SKENARIO 6GANGREN RADIK GIGI POSTERIORPasien perempuan usia 7
tahun datang ke RSGM UNEJ mengeluh gigi 74 dan 75 sakit jika
digunakan untuk makan, sehingga pasien mengunyah makanan di sebelah
kanan. Hasil pemeriksaan klinis gigi 74 dan 75 gangren radik. Pada
foto roengetnologi benih gigi 34,35 masih tertutup tulang alveolar.
Gigi anterior rahang bawah berdesakan dan gigi molar pertama kanan
dan kiri telah erupsi sempurna. Dokter menyarankan untuk dilakukan
pencabutan gigi 74 dan 75 karena gigi tersebut tidak dapat dirawat
dan dianjurkan untuk menggunakan gigi tiruan sehingga dapat
mengembalikan pengunyahan.
STEP 2IDENTIFIKASI MASALAHDari skenario tersebut didapatkan
masalah sebagai berikut:1. Mengapa dokter gigi menyarankan
dilakukan ekstraksi pada gigi 74 dan 75 serta pemasangan gigi
tiruan?2. Gigi tiruan apa yang digunakan untuk pasien pada skenario
dan mengapa digunakan gigi tiruan jenis itu?3. Apa perbedaan gigi
tiruan pada orang dewasa dengan gigi tiruan pada anak-anak?4.
Apakah dengan pemasangan gigi tiruan bisa membantu mengoreksi gigi
anterior yang berdesakan?
STEP 3BRAIN STORMING1. Mengapa dokter gigi menyarankan dilakukan
ekstraksi pada gigi 74 dan 75 serta pemasangan gigi tiruan? Alasan
dilakukan ekstraksi adalah:a. Adanya gangren radik karena karies
akan mengakibatkan kematian pulpa sehingga pulpa menjadi nonvital,
namun didalam pulpa tersebut masih ada bakteri yang nantinya akan
menyebabkan infeksi. Apabila infeksi sudak mengenai bagian
periapikal dikhawatirkan akan mengganggu benih dari gigi permanen
seperti menimbulkan jejas pada sel ameloblas selama proses
kalsifikasi. Jejas ini akan mengakibatkan hipokalsifikasi pada gigi
permanen.b. Apabila tidak dilakukan ekstraksi akan mempengaruhi
dari oklusi gigi geligi sehingga ditakutkan timbulnya pengunyahan
unilateral terus menerus yang mengakibatkan sakit pada TMJ. Alasan
dilakukan pemasangan gigi tiruana. Berfungsi untuk menjaga space
agar gigi tetangga tidak migrasi pada ruang kosong serta menjaga
relasi dari molar satu.b. Pada hasil foto roengetnologi benih gigi
terlihat masih tertutup tulang alveolar dengan kata lain erupsi
dari gigi eprmanen masih lama (lebih dari 6 bulan)c. Mengembalikan
fungsi pengunyahan dari yang awalnya unilateral menjadi
bilateral.d. Menjaga gigi antagonis supaya tidak ekstrusi.e.
Menjaga estetikf. Mencegah adanya penyempitan lengkung rahang.g.
Rahang pada pasien masih mengalami perkembangan sehingga perlu
untuk menjaga lengkung rahang tetap normal.h. Usia sudah lebih dari
2,5 tahun sehingga bisa diindikasikan pemasangan gigi tiruan. Pada
usia pasien dianggap sudah bisa memasang, melepas dan merawat gigi
tiruan secara mandiri.i. Pemerataan bebab kunyah pada lengkung
rahang sehingga mencegah timbulnya resorbsi tulang alveolar.j.
Mencegah adanya akumulasi plak pada celah gigi yang hilang.k.
Mencegah timbulnya kebiasaan buruk pada anak seperti menghisap pipi
atau mendorong lidah ke space kosong.
2. Gigi tiruan apa yang digunakan untuk pasien pada skenario dan
mengapa digunakan gigi tiruan jenis itu?Pada kasus skenario, gigi
tiruan yang digunakan adalah Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL).
