STATUS PSIKIATRI I. IDENTITAS Nama : Tn. K Jnis Kelamin : Laki-laki Umur : 61 tahun Tempat / Tanggal Lahir : Buton, 05 April 1954 Alamat : Kp Cipondo, Kalideres Agama : Islam Bangsa : Indonesia Status Pernikahan : Menikah Pendidikan Terakhir : STM Jurusan Teknik Sipil Pekerjaan : tidak bekerja Tanggal Masuk RSJSH : 16 Mei 2015 Riwayat Perawatan 1. Sekitar tahun 1992 – 2005 Poli Rawat Jalan RSJSH 2. Sekitar tahun 2005 di Rumah Sakit Suka Mulya Jakarta 3. Sekitar tahun 2005 – 2014 di Poli Rawat Jalan RSJSH 4. Tanggal 17 Februari 2014 – 04 Maret 2014 di Rawat Inap RSJSH 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STATUS PSIKIATRI
I. IDENTITAS
Nama : Tn. K
Jnis Kelamin : Laki-laki
Umur : 61 tahun
Tempat / Tanggal Lahir : Buton, 05 April 1954
Alamat : Kp Cipondo, Kalideres
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Status Pernikahan : Menikah
Pendidikan Terakhir : STM Jurusan Teknik Sipil
Pekerjaan : tidak bekerja
Tanggal Masuk RSJSH : 16 Mei 2015
Riwayat Perawatan
1. Sekitar tahun 1992 – 2005 Poli Rawat Jalan RSJSH
2. Sekitar tahun 2005 di Rumah Sakit Suka Mulya Jakarta
3. Sekitar tahun 2005 – 2014 di Poli Rawat Jalan RSJSH
4. Tanggal 17 Februari 2014 – 04 Maret 2014 di Rawat Inap RSJSH
5. Tanggal 16 Mei 2015 di Rawat Inap RSJSH (sampai saat ini)
1
II. RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis :
Tanggal 11 Juni 2015, pukul 16.00, di ruang Puri Nurani RSJSH.
Tanggal 12 Juni 2015, pukul 16.00, di ruang Puri Nurani RSJSH.
Tanggal 13 Juni 2015, pukul 10.00, di ruang Puri Nurani RSJSH.
Tanggal 15 Juni 2015, pukul 10.00, di ruang Puri Nurani RSJSH.
Tanggal 16 Juni 2015, pukul 16.00, di ruang Puri Nurani RSJSH.
Alloanamnesis :
Tanggal 12 Juni 2015
Dengan Ny.S berumur 56 tahun yaitu isteri pasien, pekerjaannya seorang
pegawai negeri sipil dan dengan Ny.D berumur 31 tahun yaitu menantu dari
anak pertama pasien, pekerjaannya seorang perawat, pada pukul 10.00, di
ruang dokter Puri Nurani RSJSH.
Tanggal 13 Juni 2015 (Home Visit)
Dilakukan home visit pukul 14.00 ke rumah pasien di Jalan Warakas I
Gang. 23 No. 37 RT 015/RW 008, Kelurahan Padranggo, Kecamatan Tj.
Priok, Jakarta Utara. Pada saat home visit, bertemu dengan isteri pasien
bernama Ny.S beurmur 56 tahun, anak kedua pasien bernama Ny.K
berumur 29 tahun, menantu kedua pasien bernama Tn.N berumur 30 tahun,
cucu pertama pasien bernama An. K berumur 6 tahun dan cucu kedua
pasien bernama An.H berumur 5 bulan.
A. Keluhan Utama
Pasien mengalami perubahan perilaku dan terlihat bingung 2 hari SMRS
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Sejak 2 hari SMRS, menurut isteri pasien, pasien mengalami perubahan
perilaku dan terlihat bingung sehingga mengganggu aktifitas pasien sehari-hari.
