ANALISIS PERMINTAAN KUNJUNGAN OBJEK WISATA KAWASAN DATARAN TINGGI DIENG KABUPATEN BANJARNEGARA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Disusun oleh : Deva Millian Satria Yuwana NIM. C2B605122 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010
72
Embed
SRIPSI ANALISIS PERMINTAAN OBYEK WISATA DIENGdengan keindahan panorama, kekayaan sejarahnya dan potensi-potensi yang memungkinkan objek ini untuk terus berkembang. Potensi dan kekayaan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS PERMINTAAN KUNJUNGANOBJEK WISATA
KAWASAN DATARAN TINGGI DIENGKABUPATEN BANJARNEGARA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syaratuntuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 8 Oktober 2010
Tim Penguji
1. Achma Hendra Setiawan, SE, M.Si ( )
2. Evi Yulia Purwanti, SE, M.Si ( )
3. Nenik Woyanti, SE, M.Si ( )
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Deva Millian Satria Y.menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Analisis Permintaan Kunjungan ObjekWisata Kawasan Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Banjarnegara, adalah hasiltulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwadalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yangsaya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimatatau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulislain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidakterdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau yang saya ambildari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebutdi atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsiyang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbuktibahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikanoleh universitas batal saya terima.
Semarang, Oktober 2010Yang membuat pernyataan,
Deva Millian Satria Y.NIM : C2B605122
HALAMAN MOTTO
“Allah tidak akan membebani seseorangmelainkan sesuai dengan
Kemampuannya”(QS. Al Mu’minun:62)
“DAN BERSAMA KESUKARAN PASTI ADAKEMUDAHAN”
(Q. S. ASY. SYARH : 6)
“Ada saatnya menangis dan bersedih,ada saatnya tersenyum dan tertawa,
karena Tuhan menjadikan segalasesuatu indah pada waktunya”
“ Berusahalah untuk tidak menjadimanusia yang berhasil, tetapi
berusahalah menjadi manusia yangberguna “
(ALBERT EINSTEIN)
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk Ibu Lis Handayani danBapak Djuwono yang telah merawat, membesarkan danmendidik aku beserta adik-adikku. Semoga Gusti Allah
selalu menuntun dan membimbing kami semua.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena
berkat limpahan Rahmat, Taufiq, Hidayah serta Inayah-Nya penulis sampai saat
ini masih diberikan bermacam kenikmatan tiada ternilai harganya hingga Penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Permintaan Kunjungan Objek
Wisata Kawasan Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Banjarnegara”. Adalah suatu
hal yang mustahil tentunya bila skripsi ini dapat selesai tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis bermaksud mengucapkan terimakasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada :
1. Pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro beserta Staf
pengajar, Staf Administrasi, Tata Usaha serta Staf keamanan dan pihak-
pihak intern Fakultas yang lain yang selama ini membantu proses
perkuliahan di Fakultas Ekonomi.
2. Bapak Achma Hendra Setiawan SE, M.Si selaku dosen pembimbing
skripsi. Terimakasih atas bimbingan, solusi, dan kebijaksanaannya selama
ini.
3. Ibu Evi Yulia Purwanti, SE, M.Si selaku Koordinator Jurusan Ilmu
Ekonomi dan Studi Pembangunan. Terimakasih atas kebijaksanaan serta
motivasinya kepada Penulis.
4. Ibu Johanna Maria Kodoatie, SE, M.Ec, Ph.D selaku Dosen Wali yang
telah banyak membantu dalam kegiatan akademis selama Penulis belajar
di Fakultas Ekonomi Undip.
5. Ayah dan Ibu, atas segala kepercayaan, dukungan, materi, fasilitas, serta
tak lupa terimakasih atas doanya .
6. Saudara-Saudariku, Dik Listi, Dik Tasya, Dik Ida, Mbak Ara, Mas Anto,
Mbak Suni, terimakasih atas dukungan serta motivasinya.
7. Petugas Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara yang telah banyak
membantu penulis dalam perolehan data.
8. Pengelola Objek Wisata Dataran Tinggi Dieng, terima kasih telah banyak
membantu penulis selama ini.
9. Teman-teman IESP 05 yang sudah lulus, Prist, Glor, Wiwid, Ria, Antok,
Edwin, Hafid, dan Panji selamat sudah jadi Sarjana Ekonomi dan terima
kasih atas dukungan moril dan spirituilnya (kehidupan nyata menanti
kalian diluar sana).
10. Seluruh keluarga besar IESP 05 Cholif, Pipit, Hera, Indah, Ruth, Roni,
Naning (gak nyesel punya teman seperti kalian, ayo cepetan lulus
semuanya).
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu dan yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi dan kuliah penulis dari
awal sampai akhir.
Akhirnya penulis ikut mendo’akan semoga semua amal kebaikan pihak-
pihak sebagaimana tercantum diatas mendapat balasan yang setimpal dari Allah
SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tentunya mempunyai banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saran dari pembaca sangat penulis harapkan. Akhir
kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang budiman.
