Top Banner
70

SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

Nov 11, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama
Page 2: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

i

SMART BOOK PROGRAMA 3 LPP RRI

DIREKTORAT PROGRAM DAN PRODUKSI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA 2017

Page 3: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

ii

TIM PENYUSUN SMART BOOK PROGRAMA 3 LPP RRI

Penasehat Dewan Pengawas LPP RRI

Pengarah Dewan Direksi LPP RRI

Ketua Danang Prabowo

Sekretaris 1 Agustina Wuntu

Sekretaris 2 Muhamad Bayu

Kontributor Materi Widhi Kurniawan (Kepala Pusat Pemberitaan) Martoyo (Kepala Puslitbang Diklat) Agung Susatyo (Kepala RRI Bandung) Yuvita Trirejeki (Kepala RRI Medan) Zaral Mutzaini (Kepala RRI Lhoksumawe) Istugutari (Kepala RRI Batam) Mukhsin Zein (Kepala Bidang Siaran RRI Bandar Lampung) Evi Handayani (Kepala Bidang Pemberitaan RRI Denpasar)

Pengadaan dan Distribusi Mardianah

Editor/Penyelaras Akhir Puji Rianto (Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta)

Tata Letak & Rancang Sampul Zarkoni

Page 4: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama
Page 5: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

iv

Page 6: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

v

DAFTAR ISI

Kata Pengantar vii Sambutan Direktur Utama ix Tri Prasetya RRI xi

BAB I. Latar Belakang 1

BAB II. Kebijakan Umum 5

BAB III. Positioning, Tagline, dan Format Siaran Programa 3

9

BAB IV. Kebijakan Redaksional 15

BAB V. Rapat Dewan Redaksi 23

BAB VI. Newsroom Manajemen Pusat Pemberitaan 29

BAB VII. Siaran Berjaringan Programa 3 35

BAB VIII. Jurnalisme Warga 37

BAB IX. Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat

39

Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43

Lampiran 2 Alur Kerja 49

Page 7: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

vi

Page 8: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

vii

KATA PENGANTAR

Penguatan Programa 3 sebagai “Flag Carrier”

Lembaga terus dilakukan melalui redesign dan berbagai

upaya lainnya, mulai dari evaluasi program, revisi pola

acara hingga mencari karakter musik yang paling

cocok. Penguatan juga dilakukan dengan

meningkatkan kapasitas sumber daya manusia

pengelolanya, dan memperkuat koordinasi dengan

satker RRI di daerah sebagai penopang utama isi

siaran Programa 3.

Sebelum ini, Direktorat Program dan Produksi LPP

RRI telah menerbitkan buku Pedoman Pemberitaan

dan Operasional redaksi di Pusat Pemberitaan, Siaran

Luar Negeri (SLN) ataupun Satker RRI di seluruh

Indonesia. Meskipun demikian, diperlukan

penyempurnaan pedoman yang sudah ada menjadi

sebuah pedoman yang lebih bersifat teknis-

operasional sebagai upaya menghadapi lingkungan

media yang lebih dinamis. Melalui penyempurnaan

tersebut, buku pedoman ini diharapkan dapat semakin

memperkuat kinerja Pusat Pemberitaan, dan rujukan

bagi satker di daerah dalam memberikan

kontribusinya bagi Programa 3.

Page 9: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

viii

Buku ini memuat panduan operasional

penyelenggaraan Programa 3 RRI sehingga

diharapkan menjadi pedoman bagi seluruh

angkasawan di Pusat Pemberitaan maupun satker di

daerah. Dengan begitu, output Programa 3

diharapkan akan terus semakin berkualitas sesuai

standar lembaga siaran publik.

Kami menyampaikan terimakasih kepada Dewan

Pengawas LPP RRI dan juga Dewan Direksi

khususnya Direktur Utama yang telah memberikan

arahan dalam penyusunan pedoman ini. Ucapan

terimakasih juga disampaikan kepada Kepala Pusat

Pemberitaan dan Kasatker LPP RRI yang telah

berkontribusi untuk terbitnya buku pedoman ini.

Mudah-mudahan, buku ini benar-benar dapat menjadi

panduan operasional bagi keseluruhan operasional

Programa 3 dalam visi dan misinya untuk melayani

kebutuhan masyarakat di bidang berita dan informasi.

Jakarta, 1 Oktober 2017

Soleman Yusuf

Direktur Program dan Produksi LPP RRI

Page 10: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

ix

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

Manajemen LPP RRI sudah mempunyai komitmen

untuk terus mendorong Pro 3 menjadi salah satu

rujukan utama informasi yang terpercaya bagi

masyarakat. Untuk itu, Pro 3 RRI dilengkapi dengan

fasilitas studio baru berteknologi modern yang

diharapkan mampu meningkatkan public engagement,

baik melalui digitalisasi siaran, lokal area network

hingga kemudahan jaringan reportase dari seluruh

satker dan jurnalis RRI se-Indonesia.

Dalam upayanya melayani kebutuhan masyarakat akan

berita dan informasi, Pro 3 RRI harus menjunjung

tinggi falsafah jurnalisme yang berorientasi pada

jurnalisme damai, jurnalisme presisi dan jurnalisme

profetik. Selain itu, siaran berita Pro 3 harus selalu

memegang teguh filosofi Lembaga Penyiaran Publik

(LPP) yang netral, independen, dan mandiri. Dengan

demikian, seluruh siaran Pro 3 tidak akan

menimbulkan kegaduhan bagi masyarakat luas, tapi

sebaliknya dapat memberikan pencerahan.

Page 11: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

x

Untuk dapat melakukan itu semua, pedoman

operasional dan koordinasi menjadi kata kunci. Dalam

rangka itulah, pedoman ini disusun. Sebagai

konsekuensinya, semua elemen terkait mulai dari

Pusat Pemberitaan hingga seluruh satker daerah harus

konsisten dalam melaksanakan pedoman yang ada

dalam buku ini.

Saya berharap buku ini dapat melengkapi pedoman-

pedoman yang sudah ada sehingga tidak ada lagi

kendala operasional ataupun koordinasi di lapangan

yang dapat berdampak pada menurunnya kualitas

siaran Programa 3. Satukan tekad, satukan langkah

untuk RRI dan Programa 3 yang lebih baik!

Jakarta, Oktober 2017

M. Rohanuddin

Direktur Utama LPP RRI

Page 12: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

xi

TRI PRASETYA RRI

Kita harus menyelamatkan segala alat siaran radio dari siapapun yang hendak menggunakan alat

tersebut untuk menghancurkan negara kita dan membela alat itu dengan segala jiwa raga, dalam

keadaan bagaimanapun dan akibat apapun.

Kita harus mengemudikan siaran RRI sebagai alat perjuangan dan alat revolusi seluruh bangsa Indonesia dengan jiwa kebangsaan yang murni, hati yang bersih

dan jujur, serta budi yang penuh kecintaan dan kesetiaan kepada tanah air dan bangsa.

Kita harus berdiri di atas segala aliran dan keyakinan, partai, atau golongan dengan mengutamakan persatuan bangsa dan

keselamatan negara serta berpegang pada jiwa proklamasi 17 Agustus 1945.

Page 13: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

xii

Page 14: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

BAB I. LATAR BELAKANG

Sebagai sebuah medium komunikasi massa, radio saat ini menghadapi lingkungan yang sangat kompetitif. Sifat kompetitif itu tidak hanya terjadi diantara medium yang sama-dalam hal ini radio-, tapi juga antarmedia. Radio sebagai medium yang mengandalkan audio tidak hanya harus bersaing ketat dengan sesama medium radio lainnya, tapi juga media cetak (koran, majalah, tabloid, buku), televisi, dan juga media baru (media online). Radio bahkan tidak lagi bisa mengandalkan kecepatan untuk melayani kebutuhan masyarakat karena harus bersaing dengan media baru. Media yang disebutkan belakangan bahkan telah mampu mengalahkan radio dalam hal kecepatan. Sementara pada waktu bersamaan, kebutuhan informasi yang cepat dan akurat di masyarakat semakin tinggi sebagai akibat semakin luasnya ketidakpastian di masyarakat.

