan waktu untuk melakukan
kegiatan operasional terkait dengan material. Karena berbagai alasan, supply dan demand seringkali
berbeda dan tak sinkron dalam hal ketersediaan dan hal kebutuhan. Alasan alasan yang dapat
menyebabkan ketidak-sinkronan tersebut menurut Tersin (1994) karena faktor waktu,
ketidakpastian, discontinuity dan faktor ekonomi.
1.1.1.1 Pengelolaan persediaan
Kontrol dan pemeliharaan persediaan adalah masalah umum untuk semua organisasi dalam
setiap sektor ekonomi (Tersin, 1994). Menurut Pujawan dan Mahendrawathi (2010) Pengelolaan
persediaan merupakan salah satu area cakupan supply chain management. Supply chain sendiri
merupakan jaringan fisik yaitu perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku,
memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai akhir. Sedangkan definisi Supply chain
8
management (dalam buku nya), Pujawan mengutip definisi dari The Council of Logistics
Management, dimana SCM merupakan koordinasi yang sistematis dan strategis dari fungsi bisnis
tradisional dalam suatu perusahaan tertentu dan di seluruh bisnis dalam rantai pasokan untuk tujuan
meningkatkan kinerja jangka panjang untuk perusahaan individu dan rantai pasokan secara
keseluruhan.
Menurut Basu dan Wright (2008) persediaan disimpan sebagai penyokong adanya situasi
permintaan yang variasi dan untuk juga untuk mengantisipasi pasokan yang tidak pasti. Umumnya
terdapat pada sepanjang rantai pasokan di berbagai gudang, pabrik (barang dalam proses) dan rak-
rak toko ritel. Angka biaya persediaan ini umumnya berasal dari minimal 15 persen hingga 40
persen dari nilai (storage, biaya penanganan, biaya energi termasuk pemanasan dan pendinginan,
dan asuransi) per tahun. Oleh karena itu, pengelolaan persediaan yang cermat sangat diperlukan
untuk menyokong tingkat efisiensi bisnis. Selain itu persediaan dapat terakumulasi sebagai akibat
dari perencanaan yang kurang bagus, baik itu dari segi penjadwalan ataupun desain.
Pujawan (2010) menyebutkan bahwa sumber utama kesulitan pengelolaan suatu supply
chain adalah Ketidakpastian. Ketidak pastian akan menimbulkan adanya error dalam perencanaan.
Terdapat tiga klasifikasi utama ketidakpastian didalam supply chain. Pertama adalah ketidak pastian
permintaan. kedua ketidakpastian dari arah supplier, ini bisa berupa ketidakpastian lead time
pengiriman dan lain sebagainya. Ketiga adalah ketidakpastian kapasitas yang umumnya disebabkan
karena faktor internal sebagai contoh kerusakan mesin, kinerja mesin kurang sempurna,
ketidakhadiran tenaga kerja dan lain sebagainya.
1.1.1.2 Sistem kontrol persediaan
Pada pengelolaan inventory, ada dua tipe replenishment control dengan demand
probabilistik, yaitu continuous review policy dan periodic review policy (Munson, Carson College
of Business, Washington State University) yaitu:
1. Continuous Review Policy
Dimana persediaan ditinjau setiap hari dan keputusan dibuat tentang jenis dan jumlah pesanan.
9
R
Order received
OH
TBO Time
On-
hand
inve
ntor
y
Order placed
Order placed
L
L
L
IP
TBO TBO
OH
Order received
IP
Q Q
Gambar 2.1 Continuous review policy (sumber: www.cb.wsu.edu, carson college of business, Washington state university)
IP (inventory position) merupakan jumlah dari inventory On-Hand + inventory On order –
Backorder (jika ada). Q merupakan kuantitas yang di order, R merupakan level dimana
perusahaan harus memulai pemesanan sejumlah Q.
2. Periodic Review Policy
Dimana tipe ini melakukan kontrol pada setiap interval waktu tertentu dan pasti. Jumlah
pemesanan pun dilakukan setiap melakukan kontrol.
IP3
Time
On-
hand
inve
ntor
y
Order placed
Order placed
L
L
IP
OH
Order received
IP
Q2
Q1
IP1
IP2
Q3
L
T
OH
P
P
Protection Interval
Gambar 2.2 Periodic review policy (sumber: www.cb.wsu.edu, carson college of business, Washington state university)
10
1.1.2 Rationing demand
Rationing merupakan kebijakan persediaan yang memberikan prioritas untuk kelas
pelanggan yang berbeda, prioritas dalam memberikan service level untuk masing-masing kelas
pelanggan. Fadiloglu dalam artikelnya (Fadiloglu dan Bulut, 2010b) mencoba menawarkan
kebijakan rationing yang memiliki mekanisme alokasi persediaan yaitu dengan melakukan
penghentian pelayanan pada kelas prioritas yang lebih rendah ketika persediaan On-Hand turun
pada level kritis tertentu, sehingga apabila persediaan dibawah level kritis, hanya kelas prioritas
hanya lebih tinggi yang akan dilayani. Level kritis yang sama juga digunakan untuk menghapus
backorder Pada penelitian nya diajukan metode analisis pada system persediaan lot-per-lot dengan
rantai Markov yang mendekati state-transition probability.
Roberto Pinto pada tahun 2011 membahas mengenai masalah rationing dalam sistem dua
tingkat, distribusi yang terintegrasi secara vertikal terdiri dari satu produsen dan beberapa retailer.
Dia memberikan sebuah diskusi analitis dari masalah dari dua sudut pandang yang berbeda:
perspektif maksimalisasi laba dan perspektif minimum service level, baik dikenakan kendala
ketersediaan produk yang mempengaruhi tingkat layanan perusahaan dapat memberikan, dan laba
yang diharapkan terkait. Dengan menganalisis formulasi Lagrangian, disusun prosedur komputasi
yang efisien berdasarkan dikotomi pencarian untuk menemukan jatah optimal untuk pengecer,
memaksimalkan keuntungan yang diharapkan dan memastikan tingkat layanan minimal. Kemudian,
diperluas analisis untuk evaluasi service level maksimal yang dapat diberikan, di bawah kendala
ketersediaan produk. (Roberto Pinto, 2011).
Penentuan alokasi persediaan merupakan kebijakan persediaan yang memungkinkan
perlakuan yang berbeda dari kelas pelanggan tanpa menggunakan inventory yang terpisah
(Fadıloglu, Bulut., 2010a). Dalam penelitiannya, mereka mengusulkan kebijakan rationing dinamis
dengan sistem persediaan continuous-review, yang memanfaatkan informasi tentang outstanding
replenishment order.
Dalam memberikan alokasi pada masing-masing pelanggan, Fadiloglu & Bulut (2010a)
menggunakan kebijakan yang di sebut (Q, r, K) dimana K adalah critical level. Pada saat inventory
On-Hand menyentuh level kritis K, maka perusahaan akan menghentikan pelayanan kepada kelas
pelanggan 2 karena sisa inventory On-Hand akan hanya diperuntukkan untuk kedatangan kelas
pelanggan 1.
11
Baik untuk backordering dan lost sales, Fadiloglu dan Bulut (2010b) melakukan studi
simulasi untuk membandingkan kinerja dari kebijakan yang dinamis dengan static policy dan
common policy dan mengukur Gain yang didapatkan pada penelitian ini.
Sistem persediaan biasanya memenuhi permintaan lebih dari satu tipe pelanggan yang
memiliki karakteristik masing-masing, seperti harga dan kualitas layanan yang terjangkau. Variabel
permintaan pelanggan yang berbeda menghasilkan berbagai prioritas pelayanan. Liu (2014)
melakukan penelitian mengenai kebijakan layanan yang fleksibel untuk sistem persediaan markov
(r, Q) dengan dua kelas pelanggan, pelanggan biasa dan yang diprioritaskan. Ketika persediaan On-
Hand turun pada safety level yang telah ditentukan dan di notasikan dengan r, kedatangan pelanggan
biasa akan menerima layanan di probabilitas p. Teunter dan Haneveld (2008) mempelajari sistem
persediaan dengan dua kelas demand yang di kategorikan menjadi dua yaitu demand kritis dan non-
kritis, dimana permintaan berdasarkan proses Poisson dan mempertimbangkan kondisi backorder.
Pada penelitian tersebut dianalisa strategi dynamic rationing di mana jumlah item disediakan untuk
kebutuhan kritis tergantung pada sisa waktu sampai order berikutnya tiba. Xu (2010)
mempertimbangkan permasalahan rationing stok/persediaan pada single item pada system produksi
make-to-stock dengan multi kelas pelanggan, kedatangan demand melalui proses poisson yang
secara terdistribusi dalam kuantitas batch. Pada penelitiannya, setiap batch demand bisa di penuhi
sebagian, dengan asumsi fasilitas produksi mampu memproduksi per batch sampai pada kapasitas
tertentu. Waktu produksi menggunakan distribusi eksponensial, dan disini ditunjukkan bahwa
kebijakan optimal digolongkan oleh tingkat multiple rationing.
Dalam pengelolaan supply chain, salah satu yang berperan penting adalah pengelolaan
inventory. Pengelolaan persediaan yang tepat dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, mengurangi
biaya operasional dan memperlancar perencanaan produksi. Ketika pengelolaan anggaran
persediaan mengalami kegagalan, maka akan menyebabkan konsekuensi serius (Lee dan Wu, 2006).
Dalam prakteknya, bidang manajemen persediaan sering sekali menghadapi masalah
pemenuhan demand dikarenakan ada nya beberapa kelas pelanggan. Pada beberapa penelitian yang
lalu, Nahmias dan Demmy (1981) , Dekker dan Kleijn (1998) dan Deshpande et al. (2003) juga
mempelajari masalah pengendalian persediaan dengan kelas yang berbeda dari pelanggan. Hung et
al. (2012) mempertimbangkan masalah rationing yang dinamis untuk sistem persediaan dengan
beberapa kelas permintaan. Dalam penelitiannya, mereka memberikan asumsi bahwa kondisi
backorder diperbolehkan. Ha (1997) dan Dekker et al., (2002) melakukan penelitian yang
12
memberikan penjelasan bahwa pada kondisi lost sales, isu utama pada sistem persediaan adalah
menentukan alokasi persediaan yang optimal.
Melchiors et al. (2000) melakukan penelitian pada sistem continuous review inventory
dengan memperimbangkan lost sales dan dua kelas permintaan. Mereka mengusulkan formula
untuk total biaya yang diharapkan dan menyajikan prosedur numerik untuk optimasi. Isotupa (2006)
menganalisis model yang sama dengan lead time yang terdistribusi secara eksponensial dan
kemudian melakukan analisa fungsi biaya rata-rata.
Meskipun pada beberapa literatur banyak sekali yang membahas mengenai rationing dengan
multi kelas demand, dengan beberapa asumsi backorder maupun lost sales. Penelitian yang
menggabungkan dua atau beberapa kelas permintaan yang mempertimbangkan critical level untuk
menolak kedatangan permintaan pelanggan biasa atau non prioritas, namun belum ada yang
membahas mengenai perubahan loyalitas pelanggan khususnya pelanggan non priority yang
diberikan service level yang rendah secara terus menerus. Penelitian ini akan membahas hal tersebut
dan melihat bagaimana karakteristik perubahan loyalitas pelanggan akhirnya mempengaruhi rasio
daripada demand terhadap supply, dimana pada kenyataannya supply tidak selalu lebih kecil
daripada demand.
Penelitian ini menggunakan sistem persediaan (r,Q) dalam menetapkan pemenuhan
permintaan kelas pelanggan dengan kedatangan pelanggan ditentukan dengan proses distribusi
normal. Pada kondisi rasio demand terhadap supply yang berfluktuasi tersebut, ditentukan pula
kebijakan rationing yang tepat pada beberapa kondisi sehingga didapatkan total profit yang optimal.
1.2 Sistem Produksi
Untuk membicarakan sistem produksi, maka mau tidak mau kita akan terkait kepada apa
yang dimaksud dengan sistem dan apa yang dimaksud dengan produksi. Sistem dapat diartikan
sebagai gabungan dari beberapa unit atau elemen atau subsistem yang saling menunjang untuk
mencapai tujuan tertentu (Ahyari, 2002). Adapun pengertian produksi sebagaimana telah
diungkapkan sebelumnya, yaitu merupakan penciptaan atau penambahan manfaat. Baik manfaat itu
berupa bentuk, waktu, tempat, maupun gabungan dari manfaat-manfaat tersebut.
Dari pengertian sistem dan produksi diatas dapat ditarik definisi sistem produksi yaitu
gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang untuk
melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan tertentu. Beberapa elemen yang termasuk
dalam sistem produksi ini adalah produk perusahaan, lokasi pabrik, letak dan fasilitas produksi yang
13
dipergunkan dalam perusahaan, lingkungan kerja karyawan, serta standar produksi yang berlaku
dalam perusahaan tersebut. Elemen atau subsistem dari sistem produksi tersebut akan membentuk
konfigurasi sistem produksi.
Dilihat dari tujuan melakukan operasinya dalam hubungannya dengan penentuan kebutuhan
konsumen, maka sistem produksi dibedakan menjadi empat jenis, yaitu (Bedworth dan Bailey,
1987) :
a. Engineering to Order (ETO), yaitu bila pemesan meminta produsen untuk membuat produk
yang dimulai dari proses perancangannya (rekayasa).
b. Assembly to Order (ATO), yaitu bila produsen membuat desain standar, modul-modul
operasional standar sebelumnya dan merakit suatu kombinasi tertentu dari modul standar
tersebut bisa dirakit untuk berbagai tipe produk. Contohnya adalah pabrik mobil, dimana
mereka menyediakan pilihan transmisi secara manual atau otomatis, AC, Audio, opsi-opsi
interior, dan opsi-opsi khusus. Sebagaimana juga warna bodi yang khusus. Komponen-
komponen tersebut telah disiapkan terlebih dahulu dan akan mulai diproduksi begitu pesanan
dari agen datang.
c. Make to Order (MTO), yaitu bila produsen melaksanakan item akhirnya jika dan hanya jika
telah menerima pesanan konsumen untuk item tersebut. Bila item tersebut bersifat dan
mempunyai desain yang dibuat menurut pesanan, maka konsumen mungkin bersedia menunggu
hingga produsen dapat menyelesaikannya.
d. Make to Stock (MTS), yaitu bila produsen membuat item-item yang diselesaikan dan
ditempatkan sebagai persediaan sebelum pesanan konsumen diterima. Item terakhir tersebut
baru akan dikirim dari sistem persediaan setelah pesanan konsumen diterima. Analisis
profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan
1.3 Analisis profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan
Menurut E.Budiman (2009) dalam melakukan analisis profitabilitas, terdapat dua faktor
penting yang dinilai dari masing-masing pelanggan. Pertama adalah penerimaan ( revenue ) yang
dihasilkan dari masing-masing pelanggan dan kedua adalah biaya ( cost ) yang harus dikeluarkan
untuk melayani masing-masing pelanggan.
14
Dalam aspek revenue, penilaian dapat dilihat dari beberapa hal. Pertama dari penggunaan
produk atau layanan perusahaan yang mereka konsumsi sekarang, yang kedua dari seberapa banyak
kemungkinan penggunaan produk atau layanan tersebut padan tahun-tahun mendatang, dan yang
ketiga dari kemungkinan penggunaan produk atau layanan lain yang disediakan oleh perusahaan.
1.4 Loyalitas pelanggan
Loyalitas pelanggan merupakan suatu respon atau tanggapan positif dari pelanggan terhadap
suatu perusahaan atas produk yang dihasilkan perusahaan. Loyalitas pelanggan merupakan suatu
sikap atau perilaku konsumen yang dapat timbul karena konsumen tersebut merasa puas terhadap
produk yang didapatnya atau pelayanan jasa yang diperolehnya dan merasa manfaat dari produk
atau jasa tersebut sudah sesuai dengan apa yang diinginkan. Kepuasan tersebut ditujukan pelanggan
kepada konsumen perusahaan dengan suatu loyalitas dimana pelanggan tetap setia menggunakan
produk atau jasa perusahaan dan tidak beralih kepada pesaing.
Meninjau hal tersebut diatas, terlihat betapa pentingnya unsur kesetiaan bagi perusahaan,
karena tanpa adanya kesetiaan dari pelanggan maka perusahaan akan cukup kewalahan dalam
menghadapi persaingan yang intensitasnya semakin berat. Ini disebabkan untuk mencari konsumen
baru memerlukan biaya yang lebih mahal jika dibandingkan mempertahanakan pelanggan yang
sudah ada.
Pengertian loyalitas sendiri menurut Ratih Hurriyati (2008) merupakan komitmen pelanggan
bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau berlangganan secara mendalam untuk
berlangganan kembali untuk melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang terpilih secara
konsisten di masa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran
mempunyai potensi menyebabkan perubahan tersebut.
1.5 Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari
perubahan parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi dalam
menghasilkan keuntungan. Dengan melakukan analisis sensitivitas maka akibat yang mungkin
terjadi dari perubahan-perubahan tersebut dapat diketahui dan diantisipasi sebelumnya
15
1.6 Gap dan Posisi Penelitian
Pada penelitian-penelitian mengenai rationing, belum ada yang memberikan pemaparan
mengenai bagaimana strategi rationing yang tepat pada kondisi rasio demand dan supply yang
berfluktuasi. Selain itu belum ada yang melakukan penelitian bagaimana reaksi pelanggan yang
selalu diberikan service level yang lebih rendah dari permintaannya, mengenai seberapa besar level
loyalitas pelanggan yang memiliki profitabilitas rendah jika diberikan alokasi yang rendah. Tentu
hal tersebut perlu diamati karena dalam jangka panjang dimungkinkan akan berdampak pada
penurunan total demand. Apabila hal tersebut terjadi, maka akan berdampak pada keuntungan yang
didapatkan oleh perusahaan. Untuk itu penelitian ini mencoba memberikan solusi dengan cara
melakukan analisis strategi rationing yang sesuai untuk kondisi rasio demand dan supply yang
berfluktuasi.
16
Tabel 2.1. Gap dan posisi penelitian
No Penulis / tahun Judul Tujuan Objek Metodologi / approach
1
Mingwu Liu, Mengying Feng , Chee Yew Wong / 2014
Flexible service policies for a Markov inventory system with two demand classes
Membahas kebijakan layanan fleksibel untuk sistem persediaan markov (r,Q) pada 2 kelas pelanggan
dua kelas pelanggan, pelanggan biasa dan pelanggan yang terprioritaskan
ketika persediaan On-Hand turun sampai level safety (yang sudah ditentukan sebelumnya) dan jika datang permintaan pelanggan biasa, maka pelanggan biasa akan menerima layanan di probabilitas p
2 Daqin Wang, OuTang / 2014
Dynamic inventory rationing with mixed backorders and lost sales
menyelidiki kebijakan rationing untuk sistem persediaan dengan campuran kelas demand dari jenis backorder dan lost sales, yang mempertimbangkan prioritas permintaan yang dinamis
kelas pelanggan / permintaan yang bervariasi / berubah ubah terhadap waktu
menggunakan keputusan markov untuk memperoleh kebijakan rationing yang dinamis dan optimal untuk beberapa kelas permintaan / prioritas permintaan yang berubah-ubah/dinamis
3
K.P. Sapna Isotupa, S.K. Samanta / 2013
A continuous review (s, Q) inventory system with priority customers and arbitrarily distributed lead times
menganalisa sistem inventory lost sales, dan lead time yang stokastik
dua kelas pelanggan yang memiliki permintaan berdasarkan dua proses poisson yang independen
Dilakukan studi perbandingan tingkat biaya rata-rata untuk kasus ada dan tidak adanya perbedaan antara pelayanan kepada pelanggan berdasarkan jenis pelanggan yang dilakukan dengan menggunakan konsep rationing
4
Yi Wang,Sheng Hao Zhang, Linyan Sun / 2013
Anticipated rationing policy for two demand classes under service level constraints
menawarkan kebijakan rationing yang 'an easy-to-use' untuk mengantisipasi permintaan dari pelanggan yang memiliki prioritas tinggi
dua kelas pelanggan
Menggunakan pendekatan markov multidimensional untuk mengevaluasi performansi sistem. yang dilakukan dengan mempertimbangkan persediaan cadangan untuk kebutuhan prioritas tinggi di masa depan dengan mengambil pengiriman yang datang pada periode berikutnya sebagai bahan pertimbangan
17
No Penulis / tahun Judul Tujuan Objek Metodologi / approach
5 Roberto Pinto / 2012
Stock rationing under service level constraints in a vertically integrated distribution system
mengkaji permasalahan rationing pada dua level vertikal, dan memiliki dua standpoint yang berbeda yaitu perspektif bagaimana memaksimalkan profit dan perspektif meminimumkan service level
sistem distribusi yang terintegrasi vertikal, yaitu satu produsen dan beberapa retailer, yang dikembangkan pada sektor vending machine.
melakukan analisa dengan formulasi lagrangian, direncanakan prosedur komputasi yang efisien berdasarkan dikotomi untuk menemukan alokasi optimal untuk retailer, memaksimalkan profit yang diharapkan dan memastikan minimal service level
6
Ching-Hua Chen-Ritzo, Tom Ervolina, Terry P. Harrison, Barun Gupta / 2011
Component rationing for available-to-promise scheduling in configure-to-order systems
untuk memaksimalkan pendapatan/ revenue dengan mengimplementasikan kebijakan rationing pada komponen
sistem configure/assemby to order dengan konfigurasi order yang tidak pasti
Masalahnya dimodelkan sebagai dua-tahap Program stokastik integer dan diselesaikan dengan menggunakan sampel pendekatan pendekatan rata-rata
7
Mehmet Murat Fadılog˘lu , Önder Bulut / 2010
A dynamic rationing policy for continuous-review inventory systems
Mengusulkan kebijakan rationing dinamis untuk sistem inventory continuous-review, yang memanfaatkan informasi pada status outstanding replenishment order.
dua kelas pelanggan
melakukan simulasi untuk membandingkan performa ari kebijakan rationing dinamis dengan critical level statis dengan common stock policy. Dan menghitung Gain yang didaptkan.
