-
SPESIFIKASI TEKNIS DANRENCANA KERJA DANSYARAT-SYARAT ( RKS )
PENDAHULUANPASAL I
KETERKAITAN ANTARA SEMUA DOKUMEN PELELANGANSurat Perjanjian,
Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Gambar-gambar,Bill of Quantities
(jika ada). Daftar Harga Satuan dan Biaya, semuanyaharus dibaca
menjadi satu kesatuan dengan Spesifikasi ini, hal-halyang memang
berhubungan, ditunjukkan atau diuraikan di dalamsalah satu
dokumen-dokumen tersebut diatas, tidak perlu diulangi lagidi dalam
dokumen yang lainnya.Tanpa melupakan adanya pembagian PASAL-PASAL
dengan judulmasing-masing PASAL yang berbeda di dalam Spesifikasi
ini, masing-masing PASAL tetap dianggap saling melengkapi dan
saling menunjangsatu sama lain.Judul masing-masing PASAL dalam
Spesifikasi ini tidak boleh dianggapmerupakan bagian dari PASAL
dimana judul tersebut berada ataudianggap menjadi bagian yang ikut
dipertimbangkan dalammengartikan isi PASAL tersebut atau merupakan
bagian konstruksi dilapangan atau bahkan mcrupakan bagian dari
Kontrak.Semua referensi yang dipakai dalam Spesifikasi ini
merupakanreferensi-referensi terhadap PASAL atau sub-PASAL itu
sendiri, kecualijika secara tugas dinyatakan lain.
PASAL 2URUT-URUTAN DALAM MENGUTAMAKAN BERBAGAI INFORMASI
-
Jika terjadi perbedaan informasi yang terdapat dalam
Gambar,Spesifikasi Teknis dan Bill of Quantity, maka informasi yang
dianggapbenar dan mengikat adalah yang terdapat dalam Berita
AcaraPenjelasan Pekerjaan/Risalah Aanwyzing.
PASAL 3SPESIFIKASI STANDARD
- Semua standard atau peraturan yang dipakai dalam
dokumenkontrak ini atau penggantinya adalah merupakan edisi
yangterbaru.
- Semua persyaratan dan ketentuan dari material yang
dipakai,kualitas dan syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan haruslah
sesuaidengan pekerjaan dimaksud.
- Dalam hal tidak diberikan spesifikasi khusus untuk
barang-barangatau bahan-bahan yang harus dipakai, maka dapat
digunakanASTM, AASTHO, BRITISH STANDARD atau
peraturan-peraturanyang ada yang relevan.
- Bila bahan-bahan atau barang-barang disyaratkan untukmemenuhi
salah satu dan standard atau peraturan di atas, makabahan-bahan,
barang-barang atau kemasannya harusmencantumkan merk serta
spesifikasinya dan sertifikat dagangyang terdaftar.
- Kontraktor harus menyerahkan hasil test dan bahan-bahan
yangdilaksanakan pemasok atau pabrik sesuai dengan standard
atauperaturan-peraturan yang relevan sebelum pekerjaan
yangbersangkutan mulai dikerjakan.
PASAL 4NAMA DART PABRIK DAN COPY DART PEMESANAN
- Sebelum melakukan pemesanan bahan-bahan yang akandigunakan
untuk pekerjaan permanen. Kontraktor harusmenyerahkan kepada
Direksi Pengawas nama dan pembuat danpemasok yang diusulkan.
- Kontraktor harus pula menyerahkan copy kepada DireksiPengawas
surat pemesanan bahan-bahan dalam rangkap 4(empat).
- Pemasok atau Sub-Kontraktor harus menyiapkan gambar kerjadan
menyerahkan kepada Direksi Pengawas untuk persetujuantertulis
sebelum pekerjaan pemesanan dilaksanakan
-
PASAL 5BAHAN / MATERIAL
5.1. Contoh dan test Bahan-bahan harus didatangkan di lapangan
beberapa waktu
sebelumnya guna pengambilan contoh untuk pengadaanpenelitian dan
pemeriksaan dan Kontraktor harus memberikaninformasi mengenai
spesifikasi lengkap sesuai yangdipersyaratkan.
Bahan-bahan yang ditolak oleh Direksi Pengawas, harus
segeradikeluarkan dan lapangan.
5.2. Penyimpanan bahan-bahan- Semua bahan-bahan yang akan
digunakan untuk pekerjaan
permanen harus disimpan di tempat yang sesuai untukmasing-masing
sifat bahan-bahan tersebut sebaik-baiknya.
- Bila perlu ada yang harus ditutup/dilindungi
untukmenghindarkan dari kerusakan/keausan dari sebab apapun.
- Penyimpanan bahan-bahan yang spesifik harus
sebaik-baiknyasesuai yang dipersyaratkan.
5.3. Sumber bahanSejauh mungkin seperti yang diwajibkan dalam
Kontrak,Kontraktor harus semaksimal mungkin menggunakan
bahan-bahan/barang-barang, peralatan-peralatan produksi dalam
negeri.Kecuali bahan-bahan/barang-barang tersebut tidak
bisadidapatkan maka bisa diganti dengan bahan-bahan/barang-barang
yang setara dan yang telah disetujui oleh Direksi Pengawassecara
tertulis.
PASAL 6JALAN MASUK KE LOKASI PROYEK DAN LAPANGAN
Kontraktor dan orang-orang yang diberi wewenang olehnya
harusselalu bebas memasuki tempat kerja dan lapangan, termasuk
semuabengkel (workshop) dan tempat-tempat dimana pekerjaan
disiapkanatau material diproduksi, perlengkapan dan mesin-mesin
diperolehuntuk digunakan dalam proyek ini dan Kontraktor harus
mengurus
-
semua fasilitas dan bantuan untuk mendapatkan hak
memasukidaerah-daerah tersebut.Kontraktor harus mengurusnya sendiri
dan mengajukan usulanmengenai pengadaan fasilitas memasuki
daerah-daerah tersebutdengan kerjasama dan Pemberi Tugas maupun
Pengawas. Tidak adafasilitas tambahan yang dapat dilaksanakan tanpa
adanya persetujuandari Pengawas.
PASAL 7ELEVASI DAN PATOK
Semua elevasi dinyatakan dalam satuan meter dengan ketepatan
3desimal dengan titik acuan Chart Datum.Kontraktor harus
bertanggung jawab dan menjamin bahwa pekerjaanyang dilaksanakan
didasarkan atas data-data tersebut diatas.Patok atau titik lain
yang ada disekitar lokasi tidak ditunjukkan dalamgambar. Jika
diperlukan, data yang lebih tepat dapat diberikan kepadaKontraktor
sebelum pekerjaan dilaksanakan di lapangan.
PASAL 8DATA TENTANG PROYEK
Data sebagai informasi tentang ketinggian permukaan dan
dimensitentang proyek ditunjukkan dalam gambar-gambar.
Detail-detail, jikatidak disebutkan, akan ditentukan oleh Pengawas
dalam masapelaksanaan pekerjaan di lapangan.
PASAL 9DIMENSI
Semua ukuran dimensi, jarak, dan ketinggian dalam
perencanaan,kecuali yang disebutkan secara khusus, selalu
menggunakan satuanmetrik (S1). Kontraktor harus memeriksa semua
ukuran dimensi yangada dalam gambar. Tidak ada biaya tambahan yang
akan dibayarkanuntuk mengganti kerugian yang terjadi sebagai akibat
dari kesalahandalam ukuran dimensi. Apabila diperlukan gambar
tambahan.Kontraktor harus mengajukan gambar-gambar tambahan
tersebutdengan menggunakan satuan ukuran dalam metrik untuk
diperiksaoleh Pengawas sebelum pekerjaan dapat dilaksanakan di
lapangan.Apabila dimensi yang diajukan tidak sesuai dengan ukuran
standardyang telah ditetapkan, maka dapat diganti dengan standard
lain yangsesuai tidak ada pembayaran tambahan yang dapat diberikan
untukperubahan dimensi dengan alasan tersebut diatas tanpa
adapersetujuan dari Pengawas.
PASAL 10
-
PEMBERITAHUAN TENTANG KEGIATAN OPERASI YANG PENTINGKontraktor
harus mengajukan pemberitahuan secara tertulis danlengkap tentang
akan adanya kegiatan operasi yang penting kepadaPengawas dalam
jangka waktu yang cukup sebelum operasi tersebutdapat dilaksanakan
untuk memberi kesempatan kepada Pengawasuntuk mengaturnya karena
mungkin Pengawas memandang perlumelakukan inspeksi atau untuk
maksud-rnaksud yang lain. Kontraktordilarang melakukan kegiatan
operasi yang penting tersebut tanpaadanya persetujuan tertulis dari
Pengawas.
PASAL 11KABEL, SALURAN PIPA DAN/ATAU BERBAGAT HAMBATAN
LAINNYA11.1. UmumGambar yang menunjukkan jaringan kabel tenaga
listrik, kabel telepon,dan sistim perpipaan yang terdapat dalam
lokasi proyek tidakdicantumkan dalam Dokumen Lelang.Usaha untuk
memperoleh data dari lembaga-lembaga terkaitsehubungan dengan
informasi tersebut diatas harus dilakukan olehKontraktor sendiri.
Pemberi Tugas dan Pengawas hanya akanmemberikan bantuan seperlunya.
Gambar atau informasi lain yangdapat menunjukkan adanya jaringan
kabel dan atau perpipaan jikasudah ada pada Pemberi Tugas dapat
diberikan pada Kontraktor jikadiminta.11.2. Informasi dan
instruksiInformasi dan instruksi untuk mencegah timbulnya
bahayasehubungan dengan jaringan kabel dari saluran tersebut. Jika
sistim-sistim tersebut memang ada, harus dilakukan sebelum dan
selamapekerjaan berlangsung, dan akan diberitahukan oleh Pemberi
Tugasatau Pengawas dengan kerja sama dan lembaga-lembaga
yangberwenang.Dalam hal ini, Kontraktor harus mengikuti semua
instruksi yangdiberikan oleh Pemberi Tugas. Pengawas atau
lembaga-lembaga yangberwenang. Kontraktor harus menjaga,
menyediakan. menunjangsemua usaha yang perlu untuk menjamin agar
jaringan utilitas yangada tidak terganggu selama pekerjaan
berlangsung. Jika terjadi
-
kerusakan sebagai akibat dari kegiatan Kontraktor atau seseorang
yangditunjuk oleh Kontraktor untuk melakukan pekerjaan tersebut,
makaKontraktor harus bertanggung jawab sepenuhnya untuk
segeramemperbaiki kerusakan yang terjadi oleh seseorang yang memang
ahlidibidang tersebut dan disetujui oleh Pengawas untuk
memperbaikinyadibawah supervisi Pengawas. Semua biaya yang timbul
untukmemperbaiki kerusakan jaringan utilitas (perpipaan dan
kabel-kabel)yang merupakan milik Pemberi Tugas di lapangan maupun
milik oranglain yang melintasi lapangan, termasuk biaya-biaya yang
timbul dipihak-pihak lain tersebut diatas sebagai akibat kerugian
yang timbulkarena rusaknya jaringan tersebut harus menjadi
tanggungjawabKontraktor.11.3. Menyingkirkan rintanganKegiatan
menyingkirkan rintangan yang diketemukan oleh Kontraktordi dasar
laut, jika tidak dicantumkan secara khusus dalam Bill ofQuantities,
dianggap sudah termasuk dalam harga satuan maupuntotal harga dalam
Kontrak dan merupakan tugas yang tak terpisahkandari Kontrak ini.