Bagi RRI, sebagai lembaga penyiaran publik, tantangan yang dihadapi bukan hanya semakin kompetitifnya lingkungan media, tapi juga karena standar tinggi yang diterapkan untuk produk siaran. Seperti dikemukakan Unesco (2005), lembaga penyiaran publik mempunyai peran yang sangat penting dalam menyediakan akses bagi dan partisipasi masyarakat dalam kehidupan publik. Lembaga penyiaran publik atau disebut sebagai public service broadcasting (PSB) adalah layanan unik (a unique service) yang menyediakan akses universal untuk informasi dan pengetahuan melalui kualitas dan isi siaran (berita dan informasi) yang merefleksikan kebutuhan, perhatian, dan harapan-harapan dari beragam target khalayak.

Page 15: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

Rumusan Unesco di atas sejalan dengan amanah undang-undang (UU No. 32 Tahun 2002) pasal 14 ayat (1) bahwa lembaga penyiaran publik merupakan lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat.

Dengan mempertimbangkan lingkungan media yang sangat kompetitif pada satu sisi, dan juga tuntutan RRI sebagai lembaga penyiaran publik, pada sisi yang lain, sebagaimana dipaparkan di atas, kebutuhan akan suatu “pedoman” bagi Programa 3 LPP RRI bukan hanya penting, tapi juga mendesak. Buku pintar ini kiranya hadir dalam rangka menjawab kebutuhan tersebut.

Buku pintar/smart book edisi sebelumnya (terbit 2015) sudah menjadi pedoman dalam operasional maupun produksi siaran dan berita baik di Programa 3 maupun satker – satker di seluruh Indonesia. Meskipun demikian, masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki atau setidaknya dilakukan penyesuaian agar dapat menjadi rujukan yang jauh lebih lengkap. Untuk itu, perlu disusun “Pedoman Baru” yang melengkapi pedoman sebelumnya yang didalamnya memuat hal-hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi terkait operasional siaran Programa 3, termasuk di dalamnya Standart Operating Procedure (SOP).

Buku ini merupakan penyempurnaan buku pintar edisi sebelumnya (2015). Proses penyempurnaan diawali dengan menyelenggarakan diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion, FGD) yang dilakukan di Denpasar, Bali. FGD tersebut melibatkan unsur publik eksternal, diantaranya akademisi, jurnalis, mahasiswa, pemerhati RRI; dan juga unsur internal yang meliputi sejumlah kepala stasiun dan kepala Pusat Pemberitaan dengan dipimpin langsung oleh Direktur Program dan Produksi LPP RRI.

Page 16: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

Buku pedoman dalam bentuk smartbook ini akan menjadi pedoman bagi operasional Programa 3 dan satker – satker di daerah. Dengan begitu, diharapkan akan ada standar operasional yang sama sehingga kualitas siaran berjaringan Programa 3 pun akan standar.

Page 17: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama
Page 18: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

BAB II. KEBIJAKAN UMUM

VISI Visi Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia adalah “Terwujudnya RRI sebagai LPP yang terpercaya dan mendunia.”

A. Misi Radio Republik Indonesia Misi Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Memenuhi hak warga negara memperoleh berita dan informasi yang obyektif dan akurat.

2. Memenuhi hak warga negara memperoleh siaran yang mencerdaskan, mencerahkan dan memberdayakan serta berpihak kepada kelompok rentan dan disable.

3. Menyelenggarakan siaran yang menjamin kebhinekaan dan Identitas Nasional

4. Menyelenggarakan siaran hiburan yang sehat. 5. Meningkatkan layanan dan jangkauan siaran yang

mudah di akses masyarakat di daerah perbatasan, terpencil, terluar dan pesisir.

6. Memperkuat siaran luar negeri untuk mempromosikan Indonesia beserta Ideologi Pancasila dan menghadirkan Dunia ke Indonesia sesuai dengan politik luar negeri.

7. Mengoptimalkan teknologi penyiaran untuk mendukung terselenggaranya siaran RRI yang mampu menjangkau seluruh wilayah NKRI dan dapat di akses oleh masyarakat dunia

Page 19: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

8. Meningkatkan kualitas tata kelola LPP RRI sesuai dengan prinsip good public governance

9. Mengembangkan SDM professional 10. Mengembangkan strategi komunikasi dan promosi 11. Mengoptimalkan potensi yang dimiliki RRI sebagai

sumber pendapatan sesuai aturan perundangan yang berlaku

B. Sasaran Strategis

Pada 2017, Direktorat Program dan Produksi selain melaksanakan tugas-tugas rutin sesuai dengan tugas dan fungsi, juga mencanangkan 11 program/kegiatan sebagai penjabaran dari tujuan dan sasaran strategis sebagaimana ditetapkan dalan Rencana Strategis LPP RRI 2015 – 2019. Kesebelas program/kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Memproduksi dan menyiarkan berita yang objektif dan akurat. Objektif berarti bahwa berita harus faktual, berdasarkan kenyataan yang ada, dan berpatokan pada informasi yang benar. Akurat berarti bahwa berita tidak hanya menampilkan fakta, tetapi juga pendapat berbagai narasumber yang relevan.

2. Memproduksi dan menyiarkan program siaran pendidikan yang mencerdaskan, mencerahkan, dan memberdayakan.

3. Memproduksi dan menyiarkan program siaran yang berpihak kepada kelompok rentan dan keadilan informasi bagi seluruh masyarakat. Berdasarkan pasal 5 ayat 3 UU No 39/1999 yang termasuk kelompok rentan adalah orang lanjut

Page 20: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

usia, anak, fakir miskin, perempuan, minoritas dan penyandang cacat atau disabilitas.

4. Memproduksi dan menyiarkan program siaran budaya yang mencerminkan identitas dan pluralitas bangsa.

5. Memproduksi dan menyiarkan program siaran budaya yang menghadirkan nilai-nilai kearifan lokal yang sejalan dengan kepentingan nasional.

6. Memproduksi dan menyiarkan program siaran yang mendorong terjadinya dialektika antara budaya lokal, regional, nasional dan internasional.

7. Memproduksi dan menyiarkan program siaran hiburan yang sehat.

8. Meningkatkan layanan siaran di wilayah perbatasan, terpencil, terluar, dan pesisir

9. Memproduksi dan menyiarkan program siaran luar negeri yang mampu berfungsi sebagai bagian dari diplomasi publik sesuai politik luar negeri Indonesia.

10. Memproduksi dan menyiarkan program siaran luar negeri yang merepresentasikan identitas bangsa dan negara melalui bahasa dan budaya serta ideologi Pancasila.

11. Memproduksi dan menyiarkan program siaran yang “menghadirkan” dunia guna mendorong kemajuan Bangsa Indonesia

Page 21: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama
Page 22: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

BAB III. POSITIONING, TAGLINE, DAN

FORMAT SIARAN PROGRAMA 3

A. Positioning: Radio Publik Milik Bangsa Programa 3 merupakan programa siaran yang menjadi bagian Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia. Oleh karenanya, Programa 3 berkewajiban untuk memberikan layanan siaran kepada seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali.

B. Tagline: Suara Identitas Keindonesiaan Seluruh program siaran Programa 3 berorientasi pada kepentingan publik, dan mencerminkan keberagaman masyarakat yang ada di seluruh Indonesia dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

C. Format Siaran: News and Current Affair Pemberitaan Programa 3 mengutamakan pada peristiwa – peristiwa yang sedang terjadi (current affair) dengan menindaklanjuti dan memperbaharui (meng-update) peristiwa secara berkesinambungan sampai tuntas. Dalam kaitan ini, ada tiga syarat utama sebuah peristiwa layak disiarkan di Programa 3. Pertama, peristiwa atau informasi yang disiarkan harus relevan bagi masyarakat Indonesia. Kedua, peristiwa atau informasi mempunyai nilai signifikansi atau penting bagi masyarakat Indonesia. Penting tidaknya suatu peristiwa untuk disiarkan di Programa 3 tergantung pada dampak atau pengaruhnya pada orang-orang. Semakin besar pengaruh suatu peristiwa terhadap masyarakat, bangsa dan negara, maka semakin penting berita tersebut disiarkan di Programa 3. Ketiga,

Page 23: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

disiplin verifikasi. Radio mempunyai kecepatan yang tinggi dalam menyiarkan suatu peristiwa, dan hanya internet yang mampu mengalahkannya. Namun, kecepatan saja tidak cukup. Sebaliknya, kecepatan harus diimbangi dengan akurasi sehingga disiplin verifikasi diantara jurnalis/reporter, penyiar, dan editor harus dilakukan. Dalam hal ini, perlu diperhatikan dengan seksama peringatan yang diberikan oleh Peter Hüllen dan Thorsten Karg, “Lebih baik menjadi tepat dan dapat diandalkan, ketimbang mencoba menjadi yang paling cepat dan menyiarkan informasi tanpa dicek terlebih dahulu. Kalau Anda tidak tahu pasti, jangan beritakan hal tersebut.”

