1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan pembangunan. Peningkatan kualitas pendidikan harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa mengesampingkan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, karena pendidikan yang dilaksanakan sedini mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah. Pendidikan merupakan sarana atau wahana yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun kewajiban sebagai warga
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya
meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan
kualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan
pembangunan. Peningkatan kualitas pendidikan harus dipenuhi melalui peningkatan
kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Pembaharuan
kurikulum yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa
mengesampingkan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, karena
pendidikan yang dilaksanakan sedini mungkin dan berlangsung seumur hidup
menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah.
Pendidikan merupakan sarana atau wahana yang berfungsi untuk
meningkatkan kualitas manusia baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun
kewajiban sebagai warga negara yang baik. Sedangkan kegiatan belajar mengajar
merupakan inti pendidikan yang akan lebih efektif apabila siswa berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran.
Aktivitas siswa menyangkut fisik dan mental, bukan hanya untuk individu
tetapi juga dalam kelompok sosial. Dengan demikian siswa akan mendalami,
menghayati dan menarik pelajaran dan pengalamannya sebagai hasil belajar yang
merupakan bagian dari dirinya. Proses pembelajaran tidak hanya memindahkan
pengetahuan dari guru ke siswa tetapi juga menciptakan situasi yang dapat membawa
2
siswa aktif dan kreatif belajar untuk mencapai perubahan tingkah laku. Dalam
pelaksanaannya sering dijumpai guru yang gagal membawa siswanya belajar, yang
mungkin di karenakan penggunaan metode pembelajaran yang tidak tepat.
Tugas utama guru adalah mengelola proses belajar dan mengajar, sehingga
terjadi interaksi aktif antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Interaksi
tersebut sudah tentu akan mengoptimalkan pencapaian tujuan yang dirumuskan.
Suryosubroto (1997:19) menyatakan “proses belajar dan mengajar meliputi kegiatan
yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi
dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan tertentu yakni pengajaran”.
Proses pembelajaran Fisika sering membuat siswa merasa kesulitan
memahami pelajaran yang guru sampaikan, kurang antusias untuk mengikuti
pembelajaran bahkan menjadikan pelajaran Fisika sebagai pelajaran yang
membosankan bagi mereka. Hal ini terjadi karena sampai saat ini masih banyak guru
yang menggunakan metode konvensional, yaitu guru membacakan atau
membawakan bahan yang sudah dipersiapkan sedangkan siswa mendengarkan,
mencatat dengan teliti dan mencoba menyelesaikan sebagaimana yang dicontohkan
oleh guru sehingga siswa hanya pasif.
Berkaitan dengan masalah-masalah di atas, pembelajaran yang terjadi di SMP
Negeri 9 Banda Aceh setelah peneliti melakukan observasi pendahuluan ditemukan
permasalahan antara lain: (1) Kurangnya media pembelajaran yang mendukung
terlaksananya proses pembelajaran, (2) Kurangnya minat belajar siswa saat
pembelajaran, (3) Siswa masih cenderung pasif dalam pembelajaran, (4) kegiatan
3
pembelajaran di kelas yang masih satu arah atau monoton, (5) Siswa lebih
menyenangi pembelajaran dengan disertai media, (6) Siswa sulit memahami konsep
Fisika.
Pelajaran Fisika bagi sebagian besar siswa adalah mata pelajaran yang sulit,
ini merupakan masalah utama yang dihadapi oleh para guru Fisika. Rendahnya hasil
belajar Fisika karena siswa kurang menarik dalam mengikuti proses belajar mengajar
di sekolah, baik metode maupun pendekatan yang digunakan para guru tidak sesuai
dengan karakteristik siswa. Dalam kegiatan pembelajaran siswa kurang antusias
mengikuti pembelajaran Fisika sehingga mudah merasa jenuh karena model
pembelajaran yang kurang bervariasi dan tidak adanya alat peraga yang menarik.
Model mengajar dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa
mencapai tujuan pendidikan melalui pengajaran. Salah satu model pembelajaran
Fisika yang dapat meningkatkan mutu pendidikan adalah quantum learning.
Pembelajaran quantum learning adalah suatu kegiatan pembelajaran dengan suasana
yang menyenangkan karena guru mengubah segala sesuatu yang ada disekelilingnya
sehingga siswa bergairah belajar. Dalam hal ini, quantum learning merupakan salah
satu pengajaran yang menuntut adanya kebebasan, santai, menakjubkan,
menyenangkan, dan menggairahkan.
Quantum merupakan interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.
Quantum Teaching atau Quantum learning adalah pengubahan bermacam-macam
interaksi yang ada didalam dan disekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini
mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa.
Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi
4
cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain. Quantum
teaching menggunakan prinsip-prinsip komunikasi ampuh, diperkuat dengan
pendekatan multisensori, multikecerdasan, dan berdasarkan kerangka rancangan
belajar Quantum teaching yang dikenal TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai,
Demonstrasi, Ulangi, Rayakan).