Pasien dijemput oleh petugas medis dari UGD RSJSH atas permintaan keluarga
pasien sendiri. Pasien dijemput dalam keadaan tenang karena petugas medis
RSJSH dengan keluarga pasien telah bekerja sama untuk membawa pasien ke
UGD RSJSH. Pasien merupakan seorang pensiunan yang sehari-hari beraktifitas
2
membantu mengurus cucunya di rumahnya. Pasien diketahui mengalami
perubahan perilaku yaitu memberitahu semua anggota keluarganya dengan
meyakini bahwa dirinya adalah orang kepercayaan Tuhan satu-satunya yang tidak
akan meninggal sampai hari kiamat. Pasien juga mengatakan bahwa hal tersebut
diketahuinya karena Tuhan berbisik kepada dirinya. Pasien juga memberitahukan
bahwa hal tersebut hanya bisa terjadi padanya, tidak bisa kepada orang lain
karena Tuhan hanya memilih dirinya. Selain itu, pasien juga suka terlihat bingung
dan suka berbicara sendiri. Dan jika ditanya sedang bericara dengan siapa, pasien
tidak mau menjawabnya. Menurut isteri pasien, pasien merupakan pasien poli
jiwa RSJSH yang sudah berobat selama 23 tahun yang lalu. Pasien diketahui rutin
kontrol ke poli rawat jalan RSJSH, namun pasien tidak teratur minum obat karena
pasien merasa dirinya bisa sembuh tanpa minum obat.
2 minggu SMRS, menurut isteri pasien, sebelum pasien mengalami
perubahan perilaku tersebut, pasien juga curiga terhadap orang disekitar
rumahnya. Pasien sempat curiga terhadap adik kandungnya sehingga adiknya
tersebut tidak boleh main ke rumahnya. Pasien curiga bahwa adik kandungnya
tersebut berniat jahat kepada pasien dan keluarganya. Sebelumnya pasien juga
sering curiga kepada tetangga disebelah rumahnya. Pasien merasa tetangga
sebelah rumahnya tersebut suka mengintip rumah pasien pada malam hari. Pasien
selalu bersikap apatis terhadap tetangga disekitar rumahnya karena pasien tidak
percaya kepada orang lain kecuali keluarga pasien sendiri. Pasien selalu curiga
terhadap tetangga sekitar.
Menurut isteri pasien, pasien rutin kontrol ke poli rawat jalan RSJSH tetapi
tidak teratur minum obat. Pasien diketahui selalu kontrol ke poli rawat jalan
RSJSH seorang diri. Isteri pasien mempercayai bahwa pasien rutin kontrol karena
setiap pulang dari RSJSH untuk kontrol di poli rawat jalan, pasien selalu
membawa obat. Menurut isteri pasien, jika pasien ditanya apakah sudah minum
obat, pasien selalu menjawab sudah, tetapi saat diperiksa, obatnya masih banyak
tidak berkurang. Pasien juga mengatakan dirinya bisa sembuh tanpa minum obat
karena setiap malam pasien selalu melakukan ritual untuk menangkal hal-hal
jahat yang diduga oleh pasien didapatkan dari tetangganya.
3
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Gangguan Psikiatrik
Pada tahun 1992, menurut isteri pasien, pasien selalu merasa curiga
kepada tetangga disebelah rumahnya. Pasien selalu gelisah dan tidak tenang
saat beristirahat karena perasaan curiganya tersebut. Pasien merasa takut
yang berlebihan. Pasien merasa tetangganya iri terhadap dirinya yang
merupakan orang baru di lingkungan tersebut. Pasien juga merasa
tetangganya iri menganggap dirinya adalah orang yang lebih berada. Dan
pasien merasa takut dicelakai oleh tetangganya tersebut. Menurut isteri
pasien, setiap tidur saat malam hari, pasien selalu meletakkan pisau dibawah
bantal tidurnya. Dan itu terjadi selama beberapa hari. Karena isteri pasien
merasa khawatir terhadap keadaan suaminya yang semakin memburuk, maka
membawa pasien ke pengobatan alternatif atas saran dari saudaranya. Namun
setelah menjalani pengobatan alternatif selama 4 bulan, tidak ada perubahan
terhadap pasien. Lalu isteri pasien mendapat informasi dari temannya untuk
membawa pasien ke poli rawat jalan RSJSH. Setelah berobat di poli RSJSH,
akhirnya pasien menjadi pasien tetap poli rawat jalan di RSJSH. Pasien
menjalani pengobatan sampai dengan tahun 2005.
