BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia informasi pada saat ini cukup pesat, seiring dengan hal tersebut kebutuhan masyarakat akan ketersediaan kesempatan mengakses informasi pun menjadi mengemuka. Hal ini kemudian melahirkan kebutuhan lain yang mengiringi kebutuhan informasi yaitu kebutuhan masyarakat akan ketersediaan media yang tidak hanya memberikan manfaat edukatif namun juga memiliki manfaat dalam hal ini memberikan hiburan kepada masyarakat . Sejak paruh abad ke-20, semenjak media tidak lagi bersifat konvensional (media cetak), telah dikembangkan bentuk media-media baru yang dengan tanpa memakan waktu yang lama kemudian menjadi primadona bagi masyarakat dunia saat itu, diawali dengan lahirnya media audio (radio), dan disusul denga lahirnya madia audio/visual (televisi) pada beberapa paruh waktu setelahnya . 1 | Page
87
Embed
Skripsi Tinjauan Yuridis Pengaturan Televisi Kabel Dikota Makassar
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia informasi pada saat ini cukup pesat, seiring dengan hal
tersebut kebutuhan masyarakat akan ketersediaan kesempatan mengakses informasi
pun menjadi mengemuka. Hal ini kemudian melahirkan kebutuhan lain yang mengiringi
kebutuhan informasi yaitu kebutuhan masyarakat akan ketersediaan media yang tidak
hanya memberikan manfaat edukatif namun juga memiliki manfaat dalam hal ini
memberikan hiburan kepada masyarakat .
Sejak paruh abad ke-20, semenjak media tidak lagi bersifat konvensional (media cetak),
telah dikembangkan bentuk media-media baru yang dengan tanpa memakan waktu
yang lama kemudian menjadi primadona bagi masyarakat dunia saat itu, diawali
dengan lahirnya media audio (radio), dan disusul denga lahirnya madia audio/visual
(televisi) pada beberapa paruh waktu setelahnya .
Yang menarik kemudian, sejak televisi ditemukan dan mulai dikembangkan dengan
begitu cepat memberi dampak yang begitu signifikan terhadap pendirian stasiun
Televisi .Jika amerika disebut sebagai salah satu yang menjadi pelopornya maka hal ini
tidaklah dapat disangkal kebenarannya .
Dari uraian diatas, dapat kita pahami pula bahwa kepemilikan pesawat televisi sangat
berpengaruh terhadap pendirian stasiun televisi yang menyiarkan berbagai program
acara untuk pemilik pesawat televisi tersebut.
1 | P a g e
Hampir seluruh stasiun Televisi diseluruh dunia berlomba-lomba membuat program dan
menyajikannya kepada seluruh khalayak diseluruh dunia .
Disatu sisi, hal ini merupakan sebuah kemajuan yang sangat berarti dalam dunia
informasi, dilain sisi hal yang demikian ini justru telah membuat masyarakat manjadi
‘’keranjingan’’ untuk menonton siaran televisi. Dalam satu hari misalnya, ada sebagian
kalangan masyarakat yang justru menghabiskan waktunya hanya dengan menonton
siaran Televisi favoritnya.
Pada fase selanjutnya, ketersediaan program yang disiarkan stasiun Televisi, manjadi
semakin variatif dengan segmentasi yang beragam (anak-anak,remaja,dan orang
dewasa), tapi justru ketersediaan program ini malah melahirkan rasa tidak puas, dan
membuat sebagian masyarakat menginginkan sesuatu yang lebih ekslusif lagi, hal
inilah yang kemudian melahirkan ide untuk membangun suatu bentuk stasiun televisi
yang dianggap merupakan representasi dari keinginan khalayak yang kemudian disebut
dengan siaran televisi berjaringan/TELEVISI KABEL .
Televisi kabel atau cable television adalah penyiaran acara televisi lewat isyarat
frekuensi radio yang dtransmisikan melalui serat optik yang tetap atau kabel coaxial dan
bukan lewat udara seperti siaran televisi biasa yang harus ditangkap televisi (over-the-
air). Selain acara televisi, acara radio FM, internet, dan telepon juga dapat disampaikan
lewat kabel.
Pada tahun 1950-an, terdapat empat buah jaringan televisi di amerika serikat(AS),
karena frekuensi dibagikan kepada televisi, isyarat hanya bisa diterima didalam garis
penglihatan(line of sight) dari televisi penerima.Orang-orang yang tinggal didaerah
2 | P a g e
terpencil, terutama daerah terpencil pegunungan,tidak dapat melihat program-program
yang telah menjadi bagian penting dari kebudayaan di Amerika serikat tersebut.
