TESIS STRATEGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KOTA ADMINISTRATIF ATAURO KOTA MADYA DILI TIMOR-LESTE DOMINGOS MESQUITA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016
TESIS
STRATEGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR
DAN LAUT BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KOTA
ADMINISTRATIF ATAURO KOTA MADYA DILI
TIMOR-LESTE
DOMINGOS MESQUITA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
TESIS
STRATEGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR
DAN LAUT BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KOTA
ADMINISTRATIF ATAURO KOTA MADYA DILI
TIMOR-LESTE
DOMINGOS MESQUITA
NIM 1491261013
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
STRATEGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR
DAN LAUT BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KOTA
ADMINISTRATIF ATAURO KOTA MADYA DILI
TIMOR-LESTE
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
pada Program Magister, Program Studi Ilmu Lingkungan,
Program Pascasarjana Universitas Udayana
DOMINGOS MESQUITA
NIM 1491261013
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
TESIS INI TELAH DISETUJUI
PADA TANGGAL, 26 MEI 2016
Pembimbing I, Pembimbing II,
Prof. Dr. Ir. I Wayan Suarna, MS. Prof. Dr. Wayan Windia, SU.
NIP. 195905191986011001 NIP. 194912151975031001
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Lingkungan Direktur
Program Pascasarjana Program Pascasarjana
Universitas Udayana, Universitas Udayana,
Prof. Dr. Ir. I Wayan Nuarsa, M.Si. Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K)
NIP. 196805111993031003 NIP. 195902151985102001
PENETAPAN PANITIA PENGUJI
Tesis Ini Telah Diuji dan Dinilai Oleh Panitia Penguji pada
Program Pascasarjana Universitas Udayana
Pada Tanggal, 23 Mei 2016
Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana
No. : 2056/UN.14.4/HK/2016
Tanggal : 3 Mei 2016
Panitia Penguji Tesis adalah:
Ketua : Prof. Dr. Ir. I Wayan Suarna, MS.
Anggota :
1. Prof. Dr. Wayan Windia, SU.
2. Prof. Dr. Ir. I Wayan Sandi Adnyana, MS.
3. Dr. Ir. I Made Adhika, MSP.
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Domingos Mesquita
NIM : 1491261013
Program Studi : Magister Ilmu Lingkungan
Judul Tesis : Strategi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Berbasis
Kearifan Lokal di Kota Administratif Atauro Kota Madya
Dili, Timor-Leste
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah tesis ini bebas plagiat. Apabila
dikemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima
sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Denpasar, 23 Mei 2016
Hormat saya,
Domingos Mesquita
NIM. 1491261013
UCAPAN TERIMA KASIH
Perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung wara nugraha-Nya /
karunia-Nya tesis ini yang berjudul “Strategi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan
Laut Berbasis Kearifan Lokal di Kota Administratif Atauro Kota Madya Dili Timor-
Leste” dapat diselesaikan.
Dalam penyusunan tesis ini penulis mendapatkan banyak sekali bantuan
berupa bimbingan, saran, motivasi dan inspirasi dari berbagai pihak. Untuk itu
perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada.
1. Bapak Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. I Ketut Suastika, Sp.PD
(KEMD) dan Direktur Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A.
Raka Sudewi, Sp.S (K) atas kesempatan dan fasilitas yang telah diberikan
kepada penulis selama menempuh pendidikan pada Program Studi Magister
Ilmu Lingkungan.
2. Prof. Dr. Ir. I Wayan Suarna, MS. selaku Pembimbing I yang telah dengan
sabar dan penuh perhatian memberikan bimbingan, motivasi, inspirasi dan
saran sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan.
3. Prof. Dr. Wayan Windia, SU. selaku Pembimbing II yang senantiasa
memberikan saran dan bimbingan kepada penulis dalam upaya penyempurnaan
tesis ini.
4. Prof. Dr. Ir. I Wayan Sandi Adnyana, MS. selaku Pembahas yang dengan sabar
memberikan berbagai masukan dan bimbingan sehingga cakrawala penulis
dalam penyusunan tesis ini dapat terbuka.