Semarang, Oktober 2010
Deva Millian Satria Y.
C2B605122
ABSTRAK
Dataran Tinggi Dieng merupakan objek wisata andalan Jawa Tengahdengan keindahan panorama, kekayaan sejarahnya dan potensi-potensi yangmemungkinkan objek ini untuk terus berkembang. Potensi dan kekayaan alamyang terdapat di Dataran Tinggi Dieng ini tidak didukung dengan pengelolaanyang baik dan kebersihan lingkungan sekitar objek wisata yang kurangdiperhatikan. Selain itu salah satu objek utama di kawasan Dataran Tinggi Diengyaitu Telaga Warna sudah tidak memancarkan warna seindah dahulu lagi karenaadanya ulah manusia dalam memanfaatkan kandungan mineral yang terkandungdidalamnya. Hal inilah yang diduga menyebabkan tingkat kunjungan wisata diDataran Tinggi Dieng semakin berkurang, dan Dataran Tinggi Dieng seolah kalahpamor dengan daerah wisata lainnya di Jawa Tengah. Oleh sebab itu penelitian inimencoba untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kunjunganobjek wisata Dataran Tinggi Dieng.
Alat analisis dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda denganjumlah kunjungan ke objek wisata Dataran Tinggi Dieng sebagai variabeldependen, sementara terdapat lima variabel sebagai variabel independen, yaitubiaya perjalanan ke objek wisata Dataran Tinggi Dieng, biaya perjalanan menujuobjek wisata lain (Baturaden), umur pengunjung, penghasilan rata-rata per bulandan jarak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kelima variabel independendalam persamaan regresi, dua diantaranya tidak signifikan yaitu variabel umur danvariabel jarak. Hal ini dilihat dari probabilitas signifikansi yang jauh dibawahtingkat signifikansi yang sebesar 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabeljumlah kunjungan objek wisata Dataran Tinggi Dieng secara parsial dipengaruhioleh variabel biaya perjalanan ke objek wisata Dataran Tinggi Dieng, biayaperjalanan pengunjung menuju objek wisata lain (Baturaden) dan varibelpenghasilan rata-rata per bulan.
Kata Kunci : Permintaan Objek Wisata, Biaya Perjalanan, Dataran Tinggi Dieng
ABSTRACT
Dieng Plateau represent a mainstay of tourism attractions in Central Javawith beautiful scenery, richness of history and their potentials that allow theseplace to continue to grow. Potential and natural richness that contained in theDieng Plateau is not supported with good management and lack of attention forcleanliness of the environment around a tourist attraction. In the other side, oneof the main objects of the Dieng Plateau namely “Telaga Warna” are not asbeautiful as the first color radiates again because of human activities in exploitingthe mineral content contained there. This is what is thought to cause visited levelsin the Dieng Plateau tour less and less, and Dieng Plateau seemed overshadowedby other tourist areas in Central Java. Therefore, this study tried to determine thefactors that influence the number of tourist visit to Dieng Plateau.
Analysis methods in this research are multiple linear regression with thenumber of tourist visits to the Dieng Plateau as the dependent variable, whilethere are five variables as independent variables, namely the cost of a ttravel to atourist attraction in Dieng Plateau, the cost of travel to other tourist attractions(Baturaden), age of visitors, average income per month and the distance.
The results showed that of the five independent variables included in theregression calculation, two of which are insignificant variables are age of visitorsand distance variables. It is seen from the probability of significance which is farbelow the significance level of 0.05 so that it can be concluded that the variablenumber of tourist visit Dieng Plateau is partially influenced by the cost of attravel to a tourist attraction in Dieng Plateau, the cost of travel to other touristattractions (Baturaden) and variable average income per month.