Saat menjalani pengobatan selama 13 tahun tersebut, pasien bekerja
sebagai koki di kapal. Dan selama pasien berlayar, isteri pasien yang
mengambil obat untuk pasien di poli. Menurut isteri pasien, ia tidak
mengetahui apakah pasien rutin minum obat di kapal. Karena yang ia tahu
hanya pasien selalu mengatakan kepadanya bahwa pasien selalu rutin minum
obat, walaupun sesekali pasien suka menolak minum obat karena merasa
sudah sembuh. Pada pertengahan tahun 2005, pasien berhenti bekerja dari
kapal dan beralih menjadi petugas satpam di sebuah kantor.
Pada akhir tahun 2005, menurut isteri pasien, pasien sempat dirawat di
Rumah Sakit Suka Mulya karena percobaan bunuh diri dengan menggunakan
sebuah pisau. Isteri pasien mengatakan bahwa sebelum hal itu terjadi, pasien
sempat mengakui kesalahannya yang telah berhubungan intim dengan
petugas kantin di kantornya. Pasien melakukan percobaan bunuh diri dengan
cara menusuk perutnya dengan pisau. Pasien akhirnya dirawat di Rumah
Sakit Sukma Mulya selama 3 hari. Tidak lama setelah itu, anak ketiga pasien
yang bernama Nn.F berumur 15 tahun meninggal karena keracunan makanan
4
dari sekolahnya. Menurut isteri pasien, pasien meyakinin kematian anaknya
bukan karena keracunan tetapi karena di guna-guna oleh tetangga sebelah
rumahnya. Kecurigaan pasien terhadap tetangganya tersebut sudah
berlangsung sejak lama. Semenjak kajadian tersebut, pasien sempat putus
obat tetapi isteri pasien tidak mengetahui hal tersebut.
Pada tahun 2014, menurut isteri pasien, pasien sempat mengamuk di
lingkungan rumah dengan mengejar tetangganya tersebut sambil membawa
sebuah parang. Hal tersebut akhirnya dihentikan oleh anak pertama pasien
yang bernama Tn.S. Setelah keluarga meredakan emosi pasien, akhirnya
pasien meminta seluruh keluarga berkumpul karena ada yang ingin
diceritakan oleh pasien. Pasien meyakini bahwa dirinya adalah orang
kepercayaan Tuhan satu-satunya yang akan mendatangkan kiamat, dan
pasien juga meyakini dirinya tidak akan meninggal sampai hari kiamat.
Pasien mengatakan dirinya dapat mengetahui seluruh hal tersebut karena
bisikan Tuhan kepadanya. Setelah kejadian tersebut, isteri pasien langsung
menghubungi petugas UGD RSJSH untuk menjemput pasien di rumah. Lalu
pasien dibawa ke UGD RSJSH dan dirawat selama 15 hari. Menurut isteri
pasien, pasien hanya diberikan obat 1 macam saja, tetapi isteri pasien tidak
ingat apa obatnya.
2. Riwayat Gangguan Medik
5
Pasien tidak pernah mengalami sakit yang serius saat kecil. Pasien
tidak pernah kejang baik saat kecil maupun sesudah dewasa. Pasien pernah
dirawat di Rumah Sakit Suka Mulya karena percobaan bunuh diri dengan
menusukkan pisau ke bagian peurutnya pada tahun 2005. Dan pasien dirawat
selama 3 hari di Rumah Sakit tersebut.
3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Pasien adalah seorang perokok. Pasien tidak pernah meminum
alkohol ataupun mengkonsumsi obat - obat terlarang atau NAPZA.