Format Programa 3 Jaringan Berita Nasional

(News and Current Affairs)

1 Sasaran Khalayak :

20-60 tahun

Pendengar utama 30 -50 tahun

Pendengar kesatu 50 - 60 tahun

Pendengar kedua 20 - 29 tahun

2 Pendidikan : Semua tingkat pendidikan. SD hingga Sarjana

3 Jenis Kelamin : Perempuan

Laki-laki

4 SES (Status Sosial Ekonomi) : A, B, C, D

5 Sasaran Wilayah : Semua wilayah NKRI

Format Stasiun : News and Current Affairs

6 Visi Programa : Pusat Berita dan Informasi

7

Sebutan Stasiun/Station Call

- Radio Republik Indonesia,

- Pro 3 RRI

- Untuk Warta Berita Sentral: “Radio Republik Indonesia”

- Kontinuitas berita : “Pro 3 RRI”

Page 24: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

D. Voice Report Ada dua hal yang harus diperhatikan terkait dengan voice report Programa 3, yakni komprehensif dan ambiance. Komprehensif berarti bahwa dalam satu laporan berita terdiri dari beberapa insert narasumber, tidak diperkenankan voice report yang hanya menyandarkan pada satu narasumber. Ambiance, di sisi lain, bahwa dalam voice report harus menghadirkan suasana, suatu atmosfer yang asli (original) dari peristiwa yang diberitakan, dan bukannya efek suara (sound effect).

8 9

Program positioning/ :

Radio Publik Milik Bangsa / Suara Identitas Keindonesiaan Program Tagline

10 Semboyan : Sekali di Udara Tetap di Udara

11 Sapaan Pendengar : Pendengar

12 Pronomina Persona orang ke dua

: Anda

13 Pola Programa : Format clock/Capsule system

14 Klasifikasi Siaran :

Berita/Informasi (75 %) 18 jam = 1.080 menit

Pendidikan (5 %) 1,2 jam = 72 menit

Musik (5 %) 1,2 jam = 72 menit

Iklan dan penunjang (15 %) 3,6 jam = 216 menit

15 Musik :

Jenis Pop Indonesia

Jenis Jazz

Lagu Daerah Populer

Catatan : Lagu 100% Indonesia

16 Waktu Siaran : 24 jam dalam sehari

Page 25: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

E. Insert Insert harus keras dan jelas (loud and clear) dengan durasi 30 – 45 detik. Insert juga harus memiliki nilai berita dan tidak bisa dipotong.

F. ROS (Report on The Spot) Ros harus mempertimbangkan nilai kebaruan (timeliness), yakni peristiwa yang sedang terjadi, baru saja terjadi, atau akan berlangsung. ROS juga harus menunjukkan keberadaan reporter, menyertakan ambiance, yakni atmosfer yang asli (original) dan bukannya efek suara (sound effect).

G. Musik Musik yang diputar di Programa 3 adalah musik yang mempunyai nilai “cita rasa tinggi,” yang disesuaikan dengan waktu disiarkannya suatu peristiwa. Musik daerah yang diputar di Programa 3 harus mempertimbangkan keberagaman musik-musik daerah yang ada di Indonesia.

H. Karakter Jurnalisme Programa 3 Sebagai lembaga penyiaran publik, Programa 3 LPP RRI tidak boleh menyiarkan berita dengan standar jurnalisme yang rendah, mengumbar sensasionalisme, memprovokasi konflik, dan mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan universal. Oleh karena itu, jurnalisme yang dipraktikkan oleh Programa 3 LPP RRI harus mengandung nilai-nilai jurnalisme berikut.

1. Jurnalisme profesional Berita yang disiarkan RRI adalah berita yang mengedepankan independensi dan objektivitas dalam peliputannya. Dalam arti, bahwa laporan-laporan berita yang disiarkan oleh Programa 3 harus selalu cover bothside atau multiside dengan mempertimbangkan

Page 26: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

sebanyak mungkin sumber berita yang relevan sesuai mandat lembaga penyiaran publik.

2. Jurnalisme Damai (Peace Journalism ) Pemberitaan Programa 3 harus mengacu pada prinsip-prinsip jurnalisme yang tidak menimbulkan kegaduhan, tidak mengandung provokasi, dan tidak memicu konflik dengan tetap mengedepankan ketenangan dan kedamaian.

3. Jurnalisme Presisi Berita yang disiarkan di Programa 3 sedapat mungkin harus berita yang berbasis pada data, salah satunya berdasarkan polling yang dilakukan oleh RRI.

4. Jurnalisme Profetik (“Jurnalisme Kenabian”) Berita yang disiarkan RRI harus benar, dapat dipercaya, disampaikan secara terbuka dan mencerdaskan.

5. News Values/Nilai Kelayakan Berita Dalam menyiarkan berita, Programa 3 harus senantiasa mempertimbangkan nilai kelayakan berita (news values). Diantara nilai berita yang penting adalah sebagai berikut.

a. Signifikan Berita harus memiliki nilai penting bagi publik

b. Timeliness Peristiwa yang baru, tepat, termasa

c. Magnitude Peristiwa yang menyangkut angka-angka atau kejadian yang akibatnya bisa dijumlahkan dalam angka yang menarik buat pendengar

d. Proximity Kedekatan dengan pendengar

e. Prominence Mengenai orang penting, tokoh

Page 27: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

f. Kriminal Korupsi, kriminalitas

g. Human interest Memancing/ menggugah rasa kemanusiaan

h. Oddity Tidak biasa, aneh, ajaib, ganjil

i. Goverment Policy Menyangkut kebijakan pemerintah

I. Karakter Program

1. Public Engagement Setiap program acara harus diupayakan untuk melibatkan partisipasi publik/pendengar, baik melalui Phone In Programme, Media Sosial (Facebook, Instagram, Twitter, Youtube) maupun kegiatan Off Air, dan Outside Broadcast.

2. Iklan Komersial, Iklan Layanan Masyarakat, dan Advertorial Iklan di Programa 3 tidak boleh mempromosikan produk-produk yang kontra produktif, tidak mengandung zat adiktif, tidak mengandung kontroversi, dan SARA, dan tidak melecehkan gender dan kelompok marginal. Sebaliknya, iklan-iklan yang disiarkan oleh Programa 3 harus menjaga rasionalitas masyarakat, dan sesuai Pedoman Penyelenggaraan Siaran RRI dan etika pariwara.

3. Prime Time Waktu prime time programa 3 adalah di daypart pagi dan daypart sore.

4. Regular Time Waktu regular time adalah daypart siang, daypart malam, dan dinihari.

Page 28: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

BAB IV. KEBIJAKAN REDAKSIONAL

A. Standar Berita Suatu berita adalah informasi yang dibutuhkan orang untuk membuat suatu keputusan yang bijak mengenai hidup mereka. Suatu siaran berita/informasi adalah siaran mengenai peristiwa, fakta, pernyataan, gagasan dan opini terbaru yang berpengaruh dan menarik masyarakat, mempunyai nilai relevansi dan signifikansi bagi masyarakat. Tujuan utama disiarkannya berita/informasi adalah untuk memenuhi rasa ingin tahu, memberikan pemahaman, mengurangi dan menghilangkan ketidakpastian masyarakat tentang suatu masalah yang sedang berkembang. Berita yang disiarkan Programa 3 tidak hanya harus memenuhi kriteria layak berita (news values), mengandung relevansi dan signifikansi bagi khalayak, tapi juga memenuhi kualitas produksi. Kualitas produksi yang dimaksud mencakup diantaranya kualitas insert dan ambience. 1. Kualitas insert

Insert dikatakan berkualitas jika memenuhi syarat-syarat berikut.