Keyword : Demand of Tourist Attractions, Travel Cost, Dieng Plateau
1.1. Latar Belakang Masalah..................................................... 11.2. Rumusan Masalah .............................................................. 91.3. Tujuan dan Kegunaan......................................................... 10
1.3.1. Tujuan Penelitian.................................................... 101.3.2. Kegunaan Penelitian............................................... 11
1.4. Sistematika Penulisan......................................................... 11BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori ................................................................... 132.1.1. Teori permintaan ...................................................... 132.1.2. Pengertian Pariwisata ............................................... 162.1.3. Jenis Pariwisata ........................................................ 182.1.4. Konsep dan Objek Pariwisata .................................. 222.1.5. Aspek Ekonomi Pariwisata ...................................... 232.1.6. Permintaan Pariwisata .............................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................... 44
3.1.1. Variabel Penelitian ........................................ 443.1.2. Definisi Operasional ........................................ 44
3.2. Populasi dan Sampel ......................................................... 463.2.1. Populasi ............................................................ 463.2.2. Sampel .............................................................. 46
3.3. Jenis dan Sumber Data ...................................................... 473.4. Metode Pengumpulan Data ............................................... 483.5. Metode Analisis Data ........................................................ 48
3.5.1. Model Regresi ........................................................... 483.5.2. Uji Asumsi Klasik ..................................................... 50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................. 58
4.1.1 Gambaran Umum Dataran Tinggi Dieng .................... 584.2. Gambaran Umum Responden ........................................... 724.3. Deskripsi Variabel............................................................. 764.4. Analisis Data dan Pembahasan ......................................... 80
BAB V PENUTUP5.1 Kesimpulan ........................................................................... 945.2 Saran ..................................................................................... 95
Daftar Pustaka ................................................................................................. 97
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Pengunjung Domestik dan mancanegara Objek Wisata Dataran
Tinggi Dieng 2001-2008 ................................................................. 5
Tabel 4.1 Luas Wilayah Penelitian ................................................................... 59
Tabel 4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Umur ............................................. 73
Tabel 4.3 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................................ 73
Tabel 4.4 Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan....................................... 74
Tabel 4.5 Jumlah Responden Berdasarkan Alat Transportasi yang Digunakan 75
Tabel 4.6 Jumlah Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan Wisata ............ 76
Tabel 4.7 Distribusi Responden Menurut Biaya per Satu Kunjungan .............. 77
Tabel 4.8 Jumlah Responden Berdasarkan Biaya Pengunjung ke Objek Wisata
Lain .................................................................................................... 78
Tabel 4.9 Jumlah Responden Berdasarkan Penghasilan per Bulan .................. 79
Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 81
Tabel 4.11 Hasil Uji Langrange Multiplier ...................................................... 82
Tabel 4.12 Hasil Uji Auxiliary Regression........................................................ 83
Tabel 4.13 Ringkasan Hasil Regresi ................................................................. 84
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Konsumsi dan Waktu Menganggur ............................................ 27
Gambar 2.2 Konsumsi Pariwisata dan Barang Lainnya.................................. 29
Gambar 2.3 Tempat Tujuan Wisata Komplementer ....................................... 31
Gambar 2.4 Tempat Tujuan Wisata Substitusi................................................ 32
Gambar 2.5 Pengaruh Kenaikan Pendapatan terhadap Konsumsi Pariwisata 34
Gambar 2.6 Pengaruh Penurunan Harga terhadap Konsumsi Pariwisata ....... 36
Gambar 2.7 Kerangka Pemikiran Teoritis....................................................... 42
Gambar 4.1 Deretan Candi Arjuna.................................................................. 61
Gambar 4.2 Area Candi Gatutkaca ................................................................. 62
Gambar 4.3 Candi Bima.................................................................................. 63
Gambar 4.4 Candi Dwarawati ......................................................................... 64
Gambar 4.5 Museum Purbakala ...................................................................... 65
Gambar 4.6 Kawah Sikidang .......................................................................... 66
Gambar 4.7 Kawah Sileri ................................................................................ 67
Gambar 4.8 Kawah Candradimuka ................................................................. 68
Gambar 4.9 Sumur Jalatunda .......................................................................... 69
Gambar 4.10 Telaga Merdada ........................................................................... 70
Gambar 4.11 Telaga Balekambang ................................................................... 71
Gambar 4.12 Sumber Air Panas Bitingan ........................................................ 72
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Data Mentah
Lampiran B Hasil Regresi Utama
Lampiran C Uji Asumsi Klasik
Lampiran D Kuesioner
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.
Dengan adanya pariwisata ini, maka suatu negara atau lebih khusus lagi
pemerintah daerah tempat objek wisata itu berada, akan mendapatkan pemasukan
dari pendapatan setiap objek wisata. Pariwisata juga merupakan komoditas yang
dibutuhkan oleh setiap individu. Alasannya, karena aktivitas berwisata bagi
seorang individu dapat meningkatkan daya kreatif, menghilangkan kejenuhan
kerja, relaksasi, berbelanja, bisnis, mengetahui peninggalan sejarah dan budaya
suatu etnik tertentu, kesehatan dan pariwisata spiritualisme. Dengan
meningkatnya waktu luang sebagai akibat lebih singkatnya hari kerja dan
didukung oleh meningkatnya penghasilan maka aktivitas kepariwisataan akan
semakin meningkat (I Gede Wiyasa, 1997 dalam Budisusetio, 2004).
Pariwisata di Indonesia pada dasawarsa ini mulai menunjukan
perkembangan dan pertumbuhan menjadi sebuah industri yang berdiri sendiri.
Namun yang masih harus diperhatikan bersama bahwa sampai sejauh ini
kesadaran dan pengertian tentang pariwisata belum sampai menyentuh masyarakat
secara umum.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat sumber
daya alam yang berlimpah, baik daratan, udara, maupun di perairan. Selain itu,
Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki keaneragaman budaya dan
mempunyai nilai sejarah yang tinggi.
