Spesifikasi Teknis 1 SPESIFIKASI TEKNIS SYARAT-SYARAT TEKNIS BANGUNAN A. SPESIFIKASI UMUM P a s a l - 1 JENIS PEKERJAAN 1. Nama kegiatan ini adalah : Pekerjaan : Sesuai dengan pekerjaan yang dilelangkan Lokasi : Sesuai dengan pekerjaan yang dilelangkan 2. Untuk Kelancaran Pelaksanaan, pemborongan harus menyediakan : a. Tenaga Kerja / tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan. b. Alat-alat bantu seperti mesin pengaduk beton, pompa air, alat-alat pengangkut dan peralatan lain yang diperlukan dalam pelaksanaan. c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang dilaksanakan tepat pada waktunya. P a s a l - 2 STANDAR-STANDAR PELAKSANAAN Apabila tidak ditentukan lain, dalam pelaksanaan pekerjaan ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan yang tersebut dibawah ini dan dianggap pemborong telah mengetahui dan memahaminya termasuk (apabila ada) segala perubahan dan tambahannya sampai saat ini : 1. Peraturan Instalasi Listrik (SNI 0225-97-D) 2. Peraturan Perencanaan Perhitungan Beton (SNI T-15-1991-03) 3. Peraturan Pembuatan Campuran Beton (SNI T-15-1991-03) 4. Peraturan Baja Tulang Beton (SII 01236-84) 5. Peraturan Ukuran Kayu Bangunan (SKSNI S-05-1990-F) 6. Peraturan Tata Cara Pengecatan Kayu (SKSNI T-08-1990-F) 7. Peraturan Portland Cement (SSI 0013-81) 8. Peraturan Umum Bahan Bangunan (PUBB – N.3) 9. Peratuaran Beton Indonesia ( PBI – NI.2 Tahun1971)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Spesifikasi Teknis 1
SPESIFIKASI TEKNIS
SYARAT-SYARAT TEKNIS BANGUNAN
A. SPESIFIKASI UMUM
P a s a l - 1
JENIS PEKERJAAN
1. Nama kegiatan ini adalah :
Pekerjaan : Sesuai dengan pekerjaan yang dilelangkan
Lokasi : Sesuai dengan pekerjaan yang dilelangkan
2. Untuk Kelancaran Pelaksanaan, pemborongan harus menyediakan :
a. Tenaga Kerja / tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan
yang dilaksanakan.
b. Alat-alat bantu seperti mesin pengaduk beton, pompa air, alat-alat
pengangkut dan peralatan lain yang diperlukan dalam pelaksanaan.
c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap
pekerjaan yang dilaksanakan tepat pada waktunya.
P a s a l - 2
STANDAR-STANDAR PELAKSANAAN
Apabila tidak ditentukan lain, dalam pelaksanaan pekerjaan ini berlaku dan
mengikat ketentuan-ketentuan yang tersebut dibawah ini dan dianggap
pemborong telah mengetahui dan memahaminya termasuk (apabila ada) segala
Pondasi yang dipakai pada kegiatan ini adalah pondasi plat setempat beton
bertulang.
Bentuk dan ukuran serta penulangan sebagaimana tercantum dalam
gambar bestek. Sisa galian yang masih terbuka ditimbun kembali serta
diratakan dan dipadatkan.
Sebelum pekerjaan pondasi plat setempat dimulai, terlebih dahulu
dikerjakan pemancangan cerocok kayu dia. 12 – 15 Cm pada setiap galian
plat setempat dan sepanjang Balok Sloof.
P a s a l 5
PEKERJAAN STRUKTUR DAN DINDING
1. Struktur
a. Kolom beton bertulang dengan ukuran dan penempatan seperti
tercantum dalam gambar bestek. Yang diperbuat dari beton bertulang
semua bahagian-bahagian didalam gambar tertunjuk sebagai beton
bertulang, Pemborong harus mengerjakan semua bahagian ini dengan
teliti.
b. Pekerjaan ring balok beton bertulang dengan ukuran 15x20 Cm
dikerjakan sejalan dengan plat dag dan lisplank beton. Bentuk dan
ukuran plat dag dan lisplank beton sesuai dengan gambar bestek.
c. Pada keliling Ventilasi atas dibuat sirip beton bertulang dengan
ketentuan sesuai gambar bestek.
d. Pelaksanaan pengecoran harus dipimpin oleh tenaga ahli selama masa
pelaksanaan, mutu beton dan mutu pelaksanaan harus diperiksa di
laboratorium secara kontinue dengan membuat benda uji sesuai dengan
ketentuan PBI 1971, segala biaya untuk kebutuhan tersebut telah
merupakan beban Pemborong yang bersangkutan.