Alasan dipilih jenis GTSL adalah sebagai berikut:a. Usia dari
pasien sudah lebih dari 6 tahun.b. GTSL dapat mengikuti dari
perubahan rahang pasien mengingat usia pasien berada pada fase
perkembangan rahang yang cepat.c. GTSL dapat disesuaikan kembali
secara periodik dan terus menerus sehingga tidak menggangu
perkembangan rahang dan gigi permanen.d. Bila dipilih perawatan
cekat atau bridge maka perlu dilakukan preparasi pada gigi tetangga
yaitu gigi 36, padahal gigi 36 tidak memungkinkan untuk dilakukan
preparasi (ruang pulpa kecil).e. Dari hasil pemeriksaan
roengetnologi masih ada benih gigi yang akan erupsi.
3. Apa perbedaan gigi tiruan pada orang dewasa dengan gigi
tiruan pada anak-anak?Secara prinsip gigi tiruan pada orang dewasa
dan pada gigi anak-anak sama, namun pada pasien anak-anak perlu
diperhatikan perkembangan dari rahang. Perbedaan gigi tiruan orang
dewasa denga gigi tiruan anak-anak adalah:a. Desain dari gigi
tiruan anak-anak memiliki basis yang lebih pendek tidak sampai
fornix, apabila terlanjur mengenai fornix makan bisa diberi tissue
conditioner. Hal ini dimaksudkan agar tidak mempengaruhi
perkembangan rahang anak-anak.b. Ukuran anasir dari gigi tiruan
anak dengan gigi tiruan orang dewasa berbeda.c. Pada gigi tiruan
anak-anak bersifat sementara (temporary) hingga gigi permanen
erupsi sedangkan pada gigi tiruan dewasa digunakan dalam jangka
panjang.d. Bahan yang digunakan pada gigi tiruan anak-anak biasanya
adalah akrilik karena mudah sekali dipasang dan dilepas oleh anak
sedangkan pada gigi tiruan orang dewasa memiliki bahan basis yanng
beragam.e. Penanganan pasien oleh operator. Pada anak-anak, tingkat
kooperatif dinilai kurang.
4. Apakah dengan pemasangan gigi tiruan bisa membantu mengoreksi
gigi anterior yang berdesakan? Usia pasien berada pada fase
pertumbuhan rahang yang belum sempurna dan gigi geligi masih gigi
campuran, gigi tiruan pada skenario dimaksudkan untuk memperbaiki
fungsi mastikasi sehingga kurang berpengaruh pada pengoreksian gigi
anterior. Pada beberapa kasus yang berdesakan gigi anterior tidak
parah, gigi tiruan bisa berpengaruh pada pengoreksian gigi anterior
yang berdesakan karena gigi tiruan juga memiliki fungsi
mempertahankan lengkung rahang dan bisa memperbaiki fungsi
mastikasi sehingga dapat menstimuli pertumbuhan rahang agar rahang
tumbuh optimal dan gigi anterior yang berdesakan dapat terkoreksi
dengan sendirinya. Namun pada kasus yang parah (severe) pada gigi
anterior yang berdesakan, dilakukan perawatan ortodontik atau
dilakukan ekstraksi seri.
STEP 4MAPPING
Gangren RadikGigi 74 dan 75Foto RoengetnologiGigi Tiruan
Sebagian LepasanEktraksi gigi 74 dan 75SyaratIndikasi dan
KontraindikasiKlasifikasiDesain Prosedur
pembuatanInstruksiInsersi
STEP 5LEARNING OBJECTIVEMahasiswa diharapkan mampu mengetahui
dan menjelaskan:1. Indikasi dan kontraindikasi gigi tiruan sebagian
lepasan pada anak (urutan erupsi gigi sulung dan lebar
mesiodistal).2. Syarat gigi tiruan sebagian lepasan pada anak.3.
Klasifikasi gigi tiruan sebagian lepasan pada anak.4. Desain gigi
tiruan sebagian lepasan pada anak.5. Intruksi dokter gigi pada anak
dan orang tua.