5. Dr. Ir. I Made Adhika, MSP. selaku Penguji yang telah memberikan masukan,
saran dan perbaikan sehingga tesis ini dapat sesuai harapan.
6. Prof. Dr. Ir. I Wayan Nuarsa, M.Si. sebagai Ketua Program Studi Magister
Ilmu Lingkungan (PSMIL) Universitas Udayana yang selalu memotivasi dan
memberikan arahan kepada penulis selama menempuh pendidikan dan dalam
penyusunan tesis ini.
7. Para dosen dan staf pengajar di Program Studi Magister Ilmu Lingkungan
(PSMIL) Universitas Udayana yang selalu memberikan ilmu dan membuka
wawasan keilmuan penulis di bidang Ilmu Lingkungan.
8. Pemerintah Timor-Leste melalui Kementrian Perdagangan, Industri dan
Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Komisi Kepegawaian (Comissão da
Função Pública) dan Institut Nasional Administrasi Publik (Instituto Nacional
de Administração Pública) yang telah memberikan ijin belajar dan beasiswa
sehingga penulis dapat menempuh pendidikan magister di Universitas
Udayana.
9. Para staf sekretariat Program Studi Magister Ilmu Lingkungan (PSMIL)
Universitas Udayana yang selalu membantu kelancaran semua keperluan
administrasi dan akademik penulis.
10. Teman-teman Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Lingkungan
Universitas Udayana yang senantiasa kompak dalam memberikan dorongan
semangat dan ide serta masukan dalam kelancaran penyelesaian tesis ini.
11. Keluarga tercinta, atas limpahan kasih sayang yang diberikan serta atas semua
doa restu dan dorongan yang selama ini diberikan, istri tercinta Filomena
Maculada, dan putra putri tersayang Fidelio Canizio Mesquita, Finicia
Maculada Mesquita dan Leticia Mesquita yang dengan penuh ketulusan telah
memberikan kepada penulis kasih sayang dan kesempatan untuk lebih
berkonsentrasi menyelesaikan pendidikan di Universitas Udayana.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
penyusunan tesis ini, serta kepada penulis sekeluarga.
Denpasar, 23 Mei 2016
Penulis
ABSTRAK
STRATEGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT BERBASIS
KEARIFAN LOKAL DI KOTA ADMINISTRATIF ATAURO KOTA MADYA DILI
TIMOR-LESTE
Sumberdaya pesisir dan laut dewasa ini mengalami degradasi sebagai akibat dari
pemanfaatan yang merusak dan cenderung mengutamakan kepentingan sesaat.
Masyarakat di Kota Administratif Atauro memiliki tradisi kearifan lokal tersendiri dari
nenek moyang yang dituangkan dalam hukum adat yang dikenal oleh masyarakat lokal
sebagai tara bandu (lubuk larangan). Penelitian dilakukan dengan tujuan: 1)
mengetahui potensi sumberdaya pesisir dan laut serta sejauh mana tingkat
pemanfaatannya, 2) mengetahui nilai-nilai kearifan lokal masyarakat pesisir yang
mempunyai hubungan dengan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut, 3) mengetahui
sikap dan perilaku masyarakat serta komponen terkait terhadap pengelolaan
sumberdaya pesisir dan laut, 4) untuk mendapatkan strategi pengelolaan sumberdaya
pesisir dan laut berbasis kearifan lokal di Kota Administratif Atauro. Penelitian
dengan metode survei menggunakan pendekatan secara deskriptif kualitatif yang
dikombinasikan dengan analisis SWOT. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
cara observasi lapangan, wawancara (interview), dan dokumentasi. Metode dan teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis SWOT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal yang mempunyai peranan dalam
pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut adalah tradisi pemasangan bubu (bubur),
kearifan lokal tara bandu (lubuk larangan), kearifan lokal di Kampung Maquer untuk
melarang penangkapan terhadap beberapa jenis biota laut yang gerakannya lambat,
tradisi baku tasi dan baku lai, tradisi menyembah patung kayu dan festival saint
petrus. Di Desa Biqueli terdapat tradisi larangan untuk merokok, makan sirih, dan
menjual/mengkonsumsi minuman beralkohol di tempat umum. Hasil analisis SWOT
menyimpulkan bahwa pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut di Kota Administratif
Atauro berada dalam kuadran/posisi konservatif, yakni posisi strategi berbenah.
