Top Banner
DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL
25

Sosiologi Bab 5 SMA

Jan 24, 2016

Download

Documents

mesy

PRESENTASI SOSIOLOGI BAB 5
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Sosiologi Bab 5 SMA

DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL

Page 2: Sosiologi Bab 5 SMA

Berikut adalah pendapat beberapa ahli mengenai istilah dinamika kelompok sosial:

Menurut Robert F. BalesDinamika kelompok adalah proses kejiwaan yang

terjadi pada individu yang dapat memengaruhi kelompoknya.

Menurut sprottDinamika kelompok adalah analisis persoalan

interrelasiyang terjadi antara anggota kelompok. Soerjono Soekanto

Dinamika kelompok sosial adalah perubahan dan perkembangan suatu kelompok yang juga menyangkut gerak atau perilaku kolektif serta kemungkinan terjadinya antagonisme antarkelompok.

Page 3: Sosiologi Bab 5 SMA

Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.)

Memudahkan segala pekerjaan. (Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)

Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efesian.  (pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)

Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat (setiap individu bisa memberikan masukan dan berinteraksi dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)

Page 4: Sosiologi Bab 5 SMA

Dinamika kelompok mempunyai beberapa tujuan, antara lain:

Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghargai

Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati dan saling menghargai pendapat orang lain

Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota kelompok

Menimbulkan adanya i’tikad yang baik diantara sesama anggota kelompok

Page 5: Sosiologi Bab 5 SMA

Menurut Ruth Benedict, pokok persoalan (aspek) yang dikaji dalam Dinamika Kelompok Sosial adalam sbb:

1. Kohesi atau PersatuanDalam persoalan kohesi akan terlihat : Tingkah laku para

anggota kelompok – seperti proses orang berkelompok, intensitas anggota, arah pilihan dan nilai-nilai yang dianut/berlaku dalam kelompok tersebut.

2. Motif dan DoronganPersoalan motif berkisar pada perhatian anggota

terhadap kehidupan kelompok – seperti kesatuan kelompok, tujuan bersama, dan orientasi diri terhadap kelompok.

3. StrukturPersoalan ini terlihat pada bentuk pengelompokkan,

bentuk hubungan, perbedaan kedudukan antar anggota, dan pembagian tugas.

Page 6: Sosiologi Bab 5 SMA

4. PimpinanPersoalan berkisar pada bentuk-bentuk

kepemimpinan, tugas pimpinan, dan system kepemimpinan.

5. Perkembangan KelompokPersoalan perkembangan kelompok terlihat dari :

perubahan dalam kelompok, perpecahan kelompok, keinginan anggota untuk tetap berada dalam kelompoknya, dan sebagainya.

Page 7: Sosiologi Bab 5 SMA

• Menurut beberapa tokoh macam pendekatan yang dapat dipakai, yaitu:

1.   Pendekatan Oleh Bales dan HomansDalam dinamika kelompok sosial selalu terdapat aksi,

interaksi, dan situasi yang ada dalam suatu kelompok.

2.   Pendekatan Oleh Sigmund FreudDalam setiap kelompok perlu adanya kesatuan kelompok

agar kelompok tersebut dapat bertahan dan berkembang.

3.   Pendekatan oleh StogdillPendekatan ini lebih menekankan pada sifat-sifat

kepemimpinan dalam bentuk organisasi formal. Stogdill menambahkan bahwa yang dimaksud kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas kelompok yang terorganisir sebagai usaha untuk mencapai tujuan kelompok

Page 8: Sosiologi Bab 5 SMA

4. Pendekatan Oleh ScheidlingerScheidlinger berpendapat bahwa aspek-aspek motif

dan emosional memegang peranan penting dalam kehidupan kelompok. Kelompok akan terbentuk apabila didasarkan pada kesamaan motif antar anggota kelompok, demikian pula emosional yang sama akan menjadi tenaga pemersatu dala kelompok, sehingg.a kelompok tersebut semakin kokoh.

