Top Banner
SPEKTROSKOPI MOLEKULAR
91

spektrofotometri

Dec 23, 2015

Download

Documents

Naufal Zukhrufa

spektro
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: spektrofotometri

SPEKTROSKOPI MOLEKULAR

Page 2: spektrofotometri
Page 3: spektrofotometri

Spektroskopi

• Spektroskopi molekuler adalah ilmu yang

mempelajari interaksi antara gelombang

elektromagnetik dengan materi

• Metode spektroskopi digunakan untuk

menentukan, mengkonfirmasi struktur molekul,

dan untuk mengetahui kemurnian suatu senyawa

Page 4: spektrofotometri

Spektroskopi Konvensional

Page 5: spektrofotometri

Tipe Spektroskopi• Spektroskopi Ultraviolet (UV) ---- Keadaan energi elktronik• Digunakan untuk ---- molekul konjugasi, gugus karbonil, gugus nitro

• Spektroskopi Infrared (IR) ---- keadaan energi vibrasi• Digunakan untuk ---- gugus fungsional, struktur ikatan

• Spektroskopi NMR ---- keadaan spin inti• Digunakan untuk ---- bilangan, tipe dan posisi relatif dari proton (inti

hidrogen dan inti karbon 13)

• Spektroskopi Massa ---- Penembakan elektron berenergi tinggi• Digunakan untuk ---- berat molekul, keberadaan nitrogen, halogen

Page 6: spektrofotometri

Bentuk Interaksi Radiasi dengan Bentuk Interaksi Radiasi dengan MateriMateri

ABSORPSIABSORPSI

EMISIEMISI

REFLEKSIREFLEKSI

SCATTERINGSCATTERING

Page 7: spektrofotometri

Absorpsi• Berkas radiasi elektromagnet bila dilewatkan pada

sampel kimia maka sebagian akan terabsorpsi• Energi elektromagnet yang ditransfer ke molekul

sampel akan menaikan tingkat energi (tingkat tereksitasi)

• Eksitasi energi dapat berupa eksitasi elektronik, vibrasi dan rotasi

• Molekul akan dieksitasi sesuai dengan panjang gelombang yang diserapnya

• Hampir semua gugus fungsi organik memiliki bilangan gelombang serapan khas di daerah yang tertentu

Page 8: spektrofotometri

Vibrasi molekul

• Jenis vibrasi:1. Vibrasi ulur (Stretching Vibration), yaitu

vibrasi yang mengakibatkan perubahan panjang ikatan suatu ikatan

2. Vibrasi tekuk (Bending Vibrations), yaitu vibrasi yang mengakibatkan perubahan sudut ikatan antara dua ikatan

Page 9: spektrofotometri

Spektroskopi IR

Page 10: spektrofotometri

Spektroskopi Infra Merah

• Merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0.75 – 1.000 µm atau pada bilangan gelombang 13.000 – 10 cm-1

• Umumnya digunakan dalam penelitian dan industri

• Menggunakan teknik absorpsi

Page 11: spektrofotometri
Page 12: spektrofotometri

Spektroskopi UV-VIS • Umumnya spektroskopi dengan sinar ultraviolet (UV) dan

sinar tampak (VIS) dibahas bersama karena sering kedua pengukuran dilakukan pada waktu yang sama

• Berkaitan dengan proses berenergi tinggi yakni transisi elektron dalam molekul,maka informasi yang didapat cenderung untuk molekul keseluruhan bukan bagian-bagian molekulnya

• Sangat cocok untuk tujuan analisis karena metoda ini sangat sensitif

• Sangat kuantitatif dan jumlah sinar yang diserap oleh sampel diberikan oleh ungkapan hukum Lambert-Beer.

