Top Banner
STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN (Studi Deskriptif Kualitatif mengenai Strategi Promosi Batik Gunawan Setiawan dalam Menarik Minat Konsumen untuk Mendukung Penjualan dalam Rangka Melestarikan Batik) Oleh MAYA RIZKY AMALIA D0207124 Disusun untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
115

STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

Mar 07, 2019

Download

Documents

phunganh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN

(Studi Deskriptif Kualitatif mengenai Strategi Promosi Batik Gunawan

Setiawan dalam Menarik Minat Konsumen untuk Mendukung Penjualan

dalam Rangka Melestarikan Batik)

Oleh

MAYA RIZKY AMALIA

D0207124

Disusun untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

ii

Page 3: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

iii

Page 4: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

iv

HALAMAN MOTTO

“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan

Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar dengan

Qalam. Dialah yang mengajar manusia segala yang belum

diketahui” (Q.S Al-‘Alaq 1-5).

“Barang siapa menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan

baginya jalan menuju surga” (Hadist Riwayat Muslim)

Bekerjalah bagaikan tak butuh uang.

Mencintailah bagaikan tak pernah disakiti.

Menarilah bagaikan tak seorang pun sedang menonton. (Mark Twain)

Page 5: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Sang Pencipta Allah SWT2. Papa Mahmudi3. Mama Sarwanti4. Ibu Nurbaya5. Adek Fakhrizal6. Adek Nafika7. Adek Rayhan8. Almamater, Ilmu Komunikasi Fisip Universitas Sebelas Maret

Page 6: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN

SETIAWAN (Studi Deskriptif Kualitatif mengenai Strategi Promosi Batik

Gunawan Setiawan dalam Menarik Minat Konsumen untuk Mendukung

Penjualan dalam Rangka Melestarikan Batik)”.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada

pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi. Penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT atas karunia yang telah diberikan petunjuk, kemudahan,

kesempatan dan kesehatan kepada penulis.

2. Kedua orang tua saya Papa dan Mama yang telah memberikan dukungan,

doa, dan semangat kepada anaknya agar bisa menjadi anak yang sukses.

3. Ibu Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D, Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi FISIP UNS.

4. Terkhusus, penulis menyampaikan banyak ucapan terima kasih kepada

pembimbing skripsi, Bapak Prof. Drs. H. Totok Sarsito SU, MA, Ph.D atas

Page 7: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

vii

keikhlasannya membimbing penulis dan memberikan masukan dalam

mengerjakan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Agung Priyono, M.Si, Pembantu Dekan I yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

6. Semua dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret yang telah mengajar saya selama 4

tahun.

7. Gunawan Setiawan, SE (Ketua Paguyuban dan Pemilik Batik Gunawan

Setiawan), Drs. Abdul Mukid Agus Riyanto (Sekretaris Paguyuban), dan

semua pegawai Batik Gunawan Setiawan atas segala informasi dan

bantuannya dalam penyelesaian penelitian ini.

8. Teman-teman seperjuangan di Ilmu Komunikasi FISIP UNS angkatan

2007, terima kasih atas kebersamaan selama masa perkuliahan dan

dukungannya selama pengerjaan skripsi.

9. Sahabatku-sahabatku yang selalu memberi bantuan dan motivasi.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan studi

dan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun agar skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan kepada

semua pihak.

Page 8: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

viii

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca

pada umumnya. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, 28 Juli 2012

Penulis

Page 9: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….. i

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………...… iii

HALAMAN MOTTO ……………………………………………………….... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………….... v

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. viii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………...... ix

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….... xii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. xiii

ABSTRAK ……………………………………………………………………. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ……………………………………… 1

B. RUMUSAN MASALAH …………………………………… 4

C. TUJUAN PENELITIAN ……………………………………. 5

D. MANFAAT PENELITIAN …………………………………. 5

E. KERANGKA TEORI ……………………………………….. 6

1. Promosi …………………………………………………… 6

2. Strategi ……………………………………………………. 7

3. Promosi Dalam Organisasi Profit ……………………….. 10

F. METODOLOGI PENELITIAN …………………………… 26

1. Jenis Penelitian ………………………………………….. 26

2. Lokasi Penelitian ………………………………………... 27

3. Sumber Data …………………………………………….. 27

4. Metode Pengumpulan Data ……………………………... 27

5. Teknik Sampling ……………………………………….. 29

6. Teknik Validitas Data ………………………………….. 29

7. Teknik Analisis Data …………………………………... 30

Page 10: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

x

BAB II DESKRIPSI LOKASI

A. ASAL-USUL KAUMAN ………………………………….. 32

1. Sejarah Kauman …………………………………………. 32

2. Latar Belakang Sosial Masyarakat Kauman …………….. 35

B. BATIK KAUMAN ………………………………………… 37

1. Sejarah Batik Kauman …………………………………... 37

2. Perkembangan Industri Batik di Kauman ………………. 40

C. PAGUYUBAN KAMPUNG WISATA BATIK

KAUMAN …………………………………………………. 44

1. Sejarah Paguyuban ……………………………………… 44

2. Visi dan Misi Paguyuban Kampung Wisata Batik

Kauman Surakarta………………………………………...46

3. Sejarah dan Gambaran Industri Batik Gunawan

Setiawan ………………………………………………... 50

3.1 Produk dan Pemasarannya ………………………… 50

3.2 Struktur Organisasi ………………………………... 52

3.3 Produk: Pengembangan Produk, Pengembangan

Proses ……………………………………………… 52

3.3.1 Perkembangan Produk Batik Gunawan

Setiawan ………………………………………... 52

3.3.2 Perkembangan Proses ………………………… 54

3.3.3 Proses Pembuatan ……………………………… 54

3.3.4 Bahan Baku ……………………………………. 55

3.3.5 Warna ………………………………………….. 56

Page 11: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

xi

3.3.6 Sumber Daya Manusia ………………………… 57

3.3.7 Keuangan : Sumber Modal, Pengelolaan

Uang …………………………………………... 57

3.3.8 Pemasaran: Strategi, Jaringan Pemasaran …….. 59

BAB III STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN

A. Langkah-Langkah Merumuskan Strategi Promosi ………... 61

B. Proses / Tahapan Pelaksanaan Aktivitas Promosi ………… 69

C. Analisis Strategi Promosi Batik Gunawan Setiawan ……... 82

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN …………………………………………... 95

B. SARAN …………………………………………………... 97

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Marketing Communication Mix ……………………………….. 15

Gambar 1.2 Teknik Analisis AInteraktif ……………………………………. 31

Gambar 2.1 Logo Paguyuban Batik Kauman ………………………………. 45

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Batik Gunawan …………………………... 52

Page 13: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kegiatan Batik Gunawan Setiawan …………………………….. 73

Page 14: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

xiv

ABSTRAK

MAYA RIZKY AMALIA, D0207124, STRATEGI PROMOSI BATIKGUNAWAN SETIAWAN (Studi Deskriptif Kualitatif mengenai StrategiPromosi Batik Gunawan Setiawan dalam Menarik Minat Konsumen untukMendukung Penjualan dalam Rangka Melestarikan Batik), Skripsi, JurusanIlmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas SebelasMaret (FISIP UNS) Surakarta, 2012.

Salah satu perusahaan batik yang berskala nasional adalah Batik Gunawan.Industri Batik Gunawan yang sebelumnya memiliki motif batik hanya bersandarpada pakem-pakem yang ada, namun seiring perkembangan jaman motif batikkian bervariasi lantaran telah terjadi akulturasi. Batik Gunawan hadir sebagaiwujud tanggung jawab dalam melestarikan budaya bangsa melalui seni membatikpada khususnya dan usaha batik di Indonesia pada umumnya. Penelitian inibertujuan untuk mendeskripsikan serta mengevaluasi strategi promosi yangdilakukan Batik Gunawan dalam menarik minat konsumen untuk mendukungpenjualan dalam rangka melestarikan batik serta untuk mendeskripsikan faktorpendukung dan penghambat strategi promosi yang dilakukan Batik Gunawandalam menarik minat konsumen untuk mendukung penjualan dalam rangkamelestarikan batik.

Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatankualitatif, yaitu suatu metode yang memaparkan gambaran dan/atau pemahaman(understanding) mengenai bagaimana dan mengapa suatu gejala atau realitaskomunikasi terjadi. Sedangkan pengumpulan data menggunakan metodewawancara mendalam (indepth interview), dan studi dokumen/teks. Teknikpurpossive sampling digunakan untuk memilih para informan penelitian,sementara validitas data diuji melalui teknik triangulasi sumber (data) dan analisadata menggunakan model interaktif Miles dan Huberman.

Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa untuk dapat mengembangkanaktivitas promosi agar tetap berjalan dengan efektif harus melakukan tahapanmengidentifikasi target audience, menentukan tujuan promosi, merancang pesan,memilih saluran promosi, menetapkan total anggaran promosi, memutuskanbauran promosi, mengulur hasil promosi, dan mengelola proses komunikasipemasaran terpadu. Penelitian ini juga menemukan bahwa aktivitas promosi yangtelah dijalankan bertujuan agar merek dapat dikenal oleh khalayak dan dapatmemberikan berbagai informasi melalui kegiatan promosi tersebut. Dengan carapromosi seperti itu ternyata omset penjualan bisa selalu meningkat.

Page 15: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

xv

ABSTRACT

MAYA RIZKY AMALIA, D0207124, THE PROMOTING STRATEGY OFBATIK GUNAWAN SETIAWAN (A Descriptive-Qualitative Study of thePromoting Strategy of Batik Gunawan Setiawan in Attracting Consumers’Interest for Supporting Sale in the Efforts of Batik’s Perpetuation), Thesis,Communication Science Faculty of Social and Political Science University ofSebelas Maret, Surakarta, 2012.

One of the national scalable batik corporations in Indonesia is BatikGunawan. Previously, Batik Gunawan only had several batik motifs based onmany source books for the Java shadow play stories which are still exist.However, along with the expansion of the age, the acculturation made batik motifsbecome more varied. Batik Gunawan, the national scalable batik corporation inIndonesia, appears as the realization of responsibility actions to conserve batikculture itself, especially in the art point-view. Based on the backgrounds above,this research has certain purposes; to describe the supporting factors and inhibitfactors in promotion strategy, and also to evaluate the promotion strategy toattract the consumer and to raise the market sale.

The research employed the descriptive method with the qualitativeapproach, which is a method explaining the image and/or the understanding abouthow and why an indication or a reality of communication happens. While thecollecting data used the in depth interview and the document/text study.Technique of purposive sampling was used to choose the research informants,while the data validity was tested through triangulation technique of the source(data) and the data analysis used interactive model of Miles and Huberman.

The result of this research shown that to expand the promotion activity, sothat its effectiveness still keeps running, is to do certain steps such as: audiencetarget’s identification, determining promotion purposes, designing orders,choosing promotion channels, establishing total budgets in promotion, settling upthe promotion diffusion, paying out the promotion’s result, and managing theintegrated communication process in promotion. This research also represents thatpromotion activity has several purposes so that the brand will be known by themass willfully, and also it will give many benefit information along itself. As theresult, the sale turnover is always increase by such promotion’s way.

Page 16: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Solo adalah sebuah kota di Jawa Tengah yang memiliki nilai-nilai

kejawaan yang cukup kental. Sebagai sebuah kota di Jawa Tengah, Solo memiliki

sebuah slogan berbahasa Inggris yang berbunyi Solo The Spirit of Java, sebuah

upaya pengenalan Solo lengkap dengan berbagai nilai-nilai kejawaan yang masih

dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal dengan wilayah penghasil batik.

Solo sudah cukup lama dikenal sebagai kota budaya. Salah satu identitas

Solo sebagai kota budaya adalah batik. Penghargaan terhadap batik Solo sangatlah

membanggakan. Namun yang terpenting adalah bagaimana agar kita sebagai

bangsa yang besar mampu melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa.

Untuk itu, sangatlah penting membangun kesadaran bersama agar batik tidak

hanya menjadi euforia dan tren sesaat yang kemudian hilang begitu saja. Batik

harus tetap dikembangkan agar identitas sebagai kota Solo tidak pudar dan

kecintaan terhadap batik juga tidak luntur. Dengan demikian, batik tidak hanya

menjadi warisan sebagai bagian masa lalu, tetapi tetap eksis di masa kini dan

semakin berkembang di masa yang akan datang.

Kota Solo didirikan pada masa Kesultanan Mataram tahun 1745 di desa

Sala di tepi Bengawan Solo dan pernah menjadi pusat pemerintahan pada masa

akhir Kesultanan tersebut. Ketika pada akhirnya Mataram pecah, Solo kemudian

menjadi pusat pemerintahan Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunegaraan.

Page 17: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

2

Bagi masyarakat Solo, batik dan budaya Jawa merupakan dua hal yang tak

terpisahkan. Sudah sejak lama masyarakat Solo mengenakan batik baik dalam

acara-acara di keraton maupun dalam kehidupan sehari-hari. Batik dalam

anggapan umum adalah “sebentuk kain yang memiliki motif-motif tertentu”, yang

mana motif-motif tersebut telah digunakan beratus tahun (mentradisi) pada sebuah

wastra (kain yang bermotif). Pengertian seperti di atas telah menjadi semacam

aksioma bahwa batik atau wastra batik adalah motif itu sendiri.

Dari aspek kultural, batik adalah seni tingkat tinggi. Batik tak sekadar kain

yang ditulis dengan menggunakan malam (cairan lilin). Pola-pola yang ada di

batik, lanjutnya memiliki filosofi yang sangat erat dengan budaya masyarakat.

Batik adalah kebanggaan bangsa Indonesia, sebuah identitas yang telah diwarisi

sejak ratusan tahun lalu. Sayang, identitas ini terancam karena batik-batik ini pun

telah diupayakan bangsa lain untuk didaftarkan sebagai warisan nenek moyang

mereka.

Sebagai suatu kebudayaan tradisional yang telah berlangsung secara turun

temurun, maka Hak Cipta atas seni batik ini akan dipegang oleh negara

sebagaimana diatur dalam Pasa1 10 ayat 2 Undang-Undang No. 19 Tahun 2002

tentang Hak Cipta, yaitu : ”Negara memegang Hak Cipta atas folklore dan hasil

kebudayaan rakyat yang menjadi milik bersama, seperti cerita, hikayat, dongeng,

legenda, babad, lagu, kerajinan tangan, koreografi, tarian, kaligrafi, dan karya seni

lainnya”.

Dalam penjelasan Pasal 10 ayat (2) Undang-Undang No. 19 Tahun 2002,

dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan folklore adalah sekumpulan ciptaan

Page 18: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

3

tradisional, baik yang dibuat oleh kelompok maupun perorangan dalam

masyarakat, yang menunjukkan identitas sosial dan budayanya berdasarkan

standar dan nilai-nilai yang diucapkan atau diikuti secara turun temurun termasuk

hasil seni antara lain berupa : lukisan, gambar, ukir-ukiran, pahatan, mosaik,

perhiasan, kerajinan tangan, pakaian, instrumen musik dan tenun tradisional

(termasuk batik di dalamnya). Perangkat hukum yang telah ditetapkan dalam

Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta belum mencukupi

kebutuhan masyarakat akan perlunya perlindungan ekspresi budaya tradisional

termasuk di dalamnya adalah motif batik tradisional. Namun demikian motif batik

tradisional tidak dapat digolongkan sama seperti karya cipta konvensional lain

yang dilindungi oleh UU Hak Cipta. Maka motif batik tradisional lebih tepat

digolongkan bukan sebagai karya cipta biasa, namun sebagai bentuk dari Ekspresi

Budaya Tradisional (Traditional Cultural Expressions/Expressions of Folklore).

Salah satu perusahaan batik yang berskala nasional adalah Batik Gunawan.

Batik Gunawan merupakan salah satu batik besar di kota Solo. Batik Gunawan

berdiri sejak tahun 1972 dan menghasilkan produk batik tulis, batik klasik khas

Surakarta dan batik saudagaran yang memadukan gaya klasik dan tradisional;

diproses secara alami, menggunakan bahan pewarna alam (natural) yang diambil

dari kayu teger, kayu tingi, kayu jambal dan bahan alami lain yang diperoleh dari

alam Indonesia. Industri Batik Gunawan yang sebelumnya memiliki motif batik

hanya bersandar pada pakem-pakem yang ada, namun seiring perkembangan

jaman motif batik kian bervariasi lantaran telah terjadi akulturasi. Batik Gunawan

hadir sebagai wujud tanggung jawab dalam melestarikan budaya bangsa melalui

Page 19: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

4

seni membatik pada khususnya dan usaha batik di Indonesia pada umumnya.

Batik Gunawan kian mendunia dengan menghadirkan koleksi-koleksi baru yang

selaras perkembangan mode, mengacu pada kualitas, dan merambah berbagai

bidang. Batik Gunawan memiliki keunikan yang berupa Museum Batik Gunawan.

Sebagai salah satu cara untuk mempromosikan batik Indonesia, Gunawan

Setiawan, pemilik Batik Gunawan ini mendirikan Museum Batik Gunawan yang

berisi ratusan lembar kain batik berusia di atas 35 tahun dan berbagai peralatan

membatik. Di Museum itu juga terdapat Batik Tulis Tradisional khas Surakarta

Hadiningrat dengan motif klasik/kuno. Berbagai kegiatan dilakukan oleh

Gunawan Setiawan untuk memperkenalkan dan mencintai batik kepada

masyarakat luas dengan cara membagikan ilmu membatik. Tamu-tamu yang

datang berbelanja di Rumah Batik Gunawan Setiawan selalu diajak menyaksikan

proses membatik ditempat produksi batik yang berada di rumahnya. Cara

demikian dapat memudahkan orang-orang untuk mengenal batik. Gunawan

Setiawan membuka pintu rumah produksi batik untuk tempat belajar membatik

bagi kalangan pendidikan, termasuk dari luar negeri.

B. RUMUSAN MASALAH

Walaupun memiliki berbagai keunikan, batik Gunawan Setiawan tetap

harus bertahan dalam persaingan bisnis mengingat persaingan industri batik ini

semakin ketat. Oleh karena itulah batik Gunawan Setiawan sebagai salah satu

perusahaan batik terbesar di kota Solo harus mampu merumuskan strategi promosi

yang tepat guna menarik minat konsumen sehingga dapat mendukung penjualan

Page 20: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

5

dan sekaligus juga melestarikan batik. Penelitian ini dimaksudkan untuk

mengetahui bagaimana strategi promosi yang dilakukan Batik Gunawan Setiawan

dalam menarik minat konsumen untuk mendukung penjualan dalam rangka

melestarikan batik?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mendeskripsikan serta mengevaluasi strategi promosi yang

dilakukan Batik Gunawan Setiawan dalam menarik minat konsumen untuk

mendukung penjualan dalam rangka melestarikan batik.

2. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat strategi

promosi yang dilakukan Batik Gunawan Setiawan dalam menarik minat

konsumen untuk mendukung penjualan dalam rangka melestarikan batik.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Manfaat Teoritis yang diperoleh dari penelitian ini, dapat menambah

literatur tentang strategi promosi Batik Gunawan Setiawan sebagai salah satu

topik utama dalam kajian ilmu komunikasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Batik Gunawan Setiawan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dalam

merumuskan kebijakan strategi prmosi dalam menarik minat pengunjung

Batik Gunawan Setiawan.

Page 21: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

6

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman

dalam menerapkan konsep-konsep dasar ilmu komunikasi khususnya teori

strategi promosi yang telah diperoleh dibangku perkuliahan.

E. KERANGKA TEORI

Dalam upaya menarik minat konsumen dalam mendukung penjualan dan

pelestarian Batik Gunawan Setiawan telah melakukan promosi. Agar promosi

dapat mencapai sasaran diperlukan strategi promosi yang tepat dan handal.

Berikut ini akan diuraikan berbagai pengertian tentang strategi promosi dan hal-

hal yang terkait dengan masalah tersebut.

1. Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel IMC yang digunakan oleh

perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya, dengan tujuan untuk

memberitahukan bahwa suatu produk itu ada dan memperkenalkan produk serta

memberikan keyakinan akan manfaat produk tersebut kepada pembeli atau calon

pembeli. Promosi merupakan salah satu cara yang dibutuhkan perusahaan dalam

meningkatkan volume penjualan. Oleh karena itu, kegiatan promosi ini harus

dapat dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran serta diarahkan dan

dikendalikan dengan baik sehingga promosi tersebut benar-benar dapat

memberikan kontribusi yang tinggi dalam upaya meningkatkan volume penjualan.

Promosi berasal dari kata promote dalam bahasa Inggris yang diartikan

sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Pengertian tersebut jika

Page 22: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

7

dihubungkan dengan bidang penjualan berarti sebagai alat untuk meningkatkan

omzet penjualan (Freddy, 2009: 49).

2. Strategi

Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani, yang berarti “kepemimpinan”

(leadership). Strategi adalah keseluruhan tindakan-tindakan yang ditempuh oleh

sebuah organisasi untuk mencapai sasaran-sasarannya (Winardi, 1989: 46).

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen

(management) untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan

tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah

saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya

(Effendy, 1993: 7).

Untuk mencapai strategi promosi suatu organisasi perlu memiliki cita-cita

atau gambaran masa depan yang diinginkan, sehingga suatu organisasi perlu

memikirkan kegiatan apa yang akan dilakukan dalam beberapa tahun kedepan

untuk mencapai apa yang dicita-citakan tersebut. Dalam menjamin masa depan

organisasi perlu menyepakati arah, sasaran dan program jangka panjangnya.