Sistem ini banyak dijumpai di Amerika utara, Eropa, Australia,Asia timur, Amerika
selatan , dan Timur tengah. Televisi kabel kurang berhasil di Afrika karena kepadatan
panduduk yang rendah di berbagai daerah. Seperti halnya radio, frekuensi yang
berbeda digunakan untuk menyerbarkan banyak saluran lewat satu kabel. Sebuah
kotak penerima digunakan untuk memilih satu saluran Televisi. Sistem Televisi kabel
modern sekarang menggunakan teknologi digital untuk menyiarkan lebih banyak
saluran Televisi daripada Televisi analog.
Pada tahun 1948, orang-orang yang tinggal didaerah lembah terpencil di
Pennsylvania memecahkan masalah penerimaan isyarat mereka dengan menaruh
antenna pada bukit-bukit dan membentangkan kabel sampai kerumah-rumah mereka.
Pada zaman sekarang, teknologi yang sama digunakan oleh desa-desa kecil yang
terpencil dan kota-kota yang terpilih mengizinkan penonton diseluruh dunia mengakses
variates program yang luas yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
Pada awal 1990-an, Televisi kabel telah mencapai hampir dari separuh dari rumah-
rumah penduduk di amerika serikat.Pada awal perkembangannya, Televisi kabel
menjadi sesuatu yang sangat eksklusif dan hanya bisa diakses oleh khalayak pada
tingkatan ekonomi tertentu, hal ini berubah secara perlahan-lahan seiring dengan
perkembangan Televisi kabel itu sendiri, jika pada mulanya ia hanya bisa diakses oleh
pemilik antenna parabola, maka saat ini hal itu tidak berlaku lagi, dengan metode
berlangganan maka siaran Televisi kabel pun bisa diakses oleh siapapun.
3 | P a g e
Untuk Indonesia sendiri, melihat pesatnya perkembangan Televisi atau yang bergaya
Televisi kabel di Amerika, ini tentu akan mempengaruhi Indonesia. Contoh paling nyata
adalah hadirnya indovision di Indonesia, dulu, berapakah orang yang menyangka jika
HBO, misalnya, akhirnya juga dapat dinikmati di Indonesia, atau di pedalaman Afrika?
Setelah enam tahun dilayani oleh Televisi swasta dengan sedikit produk lokal, lebih
banyak produk asing, tentu sudah terang bagi kita bahwa program-program dari luar
akan terus memikat pemirsa Indonesia .
Dengan adanya hal tersebut justru melahirkan fenomena hukum yang baru yaitu
pada aspek bagaimana mengupayakan sebuah regulasi yang bersifat mengikat agar
siaran dari stasiun Televisi kabel tidak menimbulkan berbagai persoalan nantinya,
mengingat saat ini siaran Televisi kabel tidak hanya ditonton oleh satu Negara, tapi
bahkan oleh berbagai Negara dari berbagai belahan dunia.
Untuk Indonesia sendiri, pemerintah telah menetapkan berbagai regulasi menyangkut
hal-ihwal penyiaran Televisi kabel di Indonesia, regulasi ini termaktub dalam, untuk
secara keseluruhan Televisi kabel diatur dalam UU no.32 tahun 2002 tentang
penyiaran, permen kominfo no.18 tahun 2009t tentang tata cara dan proses perizinan
penyelenggaraan penyiaran, uu no 52 tahun 2005 tentang lembaga penyiaran
berlangganan,perda sulsel no 3 tahun 2011 dan pergub sulsel no 39 tahun 2013 .
Namun demikian hal ini tidak serta merta menyelesaikan setiap persoalan
mengenai hal-ihwal penyiaran tersebut, dalam hal ini implementasi dari kebijakan
pemerintah terhadap regulasi terkadang menjadi sedikit mengalami kerancuan, baik
dalam hal pemahaman maupun soal aplikasinya dilapangan.
4 | P a g e
Hal ini terlihat jelas pada masalah yang terjadi di kota Makassar, dikutip dari website
antara disebutkan bahwa pada tahun 2011 berdasarkan hasil pendataan yang
dilakukan oleh KPID SULSEL disebutkan bahwa hanya terdapat 16 kabupaten di sulsel
yang telah menjalani proses di KPID. Masalah lain yang juga kerap muncul adalah
masalah perizinan,penggunaan anggaran, penggunaan tiang tumpu dan batas-batas
wilayah daerah hak siar, hal ini memerlukan tinjauan yuridis dalam proses
pemecahannya .Demikian melihat kenyataan tersebut, maka penulis kemudian
memutuskan untuk melakukan penelitian dan kajian lebih mendalam tentang berbagai
persoalan diatas dengan memfokuskan penelitian penulis pada skripsi yang berjudul :
‘’TINJAUAN YURIDIS PENGATURAN TELEVISI KABEL DI KOTA MAKASSAR’’
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pemaparan diatas maka penulis membatasi penelitian ini pada dua
persoalan utama yaitu :
1. Sejauh mana kewenangan pemerintah kota Makassar dalam mengatur
penyelenggaraan Televisi kabel .
2. Sejauh mana pengawasan pemerintah kota Makassar atas penyelenggaraan
Televisi kabel.
