-
STRATEGI MONITORING DALAM UPAYAMENINGKATKAN KUALITAS
PRODUK(Studi di PT. Rahayu Sentosa Cibinong, Bogor)
SKRIPSI MINOR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Akademik Dalam Menempuh Ujian
Diploma
Tiga (DIII) Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Jurusan Ilmu
Administrasi
Bisnis dan Komputer pada
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
Menarasiswa Bogor
Oleh :
ERWIN ALIATNONPM :
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASIM E N A R A S I S W A
B O G O R2 0 1 1
-
STRATEGI MONITORING DALAM UPAYAMENINGKATKAN KUALITAS
PRODUK(Studi di PT. Rahayu Sentosa Cibinong, Bogor)
SKRIPSI MINOR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Akademik Dalam Menempuh Ujian
Diploma
Tiga (DIII) Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Jurusan Ilmu
Administrasi
Bisnis dan Komputer pada
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
Menarasiswa Bogor
Oleh :
ERWIN ALIATNONPM :
Diperiksa dan disetujui oleh :
Saprudin, S.Sos.,MSi. Siti Muladriani, S.Sos.,MSi.Pembimbing
Utama Co. Pembimbing
Mengetahui :Ketua STIA Menarasiswa Bogor
Prof. DR. H. Koswara, SE.,SH.,MS.
-
DAFTAR ANGGOTA PENGUJISIDANG SKRIPSI MINOR
NO. NAMA DOSEN PENGUJI TANDA TANGAN
1. ( )
2. ( )
3 ( )
4 ( )
5 ( )
6 ( )
7 ( )
-
LEMBAR CATATAN KOREKSI
DOSEN PENGUJI
Keterangan :
( ) Lulus
( ) Tidak Lulus
MengetahuiKetua STIA Menarasiswa
Prof. DR. H. Koswara, SE.,SH.,MS.
-
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang
telah
melimpahkan segala rahmat dan hidayahnya, peneliti dapat
menyelesaikan Skripsi
minor ini dengan judul Strategi monitoring dalam upaya
meningkatkan kualitas
produk. Maksud penyusunan skripsi minor adalah untuk memenuhi
salah satu
syarat akademik dalam menempuh ujian Diploma tiga (D3) Jurusan
Administrasi
Niaga pada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Menara Siswa
Bogor.
Dalam penyajian skripsi minor ini peneliti menyadari masih jauh
dari
sempurna, baik dalam teknik penulisan , pemakaian tanda
bahasa,pemakaian tata
bahasa maupun dalam analisis atau pembahasan materi. Oleh karena
itu saran lebih
lanjut sangat peneliti harapkan.
Namun selesainya skripsi ini tidak luput dari adanya berbagai
bantuan dan
dorongan maupun bimbingan, pengarahan, dan petunjuk baik dari
dosen
pembimbing maupun dari pihak lainnya. Pada kesempatan ini
peneliti mengucapkan
terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. DR. Koswara, SE.,SH.,MS. Selaku Ketua Sekolah
Tinggi Ilmu
Administrasi Menarasiswa Bogor.
2. Pembimbing utama yakni Bapak Saprudin, S.Sos.,Msi., dan
CO.
pembimbing yakni Ibu Siti Muladriani, S.Sos.,Msi. yang
senantiasa
memberikan arahan, petunjuk untuk menyelesaikan skripsi minor
ini.
i
-
3. Segenap dosen dan asisten dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi
Menarasiswa, yang telah mendidik peneliti dengan berbagai bekal
ilmu
pengetahuan selama mengikuti pendidikan.
4. Ibunda dan Ayahanda tercinta beserta keluarga yang telah
membantu baik
secara moril maupun materil.
5. Keluarga besar PT. Rahayu Sentosa Cibinong ,Bogor
6. Semua pihak yang telah banyak membantu peneliti baik scara
langsung
maupun tidak langsung selama penyusunan skripsi minor ini.
Saran dan kritik yang membangun, sangat peneliti harapkan
demi
kesempurnaan skripsi minor ini. Semoga segala amal serta jasa
kebaikannya
tersebut senantiasa mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah
SWT. Akhir kata
peneliti berharap semoga skripsi minor ini dapat bermanfaat
serta dapat memenuhi
syarat yang diperlukan,
Bogor, Agustus 2011
Peneliti,
Erwin Aliatno
ii
-
BAB 1PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan industri otomotif selaras dengan meningkatnya
kebutuhan
masyarakat akan sarana transportasi kian meningkat, dikarenakan
wilayah di
kepulauan indonesia sangat luas dan sebagian besar wilayahnya
dihubungkan
melalui jalur darat,untuk itu masyarakat membutuhkan
kendaraan/armada angkut
yang berkualitas dan memiliki standar kenyamanan yang prima.
Sesuai dengan kebutuhannya, sarana transportasi menjadi suatu
hal yang
sangat penting dalam menunjang aktivitas masyarakat, untuk itu
peranan kualitas
dalam sebuah produk menjadi hal yang utama, dikarenakan rute
atau jarak tempuh
yang cukup jauh, dengan contoh sebuah bus antar kota/antar
propinsi dalam setiap
perjalanannya kendaraan ini dapat menempuh waktu tiga sampai
lima hari
perjalanan,dan selama itulah kendaraan terus bekerja,dalam hal
ini peranan kualitas
dari sebuah produk itu di uji, masyarakat atau konsumen sebagai
pengguna sangat
mendambakan kenyamanan dalam perjalanannya.
Selain kualitas dalam sebuah produk, peranan pemasaran atau
marketing
menjadi suatu hal yang sangat penting dimana pemasaran ini
menjadi sarana yang
menjembatani atau sebagai penghubung antara perusahaan
penghasil
produk,dengan konsumen sebagai penggunanya.untuk itu bagian
marketing dalam
sebuah perusahaan penghasil produk,menjadi penentu bagaimana
produk itu dapat
terjual dan bagaimana membuat konsumen menjadi tertarik untuk
membeli produk
tersebut,sistem marketing atau pemasaranan telah memungkinkan
kesemuanya
-
berlangsung,karena pemasaran merupakan study tentang proses
pertukaran
bagaimana transaksi itu dapat termotivasikan dan
dikonsumsikan.