• Suara rekaman jernih

• Narasumber mempunyai kompetensi/kecakapan sesuai dengan topik yang dibicarakan.

• Durasi 30-45 detik

• Isi pernyataan insert berupa penguatan isi berita, informasi aktual atau pernyataan mengenai suatu hal, bukan pengulangan statement Narasumber yang sudah dilaporkan atau ditulis dalam berita.

Page 29: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

• Khusus untuk laporan olahraga, hasil pertandingan harus menyertakan cuplikan atau potongan Running Reporter.

2. Ambience/Atmosphere

• Ambience menggambarkan suasana pada saat reporter melakukan laporan seperti situasi demo, situasi sidang, suasana pertandingan, suasana lalu lintas, dll.

B. Jenis Berita

1. Buletin Berita Umum a. Buletin berita terdiri dari straight news, actuality insert,

voice report, news interview (berupa berita pendalaman), vox pop, feature, ROS, dan editorial.

b. Mekanisme pengiriman berita ke Pusat Pemberitaan melalui email [email protected] (disertai Voice dan Naskah ).

2. Buletin Berita Olahraga a. Buletin berita olahraga terdiri dari straight news, news

insert, voice report, ROS dan news interview (berupa berita pendalaman), vox pop, feature, dan ROS.

b. Perbandingan antara berita olahraga luar negeri dengan dalam negeri harus berimbang.

c. Isi berita olahraga 1) Isi berita olahraga harus mengandung

proximity berskala nasional dan Internasional. 2) Mengutamakan hasil lomba/pertandingan/

peristiwa, menonjolkan prestasi, merupakan agenda event, menginformasikan secara merata pada semua cabang olahraga termasuk

Page 30: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

olahraga tradisional dengan lebih menonjolkan atlet dan pelatih.

d. Bentuk penyajian. Dalam menyajikan berita olah raga, presenter harus mengawali dan mengakhiri siaran berita dengan ucapan “Salam olahraga” yang disampaikan dengan cara santai/sporty, dan mengarah pada entertaiment.

3. Feature dan News Feature Dalam memproduksi feature atau news feature, hal paling penting adalah mendapatkan ambience atau atmosphere kisah tersebut. Sebagai contoh, kita sedang memproduksi feature tentang pengembangan domba Garut. Hal paling penting adalah menyajikan suara domba tersebut ataupun suara orang yang sedang mencari rumput. Dalam menyampaikan ambience ini, suara-suara tersebut harus asli. Efek suara lain, misalnya, musik, sangat tidak dianjurkan menjadi backsound vokal seorang reporter. Dalam membaca naskah pada bagian tertentu, reporter dapat diiringi dengan backsound lagu atau musik tematik sesuai topik laporan. Dalam menyajikan feature, suara musik atau lagu cukup ditampilkan bila memang diperlukan. Jenis feature yang dapat dikirim oleh Satker Daerah ke Pusat Pemberitaan antara lain sebagai berikut.

- Feature Religi

- Feature Budaya

- Feature Pariwisata

- Feature Human Interest

- Feature Profil/ tokoh

Page 31: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

4. Report On The Spot (ROS) Dalam melaksanakan ROS (Reporting On the Spot) seorang reporter perlu memperhatikan isi dan mekanisme penyajian ROS sesuai dengan mekanisme yang berlaku di RRI.

a. Isi ROS 1) Laporan/pandangan mata yang dilakukan oleh

reporter secara langsung dari tempat kejadian, tanpa/dengan insert, tapi masih terdengar soundbite atau vox pop di lokasi dengan memperhatikan situasi yang aman bagi reporter.

2) Berita peristiwa atau pengembangan berita dari suatu peristiwa

3) Bukan berita opini atau statement atau berita seremoni.

4) Berskala nasional dengan nilai berita yang tinggi. 5) Dalam kondisi tertentu seperti bencana alam,

demonstrasi, Rapat Dengar Pendapat (RDP) atau peristiwa besar lainnya, durasi dapat lebih dari 2 menit.

6) Durasi insert yang berisi statement peristiwa penting maksimal 2 menit.

b. Mekanisme ROS

1) ROS adalah laporan langsung dari lokasi kejadian, baik ketika sedang berlangsung, akan berlangsung atau baru saja terjadi.

2) Reporter berada di lokasi peristiwa. 3) Reporter mengirimkan SMS - WA ke 0813-1478-

1871 yang berisi pengantar laporan serta nama reporter dan satker asal reporter.

4) Korlip dinas menyeleksi sms yang masuk.

Page 32: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

5) Korlip berkoordinasi dengan PA (Gatekeeper) apabila ada SMS - WA yang dinilai memenuhi kriteria untuk ROS. Topik yang bersifat penting dan mendesak agar “disegerakan” (sebagai breaking news)

6) Pengarah acara akan menghubungi reporter untuk menyepakati waktu laporan.

7) Pengarah acara mengecek kelayakan untuk disiarkan (insert, atmosfir pendukung, kualitas suara dan kebenaran liputan reporter) .

8) Pengarah acara dapat membatalkan ROS jika pada saat siaran tidak sesuai dengan syarat kelayakan.

9) Produser dapat mengubah redaksional pengantar laporan reporter asal tidak keluar dari konteks laporan. Produser juga berhak memotong laporan pada saat penyiaran karena berbagai alasan, seperti laporan terlalu panjang dan reporter beropini.

10) Apabila 3 kali dihubungi, tapi tidak juga tersambung dengan reporter yang bersangkutan, Pengarah Acara langsung pindah ke reporter giliran selanjutnya. Kesempatan menyampaikan laporan untuk reporter yang dimaksud HILANG.

11) Gatekeeper dengan persetujuan Korlip WAJIB membalas SMS - WA selambat-lambatnya 15 menit setelah pesan diterima baik yang dinilai layak siar maupun tidak layak siar atau dalam kondisi tertentu ROS tidak bisa berlangsung karena di Programa 3 sedang berlangsung kegiatan lain yang tidak memungkinkan disela dengan ROS.

Page 33: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

12) Reporter yang akan melakukan wawancara dengan narasumber WAJIB menginformasikan terlebih dahulu kepada Pengarah Acara dan menyepakati durasi ROS.

c. Penyajian ROS

1) Untuk Reporter yang berada di Jakarta.

Diawali dengan menyebutkan lokasi reporter. “Saat ini, saya berada di Istana Merdeka Jakarta,

dilanjutkan isi….. ”

Diakhiri dengan menyebutkan lokasi, nama reporter, Pro 3, contoh “ dari Istana Merdeka Jakarta Syam Putra, Pro 3.”

Reporter dilarang keras mengucapkan kata basa basi kepada presenter, misalnya, “Terima kasih Rekan penyiar …………… atau kembali ke rekan ............. di studio”

2) Untuk Reporter yang berada di luar kota Jakarta/

Daerah.

Diawali dengan menyebutkan lokasi reporter. “Saat ini, saya berada di Pasar Beringharjo Yogyakarta, dilanjutkan isi….. ”

Diakhiri dengan menyebut lokasi, nama reporter, Pro 3, dan Satker tempat reporter bekerja. Contoh, "Dari Pasar Beringharjo Yogyakarta, Arief Rusman, Pro 3, RRI Yogyakarta"

Reporter dilarang keras mengucapkan kata basa basi kepada presenter, misalnya, “Terima kasih Rekan penyiar …………… atau kembali ke rekan ............. di studio.”

Page 34: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

3) Karakteristik Narasumber, Presenter, dan Reporter

1. Karakteristik Narasumber a. Kompeten dalam masalah yang dibahas. b. Informatif. c. Konfirmatif.

2. Karakteristik Presenter Presenter programa 3 harus memiliki passion, menunjukkan kecerdasan, bersemangat dan lincah dalam bertutur, bersahabat, akrab, tidak menggurui, tidak mengejek, smilling voice, tidak menghakimi, menguasai air persnonality (santun, percaya diri, memperhatikan intonasi, frashering), empati, dan netral.

