Page 1
0
PROPOSAL
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
SOSIALISASI DAN PELATIHAN K3 (KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA) UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA
KEAMANAN KERJA PADA INDUSTRI
Tim Pengusul:
Jacky Chin, PhD NIDN 0310078402
Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto NIDK 8801450017
BIDANG ILMU TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2020
Page 2
ii
Halaman Pengesahan
1. a. Judul Usulan PPM : Sosialisasi dan Pelatihan K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja) Untuk Meningkatkan Budaya
Keamanan Kerja Pada Industri
b. Judul Penelitian Terdahulu :
2. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Jacky Chin, PhD
b. NIDN : 0310078402 c. Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar
d. Fakultas/Program Studi : Pascasarjana/Magister Teknik Industri
e. Nomor HP : 0818788782
f. Alamat surel (e-mail) :
3. Anggota Tim Pengusul
a. Jumlah Anggota Dosen : 1 (satu) orang
b. Nama Anggota I : Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto
c. Nama Anggota II : -
4. Mahasiswa
a. Jumlah Mahasiswa : 1 (satu) orang
b. Nama Anggota I/NIM/Prodi : Amalia Ardiana/55318120012/MTI
c. Nama Anggota II/NIM/Prodi : -
5. Lokasi Kegiatan
a. Wilayah kegiatan : Kelurahan Meruya Selatan, Kec. Kembangan
b. Kota : Jakarta Barat
c. Provinsi : DKI Jakarta
d. Jarak ke lokasi kegiatan (Km) : 2 km
6. Luaran yang dihasilkan : Standar Panduan Penerapan Budaya K3 pada
Industri Kecil Meruya Selatan
7. Jangka Waktu : 3 (tiga) bulan
8. Biaya yang diperlukan : Rp. 3.500.000,-
a. Sumber dari PPM UMB : Rp. 3.500.000,-
Jakarta, 22 November 2020
Signed by:
Leader of Community Services Group Team Leader
Tanda tangan Tanda tangan
(Dr. Suraya, M.Si.) (Dr. Jacky Chin)
NIP/NIK 1 1768 0597 NIP/NIK 1 8860 0024
Approved by:
Director of Postgraduate Programme Head of Community Sercives
Tanda tangan Tanda tangan
(Prof. Dr. –Ing Mudrik Laydrus) (Dr. Inge Hutagalung, M.Si)
NIP/NIK NIP/NIK : 1 1359 0380
Page 3
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................................
RINGKASAN ...............................................................................................................
i
ii
iii
iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN ......................................................... 4
BAB III METODE PELAKSANAAN .................................................................... 6
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 13
LAMPIRAN
Lampiran 1 Format Susunan Organisasi Tim Pelaksana.........................................
Lampiran 2 Gambaran Ipteks yang ditransfer .........................................................
Lampiran 3 Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana ………………………………...
Lampiran 4 Peta Lokasi Kegiatan ...........................................................................
11
12
18
14
13
14
19
Page 4
ii
RINGKASAN
Konsep Kesehatan dan Kesalamatan Kerja (K3) memiliki tujuan peningkatan
kualitas kehidupan kerja. K3 adalah faktor utama yang wajib diterapkan dalam suatu
industri. Salah satu tujuan dari penerapan konsep K3 adalah untuk mengurangi risiko
kecelakaan kerja. Dalam prakteknya, isu K3 identik dengan Industri Kecil Menengah
(IKM) karena keterbatasan pengetahuan maupun motivasi untuk menerapkan K3 pada
perancangan sistem kerjanya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir
risiko kerja adalah dengan merancang sistem kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisik
pekerja dan lingkungannya. Terdapat suatu pendekatan yang dapat dijadikan pedoman
untuk mengukur penerapan keamanan sistem kerja dan K3, yaitu dengan penerapan budaya
K3.