Strategi yang digunakan dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut adalah a)
menyusun rencana tata ruang wilayah (RTRW) dengan konsep strategi pengelolaan
one island management sehingga program pembangunan tidak berdampak negatif
pada sumberdaya pesisir dan laut, b) penyusunan rencana aksi tahunan dan
pengalokasian dana untuk pengadaan sarana dan prasarana, c) peningkatan SDM
melalui pendidikan formal, pelatihan-pelatihan profesi, dan studi banding di tempat-
tempat yang lebih maju, d) melakukan kajian dampak lingkungan terhadap
pembangunan di wilayah pesisir, e) tradisi pemasangan bubu dan lubuk larangan perlu
dilakukan guna menjaga harmonisasi hubungan manusia dengan lingkungan sekitar, f)
program pendidikan dan penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai konservasi
sumberdaya pesisir dan laut.
Kata kunci: Pulau Atauro, strategi pengelolaan, sumberdaya pesisir dan laut,
kearifan lokal
RINGKASAN
STRATEGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT BERBASIS
KEARIFAN LOKAL DI KOTA ADMINISTRATIF ATAURO KOTA MADYA DILI
TIMOR-LESTE
Pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut menjadi isu yang sangat penting
untuk diperhatikan, karena akhir-akhir ini eksploitasi terhadap sumberdaya pesisir dan
laut semakin mengarah pada penggunaan armada dan peralatan penangkapan yang
tidak ramah lingkungan. Pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut lebih bersifat
merusak yang tidak memperhatikan aspek konservasi dan keseimbangan ekosistem,
yang hanya mengutamakan kepentingan sesaat ketimbang memikirkan generasi
berikutnya.
Sumberdaya pesisir dan laut sebagai kekayaan yang milik bersama, sehingga
kebanyakan masyarakat pesisir melakukan pemanfaatan tidak sesuai dengan aturan
dan norma-norma yang berbasis prinsip berkelanjutan. Oleh karena itu, kebijakan
implementasi undang-undang perikanan dan lingkungan hidup serta hukum adat
sebagai kearifan lokal disuatu daerah sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan
ekosistem pesisir dan laut.
Masyarakat di Kota Administratif Atauro memeliki tradisi kearifan lokal
tersendiri yang diwariskan secara turun temurun dalam pemanfaatan dan pengelolaan
sumberdaya pesisir dan laut. Kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat pesisir
Atauro sangat beragam, mulai dari kearifan lokal untuk pemanfaatan sumberdaya
pesisir dan laut yang berpotensi merusak ekosistem sampai pada kearifan lokal yang
dinilai mampu menjaga dan melestarikan kekayaan alam dari ancaman aktivitas
manusia.
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengetahui potensi sumberdaya pesisir
dan laut yang terdapat di Kota Administratif Atauro dan tingkat pemanfaatannya, 2)
mengetahui nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat pada mansyarakat pesisir di Kota
Administratif Atauro yang mempunyai hubungan dengan pengelolaan sumberdaya
pesisir dan laut, 3) mengetahui sikap dan perilaku masyarakat serta komponen terkait
terhadap pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut, 4) untuk mendapatkan strategi
pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut berbasis kearifan lokal di Kota Administratif
Atauro.
Penelitian ini dilakukan di Kota Administratif Atauro, terutama desa yang
letaknya di daerah pesisir pantai yaitu; Desa Vila, Desa Beloi, Desa Maquili dan Desa
Biqueli. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang menggunakan pendekatan
secara deskriptif kualitatif yang dikombinasikan dengan analisis SWOT. Teknik
penumpulan data dilakukan dengan cara observasi lapangan, wawancara (interview),
dan dokumentasi. Sedangkan metode dan teknik analisis data yang digunakan adalah
metode analisis deskriptif kualitatif dan analisis SWOT.