Hal itu terwujud dari banyaknya peninggalan-peninggalan sejarah di
berbagai tempat. Semua potensi tersebut mempunyai peranan yang penting bagi
pengembangan kepariwisataan khususnya wisata alam dan wisata yang benilai
sejarah.
Perkembangan yang terjadi saat ini, pada dunia kepariwisataan
menunjukan trend yang positif sehingga menimbulkan rasa optimis yang dalam
bagi mereka yang bergerak di sektor pariwisata dengan ditunjang oleh
pengembangan teknologi yang modern di bidang komunikasi serta transportasi.
Menurut pendapat Muhammad Tahwin (2003), memasuki abad ke-
duapuluh ditandai oleh pengembangan teknologi yang hypermodern. Oleh karena
kemungkinan teknologi yang tidak terbatas itu, maka akan terjadi juga perubahan
yang sangat pesat dalam struktur sosial dengan segala fenomenanya. Sehingga
perlu sekali untuk mengadakan suatu perencanaan dengan melihat jauh ke depan
untuk menghindari bahaya akan keterlambatan terhadap perkembangan yang
sebenarnya.
Memasuki abad ke-21 secara nasional dunia kepariwisataan memulai
babak baru setelah dihantam berbagai kendala sebagai imbas dari krisis ekonomi
yang membawa kondisi kepariwisataan pada titik pertumbuhan terendah selama
dua dekade terakhir ini. Memulai program penyelamatan (rescue program) yang
dilaksanakan pemerintah ditengah-tengah krisis (1997-1998), sektor pariwisata
secara bertahap mulai pulih dengan makin hidupnya berbagai aktivitas yang
merupakan komponen dalam industri pariwisata (Muhammad Tahwin, 2003).
Dengan diberlakukanya UU No. 32 Tahun 2004, UU No. 33 Tahun 2004
yang memberikan kewenangan lebih luas pada Pemerintah Daerah untuk
mengelola wilayahnya, membawa implikasi semakin besarnya tanggung jawab
dan tuntutan untuk menggali dan mengembangkan seluruh potensi sumber daya
yang dimiliki daerah dalam rangka menopang perjalanan pembangunan di daerah.
Dari sudut sosial, di mana kegiatan pariwisata akan memperluas
kesempatan tenaga kerja baik dari kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
maupun dari berbagai sektor usaha yang langsung maupun yang tidak langsung
berkaitan dengan kepariwisataan. Hubungannya dengan kegiatan para wisatawan
dalam negeri, maka pariwisata akan dapat menumbuhkan dan meningkatkan
pengenalan dan cinta terhadap tanah airnya, sehingga dapat memotivasi sikap
toleransi dalam pergaulan yang merupakan kekuatan dalam pembangunan bangsa.
Selain itu juga, pariwisata mampu memperluas cakrawala pandangan pribadi
terhadap nilai-nilai kehidupan.
Segi ekonomi bahwa kegiatan pariwisata dapat memberikan sumbangan
terhadap penerimaan daerah yang bersumber dari pajak, retribusi parkir dan karcis
atau dapat mendatangkan devisa dari para wisatawan mancanegara yang
berkunjung. Adanya pariwisata juga akan menumbuhkan usaha-usaha ekonomi
yang saling merangkai dan menunjang kegiatannya sehingga dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat.
Kecenderungan perkembangan dunia pariwisata mulai meninggalkan
konsep pariwisata massal dan mengarah pada konsep pariwisata lingkungan
(ecotourism), dimana keaslian potensi kekayaan alam dan peran serta masyarakat
setempat dibutuhkan. Dataran Tinggi Dieng merupakan salah satu objek wisata
andalan Provinsi Jawa Tengah yang secara administratif terletak di dua kawasan
yaitu, Kawasan Dieng Kulon (Dieng Barat) yang terletak di Kabupaten
Banjarnegara dan Kawasan Dieng Wetan (Dieng Timur) yang terletak diwilayah
Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah.
Dataran Tinggi Dieng terletak disebelah timur laut kota Banjarnegara,
kurang lebih 50 Km, merupakan daerah tujuan wisata nomor 2 di Jawa Tengah
setelah Candi Borobudur. Dataran Tinggi Dieng terletak tepat di perbatasan antara
Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo. Wilayah terbesar Dataran
Tinggi Dieng ada di Kabupaten Banjarnegara, namun untuk menuju kesana paling
mudah dicapai dari Kabupaten Wonosobo. Dataran Tinggi Dieng merupakan
dataran yang paling tinggi di Jawa Tengah yaitu pada ketinggian 2.093 meter
diatas permukaan air laut dengan suhu siang hari 150C dan 100C pada malam hari
(Dina Kartianingsih, 2005).