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui sejauh mana kewenangan pemerintah kota Makassar
dalam mengatur penyelenggaran Televisi kabel .
2. Untuk mengetahui sejauh mana pengawasan pemerintah kota Makassar atas
penyelenggaraan Televisi kabel.
5 | P a g e
D. KEGUNAAN PENELITIAN
1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan materi yang bermanfaat
khususnya pada mahasiswa dan juga pada kalangan masyarakat, terlebih
kepada penulis yang melakukan penelitian ini agar dapat memberikan
tambahan informasi mengenai studi yang penulis paparkan .
2. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada jurusan ilmu
hukum fakultas hukum Universitas Hasanuddin program studi hukum tata
Negara .
6 | P a g e
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PEMAHAMAN MENGENAI TELEVISI
1. TELEVISI
a. Pengertian Televisi
Di era sekarang ini berbagai media hiburan telah banyak kita temukan.dalam
kehidupan sehari-hari misalnya, media hiburan yang paling mudah dijangkau oleh
masyarakat adalah sebuah kotak pemancar suara (audio) dan visual (gambar) atau
lebih dikenal dengan Televisi .
Dengan demikian setelah sekian banyak masyarakat dunia dan lebih khususnya
di Indonesia yang telah memiliki benda yang disebut Televisi, akan asing bagi kita jika
arti dari Televisi tersebut tidak kita ketahui terlebih dahulu, maka dari itu dibawah ini
akan coba penulis jelaskan mengenai apa arti dari Televisi tersebut .
Dalam perda sulsel no.3 tahun 2011 menjelaskan bahwa Televisi merupakan
media komunikasi dan informasi untuk mengembangkan pribadi manusia dan
lingkungan sosialnya .
Adapun pengertian Televisi menurut sebagian para ahli :
Ilham z (2010:225) mengartikan Televisi adalah alat penangkap siaran
bergambar yang merupakan audio/visual dan cara penyiaran videonya secara
broadcasting. Secara harfiah Televisi juga dapat disebut sebagai suatu proses
penyiaran yang dapat dilihat dari kejauhan .
7 | P a g e
Adi badjuri (2010:39) mengartikan Televisi adalah media gambar sekaligus
media suara yang dimana orang tidak hanya dapat melihat gambar dari tayangan yang
dipancarkan tetapi juga bisa mencerna narasi atau suara yang dihasilkan oleh pancaran
gambar tersebut .
Telah dipaparkan beberapa arti dari Televisi, maka dari itu dapat disimpulkan bahwa,
Televisi berasal dari bahasa yunani yaitu tele (jauh) dan vision (melihat) jadi secara
harfiah ‘’melihat jauh’’ .
b. Sejarah awal ditemukannya Televisi
Saat ini Televisi bukan lagi merupakan barang mewah lagi, sebagian besar
penduduk di dunia memiliki benda yang dinamakan Televisi. Beragam stasiun Televisi
dengan aneka program siarannya yang disajikan dengan kualitas dan tata suara yang
apik menjadikan Televisi sebagai sumber segala informasi dan juga hiburan yang
dibutuhkan kita semua .
Awal ditemukannya Televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, yaitu
hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh joseph henry dan Michael
faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik .
Pada tahun 1873 seorang operator telegram menemukan bahwa cahaya
mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk
mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel Televisi (selenium
photocell).
8 | P a g e
Kemudian seorang mahasiswa yang bernama paul nipkow di berlin, jerman pada
tahun 1884 menemukan piringan metal kecil berputar dengan lubang-lubang
didalamnya dan disebut sebagi cikal bakal lahirnya Televisi.Sekitar tahun 1920 John
logie baird dan Charles francis Jenkins menggunakan piringan karya paul nipkow untuk
menciptakan suatu Televisi dalam penangkapan gambar,transmisi,serta
penerimaannya. Pada tahun 1923 vladimir kozma Zworykin, mendaftarkan paten atas
namanya untuk penemuannya, kinescope, televise tabung pertama didunia,
keterbukaan Zworykin pada kritik, membuatnya menemukan penemuan baru lagi yaitu
sebuah tabung yang diberi nama iconoscope. Dialah yang kemudian disebut sebagai
sang penemu Televisi (1889-1982).