Spesifikasi Teknis 27
e. Cetakan dan acuan harus kokoh dan cukup rapat sehingga tidak terjadi
kebocoran-kebocoran pada adukan yang dituangkan ke dalam cetakan.
f. Cetakan harus diberi ikatan secukupnya, sehingga dapat terjamin
kedudukan dan bentuk yang kuat serta tetap.
g. Cetakan dibuat dari bahan-bahan yang baik dan tidak mudah meresap
air dan dipasang sedemikian rupa sehingga pada waktu pembongkaran
cetakan tidak terjadi kerusakan pada beton.
h. Beton tidak boleh dituangkan ke dalam cetakan/mal sebelum ada
pemeriksaan serta persetujuan dari Direksi, untuk ini Pemborong harus
memberitahu kepada Direksi sekurang-kurangnya 2 x 24 jam
sebelumnya, agar pelaksanaan pekerjaan tidak terlambat, pengecoran
beton hanya dilakukan dengan pengawasan langsung oleh Direksi
Lapangan atau Pengawas sehari-hari.
i. Jika terdapat cacat pada konstruksi beton, yang muncul setelah
pembongkaran bekisting misalnya sarang-sarang kerikil, maka itu
harus segera diperbaiki, cacat itu dipahat terlebih dahulu, dicuci bersih
dari semua kotoran dan debu serta disiram dengan air kemudian diisi
dengan adukan beton yang sama.
j. Beton yang telah selesai di Cor tidak boleh dipahat untuk membuat
lubang-lubang tanpa berunding terlebih dahulu dengan Direksi.
k. Adukan beton yang telah dituangkan kedalam bekisting harus selalu
dikocok dan digetarkan dengan mesin penggetar beton.
2. Pekerjaan dinding
a. Pekerjaan dinding Sirip beton pada teras adalah beton bertulang yang
dikerjakan dengan motif seperti tercantum dalam gambar bestek
b. Dinding bangunan terbuat dari pasangan bta bata ½ batu.
c. Dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan dinding harus dibuat
horizontal dan rata serta tepat pada posisi penempatannya.
d. Plesteran dilaksanakan dengan rapi dan harus watepass, sebelum
plesteran dilaksanakan maka dinding pasangan bata terlebih dahulu
harus dibasahi/disiram dengan tujuan agar plesteran dapat menyatu
dengan pasangan dinding bata.
Spesifikasi Teknis 28
P a s a l 6
PEKERJAAN KOZEN, PINTU DAN JENDELA
1. Kozen tebuat dari dari kayu kelas I kualitas baik.
2. Pintu panil kayu terbuat dari kayu kelas II (Tembusu) kualitas baik,
dimensi sesuaikan dengan gambar bestek.
3. Jendela terbuat dari jendela kaca bingkai.
P a s a l 7
PEKERJAAN PLAFON
1. Rangka plafon dibuat dari kayu kelas III kualitas baik dimana pada sisi
bagian bawah diketam halus sehingga plafon yang dpasang akan datar dan
tidak bergelombang
2. Plafond dipakai Plywood, list profil terbuat dari list profil kayu, semua
material kualitas baik.
3. Rangka plafond an piri harus digantungkan ke balok tarik kuda-kuda agar
plafon tidak bergelombang akibat rangkanya turun.
P a s a l 8
PEKERJAAN ATAP
Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti karat. Rangka batang berbentuk segitiga,trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari :
1. Rangka utama atas (top chord)
2. Rangka utama bawah (bottom chord)
3. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung menggunakan baut menakik sendiri (self drilling screw) dengan jumlah yang cukup.
4. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama dengan jarak sesuai dengan ukuran jarak genteng.
Pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi:
1. Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan fabrikasi
Spesifikasi Teknis 29
2. Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen (Fabrikasi),
3. Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek
4. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
5. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka kuda-kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan angin dan bracing (ikatan pengaku)
Lapisan anti karat : Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi, dua jenis lapisan anti karat (coating): Galvanised (Z220)
Pelapisan Galvanised
Jenis Hot-dip zinc
Kelas Z22
katebalan pelapisan 220 gr/m2
komposisi 95% zinc, 5% bahan campuran
Galvalume (AZ100)
Pelapisan Zinc-Aluminium
Jenis Hot-dip-allumunium-zinc
Kelas AZ100
katebalan pelapisan 100 gr/m2
komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan 1,5% silicon.