8
Mehmet Murat Fadılog˘lu , Önder Bulut / 2010
An embedded Markov chain approach to stock rationing
mengusulkan metode baru untuk analisis sistem persediaan lot-per-lot dengan backorders under rationing.
dua kelas demand, sistem inventory continouous review (S-1,S) dengan backorder
memberikan algoritma untuk mendekati level distribusi steady state, metode nya didasarkan pada pengamatan bahwa keadaan sistem persediaan diambil dari kelipatan supply lead-time yang berkembang sesuai dengan Rantai Markov
18
No Penulis / tahun Judul Tujuan Objek Metodologi / approach
Optimal production and rationing policies of a make-to-stock production system with batch demand and backordering
mempertimbangkan masalah stock rationing single-item sistem produksi make-to-stock beberapa kelas permintaan
multiple demand classes
Permintaan datang sebagai proses Poisson yang didistribusikan random berukuran batch. Diasumsikan bahwa permintaan batch dapat dipenuhi sebagian. fasilitas dapat menghasilkan batch hingga kapasitas tertentu pada waktu yang sama. Waktu produksi mengikuti suatu distribusi eksponensial
11 Ruud H. Teunter, Willem K. Klein Haneveld / 2008
Dynamic inventory rationing strategies for inventory systems with two demand classes, Poisson demand and backordering
menganalisis strategi rationing yang dinamis di mana jumlah item cadangan untuk kebutuhan kritis tergantung pada sisa waktu sampai urutan berikutnya tiba
sistem persediaan dengan dua kelas demand (kritis dan non-kritis), permintaan Poisson dan backordering
mengambil set formula yang menentukan level optimal rationing untuk setiap nilai yang mungkin dari waktu yang tersisa. Selain itu, ditunjukkan bahwa parameter biaya dapat ditangkap dalam dimensi yang relevan tunggal, yang memungkinkan kita untuk menyajikan level optimal rationing dalam grafik dan tabel yang mudah diterapkan
12 Penelitian ini
STRATEGI RATIONING PADA SITUASI RASIO PERMINTAAN TERHADAP SUPLAI BERFLUKTUASI
mengajukan kebijakan rationing yang tepat pada situasi Demand tidak selalu lebih besar daripada supply, dan mengobservasi kemungkinan perubahan loyalitas pelanggan terutama kelas pelanggan non priority apabila diberikan kebijakan rationing tersebut.
Dua kelas demand dengan sistem inventory continuous-review (Q,r)
Diusulkan 3 skenario dengan dua keadaan yang berbeda. Skenario 1&2 mengimplementasikan rationing strategi dengan fokus pada profit yang didapatkan perusahaan. Skenario 2 mengimplementasikan rationing strategi dengan mempertimbangkan dua kepentingan yakni kepentingan perusahaan dan kepentingan pelanggan.
19
Tabel 2.2. Posisi variabel penelitian terhadap penelitian terdahulu
Supply untuk pelanggan 1 (S1) =n*1 Supply untuk pelanggan 1(S1) =I
Supply untuk pelanggan 2 = 2 Supply untuk pelanggan 2 = I-S1
Jika 2 < I – S1 Jika 2 >= I – S1
Set prosentase pemenuhan SL (n)
Jika n < 1 Jika n >= 1
Melacak total profit maksimum dengan kondisi n%
28
Untuk mendapatkan total profit dilakukan perhitungan dengan mencari nilai total revenue
telah dikurangi dengan total cost (yang elemen biaya nya telah dijelaskan pada sub bab terdahulu).
Dimana total revenue diperhitungkan dari banyaknya unit yang terjual untuk kelas pelanggan 1 dan
2 pada peride ke-t ( ) dan ( ) yang dikalikan dengan harga jual per unit ( ). Sedangkan
untuk Total cost di perhitungkan dari elemen biaya pembelian/produksi, Holding cost, Order cost,
dan penalty cost. Biaya pembelian/ produksi diperhitungkan dari kuantitas pembelian pada periode t
( ) yang dikalikan biaya pembelian/produksi ( ). Holding cost merupakan biaya yang dibebankan
karena ada nya inventory yang tersimpan dalam perusahaan, biaya tersebut diperoleh dari beberapa
elemen biaya, dalam hal ini elemen-elemen biaya tersebut telah terangkum menjadi biaya
penyimpanan pertahun ( )/unit inventory ( ). Biaya order ( ) akan terakumulasi oleh frekuensi
pemesanan ( ) dalam suatu horison tertentu. Dan karena pada penelitian ini semua shortage di
anggap loss sales, sehingga kontribusi dari total cost juga diberikan oleh penalty cost yang
diperhitungkan dari besarnya nilai shortage atau unit permintaan yang tak terpenuhi (yaitu selisih
dari permintaan ( & ) dengan supply yang diberikan ( & ) yang dikalikan dengan
beban biaya penalty ( & ) dimana > . Hal tersebut digambarkan pada persamaan
dibawah ini:
Maximize
(1)
Dalam partiality rationing strategy terdapat beberapa kondisi batasan dalam hal pemesanan,
dimana jumlah supply yang diberikan pada periode ke-t ( & ) tidak melebihi dari inventory
yang dimiliki ( ). Sisa inventory pada periode ke-t merupakan akumulasi dari inventory periode
sebelumnya ( ) yang ditambahkan dengan unit yang datang karena pemesanan sebelumnya yang
kemudian di kurangi untuk alokasi kepada masing-masing kelas pelanggan. Pada saat inventory
position menyentuh re-order point ( ), maka di release order ( ) sebesar unit. Pada skenario
pertama, alokasi untuk kelas pelanggan 1 ( ) diberikan sebesar set nilai uji prosentase ( ), sisa
BC1,BC2
29
dari inventory akan diberikan kepada kelas pelanggan 2 ( ). Berikut fungsi kendala yang
diberikan:
Inventory (2)
(3) 1, (4)
0, else
(5) Lead time
(6) Demand
(7) (8)
Non negativity (9)
1.2.2 Skenario Kedua
Pada skenario kedua atau disebut weighted rationing strategy, kelas pelanggan kedua akan
diberikan service level berbeda berdasarkan proporsi dari masing-masing kelas pelanggan. Proporsi
berdasarkan demand kelas pelanggan terhadap total demand pada periode t, dimana p1 dan p2
masing-masing merupakan proporsi demand kelas pelanggan 1 (1) dan demand kelas pelanggan 2
(2) terhadap total demand (). p1=1/ dan p2=2/. Proporsi juga didasarkan pada weight
penalty cost kelas pelanggan 1 (1) dan kelas pelanggan 2 (2). Proporsi demand kelas pelanggan
terhadap total demand dan penalty cost adalah 1=(p1*1- 1)*( -I) ; 2 =(p2*1- 2)*( -I),
α1=1/(1+2) ; α2=2/(1+2), dimana I merupakan persediaan pada periode t. Sehingga alokasi
untuk masing-masing kelas pelanggan berdasarkan α1 dan α2. Notasi α1 dan α2 merupakan proporsi
pengurangan pada masing-masing kelas pelanggan, sehingga alokasi untuk kelas pelanggan 1 adalah
1 – ((-I)* α1) dan alokasi untuk kelas pelanggan 2 adalah 2 – ((-I)* α2). Tahapan dari proses
simulasi weighted rationing strategy adalah sebagai berikut:
30
Gambar 4.3 Tahapan percobaan yang disimulasikan pada skenario kedua (Weighted rationing strategy)
Pada weighted rationing strategy, alokasi untuk kelas pelanggan 1 ( ) diberikan
berdasarkan bobot yang dimiliki oleh kelas pelanggan 1, dan alokasi untuk kelas pelanggan 1
( ) diberikan berdasarkan bobot yang dimiliki oleh kelas pelanggan 2. Bobot diperhitungkan
dari proporsi permintaan kelas pelanggan berdasarkan proporsi demand kelas pelanggan 1 (1)
terhadap total demand () = p1, demand kelas pelanggan 2 (2) terhadap total demand () = p2,
weight penalty cost kelas pelanggan 1 (1) dan kelas pelanggan 2 (2). Dimana untuk alokasi kepada
masing masing pelanggan di tentukan oleh α. Berikut fungsi kendala pada alokasi permintaan yang
diberikan:
(10)
(11)
1.2.3 Skenario Ketiga
Skenario ketiga atau disebut static rationing strategy merupakan skenario yang dipakai oleh
Fadiloglu dan bulut (2010) pada penelitiannya, dimana pada pemberian alokasi nya
mempertimbangkan critical level. Kelas pelanggan kedua akan diberikan service level berbeda
berdasarkan rationing strategy yang mempertimbangkan critical level K yang menjadi titik tolak
Kondisi total demand () > supply (I)
Supply untuk kelas pelanggan 1 dan 2 berdasarkan α1 & α2
Perhitungan proporsi yang diberikan pelanggan 1 dan 2
Menghitung proporsi demand kelas pelanggan 1 (1) terhadap total demand () = p1 Menghitung proporsi demand kelas pelanggan 2 (2) terhadap total demand () = p2
Menghitung weight penalty cost kelas pelanggan 1 (1) Menghitung weight penalty cost kelas pelanggan 2 (2)
Proporsi demand kelas pelanggan terhadap total demand dan penalty cost 1=(p1*1- 1)*( -I) ; 2 =(p2*1- 2)*( -I)
α1=1/(1+2) ; α2=2/(1+2)
31
dilakukan nya rationing. Sehingga, skenario kedua ini memiliki model sistem persediaan (Q, r, K)
dengan asumsi r ≥ K ≥ 0. Perusahaan akan melakukan pemesanan sejumlah Q unit apabila
inventory position menyentuh level r (re-order point), inventory position merupakan total dari
inventory On-Hand dan inventoy On-Order. Pada saat persediaan On-Hand mencapai titik critical
level K, (apabila diberikan adjustment service level 0% untuk kelas pelanggan kedua) maka
kedatangan permintaan pelanggan kelas 2 tidak akan di penuhi/dilayani, dengan kata lain pelanggan
kelas 2 akan memiliki service level 0%. Pada saat persediaan On-Hand sama dengan atau di bawah
nilai critical level, persediaan hanya di peruntukkan untuk antisipasi kedatangan permintaan
pelanggan kelas 1. Alokasi terhadap kelas pelanggan kedua (pada saat inventory On-Hand berada
dibawah critical level K) akan berubah sesuai dengan adjustment service level yang diberikan (0% -
100%). Perlakuan adjustment juga akan diberikan pada critical level K, level K berubah dalam
range 0 sampai level r. Berikut fungsi kendala pada alokasi permintaan yang diberikan:
(12) 1, (13)
0, else
(14)
1.3 Uji eksperimen
Kemudian pada ketiga skenario tersebut, diberikan masing-masing uji eksperimen dengan
faktor eksperimen sebagai berikut:
1.3.1 Respon pelanggan
Pada proses ini diberikan masing-masing uji eksperimen dimana pada saat memberikan
alokasi service level pada masing-masing kelas pelanggan, simulasi mempertimbangkan respon
pelanggan terhadap toleransi alokasi tersebut. Dengan kata lain, uji eksperimen ini bertujuan
mengamati pengaruh ada nya respon pelanggan terhadap total revenue dan total profit. Disini hal
yang dipertimbangkan adalah bagaimana mendapatkan optimal profit dari sisi perusahaan dengan
meminimalkan proporsi kehilangan pelanggan. Pada kondisi aktual mungkin akan terjadi degradasi
prosentase permintaan dari pelanggan akibat penurunan service level yang diberikan oleh
perusahaan.
32
Gambar 4.4 Tahapan percobaan uji eksperimen respon pelanggan pada ketiga skenario
Didalam mengimplementasikan alokasi service level pada kelas pelanggan, yang dipengaruhi dari adanya respon pelanggan karena alokasi periode ke-t, maka apabila skenario yang dipengaruhi oleh respon pelanggan tersebut dimodelkan dalam suatu model matematis, akan memiliki fungsi kendala pada demand sebagai berikut:
(12)
(13)
dan menggambarkan merupakan planned demand untuk pelanggan pertama dan kedua
pada periode t, dimana f(x) akan memiliki fungsi apabila ,
apabila , apabila
, ( apabila .
merupakan prosentase pemenuhan demand untuk kelas pelanggan pertama.
merupakan prosentase losses demand untuk kelas pelanggan pertama, dimana
, . Begitu pula dengan pelanggan kedua, kondisi
yang sama dilakukan untuk kelas pelanggan kedua seperti kondisi kelas pelanggan pertama.
1.3.2 Penalty cost
Selain itu di berikan uji eksperimen dengan faktor penalty cost untuk melihat signifikasi
perbedaan service level yang didapatkan terutama pada weighted rationing strategy apabila di
berikan penalty cost dalam rentang yang berbeda antara penalty cost kelas pelanggan 1 dan penalty
cost kelas pelanggan 2. Uji eksperimen ini dikhususkan untuk weighted rationing strategy, karena
Hasil rationing dari skenario 1, 2, 3
Perusahaan
Respon pelanggan (permintaan periode t) terhadap
alokasi yang diberikan pada periode t-1
Set nilai uji beberapa kondisi respon dari kelas pelanggan
Kelas pelanggan 1&2
Kombinasi set uji untuk kelas pelanggan 1 & 2 r1 = respon pelanggan dengan toleransi tinggi r2 = respon pelanggan dengan toleransi medium1 r3 = respon pelanggan dengan toleransi medium2 r4 = respon pelanggan dengan intolerant
Perhitungan total profit dan total revenue masing-masing set uji
33
strategi ini menggunakan perhitungan pembobotan dalam pemberian alokasi service level, salah satu
faktor pembobotan nya dipengaruhi oleh faktor penalty cost.
1.3.3 Proporsi Kedatangan Permintaan
Mengacu pada kondisi nyata dimana kedatangan permintaan kelas pelanggan pertama tidak
selalu lebih banyak daripada kelas pelanggan kedua, ada kondisi ketika porsi kedatangan
permintaan kelas pelanggan pertama jauh lebih kecil, jauh lebih besar atau bahkan porsi nya sama
dengan kelas pelanggan kedua. Kedatangan permintaan dibangkitkan dengan pola distribusi normal
dengan rataan sebesar 10.000 unit. Pada penelitian akan diberikan beberapa kondisi proporsi
kedatangan demand masing-masing kelas pelanggan terhadap demand total, 1 yang merupakan
kedatangan demand kelas pertama, 2 yang merupakan kedatangan demand kelas kedua dan
merupakan demand total. Proporsi ini ditentukan dengan nilai p1=1/=0.1 sebagai gambaran
bahwa permintaan kelas pelanggan pertama jauh lebih kecil atau hanya 10 persen dari total
permintaan, 0.5 sebagai gambaran kedatangan permintaan kelas pertama memberikan proporsi
separuh dari total permintaan, dan 0.9 yang memberikan gambaran bahwa kedatangan permintaan
kelas pelanggan pertama memiliki porsi yang sangat besar.
Ukuran kinerja dalam uji eksperimen ini adalah sebagai berikut:
1. Service level
Nilai service level diukur melalui metode fill rate, yaitu proporsi dari end-item demand yang
dapat dipenuhi dari stok. Metode ini dipilih karena kemudahan proses perhitungannya dan juga telah
digunakan dalam beberapa penelitian sebelumnya seperti oleh Ahmadi (2013).
2. Total profit
Total profit didapatkan dari total revenue yang telah di kurangi dengan total cost. Elemen
biaya yang diperhitungkan dalam studi ini terdiri dari purchase cost, holding cost, setup/order cost,
penalty cost. Sedangkan Total revenue diperhitungkan dari banyaknya unit yang telah dialokasikan/
terjual kepada kelas pelanggan. Metode ini juga telah digunakan dalam beberapa penelitian
sebelumnya seperti oleh Pinto (2012).
34
(Halaman ini sengaja untuk dikosongkan)
35
1 BAB 5 PERCOBAAN NUMERIK
Pada bagian ini disajikan percobaan numerik dari permasalahan yang telah dijelaskan pada
bab sebelumnya. Terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai langkah-langkah percobaan yang diikuti
dengan perhitungan numerik dari model skenario rationing.
1.1 Tahapan Percobaan
Sebagai gambaran dari simulasi yang dilakukan, maka akan dideskripsikan tahapan proses
simulasi. Pada periode t, perusahaan diasumsikan menerima kedatangan permintaan dari kelas
pelanggan 1 dan 2. Simulasi kedatangan permintaan sampai horison tertentu menggunakan data
peramalan permintaan. Simulasi kedatangan permintaan diberikan horison 365 periode, mean dari
total kedatangan dalam horison yang ditentukan 10.000 unit
Langkah awal dalam tahap percobaan ini adalah dengan menghitung service level dari
masing-masing skenario dengan beberapa kondisi proporsi kedatangan permintaan kelas pelanggan
pertama terhadap total permintaan. Dan berikut ini adalah hasil perhitungan service level pada
beberapa kondisi tersebut:
Tabel 5.1 kriteria penilaian dengan kondisi 1/=0.1, Mean = 10.000 , stdev 1%
Kondisi skenario 1
Partiality rationing strategy
skenario 2 Weighted rationing
strategy
skenario 3 Static rationing strategy
Penalty cost ave kelas 1 ave kelas 2 ave kelas 1 ave kelas 2 ave kelas 1 ave kelas 2
(PC1,PC2)=(3,2) 100 83.84 89.97 84.95 99.81 83.83
Setelah selesai menentukan service level masing-masing kelas pelanggan, langkah
selanjutnya adalah menghitung purchase cost, holding cost, order cost dan penalty cost dengan
kondisi alokasi tersebut. Beberapa faktor tersebut memberikan kontribusi pada besarnya total cost.
Perhitungan purchase cost , holding cost, order cost dan penalty cost masing-masing adalah sebagai
berikut:
36
Untuk menghitung total profit didapatkan dari selisih antara total revenue dari alokasi yang
sudah didapatkan dengan total cost. Dan berikut ini adalah hasil perhitungan kriteria penilaian untuk
skenario 1 atau partiality rationing strategy.