3. Karakteristik Reporter Reporter RRI khususnya Programa 3 memiliki wawasan dan pikiran terbuka dalam menerima gagasan – gagasan atau informasi baru: jujur, ulet dan pekerja keras; penuh semangat baik dalam mencari berita serta dalam melaporkan berita dengan voice yang jelas. Berpenampilan rapi, santun dan elegan, dan selalu menunjukkan identitas sebagai reporter RRI.

Page 35: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama
Page 36: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

BAB V. RAPAT DEWAN REDAKSI

Sebagai medium yang mengandalkan siaran berita, rapat redaksi sangat penting. Rapat tersebut dilakukan terutama untuk menentukan peristiwa atau berita apa saja yang layak disiarkan dan tidak. Berita mana yang disiarkan lebih dahulu, dan mana belakangan. Rapat redaksi juga penting untuk menentukan angle atau framing berita, yang selalu disesuaikan dengan prinsip-prinsip lembaga penyiaran publik.

Di Programa 3, ada beberapa rapat redaksi yang harus dilakukan, yakni rapat agenda setting (nasional dan daerah) dan rapat agenda liputan (nasional dan daerah).

A. Agenda Setting Redaksi Nasional

Deskripsi Rapat agenda setting redaksi nasional dilakukan untuk meraih dua tujuan, yakni (1) Mengevaluasi indikator keberhasilan agenda setting bulanan; dan (2) Menentukan isu untuk 1 bulan ke depan. Partisipan Partisipan agenda setting nasional diikuti oleh semua unsur kunci RRI, yang mencakup Dewan Pengawas, Ketua, Wakil Ketua dan seluruh anggota Dewan Redaksi Nasional (Kepala RRI Jakarta abid Produksi RRI Jakarta, Kepala SLN, Kabid Pemberitaan SLN, Kepala PusPem, Kabid Siaran Berita Puspem, Kabid Media Online, Kabid Program Produksi, Pemberitaan Dit.PP, Kasi Program Berita Dit.PP, Kasi Produksi Berita Dit.PP)

Page 37: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

Penanggungjawab Direktur Program dan Produksi Prosedur 1. Melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap

implementasi kebijakan redaksional RRI (implementasi dan impact).

2. Menentukan Isu. Penentuan isu dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Mencermati agenda media dan agenda publik

selama satu bulan sebelumnya. b. Mencermati peristiwa/isu-isu pada agenda setting

saat itu, dan prediksi isu untuk satu bulan ke depan. c. Menentukan 2 atau 3 isu utama.

3. Menentukan sikap atau framing isu 4. Isu beserta sikap yang diambil harus tercermin dalam

keseluruhan siaran RRI, yakni dalam bentuk siaran berita, ILM, musik, lagu, dan dialog.

5. Menetapkan prioritas program acara (wawancara, dialog, buletin, ROS, spot, lagu) sebagai implementasi agenda setting RRI.

6. Menetapkan satu topik yang akan dibahas dan ditelusuri secara mendalam (indepth reporting).

7. Dilaksanakan minggu ketiga setiap bulan. 8. Mendistribusikan hasil kebijakan agenda setting ke RRI

daerah, dan harus sudah diterima selambatnya tiga hari setelah keputusan rapat.

Indikator Keberhasilan agenda setting nasional diukur berdasarkan indikator berikut. 1. Terimplementasikannya hal-hal yang disepakati dalam

agenda setting.

Page 38: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

2. Dampaknya bagi publik atas pelaksanaan program siaran dan berita RRI.

B. Agenda Setting Redaksi Daerah

Deskripsi Agenda setting redaksi daerah dilakukan untuk meraih dua tujuan, yakni (1) mengevaluasi indikator keberhasilan agenda setting bulanan; dan (2) menentukan isu untuk 1 bulan ke depan. Partisipan Partisipan agenda setting nasional diikuti oleh Ketua dan Seluruh Anggota Dewan Redaksi Daerah (Kepala Bidang/Seksi Pemberitaan, Kepala Bidang/Seksi Programa Siaran dan Wakil Reporter). Penanggung jawab Kepala Satuan Kerja Pusat dan atau Daerah Prosedur 1. Melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk melihat

implementasi kebijakan redaksional RRI. 2. Mencermati kecenderungan agenda media dan agenda

publik selama satu bulan sebelumnya. 3. Merumuskan usulan dan masukan untuk bahan rapat

agenda setting nasional bulanan. Dilaksanakan satu pekan sebelum rapat agenda setting nasional bulanan.

4. Melaksanakan rapat agenda setting bulanan sesuai arahan agenda setting nasional. Dilaksanakan setelah RRI daerah menerima hasil agenda setting nasional bulanan selambatnya satu pekan.

Page 39: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

5. Menetapkan prioritas program acara (wawancara, dialog, buletin, ROS, spot, lagu) yang mencerminkan agenda setting RRI.

6. Menetapkan satu topik yang akan dibahas dan ditelusuri mendalam (Indepth reporting) oleh masing-masing RRI daerah.

Indikator Keberhasilan agenda setting daerah akan diukur berdasarkan indikator berikut. 1. Terimplementasikannya hal-hal yang disepakati dalam

agenda setting. 2. Impact bagi publik atas pelaksanaan program siaran

dan berita RRI.

C. Agenda Liputan Redaksi Programa 3 Deskripsi Agenda liputan redaksi Programa 3 dilakukan untuk meraih dua tujuan, yakni (1) mengimplementasikan agenda bulanan melalui Agenda Seting Harian sekaligus menentukan Agenda Liputan (liputan, dialog, siaran ROS); dan (2) mengevaluasi Agenda Harian.

Partisipan Dewan Redaksi Pusat Pemberitaan

Penanggung jawab Kabid/Kasi Terkait di Pusat Pemberitaan

Page 40: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

D. Agenda Liputan Redaksi Satker Daerah Deskripsi

Agenda liputan redaksi satker daerah dilakukan untuk meraih dua tujuan utama, yakni (1) mengimplementasikan agenda bulanan melalui Agenda Setting Harian sekaligus menentukan Agenda Liputan (liputan, dialog, siaran ROS); (2) Mengevaluasi Agenda Harian.

Partisipan Dewan Redaksi RRI Daerah Penanggung jawab Kabid/Kasi terkait di Satker Daerah

E. CATATAN PENTING

Setiap kegiatan evaluasi pemberitaan di pusat dan daerah harus meliputi tiga hal berikut.

1. Evaluasi kuantitatif. Evaluasi ini mencakup diantaranya banyaknya item laporan, banyaknya dialog, spot pendukung, dan lain-lain dalam pembahasan sebuah topik.

2. Evaluasi kualitatif. Evaluasi ini mencakup efek yang timbul/pengaruh terhadap kebijakan pemerintah atau kondisi riil masyarakat, serta banyaknya penelepon dan pengirim SMS yang ikut serta di saat siaran berita berlangsung, dan lain-lain.

3. Kesiapan perangkat pendukung pelaksanaan (teknis, SDM, maupun keuangan)

Page 41: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama
Page 42: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

BAB VI. NEWSROOM MANAJEMEN

PUSAT PEMBERITAAN

A. Lingkup Pekerjaan

1. Produser a. Menentukan Arah Siaran dan Pemberitaan pada

daypart tertentu. b. Pengarah Acara mengarahkan semua unsur terkait

(korlip, Kadesk, Produser, dan gatekeeper) untuk melaksanakan tugas secara sinergis.

2. Pengarah Acara a. Pengarah Acara bertanggungjawab terhadap

pelaksanaan kebijakan penyiaran pada jam dinas . b. Pengarah Acara mengelola dan menyelaraskan unsur-

unsur terkait dalam proses penyiaran demi kelancaran penyiaran.

c. Pengarah Acara berwenang memutuskan layak tidaknya produksi acara (Laporan, ROS, paket acara) untuk disiarkan.

d. Pengarah Acara berhak menghentikan sejenak dialog jika ada breaking news di tengah berlangsungnya dialog interaktif. Namun, jika tidak bisa dilakukan, Produser menyampaikan kepada reporter untuk melakukan siaran tunda (rekaman) yang akan segera disiarkan pada kesempatan berikutnya. Rekaman dilakukan editor dengan arahan korlip.

