Top Banner

of 90

ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

Jul 06, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    1/90

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    2/90

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    3/90

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    4/90

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    5/90

    BAB IPENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Salah satu tujuan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentangMetrologi Legal adalah untuk melindungi kepentingan umum melalui

     jaminan kebenaran pengukuran dan adanya ketertiban dan kepastianhukum dalam pemakaian satuan ukuran, standar satuan, metodepengukuran, dan Alat-alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya(UTTP). Dalam ketentuan Pasal 12 Undang-Undang Nomor 2 Tahun

    1981 tentang Metrologi Legal, mengamanatkan pengaturan UTTP yangwajib ditera dan ditera ulang, dibebaskan dari tera atau tera ulang, ataudari kedua-duanya, serta syarat-syarat yang harus dipenuhi.

    Dalam melaksanakan amanat tersebut di atas, telah ditetapkanPeraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1985 tentang Wajib danPembebasan untuk Ditera dan/atau Ditera Ulang serta Syarat-syaratbagi Alat-alat Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya. Adapun

    UTTP yang wajib ditera dan ditera ulang adalah UTTP yang dipakaiuntuk keperluan menentukan hasil pengukuran, penakaran, ataupenimbangan untuk kepentingan umum, usaha, menyerahkan ataumenerima barang, menentukan pungutan atau upah, menentukanproduk akhir dalam perusahaan, dan melaksanakan peraturanperundang-undangan.

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    6/90

    1.3 Pengertian

    Dalam Syarat Teknis ini yang dimaksud dengan:

    1. Meter Bahan Bakar Minyak yang selanjutnya disebut Meter BBMadalah meter yang terdiri dari Meter Arus Volumetrik, Meter Arus Turbin, Meter Arus Pengukur Massa Secara Langsung, atau PompaUkur Bahan Bakar Minyak yang digunakan untuk mengukur secarakontinyu kuantitas cairan yang melewatinya.

    2. Meter Arus Volumetrik atau   Posistive Displacement Meter  adalahmeter arus yang badan ukurnya mempunyai ruang ukur dan cairan

     yang diukur menggerakkan dinding-dinding organ di dalam badan

    ukur yang merupakan batas ruang ukur, sehingga memungkinkanpengukuran secara kontinyu.

    3. Meter Arus Turbin adalah meter arus yang penunjukan kuantitasnyadidasarkan pada laju alir cairan yang menggerakkan rotor dalamruang tertutup.

    4. Meter Arus Pengukur Massa secara Langsung (direct mass flow meter ) yang selanjutnya disebut Meter Arus Massa (mass flow meter )adalah alat ukur yang digunakan untuk menentukan massaterhadap kuantitas cairan yang mengalir tanpa menggunakanperangkat bantu atau data dari sifat-sifat fisik cairan.

    5. Pompa Ukur Bahan Bakar Minyak yang selanjutnya disebut PompaUkur BBM adalah instalasi ukur yang tersusun lengkap, merupakan

    t k t di k t k k k tit b h

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    7/90

    14. Badan hitung (calculator ) adalah bagian dari meter yang menerimasinyal keluaran dari badan ukur dan dari perangkat sensor dan/atauperangkat transduser kemudian memprosesnya dan menyimpan

    hasilnya dalam memori sampai hasil tersebut digunakan.15. Badan ukur (measuring device ) adalah bagian dari meter yang

    mengukur kuantitas cairan dan dilengkapi sensor dan transduser.

    16. Sensor adalah perangkat yang mengubah karakteristik kuantitascairan ke dalam sinyal pengukuran untuk dikirim ke transduser.

    17. Transduser adalah bagian dari meter yang mengubah karakteristikkuantitas cairan menjadi sinyal pengukuran.

    18. Kondisi dasar adalah nilai tertentu dari kondisi cairan yang diukursetelah dikonversi.

    19. Kondisi operasional adalah kondisi penggunaan yang memberikanrentang nilai dari kuantitas pengaruh sehingga karakteristikkemetrologian berada dalam batas kesalahan yang diizinkan.

    20. Kondisi ukur (metering conditions ) adalah nilai dari kondisi yang

    menjabarkan sifat cairan selama pengukuran pada titik pengukuran.21. Perangkat konversi adalah perangkat yang secara otomatis

    mengubah kuantitas yang diukur pada kondisi pengukuran kedalam kuantitas pada kondisi dasar dengan memperhitungkankarakteristik cairan yang diukur menggunakan sensor dantransduser atau yang disimpan dalam memori.

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    8/90

    31. Perangkat penunjukan harga adalah bagian badan hitung yangmenunjukan jumlah harga yang harus dibayar.

    32. Perangkat penjatah   (Pre-setting device)  adalah perangkat untuk

    menentukan kuantitas yang diukur (volume, massa, atau harga) dansecara otomatis menghentikan aliran cairan pada akhir pengukurandari kuantitas yang ditentukan.

    33. Kuantitas yang ditunjukkan adalah total kuantitas yang ditunjukkanoleh meter.

    34. Gelas penglihat (sight glass ) adalah alat untuk memeriksa bahwaseluruh atau sebagian dari sistem pengukuran terisi sepenuhnya

    oleh cairan.

    35. Titik transfer adalah titik yang disepakati untuk digunakan dalamserah terima cairan.

    36. Sistem pengukuran selang kosong adalah sistem pengukuran dengantitik transfer yang berada pada bagian hulu dari selang penyerahan

     yang dirancang untuk mengirim cairan atau bagian hilir dari selangpenerima yang dirancang untuk menerima cairan.

    37. Sistem pengukuran selang penuh adalah sistem pengukuran dengantitik transfer yang berada pada bagian hilir dari selang penyerahan

     yang dirancang untuk mengirim cairan atau bagian hulu dari selangpenerima yang dirancang untuk menerima cairan.

    38. Penyerahan minimum (Minimum Measured Quantity ) adalah

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    9/90

    BAB IIPERSYARATAN ADMINISTRASI

    2.1 Lingkup

    Syarat Teknis ini mengatur tentang persyaratan administrasi, persyaratanteknis dan persyaratan kemetrologian untuk:

    1. Meter BBM:

    a. Meter Arus Volumetrik;

    b. Meter Arus Turbin;c. Meter Arus Massa; dan

    d. Pompa Ukur BBM;

    2. Pompa Ukur Elpiji.

    2.2 Penerapan

    Syarat Teknis ini berlaku untuk setiap Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji yang digunakan dalam pengukuran serah terima (custody transfer ) cairan yaitu:

    1. minyak bumi (liquid petroleum ); dan

    2 produk derivatif seperti minyak mentah (crude oil) hidrokarbon cair

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    10/90

    2.4 Persyaratan Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji Sebelum Peneraan

    1. Persyaratan sebelum dilakukan tera

    a. untuk Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji asal impor harusdilengkapi:

    1) Nomor Izin Tipe; dan

    2) Label Tipe yang melekat pada Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji

    b. untuk Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji produksi dalam negeriharus dilengkapi:

    1) Nomor Izin Tanda Pabrik; dan2) merek tanda pabrik yang melekat pada Meter BBM dan Pompa

    Ukur Elpiji.

    2. Persyaratan sebelum dilakukan tera ulang

    Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji yang akan ditera ulang harussudah ditera sebelumnya dan lemping tanda tera tidak terpisah darimeter.

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    11/90

    BAB IIIPERSYARATAN TEKNIS DAN PERSYARATAN KEMETROLOGIAN

    3.1 Persyaratan Teknis

    1. Ketentuan Umum

    a. Konstruksi sistem pengukuran

    1) Sistem Pengukuran Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji palingsedikit terdiri dari:

    a) Meter;

    b) Titik transfer; dan

    c) Jalur hidrolik.

    2) Agar sistem dapat beroperasi dengan benar, maka perlu untukmenambahkan:

    a) Perangkat eliminasi udara;

    b) Saringan;c) Pompa; dan

    d) Perangkat koreksi.

    3) Sistem pengukuran dapat dilengkapi dengan perangkat bantudan perangkat tambahan.

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    12/90

    c) Nama atau tipe cairan, ketika penunjukan nama atau tipecairan tidak mencukupi untuk menentukan sifat cairan,maka disebutkan karakteristiknya sebagai contoh rentang

    viskositas dan rentang densitas;d) Rentang tekanan yang dibatasi oleh tekanan minimum dari

    cairan Pmin dan tekanan maksimum cairan Pmaks.

    e) Rentang suhu yang dibatasi oleh suhu minimum cairan T mindan suhu maksimum cairan T maks..

    f) Rentang bilangan Reynold (jika ada)

    g) Nilai nominal dari catu tegangan AC dan/atau batas catutegangan DC.

    2) Sistem pengukuran harus digunakan untuk cairan ukur dengankarakteristik yang berada dalam kondisi operasional.

    3) Kondisi operasional sistem pengukuran harus berada dalamkondisi operasional dari setiap elemennya.

    4) Penyerahan minimum sistem pengukuran harus dalam bentuk

    1 x 10n, 2 x 10n atau 5 x 10n satuan kuantitas yang berlaku,dimana n adalah bilangan bulat positif, negatif atau nol.

    5) Penyerahan minimum sistem pengukuran tidak boleh lebih kecildaripada penyerahan minimum terbesar dari salah satu meter.

    6) Rentang laju alir dari sistem pengukuran

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    13/90

    4) Untuk Pompa Ukur BBM dan Pompa Ukur Elpiji penunjukan yang ditampilkan hanya berupa kuantitas yang digunakanselama transaksi.

    i. Eliminasi udara

    1) Sistem pengukuran harus dilengkapi dengan perangkat eliminasiudara untuk eliminasi udara atau uap air yang mungkinterkandung dalam cairan sebelum masuk meter.

    2) Perangkat eliminasi udara tidak diperlukan jika cairan yangdiukur memiliki viskositas dinamis yang lebih dari 20 mPa.spada 20 0C.

    3) Pompa harus dipasang sedemikian sehingga tekanan inlet selalulebih besar daripada tekanan atmosfir.

    4) Jika kondisi pada angka 3) tidak terpenuhi, maka harus tersediaperangkat untuk menghentikan aliran cairan secara otomatissegera setelah tekanan inlet turun di bawah tekanan atmosfir.

    5) Jika tangki pemasok dari sistem pengukuran harus benar-benar

    dikosongkan, outlet dari tangki harus dilengkapi denganperangkat pelurus (anti-swirl device ), kecuali sistem pengukuranmenggunakan pemisah udara.

    6) Indikator udara harus terdapat di bagian hilir meter.

     j. Titik transfer

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    14/90

    l. Variasi dalam kuantitas internal selang penuh

    1) Untuk sistem pengukuran selang penuh yang dilengkapi denganhose reel , kenaikan kuantitas internal yang disebabkan oleh

    perubahan dari posisi selang yang tergulung ketika tidakbertekanan ke posisi selang terurai ketika bertekanan tanpaaliran cairan, harus tidak melebihi dua kali deviasi kuantitasminimum yang ditentukan.

    2) Jika sistem pengukuran tidak dilengkapi dengan   hose reel ,kenaikan kuantitas internal harus tidak melebihi deviasikuantitas minimum yang ditentukan.

    m. Percabangan dan bypass 

    2. Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji

    a. Bahan

    Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji harus terbuat dari bahan yangtahan karat dan kuat sehingga sifat atau karakteristikkemetrologiannya terjaga.

    b. Konstruksi:

    1) Ada 3 (tiga) jenis Meter Arus Massa, yaitu:

    a) Jenis Coriolis, yaitu Meter Arus Massa yang mengukur lajualir massa dan densitas melalui interaksi antara cairan danosilasi tabung.