4. Riwayat Gangguan Sebelumnya
Tahun 1992 Tahun 2005 17 Februari – 04
Maret 2014
16 Mei 2015 –
sampai saat ini
Tingkat Keparahan Gangguan Jiwa
Waktu
1992 16 Mei
2015
17 Feb
2014
2005
6
Keluhan:
Pasien merasa
gelisah dan curiga
dengan tetangganya
dan menganggap
tetangganya iri
terhadap dirinya
sehingga pasien
selalu menyimpan
pisau dibawah
bantalnya saat tidur.
Gejala:
Waham paranoid (+)
Diagnosis:
Skizofrenia paranoid
Tatalaksana:
Keluarga tidak ingat.
Pasien tidak dirawat,
hanya berobat di poli
rawat jalan RSJSH
Keluhan:
Pasien melakukan
percobaan bunuh
diri dengan
menusukkan
perutnya dengan
sebuah pisau.
Pasien masih
merasa curiga
dengan tetangga
sebelah rumahnya
atas kematian
anak ketiganya.
Gejala:
Waham paranoid
(+)
Diagnosis:
Skizofrenia
Paranoid dengan
Tentamen Suicide
Tatalaksana:
Keluarga tidak
ingat
Keluhan:
Pasien mengamuk
di lingkungan
rumah dengan
mengejar tetangga
menggunakan
parang karena
kecurigaannya dan
setelah itu pasien
memberitahukan
tentang
keyakinannya
bahwa dia adalah
satu-satunya orang
kepercayaan Tuhan
yang tidak akan
pernah meninggal
sampai hari kiamat.
Menurut pasien,
hal tersebut
diketahui oleh
pasien karena
bisikkan dari
Tuhan.
Gejala:
Halusinasi
auditorik (+),
Waham kebesaran
(+), Waham
paranoid (+)
Diagnosis:
Skizofrenia
paranoid
Keluhan:
Pasien dijemput
oleh petugas UGD
RSJSH atas
permintaan
keluarga karena
perubahan perilaku
pasien yang
semakin curiga dan
pasien masih
meyakini dirinya
tidak akan
meninggal sampai
kiamat.
Gejala:
Kes:CM, T:147/82,
N:89, S:36C R:20.
Kooperatif, mood
iritabel, Halusinasi
auditorik (+)
waham
paranoid(+),
waham kebesaran
(+)
Diagnosis:
Skizofrenia
paranoid
Tatalaksana:
Lodamer I x I amp
Diazepam 1 x I
7
Tatalaksana:
Keluarga hanya
ingat pasien
diberikan hanya 1
macam obat.
amp
A. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Selama kehamilan ibu Pasien tidak pernah mengalami gangguan kesehatan.
Pasien merupakan anak yang diinginkan dan merupakan anak pertama dari 4
bersaudara. Pasien lahir spontan, cukup bulan dan ditolong oleh bidan di
daerah rumahnya. Tidak ada komplikasi persalinan, trauma lahir dan cacat
bawaan.
2. Riwayat Perkembangan Keperibadian
a. Masa Kanak
i. Masa Kanak Awal (0-3 tahun)
Masa ini dilalui dengan baik, Pasien tergolong anak yang sehat,
dengan proses tumbuh kembang dan tingkah laku sesuai anak
seusianya. Pasien tidak pernah sakit yang serius (berat), dan tidak
pernah mengalami kejang atau trauma kepala saat kecil.
ii. Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)
Pasien memiliki banyak teman. Pasien selalu naik kelas. Pasien
tumbuh dan berkembang dengan baik seperti anak-anak lain
sebayanya.
iii. Masa Kanak Akhir (Pubertas dan Remaja)
8
Pasien memiliki banyak teman. Pasien tumbuh dan berkembang
dengan baik seperti anak-anak lain sebayanya. Pasien tidak pernah
memiliki masalah di sekolahnya.
iv. Masa Dewasa
Pasien menyelesaikan sekolah di STM jurusan teknik sipil. Pasien
tidak pernah memilki masalah akademik ataupun masalah dengan
teman sebayanya. Pasien memiliki banyak teman.