Dalam hal ini adanya sebuah persaingan yang tak lepas dari peran
inovasi
dalam segala hal,termasuk perkembangan dunia ilmu pengetahuan
dan
teknologi,atas dasar inilah untuk mengatasi perkembangan jaman
dan perubahan-
perubahan yang ada didalamnya diperlukan kajian ilmu penelitian
yang mencakup
keseluruhan demi kelangsungan sebuah perusahaan,baik dalam
jangka pendek
maupun jangka panjang,kajian ilmu penelitian ini telah lama
dilakukan oleh ahli
ahli dibidangnya, melalui proses yang panjang sehingga membentuk
satu kesatuan
kajian ilmu berupa teori-teori yang tidak jarang sebagian besar
perusahaan telah
menggunakannya,bahkan lebih dari itu mereka berhasil mengadopsi
teori-teori
tersebut dan menjadikan senjata rahasia yang hanya diketahui
oleh perusahaan
tersebut untuk menghadapi pesaing di dunia bisnisnya.
Dengan adanya industri karoseri PT RAHAYU SANTOSA dengan
produk
utamanya kendaraan bus bisa menjadi solusi atau pengusaha PO dan
individu Untuk
mendapatkan Armada angkut yang mempunyai tingkat kenyamanan dan
memenuhi
standar dengan kualitas internasional. Oleh karena itu perbaikan
yang terus menerus
secara berkesinambungan terus dilakukan dilakukan oleh
perusahaan untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen, armada pada bus saat ini
menjadi pilihan
sebagai sarana angkutan bagi sebagian besar masyarakat
dikarenakan memiliki nilai
ekonomis dan mudah untuk diakses.
Sekarang ini pasar produk otomotif berkembang cukup pesat dimana
industri
karoseri cukup bersaing dalam mengeluarkan suatu produk. Oleh
karena itu dalam
pemasaran produk selain manajemen marketing yang handal juga
dibutuhkan juga
motivasi pimpinan agar pencapaian target yang ditentukan dapat
tercapai, demikian
-
pula dengan PT.Rahayu Santosa yang tidak terlepas usahanya untuk
melakukan
promosi, dengan memperkenalkan produknya kepada masyarakat dan
upayanya
untuk meningkatkan penjualan produk hal ini mengingat bahwa
tidak semua
perusahaan dalam melaksanakan prinsip- prinsip marketing dapat
dipenuhi oleh
pemasaran, artinya penjualan tidak dapat dilaksanakan hanya
dengan menunggu
masyarakat datang dan membeli tanpa memberitahukan kepada
pembeli dalam hal
ini harus dilakukan promosi untuk diharapkan dapat memberikan
gambaran
pelaksanaan promosi atau pemasaran yang dilakukan oleh PT Rahayu
santosa,atas
dasar penelitian di PT Rahayu santosa peneliti masih melihat
kesalahan yang sering
terjadi dalam proses pembuatan maupun keluhan keluhan dari
konsumen tentang
kualitas produk yang dihasilkan,bila hal ini tidak segera
diatasi maka tidak mustahil
jika konsumen merasa kecewa dan mengalihkan pembuatan bus nya ke
karoseri
lain,sudah pasti ini menjadi hambatan bagi perusahaan dalam
mencapai target atau
tujuan yang ditentukan oleh perusahaan.Berdasarkan uraian
tersebut peneliti merasa
tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul
Strategi Monitoring
Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Produk.
1.2. Identifikasi masalah
Dengan tujuan agar pembahasan skripsi ini memperlihatkan ruang
lingkup
yang cukup jelas dan tidak menyimpang dari topik yang telah
ditentukan maka
peneliti mengidentifikasikan masalah yang akan dibahas antara
lain:
a. Bagaimana pelaksanaan proses produksi yang dilakukan oleh
PT.Rahayu
Santosa dalam upaya meningkatkan kualitas produk.
b. Sejauh mana upaya promosi yang dilakukan untuk meningkatkan
pemasaran
produk.
-
c. Hambatan - hambatan apa saja yang ditemui oleh PT.Rahayu
Santosa dalam
proses pembuatan produk.
d. Upaya-upaya apa yang dilakukan oleh PT Rahayu Santosa dalam
upaya
meningkatkan kualitas produk.
1.3. Tujuan dan kegunaan penelitian
Setiap bentuk kegiatan tentu mempunyai tujuan, demikian pula
halnya
dengan penelitian yang peneliti lakukan di PT. Rahayu Sentosa
Cibinong, Bogor.
Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai tujuan tertentu yang
melatar belakangi,
sehingga peneliti merasa tertarik untuk meneliti secara lebih
mendalam. Adapun
yang menjadi tujuan peneliti dalam penelitian ini antara lain
:
1. Untuk mengetahui sejauh mana strategi monitoring yang
dilakukan PT.
Rahayu Sentosa Cibinong, Bogor dalam upaya meningkatkan
kualitas
produk.
2. Untuk mengggambarkan / mendeskripsikan strategi monitoring
yang
dilakukan PT. Rahayu Sentosa Cibinong, Bogor dalam upaya
meningkatkan
kualitas produk.
3. Untuk mencari faktor apa saja yang mendukung dan
menghambat
peningkatan kualitas produk.
Selain itu penelitian ini diharapkan akan menjadi sumbangan
informasi
yang dapat membantu pihak PT. Rahayu Sentosa Cibinong, Bogor
dalam
memecahkan permasalahan yang ada demi penyempurnaan lebih
lanjut.
Adapun kegunaan penelitian ini antara lain adalah sebagai
berikut :
1. Untuk menambah dan menggali wawasan penulis,
-
2. Untuk menambah khasanah keilmuan pihak STIA MENARASISWA,
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pihak
PT.
Rahayu Sentosa Cibinong, Bogor.,
4. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.4. Anggapan dasar dan Hipotesis
Setiap perusahaan memunyai target atau tujuan yang telah
direncanakan
secara tepat. Untuk itu peranan promosi dalam pemasaran produk
sangatlah penting
dengan mengikuti perkembangan pasar. Yang mana hal ini
berhubungan dengan
kebutuhan dan kepuasan konsumen.