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    15/90

    2) Nilai penyerahan minimum harus dalam bentuk1 x 10n, 2 x 10n

    atau 5 x 10n dalam satuan kuantitas yang berlaku, dimana nadalah bilangan positif, negatif, atau nol.

    3) Penyerahan minimum sebesar 200 kali interval skala dariperangkat penunjukan, kecuali dinyatakan lain dalam Izin Tipeatau Izin Tanda Pabrik.

    d. Badan Ukur

    1) Badan ukur harus tahan terhadap tekanan sesuai denganspesifikasinya yang minimal 10 kg/cm2.

    2) Badan ukur harus tahan terhadap pengaruh dari suhu dancairan yang diukur.

    3) Badan ukur tidak boleh ada kebocoran pada tekanan operasional

    e. Transduser

    1) Spesifikasi

     Transduser harus memenuhi persyaratan untuk digunakan padatekanan maksimum/minimum dan rentang suhu operasionalserta komposisi cairan.

    2) Penggantian

     Transduser tidak boleh dilakukan penggantian dengantransduser lain baik dengan spesifikasi sama ataupun berbedasetelah dilakukan peneraan

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    16/90

    3) Fitur “low-flow cut-off ” tidak boleh disetel pada tingkat aliran yang lebih tinggi dari 20% dari laju alir minimum.

    3. Perangkat Penunjukan Kuantitas

    Perangkat penunjukan kuantitas dapat berupa penunjukan mekanikatau penunjukan elektronik.

    a. Ketentuan umum

    1) Pembacaan penunjukan harus tepat, mudah dan tidakmembingungkan dalam posisi di manapun perangkatpenunjukan berhenti.

    2) Jika alat tersebut terdiri dari beberapa elemen, maka harusdapat disusun sedemikian sehingga pembacaan kuantitascairan yang diukur tetap dapat dilakukan.

    3) Tanda desimal harus dapat dibedakan dengan jelas.

    4) Interval skala penunjukan harus dinyatakan dalam bentuk1x10n, 2x10n atau 5x10n satuan kuantitas yang berlaku,dimana n adalah bilangan bulat positif, negatif atau nol.

    5) Interval skala harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

    a) Untuk alat penunjukan analog, yaitu kuantitas yangmenunjukkan nilai 2 mm pada skala atau satu per lima

    15 interval skala (dari elemen pertama), dipilih yang

    terbesar;

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    17/90

    6) Semua tanda skala harus mempunyai lebar yang sama, tetap

    sepanjang baris dan tidak melebihi satu per empat   1 4  jarak

    skala. Jarak skala harus sama dengan atau lebih besar dari

    2 mm. Tinggi angka harus sama atau lebih besar dari 4 mm.c. Ketentuan untuk perangkat penunjukan elektronik

    Selain ketentuan umum sebagaimana tercantum pada huruf a,bagi perangkat penunjukan elektronik berlaku ketentuan bahwatampilan kuantitas selama pengukuran harus kontinyu.

    d. Perangkat penyetel nol untuk perangkat penunjukan kuantitas

    1) Perangkat penunjukan kuantitas harus dilengkapi denganperangkat penyetel nol.

    2) Setelah penyetelan nol dimulai, perangkat penunjukankuantitas tidak boleh menunjukkan hasil yang berbedadengan hasil pengukuran yang baru saja dibuat, sampaipenyetelan nol telah selesai.

    3) Perangkat penunjukan sistem pengukuran elektronik tidak

    boleh direset ke nol selama pengukuran.4) Pada perangkat penunjukan digital, penunjukan setelah

    kembali ke nol harus betul-betul nol, tanpa menimbulkankeraguan.

    5) Pada perangkat penunjukan analog, sisa penunjukan setelah

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    18/90

    h. Perangkat penyetel nol dari perangkat penunjukan harga danperangkat penunjukan kuantitas harus dirancang sedemikiansehingga penyetelan nol pada salah satu perangkat penunjukanakan menyetel nol perangkat penunjukan yang lain.

    i. Perbedaan antara harga yang ditunjukan dengan harga hasilperhitungan harus lebih kecil dari nilai nominal rupiah terkecil

     yang berlaku.

     j. Pada alat penunjukan harga analog (mekanik), penunjukan sisasetelah dilakukan penyetelan nol harus lebih kecil dari nilainominal rupiah terkecil yang berlaku.

    k. Pada perangkat penunjukan digital, penunjukan harga setelahpenyetelan nol harus benar-benar nol tanpa menimbulkankeraguan.

    5. Perangkat Pencetak

    a. Interval skala yang dicetak harus dalam bentuk 1x10n, 2 x 10n

    atau 5 x 10n satuan kuantitas yang berlaku, dimana n adalahbilangan bulat positif, negatif atau nol dan tidak boleh melebihi

    deviasi penyerahan minimum.

    b. Interval skala yang dicetak tidak boleh lebih kecil dari intervalskala terkecil dari perangkat penunjukan.

    c. Kuantitas yang dicetak harus dinyatakan dalam satuan ukuran yang berlaku untuk penunjukan kuantitas dan ditunjukkan

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    19/90

    l. Jika volume ditentukan melalui perbedaan antara dua nilai yangdicetak, maka pencetakan hasil pengukuran tetap dimungkinkantanpa harus dilakukan penyetelan nol.

    6. Perangkat penyimpan (memory device )a. Sistem pengukuran dapat dilengkapi dengan perangkat

    penyimpan untuk menyimpan hasil pengukuran sampaidigunakan atau untuk menyimpan rekaman transaksi. Perangkat

     yang digunakan untuk membaca informasi yang tersimpandianggap termasuk dalam perangkat penyimpan.

    b. Media tempat data disimpan harus permanen untuk memastikan

    bahwa data tidak rusak dalam kondisi penyimpanan normal,memiliki kapasitas penyimpanan yang sesuai dan data dapatditampilkan kembali sesuai dengan kondisi awal.

    c. Apabila kapasitas penyimpanan telah penuh, maka dimungkinkanuntuk menghapus data yang disimpan ketika kedua kondisiberikut terpenuhi:

    1) data yang dihapus sesuai dengan urutan perekaman.

    2) penghapusan dilakukan baik secara otomatis maupun manual.

    d. Penyimpanan harus sedemikian sehingga tidak memungkinkanuntuk mengubah nilai yang disimpan.

    e. Data yang tersimpan harus dilindungi.

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    20/90

    c. Parameter yang tidak diukur dan yang perlu untuk keperluankonversi harus ada dalam badan hitung pada awal pengukuran danparameter-parameter tersebut memungkinkan untuk dicetak atauditampilkan dari badan hitung.

    d. Sensor harus dipasang dalam jarak maksimal 1 meter dari badanukur sehingga penentuan kuantitas dapat dilakukan seakuratmungkin.

    9. Badan Hitung (calculator )

    a. Semua parameter yang diperlukan untuk penunjukan harus adadalam badan hitung pada awal pengukuran.

    b. Badan hitung dapat dilengkapi dengan antarmuka (interface )untuk dihubungkan dengan perlengkapan periferal. Alat ini harustetap berfungsi dengan benar dan tidak mempengaruhikarakteristik kemetrologian.

    10. Perlengkapan

    Sistem Pengukuran Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji dapatdilengkapi dengan perlengkapan tanpa mempengaruhi karakteristikkemetrologian.

    a. Perangkat perlengkapan antara lain terdiri dari:

    1) Alat kompensasi suhu

    a) Alat kompensasi suhu hanya boleh dipasang pada Sistem

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    21/90

    c) Pada   Temperature transmitter  dan   pressure transmitter harus terdapat identitas yang jelas, mudah dibaca dantidak mudah terhapus, yaitu:

    (1) Merek;(2) Model/tipe; dan

    (3) Nomor seri.

    d)   Temperature transmitter  dan   pressure transmitter  diujitersendiri.

    11. Persyaratan tambahan untuk tipe sistem pengukuran:

    a. Pompa Ukur BBM

    1) Saat diinstal, rasio antara laju alir maksimum dan minimumdapat lebih kecil dari 10 tetapi tidak boleh kurang dari 5.

    2) Apabila sistem pengukuran memiliki pompa sendiri,perangkat eliminasi udara harus dipasang pada bagian huludari bagian masukan meter (meter inlet ).

    3) Apabila gelas penglihat dipasang, maka tidak bolehmempunyai perangkat pembuang.

    4) Pompa ukur BBM harus dilengkapi dengan perangkat untukmereset perangkat penunjukan kuantitas ke nol.

    5) Jika sistem juga termasuk perangkat penunjukan harga,

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    22/90

    13) Semua pompa ukur dengan penunjukan elektronik harusdilengkapi dengan perangkat   time-out   yang menghentikantransaksi apabila selama 120 sekon pompa ukur tidak aktif (tidak ada aliran).

    b. Pompa Ukur Elpiji

    1) Rasio laju alir maksimum dan minimum untuk pompa ukur yang terpasang minimum 2,5.

    2) Elpiji dalam sistem pengukuran harus tetap dalam bentukcairan, untuk itu pompa ukur dapat dilengkapi denganperangkat untuk mempertahankan tekanan.

    3) Pompa Ukur Elpiji sebaiknya dilengkapi dengan thermometer well dan dipasang sedekat mungkin dengan meter.

    4) Jalur pengembalian uap dari tangki kendaraan bermotor(penerima) ke dalam tangki penyuplai tidak diperbolehkan.

    5) Ketika hanya satu   nozzle   yang dapat digunakan selamapenyerahan, dan setelah   nozzle  ditempatkan kembali,penyerahan berikutnya harus menunggu sampai perangkatpenunjukan sudah diubah ke nol.

    6) Ketika dua atau lebih   nozzle  dapat digunakan secarabersamaan atau bergantian, dan setelah  nozzle  ditempatkankembali, penyerahan berikutnya tidak diperbolehkan sampaiperangkat penunjukan telah disetel kembali ke nol.

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    23/90

    2) Katup yang dipasang diantara sistem pengukuran Meter BBMdan Pompa Ukur Elpiji dan standar uji seperti katuppengendali aliran, saluran air, dan ventilasi harus dilengkapidengan   double block  dan   bleed valve  untuk mencegahterjadinya kebocoran.

    c. Perangkat suhu, tempat untuk meletakkan termometer(thermowell) , perangkat tekanan, dan densitometer harusdipasang sedemikian sehingga dapat diperoleh hasil pengukuran

     yang akurat.

    d. Saringan ( filter ) harus tersedia untuk melindungi meter daripartikel yang mencampuri cairan, termasuk standar uji danpompa.

    e. Instalasi harus dilengkapi dengan kompensator tekanan balikuntuk mencegah kavitasi. Besarnya tekanan balik bisadidasarkan pada rekomendasi pabrikan atau denganmenggunakan rumus:

    eb   p pP   .25.1.2  

    dimana P b  adalah tekanan balik minimum,   p adalah perbedaan

    tekanan, dan p e adalah tekanan uap cairan pada suhu kerja.