3. Riwayat Pendidikan
SD (6-12 tahun)
Pasien mulai bersekolah di SDN Langge daerah Buton. Prestasi
akademiknya cukup baik dan pasien tidak pernah tinggal kelas. Pasien
tidak pernah ada masalah dengan teman-teman sekelasnya.
SMP(12-15 tahun):
Pasien bersekolah di SMP 1 Ambenua daerah Buton. Pasien tidak
pernah tinggal kelas dan tergolong pelajar yang disenangi gurunya
karena rajin. Pasien mempunyai banyak teman dan pasien tidak pernah
ada masalah dengan teman- temannya.
STM (15-18 tahun):
Pasien menyelesaikan sekolah di STM jurusan teknik sipil daerah Buton.
Pasien tidak pernah memilki masalah akademik ataupun masalah dengan
teman sebayanya. Pasien memiliki banyak teman.
4. Riwayat Pekerjaan
Semenjak pasien lulus STM di daerah Buton, pasien pindah ke Jakarta untuk
bekerja. Pekerjaan pertama pasien adalah seorang karyawan proyek yang
tidak tetap. Setelah itu, pasien bekerja sebagai koki kapal dan berlayar
selama hamper 13 tahun. Dan pasien melanjutkan pekerjaannya sebagai
satpam di sebuah kantor sampai pensiun.
5. Kehidupan Beragama
9
Sekeluarga beragama Islam. Pasien adalah sesorang yang rajin beribadah
dan tidak pernah meninggalkan ibadahnya.
6. Kehidupan Perkawinan/ Psikoseksual
Pasien sudah menikah hingga saat ini. Menurut isteri pasien, pasien adalah
seorang suami yang pendiam dan tidak terlalu banyak bicara. Pasien adalah
seorang suami yang penurut.
7. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum yang berat.
B. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan Tn.K berumur 61 tahun, dengan pendidikan terakhir STM
jurusan sipil, dan sekarang sudah tidak bekerja lagi. Pasien adalah anak pertama
(sulung) dari empat bersaudara. Pasien memiliki tiga orang saudari perempuan. Pasien
merupakan seorang suami yang memiliki isteri bernama Ny.S berumur 56 tahun yang
saat ini bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Pasien memiliki tiga orang anak. Anak
pertama pasien bernama Tn.S berumur 32 tahun bekerja sebagai pelaut. Anak pertama
pasien memiliki isteri bernama Ny.D berumur 31 tahun yang bekerja sebagai perawat
di sebuah Rumah Sakit Swasta di Jakarta. Anak pertama pasien memiliki anak
bernama An.K (perempuan) berumur 6 tahun yang saat ini bersekolah Taman Kanak-
kanak. Anak kedua pasien bernama Ny.K berumur 29 tahun yang saat ini tidak
bekerja. Anak kedua pasien memiliki suami bernama Tn. N berumur 30 tahun yang
bekerja sebagai karyawan swasta. Anak kedua pasien memiliki anak bernama An.H
(laki-laki) berumur 5 bulan. Anak ketiga pasien bernama Nn.F yang sudah meninggal
pada tahun 2005 karena intoksikasi makanan. Dalam keluarga besar pasien, tidak ada
anggota keluarga lain yang menderita penyakit yang sama. Pasien cukup dekat dengan
anak dan kedua cucunya. Pasien adalah orang yang pendiam dihadapan keluarganya.
Namun hubungan pasien dengan keluarganya sangat baik.
F. Situasi Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang
10
Pasien tinggal bersama dengan istri, kedua anak dan menantunya serta dua
cucunya di sebuah rumah dengan luas bangunan 72m2. Pasien adalah seorang
pensiunan yang isterinya bekerja sebagai pegawai negeri sipil di sebuah kantor.