Terkadang industri kecil seringkali kurang memperhatikan hal-hal yang paling
mendasar yaitu area kerja, dimana hal-hal yang mendasar ini juga dapat mempengaruhi
terhadap kualitas dan produktivitas pada industri kecil. Industri kecil dikatakan baik
apabila membuat area kerja berjalan lebih aman untuk pekerja dan terorganisir. Untuk itu
industri kecil menengah perlu menerapkan budaya K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk sosialisasi dan
pelatihan penerapan Budaya K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) untuk meningkatkan
kualitas lingkungan kerja pada industri dikemas dalam bentuk konsep sederhana, mudah
dimengerti direncanakan selama tiga bulan. Pendekatan yang digunakan memadukan
pendekatan ceramah, diskusi tanya jawab, kuesioner (pre-test dan post-test), penyuluhan,
self-assessment, dan latihan. Penerapan budaya K3 menjadi lebih terukur, mudah dan
praktis sehingga bermanfaat bagi industri.
Page 5
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Belakangan ini, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) menjadi salah satu hal
penting yang mulai ditanggapi tidak hanya oleh pemerintah, melainkan juga oleh para
pekerja. Disebutkan dalam Asosiasi Keselamatan dan Kesehatan Industri Indonesia, di
mana laporan tahunan terbaru pada tahun 2017 melaporkan bahwa tingkat kecelakaan kerja
pada tahun 2015 adalah 3,191 di antara 1000 pekerja setara waktu penuh di Indonesia.
Tingkat ini perlahan-lahan berkurang dari lima tahun yang lalu, di mana tingkat kecelakaan
adalah 4,176 di antara 1000 pekerja penuh waktu yang setara. Namun, pengurangan ini jauh
dari tujuan nol-kecelakaan yang telah dikampanyekan oleh sejak 2006, yang lebih dari satu
dekade lalu.
Banyak industri telah mulai menjaga dan melaksanakan program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja demi mendukung program nol-kecelakaan. Namun ada satu area yang
seringkali terlewatkan dan bahkan dianggap tidak berpotensi terhadap adanya kecelakaan.
Area tersebut adalah area kantor untuk administrasi. Padahal, di area kantor pun banyak
potensi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja dan berujung pada penurunan kualitas
lingkungan kerja. Oleh karena itu, dibutuhkan penerapan K3 yang baik dan benar untuk
mengurangi potensi kecelakaan kerja tersebut.
Melalui program pengabdian terhadap masyarakat, Universitas Mercu Buana
khususnya Program Studi Magister Teknik Industri mencoba berpartisipasi dalam
mengembangkan daya saing IKM di Jakarta Barat khususnya Meruya Selatan dengan
mencoba mensosialisasikan dan melaksanakan pelatihan penerapan K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja) untuk membudayakan penerapan K3 di lingkungan kerja.
1.2 Rumusan Permasalahan
Berdasarkan observasi lapangan dan survei awal pada area kantor administrasi
diidentifikasikan masalah yang dihadapi terkait penerapan K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja) untuk mengurangi jumlah kecelakaan kerja adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana cara mengidentifikasi permasalahan K3 pada area kantor administrasi?
b. Bagaimana implementasi K3 untuk mengurangi potensi terjadi kecelakaan kerja?
Page 6
2
c. Bagaimana hasil evaluasi setelah implementasi K3 dalam mengurangi potensi terjadinya
kecelakaan kerja?
1.3 Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat memberikan tiga hal berikut
ini yaitu:
a. Menganalisa permasalahan untuk mengurangi potensi kecelakaan kerja.
b. Terwujudnya implementasi perbaikan K3.
c. Terwujudnya evaluasi implementasi K3 dengan menggunakan instrument audit
checklist K3.
1.4 Kontribusi Kegiatan
Kegiatan pengabdian ini diharapkan berkontribusi kepada pihak-pihak yang terkait
yaitu:
a. Meningkatkan pengetahuan para pelaku industri tentang konsep K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja).
b. Meningkatkan kemampuan pelaku industri dalam identifikasi dan implementasi K3
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
c. Bagi PPM Universitas Mercu Buana Jakarta sebagai sarana pemberdayaan masyarakat
dan forum untuk bertukar pikiran antara pelaku industri dengan Perguruan Tinggi UMB
dalam hal mengantisipasi dinamik lingkungan dalam mewujudkan sustainable business
sehingga dapat meningkatkan daya saing.