STEP 7
1. Urutan Erupsi Gigi Sulung dan Gigi Permanena. Gigi sulung
Rahang atas : I1 I2 M1 C M2 Rahang bawah : I1 I2 M1 C M2 b. Gigi
permanen Rahang atas : M1 I1 I2 P1 P2 C M2 M3 Rahang bawah : M1 I1
I2 C P1 P2 M2 M3
Berikut ini adalah tabel erupsi gigi sulung dan gigi permanen
beserta usia atau waktu erupsinya.
Tabel Ukuran Mesiodistal Gigi Sulung dan Gigi Permanen Rata-Rata
(dalam milimeter) Lebar mesiodistal gigi permanen KetInsisiv
sentralInsisiv lateralCaninusMolar 1Molar 2
Maksila6,55,17,07,38,2
(mm)
Mandibula 4,24,15,07,79,9
(mm)
Lebar mesiodistal gigi permanen KetInsisiv sentralInsisiv
lateralCaninusPremolar 1Premolar 2Molar 1
Maksila8,796,987,947,427,0110,6
(mm)
Mandibula 5,966.106,927,447,4011,11
(mm)
Indikasi Gigi Tiruan Sebagian Lepasan pada Anak:a. Pada gambaran
radiografis ditemukan adanya gigi permanen pengganti yang akan
erupsi lebih dari enam bulan. Jika gigi permanen akan erupsi kurang
dari enam bulan maka tidak diindikasikan GTSL tetapi space
maintainer.b. Tanggalnya gigi molar sulung secara dini sehingga
perlu dibuatkan GTSL untuk mengembalikan fungsi kunyah karena anak
masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan begitu juga tulang
alveolar dan jaringan lunak sekitar mulut masih dalam periode
pertumbuhan dan perkembangan. Adanya kehilangan gigi posterior
sulung pada anak menyebabkan anak mengunyah satu sisi sehingga otot
yang digunakan untuk mengunyah menjadi lebih besar, tebal dan kuat
dibandingkan dengan otot sisi yang tidak digunakan mengunyah.
Begitu pula dengan tulang mandibula di sisi yang digunakan
mengunyah perkembangannya menjadi lebih cepat dari pada yang tidak
digunakan mengunyah sehingga dapat menyebabkan asimetris pada wajah
bahkan gangguan pada sendi temporomandibularnya.c. Tanggalnya gigi
anterior sulung yang dapat menyebabkan gigi tetangganya bermigrasi
ke arah space bekas pencabutan sehingga dapat menyebabkan
maloklusi.Selain itu kehilangan pada gigi anterior dapat menyebakan
estetik yang jelek sehingga dapat menganggu psikologi anak dan
dapat menyebabkan gangguan fungsi bicara atau fonetik.d. Ketika
gigi tiruan cekat tidak dapat menjadi indikasi karena tidak adanya
gigi abutment yang memenuhi syarat. Contohnya pada anak usia 6
tahun yang gigi molar pertama permanennya baru erupsi merupakan
kontraindikasi gigi abutment yang digunakan dalam gigi tiruan
jembatan karena gigi molar ini belum bisa dilakukan preparasi untuk
gigi abutment oleh karena ruang pulpanya yang masih lebar.e. Kasus
tidak adanya gigi secara kongenital seperti terjadinya agenisi pada
gigi individual atau beberapa gigi.f. Keadaan ekonomis pasien yang
bagus karena GTSL pada anak pembuatannya dilakukan berulang kali
disesuaikan dengan pola pertumbuhan dan perkembangan tulang dan
gigi anak sehingga membutuhkan biaya yang tidak murah.g. Usia di
atas 2,5 tahun dengan indikasi penggunaan GTSL yang bergigi.h.