Apabila organisasi menjadi semakin besar dengan kegiatan yang semakin

beragam, maka akan sulit untuk dikelola dengan baik tanpa memiliki rencana

stratejik sebagai arahan jangka panjang. Rencana stratejik juga menjadi semakin

penting jika lingkungan berubah, misalnya apa yang harus dilakukan Batik

Gunawan ketika masyarakatnya meninggalkan budaya batik. Untuk mengatasi

perubahan-perubahan lingkungan tersebut, Batik Gunawan perlu melakukan

Page 23: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

8

perubahan-perubahan mendasar agar tetap bertahan atau bahkan bisa berkembang

(Permas dan Sedyono, 2003: 35).

Tujuan dari stratejik adalah kunci dari arahan perubahan masa depan.

Artinya bahwa ia mengarahkan apa yang hendak dikejar diwaktu yang akan

datang, yaitu dalam jangka waktu 3 sampai 5 tahun. Arahan itu harus jelas dan

tegas bagi keseluruhan organisasi. Sering juga dikatakan bahwa tujuan stratejik

merupakan planning umbrella (paying perencanaan) dalam mengintegrasikan

usaha dari semua unit kerja dan personil kedalam suatu kegiatan menyeluruh dan

menyatu dari suatu organisasi.

Untuk dapat melakukan itu, tujuan stratejik harus lebih tajam daripada

misi, tetapi masih cukup luas untuk dapat mendorong lahirnya kreatifitas dan

inovasi bagi semua unit kerja. Langkah-langkah dalam merumuskan rencana

stratejik menurut Permas dan Sedyono (2003-37) yaitu:

a. Menetapkan jangka waktu perencanaan stratejik, penetapan jangka waktu

perencanaan stratejik berkisar antara 3 sampai 5 tahun.

b. Menetapkan dan mengkaji ulang misi dan visi organisasi, misi merupakan

alasan dasar mengapa kita mendirikan organisasi. Misi ini juga tercantum

dalam anggaran dasar organisasi. Pernyataan misi pada umumnya

mengandung 4 (empat) hal yaitu, why (maksud atau alasan mendirikan

organisasi), what (bidang kegiatan yang akan dilaksanakan), who (siapa

saja yang akan dilibatkan), dan how (cara dan nilai-nilai yang dianut dalam

melaksanakan kegiatan). Sedangkan visi adalah pernyataan cita-cita,

keinginan atau harapan dari para pendiri, pemimpin dan anggota

Page 24: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

9

organisasi mengenai bentuk dan karakteristik organisasi dimasa depan.

Visilah yang akan mengarahkan bagi organisasi dimasa yang akan datang.

Penetapan visi dan misi dilakukan dengan mempertimbangkan harapan

stakeholder (pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi).

c. Menganalisis perkembangan dan kecenderungan faktor-faktor eksternal

yang berpengaruh, yaitu faktor-faktor eksternal apa yang sangat

berpengaruh terhadap keputusan stratejik.

d. Mengidentifikasi posisi organisasi melalui analisis SWOT yang berupa

peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan. Organisasi hendaknya

melakukan analisis SWOT sehingga dapat memperjelas sifat ketegangan

dengan cara menjajarkan dua dimensi pokok, baik (kekuatan atau peluang)

dan buruk (kelemahan atau ancaman) dan masa dating (peluang dan

ancaman). Menurut J.M. Bryson (2003: 147), analisis SWOT (strange,

weakness, opportunity and threat) merupakan bagian dari langkah

pengembangan strategi yang tehniknya dilakukan melalui empat

pertanyaan yaitu: peluang eksternal terpenting apakah yang dimiliki,

ancaman eksternal terpenting apakah yang dihadapi, apa kekuatan internal

apa yang dimiliki, dan apa kelemahan internal terpenting yang dimiliki.

e. Merumuskan sasaran jangka panjang

Program jangka panjang ini yang nantinya dijabarkan lebih lanjut menjadi

rencana kerja operasional tahunan dan bulanan.

Selain memperhatikan langkah-langkah perumusan tersebut, organisasi

dalam menentukan strategi juga harus secara komprehensif melakukan analisis

Page 25: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

10

situasi. Hal ini penting agar strategi yang digunakan dapat berjalan efektif dan

efisien. Sangatlah penting bagi organisasi untuk mengamati dan beradaptasi

dengan lingkungan yang berubah secara terus-menerus, artinya bahwa organisasi

untuk mengambil suatu keputusan strategi dapat melihat peluang dari lingkungan

yang berubah terus-menerus (Salusu, 2002: 88).

3. Promosi dalam Organisasi Profit

Pakar manajemen selalu mengajarkan bahwa hubungan antara market

share dan profitabilitas tampaknya tidak hanya sekadar berkorelasi, tetapi sudah

merupakan sebab akibat. Artinya, kalau market share besar, pasti profitabilitasnya

meningkat.

Faktor utama penyebab meningkatnya profitabilitas sebenarnya bukan

market share, melainkan kemampuan perusahaan untuk melakukan efisiensi

dengan memanfaatkan learning curve sehingga perusahaan berhasil bekerja

dengan biaya rendah. Perusahaan-perusahaan yang efisien ini, rata-rata tidak

memiliki market share yang cukup besar, tetapi memiliki profitabilitas yang

sangat mengagumkan (Freddy, 2009: 9).

Pengertian promosi adalah:

“Suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk

merubah sikap da tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal

menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk

tersebut (Saladin, 1991: 66).

Page 26: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

11

Sedangkan menurut Tjiptono (2002: 200) promosi adalah:

“Semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau

mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk memberi

informasi tentang keistimewaan, kegunaan, dan yang paling penting

adalah tentang keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk

mendorong orang untuk bertindak”.

Agar kegiatan komunikasi dapat efektif perusahaan harus benar-benar

memperhatikan langkah-langkah kegiatan promosi dengan cermat. Menurut

Uyung Sulaksana (2003: 50-51), terdapat delapan perencanaan tahapan kegiatan

komunikasi yang utama yaitu:

a. Mengidentifikasi audiens sasaran

Promosi harus dimulai dengan audiens sasaran yang jelas. Audiens itu

mungkin pembeli potensial produk perusahaan, pemakai sekarang, orang

yang memutuskan, atau orang yang mempengaruhi. Audiens dapat berupa

individu, kelompok, publik tertentu, atau publik umum. Identifikasi

audiens dapat dilakukan dengan membaginya kedalam segmen-segmen

(segmentasi). Terdapat pembagian konsumen dalam berbagai segmen,

yaitu:

Geografis: pembagian konsumen berdasarkan wilayah, baik itu ibu kota

maupun daerah berkembang.

Demografis: pembagian konsumen berdasarkan data-data kependudukan

misalnya usia, jenis kelamin, status perkawinan, pendapatan, pendidikan,

pekerjaan dan agama.

Page 27: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

12

Psikologis: Pembagian konsumen berdasarkan hal-hal kejiwaan seperti

kebutuhan, kepribadian, persepsi, pembelajaran, sikap dan gaya hidup

(Soemanagara, 2006: 72).

b. Menentukan tujuan komunikasi

Setelah audiens sasaran teridentifikasi, komunikator pemasaran harus

memutuskan respon audiens yang diharapkan. Komunikator pemasaran

harus mengetahui bagaimana memindahkan audiens sasaran ketingkat

kesiapan membeli yang lebih tinggi (Kotler dan Susanto, 2001: 784).

c. Merancang pesan

Perusahaan atau organisasi perlu mengembangkan pesan yang efektif.

Pesan itu harus memperoleh perhatian, menarik minat, membangkitkan

keinginan, dan menghasilkan tindakan. Dalam memutuskan pesan sendiri

membutuhkan pemecahan empat masalah yaitu: apa yang dikatakan (isi

pesan), bagaimana mengatakan secara logis (struktur pesan), bagaimana

mengatakan secara simbolis (format pesan) dan siapa yang harus

mengatakannya (sumber pesan) (Kotler dan Susanto, 2001: 784).

d. Memilih saluran komunikasi

Saluran komunikasi terdiri dari dua jenis utama, personal dan non

personal. Saluran komunikasi personal melibatkan dua orang atau lebih

yang langsung berkomunikasi satu sama lain. Mereka dapat

berkomunikasi dari muka ke muka, satu orang terhadap audiens, lewat

telepon, atau melalui surat. Sedangkan saluran komunikasi non personal

menyampaikan pesan tanpa melalui kontak personal atau interaksi.

Page 28: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

13

Saluran ini meliputi media, suasana (atmosphere) dan peristiwa (event)

(Kotler dan Susanto, 2001: 789).

e. Mengalokasikan total anggaran promosi

Perusahaan harus pandai memperhitungkan anggaran, jangan sampai

anggaran yang berlebihan tidak menghasilkan tujuan. Anggaran

disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Pengeluaran untuk promosi

bervariasi tergantung pada produk yang akan ditawarkan (Uyung

Sulaksana, 2003: 164).

f. Memutuskan mengenai bauran promosi

Bauran promosi dapat dibagi menjadi empat elemen yaitu advertising,

public relations, personal selling, dan sales promotion (Kotler dan

Susanto, 2001: 774).

g. Mengukur hasil promosi

Pengukuran efektivitas sangat penting dilakukan bagi manager. Tanpa

dilakukan pengukuran efektivitas akan sulit diketahui apakah tujuan

perusahaan atau organisasi dapat dicapai atau tidak (Kotler dan Susanto,

2001: 778).

h. Mengatur dan mengelola komunikasi pemasaran terpadu

Setelah dilakukan pengukuran efektivitas, perusahaan harus

mempertimbangkan jenis-jenis media baru yang lengkap.

Pelaksanaan langkah-langkah promosi dapat membantu tercapainya tujuan

komunikasi. Satu kegiatan pemasaran belum tentu sama tujuannya dengan

Page 29: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

14

kegiatan komunikasi yang lainnya. Tujuan promosi secara umum adalah untuk

mencapai tiga tahap perubahan yaitu:

a. Perubahan Pengetahuan

Dalam tahap ini perusahaan memberikan pengetahuan kepada konsumen

tentang keberadaan produk, bentuk produk, untuk apa produk itu

diciptakan dan ditujukan kepada siapa.

b. Perubahan Sikap

Tahap perubahan sikap tentunya mengarah pada keinginan untuk mencoba

produk. Pada tahap ini ditentukan oleh tiga komponen: cognition

(pngetahuan), affection (perasaan) dan conation (perilaku).

c. Perubahan Perilaku

Perubahan perilaku dimaksudkan agar konsumen tidak beralih pada

produk lain, dan terbiasa menggunakannya (Sulaksana, 2003: 119).

Promosi pada dasarnya sama dengan istilah Komunikasi Pemasaran,

karena terdapat konteks pengertian yang sama dalam memahami proses untuk

konteks pijakan dasar 4P (Price, Place, Placement, dan Promotion). Pada

dasarnya promosi sendiri terdiri atas 4 (empat) elemen dasar, menurut De Loizer,

yang dilanjutkan oleh Kotler, yang kemudian bentuknya dimodifikasi oleh Croiser

dan Shimp dan kemudian konsepsi tersebut dirumuskan oleh Belt pada tahun

1995 menjadi marketing communication mix, menurut Prisgunanto (2006: 9),

terdiri atas empat kegiatan dasar, yaitu:

Page 30: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

15

Gambar 1.1

Marketing Communication Mix

Sumber: Ilham Prisgunanto, 2006, Komunikasi Pemasaran (strategi dan taktik),

Ghalia Indonesia, Bogor

Menurut Kotler dan Susanto (2001: 774), empat bauran promosi dapat dijelaskan

sebagai berikut:

a. Periklanan (advertising)

Periklanan memuat bentuk-bentuk komunikasi massa melalui berbagai

macam media seperti koran dan majalah, radio dan televisi, madia outdoor

(poster, rambu dan spanduk udara), souvenir (kotak korek dan kalender), media

berjalan (bis, taksi), katalog, agenda dan referensi, jadwal acara dan menu, brosur

dengan sponsor tertentu. Media-media tersebut dapat menjadi media iklan

berjangka panjang (Andreasen, 1995: 685). Pengertian diatas sama dengan

pendapat yang dikemukakan Rhenal Kasali (1993: 8), bahwa iklan biasanya

disampaikan melalui saluran media massa, baik televisi, radio, surat kabar,

majalah, bahkan internet melalui situs-situs tertentu. Tidak hanya itu, iklan juga

disampaikan melalui media luar ruang seperti baliho, poster dan visual

merchandising.

Personal

Selling

Sales

Promotion

AdvertisingPublic

Relation

Page 31: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

16

Secara umum media sendiri dikelompokkan menjadi:

1) Media cetak adalah media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan

visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, foto,

dalam tata warna dan halaman putih. Seperti televisi dan radio, dalam

jajaran medium penyiaran, fungsi utama media cetak adalah memberikan

informasi dan menghibur.

2) Media elektronik, yaitu media dengan teknologi elektronik dan hanya bisa

digunakan bila ada jasa transmisi siaran.

3) Media luar ruang, yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang

dipasang ditempat-tempat terbuka. Jenis-jenis media luar ruang meliputi

billboard, baleho, poster, spanduk, umbul-umbul dan lain-lain (Tjiptono,

1997: 243).

Periklanan merupakan bagian dari promosi, dimana iklan dianggap

sebagai alat yang paling efektif karena jangkauan iklan luas sehingga pesan yang

disampaikan dapat diterima oleh masyarakat luas. Dalam penyampaiannya, iklan

menggunakan imbuhan yang membuat persuasif yang kuat terhadap konsumen

untuk melakukan tindakan berupa pembelian. Baik melalui ilustrasi atau

visualisasi, copywriting, sampai pada kemasannya. Iklan membujuk melalui

penampilan restis, rasa lapar, kebutuhan, dan dahaga pengakuan sosial yang

semua itu mengacu pada sifat dasar manusia sebagai upaya memikat perhatian

yang dituju (Kasali, 1993: 10).

Periklanan dalam lingkungan organisasi nirlaba, Kotler (1995: 684)

menyebutnya dengan periklanan sosial yaitu pesan yang disampaikan disebut

Page 32: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

17

dengan iklan layanan masyarakat. Mencakup segala bentuk periklanan dengan

sejumlah alokasi tempat dan waktu pada suatu media, yang diberikan cuma-cuma

oleh pengelola media yang bersangkutan. Biasanya iklan layanan dalam radio

maupun televisi disiarkan lepas tengah malam atau hari minggu pagi ketika jam

tayangan tersebut tidak diminati audiens dan tidak ada pemasang spot iklan.

b. Penjualan Personal (Personal Selling)

Alat promosi yang sering diabaikan oleh organisasi bukan pencari laba

adalah personal selling (penjualan tatap muka). Perilaku ini terjadi akibat dua

sikap. Pertama, manajer nirlaba umumnya menganggap bahwa apa yang mereka

tawarkan sudah baik, dan hanya perlu penyediaan agar dapat dinikmati oleh

masyarakat. Kedua, mereka sering percaya bahwa penjualan pribadi sama dengan

manipulasi dan oleh karenanya tidak etis dalam derajat tinggi atau rendah. Hal ini

tidak menjadi masalah apabila situasi penjualan melibatkan suatu transaksi

ekonomi seperti yang terjadi ditoko-toko hadiah. Tetapi dalam keadaan dimana

pekerja nirlaba membujuk orang-orang untuk menyumbang acara amal,

menghadiri kuliah, atau bergabung dengan partai politik, perpustakaan, atau

gereja, sering timbul keengganan untuk menggunakan pendekatan yang terencana

dengan baik (Andreasen, 1995 : 748).

c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan merupakan berbagai kumpulan alat-alat intensif, yang

sebagian besar berjangka pendek, yang dirangsang untuk merancang pembelian

produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen

(Kotler dan Susanto, 2001: 803).

Page 33: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

18

Promosi penjualan merupakan berbagai ragam alat-alat promosional

berupa intensif jangka pendek yang dirancang untuk menstimulir pasar yang

dituju agar segera memberi respon (tindakan) atas penawaran yang diberikan.

Alat-alat tersebut bisa dikelompokkan dalam sub-sub kelompok menjadi

kelompok alat consumer promotion (misal, memberi contoh produk, kupon

undian, hadiah langsung berupa barang, potongan harga pembelian, dan

demonstrasi produk), middleman promotion (misalnya, pemberian produk cuma-

cuma, keanggotaan perkumpulan pedagang, kerjasama iklan, dan kontes

penjualan antar dealer), dan sales forc promotion (misalnya pemberian bonus

penjualan, kontes). Meski biasanya digunakan oleh perusahaan komersial untuk

meningkatkan volume penjualan produk barang dan jasa, alat-alat promosi juga

bisa digunakan untuk mempengaruhi perilaku sosial seperti donor darah,

pendaftaran sekolah, pendaftaran anggota militer, dan sebagainya.

Consumer uses price as an important extrinsic cue and indicator ofproduct quality or benefits. High price brands are often perceived to be ofhigher quality and less vulnerable to competitive price cuts than low-pricebrands (Blattberg and Winniewski 1989 : Dodds Monroe and, Grewal1991 : Kamakura and Russell 1993: Milgrom and Roberts 1986 : Olsn1977). Therefore price is positively related to perceived quality. Rao andMonroe (1989) show that a positive relationship between price andperceived quality has been supported trough previous research. Byincreasing perceived quality, price is positively related to brand equity.(http://www.springerlink.com/content/ow587880v4557076/)

Kotler (1995: 712), juga mengatakan bahwa promosi penjualan tidak

hanya dipraktekkan dalam organisasi laba, tetapi juga dipraktekkan dalam

organisasi nirlaba, seperti contohnya beberapa perguruan tinggi yang memberikan

Page 34: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

19

beasiswa atau membiayai liburan ketempat-tempat eksklusif bagi mahasiswa yang

berpresatasi, rumah sakit menyediakan fasilitas hiburan bagi para pasien.

d. Hubungan Masyarakat (Public Relations)

Pada hakekatnya kegiatan humas adalah kegiatan komunikasi yang

bersifat timbal balik. Humas merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu

perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai

kelompok terhadap perusahaan tersebut (Tjiptono, 1997: 230).

Para pemraktek public relations yang terhimpun dalam “The International

Public Relations Association” (IPRA) juga mendefinisikan public relations

(hubungan masyarakat) sebagai komunikasi dua arah antara organisasi dengan

publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen

dengan meningkatkan pembinaan kerja sama dan pemenuhan kepentingan

bersama (Effendy, 1992: 23).

Kegiatan Public Relations adalah kegiatan komunikasi yang didalamnya

terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu

badan dengan publiknya, usaha untuk menanamkan kesan yang menyenangkan

sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup

badan atau instansi tersebut.

Pada hakekatnya Public Relations adalah kegiatan komunikasi kendati

agak lain dengan kegiatan komunikasi lainnya, karena ciri hakiki dari kegiatan

Public Relations adalah komunikasi dua arah/timbal balik (two way

communication). Arus komunikasi timbal balik ini harus dilakukan dalam

kegiatan Public Relations, sehingga terciptanya umpan balik yang merupakan

Page 35: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

20

prinsip pokok dalam Public Relations (Rachmadi, 1994: 7). Sementara menurut

Rex F. Harlow, Public Relations (hubungan masyarakat) adalah fungsi

manajemen yang khas yang mendukung dan memelihara jalur bersama bagi

komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerja sama antara organisasi dengan

khalayaknya (Effendy, 1992: 21).

Dalam Public Relations terdapat dua macam publik yang menjadi tujuan

yaitu:

1) Public Intern

Public Intern adalah publik yang menjadi bagian dari

unit/perusahaan/instansi itu sendiri.

2) Public Ekstern

Public Ekstern adalah publik umum/masyarakat dimana industri atau

usaha itu berada, yang harus diberi penerangan/informasi dari tumbuhnya

goodwill dari mereka (Rachmadi, 1994: 13).

Sifat humas adalah:

1) Kredibilitas tinggi, dimana artikel dan berita dimedia massa lebih

dipercaya daripada iklan.

2) Terbuka, yakni hubungan masyarakat dapat menjangkau pihak-pihak yang

menghindari wiraniaga atau iklan.

3) Dramatization, yaitu hubungan masyarakat memiliki potensi untuk

mendramatisasi suatu perusahaan atau produk tertentu (Rachmadi, 1994:

80).

Page 36: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

21

Mengenai konsep fungsional dijelaskan sebagai berikut:

1) Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari publik-

publik suatu organisasi, sehingga kebijaksanaan beserta operasionalisasi

organisasi dapat dipelihara keserasiannya dengan ragam kebutuhan dan

pandangan publik-publik tertentu.

2) Menasehati manajemen mengenai jalan dan cara menyusun kebijaksanaan

dan operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh

publik.

3) Merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat

menimbulkan penafsiran yang menyenangkan terhadap kebijaksanaan dan

operasionalisasi organisasi (Effendy, 1992: 34-36).

Peningkatan profit ini harus dirasakan manfaatnya bukan hanya untuk sisi

internal perusahaan saja, melainkan harus juga dirasakan untuk sisi eksternal

perusahaan. Artinya, profit itu harus mampu memberikan manfaat secara materi

(madiyah) dan nonmateri (insaniyah). Profit yang bersifat insaniyah berarti

perusahaan juga akan memberikan manfaat yang bersifat kemanusiaan melalui

kesempatan kerja, bantuan sosial, dan keselamatan lingkungan. Profit yang

bersifat insaniyah juga akan memberikan manfaat berupa etika bisnis yang terpuji

karena dilandasi oleh akhlak yang baik, serta akan memberikan manfaat berupa

semakin dekatnya diri kepada Sang Pencipta. Artinya, semakin meningkatnya

profit yang diperoleh suatu perusahaan, hal itu akan menyebabkan tindakan dan

perilaku semua karyawan yang ada di perusahaan tersebut semakin mendapat

Page 37: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

22

simpati dan dukungan masyarakat karena keberadaan perusahaan itu memberikan

manfaat yang sebesar-besarnya buat kemanusiaan dan lingkungan.