    3.2 Persyaratan Kemetrologian

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    24/90

    0,2 s.d 0,4 2 kali Nilai pada Tabel 1, dengan kuantitaspengukuran 0,4 liter atau 0,4 kg

    0,1 s.d 0,2 4 kali Nilai pada Tabel 1, dengan perhitungan

    Emin

    < 0,1 4 kali Nilai pada Tabel 1, dengan kuantitaspengukuran 0,1 liter atau 0,1 kg

    4. Berapapun kuantitas yang diukur, nilai BKD yang berlaku adalah yang lebih besar dari dua nilai berikut:

    a. Nilai absolut dari BKD yang diberikan pada Tabel 1 atau Tabel 2,

    ataub. Deviasi kuantitas minimum yang ditentukan, (Emin)

    5. Untuk penyerahan minimum (MMQ) lebih besar dari atau samadengan 2 L atau lebih besar dari atau sama dengan 2 kg, deviasikuantitas minimum yang ditentukan dengan menggunakan rumus:

    Emin = (2MMQ) x A

    dimana MMQ adalah penyerahan minimum dan A adalah nilaiBKD seperti dicantumkan pada Tabel 1.

    Untuk Penyerahan minimum (MMQ) lebih kecil dari 2 L atau lebihkecil dari 2 kg, Emin adalah dua kali nilai yang ditentukan dalam

     Tabel 2.

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    25/90

    BAB IVPEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

    4.1 Pemeriksaan

    1. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan bahwa Sistem pengukuranMeter BBM dan Pompa Ukur Elpiji memenuhi persyaratan yangditetapkan dalam Syarat Teknis ini.

    2. Sistem pengukuran Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji harus diperiksauntuk memastikan kesesuaian dengan tipe yang telah mendapatkanIzin Tipe atau Izin Tanda Pabrik.

    3. Pemeriksaan juga harus memastikan pemasangan sistem pengukuranMeter BBM dan Pompa Ukur Elpiji dirancang sedemikian sehinggapengoperasian pada saat pengujian dan penggunaan dalam transaksiadalah sama.

    4. Pemeriksaan kebocoran dilaksanakan dengan memperhatikansambungan antara pipa instalasi dengan lubang masuk dan lubangkeluar saat sistem pengukuran Meter BBM dan Pompa Ukur Elpijiberisi media uji.

    4.2 Pengujian tera dan tera ulang

    1. Persyaratan Umum

    a. Sistem pengukuran Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji harus diuji

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    26/90

    b. Metode Gravimetri

    Standar uji yang dapat digunakan pada metode pengujian iniadalah Timbangan.

    4. Pengujian Perlengkapan Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik,Meter Arus Turbin dan Meter Arus Massa

    a. Pengujian Pressure Transmitter 

    Beberapa perangkat uji yang digunakan dalam pengujian iniadalah:

    1)  Dead Weight Tester  (DWT) yang bersertifikat dan sesuai dengan

    rentang ukur.2)  Pressure Calibrator  yang bersertifikat dan sesuai dengan rentang

    ukur.

    3) Sumber tegangan yang sesuai.

    b. Pengujian Temperature Transmitter 

    Beberapa perangkat uji yang digunakan dalam pengujian ini

    adalah:1)  Thermobath  yang bersertifikat dan sesuai dengan rentang ukur.

    2) Sumber tegangan yang sesuai.

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    27/90

    BAB VPEMBUBUHAN TANDA TERA

    5.1 Pembubuhan

    1. Tanda Daerah, Tanda Pegawai Berhak, dan Tanda Sah dibubuhkanpada lemping tanda tera yang terbuat dari aluminium atau logamdengan kualitas yang tahan karat.

    2. Tanda Jaminan dibubuhkan atau dipasang pada bagian-bagian sistempengukuran Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji untuk mencegahpenukaran dan/atau perubahan.

    3. Bentuk dan ukuran tanda tera sesuai dengan ketentuan peraturanperundang–undangan.

    5.2 Tempat Pembubuhan

    1. Penempatan

    Lemping tanda tera dipasang pada bagian sistem pengukuran MeterBBM dan Pompa Ukur Elpiji yang mudah dilihat, tidak mudah lepas

    dan dapat menjamin keutuhan tanda-tanda tersebut.

    2. Tera

    a. Meter Arus Volumetrik, Meter Arus Turbin, dan Meter Arus Massa:

    1) Tanda Daerah ukuran 4 mm (D4), Tanda Pegawai Berhak (H),

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    28/90

    3. Tera Ulang

    a. Meter Arus Volumetrik, Meter Arus Turbin dan Meter Arus Massa:

    1) Untuk meter yang tidak memiliki perangkat justir, Jaminan

    Plombir ukuran 8 mm (JP8) yang dipasang pada saat tera padalemping diganti dengan Tanda Sah Plombir ukuran 6 mm(SP6).

    2) Untuk meter yang memiliki perangkat justir, Jaminan Plombirukuran 8 mm (JP8) yang dipasang pada perangkat justir padasaat tera diganti dengan tanda Sah Plombir ukuran 6 mm(SP6).

    3) Tanda Jaminan ukuran 8 mm (JP8) dibubuhkan pada bagian-bagian meter yang tidak boleh dilakukan perubahan, tutuptransmitter , tutup bagian elektronik dan badan hitung yangterpisah dari meter.

    b. Pompa Ukur BBM dan Pompa Ukur Elpiji

    1) Tanda Daerah ukuran 4 mm (D4), Tanda Pegawai Berhak (H),dan Tanda Sah Logam ukuran 4 mm (SL4) dibubuhkan padalemping Tanda Tera. Lemping tersebut dipasang pada PompaUkur BBM dan Pompa Ukur Elpiji, diikat dengan kawat segeldan dijamin dengan Jaminan Plombir ukuran 8 mm (JP8).

    2) Tanda Pegawai Berhak Plombir (HP) dan Tanda Sah Plombirukuran 8 mm (SP8) dibubuhkan secara bolak-balik pada

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    29/90

    BAB VIPENUTUP

    Syarat Teknis Meter BBM dan Pompa Ukur Elpiji merupakan pedoman bagiPegawai Berhak dalam melaksanakan pelayanan tera dan tera ulang sertaPengawas Kemetrologian dalam melaksanakan pengawasan Meter BBM danPompa Ukur Elpiji, untuk meminimalkan penyimpangan penggunaan MeterBBM dan Pompa Ukur Elpiji dalam transaksi serta upaya perwujudan tertibukur sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981tentang Metrologi Legal.

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    30/90

    Lampiran I

    PROSEDUR PENGUJIAN SISTEM PENGUKURAN METER ARUSVOLUMETRIK, METER ARUS TURBIN DAN METER ARUS MASSA

    Pengujian dapat dilakukan dengan beberapa Standar Uji, antara lain:

    A. Menggunakan Bejana Ukur

    1. Perangkat yang diperlukan:

    a. Bejana Ukur

    1) Bejana ukur standar yang terpasang secara terintegrasi

    dengan sistem pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter

    Arus Turbin atau Meter Arus Massa berdiri sendiri, mampu

    telusur;

    2) Bersertifikat dan masih berlaku.b. Termometer

    1) Bersertifikat dan masih berlaku; dan

    2) Ketelitian pembacaan 0,10C.

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    31/90

    6) Basahi bejana ukur, keluarkan cairan dengan tetesan yang

    sesuai, apabila menggunakan pengujian dengan metode

    kering, maka bejana dikeringkan dengan kain bersih;

    7) Alirkan cairan dan periksa kebocorannya;

    8) Penunjukan Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik,

    Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa dinolkan;

    9) Alirkan cairan pada laju alir ( flow rate ) sesuai dengan yang

    diinginkan dan catat laju alirnya;

    10) Catat penunjukan tekanan saat cairan masuk dan keluar

    Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter Arus

     Turbin atau Meter Arus Massa (Pm1, Pm2) dan rata-ratakan

    nilai tersebut (Pm);

    11) Catat penunjukan tekanan saat cairan masuk dan keluar

    Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter Arus

     Turbin atau Meter Arus Massa (T m1, T m2) dan rata-ratakan

    nilai tersebut (T m);

    12) Setelah kuantitas bejana ukur telah mencapai kuantitas

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    32/90

    b. Perhitungan

    1) Kuantitas Bejana Ukur (VB)

    =   (   +   )

    2) Kuantitas Meter (Vm)

    =

    3) Kesalahan Penunjukan Sistem Pengukuran Meter Arus

    Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa

    =

    100%

    Notasi yang digunakan

    Ctsb : faktor koreksi kuantitas bejana ukur akibat perubahan

    suhu saat pengujian T B dari suhu dasar T S terhadap

    bahan bejana ukur.

    Ctlb : faktor koreksi kuantitas cairan akibat perubahan suhu

    saat pengujian T B dari suhu dasar T S pada bejana ukur.

    Ctlm : faktor koreksi kuantitas cairan akibat perubahan suhu

    saat pengujian T M dari suhu dasar T S pada Sistem

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    33/90

    3. Contoh Cerapan Pengujian Sistem Pengukuran Meter Arus

    Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa menggunakan

    Bejana Ukur.

    KOP INSTANSI NAMA INSTANSI DAN ALAMAT

    Pemilik :Lokasi :

    DATA BADAN UKUR DATA BEJANA UKURMerek : Merek :

     Tipe : Tipe :No. Seri : No. Seri :Diameter : Kuantitas Nominal :DalamKapasitas : Koefisien Muai Bahan (   ) :Buatan : Kesalahan :

    penunjukan (SB)Waktu Tetesan :

    DATA BADAN HITUNGMerek : Cairan uji :

     Tipe : Suhu Dasar :

    No. Seri : Tekanan Dasar :Buatan :

    No. URAIAN SATUAN PENGUJIAN KE

    1 2 3

    Laju alir L/menit

    BEJANA UKUR

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    34/90

    B. Menggunakan Master Meter 

    1. Perangkat yang diperlukan

    a.   Master Meter 

    Master Meter harus bersertifikat dan masih berlaku;

    b. Termometer

    1) Bersertifikat dan masih berlaku; dan

    2) Ketelitian pembacaan 0,1 0C.

    c. Manometer

    1) Bersertifikat dan masih berlaku; dan

    2) Ketelitian pembacaan 0,1 kg/cm2.

    d. Tabel koreksi 53, 54 dan tabel II pada dokumen standar ASTM

    2. Langkah-langkah Pengujian

    a. Persiapan dan Pengujian

    1) Siapkan semua perangkat uji di tempat pengujian, termasuksertifikat yang diperlukan;

    2) Pasang (instal) Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik,

    Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa pada instalasi

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    35/90

    11) Catat penunjukan kuantitas Sistem Pengukuran Meter Arus

    Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa (Vm1,

    Vm2) dan Master Meter (Vmm1, Vmm2);

    12) Catat penunjukan suhu Master Meter (T mm);

    13) Catat penunjukan tekanan Master Meter (Pmm);

    14) Lakukan pengujian sebagaimana langkah 6) s.d. langkah 13)

    sebanyak 3 (tiga) kali pada laju alir yang sama;

    15) Ketidaktetapan (repeatability ) selisih terbesar antara dua

    pengujian yang berurutan tidak boleh melebihi BKD;

    16) Rata-rata hasil pengujian yang dilakukan pada langkah 14)

    adalah kesalahan Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik,

    Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa pada laju alir

    tersebut;

    17) Lakukan pengujian sebagaimana langkah 6) s.d. langkah 14)

    pada laju alir yang lain; dan

    18) Pengujian minimal dilakukan pada laju alir minimum, transisi,

    operasional dan maksimum.

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    36/90

    Vm12 : kuantitas cairan pada Sistem Pengukuran Meter Arus

    Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa

    sebelum dikoreksi.

    Vm : kuantitas cairan pada Sistem Pengukuran Meter Arus

    Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa

    untuk kondisi dasar.

    Vmm : kuantitas cairan pada Master Meter untuk kondisi dasar.