Televisi sudah tidak diragukan lagi kegunaannya selain sebagai alat pemancar gambar
dan suara. Televisi juga mempunyai kegunaan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat
seperti pemberian informasi,sebagai sumber hiburan dalam berbagai kalangan, karena
dalam proses penyiarannya Televisi banyak menayangkan acara-acara hiburan seperti
program acara Musik, kuis, film dan lain sebagainya tetapi kita juga tidak bisa
menganggap Televisi sebagai media yang mempunyai kegunaan yang menguntungkan
tetapi media Televisi juga dapat memberikan dampak negatif yang dapat
mempengaruhi sebagian masyarakat .Contohnya dampak dari Televisi sendiri dari kita
yaitu pada saat kita menonton dan melihat acara di Televisi, sebagian dari kita susah
untuk meninggalkan posisi awal kita dan susah untuk melakukan aktivitas lain, ada juga
dampak fisik yang dihasilkan jika kita terlalu sering menonton Televisi yaitu pada mata
kita, karena pancaran sinar gelombang elektromagnetik dari Televisi dapat
9 | P a g e
mempengaruhi pandangan yang dihasilkan oleh mata seseorang. Dan adapun dampak
lain yaitu pada pertunjukan yang disiarkan oleh Televisi sekarang ini hampir dikatakan
sudah kurang bemanfaat dikarenakan banyaknya acara siaran di Televisi yang kurang
mendidik contohnya seperti adanya berita-berita kekerasan, film remaja/dewasa yang
disiarkan pada waktu tidak tertentu dan juga pada waktu sekarang ini banyak siaran-
siaran luar negeri sudah mudah kita jumpai di Televisi.yang tidak lainadalah adanya
pemancar siaran interlokal maupun lokal yang di mata masyarakat disebut sebagi
Televisi kable atau Televisi melalui kabel. Televisi kabel saat ini sudah banyak diminati
oleh masyarakat khususnya di Indonesia, dikarenakan kita dapat melihat berbagai
macam siaran luar negeri maupun dalam negeri. Istilah yang disebut dalam Televisi
kabel melalui masyarakat yaitu Televisi berlangganan .
2. TELEVISI KABEL
a. Pengertian Televisi kabel
Dalam uu.no 32 tahun 2002 menjelaskan bahwa penyiaran Televisi kabel yang
dimaksud adalah spektrum elektromagnetik yang disalurkan melalui kabel dan atau
spektrum frekuensi yang digunakan dalam suatu sistem penyiaran berlangganan
sehingga dapat menyediakan suatu program siaran berlangganan .
Menurut perda sulsel no.3 tahun 2011 bahwa siaran Televisi melalui kabel
merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan dalam rangka memperoleh informasi
yang mempunyai peran penting dalam kehidupan social,budaya,politik dan ekonomi .
10 | P a g e
Menurut perda sulsel juga menjelaskan bahwa penyiaran Televisi melalui kabel
harus tetap berpedoman pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang no.32 tahun 2002 tentang penyiaran .
Secara umum Televisi kabel diartikan sebagai sistem penyiaran acara Televisi lewat
isyarat frekuensi radio yang dtransmisikan melalui serat optik yang tetap atau kabel
coaxial dan bukan lewat udara seperti siaran Televisi pada umumnya yang harus
ditangkap antenna (over the air). Selain acara Televisi, acara radio FM, internet, dan
telepon juga dapat disampaikan lewat kabel.Di Indonesia selain istilah Televisi kabel,
juga dikenal istilah Televisi berlangganan. Televisi berlangganan adalah jasa penyiaran
saluran Televisi yang dilakukan khusus untuk pemirsa yang bersedia membayar secara
berkala. Jasa ini biasanya disediakan dengan menggunakan sistem digital ataupun
analog melalui media satelit . saat ini sistem penyiaran digital adalah yang paling lazim
digunakan .
b. Sejarah awal ditemukannya Televisi kabel
Tidak seorang pun yang membayangkan bagaimana media bisa berkembang
kearah Televisi kabel ketika Johannes Gutenberg menciptakan alat pencetak pertama.
Media cetak kini berkembang seperti yang kita nikmati sekarang. Begitu juga ketika
Alexander graham bell mencoba pesawat telepon pertamanya. Bahwa kabel telepon
kemudian bisa menyampaikan gambar hidup dan suara dipesawat Televisi.
Televisi kabel di Amerika telah merubah sejarah media dalam dua decade ini. Dari
sebuah jaringan kecil di sebuah kota kecil, kemudian berkembang menjadi jaringan
multi nasional. Masing-masing melayani jutaan pelanggan.
11 | P a g e
Televisi kabel di Amerika merupakan media yang dinikmati lebih dari 60% rumah
tangga. Televisi kabel dimasa depan adalah media bagi produk-produk informasi dan
hiburan yang disampaikan melalui berbagai sistem kerumah-rumah.Televisi kabel
bermula pada tahun 1948, ketika seorang yang berhasil menangkap siaran Televisi dari
kota dengan sebuah antenna ditinggikan. Siaran Televisi tersebut kemudian dibagi-
bagikan melalui kabel kerumah-rumah dengan imbalan sedikit bayaran,itulah awal
siaran Televisi kabel disebuah kota kecil di Amerika .penemu Televisi kabel adalah
seorang pemilik toko meubel dan elektronik di Mahanoy, Pennsylvania(salah satu
Negara bagian amerika) bernama John Walson kesehariannya menjual meubel dan
barang elektronik diantaranya termasuk Televisi , oleh karena Televisi tersebut tidak
ada yang laku terjual yang disebabkan oleh geografi daerahnya yang berbukit dan
gunung sehingga apabila membeli Televisi juga tidak bakalan ada siaran yang diterima,
terpikirlah oleh John Walson untuk meningkatkan atau dapat menjual Televisi di
tokonya. Ide John Walson ini sangatlah sederhana dibangunnya sebuah antenna besar
di atas puncak gunung dan kabelnya di tarik kerumah-rumah dan setelah dicoba
siarannya ternyata bagus dari situlah penjualan Televisi di tokonya laris manis .antenna
besar yang dibangun oleh John Walson didirikan pada tahun 1948 (3 tahun setelah
Indonesia merdeka).
