STATUS UJIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Periode 4 Februari – 30 Maret 2013 Hari / Tanggal pengambilan data : Jumat/22/ Februari 2013 Hari/Tanggal Intervensi : Rabu/06/ Maret 2013 Masalah kesehatan : Dermatitis Tempat pengambilan data : RT 02/ RW 05 Kelurahan Munjul Kecamatan Cipayung Hari / tanggal ujian : / / Maret 2013 Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia STATUS UJIAN DERMATITIS 1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT Nama : Piolitta Cyrenia Windyastari NIM : 0761050005 Tanda tangan :
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STATUS UJIAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Periode 4 Februari – 30 Maret 2013
Hari / Tanggal pengambilan data : Jumat/22/ Februari 2013
Hari/Tanggal Intervensi : Rabu/06/ Maret 2013
Masalah kesehatan : Dermatitis
Tempat pengambilan data : RT 02/ RW 05 Kelurahan Munjul
Kecamatan Cipayung
Hari / tanggal ujian : / / Maret 2013
Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
STATUS UJIAN DERMATITIS 1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Nama : Piolitta Cyrenia Windyastari
NIM : 0761050005
Tanda tangan :
I.PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Salah satu ruang lingkup epidemiologi ialah mempelajari faktor-faktor yang
mempengaruhi frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada manusia. Adapun masalah
kesehatan yang dipandang amat penting ialah yang menyangkut penyakit. Berbagai masalah
kesehatan yang bukan penyakit hanya akan mempunyai arti apabila ada hubungannya dengan
penyakit, jika tidak demikian maka penanggulangannya tidak terlalu diprioritaskan.
Salah satu masalah kesehatan di dunia saat ini salah satunya adalah masalah dermatitis .
Penyakit ini dapat menyebabkan hilangnya produktifitas dan menyebabkan kesakitan serta
menurunnya tingkat ekonomi. Penyakit ini cukup banyak ditemui di Negara yang mempunyai
beberapa musim.
Kata “dermatitis” berarti adanya inflamasi pada kulit. Ekzema merupakan bentuk khusus
dari dermatitis. Beberapa ahli menggunakan kata ekzema untuk menjelaskan inflamasi yang
dicetuskan dari dalam pada kulit. Prevalensi dari semua bentuk ekzema adalah 4,66%, termasuk
dermatitis atopik 0,69%, eczema numular 0,17%, dan dermatitis seboroik 2,32% yang
menyerang 2% hingga 5% dari penduduk.
Dermatitis adalah penyakit kulit gatal-gatal, kering, dan kemerahan. Dematitis juga dapat
didefinisikan sebagai peradangan pada kulit, baik karena kontak langsung dengan zat kimia yang
mengakibatkan iritasi, atau reaksi alergi.
Dengan kata lain, dermatitis adalah jenis alergi kulit. Selain penyebab bahan-bahan kimia,
sering kali dermatitis terjadi ketika kulit sensitive kontak langsung dengan perhiasan logam
biasanya emas dengan kadar rendah atau perhiasan perak dan kuningan.
STATUS UJIAN DERMATITIS 2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit
yang mana kulit tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi
dimana saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Pada
beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia, namun
tidak sedikit pula yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan
pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik
sehingga mengurangi angka kekambuhan.
Penyakit Dermatitis ini juga merupakan salah satu penyakit tersering
pada anak-anak dan dewasa di negara-negara yang sedang berkembang.
Berdasarkan penelitian kasus dermatitis ini semakin meningkat dari tahun ke
tahunnya.
dermatitis dibagi dalam type :
a) Dermatits kontak
- Dermatitis kontak toksis akut. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh iritan primer kuat
STATUS UJIAN DERMATITIS 3 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- Dermatitis Kontak Toksis Kronik. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh iritan primer
lemah
- Dermatitis Kontak Alergi. Suatu dermatitis yang disebabkan oleh alergen .
b) Dermatitis Atopik. Suatu peradangan menahun pada lapisan epidermis yang disebabkan zat-
zat yang bersifat alergen.
c) Dermatitis Perioral. Suatu penyakit kulit yang ditandai adanya beruntus-beruntus merah
disekitar mulut. Penyebabnya tidak diketahui dan bisa muncul pemakaian salep
kortikosteroid diwajah untuk mengobati suatu penyakit.
d) Dermatitis Statis. Suatu peradangan menahun pada tungkai bawah yang sering meninggalkan
bekas, yang disebabkan penimbunan darah dan cairan dibawah kulit, sehingga cenderung
terjadi varises dan edema.