    E : kesalahan penunjukan Sistem Pengukuran Meter Arus

    Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    37/90

    3. Contoh Cerapan Pengujian Sistem Pengukuran Meter Arus

    Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa menggunakan

    Master Meter 

    KOP INSTANSI NAMA INSTANSI DAN ALAMAT

    Pemilik :Lokasi :

    DATA BADAN UKUR DATA MASTER METERMerek : Merek :

     Tipe : Tipe :No. Seri : No. Seri :Diameter : Buatan :DalamKapasitas : Koefisien Muai Bahan (   ) :Buatan : Kesalahan :

    penunjukan (SB)Waktu Tetesan :

    DATA BADAN HITUNGMerek : Cairan uji :

     Tipe : Suhu Dasar :

    No. Seri : Tekanan Dasar :Buatan :

    No. URAIAN SATUAN PENGUJIAN KE

    1 2 3

    Laju alir L/menit

    Master Meter

    (1) Pembacaan Akhir (Vmm2) L

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    38/90

    C. Pengujian Untuk Meter Arus Massa dengan Penunjukan dalam besaran

    Massa Dapat Juga Dilakukan dengan Menggunakan :

    I. Meter Prover Jenis Conventional Pipe Prover 

    1. Persiapan Pengujian

    a. Catat data  Conventional Pipe Prover  sebagai Standar Uji yangmeliputi:

    1) tanggal sertifikat;

    2) nama merek/pabrik;

    3) volume dasar (V 0);4) nomor seri;

    5) Tipe/Model;

    6) Tebal pipa (W t );

    7) Modulus Elastisitas (E );

    8) Koefisien muai ruang bahan (β); dan

    9) Diameter Dalam.

    b. Catat data Meter Arus Pengukur Massa secara Langsung yangmeliputi:

    1) nomor seri;

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    39/90

    2. Pelaksanaan Pengujian

     Tahapan pengujian Meter Arus Pengukur Massa secara Langsungsebagai berikut:

    a. catat penunjukan awal Meter Arus Pengukur Massa secaraLangsung dan/atau alat hitung elektronik dinolkan;

    b. alirkan cairan dengan laju alir sesuai dengan laju minimumMeter Arus Massa;

    c. catat densitas cairan pada Meter Arus Pengukur Massa secaraLangsung, ρ m ;

    d. catat densitas cairan pada Meter Prover, ρ  p ;

    e. catat suhu Meter Prover (t  p );

    f. catat tekanan Meter Prover (P  p );

    g. setelah Meter Prover mencapai volume dasar, catatpenunjukan jumlah pulsa Meter Arus Pengukur Massa secaraLangsung (PM ) pada alat hitung elektronik;

    3. Perhitungan

    Lakukan perhitungan sebagai berikut:

    a. Hitung CTS  p = 1 + β(t  p  –  T )

    dengan: T = suhu dasar Meter Prover (15,6 oC atau 28 oC)

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    40/90

    4. Contoh Cerapan Pengujian dengan Meter Prover jenis Conventional Pipe Prover 

    DIREKTORAT METROLOGI

     Jalan Pasteur No. 27 Bandung 40171

     Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

    1. DATAMETER PROVER JENISCONVENTIONAL PIPE PROVER 

    TANGGAL SERTIFIKAT: MEREK/PABRIK PROVER :

    (DD/MM/YYYY)

    VOLUME DASAR PROVER, V 0 NO. SERI PROVER

    (LITER)

    KOEFISIEN MUAI RUANG BAHAN METER PROVER,  β DIAMETER DALAM PIPA, D

    MODULUS ELASTISITAS BAHAN PIPA,  E  TEBAL DINDING PIPA, W t 

    2. DATA METER ARUS MASSA SECARA LANGSUNG

    NO. SERI PABRIK

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    41/90

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    42/90

    II. Meter Prover Jenis Small Volume Prover 

    1. Persiapan Pengujian

    a. Catat data Meter Prover jenis   Small Volume Prover  sebagai

    Standar Uji yang meliputi:1) tanggal sertifikat;

    2) nama merek/pabrik;

    3) volume dasar (V 0);

    4) nomor seri;

    5) tipe/model;

    6) tebal pipa (W t );

    7) diameter dalam (D );

    8) modulus elastisitas (E ); dan

    9) koefisien muai ruang bahan (β).

    b. Catat data Meter Arus Pengukur Massa secara Langsung yang

    meliputi:1) nomor seri;

    2) nama merek/pabrik;

    3) kapasitas maksimum;

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    43/90

    2. Pelaksanaan Pengujian

     Tahapan pengujian Meter Arus Pengukur Massa secara Langsungdengan Meter Prover jenis Small Volume Prover sebagai berikut:

    a. catat penunjukan awal Meter Arus Pengukur Massa secaraLangsung dan/atau alat hitung elektronik dinolkan;

    b. alirkan cairan dengan laju alir sesuai dengan laju minimumMeter Arus Pengukur Massa secara Langsung;

    c. catat densitas cairan pada Meter Arus Pengukur Massa secaraLangsung, ρ m ;

    d. catat densitas cairan pada Meter Prover, ρ  p ;

    e. catat suhu Meter Prover (t  p );

    f. catat tekanan Meter Prover (P  p );

    g. setelah Meter Prover mencapai volume dasar, catatpenunjukan jumlah pulsa pada alat hitung elektronik dariMeter Arus Pengukur Massa secara Langsung (PM );

    3. Perhitungan

    Lakukan perhitungan sebagai berikut:

    a. Hitung CTS  p = 1 + β(t  p  –  T )

    dengan: T = suhu dasar Meter Prover (15,6 oC atau 28 oC)

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    44/90

    4. Cerapan Pengujian dengan Meter Prover jenis Small Volume Prover 

    DIREKTORAT METROLOGI

     Jalan Pasteur No. 27 Bandung 40171

     Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

    1. DATAMETER PROVER JENIS SMALL VOLUME PROVER 

    TANGGAL SERTIFIKAT: MEREK/PABRIK PROVER :

    (DD/MM/YYYY)

    VOLUME DASAR PROVER, V 0 NO. SERI METER PROVER

    (LITER)

    2. DATA METER ARUS MASSA SECARA LANGSUNG

    NO. SERI MEREK/PABRIK

    ID METER ARUS MASSA TIPE

    LOKASI

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    45/90

    RATA-RATATEKANAN PROVER, P  p(Pa)

    CPS p

    VOLUME PROVER, V  p (L) =

    V 0 × CTS p × CPS p

    MASSA PROVER, A (kg) =V  p× ρP 

    MASSA METER ARUS PENGUKURMASSA SECARA LANGSUNG, B (kg)

    =

    PM / KF 

    KESALAHAN, ε=

    [(B –  A) / A] × 100 %

    KESALAHAN RATA-RATA ,   ̅ =

    (ε1 + ε2 + ε3+ ε4 + ε5) / 5

    LOKASI ENTRI

    (Meter Faktor) TRANSMITTER/PENGHITUNG

    KETIDAKTETAPAN VERIFIKASI NOL?

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    46/90

    D. Pengujian Meter Arus Massa dengan Penunjukan dalam besaran Volume

    dapat dilakukan dengan menggunakan

    I. Meter Prover jenis Conventional Pipe Prover 

    1. Persiapan Pengujian

    a. Catat data Conventional Pipe Prover  sebagai Standar Uji yangmeliputi:

    1) tanggal sertifikat;

    2) nama merek/pabrik;

    3) volume dasar (V 0);4) nomor seri;

    5) Tipe/Model;

    6) Tebal pipa (W t );

    7) Modulus Elastisitas (E );

    8) Koefisien muai ruang bahan (β); dan

    9) Diameter Dalam.

    b. Catat data Meter Arus Pengukur Massa secara Langsung yangmeliputi:

    1) nomor seri;

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    47/90

    2. Pelaksanaan Pengujian

     Tahapan pengujian Meter Arus Pengukur Massa secaraLangsung sebagai berikut:

    a. catat penunjukan awal Meter Arus Pengukur Massa secaraLangsung dan/atau alat hitung elektronik dinolkan;

    b. alirkan cairan dengan laju alir sesuai dengan laju minimumMeter Arus Massa;

    c. catat densitas cairan pada Meter Arus Massa, ρ m ;

    d. catat densitas cairan pada Meter Prover, ρ  p ;

    e. catat suhu Meter Prover (t  p );f. catat tekanan Meter Prover (P  p );

    g. setelah Meter Prover mencapai volume dasar, catatpenunjukan jumlah pulsa Meter Arus Pengukur Massa secaraLangsung (PM ) pada alat hitung elektronik;

    3. Perhitungan

    Lakukan perhitungan sebagai berikut:a. Hitung CTS  p = 1 + β(t  p  –  T )

    dengan: β= koefisien muai ruang bahan Meter Prover

    T = suhu dasar Meter Prover (15,6 oC atau 28 oC)

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    48/90

    i. Lakukan prosedur butir 2.a. sampai dengan 3.h. sebanyak 5(lima) kali.

     j. Hitung kesalahan rata-rata,   ̅ = (ε1 +  ε2 +  ε3 +  ε4 +  ε5) / 5.

    k. Hitung ketidaktetapan = Max.(|   −   |, |   −   |, |   −   |, |   −|).

    l. Ketidaktetapan tidak boleh melebihi 0,1%, apabila tidakterpenuhi maka pengujian harus diulang dari pengujianpertama.

    m. Lakukan prosedur butir 2.a. sampai dengan 3.l. sekurang-kurangnya untuk laju alir massa operasional/sedang dan

    maksimum/tinggi.

    4. Contoh Cerapan PengujianMeter Arus Pengukur Massa secaraLangsung dengan Meter Prover Jenis Conventional Pipe Prover 

    DIREKTORAT METROLOGI

     Jalan Pasteur No. 27 Bandung 40171

     Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

    DATA METER PROVER JENISCONVENTIONAL PIPE PROVER 

    TANGGAL SERTIFIKAT MEREK/PABRIK :

    (DD/MM/YYYY)

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    49/90

    PENGUJIAN KE 1 2 3 4 5

    TOTAL PULSA METER ARUS

    MASSA, PM 

    SUHU METER PROVER, t  p (oC)

    CTS p

    CTL p

    TEKANAN METER PROVER, P  p (Pa)

    CPS p

    CPL p

    SUHU METER (oC)

    CTLm

    TEKANAN METER ARUSPENGUKUR MASSA SECARALANGSUNG (Pa)

    CPLm

    VOLUME STANDAR, A (L) =

    V 0 × CTS p× CPS p × CTL p× CPL p

    VOLUME METER ARUS MASSA, B

    (L) =

    PM / KF × CTLm× CPLm

    KESALAHAN, ε =

    [(B –  A) / A] × 100 %

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    50/90

    II. METER PROVER JENIS SMALL VOLUME PROVER 

    1. Persiapan Pengujian

    a. Catat data Meter Prover jenis   Small Volume Prover  sebagai

    Standar Uji yang meliputi:1) tanggal sertifikat;

    2) nama merek/pabrik;

    3) volume dasar (V0);

    4) nomor seri;

    5) Tipe/Model;

    6) Tebal pipa (W t );

    7) Modulus Elastisitas (E );

    8) Koefisien muai ruang bahan (β); dan

    9) Diameter Dalam (D ).

    b. Catat data Meter Arus Pengukur Massa secara Langsung yang meliputi:

    1) nomor seri;

    2) nama merek/pabrik;

    3) diameter dalam (ID);

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    51/90

    b. alirkan cairan dengan laju alir sesuai dengan laju minimumMeter Arus Massa;

    c. catat densitas cairan pada Meter Arus Pengukur Massasecara Langsung, ρ m ;

    d. catat densitas cairan pada Meter Prover, ρ  p ;

    e. catat suhu Meter Prover (t  p ) dan Meter Arus Pengukur Massasecara Langsung (t m );

    f. catat tekanan Meter Prover (P  p );

    g. setelah Meter Prover mencapai volume dasar, catatpenunjukan jumlah pulsa pada alat hitung elektronik dari

    Meter Arus Pengukur Massa secara Langsung (PM );

    3. Perhitungan

    Lakukan perhitungan sebagai berikut:

    a. Hitung

    1)   CTS  p = 1 + β(t  p  –  T )

    dengan: T = suhu dasar Meter Prover (15,6o

    C atau 28o

    C)2)   =   ∙∆   (   , ∙∆   )

    dengan:

    e  = konstanta eksponensial

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    52/90

    g. Hitung ketidaktetapan =

    Max.(|   −   |, |   −   |, |   −   |, |   −   |).

    h. Ketidaktetapan tidak boleh melebihi 0,1%, apabila tidakterpenuhi maka pengujian harus diulang dari pengujian

    pertama.

    i. Lakukan prosedur butir 2.a. sampai dengan 3.h. masing-masing untuk laju alir massa operasional/sedang danmaksimum/tinggi.