Kawasan Dataran Tinggi Dieng merupakan sebuah kompleks gunung
berapi dengan kerucut-kerucutnya terdiri dari Bisma, Seroja, Binem, Pangonan
Merdada, Pagerkandang, Telogo Dringo, Pakuwaja, Kendil. Kunir dan
Prambanan. Lapangan fumarola terdiri atas Kawah Sikidang, Kawah Kumbang,
variabel biaya ke objek wisata lain (Rp), variabel umur (tahun), variabel
pendidikan (tahun), variabel penghasilan (Rp) dan variabel jarak (km). Dari
penelitian tersebut diperoleh nilai ekonomi Curug Sewu yaitu nilai surplus
konsumen yang diperoleh sebesar Rp. 896.734,9 per individu per tahun atau
Rp.224.198,7 per individu per satu kali kunjungan, sehingga dihitung total nilai
ekonomi wisata alam Curug Sewu sebesar Rp. 12.377.025.750,00 dari hasil uji
signifikansi diperoleh bahwa hanya dua variabel yang signifikan secara statistik
yaitu variabel travel cost ke Curug Sewu dan variabel jarak, sedangkan variabel–
variabel independen yang lain tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap
jumlah kunjungan objek wisata alam Curug Sewu Kendal.
Penelitian yang dilakukan oleh Djijono (2002) dengan judul Valuasi
Ekonomi Menggunakan Metode Travel Cost Taman Wisata Hutan di Taman Wan
Abdul Rachman Propinsi Lampung bertujuan untuk menghitung nilai ekonomi
yang diperoleh pengunjung dalam mengunjungi Taman Wan Abdul Rachman.
Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi
yang berpengaruh terhadap permintaan produk dari jasa lingkungan wisata alam
hutan raya menggunakan regresi linier berganda, sedangkan nilai ekonomi
rekreasi diduga dengan menggunakan metode biaya perjalanan wisata (travel cost
method). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah jumlah kunjungan per 1000
penduduk (orang), sedangkan variabel bebas meliputi biaya perjalanan
(transportasi, konsumsi, karcis, dan lain-lain), biaya transportasi (Rp),
pendapatan/uang saku per bulan (Rp), jumlah penduduk kecamatan asal
pengunjung(orang), pendidikan (tahun), waktu kerja per minggu (jam) dan waktu
luang per minggu (jam). Dari hasil regresi diketahui bahwa yang mempengaruhi
jumlah kunjungan secara signifikan adalah biaya perjalanan, jumlah penduduk,
pendidikan dan waktu kerja. Sedangkan dari hasil penghitungan yang
menggunakan travel cost method diperoleh rata-rata nilai kesediaan berkorban
pengunjung sebesar Rp 11.517 per kunjungan, nilai yang dikorbankan sebesar
Rp 7.298 per kunjungan dan surplus konsumen yang diperoleh pengunjung Rp
4.219 per kunjungan.
Faisal Abdullah (2005) dalam penelitian yang berjudul Analisis Permintaan
Objek Wisata Candi Gedong Songo Kabupaten Semarang menganalisis faktor-
faktor yang mempengaruhi permintaan objek wisata Candi Gedong Songo. Alat
analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan
jumlah kunjungan objek wisata Candi Gedong Songo sebagai variabel dependen
dan variabel independennya adalah umur, pendidikan, penghasilan, biaya
perjalanan menuju Candi Gedong Songo, biaya perjalanan menuju tempat lain,
lama perjalanan dan jarak. Dari hasil perhitungan regresi diketahui bahwa dari
tujuh variabel yang digunakan dalam model hanya dua variabel yang signifikan
atau berpengaruh terhadap model yaitu variabel biaya perjalanan menuju Candi
Gedong Songo dan jarak.
Dalam penelitian yang berjudul Analisis Permintaan Objek Wisata Taman
Kyai Langgeng Kota Magelang oleh Rini Yuniawati menganalisis pengaruh
faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi permintaan pariwisata dan
upaya-upaya yang harus ditempuh pengelola untuk menstabilkan permintaan
terhadap objek wisata Taman Kyai Langgeng. Variabel dependen yang digunakan
adalah jumlah permintaan wisata Taman Kyai Langgeng dan variabel independen
adalah penghasilan, biaya perjalanan ke Taman Kyai Langeng, biaya perjalanan
ke objek yang lain, umur, pendidikan, dan jarak. Dengan menggunakan regresi
linier berganda diketahui bahwa dari ke enam variabel independen hanya ada 1
variabel yang tidak signifikan yaitu pendidikan. Dari uji F diperoleh F hitung
sebesar 11,603 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Nilai signifikansi yang
jauh dibawah 0,05 menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel independen
dalam penelitian ini mampu menerangkan variabel independen yaitu jumlah
permintaan wisata Taman Kyai Langgeng. Nilai koefisien determinasi sebesar
0,872 menunjukkan bahwa variabel jumlah pengunjung Taman Kyai Langgeng
bisa dijelaskan oleh keseluruhan variabel independen sebesar 87,2 % sedangkan
sisanya yaitu sebesar 12,8 % dijelaskan oleh sebab–sebab diluar model.