Tabel 5.2 Kriteria penilaian dengan kondisi 1/=0.1, Mean = 10.000 dengan stdev:1% pada partiality rationing strategy
Total revenue Total cost Total profit
Proporsi alokasi 31.182.569
24.951.160
6.231.409
average SL C1 = 100%
average SL C2 = 83.84%
Kemudian untuk skenario 2 atau weighted rationing strategy, hasil perhitungan kriteria
penilaian adalah sebagai berikut:
Tabel 5.3 Kriteria penilaian dengan kondisi 1/=0.1, Mean = 10.000 dengan stdev:1% , pada weighted rationing strategy
Total revenue Total cost Total profit
Proporsi alokasi 31.182.569
24.951.304
6.231.265
average SL C1 = 98.4%
average SL C2 = 84.02%
Dan pada skenario 3 atau static rationing strategy, hasil perhitungan kriteria penilaian
adalah sebagai berikut:
Tabel 5.4 Kriteria penilaian dengan kondisi 1/=0.1, Mean = 10.000 dengan stdev:1% , pada static rationing strategy
Total revenue Total cost Total profit
Proporsi alokasi 31,173,315.96
24,958,174.23
6,215,141.73
average SL C1 = 99.81%
average SL C2 = 83.83%
Kemudian pada ketiga skenario dilakukan uji eksperimen dengan faktor proporsi kedatangan
demand kelas pelanggan pertama terhadap total demand. Pada penelitian akan diberikan beberapa
kondisi proporsi demand masing-masing kelas pelanggan terhadap demand total, 1 yang
merupakan kedatangan demand kelas pertama dan merupakan demand total. Beberapa proporsi
kedatangan permintaan kelas pelanggan terhadap permintaan total adalah sebagai berikut:
a. 1/=0.1
b. 1/=0.5
c. 1/=0.9
37
Sehingga hasil eksperimen dari beberapa kondisi p1 menghasilkan kriteria penilaian berupa
service level dan total profit pada masing-masing skenario sebagai berikut:
Tabel 5.5 Kriteria penilaian service level dengan beberapa kondisi 1/, stdev:1%
p1= Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3
ave kelas 1 ave kelas 2 ave kelas 1 ave kelas 2 ave kelas 1 ave kelas 2
0.1 100 83.84 89.97 84.95 99.81 83.83
0.5 100 70.83 88.33 82.5 99.9 70.68
0.9 94.96 0 86.15 79.22 94.96 0
Tabel 5.6 Kriteria penilaian total profit dengan beberapa kondisi 1/, stdev:1%
p1= skenario 1 skenario 2 Skenario 3
0.1 6,229,954.06 6,229,853.68 6,215,141.73
0.5 6,232,605.95 6,232,021.94 6,174,725.56
0.9 6,229,499.84 6,228,707.10 6,229,499.84
Kemudian pada ketiga skenario dilakukan uji eksperimen dengan memberikan beberapa
respon pelanggan, beberapa kondisi representasi respon pelanggan tersebut yaitu pelanggan yang
memiliki respon toleransi tinggi (r1), toleransi medium1 (r2), toleransi medium2 (r3) dan yang
memiliki toleransi rendah (r4).
Tabel 5.7 Respon pelanggan untuk ketiga skenario
Under SL Loss Under SL Loss Under SL Loss Under SL Loss toleransi tinggi
(r1) 0.8 0.2 0.6 0.5 0.4 0.7 0.2 1
toleransi medium1 (r2)
0.9 0.2 0.7 0.5 0.5 0.7 0.3 1
toleransi medium2 (r3)
1 0.2 0.8 0.5 0.6 0.7 0.4 1
intolerant (r4)
1 0.5 0.9 0.7 0.7 1 - -
Pada tabel (5.7) untuk respon pelanggan dengan toleransi tinggi, memberikan gambaran
dimana apabila kelas pelanggan diberikan alokasi sebesar 0.8 dari permintaan periode ke-t, maka
pada periode ke-t+1 permintaan akan menurun sebesar 0.2 dari demand forecast yang dimiliki
perusahaan. Demikian pula apabila diberikan hanya 0.6 dari permintaan, maka kelas pelanggan
yang bersangkutan akan memberikan respon dengan menurunkan pesanan sebesar 0.5. Apabila
diberikan hanya 0.4 dari permintaan pada periode ke-t, maka pelanggan memutuskan untuk
38
mengurangi 0.7 dari permintaan yang seharusnya pada periode selanjutnya, yang kemungkinan
pelanggan mengalihkan sisa kebutuhan nya ke perusahaan lain. Apabila diberikan hanya 0.2 dari
permintaan maka pada periode selanjutnya pelanggan memutuskan untuk mengalihkan semua
kebutuhan nya ke perusahaan lain. Demikian pula dengan respon toleransi yang lain, penurunan
prosentase permintaan pada periode t+1 yang berdasarkan alokasi pada periode t bisa diamati pada
tabel (5.7).
Sehingga hasil eksperimen dari beberapa kondisi respon pelanggan menghasilkan kriteria
penilaian berupa total profit pada masing-masing skenario sebagai berikut:
Tabel 5.8 Kriteria penilaian total revenue dengan kondisi respon pelanggan 1 (r1), respon pelanggan 2 (r4)
p1= skenario 1 skenario 2 Skenario 3
0.1 31,167,415.38 31,167,415.38 26,308,806.27
0.5 31,176,103.81 31,195,877.44 23,069,255.82
0.9 31,182,569.07 31,182,569.07 31,182,569.07
Tabel 5.9 Kriteria penilaian total profit dengan kondisi respon pelanggan 1 (r1), respon pelanggan 2 (r4)
p1= skenario 1 skenario 2 Skenario 3
0.1 6,215,348.03 6,215,402.55 5,177,206.78
0.5 6,214,289.27 6,234,487.66 4,524,745
0.9 6,230,497.19 6,230,591.12 6,230,497.19
Kemudian khusus untuk skenario 2 atau weighted rationing strategy, diberikan uji
eksperimen berupa faktor penalty cost. Pada kondisi (PC1,PC2)=(3,2) menggambarkan bahwa
penalty cost pada pelanggan 1 sebesar 3 kali dari holding cost, dan penalty cost untuk pelanggan 2
sebesar 2 kali dari holding cost. Besar dari masing-masing penalty cost akan memberikan bobot
pada masing-masing pelanggan, semakin besar angka penalty cost nya, semakin pelanggan tersebut
memiliki prioritas yang semakin tinggi. Dengan di berikan nya uji eksperimen beberapa nilai
penalty cost, akan di lihat pengaruh nya terhadap service level yang di alokasikan pada masing-
masing pelanggan.
39
Sehingga hasil eksperimen dari beberapa kondisi penalty cost menghasilkan kriteria
penilaian berupa service level pada skenario 2 atau weighted rationing strategy sebagai berikut:
Tabel 5.10 Kriteria penilaian service level dengan kondisi penalty cost yang berbeda (a)
PENALTY COST Ave kelas 1 Ave kelas 2
(PC1,PC2) = (3,2) 89.97 84.95
(PC1,PC2) = (10,9) 86.78 85.31
(PC1,PC2) = (10,1) 98.4 84.02
Tabel 5.11 Kriteria penilaian service level dengan kondisi penalty cost yang berbeda (b), p1=0.9
PENALTY COST Ave kelas 1 Ave kelas 2
(PC1,PC2) = 2,1 86.78% 73.54%
(PC1,PC2) = 3,1 87.88% 63.64%
(PC1,PC2) = 4,1 88.81% 55.25%
(PC1,PC2) = 5,1 89.61% 48.06%
(PC1,PC2) = 6,1 90.31% 41.83%
(PC1,PC2) = 7,1 90.91% 36.38%
(PC1,PC2) = 8,1 91.45% 31.57%
(PC1,PC2) = 9,1 91.92% 27.29%
(PC1,PC2) = 10,1 92.35% 23.47%
Dengan proporsi PC1 dan PC2 yang berbeda dan diberikan weight penalty cost () yang
berbeda, akan memberikan prosentase alokasi supply untuk kelas pelanggan 1 dan kelas pelanggan 2
yang berbeda sesuai dengan bobot penalty cost nya.
1.2 Perhitungan Numerik
Perhitungan numerik dilakukan dengan menggunakan bantuan program excel, tiap parameter
di kombinasikan satu persatu sehingga di dapatkan nilai service level, total profit, maupun nilai
pendukung seperti total revenue dan total cost. Simulasi dijalankan selama horison waktu 365 hari
dengan beberapa kondisi penalty cost, kondisi respon toleransi pelangan, proprosi permintaan kelas
pelanggan terhadap permintaan total. Berikut ini merupakan beberapa kriteria penilaian yang telah
didapatkan:
40
1.2.1 Service level
Untuk perhitungan service level dilakukan dengan menghitung proporsi permintaan yang
dapat dipenuhi dari persediaan, yang dikenal dengan istilah fill rate. Nilainya dihitung dengan
menggunakan persamaan sederhana berikut:
Hasil perhitungan fill rate pada beberapa komponen yang berbeda pada masing-masing
skenario diperlihatkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.12 Nilai fill rate pada p1=1/=0.1, fluktuasi 1%
Kondisi Skenario 1
partiality rationing strategy
Skenario 2weighted rationing
strategy
Skenario 3 static rationing
strategy
PENALTY COST Ave kelas 1 Ave kelas 2 Ave kelas 1 Ave kelas 2 Ave kelas 1 Ave kelas 2
Gambar 6.9. Hasil output anova antara hubungan p1 dengan service level yang diperoleh kelas pelanggan 1 dan
kelas pelanggan 2
Interaksi antara proporsi kedatangan permintaan kelas pelanggan terhadap total permintaan
dan alokasi service level berpengaruh paling signifikan dengan nilai F=153.15. Sehingga merupakan
suatu kewajaran apabila proporsi dari permintaan pelanggan menjadi elemen penting yang tak dapat
diabaikan dalam alokasi pemenuhan service level.
1.2 Total profit
Total profit didapatkan dari total revenue yang telah di kurangi dengan total cost. Elemen
biaya yang diperhitungkan dalam studi ini terdiri dari purchase cost, holding cost, setup/order cost,
penalty cost. Sedangkan Total revenue diperhitungkan dari banyaknya unit yang telah dialokasikan/
terjual kepada kelas pelanggan. Metode ini juga telah digunakan dalam beberapa penelitian
sebelumnya oleh Pinto (2012).
Sehingga hasil pengukuran total profit yang didapatkan dari hasil alokasi pemenuhan
demand berdasarkan masing-masing rationing strategy adalah sebagai berikut:
51
Gambar 6.10. Kriteria nilai total profit pada ketiga rationing strategy pada fluktuasi 1%
Antara weighted dan partiality rationing strategy walaupun dengan alokasi pemenuhan yang
relatif jauh berbeda, namun memberikan total profit yang hampir sama, sehingga weighted rationing
strategy lebih bisa menjaga loyalitas dari kelas pelanggan dengan total profit yang optimum
dibandingkan dengan partiality rationing strategy.
Static rationing strategy memberikan performansi total profit yang jauh lebih kecil
dibandingkan dengan strategi yang lain terutama ketika proporsi permintaan kelas pelanggan 1 sama
dengan kelas pelanggan 2, jadi ketika permintaan pelanggan 2 sama banyak nya dengan pelanggan
1, pada saat inventory menyentuh level kritis, pemenuhan hanya akan dialokasikan untuk
kedatangan kelas pelanggan 1. Pada p1=0.9 total profit yang dimiliki oleh static rationing strategy
lebih besar dari yang pada saat p1=0.5 karena inventory yang tersedia hampir selalu habis untuk
kelas pelanggan 1 dan hampir mungkin sering inventory menyentuh level kritis, pada saat ini static
rationing strategy memiliki performansi yang mirip dengan partiality rationing strategy.
Pada saat p1=0.1, static rationing strategy memiliki nilai yang lebih besar daripada ketika p1=0.5,
dan lebih kecil daripada ketika p1=0.9. Hal tersebut terjadi karena dengan sedikit nya jumlah
permintaan kelas pelanggan 1, inventory hampir jarang menyentuh level kritis, sehingga kelas
pelanggan 2 yang jumlah nya jauh lebih besar dapat dipenuhi dengan alokasi tidak melebihi level
kritis. Pada P1=0.9, static rationing strategy memiliki performansi yang lebih baik daripada ketika
p1=0.1 dan p1=0.5
Perbedaan kritis antara partiality dan weighted rationing strategy yang memiliki total profit
yang hampir sama adalah pada pemenuhan demand kelas pelanggan, gambarannya adalah sebagai
berikut:
52
Gambar 6.11. Performansi pemenuhan demand oleh partiality & weighted rationing strategy
Pada situasi dengan porsi kedatangan permintaan pertama terhadap total permintaan sebesar
0.9, maka akan terlihat bahwa dengan menerapkan weighted rationing strategy akan memberikan
dampak yang sangat signifikan dalam hal menjaga loyalitas pelanggan terutama yang memiliki
proporsi alokasi yang lebih rendah daripada partiality rationing strategy. Pada gambar 6.9 kondisi
fluktuasi dengan stdev 1%, yang dilakukan oleh weighted rationing strategy (jika dibandingkan
dengan partiality rationing strategy) adalah dengan menurunkan hanya 8.11% dari alokasi untuk
kelas pelanggan pertama, telah menyelamatkan 80.28% permintaan untuk kelas pelanggan kedua.
Sehingga kekecewaan yang dialami oleh kelas pelanggan kedua bisa ditekan.
Pada uji eksperimen respon pelanggan, signifikansi dari total revenue juga dibuktikan
dengan uji anova, dimana hubungan antara rationing strategy memiliki signifikansi perubahan yang
masing-masing dipengaruhi oleh respon pelanggan. Dengan hubungan hal tersebut, uji anova
memiliki nilai P sebesar 0.00007.
Pada kondisi fluktuasi rasio demand terhadap supply dengan standar deviasi 50% dan 90%
juga memiliki kecenderungan yang sama dimana weighted dan partiality rationing strategy
walaupun dengan alokasi pemenuhan service level yang relatif jauh berbeda, namun memberikan
total profit yang hampir sama, selisih total profit antara partiality dan weighted rationing strategy
pada kondisi fluktuasi dengan standar deviasi 50% dan 90% lebih kecil daripada selisih total profit
antara partiality dan weighted rationing strategy pada kondisi fluktuasi dengan standar deviasi 1%.
Berikut ini adalah gambaran dari kriteria performansi total profit pada ketiga skenario dengan
fluktuasi 50%:
53
Gambar 6.12. Kriteria nilai total profit pada ketiga rationing strategy pada fluktuasi 50%
Static rationing strategy memberikan performansi total profit yang jauh lebih kecil
dibandingkan dengan strategi yang lain terutama ketika proporsi permintaan p1=0.1 dan 0.5. Pada
P1=0.9, static rationing strategy memiliki performansi yang lebih baik daripada ketika p1=0.1 dan
p1=0.5 karena inventory yang tersedia hampir selalu habis untuk kelas pelanggan 1 dan hampir
mungkin sering inventory menyentuh level kritis, sehingga meminimumkan biaya yang muncul
akibat penalty cost terutama dari penalty cost kelas pelanggan 1 yang biaya nya lebih besar daripada
penalty cost kelas pelanggan 2. Berikut ini gambaran dari kriteria performansi total profit pada
ketiga skenario dengan fluktuasi 90%:
Gambar 6.13. Kriteria nilai total profit pada ketiga rationing strategy pada fluktuasi 90%
54
Pada saat p1=0.1 dan p1=0.5, static rationing strategy memiliki nilai yang lebih kecil
daripada ketika p1=0.9. Hal tersebut terjadi karena dengan sedikit nya jumlah permintaan kelas
pelanggan 1, inventory hampir jarang menyentuh level kritis, sehingga kelas pelanggan 2 yang
jumlah nya jauh lebih besar dapat dipenuhi dengan alokasi tidak melebihi level kritis.
Respon pelanggan terhadap pemenuhan permintaan yang diberikan oleh perusahaan
memiliki toleransi yang beragam, pada penelitian ini diujikan beberapa kondisi respon toleransi
terhadap pemenuhan permintaan tersebut. Pada situasi kelas pelanggan pertaman yang memiliki
respon toleransi yang cukup tinggi, dan kelas pelanggan kedua yang memiliki respon intolerant
terhadap pemenuhan permintaan yang tidak sesuai dengan keinginan pelanggan, akan memberikan
performansi total profit sebagai berikut:
Gambar 6.14. Performansi total profit ketiga skenario dengan respon kelas pelanggan 1 (r1), respon kelas pelanggan 2
(r4)
Performansi total profit pada partiality dan weighted rationing strategy lebih tinggi
dibandingkan dengan static rationing strategy pada p1=0.1 dan p1=0.5. Namun pada saat kelas
pelanggan pertama memiliki proporsi kedatangan permintaan yang jauh lebih besar daripada kelas
pelanggan kedua, p1=0.9, weighted rationing strategy menunjukkan keunggulan performansi nya.
Hal tersebut disebabkan karena pada partiality dan static rationing strategy, khusus nya pada
kondisi proporsi kedatangan pelanggan pertama jauh lebih besar daripada kelas pelanggan kedua,
akan mengabaikan permintaan kelas pelanggan kedua yang proporsi nya tidak seberapa, namun
tetap memberikan kontribusi biaya penalty dari kelas pelanggan kedua dan pengurangan revenue
yang jauh lebih besar dari kelas pelanggan kedua daripada ketika p1=0.1 dan p1=0.5. Kemudian
untuk lebih memperjelas performansi total profit pada situasi kelas pelanggan pertama yang
55
memiliki toleransi cukup tinggi dan kelas pelanggan kedua yang memiliki respon intolerant,
khususnya pada partiality dan weighted rationing strategy, berikut ini gambaran performansi nya:
Gambar 6.15. Performansi total profit pada partiality strategy dan weighted strategy dengan respon kelas pelanggan 1
(r1), respon kelas pelanggan 2 (r4)
Dari gambaran performansi diatas, weighted rationing strategy memberikan dampak positif
yang lebih tinggi untuk performansi total profit dari pada rationing strategy lain pada kondisi kelas
pelanggan kedua memiliki respon toleransi yang rendah atau intolerant terhadap alokasi pemenuhan
yang diberikan, dan kelas pelanggan kedua yang memiliki respon cukup toleran. Hal tersebut terjadi
dengan kondisi semakin intolerant nya kelas pelanggan kedua pada pemenuhan permintaan yang
tidak sesuai keinginan pelanggan, akan semakin mempertinggi kekecewaan pada kelas pelanggan
kedua dan dampaknya pada periode berikutnya kelas pelanggan tersebut mengurangi permintaanya.
Pada static dan partiality rationing strategy prosentase pengurangan permintaannya akan lebih besar
daripada weighted rationing strategy. Apabila hal tersebut dilakukan terus menerus, akan
mengurangi sebagian besar dari revenue yang dihasilkan oleh kelas pelanggan kedua. Karakteristik
dari weighted rationing strategy berusaha menekan prosentase pengurangan permintaan dari kelas
pelanggan kedua tersebut.
Apabila sebaliknya, pada kondisi dimana kelas pelanggan pertama memiliki respon
intolerant terhadap pemenuhan permintaan yang tidak sesuai keinginan, sedangkan kelas pelanggan
kedua memiliki respon cukup toleran terhadap hal tersebut, kondisi tersebu memberikan
performansi total profit pada ketiga skenario sebagai berikut:
56
Gambar 6.16. Performansi total profit ketiga skenario dengan respon kelas pelanggan 1 (r4), respon kelas pelanggan 2
(r1)
Pada situasi dimana kelas pelanggan pertama memiliki respon intolerant terhadap
pemenuhan permintaan yang tidak sesuai keinginan, sedangkan kelas pelanggan kedua memiliki
respon cukup toleran, partiality rationing strategy lebih memberikan dampak positif terhadap
performansi total profit daripada skenario lain. Hal tersebut diperjelas dengan gambaran sebagai
berikut:
Gambar 6.17. Performansi total profit pada partiality strategy dan weighted strategy dengan respon kelas pelanggan 1
(r4), respon kelas pelanggan 2 (r1)
Partiality rationing strategy akan memberikan dampak positif yang sedikit lebih tinggi pada
total profit yang lebih baik dari pada rationing strategy lain pada kondisi kelas pelanggan pertama
memiliki respon toleransi yang lebih rendah atau lebih intolerant terhadap alokasi pemenuhan
daripada respon toleransi kelas pelanggan kedua. Hal tersebut disebabkan karena dengan kondisi
kombinasi respon pelanggan yang demikian, akan memperkuat karakteristik dari partiality rationing
strategy. Pada gambar 6.12, weighted rationing strategy memiliki performansi lebih tinggi daripada
static rationing strategy pada kondisi p1=0.1 dan p1=0.5, sedangkan pada p1=0.9 , weighted
rationing strategy memiliki performansi lebih rendah daripada static rationing strategy. Hal tersebut
57
terjadi karena selain dari beban biaya penalty yang ditanggung pada p1=0.1 dan p2=0.5 lebih besar
dibandingkan pada p1=0.9, namun juga pada kondisi p1=0.1 dan p1=0.5, static rationing strategy
menderita kekurangan total revenue (sepanjang horison) lebih banyak daripada pada kondisi
p1=0.9. perlu diingat bahwa static rationing strategy melakukan penghentian pemenuhan
permintaan untuk kelas pelanggan kedua apabila inventory positionnya menyentuh level kritis.
Sehingga pada p1=0.9, static rationing strategy walaupun inventory position sudah menyentuh level
kritis, namun proporsi permintaan kelas pelanggan kedua hanya sedikit dibandingkan dengan
p1=0.1 dan p1=0.5, sehingga porsi penurunan dari permintaan kelas pelanggan kedua relatif lebih
sedikit.