5. Pendekatan Oleh YenningsYennings mengungkapkan konsepsinya tentang

pilihan bebas, spontan, dan efektif dari anggota kelompok yang satu terhadap angota kelompok yang lain dalam rangka pembentukan ikatan kelompok.

Page 9: Sosiologi Bab 5 SMA

1. Faktor Pendorong Dinamika Kelompok Sosial Dari Luar (Ekstern) :

Perubahan situasi sosial Adanya perubahan situasi sosial seperti

pemekaran sebuah wilayah, masuknya indsutrilisasi ke daerah-daerah pedesaan, dan adanya penemuan-penemuan baru dapat mendorong perkembangan suatu kelompok sosial.

Page 10: Sosiologi Bab 5 SMA

Perubahan Situasi EkonomiSituasi ekonomi masyarakat yang berubah,

mendorong pula terjadinya perubahan pada kelompok sosial. Misal perubahan dari masyarakat pedesaan dengan segala karakterya menjadi masyarakat perkotaan yang memiliki karakteristik yang beerlainan.

Perubahan situasi politik Perubahan situasi politik seperti pergantian

elite kekuasaan atau perubahan kebijaksanaan yang dilakukan elite kekuasaan dapat menyebabkan perkembangan kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.

Page 11: Sosiologi Bab 5 SMA

2. Faktor Pendorong Dinamika Kelompok Sosial Dari Dalam (Intern)

Adanya konflik antar anggota kelompok

Konfik yang terjadi antar anggota dalam kelompok sosial dapat membawa pengaruh keretakan dan berubahnya pola hubungan sosial. Akibat konflik tersebut akan menyebabkan teerpecahnya sebuah kelompok sosial.

Perbedaan kepentinganDasar terbentuknya kelompok sosial adalah

kepentingan yang sama. Begitu terjadi perbedaan kepentingan, maka kelangsunganhidup kelompok soaial tersebut akan teerpecah.anggota kelompok yang merasa tidak lagi sepaham berusaha memisahkan diri dan bergabung dengan kelompok lain yang sepaham.

Perbedaan paham Perbedaan paham di antara anggota kelompok sosial

dapat mempengaruhi kelompok sosial secara keseluruhan. Hal ini dapat berpengaruh terhadap keberadaan suatu kelompok sosial.

Page 12: Sosiologi Bab 5 SMA

1.  Keluarga

Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil dalam masyarakat. Keluarga inti yang terdiri ayah, ibu, dan anak-anaknya yang belum menikah. Dari keluarga inti berkembang menjadi keluarga besar yang lazim disebut kelompok kekerabatan.

2.  Kelompok kekerabatanKelompok kekerabatan merupakan kelompok social

yang anggota-anggotanya mempunyai hubungan darah atau persaudaraan, dan kelompok kekerabatan ini merupakan cikal bakal dari suatu masyarakat.

Page 13: Sosiologi Bab 5 SMA

Kelompok kekerabatan dalam masyarakat multikultular Indonesia, di antaranya:a.  Kekerabatan bilateral

Kekerabatan yang menghitungkan hubungan kekerabatan melaui pihak ayah maupun pihak ibu, sehingga melalui dua pihak.b.    Kekerabatan unilateral

Kekerabatan yang menghitung kekerabatan melalui pihak ayah saja, bergantung pada cara berhitung kekerabatan patrilineal dan kekerabatan matrilineal.

*) Kekerabatan patrilinealadalah menghitung kekerabatan melalui pihak

ayah saja. Contohnya, masyarakat batak tapanuli. Dalam masyarakat tersebut bahwa kelompok keluarga itu disebut marga, dan orang-orang yang semarga secara adat disebut keluarga.