Penelitian yang berjudul Analisis Jumlah Kunjungan Wisatawan dan
Strategi Pengembangan Wana Wisata Air Panas Gonoharjo Kabupaten Kendal
oleh Adi Wahyu (2009) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan pariwisata dan menghitung seberapa besar pengaruh faktor-faktor
tersebut terhadap jumlah kunjungan objek wisata Panas Gonoharjo Kabupaten
Kendal. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah jumlah kunjungan ke
objek wisata Gonoharjo selama setahun terakhir sedangkan variabel
independennya adalah biaya perjalanan, biaya perjalanan ke objek wisata lain,
penghasilan rata-rata per bulan, dan dummy atraksi wisata. Alat analisis yang
digunakan adalah regresi linier berganda. Dalam penelitian ini dilakukan uji
asumsi klasik antara lain uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji
normalitas. Dari perhitungan regresi diketahui bahwa seluruh variabel independen
signifikan terhadap jumlah kunjungan di wana wisata Gonoharjo Kabupaten
Kendal.
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis
Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu, penilaian ekonomi
terhadap suatu kawasan wisata diukur dengan menggunakan berbagai variabel
sosial ekonomi yang berpengaruh. Dalam hal ini penulis memberikan variabel
biaya perjalanan tempat wisata Dataran Tinggi Dieng yang berupa biaya
transportasi, biaya konsumsi, karcis masuk, biaya parkir dan biaya lain-lain,
variabel biaya perjalanan menuju objek wisata lain, variabel umur pengunjung,
variabel penghasilan rata–rata sebulan para pengunjung, dan variabel jarak
terhadap jumlah kunjungan wisata di Dataran Tinggi Dieng, sehingga nantinya
akan diperoleh fungsi permintaan terhadap objek wisata Dataran Tinggi Dieng.
Gambar 2.7:
Kerangka Pemikiran Teoritis
2.2 Hipotesis
Sumber : Indah Susilowati dan Irma Afia Selma (2004)
2.4 Hipotesis
Dalam penelitian ini akan dirumuskan hipotesis guna memberikan arah
dan pedoman dalam melakukan penelitian. Hipotesis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
1. Diduga variabel biaya perjalanan ke objek wisata Dataran Tinggi Dieng
mempunyai hubungan yang negatif dan signifikan terhadap jumlah
Biaya Perjalanan KeDataran Tinggi Dieng
(BP)
Biaya Perjalanan Ke ObjekWisata Lain
(Kawasan Baturaden)(BPL)
Umur(U)
Jarak(J)
Jumlah Kunjungan WisataDataran Tinggi Dieng
(JK)
Tingkat Penghasilan PerBulan(Ph)
kunjungan objek wisata Dataran Tinggi Dieng. Karena semakin tinggi
harga dari suatu objek wisata, maka wisatawan diduga akan beralih ke
objek wisata lain sebagai substitusi, misal Kawasan Baturaden.
2. Diduga variabel biaya perjalanan ke objek wisata lain (Kawasan
Baturaden) mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap
jumlah kunjungan objek wisata Dataran Tinggi Dieng. Karena apabila
harga dari suatu objek wisata substitusi (Kawasan Baturaden) tinggi, maka
diduga wisatawan akan kembali beralih pada Dataran Tinggi Dieng.
3. Diduga variabel umur mempunyai hubungan yang positif dan signifikan
terhadap jumlah kunjungan objek wisata Dataran Tinggi Dieng. Karena
semakin tinggi umur seseorang dengan berbagai aktifitas dan rutinitas
yang dilakukan setiap harinya diduga akan meningkatkan keinginannya
untuk melakukan kegiatan wisata.
4. Diduga variabel tingkat penghasilan per bulan mempunyai hubungan yang
positif dan signifikan terhadap jumlah kunjungan objek wisata Dataran
Tinggi Dieng. Karena semakin tinggi pendapatan seseorang semakin besar
pula keinginan orang tersebut untuk mengalokasikan sebagian
pendapatannya tersebut untuk kegiatan wisata.
5. Diduga variabel jarak mempunyai hubungan yang negatif dan signifikan
terhadap jumlah kunjungan objek wisata Dataran Tinggi Dieng. Karena
semakin dekat jarak seseorang dengan suatu objek wisata diduga akan
meningkatkan keinginan seseorang untuk melakukan aktifitas wisata.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.1.1 Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat
dan variabel bebas. Variabel terikat adalah tipe variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel bebas, sedangkan variabel bebas adalah tipe variabel
yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain (Nur Indriantoro dan
Bambang Supomo, 1999). Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah jumlah kunjungan objek wisata Dataran Tinggi Dieng, sedangkan variabel
bebasnya adalah biaya perjalanan objek wisata Dataran Tinggi Dieng yang
mencakup biaya transportasi, biaya konsumsi, karcis masuk, biaya parkir dan
biaya lain-lain, variabel biaya perjalanan menuju objek wisata lain (Kawasan
Baturaden), variabel umur pengunjung, variabel penghasilan atau uang saku rata-
rata per bulan para pengunjung, dan variabel jarak.