Dermatitis merupakan peradangan pada kulit, baik pada bagian dermis ataupun epidermis
yang disebabkan oleh beberapa zat alergen ataupun zat iritan.
Zat tersebut masuk kedalam kulit yang kemudian menyebabkan hipersensitifitas pada kulit
yang terkena tersebut. Masa inkubasi sesudah terjadi sensitisasi permulaan terhadap suatu
antigen adalah 5-12 hari, sedangkan masa reaksi setelah terkena yang berikutnya adalah 12-48
jam. Bahan iritan ataupun allergen yang masuk ke dalam kulit merusak lapisan tanduk,
denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit.
STATUS UJIAN DERMATITIS 4 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Keadaan ini akan merusak sel dermis maupun sel epidermis sehingga menimbulkan kelainan
kulit atau dermatitis.
Menurut Hendrick L Blum, terjadinya dermatitis dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
STATUS UJIAN DERMATITIS 5 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Faktor lingkungan :
Fisik
Biologis
Sosio kultural
Faktor penduduk :
Herediter
Faktor pelayanan kesehatan :
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
Faktor perilaku :
Sikap
Gaya hidup
PENYAKIT
KULIT
DERMATITIS
1. Lingkungan
Lingkungan sangat mempengaruhi kejadian suatu penyakit. Interaksi antara penjamu, agen
dan lingkungan sangat erat kaitannya dengan kondisi penyakit seseorang. Akan tetapi, hampir
semua penyakit pada manusia berada di antara kedua ujung spektrum ini dan kedua faktor baik
intrinsik maupun ekstrinsik saling mempengaruhi secara bermakna. Faktor luar yang menjadi
pemicu utama berjangkitnya penyakit kulit seperti dermatitis ini adalah alam tropis Indonesia
yang sangat panas dan lembab. Kelembapan di Indonesia ini menurunkan komposisi air pada
lapisan kulit ( stratum korneum) yang membuat kulit lebih permeable terhadap bahan kimia,
gesekan atau lecet, juga dapat meningkatkan permeabilitas kulit terhadap bahan kimia akibat
kerusakan lapisan kulit manusia. Ini menyuburkan semua penyakit kulit, karena badan kita lebih
sering mengeluarkan keringat.
Faktor-faktor di lingkungan yang memicu atau memperparah dermatitis, misalnya :
1) Bahan seperti wol atau pelapis car seat
2) Detergen, sabun, bubble baths, antiseptic
3) Kontak dengan bulu hewan
4) Menggunakan krim pelembab (moisturizer)(Nurul Itqiyah, 2007)
contohnya Alergen penyebab serangan asma atau pilek pada penderita atopi, antara
70-80% adalah debu yang terdapat di dalam rumah. Sebetulnya penyebabnya adalah tungau yang
berukuran 0,3 x 1,2 mm yang hidup dan berkembang biak di dalam debu rumah. Kutu atau
tungau ini disebut Dermatophagoides pteronyssinus dan banyak dijumpai kasur, bantal, guling
berisi kapuk, selimut karpet, mainan anak yang berisi kapuk, atau berbulu, perabotan rumah
tangga dan lain-lain. Pada sekitar 12% orang yang mempunyai tendensi alergi, paparan debu
akan menimbulkan rasa gatal yang amat sangat pada hidung dan tenggorokan, mata
membengkak merah dan gatal, hidung mengeluarkan cairan dan pilek, seringkali kesulitan
STATUS UJIAN DERMATITIS 6 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
bernafas atau asma. Di samping debu rumah penyebabnya dapat pula serpihan kulit manusia.