    4. Contoh Cerapan Pengujian dengan Small Volume Prover keluaran Volume

    DIREKTORAT METROLOGI

     Jalan Pasteur No. 27 Bandung 40171

     Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

    DATA METER PROVER JENISSMALL VOLUME PROVER 

    TANGGAL SERTIFIKAT MEREK/PABRIK

    (DD/MM/YYYY)

    VOLUME DASAR NO. SERI UNIT

    (LITER)

    DATA METER ARUS PENGUKUR MASSA SECARA LANGSUNG

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    53/90

    RATA-RATATEKANAN METERPROVER, P  p

    CPS p

    CPL p

    RATA-RATA SUHU METER ARUSMASSA t m(

    oC)

    CTLm

    RATA-RATA TEKANAN METER ARUS MASSA, Pm

    CPLm

    VOLUME METER PROVER, A (L) =

    V 0 × CTS p× CPS p × CTL p× CPL p

    VOLUME METER ARUS MASSA, B

    (L) =

    PM / KF × CTLm× CPLm

    KESALAHAN, ε =

    [(B –  A) / A] × 100 %

    KESALAHAN RATA RATA ̅LOKASI ENTRI

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    54/90

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    55/90

    h. Naikkan imbuh (ΔL) pada lantai muatan sampai penunjukan

    indikator timbangan berubah 1 (satu) skala;

    i. Penunjukan Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter

    Arus Turbin atau Meter Arus Massa dinolkan;

     j. Alirkan cairan pada laju alir sesuai yang diinginkan;

    k. Catat penunjukan tekanan saat cairan masuk dan keluar Sistem

    Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter Arus Turbin atau

    Meter Arus Massa (Pm1, Pm2) dan rata-ratakan nilai tersebut (Pm);

    l. Catat penunjukan suhu saat cairan masuk dan keluar Sistem

    Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter Arus Turbin atau

    Meter Arus Massa (T m1, T m2) dan rata-ratakan nilai tersebut (T m);

    m. Setelah kapasitas cairan yang diinginkan telah tercapai, tutup

    katup untuk menghentikan aliran;

    n. Catat penunjukan Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik,Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa (V0, V1) dan indikator

    timbangan (I1);

    o. Naikkan imbuh (ΔL) pada lantai muatan sampai penunjukan

    3. Contoh Cerapan Pengujian Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    56/90

    52

    p g j g ,

    menggunakan Timbangan

    KOP INSTANSI NAMA DAN ALAMAT INSTANSI

    Pemilik :

    Lokasi :

    1. BADAN UKUR 2. BADAN HITUNG 3. TIMBANGAN 4. KONDISI UJI

    Merek : Merek : Merek : Cairan uji :

     Tipe : Tipe : Tipe : Suhu dasar :

    No. Seri : No. Seri : No. Seri : Tekanan dasar :

    Diamaterdalam

    : Buatan : Kelas :

    Laju AlirMaks.

    : Kapasitas :

    Buatan : Skalaterkecil

    :

    No.Laju Alir(L/Menit)

    Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik/Meter Arus Turbin Timbangan Kesalahan (%)

    V0 V1 V=V1-V0  T m Pm Ctlm Cplm

    Massa jenis

    (ρ)

    M = V x  ρ xCtlmx Cplm(kg)

    Io ΔL Po I1 ΔL P1P = P1 - P0

    (kg)

    −100 Rata-rata

    1

    2

    3

    Repeatability 

    Keterangan

    M : Penunjukan massa sebenarnya pada Sistem Pengukuran MeterArus Volumetrik/Meter Arus Turbin/Meter Arus Massa

    Io : Penunjukan awal pada indikator timbangan

    Vo : Penunjukan kuantitas awal pada Sistem Pengukuran Meter ArusVolumetrik/Meter Arus Turbin/Meter Arus Massa

    I1 : Penunjukan akhir pada indikator timbangan

    V1 : Penunjukan kuantitas akhir pada Sistem Pengukuran Meter ArusVolumetrik/Meter Arus Turbin/Meter Arus Massa

    Ctlm : faktor koreksi suhu cairan pada Sistem Pengukuran Meter ArusVolumetrik/Meter Arus Turbin/Meter Arus Massa

    P : Penunjukan sebenarnya Timbangan Cplm : faktor koreksi tekanan cairan pada Sistem Pengukuran Meter ArusVolumetrik/Meter Arus Turbin/Meter Arus Massa

    P0 : Penunjukan awal sebenarnya TimbanganP1 : Penunjukan akhir sebenarnya Timbangan

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    57/90

    F. Pengujian Perlengkapan Sistem Pengukuran Meter Arus Volumetrik,

    Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa

    1. Prosedur Pengujian Static Pressure Transmitter  (PT)

    a. Pelaksanaan Pengujian

    Dalam melakukan pengujian Static Pressure Transmitter , lakukan

    sesuai dengan tahap sebagai berikut:

    1) Lepaskan pipa saluran masuk dari Static Pressure Transmitter 

    dari pressure tap -nya;2) Hubungkan keluaran   Dead Weight Tester  (DWT) pada

    masukan Static Pressure Transmitter ;

    3) Lepaskan hubungan dari keluaran Static Pressure Transmitter 

    dan pasangkan resistor standar dengan kelas 0,01 secara seri

    dengan beban;4) Pasangkan   Digital Multi Meter  (DMM) pada posisi paralel

    dengan resistor tersebut;

    5) Berikan beban pada DWT sesuai dengan daerah ukur  Static 

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    58/90

    c. Notasi yang digunakan:

    DMM : Digital Multi Meter

    PT : Static Pressure Transmitter Et : Kesalahan penunjukan   Static Pressure Transmitter 

    (%)

    Ve : Tegangan keluaran Static Pressure Transmitter 

    (diubah menjadi) It = Vt : Rs

    Is : Arus sebenarnyaPi : Pembacaan Static Pressure Indicator 

    Ps : Static Pressure ekivalen tahanan masukan

    Pmin : Static Pressure minimum dari rentang ukur Static 

    Pressure Transmitter 

    Pmaks : Tekanan maksimum rentang ukur Static Pressure Transmitter 

    2. Prosedur Pengujian Temperature Transmitter  (TT)

    a. Pelaksanaan Pengujian

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    59/90

    b. Perhitungan

    1) Nilai arus sebenarnya keluaran   Temperature Transmitter 

    adalah Is;2) Pembacaan DMM pada keluaran   transmitter  adalah Vt.

    Selanjutnya dikombinasikan dengan nilai resistan Rs menjadi

    It (It = Vt : Rs);

    3) Pembacaan Temperature Indicator adalah T i;

    4) Suhu sebenarnya adalah nilai suhu ekivalen tahananmasukan Temperature Transmitter , T s;

    5) Kesalahan penunjukan Temperature Transmitter adalah Et;

    =−

    −  100%

    6) Kesalahan penunjukan Temperature Indicator adalah Ei;

    =−

    100%

    c. Notasi yang digunakan:

    DMM Di i l M l i M

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    60/90

    3. Contoh Cerapan Pengujian Perlengkapan Sistem Pengukuran Meter

    Arus Volumetrik, Meter Arus Turbin atau Meter Arus Massa

    PemakaiUser 

    : Nomor TagTag Number 

    :

    PerangkatukurMeasuring Instrument 

    : Daerah ukurRange 

    :

    MerekMark 

    : SatuanUnit 

    :

    TipeType 

    : MasukanInput 

    :

    Nomor SeriSerial 

    Number 

    : KeluaranOutput 

    :

    Catu dayaPower Supply 

    : Vdc Kesalahan Maks.Max. Permissible Error 

    :

    HASIL PENGUJIANCALIBRATION RESULT 

    Sebelum Justir Sesudah Justir

    MasukanInput 

    KeluaranOutput (mA)

    Actually (mA)

    KesalahanError (%)

    MasukanInput 

    KeluaranOutput (mA)

    Actually (mA)

    KesalahanError (%)

    % NaikUp 

     TurunDown 

    NaikUp 

     TurunDown 

    % NaikUp 

     TurunDown 

    NaikUp 

     TurunDown 

    0 025 25

    50 50

    75 75

    100 100

    Perangkat Standar yang Digunakan:

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    61/90

    Lampiran II

    PROSEDUR PENGUJIAN POMPA UKUR BBM

    1. Persiapan pengujian:a. Keselamatan kerja

    1) Memakai baju kerja pengaman dari bahan anti static (bahan katun100%)

    2) Memakai sepatu pengaman (safety shoes )

    3) Memakai topi pengama (safety foot wear )

    4) Pastikan ada tabung pemadam api yang masih bekerja dengan baikdan diletakkan di tempat yang mudah dijangkau.

    5) Pastikan tidak ada sumber pengapian yang potensial.

    6) Tempatkan tanda “POMPA SEDANG DITERA” pada tempat yangmudah dilihat.

    7) Tempatkan alat pengaman untuk menghalangi orang/kendaraan

    masuk ke pompa yang sedang diuji.b. Persiapan standar, peralatan dan perlengkapan uji

    1) Bejana ukur standar dengan kapasitas minimal 10 L yang sesuai

    untuk penyerahan pada laju alir maksimum pompa ukur. Ukuranh i t k h l bih b d i 3 (ti ) k li

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    62/90

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    63/90

    a) pengujian tampilan dilakukan; dan

    b) segmen tampilan tidak rusak

    2) Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagal3) Catat hasilnya pada laporan pengujian

    b. Penyetelan nol

    1) Mekanisme reset mekanik

    Untuk alat penunjukan mekanis, penunjukan volume sisa setelahkembali ke nol tidak boleh lebih dari setengah deviasi volume

    minimum yang ditentukan (Emin). Demikian juga penunjukan hargasisa setelah kembali ke nol tidak boleh lebih dari setengah deviasi

    harga minimum yang ditentukan (H) dimana H = Emin  x hargasatuan.

    a) Angkat nozzle dari posisi menggantung.

    b) Jika penjualan sebelumnya tetap ada di penunjukan, pindahtuas   start  ke posisi ON dan pastikan motor pompa tidak

    menyala atau pompa ukur tidak diaktifkan. Jika motor pompamenyala atau pompa ukur aktif maka mekanisme   interlock 

    rusak.

    c) Reset penunjukan ke nol dan periksa apakah penunjukanvolume adalah nol

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    64/90

    c) Hitung harga total dari harga satuan dan volume total yangditunjukkan.

    d) Bandingkan harga yang dihitung dengan yang ditunjukkan

    pompa ukur.

    e) Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagal.

    f) Catat hasilnya pada laporan pengujian.