Secara keseluruhan dari performansi yang telah dijelaskan diatas, weighted rationing
strategy lebih baik diaplikasikan dalam industri karena setiap industri pasti memiliki visi untuk terus
hidup dan bertahan lama dalam jangka panjang. Karena memiliki pelanggan yang memiliki loyalitas
tinggi merupakan asset yang sangat berharga dalam suatu industri. Pada partiality rationing strategy
memang memiliki performansi total profit yang relatif lebih tinggi dibandingkan weighted rationing
strategy, namun dalam horison yang lebih panjang lagi, performansi total profit yang dimiliki oleh
partiality rationing strategy tersebut akan tergerus dan lebih kecil daripada weighted rationing
strategy, karena akibat dari penurunan bahkan kehilangan revenue oleh kelas pelanggan yang
memiliki profitabilitas yang lebih rendah. Hal tersebut telah dibuktikan dan dijelaskan pada gambar
6.2 mengenai performansi total revenue berdasarkan respon toleransi pelanggan terhadap alokasi
pemenuhan.
58
(Halaman ini sengaja untuk dikosongkan)
59
1 BAB 7 KESIMPULAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data serta analisis yang telah dilakukan
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penelitian ini menawarkan sebuah model yang mampu mengakomodasi fluktuasi demand
terhadap supply pada penerapan rationing strategy.
2. Penelitian ini menganalisis dampak alokasi service level yang berbeda terhadap average
service level dan total profit yang diperoleh perusahaan.
a) Dengan memberikan service level sesuai pembobotan yang di miliki masing-masing
kelas pelanggan, akan menjaga total revenue dari kelas pelanggan dalam jangka
panjang.
b) Dengan memberikan service level yang hanya mengutamakan kelas pelanggan pertama,
dalam jangka panjang akan memberikan kemungkinan perusahaan kehilangan kelas
pelanggan kedua.
3. Dengan memberikan alokasi berdasarkan partiality rationing strategy akan memberikan
total profit yang sedikit lebih tinggi daripada weighted dan static rationing strategy, jika
prosentase kedatangan permintaan kelas pelanggan pertama jauh lebih kecil dari pada kelas
pelanggan kedua.
4. Partiality dan weighted rationing strategy lebih memberikan total revenue dan total profit
yang signifikan daripada static rationing strategy terutama pada situasi proporsi kelas
pelanggan pertama yang jauh lebih kecil daripada total permintaan.
5. Pada proporsi permintaan kelas pelanggan pertama yang jauh lebih besar daripada total
demand, ketiga rationing strategy memiliki performansi total revenue yang relatif hampir
sama, karena memang ketiga skenario memberikan prioritas lebih terhadap kelas pelanggan
pertama.
6. Partiality rationing strategy akan memberikan dampak positif yang sedikit lebih tinggi pada
total revenue dan total profit yang lebih baik dari pada rationing strategy lain pada kondisi
60
kelas pelanggan pertama memiliki respon toleransi yang lebih rendah atau lebih intolerant
terhadap alokasi pemenuhan daripada respon toleransi kelas pelanggan kedua.
7. Weighted rationing strategy akan memberikan dampak positif yang lebih tinggi untuk
performansi total revenue dan total profit dari pada rationing strategy lain pada kondisi
kelas pelanggan kedua memiliki respon toleransi yang rendah atau intolerant terhadap
alokasi pemenuhan yang diberikan daripada respon toleransi kelas pelanggan pertama.
8. Weighted rationing strategy lebih baik digunakan dalam jangka panjang karena tetap
menjaga loyalitas pelanggan, menjaga pemenuhan terhadap kelas pelanggan dengan priority
lebih rendah, namun masih sesuai dengan derajat profitabilitas dimiliki oleh masing-masing
kelas pelanggan tersebut.
9. Weighted rationing strategy lebih baik digunakan apabila perusahaan mempertimbangkan
dua aspek yaitu aspek perusahaan dan aspek pelanggan dalam mencari titik kesetimbangan
antara pemenuhan keuntungan yang optimum dengan tetap menjaga loyalitas pelanggan.
1.2 Saran
Berikut adalah saran-saran untuk kepentingan penelitian selanjutnya :
1. Perlunya dipertimbangkan kondisi operasional lainnya yang juga terjadi pada permasalahan
praktis seperti adanya uncertainty supply yang bisa dimungkinkan karena lead time tidak stabil.
2. Perlunya dipertimbangkan apabila terdapat kondisi operasional yang mempertimbangkan
backorder. Hal ini bisa di breakdown lebih lanjut apabila biaya backorder hanya tergantung
pada kuantitas unit yang shortage saja atau bahkan biaya backorder juga dipengaruhi oleh
waktu sampai shortage tersebut dipenuhi (backorder cost dependent time).
3. Pengembangan sistem rantai pasok yang diamati, misalkan salah satu dari beberapa kelas
pelanggan memiliki hubungan vertical integrated dengan perusahaan.
61
DAFTAR PUSTAKA
Liu M., Feng M., Wong C. Y. 2014. Flexible service policies for a Markov inventory system with two demand classes. International Journal Production Economics 151 pp. 180-185.
Isotupa K.P.S., Samanta S. K. 2013. A continuous review (s, Q) inventory system with priority customers and arbitrarily distributed lead times. Mathematical and Computer Modelling 57 pp.1259-1269.
Pinto R. 2012. Stock rationing under service level constraints in a vertically integrated distribution system. International Journal Production Economics 136 pp.231-240.
Deshpande, V., Cohen,M.A., Donohue,K., 2003. A threshold inventory rationing policy for service-differentiated demand classes. Management Science.49,pp.683–703.
Pujawan I. N., Mahendrawathi E. R. 2010. Supply Chain Management.
Hasan F., Jain P. K., Kumar D. 2014. Service level as performance index for reconfigurable manufacturing system involving multiple part families. Procedia Engineering 69 pp. 814-821.
Fadılog˘lu M. M., Bulut Ö. 2010a. A dynamic rationing policy for continuous-review inventory systems. European Journal of Operation Research 202 pp. 675-685.
Fadılog˘lu M. M., Bulut Ö. 2010b. An embedded Markov chain approach to stock rationing. Operations Research Letters 38 pp.510-515.
Xu J., Chen S., Lin B., Bhatnagar R. 2010. Optimal production and rationing policies of a make-to-stock production system with batch demand and backordering. Operation research letter 38 pp. 231-235.
Teunter R. H., Haneveld W. K. K. 2008. Dynamic inventory rationing strategies for inventory systems with two demand classes, Poisson demand and backordering. European Journal of Operational Research 190 pp.156-178.
Nahmias S., Demmy S. 1981. Operating characteristics of an Inventory with rationing .
management Science, Vol. 27, No. 11 (Nov., 1981), pp. 1236-1245. Nahmias S., Demmy S. 1981. Operating characteristics of an Inventory with rationing. Management
Science, Vol. 27, No. 11 (Nov., 1981), pp. 1236-1245.
Dekker R., Kleijn M.J., de Rooij P.J. (1998). A spare parts stocking policy based on equipment criticality. International journal production economics 56-57. pp 69-77
Lee H.T. and Wu J.C. 2006. A study inventory replenishment policies in a two –echelon suplly
Hung H.C., Chew E.P., Lee L.H. Lui S., 2012. Dynamic inventory rationing for systems with multiple demand classes and general demand processes. International Journal Production Economics 139. pp 351–358
Tersine R. J. 1994. Principles of Inventory and Materials Management.
Keeffe T. O., Bond J. 2013. Principles of Replenishment. The White Paper.
Melchiors P., Dekker R., Kleijn M. J. 2000. Inventory rationing in an (s, Q) inventory model with lost sales and two demand classes. Journal of the Operational Research Society II pp. 1-122
Veinott A. F. 1965. Optimal policy in a dynamic, single product, nonstationary inventory model with several demand classes. Operations Research, Vol. 13, No. 5 (Sep. - Oct., 1965), pp. 761-778
Ha A. Y. 1997. Stock-Rationing Policy for a Make-to-Stock Production System with Two Priority
Classes and Backordering, Naval Research Logistics (NRL) Volume 44 issue 5. Dekker R., Hill R. M., Kleijn M. J., Teunter R. H. 2002. On the (S _ 1, S) Lost sales Inventory
Model with Priority Demand Classes. Naval Research Logistics (NRL) Volume 49 issue 6. Frank K.C., Zhang R. Q., Deunyas I. 2003. Optimal Policies for inventory systems with priority
demand classes. Operations Research, Vol. 51, No. 6 pp. 993-1002. Isotupa K. P. S. 2006. An (s, Q) Markovian inventory system with lost sales and two demand
classes, Mathematical and Computer Modelling 43 (2006) 687–694. Arslan H., Graves S. C., Roemer T. A. 2007. Single-Product Inventory Model for Multiple Demand
Classes, Management Science, Vol. 53, No. 9 pp. 1486-1500. Naslund D., Williamson. 2010. What is Management in Supply Chain Management? - A Critical
Review of Definitions, Frameworks and Terminology. Journal of Management Policy and Practice vol. 11(4).
Paul B., Rajendran C. 2011. Rationing mechanisms and inventory control-policy parameters for a
divergent supply chain operating with lost sales and costs of review. Computers & Operations Research 38 (2011) 1117–1130.
Tanrisever F., Morrice D., Morton D. 2012. Managing capacity flexibility in make-to-order production environments. European Journal of Operational Research 216 (2012) 334–345.
Wang Y., Zhang S. H., Sun L. 2013. Anticipated rationing policy for two demand classes under service level constraints. Computers & Industrial Engineering 65 (2013) 331–340.
Wang D., Tang O. 2014. Dynamic inventory rationing with mixed backorders and lost sales. International Journal Production Economics 149 pp. 56-67
Basu R., Wright J. N. 2008. Total supply chain management.
63
Chen-Ritzo C., Ervolina T., Harrison T. P., Gupta B. 2011. Component rationing for available-to-promise scheduling in configure-to-order systems. European Journal of Operational Research 211 pp. 57-65.
Ahmadi B. 2013. Analisis pengaruh tingkat component commonality terhadap schedule instability, service level dan total cost dalam sistem rantai pasok sederhana.
E. Budiman, 2009. Paper Penerapan CRM pada Perusahaan Unilever Indonesia Tbk, Univ. Binus Jakarta.
R. Hurriyati, 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Alfabeta Bandung.
Griffin, Jill. 2002. Customer Loyalty How to Earn It, How to Keep It. McGraw-Hill.
Ahyari Agus, 2002 ”Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi”, Edisi Empat,
Bagus Setyo Widodo, 2007. Penjadwalan produksi cetak letter press dan offset di PT.ART.
Bedworth, David D.; Bailey, James E. (1987). Integrated production control systems : management, analysis, design. Second Edition. John Wiley & Sons, Inc., Canada.
64
(Halaman ini sengaja untuk dikosongkan)
65
Data kedatangan permintaan dengan fluktuasi 1%, proporsi p1=1/ = 0.1
Lampiran 1.
No C1 C2 Total demand
1 998 8999 9997
2 994 9076 10070
3 997 8950 9947
4 993 9047 10040
5 1014 8902 9915
6 991 8986 9977
7 988 8953 9942
8 998 8865 9863
9 1005 8933 9938
10 1004 8946 9951
11 1019 8962 9981
12 1011 9037 10048
13 982 8958 9940
14 1000 8997 9997
15 995 9111 10106
16 1004 8981 9985
17 1006 9072 10078
18 1004 9122 10126
19 997 8873 9870
20 1001 9031 10032
21 1001 8955 9955
22 1004 8937 9942
23 1012 8910 9922
24 976 9215 10191
25 1006 8713 9719
26 1004 8926 9930
27 985 8909 9895
28 999 8957 9956
29 985 8916 9901
30 1015 9202 10217
No C1 C2 Total demand
31 1003 9044 10047
32 995 9055 10050
33 1005 8840 9845
34 987 9050 10037
35 1002 9037 10039
36 1006 8914 9920
37 995 8954 9949
38 1006 8932 9938
39 990 8827 9817
40 978 9064 10042
41 994 8888 9883
42 995 8798 9793
43 1011 8927 9938
44 997 8922 9918
45 1002 8892 9893
46 1002 8991 9994
47 992 8968 9960
48 991 8996 9987
49 996 8939 9935
50 999 8959 9958
51 1003 8913 9916
52 991 8950 9941
53 1003 9136 10139
54 1008 9026 10034
55 995 8941 9936
56 1012 8935 9947
57 983 8942 9926
58 1001 9051 10052
59 1016 9163 10179
60 977 8946 9922
No C1 C2 Total demand
61 1005 9188 10193
62 995 8844 9839
63 993 9013 10006
64 997 9035 10031
65 1004 9060 10064
66 1005 9144 10149
67 1015 9015 10031
68 1005 8999 10005
69 1002 8996 9998
70 1004 8930 9934
71 1009 8984 9993
72 1017 9013 10031
73 1020 8953 9972
74 996 9149 10145
75 1001 8848 9849
76 1007 8889 9896
77 1010 9116 10126
78 995 8782 9777
79 1008 8992 10001
80 996 9018 10013
81 993 9074 10067
82 1012 9138 10150
83 1000 8950 9950
84 1001 9132 10133
85 977 8957 9935
86 1002 9016 10018
87 1007 9231 10238
88 1003 8952 9955
89 1017 9081 10099
90 1018 8886 9904
No C1 C2 Total demand
91 993 9088 10081
92 986 9148 10134
93 993 9118 10111
94 996 9124 10120
95 997 8988 9985
96 988 8876 9864
97 1015 8930 9945
98 999 9186 10184
99 996 9087 10083
100 1002 8995 9997
101 1006 9010 10016
102 995 8842 9837
103 1000 9110 10111
104 998 9011 10009
105 998 9070 10068
106 1023 8982 10005
107 1002 8892 9893
108 1001 9100 10102
109 1001 9014 10015
110 1010 9054 10063
111 1004 9038 10042
112 1000 9020 10021
113 998 8832 9831
114 992 8918 9909
115 997 8979 9977
116 999 9128 10127
117 997 9023 10020
118 998 9146 10143
119 996 8909 9906
120 990 8880 9870
66
No C1 C2 Total demand
121 981 8910 9891
122 1000 8906 9906
123 1002 9041 10043
124 989 9106 10095
125 1001 9022 10023
126 1012 9122 10134
127 1014 9047 10061
128 989 8938 9927
129 1015 8866 9881
130 1000 8924 9924
131 1010 9013 10022
132 1005 8855 9861
133 1020 9116 10137
134 990 9051 10040
135 987 9018 10005
136 979 8996 9975
137 989 9012 10001
138 989 9036 10024
139 1001 9157 10158
140 991 8873 9864
141 1003 9004 10007
142 1001 9026 10027
143 1013 8921 9934
144 1002 8854 9855
145 1005 9022 10028
146 996 8974 9970
147 1011 9066 10077
148 1007 9075 10082
149 1002 8990 9992
150 1009 9166 10175
No C1 C2 Total demand
151 1006 8953 9958
152 1007 8924 9931
153 1003 9079 10081
154 995 9010 10005
155 1002 9040 10041
156 1003 9062 10064
157 1004 8935 9940
158 1010 9057 10067
159 994 8987 9981
160 999 9229 10228
161 1008 9153 10161
162 1001 9112 10113
163 996 8894 9890
164 994 8961 9956
165 1013 8998 10011
166 1007 9041 10048
167 1020 8988 10008
168 1006 9064 10071
169 995 9036 10030
170 995 9074 10069
171 989 8979 9968
172 1021 9003 10023
173 996 9049 10045
174 1017 8880 9897
175 994 8864 9857
176 1006 8910 9915
177 1002 8912 9914
178 1010 9076 10087
179 998 9109 10107
180 988 8934 9922
No C1 C2 Total demand
181 1011 8877 9888
182 1000 8945 9945
183 983 9064 10047
184 989 9095 10084
185 1009 8957 9966
186 995 9106 10100
187 1010 8950 9960
188 1006 8980 9987
189 981 9008 9989
190 995 9001 9997
191 997 9020 10016
192 1001 9096 10097
193 999 9014 10013
194 980 8941 9920
195 1022 8919 9941
196 999 9017 10016
197 995 9071 10066
198 1014 9065 10079
199 988 8930 9918
200 1024 8989 10013
201 1017 8907 9925
202 1005 9110 10114
203 1021 9016 10037
204 991 8879 9870
205 992 9026 10019
206 1007 9168 10175
207 1013 8878 9892
208 1002 9063 10065
209 998 8984 9982
210 1024 9017 10040
No C1 C2 Total demand
211 1002 9016 10018
212 987 8867 9854
213 1004 8933 9937
214 995 9114 10109
215 984 9037 10021
216 998 9141 10139
217 1001 8944 9945
218 1023 9036 10059
219 988 8947 9936
220 1006 9099 10106
221 995 9058 10052
222 1002 9057 10060
223 1005 9083 10088
224 991 8787 9777
225 1005 9024 10029
226 1022 8974 9996
227 1008 9047 10054
228 996 8922 9917
229 996 9070 10066
230 1001 8934 9935
231 1023 8979 10002
232 1003 8943 9945
233 1013 8905 9918
234 989 9110 10099
235 1008 9088 10096
236 1017 9111 10128
237 984 8938 9922
238 1008 8993 10002
239 1002 9090 10092
240 993 8967 9961
67
No C1 C2 Total demand
241 996 8897 9893
242 1004 9063 10066
243 1016 9120 10136
244 993 8953 9946
245 1005 8907 9912
246 992 8953 9945
247 1020 9116 10136
248 987 8785 9772
249 1001 8946 9946
250 1001 8948 9949
251 987 9040 10027
252 1006 8944 9949
253 997 9028 10025
254 986 8967 9953
255 992 9028 10020
256 1004 8949 9953
257 1018 9087 10105
258 990 8952 9942
259 1009 9108 10117
260 1008 9064 10072
261 996 8804 9800
262 1006 9054 10060
263 1003 8955 9958
264 1008 9016 10024
265 1006 9065 10070
266 991 9036 10027