• Menurut hukum Beer, absorbans larutan sampel sebanding dengan panjang lintasan cahaya d dan konsentrasi larutannya c

Page 13: spektrofotometri

Spektroskopi Fluoresensi

• Jenis spektroskopi elektromagnetik yang menganalisis fluoresensi dari sampel

• Fluoresensi adalah lepasnya energi dalam bentuk radiasi dengan energi yang lebih rendah atau panjang gelombang yang lebih tinggi berupa cahaya tampak

• Spektroskopi fluoresensi digunakan dalam, biokimia, kedokteran, dan bidang penelitian kimia untuk menganalisis senyawa organik

Page 14: spektrofotometri

Skema Spektroskopi Flouresensi

Page 15: spektrofotometri

Instrumen Pada Spektroskopi Molekuler

Spektroskopi IR, Spektrofotometri UV- Vis, dan Spektroskopi Pendar

Cahaya

Page 16: spektrofotometri

Instrumen Spektroskopi Secara Umum

• Dengan sumber cahaya apapun, spektrometer terdiri atas sumber sinar, prisma, sel sampel, detektor dan pencatat.

Page 17: spektrofotometri

1. Sumber Radiasi

• Argon 100 – 160 nm• Tungsten 350 – 800 nm• Deuterium 160 – 360 nm• Xenon 200 – 900 nm

Page 18: spektrofotometri

2. Kuvet (Sample Container)

Page 19: spektrofotometri

PRISMA

3. Monokromator

Page 20: spektrofotometri

GRATING

Page 21: spektrofotometri

Photovoltaic

Phototube

Diode array

4. Detektor

Page 22: spektrofotometri

Spektroskopi IR

Page 23: spektrofotometri

Instrumentasi Spektroskopi IR

• Sumber Radiasi- Nerst Glower

• Daerah Cuplikan/Sampel• Monokromator

– Prisma garam batu• Detektor

- Detektor termal• Signal Prosessor dan Readout

Page 24: spektrofotometri

Spektrometer dispersif

Page 25: spektrofotometri

Terdiri dari:

• sumber energi• tempat contoh• sistem untuk pemilihan panjang gelombang• detektor • alat pembaca atau pencatat (recorder).

Page 26: spektrofotometri

Fourier Transform Infra Red

Page 27: spektrofotometri

Fourier Transform Infra Red

Bruker Vertex 70

Page 28: spektrofotometri
Page 29: spektrofotometri

Instrumentasi Fourier

Page 30: spektrofotometri

Diagram Skematik dari Spektrometer IR

Page 31: spektrofotometri

Spektrofotometer UV-Vis

Shimadzu UV 2401PC

Page 32: spektrofotometri

Komponen Instrumentasi UV-Vis

• Sumber Radiasi– Lampu wolfram

• Kuvet (Sample Container)– Kuarsa atau silika

• Monokromator– Prisma kaca atau kuarsa

• Detektor– Fotolistrik

• Pencatat

Page 33: spektrofotometri

Spektrofotometer UV-Vis

Page 34: spektrofotometri

• Menurut konfigurasi optiknya, spektrofotometer UV-Vis dibagi menjadi– Single Beam– Double Beam– Multi Channel

Page 35: spektrofotometri

Single Beam

Page 36: spektrofotometri

Double Beam

Page 37: spektrofotometri

Multi Channel

•Tanpa monokromator•Mendispersikan cahaya dengan panjang gelombang yang sama•Mahal•Resolusi terbatas

Page 38: spektrofotometri

Spektrofotometer Pendar Cahaya

Page 39: spektrofotometri

Spektrofotometer Pendar Cahaya

Terdiri dari:• sumber• monokromator atau filter• sampel• monokromator atau filter• detektor• penguat• pembacaan

Page 40: spektrofotometri
Page 41: spektrofotometri

Bentuk Interaksi Radiasi dengan MateriBentuk Interaksi Radiasi dengan MateriBentuk Interaksi Radiasi dengan MateriBentuk Interaksi Radiasi dengan Materi

Page 42: spektrofotometri
Page 43: spektrofotometri

Cara Kerja Instrumen

Page 44: spektrofotometri

Cara Kerja Spektroskopi Molekular Tampak, UV

Page 45: spektrofotometri

Schematic of a Double Beam Spectrophotometer Bauer, H.H., Christian, G.D., and O'Reilly, J.E. 1978 Instrumental Analysis

Page 46: spektrofotometri

Cara Kerja Spektroskopi MolekularInfraRed (IR)

Page 47: spektrofotometri

Metode Pada Spektroskopi Molekuler IR

Page 48: spektrofotometri

Cara Kerja Spektroskopi Pendar Molekular

Electronic transition energy level diagram

Skoog, Holler and Crouch: Chapter 15, sections 15A-15C

Page 49: spektrofotometri

Fluorescence Detector Instrumental Analysis by Bauer, Christian and O'Reilly

Page 50: spektrofotometri

Spektrofotometer

Absorbansi tinggi : Digunakan untuk larutan yang sangat pekat.