Anak pertamanya bekerja sebagai pelaut, dan anak keduanya adalah seorang ibu
rumah tangga. Pasien memiliki menantu yang bekerja sebagai karyawan swasta
dan seorang perawat. Pasien memiliki dua orang cucu. Pasien sangat menyayangi
keluarganya. Pasien adalah orang yang pendiam dan susah bergaul dengan
tetangga sekitar rumahnya. Penghasilan pensiunan dari pasien sebesar
Rp.1.300.000 / bulan.
G. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya
Pasien adalah seseorang yang pendiam dan sulit bergaul dengan tetangga sekitar
rumahnya. Pasien selalu curiga dengan tetangganya. Pasien meyakini dirinya
adalah satu-satunya orang kepercayaan Tuhan yang tidak akan pernah meninggal
sampai hari kiamat. Pasien meyakini juga bahwa akan ada cahaya kuning yang
keluar dari telapak tangannya jika ada petunjuk dari Tuhan. Pasien meyakini
ritual yang ia lakukan setiap malam dengan duduk bersila, menutup kedua
matanya dan menutup mulutnya bias menangkal hal jahat yang akan menimpa dia
dan keluarganya. Semua hal tersebut diketahui olehnya karena Tuhan telah
berbisik dengannya.
III. STATUS MENTAL (tanggal 12 Juni 2015, pukul 16.00 WIB)
A. Deskripsi Umum
Kesadaran Neurologis : Compos Mentis
Kesadaran Psikiatri : tampak terganggu (perilaku,sikap gerak gerik tenang,
tidak gelisah, namun pasien sering terdiam)
Tanda Vital
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 86x/ menit
Suhu : 36,5 oC
Pernafasan : 22x/ menit
11
1. Penampilan Umum
Pasien adalah seorang laki-laki berusia 60 tahun, berpenampilan fisik
sesuai usianya, postur tubuh agak besar, berkulit keclokatan, berambut
pendek berwarna hitam yang sudah dipenuhi dengan uban (rambutnya
sebagian berwarna putih), dan terdapat edentulous (gigi ompong) pada gigi
incisivus (I1, I2) bagian inferior. Pada saat wawancara pasien mengenakan
baju seragam RSJSH, terlihat bersih dan rapih. Pasien duduk tenang
dihadapan pewawancara dengan sebuah radio kecil disebelah pasien,
kontak mata dan konsentrasi baik.
2. Perilaku dan Aktivitas Motorik
Sebelum Wawancara : Pasien sedang duduk di kursi sendiri
dengan sebuah radio kecil disebelah
pasien.
Selama Wawancara : Pasien duduk dengan tenang di depan
pemeriksa, pasien mau melakukan kontak
mata dengan pemeriksa. Perhatian pasien
terhadap semua pertanyaan baik. Pasien
dapat menjawab pertanyaan dengan baik.
Sesudah Wawancara : Pasien kembali duduk sendirian dan
memperbesar volume radio kecilnya
kembali
3. Sikap Terhadap Pemeriksa
Kooperatif, bersahabat, dan pasien bersedia untuk diajak berbicara pada
awal pertemuan.
4. Pembicaraan
Lancar, pasien menjawab semua pertanyaan yang diajukan, kuantitas,
kualitas dan kecepatan saat berbicara baik. Pasien dapat berbicara spontan
jelas, nada suara cukup dan ide cerita cukup. Jawaban pasien cukup
konsisten pada tiap wawancara.
12
B. Alam Perasaan (Emosi)
1. Suasana Perasaan (mood) : euthym
2. Afek / Ekspresi Afektif : terbatas
3. Keserasian : tidak serasi
C. Gangguan Persepsi
a) Halusinasi
(+) auditorik. Pasien mengatakan bahwa dirinya dibisikkan oleh Tuhan
bahwa ia adalah satu-satunya orang kepercayaan Tuhan yang tidak akan
pernah meninggal sampai kiamat.