Adanya celah palatum yang harus ditutup dengan protesa yaitu baby
bottle feeding obturator agar bayi dapat makan dan minum tanpa
makanan masuk dalam saluran nafas.i. Pasien dan orang tua yang
kooperatif baik dalam hal kebersihan rongga mulutnya karena
penggunaan GTSL yang tidak disertai kebersihan rongga mulut yang
bagus dapat menimbulkan kelainan baru seperti candidiasis, bahkan
denture stomatitis.j. Pada anak yang memiliki kebiasaan buruk
seperti menempatkan lidah di tempat yang kosong atau menghisap
bibir maka pemasangan GTSL dapat diinstruksikan sambil memberi efek
menghilangkan kebiasaan buruk pada anak.Kontraindikasi Gigi Tiruan
Sebagian Lepasan pada Anak:a. Pasien yang tidak kooperatif,
memiliki tipe hysterycal mind. Biasanya pada pasien dengan tipe ini
sering menolak perawatan yang akan dilakukan oleh dokter gigi
sehingga dokter gigi akan kesulitan untuk merawat pasien.b. Faktor
kesehatan umum tidak mendukung. Selain kesehatan rongga mulut yang
diperhatikan, kesehatan umum seperti ada tidaknya penyakit sistemik
harus diperhatikan agar tidak timbul komplikasi akibat pemasangan
gigi tiruan.c. Hilangnya semua gigi. Pada kasus hilang seluruh
gigi, indikasinya adalah gigi tiruan penuh.d. Pada foto
roengetnologi gigi permanen pengganti akan erupsi, terlihat dari
adanya gambar radiolusen pada tulang alveolar.e. Pasien dengan
keterbelakangan mental sehingga sulit bagi dokter untuk menjelaskan
tentang perawatan dan pasien juga akan kesulitan untuk merawat,
memasang dan melepas gigi tiruan secara mandiri.
2. Syarat Gigi Tiruan yang Ideal a. Tidak menggangu erupsi gigi
antagonisnya b. Tidak menggangu erupsi gigi permanen c. Tidak
memberikan tekanan abnormal pada gigi penyangga d. Disain yang
sederhana, ekonomis dan mudah dibersihkane. Tidak mengganggu fungsi
bicaraf. Mudah dilakukannya reparasig. Tidak mengganggu pertumbuhan
lengkung rahangh. Stabil dan kuat untuk daya kunyahi. Dapat
memperbaiki estetikj. Dapat mencegah migrasi gigi tetangga ke
daerah kosong dan mencegah extrusi gigi lawank. Mudah pemasangannya
dan mudah melepaskannyal. Sayap landasan tidak boleh menekan
mucobuccal foldm. Tidak boleh terlalu tebaln. Desain harus
memungkinan terjadinya distribusi yang merata pada gigi yang akan
dijadikan retensi. Ketika bebas tekanan tidak terdistribusi
sempurna maka akan mempengaruhi jaringan lunak rongga mulut serta
gigi di sekitar gigi tiruan
3. KlasifikasiDaerah tak bergigi pada suatu lengkung gigi dapat
bervariasi, dalam hal panjang, macam, jumlah dan letaknya. Semua
ini akan mempengaruhi rencana pembuatan desain gigi tiruan, baik
dalam bentuk sadel, konektor maupun dukungannya. Penentuan kelas
pada gigi geligi sulung menggunakan klasifikasi Lindahl.Klasifikasi
gigi tiruan pada periode gigi campuran adalah sebagai berikut
(Lindahl, R.L. 1964): Kelas I : Kehilangan gigi posterior rahang
atas satu sisi Kelas II : Kehilangan gigi posterior rahang bawah
satu sisi Kelas III : Kehilangan gigi posterior rahang atas dua
sisi Kelas IV : Kehilangan gigi posterior rahang bawah dua sisi
Kelas V : Kehilangan gigi anterior-posterior rahang atas Kelas VI :
Kehilangan gigi anterior-posterior rahang bawah Kelas VIII :
Kehilangan semua gigi susu
Kekurangan dari klasifikasi Lindahl terletak pada
pengklasifikasiannya yang hanya berpusat pada gigi geligi sulung,
sedangkan dalam masa geligi pergantian juga terdapat gigi permanen.