- Skala alat dapat diatur menjadi 100 satuan dengan 1. Memperbesar lebar celah2. Memperbesar intensitas sumber3. Memperbesar sensitivitas detektor

- Standar dengan konsentrasi lebih rendah dari sample

Page 51: spektrofotometri

Spektrofotometer

Absorbansi rendah : Digunakan untuk larutan yang sangat encer

- Standar dengan konsentrasi lebih tinggi dari samplePerbandingan plot absorbansi terdekat digunakan untuk ketelitian analisis dan kemudahan pengukuran absorbansi sample (kalibrasi)

Tabel 1. Absorbansi Tinggi (S.M. Khopkar)

I II III IV V VI VII

Konsentrasi ( µg/ml)

0 5 10 40 80 200 280

Absorbansi 0 0,025 0,050 0,20 0,40 1,00 1,4

Page 52: spektrofotometri

Titrasi

• Perubahan dalam absorbansi pada larutan dapat digunakan untuk mengikuti perubahan konsentrasi sample selama titrasi

• Absorbsi berbanding linear dengan konsentasi sample.

• Sample yang telah dititrasi membuat Plot absorbansi terhadap volume titran akan terdiri dari 2 garis lurus yang saling berpotongan pada satu titik

Page 53: spektrofotometri

Skoog, Holler and Crouch

Page 54: spektrofotometri

Titrasi

Hukum Bouger dalam Titrasi A = €bc = (V+v)/V

€ : absorpsivitas (M-1cm-1 , L μg-1 cm-1)b : jarak tempuh optik (cm)c : konsentrasi (M, μg L-1)

Page 55: spektrofotometri

Analisis senyawa kompleks

Metode variasi kontinu :Metode untuk menganalisis komposis kation dan ligan dalam senyawa kompleks dengan mengukur absorbansi yang dibandingkan dengan fraksi salah satu reaktan

Xm= Vm/(Vm+VL) : XL = VL (Vm+VL)Vm : volum kation terlarutVL : volum kation terlarut

Page 56: spektrofotometri

Metode variasi kontinu Skoog, Holler and Crouch

Page 57: spektrofotometri

Analisis senyawa kompleks

Metode perbandingan mol Komposisi senyawa kompleks ditentukan dengan perbandingan Absorbansi beberapa konsentrasi salah satu spesi senyawa kompleks, Kation atau ligan.

Perbandingan absorbansi sebagai perbandingan mol ion logam dan ligan, maka didapatkan garis lurus melalui (0,0) dan akan berbelok pada titik ekivalen

Page 58: spektrofotometri

Metode variasi kontinu Skoog, Holler and Crouch

Page 59: spektrofotometri

Analisis senyawa kompleks

Metode perbandingan slopeMetode ini digunakan untuk senyawa kompleks lemah dengan asumsi

1.Pembentukan senyawa kompleks dapat dibuat dengan salah satu reaktan berlebih

2.Mengikuti Hukum Beer

Page 60: spektrofotometri

Analisis senyawa kompleksxM + yL MxLy

cm = [M] + x[MxLy]cL = [L] + y [MxLy]cm, cL molar konsentrasi analitikalPada L berlebih maka, [M] << x[MxLy]Pada L berlebih maka, [L] << y [MxLy]

cm = x[MxLy] cL = y [MxLy]

Hukum BeerA= €bc = €b[MxLy] = €b cm /x A= €bc = €b[MxLy] = €b cL /y

Perbandingan dari kedua absorban pada reaktan €b cm /x : €b cL /y = y/x

Page 61: spektrofotometri

Analisis Otomatis dengan Flow Injection Analysis (FIA)

Ditemukan oleh Ruzicka dan Hansen di DenmarkSecara bersamaan oleh Stewart di US pada 1970

Digunakan untuk penentuan variasi kandungan darah dan urin (sample) dalam klinik Laboratorium

Page 62: spektrofotometri

Analisis Otomatis dengan Flow Injection Analysis (FIA)