Kota administratif Atauro memiliki panjang garis pesisir sekitar 60 kilometer,
dimana dari hasil observasi peneliti menunjukkan bahwa seluruh desa yang ada di kota
ini terletak di sepanjang pesisir pantai, sedangkan hanya desa Macadade yang sebagian
besar terletak di dataran tinggi Pulau Atauro.
Pada umumnya masyarakat di Kota Administratif Atauro hidup sebagai
nelayan dan petani. Nelayan di Pulau Atauro adalah nelayan subsisten yang masih
mengandalkan alat penangkapan tradisional menggunakan pancing dan jaring
sederhana untuk menangkap ikan. Penghasilan masyarakat Atauro adalah ikan laut,
jagung dan ubi-ubian, kerajinan tangan berupa patung yang dibuat dari kayu, cincing
dan gelang yang dibuat dari kulit penyu dan budidaya rumput laut.
Sarana dan prasarana daerah tersebut hanya memiliki satu pelabuhan kecil
yang mampu menampung satu kapal ferri dari Dili. Armada penangkapan masih
menggunakan sampan/jakung dan perahu papan, sedangkan motor ketinting dan motor
tempel hanya dimiliki oleh beberapa orang saja. Kapal motor modern untuk
penangkapan ikan di laut dalam ada.
Peralatan yang digunakan oleh nelayan berupa pancing, jaring, jala yang
dilengkapi dengan peralatan tradisional lainnya seperti, panah tradisional, bubu
(bubur), tombak (hehai), tongkat berupa besi (keur), senapan panah (kilat), kaca mata
selam yang terbuat dari kayu.
Potensi sumberdaya pesisir dan laut yang terdapat di Kota Administratif
Atauro adalah, terumbu karang, berbagai jenis ikan, padang lamun, rumput laut, hutan
bakau (mangrove), pantai berpasir putih dan mata air panas. Kondisi ekosistem pesisir
dan laut tersebut yaitu: a) Tutupan karang keras hidup (hard coral live) di perairan
Pulau Atauro adalah antara 12% - 31% dengan rata-rata 20,2%. Presentase tutupan
karang di Pulau Atauro masuk dalam kategori rendah. Rendahnya tutupan karang
keras karena tingginya tutupan abiotik dan tingginya tutupan rubble. Tutupan rubble
ini diduga akibat dari penangkapan ikan dengan bom, b) keanekaragaman ikan dan
biota laut penting di perairan Pulau Atauro termasuk tinggi karena di beberapa lokasi
dijumpai kelimpahan ikan dan biota laut penting seperti ikan jack-travelly, ekor
kuning dan barakuda dalam jumlah yang cukup besar. Bumphead parrotfish atau ikan
kakatua kaibam dan ikan napoleon yang relatif sangat banyak, c) jenis padang lamun
yang ditemukan kebanyakan didominasi oleh Enhalus acoroides, Halophila ovalis,
dan Cymodocea serrulata, d) rumput laut (seaweed) yang kebanyakan dibudidayakan
oleh petani adalah jenis Eucheuma cottonii warna hijau dan Eucheuma spinosum
berwarna coklat, e) hutan bakau (mangrove) di Pulau Atauro jumlahnya hanya sedikit
yang didominasi oleh jenis Avicennia alba, Avicennia marina, Sonneratia alba,
Rhizopora mucronata, Rhizopora apiculata, dan Aegiceras corniculatum. Lokasi
penyebaran hutan mangrove di Pulau Atauro adalah di wilayah pesisir pantai Desa
Vila, Desa Beloi dan Desa Biqueli, f) wilayah pesisir daerah ini terdapat pantai pasir
putih yang terbentang sepanjang 23 km dimana penyu kerap dijumpai bertelur pada
musim tertentu, g) mata air panas di Desa Biqueli dan Desa Maquili berpotensi
sebagai salah satu atraksi wisata di Pulau Atauro. Mata air panas di Desa Biqueli
terdapat di dua lokasi yaitu Uaro-Ana dan Vatu’u sedangkan mata air panas di Desa
Maquili terdapat di kampung Maumeta.