Secara internal, profit yang diperoleh perusahaan akan digunakan untuk

meningkatkan loyalitas karyawan, dalam bentuk peningkatan gaji, suasana kerja,

fasilitas kerja, dan sebagainya sehingga karyawan akan sukarela melakukan

kegiatan marketing keluar secara luar biasa dan berinteraksi dengan para

pelanggannya (Freddy, 2009: 9-10).

Pemasaran sosial (social marketing) dapat didefinisikan sebagai suatu

penerapan dari konsep pemasaran pada aktivitas non komersial yang berhubungan

dengan kepedulian kemasyarakatan, kesejahteraan rakyat dan pelayanan sosial.

Social communication berkaitan dengan aktivitas-aktivitas program kesejahteraan

kemasyarakatan, kepemerintahan, pembangunan sumberdaya melalui pendidikan,

aktivitas lembaga sosial pemerintah atau pihak swasta non komersial dan lain

sebagainya, baik secara terbatas (lokal) maupun nasional.

Produk dalam pemasaran sosial hampir sama dengan produk-produk

komersial, hanya saja wujud dan tujuan pemasaran dari produk pemasaran sosial

ini tidak seperti produk pemasaran komersial. Apabila produk dari pemasaran

komersial berwujud benda yang nyata serta mengutamakan profit oriented, maka

pemasaran sosial kebanyakan produknya berwujud idea tau gagasan. Sehingga

produk-produk pemasaran sosial dipasarkan untuk membangun kesadaran

masyarakat agar menindak lanjuti secara positif atas fenomena sosial tertentu

secara berkesinambungan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemasaran sosial adalah

Page 38: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

23

penerapan konsep dan teknik pemasaran untuk mendapatkan manfaat sosial

(Ruslan, 2002: 268).

Ada sedikit perbedaan menurut Notoatmodjo (2005: 184), antara

pemasaran bidang usaha dengan pemasaran sosial, yaitu:

a. Penggunaan produk sosial biasanya lebih rumit daripada produk komersial

b. Produk sosial hasilnya tidak cepat dirasakan

c. Saluran distribusi untuk produk-produk sosial lebih sulit dikontrol karena

biasanya menyangkut banyak pihak

d. Konsumen pada umumnya tidak mampu dan berpendidikan rendah

Menurut Rahmadi (1994: 192), tujuan dari komunikasi pemasaran sosial

sendiri adalah menciptakan hubungan batin yang baik antara lembaga dan

khalayak untuk menciptakan persepsi dan penilaian positif mengenai jasa yang

dikomunikasikan.

Tahapan-tahapan yang perlu dilakukan dalam memasarkan sebuah ide atau

produk sosial pada tahap adopter (kelompok masyarakat yang menjadi sasaran

dari target pemasaran sosial), yaitu:

a. Analizing the social marketing environment

Tahap pertama dalam proses pemasaran sosial adalah melakukan analisis

lingkungan yang terkait dengan kampanye sosial, disini komunikator

melihat keadaan lingkungan sesungguhnya. Dimana perlu diketahui

masalah sebenarnya yang dialami oleh target adopter itu sendiri.

Berdasarkan tahapan ini analisa lingkungan dilakukan dengan penelitian

dan pengumpulan fakta.

Page 39: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

24

b. Reseaching the target adopter population

Pemasar sosial perlu memiliki pengertian lengkap dan mendalam tentang

kelompok target adopter dan kebutuhan mereka. Dengan membuat

segmentasi target adopter berdasarkan populasi total target adopter, maka

dapat dilihat karakteristik umum target adopter dalam merespon promosi

yang akan dilakukan. Berdasarkan segmentasi itu, maka pemasar sosial

dapat melakukan promosi dengan berbagai cara yang telah disesuaikan

dengan target adopter.

c. Designing social marketing objectives and strategies

Strategi pemasaran sosial menentukan taktik untuk pencapaian tujuan atau

sasaran. Dilakukannya komunikasi pemasaran sosial dimana strategi ini

juga mencakup alokasi pemasaran (marketing allocation), bauran

pemasaran (marketing mix) dan sistem budgeting pemasaran (marketing

expenditures) yang dipandang mampu mencapai tujuan atau sasaran

segmen target adopter dan tidak lupa bahwa strategi tersebut haruslah

spesifik, dapat diukur dan dapat dicapai. Pemasar sosial harus menentukan

bagaimana anggaran kepada aspek-aspek social marketing mix yang akan

digunakan, aspek-aspek ini dikenal sebagai 4P yaitu:

1) Product, merupakan program-program yang ditawarkan kepada target

adopter.

2) Price, biaya yang harus dikeluarkan target adopter

3) Place, bagaimana suatu produk sosial di sosialisasikan kepada target

adopter

Page 40: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

25

4) Promotion, cara produk sosial dipromosikan kepada target adopter.

The 4Ps Marketing Mix has been often the subject of debate and researchas to its capacity to address the relationship marketing. Research done byAilawadi et al. (2001) questions the effect of promotions and advertisingas marketing tools for customer retention while the study of Alsem et al.(1996) confirms that creating long-term relationships with customers isconsidered as the main company marketing focus of approximately 60% ofthe companies surveyed (this percentage has gone up by 20% in fiveyears).(//www.ingentaconnect.com/content/westburn/jmm/2006/00000022/00000003/art00008)

Penerapan teknik pemasaran dalam melaksanakan program-program

organisasi nirlaba membutuhkan strategi. Tentu saja strategi yang diterapkan

sedikit berbeda dibandingkan dengan memasarkan produk barang. Perbedaan

yang prinsip terletak pada tambahan 2P, yaitu:

1) Patnership (Kemitraan)

Kemitraan adalah upaya untuk melibatkan berbagai sector kelompok

masyarakat, lembaga pemerintah maupun bukan pemerintah, untuk

bekerjasama berdasarkan atas kesepakatan prinsip dan peranan masing-

masing.

2) Policy (Kebijakan)

Produk pemasaran sosial tidak ada artinya apabila kemitraan tidak

dijadikan tujuan organisasi. Penekanannya adalah pada masyarakat luas,

langsung mempengaruhi perilaku, dan kebutuhan serta kepentingan target

sasaran sebagai dasar pertimbangan. Demikian juga, pemasaran sosial

tidak ada artinya apabila tidak diikuti atau dilanjutkan dengan upaya

Page 41: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

26

mendorong tersusunnya sebuah kebijakan (Kotler dan Robert, 1989: 39-

46).

a. Planning social marketing programs

Setelah strategi pemasaran diformulasikan, program social marketing mix

harus dsiapkan, dimana elemen marketing mix harus dibuat dalam tactical

program dibuat untuk mendukung proses distribusi langsung dan

komunikasi personal pada akhirnya.

b. Organizing, implementing, controlling an evaluating the social marketing

plan

Dalam manajemen proses pemasaran sosial tahap akhirnya adalah untuk

mengatur sumber-sumber pemasaran, mengimplementasikan program

sosial marketing mix, melakukan control terhadap pelaksanaan program

dan melakukan evaluasi hasil pelaksanaan program (Kotler dan Robert,

1989: 39-47).

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Bogdam dan Taylor (lihat

Moleong, 2005: 4) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Bersifat deskriptif karena

merupakan metode yang menggambarkan variabel demi variabel tanpa berusaha

untuk menjelaskan lebih lanjut hubungan antar variabel. Data deskriptif yang

dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka, laporan

Page 42: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

27

penelitian. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasanya dimanfaatkan adalah

wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen.

Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis

fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan

cermat (Rakhmat, 2001: 22). Metode deskriptif yang digunakan peneliti bertujuan

untuk memperoleh gambaran tentang Strategi Promosi batik Gunawan Setiawan

Dalam Menarik Minat Konsumen Untuk Mendukung Penjualan Dalam Rangka

Melestarikan Batik.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Jl. Cakra 21, Kampung Wisata Batik

Kauman Solo.

3. Sumber Data

Sumber data yang penulis gunakan saat ini, ialah :

a. Data Primer, yaitu semua pihak yang terkait langsung dengan

permasalahan yang diteliti, dimana pihak-pihak tersebut adalah semua

orang yang diikutsertakan dalam wawancara.

b. Data Sekunder, yaitu data yang meliputi keterangan-keterangan yang

diperoleh melalui studi pustaka, termasuk literatur, dokumen, dan sumber-

sumber lain yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

4. Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data digunakan metode sebagai berikut ini:

Page 43: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

28

a. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan tanya jawab

dengan responden dan informan, dikerjakan secara sistematis dan

berlandaskan pada tujuan penelitian. Tujuan umum wawancara adalah

untuk mendapatkan pernyataan empiris mengenai keadaan pribadi,

peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau

persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, dan sebagainya, untuk

merekonstruksi beragam hal seperti itu sebagai bagian dari pengalaman

masa lampau, dan memproyeksikan hal-hal itu dikaitkan dengan harapan

yang bisa terjadi di masa yang akan dating (HB Sutopo, 1998: 58).

b. Observasi

Observasi ini berguna untuk menjelaskan, memberikan, dan merinci

gejala yang terjadi (Rakhmat, 2001 : 84). Menurut Guba dan Lincoln

(dalam Moleong, 1995 : 126), teknik observasi memungkinkan peneliti

mampu memahami situasi-situasi yang rumit. Dari data observasi ini,

peneliti terjun langsung kelapangan yaitu batik Gunawan Setiawan

Surakarta untuk melihat dan mencatat hal-hal penting yang akan

digunakan untuk melengkapi data yang diperlukan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi diperlukan guna melengkapi hal-hal yang dirasa belum

cukup dalam data-data yang telah diperoleh melalui pengumpulan lewat

dokumen atau catatan yang ada dan dianggap relevan dengan masalah

yang diteliti.

Page 44: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

29

5. Teknik Sampling

Teknik Sampling merupakan teknik pengambilan sample (Sugiyono, 2009:

81). Peneliti menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu atau sampel bertujuan. Sampel ini cocok

digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian yang tidak melakukan

generalisasi (Sugiyono, 2009: 85). Hal yang sama juga dikatakan oleh Pawito

yaitu bahwa sifat metode sampling dari penelitian kualitatif adalah purposive

sampling (Pawito, 2007:88).

6. Teknik Validitas Data

Validitas menunjukkan sampai sejauh mana data yang diperoleh telah

secara akurat mewakili realitas atau gejala yang diteliti. Sementara reliabilitas

berkaitan dengan tingkat konsistensi hasil dari penggunaan cara pengumpulan

data (Pawito, 2007: 97).

Validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik

triangulasi data. William dalam Sugiyono menyatakan bahwa triangulasi dalam

pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber

dengan berbagai cara dan berbagai waktu (Sugiyono, 2009: 273).

Pawito (2007: 99-100) mengetengahkan beberapa macam teknik

triangulasi yaitu: (a) Triangulasi data, (b) Triangulasi metode, (c) Triangulasi

teori, (d) Triangulasi peneliti.

Dari keempat data yang dikemukakan oleh Pawito (2007) hanya

triangulasi data yang digunakan dalam penelitian ini. Hal tersebut untuk

mengetahui validitas data yang diperoleh. Penggunaan beberapa sumber data yang

Page 45: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

30

berbeda sangat penting dalam penelitian ini guna mendapatkan hasil penelitian

atau kesimpulan yang valid.

7. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke

dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat dirumuskan hipotesis

kerja seperti yang disarankan oleh data (Lexy J. Moleong, 2001: 103). Teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi langkah-langkah

reduksi, display data, kesimpulan dan verifikasi (HB Sutopo, 2002: 37).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model

Analisis Interaktif (Interactive Models of Analysis), seperti yang dikemukakan

oleh Miles dan Huberman. Penelitian ini bergerak diantara tiga komponen, yaitu

reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, dimana aktivitas ketiga

komponen tersebut bukanlah linear namun lebih merupakan siklus dalam struktur

kerja interaktif.

Di dalam penelitian kualitatif, proses analisis yang digunakan tidak

dilakukan setelah data terkumpul seluruhnya, tetapi dilakukan pada waktu

bersamaan dengan proses pengumpulan data. Hal ini dilakukan karena analisis ini

dimaksudkan untuk memperoleh gambaran khusus yang bersifat menyeluruh

tentang apa yang tercakup dalam permasalahan yang akan diteliti. Setelah data

terkumpul, dilakukan reduksi data. Data ini sebagai bahan deskripsi keadaan,

kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. Adapun teknik analisis data

digambarkan sebagai berikut:

Page 46: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

31

Gambar 1.2

Teknik Analisis AInteraktif

Yang akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan

abstraksi data (kasar) yang ada dalam fieldnote.

b. Penyajian data

Merupakan suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan

kesimpulan riset yang dilakukan.

c. Penarikan Kesimpulan

Dalam awal pengumpulan data, peneliti sudah harus mulai mengerti apa

arti dari hal-hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan peraturan-

peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, dan proposisi-proposisi.

Kesimpulan akhir tidak akan terjadi sampai proses pengumpulan data

berakhir.

Pengumpulan data

Data reduksi Data display

Conclusion drawing

Page 47: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

32

BAB II

DESKRIPSI LOKASI

A. ASAL-USUL KAUMAN

1. Sejarah Kauman

Kauman, yang begitu dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Jawa,

sebagai nama kampung yang terletak di tengah-tengah kota, berdekatan dengan

Masjid Agung dan Alun-Alun Keraton atau Alun-alun Kabupaten. Hampir di

setiap Kabupaten atau Kotamadya di Propinsi Jawa Tengah dan sebagian Jawa

Timur terdapat nama Kampung Kauman. Kampung Kauman yang berada di Kota

Surakarta terletak di sebelah barat alun-alun dan dekat dengan Masjid Agung

Keraton, dan namanya memiliki cerita tersendiri yang sejarah kelahirannya

mempunyai kisah yang panjang. Nama Kauman memiliki keterkaitan dengan

keberadaan Keraton Kasunanan Surakarta. Berdiri seumur dengan dibangunnya

Masjid Agung Surakarta oleh PB III tahun 1757 M. Masjid ini dibangun oleh raja

sebagai bentuk kewajiban raja dalam memimpin rakyatnya di mana raja sebagai

Sayyidin Panatagama Khalifatullah, yang berarti raja selain menjadi pemimpin

Negara (kerajaan) raja juga sebagai pemimpin agama agar rakyat dapat hidup

damai dan sejahtera.

Setelah Masjid berdiri, maka berfungsilah masjid tersebut sebagai pusat

dakwah Islam bagi keraton Kasunanan Surakarta karena kerajaan Surakarta

adalah kelanjutan dari kerajaan Mataram Islam, yang diawali dari kerajaan Islam

Demak kemudian pindah ke kerajaan Pajang, Mataram Islam (Sultan Agung),

Page 48: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

33

kerajaan Kartasura dan yang terakhir kerajaan Surakarta Hadiningrat. Raja untuk

melaksanakan tugasnya sebagai Sayyidin Panatagama Khalifatullah ini, maka raja

mengangkat dan menempatkan seorang Penghulu (seorang ahli dibidang agama

sekaligus penasehat raja) di Masjid tersebut. Penghulu ini diberi hak pakai atas

sebidang tanah yang terletak di sebelah utara Masjid. Tanah di sekitar masjid ini

oleh keraton hanya boleh ditempati oleh rakyat yang beragama Islam, maksudnya

adalah bahwa Masijid Agung dan sekitarnya, tanahnya adalah milik Keraton yang

disebut Bumi Pamijen Keraton atau Domein Keraton Surakarta (DKS). Sedangkan

Kauman disebut bumi mutihan atau bumi pamethakan, yaitu wilayah yang hanya

boleh dihuni oleh rakyat (kawulo dalem) yang beragama Islam (dalam,

Musyawaroh 2000).

Lahirnya kampung Kauman dimulai dengan adanya penempatan abdi

dalem pamethakan yang bertugas dalam bidang keagamaan dan kemasjidan yaitu

Kanjeng Kyai Penghulu Mohammad Thohar Hadiningrat (Penghulu dalem ing

keraton dalem Surakarta), yang bermukim di sekitar masjid Agung. Penghulu

membawahi tanah di sekitar masjid yang warganya terdiri dari Abdi dalem

pamethakan dan ulama sebagai pembantu atau mewakili tugas Penghulu apabila

berhalangan. Tanah yang beliau tempati adalah pemberian dari Sunan PB III

dengan status tanah anggaduh, yang berarti hanya berhak menempati atau

nglungguhi dan tidak punya hak milik. Tanah yang ditempati penghulu dan para

abdi dalem pamethakan tersebut oleh keraton diberi nama Perkauman, artinya

tanah tempat tinggal para kaum dan sampai sekarang menjadi Kauman (dikenal

dengan sebutan Kauman). Nama Kampung Kauman ini dijelaskan juga oleh RM

Page 49: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

34

Sajid dalam kutipan Babad Sala halaman 42: “Panggenahing abdi dalem

ngulama, saking pangkat bupati sakandhahanipun sadaya, dumugi kaum,

naminipun kampung kauman”.

Jadi penduduk pertama kali kampung Kauman adalah seorang penghulu

yang membawahi beberapa jabatan di bawahnya yang mengurusi dan membantu

tugas penghulu dalam bidang kemasjidan khususnya Masjid Agung. Adapun

Abdi dalem dan ulama tersebut antara lain:

1. Ketib atau Khotib, yaitu ulama yang bertugas memberikan khotbah pada

saat sholat jumat dan sebagai Iman sholat rowatib.

2. Modin, yaitu orang yang bertugas memukul bedhug atau kenthongan saat

tanda waktu sholat wajib telah tiba, kemudian mengumandangkan adzan.

Namun dalam kehidupan sehari-hari modin juga melaksanakan tugas

untuk mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan perkawinan dan kematian,

memberikan doa dalam acara selamatan, memandikan jenazah dan

sebagainya.

3. Qoyyim, yaitu orang yang bertugas membantu tugas dan pekerjaan modin.

4. Merbot, yaitu orang yang bertugas sebagai juru bersih dan mengelola fisik

masjid, seperti menyediakan air, tikar dan alat-alat perkakas masjid.

Dari pernyataan-pernyataan di atas mengenai sejarah Kauman dapat

dikatakan bahwa keberadaan kampung Kauman ada karena memang dikehendaki

keraton sebagai bagian dari 4 komponen pola kota pemerintahan kerajaan

Mataram Islam, yang terdiri dari keraton, alun-alun, masjid dan pasar. Dan para

abdi dalem pamethakan inilah yang mencitrakan Kauman sebagai kampung yang

Page 50: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

35

didominasi oleh para Priyayi dari golongan Ulama atau Santri yang ditempatkan

oleh pihak kerajaan (atas kehendak raja) yang mengemban tugas mulia untuk

“meng-Islamkan” masyarakat dan mereka menempati tanah disekitar masjid

kerajaan. Namun tidak menutup kemungkinan sebelum ditempatkannya para abdi

dalem pamethakan oleh raja pada tanah yang berada di sekitar masjid tersebut,

yang jauh sebelumnya telah berpenghuni.

2. Latar Belakang Sosial Masyarakat Kauman

Kampung Kauman sebagai bagian integral dari keberadaan Keraton

Surakarta, merupakan suatu bentuk komunitas. Komunitas adalah konsep

Sosiologi yang menunjuk pada bentuk kesatuan sosial. Warga suatu komunitas

biasanya mempunyai perasaan kesatuan sedemikian kerasnya sehingga rasa

kesatuan itu menjadi sentiment persatuan, hal ini dapat diwujudkan dengan rasa

kepribadian kelompok serta rasa bangga dan cinta pada wilayah dan kelompok

(Koentjaraningrat, 1984).

Demikian pula dengan kampung Kauman menurut tulisan tentang sejarah

Kauman di atas, pada awalnya khusus diperuntukkan bagi abdi dalem

pametahakan yang berada dibawah otoritas Penghulu (Reh Pengulon) yaitu yang

mengurusi masalah keagamaan keraton. Masyarakat Kauman dulu, sebagian besar

berprofesi sebagai abdi dalem pamethakan menampakkan dirinya sebagai

komunitas muslim. Mereka ini ditempatkan di Kauman untuk menyelenggarakan

kegiatan keagamaan dari keraton. Sebagai suatu bentuk komunitas masyarakat

Kauman memiliki perasaan yang begitu kuat mempertahankan komunitas

tersebut. Perasaan tersebut mengandung unsur: seperasaan, sepenanggungan dan

Page 51: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

36

saling memerlukan (Soekanto, 1982). Dalam masyarakat Kauman perasaan-

perasaan sosial individu diorganisasikan untuk menciptakan ikatan-ikatan sosial.

Ikatan-ikatan itu dapat berupa ikatan keagamaan dan pertalian darah.

Ikatan keagamaan masyarakat Kauman merupakan mayoritas masyarakat

Kauman beragama Islam, meminjam istilah dari Clifford Geertz dalam bukunya

Abangan, Santri dan Priyayi dalam masyarakat Jawa (1981) maka masyarakat

Kauman termasuk kategori Santri. Santri menurut Geertz adalah mereka yang

mendasarkan diri pada etikaetika Islam dalam kehidupan sehari-harinya. Kauman

sebagai kampung santri keberadaannyapun dikehendaki oleh raja sebagai tempat

domisili para abdi dalem pamethakan dan pusat dakwah atau syiar Islam,

sehingga kampung Kauman punya hukum atau aturan khusus yang ditetapkan

oleh raja. Peraturan tersebut seperti disebutkan dalam naskah No. 86 b yang

berupa undang-undang bagi para buruh dan Pangindhung yang tinggal di tanah

Pakauman Surakarta untuk tidak berbuat maksiat dan menyembunyikan gamelan

pada saat hajatan. Peraturan ini dikeluarkan oleh Paku Buwana VII ditujukan

kepada penghulu sebagai orang yang dipercaya untuk melaksanakan hukum Islam

di Kauman. Adanya peraturan-peraturan tersebut menjadikan kehidupan di

kampung Kauman pada masa lalu lebih religius dibandingkan dengan kampung

lain.