3.1.2 Definisi Operasional
Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh
peneliti dalam mengukur suatu variabel yang akan digunakan. Terdapat enam
variabel yang digunakan dalam analisis penelitian ini.
Definisi operasional variabel–variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Jumlah Kunjungan objek wisata Dataran Tinggi Dieng (JK)
Banyaknya kunjungan yang dilakukan oleh individu selama satu tahun
terakhir ke objek wisata Dataran Tinggi Dieng. Pengukuran didasarkan
pada frekuensi kekerapan individu berwisata ke Dataran Tinggi Dieng.
2. Biaya perjalanan ke Dataran Tinggi Dieng (BP)
Biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh pengunjung menuju objek wisata
Dataran Tinggi Dieng. Variabel ini diukur dengan menggunakan satuan
rupiah. Dalam variabel ini, biaya-biaya yang dikeluarkan pengunjung
termasuk biaya transportasi, karcis masuk, biaya penginapan, konsumsi,
dokumentasi, dan lain-lain.
3. Biaya perjalanan ke objek wisata lain (BPL)
Biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh pengunjung menuju objek wisata
lain. Dalam hal ini objek wisata tersebut adalah Kawasan Baturaden.
Pertimbangan yang digunakan penulis membandingkan Dataran Tinggi
Dieng dengan Kawasan Baturaden adalah karakteristik objek yang hampir
sama dan jaraknya yang relatif tidak terlalu jauh. Variabel diukur dalam
satuan rupiah.
4. Umur (U)
Umur pengunjung objek wisata Dataran Tinggi Dieng. Variabel umur
diukur dengan menggunakan satuan tahun.
44
5. Penghasilan rata–rata per bulan pengunjung (Ph)
Penghasilan rata–rata per bulan pengunjung objek wisata Dataran Tinggi
Dieng Penghasilan tidak hanya yang bersumber dari pekerjaan utama,
namun total penghasilan keseluruhan yang diterima pengunjung,
sedangkan untuk pengunjung yang belum bekerja, penghasilan
merupakan uang saku yang diperoleh tiap bulan. Variabel ini diukur
dengan menggunakan satuan rupiah.
6. Jarak (J)
Jarak rumah pengunjung dengan objek wisata Dataran Tinggi Dieng yang
diukur dengan menggunakan satuan kilometer.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek
yang mempuyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi meliputi seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau objek tersebut (Sugiyono,
2003). Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke objek
wisata Dataran Tinggi Dieng.
3.2.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Quoted Accidental
Sampling yaitu suatu cara pengambilan sampel yang dilakukan secara sembarang
(ditujukan kepada siapa saja yang ditemui dilokasi) namun dibatasi jumlahnya.
Dengan teknik ini, tidak semua unsur atau anggota populasi diberi peluang yang
sama untuk dipilih menjadi sampel (Non-Probability Sampling) (Sugiyono, 2003).
Dalam penelitian ini maksud dari siapa saja adalah pengunjung Dataran Tinggi
Dieng mana saja yang bisa dan bersedia untuk mengisi kuesioner. Sampel yang
akan diteliti sebanyak 50 responden.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pengelompokannya
terbagi atas dua jenis, yaitu :
1. Data Primer
Merupakan sumber data penelitian yang secara langsung dari sumber asli
atau tidak melalui perantara. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh
peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian (Nur Indriantoro dan
Bambang Supomo, 1999). Penelitian ini menggunakan data primer yang
diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner oleh responden
yang melakukan wisata di Dataran Tinggi Dieng.
2. Data Sekunder
Merupakan data yang sudah dipublikasikan, namun tidak khusus
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan yang sedang ditangani
(Sri Mulyono, 2000). Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
diambil dari Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara, Pengelola Dataran
Tinggi Dieng, internet, serta berbagai literatur baik buku maupun jurnal-
jurnal yang relevan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data primer adalah metode
wawancara dengan menggunakan kuesioner, yaitu suatu pengumpulan data
melalui tanya jawab lisan antara penanya (interviewer) dan responden sesuai
dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan. Daftar pertanyaan tersebut
dapat bersifat terbuka jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya dan bersifat
tertutup jika alternatif–alternatif jawaban telah disediakan. Selain menggunakan
metode wawancara, digunakan metode observasi untuk memperoleh fakta-fakta
berdasarkan pengamatan peneliti. Alat-alat yang digunakan dalam observasi
antara lain kamera, peta lokasi serta izin penelitian.
Untuk memperoleh data sekunder, metode yang digunakan yaitu metode
dokumentasi. Dalam metode dokumentasi dipakai data-data dari Dinas Pariwisata,
serta media internet.