267 995 9103 10097
268 996 8909 9905
269 1014 8904 9918
270 984 8933 9916
271 1001 9044 10045
272 990 8895 9884
No C1 C2 Total demand
273 993 8809 9802
274 996 8956 9952
275 989 8942 9931
276 1014 8872 9887
277 979 9034 10013
278 998 8961 9959
279 1002 8913 9915
280 989 8941 9930
281 992 9187 10179
282 1008 8866 9874
283 1000 9070 10070
284 1005 9132 10137
285 1001 8998 9999
286 996 9046 10042
287 1000 8936 9936
288 1003 8916 9919
289 1002 8822 9825
290 1013 9117 10130
291 994 8940 9933
292 1006 8793 9798
293 980 9011 9991
294 1005 8953 9959
295 1000 9219 10219
296 991 8979 9970
297 1007 8914 9921
298 1018 9151 10168
299 994 9032 10025
300 994 8946 9941
301 991 8972 9963
302 1005 8945 9950
303 1003 9066 10069
304 988 9099 10088
No C1 C2 Total demand
305 1009 9113 10122
306 996 8889 9884
307 1008 8947 9955
308 999 9049 10048
309 1018 8855 9873
310 992 8942 9934
311 992 9126 10118
312 1010 9009 10019
313 1010 8867 9877
314 993 8935 9928
315 990 8924 9914
316 1001 8960 9961
317 995 8917 9911
318 987 8999 9986
319 1003 9048 10051
320 988 9086 10073
321 1004 9198 10202
322 993 8817 9810
323 993 9020 10013
324 1012 9084 10095
325 995 9179 10174
326 1011 8984 9995
327 1006 8956 9963
328 1010 8991 10000
329 991 9012 10003
330 995 8990 9985
331 1000 8968 9968
332 1005 9075 10080
333 1001 9011 10012
334 1027 8850 9877
335 987 8797 9783
336 999 8864 9862
No C1 C2 Total demand
337 1000 9020 10020
338 998 9125 10123
339 1003 9109 10112
340 988 9035 10023
341 987 8932 9919
342 984 9060 10044
343 1004 8978 9983
344 1017 8972 9990
345 999 8938 9937
346 981 9118 10099
347 1010 9075 10085
348 987 8878 9866
349 997 8857 9854
350 994 9114 10107
351 988 9088 10077
352 1003 8849 9852
353 1020 9014 10034
354 1012 8972 9985
355 1024 9159 10182
356 1016 8937 9953
357 999 8983 9982
358 1007 9191 10197
359 1015 9120 10135
360 990 8863 9853
361 1014 8904 9918
362 1004 9058 10062
363 1008 9014 10022
364 995 8984 9979
365 1010 9074 10084
ave 1001 8997 9998
stdev 10 93 94
68
Data kedatangan permintaan dengan fluktuasi 10%, proporsi p1=1/ = 0.1
No C1 C2 Total demand
1 992 8944 9935
2 1175 9363 10538
3 994 10363 11357
4 1190 9863 11053
5 1079 9918 10997
6 1044 8993 10037
7 1110 9091 10201
8 1064 9417 10481
9 915 8218 9133
10 1065 8117 9181
11 971 8570 9541
12 760 8646 9406
13 1091 8334 9425
14 1085 9835 10920
15 1059 8583 9642
16 995 8951 9946
17 1078 7756 8834
18 945 8888 9833
19 1026 7735 8761
20 975 9395 10370
21 1018 10540 11558
22 1013 10509 11522
23 857 9812 10669
24 1094 10106 11199
25 1128 9012 10140
26 957 8131 9088
27 1050 7898 8948
28 929 9346 10275
29 981 10613 11594
30 1088 9255 10343
No C1 C2 Total demand
31 832 8377 9209
32 784 7683 8466
33 824 9085 9909
34 1078 8827 9905
35 1078 7355 8433
36 1013 9083 10096
37 846 7913 8759
38 932 8700 9632
39 1012 8802 9814
40 1007 7444 8450
41 871 9748 10619
42 1161 8635 9795
43 1153 9150 10303
44 908 10386 11294
45 1101 8593 9693
46 861 8410 9271
47 1206 10044 11250
48 651 8251 8902
49 1027 10055 11083
50 1107 9559 10667
51 902 8966 9868
52 1072 10147 11219
53 1110 8596 9706
54 1188 8999 10186
55 1013 9536 10549
56 946 10887 11833
57 1020 8834 9854
58 1064 10119 11183
59 819 8331 9149
60 1110 7892 9002
No C1 C2 Total demand
61 1028 7343 8371
62 807 8741 9548
63 919 10962 11881
64 1040 9237 10278
65 1201 9813 11014
66 1020 9080 10100
67 1171 7926 9098
68 908 8359 9268
69 929 9117 10046
70 1197 8408 9605
71 922 9394 10317
72 807 10919 11726
73 1090 8959 10049
74 1097 9885 10983
75 817 8240 9057
76 1147 8747 9894
77 997 9798 10795
78 978 9238 10216
79 959 8826 9785
80 990 9593 10583
81 1119 9926 11045
82 940 9267 10207
83 1020 9551 10571
84 957 9425 10382
85 922 9816 10738
86 916 8611 9527
87 1040 9818 10858
88 1047 8697 9744
89 862 10174 11036
90 1148 9305 10453
No C1 C2 Total demand
91 930 8425 9355
92 926 10572 11498
93 1016 9057 10073
94 1236 7872 9108
95 768 8416 9184
96 1071 8901 9972
97 981 8746 9727
98 906 6986 7892
99 1072 8703 9775
100 1085 9281 10366
101 1061 8654 9715
102 1114 9879 10993
103 855 9037 9892
104 1134 7992 9125
105 1024 9257 10281
106 1148 9762 10909
107 963 6669 7632
108 991 9187 10178
109 973 8512 9484
110 887 8544 9431
111 815 10126 10942
112 978 9122 10100
113 916 10125 11041
114 773 9317 10090
115 1052 8897 9949
116 1092 8644 9736
117 1063 9466 10529
118 896 10156 11053
119 1135 6874 8009
120 1045 9153 10198
69
No C1 C2 Total demand
121 1028 9301 10328
122 1017 9124 10142
123 1020 10491 11510
124 1086 8316 9402
125 882 9282 10164
126 983 8934 9916
127 1002 8243 9245
128 973 8925 9898
129 981 10994 11975
130 1045 10191 11236
131 889 10106 10995
132 1129 9364 10493
133 961 9953 10913
134 1063 8586 9649
135 1176 9153 10330
136 1115 10127 11242
137 1020 8277 9296
138 820 8817 9636
139 1065 9417 10483
140 1004 9423 10427
141 1025 9067 10092
142 964 8609 9572
143 1163 9300 10464
144 984 9970 10954
145 844 9178 10022
146 1090 8686 9776
147 1006 8264 9269
148 992 9002 9995
149 1160 8749 9910
150 1003 8176 9179
No C1 C2 Total demand
151 999 9259 10258
152 1211 10058 11269
153 935 10549 11483
154 1025 9973 10998
155 988 10454 11442
156 1023 8259 9282
157 1006 9382 10388
158 1108 9522 10630
159 979 8664 9643
160 1040 8412 9452
161 1150 11741 12892
162 994 8534 9528
163 892 9411 10303
164 995 9209 10204
165 952 9155 10107
166 897 8908 9806
167 972 9906 10878
168 1039 8920 9959
169 1094 10521 11615
170 928 10192 11121
171 912 9832 10744
172 964 7982 8946
173 1014 8857 9871
174 1286 8185 9471
175 1034 8720 9755
176 898 9401 10299
177 1112 7931 9044
178 1058 8758 9815
179 919 8863 9782
180 839 7377 8217
No C1 C2 Total demand
181 1074 8946 10020
182 1070 9422 10492
183 930 8663 9593
184 964 8743 9706
185 817 10101 10919
186 933 9696 10629
187 986 9768 10754
188 884 8976 9860
189 984 8040 9023
190 1017 9269 10287
191 879 9397 10277
192 1045 8328 9373
193 1088 8934 10022
194 931 8560 9491
195 802 9307 10109
196 863 10544 11406
197 937 8062 8999
198 995 9047 10042
199 1004 9661 10665
200 764 9798 10563
201 948 8169 9117
202 1128 9029 10157
203 1101 10431 11533
204 1079 9354 10433
205 883 7779 8662
206 1062 10108 11169
207 944 8500 9444
208 917 9707 10625
209 1157 8737 9894
210 813 8673 9485
No C1 C2 Total demand
211 856 9029 9885
212 1118 7949 9067
213 1010 9451 10461
214 893 8868 9761
215 1037 8677 9714
216 1020 10497 11517
217 1106 7790 8897
218 807 9177 9984
219 941 10875 11817
220 991 10419 11409
221 1133 9498 10631
222 1033 8919 9952
223 1032 9009 10042
224 1029 9141 10169
225 1092 7865 8957
226 1153 7755 8908
227 907 9174 10080
228 1078 9145 10223
229 926 8796 9722
230 1110 8560 9670
231 903 8164 9066
232 1063 9451 10514
233 1110 10021 11131
234 1045 9032 10077
235 787 8905 9692
236 884 8421 9305
237 1014 9499 10513
238 801 7155 7956
239 1074 10283 11357
240 938 9662 10600
70
Kedatangan permintaan dengan fluktuasi 50%, proporsi p1=1/ = 0.1
No C1 C2 Total demand
241 999 10209 11208
242 960 10250 11211
243 1022 9453 10475
244 1080 8277 9357
245 1283 10330 11613
246 1051 7378 8430
247 1102 8130 9232
248 989 8297 9286
249 1011 10040 11051
250 1057 9108 10166
251 1100 9929 11029
252 917 9505 10422
253 977 8150 9126
254 1129 7781 8910
255 1037 9268 10304
256 1042 8318 9360
257 1035 8408 9443
258 1078 9732 10811
259 894 8315 9209
260 907 9015 9922
261 1039 8591 9631
262 926 8149 9075
263 1087 8541 9629
264 1041 9315 10357
265 946 9427 10373
266 996 8308 9305
267 904 9434 10337
268 929 8358 9287
269 1007 9447 10454
270 882 9386 10267
271 1023 8378 9401
272 836 10888 11724
No C1 C2 Total demand
273 1040 10055 11096
274 1010 9651 10661
275 969 8069 9037
276 893 7398 8290
277 943 8365 9308
278 928 9148 10077
279 1039 9514 10553
280 1095 9248 10343
281 1093 8317 9410
282 972 7047 8019
283 906 9420 10325
284 994 8330 9324
285 1087 8984 10071
286 784 9930 10715
287 1001 8168 9168
288 837 10569 11406
289 1098 10398 11496
290 947 9340 10287
291 1035 8241 9276
292 975 8099 9075
293 970 7133 8103
294 943 10663 11605
295 1020 9756 10776
296 1035 10616 11651
297 938 10224 11162
298 1012 10765 11776
299 1139 9939 11078
300 1005 8093 9097
301 878 9156 10034
302 829 8896 9725
303 1145 9287 10433
304 946 9133 10079
No C1 C2 Total demand
305 988 8005 8993
306 1072 9286 10359
307 925 10631 11556
308 1101 9266 10367
309 1169 9848 11017
310 965 9382 10347
311 1005 8667 9673
312 1018 8610 9628
313 955 9649 10605
314 974 8619 9594
315 993 9354 10347
316 1151 8244 9394
317 970 9730 10700
318 972 9324 10297
319 918 9636 10554
320 812 8513 9325
321 1131 9849 10980
322 942 10093 11035
323 1004 7383 8387
324 885 8160 9045
325 1043 9684 10728
326 1003 7841 8844
327 936 9500 10436
328 1014 9662 10675
329 968 9052 10020
330 961 8059 9020
331 827 7799 8626
332 1122 10001 11123
333 1080 7458 8538
334 1027 9095 10122
335 1025 9905 10930
336 1073 8810 9883
No C1 C2 Total demand
337 1095 8152 9247
338 990 8397 9388
339 855 7947 8802
340 954 8373 9327
341 1177 7540 8718
342 987 8996 9983
343 1017 9895 10912
344 1021 8716 9736
345 1024 9711 10735
346 968 10150 11118
347 867 9954 10821
348 1073 9274 10347
349 1091 8636 9727
350 925 10080 11005
351 976 8643 9619
352 1121 9083 10204
353 927 8375 9302
354 1087 9709 10796
355 1082 8147 9229
356 1010 8986 9997
357 907 7390 8297
358 911 8993 9903
359 948 8990 9939
360 957 10332 11289
361 875 7975 8850
362 1042 8042 9084
363 993 8870 9863
364 1085 9002 10087
365 986 10663 11648
ave 999 9075 10074
stdev 100 858 865
71
No C1 C2 Total demand
1 1602 4130 5732
2 1007 12735 13742
3 1718 5434 7152
4 1680 10070 11749
5 967 10898 11865
6 1730 1022 2752
7 1008 5754 6761
8 870 8097 8967
9 266 12981 13247
10 814 12586 13400
11 616 16133 16749
12 257 4033 4290
13 416 7352 7768
14 1584 8675 10259
15 676 12443 13119
16 962 8268 9231
17 823 10803 11626
18 1553 4146 5699
19 179 9877 10056
20 589 3501 4090
21 1289 15512 16800
22 914 14431 15345
23 973 6986 7959
24 924 15439 16363
25 1348 5570 6917
26 573 505 1078
27 640 4927 5567
28 1815 10949 12764
29 342 14546 14888
30 1994 13197 15191
No C1 C2 Total demand
31 826 12744 13569
32 1156 6691 7848
33 1012 12443 13456
34 1100 2245 3345
35 1008 8887 9895
36 1485 9988 11474
37 966 19102 20068
38 799 13365 14164
39 1667 6406 8073
40 1087 2631 3718
41 832 8520 9352
42 1114 16144 17258
43 1245 7063 8308
44 1313 17101 18413
45 574 4096 4670
46 1177 9297 10474
47 888 12958 13846
48 1059 9821 10880
49 137 1869 2006
50 1051 16668 17719
51 1021 11593 12615
52 883 2032 2915
53 266 1566 1832
54 575 12533 13108
55 1124 11671 12794
56 508 12724 13232
57 825 8296 9121
58 508 13305 13813
59 320 9110 9431
60 533 17075 17608
No C1 C2 Total demand
61 791 8279 9070
62 1224 3001 4225
63 846 11105 11952
64 334 8254 8588
65 269 9763 10031
66 928 10279 11207
67 1670 12099 13770
68 1295 4722 6018
69 702 14045 14747
70 638 20162 20800
71 632 6436 7068
72 1802 16793 18595
73 624 4781 5405
74 236 11083 11319
75 1140 10337 11477
76 8 5708 5716
77 897 5886 6783
78 1662 11061 12723
79 567 7155 7722
80 680 13984 14664
81 642 922 1564
82 875 14470 15345
83 650 16300 16950
84 863 6861 7723
85 883 14424 15307
86 15 11050 11066
87 1005 11794 12798
88 1142 1276 2417
89 1037 14517 15554
90 1700 13632 15332
No C1 C2 Total demand
91 624 8724 9348
92 1203 10000 11203
93 948 6166 7115
94 1442 11447 12889
95 1518 15483 17002
96 1509 6004 7513
97 1469 17159 18628
98 1104 6777 7881
99 1710 10411 12121
100 958 12028 12986
101 959 7225 8184
102 338 10415 10752
103 659 3123 3781
104 938 12016 12954
105 218 4255 4473
106 890 11219 12109
107 1452 16318 17770
108 1273 11700 12974
109 1297 9766 11064
110 419 8991 9410
111 1056 14452 15508
112 138 1059 1197
113 1650 12113 13763
114 1468 11432 12901
115 794 5375 6169
116 233 8553 8785
117 686 8190 8877
118 1056 13376 14431
119 1065 12571 13636
120 1978 10364 12342
72
No C1 C2 Total demand
121 1771 17220 18991
122 479 4518 4997
123 749 2098 2846
124 1236 13522 14758
125 1512 11615 13127
126 963 14491 15454
127 1409 3899 5308
128 304 5556 5860
129 915 13378 14294
130 691 13158 13849
131 2114 7474 9588
132 2084 12141 14225
133 1051 7463 8514
134 1249 4081 5330
135 1615 11707 13322
136 1049 10972 12021
137 1344 17012 18356
138 871 8501 9372
139 1401 4099 5500
140 1112 6135 7247
141 1857 14884 16740
142 407 13722 14129
143 1077 3783 4860
144 1525 5827 7352
145 879 12483 13362
146 1962 16818 18780
147 1106 3375 4481
148 812 14450 15263
149 333 9860 10193
150 1221 13024 14246
No C1 C2 Total demand
151 663 8692 9355
152 1958 1503 3461
153 1235 8545 9780
154 1219 10551 11770
155 1182 15028 16210
156 1082 2025 3107
157 1420 1663 3084
158 197 4073 4270
159 852 1239 2092
160 1035 7088 8123
161 1869 8389 10258
162 1063 9994 11057
163 586 15185 15771
164 627 10865 11492
165 1626 12472 14097
166 304 5666 5970
167 661 7171 7832
168 573 8681 9254
169 1134 10380 11513
170 783 5819 6601
171 1214 10781 11995
172 999 11237 12236
173 1557 16798 18355
174 1058 14238 15296
175 994 14273 15267
176 555 6744 7299
177 1014 2810 3824
178 1393 18146 19538
179 874 14516 15390
180 634 2643 3277
No C1 C2 Total demand
181 641 3985 4626
182 1125 8440 9565
183 688 9409 10097
184 1530 5705 7235
185 667 9795 10462
186 650 15494 16144
187 575 6799 7374
188 1201 10218 11419
189 1025 8059 9085
190 242 5693 5935
191 1829 9851 11680
192 928 3656 4584
193 1581 8717 10298
194 676 13260 13936
195 779 13689 14468
196 538 16717 17255
197 1485 7206 8691
198 1129 14197 15327
199 1083 6188 7271
200 1772 8301 10073
201 754 9251 10005
202 830 2766 3596
203 651 10359 11010
204 744 14537 15281
205 393 7132 7526
206 82 20534 20616
207 1346 4183 5529
208 255 9068 9324
209 871 1440 2311
210 2032 14254 16286
No C1 C2 Total demand
211 1575 8720 10295
212 1254 9553 10806
213 1873 12950 14824
214 1426 13846 15272
215 902 14233 15135
216 882 13363 14245
217 1072 14847 15919
218 886 8600 9486
219 1122 5553 6674
220 789 14209 14997
221 408 14272 14680
222 1077 5732 6809
223 2055 12649 14704
224 1149 10425 11574
225 250 3006 3256
226 244 9537 9781
227 1378 8042 9420
228 1512 4780 6292
229 1087 11711 12798
230 1558 7067 8625
231 652 17943 18595
232 1448 7657 9105
233 2011 8738 10750
234 918 12934 13852
235 1944 12985 14930
236 1638 12390 14028
237 670 9705 10376
238 32 14933 14966
239 1658 1792 3450
240 192 10805 10997
73
No C1 C2 Total demand
241 1191 8456 9648
242 247 9580 9827
243 1333 8211 9543
244 1368 13497 14865
245 905 5609 6514
246 134 8301 8435
247 1258 9605 10863
248 1775 14631 16406
249 1647 8668 10315
250 994 8618 9611
251 408 5904 6311
252 74 6601 6675
253 1139 7938 9077
254 1262 8861 10123
255 413 15091 15505
256 837 8352 9189
257 1445 9239 10684
258 557 9338 9895
259 1140 9060 10200
260 709 14127 14837
261 612 8940 9552
262 1380 4165 5544
263 1491 3450 4941
264 878 10733 11611
265 408 11350 11758
266 664 22 686
267 1862 10979 12840
268 599 6429 7028
269 1358 1606 2964
270 832 10095 10927
271 1217 15194 16411
272 628 3484 4112
No C1 C2 Total demand
273 665 8914 9579
274 773 11009 11781
275 892 18257 19149
276 1021 9352 10373
277 1265 14845 16110
278 811 13998 14808
279 623 12434 13057
280 737 168 905
281 344 11241 11585
282 1130 15498 16628
283 1260 10709 11970
284 455 6977 7432
285 1690 14170 15860
286 1900 10340 12240
287 510 6827 7338
288 1076 11250 12326
289 1435 15378 16813
290 2005 7158 9163
291 1076 11018 12093
292 1066 10655 11721
293 1432 3852 5284
294 1008 3669 4677
295 224 8479 8703
296 1449 3626 5076
297 1191 12965 14156
298 752 3469 4221
299 1923 6433 8356
300 578 7781 8359
301 114 3955 4069
302 550 7007 7557
303 1699 4890 6590
304 603 12079 12682
No C1 C2 Total demand
305 1127 12265 13392
306 1462 11333 12795
307 1734 2401 4135
308 42 5611 5653
309 1367 6271 7639
310 202 3346 3548
311 736 15269 16005
312 1544 7465 9010
313 2053 7721 9774
314 1152 10369 11521
315 1740 7251 8991
316 535 8486 9021
317 1556 2177 3733
318 410 9310 9720
319 255 9365 9620