    4) Nozzle cut-off 

    Ketika selang dipasang dengan nozzle cut-off otomatis, nozzle harusmenutup secara otomatis ketika port sensor pada nozzle

    bersentuhan dengan cairan atau buih.

    Pengujian ini dapat dilakukan selama pengujian akurasi atau anti-drain.

    Langkah-langkah pengujian:

    a) Lakukan penyerahan pada laju alir operasional.

    b) Lakukan kontak antara port sensing dari nozzle dengan cairan

    atau buih.

    c) Pastikan nozzle cut-off mati.

    d) Ulangi langkah a s.d. c sebanyak 2 kali.

    ) T t k k h k l l t l

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    65/90

    (3) Periksa dan pastikan bahwa selang yang lain dalam kondisinon-aktif, dengan cara mengangkat nozzle lain dari

    posisinya.

    (4)  Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagal.

    (5) Catat hasilnya pada laporan pengujian.

    b) Beberapa selang dengan satu unit pompa

    (1) Pilih selang yang berbagi unit pompa yang sama.

    (2) Saat unit pompa beroperasi, angkat selang lain yangterhubung ke unit pompa yang sama tetapi tuas

    penggantung pada posisi OFF.

    (3) Periksa bahwa tidak memungkinkan melakukanpenyerahan dari selang lain yang terhubung ke unit pompa yang sama.

    (4)  Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagal.

    (5) Catat hasilnya pada laporan pengujian.

    c) Penunjukan penjatah ( pre-set )

    Pengujian ini dapat dikombinasikan dengan pengujian akurasi pre-set dan satu hasil dicatat.

    (1) Reset pompa ukur ke nol.

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    66/90

    (d) Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagal

    (e) Catat hasilnya pada laporan pengujian.

    (2)Selang yang berbagi pompa bersamaPersyaratan ini untuk tera atau ketika ada perubahanlokasi.

    (a) Pilih sejumlah selang yang dihubungkan pada unitpompa yang sama.

    (b) Lakukan penyerahan pada semua selang yangberoperasi pada laju alir maksimum yang dapat dicapai,

    (c) Hentikan penyerahan setelah sekurang-kurangnya 10

    sekon dan hitung laju alir.

    (d) Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagal.

    (e) Catat hasilnya pada laporan pengujian.

    6) Akurasi

    Langkah-langkah pengujian:a) Siapkan bejana ukur.

    b) Lakukan penyerahan pada laju alir maksimum yang dapatdicapai. Catat volume yang ditunjukkan oleh Pompa Ukur BBM(V ) d l dit j kk l h b j k (V )

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    67/90

    d) Hitung dan catat kesalahan relatif (EFD)

    EFD = ((VFD – VREF)/VREF) x 100

    e) Tentukan apakah hasil berada dalam kesalahan maksimum yang diizinkan.

    f) Catat hasilnya pada laporan pengujian.

    8) Eliminasi gas

    Pengujian ini hanya perlu jika terdapat alat penguji eliminasi gaspada pompa ukur .

    Perbedaan kesalahan (ED) antara pengujian tanpa gas/udara dandengan gas/udara harus tidak boleh melebihi kesalahan

    maksimum yang diizinkan yang diberikan dalam Tabel 1.

     Tabel 1. BKD untuk pengujian eliminasi udara

    Viskositas BKD

    ≤ 1 mPa.s 0,5%

    >1 mPa.s 1,0%a) Hitung dan catat kesalahan rata-rata (EAV) dari 3 kali

    penyerahan pada laju alir maksimum yang dapat dicapaiselama pengujian akurasi.

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    68/90

     Tabel 2. BKD untuk pengujian anti-drain

    Vmin BKD tanpa hose reel  BKD dengan hose reel 

    2L 20 mL 40 mL  5L 50 mL 100 mL  

     Jika Vmin tidak terdapat pada Tabel 2 maka nilai BKD dapatdihitung dengan persamaan:

     Tanpa hose reel (BKD dalam mL)

    BKD = Vmin(L) x 10

    Dengan hose reel (BKD dalam mL)

    BKD = = Vmin(L) x 20

    a) Tanpa hose reel 

    (1) Siapkan bejana ukur

    (2) Mulai penyerahan ke sehingga selang bertekanan

    (3) Hentikan penyerahan secara tiba-tiba denganmembenamkan   nozzle  kedalam cairan atau denganmelepaskan pemicu nozzle secara tiba-tiba.

    (4) Matikan pompa ukur dengan mengoperasikan secaramanual tuas penggantung nozzle dan jangan gantung

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    69/90

    9) Tutup nozzle ketika aliran berhenti, atau setelah 30 sekon. Jika nozzle masih menetes setelah 30 sekon nozzle harus

    diperbaiki.

    10) Catat volume pengosongan bahan bakar yang ditunjukkanoleh bejana ukur standar .

    11) Tentukan apakah pompa ukur lolos atau gagal.

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    70/90

    3. Contoh Cerapan Pengujian untuk Pompa Ukur Bahan Bakar Minyak

    KOPINSTANSI

    NAMA DAN ALAMAT INSTANSI

     Tanggal pengujian ……………….

     Tipe pengujian : tera tera ulang

    Merek :

     Tipe :

    Nomor seri :

    Nomor IT/ITP :

    Pemilik :

    Alamat :

    1. Apakah PU BBM ini dilengkapi dengan IT/ITP? ya tidak

    2. Apakah PU BBM ini digunakan dengan benar? ya tidak

    3 A k h d k i i jib j l

    HASIL PENGUJIAN

    Nomor PU BBM dan identifikasi nozzle

    Harga satuan yang ditampilkan Rp /L Rp /L Rp /L

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    71/90

    67

    Harga satuan yang ditampilkan Rp./L Rp./L Rp./L  

    Pembacaan totalisator volume pada awal pengujian L L L  

    Pembacaan totalisator volume pada akhir pengujian L L L  

     Total volume yang digunakan untuk pengujian L L L 

    Qmin dan Qmaks pada pelat data Qmin Qmaks Qmin Qmaks Qmin Qmaks

    Akurasi

    EFD = (VFD – VREF)/ VREF x 100

    VFD VREF EFD ED VFD VREF EFD ED VFD VREF EFD ED

    Penyerahan 1 pada laju alir maksimum yang dapat dicapai/Laju aliroperasional/Laju alir minimum

    L L % L L % L L %

    Penyerahan 2 pada laju alir maksimum yang dapat dicapai/Laju aliroperasional/Laju alir minimum

    L L % L L % L L %

    Penyerahan 3 pada laju alir maksimum yang dapat dicapai/Laju aliroperasional/Laju alir minimum.

    L L % L L % L L %

    Kesalahan rata-rata (EAV) untuk 3 penyerahan % % %

    Penyerahan penjatah L L % L L % L L %

    Penyerahan eliminasi udara ED = EAV -EFD L L % % L L % L L %

    Anti-drain , volume dari pengosongan bahan bakar mL mL m

    Fasilitas pemeriksa untuk perangkat penunjukan Lolos Gagal Lolos Gagal Lolos Gagal

    Penyetelan nol Lolos Gagal Lolos Gagal Lolos Gagal

    Perhitungan harga Lolos Gagal Lolos Gagal Lolos Gagal

    Nozzle cut-off Lolos Gagal Lolos Gagal Lolos Gagal

    Interlock Lolos Gagal Lolos Gagal Lolos Gagal

    Penunjukan penjatah (pre-set) Lolos Gagal Lolos Gagal Lolos Gagal

    Hasil keseluruhan Lolos Gagal Lolos Gagal Lolos Gagal

    Lolos Gagal Pegawai Berhak: 1.

    2.

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    72/90

    Lampiran III

    PROSEDUR PENGUJIAN POMPA UKUR ELPIJI

    I. Pemeriksaan VisualA. Pemeriksaan Administrasi

    Periksa dan catat kelengkapan administrasi Pompa Ukur Elpiji yang akandiuji, meliputi:

    1. Pelat identitas, yang berisi:

    a. tanda pabrik atau merek;

    b. model/tipe dan nomor seri;

    c. tahun pembuatan;

    d. temperatur maksimum dan minimum;

    e. tekanan operasional maksimum dan minimum;

    f. range density Elpiji yang diperbolehkan;

    g. laju alir aktual maksimum dan minimum (pada kondisi aliran).

    2. Label tipe, untuk pompa ukur Elpiji asal impor pada saat tera.

    3. Nomor Surat Izin Tanda Pabrik, untuk pompa ukur Elpiji buatan dalamnegeri pada saat tera.

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    73/90

    II. Pengujian Fasilitas Pompa Ukur ELPIJI

    A. Penyetelan Nol

    Pengujian perangkat penyetelan nol dilakukan sebagai berikut:

    1. Angkat nozzle dari posisinya dan pastikan bahwa display menampilkansuatu angka, penunjukkan harga/volume adalah nol sebelumpenyerahan produk dilakukan.

    2. Kembalikan nozzle ke posisinya, angkat kembali nozzle sebagaimanadilakukan pada angka 1.

    3. Catat hasil pengujian pada cerapan.

    B. Penghitungan Harga

    Pengujian perangkat penghitung harga dilakukan sebagai berikut:

    1. Reset pompa ukur ke nol.

    2. Lakukan penyerahan volume sesuai yang diinginkan.

    3. Catat nilai volume dan penunjukan harganya.4. Hitung harga dengan mengalikan harga satuan dan volume yang

    ditunjukkan.

    5. Bandingkan harga hasil perhitungan dengan harga pada penunjukan.

    C h il ji d d h i d BKD

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    74/90

    g. Catat hasil pengujian pada cerapan dan harus sesuai dengan BKD.

    h. Lakukan langkah-langkah pada huruf a s.d. g untuk selang yanglain.

    3. Satu selang dengan dua perangkat penunjukan

    a. Angkat nozzle dari posisinya.

    b. Penunjukkan harga dan volume untuk selang yang dipilih harustetap menunjuk nol.

    c. Alirkan produk sesuai dengan volume dan laju alir yang diinginkan.

    d. Setelah volume yang diinginkan tercapai, tutup nozzle dan catat

    penunjukkannya.

    e. Catat hasil yang ditampilkan pada kedua penunjukan di cerapandan penunjukannya tidak boleh berbeda.

    D. Perangkat Pre-set 

    Pengujian perangkat  pre-set  untuk volume dan harga dilakukan sebagai

    berikut:

    1. Reset pompa ukur ke nol.

    2. Masukkan nilai   pre-set  volume/harga yang diinginkan menggunakanfasilitas pre-set. Pastikan jumlah pre-set muncul di perangkat

    C t h C P ik Vi l d P ji F ilit P Uk

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    75/90

    Contoh Cerapan Pemeriksaan Visual dan Pengujian Fasilitas Pompa UkurElpiji

    KEMENTERIAN PERDAGANGANDIREKTORAT JENDERAL STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMENDIREKTORAT METROLOGIJl. Pasteur No.27 Bandung - 40171

    Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

    TERA

    TERA ULANG

    Nama Perusahaan :Nama Pemilik :

     Alamat Pemilik :

    Nama Con t act Per son  :

     Alamat (lokasi Pompa Ukur) :

    Nomor Pompa Ukur   :

    Merek    : Tekanan Minimum :

    Model/Tipe   : Tekanan Maksimum :

    Nomor Seri   : Density (yg diperbolehkan) :

    Tahun Pembuatan   : Laju Alir Minimum :

    Temperatur (Min - Max)   : Laju Alir Maksimum :

     Apakah pompa ukur digunakan secara benar? Ya Tidak 

     Apakah semua penandaan yang wajib terdapat pada pelat data yang melekat permanen Ya Tidak 

    pada pompa ukur dan dapat dilihat dengan jelas?