Metode Analisis dimana sample dibawa dalam suatu sistem menuju detektorSample dibentuk dan dialirkan dalam bentuk gelembung udara baru kemudian direaksikan dengan standar, dianalisis oleh detektor .Gelembung udara untuk :1.Mencegah penyebaran sample yang berlebih2.Meningkatkan percampuran sample dan bahan reaksi3.Menghindari dinding saluran4.Mencegah kontaminasi silang antara sample yang berturut-turut

Page 63: spektrofotometri

Analisis Otomatis dengan Flow Injection Analysis (FIA)

Pemisahan dalam (FIA) dengan DialisisLiquid extractionDifusi Gas

Page 64: spektrofotometri

FIA DialisisSkoog, Holler and Crouch

Page 65: spektrofotometri

FIA ExtractionSkoog, Holler and Crouch

Page 66: spektrofotometri

Metode Spektroskopi Infrared

Identifikasi Gugus FungsiFrekuensi dapat dijadikan penentu gugus fungsi dengan persamaan :

ð= 1/(2πc)√(K/µ)

Page 67: spektrofotometri

Metode Spektroskopi InfraredIdentifikasi Gugus Fungsi

Frekuensi dapat dijadikan penentu gugus fungsi, dengan klasifikasi seluruh daerah frekuensi IR menjadi 3 atau 4 bagian.

Pembagian IR1. Daerah dekat IR ( 0,2-2,5µ )2. Daerah Fundamental (2,5-50µ)3. Daerah jauh IR (50-500µ)

Berdasarkan daerah ulur hidrogen (2,7-3µ), daerah ikatan rangkap 3 (3,7-5,4µ), daerah ikatan rangkap 2 (5,1-6,5µ),daerah sidik jari (6, 7-14µ).

Rata-Rata klasifikasi pada daerah fundamental

Page 68: spektrofotometri

Metode Spektroskopi Infrared

Metode Base LinePada konsentrasi tinggi, absorbansi tinggiTidak memenuhi hukum Beer dikarenakan adanya penentuan dengan menyeleksi pita absorbsi yang dianalisis yang tidak terjatuh kembali pada pita komponen yang dianalisis.

Page 69: spektrofotometri

Metode Spektroskopi Infrared

Po menunjukan intensitas sinar yang didapat dengan cara menarik garis lurus tangensial pada kurva spektrum absorpsi pada posisi pita absorbsi yang dianalisis

T untuk Pt diukur dari titik absorbsi maksimumKurva kaliberasi didapakan dengan

log(Po/Pt).konsentasi sample

Page 70: spektrofotometri

Spektroskopi pendar molekuler

Metode pendar FluorRadiasi Emisi yang berasal dari konversi internal (IC) S2 ke

S1, S1 ke S0 dengan waktu emisi 10-7-10-9 s Berdasarkan pada sifat dan intensitas cahaya teremisi

oleh suatu molekul pada transisi tingkat triplet pertama dan tingkat singlet.

Analisis senyawa organik dan anorganik dalam jumlah sedikit, dipengaruhi pH, suhu, kadar zat, intensitas cahaya

Sifat emisi ditinjau dari frekuensi, waktu hidup, hasil kuantum, dan pola vibrasi untuk analisis kuantitatif.

Page 71: spektrofotometri

Spektroskopi pendar molekulerBerdasarkan hukum Beer, fraksi cahaya yang ditransmisikan

P/Po = ℮-εbc

Fraksi cahaya yang terabsorbsi menjadi1-(P/Po) = 1- ℮-εbc

(Po-P) = Po(1- ℮-εbc )Dikalikan dengan efisiensi kuantum pendar fluor () maka

Intensitas pendar fluor (F) F= (Po-P) = Po(1- ℮-εbc )

Pada larutan encer, cahaya diabsorbsi lemah εbc > 0,05 sehingga

F= K Po(2,3 εbc )Dengan K, tetapan instrumen

Page 72: spektrofotometri

Spektroskopi pendar molekulerMetode pendar Fosfor

Radiasi Emisi persilangan antar system (ISC), meliputi pembalikan spin elektron, Tingkat triplet ke keadaan dasar (S0)

Molekul teridentifikasi pada emisi yang keluar berlangsung dalam waktu cukup lama ( 1-10 s pada medium tegar dan 10-4-10-3 s pada medium fluida.