Walaupun demikian kepemilikan atas benda-bendayang tersembunyi
dibawah laut atau penemuan lain pada waktumelakukan penggalian pada
umumnya tetap menjadi milik PemberiTugas.11.4. IzinIzin untuk
menyingkirkan rintangan yang ada seperti yang diuraikandalam PASAL
tersebut diatas harus disampaikan secara tertulis olehKontraktor
kepada Pemberi Tugas atau Pengawas.Izin untuk menyingkirkan
rintangan tersebut harus diberikan sesuaidengan jadwal waktu yang
disepakati oleh bersama antara PemberiTugas dan Kontraktor.Usaha
menyingkirkan rintangan tersebut tidak dapat dilaksanakansebelum
kawasan tempat rintangan tersebut berada dilengkapi
denganstruktur-struktur sementara dan/atau rambu-rambu peringatan
yangsesuai yang telah disetujui oleh Pengawas.11.5. Perlindungan
terhadap suatu obyekKontraktor tidak boleh membongkar atau
memindahkan suatu obyektertentu yang ditunjukkan atau tidak
ditunjukkan dalam gambar,kecuali ada perintah khusus dari Pengawas
Kontraktor harus menjagadan memelihara agar obyek-obyek yang berada
di dalam atau disekitarlokasi proyek tidak rusak.Setiap harta
(obyek yang berharga) yang ada yang terletak di kawasanproyek harus
dilindungi agar tidak rusak terhadap gangguan yang
-
timbul dan kegiatan lalu lintas kendaraan, kapal, barge,
alat-alatbantu, cranes, vibrasi dll.Jika sampai terjadi kerusakan,
maka kerusakan tersebut harusdiperbaiki kembali oleh Kontraktor
sehingga mencapai kondisi sepertikeadaan semula.
PASAL 12PERALATAN DAN PERLENGKAPAN KONTRAKTOR
12.1. UmumKontraktor harus menyediakan semua peralatan dan
perlengkapanyang perlu untuk melaksanakan pekerjaan ini dan
memenuhi semuapersyaratan Kontrak. Kontraktor harus menggunakan
peralatan danperlengkapan yang benar-benar lengkap, dapat
beroperasi penuh, danterpelihara dengan baik, secara mekanis
berfungsi dengan sempurnadan sesuai untuk proyek ini sehingga
Kontraktor dapat melaksanakantugasnya dengan aman, dalam waktu yang
tepat dan efisien sesuaidengan persyaratan dalam kontrak. Peralatan
yang disebutkan dalamDaftar Peralatan yang disampaikan oleh
Kontraktor dalampenawarannya merupakan jumlah peralatan minimum
yang Kontraktorsendiri setuju untuk mengadakan dan menggunakannya,
kecualiditetapkan lain oleh Pengawas. Dengan adanya daftar tersebut
tidakberarti bahwa Pemberi Tugas mengakui jumlah peralatan
tersebutmencukupi untuk melaksanakan pekerjaan ini.12.2.
Penggantian peralatan dan perlengkapanKontraktor harus selalu dan
segera melaporkan kepada Pengawassecara tertulis jika terjadi
cacat, kerusakan, atau hal-hal lain yangmungkin menyebabkan
peralatan tersebut tidak dapat berfungsi sesuaidengan kapasitas
kerjanya.Kontraktor dalam hal tersebut diatas harus membicarakannya
denganPengawas dan bersama Pengawas meninjau kembali program
kerjauntuk pekerjaan ini, dan jika perlu membicarakan
penggantianperalatan yang tidak berfungsi sesuai rencana. Pengawas
dalamkondisi seperti tersebut diatas dapat memerintahkan agar
peralatandan/atau perlengkapan tersebut disingkirkan dan diganti
sesuaidengan ketentuan dalam Persyaratan Umum Kontrak.12.3.
Penambahan peralatan dan perlengkapanKontraktor harus segera
mengatur tambahan peralatan yang perlu agardapat menyelesaikan
pekerjaan dengan baik dan sesuai dengan jadwalyang telah ditetapkan
untuk menyelesaikan pekerjaan ini, sesuaidengan Dokumen
Kontrak.
-
12.4. Biaya penambahan dan/atau penggantian peralatanDengan
mendasarkan kepada PASAL penambahan dan/ataupenggantian peralatan
dan/atau perlengkapan, jika Kontraktor dimintauntuk mengganti
peralatan dan/atau perlengkapan kerjanya atauuntuk menambah
Peralatan dan/atau perlengkapan yang perlu, makaharus jelas
dimengerti oleh Kontraktor bahwa untuk kasus semacamitu ia tidak
akan menerima tambahan pembayaran sama sekali.
PASAL 13SETTING OUT
13.1. Untuk menentukan posisi dan ketinggian rencana bangunan
dilapangan Kontraktor harus melakukan pengukuran di lapangansecara
teliti dan benar, sesuai dengan koordinat di lapangan /Benchmark
seperti ditunjukkan dalam gambar.
13.2. Pengukuran dilakukan dengan methode triangulasi dan
hasilnyadisampaikan ke Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
13.3. Dalam hal terdapat perbedaan antara rencana dalam
gambardengan hasil pengukuran yang dilaksanakan Kontraktor
/kenyataan yang ada di lapangan maka Kontraktor harusmelaporkan hal
ini kepada Pengawas untuk mendapatkankeputusan dan dinyatakan dalam
Berita Acara.
13.4. Keputusan akan didasarkan atas keamanan konstruksi
dankelancaran operasional penggunaan bangunan tersebut.
PASAL 14PEKERJAAN PERSIAPAN
14.3. Bangunan SementaraUntuk menjamin keamanan bahan dan
perlengkapan lain yangdianggap perlu, Kontraktor harus menyediakan
gudang penyimpananyang tertutup kuat dan aman dari resiko
hilang/kerusakan. JugaKontraktor diwajibkan menyediakan barak-barak
untuk pekerja.
14.4. Kantor Pengawas
-
A. Kontraktor harus menyediakan kantor Pengawas di lapangan,yang
letaknya berdekatan dengan kantor Kontraktor yangterdiri dari
ruangan-ruangan minimal sebagai berikut :- Ruang Direksi.- Ruang
Teknisi,- Ruang istirahatRuang-ruang tersebut dibuat dari beton
rabat dinding daripapan dan pagar. Kantor Kontraktor juga dengan
luas dankualitas minimum sama dengan kantor Pengawas.
B. Kontraktor menyediakan listrik dan air secukupnya
yangdiperlukan kantor Pengawas.
C. Perlengkapan Kantor Kontraktor menyediakan perlengkapanKantor
Kontraktor dan Kantor Pengawas. masing-masingsebagai berikut :
Kursi dan meja tamu : secukupnya Kursi dan meja rapat : secukupnya
Kotak P3K : secukupnya Kursi dan meja tulis : secukupnya Papan
tulis : sebuah dll yang menurut Pengawas diperlukan.
D. Kontraktor bertanggungjawab atas perawatan kantor
danperlengkapan kantor Pengawas.
E. Setelah pekerjaan selesai seluruh kantor dan
peralatannyaharus dipindahkan dan Kontraktor berkewajiban
untukmembongkar dan memindahkan bila diminta Pengawas.
PASAL 15PATOK-PATOK REFERENSI, BOWPLANK DAN PENGUKURAN
15.1. Pengawas akan menetapkan dua Bench Marks sebagai
referensiyang ditetapkan di lapangan.
15.2. Bila Bench Mark belum ada maka Kontraktor
berkewajibanmembuat Bench Mark sesuai dengan petunjuk Pengawas.
15.3. Semua paras ketinggian (elevasi) dinyatakan dalam
satuanMetrik terhadap yang dianggap 0.00
15.4. Bila diperlukan Kontraktor harus memasang
patok-patokpembantu yang harus dipelihara keutuhan letak
danketinggiannya selama pekerjaan berlangsung. Sebelum
pekerjaandimulai patok-patok pembantu / bouwplank harus
disetujui
-
Pengawas. Patok-patok dan referensi lainnya tidak
bolehdisingkirkan sebelum diperintahkan oleh Pengawas.
15.5.PASAL 16
DAERAH KERJA DAN JALAN MASUKKontraktor akan diberikan daerah
kerja untuk pelaksanaan pekerjaanini. Lokasi tersebut dapat peroleh
dengan cara sewa /pinjamberdasarkan ketentuan yang
berlaku.Kontraktor harus membatasi operasinya di lapangan yang
betul-betuldiperlukan untuk pekerjaan tersebut. Tata letak yang
meliputi jalanmasuk, lokasi penyimpanan bahan bangunan dan jalur
pengangkutanmaterial dibuat oleh Kontraktor dengan persetujuan
Pengawas.
PASAL 17LALU LINTAS
Dalam melaksanakan pekerjaan dan pengangkutan
bahan-bahankeperluan pekerjaan, Kontraktor harus berhati hati
sedemikiansehingga tidak mengganggu kelancaran lalu lintas atau
menimbulkankerusakan terhadap jalan yang telah ada dan prasarana
lainnya. Bilaterjadi kerusakan, Kontraktor berkewajiban
untukmemperbaiki/mengganti.
PASAL 18C U A C A
Pekerjaan harus diberhentikan apabila cuaca tidak mengizinkan
yangmengakibatkan penurunan mutu suatu pekerjaan.
PASAL 19SERVICE SEMENTARA
Kontraktor harus menyediakan air dan listrik yang diperlukan
selamapelaksanaan pekerjaan berlangsung.
PASAL 20PERALATAN SURVEY
20.1. Kontraktor harus menyediakan peralatan yang
sewaktu-waktuakan digunakan oleh Pengawas dan staf dan alat-alat
tersebut
-
harus mendapat persetujuan dan Pengawas. Selamapelaksanaan
pekerjaan Kontraktor wajib menyediakan operatorperalatan tersebut
Setelah pekerjaan selesai seluruh peralatanakan dikembalikan kepada
Kontraktor.
20.2. Alat-alat survey yang diperlukan minimal terdiri dari : 1
buah theodolit - Wild T 1A, atau yang sejenis. 1 buah level - Wild
NA2, atau yang sejenis.
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PASAL 1LINGKUP KEGIATAN PEKERJAAN
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah pekerjaan bertahap, dalam
tahapini pembangunan Lantai I sampai dengan Plat Lantai II
meliputikegiatan :1. Pekerjaan Pendahuluan2. Pekerjaan Tanah dan
Pondasi3. Pekerjaan Pasangan4. Pekerjaan Struktur Beton5. Pekerjaan
Lantai dan Dinding Keramik6. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela7.
Pekerjaan Instalasi Listrik8. Pekerjaan Plafond9. Pekerjaan Kap
Atap10. Pekerjaan Pengecatan11. Pekerjaan Panel Eksterior12.
Pekerjaan Mekanikal
PASAL 2SITUASI
Pekerjaan Arsitektur Gedung Sentra Pengolahan yang
akandilaksanakan pada kegiatan ini terletak di
Lonrae,Kec.TaneteRiattang Timur Kabupaten Bone.
