STATUS PENDERITA PASIEN DENGAN DEMAM TIFOID A. PENDAHULUAN Demam tifoid disebut juga dengan Typus abdominalis atau typoid fever. Demam tifoid ialah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan (usus halus) dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran. Demam tifoid merupakan salah satu penyakit infeksi endemik di Asia, Afrika, Amerika latin, Karibia, dan Oceania, termasuk Indonesia penyakit yang masih tergolong endemik di negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Penyakit infeksi yang ditularkan melalui makanan dan minuman ini, disebabkan oleh kuman S. typhi. Insiden demam tifoid di seluruh dunia menurut data pada tahun 2002 sekitar 16 juta per tahun, 600.000 di antaranya menyebabkan kematian. Di Indonesia insidens penyakit tersebut tergolong masih tinggi. Penyakit tersebut diduga erat hubungannya dengan hygiene perorangan yang kurang baik, sanitasi lingkungan yang jelek (misalnya penyediaan air bersih yang kurang memadai, pembuangan sampah dan kotoran manusia yang kurang memenuhi syarat kesehatan, pengawasan makanan dan minuman yang belum sempurna), serta fasilitas kesehatan yang tidak terjangkau oleh sebagian besar masyarakat. Tata laksana pada demam tifoid yang masih sering digunakan adalah istirahat, perawatan, diet, terapi penunjang, serta
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
STATUS PENDERITA PASIEN DENGAN DEMAM TIFOID
A. PENDAHULUAN
Demam tifoid disebut juga dengan Typus abdominalis atau typoid fever. Demam tifoid
ialah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan (usus halus) dengan
gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan
atau tanpa gangguan kesadaran. Demam tifoid merupakan salah satu penyakit infeksi endemik di
Asia, Afrika, Amerika latin, Karibia, dan Oceania, termasuk Indonesia penyakit yang masih
tergolong endemik di negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Penyakit infeksi
yang ditularkan melalui makanan dan minuman ini, disebabkan oleh kuman S. typhi. Insiden
demam tifoid di seluruh dunia menurut data pada tahun 2002 sekitar 16 juta per tahun, 600.000
di antaranya menyebabkan kematian.
Di Indonesia insidens penyakit tersebut tergolong masih tinggi. Penyakit tersebut diduga
erat hubungannya dengan hygiene perorangan yang kurang baik, sanitasi lingkungan yang jelek
(misalnya penyediaan air bersih yang kurang memadai, pembuangan sampah dan kotoran
manusia yang kurang memenuhi syarat kesehatan, pengawasan makanan dan minuman yang
belum sempurna), serta fasilitas kesehatan yang tidak terjangkau oleh sebagian besar masyarakat.
Tata laksana pada demam tifoid yang masih sering digunakan adalah istirahat, perawatan,
diet, terapi penunjang, serta pemberian antibiotik. Antibiotik adalah zat kimiawi yang dihasilkan
oleh mikroorganisme yang mempunyai kemampuan, dalam larutan encer, untuk menghambat
pertumbuhan atau membunuh mikroorganisme lain.
B. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. N
Umur : 33 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SLTA
Agama : Islam
Alamat : Jl. Kanjuruhan 4 No.30 Tlogomas
Status Perkawinan : Menikah
Suku : Jawa
Tanggal periksa : 11 September 2012
C. ANAMNESIS
2. Keluhan Utama : Demam
Harapan : Ingin sembuh dan bisa beraktivitas seperti semula
Kekhawatiran : Takut akan penyakitnya semakin parah
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak kurang lebih satu minggu yang lalu pasien mengeluh demam pada sore-malam
hari pada pagi sampai siang tidak merasa demam, sudah berobat kedokter umum dekat
rumah diberi obat penurun panas yaitu paracetamol tapi keluhan masih tetap. Selain itu juga
1 minggu yang lalu pasien mengeluh pusing terasa berputar, terus menerus, dibuat
beraktifitas tambah berat, meskipun dibuat istirahat tetap pusing. Sejak 3 hari yang lalu
pasien mengeluh sakit perut diepigastrium, terasa seperti kembung (rasa tidak enak), mual
dan muntah, muntah > 4x dalam sehari, yang dimuntahkan hanya air atau seperti lendir saja,
nafsu makan pasien menurun, pasien tidak bisa BAB sejak 5 hari yang lalu. Satu hari yang
lalu pasien juga mengeluh batuk, namun tidak berdahak.