*) Kekerabatan matrilineal adalah menghitung kekerabatan melalui pihak

dari ibu saja. Contohnya, orang minangkabau di Sumatra barat. Salah satu kelompok kekerabatan di lingkungan ini dinamakan suku, dan orang-orang yang sesuku secara adat dianggap bersaudara.

Page 14: Sosiologi Bab 5 SMA

3. Kelompok Okupasional [ kelompok profesi ]

Ketika kelompok kekerabatan mendapat pengaruh dari luar, maka kelompok tersebut berkembang menjadi suatu masyarakat yang heterogen. Dalam masyarakat yang heterogen timbul spesialisasi pekerjaan atas dasar bakat dan kemampuan. Kelompok okupasional merupakan kelompok yang terdiri dari orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis.

4. Kelompok Volunteer (kelompok sukarelawan)

Pada kelompok volunteer terdapat orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama namun tidak mendapatkan perhatian dalam masyarakat. Hal ini dikarenakan daya jangkau masyarakat semakin luas. Dengan demikian, maka kelompok-kelompok volunter akan berusaha memenuhi segala macam kebutuhannya anggotanya secara mandiri. Contoh kelompok volunter di Indonesia adalah KIPP [ komite independen pemantau pemilu ].

Page 15: Sosiologi Bab 5 SMA

5. Masyarakat desa (rural community)

Masyarakat pedesaan merupakan masyarakat yang umumnya memiliki mata pencaharian bertani atau berkebun. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar kekeluargaan, dan mempunyai hubungan yang erat serta mendalam diantara anggotanya.

6. Masyarakat kota (Urban community)Masyarakat kota merupakan kelompok sosial yang

mendiami wilayah yang luas, sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di sektor industri, jasa, dan perdagangan. Keanggotaan masyarakat kota tidak saling mengenal, lebih terikat kontrak, dan mulai meninggalkan tradisi.

Masyarakat kota mempunyai tatanan nilai yang heterogen, terdiri dari berbagai siku, agama, adat-istiadat, pusat administrasi, dan pusat komersial, dan bahkan pusat konsentrasi kegiatan yang menjadi indikator modernisasi.

Page 16: Sosiologi Bab 5 SMA

a.) Ciri ciri masyarakat kota yaitu :

Kehidupan keagamaan relatif longgar dibandingkan kehidupan masyarakat desa.

Adanya pembagian kerja yang tegas dan jelas sehingga membentuk kelompok kelompok kecil, contohnya adalah seorang pengacara lebih banyak bergaul dengan rekan sesama propesinya dari pada seorang pedagang.

Kemungkinan untuk mendapat pekerjaan lebih banyak dari masyarakat desa.

Lebih menghargai waktu di banding masyarakat desa sehingga kedisiplinan merupakan  kunci keberhasilan seseorang.

Perubahan perubahan sosial tanpak nyata sehingga menjadi daya tarik kota bagi masyarat desa.

Page 17: Sosiologi Bab 5 SMA

b.) Faktor pendorong Urbanisasi : Sempitnya lapangan pekerjaan di desa Adanya generasi muda yang ingin memperbaiki

kehidupan dan membebaskan diri dari tradisi. Kesempatan menambah ilmu di desa sangat

terbatas.c.) Faktor Penarik Urbanisasi : Kota merupakan pusat kegiatan perekonomian,

pemerintahan, administrasi, dan industri. Kota memberi peluang yang tak terbatas untuk

mengembangkan diri. Akibat industrialisasi membuka peluang kerja

yang lebih banyak. Kota menghimpun modal usaha yang lebih besar

dan terkonsentrasi, baik bidang transportasi, perkantoran, perdagangan, maupun jasa.

Page 18: Sosiologi Bab 5 SMA

d.) Perkembangan masyarakat kota ditinjau dari berbagai aspek:

Aspek ekonomi.

Perkembangan ekonomi dapat dilihat dari pembangunan pasar swalayan, alat pembayaran tidak hanya uang (dengan kartu kredit)

Aspek social

Kelompok kekerabatan mulai memudar diganti kelompok berdasarkan kepentingan yang sama, lebih terikat kontrak dan mulai meninggalkan tradisi.