Page 7
1
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
Perbaikan yang diusulkan dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan penerapan K3
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja) untuk mengurangi potensi kecelakaan kerja pada
industry terutama di area kantor administrasi di Meruya Selatan yaitu dengan penyuluhan,
diskusi dan tanya jawab, self-assessment, simulasi, dan implementasi. Pendekatan yang
ditawarkan yaitu mencoba memadukan manfaat lingkungan dan manfaat ekonomi pada
industri dengan menerapkan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Untuk mengurangi
kecelakaan kerja harus diawali dengan meningkatkan pengetahuan para pelaku industri
tentang konsep K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Setelah itu, pelaku industri perlu
diberi kemampuan mengidentifikasi dan implementasi dari K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja). Oleh karena itu solusi yang ditawarkan adalah memadukan
pendekatan self-assessment, simulasi, dan implementasi.
Berdasarkan solusi yang ditawarkan tersebut, kegiatan sosialisasi dan pelatihan
penerapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) untuk membudayakan K3 pada industri
di Meruya Selatan diharapkan menghasilkan luaran berupa model self-assessment
implementasi K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) pada industri dan peningkatan
pemahaman serta keterampilan pelaku industri dalam membuat evaluasi K3 (Kesehatan
dan Keselamatan Kerja) dengan menggunakan instrument audit checklist K3. Rencana
luaran kegiatan ini dirangkum pada Tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1 Rencana Target Capaian Luaran sosialisasi dan pelatihan penerapan K3
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja)untuk meningkatkan kualitas lingkungan
kerja pada industri di Meruya Selatan
No Jenis Luaran Indikator Capaian
1 Publikasi ilmiah di jurnal/prosiding1)
Tidak Ada
2 Publikasi pada media masa (cetak/elektronik)2)
Tidak Ada
3 Peningkatan omzet pada mitra yang bergerak dalam bidang
ekonomi3) Tidak Ada
4 Peningkatan kuantitas dan kualitas produk3)
Tidak Ada
5 Peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat3)
Ada
6 Peningkatan ketentraman /kesehatan masyarakat (mitra
masyarakat umum)3) Tidak Ada
7 Jasa, model, rekayasa sosial, sistem, produk/barang4)
Ada
8 Hak kekayaan intelektual (paten, paten sederhana, hak cipta,
merek dagang)5) Tidak Ada
9 Buku ajar6)
Tidak Ada
Page 8
2
1) Isi dengan tidak ada, draf, submitted, reviewed, accepted, atau published
2) Isi dengan tidak ada, draf, proses editing, atau sudah terbit
3) Isi dengan ada atau tidak ada
4) Isi dengan tidak ada, draf, produk, atau penerapan
5) Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau granted
6) Isi dengan tidak ada, draf, proses editing, atau sudah terbit ber ISBN
Page 9
1
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Dengan mengidentifikasi permasalahan, tahap selanjutnya adalah menyediakan
alternatif solusi yang ditunjukkan dengan pelaksanaan rangkaian beberapa kegiatan
pengabdian masyarakat sebagaimana telah disebutkan di atas. Kegiatan-kegiatan
pengabdian masyarakat tersebut akan dijelaskan berikut ini.
3.1 Prioritas Khalayak Sasaran
Sasaran prioritas khalayak sasaran adalah pelaku industri di Kelurahan Meruya
Selatan Kecamatan Kembangan Jakarta Barat. Hasil kuesioner yang disebarkan
sebelumnya ditemukan bahwa pelaku usaha industri kecil menengah cukup menyebar di
Kelurahan Meruya Selatan Jakarta Barat. Pada kegiatan pengabdian masyarakat ini
prioritas kegiatan yang diusulkan pengusul adalah aspek kualitas lingkungan kerja yang
sesuai dengan kompetensi pengusul dari Program Studi Magister Teknik Industri. Secara
lebih spesifik aspek yang dibenahi dalam kualitas lingkungan kerja dengan menggunakan
penerapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) yang diharapkan akan memperoleh
dampak positif terhadap industri yaitu:
a. Pekerja mamahami bahaya dan risiko dari pekerjaannya
b. Pekerja memahami tindakan pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan
c. Pekerja memahami hak dan kewajibannya khususnya dalam peraturan terkait
dengan Keselamatan dan kesehatan kerja
d. Pekerja mengetahui bagaimana bertindak dalam keadaan darurat seperti
kebakaran, gempa, kecelakaan, dan sebagainya
e. Pekerja mampu berpartisipasi untuk membuat tempat kerjanya lebih aman
f. Pekerja dapat melindungi rekan kerjanya dari risiko kecelakaan kerja
3.2 Metode Kegiatan
Metode kegiatan yang akan digunakan dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan
penerapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) untuk mengurangi kecelakaan kerja
pada industri Meruya Selatan adalah sebagai berikut:
a. Observasi lapangan ke beberapa lokasi IKM
Page 10
2
Langkah ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah-masalah riil dalam
meningkatkan K3 lingkungan kerja.