Peranan konsumen dengan perusahaan penghasil produk mutlak
adanya,
karena hal itu berhubungan dengan kelangsungan perusahaan
penghasil produk itu
sendiri. Dalam upayanya meningkatkan pendapatan atau laba sesuai
dengan tujuan
yang ditentukan perusahan harus benar- benar memperhatikan
kualitas dari produk
yang dihasilkan.
Davis dalam Yamit (2004 : 8 ) membuat definisi kualitas yang
lebih luas
cakupannya yaitu kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi
harapan. Pendekatan yang dikemukakan Davis menegaskan bahwa
kualitas bukan
hanya menekankan pada aspek akhir yaitu produk dan jasa tetapi
juga menyangkut
kualitas manusia, kualitas proses dan kualitas lingkungan.
Sangatlah mustahil
menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tanpa melalui
manusia dan produk
yang berkualitas.
-
Davis dalam Yamit (2004 : 9 ) mengidentifikasikan lima
pendekatan
perspektif kualitas yang dapat digunakan oleh para praktisi
bisnis, yaitu :
1. Transcendental Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah sesuatu yang dapat
dirasakan,
tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan maupun
diukur.
2. Product-based Approach
Kulitas dalam pendekatan ini adalah suatu karakteristik atau
atribut
yang dapat diukur. Perbedaan kualitas mencerminkan adanya
perbedaan
atribut yang dimiliki produk secara objektif, tetapi pendekatan
ini tidak
dapat menjelaskan perbedaan dalam selera dan preferensi
individual.
3. User-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini didasarkan pada pemikiran
bahwa
kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk
yang
paling memuaskan preferensi seseorang atau cocok dengan selera
(fitnes for
used) merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.
4. Manufacturing-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah bersifat supply-based atau
dari
sudut pandang produsen yang mendefinisikan kualitas sebagai
sesuatu yang
sesuai dengan persyaratan (conformance quality) dan prosedur.
Pendekatan
ini berfokus pada kesesuaian spesifikasi yang ditetapkan
perusahaan secara
-
internal. Oleh karena itu, yang menentukan kualitas adalah
standar standar
yang ditetapkan perusahaan, dan bukan konsumen yang
menggunakannya.
5. Value-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah memandang kualitas dari
segi
nilai dan harga. Kualitas didefinisikan sebagai affordable
ascellence.
Oleh karena itu kualitas dalam pandangan ini bersifat relatif,
sehingga
produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk
yang paling
bernilai. Produk yang paling bernilai adalah produk yang paling
tepat beli.
Keputusan yang diambil oleh para pembeli pada dasarnya
dihubungkan
dengan segi keinginannya dalam pemenuhan kebutuhan. Dan hal
tersebut
merupakan upaya dalam mencari suatu kepuasan. Dalam kegiatan
pemasaran,
pemahaman atas perilaku pembelian konsumen merupakan hal yang
dapat
membantu dalam pengambilan keputusan. Sebuah alasan mengapa
orang membeli
produk tertentu (Product Buying motive) atau membeli pada
penjual tertentu
(Patronage Buying Motive), ini merupakan faktor yang sangat
penting bagi penjual
dalam menentukan program promosi yang efektif, desain produk,
harga, saluran
distribusi yang efektif dan beberapa aspek lain dari program
pemasaran perusahaan.
Motif yang ada pada seseorang akan mewujudkan tingkah laku yang
diarahkan pada
tujuan mencapai kepuasan. Sedangkan tingkah laku yang diarahkan
pada tujuan
dipengaruhi oleh pandangan seseorang. Oleh karena itu perlulah
mengetahui
mengapa konsumen bertingkah laku demikian.
6
-
Dengan meninjau lebih jauh kita dapat mengetahui bahwa
sebenarnya
tingkah laku konsumen itu dimulai dengan suatu motivasi. Adapun
menurut Basu
Swasta (1984:87) mengemukakan bahwa :
Motivasi adalah suatu dorongan keinginan individu yang diarahkan
pada tujuan
untuk memperoleh kepuasan .
Dari pengertian diatas maka dapat diketahui bahwa keinginan dari
seseorang
itu pada dasarnya untuk memperoleh suatu kepuasan bagi dirinya.
Kepuasan
pelanggan merupakan faktor yang sangat perlu diperhatikan dalam
pemasaran sebab
hal tersebut yang menjadi salah satu kunci keberhasilan
pemasaran. Philip Kotler
(1997:36) memberikan definisi kepuasan sebagai berikut :
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
berasal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu
produk dan
harapan-harapannya .
Setiap perusahaan tentunya berupaya untuk meningkatkan kualitas
produk
sesuai dengan tujuan/target yang telah ditentukan sebelumnya.
Untuk mencapai
tujuan/target tersebut diperlukan sebuah alat/cara yang menjadi
tolak ukur
keberhasilan pencapaian target yang telah ditentukan, salah
satunya adalah
monitoring. Monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan
menganalisis
informasi dari penerapan suatu program termasuk mengecek secara
reguler untuk
melihat apakah kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana
sehingga masalah yang
dilihat /ditemui dapat diatasi. Strategi monitoring dirancang
khusus oleh perusahaan
untuk mencapai target-target yang telah ditentukan sebelumnya,
kemudian dikoreksi
-
sehingga dapat ditemukan kekurangan dan kelebihannya. Maka
peneliti memilikai
anggapan dasar sebagai berikut :
1. Strategi monitoring merupakan rancangan kegiatan/program yang
dibuat
perusahaan untuk mencapai target yang telah ditentukan.
2. Bahwa strategi monitoring yang efektif untuk meningkatkan
kualitas produk
adalah strategi monitoring yang dilakukan secara periodik dan
berdasarkan
indikator indikator tertentu perusahaan.
Dari anggapan dasar di atas, peneliti merumuskan hipotesis
sebagai berikut :
Jika strategi monitoring direncanakan dan dilaksanakan dengan
efektif ,maka
kualitas produk akan meningkat.