c. Perkembangan Televisi kabel di Indonesia
Melihat pesatnya perkembangan Televisi atau yang bergaya Televisi kabel di
Amerika ini tentu akan juga mempengaruhi masyarakat Indonesia. Contoh paling nyata
adalah hadirnya indovision di Indonesia, setelah beberapa tahun dilayani oleh siaran
12 | P a g e
Televisi swasta dengan sedikit produk lokal,tetapi dengan kehadiran indovision tentu
sudah terang bagi kita bahwa program-program dari luar akan terus memikat
masyarakat Indonesia. Sebelum indovision, siaran seperti HBO,CNN,dan lain-lain
memang bisa diterima melaui paralatan satelite receiver yang masuk dengan pesat di
Indonesia, hanya bedanya, pengguna harus pandai dalam menggunakannya, apabila
tidak peralatannya akan berfungsi tidak maksimal. Dengan indovision langkah-langkah
untuk menangkap siaran-siaran dari Amerika itu menjadi lebih mudah , meski harus
membayar secara teratur, sementara itu siaran-siaran dari negeri-negeri lain seperti
benua Australia,Eropa dan Asia masih menunggu perusahaan seperti indovision
sebagai pemancarluasan siaran .Di Indonesia sendiri Televisi berlangganan yang
pertama kali hadir adalah indovision, yang berdiri pada 8 agustus 1988. Indovision juga
dikenal sebagai Televisi berlangganan yang pertama kali menggunakan satelite
penyiaran langsung ( direct broadcast satellite ).Tidak seperti yang dikira orang,
sebenarnya Indonesia memiliki enam Televisi swasta dan satu Televisi
pemerintah ,TVRI dengan dua saluran dan enam Televisi swasta ,
RCTI,SCTV,TPI,ANTV,INDOSIAR, dan terakhir INDOVISION. Beda indovision dengan
yang lain adalah karena memiliki sekaligus beberapa channel, yaitu
CNN,DISCOVERY,TNT CARTOON NETWORK,ESPN dan HBO. Berarti indovision ini
siaran Televisi yang menyiarkan dengan 100% program asing, padahal pemerintah
menghimbau agar Televisi swasta untuk menyiar 20% siaran asing dan 80% siaran
lokal .
13 | P a g e
Karena itu dari enam Televisi swasta tersebut hanya satu yang disebut sebagai Televisi
berlangganan yaitu indovision, karena menuntut pembayaran jika ingin menikmati
siarannya. Lima channel yang disediakannya berisi program yang langsung
dipancarkan dari Amerika yang kemudian dipancarkan kembali melalui satelit yang
disewa indovision untuk dipancarkan kembali ke wilayah Indonesia .
d. Manfaat dan dampak kehadiran Televisi kabel
Manfaat dari adanya penyelenggaran Televisi kabel dalam masyarakat adalah
sebuah kondisi yang sangat menguntungkan dikarenakan penyelenggaraan Televisi
kabel dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan hiburan bagi masyarakat di
daerah-daerah blank spot, yakni daerah-daerah yang tidak terlayani siaran Televisi jika
menggunakan antenna biasa.Kehadiran Televisi kabel juga membawa manfaat bagi
masyarakat belum memperoleh pekerjaan sebab terselenggaranya aktivitas Televisi
kabel maka menjadikan dan menyediakan suatu lapangan pekerjaan dan
menggerakkan sumber ekonomi daerah,serta menumbuhkan rasa kepedulian terhadap
suatu kesenian dan budaya lokal,termasuk mengaktualisasikan bahasa daerah,lagu-
lagu daerah dan prosesi pernikahan adat .hal ini menyangkut pada kebijakan dan
adanya keikutsertaan pemerintah daerah dalam menjalankan program-program yang
bersumber dari daerahnya masing-masing .
Selain manfaat kehadiran Televisi kabel saat ini,terkait juga masalah-masalah yang
membayangi adanya penyelenggaraan Televisi kabel antara lain yaitu:
14 | P a g e
1. Belum jelasnya pengaturan tentang program acara untuk
saluran lokal
2. Kewajiban sensor internal
3. Masih terjadinya pelanggaran hak siar
4. Aspek legalitas perizinan
5. Tidak adanya standar/sertifikasi teknis peralatan yang
digunakan termasuk jenis kabel .