b. Ceramah bervariasi dan Diskusi Tanya jawab
Metode ini dipilih untuk menyampaikan konsep-konsep yang penting untuk dimengerti
betapa pentingnya kualitas lingkungan kerja. Penggunaan metode ini dengan
pertimbangan bahwa metode ceramah yang dikombinasikan dengan audio dan video
dapat memberikan materi yang relatif mudah dipahami, padat, cepat dan mudah. Materi
yang diberikan konsep dan implementasi metode K3 (Kesehatan dan Keselamatan
Kerja) pada industri.
c. Kuesioner (Pre-test dan Post Test)
Pelaku industri kecil manufaktur akan diminta partisipasinya aktif dalam mengisi
kuesioner baik pada tahap awal (sebelum kegiatan) dan tahap akhir setelah selesai
kegiatan sosialisasi dan pelatihan penerapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
terkait pengetahuan dan wawasan pelaku industri Kelurahan Meruya Selatan tentang
pentingnya meningkatkan kualitas lingkungan kerja yang aman di industri Meruya
Selatan.
d. Penyuluhan dan Diskusi Tanya Jawab
Penyuluhan tentang meningkatkan kualitas lingkungan kerja dengan metode K3
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja) yaitu identifikasi masalah, analisis potensi
improvement pada peningkatan kualitas lingkungan kerja dan strategi implementasi
metode K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Setelah penyuluhan, akan disediakan
waktu diskusi dan tanya jawab.
e. Self-assessment
Metode ini dipilih untuk memberikan kemampuan kepada peserta dalam hal melakukan
penilaian kondisi dan dampak buruk dari lingkungan kerja industri Meruya Selatan.
Self-assessment akan dipandu oleh instruktur dan akan dibagi menjadi dua kelompok
yang akan diberikan kesempatan untuk melakukan assessment pada kasus peningkatan
kualitas lingkungan kerja.
Page 11
3
f. Latihan
Metode ini digunakan untuk memberikan kesempatan kepada setiap peserta dalam
merancang perbaikan di masa mendatang dengan metode K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja) dan bagaimana melakukan implementasi.
3.3 Kerangka Kerja
Berikut disampaikan beberapa tahapan kegiatan pelaksanaan pengabdian pada
masyarakat di Kelurahan Meruya Selatan Kecamatan Kembangan Jakarta Barat Tahun
2020.
Gambar 3.1 Perencanaan Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat
Berikut ini informasi tempat kegiatan, waktu, dan peserta sosialisasi dan pelatihan
penerapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) untuk membudayakan K3 pada industri
Meruya Selatan.
Tabel 3.1 Nama, tempat, waktu dan peserta sosialisasi dan pelatihan penerapan Lean
Tempat Kegiatan Kelurahan Meruya Selatan Kecamatan Kembangan Jakarta Barat
Waktu Kegiatan Mei-Juli 2020
Penanggung Jawab Jacky Chin PhD
Peserta Pelaku dan Stakeholder Industri di Lingkungan Kelurahan Meruya Selatan
Kecamatan Kembangan Jakarta Barat
Rincian kegiatan Pengabdian pada Masyarakat di Kelurahan Meruya Selatan
Kecamatan Kembangan Jakarta Barat yang dilakukan Tahun 2020 disajikan pada Tabel
3.2.