Ancaman terhadap potensi sumberdaya pesisir dan laut adalah; penangkapan
ikan yang merusak ekosistem laut (destructive fishing). Destructive fishing yang
dilakukan oleh nelayan seperti, pengeboman ikan, menggunakan racun ikan tradisional
(tuha), penggalian terumbu karang untuk menangkap ikan, dan menangkap penyu
yang hendak bertelur di pesisir pantai. Sampah yang tidak dikelola dengan baik,
sedimentasi semakin meningkat, pembangunan di wilayah pesisir yang tidak terkontrol
dengan baik, dan penebangan hutan mangrove untuk kebutuhan pembuatan perahu
tradisional.
Kearifan lokal dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut di Kota
Administratif Atauro yaitu: tradisi pemasangan bubu (bubur), kearifan lokal tara
bandu (lubuk larangan), kearifan lokal di Kampung Maquer untuk melarang
penangkapan terhadap beberapa jenis biota laut yang gerakannya lambat, tradisi baku
tasi dan baku lai, tradisi menyembah patung kayu dan festival saint petrus. Di Desa
Biqueli terdapat tradisi larangan untuk merokok, makan sirih, dan
menjual/mengkonsumsi minuman beralkohol ditempat umum.
Strategi yang akan digunakan untuk memperbaiki kondisi pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut di Kota Administratif Atauro adalah strategi
yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang atau sering disebut
strategi WO. Strategi tersebut adalah: a) menyusun rencana tata ruang wilayah
(RTRW) dengan konsep strategi pengelolaan one island management sehingga
program pembangunan tidak berdampak negatif pada sumberdaya pesisir dan laut, b)
penyusunan rencana aksi tahunan dan pengalokasian dana untuk pengadaan sarana dan
prasarana, c) peningkatan SDM melalui pendidikan formal, pelatihan-pelatihan
profesi, dan studi banding di tempat-tempat yang lebih maju, d) melakukan kajian
dampak lingkungan terhadap pembangunan di wilayah pesisir, e) tradisi pemasangan
bubu dan lubuk larangan perlu dilakukan guna menjaga harmonisasi hubungan
manusia dengan lingkungan sekitar dan sebagai daya tarik wisata, f) program
pendidikan dan penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai konservasi sumberdaya
pesisir dan laut.
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM .......................................................................................... i
PRASYARAT GELAR .................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ................................................................ iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT................................................. v
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ vi
ABSTRACT ................................................................................................... ix
ABSTRAK ..................................................................................................... x
RINGKASAN ................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH ....................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian …….. ................................................................ 7
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………… . 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN
MODEL PENELITIAN ....................................................................... 9
2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................... 9
2.2 Konsep ......................................................................................... 15
2.2.1 Potensi Sumberdaya Pesisir dan Laut .................................. 15
2.2.2 Nilai-nilai Kearifan Lokal ..................................................... 17
2.2.3 Karakteristik Sosial dan Sistem Pengetahuan Masyarakat
Pesisir .................................................................................... 18
2.2.4 Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut ........................... 20
2.3 Landasan Teori ............................................................................... 20
2.3.1 Strategi Pengelolaan .............................................................. 20
2.3.2 Teori Perencanaan ................................................................. 23
2.3.3 Teori Pengelolaan.................................................................. 24
2.3.4 Teori Partisipasi .................................................................... 25
2.3.5 Pengertian Wilayah Pesisir ................................................... 26
2.3.6 Pengenalan Kearifan Lokal ................................................... 30
2.4 Model Penelitian ............................................................................ 35
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 38
3.1 Pendekatan Penelitian ................................................................... 38
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 38
3.2.1 Lokasi Penelitian ................................................................... 38
3.2.2 Waktu Penelitian .................................................................. 39
3.3 Jenis dan Sumber Data ................................................................... 39
3.3.1 Jenis Data .............................................................................. 39
3.3.2 Sumber Data .......................................................................... 40
3.4 Instrumen Penelitian....................................................................... 41
3.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ......................................... 41