4. Riwayat Penyakit Dahulu:
- Riwayat sakit serupa : pernah demam tifoid sewaktu kecil pada usia 8
tahun, pada tahun 2007 juga mengalami demam
tifoid namun tidak sampai opname.
- Riwayat mondok : (+) karena Demam Berdarah Dengue pada tahun 2002
- Riwayat sakit gula : disangkal
- Riwayat penyakit jantung : disangkal
- Riwayat hipertensi : disangkal
- Riwayat sakit kejang : disangkal
- Riwayat alergi obat : disangkal
- Riwayat alergi makanan : disangkal
- Riwayat alergi udara dingin : disangkal
5. Riwayat Penyakit Keluarga
- Riwayat keluarga dengan penyakit serupa : disangkal
glycocol ic acid 140 mg, soybean lecithin 112.5 mg.
Indikasi : Vitamin parenteral untuk dewasa dan anak usia lebih 11
tahun yang tidak mungkin atau tidak cukup diberikan secara
oral
5. p.o Antasida syr 3x1 → bekerja menetralkan asam lambung dan menginaktifkan pepsin
sehingga rasa nyeri ulu hati akibat iritasi oleh asam lambung dan
pepsin berkurang.
Indikasi : Untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan
kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak pada
duodenum dengan gejala-gejala seperti mual, nyeri lambung,
nyeri ulu hati, kembung dan perasaan penuh pada lambung.
6. p.o Analsik 3x1 →Analsik adalah kombinasi Metampiron dan Diazepam. Metampiron
500 mg, diazepam 2 mg. Metampiron adalah suatu obat
analgesik- antipiretik. Diazepam mempunyai kerja sebagai
antiansietas, juga memiliki sifat relaksasi otot rangka.
Kombinasi ini dimaksudkan untuk menghilangkan rasa nyeri
dan spasme organ visceral.
Indikasi : Untuk meringankan rasa nyeri sedang sampai berat, ter-utama
nyeri kolik dan nyeri setelah operasi dimana di -perlukan
kombinasi dengan tranquilizer.
7. p.o Thiampenicol 4x500 mg → Thiamphenicol adalah antibiotika untuk pengobatan
infeksi yang disebabkan oleh organisme yang sensitif. Aktivitas
antibakteri Thiamphenicol dengan jalan menghambat sintesa
dinding sel bakteri. Thiamphenicol mempunyai aktivitas
bakteriostatik yang luas baik terhadap organisme gram positif
maupun gram negatif.
Indikasi : Sebagai pilihan utama untuk pengobatan thyphus atau parathypus, Infeksi saluran kemih dan kelamin Infeksi gonore (GO), Infeksi saluran pernafasan, Infeksi saluran pencernaan.
Non medikamentosa:
1. Pasien harus tirah baring sampai minimal 7 hari bebas demam atau
kurag lebih selama 14 hari. Tirah baring dengan perawatan sepenuhnya di tempat
seperti makan, minum, mandi, buang air kecil dan buang air besar akan membantu dan
mempercepat masa penyembuhan. Dalam perawatan perlu sekali dijaga kebersihan
tempat tidur, pakaian, dan perlengkapan yg dipakai. Posisi pasien perlu diawasi untuk
mencegah dekubitus, hygiene penderita tetap dijaga dan diperhatikan. Istirahat
bertujuan untuk mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan.
2. pasien diberikan bubur saring, kemudian bubur kasar dan akhirnya
nasi sesuai dengan tingkat kesembuhan pasien. Namun beberapa penelitian
menunjukkan bahwa pemberian makanan tingkat dini yaitu nasi dengan lauk pauk
rendah selulosa (pantang sayuran dengan serat kasar) dapat diberikan dengan aman.
Juga perlu diberikan vitamin dan mineral untuk mendukung keadaan umum pasien.
3. Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan menjaga kebersihan diri.
I. FOLLOW UP
Tanggal 11 September 2012 ( pukul 12.00)
S: demam, pusing, nyeri perut di epigastrium.
O: KU baik, composmentis, GCS 456, gizi kesan cukup
Tanda Vital : T: 130/90 mmHg RR: 18x/menit
N: 82x/menit S: 36˚c
BB: 65 kg
TB: 165 cm
Status generalis: kepala pusing berputar, mata berkunang-kunang, lidah kotor, tepi lidah
hiperemi. Pada perut didapatkan nyeri epigastrium.