320 1084 248 1332
321 479 9076 9554
322 783 6996 7779
323 297 3892 4189
324 1370 3448 4819
325 679 2749 3428
326 1024 7446 8471
327 1391 16852 18244
328 1252 5033 6286
329 1627 13460 15087
330 1610 5782 7392
331 900 7897 8796
332 1522 3423 4945
333 717 1110 1826
334 1582 10746 12328
335 1251 8560 9811
336 496 27042 27538
No C1 C2 Total demand
337 996 6331 7327
338 881 13978 14859
339 667 1335 2002
340 905 9708 10613
341 1010 10970 11980
342 1338 7782 9121
343 827 9022 9849
344 1044 10055 11099
345 829 12682 13511
346 600 3377 3977
347 229 15465 15694
348 1174 5242 6415
349 572 10914 11485
350 599 7925 8523
351 1799 6034 7833
352 745 10248 10993
353 794 18557 19350
354 2151 10361 12512
355 2050 11842 13892
356 271 15383 15654
357 898 8076 8973
358 1070 6160 7230
359 64 11749 11813
360 595 12903 13497
361 1111 5496 6607
362 151 7318 7468
363 864 8222 9087
364 561 8586 9147
365 1368 15233 16601
ave 998 9397 10396
stdev 487 4436 4486
74
Data kedatangan permintaan dengan fluktuasi 1%, proporsi p1=1/ = 0.5 No C1 C2 Total demand
1 4968 5014 9983
2 4994 4970 9964
3 4950 5050 10000
4 5014 4974 9988
5 5061 4997 10058
6 5011 5026 10037
7 4934 4928 9861
8 5032 4986 10018
9 5061 5071 10132
10 5065 5086 10151
11 5043 4964 10007
12 5023 5070 10093
13 5007 5034 10042
14 4972 5033 10005
15 5055 4989 10044
16 5011 5025 10035
17 4973 5118 10091
18 4994 4962 9956
19 5080 5082 10162
20 5004 5006 10010
21 4954 5036 9989
22 5045 4992 10037
23 4979 5064 10042
24 5004 4982 9986
25 5103 4929 10032
26 4928 4951 9879
27 4973 4917 9890
28 4946 5059 10005
29 5002 5027 10030
30 5051 4982 10033
No C1 C2 Total demand
31 4983 4962 9945
32 4947 4927 9873
33 5029 5137 10166
34 4904 5052 9955
35 4976 5045 10021
36 4981 5014 9995
37 4979 5057 10036
38 4970 4995 9966
39 5054 4927 9981
40 4915 4941 9856
41 5031 5048 10079
42 4979 4951 9930
43 5044 4963 10007
44 4945 5081 10026
45 5011 4952 9963
46 4998 4997 9995
47 5055 5081 10137
48 4998 5088 10085
49 4865 4971 9836
50 5064 5031 10096
51 5013 4942 9954
52 5000 4959 9959
53 5047 4970 10017
54 4965 4988 9953
55 5060 5015 10075
56 5002 5063 10066
57 5025 5020 10045
58 4956 4920 9876
59 4985 5064 10049
60 5087 5009 10096
No C1 C2 Total demand
61 5018 4993 10011
62 4967 4958 9925
63 4965 4952 9917
64 5051 5059 10110
65 5025 4992 10017
66 5015 5020 10035
67 5025 5079 10103
68 5024 5070 10093
69 4978 5063 10041
70 4976 5001 9978
71 5016 5028 10043
72 4964 4990 9954
73 4973 5003 9976
74 5000 4995 9995
75 5079 5014 10093
76 4965 5052 10017
77 5010 5056 10066
78 4937 5009 9947
79 5025 5025 10050
80 5011 5022 10033
81 4882 4932 9815
82 5021 4962 9982
83 5025 5052 10077
84 5109 5040 10149
85 4984 4967 9952
86 5010 4967 9976
87 5061 5048 10109
88 5019 5007 10025
89 4996 4904 9900
90 5017 4944 9961
No C1 C2 Total demand
91 5075 4998 10073
92 4920 4956 9876
93 5088 5072 10160
94 4883 4951 9835
95 4975 5026 10001
96 4972 4938 9910
97 5000 4926 9926
98 5006 4999 10006
99 5007 4924 9930
100 5268 5085 10354
101 5090 5011 10101
102 5022 5093 10115
103 5032 5058 10090
104 4999 5061 10061
105 4970 5000 9970
106 5009 5012 10021
107 5077 4983 10060
108 4915 5059 9974
109 5017 4984 10000
110 4934 5031 9965
111 5036 5046 10082
112 5060 5004 10064
113 5018 5001 10019
114 4877 5016 9893
115 5021 5007 10027
116 5085 4972 10057
117 4956 5087 10043
118 5103 4998 10101
119 4933 4969 9902
120 5075 4990 10065
75
No C1 C2 Total demand
121 5002 4948 9950
122 4909 5038 9947
123 4976 5063 10039
124 5007 5035 10042
125 4979 4984 9963
126 5035 5047 10082
127 5060 4977 10037
128 5039 4998 10037
129 4997 5088 10085
130 4916 4994 9911
131 4998 4953 9951
132 5050 5120 10170
133 5055 4987 10043
134 5028 5031 10059
135 4980 4940 9920
136 5021 4944 9965
137 4986 4952 9938
138 5015 5013 10029
139 5044 5022 10066
140 5034 5044 10077
141 4984 5014 9998
142 5041 4991 10032
143 4974 4952 9926
144 5131 4974 10105
145 4965 5006 9972
146 4942 4952 9894
147 4959 5041 10001
148 5004 4966 9969
149 4950 4907 9856
150 4908 4987 9895
No C1 C2 Total demand
151 4891 4974 9865
152 4917 5017 9934
153 4928 5059 9987
154 5070 5021 10091
155 4956 4982 9938
156 5033 5043 10076
157 4954 4990 9944
158 5005 5006 10012
159 4923 4958 9881
160 4970 5038 10008
161 5136 4926 10062
162 4965 5064 10029
163 4978 4990 9969
164 5065 5046 10111
165 4957 4955 9912
166 4960 4999 9959
167 4981 5016 9998
168 4965 5041 10006
169 4987 5051 10037
170 5018 5042 10060
171 5053 5048 10101
172 5029 5077 10105
173 5101 5068 10169
174 5093 5065 10159
175 4971 4962 9932
176 4960 5034 9994
177 4961 4943 9904
178 4933 4982 9916
179 4978 4976 9953
180 5102 5029 10131
No C1 C2 Total demand
181 5027 5004 10031
182 5028 4921 9949
183 5096 5081 10178
184 4976 4981 9957
185 4989 5118 10108
186 5030 5033 10064
187 4999 4969 9968
188 4921 4989 9910
189 4989 4936 9924
190 5047 4997 10045
191 5029 4949 9978
192 4986 5037 10023
193 4996 4968 9964
194 4952 4997 9950
195 4963 4941 9904
196 4911 5038 9950
197 5017 4959 9976
198 4981 5028 10009
199 4996 4970 9966
200 4985 5007 9992
201 4930 5033 9962
202 5001 5037 10038
203 5020 4976 9996
204 4996 4938 9934
205 4946 4895 9841
206 5037 4958 9995
207 4996 4944 9941
208 4997 5025 10022
209 5102 4924 10026
210 5066 5126 10192
No C1 C2 Total demand
211 4973 5117 10089
212 5032 4975 10007
213 5039 5073 10112
214 4988 4977 9966
215 4919 5065 9984
216 5030 5037 10067
217 5049 4948 9997
218 5043 4968 10011
219 4992 4954 9946
220 4935 4953 9889
221 4999 5053 10052
222 4997 5005 10002
223 5003 5020 10023
224 4986 4974 9960
225 4976 4975 9952
226 5039 4941 9980
227 5011 5029 10041
228 4968 5029 9997
229 4988 4944 9933
230 5031 5017 10048
231 4952 5008 9960
232 5065 4942 10006
233 4968 5117 10085
234 4912 4986 9898
235 4922 5035 9957
236 5022 5024 10046
237 4931 4926 9857
238 5037 4945 9982
239 4991 5026 10017
240 4986 5088 10074
76
Data kedatangan permintaan dengan fluktuasi 10%, proporsi p1=1/ = 0.5
No C1 C2 Total demand
241 5100 4931 10031
242 4996 4944 9940
243 5020 5055 10075
244 4987 4946 9933
245 5058 4934 9991
246 5067 5049 10117
247 4942 5001 9944
248 5066 4938 10004
249 5023 5074 10097
250 4987 5029 10016
251 5003 5040 10043
252 5014 4963 9978
253 4991 5004 9994
254 5035 4991 10026
255 5065 5050 10115
256 4961 4961 9922
257 4895 5064 9959
258 5074 4906 9980
259 4937 5053 9990
260 5031 4912 9943
261 4969 4912 9881
262 4980 4970 9951
263 5028 5022 10050
264 4968 4964 9932
265 5040 5015 10055
266 5072 5045 10117
267 4960 5079 10040
268 4951 5009 9960
269 5009 5016 10025
270 5078 4974 10051
271 4997 4986 9983
272 4960 4992 9952
No C1 C2 Total demand
273 5025 5046 10071
274 5010 4944 9953
275 4967 4945 9912
276 5027 5056 10082
277 4877 4974 9851
278 4990 4883 9873
279 5050 5036 10086
280 4950 5016 9966
281 4973 5046 10020
282 5021 5068 10089
283 5005 5092 10097
284 5002 4965 9967
285 5031 4985 10016
286 4980 5019 10000
287 4932 5000 9932
288 4993 4989 9982
289 4924 5014 9938
290 4984 5027 10011
291 5034 4973 10007
292 5038 5021 10059
293 4999 4988 9987
294 5012 4995 10007
295 4947 4990 9937
296 5010 5021 10032
297 5005 5008 10013
298 5038 4998 10037
299 5005 5043 10048
300 5073 4957 10030
301 5062 5017 10079
302 5020 4928 9948
303 5031 4975 10006
304 5051 4898 9948
No C1 C2 Total demand
305 5018 5045 10063
306 5083 5015 10098
307 4958 4950 9909
308 5006 5023 10029
309 5029 4963 9993
310 5006 4912 9918
311 5017 4976 9993
312 4992 5013 10005
313 4934 4961 9895
314 5022 5072 10094
315 5005 5030 10035
316 5055 4989 10044
317 4995 4928 9923
318 4978 4995 9973
319 4930 4923 9853
320 4976 5043 10019
321 5108 5076 10184
322 5037 5070 10107
323 5040 5091 10131
324 5057 4909 9966
325 5064 4941 10005
326 4972 5037 10009
327 4972 4973 9945
328 5019 4960 9979
329 4991 5022 10013
330 4940 4941 9881
331 5032 4993 10024
332 4938 5003 9941
333 5056 4995 10051
334 5028 5015 10043
335 4934 4963 9897
336 5055 5019 10074
No C1 C2 Total demand
337 4982 5002 9984
338 4958 5001 9959
339 5064 4993 10057
340 5128 4974 10101
341 4935 5107 10042
342 4973 5066 10039
343 5028 4998 10026
344 4979 4983 9962
345 4999 4989 9988
346 4985 4939 9924
347 5055 4965 10020
348 5060 4995 10055
349 4959 5022 9981
350 4955 5068 10024
351 5021 5018 10039
352 5030 4980 10011
353 4979 4970 9950
354 5025 5030 10055
355 5034 5089 10123
356 5021 4948 9969
357 5049 4996 10045
358 5017 5009 10027
359 5033 4992 10025
360 5063 5028 10091
361 4986 5025 10011
362 4981 5028 10009
363 5041 4937 9978
364 5160 4916 10076
365 5052 5057 10109
ave 5004 5003 10007
stdev 51 49 73
77
No C1 C2 Total demand
1 5346 4516 9862
2 5392 3707 9099
3 5234 5367 10601
4 4420 4669 9089
5 5221 4452 9673
6 4296 5932 10228
7 4489 4121 8611
8 4505 5130 9635
9 5073 5200 10273
10 4712 5091 9803
11 4800 4556 9356
12 3885 5931 9816
13 4680 4309 8989
14 5418 5501 10919
15 5290 4755 10044
16 5297 3729 9027
17 5453 4364 9817
18 4990 4762 9752
19 4671 5062 9732
20 4481 5061 9542
21 5388 5977 11365
22 5502 4858 10360
23 5114 5229 10343
24 5195 5711 10906
25 5346 4678 10024
26 4962 4728 9690
27 4279 5330 9609
28 4169 4520 8689
29 4529 5328 9857
30 5707 4915 10622
No C1 C2 Total demand
31 4070 5368 9439
32 5939 4374 10313
33 5513 5620 11133
34 4456 4483 8939
35 6144 3516 9660
36 4710 5157 9867
37 4788 5110 9898
38 4997 5184 10180
39 4533 5475 10008
40 5295 4423 9717
41 5174 4918 10092
42 5499 4492 9991
43 4199 5457 9655
44 4913 5007 9920
45 4671 4917 9588
46 4872 4383 9255
47 4548 5820 10368
48 4989 5135 10124
49 4535 4699 9234
50 3867 4786 8653
51 4526 5055 9580
52 4538 5007 9545
53 5350 4157 9507
54 5071 4172 9243
55 4059 5877 9936
56 4134 5125 9259
57 4354 5209 9563
58 6051 5330 11381
59 5235 5065 10299
60 5002 5492 10495
No C1 C2 Total demand
61 5612 5320 10932
62 5560 5187 10747
63 5689 5736 11425
64 4333 4212 8545
65 4739 4667 9407
66 5648 5568 11216
67 5110 4268 9377
68 3959 5401 9361
69 5697 5307 11004
70 4559 6649 11208
71 4738 4728 9466
72 4585 4949 9534
73 4691 4678 9369
74 5412 4459 9872
75 4881 5157 10038
76 4916 4870 9787
77 5911 4393 10304
78 4924 4601 9525
79 5076 5139 10215
80 5438 5052 10489
81 3824 4649 8473
82 5305 5082 10387
83 5177 4314 9491
84 4426 4669 9094
85 4677 4938 9614
86 5516 5120 10636
87 4711 5760 10471
88 4807 4510 9317
89 5161 5014 10175
90 4413 5029 9442
No C1 C2 Total demand
91 5553 4852 10405
92 5524 4902 10426
93 3838 3653 7491
94 4761 6317 11078
95 4505 5488 9993
96 5058 4734 9793
97 5006 4530 9536
98 4502 5180 9683
99 4967 5444 10411
100 5109 4997 10106
101 5703 5093 10796
102 5635 4684 10318
103 5059 3714 8773
104 5414 4460 9874
105 4440 5393 9834
106 4823 5455 10278
107 3421 5957 9378
108 4957 5377 10334
109 4749 6019 10768
110 4903 5466 10369
111 5124 5035 10159
112 5247 4808 10055
113 5042 5172 10214
114 4650 4838 9488
115 4385 4789 9174
116 5595 5069 10664
117 5549 4481 10030
118 4630 4862 9492
119 4254 5343 9597
120 5202 4892 10094
78
No C1 C2 Total demand
121 4802 5210 10012
122 4400 4751 9151
123 4551 4929 9481
124 5242 5087 10329
125 4054 5521 9575
126 4064 5412 9477
127 5286 5425 10710
128 5317 4440 9757
129 5006 6105 11111
130 4012 5278 9290
131 5071 5285 10356
132 5018 5034 10052
133 6744 4079 10823
134 5636 5788 11424
135 4797 5252 10049
136 4964 4632 9595
137 5076 4249 9325
138 5401 4686 10086
139 4803 5627 10431
140 4669 5416 10086
141 4813 5420 10234
142 4848 5632 10481
143 4934 4353 9287
144 5716 4375 10091
145 5155 4987 10142
146 4545 5646 10191
147 5797 4400 10197
148 5154 4586 9741
149 4751 3849 8601
150 5320 4320 9640
No C1 C2 Total demand
151 5023 5292 10315
152 5469 5235 10704
153 5701 4846 10547
154 4631 5085 9715
155 4357 5112 9469
156 5558 5843 11401
157 5124 5000 10124
158 4753 5175 9928
159 5766 4738 10504
160 5510 4869 10378
161 3509 4912 8422
162 5181 4404 9585
163 5190 5727 10916
164 5144 5247 10391
165 5955 5727 11683
166 6349 5467 11816
167 5023 4650 9674
168 6056 4774 10830
169 5057 5090 10148
170 4811 4785 9596
171 5538 4292 9830
172 5429 5205 10634
173 4786 4657 9443
174 5580 5211 10792
175 5217 5559 10777
176 4317 4886 9202
177 5427 4658 10085
178 4594 4282 8876
179 4885 5632 10517
180 5408 4029 9438
No C1 C2 Total demand
181 4986 5434 10420
182 5813 5140 10954
183 4518 4737 9255
184 5001 5463 10465
185 5214 4777 9991
186 5352 5054 10406
187 5993 4784 10777
188 5058 4718 9776
189 5028 4285 9313
190 6080 4867 10947
191 5109 5859 10968
192 5492 4950 10442
193 4811 5193 10004
194 4559 5224 9783
195 4958 4662 9620
196 6009 5464 11473
197 5435 6069 11504
198 5037 6022 11059
199 4758 5253 10011
200 5550 5064 10615
201 5312 4525 9837
202 4828 5207 10035
203 5535 5548 11083
204 4881 5106 9987
205 5168 5633 10802
206 3767 5179 8946
207 4622 5056 9678
208 5038 4869 9907
209 4686 5344 10031
210 3925 5128 9053
No C1 C2 Total demand
211 5228 5444 10672
212 4440 5583 10023
213 4938 4613 9551
214 5874 4527 10401
215 5865 4387 10252
216 4377 4636 9013
217 5074 5107 10181
218 4042 4683 8725
219 4330 5511 9841
220 4482 4744 9227
221 5363 5141 10504
222 4891 4623 9514
223 5480 5070 10550
224 4945 4620 9565
225 5092 4574 9666
226 5574 6001 11575
227 5176 4466 9642
228 6047 5425 11472
229 5172 5489 10660
230 4828 5350 10178
231 4840 4654 9494
232 4915 5082 9997
233 4909 4464 9373
234 4516 5210 9727
235 5087 4661 9748
236 5162 5470 10633
237 5402 4643 10044
238 4868 5154 10022
239 4987 6136 11123
240 4865 5308 10173
79
No C1 C2 Total demand
241 5515 4689 10204
242 4776 5916 10692
243 5462 5192 10654
244 5195 5190 10385
245 4873 5485 10358
246 4884 4683 9567
247 4643 5730 10373
248 5516 5487 11003
249 4632 5165 9796
250 4864 5044 9907
251 5153 5850 11003
252 4860 5386 10247
253 4936 4133 9069
254 4988 5081 10068
255 4658 4105 8763
256 4631 4404 9035
257 4782 4045 8827
258 5769 4884 10653
259 5252 5294 10547
260 4709 5038 9747
261 5314 3998 9312
262 5655 5407 11062
263 5336 4662 9998
264 5393 5070 10462
265 5110 4521 9630
266 4435 5049 9485
267 4429 5613 10041
268 4767 5224 9991
269 5004 5202 10207
270 4584 5240 9824
271 4645 4610 9255
272 5116 5140 10257
No C1 C2 Total demand
273 4187 4930 9117
274 5635 4924 10559
275 5484 5522 11006
276 5192 4670 9862
277 5261 4465 9725
278 4948 5201 10149
279 5353 5241 10594
280 5285 4305 9590
281 5929 4805 10734
282 4649 5813 10462
283 5196 4466 9663
284 4673 5019 9692
285 5509 4601 10110
286 5174 4437 9611
287 5446 4994 10440
288 4957 4364 9321
289 5851 5008 10859
290 5193 4422 9615
291 4265 5352 9616
292 5439 5782 11221
293 5062 6155 11217
294 4290 6301 10591
295 5631 4611 10242
296 5414 4652 10066
297 5470 4796 10266
298 5202 4693 9895
299 5088 4348 9436
300 5148 4927 10075
301 5164 4942 10106
302 4399 4561 8960
303 5203 4881 10084
304 5467 5357 10823
No C1 C2 Total demand
305 4058 4813 8870
306 5018 4267 9285
307 5128 5023 10150
308 5267 5191 10458
309 5552 5054 10607
310 5433 4880 10314
311 5242 4962 10203
312 4970 5878 10848
313 5285 4099 9383
314 6252 5570 11822
315 4543 5060 9603
316 4005 4796 8801
317 4858 5572 10430
318 5433 5709 11142
319 5699 4549 10248
320 4667 5223 9890
321 4909 4877 9785
322 4756 4248 9004
323 4397 5236 9634
324 5402 3481 8883
325 5225 4325 9550
326 4803 5078 9881
327 5233 5452 10686
328 4436 5584 10020
329 4897 4495 9392
330 4550 5145 9696
331 5505 5488 10993
332 5736 4976 10713
333 4530 5480 10010
334 4811 5379 10190
335 4787 5598 10385
336 5090 4931 10021
No C1 C2 Total demand
337 5117 4960 10077
338 6257 5251 11508
339 5704 4881 10585
340 5221 5442 10663
341 5092 4797 9889
342 5237 5510 10747
343 5103 5032 10134
344 5234 6107 11340
345 4269 4861 9131
346 4359 4951 9310
347 4363 5903 10267
348 4653 4427 9080
349 5214 5236 10451
350 4984 4614 9599
351 4815 5013 9828
352 4952 5525 10477
353 4855 5619 10474
354 4677 5858 10535
355 4276 5094 9370
356 5287 5274 10561
357 5540 5098 10638
358 5270 5928 11198
359 4832 5559 10391
360 4621 4654 9275
361 4724 5019 9744
362 4537 4402 8940
363 5422 5307 10730