    CERAPAN PENGUJIAN

    POMPA UKUR LPG (PEMERIKSAAN VISUAL & FASILITAS)

    DATA POMPA UKUR 

    PEMERIKSAAN KARAKTERISTIK 

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    76/90

    KEMENTERIAN PERDAGANGANDIREKTORAT JENDERAL STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

    DIREKTORAT METROLOGIJl. Pasteur No.27 Bandung - 40171Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

    1(sat u) selang - A pakah penunjukan volume & harga reset ke nol? Ya Tidak  

    dengan 2 display : - Apakah penunjukan vo lume pada display 1 dan Ya Tidak 

      display 2 menampilkan nilai yg sama?

    - Apakah penunjukan harga pada display 1 dan Ya Tidak  

      display 2 menampilkan nilai yg sama?

    Pengaturan : - Volume : L SAH

    - Harga : Rp.

    Hasil Penyerahan : - Volume : L BATAL

    - Harga : Rp.

    SAH BATAL

    PRE-SET 

    CERAPAN PENGUJIAN

    POMPA UKUR LPG (PEMERIKSAAN VISUAL & FASILITAS)

    INTERLOCK ( lan ju t an) 

    III Pengujian Akurasi dengan Metode Volumetri menggunakan Master Meter

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    77/90

    III. Pengujian Akurasi dengan Metode Volumetri menggunakan Master Meter 

    A. Peralatan yang diperlukan

    1.  Master meter 

    a. harus mampu telusur;

    b. harus mempunyai akurasi lebih tinggi dari Pompa Ukur Elpiji yangdiuji dengan ketidakpastian + 0,2%;

    c. dilengkapi dengan termometer standar referensi (skala terkecil+0,1oC) dan   pressure gauge  standar referensi 2500 kPa(ketidakpastian + 25 kPa), dipasang pada inlet master meter .

    2. Termometer

    a. harus mampu telusur;

    b. skala terkecil + 0,1oC;

    c. harus dapat dimasukkan ke dalam thermowell Pompa Ukur Elpiji.

    3.  Hydrometer pressure vessel 

    a. harus mampu telusur;b. dilengkapi dengan   hydrometer  standar referensi (ketidakpastian

    + 1 kg/m3), termometer standar referensi (skala terkecil + 0,1oC) dan pressure gauge standar referensi 2500 kPa (ketidakpastian + 25 kPa).

    h Lakukan penyerahan pada laju alirmaksimum yang dapat dicapai

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    78/90

    h. Lakukan penyerahan pada laju alirmaksimum yang dapat dicapaisampai minimum volume terbesar dari ketiga nilai berikut:

    - penyerahan selama 1 menit;

    - 2 x penyerahan minimum; atau

    - kuantitas minimum   master meter  seperti yang tercantum padasertifikat pengujian.

    i. Kira-kira pada kondisi ½ penyerahan, catat temperatur produk didalam pompa ukur dan master meter  (T FD dan T MM) serta tekanan padamaster meter (PMM).

     j. Lanjutkan penyerahan menggunakan   nozzle master meter  sampaiselesai, catat volume yang ditampilkan pada  master meter  (VMM) sertavolume uncompensated pada pompa ukur (VFD).

    Catatan: apabila pompa ukur dapat menampilkan nilai volumecompensated  (VFD15) dan uncompensated  (VFD) secara bersamaan, catatkedua penunjukkan tersebut. Volume compensated  (VFD15) hanya perludicatat 1 (satu) kali selama pengujian. Nilai VFD15 digunakan untukmenilai apakah proses konversi bekerja dengan benar.

    k. Tenentukan faktor konversi CtlFD dan CtlMM sebagai pengaruhtemperatur terhadap ELPIJIpada pompa ukur dan   master meter menggunakan D15, T FD dan T MM dengan dihubungan terhadap ASTM-IP-API Tabel 54.

    v Apabila hasil sebagaimana huruf s melebihi BKD lakukan penyetelan

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    79/90

    v. Apabila hasil sebagaimana huruf s melebihi BKD, lakukan penyetelanmeter, ulangi langkah g sampai dengan u.

    w. Catat hasil pengujian dalam cerapan.

     x. Pastikan pompa ukur berada dalam mode   temperature compensated .

    C. Contoh Cerapan

    KEMENTERIAN PERDAGANGANDIREKTORAT JENDERAL STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

    DIREKTORAT METROLOGI

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    80/90

    76

    DIREKTORAT METROLOGIJl. Pasteur No.27 Bandung - 40171

    Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

    - Nomor Seri Master Meter :   ..........................................- Density pada Pompa Ukur :   .................. kg/L - Temperatur pada Pompa Ukur :   .... oC

    - Observed Pe : kPa - Observed Temperature :oC - Observed Density : kg/L

    - Corected Pe : kPa - Corected Temperature :o

    C - Corected Density : kg/L (D15) : kg/LPenunjukan Totalisator : Total Volume Terpakai

    - Awal : L Catatan :

    - Akhir : L   ...................... L   *)   jika perbedaan antara TFD dan TMM > 0,5oC,

    TMMoC oC oC   maka faktor koreksi dapat disamakan

    PMM kPa kPa kPa

     V MM L L L

    Laju alir maksimum yg dapat dicapai L/min L/min L/min

    MFMM

    CtlMM*) (menggunakan TMM  dan density pada 15

    oC)

    CplMM (menggunakan TMM , PMM , Pe dan density pada 15oC)

     V re f  (V MM ×CtlMM×CplMM×MFMM)

    TFDoC oC oC

     V FD L L L

    Repeatability

     V FD15  (dengan menekan switch V FD/V FD15) L L L

    CtlFD*) (menggunakan TFD dan density pada 15

    oC)

     V FD,c (V FD x CtlFD) L L L

    EFD

    Rata-rata Kesalahan Relatif (EFD_AV )

    EC

    Rata-rata Kesalahan Konversi (EC_AV )

    Petugas :

    1. ........................................................

    Tanggal Pengujian : ............................. 2. ........................................................

    Penyerahan 3

    (Qmaks/Qop/

    Qmin)

    SAH BATAL

    (Qmaks/Qop/

    Qmin)

    Penyerahan 1

    %

    %

    %

    % % %

    % % %

    %

    Penyerahan 2

    (Qmaks/Qop/

    Qmin)

    CERAPAN PENGUJIAN POMPA UKUR LPG MENGGUNAKAN MASTER METER Pompa Ukur dilengkapi dengan

    Switch V FD/V FD15

    Pembacaan

    Hydrometer

    Density pada 15oC

    KEMENTERIAN PERDAGANGANDIREKTORAT JENDERAL STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

    DIREKTORAT METROLOGIJl. Pasteur No.27 Bandung - 40171

    Telp (022) 4203597 (Hunting) Fax (022) 4207035

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    81/90

    77

    Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

    - Nomor Seri Master Meter :   ..........................................- Density pada Pompa Ukur :   .................. kg/L - Temperatur pada Pompa Ukur :   .... oC

    - Observed Pe : kPa - Observed Temperature :oC - Observed Density : kg/L

    - Corected Pe : kPa - Corected Temperature :o

    C - Corected Density : kg/L (D15) : kg/LPenunjukan Totalisator : Total Volume Terpakai

    - Awal : L Catatan :

    - Akhir : L   ...................... L   *)   jika perbedaan antara TFD dan TMM > 0,5oC,

    TMM   maka faktor koreksi dapat disamakan

    PMM   -   CtlFD untuk penyerahan terkompensasi pada

     V MM   temperatur 15oC dianggap 1,00

    Laju alir maksimum yg dapat dicapai

    MFMM Tanggal Pengujian : ...........................

    CtlMM*) (menggunakan TMM  dan density pada 15

    oC) Petugas :

    CplMM (menggunakan TMM , PMM , Pe dan density pada 15oC) 1.   .....................................................

     V re f  (V MM×CtlMM×CplMM×MFMM)

    TFD

     V FD

    Repeatability V FD15 (dengan perhitungan) 2.   .....................................................

    CtlFD*) (menggunakan TFD dan density pada 15

    oC)

     V FD,c (V FD x CtlFD)

    EFD

    Rata-rata Kesalahan Relatif pd temperatur operasional (EFD_AV )

    EFD15

    Rata-rata Kesalahan Relatif pd temperatur 15oC (EFD15_AV )

    Kesalahan Konversi (EC)

    Penyerahan 1 Penyerahan 2 Penyerahan 3

    SAH BATAL

    (Qmaks/Qop/

    Qmin)

    (Qmaks/Qop/

    Qmin)

    (Qmaks/Qop/

    Qmin)

    CERAPAN PENGUJIAN POMPA UKUR LPG MENGGUNAKAN MASTER METER Pompa Ukur tidak dilengkapi dengan

    Switch V FD/V FD15

    Pembacaan Density pada 15oC

    Hydrometer

    IV Pengujian Akurasi dengan Metode Volumetri menggunakan Mass

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    82/90

    IV. Pengujian Akurasi dengan Metode Volumetri menggunakan   Mass Flowmeter 

    A. Peralatan yang diperlukan

    1.  Mass Flowmeter 

    a. harus mampu telusur;

    b. harus mempunyai akurasi lebih tinggi dari Pompa Ukur Elpiji yangdiuji dengan ketidakpastian + 0,2%;

    c. dilengkapi dengan termometer standar referensi (skala terkecil+0,1oC) dan   pressure gauge  standar referensi 2500 kPa

    (ketidakpastian + 25 kPa), dipasang pada inlet master meter .

    2. Termometer

    a. harus mampu telusur;

    b. skala terkecil + 0,1oC;

    c. harus dapat dimasukkan ke dalam thermowell Pompa Ukur Elpiji.