3.5.1 Metode Observasi ................................................................. 42
3.5.2 Metode Wawancara .............................................................. 43
3.5.3 Metode Dokumentasi ............................................................ 44
3.6 Metode dan Teknik Analisis Data .................................................. 44
3.6.1 Analisis Deskriptif Kualitatif ............................................... 44
3.6.2 Analisis SWOT ..................................................................... 45
3.7 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data ....................... 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 48
4.1 Gambaran Umum Kota Administratif Atauro .............................. 48
4.1.1 Sejarah Kota Administratif Atauro ...................................... 48
4.1.2 Kondisi Geografi dan Topografi .......................................... 49
4.1.3 Kelembagaan ...................................................................... 49
4.1.4 Penduduk dan Demografi ..................................................... 51
4.1.5 Kondisi Lingkungan Darat ................................................... 53
4.1.6 Kondisi Pesisir dan Laut ...................................................... 54
4.1.7 Kondisi Ekonomi, Sosial dan Budaya .................................. 56
4.1.8 Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sumberdaya
Pesisir dan Laut .................................................................... 59
4.2 Potensi Sumberdaya Pesisir dan Laut ........................................... 60
4.2.1 Potensi Sumberdaya Pesisir dan Laut .................................. 60
4.2.2 Ancaman Sumberdaya Pesisir dan Laut ............................... 65
4.3 Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumberdaya
Pesisir dan Laut ............................................................................. 66
4.4 Sikap dan Perilaku Masyarakat Serta Komponen Terkait
Terhadap Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut ................... 73
4.5 Strategi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Berbasis
Kearifan Lokal ............................................................................. 76
4.5.1 Identifikasi faktor Internal dan Eksternal ............................. 76
4.5.2 Analisis SWOT .................................................................... 78
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 92
5.1 Simpulan ....................................................................................... 92
5.2 Saran ......................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 96
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 101
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Jumlah Penduduk Diperinci Menurut Desa di Kota Administratif Atauro 51
4.2 Tingkat Pendidikan Masyarakat ................................................................ 52
4.3 Angkatan Kerja ......................................................................................... 56
4.4 Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal ................................................. 78
4.5 Analisis Faktor Internal ........................................................................... 83
4.6 Analisis Faktor Eksternal ........................................................................ 89
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Pembagian Wilayah Pesisir dan Pantai ...................................................... 27
2.2 Model Penelitian ........................................................................................ 37
3.1 Peta Lokasi Penelitian ................................................................................ 39
3.2 Matriks SWOT Strategi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut ......... 47
4.1 Peta Kota Administratif Atauro ................................................................ 50
4.2 Kondisi Pesisir Pantai ............................................................................. 55
4.3 Kondisi Hutan Mangrove di Desa Vila dan Desa Beloi ........................... 64
4.4 Diagram Analisis SWOT ........................................................................ 90
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
SINGKATAN
OTEC : Ocean Thermal Energy Conservation
LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
SWOT : Strength Weakness Opportunity Threat
RDTL : República Democrática de Timor-Leste
MPA : Marine Protected Areas
SDM : Sumberdaya Manusia
MDPL : Meter Diatas Permukaan Laut
DNE : Direcção Nacional de Statística
DNPA : Direcção Nacional de Pesca e Aquicultura
USD : United States Dollars
UNCBD NFP : United Nations Convention on Biological Diversity – National
Focal Point
PMO/PEMSEA : Project Management Office / Partnerships in Environmental
Management for the Seas of East Asia
SUPM : Sekolah Usaha Perikanan Menengah
ISTILAH
Chefe do Posto administrativo: Kepala pemerintahan daerah di bawah Bupati. Chefe
do Posto Administrativo (Camat) yang mengepalai kecamantan/posto
administrativo
Suco : Kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai
sistem dan aturan sendiri. Suco (desa) di kepalai oleh seorang Chefe Suco
(Kepala Desa)
Aldeia : Kesatuan administrasi terkecil yang menempati wilayah tertentu yang di
kepalai oleh seorang kepala kampung. Aldeia (kampung)
Bubur : Peralatan tangkap ikan berupa perangkap yang berbentuk kurungan dan
berupa jebakan dimana ikan akan mudah masuk dan sulit untuk keluar.