364 5841 4525 10367
365 4747 5637 10383
ave 5015 5020 10034
stdev 506 514 673
80
Data kedatangan permintaan dengan fluktuasi 50%, proporsi p1=1/ = 0.5
No C1 C2 Total demand
1 5519 5537 11057
2 1697 5137 6834
3 9587 8478 18065
4 6915 2447 9362
5 5604 5295 10899
6 7383 4674 12057
7 3279 7628 10907
8 5700 6700 12401
9 3498 8093 11591
10 6486 8757 15242
11 4422 254 4676
12 6175 7616 13792
13 1751 4645 6395
14 536 7241 7778
15 6179 4862 11041
16 2808 195 3003
17 3898 6443 10341
18 7092 4497 11590
19 5454 2047 7501
20 6215 4964 11179
21 5705 7072 12778
22 7271 5507 12778
23 4373 6526 10899
24 1828 5414 7242
25 9480 4051 13531
26 695 2587 3282
27 5917 5083 11000
28 4039 6025 10065
29 2220 4969 7188
30 3530 2802 6332
No C1 C2 Total demand
31 3258 8692 11950
32 1222 4637 5859
33 6079 5541 11620
34 5392 9908 15300
35 5346 3476 8822
36 1943 6454 8397
37 5847 6139 11986
38 5823 4826 10648
39 1283 7921 9204
40 5766 4362 10128
41 4272 6553 10826
42 3154 2917 6071
43 5444 4465 9909
44 5272 3784 9056
45 3636 3717 7353
46 5576 8126 13701
47 8288 1583 9871
48 3582 2647 6229
49 7268 6888 14155
50 6939 3905 10844
51 10651 3094 13745
52 3237 4629 7865
53 7845 7959 15804
54 3557 4615 8172
55 3066 2286 5351
56 2488 4349 6837
57 7514 5830 13344
58 5223 2483 7707
59 9894 5971 15865
60 3787 2794 6581
No C1 C2 Total demand
61 2854 3537 6391
62 6686 1909 8596
63 3731 2800 6531
64 89 2245 2334
65 1303 5296 6600
66 6668 5697 12365
67 5146 8031 13176
68 5156 1425 6581
69 6790 6253 13043
70 2244 991 3236
71 7207 5424 12632
72 6668 700 7368
73 5090 5805 10895
74 5486 2806 8292
75 5206 113 5319
76 558 257 815
77 4957 6476 11433
78 4711 3916 8627
79 4224 5116 9340
80 3874 2429 6303
81 4365 4764 9129
82 6218 584 6803
83 254 7772 8026
84 7092 9919 17011
85 5523 5559 11083
86 868 3531 4399
87 4449 1270 5719
88 5574 3554 9129
89 1516 8436 9952
90 4793 5807 10600
No C1 C2 Total demand
91 4614 7528 12143
92 5245 1328 6573
93 4982 4707 9688
94 4540 5096 9635
95 10210 959 11168
96 5122 1356 6478
97 1793 1574 3367
98 7941 1352 9293
99 2507 1427 3933
100 4403 5279 9682
101 1510 7988 9498
102 3786 5504 9289
103 7374 461 7835
104 2693 5946 8639
105 4057 8639 12697
106 8819 1529 10348
107 267 5255 5523
108 3013 2628 5641
109 7112 4579 11691
110 5274 2690 7965
111 5146 7922 13068
112 3601 8155 11756
113 4372 2945 7317
114 7019 5119 12138
115 1651 4197 5849
116 3863 4179 8043
117 1841 4008 5849
118 2605 1161 3766
119 6502 7901 14403
120 4471 4282 8754
81
No C1 C2 Total demand
121 8049 9198 17248
122 4761 5568 10329
123 4424 3691 8115
124 2447 8704 11151
125 8302 4312 12614
126 9212 5239 14450
127 5539 3361 8899
128 7046 8188 15234
129 1777 3488 5264
130 2776 6070 8846
131 406 2708 3114
132 3648 4041 7689
133 3018 7303 10321
134 5222 5566 10789
135 3367 7551 10918
136 6714 5535 12249
137 5801 6861 12662
138 4285 6468 10754
139 1392 6205 7598
140 3507 7279 10786
141 7590 4689 12279
142 2968 5871 8839
143 5300 7110 12410
144 7117 6725 13843
145 2693 2990 5683
146 3475 4384 7860
147 8438 1840 10279
148 8842 7182 16024
149 3866 7743 11610
150 3935 8351 12286
No C1 C2 Total demand
151 6209 4737 10947
152 3717 3602 7319
153 5020 3475 8495
154 938 6433 7371
155 5256 3386 8643
156 4627 3687 8315
157 7327 6682 14009
158 4250 4749 8998
159 3023 3909 6932
160 7158 6068 13226
161 4613 4679 9292
162 7109 4031 11140
163 11482 5435 16917
164 8044 5816 13861
165 3820 4072 7892
166 5494 6942 12436
167 582 3069 3650
168 9795 5843 15638
169 1604 1431 3035
170 8414 5669 14082
171 9529 3017 12546
172 5537 9275 14811
173 7155 1323 8477
174 2911 1293 4204
175 4615 4683 9298
176 2455 4883 7338
177 2050 4783 6832
178 3028 10005 13033
179 4907 4631 9538
180 8410 4193 12602
No C1 C2 Total demand
181 6112 2229 8340
182 4927 1749 6676
183 5633 3188 8821
184 5506 9537 15042
185 2859 2670 5529
186 6135 3927 10062
187 6860 11005 17865
188 7487 5736 13223
189 2709 4773 7482
190 2599 6462 9062
191 6665 2568 9233
192 2639 7379 10018
193 5143 4442 9585
194 6772 6595 13367
195 2692 5953 8644
196 665 4469 5134
197 1542 5746 7288
198 5804 936 6740
199 7061 7332 14392
200 10748 9834 20582
201 5151 5257 10408
202 4412 8053 12465
203 3527 8402 11929
204 6035 4839 10874
205 4134 7830 11964
206 6200 11324 17525
207 9545 5137 14682
208 3617 3203 6820
209 5916 6596 12513
210 5732 2771 8503
No C1 C2 Total demand
211 1342 7176 8518
212 6198 1073 7272
213 1758 4551 6309
214 379 1000 1378
215 5363 2511 7874
216 3134 7155 10289
217 3459 6740 10199
218 6135 4520 10655
219 3823 7104 10926
220 9059 3092 12151
221 4598 6707 11305
222 2681 8452 11133
223 7516 3073 10589
224 2563 3347 5910
225 6987 7290 14277
226 579 1861 2440
227 11353 7617 18970
228 6797 6029 12826
229 6522 78 6600
230 3460 3557 7017
231 1544 7935 9479
232 5730 2885 8615
233 6717 5923 12640
234 6057 4254 10311
235 7838 5639 13477
236 2671 2616 5288
237 6720 6388 13109
238 3096 1583 4679
239 6153 3278 9431
240 7181 5543 12724
82
No C1 C2 Total demand
241 2901 5504 8405
242 4169 5827 9996
243 3147 5987 9134
244 7459 6779 14238
245 1612 3707 5319
246 6387 4185 10572
247 4555 6459 11013
248 8008 5650 13657
249 1009 7996 9004
250 3704 5801 9505
251 6184 309 6493
252 5099 4175 9274
253 5547 2001 7549
254 6147 7095 13241
255 8930 4936 13867
256 6390 2982 9372
257 6281 1997 8279
258 4423 4212 8635
259 2293 5944 8237
260 3082 2996 6079
261 1334 3400 4734
262 5019 6823 11842
263 2286 2266 4552
264 3803 3721 7525
265 5800 5943 11743
266 4287 5338 9625
267 8026 2132 10158
268 9415 6664 16079
269 6563 6524 13087
270 7023 2655 9678
271 8303 4232 12536
272 9554 5024 14578
No C1 C2 Total demand
273 3492 3838 7330
274 3572 5399 8971
275 7043 4745 11788
276 2034 3606 5640
277 6028 5571 11598
278 6864 7044 13908
279 7775 8736 16511
280 7577 5348 12925
281 8506 2991 11497
282 6403 3189 9592
283 5908 1137 7045
284 4704 3040 7743
285 2471 3914 6385
286 3998 3520 7519
287 3443 4990 8432
288 4334 4184 8518
289 6669 5113 11782
290 6358 2272 8630
291 5561 5188 10749
292 6587 7376 13963
293 2867 3783 6650
294 6540 6987 13527
295 1747 7923 9671
296 3040 6263 9302
297 180 5582 5762
298 2789 5160 7949
299 6641 4155 10796
300 1754 7240 8994
301 5596 4018 9614
302 6818 3279 10098
303 6809 3018 9826
304 6128 4162 10290
No C1 C2 Total demand
305 4197 1390 5587
306 1288 8200 9489
307 7932 6599 14531
308 4532 4039 8572
309 4110 4421 8531
310 7160 3057 10217
311 3704 4000 7704
312 1286 3465 4751
313 3374 2596 5970
314 9690 2909 12599
315 3388 2578 5966
316 7321 7314 14635
317 2893 4779 7672
318 3406 4465 7871
319 7289 3701 10990
320 4732 7321 12053
321 4818 389 5207
322 5443 5822 11265
323 5629 278 5906
324 7012 2681 9693
325 2010 4587 6597
326 6780 7284 14064
327 5006 8492 13499
328 1730 2651 4382
329 7550 3708 11258
330 5514 1444 6958
331 2365 3221 5586
332 4655 8056 12711
333 2473 3452 5924
334 8797 4643 13440
335 2377 5444 7821
336 5015 9567 14581
No C1 C2 Total demand
337 818 6561 7379
338 3981 2962 6944
339 8019 492 8511
340 7275 5405 12680
341 3478 2460 5938
342 7335 6348 13683
343 9117 504 9620
344 2442 6746 9188
345 4979 9733 14712
346 679 2238 2917
347 7922 8541 16462
348 7575 2495 10071
349 3727 7664 11391
350 8479 4588 13067
351 4279 4920 9199
352 7060 941 8001
353 4530 4642 9172
354 5447 6661 12108
355 6380 6350 12730
356 532 7341 7872
357 1902 2546 4449
358 7198 5004 12202
359 3202 5645 8847
360 4294 9411 13705
361 863 4261 5124
362 10746 5932 16677
363 1418 6172 7590
364 5540 4317 9857
365 6868 4840 11708
ave 4930 4848 9777
stdev 2380 2279 3325
83
Data kedatangan permintaan dengan fluktuasi 1%, proporsi p1=1/ = 0.9
No C1 C2 Total demand
1 8999 998 9997
2 9076 994 10070
3 8950 997 9947
4 9047 993 10040
5 8902 1014 9915
6 8986 991 9977
7 8953 988 9942
8 8865 998 9863
9 8933 1005 9938
10 8946 1004 9951
11 8962 1019 9981
12 9037 1011 10048
13 8958 982 9940
14 8997 1000 9997
15 9111 995 10106
16 8981 1004 9985
17 9072 1006 10078
18 9122 1004 10126
19 8873 997 9870
20 9031 1001 10032
21 8955 1001 9955
22 8937 1004 9942
23 8910 1012 9922
24 9215 976 10191
25 8713 1006 9719
26 8926 1004 9930
27 8909 985 9895
28 8957 999 9956
29 8916 985 9901
30 9202 1015 10217
No C1 C2 Total demand
31 9044 1003 10047
32 9055 995 10050
33 8840 1005 9845
34 9050 987 10037
35 9037 1002 10039
36 8914 1006 9920
37 8954 995 9949
38 8932 1006 9938
39 8827 990 9817
40 9064 978 10042
41 8888 994 9883
42 8798 995 9793
43 8927 1011 9938
44 8922 997 9918
45 8892 1002 9893
46 8991 1002 9994
47 8968 992 9960
48 8996 991 9987
49 8939 996 9935
50 8959 999 9958
51 8913 1003 9916
52 8950 991 9941
53 9136 1003 10139
54 9026 1008 10034
55 8941 995 9936
56 8935 1012 9947
57 8942 983 9926
58 9051 1001 10052
59 9163 1016 10179
60 8946 977 9922
No C1 C2 Total demand
61 9188 1005 10193
62 8844 995 9839
63 9013 993 10006
64 9035 997 10031
65 9060 1004 10064
66 9144 1005 10149
67 9015 1015 10031
68 8999 1005 10005
69 8996 1002 9998
70 8930 1004 9934
71 8984 1009 9993
72 9013 1017 10031
73 8953 1020 9972
74 9149 996 10145
75 8848 1001 9849
76 8889 1007 9896
77 9116 1010 10126
78 8782 995 9777
79 8992 1008 10001
80 9018 996 10013
81 9074 993 10067
82 9138 1012 10150
83 8950 1000 9950
84 9132 1001 10133
85 8957 977 9935
86 9016 1002 10018
87 9231 1007 10238
88 8952 1003 9955
89 9081 1017 10099
90 8886 1018 9904
No C1 C2 Total demand
91 9088 993 10081
92 9148 986 10134
93 9118 993 10111
94 9124 996 10120
95 8988 997 9985
96 8876 988 9864
97 8930 1015 9945
98 9186 999 10184
99 9087 996 10083
100 8995 1002 9997
101 9010 1006 10016
102 8842 995 9837
103 9110 1000 10111
104 9011 998 10009
105 9070 998 10068
106 8982 1023 10005
107 8892 1002 9893
108 9100 1001 10102
109 9014 1001 10015
110 9054 1010 10063
111 9038 1004 10042
112 9020 1000 10021
113 8832 998 9831
114 8918 992 9909
115 8979 997 9977
116 9128 999 10127
117 9023 997 10020
118 9146 998 10143
119 8909 996 9906
120 8880 990 9870
84
No C1 C2 Total demand
121 8910 981 9891
122 8906 1000 9906
123 9041 1002 10043
124 9106 989 10095
125 9022 1001 10023
126 9122 1012 10134
127 9047 1014 10061
128 8938 989 9927
129 8866 1015 9881
130 8924 1000 9924
131 9013 1010 10022
132 8855 1005 9861
133 9116 1020 10137
134 9051 990 10040
135 9018 987 10005
136 8996 979 9975
137 9012 989 10001
138 9036 989 10024
139 9157 1001 10158
140 8873 991 9864
141 9004 1003 10007
142 9026 1001 10027
143 8921 1013 9934
144 8854 1002 9855
145 9022 1005 10028
146 8974 996 9970
147 9066 1011 10077
148 9075 1007 10082
149 8990 1002 9992
150 9166 1009 10175
No C1 C2 Total demand
151 8953 1006 9958
152 8924 1007 9931
153 9079 1003 10081
154 9010 995 10005
155 9040 1002 10041
156 9062 1003 10064
157 8935 1004 9940
158 9057 1010 10067
159 8987 994 9981
160 9229 999 10228
161 9153 1008 10161
162 9112 1001 10113
163 8894 996 9890
164 8961 994 9956
165 8998 1013 10011
166 9041 1007 10048
167 8988 1020 10008
168 9064 1006 10071
169 9036 995 10030
170 9074 995 10069
171 8979 989 9968
172 9003 1021 10023
173 9049 996 10045
174 8880 1017 9897
175 8864 994 9857
176 8910 1006 9915
177 8912 1002 9914
178 9076 1010 10087
179 9109 998 10107
180 8934 988 9922
No C1 C2 Total demand
181 8877 1011 9888
182 8945 1000 9945
183 9064 983 10047
184 9095 989 10084
185 8957 1009 9966
186 9106 995 10100
187 8950 1010 9960
188 8980 1006 9987
189 9008 981 9989
190 9001 995 9997
191 9020 997 10016
192 9096 1001 10097
193 9014 999 10013
194 8941 980 9920
195 8919 1022 9941
196 9017 999 10016
197 9071 995 10066
198 9065 1014 10079
199 8930 988 9918
200 8989 1024 10013
201 8907 1017 9925
202 9110 1005 10114
203 9016 1021 10037
204 8879 991 9870
205 9026 992 10019
206 9168 1007 10175
207 8878 1013 9892
208 9063 1002 10065
209 8984 998 9982
210 9017 1024 10040
No C1 C2 Total demand
211 9016 1002 10018
212 8867 987 9854
213 8933 1004 9937
214 9114 995 10109
215 9037 984 10021
216 9141 998 10139
217 8944 1001 9945
218 9036 1023 10059
219 8947 988 9936
220 9099 1006 10106
221 9058 995 10052
222 9057 1002 10060
223 9083 1005 10088
224 8787 991 9777
225 9024 1005 10029
226 8974 1022 9996
227 9047 1008 10054
228 8922 996 9917
229 9070 996 10066
230 8934 1001 9935
231 8979 1023 10002
232 8943 1003 9945
233 8905 1013 9918
234 9110 989 10099
235 9088 1008 10096
236 9111 1017 10128
237 8938 984 9922
238 8993 1008 10002
239 9090 1002 10092
240 8967 993 9961
85
No C1 C2 Total demand
241 8897 996 9893
242 9063 1004 10066
243 9120 1016 10136
244 8953 993 9946
245 8907 1005 9912
246 8953 992 9945
247 9116 1020 10136
248 8785 987 9772
249 8946 1001 9946
250 8948 1001 9949
251 9040 987 10027
252 8944 1006 9949
253 9028 997 10025
254 8967 986 9953
255 9028 992 10020
256 8949 1004 9953
257 9087 1018 10105
258 8952 990 9942
259 9108 1009 10117
260 9064 1008 10072
261 8804 996 9800
262 9054 1006 10060
263 8955 1003 9958
264 9016 1008 10024
265 9065 1006 10070
266 9036 991 10027
267 9103 995 10097
268 8909 996 9905
269 8904 1014 9918
270 8933 984 9916
271 9044 1001 10045
272 8895 990 9884
No C1 C2 Total demand
273 8809 993 9802
274 8956 996 9952
275 8942 989 9931
276 8872 1014 9887
277 9034 979 10013
278 8961 998 9959
279 8913 1002 9915
280 8941 989 9930
281 9187 992 10179
282 8866 1008 9874
283 9070 1000 10070
284 9132 1005 10137
285 8998 1001 9999
286 9046 996 10042
287 8936 1000 9936
288 8916 1003 9919
289 8822 1002 9825
290 9117 1013 10130
291 8940 994 9933
292 8793 1006 9798
293 9011 980 9991
294 8953 1005 9959
295 9219 1000 10219
296 8979 991 9970
297 8914 1007 9921
298 9151 1018 10168
299 9032 994 10025
300 8946 994 9941
301 8972 991 9963
302 8945 1005 9950
303 9066 1003 10069
304 9099 988 10088
No C1 C2 Total demand
305 9113 1009 10122
306 8889 996 9884
307 8947 1008 9955
308 9049 999 10048
309 8855 1018 9873
310 8942 992 9934
311 9126 992 10118
312 9009 1010 10019
313 8867 1010 9877
314 8935 993 9928
315 8924 990 9914
316 8960 1001 9961
317 8917 995 9911
318 8999 987 9986
319 9048 1003 10051
320 9086 988 10073
321 9198 1004 10202
322 8817 993 9810
323 9020 993 10013
324 9084 1012 10095
325 9179 995 10174
326 8984 1011 9995
327 8956 1006 9963
328 8991 1010 10000
329 9012 991 10003
330 8990 995 9985
331 8968 1000 9968
332 9075 1005 10080
333 9011 1001 10012
334 8850 1027 9877
335 8797 987 9783
336 8864 999 9862
No C1 C2 Total demand
337 9020 1000 10020
338 9125 998 10123
339 9109 1003 10112
340 9035 988 10023
341 8932 987 9919
342 9060 984 10044
343 8978 1004 9983
344 8972 1017 9990
345 8938 999 9937
346 9118 981 10099
347 9075 1010 10085
348 8878 987 9866
349 8857 997 9854
350 9114 994 10107
351 9088 988 10077
352 8849 1003 9852
353 9014 1020 10034
354 8972 1012 9985
355 9159 1024 10182
356 8937 1016 9953
357 8983 999 9982
358 9191 1007 10197
359 9120 1015 10135
360 8863 990 9853
361 8904 1014 9918
362 9058 1004 10062
363 9014 1008 10022
364 8984 995 9979
365 9074 1010 10084
ave 8997 1001 9998
stdev 93 10 94
86
Data kedatangan permintaan dengan fluktuasi 10%, proporsi p1=1/ = 0.9 No C1 C2 Total demand
1 8944 992 9935
2 9363 1175 10538
3 10363 994 11357
4 9863 1190 11053
5 9918 1079 10997
6 8993 1044 10037
7 9091 1110 10201
8 9417 1064 10481
9 8218 915 9133
10 8117 1065 9181
11 8570 971 9541
12 8646 760 9406
13 8334 1091 9425
14 9835 1085 10920
15 8583 1059 9642
16 8951 995 9946
17 7756 1078 8834
18 8888 945 9833
19 7735 1026 8761
20 9395 975 10370
21 10540 1018 11558
22 10509 1013 11522
23 9812 857 10669
24 10106 1094 11199
25 9012 1128 10140
26 8131 957 9088
27 7898 1050 8948
28 9346 929 10275
29 10613 981 11594
30 9255 1088 10343
No C1 C2 Total demand
31 8377 832 9209
32 7683 784 8466
33 9085 824 9909
34 8827 1078 9905
35 7355 1078 8433
36 9083 1013 10096
37 7913 846 8759
38 8700 932 9632
39 8802 1012 9814
40 7444 1007 8450
41 9748 871 10619
42 8635 1161 9795
43 9150 1153 10303
44 10386 908 11294
45 8593 1101 9693
46 8410 861 9271
47 10044 1206 11250
48 8251 651 8902
49 10055 1027 11083
50 9559 1107 10667
51 8966 902 9868