1.5. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode
deskriptif
analisis, yaitu dengan meneliti dan memecahkan masalah yang
sedang terjadi pada
saat penelitian berlangsung. Data yang telah dikumpulkan
kemudian digambarkan
dan diuraikan. Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti
gunakan adalah
sebagai berikut :
1. Studi kepustakaan ( Library Research ),adalah cara memperoleh
data dengan
mempelajari dan menganalisis bahan-bahan berupa buku-buku,
catatan-
catatan kuliah, dokumen-dokumen perusahaan, serta bacaan lainnya
yang
berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas.
2. Studi lapangan ( Field Research ),adalah cara memperoleh data
dengan
melaksanakan penelitian secara langsung pada objek yang sedang
diteliti.
-
Adapun cara-cara yang peneliti tempuh dalam penelitian langsung
ini adalah
sebagai berikut :
a. Observasi, yaitu cara memperoleh data dengan jalan
mengadakan
pengamatan langsung terhadap pelaksanaan strategi marketing
dalam upaya meningkatkan volume penjualan untuk melihat dan
mencatat kejadian-kejadian tentang hal-hal yang berhubungan
dengan bahan-bahan yang diperlukan.
b. Wawancara, yaitu cara memperoleh data dengan mengadakan
tanya
jawab dengan karyawan toko yang bersangkutan dan costumer
yang
datang untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan
masalah yang akan dibahas.
c. Angket, yaitu cara memperoleh data dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden guna
memperoleh
keterangan-keterangan dan pendapat responden mengenai
masalah
yang sedang diteliti. Adapun jumlah responden yang diambil
sebagai sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak. ( puluh
)
orang yang merupakan costumer .
d. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total
Sampling , sehingga semua populasi dijadikan responden.Hal
ini
peneliti lakukan sesuai dengan pendapat Arikunto dalam
bukunya
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek yang menyatakan
bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik
untuk
sampel diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitain
populasi (Arikunto, 1997:120).
-
1.6. Lokasi dan Lamanya penelitian
Dalam rangka penyusunan skripsi ini, peneliti menentukan objek
penelitian,
yaitu pada PT. Rahayu Sentosa Cibinong, Bogor yang berlokasi di
jln. Km 22, kec.
Cibinong , kab. Bogor.
Adapun Lama penelitian adalah 4 bulan, terhitung dari bulan Mei
2011
sampai dengan Agustus 2011, dengan perincian tahapan-tahapan
penelitain sebagai
berikut :
1. Tahap persiapan selama 1 bulan
2. Tahap pengumpulan data selama 1 bulan
3. Tahap pengolahan dan penulisan laporan skripsi selama 2
bulan.
-
Tabel 1
Jadwal Kegiatan Penelitian
NO KEGIATANBULAN
MEI JUN JUL AGTS
1 Persiapan Penelitian
2Pengumpulan dan
Pengolahan Data
3Bimbingan dan
Penyusunan Skripsi
-
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Administrasi dan Manajemen
Pemahaman terhadap administrasi dapat dilihat dalam arti
luas
administration dan dalam pengertian yang sempit
(aadministratie). Administrasi
dalam arti yang luas menyangkut proses dari kegiatan
penyelenggaraan usaha yang
dilakukan oleh organisasi.
Administrasi secara umum diartikan sebagai keseluruhan rangkaian
kegiatan
penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama dari sekelompok
manusia dalam
rangka mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan ,serta
tidak mungkin akan
dicapai apabila hanya dilakukan sendiri-sendiri.
Usaha kerjasama manusia itu ada sejak dulu, seluruh proses
penyelengggaraan kerjasama itu merupakan administrasi (latin
Administratie) yang
berarti melayani, membantu, atau memenuhi. Dari kata kerja itu
terjadilah kata
benda Aadministratio dan kata sifat Administravius. Menurut
Koswara dalam
bukunya Administrasi pembangunan bahwa :
Titik perhatian administrasi adalah mempelajari pola perilaku
manusia dalam
kelompok kerjanya. Dalam arti sempit, administrasi identik
dengan ketatausahaan,
tetapi dalam arrti luas yaitu hubungan pola tingkah laku umum
pada berbagai jenis
kelompok yang saling melakukan kerja sama (Koswara, 1991:1).
Dari uraian tersebut tampak tata usaha adalah sebagai atau hanya
bagian dari
unsur administrasi sebagaimana pendapat Pariata Westra dalam
bukunya Pengantar
Administrasi Negara bahwa administrasi terdiri dari delapan
unsur :
-
1. Pengorganisasian, yaitu merupakan rangkaian aktivitas
menyusun suatu
kerangka yang menjadi wajah bagi segenap kegiatan dari usaha
kerjasama
itu dengan jalan:
a. Membagi dan mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang harus
dilaksanakan.
b. Meneetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja diantara
paaara
petugas atau unit-unit tegas.
2. Manajemen, yaitu rangkaian aktivitas penggerakkan sekelompok
orang dan
mengerahkan segenap fasilitas untuk mencapai tujuan
tertentu.
3. Komunikasi, yaitu rangkaian aktivitas menyampaikan warta
dan
memindahkan secara cermat buah pikiran dari seseorang kepada
pihak lain
dalam usaha kerjasama yang bersangkutan.
4. Kepegawaian, yaitu rangkaian kegiatan aktivitas mengatur dan
mengurus
tenaga-tenaga kerja yang diperlukan dalam usaha kerjasama
yang
bersangkutan.
5. Keuangan, yaitu merupakan rangkaian aktivitas mengelola
segi-segi
pembiayaan sampai pertanggungjawaban dalam keerjasama usaha
yang
bersangkutan.
6. Perbekalan, yaitu sebagai rangkaian aktivitas merencanakan,
mengadakan
mengatur pemakaian barang atau bahan serta menyimpan,
mengendalikan,
merawat dan menyingkirkan barang-barang keeeperluan kerja dalam
usaha
kerjasama yang bersangkutan.
7. Tata Usaha, yaitu merupakan rangkaian aktivitas menghimpun,
mencatat,
mengadakan, mengirim, dan menyimpan berbagai keeeteerangan
yang
diperlukan dalam usaha kerjasama yang bersangkuta.