Adapun dampak negatif dari kehadiran Televisi kabel yaitu :
1. Berpotensi melanggar hak-hak orang dan nilai-nilai sosial yang
hidup dalam masyarakat.
2. Adanya sebagian siaran hanya menyentuh selera rendah
masyarakat, seperti berbagai program acara hiburan yang
bersifat pornografis dan tayangan-tayangan yang cenderung
mengandung kekerasa (violence)
3. Adanya tawaran siaran-siaran yang tanpa melalui proses
sensor dalam hal ini operator Televisi kabel melakukan
persaingan dalam hal merebut pelanggan .
4. Tidak adanya aturan tentang batasan jumlah saluran (channel)
free to air dan tariff yang dapat dikenakan kepada pelanggan
mereka.
15 | P a g e
e. Istilah-istilah dalam Televisi kabel
- Lembaga penyiaran berlangganan jasa penyiaran Televisi
melalui kabel adalah lembaga penyiaran berbentuk badan
hukum Indonesia, yang bidang usahanya hanya
menyelenggarakan jasa penyiaran berlangganan Televisi
melalui kabel, atau selanjutnya disebut operator Televisi kabel
- Operator Televisi kabel adalah penyelenggara penyiaran
lembaga penyiaran berlangganan jasa penyiaran Televisi
melalui kabel bersifat komersial berbentuk badan hukum
Indonesia kepada pengguna jasa atau pelanggan melalui kabel
yang dibentangkan pada tiang-tiang atau dibawah tanah dalam
1(satu) cakupan wilayah siaran dengan batas-batas
layanansebagaimana diberikan dalam izin penyelenggara
penyiaran.
- Siaran free to air adalah siaran dari luar negeri atau siaran
asing dan siaran dalam negeri yang didalam
pemanfaatannya,operator Televisi kabel bebas menyiarkan
sepanjang siaran tersebut memiliki hak berlabuh di Indonesia .
- Siaran premium adalah siaran yang diambil dari siaran Televisi
berbayar (pay TV) yang didalam pemanfaatannya harus terlebih
dahulu dilakukan perjanjian kerjasama dengan pemegang hak
siar dan/atau pemilik content provider .
16 | P a g e
- Hak siar adalah hak yang berkaitan dengan hak cipta, yaitu hak
eksklusif yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang atau
suatu lembaga untuk membuat, memperbanyak,atau
menyiarkan karya siarannya .
- Kabel adalah bentangan kabel untuk mendistribusikan siaran
dari studio operator Televisi kabel kepada pengguna jasa atau
pelanggan .
- Studio adalah pusat pendistribusian siaran yang dimiliki oleh
operator Televisi kabel .
- Tiang adalah tiang-tiang yang peruntukannya digunakan untuk
kepentingan telekomunikasi, multimedia dan informatika .
- Wilayah layanan siaran adalah area yang dapat menerima
siaran dengan batas-batas yang telah ditetapkan dan disetujui
dalam izin penyelenggaraan penyiaran .
B. DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN TELEVISI KABEL .
Pengaturan tentang masalah penyiaran secara umum diatur dalam Undang-
undang Nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran. Dalam pasal 1 disebutkan bahwa ‘’
siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara,gambar,atau suara dan
17 | P a g e
gambar atau yang berbentuk grafis,karakter,baik yang bersifat interaktif maupun tidak,
yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran.
Dalam undang-undang itu juga diatur masalah ketentuan dan pengaturan hukum
mengenai penyelenggaraan jasa pelayanan penyiaran mengenai KPI yang bertugas
mengatur hal-hal mengenai penyiaran , dan yang terdiri dari :
1. Lembaga penyiaran publik
2. Lembaga penyiaran swasta
3. Lembaga penyiaran komunitas
4. Lembaga penyiaran berlangganan
Selain uu no.32 tahun 2002 tentang penyiaran yang menjadi dasar hukum lainnya dari
Televisi kabel yaitu uu no.52 tahun 2005 tentang penyelenggaraan penyiaran lembaga
penyiaran berlangganan yang disebutkan pada pasal 1 yaitu saluran berlangganan
adalah spektrum frekuensi elektromagnetik yang disalurkan melalui kabel dan atau
spektrum frekuensi yang digunakan dalam suatu sistem penyiaran berlangganan
sehingga dapat menyediakan suatu program siaran berlangganan. Berdasarkan
ketentuan diatas yang merupakan aturan mendasar bagi penyelenggaraan Televisi
kabel di Indonesia, adapun aturan yang mengatur penyelenggaraan Televisi kabel
dalam suatu wilayah tertentu yang dicantumkan dalam PERDA PROVINSI SULSEL
no.3 tahun 2011 tentang penyiaran Televisi melalui kabel dan PERGUB SULSEL no.39
tahun 2013 .