Simbol lain yang menunjukkan kampung tersebut adalah kampung santri

adalah Masjid Agung. Masjid Agung adalah salah satu Masjid Kerajaan yang ada

di pulau Jawa. Masjid kerajaan adalah sebagai salah satu dari 4 (empat)

komponen yang membentuk suatu pola kota tradisional di Jawa, komponen yang

Page 52: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

37

lain adalah keraton, alun-alun dan pasar. Masjid Agung Surakarta didirikan oleh

PB III pada tahun 1757 M. Kenyataan bahwa masyarakat Kauman mayoritas

Islam, tidak mengherankan karena pada awalnya penduduk pertama di sana

adalah para abdi dalem pamethakan bertugas mengurusi segala macam kegiatan

keagamaan di Kauman dan Masjid Agung milik kerajaan.

Pertalian darah maksudnya di sini adalah seperti telah dikemukakan di atas

bahwa sebagian besar masyarakat Kauman pada saat itu atau awalnya adalah abdi

dalem pamethakan, sebagai abdi dalem keraton Surakarta maka mereka dapat

dikategorikan sebagai golongan priyayi yang didasarkan atas tingkatan jabatan

dalam birokrasi administrasi keraton dan atas dasar keturunan. Gambaran ikatan

keagamaan dan pertalian darah tersebut dapat dikatakan bahwa masyarakat

Kauman terbentuk oleh simpul ikatan tali keagamaan, darah keluarga dan

birokrasi keraton. Perkembangan masyarakat Kauman selanjutnya terus

mengalami perubahan sesuai perkembangan peradaban, dan sampai saat ini nilai

keislaman dari masyarakat Kauman tetap menonjol dibandingkan dengan

masyarakat di kampung lain.

B. BATIK KAUMAN

1. Sejarah Batik Kauman

Sejarah pembatikan di Indonesia, tidak jauh berbeda karena seperti

diketahui keberadaan Kauman sejak awal memang tidak bisa dilepaskan dari

keberadaan keraton, yang sejak awal memang telah menempatkan Kauman

sebagai suatu bingkai sistem sosial. Keraton sebagai muara sistem sosial, dan

Page 53: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

38

Kauman adalah salah satu sub sistemnya. Realitas pemenuhan kebutuhan sehari-

haripun juga menjadi salah satu bagian yang disediakan oleh pihak keraton.

Sebagai bagian dari salah satu abdi dalem keraton yaitu abdi dalem

pamethakan atau ulama, yang mengabdi pada raja pihak keraton tetap memenuhi

kebutuhan para abdi dalem tersebut yaitu gaji dan jaminan hidup, mereka tidak

begitu mempermasalahkan gaji yang diberikan keraton karena yang menjadi

perhatian mereka adalah bagaimana mereka mengabdi pada raja. Namun demikian

istri-istri mereka yang umumnya pandai membatik tulis halus mampu mencukupi

atau menambah penghasilan bagi keluarga. Kepandaian membatik ini ilmunya

diperoleh lewat media pembelajaran antara sesama kerabat yang pada awalnya

memang berasal dari kerabat kebangsawanan keraton. Istri-istri tersebut membuat

batik dengan pertimbangan untuk memenuhi kebutuhan sandang dan utamanya

menutup aurat.

Bermula dari hanya membatik sebagai pengisi waktu luang dan hanya

mencukupi untuk konsumsi keraton, kemudian batik di Kauman ini berkembang

menjadi suatu usaha yang menguntungkan karena seiring dengan perkembangan

zaman dan kebutuhan. Keraton tidak mungkin dapat memenuhi semua kebutuhan

para abdi dalemnya secara keseluruhan dan para abdi dalem pametahakan di

Kaumanpun juga melakukan aktifitas yang sifatnya produktif. Batik adalah

alternatif yang paling memungkinkan bagi mereka. Dimana dengan pola

pembagian kerja yang menempatkan para suami pada tempat-tempat publik dalam

bentuk mengajar/memberi materi agama, sementara istrinya mengisi waktunya

dengan memproduksi batik.

Page 54: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

39

Pada perkembangannya selanjutnya ketrampilan tersebut secara intensif

dikembangkan oleh para perempuan istri abdi dalem pamethakan tersebut.

Dengan mengembangkan ketrampilan membatik, sebagian besar warga Kauman

terutama istri-istri abdi dalem memiliki kemampuan untuk menghasilkan kain

batik dalam jumlah besar, ditambah pola kekerabatan yang dimiliki pada akhirnya

mampu mengakumulasi jumlah produksi sebanyak mungkin untuk dikomersilkan.

Perubahan dinamika masyarakat, pada perubahan ruang dan teknologi dilakukan

oleh kaum kolonial juga turut mempengaruhi terhadap berkembangnya peluang

dalam bentuk perdagangan, peluang ini dianggap sangat dinamis seiring dengan

perkembangan, dan semakin beragamnya kebutuhan yang disediakan oleh pasar.

Hal ini membawa dampak yang pada awalnya industri rumah tangga ini yang

hanya untuk konsumsi keraton kemudian meluas menjadi produsen dan pedagang

batik untuk masyarakat luas. Perkembangan industri batik cukup pesat membuat

bermunculan pengusaha dan pedagang batik, dimana pengusaha batik meluas,

tidak hanya istri-istri para abdi dalem pamethakan akan tetapi meluas sampai

kekeluarga dan kerabatnya serta masyarakat umum juga tinggal di Kauman.

Menurut Darban dalam Musyawaroh (2001), profesi rangkap ini berhasil

mengangkat taraf ekonomi/perekonomian masyarakat Kauman sendiri dan

masyarakat luas. Kampung tersebut menjadi makmur karena hidupnya usaha batik

yang mendominasi kehidupan masyarakat di wilayah tersebut dan pengusahanya

dapat membangun rumah yang megah.

Page 55: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

40

2. Perkembangan Industri Batik di Kauman

Menilik dari sejarah batik kauman yang ada pada era 1800an, produksi

batik Kauman pada masa itu hanya mengkhususkan pada pemenuhan kebutuhan

batik Keraton yang berupa batik tulis bermotif klasik atau pakem (kuno). Seiring

dengan pemenuhan kebutuhan para produsen batik hal ini para abdi dalem

pamethakan dan istrinya, mereka mulai melebarkan sayapnya tidak hanya untuk

konsumsi keraton saja akan tetapi untuk konsumsi masyarakat luas khususnya

wilayah Surakarta, perluasan ini dilakukan karena melihat peluang pasar dimana

batik pada masa itu merupakan pakaian wajib atau resmi bagi masyarakat.

Perkembangan industri batik di Kauman semakin maju dari tahun ke tahun,

ditandai dengan munculnya inovasi teknis dalam membatik. Inovasi teknis ini

mulai dikenal di Kauman pada tahun 1850an dimana metode membatik yang baru

dari Semarang diperkenalkan oleh seorang pengusaha batik di Kauman. Metode

baru ini menggunakan cap yang terbuat dari garis-garis tembaga yang

ditempelkan pada sebuah alas dan diberi pegangan, sebuah alat yang mampu

membuat batik dalam jumlah banyak dengan tenaga kerja sedikit. Batik dengan

metode ini kemudian oleh masyarakat disebut batik cap. Dengan munculnya

metode cap para pengusaha atau Juragan batik di Kauman yang menggunakan

metode cap semakin banyak jumlahnya. Adanya batik cap serta merta menggeser

batik tulis yang merupakan andalan utama pengusaha batik Kauman era 1850an.

Bercermin dari pola-pola perkembangan sejarah industri batik di kota

Surakarta, terlihat adanya pengkhususan produksi batik di masing-masing wilayah

kota. Seperti Kauman, Keprabon, dan Pasar Kliwon terus membuat batik halus,

Page 56: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

41

sementara itu Tegalsari dan Laweyan mengkhususkan diri pada produksi cap

untuk konsumsi massa. Untuk pembidangan ini, Kauman dan Laweyan

menduduki posisi sentral di Surakarta. Kauman sebuah pusat produksi batik yang

sudah cukup lama menjadi pusat perdagangan batik, selain Kauman adalah tempat

bermukimnya para abdi dalem pamethakan.

Pada perjalanan dan perkembangan industri batik selanjutnya yaitu sampai

akhir tahun 1910an batik Surakarta termasuk di dalamnya batik Kauman terus

mendominasi pasar nasional sekaligus pasar setempat, walaupun persaingan

dengan industri batik daerah lain seperti Pekalongan dan Jawa Barat semakin

ketat.

Batik yang berkembang di Kauman bukanlah sekedar batik sebagai barang

dagangan atau produk industri. Tetapi batik Kauman adalah batik pakem yang

bercita rasa seni sangat tinggi. Batik pakem adalah motif batik klasik yang

mempunyai makna filosofi pada setiap motifnya, pemakainyapun harus

disesuaikan dengan situasi dan kondisi, bahkan dengan syarat-syarat tertentu.

Motif yang semula hanya terpaku pada motif pakem pada awal abad 20 yaitu

setelah tahun 1910an. Perkembangan batik Kauman tidak hanya menampilkan

motif klasik saja, tetapi telah memasuki era modifikasi bersifat kontemporer

(menyesuaikan dengan perkembangan zaman). Hal ini tidak menjadikan nilai

seninya berkurang, justru karya-karya pengusaha-pengusaha batik

(juragan/saudagar) semakin bervariasi pada akhinya menjadi ciri khas dari batik

Kauman.

Page 57: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

42

Dampak dari semua perjalanan dan perkembangan industri batik yang

dialami Kauman khususnya, juga turut andil mempengaruhi dunia tekstil, dimana

tahun 1950an benar-benar dikuasi oleh batik, semua wanita pribumi menggunakan

kain batik dan yang laki-laki menggunakan kain sarung batik, bahkan untuk

pakaian guru, pegawai pemerintah, pegawai keraton, dan para siswa sekolah juga

memakai kain batik.. Jenis kain batik yang diproduksi di Kauman pada masa itu

adalah kain jarik, sarung, dodot, iket dan selendang.

Produksi batik pada saat itu dilakukan secara besar-besaran, di mana

pemasaran batik telah melewati batas propinsi, antara lain Tuban, Gresik,

Bojonegoro, Surabaya dan sebagainya. Pada era 1800an sampai 1950an pakaian

batik khususnya batik tulis halus terus diproduksi di Kauman oleh saudagar-

saudagar batik, jenis batik tulis halus yang diproduksi di Kauman untuk

menyediakan kebutuhan untuk acara-acara penting seperti perkawinan, selamatan

atau acara-acara resmi lainnya. Selain itu masyarakat Kauman juga memproduksi

jenis batik kasaran yang harganya juga lebih murah dan dapat dipakai oleh semua

lapisan masyarakat.

Pada perkembangan selanjutnya, perubahan zaman yang disebabkan oleh

kemajuan industri tekstil yang mampu menghasilkan kualitas dan kuantitas dari

berbagai jenis kain dengan warna dan motif yang beraneka ragam pada era

1960an secara langsung berpengaruh terhadap dunia batik. Hal ini semakin

diperparah dengan naiknya harga mori yang berakibat tak terjangkaunya ongkos

produksi oleh pengusaha batik pada umumnya memacu mereka untuk bangkrut

keadaan itu tidak hanya berlaku untuk industri batik Kauman saja, tetapi hampir

Page 58: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

43

di seluruh daerah di Indonesia yang menghasilkan kain batik. Hadirnya industri-

industri tekstil pada era tersebut, memang membuat perekonomian Indonesia pada

umumnya semakin maju karena tekstil lebih praktis dan luwes sifatnya, kondisi

seperti ini semakin menyudutkan posisi ekonomi para pengusaha (juragan) batik.

Berkembangnya industri tekstil ini juga berpengaruh terhadap pola tata

busana kehidupan masyarakat Jawa, karena masyarakat yang dulunya

menggunakan kain batik untuk busana sehari-hari seperti jarik dan sarung sejak

tahun 1970an sudah mulai banyak yang meninggalkannya. Mereka lebih

cenderung menggunakan rok, blus, kemeja dan celana, kondisi ini berlaku untuk

semua kalangan masyarakat segala usia.

Industri batik pun akhirnya dimulai pada tahun 1960an akhirnya

mengalami penurunan omzet, kalah dengan tekstil pabrik. Begitu pula yang terjadi

dengan industri batik di Kauman.

Para pengusaha batik mulai merasakan dampaknya, mereka sudah mulai

mengurangi produksinya hal ini terlihat pada batik yang dulunya dikirim sampai

luar kota kini sudah tidak banyak dilakukannya. Produksi batiknya hanya untuk

memenuhi pasar lokal saja, kalaupun dikirim keluar kota hanyalah sekedar

memenuhi pesanan saja dan sebagian pengusaha batik Kauman lebih senang

menitipkan dagangan batiknya di kios batik di Pasar Klewer.

Keadaan seperti ini berlangsung kurang lebih hingga paruh 1980an,

sehingga suasana kampung Kauman semakin sepi tidak ada riuh suara pembatik

dan gemuruh suara api saat membabar kain. Keadaan ini diperkuat dengan

semakin majunya perkembangan di dunia ilmu pengetahuan, para generasi

Page 59: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

44

penerus dari pengusaha-pengusaha batik di Kauman ini banyak yang lebih

memfokuskan pada jenjang pendidikan, sehingga sebagian besar dari generasi

penerus yang menjalankan usaha batik leluhurnya sudah banyak yang tidak

melanjutkannya dan beralih ke profesi lain. Untuk melanjutkan usaha batik dari

orang tuanya dan masih aktif berproduksi walaupun ada pengurangan kapasitas

hanya sedikit sekali.

Ironisnya lagi para keturunan pengusaha batik ini, sebagian besar dari

mereka mewujudkan pengabdiannya di luar kota, di Jakarta, Surabaya, Semarang,

dsb, sehingga usaha batik yang dimiliki oleh orang tuanya banyak yang berhenti,

karena minimnya SDM-SDM yang mengerti dunia batik. Hanya sebagian kecil

saja yang sampai saat ini masih mau meneruskan usaha batik tersebut.

Demikianlah perjalanan dan perkembangan batik Kauman sebagai salah satu

sentra dari sekian banyak sentra industri batik di Surakarta dan cukup

berpengaruh bagi pertumbuhan ekonomi perdagangan batik, pasar sandang batik

di Surakarta pada khususnya.

C. PAGUYUBAN KAMPUNG WISATA BATIK KAUMAN

1. Sejarah Paguyuban

Pada awal mulai tumbuh dan berkembangnya industri batik Kauman

sampai sekarang pengusaha-pengusaha batik dan pedagang batik Kauman tidak

terhimpun dalam suatu wadah atau asosiasi, akan tetapi sejak diadakannya festival

1200 pembatik anak di Kauman tanggal 12 Februari 2006 yang digagas oleh salah

satu pengusaha batik di Kauman dengan menggandeng Karang Taruna (muda-

Page 60: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

45

mudi) pemikiran untuk membentuk Paguyuban Batik mulai terbangun. Sejak

pertengahan tahun lalu, sejumlah pengusaha batik di Kampung Kauman mulai

menampakkan eksistensinya kembali. Follow up dari pemikiran pembentukan

paguyuban tersebut akhirnya dapat terealisasi yaitu pada tanggal 7 April 2006

masyarakat Kauman yang terdiri dari pengusaha dan pedagang batik serta

pengusaha yang lain telah membentuk dan melantik kepengurusan Paguyuban

Kampung Wisata Batik Kauman Surakarta.

Paguyuban berasal dari kata Guyub yang berarti rukun. Istilah paguyuban

sebagai nama organisasi karena masyarakat kampung Kauman yang memiliki

ikatan kekeluargaan dan gotong royong yang cukup kuat. Guyub menjadi salah

satu modal sosial untuk mengembangkan Kampung Wisata Batik Kauman

Surakarta. Paguyuban memiliki logo yang hampir serupa dengan lambing Keraton

Kasunanan Surakarta karena adanya sejarah hubungan Kampung Kauman dengan

Keraton.

Gambar 2.1

Logo Paguyuban Batik Kauman

Page 61: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

46

Keterangan Logo Paguyuban:

1. Burung / Lar: pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Padi dan kapas: menunjukkan kesejahteraan dan kemakmuran Kampung

Batik Kauman

3. Lingkaran: menunjukkan satu kesatuan

4. Bintang: banyaknya UKM (Usaha Kecil Menengah) yang terwadahi

5. Canting: menunjukkan batik, tunggangan menuju kemakmuran

6. Warna coklat (salah satu warna batik khas Solo): sebagai alat

kesejahteraan

Dalam perkembangnnya muncul paguyuban ini semakin banyak tumbuh

pedagang-pedagang batik di Kauman, para pedagang batik ini memanfaatkan

rumah-rumah mereka yang kosong untuk dijadikan show room atau toko dan

mereka mengambil produk batik yang mereka jual sebagian juga berasal dari

pengusaha-pengusaha batik yang berproduksi di Kauman.

2. Visi dan Misi Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman Surakarta

Adapun visi dan misi Paguyuban Kampung Batik Kauman adalah sebagai

berikut:

Visi

Terwujudnya kampung batik Kauman menjadi kawasan wisata,

perdagangan dan budaya yang santun, damai dan penuh berkah; mempertahankan

kerajinan batik supaya tetap bertahan dengan segala inovasi dan seninya.

Page 62: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

47

Misi

a. Menciptakan suasana kampung wisata, perdagangan dan budaya yang

terkoordinasi dengan baik.

b. Meningkatkan potensi kampung Kauman.

c. Menciptakan lingkungan kerja yang trampil.

d. Pengembangan kreatifitas generasi penerus Kauman terhadap batik dan

kerajinan yang lain.

e. Pembangunan kampung wisata batik Kauman secara fisik maupun non

fisik.

Tujuan utama dari terbentuknya paguyuban ini adalah untuk

mempromosikan Kauman terutama dikalangan masyarakat Solo bahwasanya

Kauman ini mempunyai potensi dan keunikan serta mewadahi para pengusaha

batik kauman dan landasan dasarnya adalah meningkatkan taraf ekonomi

masyarakat kauman di dalam bidang sektor batik. Dengan berdirinya paguyuban

ini cita-cita menjadikan kampung Kauman sebagai kampung wisata batik Kauman

seperti halnya Laweyan akhirnya dapat terwujud melalui kerjasama yang

terbangun antara paguyuban, departemen pariwisata kota Surakarta, pemerintah

kota, Kelurahan Kauman, dan agen-agen biro perjalanan wisata. Dalam

perkembangnnya muncul paguyuban ini semakin banyak tumbuh pedagang-

pedagang batik di Kauman, para pedagang batik ini memanfaatkan rumah-rumah

mereka yang kosong untuk dijadikan show room atau toko dan mereka

mengambil produk batik yang mereka jual sebagian juga berasal dari

pengusahapengusaha batik yang berproduksi di Kauman. Program-program yang

Page 63: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

48

selama ini dilakukan paguyuban, dari awal mulai terbentuk sampai sekarang lebih

mengarah ke promosi, yaitu mempromosikan kampung batik Kauman,

kegiatannya seperti:

1. Diawali dengan pameran-pameran foto kauman tempo dulu.

2. Mengajukan proposal-proposal yang diajukan ke dinas-dinas, dimana ini

disetujui dan mendapat perhatian. Serta pada pertengahan 2006 kelurahan

memberikan bantuan blockgrant untuk pengembangan Kampung Wisata

Batik Kauman.

3. Dengan adanya bantuan dana dari Kelurahan Kauman dan para pengusaha

batik Kauman, pameran foto-foto mulai sering dilakukan.

4. Mengikuti pameran-pameran perdagangan baik yang diselenggarakan oleh

pemerintah ataupun pihak swasta.

5. Pembuatan dan pemasangan MMT (poster besar) di salah satu jalan sentral

di Kauman yang merupakan jalan yang banyak terdapat pengusaha dan

pedagang batik, serta pengusaha lain.

6. Pembuatan leaflet dan buklet yang berisi daftar dan peta wisata batik di

Kauman.

7. Mengikuti pelatihan-pelatihan dan seminar yang diadakan oleh

departemen pariwisata, perindustrian dan perdagangan Kota Surakarta.

Pelatihan ini diikuti oleh pedagang dan pengusaha batik yang terhimpun

dalam Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman.

Page 64: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

49

8. Pembuatan buku tentang Kuman yang dibiayai oleh dana block grant,

dimana pembuatan buku ini di dukung oleh para ekspert dosen-dosen UNS

yang tertarik pada pengembangan Kauman.

9. Launching buku Kauman : Religi, Tradisi dan Seni, pada bulan Februari

2007.

(Sumber: Koran dan kesekretariatan Paguyuban Kampung Wisata Batik

Kauman.)

Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman (PKWBK) selain berfungsi

sebagai wadah untuk menjembatani antar anggota paguyuban juga berfungsi

sebagai media publikasi dari industri-industri batik yang ada di Kauman dan

media informasi serta sebagai wadah aspirasi para anggotanya. Dalam mengatur

jalannya paguyuban ada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang telah

dibuat dan disepakati bersama. Dalam struktur organisasi paguyuban ini terdapat

ketua, sekretaris, bendahara, tim pameran dan publikasi. Namun paguyuban ini

sifatnya tidak mengikat atau mengekang, jadi untuk pertemuan rutin setiap

bulannya saat ini belum ada karena mengingat aktivitas dan kesibukan yang

sangat padat dari anggotanya yang berprofesi sebagai pengusaha dan pedagang,

sehingga jika diadakan bertemuan rutin nanti takutnya mengganggu kesibukan

mereka. Pengaturan pertemuannya lebih bersifat informal, yaitu jika bertemu

dalam acara-acara tertentu lalu membicarakan masalah paguyuban, atau

komunikasi via telepon dan jika akan ada kegiatan yang berhubungan dengan

Kampung Wisata Batik Kauman.