PASAL 3
-
SETTING OUT DAN TITIK TETAPUntuk menentukan posisi serta
keinginan rencana di lapangan
Kontraktor harus melakukan pengukuran di lapangan
sepertiditunjukkan dalam gambar.Sebelum pekerjaan dimulai,
Kontraktor dan Direksi Pekerjaan harusmengadakan pengukuran ulang
(MC.0) guna mendapatkan Titik Tetapdi lapangan dan diadakan
pengamatan ulang yang dilakukan olehKontraktor dan Pengawas yang
disahkan oleh Pemberi Tugas.Dalam hal terdapatnya perbedaan antara
rencana dalam gambardengan hasil pengukuran, maka Kontraktor harus
melaporkan hal inikepada Direksi Pekerjaan untuk mendapatkan
keputusan dandinyatakan dalam Berita Acara. Keputusan akan
didasarkan ataskeamanan konstruksi serta kelancaran kegiatan di
luar dan di dalamlokasi pekerjaan.Pemasangan Titik Tetap dilakukan
dengan menggunakan patok beton,yang akan merupakan titik utama
dalam melaksanakan pekerjaan,atau metode lain menurut pertimbangan
Direksi Pekerjaan sesuaidengan kondisi yang ada di lapangan.Selama
pekerjaan berlangsung, Kontraktor harus menjagarusaknya/berubahnya
titik peil, dan Kontraktor harus mencek peiltetap terhadap titik
lainnya.
PASAL 4PENGUKURAN DAN PEMASANGAN PATOK
Kontraktor diwajibkan menyediakan tenaga lapangan
berdasarkanstruktur organisasi yang dilampirkan pada penawaran
sebagai tenagafull timer. Dan apabila tenaga tersebut tidak
terdaftar pada daftarpersonil perusahaan, maka pihak Kontraktor
harus segeramengusulkan kepada Pemberi Tugas untuk mendapatkan
pengesahantentang keahliannya dalam rangka melaksanakan tugas yang
dapatbertanggung-jawab pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
PASAL 5PEKERJAAN TANAH DAN GALIAN
1. Tanah dan GalianSemua galian harus dilaksanakan sesuai dengan
gambar-gambar dansyarat-syarat yang ditentukan menurut
keperluan.Dasar dari semua galian harus waterpass, bilamana pada
dasarsetiap galian masih terdapat akar-akar pohon, segala macam
rumput,bahan-bahan organik atau bagian tanah yang gembur, maka ini
harus
-
digali keluar, sedang lubang-lubang tadi diisi kembali dengan
pasiryang disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan dasar
yangwaterpass.Terhadap kemungkinan berkumpulnya air di dalam
galian-galian, baikpada waktu penggalian maupun pada waktu
pengerjaan pondasi, harusdisediakan pompa atau pompa lumpur yang
jika diperlukan dapatbekerja terus-menerus untuk menghindari
terkumpulnya air tersebut.Kontraktor harus memperhatikan pengamanan
terhadap dinding tepigalian agar tidak longsor dengan memberikan
suatu dinding penahanatau penunjang-penunjang sementara.Semua tanah
yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapaijumlah tertentu
harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaanpada tiap saat yang
dipandang perlu oleh Pemberi Tugas dan
DireksiPekerjaan.Bagian-bagian yang diurug kembali harus diurug
dengan tanah yangbersih dari segala kotoran. Pelaksanaannya secara
berlapis-lapisdengan penimbrisan. Lubang-lubang galian yang
terletak didalambangunan harus diisi kembali dengan pasir urug
darat/kali yangdidapatkan kemudian diairi hingga padat.
2. Urugan PasirDi bawah pondasi lajur batu belah diurug pasir
setebal 10 cm yangdipadatkan. Lapisan-lapisan pasir juga diperlukan
pada lantai kerjabeton sesuai dengan gambar dan petunjuk Direksi
Pekerjaan.
3. Pekerjaan Pondasia. Pondasi Poer Beton Menerus dengan
menggunakan adukan kuat 1 :
3 digunakan untuk seluruh pondasi utama. Dibawah Poer
dipasangBeton Non Struktur untuk Lantai Kerja.
b. Pondasi Menerus untuk seluruh bangunan adalah pondasi
batugunung/kali, dengan syarat-syarat :1. Dibawah pondasi dipasang
pasir urug setebal minimal 5 cm dan
pasangan batu kosong setebal minimal 15 cm. Di sela-sela
batukosong diisi pasir sampai padat.
2. Batu gunung/kali harus berkualitas baik dan
dipecah-pecahmaksimum 30 cm minimum 10 cm.
3. Batu gunung/kali harus disusun sedemikian rupa
sehinggadudukannya kokoh. Antara batu gunung/kali satu sama
lainharus terikat dengan adukan 1 pc : 3 Pasir.
4. Bentuk dan ukuran pondasi batu gunung/kali dapat dilihat
padagambar yang bersangkutan.
-
c. Diatas pondasi menerus batu kali dipasang sloof beton
bertulang,dengan ukuran sesuai dengan yang tertara dalam
gambar.
d.
PASAL 6PEKERJAAN PASANGAN
1. Pasangan Batu Bata
a. Seluruh dinding bangunan pada umumnya mempergunakanpasangan
dinding bata sesuai yang dinyatakan dalam gambar-gambar.
b. Pasangan dinding harus dikerjakan sedemikian rupa
sehinnggamenghasilkan dinding yang rata, tidak bergelombang dan
tidakmenunjukkan retak-retak. Kontraktor diwajibkan mengikuti
cara-cara teknis yang baik secara cermat yang meliputi
pekerjaanpemasangan bata, penyelesaian sudut-sudut, pertemuan
daridinding-dinding dan lain sebagainya.
c. Pasangan dinding bata hanya dapat dilaksanakan oleh
tukang-tukang yang ahli dalam pekerjaan tersebut.
d. Direksi Pekerjaan Lapangan berhak untuk menolak
dipekerjakannyatukang yang menurut penilaiannya tidak memiliki
keahlian /keterampilan yang cukup untuk mengerjakan pekerjaan ini.
Dalamhal seperti itu, Kontraktor harus dengan segera mengganti
tukangtersebut dengan tukang-tukang yang memenuhi
syarat-syaratkeahlian /keterampilan. Keterampilan dalam pengambilan
tindakandemikian, yang dapat berakibat tertundanya
penyelesaianpekerjaan adalah menjadi tanggungan Kontraktor
sepenuhnya.
e. Bata merah harus dipasang pada hamparan adukan yang penuhdan
semua siar vertikal dan siar-siar antara tembok dan strukturbeton
yang mengelilinginya harus terisi penuh. Tebal siar harusminimal 1
cm.
f. Batu bata sebelum dipasang, terlebih dahulu harus
direndamdalam air hingga jenuh.
g. Batu merah yang digunakan harus dari kwalitas terbaik dan
darihasil pembakaran yang matang. Untuk pemasangan bata,
biasadigunakan adukan 1 PC : 2 Psr. Pasir yang dipergunakan
haruslahpasir pasang yang memenuhi ketentuan pelaksanaan
pekerjaan.
h. Pada kolom-kolom, kolom praktis dan balok yang
berhubungandengan dinding batu bata harus dipasang stek 12 jarak 50
cm.
-
1. Pekerjaan Plesterana. Untuk semua pekerjaan plesteran tidak
diperkenankan memakai
kapur. Semua permukaan beton yang akan diplester harus
dibuatkasar dan dibersihkan dari segala macam kotoran, kemudian
padatahap pertama dibuat basah, selanjutnya dikamprot dengan
adukan1 Pc : 3 Psr yang tajam. Kamprotan ini dibiarkan sampai
mengering.Pada pelaksanaan plesteran pertama (kamprotan) harus
disiramair sebelum diplester 1 Pc : 3 Psr. Tebal plesteran beton
ini adalahantara 6 mm 10 mm.
b. Pada permukaan dinding bata yang akan diplester,
siar-siarsebelumnya harus dikorek sedalam 1 (satu) cm untuk
memberikanpegangan pada plesteran. Kemudian dinding disikat sampai
bersihdan disiram air, barulah plesteran dapat dikerjakan.
Plesteranterakhir berupa acian semen baru dapat dilaksanakan
setelahdinding terpasang untuk paling kurang 2 (dua) minggu.
c. Tebalnya plesteran dinding bata tidak boleh kurang dari 1
(satu)cm dan tidak boleh lebih dari 2 (dua) cm kecuali ditetapkan
lain.
d. Pekerjaan plesteran harus lurus, sama rata, datar maupun
tegaklurus. Jika plesteran menunjukkan hasil yang tidak
memuaskanseperti tidak rata , tidak tegak lurus atau bengkok,
adanya pecahanatau retak, keropos, maka bagian tersebut harus
dibongkar kembaliuntuk diperbaiki.
e. Pada dasarnya plesteran lapis pertama adalah sama dengan
adukanpasangan dimana plesteran tersebut diadakan. Ketentuan
mengenaiperbandingan campuran bahan untuk adukan bagi
macam-macamkeperluan dapat dilihat pada pasal adukan dan
campuran.
PASAL 7PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG
a. Untuk pelaksanaan pekerjaan beton bertulang berlaku
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat AV 1941 Pasal 139 dan PBI
1971beserta semua tambahan yang tertuang didalamnya.
b. Ukuran-ukuran semua bagian konstruksi beton
bertulangdiberikan selengkap mungkin didalam gambar-gambar
dandijadikan patokan dalam perhitungan penawaran.
-
c. Syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan didalam PBI
1971mengenai bahan-bahan untuk beton bertulang,
cara-carapelaksanaan konstruksi beton bertulang dan pemeriksaan
(test)mengenai hal-hal itu harus mendapatkan perhatian yang
seksamadari Kontraktor dan menjadi dasar dari seluruh
pelaksanaan.
d. Kontraktor diharuskan mentaati petunjuk-petunjuk dan
syarat-syarat di dalam PBI 1971.
e. Tidak ada satu bagian pekerjaan beton yang dapat dicor
tanpapersetujuan dan pengamatan Direksi Pekerjaan.
f. Pelaksanaan Pembuatan Beton.1. Campuran untuk adukan biasa
yang dipergunakan untuk kolom-
kolom, balok latai dan kolom penguat,harus sesuai
denganperbandingan seperti tertera dalam analisa harga
satuanpekerjaan,sedangkan untuk beton-beton rabat dan lantai
kerjamutu beton yang dipakai setara dengan beton massa kelas
K.Bo.
2. Campuran untuk adukan kuat yang dipergunakan untuk betonkedap
air seperti pondasi poer setmpat, sloff beton utama , balok,plat
lantai dan dak beton serta bagian-bagian konstruksi betonlain yang
banyak berhubungan dengan air harus sesuai denganperbandingan
seperti tertera dalam analisa satuan pekerjaan.
3. Kekentalan (konsistensi) adukan harus sesuai dengan
nilai-nilaislump yang terletak dalam batas-batas yang
ditunjukkandalam tabel ; 4.4.1. PBI 1971 dengan maksimum 12,5
cm.Penyimpangan dari ketentuan-ketentuan tersebut
hanyadiperkenankan setelah mendapatkan persetujuan tertulis
dariDireksi Pekerjaan.
g. Cetakan dan Acuan :1. Pembuatan cetakan dan acuan harus
memuat ketentuan-
ketentuan dalam pasal 5.1. PBI 1971.2. Untuk mencegah
terserapnya air beton oleh cetakan harus
dilapis dengan lembaran plastik (kecuali dengan cetakan
bahanplywood). Untuk tiang acuan tidak diperkenankan
menggunakanbambu, kecuali dolken 8 10 dengan jarak 50 cm.