Survey Pendahuluan Observasi dan
wawancara (1)
Analisis Data Sekunder dan
Analisis Kebutuhan (2)
Penyusunan Kegiatan Pelatihan dan Pembuatan
Modul (3)
Pelaksanaan Sosialisasi Konsep dan Implementasi
Strategi K3 pada industri
(4)
Pengembangan Prioritas Rencana Improvement dan
Monitoring pada Metode K3
(5)
Pelaporan Hasil Kegiatan
Pengabdian pada Masyarakat
(6)
Page 12
4
3.4 Pre-Test
Sebelum kegiatan pengabdian akan dilakukan penyebaran kuesioner untuk
mengetahui apakah para pelaku industri sudah menerapkan konsep K3 secara baik. Adapun
indikator yang digunakan untuk pertanyaan kepada para pelaku industri adalah sebagai
berikut:
a. Keamanan Kerja, terdiri dari 3 variabel pertanyaan
b. Kesehatan Kerja, terdiri dari 3 variabel pertanyaan
c. Bahaya dan potensi Kebakaran, terdiri dari 3 variabel pertanyaan
Pada setiap indikator dibagi lagi atas beberapa variabel pertanyaan, dengan total
pertanyaan 21. Skala yang digunakan pada setiap pertanyaan adalah menggunakan skala
Likert, yaitu:
a. Sangat setuju = 4
b. Setuju = 3
c. Kurang setuju = 2
d. Tidak setuju = 1
3.5 Post-test
Setelah kegiatan pengabdian akan dilakukan penyebaran kuesioner untuk
mengetahui tingkat pemahaman peserta terhadap:
a. Tingkat pemahaman tentang konsep K3 pada industri dan perkantoran.
b. Kemampuan melakukan self-assessment dan mengidentifikasi potensi bahaya.
c. Potensi implementasi konsep budaya K3 pada industri.
d. Tingkat kepuasan terhadap pelaksanaan pengabdian masyarakat.
e. Kesediaan sebagai mitra binaan pengabdian UMB yang berkelanjutan.
Page 13
5
Tabel 3.2 Kegiatan Pengabdian Strategi Penerapan Budaya K3 Untuk Meningkatkan
Kualitas Lingkungan Kerja Pada Industri Meruya Selatan
No KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN
1 Persiapan
(Apr 2020)
Survey pendahuluan ke lokasi dengan wawancara
langsung
Memperoleh data sekunder pelaku IKM
Wawancara dengan pelaku industri mengenai tingkat
kualitas lingkungan kerja
Pen-jaringan komitmen kesertaan dalam kegiatan PPM
2 Pengumpulan Data
(Mei 2020)
Pengumpulan data di lapangan
Pengolahan data
Analisis data profil industri Kelurahan Meruya Selatan
Kecamatan Kembangan Jakarta Barat
3 Sosialisasi dan Pelatihan
(Mei 2020)
Pretest
Penyuluhan dan Diskusi Tanya Jawab Budaya K3
lingkungan kerja
Self-assessment
Analisis masalah dan potensi improvement dengan
pendekatan penerapan Budaya K3
Post test
4 Monitoring dan Evaluasi
Program Lean
(Jun 2020)
Melakukan pengecekan kondisi implementasi dengan
Checklist K3
5 PELAPORAN
(Jun 2020)
Membuat laporan tertulis secara lengkap mengenai hasil
kegiatan sosialisasi konsep dan implementasi strategi
Budaya K3 untuk meningkatkan kualitas lingkungan
kerja industri Meruya Selatan Kecamatan Kembangan
Jakarta Barat
Page 14
6
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Biaya
Rincian biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat
disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya Program kegiatan PPM yang Diajukan
No Nama Kegiatan Biaya Satuan
(Rp) Jumlah
Total Biaya
(Rp)
1 Proposal & Laporan PPM
Proposal 50,000 3 100,000
Laporan PPM antara dan akhir 50,000 6 300,000
Biaya Survei Lapangan 100,000 2 200,000
2 Pembuatan Modul Pelatihan 100,000 1 100,000
3 Cetak Modul Pelatihan 5,000 20 100,000
4 Dokumentasi
Piagam/Sertifikat IKM 2,000 50 100,000
Peratalatan ATK (pulpen, kertas, spidol, dll) 100,000 1 100,000
5 Biaya Konsumsi selama acara 30,000 30 900,000
6 Seksi Acara
Spanduk @ 1 buah 100,000 2 200,000
7 Transportasi/ongkos 20,000 30 600,000
8 Bahan Habis Pakai (paket) 150,000 2 300,000
9 Peralatan 500,000 1 500,000
TOTAL BIAYA 3,500,000
4.2 Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal kegiatan sosialisasi dan pelatihan penerapan Budaya K3 (Kesehatan
dan Keselamatan Kerja) untuk membudayakan K3 di lingkungan kerja pada industri di
Meruya Selatan, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Page 15
7
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat
No Rincian Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
NOV
2020
DES
2020
JAN
2021
FEB
2021
MA
2021
1 Pra Survey Lapangan
2 Analisis Data Sekunder dan Penjaringan
Komitmen
3 Pembuatan Modul Pelatihan dan Persiapan
Pelaksanaan
4 Pelaksaan sosialisasi konsep dan implementasi
strategi penerapan Budaya K3
5 Membuat Laporan Pengabdian Masyarakat
Page 16
1
DAFTAR PUSTAKA
1. Atchley, P. Shi, J. Yamamoto, T. (2014). Cultural foundations of safety culture: A
comparison of traffic safety culture in china, japan and the united states. Transp. Res. Part
F Traffic Psychol. Behav, 26, 317–325.