Pengklasifikasian Kennedy dapat digunakan untuk menentukan
klasifikasi pada gigi sulung maupun permanen. Syarat:a. Klasifikasi
hendaknya dibuat setelah semua pencabutan gigi selesai dilaksanakan
atau gigi yang diindikasikan untuk dicabut selesai dicabutb. Bila
gigi M3 hilang dan tidak akan diganti, gigi ini tidak termasuk
dalam klasifikasi.c. Bila gigi M3 masih ada dan akan digunakan
sebagai pengganti, gigi ini dimasukkanklasifikasid. M2 hilang tidak
akan diganti jika antagonisnya sudah hilang.e. Bagian tidak bergigi
paling posterior menentukan Klas utama dalam klasifikasi.f. Pada
kasus tertentu kelas ditentukan pada daerah tidak bergigi yang
membutuhkan perhatian lebih misalnya ada gigi disekitarnya yang
mengalami migrasi, ekstrusi, overeruption, versi, rotasi, ekstrusi
dan karies yang besar.g. Pada kasus tertentu kelas ditentukan
berdasarkan gigi yang erupsi terlebih dahuluh. Daerah tidak bergigi
lain daripada yang sudah ditetapkan dalam klasifikasi masuk dalam
modifikasi dan disebut sesuai dengan jumlah daerah atau
ruangannya.i. Banyaknya modifikasi ditentukan oleh banyaknya
ruangan yang tidak bergigi.j. Tidak ada modifikasi pada klasifikasi
Kennedy Klas IV.
Klasifikasi Kennedy ada 4 kelas:a. Kelas IDaerah tidak bergigi
terletak dibagian posterior dari gigi yang masih ada dan berada
pada kedua sisi rahang atau bilateral free end.b. Kelas IIDaerah
yang tidak bergigi terletak dibagian posterior gigi yg ada, pada 1
sisi rahang atau unilateral free end.c. Kelas IIIDaerah yang tidak
bergigi terletak diantara gigi yang masih ada dibagian posterior.d.
Kelas IVDaerah yang tidak bergigi terletak dibagian anterior dan
melewati garis tengah rahang atau median line. Untuk kelas ini
tidak ada modifikasi.
4. Instruksi pada Pasien dan Orang Tuaa. Pada pemasangan GTSL,
anak dan orang tuanya harus diberitahu cara memasang, melepaskan,
dan memeliharanya.b. Pemasangan dilakukan di depan kaca, sehingga
pasien dapat melihatnya, kemudian pasien diminta untuk mencoba
memasang sendiri di depan operator dan orang tuanya.c. Pasien
diinstruksikan untuk terus menjaga kebersihan mulutnya dan dokter
gigi juga melakukan oral profilaksis.d. Apabila pasien berolahraga,
seperti berenang, hendaknya GTSL dilepas dan disimpan pada kotak
kokoh.e. GTSL dilepas saat akan tidur.f. Apabila terjadi keluhan
atau kerusakan pada GTSL harus segera ke dokter gigi, tidak perlu
menunggu jadwal kontrol yang ditetapkan.g. Penggunaan sikat gigi
yang lunak untuk menghilangkan sisa-sisa makanan dan dental plak.h.
Kontrol setiap 4-6 bulan sekali.Kontrola. Setiap kontrol dilakukan
pemeriksaan keutuhan GTSL, kondisi gigi penyangga dan gingivanya.b.
Apabila dirasa perlu, dapat dilakukan aplikasi florida topical
untuk mencegah karies dan dekalsifikasi gigi.c. Pemeriksaan foto
rontgen untuk melihat reaksi jaringan pada pemasangan alat dan
melihat perkembangan pertumbuhan gigi permanen.d. Scalling dengan
hati-hati pada gigi yang memiliki karang gigi.e. Pengangkatan
debris dan pembersihan poket.
DAFTAR PUSTAKA
Santoro M, dkk. Mesiodistal Crown Dimensions Tooth Size
Discrepancy of Permanent Dentition of Dominican Americans. Angle
Orthodontic 2000; 70(4): 306.Dyson, J.E. 1988. Prosthodontic for
Children. Hal: 259-68. Philadelphia: Lea and Febriger. Goodarce,
C.J dan Brown, T.D, 1994. Prosthodontic Treatment of the Adolescent
Patient Care. Editor: Sthephen H.Y.Wei. Philadelphia: Lea and
Febiger. G. V, Black. 1897. Description of The Human Teeth, Ed 4.
Philadelphia: S.S White Dental Company.Syarif, Willyanti. 2011.
Penggunaan Removable Partial Dentures pada Anak. Bagian Ilmu
Kedokteran Gigi Anak FKG Unpad.
14