3. Pekerjaan pembuatan cetakan kayu (form work) rangka darikayu
setaraf Borneo 5/7 cm dengan jarak maksimum 35 cm,kayu-kayu diserut
untuk mendapatkan permukaan dan ukuran-ukuran yang tepat.
4. Semua acuan yang tidak dibungkus plastik, sebelum dicor
harusdisiram air lebih dahulu.
5. Pada waktu pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan
mengajukanrencana gambar cetakan untuk mendapatkan
persetujuantertulis dari Direksi Pekerjaan.
-
h. Lantai KerjaUntuk bagian-bagian konstruksi beton bertulang
yang terletaklangsung diatas tanah, dibawahnya harus dibuatkan
lantai kerjasetebal 5 cm dengan campuran nominal semen, pasir dan
kerikildalam perbandingan isi 1 : 3 : 5.
i. Pekerjaan Mengaduk1. Pengadukan beton harus dilakukan dengan
mesin pengaduk
dengan daya aduk yang seimbang besarnya dengan bagianpekerjaan
yang akan dicor. Jenis dan daya aduk dari mesinpengaduk yang akan
digunakan harus terlebih dahulumendapatkan persetujuan Direksi
Pekerjaan.
2. Waktu pengadukan minimum 2 menit setelah seluruh bahanyang
diperlukan masuk ke dalam mesin pengaduk.
j. Pengangkutan Adukan.1. Pengangkutan adukan beton dari tempat
pengadukan ke tempat
pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui
olehDireksi Pekerjaan.
2. Cara tersebut harus memenuhi persyaratan :- Tidak berakibat
pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.- Tidak terjadi perbedaan
waktu pengikatan yang mencolok
antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor.3. Adukan
beton harus dicor dalam waktu paling lambat 1 jam
setelah pengadukan dengan air dimulai.4. Jangka waktu tersebut
dapat diperpanjang sampai paling lama
2 jam sebelumnya telah diperoleh persetujuan Direksi
dengansyarat bahwa adukan beton digerakkan continue
secaramekanis.
k. Pengecoran dan Pemadatan.1. Tidak ada satu bagian pekerjaan
yang dapat dicor tanpa
persetujuan dan pengamatan Direksi Pekerjaan Lapangan.2. Bila
mana pengecoran dari salah satu bagian harus diputuskan
maka tempatnya harus terletak pada siar pelaksanaan
yangditentukan oleh Pengawas Ahli. Sebelum pekerjaan yangdiputuskan
itu dilanjutkan, maka permukaan yang mengeras ituharus dibersihkan
dan dibuat kasar kemudian diberi additiveyang memperlambat
pengerasan
3. Kecuali pada pengecoran kolom pada pekerjaan beton
lainnya,adukan tidak boleh dicurahkan dari ketinggian yang lebih
tinggidari 1,5 meter.
-
4. Selama pengecoran berlangsung, adukan beton harus
dipadatkandengan mempergunakan alat penggetar listrik. Alat
tersebutsudah berada ditempat pekerjaan sebelum pekerjaan
pengecorandimulai, Dan dalam keadaan dapat bekerja dengan baik.
Cara-cara penggunaan alat penggetar harus memenuhi
syarat-syaratyang tertera dalam pasal 64 ayat a, PBI 1971.
l. Perawatan.1. Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak
kehilangan
kelembaban untuk paling sedikit 14 hari.2. Dipergunakan
karung-karung yang senantiasa basah sebagai
penutup dari beton.3. Pada pelat-pelat kedap air pembasahan
terus menerus dilakukan
dengan jalan meredamnya (menggenanginya) dengan air.4. Hasil
pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil,
permukaan tidak mengikuti bentuk, munculnya pembesian
padapermukaan beton, dan lain-lain yang tidak memenuhi syarat,harus
dibongkar kembali sebagian atau seluruhnya menurutpenilaian Direksi
Pekerjaan, untuk selanjutnya diganti ataudiperbaiki segera atas
resiko Kontraktor. Cara-cara perbaikanlainnya harus senantiasa
mendapat persetujuan DireksiPekerjaan terlebih dahulu.
PASAL 11PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING KERAMIK
1. Lantaia. Umum
1. Pekerjaan lantai / pemakaian bahan dapat dilihat dari
bahanyang bersangkutan. Harus menghasilkan bidang yang
betul-betulrata, bebas dari retak-retak dan tidak goyah.
2. Seluruh pasangan ubin menggunakan campuran adukan 1 Pc :
5Psr, kecuali disebutkan lain.
3. Penyelesaian ubin pada tempat-tempat tertentu menggunakanubin
plint dan ubin plint pengakhiran setinggi 15 cm hasilproduksi dari
pabrik ubin yang sama pada tepi lubang pintu.
4. Pelaksanaan ubin yang tidak sesuai dengan ketentuan
sertamenunjukkan hasil yang tidak baik, Maka oleh DireksiPekerjaan
dapat diperintahkan untuk dibongkar sebagian atauseluruhnya dan
selanjutnya diperbaiki atau diulang dengantanggungan Kontraktor
sepenuhnya.
-
5. Jika terdapat ukuran-ukuran/peil-peil yang tidak sesuai
gambarsegera diberitahukan kepada Direksi Pekerjaan, yang
kemudianakan memberikan keputusan.
b. Pekerjaan Lantai Keramik1. Lingkup Pekerjaan Penyediaan bahan
dan bahan perekat,
persiapan/pembersihan lantai yang akan dipasang sertapemasangan
pada lantai yang sesuai dengan yang tertera padagambar.
2. Bahan yang dipakai adalah produksi dalam negeri, Platinum
atausetaraf jenis dengan ukuran 40 x 40 cm untuk seluruh
ruangutama, sedangkan untuk lantai KM/WC menggunakan keramikyang
tidak licin/anti slip dengan ukuran 20 x 20 cm. Warna danmotif
keramik ditentukan kemudian.
3. Pemasangan.- Lantai harus sudah rata, sesuai peil perencanaan
dan pada
toilet harus mempunyai kemiringan sesuai yangdikehendaki.
- Khusus lantai toilet bahan water proffing dipasang
sesuaidengan peraturan yang telah ditetapkan dari pabriknya.
- Permukaan keramik dengan bahan merekat adukan semenpasir (1 :
3) setebal minimal 2,5 cm dan siar (naad) maximum2 mm diisi bahan
khusus setaraf Ibagrouf dengan warna yangsesuai dengan warna dasar
keramiknya.
- Pola pemasangan ubin jika tidak terdapat dalan gambar
makaKontraktor harus menanyakan kepada Direksi Pekerjaan.
- Setelah siar-siar terisi, saluran permukaan keramik
harussegera dibersihkan dan jangan sampai sisa-sisa semen
warnamengeras.
- Untuk lantai keramik ukuran 40 X 40 cm pada
penyelesaianseluruh ruangan dalam
2. Dinding KeramikPekerjaan pasangan ubin keramik pada dinding
meliputi :a. Lingkup pekerjaan meliputi penyediaan bahan berupa
lempeng
keramik dan bahan-bahan perekatnya, penyiapan dinding yangakan
dipasang dan penempelan porselen pada dinding toilet sesuaidengan
petunjuk gambar.
b. Bahan keramik adalah ukuran 20 x 20 cm
-
c. produksi dalam negeri dengan merk setara Platinum atau
setaraf,lempeng porselen harus rata, persegi ukurannya sama, warna
dantekstur akan ditentukan oleh Konsultan Perencana.
d. Pada pemasangan dinding, harus diplester rata, terlebih
dahuludengan menggunakan plesteran 1 Pc : 3 Psr, setebal minimal
2,5 cm
e. dan siar (naad) maksimal 2 mm. Permukaan harus diberi
garis-garis dan pemasangannya harus sesuai ketentuan pabrik
baikpersyaratan sebelum dipasang mauppun adukan perekatnya.
Siar-siar diisi dengan warna adukan sesuai dengan warna
dasarporselen.
f. Hasil akhir yang dikehendaki, dinding porselen tegak, rata,
bersihdan kotoran/sisa-sisa semen tidak gumpal dan tidak ada
ronggayang tidak terisi perekat dibalik porselen.
PASAL 16PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA
1. LINGKUP PEKERJAANPekerjaan ini meliputi penyediaan secara
lengkap tenaga, alat-alatdan bahan-bahan, serta pembuatan dan
pemasangan pekerjaankayu arsitektural yang terdiri sebagai berikut
tetapi tidak terbataspada :
Daun pintu dan daun jendela. List , cornis , architrave .
2. PROSEDUR UMUM2.1 Contoh Bahan.
2.1.1. Contoh bahan harus diserahkan kepada Pengawasuntuk
disetujui terlebih dahulu sebelum pengadaandan pelaksanaan
pekerjaan.
2.1.2. Semua kayu dan papan harus berasal dari pemasokyang
dikenal yang dapat menjamin kualitas dan kadarair yang diminta.
2.1.3. Pengiriman dan Penyimpanan.Pekerjaan kayu harus
didatangkan ke lokasi dalamkondisi terbaik, disimpan dalam gudang
tertutup yang
-
memiliki ventilasi, terlindung dari perubahan cuaca
dankelembaban.
2.1.4. Bahan penyelesaian interior harus disimpan di
lokasitertutup yang disetujui dan dibawa ke dalam bangunansetelah
semua pekerjaan pelesteran selesai dan dalamkeadaan kering.
3. BAHAN-BAHAN3.1. Kayu Solid
3.1.1. Mutu Kayu.
Kayu untuk jenis yang ditentukan harus dari kualitasyang baik,
untuk semua jenis pekerjaan kayu halusseperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja dan Spesifikasiini.Kayu harus bebas dari getah, celah,
mata kayu besar yanglepas atau mati, susut pinggir-pinggirnya dan
cacatlainnya yang parah.
3.1.2. Kadar Air.Kecuali ditentukan lain dalam Persyaratan
teknis ini,semua kayu untuk pekerjaan kayu halus harus dalamkeadaan
kering, dan ketika didatangkan ke lokasi kadarair harus dalam
batas-batas 12 - 15%.Harus diperhatikan agar kadar air dimaksud
tidakberubah selama pengangkutan, penyimpanan,pemasangan.
3.1.3. Jenis Kayu.Kayu-kayu dipilih yang terbaik untuk jenisnya
yangmemiliki penampilan baik dan penyelesaian yangberkualitas. Kayu
yang akan menerima lapisantransparan harus bersih dan berkualitas
terbaik. Panel pintu/jendela : Kayu kamper Oven, tebal4cm
List profil : Kamper Oven
3.1.4. Anti RayapKayu-kayu harus disemprot dengan larutan anti
rayap.
3.2. Kayu Lapis.
-
3.2.1. Semua kayu lapis untuk pekerjaan interior, terutamayang
akan menerima lapisan transparan harusmempunyai warna dan serat
kayu yang seragam,permukaannya rata,bebas dari goresan, retakan
dannoda-noda.