2. Guldenmund, F.W. (2007). The use of questionnaires in safety culture research—An
evaluation. Saf. Sci, 45, 723–743.
3.Kines, P. Lappalainen, J. Mikkelsen, K.L. Olsen, E. Pousette, A. Tharaldsen, J.
Tómasson, K. Törner, M. (2011). Nordic safety climate questionnaire (NOSACQ-50): A
new tool for diagnosing occupational safety climate. Int. J. Ind. Ergon. 41, 634–646.
4. Kapp, E. (2012). The influence of supervisor leadership practices and perceived group
safety climate on employee safety performance. Saf. Sci. 50, 1119–1124.
Page 17
1
LAMPIRAN
Lampiran 1. Format Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan Pembagian Tugas
No Nama/
NIDN Instansi Asal
Bidang
Ilmu
Alokasi waktu
(jam/minggu) Uraian Tugas
1 Jacky Chin
PhD
Pascasarjana
/MTI UMB
Teknik
Industri
1 jam per
Minggu Analisis dan
Pembahasan
Pembuatan Laporan
Akhir
2 Dr. Bonivasius
Prasetya
Ichtiarto
Pascasarjana
/MTI UMB
Teknik
Industri
1 jam per
Minggu Survey dan studi
pendahuluan
Membuat Modul dan
Trainer
Pembuatan Laporan
Akhir
Page 18
1
Lampiran 2. Gambaran Iptek yang ditransfer kepada khalayak sasaran
1. Kondisi kinerja terkait K3 di IKM.
2. Penataan rencana dan standar utama.
3. Mekanisme respon dan tindakan perbaikan terhadap masalah potensi bahaya.
4. Kemampuan penerapan Budaya K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) sesuai dengan
kapasitas dan kondisi lapangan.
5. Pemahaman dalam mengidentifikasi dan inspeksi.
6. Pengetahuan karyawan tentang K3.
7. Pemahaman dan kemampuan implementasi metode Penerapan Budaya K3 (Kesehatan
dan Keselamatan Kerja).
8. Penyerapan terhadap materi pelatihan metode Penerapan Budaya K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja).
Page 19
1
Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana
1. Identitas Diri Ketua Pengusul
1 Nama Lengkap (dengan
gelar) Ir. Jacky Chin, MT., Ph.D
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional
4 NIP/NIK/Identitas Lainnya 619840240
5 NIDN 0310078402
6 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta/ 10 Juli 1984
7 Email [email protected]
8 Nomor Telepon/HP 0818788782
9 Alamat Kantor
Jl. Raya Meruya Selatan no.1. Kembangan. Jakarta Barat
11650
10 Nomor Telepon/Faks (021-5840816)/(021-5840813)
11 Lulusan Yang Telah
dihasilkan
12 Mata kuliah yg Diampu 1. Manajemen Inovasi
2. Statistik multivariat
3. Supply Chain Management
2. Riwayat pendidikan
S1 S2 S3
Nama Perguruan
Tinggi
Unika
Atmajaya
Jakarta
Universitas
Mercu Buana
National University of
Science and
Technology
Bidang Ilmu Teknik Mesin Teknik Industri Teknik Industri
Tahun Masuk-
Lulus 2003-2007 2008-2010 2014-2018
Judul Skripsi/
Tesis/ Disertasi
Analisa Mesin
Pendingin
Portable
Solarcell untuk
Medical
Storage
Analisa
Pengembangan
produk office
sofa dengan
Quality Function
Deployment
Comparison between
User's and Managerial
Perspectives Regarding
Technology
Acceptance Using
Building Energy
Management Systems
Model in
Pharmaceutical
Companies
Nama
Pembimbing/
Promotor
ir.Harjadi
Gunawan, MSc
Hardianto
iriastadi, PhD
Prof. Bernard C. Jiang,
PhD
Page 20
2
3. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No Tahun Judul Penelitian/Kegiatan Pendanaan
Sumber Jml (Juta Rp.)