Page 65: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

50

3. Sejarah dan Gambaran Industri Batik Gunawan Setiawan

Batik sebagai aset budaya dan sebagai penunjang ekonomi rakyat memang

harus seiring sejalan. Geliat batik benar-benar terasa di kota Solo, ini bisa dilihat

dengan gairah para usahawan batik yang berada di Kampung Batik Laweyan dan

yang di Kampung Wisata Batik Kauman. Gunawan Setiawan, Ketua Paguyuban

Usahawan Batik Kauman yang sekaligus pemilik Gallery Batik Gunawan

Setiawan bersama kawan-kawannya menjelaskan kemajuan pesat tentang jumlah

UKM batik di kampungnya itu, yang sekarang telah mencapai 44 UKM. Masing-

masing UKM punya ciri khas masing-masing, mulai dari yang cuma sebagai

kepanjangan usaha dari pengrajin, kemudian ada yang memang kuat modalnya &

memang mempekerjakan pengrajin, hingga yang menjual khusus batik tulis, batik

cap, motif pakem sampai dengan yang kontemporer. Lorong-lorong Kampung

Kauman benar-benar terasa hidup, walau utamanya batik, tapi usaha lain pun tak

kalah ikut meriah, seperti mereka yang berjualan baju muslim dan kerudung,

warung makan sampai homestay. Kejayaan batik sebagai produk asli Indonesia

diharapkan bisa kembali mencuat dan mendunia.

3.4 Produk dan Pemasarannya

Batik Gunawan Setiawan merupakan Perusahaan Batik Tulis Tradisional

yang menghasilkan produk Batik Tulis, Batik Klasik Khas Surakarta dan Batik

Saudagaran yang memadukan gaya klasik dan tradisional; diproses secara alami,

menggunakan bahan pewarna alam (natural) yang diambil dari kayu teger, kayu

tingi, kayu jambal dan bahan alami lain yang diperoleh dari alam Indonesia.

Page 66: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

51

Untuk memudahkan para pecinta batik mendapatkan koleksi yang berkwalitas dan

bernilai seni tinggi, Batik Gunawan Setiawan juga hadir di:

a. Jalan Veteran 339 B, Solo | 0271 - 765 5003

b. Lobby Bandara Adi Sumarmo Solo | 0271 - 632 214

c. Jalan Solo km 9,5 Sorogenen, Maguwo, Yogyakarta | 0274 - 496 459

d. Jalan Kemang I No. 12 F, Jakarta Selatan | 021 - 717 932 63

Batik Gunawan Setiawan menyediakan berbagai macam batik tulis dan

cap dengan gaya Solo & batik Indonesia. Dengan harga bersaing dan produk yang

spesial. Sehingga para costumer akan memiliki batik lain dari yang lain. Dalam

memasarkan produknya Batik Gunawan Setiawan memiliki sebuah kampung

wisata yaitu “Kampung Wisata Kauman” yang menawarkan berbagai fasilitas

wisata seperti wisata pendidikan, wisata rumah-rumah kuno, wisata religi, wisata

berbelanja, sehingga wisata-wisata inilah yang bisa dijadikan sebagai daya tarik

bagi pengunjung agar mau berkunjung ke Kampung Kauman.

Ketua Paguyuban Kampung Wisata Batik Kauman Gunawan Setiawan

mengakui bahwa semakin sedikit perajin batik yang mau mencoba menggunakan

pewarna alami. Alasannya tidak efisien dan justru menambah biaya produksi.

“Prosesnya lama, biaya tinggi, butuh kesabaran, dan harga jualnya tinggi”.

Dia mencontohkan, untuk mewarnai kain sepanjang 2 meter dibutuhkan satu

kilogram warna alami. Sedangkan jika menggunakan pewarna kimia, hanya butuh

satu gram. Belum lagi dengan proses pewarnaan yang dilakukan berkali-kali.

“Standarnya butuh 30 kali celupan. Tapi sekarang kami cukup dengan 5-7 kali

dengan konsekuensi warna batik tidak terlalu kental”.

Page 67: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

52

3.5 Struktur Organisasi

Gambar 2.2

Struktur Organisasi Batik Gunawan

3.3 Produk: Pengembangan Produk, Pengembangan Proses

3.3.1 Perkembangan Produk Batik Gunawan Setiawan

Perkembangan produk selain berubah seiring perkembangan jaman juga

seiring beralih fungsi batik bagi masyarakat yang mana saat jaman kerajaan fungsi

batik yaitu menjadi baju sehari-hari masyarakat sehingga saat generasi pertama

Gunawan Setiawan saat itu bernama batik Putra Mas dan belum begitu banyak

pesaing. Seiring perkembangan zaman pada tahun 70an mulai muncul batik

printing dan baju-baju kasual berbahan katun menjadi pesaing utama produk batik

saat itu. Citra batik saat itu menjadi baju formal yang mana masyarakat memakai

hanya saat-saat acara formal saja dan untuk anak muda batik terkesan tua atau

serius. Akan tetapi pada tahun 2008 saat UNESCO mematenkan batik sebagai

52

3.5 Struktur Organisasi

Gambar 2.2

Struktur Organisasi Batik Gunawan

3.3 Produk: Pengembangan Produk, Pengembangan Proses

3.3.1 Perkembangan Produk Batik Gunawan Setiawan

Perkembangan produk selain berubah seiring perkembangan jaman juga

seiring beralih fungsi batik bagi masyarakat yang mana saat jaman kerajaan fungsi

batik yaitu menjadi baju sehari-hari masyarakat sehingga saat generasi pertama

Gunawan Setiawan saat itu bernama batik Putra Mas dan belum begitu banyak

pesaing. Seiring perkembangan zaman pada tahun 70an mulai muncul batik

printing dan baju-baju kasual berbahan katun menjadi pesaing utama produk batik

saat itu. Citra batik saat itu menjadi baju formal yang mana masyarakat memakai

hanya saat-saat acara formal saja dan untuk anak muda batik terkesan tua atau

serius. Akan tetapi pada tahun 2008 saat UNESCO mematenkan batik sebagai

52

3.5 Struktur Organisasi

Gambar 2.2

Struktur Organisasi Batik Gunawan

3.3 Produk: Pengembangan Produk, Pengembangan Proses

3.3.1 Perkembangan Produk Batik Gunawan Setiawan

Perkembangan produk selain berubah seiring perkembangan jaman juga

seiring beralih fungsi batik bagi masyarakat yang mana saat jaman kerajaan fungsi

batik yaitu menjadi baju sehari-hari masyarakat sehingga saat generasi pertama

Gunawan Setiawan saat itu bernama batik Putra Mas dan belum begitu banyak

pesaing. Seiring perkembangan zaman pada tahun 70an mulai muncul batik

printing dan baju-baju kasual berbahan katun menjadi pesaing utama produk batik

saat itu. Citra batik saat itu menjadi baju formal yang mana masyarakat memakai

hanya saat-saat acara formal saja dan untuk anak muda batik terkesan tua atau

serius. Akan tetapi pada tahun 2008 saat UNESCO mematenkan batik sebagai

Page 68: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

53

seni budaya Indonesia, maka batik mulai bangkit kembali. Dan mulai berinovasi

dengan model dan desain yang lebih bervariatif.

Batik Gunawan Setiawan adalah salah satu family bussiness yang mana

Gunawan menjadi generasi ke tiga yang mana penerus dari generasi ke dua batik

MHD dan Putra Emas sebagai pendiri family bussiness ini. Produk Gunawan

Setiawan menyesuaikan perkembangan jaman. Akan tetapi batik Gunawan

Setiawan tetap konsisten pada filosofi-filosofi yang terdapat pada setiap motif

batik tersebut. Seperti halnya batik Gunawan Setiawan memiliki ciri khas batik

tertentu bernama “ Dopo Dipo Cemeng”. Batik Dopo Dipo Cemeng ini hanya ada

di batik Gunawan Setiawan.

Melihat dari warna batik Gunawan Setiawan ini lebih cenderung kalem

terkesan gelap itu dikarenakan filosofi yang tertanam bahwa Solo itu daerah

pedalaman sehingga warna yang digunakan pun terkesan kalem atau gelap. Akan

tetapi seiring perkembangan jaman batik Gunawan Setiawan juga harus melihat

selera pasar dan kemauan pasar maka dari itu model- model batiknya pun lebih

beraneka ragam, yang mana memberi kesan batik juga dapat digunakan sebagai

baju santai. Selain itu batik Gunawan Setiawan juga lebih memberi inovasi-

inovasi dalam desain segmen anak muda yang mana batik juga dimasukan dalam

aksen-aksen pembuatan tas, desain baju batik untuk segmen anak muda lebih

modis.

Page 69: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

54

3.3.2 Perkembangan Proses

Perkembangan proses pembuatan batik di dalam Gunawan Setiawan itu

menggunakan beberapa cara mulai cara lama hingga cara terbaru. Seperti

menggunakan teknik klasik, teknik kontemporer dan pengecapan.

Teknik klasik dilakukan dengan cara seperti halnya membatik dengan

menggunakan malam dan canting yang mana membuatnya membutuhkan waktu

yang lama. Teknik Kontemporer dilakukan dengan cara membatik diatas kain

dengan menggunakan pensil atau dengan kata lain membuat pola, lalu pola

tersebut diberi lilin lalu kemudian dengan pola tersebut dipertebal. Teknik

pengecapan dilakukan dengan cara mencelupkan cetakan pola batik di dalam

malam lalu. Seiring perkembangan jaman semua teknik dilakukan oleh gunawan

setiawan agar selalu mengikuti selera pasar.

3.3.3 Proses Pembuatan

Proses batik tradisional adalah merupakan proses yang digunakan pada

pembuatan batik tradisional, yaitu batik yang menggunakan warna biru indigo dan

soga dengan tahapan sebagai berikut:

1. Nyorek: Menggambarkan pola batik pada kain mori putih memakai pensil.

2. Mbathik: Membuat pola pada mori dengan menempelkan lilin batik

menggunakan canthing tulis.

3. Nembok: Menutup bagian-bagian pola yang akan dibiarkan tetap berwarna

putih dengan lilin batik.

4. Medel: Mencelup mori yang sudah diberi lilin batik ke dalam warna biru.

Page 70: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

55

5. Ngerok dan Nggirah: Menghilangkan lilin dari bagian-bagian yang akan

diberi warna soga (coklat).

6. Mbironi: Menutup bagian-bagian yang akan tetap berwarna biru dan

tempat-tempat yang terdapat cecek.

7. Nyoga: Mencelup mori kedalam warna soga.

8. Nglorod: Menghilangkan lilin batik dengan air mendidih. Tahap ini

sekaligus tahap terakhir dari proses batik tradisional.

9. Njemur: Batik yang sudah terselesaikan kemudian dijemur di atas tratag

pada kasau-kasau.

3.3.4 Bahan Baku

Bahan baku yang paling tepat untuk membuat kain batik adalah: kapas,

sutera, rayon dan lain-lain. Meskipun demikian pada jaman sekarang proses

membuat kain batik dapat dilakukan di atas kain berbahan serat tiruan.

Penggunaan katun, yaitu kain yang terbuat dari benang kapas, sebagai bahan

utama kain batik, mulai digunakan sekitar abad 17. Jenis kain ini dibawa oleh

pedagang-pedagang dari India dengan pasokan terbesar dari pabrik-pabrik di India

dan Inggris. Pada masa berikutnya digunakanlah mori (sebutan umum dunia batik

untuk kain putih sebagai bahan baku membuat kain batik) dari Belanda dengan

cap dagang Cap Sen, Cap Jangkrik, dan Cap Leo. Menyusul kemudian mori dari

Jepang dengan merek dagang Cap Kupu dan Cap Ruji. Perkembangan mori ini

kemudian dapat diproduksi di Indonesia dengan kualitas yang lebih bagus lagi

Page 71: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

56

dengan sebutan Primissima, dengan merek dagang Cap Kereta Kencana, Cap

Gong, Cap Tari Kupu, dan Cap Canting Mas.

Selain mori sebagai bahan baku, pembuatan kain batik juga menggunakan

bahan pembantu berupa malam atau lilin batik sebagai bahan perintang dan

pewarna. Malam atau lilin batik sebagai bahan perintang dalam proses

pembatikan digunakan untuk menutup hiasan sehingga membebaskannya dari

bahan pewarna ketika dilakukan proses pencelupan.

Lilin batik merupakan campuran dari beberapa macam bahan, antara lain:

parafin, kote (lilin lebah), gondorukem, damar “mata kucing”, microwax, lilin

gladhangan (lilin bekas), dan minyak kelapa atau lemak hewan. Kecuali

microwax, semua bahan tersebut dapat diperoleh di dalam negeri.

3.3.5 Warna

Bahan pewarna pada proses pewarnaan bisa terbuat dari bahan alami

(nabati) dan pewarna buatan (kimia). Zat pewarna alami dapat berasal dari daun,

kulit kayu, pokok kayu, akar pohon atau umbi. Contoh pewarna nabati adalah:

daun nila untuk pewarna biru atau biru-hitam, akar pohon mengkudu untuk warna

merah, kayu tegeran atau kunyit untuk warna kuning, kulit kayu tingi untuk warna

merah-coklat, dan kayu soga untuk warna coklat.

Semua bahan pewarna alami dapat diperoleh di dalam negeri, sedangkan

zat pewarna buatan sampai saat ini masih didatangkan dari luar negeri, antara lain

dari Jerman (Hoechst), Inggris (ICI), Swiss (CIBA), Perancis (Francolor),

Amerika (Du Point), dan Italy (ACNA).

Page 72: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

57

3.3.6 Sumber Daya Manusia (SDM)

Dalam perekrutan pegawai peruasahaan Batik Gunawan Setiawan tidak

menspesifikkan pada lulusan tertentu tetapi lebih diutamakan pada bagaimana niat

dan kemauan dari calon karyawan tersebut untuk bekerja. Setelah perekrutan

dilakukan, karyawan akan mendapatkan pelatihan untuk memperkenalkan dan

mengembangkan kemampuan mereka dalam hal membatik. Hal ini menjadi salah

satu bagian penting yang memang harus dilakukan oleh setiap perusahaan

terhadap karyawan demi menjaga kelancaran dari proses pekerjaan itu sendiri.

Untuk lebih meminimalkan kesalahan yang terjadi, diadakan evaluasi yang

dihadiri oleh orang-orang tertentu dalam Batik Gunawan Setiawan. Hasil dari

evaluasi ini sendiri nantinya akan disampaikan oleh perwakilan dari pihak yang

menghadiri forum evaluasi kepada pihak terkait baik itu berupa kritik ataupun

saran untuk dapat mempertahankan ataupun meningkatkan kinerja mereka.

Namun, tidak jarang pemilik dari batik Gunawan Setiawan turun langsung untuk

mengevaluasi pada pihak-pihak yang terkait.

3.3.7 Keuangan : Sumber Modal, Pengelolaan Uang

Menurut Gunawan Setiawan yang merupakan pemilik dari Batik Gunawan

Setiawan naik turunnya batik dipengaruhi oleh perkembangan zaman, seperti

zaman dahulu batik merupakan pakaian kerjaan keraton yang sangat dikagumi

oleh seluruh masyarakat di sekitarnya sehingga pada saat itu batik sangat menjadi

trend dan memiliki nilai tersendiri bagi pemakainya, tetapi sesuai dengan

perkembangan zaman yang masyarakat tidak lagi menggunakan batik sebagai

pakaian sehari-hari, oleh karena itu kini batik lebih banyak digunakan sebagai

Page 73: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

58

pakaian formal untuk berbagai event resmi. Maka bapak Setiawan merasa dimana

permintaan (demand) akan bahan baku batik lebih tinggi daripada penawarannya

(Supply).

Saat memulai bisnisnya modal awal tidak menggunakan pinjaman apapun

dan selama menjalankan usahanya, Batik Gunawan Setiawan memiliki manajerial

yang baik dalam memanage keuangannya, mereka memiliki laporan keuangan

berupa neraca, laporan laba/rugi, dan kegiatan surat menyurat yang baik pula.

Sehingga mereka dapat mengetahui seberapa besar laba kotor dan laba bersih dari

seluruh total penjualan yang ada. Penjualan Batik Gunawan Setiawan per hari

rata-rata berkisar 20-30 lembar untuk baju dan bahan. Dimana harga untuk baju

dan bahan pada Batik Gunawan Setiawan sangat beragam, hal ini karena

penyesuaian harga dilihat dari kualitas, motif, dan proses dari pembuatan batik itu

sendiri. Adapun kisaran harga Batik Gunawan Setiawan :

a. Batik tulis asli berkisar Rp 1.000.000 – Rp 2.500.000/ lmbr

b. Batik tulis dengan kualitas kurang baik berkisar Rp 600.000/ lmbr

c. Batik tulis pelimis (Bahan) : panjang 2 meter berkisar Rp 325.000 dan

panjang 2,5 meter berkisar Rp 550.000

Dari hasil penjualan, pembagian keuntungan yang di peroleh dilakukan

dengan azaz kekeluargaan, dimana kesepakatan keluarga dan rasa patriotisme dari

keluarga besar Gunawan Setiawan sangat tinggi. Sehingga bisnis keluarga Batik

Gunawan Setiawan dapat terus berproduksi dan berkembang dengan baik hingga

sekarang.

Page 74: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

59

3.3.8 Pemasaran : Strategi, Jaringan Pemasaran

Strategi pemasaran dan jaringan pemasaran yang dilakukan oleh Gunawan

Setiawan ialah dengan menggunakan:

1. Saluran internet atau menggunakan web

2. Dengan memaanfaatkan bentuk-bentuk wisata yang ada di solo tepatnya

kampung kauman ini, wisata – wisata tersebut seprti wisata religi, wisata

pendidikan dan wisata batik.

3. Strategi lainnya dilakukan dengan cara membuat acara- acara yang

berhubungan dengan batik seperti 1000 anak membatik dan pelatihan-

pelatihan membatik yang gunawan setiawan itu menyediakan khusus

untuk orang-orang yang berminat membatik.

4. Dengan aktif dalam kegiatan pameran.

Page 75: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

60

BAB III

STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN

Batik Gunawan Setiawan merupakan salah satu bentuk kreativitas seni

yang dimiliki negeri ini. Keberadaan karya seni ini yang masih tetap dilestarikan

menjadi suatu icon bahwa batik merupakan warisan leluhur dan sebagai simbol

kekayaan karya seni negeri ini. Salah satu upaya yang dapat dilakukan supaya

warisan leluhur ini dapat lestari adalah dengan memanfaatkan karya seni ini

menjadi sesuatu yang bermanfaat dari segi finansial, yaitu dengan membuat usaha

atau bisnis batik. Dengan melakukan usaha atau bisnis batik, akan muncul ide-ide

atau kreativitas-kreativitas baru tentang motif-motif batik, sehingga kelestariannya

tetap terjaga.

Dalam dunia bisnis dagang yang profit oriented, peran promosi sangat

penting terutama dalam memperlancar kegiatan pemasaran. Dalam dunia

pemasaran, salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran

adalah promosi. Pada hakikatnya promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran,

karena merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi, dan mengingatkan pasar sasaran atau perusahaan dan produknya

agar bisa menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan

yang bersangkutan.

Batik Gunawan Setiawan sebagai salah satu merek dagang produk batik

yang berada di kompleks sentra pengusaha batik yaitu kelurahan Kauman,

kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Propinsi Jawa Tengah. Dalam menjalankan

Page 76: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

61

usahanya yang telah berjalan selama 40 tahun, batik Gunawan Setiawan

menunjukkan eksistensinya dengan dukungan dari berbagai elemen perusahaan

mulai dari produksi sampai promosi. Kegiatan promosi tidak serta merta hanya

berupa tindakan menyampaikan atau memperkenalkan suatu produk kepada

masyarakat, akan tetapi supaya dalam kegiatan promosi dapat mencakup atau

menjangkau pangsa pasar yang dikehendaki, perlu adanya sebuah strategi promosi

yang baik dan matang. Pada bab ini akan membahas strategi promosi yang

dilakukan dalam usaha batik Gunawan Setiawan, yang dijelaskan sebagai berikut

ini.

A. Langkah-Langkah Merumuskan Strategi Promosi

1. Menetapkan jangka waktu perencanaan stratejik

Perusahaan batik Gunawan telah berdiri sejak tahun 1972. Dalam

kurun waktu tersebut, perusahaan secara matang menentukan waktu

perencanaan promosi yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan,

dalam hal ini langsung dikoordinir oleh Bapak Gunawan Setiawan sendiri

selaku pemiliknya. Penetapan jangka waktu strategi promosi yang hendak

digunakan ditetapkan selama 3 tahun. Artinya dalam jangka waktu 3

tahun, perusahaan dengan menggunakan strategi promosi yang dipilih

mengalami peningkatan laba bersih atau justru mengalami penurunan.