3.2.2. Kayu lapis harus memiliki kekuatan rekat yang
tahanterhadap air dan cuaca, memiliki venir muka danbelakang
berkualitas sama, dari mutu IBB standar SII-0404, dan berasal dari
merek dagang yang dikenal baikserta terdiri dari jenis beikut :
Kayu lapis biasa (tebal 4 mm-18 mm) Kayu lapis dengan finish kayu
jati (tebal 4 mm)
3.2.3. Kayu lapis yang digunakan harus memiliki ketebalansesuai
petunjuk Gambar Kerja dan digunakan padatempat-tempat seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
3.3. Alat Pengencang.Semua alat pengencang seperti paku, sekrup,
baut, angkur danlainnya harus dari baja lapis galvanis dalam ukuran
sesuaipetunjuk Gambar Kerja atau sesuai kebutuhan standar
yangberlaku.
3.4. Perekat.Semua lem dan perekat yang digunakan harus dari
jenis kedapair dan tidak berwarna bila mengering, seperti produk
neoprenebased/synthetic resin based atau yang setara.
4. PELAKSANAAN PEKERJAAN4.1. Daun pintu Kayua) Jenis Kayu :
Panel Kayu Kelas Ib) Ukuran rangka : sesuai gambarc) Papan panel :
3 cmd) Kusen pintu : Sesuai gambar rencana
4.2. Ukuran dan PolaKayu harus diselesaikan/diratakan pada empat
sisinya,Ukuran kayu harus sesuai persyaratan PKKI (NI-5, 1961).Kayu
harus dikerjakan sesuai dengan pola/desain Kusenyang ditentukan
dalam Gambar Kerja.
-
4.3. Pengawetan.Semua jenis kayu dan kayu lapis yang dipasang
tetapdalam bangunan atau struktur harus sudah diberi bahanpengawet.
Bila kayu yang telah diawetkan dipotong, makabagian permukaan yang
dipotong tersebut harus diulasdengan bahan pengawet yang sama.Bahan
pengawet dan pelaksanaannya harus memenuhiketentuan yang tersebut
dalam SKBI-3.6.53.1987 -Panduan Pengawetan Kayu dengan Cara
Pemulasan,Pencelupan dan Rendaman.
4.4. Pengerjaan.Pekerjaan kayu yang telah selesai harus
diamplas, bebasdari bekas mesin dan alat, kikisan, serat kayu yang
timbulatau cacat lain di permukaan yang terlihat. Sambunganharus
rapat sedemikian rupa untuk mencegah penyusutan.Sambungan pasak
harus disetel dengan lem dan diberi bajidan untuk pekerjaan
interior harus disemat.Untuk mendapatkan hasil yang baik pekerjaan
kayu halusyang membutuhkan akurasi ukuran seperti pembuatankusen,
pintu & jendela harus dilakukan di pabrik atauworkshop diluar
lokasi secara masinal. Sehingga di lokasitinggal melakukan
pemasangan dan penyetelan.Semua kusen harus terpasang di dinding
denganmenggunakan angkur yang kuat. Untuk kusen pintujumlah angkur
minimal 3 buah untuk satu sisi sedangkankusen jendela minimal 2
buah, dengan perletakan yangseimbang sehingga kuat dan benar.
4.4. Lapisan Transparant.Produk cat yang digunakan untuk
finishing permukaankayu yang termasuk pekerjaan kayu halus setara
IMPRAatau ULTRAN . Warna serta produk cat yang digunakanharus
sejenis dan dengan persetujuan Pengawas. Semuateknik pengerjaannya
harus memenuhi ketentuan teknispengecatan dari pabrik/ brosur yang
mengeluarkannya.Warna yang diaplikasikan harus sesuai ketentuan
contohyang telah disetujui oleh Pengawas atau Pemilik proyek.
4.5. Perbaikan Pekerjaan yang Tidak Sempurna.Bila diketahui
pekerjaan-pekerjaan kayu tersebut menjadimengkerut atau bengkok,
atau kelihatan ada cacat-cacatlainnya pada pekerjaan kayu halus
sebelum masapemeliharaan berakhir maka pekerjaan yang cacattersebut
harus dibongkar dan diganti hingga Pengawas
-
merasa puas dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yangterganggu akibat
pembongkaran tersebut harus dibetulkanatas biaya Kontraktor.
4.6. Susut (Mengkerut).Persiapan, penyambungan dan pemasangan
semuapekerjaan kayu halus sedemikian rupa, hingga susutdibagian
mana saja dan ke arah manapun tidak akanmengurangi/ mempengaruhi
kekuatan dan bentuk daripekerjaan kayu yang sudah jadi, juga tidak
menyebabkanrusaknya bahan-bahan yang bersentuhan.
4.7. Pembersihan.Semua tatal dan kayu bekas harus dibersihkan
secarateratur dan pada waktu penyelesaian pekerjaan. Semuabekas
yang sudah tidak dapat digunakan lagi dan sampah-ampah harus
disingkirkan dan dimusnahkan.
PASAL 17PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN KUNCI
A. U M U M1. Lingkup pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan,perlengkapan daun pintu/daun jendela dan alat-alat
bantulainnya untuk melaksakan pekerjaan hingga
tercapainyahasil-hasil yang baik dan sempurna.
b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukanmeliputi
seluruh pemasangan pada daun pintu kayu, daunpintu aluminium dan
daun jendela aluminium seperti yangditunjukkan / diisyaratkan dalam
detail gambar
2. Semua hardware yang digunakan harus sesuai denganketentuan
yang tercantum dalam buku spesifikasi teknis. Bilaterjadi perubahan
atau penggantian hardware akibat daripemilihan merk, kontraktor
wajib melaporkan hal tersebutkepada Konsultan Pengawas dan
Pengelola Proyek untukmendapatkan persetujuan.
3. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal
daripelat aluminium berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm.
tandapengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel kesetiap
anakkunci.
4. Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci denganbacked
Enamel Finish yang dilengkapi dengan kait-kaitan untuk
-
anak kunci lengkap dengan nomor pengenalnya. Lemariberukuran
lebar x tinggi adalah 40 x 50 cm, dengan tebal 15 cmberdaun pintu
tunggal memakai engsel piano dan handelaluminium
B. BAHAN/PRODUK1. Pekerjaan kunci dan pegangan pintu
a. Semua pintu menggunakan peralatan kunci dari merk CISAatau
KEND atau setara. Perincian type yang dipakai darimerk-merk diatas,
lihat pada SCHEDULE IRONMONGERY.
b. Untuk pintu-pintu aluminium dan pintu-pintu besi yangdipakai
adalah kunci mortise culinder dead lock merk CISAatau setara, dua
kali putar, warna Bronze. Pada pintu masukutama yang terdiri dari
masing-masing dua daun pintu, makasetiap daun pintu dipasangi kunci
tersebut. Untuk pintusorong kunci yang dipakai merk CISA atau
setara.
c. Untuk panel-panel listrik, pintu shaft dan lain-lain,
kunciyang dipakai merk CISA atau setara.
d. Seluruh rangkaian kunci-kunci yang disebutkan dalamadalah. 1
dan 2 diatas harus tercakup dalam satu sistemgeneral master key
tersendiri.
e. Untuk daun jendela kaca dipakai handle pengunci merkWithco
seri 22 handle warna Bronze
f. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat padarangka daun
pintu dipasang setinggi 90 cm dari lantai, atausesuai petunjuk
Konsultan Pengawas & Pengelola Proyek
g. Pegangan pintu masuk utama dipakai handle merk CISA
atausetara jenis plastic coating, type Tabular Handle.
C. PEKERJAAN ENGSEL1. Untuk pintu-pintu panil pada umumnya
menggunakan engsel
pintu merk KEND, warna Bronze, dipasang sekurang-kurangnya2 buah
untuk setiap daun dengan menggunakan sekrupkembang dengan warna
yang sama dengan warna engsel. Jumlahengsel yang dipasang harus
diperhitungkan menurut berat bebandaun pintu, tiap engsel memikul
maksimal 20 kg.
2. Untuk pintu-pintu aluminium serta pintu panel
menggunakanengsel lantai (floor hinge) double action, merk KEND
atau setaradipasang dengan baik pada lantai sehingga terjamin
kekuatandan kerapihannya, dipasang sesuai dengan gambar untuk
itu
3. Untuk jendela digunakan engsel merk WHITCO STAY, 20
Bronzeatau setara
-
4. Untuk pintu-pintu aluminium menggunakan engsel merk GEZEatau
setara disertai pada posisi single action
5. untuk pintu-pintu besi dipakai engsel kupu dibuat khusus
untukkeperluan masing-masing pintu.
D. PELAKSANAAN1. Engsel atas dipasang 28 cm (as) dari permukaan
atas pintu.
Engsel bawah dipasang 32 cm (as) dari permukaan bawahpintu.
Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara keduaengsel
tersebut.
2. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang 28 cm
daripermukaan pintu, engsel tengah dipasang dan
ditengah-tengahantara kedua engsel tersebut.
3. Penarikan pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari
permukaanlantai.
4. Pemasangan lokcase, handle dan backplate serta door
closerharus rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang
telahditentukan oleh Konsultan Pengawas & Pengelola Proyek.
Apabilahal tersebut tidak tercapai, kontraktor wajib memperbaiki
tanpatambahan biaya.
5. Door stopper dipasang pada lantai, letaknya diatur agar
daunpintu dan kunci tidak membentur tembok pada saat
pintuterbuka.
6. Door holder didasar daun pintu dipasang 6 cm dari tepi
daunpintu. Pemasangan harus baik sehingga pada saat ditekan
kebawah, karet holder akan menekan lantai pada posisi
yangdikehendaki. Door holder dipasang hanya pada pintu yang
tidakmenggunakan door closer.
7. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk
ituharus dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
8. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai
denganpintunya.
9. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar
detailpelaksanaan) berdasarkan gambar dokumen Kontrak yang
telahdisesuaikan dengan keadaan di lapangan. Di dalam shop
drawingharus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan
termasukketerangan produk, cara pemasangan atau detail-detail
khususyang belum tercakup secara lengkap di dalam gambar
dokumenkontrak, sesuai dengan standar spesifikasi pabrik.
10. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujuidahulu oleh
Konsultan Pengawas dan Pengelola Proyek
PASAL 18
-
PEKERJAAN KACA DAN PEMASANGANNYAa. Untuk kaca dapat dipergunakan
hasil produksi dalam negeri.
Permukaan kaca harus rata sehingga menghasilkan bayangan
yangtidak berubah-ubah. Kaca yang menghasilkan bayangan
yangberubah-ubah diganti dengan kaca yang memenuhi syarat.
Kacatidak boleh mengandung retak-retak (diluar atau didalamnya)
ataubintik-bintik.
b. Ukuran kaca sesuai petunjuk dalam gambar kerja.c. Pinggiran
kaca (bekas potongan) harus diasah sebelum dipasang.d. Tidak
diperkenankan suatu kontak langsung (menyandar atau
menumpu) antara kaca dan rangka. Pada waktu pemasangan
harustahan atau tumpuan berupa setting blok dari bahan-bahan
yangelastis dan tidak menimbulkan korosi. Selanjutnya alur-alur
yangada diisi dengan bahan-bahan mastik atau sealant yang elastis
dankedap udara. Pemasangan harus menghasilkan kaca yangterpasang
teguh pada tempatnya (tidak goyang).