-
8. Hubungan masyarakat yakni berbagai angkaian aktivitas untuk
encciptakan
hubungan baik dan dukungan dari masyarakat sekeliling terhadap
usaha
kerjasama yang bersangkutan. (Westra, 1995:10).
Dalam hubungan ini Sondang P. Siagian dalam bukunya Filsafat
Administrasi berpendapat sebagai berikut : Administrasi
adalah
keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang
didasarkan
atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan
sebelumnya.(Siagian, 1997 :3).
Berdasarkan berbagai pendapat diatas tampak bahwa
administrasi
pada hakikatnya menyangkut proses usaha kerjasama, yang dapat
dilihat
oleh bagian atau unsur administrasi yang sangat penting, yaitu
meliputi
adanya sekelompok orang yang terdiri dari dua orang atau lebih
melakukan
kegiatan kerjasama dari kelompok tersebut , terjadinya proses
pelaksanaan
kegiatan, pembagian tugas dan tujuan yang telah ditentukan.
2.2. Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan
perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan
keinginan atau
kebutuhan konsumen.
Menurut Stanton, (1996;222), A prodact is asset of tangible and
intangible
attributes, including packaging, color, price quality and brand
plus the service and
reputation of the seller. Artinya suatu produk adalah kumpulan
dari atribut-atribut
yang nyata maupun tidak nyata, termasuk didalamnya kemasan,
warna, harga,
kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi
penjualannya.
-
Berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan
adalah
kualitas produk. Definisi ini merupakan pengertian kualitas yang
berpusat pada
konsumen sehingga dapat dikatakan bahwa seorang penjual telah
memberikan
kualitas bila produk atau pelayanan penjual telah memenuhi atau
melebihi harapan
konsumen. Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang
ditawarkan
oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh
produk pesaing.
Oleh karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas
prodak dan
membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan
pesaing.
Akan tetapi, suatu produk dengan penampilan terbaik atau bahkan
dengan tampilan
lebih baik bukanlah merupakan produk dengan kualitas tertinggi
jika tampilannya
bukanlah yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasar.
2.3. Tingkatan Produk
Ada lima tingkatan dalam produk yaitu :
a. Manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada
konsumen.
b. Bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh
panca indera.
c. Serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang
diharapkan oleh
pembeli pada saat membeli suatu produk.
d. Sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh
badan
usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.
e. Semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh
suatu produk
dimasa datang.
2.4. Klasifikasi Produk
-
Banyak klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli
pemasaran,
diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Menurut
Kotler (2000,p45l),
produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok:
1. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan kedalam
dua
kelompok utama, yaitu:
a. Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa
dilihat, diraba
atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan
perlakuan fisik
lainnya.
b. Jasa
Jasa merupakan aktivitas, manfaat dan kepuasan yang ditawarkan
untuk dijual
(dikon sumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon
kecantikan,
hotel dan sebagainya.
2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat
dikelompokkan
menjadi dua, yaitu:
a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya
habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan
kata
lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang
dari satu
tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng, dan
sebagainya.
b. Barang tahan lama ( durable goods)
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya
bisa
bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya
untuk
-
pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya: lemari es,
mesin
cuci, pakaian dan lain-lain.
B. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial dimana
individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan,
menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain
menurut
Gruenwald, G. 1985. Seri pemasaran dan promosi.
Dalam bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan bauran dari
empat
variable atau kegiatan yang merupakan inti daripada system dan
aktivitas
penasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan
distribusi. Dimana satu
sama lain dari variable tersebut saling mempengaruhi
keberhasilan suatu
pemasaran.
C. Tujuan Pemasaran
Adapun tujuan pemmasaran adalah mengenal dan memahami
pelanggan
sedemikian rupa sehingga produk cocok dan terjual dengan
sendirinya idealnya
pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang
tinggal adalah
bagaimana membuat produknya tersedia, sedangkan proses pemasaran
terdiri
dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar
sasaran.
D. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan menuju
keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan. Factor-faktor yang mempengaruhi
strategi
pemasaran adalah:
Faktor Mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing
dan
masyarakat.
-
Factor Makro yaitu demografi/ekonomi, politik/hokum,
tekhnologi/fisik, dan
social/budaya.
Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pandangan
penjual (4P)
adalah tempat yang strategis (place), produk yang bermutu
(product), harga
yang kompetitif (price) dan promosi yang gencar (promotion).
Sedangkan dari
sudut pandang pelanggan (4C) adalah kebutuhan dan keinginan
pelanggan
(customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to the
costumer),
kenyamananan (convenience) dan komunikasi (communication).
Tujuan akhir
dan konsep, kiat dan srategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan
sepenuhnya
(Total Costumer Statisfaction). Kepuasan pelanggan sepenuhnya
bukan berarti
memberikan kepada apa yang menurut kita keinginan dari mereka,
tetapi apa
yang sesungguhnya mereka ingin serta kapan dan bagaimana mereka
inginkan.
Atau secara singkat adalah memenuhi kebutuhan pekanggan.
Ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan
pelanggan
yang lebih tinggi, sekaligus mendukung harga yang paling tinggi
dan sering juga
biaya lebih rendah. Eksekutif puncak masa kini melihat tugas
meningkatkan dan
mengendalikan mutu produk sebagai prioritas pertama sehingga
setiap industry
tidak punya pilihan lain kecuali menjalankan manajemen mutu
total (Total
Quality Management).
E. Konsep Pemasaran
1. Konsep Berwawasan Produksi
Konsep berwawasan produksi berpendapat bahwa konsumen akan
memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya.
2. Konsep Berwawasan Produk
-
Konsep berwawasan produk berpendapat bahwa konsumen akan
memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik, atau
hal-hal
inovatif lainnya.
3. Konsep Berwawasan Menjual
Konsep berwawasan menjual berpendapat bahwa konsumen
dibiarkan saja, konsumen tidak akan membeli produk organisasi
dalam
jumlah cukup artinya konsumen enggan membeli dan harus didorong
supaya
membeli, serta perusahaan mempunyai banyak cara promosi dan
penjualan
yang efektif untuk merangsang pembeli.