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Model Regresi
Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk
menganalisis hubungan antar variabel. Hubungan tersebut dapat diekspresikan
dalam bentuk persamaan yang menghubungkan variabel terikat Y dengan satu
atau lebih variabel bebas X1, X2,…,Xn. Dalam analisis regresi pola hubungan
antar variabel diekspresikan dalam sebuah persamaan regresi yang diduga
berdasar data sampel.
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda, dengan
pendekatan Ordinary Least Squares (OLS). Metode Ordinary Least Squares
pertama kali diperkenalkan oleh Carl Friedrich Gauss, seorang ahli matematika
berkebangsaan Jerman (Sri Mulyono, 2000). Dalam OLS, terdapat sepuluh asumsi
yang harus dipenuhi, yang dikenal dengan asumsi klasik. Asumsi-asumsi ini
meliputi:
1. Linear Regression Model, yang berarti model harus linier dalam
parameter.
2. Nilai X (variabel bebas) adalah tetap (nonstochastic).
3. Nilai rata-rata еi (error term) adalah nol (0).
4. Homoskedastisitas, yaitu varians masing-masing еi (error term) adalah
sama (konstan) untuk setiap X.
5. Tidak ada autokorelasi antar еi (error term).
6. Tidak ada covarians antara еi (error term) dan X (variabel bebas).
7. Jumlah observasi (n) harus lebih besar dari pada jumlah parameter untuk
diestimasi.
8. Variabilitas dalam nilai X (variabel bebas).
9. Model regresi tidak bias atau error.
10. Tidak terdapat multikolinearitas yang sempurna.
Untuk menganalisis kunjungan ke Dataran Tinggi Dieng yang dipengaruhi
oleh biaya perjalanan ke Dataran Tinggi Dieng, biaya perjalanan ke objek wisata
lain (Kawasan Baturaden), umur pengunjung, pendidikan pengunjung,
penghasilan rata-rata dan jarak, sehingga diformulasikan sebagai berikut:
JK = f ( BP, BPL, U, Ph, J ).......................................................(3.2)
Keterangan :
JK = Jumlah kunjungan wisata Dataran Tinggi DiengBP = Biaya perjalanan tempat wisata berupa biaya transportasi, biaya
konsumsi, karcis masuk, biaya parkir, dan biaya lain-lainBPL = Biaya perjalanan ke objek wisata lain (Kawasan Baturaden)U = Umur pengunjungPh = Penghasilan rata – rata per bulan pengunjungJ = Jarak tempat tinggal pengunjung dengan Dataran Tinggi Dieng
Dari formulasi diatas, model untuk analisis regresi dengan menggunakan
pendekatan OLS adalah sebagai berikut:
JK = 0 + 1 BP + 2 BPL + 3 U + 4 Ph + 5 J + е ...................... (3.3)
3.5.2 Uji Asumsi Klasik
3.5.2.1 Pengujian Multikolinearitas
Multikolinearitas berhubungan dengan situasi dimana ada hubungan
linier baik yang pasti atau mendekati pasti diantara variabel independen
(Gujarati, 2003). Masalah multikolinearitas timbul bila variabel-variabel
independen berhubungan satu sama lain. Selain mengurangi kemamapuan
untuk menjelaskan dan memprediksi, multikolinearitas juga menyebabkan
kesalahan baku koefisien (uji t) menjadi indikator yang tidak dipercaya.
Uji multikolinearitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah masing-
masing variabel bebas saling berhubungan secara linier dalam model
persamaan regresi yang digunakan. Apabila terjadi multikolinearitas,
akibatnya variabel penaksiran menjadi cenderung terlalu besar, t-hitung tidak
bias, namun tidak efisien.
Dalam penelitian ini uji multikolinearitas akan dilakukan dengan
menggunakan auxilliary regression untuk mendeteksi adanya
multikolinearitas. Kriterianya adalah jika R2 regresi persamaan utama lebih
dari R2 regresi auxiliary maka didalam model tidak terjadi multikolinearitas.
Model auxilliary regression adalah :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3.4)
3.5.2.2 Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana variabel gangguan pada periode
tertentu berkorelasi dengan variabel yang pada periode lain, dengan kata lain
variabel gangguan tidak random. Faktor-faktor yang menyebabkan
autokorelasi antara lain kesalahan dalam menentukan model, penggunaan lag
pada model, memasukkan variabel yang penting. Akibat dari adanya
autokorelasi adalah parameter yang diestimasi menjadi bias dan variannya
minimum, sehingga tidak efisien. (Gujarati, 2003). Untuk menguji ada
tidaknya autokorelasi salah satunya diketahui dengan melakukan Uji
Breusch-Godfrey Test atau Uji Langrange Multiplier (LM).
Dari hasil uji LM apabila nilai Obs*R-squared lebih besar dari nilai
X2 tabel dengan probability X2 < 5% menegaskan bahwa model mengandung
masalah autokorelasi. Demikian juga sebaliknya, apabila nilai Obs*R-squared
lebih kecil dari nilai X2 tabel dengan probability X2 > 5% menegaskan bahwa