18 | P a g e
Tujuan atau filosofi dari pada lahirnya aturan-aturan diatas diharapkan akan menutup
kekosongan hukum sehingga lebih menjamin hak-hak masyarakat untuk berkomunikasi
dan memperoleh informasi, hak untuk mengembangkan dan memperoleh manfaat dari
ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya, serta untuk menjamin keamanan
dan kenyamanan berusaha, sekaligus meminimalisasi potensi konflik .dalam hukum
penyiaran, perizinan sendiri diartikan sebagai simpul utama dari pengaturan mengenai
penyiaran. Dalam rangkaian daur proses pengaturan penyiaran, perizinan menjadi
tahapan keputusan dari Negara (melalui KPI) untuk memberikan penilaian (evaluasi)
apakah sebuah lembaga penyiaran layak untuk diberikan atau layak meneruskan hak
sewa atas frekuensi .dengan kata lain, perizinan juga instrumen pengadilan tanggung
jawab secara kontinyu dan berkala agar setiap lembaga penyiaran tidak melenceng dari
misi pelayanan informasi kepada publik. Dalam sistem perizinan diatur berbagai aspek
persyaratan, yakni mulai persyaratan perangkat teknis (rencana dasar teknik penyiaran
dan persyaratan teknis perangkat penyiaran, termasuk jaringan penyiaran).
Substansi/format siaran (content), permodalan (ownership), serta proses dan tahapan
pemberian, perpanjangan atau pencabutan izin penyelenggaraan penyiaran.
Sementara itu dari sisi proses dan tahapan,pemberian dan perpanjangan izin
penyelenggaraan penyiaran akan diberikan oleh Negara setelah memperoleh:
1. Masukan dan hasil evaluasi dengar pendapat antara pemohon dan
KPI .
2. Rekomendasi kelayakan penyelenggara penyiaran dari KPI.
3. Hasil kesepakatan dalam forum rapat bersama yang diadakan
khusus untuk perizinan antara KPI dan pemerintah .
19 | P a g e
4. Izin alokasi dan penggunaan spektrum frekuensi radio oleh
pemerintah atas usul KPI.
Pemberian izin dilakukan secara bertahap, yakni izin sementara dan izin tetap.
Sebelum memperoleh izin tetap penyelenggaraan penyiaran,lembaga penyiaran radio
wajib melalui masa uji coba siaran paling lama 6 (enam) bulan sedangkan untuk
penyiaran Televisi wajib melalui masa uji coba siaran paling lama 1 (satu) tahun. Dan
yang terpenting, bahwa izin penyiaran yang sudah diberikan dilarang
dipindahtangankan (diberikan,dijual atau dialihkan) kepada pihak lain (badan hukum
lain atau perseorangan lain .
Setelah terbitnya PERDA no.3 tahun 2011 tentang penyiaran Televisi kabel. Terkait
dengan masalah perizinan yang memberi dampak atau akibat sekaligus kewajiban
hukum, maka surat izin bagi lembaga atau badan usaha yang menyelenggarakan
pelayanan Televisi kabel disetiap dari provinsi kabupaten dan kota bersifat imperative.
Ketentuan tersebut ditegaskan dalam pasal 4 PERDA SULSEL no.3 tahun 2011 :
1. Penyiaran Televisi melaui kabel, hanya dapat dilakukan setelah
memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran .
2. Permohonan izin penyelenggaraan penyiaran Televisi melalui
kabel, didasarkan pada rekomendasi kelayakan yang dikeluarkan
oleh KPI .
3. Sebelum diterbitkan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) terlebih dahulu dilakukan evaluasi oleh pemerintah daerah.
20 | P a g e
4. Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi, data
administrasi dan data teknis .
5. Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4), pemerintah
daerah menerbitkan rekomendasi .
6. Evaluasi dan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dan (5), diproses paling lama tenggang waktu 30 (tiga puluh) hari
sejak tanggal diterimanya dokumen permohonan .
7. Rekomendasi perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
harus memuat standar layanan .
Namun karena faktor lebih awalnya lembaga penyelenggaraan Televisi kabel di daerah
sudah beroperasi baik di beberapa kabupaten maupun kota. Akhirnya banyak lembaga
penyedia Televisi kabel, yang beroperasi secara illegal. Banyak penyelenggara Televisi
kabel tidak memegang surat izin yang dikeluarkan oleh KPID sulsel.
Berdasarkan data yang diperoleh dari website KPID sulsel lisan_makassar.com .
hingga saat ini dari komisi penyiaran Indonesia daerah Sulawesi selatan
memperkirakan sedikitnya 1.000 operator Televisi kabel di 24 kabupaten/kota
beroperasi secara illegal . data 2008 ada sekitar 750 opetaror Televisi kabel yang
beroperasi secara tanpa izin. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan perizinan
tersebut belum berjalan efektif untuk diikuti oleh para penyedia jasa layanan Televisi
kabel .