Page 43: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

e. Pengarah Acara menginstruksikan kepada Gatekeeper untuk menghubungi reporter yang direkomendasikan korlip untuk ROS.

f. Pengarah Acara berhak memutus laporan reporter apabila kualitas suara laporan reporter/insert tidak layak karena gangguan komunikasi.

g. Pengarah Acara melakukan serah terima tugas/Berita Acara antar Pengarah Acara untuk menindaklanjuti perkembangan isu yang sudah dan akan disiarkan.

h. Pengarah acara wajib mengisi ”Buku Laporan Kerja” Isian mencakup informasi sebagai berikut.

1) Tugas-tugas yang sudah dilaksanakan. 2) Situasi tempat kerja. 3) Kondisi peralatan kerja. 4) Kehadiran petugas (absensi).

i. Pengarah acara harus memberikan informasi mengenai up dating isu yang harus ditindaklanjuti oleh Tim berikutnya.

3. Gatekeeper a. Gatekeeper bertugas mengarahkan presenter dalam

melakukan kegiatan siaran. b. Gatekeeper dalam melaksanakan tugasnya harus sudah

ada di Studio Siaran, selambat-lambatnya 1 (satu) jam sebelum jam dinas dan tidak boleh meninggalkan studio sebelum petugas regu dinas berikutnya datang ke studio.

c. Gatekeeper wajib mematuhi melaksanakan petunjuk Pengarah Acara berdasarkan kesepakatan agenda setting, berkaitan dengan pemilihan topik bahasan diskusi udara, wawancara, pemilihan narasumber, penentuan format siaran, dan pemilihan lagu-lagu yang diputar.

Page 44: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

d. Gatekeeper wajib mematuhi keputusan yang sudah disepakati dalam agenda setting bersama Pengarah Acara, Desk Editor, Koordinator Liputan, dan Presenter.

e. Gatekeeper memiliki wewenang mengambil inisiatif sesuai kebutuhan dan perkembangan berita aktual yang bersifat situasional.

f. Gatekeeper tidak diperbolehkan menambah atau mengurangi item (lembar) berita pada buletin (paket) Warta Berita tanpa persetujuan Petugas Redaksi (Kadesk) kecuali memperbaiki kesalahan penulisan (huruf), tanpa mengubah arti dan maksud yang terkandung dalam lembar berita.

g. Gatekeeper wajib mengisi ”Buku Laporan Kerja” Isian mencakup informasi sebagai berikut

1) Tugas-tugas yang sudah dilaksanakan. 2) Situasi tempat kerja. 3) Kondisi peralatan kerja. 4) Kehadiran petugas (Absensi). 5) Harus ada informasi up dating isu yang harus

ditindaklanjuti oleh Tim berikutnya.

4. Kepala Desk/Desk Editor a. Desk Editor merancang desain isi buletin. Desain isi

buletin menjadi bahan rapat agenda seting (pagi dan sore). b. Kepala Desk menyusun kerangka buletin berita. c. Petugas Redaksi (Regu Dinas/shift) dalam

melaksanakan tugasnya harus sudah berada di meja tugas selambat-lambatnya 1 (satu) jam sebelum jam dinas, tidak boleh meninggalkan meja tugas sebelum berita yang menjadi tanggung jawabnya selesai disiarkan dan atau petugas regu dinas berikutnya datang di kantor.

Page 45: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

d. Buletin Warta Berita yang disiarkan harus sudah siap di meja penyiar selambat-lambatnya 15 menit sebelum jam penyiaran berita.

e. Desk Editor bertanggung jawab atas seluruh materi berita yang akan dan telah disiarkan dengan segala konsekuensi yang muncul akibat penyiaran Warta Berita yang disusun oleh seluruh anggota regu dinas yang dipimpinnya.

f. Desk Editor memiliki wewenang untuk membatalkan penyiaran item berita yang materinya dianggap tidak layak siar.

g. Petugas Redaksi Dinas wajib mengisi ”Buku Laporan Kerja” Isian harus mencakup informasi berikut.

1) Tugas-tugas yang sudah dilaksanakan. 2) Situasi tempat kerja. 3) Kondisi Peralatan kerja 4) Kehadiran Petugas (Absensi)

5. Koordinator liputan (Korlip)

a. Korlip menugaskan dan memberikan arahan kepada reporter.

b. Korlip mengecek keberadaan reporter sudah tiba di lokasi liputan atau belum.

c. Korlip wajib segera menjawab sms yang masuk dari reporter di nomor SMS - WA 0813-1478-1871 (untuk Pusat Pemberitaan) dan berkoordinasi dengan reporter kapan ia bisa ROS.

d. Korlip wajib memberikan arahan kepada reporter tentang angle yang akan dilaporkan termasuk penentuan narasumber.

e. Korlip berkomunikasi dengan reporter dan menentukan waktu untuk ROS. Apabila ROS harus direkam karena situasi tertentu harus memperhatkan news value.

Page 46: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

f. Berita yang harus direkam menjadi tanggung jawab editor dengan arahan korlip (news value yang tinggi).

g. Korlip wajib mengarahkan reporter untuk membuat angle lead ROS.

h. Khusus untuk peristiwa besar dan memerlukan waktu liputan yang panjang, korlip bisa menugaskan pergantian shift reporter yang bertugas.

6. Reporter a. Reporter menyiapkan peralatan liputan (alat rekam, alat

tulis, handphone dll). b. Reporter wajib melaporkan pandangan mata di lokasi

kejadian sesegera mungkin dengan menghubungi studio.

c. Reporter mengirimkan lead ROS dan nama Narasumber ke studio dengan nomor SMS - WA 0813-1478-1871. Lead ROS harus mengutamakan unsur What dan Who.

d. Reporter dapat melakukan wawancara singkat dengan narasumber langsung di lapangan. Untuk wawancara lebih detail, dilakukan oleh presenter.

e. Reporter harus mendapatkan suara narasumber yang layak siar.

f. Reporter harus berkoordinasi dengan korlip apabila memiliki agenda liputan lain selain penugasan.

g. Reporter dalam melakukan tugasnya wajib membuat berita hasil liputan, dan hasil liputan yang disusun menjadi lembar berita harus diserahkan kepada petugas Redaksi, untuk disiarkan dalam buletin (paket) Warta Berita.

h. Setiap laporan berita yang dikirim ke email [email protected] harus melampirkan naskah berita.

Page 47: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

7. Presenter a. Presenter (dalam melaksanakan tugasnya harus sudah

ada di Studio Siaran, selambat-lambatnya 1 (satu) jam sebelum jam dinas dan tidak boleh meninggalkan Studio sebelum jam dinasnya berakhir dan atau Petugas Regu Dinas berikutnya datang ke studio.

b. Presenter perlu mencermati statement/ pernyataan, data yang disampaikan Narasumber atau situasi yang disampaikan reporter untuk dikembangkan sebagai pendalaman materi dialog.

c. Presenter tunduk pada keputusan Pengarah Acara/ Gatekeeper dalam hal format siaran, pengaturan durasi dan lalu lintas siaran.

d. Presenter diperbolehkan mengambil inisiatif mengundang narasumber tambahan (di luar agenda seting) yang bersifat situasional pada saat berlangsungnya acara diskusi udara berkoordinasi dengan Pengarah Acara/Gatekeeper.

e. Presenter harus mampu menghidupkan suasana dialog untuk mengundang keterlibatan pendengar.

f. Presenter wajib mengisi “Buku Laporan Kerja” Isian harus berisi informasi berikut.

1) Tugas-tugas yang sudah dilaksanakan. 2) Situasi tempat kerja. 3) Kondisi peralatan kerja. 4) Kehadiran petugas (Absensi).

Page 48: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

BAB VII. SIARAN BERJARINGAN

PROGRAMA 3

BAB V.