PASAL 18PEKERJAAN LISTRIK
a. UmumLingkup pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemasangan
danpenyerahan dalam keadaan baik dan siap digunakan hal-hal
sebagaiberikut :1. Pengadaan dan pemasangan panel listrik tegangan
rendah2. Pengadaan dan pemasangan kabel-kabel toever.3. Pengadaan
dan pemasangan instalasi penerangan dan stop
kontak di dalam bangunan lengkap dengan fixturesnya.
b. Persyaratan Umum1. Peraturan pemasangan
Pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik pada dasarnya
harusmemenuhi hal-hal sebagai berikut: Peraturan-peraturan yang
tercantum dalam PUIL 1987 Peraturan-peraturan tambahan yang
dikeluarkan oleh PLN Harus dilaksanakan oleh sub Kontraktor atau
tenaga
instalatur yang memiliki surat izin pas dari PLN yang
masihberlaku serta peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh
-
instansi yang berwenang (keselamatan kerja dan
lainsebagainya)
2. Gambar-gambar Gambar-gambar rencana dan spesifikasinya
(persyaratan) ini
merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi
samamengikatnya.
Jika terjadi gambar dan spesifikasi bertentangan,
makaspesifikasi yang mengikat.
Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tataletak dan
peralatan instalasi, sedang pemasangannya harusdikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dari kegiatan.
Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus
menunjukkangambar-gambar kerja (shop drawing) kepada
DireksiPekerjaan untuk mendapatkan persetujuan. Setiap shopdrawing
yang diajukan Kontraktor, dibuat setelah mempelajarisituasi dan
berkonsultasi dengan pekerjaan-pekerjaaninstalasi lainnya
3. Daftar bahan dan contoh Sebelum pekerjaan ini dimulai,
Kontraktor harus
menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan daftar bahan-bahanyang akan
dipakai.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan,contoh
bahan-gahan yang akan dipakai dan semua biaya yangberkenaan dengan
penyerahan dan pengembalian contoh-contoh bahan ini adalah
tanggungan Kontraktor.
Kontraktor diwajibkan untuk mengadakan pemeriksaankembali
(recheck) atas segala ukuran-ukuran / kapasitasperalatan
(equipment) yang akan dipasang. Dalam hal terjadikeragu-raguan
harus segera menghubungi Direksi Pekerjaan.
Pengembalian ukuran atau pemilihan kapasitas equipmentyang
keliru akan menjadi tanggung jawab Kontraktor. Untukitu dalam
pelaksanaannya perlu mendapat persetujuan dariDireksi
Pekerjaan.
PASAL 25 PERALATAN, BAHAN DAN PELAKSANAAN PEKERJAANLISTRIK
a. Panel-panel.1. Panel utama harus dibuat dari plat besi tebal
2 mm, seluruh
rangka besi harus dimenie dan diduco 2 (dua) kali, dan
harusdicat dengan cat bakar, warna finishing yang dapat dipakai
-
adalah grey blue (abu-abu). Panel-panel harus dapat dilihat
daridepan.
2. Untuk panel-panel distribusi dapat dipergunakan besi plat
tebal1,6 mm, konstruksi, finishing dan sebagainya seperti diuraikan
diatas.
3. Tiap-tiap panel harus dibuatkan busbar untuk grounded,tahanan
pertahanan tidak boleh melebihi nilai 2 OHM diukursetelah minimal
tidak hujan selama tujuh 7 hari.
4. Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi Flush
mountingdalam kotak tanah getaran dengan ukuran 96 X 96 mm.
b. Kabel-kabel toevoer1. Pada prinsipnya untuk kabel-kabel
teover dipergunakan jenis
NYFGBY dan NYY.2. Kabel Toevoer yang dipasang dalam tanah harus
ditanam
minimal 60 cm dari permukaan tanah. Kabel sebelum dipasangharus
diberi pasir urug sebagai alas setebal 15 cm ditutupdengan batu
pelindung kemudian diurug kembali.
3. Untuk jalur kabel yang menyeberangi selokan, jalan
atauinstalasi lainnya harus dilindungi dengan pipa galvanis
denganpipa penampang minimun 2 kali penampang kabel.
4. Kabel Teovoer yang diajukan untuk dipasang adalah
buatanpabrik tegel metal, kabelindo dan yang disetujui oleh
DireksiPekerjaan.
c. Kabel Penerangan dan Conduit.1. Untuk penerangan dan stop
kontak biasa, kabel yang dapat
dipergunakan adalah typenya penampang kabel minimun yangdipakai
adalah 2,5 mm. Kabel-kabel minimun yang dipakaiadalah 2,5 mm,
kabel-kabel ini harus dipasang di dalam pipaPVC merek GIFLEK atau
EGA dengan diameter , ataudisesuaikan dengan kabel yang
dipakai.
2. Kabel-kabel yang turun dari plafon ke stop kontak dan
saklarmelaui dinding bata dan memakai pipa PVC atau EGA.
Diameterpipa disesuaikan dengan kabel yang dipakai.
3. Pemasangan pipa kabel-kabel diatas plafon harus disusun
rapihdan harus diklem/diikat dengan kawat pada rak-rak
kabel(trunking) dan pada prinsipnya kabel-kabel tidak
diperkenankanlangsung diklem pada konstruksi bangunan.
4. Kabel-kabel yang dipasang di dalam dak beton, kolom beton
didinding beton harus menggunakan pipa PVC Merek Giflek atau
-
EGA. Pemasangan pipa metal pada daerah-daerah tersebut
harusdisertai dengan kawat pancingan (trek dreat)
5. Hantaran-hantaran lainnya yang tidak ditarik di atas
langit-langit seperti pasangan pada kolom beton, maka pipa
sudahharus dipersiapkan sebelum pengecoran beton
dilaksanakantermasuk kotak-kotak sambungan (inspection boxes,
junctionboxex/coundit boxes) dudukan stop kontak dan saklar
dansebagainya.
6. Untuk kabel-kabel yang bertentangan, dan yang
tidakbertentangan dan kabel pentahanan yang dipasang harusdibedakan
dalam beberapa macam warna kabel.
7. Penyambungan kabel-kabel penerangan dan stop kontak didalam
dos harus memakai las dop yang terbuat dari bakelipberwarna (buatan
legrand 3m atau equivalent) yang dapatdisetujui oleh Direksi
Pekerjaan. Las dop dari bahan porselintidak diperkenankan untuk
dipergunakan.
8. Kabel-kabel untuk penerangan harus menggunakan kabelbuatan
pabrik kabel metal, kabelindo, supreme dan disetujuioleh Direksi
Pekerjaan.
9. Kontak-kontak sambungan sedapat mungkin ditempatkan
padatempat-tempat yang mudah dicapai pada saat yang
diperlukanpelaksanaan perbaikan atau penggantian kabel di
kemudianhari.
10. Semua sambungan kabel harus dilaksanakan denganmenggunakan
klem baut dan terlindung dalam kotak sambunganuntuk menghindari
yang dapat terjadi akibat sentuhan-sentuhan.
11. Semua sambungan harus terikat kuat untuk menjaminkontak yang
sempurna.
d. Stop Kontak dan Saklar.1. Pada prinsipnya stop kontak dan
saklar yang dapat
dipergunakan adalah merek berker, Jung, National.2. Stop kontak
dan saklar yang akan dipasang adalh tipe
pemasangan masuk (flush mounting) sejenis.3. Stop kontak dinding
yang dipasang 30 cm dari permukaan lantai
dan diruangan-ruangan yang basah/lembab harus sejenis kedapair
(water dicht WD), sedang untuk saklar dipasang 150 cm daripermukaan
lantai.
4. Penempatan atau posisi stop kontak, saklar dan panel
pengamandilaksanakan sesuai seperti yang tertera dalam
gambar-gambarbersangkutan dan dipasang tertanam. Kontraktor pada
saatmemulai pekerjaan pemasangan pipa-pipa sudah harus
-
memperhatikan posisi penempatan stop kontak, saklar ataupanel
pengaman seperti tidak berada di belakang pintu.
5. Pada tempat-tempat yang selalu lembab atau basah sepertidalam
kamar mandi atau dapur maka harus dipakai alat-alatyang kedap
air.
e. Armatur Lampu dan komponen Lampu TL 2 x 18 Watt. Lampu TL 1 x
18 Watt. Lampu Pijar Semua komponen listrik berada dalam
rumah/housing (build in). Armatur : buatan Artolite, Siemens,
Philips dengan persetujuan
perencana. Armatur merupakan jenis open type, dengan refletordan
pemasangannya adalah inbow, kecuali dalam rumah pompapemasangan
outbow.
f. Lain-lain1. Commisioning dan Testing
Kontraktor pekerjaan instalasi harus melakukan semuatesting dan
pengukuran-pengukuran yang dianggap perluuntuk memeriksa/mengetahui
seluruh instalasi telah dapatberfungsi dengan baik dan memenuhi
semua persyaratan
Semua tenaga, bahan dan perlengkapannya yang perlu untuktesting
tersebut merupakan tanggung jawab kontraktor.Termasuk peralatan
khusus yang perlu untuk testing seluruhsistem ini, seperti
dianjurkan oleh pabrik, harus disediakanoleh kontraktor.
2. Garansi dan Pemeliharaan Peralatan-peralatan instalasi ini
harus digaransi selama 1
(satu) tahun terhitung saat penyerahan pertama. Pekerjaan baru
dapat diterima setelah dilengkapi dengan
bukti-bukti hasil pemeriksaan baik yang ditanda-tanganibersama
oleh Kontraktor serta persetujuan Direksi Pekerjaanserta jika perlu
disahkan oleh Instalsi yang berwenang.
Jika dalam masa pemeliharaan instalasi tidak
melaksanakanteguran-teguran atau
perbaikan-perbaikan/penggantian,maka Direksi Pekerjaan berhak
menyerahkan pekerjaanperbaikan/kekurangan tersebut kepada pihak
lain atau biayaKontraktor.
Selama masa pemeliharaan ini pekerjaan. Kontraktor
harusmendidik/melatih karyawan/petugas dari pemberi tugas.
-
Sehingga mengenali sistem instalasi dan dapat menjalankanserta
melaksanakan pemeliharaan.
3. PemeriksaanSelama masa pemeliharaan ini, pelaksanaan
pekerjaanpemeliharaan dan pemeriksaan rutin dilaksanakan tidak
kurangdari 2 (dua) minggu
PASAL 13PEKERJAAN RANGKA BANGUNAN DAN ATAP
a. Semua bahan untuk rangka atap (kuda-kuda) adalah baja
ringanmodel Truss C, tipe C-70 dengan ukuran ketebalan semuanya
0,75cm. Persyaratan harus sesuai dengan Standar Nasional
(NI-5)kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana.
b. Jarak kuda-kuda maksimal 1,5 meter, tanpa menggunakan
gording.c. Reng menggunakan bahan yang sama dengan bahan
kuda-kuda
yaitu baja ringan tipe Reng-36 dengan ketebalan 0,50 mm.d.