Selain masalah masih banyaknya lembaga penyedia jasa Televisi kabel yang tidak
mendapatkan izin. Permasalahn lain juga dalam wilayah perizinan ini adalah
21 | P a g e
penggunaan tiang untuk pemasangan kabel-kabel dari Televisi kabel tersebut . yang
mana pengaturannya tunduk pada pasal 10 ayat 5. Dilapangan, ketentuan inipun belum
secara utuh juga dipatuhi oleh semua penyedia jasa layanan Televisi kabel .
Maraknya Televisi kabel disetiap kabupaten juga banyak menyimpang dari standar
penyelenggaraan siar yang mana bertentangan dengan undang-undang, perlindungan
anak,KDRT,uu pornografi. Karena banyak juga siaran luar negeri yang disiarkan oleh
beberapa penyelenggara jasa pelayanan Televisi kabel di daerah. Dengan siaran-
siaran yang tidak mendapat sensor dari lembaga KPI tersebut. Jelas banyak siaran
yang tidak layak ditonton oleh anak-anak, termasuk siaran yang bertentangan dengan
adat istiadat setempat .Salah satu kendala sehingga masih banyak penyedia jasa
layanan Televisi kabel yang memiliki izin, disebabkan oleh prosedur permohonan izin
yang amat panjang. Yang melibatkan pemda terlebih dahulu untuk menentukan
evaluasi terhadap standar kelayakan lembaga Televisi kabel tersebut. Belum lagi
masalah pegawai yang ada disetiap kabupaten yang dapat melukan evaluasi tersebut
belum ada. Oleh karena itu kedepannya, disamping perlunya perekrutan tenaga untuk
tim evaluasi terhadap standar kelayakan operasi. Juga penting sosialisasi oleh KPID
dan asosiasi Televisi kabel di beberapa kabupaten. Atau lebih tepatnya sehingga
perizinan dapat menjangkau kabupaten harus dibentuk juga perda tentang jasa
pelayanan Televisi kabel dari tiap kabupaten .Perlunya juga pengefektifan pengawasan
terhadap semua lembaga penyedia jasa pelayanan Televisi kabel di daerah yang
melibatkan KPID sulsel,pemda,kepolisian agar penyedia jasa pelayanan Televisi kabel
tidak gampang menyebarkan siaran yang bertentangan dengan standar penyiaran .
22 | P a g e
Dalam hal ini kita hanya menyebutkan aturan-aturan mengenai penyelenggaraan
Televisi kabel tetapi juga kita lupa kepada lembaga-lembaga yang mengatur proses
penyelenggaraan Televisi kabel tersebut.
lembaga-lembaga yang terkait dalam penyelenggaraan Televisi kabel yakni:
- KPI (komisi penyiaran Indonesia)
di Indonesia lembaga yang mengatur mengenai penyiaran yaitu
lembaga negara yang disingkat KPI (komisi penyiaran Indonesia),
KPI sebagaimana disebutkan dalam uu no.32 tahun 2002 tentang
penyiaran yaitu KPI sebagai lembaga Negara yang bersifat
independent mengatur hal-hal mengenai penyiaran.
Dalam pasal 13 uu no.32 tahun 2002 tentang penyiaran
menyebutkan mengenai jasa penyiaran oleh KPI yaitu:
jasa penyiaran terdiri atas :
a. jasa penyiaran radio,dan
b. jasa penyiaran Televisi
Jasa penyiaran sebagaimana dimaksud dalam ayat(1)
diselenggarakan oleh :
a. lembaga penyiaran publik
b. lembaga penyiaran swasta
c. lembaga penyiaran komunitas, dan
d. lembaga penyiaran berlangganan .
23 | P a g e
- KPID (komisi penyiaran indonesia daerah)
Selain KPI adapun lembaga yang beroperasi didaerah-daerah yang
dinamakan KPID lembaga ini merupakan lembaga yang lahir atas
amanat uu no.32 tahun 2002 tentang penyiaran, fungsi KPID
sebagai wadah aspirasi serta mewakili kepentingan masyarakat
akan penyiaran harus mengembangkan program-program kerja
hingga akhir kerja dengan selalu memperhatikan tujuan yang
diamanatkan oleh pasal 3 uu no.32 tahun 2002 yaitu ‘’penyiaran
diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi
rasional,terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan
bertaqwa,mencerdaskan kehidupan bangsa,memajukan
kesejahteraan umum,dalam rangka membangun masyarakat yang
mandiri,demokratis,adil dan sejahtera, serta menumbuhkan
penyiaran Televisi di Indonesia .
- Dinas infokom (informasi dan komunikasi)
Pada pasal 21 perda no.3 tahun 2009 disebutkan bahwa dinas
informasi dan komunikasi mempunyai tugas pokok yaitu