Kulit manusia, terutama kulit kepala, setiap hari melepaskan serpihan kulit, umpamanya saat
menggaruk atau menggosok kulit. Jika jatuh ke sarung bantal untuk orang yang peka
menimbulkan asma, atau pilek atau bersin. Begitu pula dengan serpihan kulit binatang (anjing,
kucing, kuda, lembu, dan ternak bersayap) juga spora bermacam-macam jamur (jamur tempe,
oncom, jamur pada Air Conditioner), tepung sari tumbuh-tumbuhan. (Eliss, 2008)
Jika dermatitis terjadi setelah tersensitasi bahan tertentu, kemudian terjadi reaksi
hipersensivitas immun maka keadaanya disebut dermatitis kontak. Bahan penyebab ini meliputi
bahan kosmetika, asesoris, pakaian, sepatu, obat topikal, semen, sabun pestisida, cat dan lain-
lain. Macam-macam bahan iritan yaitu :
1) Air : Melarutkan bahan pengikat air dalam lapisan permukaan kulit
STATUS UJIAN DERMATITIS 13 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
8 Pedagang 36529 Lain-lain 5684
10 Pengangguran 546Jumlah 17.866
Sumber : Data kependudukan Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung tahun 2012
C. DATA 10 PENYAKIT TERTINGGI, KELURAHAN MUNJUL
Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Kelurahan Munjul selama bulan Januari – Desember 2012
10 jenis penyakit terbanyak yang terdapat di Puskesmas Kelurahan Munjul
No JENIS PENYAKIT KODE JUMLAH1 Infeksi akut pada sal.pernafasan bag.atas 1302 2.4602 Gastritis dan duodenitis 88 14363 Penyakit lainnya 22 11024 Penyakit pada system otot dan jaringan pengikat 2003 8655 Hipertensi 1032 8416 Penyakit kulit alergi 2002 6837 Diare 0102 6758 Penyakit Kulit Infeksi 2001 6709 Asma 1403 668
10 Gangguan Neurotik 0802 624
Sumber : Puskesmas kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur tahun 2012-2013
STATUS UJIAN DERMATITIS 14 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
II
PENGUMPULAN DATA PRIMER
Masalah Kesehatan : DERMATITIS
Wilayah : RT 02 /RW 05 Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung.
Sasaran : Warga RT 02 /RW 05 Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung.
Jumlah penduduk : 132
Jumlah KK : 75 KK
Target Sasaran : 10 KK
Jml Sasaran Yang Dicapai : 3 KK di RT 02 / RW 05
1. HASIL WAWANCARA
A. Tabel 1 . Jumlah Orang yang menjawab Benar Tentang Pengetahuan
No. PengetahuanSebelum Intervensi
N %
1 Yang mengetahui penyebab penyakit kulit 1 33,3
2 Yang mengetahui penyebab penyakit panu 1 33,3
3 Yang mengetahui gejala utama infeksi jamur 2 66,6
STATUS UJIAN DERMATITIS 15 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
4 Yang mengetahui penyebab terjadinya alergi 0 0
5Yang mengetahui tindakan yang harus
dilakukan bila terjadi alergi2 66,6
6 Yang mengetahui kondisi kulit normal 0 0
7Yang mengetahui berapa kali minimal
seseorang harus mandi dalam 1 hari3 100
8 Yang mengetahui penyebab penyakit kurap 2 66,6
9Yang mengetahui faktor resiko infeksi
kulit,kecuali2 66,6
10Yang mengetahui tindakan yang tidak boleh
dilakukan bila kulit terasa gatal1 33,3
Keterangan :
1. Berdasarkan hasil wawancara, 1 dari 3 responden (33,3%) mengetahui penyebab
penyakit kulit
2. Berdasarkan hasil wawancara, 1 orang dari 3 responden (33,3%) mengetahui penyebab
penyakit panu
3. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden ( 66,6%) mengetahui gejala
utama penyakit infeksi jamur
4. Berdasarkan hasil wawancara, 0 orang dari 3 responden (0%) mengetahui penyebab
terjadinya alergi
5. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden (66,6%) mengetahui tindakan
yangharus dilakukan bila terjadi alergi
6. Berdasarkan hasil wawancara, 0 orang dari 3 responden (0%) mengetahui kondisi kulit
normal
7. Berdasarkan hasil wawancara, 3 orang dari 3 responden (100%) mengetahui berapa kali
minimal orang harus mandi dalam sehari
STATUS UJIAN DERMATITIS 16 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
8. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden (66,6%) mengetahui penyakit
kurap
9. Berdasarkan hasil wawancara, 2 orang dari 3 responden (66,6%) mengetahui yang bukan
faktor resiko infeksi kulit
10. Berdasarkan hasil wawancara, 1 orang dari 3 responden (33,3%) mengetahui tindakan
yang tidak boleh dilakukan bila kulit terasa gatal
KeteranganTingkat Pengetahuan dilihat dari nilai rata-rata respondenNilai Rata-rata responden = Jumlah Nilai Responden