b) Ilusi : Tidak ada
c) Depersonalisasi : Tidak ada
d) Derealisasi : Tidak ada
D. Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktifitas : Cukup
b. Kontinuitas : Koheren
c. Hendaya Berbahasa : Tidak ada
2. Isi Pikir
a. Waham
Waham paranoid (+) pasien merasa curiga terhadap tetangganya bahwa
tetangganya tersebut iri kepadanya dan akan mencelakakan dirinya
sehingga setiap ingin tidur pasien selalu meletakkan pisau dibawah
bantal tidurnya. Dan pasien juga pernah merasa bahwa kematian anak
ketiganya adalah ulah jahat dari tetangganya yang mengguna-guna
anak ketiganya sampai meninggal. Pasien juga pernah curiga kepada
adik kandungnya sendiri karena dia merasa adiknya akan mencelakai
keluarganya. Serta pasien juga pernah mengejar-ngejar tetangganya
dengan membawa sebuah parang karena kecurigaannya .
13
Waham kebesaran (+)
Pasien meyakini dirinya adalah satu-satunya orang kepercayaan Tuhan
yang tidak akan pernah meninggal sampai kiamat. Pasien juga
meyakini dirinya dan keluarganya sudah menjadi ahli surga. Pasien
meyakini telapak tangannya akan mengeluarkan cahaya kuning jika
ada petunjuk dari Tuhan mengenai hal yang akan terjadi dan hal jahat
yang akan mencelakai kelurganya.
b. Obsesi : Tidak ada
c. Fobia : Tidak ada
d. Gagasan Rujukan : Tidak ada
e. Gagasan Pengaruh : Tidak ada
E. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan sesuai dengan tingkat pendidikannya (tamat STM)
2. Pengetahuan Umum Baik (Mengetahui nama presiden Indonesia saat ini)
3. Kecerdasan Rata-rata
4. Konsentrasi dan
Perhatian
Cukup baik dan Maksimal
5. Orientasi
- Waktu Baik (Os dapat membedakan pagi , siang, dan malam).
- Tempat Baik (Pasien dapat menyebutkan tempat sekarang dimana
ia berada dan dirawat).
- Orang Baik (Pasien mengetahui sedang diwawancara oleh dokter
muda).
- Situasi Baik (Pasien mengetahui situasi sekitar, saat wawancara
berlangsung).
6. Daya Ingat
- Jangka Panjang Baik (Pasien dapat mengingat nama SD,SMP dan SMA
dan juga dapat menyebutkan nama kedua cucunya dengan
baik dan benar).
- Jangka Pendek Baik (Os dapat mengingat nama pemeriksa yang diberitahu
14
oleh pemeriksa 1 hari yang lalu).
- Segera Baik (Pasien dapat menyebutkan urutan-urutan aktivitas
dari pagi, dan menu sarapan pagi).
7. Pikiran Abstrak Baik (Dapat menyebutkan persamaan dan perbedaan bola
dengan jeruk.)
8. Visuospasial Baik (dapat menggambar jam.)
9. Bakat dan kreativitas Tidak dapat terlihat
10. Kemampuan Menolong
Diri
Baik (pasien makan, mandi, dan berpakaian sendiri).
F. Pengendalian Impuls : Baik (saat pemeriksaan)
G. Daya Nilai
Daya Nilai Sosial
Baik (pasien tahu bahwa mencuri itu tidak baik dan dilarang oleh agama)
Uji Daya Nilai
Baik (pasien akan mengembalikan dompet yang ditemukan dan akan
meminta bantuan ke aparat setempat (kantor polisi terdekat)
Daya Nilai Realita
Terganggu (adanya waham dan halusinasi)
H. Tilikan
Derajat 1 (Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak sakit jiwa)
I. Reliabilitas : Taraf dapat dipercaya
IV. STATUS FISIK (Pemeriksaan dilakukan pada 12 Juni 2015, pukul 16.00 WIB)
A. Status Internus
Keadaan Umum : Baik, tampak tidak sakit
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 86x/ menit
Suhu : 36,5 oC
15
Pernafasan : 22x/ menit
Kulit : Kecoklatan, ikterik (-), sianosis (-), turgor baik,