2. Menetapkan dan mengkaji ulang visi dan misi organisasi

Visi dan misi dari usaha batik Gunawan secara umum adalah

bekerja sebagai salah satu sarana ibadah. Sementara dari segi manfaat,

dalam menjalankan usahanya, Bapak Gunawan Setiawan memiliki suatu

Page 77: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

62

pemikiran yang terinspirasi dari amanah orang-orang tua jaman dulu

bahwa hidup itu harus bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, lingkungan,

karyawan, dan agama. Pesan dari orang tua tersebut, juga diaplikasikan

dalam usaha batiknya tersebut. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara

dengan Bapak Gunawan Setiawan berikut ini:

Kalau visi misi secara umum ya kita pengen kerja sebagai salahsatu sarana ibadah. Tujuannya itu. Apa ya, manfaatnya itu.Bermanfaat bagi diri sendiri, bermanfaat untuk keluarga,bermanfaat untuk lingkungan, bermanfaat untuk karyawan, danbermanfaat untuk agama. Dulu welinge orang tua kan kira-kirahanya seperti itu. Lha itu diterapkan di pekerjaaan. Mugkinkemampuan masih skalanya baru apa. Diri sendiri alhmdulillahsudah, keluarga Alhamdulillah hampir sudah. Ke masyarakatbelum. Baru mulai. Ke karyawan ya sudah, ya ini kita pengenkalau bisa maksimal semua. Istilahe kalau botol-botolkemanfaatan itu tadi sudah terpenuhi semua. Itu visi misinyaseperti itu (wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan padatanggal 21 April 2012).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dilihat bahwa dalam

menjalankan usahanya, Bapak Gunawan Setiawan menerapkan unsur religi

yang lebih kental, karena pada dasarnya kelurahan Kauman mayoritas

warganya beragama Islam, dan sangat kental ke-Islamannya, sehingga

dalam menjalankan usaha batik yang dilakukan oleh sebagain warga

kelurahan ini, selalu menanamkan nilai-nilai luhur agama Islam.

3. Menganalisis perkembangan dan kecenderungan faktor-faktor eksternal

yang berpengaruh

Usaha dagang yang profit oriented membutuhkan strategi

pemasaran atau promosi yang terkondisikan dengan terlebih dahulu

mencari informasi sebanyak mungkin mengenai faktor-faktor eksternal

Page 78: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

63

yang berpengaruh cukup kuat terhadap usaha yang digeluti, diantaranya

adalah persaingan usaha, perkembangan teknologi, dan permintaan selera

pasar yang berubah-ubah sesuai dengan trend fashion waktu tertentu.

Faktor eksternal pertama yang menjadi landasan bagi batik

Gunawan dalam merancang strategi promosi adalah terkait dengan

persaingan usaha. Batik Gunawan dalam menjalankan usahanya senantiasa

menerapkan nilai-nilai Islami, sehingga setiap bentuk-bentuk

penyimpangan dari ajaran Islam dalam prktek perdagangan batik Gunawan

akan langsung ditegur oleh pemiliknya yaitu Bapak Gunawan Setiawan.

Kelurahan Kauman pada mulanya dikenal sebagai kampung agamis,

karena mayoritas atau bahkan hampir semua penduduknya memeluk

agama Islam yang taat. Saat ini kelurahan Kauman justru dikenal oleh

wisatawan domestik maupun mancanegara sebagai kampung batik, karena

di kampung tersebut berdiri banyak usaha batik. Hampir di setiap jalan di

kampung ini, terdapat toko atau butik yang menjual batik. Persaingan

usaha yang terjadi antara pengusaha batik yang satu dengan yang lain, di

Kauman sangat sehat. Hal tersebut terjadi karena unsur agama yang

dominan, artinya siapa saja masyarakat Kauman yang hendak berbuat

kecurangan dalam usahanya, pasti akan merasakan ketidaknyamanan

usaha karena nilai-nilai ajaran Islam yang telah mendarah daging selalu

membentengi setiap tindakan negatif yang hendak dilakukan. Sehingga

dalam menjalankan usaha batiknya, masyarakat Kauman selalu bersaing

Page 79: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

64

dengan sehat, dan tidak melakukan tindakan-tindakan negatif yang justru

akan menjatuhkan citra dari usaha batik yang dimiliki.

Faktor eksternal kedua yang melandasi batik Gunawan merancang

strategi promosi adalah perkembangan teknologi, artinya batik yang

dikenal dahulu baik dari segi motif, segi pewarnaan, dan alat produksi

batik yang digunakan masih menggunakan model dan alat tradisonal, saat

ini kreatifitas telah berkembang sehingga selalu memunculkan ide-ide atau

kreatifitas-kreatifitas baru. Oleh karena itu, saat ini mulai banyak

bermunculan motif-motif atau desain-desain batik kontemporer yang

selalu up to date dan membutuhkan teknologi canggih dalam proses

produksinya. Menanggapi tantangan tersebut, batik Gunawan selalu

mengedepankan kualitas daripada ikut-ikutan latah dengan perkembangan

bisnis batik kontemporer yang sedang digemari masyarakat saat ini. Hal

ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan

berikut ini:

“Memang saat ini kecenderungan masyarakat Indonesia itu latah,latahnya begini...kalau ada sesuatu yang baru dan menjadiomongan banyak orang, terus orang-orang tu ngikutin tapibiasanya dengan kreasi-kreasi yang lain. Memang ada segikreatifnya, tapi kreatifitasnya itu menggunakan ide orang lain,jadi ya bukan hasil kreasi original dong. Nah meskipun banyakyang latah, apalagi tentang fashion, untuk batik GunawanSetiawan tidak demikian. Batik Gunawan Setiawan selalumengedepankan kualitas daripada menjadi bagian dari masyarakatyang suka latah itu. Bagi kami kualitas itu nomer satu, karenasegala sesuatu, batik misalnya kalau kreasinya sebagus apapuntapi kualitas kain batiknya sendiri jelek, ya tetap aja jelek.Sebaliknya, kalau kreasinya biasa-biasa saja tapi dengan kualitasbatik yang bagus, maka akan memancarkan keindahan dengansendirinya kok. Benar itu.” (wawancara dengan Bapak GunawanSetiawan pada tanggal 21 April 2012).

Page 80: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

65

Faktor eksternal terakhir atau ketiga yang menjadi landasan

perancangan strategi promosi batik Gunawan adalah permintaan selera

pasar yang bermacam-macam sesuai dengan perkembangan trend busana

waktu tertentu. Menanggapi adanya permintaan pasar yang menginginkan

supaya batik Gunawan juga mengikuti trend dalam hal style potongan-

potongan pakaian yang dijual, batik Gunawan selalu mengikuti

perkembangan jaman, seperti yang dijelaskan Bapak Gunawan Setiawan

berikut ini:

“Untuk style atau potongan-potongan pakaian batik yang kamijual memang kami mengikuti trend, tapi bukan berarti latah lho.”(wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan pada tanggal 21April 2012).

Hal ini dilakukan karena pangsa pasar tidak pernah stagnan akan

tetapi selalu berubah mengikuti trend pasar. Untuk itu, batik Gunawan

selalu berinovasi dalam menciptakan kreasi-kreasi pakaian batik yang

mengikuti trend fashion yang berkembang di masyarakat. Penjelasan

tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan

berikut ini:

“Jadi begini ya mbak ya...meskipun moto kami itu adalah ‘BatikGunawan Setiawan, Seni Batik Tulis Tradisional’, kami tetapselalu memberikan ke-tradisionalan itu dalam wadah modernyaitu trend fashion yang berkembang di masyarakat. Jadi kamiselalu sebisa mungkin berusaha untuk berkreasi menciptakansebuah karya batik yang modern tapi tidak kehilangan jati diri ke-tradisionalannya.” (wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawanpada tanggal 21 April 2012).

Page 81: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

66

Berdasarkan pemaparan faktor-faktor eksternal yang melandasi

perencanaan pembuatan strategi promosi batik Gunawan, dapat diketahui

bahwa dalam menjalankan usahanya, batik Gunawan selalu melihat situasi

pasar waktu tertentu. Artinya setiap strategi promosi yang hendak

digunakan dalam memasarkan produk-produk batik andalannya, batik

Gunawan mencoba untuk menerapkan keinginan pasar dalam setiap

produksi. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi penimbunan barang karena

tidak laku dijual.

4. Mengidentifikasi posisi organisasi melalui analisis SWOT

Analisis SWOT adalah instrument perencanaan strategis yang

klasik. Dengan menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan

kesempatan eksternal dan ancaman, instrument ini memberikan cara

sederhana untuk memperkirakan cara terbaik untuk melaksanakan sebuah

strategi. Instrument ini menolong para perencana apa yang bisa dicapai,

dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan.

Analisis SWOT yang diterapkan dalam usaha batik Gunawan,

berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan selaku

direktur utama batik Gunawan sebagai berikut:

a. Strenght (kekuatan)

Kekuatan sebagai landasan utama suatu perusahaan yang ingin

berkembang dan bersaing dengan kompetitornya dimiliki oleh batik

Gunawan Setiawan, karena pada dasarnya batik Gunawan telah

memiliki nama yang cukup populer di kalangan pengusaha batik kota

Page 82: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

67

Solo, bahkan sampai keluar daerah. Kekuatan yang dimiliki oleh batik

Gunawan berupa kualitas produk dan merek dagang yang telah

dikenal oleh masyarakat luas, menjadikan usaha ini tak tertandingi,

dalam artian telah memiliki pangsa pasar sendiri. Hal tersebut sesuai

dengan hasil wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan berikut

ini:

“Ya kalau ditanya kita itu sudah punya nama dipasaran apabelum...ya kami tidak tahu, itu kan penilaian masyarakat. Tapialhamdulillah banyak orang yang sudah tahu mengenaikeberadaan batik Gunawan Setiawan ini, bahkan sampai adawisatawan luar kota yang bela-belain datang ke Solo hanyauntuk membeli batik Gunawan. Kalau untuk pangsapasar...alhamdulillah lagi kami sudah punya pelanggan tetap.Kami juga sudah memiliki showroom di luar kota, yaitu diJogja.” (wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan padatanggal 3 Mei 2012).

b. Weakness (kelemahan)

Kelemahan bukan merupakan faktor yang merugikan dalam setiap

usaha, akan tetapi dengan adanya kelemahan sedini mungkin harus

dapat mencari antisipasi yang dapat dilakukan untuk menutupi

kelemahan tersebut. Hal serupa juga diterapkan pada usaha dagang

batik Gunawan. Kelemahan yang dimiliki oleh batik Gunawan terletak

pada kemampuan SDM karyawan-karyawan di perusahaan tersebut.

Kelemahan yang dimaksud berupa keterbatasan kemampuan

(pendidikan) yang dimiliki oleh karyawan yang bekerja di perusahaan

tersebut, yang berimbas pada manajemen organisasi, yang sampai saat

ini masih dikelola oleh keluarga Bapak Gunawan Setiawan sendiri.

Page 83: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

68

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Bapak Gunawan

Setiawan berikut ini:

“Karena itu tadi keterbatasan SDM. Pengennya kita yo lulusanUNS magang di sini, lulusan UGM magang UII magang disini.Enak, nanti yang mau meneruskan ayo kita kerja professional. Yakita lebih professional maksudnya. Yang magang juga lebihprofessional.” (wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawanpada tanggal 3 Mei 2012).

c. Opportunity (peluang)

Persaingan dalam industri batik semakin ketat, akan tetapi masih ada

celah pasar yang menjadi peluang untuk Batik Gunawan. Peluang

yang ada pada Batik Gunawan adalah memiliki motif yang beragam

asli karya Batik Gunawan sendiri yang yang belum dimiliki oleh

pesaing dari Batik Gunawan. Selain itu, batik Gunawan juga mencoba

untuk memanfaatkan peluang usaha dengan membuka gerai dalam

berbagai event kesenian, misalnya di pameran, atau pasar-pasar yang

kerap kali dikunjungi wisatawan. Hal ini sesuai dengan hasil

wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan berikut ini:

“Memang kalau untuk peluang pemasaran batik itu saat ini kecil,karena tahu sendiri kan pengusaha batik sekarang itu banyaksekali yang menawarkan kekhasannya sendiri-sendiri, tapidengan kreasi-kreasi original yang kami buat misalnya sajamasalah motif yang memang asli buatan kami sendiri dan tidakdimiliki batik lain.” (wawancara dengan Bapak GunawanSetiawan pada tanggal 3 Mei 2012).

d. Threat (ancaman)

Ancaman yang dimiliki oleh Batik Gunawan adalah banyaknya

persaingan di kawasan Kauman dan tidak adanya koordinator

monitoring yang memantau persaingan. Sehingga akan mengalami

Page 84: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

69

penurunan jumlah pengunjung di Batik Gunawan. Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan berikut

ini:

“Permasalahan tentang persaingan usaha atau bisnis, itu memangsebuah ancaman bagi usaha ini, akan tetapi bukan merupakanancaman yang besar, karena bagi kami khususnya saya,persaingan usaha itu wajar tapi persaingan yang sehat ya...nggakpakai cara-cara kotor. Nah untuk mengantisipasi persaingan itu,kita tunjukin aja kelebihan batik kita, gitu aja sih kalau saya.”(wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan pada tanggal 3Mei 2012).

B. Proses / Tahapan Pelaksanaan Aktivitas Promosi

Untuk dapat menjalankan dan mengembangkan aktivitas

promosinya, Batik Gunawan perlu menjalankan beberapa tahapan yang

disebutkan oleh Uyung Sulaksana (2003: 56), yaitu mengidentifikasi

audience sasaran, menentukan tujuan komunikasi, merancang pesan,

pemilihan saluran komunikasi, menetapkan total anggaran komunikasi,

memutuskan bauran komunikasi, mengukur hasil komunikasi, dan mengelola

proses komunikasi pemasaran terpadu.

B.1. Mengidentifikasi audiens sasaran

Aktivitas promosi yang dijalankan oleh Batik Gunawan ini

bertujuan untuk memperkenalkan merk serta produk Batik Gunawan

agar dapat dikenal oleh masyarakat dan target audience-nya sehingga

dapat meningkatkan jumlah pengunjung Batik Gunawan. Hal ini seperti

yang dijelaskan oleh Bapak Gunawan Setiawan berikut ini:

Page 85: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

70

“Salah satu upaya yang kita lakukan supaya masyarakat tahumengenai batik Gunawan Setiawan ini ya denganmemperkenalkan merek ini kepada target sasaran pemasarankami. Cara itu kita lakukan supaya produk-produk batik kami itudapat dikenal oleh target audience.” (wawancara dengan BapakGunawan Setiawan pada tanggal 3 Mei 2012).

Dalam menetapkan target audience, Batik Gunawan Setiawan di

dasarkan pada:

a. Jenis kelamin: Laki-laki dan perempuan

b. Usia: 3– 50 Tahun

c. Status Ekonomi Sosial: B+ dan A (Kelas menengah keatas)

d. Geografis: Solo Jawa Tengah

e. Life style: Elegant

Bedasarkan wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan

menyatakan bahwa:

“Segmentasi dari Batik Gunawan adalah hampir semua kalanganmulai dari anak-anak usia 3 tahun, remaja sampai usia dewasa.Dengan mengambil segmentasi utama yaitu masyarakat kelasmenengah keatas, karena Batik Gunawan menyediakan produkbatik dengan kualitas yang baik, Batik Gunawan jugamenyediakan batik mulai dari harga Rp. 30.000,-” (wawancaradengan Bapak Gunawan Setiawan pada tanggal 3 Mei 2012).

Setelah menentukan target audience-nya, Batik Gunawan

menentukan tujuan komunikasi.

B.2. Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi pemasaran yang ingin dicapai Batik Gunawan

adalah memberikan informasi kepada masyarakat tentang produk dan

keberadaan gerainya agar masyarakat dapat mengenal dan mengetahui

Batik Gunawan Setiawan.

Page 86: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

71

Ada tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang ingin dicapai

oleh Batik Gunawan Setiawan. Tujuan jangka pendeknya adalah

Memperkenalkan produk dan merk Batik Gunawan Setiawan. Dan

tujuan jangka panjangnya adalah dapat meningkatkan jumlah pelanggan

Batik & Kabaya Mangkoro. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari

Bapak Gunawan Setiawan pada wawancara tanggal 3 Mei 2012,

menyatakan bahwa:

“Batik Gunawan Setiawan melaksanakan aktivitas promosidengan maksud agar masyarakat dapat mengenal dan tahu akankeberadaan dari Batik Gunawan Setiawan. Dan nantinya dapatmeningkatkan jumlah pelanggan Batik Gunawan Setiawan”.

B.3. Merancang Pesan

Ada dua pesan yang terangkum dalam slogan Batik Gunawan.

Pada Batik Gunawan pesan yang disampaikan adalah “Batik Gunawan

Setiawan, Seni Batik Tulis Tradisional ”.

Dalam merancang pesannya, Batik Gunawan berusaha

merangkum pesan yang mampu menggambarkan keunggulan, keunikan

produk Batik Gunawan serta pesannya mudah dipahami oleh

konsumen. Menurut hasil wawancara pada tanggal 3 Mei 2012 dengan

Bapak Gunawan Setiawan mengungkapkan bahwa:

“Pesan yang terangkum dalam slogan Batik Gunawan Setiawan,Seni Batik Tulis Tradisional dimaksudkan agar dapat memberikangambaran kepada konsumen dapat memberikan informasi singkatyang membuat suatu produk memiliki keunikan”.

Page 87: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

72

B.4. Saluran Komunikasi

Pada tahap ini Batik Gunawan Setiawan memilih saluran

komunikasi yang akan digunakan dalam aktivitas promosi. Berdasarkan

pada wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan yang menjelaskan

bahwa:

Jadi dulu kampong Kauman ini dulu sudah ada, termasuk kamiGunawan Setiawan. Awalnya promosinya sendiri-sendiri. Yangtercepat saya lihat Gunawan Setiawan. Sebelum tahun 1986 ituada yang sudah maju dan ada juga yang stagnan. Ada yang naiktapi lambat. Kalau Gunawan Setiawan itu dipegang anak-anak itunaik pesat. Pesatnya ini punya niat untuk mensejahterakan.”(wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan pada tanggal 3Mei 2012).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, tampak bahwa media

promosi yang digunakan oleh batik Gunawan Setiawan dalam

menyampaikan produk yang ditawarkannya adalah dengan mengadakan

acara-acara atau event-event tentang batik, yang pada dasarnya

bertujuan untuk mengenalkan batik kepada masyarakat luas. Batik

Gunawan Setiawan sendiri tidak pernah memiliki media promosi yang

khusus, akan tetapi selalu menggunakan media-media sosial yang dapat

langsung berinteraksi dengan masyarakat, contoh kegiatan tersebut

adalah dengan judul “Ibu dan Anak Membatik”. Hal ini sesuai dengan

hasil wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan berikut ini:

“Pernah kami mengadakan acara Ibu dan Anak Membatik, tujuanawalnya adalah mengajari anak-anak membatik tapi tanpa didugaternyata itu juga menjadi ajang promosi bagi kami. Dahulu jugakami mengadakan promosi lewat brosur. Sekarang we malahagak santai.” (wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawanpada tanggal 3 Mei 2012).

Page 88: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

73

Berdasarkan hasil kutipan wawancara di atas, dalam aktivitas

promosinya, batik Gunawan Setiawan hanya menggunakan saluran

komunikasi berupa komunikasi langsung dari penjual kepada pembeli,

dengan menggunakan metode persuasif yaitu berusaha meyakinkan

pembeli bahwa batik Gunawan Setiawan memiliki kualitas yang bagus

dengan harga yang terjangkau sesuai dengan kualitas produknya.

B.5. Mengalokasikan total anggaran promosi

Biaya yang dikeluarkan oleh batik Gunawan Setiawan dalam

mempromosikan produknya terdiri atas:

Tabel 3.1

Kegiatan Batik Gunawan Setiawan

No Tanggal Keterangan Jumlah

1. 11 Oktober 2011 Banner Puasa di Kelurahan

Kauman

150.000

2. 14 Oktober 2011 Jogja Fashion Week 2.200.000

3. 16 Oktober 2011 Pameran batik di atrium Mall

Solo Paragon

500.000

4. 26 Oktober 2011 Promosi Jogja Fashion Week 74.000

5. 31 Oktober 2011 Tiket Jogja Fashion Week 150.000

6. 10 Desember 2011 Yellow Pages 230.611

7. 6 Februari 2011 Paket Pameran 357.000

8. 6 Februari 2011 Sewa Pameran 1.000.000

9. 26 Februari 2011 Pelunasan Dos Sutera 637.500

10. 17 Maret 2011 Banner Batik Gunawan 200.000

11. 27 Maret 2011 Penyelenggaraan acara “Ibu

dan Anak Membatik”

5.000.000

TOTAL 10.499.111

Page 89: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

74

Biaya yang dikeluarkan tersebut diambil dari kas keuangan batik

Gunawan Setiawan, tanpa menggunakan sponsor. Saat memulai

bisnisnya modal awal tidak menggunakan pinjaman apapun dan selama

menjalankan usahanya, Batik Gunawan Setiawan memiliki manajerial

yang baik dalam memanage keuangannya, mereka memiliki laporan

keuangan berupa neraca, laporan laba/rugi, dan kegiatan surat menyurat

yang baik pula. Sehingga mereka dapat mengetahui seberapa besar laba

kotor dan laba bersih dari seluruh total penjualan yang ada. Hal ini

sesuai dengan penjelasan yang disampaikan oleh Bapak Gunawan

Setiawan berikut ini:

“Awal mula saya merintis usaha ini, saya tidak pinjam modal kemana-mana, saya hanya pakai tabungan saya sendiri. Yangnamanya pake tabungan sendiri, ya modalnya cuma kecil, usahayang kami lakukan juga masih kecil-kecilan saja. Tapialhamdulillah berkat keuletan dan kesolidan sistem manajerialusaha ini, kami bisa sampai sekarang yang anda lihat ini.”(wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan pada tanggal 3Mei 2012).

B.6. Memutuskan mengenai bauran promosi

Bauran promosi dapat dibagi menjadi empat elemen yaitu

advertising, public relations, personal selling, dan sales promotion,

yang dijelaskan sebagai berikut ini:

Page 90: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

75

a. Advertising (periklanan)

Periklanan yang digunakan Batik Gunawan dalam

menawarkan produknya adalah dengan menggunakan iklan di

website. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Bapak

Gunawan Setiawan berikut ini:

“Kami sudah memiliki website, pada akun jejaring sosialfacebook, tapi saat ini masih dalam tahap pembaharuan, jadi yabelum bisa diakses oleh masyarakat.” (wawancara denganBapak Gunawan Setiawan pada tanggal 4 Juni 2012).