Sistem penyambungan untuk kuda-kuda menggunakan Wafer
Screw SDC ukuran 12 x 14 x 20 BZ, sedangkan untuk
rengmenggunakan Wafer Screw SDS HWF 8 x 18 x 13 YZ serta
angker,baut dan beugel menggunaan Dinabolt M-10x50.
e. Untuk bahan talang menggunakan baja plat khusus
yangseproduksi dengan kuda-kuda dan reng.
f. Semua bahan untuk kuda-kuda, reng dan talang adalah
produksiPT. Bluescope Steel Indonesia atau yang setaraf.
g. Penggunaan besi, angker, baut, beugel disesuaikan
dengankebutuhan sebagaimana yang tertera dalam gambar
rencana/detail,atau menurut petunjuk pengawas/Direksi.
PASAL 14PEKERJAAN PENUTUP ATAP
a. Bahan penutup atap dan bubungan adalah bahan metal roof.b.
Pemasangan harus rapi dan rapat sehingga terhindar dari
kebocoran yang diakibatkan kesalahan pemasangan.
Pelaksanaanpekerjaan pemasangan penutup atap ini harus sesuai
dengangambar rencana.
-
c. Kontraktor sebelum melakukan pekerjaan harus mengajukancontoh
bahan, brosur dan shop drawing pelaksanaannya ke padaDireksi
Pekerjaan untuk disetujui.
PASAL 15PEKERJAAN PLAFON
a. Langit-langit / plafon menggunakan bahan :~ Kalsiboard
(120x240)cm untuk seluruh ruangan dalam kecuali
ditunjukkan lain dalam gambar. Dengan ukuran ketebalanmaterial 4
mm.
~ Semua bahan harus berkualitas baik, rata dan tidak
pecah-pecah.
b. Rangka plafond dari bahan Besi Hollow Galavanis.
Rangkamelintang adalah rangka utama, dipasang dengan jarak persegi
120cm dan 60 cm,
PASAL 19P E K E R J A A N C A T
b. Bahan-bahan/Material Cat-cat harus di dalam kondisi kaleng
yang betul tertutup rapat,
harus jelas nama, merk, rumus maupun nomor spesifikasinya,jenis
warnanya, tanggal pabrik. Keadaan kondisi cat tidakkadaluarsa.
Semua pemakaian cat-cat dasar (primer) harus berasal darisatu
merk pabrik.
Mutu cat yang dipakai standard PT. DANA PAINTS atau setaraf.c.
Cat dasar
Pengecetan dasar yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
Zink choromate (menie besi) untuk pekerjaan pengecetan bahan-
bahan besi/metal (seng). Wood primer (menie kayu) untuk
permukaan kayu yang dicat.
d. Cat UtamaCat-cat yang digunakan adalah sebagai berikut :
Untuk pengecetan tembok dan lafond digunakan cat setara
dengan PT. Dana Paints atau setaraf. Untuk kayu digunakan cat
kayu setara dengan I.C.I
e. Cara mengerjakan pengecatan adalah sebagai berikut :
-
Logam-logam pelengkap seperti engsel pintu, permukaan alat-alat
mesin, pelengkap lampu-lampu penerangan dan semuabagian-bagian yang
kontak dengan bagian yang akan dicat harusdilindungi, dipindahkan
untuk menghindari percikan maupunpengecoran cat.
Paku-paku yang menonjol maupun logam-logam dipermukaanyang akan
dicat perlu diberi dasar seperti zink chromate (meniebesi).
Permukaan yang akan dicat harus dibersihkan dahulu. Permukaan
yang tidak dicat harus bersih, bagian-bagian yang
berkarat disikat dan dibraso. Minyak dan gemuk harus dibersihkan
dengan kain bersih (kain
bahan kaos) dengan larutan pembantu (solvent).f. Pekerjaan Cat
Tembok Plester.
Permukaan tembok plesteran harus bersih dari kapur, debu,kotoran
gemuk dan minyak aspal. Kotoran dari percikan adukanmortal dan
betul-betul kering kondisi plesterannya. Bagian darisemua permukaan
tembok yang tidak rata harus diperbaiki, dilapisidengan plamir
(wall filter). Penggunaan plamir diusahakanseminimal mungkin.
g. Pekerjaan Cat pada Kayu. Semua bagian kayu yang akan dicat
harus diberi cat dasar dulu
dengan menie kayu (wood primer) kecuali bagian kayu
yangdipertahankan warna aslinya. Pengerjaan seuai
denganketentuan-ketentuan yang diisyaratkan.
Permukaan harus bersih dari kotoran, gemuk dan lain-lain. Bagian
permukaan kayu yang akan dibersihkan harus
sebelumnya digosok dengan amplas (sand paper). Paku-paku yang
menonjol maupun yang tidak ada kedudukan
harus dirapikan. Setelah diberikan cat dasar/primer,
lubang-lubang harus
didempul /diplamir, diisi dengan plamir (putty) warnadisesuaikan
dengan warna kayu yang akan dipertahankanwarna aslinya dan urat
kayu.
Bagian kayu langit-langit, gantungan langit-langit dilumasdengan
anti rayap atau di menie.
h. Pekerjaan Cat pada Logam Harus dibersihkan dengan larutan
pembantu (solvent cleaned)
untuk menghilangkan minyak maupun kotoran gemuk. Digosok dengan
amplas.
-
Bagian logam yang halus berkarat tidak diperkenankandibersihkan
dengan pisau maupun alat-alat yang dapatmenimbulkan goresan pada
permukaan logam itu.
Setelah bersih, dilapisi cat menie. (ferrous metal primer).i.
Pengecatan dengan alat-alat :
Kuwas Semprot Roller
j. Yang Perlu diperhatikan : Pada umumnya pekerjaan finishing
harus dikerjakan oleh
tukang-tukang yang ahli untuk pekerjaannya masing-masing.Pemberi
Tugas dan Direksi Pekerjaan berhak untuk menolakdipergunakan
tukang-tukang yang tidak disetujui oleh DireksiPekerjaan.
Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yangdisebabkan oleh penggantian
tukang-tukang seluruhnyamenjadi tanggung jawab Kontraktor.
Dalam pelaksanaan pekerjaan finishing Kontraktor
diharuskanterlebih dahulu konsultasi dengan Direksi Pekerjaan
mengenaicara-cara pekerjaan finishing yang ingin dilaksanakan,
mutupenyelesaian yang diinginkan Direksi Pekerjaan dan hal-hal
lainyang dianggap penting.
PASAL 1PEKERJAAN MEKANIKAL
1. PERATURAN PERATURAN / PERSYARATANTata cara pelaksanaan dan
lain-lain petunjuk yangberhubungan dengan peraturan-peraturan
pembangunan yangsah berlaku di Republik Indonesia selama
pelaksanaan kontrakini harus betul-betul ditata kecuali bila
dibatalkan olehUraian Rencana Kerja dan Syarat Teknis ini. Pada
umumnyaperaturan-peraturan berikut ini berkenaan dengan pasal
diatas :1.1. Pedoman Plumbing Indonesia 1977, Departemen PU.
-
1.2. Peraturan dari PDAM setempat.1.3. Peraturan-peraturan
Listrik Negara, tentang instalasi
listrik dan tenaga (PUIL)1.4. Pemeriksaan Umum untuk pemeriksaan
bahan-bahan
bangunan NI-3 (PUBB) 1956. NI-3 1968 PUBB 1969.1.5. Peraturan
Perburuhan Indonesia, tentang penggunaan
tenaga harian,mingguan, bulanan dan borongan. Kontraktor
dianggap
telah cukup mengetahui dan mengerti akan isi danmaksud dari
peraturan-peraturan, syarat-syarat tersebutdiatas.
1.6. Peraturan-peraturan/standard-standard lain yangberhubungan
dengan pekerjaan ini.
2. LINGKUP PEKERJAAN2.1. Pengadaan bahan-bahan pipa-pipa air
bersih dan pipa-pipa
air kotor sesuai dengan spesifikasi yang ditentukanlengkap
dengan fitting dan alat bantu yang diperlukan agarsistem menjadi
sempurna baik secara operasional maupunkelengkapan.
2.2. Pengadaan dan pememasangan sistem instalasipemipaan air
bersih, yaitu melaksanakan sistempemipaan air bersih mulai dari
titik penyambungan padainstalasi pipa distribusi PDAM ke reservoir
dan seluruhoutlet air bersih sesuai dengan gambar
rencana.Melaksanakan pemipaan pada pompa dan di reservoir air.
2.3. Pengadaan dan pemasangan pemanas air (water heater)lengkap
pemipaan.
2.4. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan air kotor danair
buangan dari seluruh inlet air kotor dan air buangansampai dengan
septic tank dan aout let ke Main SewagePipe.
2.5. Pengadaan bahan dan melaksanakan/membuat semuabak kontrol
untuk air bersih dan sistem air kotor sehinggasistem bekerja
sempurna.
2.6. Pengadaan dan pemasangan pompa distribusi dan pompatransfer
air bersih lengkap dengan accessorisnya sepertipada gambar rencana
melaksanakan pembuatan panellistrik daya dan kontrol pompa secara
lengkap denganinstalasi/peralatan penunjang lainnya yang
diperlukansehingga pompa bekerja dengan baik sesuai dengansistem
yang diinginkan.
2.7. Pengadaan dan pemasangan seluruh peralatan sanitairlengkap
dengan accessoriesnya.
-
2.8. Pengadaan seluruh bahan/material dan pembuatan septictank
sesuai spesifikasi yang ditentukan.
2.9. Melaksanakan pekerjaan penggalian dan penimbunankembali
untuk pemasangan pipa di luar bangunan sesuaidengan syarat-syarat
yang ditentukan.
2.10. Melaksanakan pembuatan dan pemasanganpenumpu/penggantung
pipa, pondasi-pondasi pompa dansebelumnya agar membuat gambar kerja
mengenai cara-carapemasangan sesuai dengan yang disyaratkan.
2.11. Melaksanakan pemasangan sleeves, pembobokan tembokdan
pemlesteran kembali untuk pipa-pipa di dalambangunan sesuai dengan
syarat yang ditentukan dandisetujui oleh Konsultan Pengawas
Lapangan.
2.12. Melaksanakan pengujian untuk semua hasil pekerjaanyang
telah selesai dengan disaksikan KonsultanPengawas Lapangan, pemilik
dan petugas dari badan yangberwenang (jika diperlukan) hingga
memenuhi tolok ukursesuai dengan yang disyarat-kan atau standard
dari badanyang berwenang.
2.13. Menyediakan seluruh kebutuhan (material uji, air,listrik
dll.) yang diperlukan untuk pelaksanaanpengujian hasil
pekerjaan.
2.14. Menyediakan/memproses seluruh izin-izin ataupunsertifikasi
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan inimaupun
pengoperasiannya oleh Pemilik nantinya.Termasuk didalamnya seluruh
biaya yang diperlukan untukmemproses izin-izin/sertifikat tersebut
dari Badan yangberwenang.
2.15. Melatih dan memberikan bimbingan pengoperasiankepada
operator yang ditunjuk oleh Pemilik.
2.16. Menyerahkan Operation manual dan maintenancemanual
sebanyak yang ditentukan kemudian danmelaksanakan masa
jaminan/pemeliharaan.
3. URAIAN SISTEM3.1. Sistem Penyediaan Air Bersih
Untuk memenuhi kebutuhan air seluruh bangunan, sumber airbersih
berasal dari PDAM dan sumur dangkal sebagai cadangan.Jalur sumber
air PDAM dilengkapi dengan meter air. Meter airdipasang di dalam
bak kontrol, lengkap dengan stop kransebelum meter air
terpasang.