Aspek politikMasyarakat mulai tanggap dan kritis terhadap kehidupan politik, sehingga lebih dinamis.

Aspek budaya

Keterbukaan terhadap dunia luar menyebabkan masyarakat kota merasa lebih modern bila mengadaptasi budaya asing dan mulai meninggalkan budaya tradisional.

Page 19: Sosiologi Bab 5 SMA

e.) Dampak perkembangan masyarakat kota:1. Dampak positif• Tingkat pendidikan lebih merata• Kominikasi dan informasi lebih cepat dan mudah• Profesionalitas lebih terjaga• Pembangunan dalam berbagai bidang lebih terjamin

2. Dampak negatif• Munculnya sikap individualistis• Memudarnya nilai kebersamaan• Munculnya sikap kurang mempercayai pihak lain• Memudarnya perhatian terhadap budaya local dan budaya nasional terutama para generasi mudanya

Page 20: Sosiologi Bab 5 SMA

1.  Interseksi (persilangan)

Interseksi merupakan gambar tentang terjadinya persilangan keanggotaan warga masyarakat dalam kelompok sosial tertentu. Hal ini dapat terjadi akibat adanya sifat keterbukaan dalam sistem pelapisan sosial dan diferensiasi sosial yang ada dalam masyarakat.

a.) Bentuk – bentuk interseksi : Interseksi homogen : suatu sektor kehidupan tetapi

kriterianya berbeda Antar agama Antar suku Antar profesi

Page 21: Sosiologi Bab 5 SMA

Interseksi heterogen : sektor yang berbeda Ras dan agama Suku bangsa dan agama Klan dan agama Pendidikan dan mata pencaharian Suku bangsa dan klan Suku bangsa dan organisasi politik

Page 22: Sosiologi Bab 5 SMA

Pengaruh positif interseksi : Meningkatkan persatuan dan kesatuan Menumbuhkan sikap terbuka Menambah khasanah budaya bangsa

Pengaruh negatif interseksi : Menimbulkan persaingan dan konflik Penurunan nilai dan norma

Saluran interseksi : Ekonomi (perdagangan, perindustrian) Sosial / budaya (perkawinan, pendidikan) Politik

Page 23: Sosiologi Bab 5 SMA

2.  Konsolidasi (tumpang tindih/penyatuan)Kata konsolidasi berasal dari bahasa latin

Consolidatio yang artinya penguatan. Konsolidasi adalah gambaran tentang terjadinya proses memperkuat hubungan, persatuan atau tumpang tindihnya keanggotaan warga masyarakat dalam kelompok-kelompok sosial tertentu akibat adanya sifat keterbukaan dalam sistem diferensiasi.

Faktor – faktor yang mempengaruhi konsolidasi : Kesamaan tujuan yang akan dicapai Perasaan senasip dan solidaritas kelompok Interaksi dan komunikasi yang efektif Kerjasama dalam mencapai tujuan Menghadapi ancaman pihak luar Adanya interseksi Memperluas keanggotaan Diusahakan untuk mencapai kepentingan tertentu

Page 24: Sosiologi Bab 5 SMA

Fungsi konsolidasi : Memahami status dan peran sosial serta tanggungjawab

setiap individu atau kelompok Meningkatkan solidaritas Menanggulangi masalah akibat perubahan sosial Menyamakan persepsi mengenai fenomena sosial Meningkatkan toleransi Meningkatkan partisipasi demi cita – cita bersama Memelihara konflik dan konsesus melalui menejeman konflik Alat pengendalian sosial Macam-macam konsolidasi : Ras dan agama / kepercayaan Suku bangsa dan klan Pendidikan dan mata pencaharian Suku bangsa dan organisasi politik

Page 25: Sosiologi Bab 5 SMA