1 2019 Preventive maintenance model for heating ventilation
air conditioning in pharmacy manufacturing sector.
International Journal of System Assurance
Engineering and Management.
Riset
Internal
UMB
9
2 2019 Structural Behavior Analysis of Building
Environment Automation System in Pharmaceutical
Industries. Indian Journal of Public Health Research
and Development
Riset
Internal
UMB
9
4. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 TahunTerakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/Tahun 1. Preventive maintenance model for heating ventilation air
conditioning in pharmacy manufacturing sector.
International Journal of System Assurance Engineering
and Management.
IJSA (Q3), SCOPUS 10 1-9 / Oct
2019
2. Structural Behavior Analysis of Building Environment
Automation System in Pharmaceutical Industries.
IJPHRD (Q4),
SCOPUS
10 (9) 656 / Sep
2019
3. Machine Learning Methods for Analysis Fraud Credit
Card Transaction.
IJEAT, SCOPUS 8(6S), 922./ 2019
4. Multigroup Classification using Privacy Preserving Data
Mining.
IJEAT, SCOPUS 8(6S), 870/2019
5. Mobile Based Android Application Pharmaceutical
Dictionary with Direct Search as Searching Process
International Journal
of Scientific and
Technology Research
8(6), 44 , SCOPUS
8(6), 44/2019
6. The Investigation of Consumers’ Behavior Intention in
Using Green Skincare Products: A Pro-Environmental
Behavior Model Approach
Sustainability, Q2-
SCI; SCOPUS
10 (11), 3922/
2018
7 Understanding the Consumers’ Behavior Intention in
Using Green Ecolabel Product through Pro-Environmental
Planned Behavior Model in Developing and Developed
Regions: Lessons Learned from Taiwan and Indonesia
Sustainability, Q2-
SCI; SCOPUS
10 (5), 1423/
2018
8 Behavioral Model of Managerial Perspectives Regarding
Technology Acceptance in Building Energy Management
Systems.
Sustainability, Q2-
SCI; SCOPUS
8 (7), 641/ 2016
9 Investigating Users’ Perspectives in Building Energy
Management System with an extension of Technology
Acceptance Model of: A Case Study in Indonesian
Manufacturing Companies. Procedia computer science
journal
Procedia Computer
Science, Elsevier
SCOPUS
72, 31-39 / 2015
Page 21
3
5. Pemakalah seminar ilmiah (oral presentation) dalam 5 tahun terakhir
No. Nama temu
ilmiah/seminar
Judul artikel ilmiah Waktu dan
tempat
1. 3rd International
Information system
Conferance
Investigating Users’ Perspectives in
Building Energy Management System with
an extension of Technology Acceptance
Model of: A Case Study in Indonesian
Manufacturing Companies.
Surabaya,
Nov 2015
2. The 22nd Annual Meeting of
the Ergonomics Society of
Taiwan.
Investigating the Operators Workload by
Using Nordic Body Map, Borg RPE and
NIOSH Manual Lifting Equation Analyses:
a Case Study in Sheet Metal Industry.
Taipei,
Maret 2015
3. The 22nd Annual Meeting of
the Ergonomics Society of
Taiwan.
Investigating the influential Factor Between
Local and Internatioanl Students in E-
Learning Usage for Universitity education
in Taiwan (Abstract, Poster)
Taipei,
Maret 2015
4 The 4th International
conference on
Information Technology
and Science
The Study of TAM in building Automation
System in Indonesian's Industrial Sector
(Abstract, Poster)
Tokyo,
June 2016
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta , 02 November 2021
Jacky Chin, P.hD.
Page 22
4
Lampiran 4. Peta Lokasi Wilayah khalayak sasaran Kelurahan Meruya Selatan