Pada umumnya iklan di website yang menjelaskan tentang

produk-produk Batik Gunawan adalah pada akun jejaring sosial

Facebook milik Bapak Gunawan Setiawan. Pada media sosial ini,

Batik Gunawan Setiawan memajang beberapa gambar koleksi batik

yang dijual. Media lain yang digunakan oleh batik Gunawan

Setiawan adalah berupa majalah, yaitu majalah Kartini. Iklan yang

ditayangkan oleh batik Gunawan Setiawan di majalah Kartini

berupa koleksi-koleksi batik yang dimiliki oleh batik Gunawan

Setiawan, serta penambahan alamat toko yang ditulis selengkap-

lengkapnya, dengan tujuan supaya pembeli tahu alamt tersebut dan

langsung berkunjung ke toko. Hal ini diperkuat oleh pernyataan

salah seorang pengunjung yaitu Hj. Fauziah berikut ini:

“Saya tahu ada toko batik Gunawan Setiawan ya darimajalah...majalah Kartini....trus waktu anak saya bukainternet, dia juga bilang kalau koleksi baju maupun kain dibatik Gunawan bagus, jadi saya putuskan untuk datanglangsung ke sini, mumpung lagi di Solo” (wawancara dengansalah seorang responden pada tanggal 4 Juni 2012).

Page 91: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

76

b. Personal Selling (penjualan personal)

Aktivitas promosi berupa personal selling komunikasi timbal

balik antara pembeli dengan pramuniaga yang bekerja di gerai

batik Gunawan Setiawan. Bentuk komunikasi dari personal selling

adalah berupa ucapan persuasif yang dilakukan oleh pramuniaga

terhadap pengunjung atau calon pembeli batik Gunawan yang

datang ke gerai. Tata cara pelaksanaan ucapan persuasif tersebut

adalah ketika pengunjung menanyakan harga dari produk yang

ditawarkan di gerai, kemudian pramuniaga menjawabnya dan

selanjutnya berusaha untuk menawarkan produk-produk lain yang

dijual di gerai tersebut. Tujuan dari ucapan persuasif tersebut

adalah supaya ketika pengunjung telah memilih produk yang

disenangi, pengunjung menjadi tahu mengenai produk-produk lain

yang dijual di gerai tersebut. Kelebihan dari aktivitas promosi ini

adalah lebih cepat berinteraksi dengan pengunjung dan memiliki

waktu yang banyak dalam merayu pengunjung supaya tertarik

membeli produk-produk yang lain. Hal tersebut sesuai dengan hasil

wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan berikut ini:

Page 92: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

77

“Untuk strategi promosi berupa penjualan personal, kitamenggunakan metode persuasif, maksudnya metode inidilakukan oleh pramuniaga di toko kami. Pramuniaga tersebutmelakukan tindakan-tindakan seperti ketika ada pengunjungdatang, mengucapkan salam selamat datang, kemudian ketikapengunjung menanyakan harga atau butuh pelayanan lain, yadilayani, sampai pada akhirnya ketika pengunjung itu hendakmembayar barang yang dibelinya, pramuniaga barumelancarkan metode persuasif itu dengan menawarkan barangatau produk lain yang kita jual, dengan menyebutkankeunggulan-keunggulannya, sehingga pengunjung itu tertarikuntuk menambahkan barang itu ke dalam daftar belanjaannya.”(wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan pada tanggal 4Juni 2012).

Pernyataan di atas diperkuat dengan kutipan wawancara seorang

pengunjung bernama Hj. Fauziah berikut ini:

“Waktu saya pertama kali masuk toko, saya disambut dengansenyuman dan ucapan selamat datang dari pelayan toko...truspas mau bayar, sama kasirnya ditawarin produk atau koleksilain dari batik Gunawan, yang bagus-bagus...saya senangbelanja di sini..pelayanannya memuaskan” (wawancara padatanggal 4 Juni 2012).

c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan merupakan berbagai ragam alat-alat

promosional berupa intensif jangka pendek yang dirancang untuk

menstimulir pasar yang dituju agar segera memberi respon

(tindakan) atas penawaran yang diberikan. Kegiatan promosi

berupa sales promotion dilakukan ketika Batik Gunawan Setiawan

menggelar event-event tertentu atau ketika ikut ambil bagian dalam

pameran-pameran batik di berbagai wilayah di Indonesia. Kegiatan

yang dilakukan oleh sales promotion baik laki-laki maupun

perempuan adalah dengan memberikan sebuah brosur atau

Page 93: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

78

selebaran kepada pengunjung yang datang ke event-event atau

pameran yang diikuti oleh Batik Gunawan Setiawan. Tujuan dari

promosi ini adalah untuk menjual batik, akan tetapi tujuan awal

dari promosi ini adalah supaya masyarakat tahu terlebih dahulu

mengenai Batik Gunawan dan produk-produk yang dijual. Hal

tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan Bapak Gunawan

Setiawan berikut ini:

“Brosur memang menjadi salah satu cara promosi penjualankami. Brosur itu dibagikan pada waktu kita menggelar event-event batik di suatu tempat. Di situ kami menggunakanbantuan seseorang untuk menyebarkan brosur tersebut,kemudian menawarkan kepada konsumen jika ingin melihat-lihat atau membeli produk batik Gunawan, dapat dijumpai disalah satu gerai atau stand, atau bahkan bisa datang ke tokokami di Kauman.” (wawancara dengan Bapak GunawanSetiawan pada tanggal 4 Juni 2012).

d. Hubungan Masyarakat (Public Relations)

Salah satu bauran promosi yang digunakan oleh Batik

Gunawan dalam menjual produk-produknya adalah dengan upaya

pendekatan hubungan masyarakat. Aplikasi tindakannya adalah

salah satu karyawan dari batik Gunawan terjun langsung ke

masyarakat, dan berupaya berinteraksi dengan masyarakat tentang

produk-produk kerajinan batik yang memiliki keefektifan

penggunaan yang lebih intens. Upaya tersebut bertujuan supaya

ketika diketahui kebutuhan masyarakat tentang kerajinan batik

yang sangat sering digunakan oleh masyarakat, tim pengrajin batik

dari batik Gunawan Setiawan dapat langsung merealisasikan

Page 94: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

79

keinginan masyarakat tersebut supaya ketika masyarakat

mengetahui bahwa produk yang dibutuhkan dapat dijumpai di batik

Gunawan Setiawan, mereka langsung akan membelinya ke batik

Gunawan.

Selain bertujuan untuk mengetahui keinginan masyarakat

mengenai kerajinan batik yang sering dibutuhkan oleh masyarakat,

tujuan lain dari kegiatan public relation adalah untuk

mempromosikan produk-produk yang dijual di gerai batik

Gunawan dan berusaha meyakinkan masyarakat bahwa produk-

produk tersebut memiliki kualitas yang baik dengan harga yang

bervariasi. Penjelasan di atas sesuai dengan hasil wawancara

terhadap Bapak Gunawan Setiawan berikut ini:

“Salah satu cara yang kita gunakan untuk mengetahui keinginanmasyarakat tentang batik, kita mengirim beberapa orang karyawankita untuk terjun langsung ke masyarakat, mencari tahu apa yangdibutuhkan oleh masyarakat...khususnya batik atau produk-produktradisional yang lebih dibutuhkan masyarakat.” (wawancaradengan Bapak Gunawan Setiawan pada tanggal 4 Juni 2012).

B.7. Mengukur Hasil Promosi

Pengukuran dari hasil kegiatan promosi yang telah dilakukan

adalah dengan meninjau hasil penjualan. Kesuksesan bauran promosi

yang digunakan dalam mempromosikan produk-produk batik Gunawan

dapat diketahui dari hasil penjualannya. Hasil penjualan dapat

dibandingkan ketika sebelum menggunakan bauran promosi dalam

menjual produk-produk batik Gunawan Setiawan dan sesudah

diaplikasikan bauran promosi dalam menjual produk-produknya.

Page 95: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

80

Setelah diketahui jumlah hasil penjualan baik sebelum maupun sesudah

penggunaan bauran promosi, dapat dibandingkan sejauh mana

keefektifan metode promosi yang digunakan terhadap peningkatan

penjualan produk-produk batik Gunawan. Hal ini sesuai dengan

penjelasan dari Bapak Gunawan Setiawan berikut ini:

“Secara logikanya ya...untuk sukses atau tidaknya penggunaanbauran promosi penjualan itu adalah dengan membandingkanbesarnya pendapatan ketika sebelum menggunakan promosipenjualan, dengan besarnya pendapatan setelah menggunakanpromosi penjualan...nah..dari situ kan kelihatan berapaperbandingannya...dari situ kan bisa dianalisis apakah penggunaanpromosi itu efektif atau tidak.” (wawancara dengan BapakGunawan Setiawan pada tanggal 4 Juni 2012).

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan,

diketahui bahwa hasil penjualan produk-produk batik setelah

menggunakan bauran promosi yang telah disebutkan sebelumnya

menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil

penjualan sebelum menggunakan bauran promosi. Hal ini disebabkan

karena sebelum penggunaan bauran promosi, lingkup promosi hanya

berupa komunikasi dari mulut ke mulut yang hanya dapat menjangkau

cakupan wilayah yang sempit saja, berbeda halnya setelah

menggunakan bauran promosi, hasilnya menjadi meningkat karena

cakupan wilayah promosi dapat terjangkau sampai seluruh wilayah

Indonesia dengan menggunakan media iklan baik di TV dan koran atau

majalah. Berikut ini adalah kutipan hasil wawancara dengan Bapak

Gunawan Setiawan, yang dilakukan pada tanggal 4 Juni 2012:

Page 96: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

81

“Hasilnya memang jauh berbeda setelah menggunakan bauranpromosi penjualan...hasilnya ya jelas meningkat karena kalausebelum menggunakan bauran promosi penjualan, kan hanya darimulut ke mulut, cakupannya sempit...sementara setelahmenggunakan bauran promosi cakupannya menjadi luas, bisasampai ke penjuru nusantara, bahkan sampai ke luar negeri,melalui media website.”

B.8. Mengatur dan mengelola komunikasi pemasaran terpadu

Pengaturan dan pengelolaan komunikasi pemasaran terpadu yang

digunakan batik Gunawan Setiawan dalam mempromosikan produk-

produknya adalah dengan mengevaluasi atas bauran promosi yang telah

digunakan dalam jangka waktu sekitar satu bulan, sehingga dapat

sesegera mungkin mengambil langkah untuk mengoptimalkan tujuan

promosi yang dilakukan. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara

terhadap Bapak Gunawan Setiawan berikut ini:

“Untuk evaluasi tentang penggunaan bauran promosi penjualan,kita biasanya melakukannya dalam jangka waktu satu bulan. Inikita lakukan supaya sesegera mungkin kita bisa mengetahuikesuksesan bauran promosi yang kita gunakan itu.” (wawancaradengan Bapak Gunawan Setiawan pada tanggal 4 Juni 2012).

Tujuan promosi secara umum adalah untuk mencapai tiga tahap

perubahan yaitu:

a. Perubahan Pengetahuan

Pada tahap ini, batik Gunawan berusaha untuk memberitahukan

pengetahuan kepada masyarakat atau konsumen tentang

keberadaan, bentuk, dan target market dari batik Gunawan.

Page 97: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

82

b. Perubahan Sikap

Tahap perubahan sikap yang dikehendaki oleh manajemen batik

Gunawan Setiawan terhadap konsumennya yang telah melihat

promosi batik Gunawan Setiawan adalah supaya konsumen atau

masyarakat berubah sikap terhadap batik Gunawan Setiawan yang

berusaha ingin lebih mengetahui bahkan ingin membeli produk

batik Gunawan Setiawan yang ditawarkan.

c. Perubahan Perilaku

Perubahan perilaku yang diharapkan adalah berupa perubahan

perilaku masyarakat agar tidak beralih ke produk batik lain, dan

supaya konsumen terbiasa menggunakan produk batik Gunawan

Setiawan.

C. Analisis Strategi Promosi Batik Gunawan Setiawan

Sistematika pembahasan strategi promosi Batik Gunawan yang telah

dikemukakan dalam analisa situasi, serta melakukan beberapa tahapan

promosi untuk mengembangkan promosi agar berjalan lebih efektif. Aktivitas

promosi yang dijalankan oleh Batik Gunawan meliputi periklanan

(advertising), public relation, sales promotion, dan personal selling.

Dari hasil sajian data yang telah disajikan diatas, maka dapat diketahui

bahwa Batik Gunawan merupakan perusahaan yang bergerak pada industri

batik yang berada pada wilayah Solo Jawa Tengah. Batik Gunawan Setiawan

memberikan berbagai informasi yang berkaitan dengan produk Batik

Page 98: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

83

Gunawan Setiawan, menggunakan berbagai aktivitas promosi melalui

berbagai media saluran komunikasi. Tujuan dilaksanakan aktivitas tersebut

adalah untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang produk dan

keberadaan gerainya agar masyarakat dapat mengenal dan mengetahui Batik

Gunawan Setiawan, karena sebagian besar konsumen masih belum

mengetahui merk dan informasi tentang Batik Gunawan Setiawan. Hal

tersebut sesuai dengan hasil wawancara terhadap Bapak Gunawan Setiawan

berikut ini:

“Ya alasannya simpel aja dong, kenapa kita pakai bauran promosipenjualan itu...simpelnya ya Cuma bertujuan supaya masyarakat tahutentang keberadaan batik Gunawan Setiawan, dengan berbagaimacam produknya..itu aja.” (wawancara dengan Bapak GunawanSetiawan pada tanggal 4 Juni 2012).

Berdasarkan hasil penelitian, permasalahan yang dihadapi oleh Batik

Gunawan Setiawan adalah merk serta produk dari Batik Gunawan Setiawan

belum banyak dikenal oleh masyarakat. Sehingga Batik Gunawan Setiawan

berusaha lebih giat lagi dalam memperkenalkan merek dan produk Batik

Gunawan Setiawan dengan berbagai aktivitas promosi. Karena dalam dunia

bisnis usaha dagang, peran promosi sangat penting terutama dalam

memperlancar kegiatan pemasaran dari barang ataupun jasa yang akan

ditawarkan perusahaannya kepada konsumen sasarannya sesuai dengan target

yang diinginkan perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara

terhadap Bapak Gunawan Setiawan berikut ini:

Page 99: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

84

“Seperti yang saya jelaskan tadi tentang alasan menggunakan bauranpromosi...tidak jauh beda dengan yang anda tanyakan barusan...kitamenggunakan atau mengaplikasikan bauran promosi itu karena merekdagang kita itu belum dkenal oleh masyarakat....di Solo ini kanbanyak pengusaha batik, jadi akan sangat sulit bagi masyarakat ketikaharus berpikir tertuju pada satu merek...oleh karena itu, selain denganbauran promosi yang lebih efektif dan menarik, kita juga berusahamempertahankan mutu batik kami.” (wawancara dengan BapakGunawan Setiawan pada tanggal 4 Juni 2012).

Sebelum menyusun aktivitas promosinya, terlebih dahulu Batik

Gunawan mengganalisisnya dengan pengawasan lingkungan (enviromental

monitoring) atau biasa disebut analisis situasi (situation analysis) yang terdiri

dari aspek internal dan external perusahaan atau sering disebut dengan istilah

SWOT yaitu Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity

(peluang), dan Threat (ancaman). Dari hasil analisis yang telah dilakukan

oleh Batik Gunawan mampu membantu dalam merumuskan perencanaan

aktivitas promosi yang akan digunakan. Penggunaan analisis ini tepat

digunakan sebelum melakukan aktivitas promosi yang akan dijalankan,

karena dapat menekan anggaran biaya agar praktiknya berjalan dengan efektif

dan dapat menghindari pemborosan. Penjelasan tersebut sesuai dengan

penjelasan Bapak Gunawan Setiawan berikut ini:

“Sebelum menentukan bauran promosi...atau sebelum kitamemutuskan menggunakan promosi dalam penjualan produkkami...tentunya banyak unsur yang menjadi bahan pertimbangankami, yaitu kekuatan yang kami miliki, kelemahan dari produk kamiatau kelemahan sistem manajemen kami, peluang dari keikutsertaanmerek dagang kami dalam persaingan bisnis penjualan batik, sertayang terakhir adalah ancaman dari pesaing kami. Kesemua unsurtersebut kita olah..untuk kemudian kita menentukan bauran promosiyang digunakan.” (wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawanpada tanggal 4 Juni 2012).

Page 100: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

85

Tahapan pertama yang dilakukan agar dapat mengembangkan serta

membuat komunikasi dapat berjalan dengan efektif yang harus dilakukan

oleh Batik Gunawan adalah mengidentifikasi dengan jelas target audience

sasaran yang akan dituju dengan tujuan agar komunikasi dapat berjalan

dengan efektif. Menurut Uyung Sulaksana (2007: 51), mengatakan bahwa

proses komunikasi pemasaran mesti diawali dengan pendefinisian yang jelas

tentang audience sasaran. Proses pendefinisian yang jelas tentang audience

sasaran, kepada siapa pesan ditujukan, karena target audience sangat

mempengaruhi keputusan komunikator tentang apa, bagaimana, kapan, di

mana, dan kepada siapa pesan hendak disampaikan. Penentuan segmentasi

pasar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk membagi dan

menentukan calon konsumen secara spesifik berdasarkan jenis kelamin, usia,

Status Ekonomi Sosial (SES), letak geografis maupun gaya hidup dari target

konsumen. Segmentasi dari Batik Gunawan adalah hampir semua klasifikasi

golongan mulai dari orangtua, dewasa, remaja dan anak-anak. Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara terhadap Bapak Gunawan Setiawan berikut ini:

“Segmentasi atas target pemasaran produk kami adalah mulai darikalangan anak-anak sampai orang tua.” (wawancara dengan BapakGunawan Setiawan pada tanggal 4 Juni 2012).

Dalam membidik pasarnya, Batik Gunawan Setiawan mempunyai target

market dengan klasifikasi kelas menengah ke atas. Segmentasi pasar akan

membantu perusahaan untuk dapat memuaskan konsumen. Secara efekif,

menjamin mereka kembali dan menciptakan loyalitas konsumen (Lupiyadi,

2001:39).

Page 101: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

86

Segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing,

dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari

yang dilakukan pesaing. Batik Gunawan dalam hal ini sangat jeli dalam

membidik segmentasi kalangan menengah ke atas sehingga kualitas produk

sangat dijaga oleh Batik Gunawan untuk dapat terus membangun

kepercayaan terhadap konsumen. Hal ini sesuai dengan wawancara terhadap

Bapak Gunawan Setiawan berikut ini:

”Ya..memang sasaran kami adalah dari kalangan menengah ke atas,karena batik produksi kami memang untuk bahannya, kami gunakankualitas yang baik. Bagi kami kepuasan pelanggan dengan produkkami yang berkualitas lebih penting daripada mengejar omsetpenjualan yang banyak tapi kualitasnya pasaran. Intinya kami lebihmementingkan mutu produk kami ke depannya..begitu.” (wawancaradengan Bapak Gunawan Setiawan pada tanggal 4 Juni 2012).

Proses pengidentifikasian audience sasaran ini sangat mempengaruhi

keputusan komunikator tentang apa, bagaimana, kapan, dimana dan kepada

siapa pesan hendak disampaikan. Dengan adanya identifikasi target audience,

tentunya dapat mempermudah pesan yang akan disampaikan, dan tepat

tersampaikan kepada khalayak sasaran.

Tahapan yang kedua, adalah menentukan tujuan komunikasi. Menurut

Uyung Sulaksana (2007 : 56) komunikator pemasaran harus merumuskan

respon audience yang diinginkan. Tujuan utama komunikasi adalah

menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan target

audience tentang perusahaan dengan bauran pemasarannya, sehingga pesan-

pesan yang disampaikan bersifat informatif. Pada dasarnya fungsi, tugas dan

tujuan komunikasi pemasaran Batik Gunawan Setiawan adalah untuk

Page 102: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

87

memperkenalkan Batik Gunawan Setiawan. Dengan adanya proses

pengenalan tersebut dapat membuka peluang besar masyarakat mulai tertarik

dan menjadikan merk dari Batik Gunawan Setiawan ada di benak konsumen.

Seperti yang dikatakan oleh Freddy Rangkuti, bahwa: promosi yang bersifat

informatif ini lebih disukai dan dilakukan pada tahap-tahap awal dalam siklus

kehidupan produk. Promosi yang yang bersifat informatif ini membantu

konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli. (Rangkuti 2009 : 52-

53)

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, Batik Gunawan berusaha

menjalin hubungan yang lebih baik dengan konsumen, dan selalu berusaha

meningkatkan kualitas produk dan pelayanan yang terbaik untuk para

pelanggan dan calon pelanggan. Fungsi marketing pemasaran bagi Batik

Gunawan Setiawan adalah memberikan output berupa rencana pemasaran

serta promosi pemasaran. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara terhadap

Bapak Gunawan Setiawan berikut ini:

“Tujuan komunikasi yang kami lakukan semata-mata adalah untukmengetahui keinginan masyarakat, oleh karena itu kami senantiasaberusaha untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengankonsumen, serta meningkatkan kualitas produk dan pelayanan.”(wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan pada tanggal 4 Juni2012).