Pendar Fosfor dipengaruhi oleh struktur molekul, ion-ion logam paragmagnetik, molekul-molekul siklik tidak tersubsitusi serta hidrokarbon polisiklik mengandung subsituen –CH3, -NH2, -OH, -COOH, -OCH3 , turuanan benzena dan naftalen

Page 73: spektrofotometri

Spektroskopi pendar molekulerBerdasarkan hukum Beer, fraksi cahaya yang ditransmisikan

P/Po = ℮-εbc

Fraksi cahaya yang terabsorbsi menjadi1-(P/Po) = 1- ℮-εbc

(Po-P) = Po(1- ℮-εbc )Dikalikan dengan efisiensi kuantum pendar fluor () maka

Intensitas pendar fluor (F) I= (Po-P) = Po(1- ℮-εbc )

Pada larutan encer, cahaya diabsorbsi lemah εbc > 0,05 sehingga

I= Kc Po(2,3 εbc )Dengan Kc, tetapan instrumen

Page 74: spektrofotometri

Penafsiran hasil spektroskopi

INFRAMERAH

Page 75: spektrofotometri

Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk penafsiran

1. Spektrum harus terselesaikan dan intensitas cukup memadai.

2. Spektrum diperoleh dari senyawa murni.3. Spektrofotometer harus dikalibrasi sehingga pita

yang teramati sesuai dengan frekuensi atau panjang gelombangnya.

4. Metode persiapan sampel harus ditentukan. Jika dalam bentuk larutan, maka konsentrasi larutan dan ketebalan sel harus ditunjukkan.

Page 76: spektrofotometri

Komponen grafik

• Transmitans % menyatakan banyaknya intensitas cahaya yang kembali ke detektor

• Wavenumber menyatakan panjang gelombang yang dipancarkan (cm-1)

baseline

peak

Math Composer 1. 1. 5http: / /www. mathcomposer. com

%T = intensitasintensitas orisinil

x 100

Page 77: spektrofotometri

CH3COOH

Page 78: spektrofotometri
Page 79: spektrofotometri

Analisis Kualitatif dengan Inframerah

• Daerah ulur hidrogen. (3700-2700 cm-1) Puncak terjadi karena vibrasi ulur antara atom H dengan atom lainnya. Ikatan hidrogen menyebabkan puncak melebar dan terjadi pergeseran gelombang ke arah lebih pendek. Perubahan struktur dari ikatan CH akan menyebabkan puncak bergeser ke arah yang maksimum.

• Daerah ikatan rangkap dua (1950-1550 cm-1) konjugasi menyebabkan puncak lebih rendah sampai 1700 cm-1.

• Semakin elektronegatif, uluran akan menyebabkan perubahan besar dalam momen ikatan; oleh karena itu resapannya bersifat kuat.

Page 80: spektrofotometri

Pengaruh Ikatan Hidrogen

Page 81: spektrofotometri

3350 – frekuensi vibrasi stretching OH

2950 -- frekuensi vibrasi stretching CH alifatik asimetris

(intensitas kurang dari 2860 adalah frekuensi vibrasi stretching simetris 1425 -- Karakteristik penyerapan CH2

1065 -- Penyerapan CO

Senyawa tersebut adalah cyclohexanol.

Page 82: spektrofotometri

Penafsiran Spektroskopi

ULTRAVIOLET

Page 83: spektrofotometri

Komponen Grafik

Page 84: spektrofotometri
Page 85: spektrofotometri
Page 86: spektrofotometri

Contoh

Page 87: spektrofotometri

Analisis

Page 88: spektrofotometri
Page 89: spektrofotometri

Penafsiran Spektroskopi

PENDAR-FLUOR

Page 90: spektrofotometri
Page 91: spektrofotometri

• Adakah kemungkinan pertukaran pendar fluor dan fosforensi? (Indrianti P.)

• Sensitivitas spektrokopi uv? (Nindya S.W.)• Bagaimana penafsiran bentuk dari gugus

fungsi pada spektroskopi IR dan UV-Vis? (Kenny L.)

• Apakah yang membuat g