A. Siaran Berjaringan Siaran yang diproduksi atau diselenggarakan oleh satker daerah dan disiarkan melalui Programa 3.

B. Kriteria

Pelaksanaan siaran berjaringan yang dilaksanakan oleh satker daerah mengacu pada standar kriteria siaran Programa 3, seperti isi, format, dan teknik presenting.

C. Pelaksanaan Siaran Berjaringan

1. Terjadwal, sesuai yang dijadwalkan oleh Pusat Pemberitaan.

2. Insindental, program dari Pusat Pemberitaan diluar yang sudah terjadwal.

3. Insidentil atas permintaan satker daerah. Satker daerah mengajukan permohonan ke Direktur Program dan Produksi dengan tembusan ke Kepala Pusat Pemberitaan.

D. Reporter Andalan

Reporter Satker Daerah yang sudah mengikuti Workshop dan Diklat Reporter Andalan harus mengutamakan kontribusi ke Pusat Pemberitaan. Dalam hal tertentu, Pusat Pemberitaan akan memanggil Reporter Andalan untuk menyampaikan laporan-laporan yang diperlukan oleh Pusat Pemberitaan.

Page 49: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

E. Presenter Unggulan Presenter Satker Daerah yang sudah mengikuti Diklat Presenter Unggulan, dan dinyatakan memenuhi kualifikasi dalam kesempatan tertentu akan diperbantukan di Pusat Pemberitaan. Penjadwalan dan penugasan Presenter Unggulan disesuaikan dengan kebutuhan Pusat Pemberitaan.

Page 50: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

BAB VIII. JURNALISME WARGA

Jurnalisme warga merupakan bagian public engagement RRI sebagai lembaga penyiaran publik. Jurnalisme warga atau yang akrab dikenal dengan citizen journalism merupakan ruang bagi publik untuk berpartisipasi dalam proses siaran berita. Informasi yang disampaikan oleh publik adalah murni apa yang dilihat, dirasakan, sesuai dengan fakta di lapangan. Di Programa 3, tugas dan tanggungjawab pelaksanaan program jurnalisme warga dilakukan oleh petugas khusus. Namun, karena keterbatasan jumlah personel, tugas tersebut dapat dirangkap oleh Pengarah Acara dan Produser sesuai jadwal dinas. Dengan catatan, personel bersangkutan sebelumnya telah mendapatkan pembekalan khusus terkait bidang tugasnya. Oleh karena informasi yang dibawa dalam jurnalisme warga dapat memberikan dampak yang besar, kerabat kerja yang bertugas harus melakukan langkah-langkah seleksi sebagai berikut.

1. Warga mengirim informasi melalui layanan SMS dan WA (whatsapp) di nomor 081-399-399-888 atau melalui telepon 021-3844545 (RRI Pro 3).

2. Gatekeeper menerima SMS atau telepon dari masyarakat/pendengar.

3. Gatekeeper menanyakan, melakukan pengecekan ulang (check and recheck), dan menyeleksi informasi dari warga yang masuk.

4. Gatekeeper berkoordinasi dengan Pengarah Acara mengenai materi informasi tersebut.

5. Pengarah Acara akan menentukan layak tidaknya informasi untuk ditindaklanjuti sebagai bahan siaran.

Page 51: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama
Page 52: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

BAB IX. PROTAP (PROSEDUR TETAP) UNTUK KEADAAN DARURAT

Keadaan darurat adalah keadaan yang timbul akibat terjadinya peristiwa yang berdampak nasional/internasional, menyangkut kepentingan publik, menimbulkan kepanikan serta korban jiwa dan harta yang besar. Oleh karena itu, diperlukan program khusus untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Suatu peristiwa disebut darurat jika mencakup diantaranya tiga hal berikut.

Bencana : gempa bumi, banjir, tsunami, longsor dll

Kerusuhan : demo besar-besaran, krisis politik, terorisme, ledakan bom

Kecelakaan : kebakaran besar atau kecelakaan besar A. Langkah-langkah Operasional

1. Mengidentifikasi awal peristiwa. Identifikasi ini dilakukan melalui sumber berita seperti BMG, BNPB, Kepolisian, pemadam kebakaran, Vulkanologi, Rumah sakit, media lain, reporter, masyarakat/korban. Setelah identifikasi awal dilakukan, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi apakah peristiwa tersebut termasuk skala lokal, nasional ataukah internasional.

2. Melakukan chek and rechek terhadap korban, kerugian, ataupun lokasi.

3. Menyiarkan informasi tersebut pada siaran pertama berupa breaking news, straight news, ad libs, maupun ROS.

4. Membentuk Tim Terpadu Siaran dan Liputan Khusus yang tediri dari unsur Pemberitaan, Siaran, Teknik, Administrasi dan Keuangan.

Page 53: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

5. Menetapkan programa yang akan operasional untuk siaran khusus. Dalam hal skala sangat besar, semua programa digabung pada hari pertama sampai situasi keadaan darurat mulai mereda.

6. Menyiapkan segala sarana, prasarana dan fasilitas operasional, meliputi dana, sistem/mekanisme siaran, pengarahan dan pembagian tugas, penunjang mobilitas.

7. Melaksanakan tugas di studio dengan melibatkan Tim Produksi antara lain Produser, Pengarah Acara, Gatekeeper, Pengarah Teknik, Penyiar, Operator, dan Teknisi. Di luar studio, tim reporter menuju lokasi kejadian.

8. Pada hari-hari berikutnya, programa dipisah, tetapi setiap programa tetap menyiarkan kelanjutan penanganan bencana.

9. Lamanya siaran khusus darurat bencana tergantung situasi dan kondisi serta intensitas keadaan darurat. Oleh karenanya, kekerapan informasi disesuaikan dengan keadaan di lapangan.

B. Tim Pelaksana Lapangan

1. Pimpinan Tim di lapangan terdiri dari unsur Pemberitaan

2. Pimpinan Tim di studio dari unsur Siaran, Pemberitaan dan Teknik yang terdiri dari Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kepala Sub Seksi.

3. Pejabat struktural terkait siap bertugas 24 jam yang bertanggungjawab selama siaran/peliputan keadaan darurat.

Page 54: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

C. Tim Pelaksana Berjaringan (Keadaan Darurat Berskala Nasional) 1. Tim pelaksana berjaringan terdiri atas pimpinan tim

(Direktur Program dan Produksi), koordinator lapangan (Kepala Pusat Pemberitaan), dan pelaksana tim lapangan (Kepala Satuan kerja).

2. Dalam melaksanakan siaran dan liputan khusus keadaan darurat, para pelaksana hendaknya memperhatikan filosofi radio yang harus menjadi media tercepat pemberi informasi. Selain itu, perlu memperhatikan beberapa unsur penting dari sisi jurnalistik RRI dengan mempertahankan unsur berita yang akurat, singkat, jelas dan aman.

3. Sifat penyiaran. Siaran harus memenuhi keempat sifat berikut. a. Memberikan informasi sesuai fakta yang terjadi b. Memberikan rasa pengayoman, menghindari

kepanikan c. Memberikan tips kepada masyarakat tentang hal-hal

yang seyogyanya dilakukan untuk keselamatan dan penyelamatan.

d. Memberikan panduan dan bimbingan lahir dan batin

4. Beberapa hal yang harus dihindari. Dalam menyampaikan berita atau informasi, beberapa hal harus dihindari sebagai berikut. a. Jangan memberikan informasi yang salah b. Jangan memberikan informasi yang meragukan atau

membingungkan c. Jangan mengambil asumsi atau prediksi sendiri

Page 55: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama
Page 56: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

LAMPIRAN 1 KODE ETIK

ANGKASAWAN RRI

PEMBUKAAN

Kemerdekaan mengeluarkan pikiran baik lisan maupun tulisan adalah salah satu perwujudan kemerdekaa bangsa Indonesia, yang wajib dihormati oleh semua pihak, sesuai yang diamanatkan pasal 28 UUD 1945. Mengingat Negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum, sebagaimana tercantum dalam penjelasan UUD 1945, maka seluruh warga negara Indonesia tidak terkecuali angkasawan RRI, wajib menjunjung tinggi konstutisi dan menegakkan kemerdekaan berpikir, berpendapat dalam bentuk peyebaran informasi, pendidikan dan hiburan secara bertanggung jawab, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan bangsa serta memperjuangkan ketertiban dunia secara demokratis yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial sesuai landasan idiil Pancasila dan UUD 1945.