Multigrip ( MG )
Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) berfungsi untuk menahan gaya lateral tiga arah, standart teknis sebagai berikut:
Galvabond Z275
Yield Strength 250 MPa
Design Tensile Strength 150 MPa
Brace System (bracing)
BOTTOM CHORD BRACING, Pengaku/ikatan pada batang tarik bawah (bottom chord) pada kuda-kuda baja ringan.
LATERAL TIE BRACING, Pengaku/bracing antara web pada kuda-kuda baja ringan,sekaligus berfungsi untuk mengurangi tekuk lokal (buckling) pada batang tekan (web),standar teknis mengacu pada desain struktur kuda-kuda tersebut.
DIAGONAL WEB BRACING (IKATAN ANGIN), Pengaku/bracing diagonal antara web pada kuda-kuda baja ringan dengan bentuk yang sama dan letak berdampingan.
STRAP BRACE (PITA BAJA), Yaitu pengaku /ikatan pada top chord dan bottom chord kuda-kuda baja ringan, Untuk kebutuhan strap brace berdasarkan perhitungan desain struktur.
Talang Jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan dua bidang atap yang membentuk sudut tertentu, pada pertemuan sisi dalam harus manggunakan talang dalam (Valley Gutter) untuk mengalirkan air hujan. Ketebalan material jurai dalam minimal 0,45 mm dengan detail profil seperti gambar diatas.
Alat Sambung (Screw)
Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw sebagai berikut:
1. Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum pelaksanaan pemasangan rangka atap baja ringan, sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan Syarat) .
2. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan brosur yang dilampirkan pada dokumen tender.
3. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta detail dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah alat sambung pada setiap titik buhul.
4. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan Pihak DIreksi untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.
5. Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan fabrikasi diworkshop permanen dengan menggunakan alat bantu mesin JIG yang menjamin keakurasian hasil perakitan (fabrikasi)
6. Kontraktor wajib menyediakan surat keterangan keahlian tenaga dari Fabrikan penyedia jasa Rangka Atap Baja ringan,
7. Kontraktor wajib menyertakan hasil uji lab dari bahan baja ringan dari badan akreditasi nasional (instansi yang berwenang sesuai dengan kompetensinya).
Persyaratan Pelaksanaan
1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan baja ringan sesuai dengan standar perhitungan mengacu pada standar peraturan yang berkompeten.
2. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
Spesifikasi Teknis 33
3. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan menggunakan mesin rakit (Jig) dan pemasangan sekrup dilakukan dengan mesin screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi.
4. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain sistem rangka atap.
5. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi mengenai reaksi-reaksi perletakan kuda-kuda.
6. Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah genteng yang akan dipakai sebagai penutup atap, agar pihak penyedia konstruksi baja ringan dapat memasang reng dengan jarak yang setepat mungkin, dan penyediaan genteng tersebut sudah harus ada pada saat kuda-kuda tiba dilokasi proyek.
7. Jaminan Struktural
Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi ketentuan maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja Ringan, meliputi kuda-kuda, pengaku-pengaku dan reng.
Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia dan mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti yang tercantum pada “Cold formed code for structural steel”(Australian Standard/New Zealand Standard 4600:1996) dengan desain kekuatan strukural berdasarkan ”Dead and live loads Combination (Australian Standard 1170.1 Part 1) & “Wind load”(Australian Standard 1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup berdasarkan ketentuan “Screws-self drilling-for the building and construction industries”(Australian Standard 3566).
1. Rangka rangka atap dibuat dari kayu kelas II kualitas baik, sementara untuk
rangka kubah dibuat dari rangka plat besi
2. Penutup atp dibuat dari genteng metal super Steel.
3. Lisplank Dibuat dari kayu kelas II kualitas baik.
Spesifikasi Teknis 34
P a s a l 9
PEKERJAAN LANTAI
1. Bagian dalam ruangan ditimbun dengan tanah urug dan dipadatkan
hingga permukaannya rata.
2. Diatas urugan tanah diurg kembali dengan pasir urug setebal 5 cm