Bubur (bubu) terbuat dari bambu, rotan, kawat, jaring, tanah liat dan
plastik
Koro-koro : Armada penangkapan ikan tradisional yang dibuat dari kayu. Koro-
koro (perahu tradisional) adalah kendaraan air (biasanya tidak bergeladak)
yang lancip pada kedua ujungnya dan lebar ditengahnya
Hehai : Alat penangkap ikan yang terdiri dari batang (kayu/bambu) dengan
ujungnya berkait balik (mata tombak) dan tali penarik yang diikatkan pada
mata tombak. Hehai (tombak) tali penariknya dipegang oleh nelayan
kemudian setelah tombak mengenai sasaran tali tersebut ditarik untuk
mengambil hasil tangkapan
Keur : Alat penangkap ikan berupa besi atau tongkat dari kayu yang ujungnya
meruncing untuk tombak ikan. Keur (tongkat besi) tanpa menggunakan
tali pengikat digunakan untuk tombak ikan di celah-celah terumbu karang
pada saat air laut surut
Kilat : Alat tangkap ikan tradisional yang dibuat dari kayu menyerupai senapan.
Kilat (senapan panah) dibuat oleh masyarakat digunakan untuk memanah
ikan pada saat nelayan menyelam di laut
Gill net : Alat tangkap ikan berupa jaring berbentuk persegi empat panjang yang
dilengkapi dengan pemberat di bagian bawah dan pelampung di bagian
atas. Gill net (jaring insang) dipasang menghadap arah gerak ikan
sehingga ikan tertangkap karena insangnya tersangkut pada mata jaring
Tuha : Alat tangkap ikan tradisional yang diperoleh dari zat-zat beracun dari
kulit kayu atau buah. Tuha (racun lokal) dipersiapkan oleh nelayan
sebelum melaut dimana pada saat melaut para nelayan yang berperilaku
merusak akan membawa racun tersebut dan meletakkan di celah-celah
terumbu karang sehingga membuat ikan mabuk untuk memudahkan
penangkapan
Lumuklolon: Tempat persembahan yang berada di daerah pesisir Desa Maquili.
Lumuklolon dipercayai oleh para tua adat sebagai tempat pertemuan
leluhur dengan manusia saat melakukan acara ritual pemasangan bubu
Uma lisan : Pusat aturan tradisional yang lazim dilakukan sejak dahulu kala. Uma
lisan (suku adat) berlaku bahwa laki-laki yang berhak sebagai ahli waris
yang sering disebut lia nain (tua adat)
Lia nain : Ahli waris dari suku adat yang berhak melakukan acara ritual dalam
kegiatan-kegiatan tradisional atau budaya lokal.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Matriks Formulasi Strategi SWOT ........................................................... 101
2. Pedomaan Wawancara untuk Instansi Pemerintah ................................... 103
3. Pedomaan Wawancara untuk Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) Roman Luan .................................................................................. 106
4. Pedomaan Wawancara untuk Tokoh Masyarakat Lokal ........................... 109
5. Pedomaan Wawancara untuk Masyarakat yang Terlibat
Langsung dalam Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut yang
Berbasis Kearifan Lokal. ........................................................................... 112
6. Daftar Nama-nama Informan .................................................................... 115
7. Foto dokumentasi kegiatan observasi lokasi penelitian ............................ 117
8. Foto dokumentasi kegiatan wawancara .................................................... 120