Berdasarkan hal tersebut maka demi tegaknya harkat, martabat, integritas dan kepribadian serta mutu penyiaran RRI yang bertumpu pada kepercayaan masyarakat, maka dengan ini Lembaga Penyiaran Republik Indonesia menetapkan Kode Etik Angkasawan Radio Republik Indonesia, yang harus ditaati, dipedomani dan dilaksanakan oleh seluruh angkasawan RRI.

Page 57: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

BAB I

KEPRIBADIAN DAN INTEGRITAS

ANGKASAWAN RRI

Pasal 1

1. Angkasawan RRI adalah warga negara Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, taat kepada UUD 1945, Tri Prasetya RRI dan bekerja kearah keselamatan, kecerdasan serta kesejahteraan masyarakat Indonesia, sebagai bagian dari masyarakat bangsa di dunia.

2. Angkasawan RRI dalam menjalankan profesinya sebagai reporter, presenter, penyiar, redaktur, penulis, dan profesi lainnya maupun teknisi senantiasa menjunjung tinggi azas kejujuran dan tanggung jawab, bijaksana serta menjunjung tinggi martabat manusia dan lingkunganya, mengabdi kepada kepentingan bangsa dan negara serta terpercaya dalam mengemban tugas profesinya.

3. Tri Prasetya RRI adalah jiwa kepribadian dan falsafah profesi, yang menjadi landasan perjuangan historis, yang member semangat dan motivasi bagi segenap angkasawan RRI dalam melaksanakan tugasnya. Tri Prasetya RRI meliputi :

a. Kita harus menyelamatkan segala alat siaran radio dari siapapun yang hendak menggunakan alat tersebut untuk menghancurkan negara kita, dan membela alat itu dengan segala jiwa raga, dalam keadaan bagaimanapun dan dengan akibat apapun juga.

b. Kita harus mengemudikan siaran RRI sebagai alat perjuangan dan alat revolusi seluruh bangsa Indonesia dengan jiwa kebangsaan yang murni, hati yang bersih dan jujur, serta budi yang penuh kecintaan dan kesetiaan kepada tanah air dan bangsa

Page 58: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

c. Kita harus berdiri dia atas segala aliran dan keyakinan partai atau golongan dengan mengutamakan persatuan bangsa dan keselamatan negara, serta berpegang pada jiwa Proklamasi 17 Agustus 1945.

Pasal 2

1. Angkasawan RRI dalam menjalankan profesinya harus mengacu pada prinsip Independen (tidak bergantung pada dan tidak dipengaruhi oleh pihak lain).

2. Angkasawan RRI selalu memegang teguh prinsip Netral (tidak memihak pada kepentingan salah satu pihak) dan selalu berorientasi untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pasal 3

1. Angkasawan RRI tidak menyiarkan informasi, pendidikan dan hiburan apapun bentuknya, yang merugikan dan mengacaukan, Bangsa dan negara Indonesia.

2. Angkasawan RRI tidak menyiarkan berita, informasi dan hiburan yang menyinggung susila, kepercayaan, agama, keyakinan seseorang, dan segala sesuatu gologan yang dilindungi oleh Undang Undang.

3. Angkasawan RRI dalam menjalankan tugasnya yang menyangkut bangsa lain, harus didasarkan pada kepentingan nasional.

Page 59: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

BAB II

CARA MEMPEROLEH INFORMASI DAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT

Pasal 4

1. Angkasawan RRI menempuh cara dan usaha yang jujur untuk memperoleh informasi/berita.

2. Angkasawan RRI harus meneliti kebenaran informasi/berita atau keterangan sebelum menyiarkannya dengan melakukan pengecekan silang.

Pasal 5

1. Angkasawan RRI harus membedakan antara kejadian (fakta) dengan pendapat (opini) serta tidak mendramatisir suatu peristiwa atau opini dalam membuat, menyusun dan menyiarkan berita, informasi dan hiburan.

2. Angkasawan RRI dalam membuat, menyusun dan menyiarkan berita, informasi dan hiburan tidak mencampur adukkan antara fakta dan opini.

3. Angkasawan RRI harus menghindarkan diri dari subjektivitas atau interpretasi serta tidak memutarbalikan atau memanipulasi fakta dan opini.

Pasal 6

1. Angkasawan RRI dalam memberitakan atau menyiarkan jalannya proses pengadilan yang berkenaan dengan seseorang yang tersangkut dalam suatu perkara tetapi belum dinyatakan belum dinyatakan bersalah oleh pengadilan atau belum jatuh vonis harus dilakukan dengan mengacu pada azas praduga tak bersalah.

2. Angkasawan RRI dalam membuat dan menyiarkan suatu informasi, berita dan hiburan harus menitikberatkan pada rasa tanggung jawab sosial, kejujuran, sportifitas dan

Page 60: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

toleransi sesuai tatanan dan norma – norma sosial yang berlaku.

3. Angkasawan RRI harus menghindari siaran yang bersifat provokatif, amoral, cabul dan sensasional serta hal – hal yang dapat menyesatkan rakyat.

BAB III

PELANGGARAN DAN HAK JAWAB

Pasal 7

Angkasawan RRI tidak menyiarkan setiap informasi yang berisi tuduhan tidak berdasar, pencemaran nama baik, hasutan, fitnah, pemutar balikkan fakta atau memanipulasi fakta, penerimaan sesuatu untuk menyiarkan atau tidak menyiarkan sesuatu berita atau informasi serta informasi yang membahayakan keselamatan negara karena merupakan pelanggaran dan dapat dituntut sesuai hukum yang berlaku.

Pasal 8

1. Angkasawan RRI tidak menerima sesuatu berupa uang, barang atau janji untuk tujuan penyiaran suatu berita atau informasi yang menurut sifatnya dapat menguntungkan atau merugikan orang/golongan ataupun pihak tertentu dari suatu narasumber adalah pelanggaran berat dan dituntut sesuai aturan hukum yang berlaku.

2. Angkasawan RRI dalam melaksanakan profesinya dilarang meminta/menerima sesuatu dalam bentuk uang atau barang dari narasumber.

Pasal 9

Setiap informasi baik berita pendidikan dan hiburan yang tidak benar dan atau membahayakan negara, merugikan kepentingan umum, golongan/perorangan harus diralat atas kesadaran atau

Page 61: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

keinsyafan angkasawan sendiri, sedangkan pihak yang dirugikan diberikan hak jawab atas pemberitaan yang dimaksud.

BAB IV

SUMBER BERITA

Pasal 10

1. Angkasawan RRI harus mencantumkan identitas sumber berita atau informasi dengan jujur.

2. Angkasawan RRI harus menghargai dan melindungi keberadaan dan identitas narasumber serta tidak menyiarkan keterangan yang sifatnya off the record dan juga informasi yang bersifat embargo sampai batas waktu embargo berakhir.

BAB V

KEKUATAN KODE ETIK ANGKASAWAN RRI

Pasal 11

1. Kode etik angkasawan RRI ini dibuat dengan prinsip bahwa pertanggungjawaban tentang pelaksanaan terletak pada hati nurani angkasawan RRI.

2. Pengawasan, penataan dan pelaksanaan kode etik angkasawan RRI ini terletak pada konsistensi direksi/pimpinan lembaga penyiaran publik RRI yang melakukan pembinaan dan menentukan sanksi-sanksi administratif yang diperlukan.

Page 62: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama

LAMPIRAN 2 ALUR KERJA

Page 63: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama
Page 64: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama
Page 65: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama
Page 66: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama
Page 67: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama
Page 68: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama
Page 69: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama
Page 70: SMART BOOK - Radio Republik Indonesia · Protap (prosedur tetap) untuk Keadaan Darurat 39 Lampiran 1 Kode Etik Angkasawan RRI 43 Lampiran 2 Alur Kerja 49 . vi. vii ... rujukan utama