Air tersebut ditampung dalam bak air bawah yangmempunyai
kapasitas sesuai gambar rencana. Padareservoir atas dilengkapi
dengan float valve untuk mematikanpompa apabila reservoir atas
sudah penuh. Pada reservoir
-
bawah dilengkapi dengan electrode water level untukmematikan
pompa apabila air pada reservoir bawah habisdan float valve untuk
menutup aliran air dari PDAM apabilareservoir penuh.Distribusi air
bersih keseluruh toilet di dalam bangunan,penyiraman taman
dialirkan melalui pemipaan dari reservoiratas.
3.2. Sistem Pembuangan Air KotorAir kotor dari kloset didalam
bangunan dialirkan dan ditampungdalam septic tank limbah padatnya
ditampung di septic tank danlimbah cairnya diresapkan ke bawah,
sedangkan untuk airbuangan dari seluruh bangunan disalurkan
langsung ke salurandrainase di luar bangunan.
4. PERSYARATAN PELAKSANAAN4.1. Semua cara dan teknik pemasangan
harus sesuai
dengan yang disyaratkan dalam Pedoman PlumbingIndonesia maupun
standar pelaksanaan lain yang berlaku.
4.2. Selama pekerjaan berlangsung Kontraktor harus menempat-kan
petugas yang ahli untuk mempertanggung jawabkanpekerjaan di
lapangan.
4.3. Material yang terpasang harus baru dan tidak cacat,sesuai
dengan spesifikasi yang diminta.
4.4. Sebelum melaksanakan pekerjaan Kontraktor wajibmembuat
gambar pelaksanaan untuk disetujui KonsultanPengawas Lapangan.
4.5. Kontraktor harus melengkapi semua material bantu
untukkesempurnaan instalasi yang dipasang.
4.6. Kontraktor Plumbing harus memenuhi persyaratan
sebagaiberikut : Mempunyai sertifikat instalatir untuk
pekerjaaninstalasi air yang masih berlaku.
Memakai peralatan yang mempunyai agen di Indonesia,dinyatakan
dengan surat keagenan yang masih berlaku.
4.7. Untuk peralatan tertentu Kontraktor harus
melengkapisertifikat pabrik yang membuktikan peralatan tersebut
aslidan baru serta telah lulus test pabrik sesuai denganspesifikasi
yang diminta.
-
4.8. Semua pekerjaan yang telah selesai dikerjakan agardilakukan
pengetesan. Pekerjaan yang tidak memenuhiatau tidak mencapai
standar uji yang diminta atau yangberlaku maka kontraktor wajib
memperbaiki/menggantinyadengan yang baru hingga tercapai standard
tersebut.
5. PERSYARATAN MATERIAL5.1. Pipa
5.1.1. Pipa Air BersihBahan : PVC/Polypropelen
Standard : AWMerk : Rucika, Wavin atau setara
5.1.2. FittingBahan : PVC/PolypropelenMerk : Rucika, Wavin atau
setara
5.1.3. Pipa Air PanasBahan : Coqpor tubeUkuran pipa : di isolasi
asbess
5.2. Valves Gate valve dan globe - valveBahan : Bronze
construction diameter 1 & Merk : Kitz atau setara
5.3. Pipa Air Kotor (soil pipe, waste pipe & vent pipe)
5.3.1. Pipa air kotorBahan : PVC kelas 8 kg/cm2 ex Rucika,
Wavin
atau setaradengan surat rekomendasi dari
pabrik.5.3.2. Fitting untuk pipa PVC :
T.S. Joint type, injection mulded. Pemakaian solventcement harus
yang sesuai dengan produk pipa yangdigunakan
6. TATA CARA PEMASANGAN6.1. Pemasangan Pipa
6.1.1.Pipa di dalam tanah yang dipasang sejajar gedungminimal
mempunyai jarak 60 cm dari pondasi. Kedalampipa sesuai dengan
Gambar rencana.
6.1.2. Apabila pipa-pipa tersebut menembus pondasiatau dinding,
maka pipa harus diberi
-
perlindungan/sleeves dengan ukuran 2 standard lebihbesar. Antara
pipa dan sleeve tersebut harus diisidengan flexible sealing
material.
6.1.3.Pemadatan/penimbunan pipa harus dilakukan tanpamerusak
pipa.
6.1.4.Pemasangan pipa air kotor (soil and waste pipe) danpipa
vent.Untuk mendapatkan suatu kecepatan pengaliranyang memenuhi
syarat, maka pemasangan pipa airkotor harus mempunyai kemiringan
minimal 2% untukpipa-pipa yang mempunyai diameter 3" atau
lebihkecil, dan kemiringan minimal 1% untuk pipa yangmempunyai
diameter lebih besar dari 3 .
6.1.5. Penyambungan Pipa Penyambungan pipa didalam plumbing
sistem ini
harus gastight dan watertight. Untuk PVC pipe dipakai sistem TS
joint dengan
memakai TS fitting dan solvent cement.Dengan cara penyambungan
sebagai berikut :
Bersihkan pipa dan fitting yang akan disambung. Bila pipa
dipotong harus dilakukan tegak lurus pada
poros pipa dan ujungnya diserongkan dengan kikir. Beri tanda
pada pipa sepanjang dalamnya fittingoleskan solvent cement dengan
kuas pada bagiandalam dari fitting dan pada pipa sampai pada
tandayang telah diberikan.
Masukkan pipa dengan cepat dengan menggunakanalat penarik pipa,
kemudian diamkan selama 1 menitlalu alat penarik dilepas.
Pipa ulir memakai seal tape yang diizinkan. Pemakaian seal tape
tersebut hanya pada malethreads.
Untuk clean out dan drain plugs memakai graphite. Untuk pipa air
kotor, perubahan arah pengaliran
harus memakai Y45^, T-Y, long sweep bends.6.3. Floor Drain
Pemasangan floor drain harus lebih rendah 0,5 cm darilantai
finish.
6.4. Pemasangan Sanitair dan PerlengkapanPemasangan secara
lengkap sesuai dengan spesifikasi danharus dilakukan menurut
petunjuk pemasangan dari pabrik.Penambahan peralatan yang
dibutuhkan untukkesempurnaan pemasangan sanitair menjadi tanggung
jawabKontraktor.
-
6.5.6.5.3. Instalasi Pengkabelan
Kabel yang dipasang harus memenuhi persyaratanPLN. Pemasangan
kabel tersebut harus didalamkonduit yang mempunyai diameter sesuai
denganperaturan PLN dan memudahkan pemasangan ataupenarikan setiap
kabel tanpa harus melepas kabel yanglain.Konduit tersebut harus
dibuat dari bahan PVC ataumetal heavy duty berlapis galvanis
lengkap denganjunction box, adaptor dan konduit flexible
berlapisgalvani.Konduit berakhir pada terminal di panel dan
peralatanlistrik dengan sistem sekrup yang disetujui. Konduitharus
diklem yang cukup.Kabel dari pompa ke panel kontrol menggunakan
jenisNYY.
6.5.5. Penggantung Valves, flexible jointPipa-pipa dari pompa
harus dilengkapi dengan checkvalves, gate valves, flexible joint
kecuali jika dinyatakanlain oleh Pengawas.Pipa yang dekat dengan
pompa dan bergetar harusdigantung dengan sistem penggantung
berpegasperedam getaran yang sesuai dengan beratperalatan/pipa yang
digantung.
7. PENGUJIAN7.1. Pengetesan Sistem Air Bersih
Sistem air bersih harus ditest dan dibuktikan bahwatidak ada
kebocoran.Cara pengetesan dilakukan sebagai berikut :7.1.1. Sebelum
pengetesan, seluruh pipa air bersih
supaya dibilas terlebih dahulu dari semuaendapan, kotoran atau
sisa-sisa pengerjaanpemipaan.
Pembilasan dilakukan dengan menekan pipa-pipa dengan air
secukupnya dan dibuang, demikiandiulangi sampai didapat hasil
buangan pembilasanbebas dari kotoran yang mungkin ada di dalam
pipaair bersih tersebut.
7.1.2. Setelah pembilasan dilakukan pengetesansecara hydraulic,
yaitu menekan seluruh sistem
-
pemipaan air bersih dengan air yang mempunyaitekanan sebesar 10
atm (10 kg/cm2).
Tekanan yang terjadi dipertahankan selama3 jam, apabila jarum
manometer menunjuk angkayang konstan berarti hasil pemasangan
dinyatakanbaik.
7.1.3. Pengetesan dilakukan 2 tahap, yaitu :1. Sebelum
penyambungan dengan sanitair
(dgn tekanan testing).2. Setelah penyambungan dengan
sanitair
(pengecekan fungsi).7.1.4. Peralatan dan keperluan lainnya
untuk
pengetesan harus disediakan oleh Kontraktor.7.1.5. Pengetesan
Sistem Air Kotor didalam
Bangunan Sistem air kotor harus dibuktikanbahwa benar-benar
water tight dan gastight.
Tahap pelaksanaan pengetesan dilakukansebagai berikut :Tahap 1 :
Sebelum pengetesan diadakan pembilasan
pipa seperti telahdiuraikan pada pasal 7.1.1.
Tahap 2 : Pengetesan dilakukan dengan sistem"water test" :
setiap bukaan harus ditutup rapatkecuali bukaan paling atas
setiap bagian diisi dengan air pengetesan tidak kurang dari 3 m
kolom
air tidak lebih dari 30 m lama pengetesan 10 menit diceck
terhadap kebocoran
7.1.6. Pengetesan pompa-pompaPengetesan dilakukan sesuai dengan
petunjuk pabrikdan sistem yang diinginkan.Pengetesan sistem harus
sesuai dengan uraiansistem.
8. PENYERAHAN DAN GARANSI8.1. Kontraktor diharuskan memberi masa
jaminan dan
garansi terhadap semua pekerjaan yang telah dilaksanakan
-
untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketetapandidalam
kontrak.Selama masa pemeliharaan, Kontraktor
harusmengganti/memperbaiki semua kerusakan atas
biayaKontraktor.
8.2. Pada waktu penyerahan, harus dilampirkan : Berita acara
pengetesan setiap sistem (setelah
keseluruhan sistem terpasang). Sertifikat lulus hasil
pemeriksaan dari badan yang
berwenang. Sertifikat jaminan hasil kerja Kontraktor dan
mutu
peralatan dari pabrik alat yang bersangkutan.
9. PENUTUP Hal-hal yang belum diatur dalam Bestek ini akan
diatur kemudian
menurut petunjuk direksi/ Pengawas. Satu dan lain hal menurut
petunjuk Direksi/ Pengawas yang tidak
bertentangan dengan uraian dan syarat-syarat ini.
Watampone, 3 Juni 2015
Disetujui Oleh,Satker Dinas Kelautan dan Perikanan Konsultan
PerencanaPejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) CV.MEHARTAMA CIPTA
CONSULTANT
ANDI MAREWANGENG,S STP MSi Ir.HARIMANNip : 19730413 200502 1 002
Site Engineer
-
1. LINGKUP PEKERJAAN2. PROSEDUR UMUMPASAL 25 PERALATAN, BAHAN
DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN LISTRIKPASAL 1