    3.  Hydrometer pressure vessel 

    a. harus mampu telusur;

    b. dilengkapi dengan   hydrometer  standar referensi (ketidakpastian+ 0,5 kg/m3), termometer standar referensi (skala terkecil + 0,1oC)d t d f i 2500 kP (k tid k ti 25

    h. Lakukan penyerahan pada   laju alir  maksimum yang dapat dicapai

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    83/90

    p y p j y g p psampai minimal volume terbesar dari ketiga nilai berikut:

    - penyerahan selama 1 menit;

    - 2 x penyerahan minimum Pompa Ukur Elpiji; atau

    - kuantitas penyerahan minimum   mass flowmeter  seperti yangtercantum pada sertifikat pengujian.

    i. Pada ½ penyerahan, catat temperatur produk di dalam pompa ukurdan mass flowmeter  (T FD dan T MFM) serta tekanan pada mass flowmeter (PMFM).

     j. Setelah penyerahan mencapai volume yang diinginkan, hentikanpenyerahan dan catat penunjukkan volume   uncompensated  padapompa ukur (VFD) dan penunjukkan massa mass flowmeter (MMFM).

    k. Hitung volume   mass flowmeter  terkonversi dan terkoreksi denganpersamaan berikut:

    = (   ×   ) ÷

    l. Tentukan faktor konversi temperatur (CtlFD) menggunakan D15 dan T FD

    dengan dihubungan terhadap ASTM-IP-API Tabel 54.

    m. Hitung volume pompa ukur terkonversi dengan persamaan berikut:

    ,   = ×

    C. Contoh Cerapan

    KEMENTERIAN PERDAGANGANDIREKTORAT JENDERAL STANDARDISA SI DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

    DIREKTORAT METROLOGI

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    84/90

    80

    Jl. Pasteur No.27 Bandung - 40171

    Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

    - Nomor Seri Mass Flowmeter ..........................................- Density pada Pompa Ukur :   .................. kg/L - Temperatur pada Pompa Ukur :   .... oC

    - Observed Temperature :oC - Observed Density : kg/L

    - Corected Temperature : oC - Corected Density : kg/L (D15) : kg/L

    Penunjukan Totalisator : Total Volume Terpakai

    - Awal : L Catatan :

    - Akhir : L   ..................... L

    MMFM kg kg kg

    PMFM kPa kPa kPa

    TMF MoC oC oC

    MFMM

     V re f   ((MMFM ×MFMF M)/D15 )

    Laju alir maksimum yg dapat dicapai L/min L/min L/min

    TFDoC oC oC

     V FD L L L

    Repeatability

     V FD15  (dengan menekan switch V FD/V FD15) L L L

    CtlFD (menggunakan TFD dan density pada 15oC)

     V FD,c (V FD x CtlFD) L L L

    EFD

    Rata-rata Kesalahan Relatif (EFD_AV )

    EC

    Rata-rata Kesalahan Konversi (EC_AV )

    Petugas :

    1. ........................................................

    Tanggal Pengujian : .............................

    2. ........................................................

    SAH BATAL

    (Qmaks/Qop/

    Qmin)

    (Qmaks/Qop/

    Qmin)

    (Qmaks/Qop/

    Qmin)

    % %

    % % %

    %

    % % %

    %

    Penyerahan 1 Penyerahan 2 Penyerahan 3

    CERAPAN PENGUJIAN POMPA UKUR LPG MENGGUNAKAN MASS FLOWMETER Pompa Ukur dilengkapi dengan

    Switch V FD/V FD15

    Pembacaan Density pada 15oC

    Hydrometer

    KEMENTERIAN PERDAGANGANDIREKTORAT JENDERAL STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

    DIREKTORAT METROLOGIJl. Pasteur No.27 Bandung - 40171

    Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    85/90

    81

    Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

    - Nomor Seri Mass Flowmeter ..........................................- Density pada Pompa Ukur :   .................. kg/L - Temperatur pada Pompa Ukur :   .... o

    - Observed Temperature :oC - Observed Density : kg/L

    - Corected Temperature : oC - Corected Density : kg/L (D15) : kg/

    Penunjukan Totalisator : Total Volume Terpakai

    - Awal : L Catatan :

    - Akhir : L   ...................... L   -   CtlFD untuk penyerahan terkompensasi pada

    MMF M kg kg kg   temperatur 15oC dianggap 1,00

    PMFM kPa kPa kPa

    TMFMoC oC oC Tanggal Pengujian : ...........................

    MFMM Petugas :

     V re f   ((MMFM ×MFMFM )/D15 ) 1.   .....................................................

    Laju alir maksimum yg dapat dicapai L/min L/min L/min

    TFDoC oC oC

     V FD L L L

    Repeatability

     V FD15  (dengan perhitungan) L L L 2.   .....................................................CtlFD (menggunakan TFD dan density pada 15

    oC)

     V FD,c (V FD x CtlFD) L L L

    EFD

    Rata-rata Kesalahan Relatif pd temperatur operasional (EFD_AV )

    EFD15

    Rata-rata Kesalahan Relatif pd temperatur 15oC (EFD15_AV )

    Kesalahan Konversi (EC)

    SAH BATAL

    %

    (Qmaks/Qop/

    Qmin)

    (Qmaks/Qop/

    Qmin)

    (Qmaks/Qop/

    Qmin)

    % %

    % % %

    %

    % % %

    %

    Penyerahan 1 Penyerahan 2 Penyerahan 3

    CERAPAN PENGUJIAN POMPA UKUR LPG MENGGUNAKAN MASS FLOWMETER Pompa Ukur tidak dilengkapi dengan

    Switch V FD/V FD15

    Pembacaan Density pada 15oC

    Hydrometer

    V Pengujian Akurasi dengan Metode Gravimetri

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    86/90

    V. Pengujian Akurasi dengan Metode Gravimetri

    A. Peralatan yang diperlukan

    1. Timbangan

    a. harus mampu telusur;

    b. memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari Pompa Ukur Elpiji yangdiuji.

    2. Anak timbangan standar

    a. harus mampu telusur;

    b. 1 (satu) set (1 g sampai dengan 1 kg).3.  Hydrometer pressure vessel 

    a. harus mampu telusur;

    b. dilengkapi dengan   hydrometer  standar referensi (ketidakpastian+ 0,5 kg/m3), termometer standar referensi (skala terkecil +0,1oC)dan pressure gauge standar referensi 2500 kPa (ketidakpastian + 25kPa).

    4. Termometer

    a. harus mampu telusur;

    b. skala terkecil +0,1oC;

    - penyerahan selama 1 menit; atau

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    87/90

    - 2 x penyerahan minimum.

    Catatan: untuk mempertahankan penyerahan tetap pada   laju alir 

    maksimum, pengisian ke alat penampung Elpiji dapat dilakukan hanyasampai setengah penuh saja.

    g. Pada ½ penyerahan, catat temperatur produk di dalam pompa ukur(T FD).

    h. Lanjutkan penyerahan sampai selesai, catat volume   uncompensated  yang ditampilkan pada pompa ukur (VFD), timbang alat penampungElpiji dan catat nilai massa produk yang diserahkan dari penunjukkan

    awal pada indikator timbangan (I1).

    Catatan: apabila pompa ukur dapat menampilkan volume compensated (VFD15) dan uncompensated (VFD), catat kedua penunjukkan tersebut.

    i. Letakkan imbuh (∆L) pada lantai muatan sampai penunjukan

    timbangan berubah 1 (satu) skala, catat besarnya imbuh.

     j. Konversikan nilai massa ke volume pada kondisi dasar (VREF) dengan

    membagi nilai massa dengan D15.k. Tentukan faktor konversi temperatur (CtlFD) menggunakan D15 dan T FD

    dengan dihubungan terhadap ASTM-IP-API Tabel 54.

    l. Hitung volume pompa ukur terkonversi dengan persamaan berikut:

    C. Contoh Cerapan

    KEMENTERIAN PERDAGANGANDIREKTORAT JENDERAL STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

    DIREKTORAT METROLOGIJl Pasteur No 27 Bandung - 40171

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    88/90

    84

    Jl. Pasteur No.27 Bandung 40171

    Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

    - Nomor Seri Master Meter :   ..........................................- Density pada Pompa Ukur :   .................. kg/L - Temperatur pada Pompa Ukur :   .... oC

    - Observed Pe : kPa - Observed Temperature :oC - Observed Density : kg/L

    - Corected Pe : kPa - Corected Temperature : oC - Corected Density : kg/L (D15) : kg/L

    Penunjukan Totalisator : Total Volume Terpakai

    - Awal : L Catatan :

    - Akhir : L   ..................... L

    I0 (nilai penunjukan awal alat penampung LPG)

      L1 (imbuh)

    I0' (nilai penunjukan akhir alat penampung LPG)

    P0  (I0' -   L1)

    I1 (nilai penunjukan awal LPG + penampung) kg kg kg

      L2 (imbuh) kg kg kg

    I1' (nilai penunjukan akhir LPG + penampung) kg kg kg

    P1  (I1' -   L2) kg kg kg

    MLP G  (P1 - P0) kg kg kg

     V ref  (MLP G / D15 ) L L L Tanggal Pengujian : ...........................

    Laju alir maksimum yg dapat dicapai L/min L/min L/min Petugas :

    TFDoC oC oC 1. .....................................................

     V FD L L L

    Repeatability

     V FD15 (dengan menekan switch V FD/V FD15) L L L

    CtlFD (menggunakan TFD dan density pada 15oC)

     V FD,c (V FD x CtlFD) L L L 2. .....................................................

    EFD

    Rata-rata Kesalahan Relatif (EFD_AV )

    EC

    Rata-rata Kesalahan Konversi (EC_AV )

    SAH BATAL

    %

    % % %

    %

    (Qmaks/Qop/

    Qmin)

    (Qmaks/Qop/

    Qmin)

    (Qmaks/Qop/

    Qmin)

    % %

    kg

    kg

    % % %

    kg

    kg

    Penyerahan 1 Penyerahan 2 Penyerahan 3

    CERAPAN PENGUJIAN POMPA UKUR LPG MENGGUNAKAN MASTER METER Pompa Ukur dilengkapi dengan

    Switch V FD/V FD15

    Pembacaan Density pada 15oC

    Hydrometer

    KEMENTERIAN PERDAGANGANDIREKTORAT JENDERAL STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

    DIREKTORAT METROLOGIJl. Pasteur No.27 Bandung - 40171

    Telp. (022) 4203597 (Hunting), Fax. (022) 4207035

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    89/90

    85

    - Nomor Seri Master Meter :   ..........................................- Density pada Pompa Ukur :   .................. kg/L - Temperatur pada Pompa Ukur :   .... oC

    - Observed Pe : kPa - Observed Temperature :oC - Observed Density : kg/L

    - Corected Pe : kPa - Corected Temperature : oC - Corected Density : kg/L (D15) : kg/LPenunjukan Totalisator : Total Volume Terpakai

    - Awal : L Catatan :

    - Akhir : L   ..................... L   -   CtlFD untuk penyerahan terkompensasi pada

    I0 (nilai penunjukan awal alat penampung LPG)   temperatur 15oC dianggap 1,00

      L1 (imbuh)

    I0' (nilai penunjukan akhir alat penampung LPG)

    P0   (I0 ' -   L1)

    I1 (nilai penunjukan awal LPG + penampung) kg kg kg

      L2 (imbuh) kg kg kg

    I1' (nilai penunjukan akhir LPG + penampung) kg kg kg

    P1   (I1 ' -   L2) kg kg kg

    MLP G  (P1 - P0) kg kg kg

     V ref  (MLP G / D15 ) L L L Tanggal Pengujian : ...........................

    Laju alir maksimum yg dapat dicapai L/min L/min L/min Petugas :

    TFDoC oC oC 1.   .....................................................

     V FD L L L

    Repeatability

     V FD15  (dengan perhitungan) L L L

    CtlFD (menggunakan TFD dan density pada 15oC)

     V FD,c (V FD x CtlFD) L L L 2.   .....................................................

    EFD

    Rata-rata Kesalahan Relatif pd temperatur operasional (EFD_AV )

    EFD15

    Rata-rata Kesalahan Relatif pd temperatur 15oC (EFD15_AV )

    Kesalahan Konversi (EC) %

    %

    % % %

    %

    % % %

    kg

    SAH BATAL

    % %

    kg

    CERAPAN PENGUJIAN POMPA UKUR LPG MENGGUNAKAN MASTER METER Pompa Ukur tidak dilengkapi dengan

    Switch V FD/V FD15

    Pembacaan Density pada 15oC

    HydrometerPenyerahan 1 Penyerahan 2 Penyerahan 3

    (Qmaks/Qop/

    Qmin)

    (Qmaks/Qop/

    Qmin)

    (Qmaks/Qop/

    Qmin)

    kg

    kg

  • 8/18/2019 ST Meter BBM & PU Elpiji Baru

    90/90