Sedangkan Uyung Sulaksana (2003: 60) menyatakan bahwa tujuan

komunikasi ini dikategorikan dapat menambah persepsi pelanggan terhadap

suatu kebutuhan, dapat memperkenalkan dan memberi pemahaman tentang

suatu produk kepada konsumen (brand awareness), mendorong pemilihan

terhadap merk, dapat membujuk pelanggan untuk membeli, dapat

Page 103: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

88

mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain, dan dapat

menanamkan citra dan perusahaan dibenak konsumen. Dengan menetapkan

tujuan komunikasinya, maka tujuan yang akan dicapai Batik Gunawan

Setiawan dapat terarah yang diharapkan dapat dikenal oleh khalayak dan

dapat menjadikan merk dari Batik Gunawan Setiawan ada di benak

konsumen. Selain itu adanya tujuan tersebut, perusahaan akan lebih tahu,

bagaimana cara yang akan digunakan untuk dapat memperkenalkan serta

memberikan suatu pemahaman kepada konsumen sehingga dapat membujuk

konsumen untuk melakukan pembelian produk yang ditawarkan. Dalam

tujuan komunikasi ini mencakup banyak hal dalam pencapaian keberhasilan

komunikasi pemasaran.

Tahapan yang ketiga yaitu: merancang pesan. Komunikator harus

memikirkan bagaimana penyusunan rancangan pesan yang akan

dikomunikasikan dan bagaimana penyampaian pesannya. Keberhasilan

komunikasi pemasaran secara tidak langsung berhubungan dengan

komunikasi yang efektif dan efisien sehingga isi pesan, struktur pesan

maupun format pesan harus disesuaikan dengan tujuan komunikasi, serta

kesesuaian dengan produknya (Sulaksana, 2007: 28).

Ada pesan yang terangkum dalam slogan Batik Gunawan, yaitu “Seni

Batik Tulis Tradisional”. Pesan yang terangkum dalam slogan tersebut adalah

Batik Gunawan Setiawan ingin menggambarkan bahwa produknya adalah

karya orisinil dari Batik Gunawan Setiawan yang dibuat secara ekslusif untuk

konsumennya dengan menggunakan tehnik tulis tradisional. Dengan adanya

Page 104: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

89

kemenarikan yang terangkum dalam pesan “Seni Batik Tulis Tradisional”

tentunya dapat menimbulkan minat yang dapat memicu keinginan serta

mendorong konsumen untuk melakukan pembelian. Hal ini sesuai dengan

penjelasan yang disampaikan Bapak Gunawan Setiawan berikut ini:

“Slogan dari batik kami adalah Seni Batik Tulis Tradisional. Slogantersebut ada maknanya, yaitu pada kata seni batik tulis...yangnamanya batik tulis itu kan, hasil tulisan kan bukan dari cap, kalaucap itu kan berarti akan banyak jumlahnya, sementara kalau batik tulisitu terbatas karena hasil karya tulisan dari pengrajin batik, meskipunmotifnya sama akan tetapi setiap pembuatnya memiliki ciritersendiri....sedangkan untuk arti kata tradisional adalah batikGunawan masih mengedepankan unsur-unsur tradisional, karena bagikami tradisional itu klasik dan memiliki makna sendiri dibalikpengungkapannya....jadi, secara umum makna dari slogan Batik TulisTradisional adalah batik Gunawan ingin menggambarkan bahwaproduk kami adalah karya orisinil, yang dibuat secara eksklusif,menggunakan teknik tulis tradisional.” (wawancara dengan BapakGunawan Setiawan pada tanggal 4 Juni 2012).

Uyung Sulaksana, menjelaskan bahwa idealnya, pesan tersebut harus menarik

perhatian (attention), menimbulkan minat (interest), memicu keinginan

(desire), dan mendorong orang untuk berbuat (action). Pesan harus dapat

menarik perhatian (attention), menimbulkan niat (interest), memicu

keinginan (desire), dan mendorong orang untuk berbuat (action) sebagaimana

model AIDA yang dapat menggambarkan ciri-ciri ideal komunikasi.

(Sulaksana, 2007 : 60)

Tahapan yang keempat, yaitu bagaimana memilih saluran komunikasi.

Batik Gunawan memilih media yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat,

yaitu website, khususnya situs jejaring sosial facebook. Dengan itu, pesan

yang disampaikan dapat memperoleh hasil yang diharapkan, yaitu konsumen

percaya terhadap merek Batik Gunawan Setiawan yang nantinya dapat

Page 105: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

90

menimbulkan tindakan pembelian pada konsumen. Hal tersebut sesuai

dengan hasil wawancara terhadap Bapak Gunawan Setiawan berikut ini:

“Kami sudah memiliki website, pada akun jejaring sosial facebook,tapi saat ini masih dalam tahap pembaharuan, jadi ya belum bisadiakses oleh masyarakat.” (wawancara dengan Bapak GunawanSetiawan pada tanggal 4 Juni 2012).

Tahapan yang kelima, bagaimana penetapan anggaran komunikasi.

Dalam menetapkan seberapa besar biaya promosi yang harus dianggarkan,

penetapan jumlah anggaran untuk periklanan yang dilakukan oleh Batik

Gunawan adalah Metode Tujuan dan Tugas, yaitu dengan cara menetapkan

tujuan promosi yang khas, menetapkan kegiatan untuk mencapai tujuan, dan

memperkirakan biaya pelaksanaan kegiatannya. Menurut Machfoedz, Metode

Tujuan dan Tugas merupakan metode penetapan anggaran yang paling logis

yang digunakan perusahaan untuk menetapkan anggaran promosi

(Machfoedz, 2010: 9-11). Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Bapak

Gunawan Setiawan berikut ini:

“Untuk penetapan besarnya jumlah anggaran yang kita anggarkanuntuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan promosi batik,kami mencoba menganalisisnya dengan menggunakan metode tujuandan tugas, artinya anggaran yang hendak kita keluarkan itu tujuannyauntuk apa, selanjutnya tugas itu menjadi tanggung jawabsiapa..semuanya harus jelas..dan semuanya itu merupakan bagian daripenentuan bauran promosi yang kita gunakan.” (wawancara denganBapak Gunawan Setiawan pada tanggal 4 Juni 2012).

Tahapan yang keenam yaitu, memutuskan bauran komunikasi. Batik

Gunawan Setiawan berusaha memasarkan produknya agar dapat sejajar

dengan kompetitornya dengan cara menggunakan berbagai media komunikasi

yang dirasa efektif dalam mempromosikan produknya. Bauran komunikasi

Page 106: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

91

yang dilakukan oleh Batik Gunawan Setiawan mencakup seluruh sarana

promosi, yaitu: advertising, sales promotion, personal selling, dan public

relation. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara terhadap Bapak

Gunawan Setiawan berikut ini:

“ya..kami memilih menggunakan bauran promosi yang tadi sudahsaya jelaskan...ya supaya bisa memasarkan produk kami secaramaksimal, ya paling enggak bisa sejajar dengan pengusaha batik yangtelah lebih dahulu sukses.” (wawancara dengan Bapak GunawanSetiawan pada tanggal 4 Juni 2012).

Perusahaan harus dapat memadukan keseluruhan bauran pemasaran

agar dapat efektif mengkomunikasikan pesan yang konsisten kepada

konsumen. Tujuan dari pemakaian bauran pemasaran adalah jika terdapat

kekurangan dalam salah satu sarana komunikasi yang satu, dapat ditutupi

oleh sarana komunikasi yang lain. Karena pada dasarnya setiap alat promosi

mempunyai karakter yang berbeda-beda.

Tahapan berikutnya yaitu tahapan ketujuh, mengukur hasil

komunikasi. Untuk mengukur hasil penjualan produk, maka setiap bulannya

diadakan evaluasi hasil penjualan. Penaikan serta penurunan angka penjualan

Batik Gunawan Setiawan berhubungan dengan efektivitas komunikasi

pemasaran yang dijalankan. Dalam mengukur keefektifan hasil komunikasi,

Batik Gunawan menggunakan ukuran dengan tingkat kunjungan kembali dan

hasil volume penjualan. Melalui hal tersebut perusahaan bisa mengukur dan

mengetahui sampai dimana kesetiaan pelanggan terhadap Batik Gunawan

Setiawan. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara terhadap Bapak

Gunawan Setiawan berikut ini:

Page 107: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

92

“Pengukuran hasil komunikasi berarti merupakan hasil dari baurankomunikasi yang kita gunakan, ini berarti bahwa dari bauran promosiyang kita gunakan akan diketahui hasilnya dari jumlah penjualanproduk dan tingkat kepuasan pelanggan yang ditunjukkan denganfrekuensi kunjungan kembali para pelanggan ke toko batikGunawan.” (wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan padatanggal 4 Juni 2012).

Tahapan yang terakhir yaitu mengelola proses komunikasi pemasaran

terpadu. Dalam mengelola proses komunikasi pemasarannya, Batik Gunawan

Setiawan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Perusahaan

berusaha memberikan berbagai pelayanan dan fasilitas yang memudahkan

bagi konsumennya untuk berbelanja melalui berbagai bauran komunikasi

mulai dari advertising (iklan) di website, penawaran terhadap konsumen pada

setiap event-event yang diselenggarakan Batik Gunawan, penjualan langsung

di butik batik Gunawan, serta pendekatan terhadap masyarakat melalui public

relation. Seluruh bauran promosi yang dipilih dan digunakan oleh Batik

Gunawan tersebut semata-mata bertujuan untuk dapat membangun kesadaran

merk pada konsumen. Selain itu, Batik Gunawan berusaha mengelola proses

komunikasi pemasaran dengan baik serta dilakukan secara rutin dan terus

menerus. Penjelasan tersebut seperti yang dijelaskan oleh Bapak Gunawan

Setiawan berikut ini:

“Pengelolaan komunikasi pemasarannya kami selalu mngikutiperkembangan teknologi, misalnya saja...sekarang ini kan eranyadunia maya ya...sekarang tu kalau berkomunikasi atau mencariinformasi sedetil mungkin itu kan pakai internet. Nah dari situ kitajuga mencoba menggunakan internet untuk promosi kami.”(wawancara dengan Bapak Gunawan Setiawan pada tanggal 4 Juni2012).

Page 108: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

93

Dengan dilakukannya kedelapan tahapan yang dilakukan oleh Batik

Gunawan Setiawan secara berurutan, tentunya komunikasi yang dijalankan

dapat berjalan secara terstruktur dan dapat berjalan dengan efektif karena

setiap tahapan yang satu dengan tahapan yang lain saling terkait dan saling

mempengaruhi. Promosi Batik Gunawan dilatarbelakangi oleh banyaknya

produk-produk batik di Solo, sehingga Batik Gunawan berusaha terus

menerus mengeluarkan inovasi produk batik terbarunya untuk dapat

mengembangkan bisnisnya. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara terhadap

Bapak Gunawan Setiawan berikut ini:

“Latar belakang yang paling utama kami menggunakan bauranpromosi dalam memasarkan produk kami adalah karena saat ini sudahbanyak sekali pengusaha batik, di setiap daerah pasti banyak sekali,khususnya di Solo ini...nah dalam mengantisipasi kehilangan pasar,kami mencoba untuk melakukan inovasi-inovasi produk batik, yangkemudian dipromosikan melalui strategi promosi.” (wawancaradengan Bapak Gunawan Setiawan pada tanggal 4 Juni 2012).

Selanjutnya, Batik Gunawan juga menentukan bauran komunikasi

yang akan digunakan. Untuk mengkomunikasikan variable-variable dalam

bauran komunikasi bertujuan untuk mencapai tujuan program yang telah

direncanakan. Sesuai dengan pernyataan Swasta dan Irawan yang

menyatakan bahwa, bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling

baik dari variable-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi

yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program

penjualan. (Swastha dan Irawan,1993:349).

Penggunaan berbagai bauran komunikasi melalui berbagai bentuk

komunikasi ini bertujuan agar dapat mempengaruhi konsumen dan promosi

Page 109: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

94

dapat berjalan lebih efektif. Karena menurut Uyung Sulaksana, setiap alat

promosi punya karakter kekurangan dan kelebihan sendiri-sendiri. Untuk itu,

dalam mengkomunikasikan suatu produk hendaknya memakai berbagai

media agar komunikasi bisa lebih efektif. Bauran komunikasi pemasaran

yang dapat digunakan di dalam komunikasi persuasif. (Sulaksana, 2003 : 25)

Dalam mengkomunikasikan suatu produk agar dapat meningkatkan

penjualan, maka Batik Gunawan memakai berbagai promosi yang biasanya

disebut dengan promotion mix (bauran promosi) agar komunikasi bisa lebih

efektif, karena kekurangan dari alat promosi yang satu dapat ditutupi dengan

alat promosi yang lainnya. Hal ini seperti yang dijelaskan Bapak Gunawan

Setiawan berikut ini:

“Komunikasi merupakan faktor paling penting dari suatu strategipromosi. Dalam mengkomunikasikan produk yang kami ciptakan,kami menggunakan berbagai bentuk promosi, penggunaan berbagaibentuk promosi itu karena jika salah satu bentuk promosi itu tidakdapat sukses memasarkan produk kami, kami bisa menggunakanbentuk yang lain, jadi istilahnya saling melengkapi antara bentukpromosi yang satu dengan bentuk promosi yang lainnya.” (wawancaradengan Bapak Gunawan Setiawan pada tanggal 4 Juni 2012).

Menurut Uyung Sulaksana, setiap alat promosi punya karakter

kekurangan dan kelebihan sendiri-sendiri. Untuk itu, dalam

mengkomunikasikan suatu produk hendaknya memakai berbagai media agar

komunikasi bisa lebih efektif. Bauran komunikasi pemasaran yang dapat

digunakan di dalam komunikasi persuasif (Sulaksana, 2003 : 25).

Page 110: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

95

BAB IV

PENUTUP

C. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa untuk dapat mengembangkan aktivitas promosi agar tetap berjalan

dengan efektif harus melakukan tahapan mengidentifikasi target audience,

menentukan tujuan promosi, merancang pesan, memilih saluran promosi,

menetapkan total anggaran promosi, memutuskan bauran promosi, mengulur

hasil promosi, dan mengelola proses komunikasi pemasaran terpadu.

Aktivitas promosi yang dilakukan oleh Batik Gunawan Setiawan

dalam menarik minat konsumen untuk membeli produknya melakukan

aktivitas promosi dengan memfokuskan pada periklanan, khususnya media

internet berupa website pada salah satu situs jejaring sosial facebook. Hal

tersebut juga didukung dengan kegiatan promosi penjualan yang didukung

dengan personal selling, sales promotion, serta public relation.

1. Kegiatan periklanan yang dijalankan meliputi iklan media internet yaitu

dengan menggunakan situs sosial pertemanan facebook, dengan

menampilkan barang-barang yang dijual pada koleksi foto, yang

selanjutnya dishare kepada teman-teman yang telah bergabung menjadi

teman dari akun tersebut.

Page 111: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

96

2. Kegiatan promosi berupa sales promotion dilakukan ketika batik

Gunawan Setiawan menggelar event-event yang berhubungan dengan

batik atau ikut berpartisipasi dalam pameran batik.

3. Kegiatan yang dilakukan sales promotion adalah menawarkan kepada

konsumen atau pengunjung tentang produk-produk dari batik Gunawan

Setiawan dan menjelaskan kualitasnya. Pada kegiatan promosi berupa

personal selling adalah kegiatan yang dilakukan oleh pramuniaga di butik

Batik Gunawan Setiawan dengan menggunakan metode penawaran yang

persuasif sehingga dapat membuat konsumen mengikuti tawarannya.

4. Kegiatan promosi berupa public relation lebih mengarah pada pendekatan

yang dilakukan oleh batik Gunawan Setiawan kepada masyarakat dengan

tujuan untuk memperoleh informasi mengenai keinginan masyarakat yang

berhubungan dengan produk batik, serta untuk menawarkan kepada

masyarakat tentang produk-produk unggulan yang dijual di batik

Gunawan Setiawan.

Pada dasarnya aktivitas promosi penjualan yang dilakukan batik

Gunawan Setiawan menggunakan berbagai jenis bauran promosi. Tujuan dari

penggunaan berbagai jenis bauran promosi tersebut adalah sebagai alternatif

jenis promosi, jika salah satu jenis promosi tidak dapat memberikan hasil

yang maksimal, maka menggunakan jenis promosi yang lainnya.

Setelah dilakukan berbagai aktivitas promosi, kemudian mengukur

hasil promosi dan mengelola serta mengkoordinasi proses komunikasi yang

telah dijalankan, dapat diketahui bahwa hasil penjualan batik Gunawan

Page 112: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

97

Setiawan mengalami omset penjualan yang selalu meningkat. Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara terhadap Bapak Gunawan Setiawan berikut ini:

“Tentunya setelah menggunakan berbagai macam bentuk promosi,penjualan saya meningkat dong...ya sebagai contoh sebelum pakaipromosi hasil penjualannya dalam sebulan cuma mencapai kisarandua puluh juta, tapi setelah menggunakan promosi pendapatannyamencapai lima puluhan juta...itu misalnya saja lho...” (wawancaradengan Bapak Gunawan Setiawan pada tanggal 21 April 2012).

Aktivitas promosi yang telah dijalankan bertujuan agar merek dapat dikenal

oleh khalayak dan dapat memberikan berbagai informasi melalui kegiatan

promosi tersebut.

D. SARAN

Adapun beberapa saran yang dapat peneliti ajukan adalah sebagai

berikut:

1. Diharapkan kepada Batik Gunawan Setiawan untuk tetap konsisten

menggunakan konsep yang dipromosikan sebagai ciri khas Batik

Gunawan Setiawan tanpa melupakan aspek keunggulan dari suatu

produk, kenyamanan pengunjung, pelayanan prima yang diberikan untuk

memuaskan pelanggan. Selain itu, Batik Gunawan Setiawan memperluas

pasar merek dengan membuka cabang di kota lain agar memudahkan

konsumen dalam berbelanja, karena pada dasarnya pengunjung dari batik

Gunawan Setiawan berasal dari berbagai daerah luar kota Solo.

2. Diharapkan bagi Batik Gunawan Setiawan untuk dapat lebih memberikan

inovasi-inovasi dalam setiap karyanya, dan selanjutnya dipublikasikan ke

masyarakat melalui kegiatan promosi yang variatif. Hal tersebut harus

Page 113: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

98

dilakukan oleh manajemen dan tim kreatif Batik Gunawan dalam

menghadapi persaingan bisnis, khususnya bisnis batik yang telah

menjamur di kota Solo, supaya kedepannya usaha keluarga yang dirintis

oleh Bapak Gunawan Setiawan tetap eksis dan tidak kehilangan

penggemarnya. Terkait dengan upaya promosi yang inovatif, Batik

Gunawan hendaknya memiliki kreasi-kreasi atau inovasi-inovasi baru

dalam usaha memperkenalkan batik Gunawan kepada masyarakat umum

pencinta seni kerajinan batik, sehingga dengan upaya promosi yang

kreatif dan inovatif tersebut masyarakat pencinta seni kerajinan batik

tidak merasa bosan dengan cara-cara promosi yang monoton.

Page 114: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

99

DAFTAR PUSTAKA

Andreasen, K. 1995. Strategi Pemasaran Untuk Organisasi Nirlaba. UGM Press.Yogyakarta.

Boong hee Yoo ;Naveen Donthu Sungho Lee. An examination of selectedmarketing mix elements and brand equity. Journal of The AcademyMarketing Studies, volume 28 no.2 Academy Of Marketing Science.2000. http://www.springerlink.com/content/ow587880v4557076/. (28January 2010)

Bryson, J.M., 2003. Strategic Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial,Edisi ke-1, M. Miftahuddin, Cetakan ke-5, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Constantinides. E. The Marketing Mix Revisited: Towards the 21st centuryMarketing. Journal of Marketing Management Volume 22, number 3.WestBurn Publisher Ltd. 2006.(//www.ingentaconnect.com/content/westburn/jmm/2006/00000022/00000003/art00008). (28 January 2010)

Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi. Bandung :PT. Citra Aditya Bakti.

H.B. Sutopo, 1998, Metodologi Penelitian Hukum Kualitatif Bagian II, Surakarta: UNS Press.

Kasali, Rhenald.1993. Manajemen Periklanan Konsep Dan Aplikasinya DiIndonesia. Jakarta : Pustaka Utama Gafiti.

Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:Penerbit PT. Gramedia.

Kotler, (terjemahan A.B. Susanto), 2001, Manajemen Pemasaran di Indonesia,Edisi Pertama, Salemba Empat: Jakarta.

Machfoedz, Mahmud. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta :Cakra Ilmu.

Moleong, L. J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta : PT. Lkis

Page 115: STRATEGI PROMOSI BATIK GUNAWAN SETIAWAN dalam …/Strategi... · Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan ... dianut pada kalangan turis asing. Solo terkenal

100

Permas, A., C. Hasibuan-Sedyono, L.H. Pranoto, dan T. Saputro (2003)Manajemen Organisasi Seni Pertunjukan. Pustaka Binaman Pressindo.Jakarta.

Prisgunanto, Ilham. (2006). Komunikasi Pemasaran: Strategi dan Taktik. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Rachmadi, F. 1994. Public Relation Dalam Teori dan Praktek. Gramedia PustakaUtama. Jakarta.

Rakhmat, Djalaludin. 2001. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Rangkuti, Freddy (2009). Measuring Custumer Satisfaction : Teknik Mengukurdan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan, PT. Gramedia PustakaUtama, Jakarta.

Ruslan, Rosady, (2005), Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi:Konsep dan Aplikasinya, Jakarta: Rajawali Pers.

Saladin, D., (1991), Unsur-unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran,Bandung: Mandar Maju.

Salusu, (2002), Pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Publik danOrganisasi Non Profit, Jakarta: PT. Grasindo.

Soekanto, S., (1982), Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum, Jakarta:Rajawali.

Soemanagara, (2006), Strategic Marketing Communication, Bandung: CV.Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta:Bandung.

Tjiptono, Fandy, (2002), Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Penerbit Andi.

Uyung Sulaksana, (2003), Integrated Marketing Kommunications, Yogyakarta,Pustaka Pelajar.

Winardi, (1989), Ilmu dan Seni Menjual, Bandung: Nova.