4. Konsep Berwawasan Pemasaran
Konsep berwawasan pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk
mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan
keinginan
pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara
lebih
efektif dan efisien dari pada saingannya.
2.2 Pemasaran
Pengertian Pasar atau definisi Pasar adalah tempat bertemunya
calon penjual
dan calon pembeli barang dan jasa. Di pasar antara penjual dan
pembeli akan
melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan
jual-beli. Syarat
terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan,
ada pedagang, ada
pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan
dari pihak manapun.
Jenis-Jenis Pasar :
-
Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu
pasar nyata
ataupun pasar tidak nyata(abstrak). Maka kita lihat penjabaran
berikut ini:
1. Pasar Nyata.
Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan diperjual
belikan dan
dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar
swalayan.
2. Pasar Abstrak.
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar
barang-barang
yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya
dengan
menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar
saham, pasar
modal dan pasar valuta asing.
Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar
tradisional
dan pasar modern.
- Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana
para penjual dan
pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung.
Barang-barang yang
diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan
pokok.
- Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana
barang-barang diperjual
belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat
berlangsungnya
pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern
lainnya.
-
Menurut jenis barangnya., beberapa pasar hanya menjual satu
jenis barang
tertentu , misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar
ikan dan daging serta
pasar loak.
Menurut keleluasaan distribusi. Menurut keluasaan distribusinya
barang
yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:
- Pasar Lokal
- Pasar Daerah
- Pasar Nasional dan
- Pasar Internasional
Menurut William J. Stanton (1993:92) pasar dapat didefinisikan
sebagai
berikut :
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas,
uang untuk
berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya.
Dari definisi diatas terdapat 3 unsur penting didalam pasar
yaitu :
- Orang dengan segala keinginannya
- Daya beli mereka
- Kemauan untuk membelanjakannya
Pasar atau konsumen dapat dibedakan menjadi dua golongan,
yakni
konsumen akhir (pasar konsumen) dan pasar bisnis (pasar
industri). Dimana pasar
-
konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang
untuk
dikonsumsi dan bukannya untuk diproses lebih lanjut. Sedangkan
pasar bisnis
adalah pasar yang terdiri dari individu-individu atau organisasi
yang membeli
barang untuk diproses lagi menjadi barang lain dan kemudian
dijual. Berdasarkan
pengertian tersebut, sebagai contoh maka petani digolongkan
kedalam pasar bisnis,
sebab mereka membeli barang digunakan untuk diproses lebih
lanjut menjadi
barang-barang hasil pertanian.
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah
:
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia
yang diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai
suatu proses
sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok
memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran
timbal balik
produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang
dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan
barang- barang
yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta
tujuan
perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari
kegiatan usaha
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan
pembeli
maupun pembeli potensial.
-
2.3 Konsep pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan,
permintaan,
produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi
dan hubungan pasar,
pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan,
keinginan dan
permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya
ketiadaan kepuasan
dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas
yang spesifik
terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan
Permintaan adalah
keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan
kemampuan dan
kesediaan untuk membelinya.
Philip Kotler (1997), mengemukakan beberapa keputusan utama
yang
terlibat dalam keputusan pembelian dari pasar bisnis,
diantaranya berkenaan dengan
menentukan :
- Spesifikasi produk
- Batas harga
- Persyaratan waktu pengiriman
- Persyaratan layanan
- Persyaratan pembayaran
- Jumlah pemesanan
Keputusan yang diambil oleh para pembeli pada dasarnya
dihubungkan
dengan segi keinginannya dalam pemenuhan kebutuhan. Dan hal
tersebut
merupakan upaya dalam mencari suatu kepuasan. Dalam kegiatan
pemasaran,
-
pemahaman atas perilaku pembelian konsumen merupakan hal yang
dapat
membantu dalam pengambilan keputusan. Sebuah alasan mengapa
orang membeli
produk tertentu (Product Buying motive) atau membeli pada
penjual tertentu
(Patronage Buying Motive), ini merupakan faktor yang sangat
penting bagi penjual
dalam menentukan program promosi yang efektif, desain produk,
harga, saluran
distribusi yang efektif dan beberapa aspek lain dari program
pemasaran perusahaan.
Motif yang ada pada seseorang akan mewujudkan tingkah laku yang
diarahkan pada
tujuan mencapai kepuasan. Sedangkan tingkah laku yang diarahkan
pada tujuan
dipengaruhi oleh pandangan seseorang. Oleh karena itu perlulah
mengetahui
mengapa konsumen bertingkah laku demikian. Dengan meninjau lebih
jauh kita
dapat mengetahui bahwa sebenarnya tingkah laku konsumen itu
dimulai dengan
suatu motivasi. Adapun menurut Basu Swasta (1984:87)
mengemukakan bahwa :
Motivasi adalah suatu dorongan keinginan individu yang diarahkan
pada tujuan
untuk memperoleh kepuasan .
Dari pengertian diatas maka dapat diketahui bahwa keinginan dari
seseorang itu
pada dasarnya untuk memperoleh suatu kepuasan bagi dirinya.
Kepuasan pelanggan
merupakan faktor yang sangat perlu diperhatikan dalam pemasaran
sebab hal
tersebut yang menjadi salah satu kunci keberhasilan pemasaran.
Philip Kotler
(1997:36) memberikan definisi kepuasan sebagai berikut :
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
berasal dari
perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu
produk dan
harapan-harapannya .
-
Seperti dijelaskan dalam definisi diatas kepuasan merupakan
fungsi dari
kesan kinerja dan harapan. Jika kinerja dibawah harapan,
pelanggan tidak puas. Jika
kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi
harapan,
pelanggan amat puas atau senang. Dengan demikian pembentukkan
kepuasan
pelanggan perlu terus menerus diupayakan, agar pelanggan akan
tetap setia pada
perusahaan atau produk kita dan merupakan cara untuk menarik
konsumen lainnya.
2.4 Pengertian Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang
sangat
penting, yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan
produk atau
jasanya. Tanpa promosi keberadaan produk kurang mendapat
perhatian dari
konsumen atau bahkan konsumen tidak tahu sama sekali mengenai
produk tersebut.