52 10147 1072 11219
53 8596 1110 9706
54 8999 1188 10186
55 9536 1013 10549
56 10887 946 11833
57 8834 1020 9854
58 10119 1064 11183
59 8331 819 9149
60 7892 1110 9002
No C1 C2 Total demand
61 7343 1028 8371
62 8741 807 9548
63 10962 919 11881
64 9237 1040 10278
65 9813 1201 11014
66 9080 1020 10100
67 7926 1171 9098
68 8359 908 9268
69 9117 929 10046
70 8408 1197 9605
71 9394 922 10317
72 10919 807 11726
73 8959 1090 10049
74 9885 1097 10983
75 8240 817 9057
76 8747 1147 9894
77 9798 997 10795
78 9238 978 10216
79 8826 959 9785
80 9593 990 10583
81 9926 1119 11045
82 9267 940 10207
83 9551 1020 10571
84 9425 957 10382
85 9816 922 10738
86 8611 916 9527
87 9818 1040 10858
88 8697 1047 9744
89 10174 862 11036
90 9305 1148 10453
No C1 C2 Total demand
91 8425 930 9355
92 10572 926 11498
93 9057 1016 10073
94 7872 1236 9108
95 8416 768 9184
96 8901 1071 9972
97 8746 981 9727
98 6986 906 7892
99 8703 1072 9775
100 9281 1085 10366
101 8654 1061 9715
102 9879 1114 10993
103 9037 855 9892
104 7992 1134 9125
105 9257 1024 10281
106 9762 1148 10909
107 6669 963 7632
108 9187 991 10178
109 8512 973 9484
110 8544 887 9431
111 10126 815 10942
112 9122 978 10100
113 10125 916 11041
114 9317 773 10090
115 8897 1052 9949
116 8644 1092 9736
117 9466 1063 10529
118 10156 896 11053
119 6874 1135 8009
120 9153 1045 10198
87
No C1 C2 Total demand
121 9301 1028 10328
122 9124 1017 10142
123 10491 1020 11510
124 8316 1086 9402
125 9282 882 10164
126 8934 983 9916
127 8243 1002 9245
128 8925 973 9898
129 10994 981 11975
130 10191 1045 11236
131 10106 889 10995
132 9364 1129 10493
133 9953 961 10913
134 8586 1063 9649
135 9153 1176 10330
136 10127 1115 11242
137 8277 1020 9296
138 8817 820 9636
139 9417 1065 10483
140 9423 1004 10427
141 9067 1025 10092
142 8609 964 9572
143 9300 1163 10464
144 9970 984 10954
145 9178 844 10022
146 8686 1090 9776
147 8264 1006 9269
148 9002 992 9995
149 8749 1160 9910
150 8176 1003 9179
No C1 C2 Total demand
151 9259 999 10258
152 10058 1211 11269
153 10549 935 11483
154 9973 1025 10998
155 10454 988 11442
156 8259 1023 9282
157 9382 1006 10388
158 9522 1108 10630
159 8664 979 9643
160 8412 1040 9452
161 11741 1150 12892
162 8534 994 9528
163 9411 892 10303
164 9209 995 10204
165 9155 952 10107
166 8908 897 9806
167 9906 972 10878
168 8920 1039 9959
169 10521 1094 11615
170 10192 928 11121
171 9832 912 10744
172 7982 964 8946
173 8857 1014 9871
174 8185 1286 9471
175 8720 1034 9755
176 9401 898 10299
177 7931 1112 9044
178 8758 1058 9815
179 8863 919 9782
180 7377 839 8217
No C1 C2 Total demand
181 8946 1074 10020
182 9422 1070 10492
183 8663 930 9593
184 8743 964 9706
185 10101 817 10919
186 9696 933 10629
187 9768 986 10754
188 8976 884 9860
189 8040 984 9023
190 9269 1017 10287
191 9397 879 10277
192 8328 1045 9373
193 8934 1088 10022
194 8560 931 9491
195 9307 802 10109
196 10544 863 11406
197 8062 937 8999
198 9047 995 10042
199 9661 1004 10665
200 9798 764 10563
201 8169 948 9117
202 9029 1128 10157
203 10431 1101 11533
204 9354 1079 10433
205 7779 883 8662
206 10108 1062 11169
207 8500 944 9444
208 9707 917 10625
209 8737 1157 9894
210 8673 813 9485
No C1 C2 Total demand
211 9029 856 9885
212 7949 1118 9067
213 9451 1010 10461
214 8868 893 9761
215 8677 1037 9714
216 10497 1020 11517
217 7790 1106 8897
218 9177 807 9984
219 10875 941 11817
220 10419 991 11409
221 9498 1133 10631
222 8919 1033 9952
223 9009 1032 10042
224 9141 1029 10169
225 7865 1092 8957
226 7755 1153 8908
227 9174 907 10080
228 9145 1078 10223
229 8796 926 9722
230 8560 1110 9670
231 8164 903 9066
232 9451 1063 10514
233 10021 1110 11131
234 9032 1045 10077
235 8905 787 9692
236 8421 884 9305
237 9499 1014 10513
238 7155 801 7956
239 10283 1074 11357
240 9662 938 10600
88
No C1 C2 Total demand
241 10209 999 11208
242 10250 960 11211
243 9453 1022 10475
244 8277 1080 9357
245 10330 1283 11613
246 7378 1051 8430
247 8130 1102 9232
248 8297 989 9286
249 10040 1011 11051
250 9108 1057 10166
251 9929 1100 11029
252 9505 917 10422
253 8150 977 9126
254 7781 1129 8910
255 9268 1037 10304
256 8318 1042 9360
257 8408 1035 9443
258 9732 1078 10811
259 8315 894 9209
260 9015 907 9922
261 8591 1039 9631
262 8149 926 9075
263 8541 1087 9629
264 9315 1041 10357
265 9427 946 10373
266 8308 996 9305
267 9434 904 10337
268 8358 929 9287
269 9447 1007 10454
270 9386 882 10267
271 8378 1023 9401
272 10888 836 11724
No C1 C2 Total demand
273 10055 1040 11096
274 9651 1010 10661
275 8069 969 9037
276 7398 893 8290
277 8365 943 9308
278 9148 928 10077
279 9514 1039 10553
280 9248 1095 10343
281 8317 1093 9410
282 7047 972 8019
283 9420 906 10325
284 8330 994 9324
285 8984 1087 10071
286 9930 784 10715
287 8168 1001 9168
288 10569 837 11406
289 10398 1098 11496
290 9340 947 10287
291 8241 1035 9276
292 8099 975 9075
293 7133 970 8103
294 10663 943 11605
295 9756 1020 10776
296 10616 1035 11651
297 10224 938 11162
298 10765 1012 11776
299 9939 1139 11078
300 8093 1005 9097
301 9156 878 10034
302 8896 829 9725
303 9287 1145 10433
304 9133 946 10079
No C1 C2 Total demand
305 8005 988 8993
306 9286 1072 10359
307 10631 925 11556
308 9266 1101 10367
309 9848 1169 11017
310 9382 965 10347
311 8667 1005 9673
312 8610 1018 9628
313 9649 955 10605
314 8619 974 9594
315 9354 993 10347
316 8244 1151 9394
317 9730 970 10700
318 9324 972 10297
319 9636 918 10554
320 8513 812 9325
321 9849 1131 10980
322 10093 942 11035
323 7383 1004 8387
324 8160 885 9045
325 9684 1043 10728
326 7841 1003 8844
327 9500 936 10436
328 9662 1014 10675
329 9052 968 10020
330 8059 961 9020
331 7799 827 8626
332 10001 1122 11123
333 7458 1080 8538
334 9095 1027 10122
335 9905 1025 10930
336 8810 1073 9883
No C1 C2 Total demand
337 8152 1095 9247
338 8397 990 9388
339 7947 855 8802
340 8373 954 9327
341 7540 1177 8718
342 8996 987 9983
343 9895 1017 10912
344 8716 1021 9736
345 9711 1024 10735
346 10150 968 11118
347 9954 867 10821
348 9274 1073 10347
349 8636 1091 9727
350 10080 925 11005
351 8643 976 9619
352 9083 1121 10204
353 8375 927 9302
354 9709 1087 10796
355 8147 1082 9229
356 8986 1010 9997
357 7390 907 8297
358 8993 911 9903
359 8990 948 9939
360 10332 957 11289
361 7975 875 8850
362 8042 1042 9084
363 8870 993 9863
364 9002 1085 10087
365 10663 986 11648
ave 9075 999 10074
stdev 858 99 865
89
Data kedatangan permintaan dengan fluktuasi 50%, proporsi p1=1/ = 0.9
No C1 C2 Total demand
1 4130 1602 5732
2 12735 1007 13742
3 5434 1718 7152
4 10070 1680 11749
5 10898 967 11865
6 1022 1730 2752
7 5754 1008 6761
8 8097 870 8967
9 12981 266 13247
10 12586 814 13400
11 16133 616 16749
12 4033 257 4290
13 7352 416 7768
14 8675 1584 10259
15 12443 676 13119
16 8268 962 9231
17 10803 823 11626
18 4146 1553 5699
19 9877 179 10056
20 3501 589 4090
21 15512 1289 16800
22 14431 914 15345
23 6986 973 7959
24 15439 924 16363
25 5570 1348 6917
26 505 573 1078
27 4927 640 5567
28 10949 1815 12764
29 14546 342 14888
30 13197 1994 15191
No C1 C2 Total demand
31 12744 826 13569
32 6691 1156 7848
33 12443 1012 13456
34 2245 1100 3345
35 8887 1008 9895
36 9988 1485 11474
37 19102 966 20068
38 13365 799 14164
39 6406 1667 8073
40 2631 1087 3718
41 8520 832 9352
42 16144 1114 17258
43 7063 1245 8308
44 17101 1313 18413
45 4096 574 4670
46 9297 1177 10474
47 12958 888 13846
48 9821 1059 10880
49 1869 137 2006
50 16668 1051 17719
51 11593 1021 12615
52 2032 883 2915
53 1566 266 1832
54 12533 575 13108
55 11671 1124 12794
56 12724 508 13232
57 8296 825 9121
58 13305 508 13813
59 9110 320 9431
60 17075 533 17608
No C1 C2 Total demand
61 8279 791 9070
62 3001 1224 4225
63 11105 846 11952
64 8254 334 8588
65 9763 269 10031
66 10279 928 11207
67 12099 1670 13770
68 4722 1295 6018
69 14045 702 14747
70 20162 638 20800
71 6436 632 7068
72 16793 1802 18595
73 4781 624 5405
74 11083 236 11319
75 10337 1140 11477
76 5708 8 5716
77 5886 897 6783
78 11061 1662 12723
79 7155 567 7722
80 13984 680 14664
81 922 642 1564
82 14470 875 15345
83 16300 650 16950
84 6861 863 7723
85 14424 883 15307
86 11050 15 11066
87 11794 1005 12798
88 1276 1142 2417
89 14517 1037 15554
90 13632 1700 15332
No C1 C2 Total demand
91 8724 624 9348
92 10000 1203 11203
93 6166 948 7115
94 11447 1442 12889
95 15483 1518 17002
96 6004 1509 7513
97 17159 1469 18628
98 6777 1104 7881
99 10411 1710 12121
100 12028 958 12986
101 7225 959 8184
102 10415 338 10752
103 3123 659 3781
104 12016 938 12954
105 4255 218 4473
106 11219 890 12109
107 16318 1452 17770
108 11700 1273 12974
109 9766 1297 11064
110 8991 419 9410
111 14452 1056 15508
112 1059 138 1197
113 12113 1650 13763
114 11432 1468 12901
115 5375 794 6169
116 8553 233 8785
117 8190 686 8877
118 13376 1056 14431
119 12571 1065 13636
120 10364 1978 12342
90
No C1 C2 Total demand
121 17220 1771 18991
122 4518 479 4997
123 2098 749 2846
124 13522 1236 14758
125 11615 1512 13127
126 14491 963 15454
127 3899 1409 5308
128 5556 304 5860
129 13378 915 14294
130 13158 691 13849
131 7474 2114 9588
132 12141 2084 14225
133 7463 1051 8514
134 4081 1249 5330
135 11707 1615 13322
136 10972 1049 12021
137 17012 1344 18356
138 8501 871 9372
139 4099 1401 5500
140 6135 1112 7247
141 14884 1857 16740
142 13722 407 14129
143 3783 1077 4860
144 5827 1525 7352
145 12483 879 13362
146 16818 1962 18780
147 3375 1106 4481
148 14450 812 15263
149 9860 333 10193
150 13024 1221 14246
No C1 C2 Total demand
151 8692 663 9355
152 1503 1958 3461
153 8545 1235 9780
154 10551 1219 11770
155 15028 1182 16210
156 2025 1082 3107
157 1663 1420 3084
158 4073 197 4270
159 1239 852 2092
160 7088 1035 8123
161 8389 1869 10258
162 9994 1063 11057
163 15185 586 15771
164 10865 627 11492
165 12472 1626 14097
166 5666 304 5970
167 7171 661 7832
168 8681 573 9254
169 10380 1134 11513
170 5819 783 6601
171 10781 1214 11995
172 11237 999 12236
173 16798 1557 18355
174 14238 1058 15296
175 14273 994 15267
176 6744 555 7299
177 2810 1014 3824
178 18146 1393 19538
179 14516 874 15390
180 2643 634 3277
No C1 C2 Total demand
181 3985 641 4626
182 8440 1125 9565
183 9409 688 10097
184 5705 1530 7235
185 9795 667 10462
186 15494 650 16144
187 6799 575 7374
188 10218 1201 11419
189 8059 1025 9085
190 5693 242 5935
191 9851 1829 11680
192 3656 928 4584
193 8717 1581 10298
194 13260 676 13936
195 13689 779 14468
196 16717 538 17255
197 7206 1485 8691
198 14197 1129 15327
199 6188 1083 7271
200 8301 1772 10073
201 9251 754 10005
202 2766 830 3596
203 10359 651 11010
204 14537 744 15281
205 7132 393 7526
206 20534 82 20616
207 4183 1346 5529
208 9068 255 9324
209 1440 871 2311
210 14254 2032 16286
No C1 C2 Total demand
211 8720 1575 10295
212 9553 1254 10806
213 12950 1873 14824
214 13846 1426 15272
215 14233 902 15135
216 13363 882 14245
217 14847 1072 15919
218 8600 886 9486
219 5553 1122 6674
220 14209 789 14997
221 14272 408 14680
222 5732 1077 6809
223 12649 2055 14704
224 10425 1149 11574
225 3006 250 3256
226 9537 244 9781
227 8042 1378 9420
228 4780 1512 6292
229 11711 1087 12798
230 7067 1558 8625
231 17943 652 18595
232 7657 1448 9105
233 8738 2011 10750
234 12934 918 13852
235 12985 1944 14930
236 12390 1638 14028
237 9705 670 10376
238 14933 32 14966
239 1792 1658 3450
240 10805 192 10997
91
No C1 C2 Total demand
241 8456 1191 9648
242 9580 247 9827
243 8211 1333 9543
244 13497 1368 14865
245 5609 905 6514
246 8301 134 8435
247 9605 1258 10863
248 14631 1775 16406
249 8668 1647 10315
250 8618 994 9611
251 5904 408 6311
252 6601 74 6675
253 7938 1139 9077
254 8861 1262 10123
255 15091 413 15505
256 8352 837 9189
257 9239 1445 10684
258 9338 557 9895
259 9060 1140 10200
260 14127 709 14837
261 8940 612 9552
262 4165 1380 5544
263 3450 1491 4941
264 10733 878 11611
265 11350 408 11758
266 22 664 686
267 10979 1862 12840
268 6429 599 7028
269 1606 1358 2964
270 10095 832 10927
271 15194 1217 16411
272 3484 628 4112
No C1 C2 Total demand
273 8914 665 9579
274 11009 773 11781
275 18257 892 19149
276 9352 1021 10373
277 14845 1265 16110
278 13998 811 14808
279 12434 623 13057
280 168 737 905
281 11241 344 11585
282 15498 1130 16628
283 10709 1260 11970
284 6977 455 7432
285 14170 1690 15860
286 10340 1900 12240
287 6827 510 7338
288 11250 1076 12326
289 15378 1435 16813
290 7158 2005 9163
291 11018 1076 12093
292 10655 1066 11721
293 3852 1432 5284
294 3669 1008 4677
295 8479 224 8703
296 3626 1449 5076
297 12965 1191 14156
298 3469 752 4221
299 6433 1923 8356
300 7781 578 8359
301 3955 114 4069
302 7007 550 7557
303 4890 1699 6590
304 12079 603 12682
No C1 C2 Total demand
305 12265 1127 13392
306 11333 1462 12795
307 2401 1734 4135
308 5611 42 5653
309 6271 1367 7639
310 3346 202 3548
311 15269 736 16005
312 7465 1544 9010
313 7721 2053 9774
314 10369 1152 11521
315 7251 1740 8991
316 8486 535 9021
317 2177 1556 3733
318 9310 410 9720
319 9365 255 9620
320 248 1084 1332
321 9076 479 9554
322 6996 783 7779
323 3892 297 4189
324 3448 1370 4819
325 2749 679 3428
326 7446 1024 8471
327 16852 1391 18244
328 5033 1252 6286
329 13460 1627 15087
330 5782 1610 7392
331 7897 900 8796
332 3423 1522 4945
333 1110 717 1826
334 10746 1582 12328
335 8560 1251 9811
336 27042 496 27538
No C1 C2 Total demand
337 6331 996 7327
338 13978 881 14859
339 1335 667 2002
340 9708 905 10613
341 10970 1010 11980
342 7782 1338 9121
343 9022 827 9849
344 10055 1044 11099
345 12682 829 13511
346 3377 600 3977
347 15465 229 15694
348 5242 1174 6415
349 10914 572 11485
350 7925 599 8523
351 6034 1799 7833
352 10248 745 10993
353 18557 794 19350
354 10361 2151 12512
355 11842 2050 13892
356 15383 271 15654
357 8076 898 8973
358 6160 1070 7230
359 11749 64 11813
360 12903 595 13497
361 5496 1111 6607
362 7318 151 7468
363 8222 864 9087
364 8586 561 9147
365 15233 1368 16601
ave 9397 998 10396
stdev 4436 487 4486
92
Lampiran 2.
Setting parameter:
Unit cost (PB) harga beli 8
Unit cost (PS) harga jual 10
order cost ( C ) 10
Holding cost/unit/year (H) 1
Lead time (L) days 1
Holding cost/unit/day(H) 0.002740
Penalty cost C1 3 x Holding cost
Penalty cost C2 2 x Holding cost
Lampiran 3.
Hasil Output dari perhitungan:
SERIVICE LEVEL
SERVICE LEVEL, p1=0.1,Tanpa respon pelanggan
Kondisi Skenario 1 (partiality rationing strategy)
Skenario 2 (weighted rationing strategy)
Skenario 3 (static rationing strategy)
STDEV PENALTY COST kelas 1 kelas 2 kelas 1 kelas 2 kelas 1 kelas 2
Penulis bernama lengkap Evi Nurhayani, dilahirkan di Banyuwangi, 23 Nopember 1985. Pendidikan dasar penulis di tempuh di MI Khatidjah Cangkring, SLTPN 1 Rogojampi, SMAN 1 Genteng Banyuwangi. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA pada tahun 2003, penulis melanjutkan pendidikan tinggi di Jurusan Teknik Telekomunikasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) selama empat tahun hingga tahun 2007. Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, penulis bekerja di sebuah perusahaan manufaktur multinasional PT.Indonesia Epson
Industry di Bekasi selama kurang lebih 4 tahun dengan posisi electromagnetic compatibility engineer. Selama bekerja di perusahaan manufaktur ini, selain bidang electromagnetic, penulis juga memiliki ketertarikan dalam pengelolaan aliran logistik, informasi, dan sebagainya yang terjadi di internal perusahaan maupun ke pihak eksternal yang merupakan salah satu faktor penentu suksesnya pencapaian visi misi perusahaan, sehingga pada tahun 2011 penulis akhirnya mengundurkan diri demi melanjutkan kuliah program magister di Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Surabaya. Konsentrasi bidang yang diambil penulis adalah bidang Manajemen Logistik dan Rantai Pasok (Logistic and supply chain management). Penulis memiliki minat dalam bidang electromagnetic maupun dalam beberapa bidang manajemen yaitu supply chain management dan financial management. Penulis dapat dihubungi melalui email : [email protected], dan [email protected].