Hal ini sesuai dengan pengertian promosi menurut Djaslim saladin
(2003 :
123) yaitu suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang
bertujuan untuk
merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak
mengenal menjadi
mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk
tersebut.
Sedangkan menurut Buchari Alma (1992:153) Promosi adalah
kegiatan untuk
menyampaikan informasi, berkomunikasi, dan menyakinkan
masyarakat terhadap
sesuatu.
Dari kedua pengertian promosi di atas dapat diartikan bahwa
promosi
merupakan komunikasi informasi antara penjual dan pembeli yang
bertujuan untuk
menyampaikan informasi, berkomunikasi, dan menyakinkan
masyarakat terhadap
sesuatu barang.Promosi merupakansalah satu aspek yang penting
dalam manajemen
-
pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut. Ini
disebabkan karena
promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari
perusahaan.
2.5 Tujuan Promosi
Promosi yang dilakukan oleh perusahaan berarti perusahan
tersebut
melakukan komunikasi dengan sasaran pasarnya, dengan tujuan agar
pembeli
menaruh minat dan bersedia membeli produk yang ditawarkan.
Promosi ini sangat
penting untuk kelancaran penjualan, sebab tanpa promosi konsumen
tidak
mengetahui produk tersebut.Adapun yang menjadi tujuan dari
Promosi :
1. ModifikasiTingkahlaku
Orang-orang yang melakukan komunikasi itu mempunyai beberapa
alasan, antara
lain : mencari kesenangan, mencari bantuan, memberi informasi,
mengemukakan
ide dan pendapat. Sedangkan promosi dari segi lain, berusaha
merubah tingkah
laku, dan memperkuat tingkah laku yang ada.
2. MemberiTahu
Kegiatan promosi ini dapat ditujukan untuk memberitahu pasar
yang dituju tentang
penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi umumnya
lebih sesuai
dilakukan pada awal dari siklus kehidupan produk.
17
Sebagian orang tidak akan membeli barang atau jasa sebelum
mereka mengetahui
produk tersebut dan apa faedahnya.
-
3. Membujuk
Promosi yang bersifat membujuk ini biasanya diarahkan untuk
mendorong pembeli.
Dalam promosi yang bersifat membujuk ini seringkali perusahaan
tidak ingin
memperoleh tanggapan secepatnya, tetapi lebih mengutamakan untuk
menciptakan
kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberikan
pengaruh dalam waktu
yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat
persuasif ini akan
menjadi dominan bila produk yang bersangkutan dalam siklus
kehidupannya mulai
memasuki tahap pertumbuhan.
4. Mengingatkan
Kegiatan yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk
mempertahankan
merk produksi di hati masyarakat dan perlu dilakukan selama
tahap kedewasaan
didalam siklus kehidupan produk. Ini berarti perusahaan berusaha
untuk paling tidak
mempertahankan pembeli yang ada.
2.6 Strategi
M e n u r u t M i n t z b e r g ( 1 9 9 5 ) , s t r a t e g i a
d a l a h p o l a
a t a u r e n c a n a y a n g mengintegrasikan tujuan-tujuan
utama sebuah
organisasi, kebijakan dan urutank eg ia t a n me n ja d i su a t
u kes a t ua n.
S t r a t e g i d a la m su a t u p er u s a h aa n me r u p a k
a n j a n g k a
p a n j a n g p e r u s a h a a n u n t u k b e r h a d a p a n
d e n g a n
s e j u m l a h p e s a i n g , pemerintah, pemasok atau
penyalur bahan, serikat
kerja dan berbagai aspek bisnislainnya. Perusahaan dituntut
untuk dapat
menentukan posisi yang menguntungkand i l i n g k u n g a n i n
d u s t r i n y a
-
a g a r d a p a t m e m e n a n g k a n p e r s a i n g a n d e
n g a n menerapkan
strategi bersaing yang tepat. Strategi bersaing yang
diterapkan
harusd a pa t me n in g k at k a n k e m a mp u a n l a ba d a l
a m ja n gk a p a n ja n g
da n me ne nt uka nfaktor-faktor dominan untuk menentukan posisi
bersaing
(Porter, 1994).2.2.
-
BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
3.1. Gambaran singkat PT Rahayu Santosa Cibinong Bogor.
PT Rahayu Santosa. dari tahun 1979 yang pertama kalinya. Sebuah
bengkel
kecil dengan produksinya Bak Truk. Kemudian meningkat menjadi
karoseri angkot
/ mobil kecil. Melihat perkembangan dan kebutuhan masyarakat
akan sarana
angkutan kemudian karoseri memulai menciptakan bus dan sampai
sekarang
menjadi produk unggulan pada PT. Rahayu Santosa Armada Bus
Bus merupakan sarana transportasi angkutan darat, yang mana
belakangan
ini kebutuhan akan sarana transportasi ini kian meningkat.
Terutama menjelang
libur sekolah dan hari Raya keagamaan seperti Idul Fitri dan
Natal. Bus biasanya
menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan perjalanannya, selain
memiliki nilai
ekonomis bus juga mudah untuk diakses seperti pada terminal bus
antarkota atau
pada agen-agen perjalanan yahg tersebar disetiap daerah.Seiring
dengan
perkembangannya bus telah mengalami beberapa perubahan terutama
dari segi
tampilannya, berikut ini beberapa contoh bus diantaranya
1. Bus Besar / Bus Standar
Jenis bus ini biasanya dipergunakan untuk menempuh
perjalanan
yang jauh seperti antar kota atau antar provinsi bus ini
mempunyai panjang
12 meter dengan tinggi 3,2 meter kapasitas muat bus ini mencapai
60 orang.
2. Medium Bus / Bus Sedang
Bus ini memiliki kapasitas maksimal 10 orang jenis bus ini
biasanya
melayani rute untuk antar kota dan untuk pariwisata biasanya
disesuaikan
dengan jumlah penumpangnya.
3. Mini Bus / Bus kecil
Jenis Bus ini lebih kecil ukuran nya dari bus pada
umumnya,biasanya
bus ini beroperasi diwilayah perkotaan yang menghubungkan dengan
daerah
pedalaman/dikarenakan medan jalan yang sulit untuk ditempuh oleh
bus
besar maka bus ini dijadikan sebagai alternative, selain
kendaraan
angkot/kendaraan kecil lainnya.
4. Bus Tingkat
-
Bus tingkat merupakan bus yang memiliki dua lantai sehingga
jumlah penumpang yang dapat diangkut bisa mencapai dua kalinya
bus
solo/bus lantai tunggal. Bus tingkat pernah popular digunakan
dibeberapa
kota di Indonesia seperti di Jakarta, Surabaya, Solo,
Makasar.
5. Bus Gandeng
Bus ini adalah pengembangan dari bus standar dengan
menambahkan
bantalan rel pengikat pada bagian belakang, kemudian ditambahkan
dengan
body chassis sehingga menjadi dua buah bis dengan satu
kemudi/bus
gandeng. . dan jenis bus ini menjadi solusi dengan meningkatnya
jumlah
pengguna bus umum di ibukota Jakarta maupun dikota besar
lain.
3.2.Visi Misi Perusahaan
Selaras dengan perkembangannya PT. Rahayu Santosa terus
berinovasi
melakukan perkembangan yang terus menerus terhadap produknya
dengan
menampilkan desain yang aerodinamis disertai dengan kontur body
yang elegan
dengan tampilan lampu-lampu yang sporty sehingga konsumen tidak
merasa jenuh
dengan produk yang dihasilkan oleh adapun perusahaan ini
memiliki visi dan misi
dalam menjalankan usahanya.
1. Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan industri bus Indonesia yang terbaik
dengan
standar internasional.
2. Misi Perusahaan
1. Mengutamakan kepuasan pelanggan
2. Menghasilkan produk yang berkualitas
3.Melakukan perbaikan dan pengembangan yang
berkesambungan
4. Menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas.
Melihat dari produk yang dihasilkan perusahaan karoseri PT.
Rahayu
Santosa mencoba menarik konsumen dengan menampilkan tekstur body
kendaraan
dengan desain yang elegan dan acrodinamis. Dengan tampilan
lampu-lampu yang
-
sporty sehingga konsumen tidak merasa jenuh dengan produk yang
dihasilkan oleh
PT. Rahayu Santosa.
3.2.Proses Produksi di PT. Rahayu Santosa
Dalam menciptakan produknya PT. Rahayu Santosa memiliki
beberapa
divisi atau unit usaha, yang mana setiap divisi tersebut saling
bekerjasama dalam
menciptakan produk, dan setiap divisi tersebut merupakan sebuah
mata rantai yang
saling berhubungan. Berikut ini en Enginering
Dalam menjalankan proses produksi PT. Rahayu Santosa sangat
mengutamakan
kerjasama antar satu divisi dengan divisi lainnya. Berikut
gambaran proses produksi
atau pembuatan bus di PT. Rahayu Santosa :
a. Divisi Teknik Manufakturing
Divisi ini merupakan tahap awal pembuatan bus. Karena didivisi
inilah
mulai dibuatnya komponen-komponen dasar bus. Mulai dari lantai
tanda tangan
cover penutup body , seperti pintu bagasi, spack board, sampai
pada bagian
dalam. Seperti inner-inner, duckting/deck atas, seperti roof,
sampai pada
pembuatan rangka-rangka body yang terbuat dari pipa-pipa besi
dan pernak-
pernik lainnya yang terbuat dari plate can pipa.
b. Divisi Produksi
Divisi inilah mulai dirakit produk atau komponen yang dihasilkan
dari divisi
manufacturing. Mulai dari pemasangan rangka-rangka dari pipa,
untuk
kemudian dipasangkan komponen-komponen. Yang terbuat dari plate
sesudah
terbentuk bus kemudian kerangka tersebut dipasangkan ke chassis
untuk
kemudian diproses kembali di divisi paint shop.
c. Divisi Paint Shop
Produk setengah jadi yang dihasilkan oleh divisi produksi
kemudian dicat sesuai
dengan keinginan konsumen. Produk yang sudah dicat kemudian
masuk
kebagian trimming atau interior. Di divisi inilah bus yang sudah
dicat untuk
kemudian dipasang kaca berikut interior dalamnya. Seperti kursi,
karpet sebagai
pelapis interior bagian dalam berikut pernak-perniknya. Untuk
kemudian bus
yang sudah diproses dibagian ini siap untuk melakukan road test
dan water test
untuk memastikan bus ini sudah siap dikendarai untuk selanjutnya
dipasarkan ke
konsumen.
-
3.4. Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam menjalankan proses produksi setiap divisi atau unit
usaha
memiliki struktur organisasi yang mana hal ini bertujuan agar
proses yang
dilaksanakan tidak menyimpang atau keluar dari sistem yang
diterapkan sehingga
setiap anggotanya tahu akan tugas dan kewajibannya. Berikut
struktur organisasi
yang ada pada sebuah divisi atau unit kerja yang ada di PT.
Rahayu Santosa.
Manager
Kepala Bagian
PPIC
ADM
ADM
SUPERVISOR
Kepala Tekhnik
operator operator operator
-
Berikut tugas dan peranan dari struktur organisasi :1.
Manager
Didalam peranannya manager berfungsi sebagai pembina,
pengendali, dan berperan untuk pengaturan strategi dan
pengembangan.
2. Kepala Bagian
Berperan dalam melaksanakan dan mengendalikan kegiatan
operasional produksi.
3. PPIC (Production Planing Inventory Control)
Berperan dalam proses pembuatan rencana atau schedule
produksi
4. Administrasi
Berperan sebagai pembuat data-data dalam proses schedule
produksi
5. Supervisor
Mempunyai peranan sebagai pengawas, pengendali proses
produksi pada struktur yang ada dibawahnya.
6. Kepala Tekhnik ( Senior Operator)
Berfungsi sebagai pelaksana dan pengatur proses produksi.
7. Operator / Pelaksana
Berperan untuk mengoperasikan mesin-mesin produksi dan
pelaksanaan teknis di lapangan.