SuperCamp menggabungkan rasa percaya diri, keterampilan belajar, dan
keterampilan berkomunikasi dalam lingkungan yang menyenangkan. Quantum
teaching dimulai di SuperCamp, Vos-Groenendal pada tahun 1991 melakukan
penelitian terhadap siswa-siswa mulai usia sembilan hingga dua puluh empat tahun
memperoleh kiat-kiat yang membantu mereka dalam mencatat, menghafal membaca
cepat, menulis, berkreativitas, berkomunikasi, dan membina hubungan kiat-kiat yang
meningkatkan kemampuan mereka menguasai segala hal dalam kehidupan. Hasilnya
menunjukkan bahwa murid-murid yang mengikuti SuperCamp mendapatkan nilai
yang baik, lebih banyak berpartisipasi, dan merasa lebih bangga akan diri mereka
sendiri (Deporter, 2000: 32).
Disamping model pembelajaran, pemilihan alat peraga juga sangat penting
untuk menunjang pembelajaran. Alat peraga dalam mengajar memegang peranan
penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif.
Setiap proses belajar dan mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur antara
lain tujuan, bahan, model dan alat serta evaluasi. Unsur model dan alat merupakan
unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau
teknik untuk mengantarkan bahan pelajaran agar sampai kepada tujuan. Dalam
pencapaian tujuan tersebut, peranan alat bantu atau alat peraga memegang peranan
5
penting sebab adanya alat ini bahan dapat dengan mudah di pahami oleh siswa.
Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu
guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien. Sebagaimana Djamarah,
Saiful Bahri (1996 : 3) menyatakan bahwa “Keefektifan daya serap anak didik
terhadap bahan pelajaran yang sulit dan rumit dapat terjadi dengan adanya alat
bantu”.
Wijaya dan Rusyan (1994 : 137) menyatakan bahwa “Media alat peraga
berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar
sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar”.
Penerapan metode pembelajaran quantum learning dengan menggunakan alat
peraga dalam pembelajaran Fisika khususnya pada konsep suhu dan pengukuran
melibatkan peserta didik untuk aktif dengan bimbingan guru, agar konsep yang ada
dipokok bahasan itu dapat di pahami dengan benar.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang berjudul “Penerapan Model Quantum Learning Dengan
Menggunakan Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Suhu dan Pengukuran Di Kelas VII SMP Negeri 9 Banda Aceh” .
6
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang muncul berdasarkan latar belakang dan
pembatasan masalah, yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana peningkatan hasil belajar Fisika siswa pada konsep suhu dan
pengukuran di SMP Negeri 9 Banda Aceh dengan menerapkan model
Quantum learning menggunakan alat peraga.
2. Bagaimana aktifitas guru dan siswa pada proses belajar mengajar dengan
menerapkan model Quantum Learning menggunakan alat peraga.
3. Bagaimana keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dengan
menerapkan model Quantum learning menggunakan alat peraga.
4. Bagaimana respon siswa terhadap penerapan model Quantum Learning
dengan menggunakan alat peraga di SMP Negeri 9 Banda Aceh.
1.3 Tujuan Penelitian
Memperhatikan masalah-masalah yang timbul dalam pembelajaran
diperlukan usaha-usaha agar terdapat peningkatan hasil belajar siswa. Tujuan
penelitian ini adalah :
1. Mengetahui peningkatan hasil belajar Fisika siswa pada konsep suhu dan
pengukuran di SMP Negeri 9 Banda Aceh dengan penerapan model Quantum
Learning menggunakan alat peraga.
2. Mengetahui aktifitas guru dan siswa pada proses belajar mengajar dengan
penerapan model Quantum Learning menggunakan alat peraga.
7
3. Mengetahui keterampilan guru dalam pengelolaan pembelajaran dengan
penerapan model Quantum Learning menggunakan alat peraga.
4. Mengetahui respon siswa terhadap penerapan model Quantum Learning
dengan menggunakan alat peraga di SMP Negeri 9 Banda Aceh.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Menambah ilmu dan wawasan penulis khususnya serta pembaca pada
umumnya mengenai kegunaan alat peraga dalam model Quantum learning.
2. Sebagai penambah bahan acuan bagi guru Fisika dalam memberikan materi
pelajaran.
3. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran Fisika di kelas VII dengan
penerapan model Quantum learning menggunakan alat peraga.
1.5 Definisi Istilah
Untuk menghindari kekeliruan dan kesalahpahaman dalam penafsiran tentang
istilah-istilah yang digunakan dalam skripsi ini, maka ada baiknya penulis
menjelaskan pengertiannya. Adapun istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai
berikut :
1). Model
Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas (Agus Suprijono, 2009 : 46).
8
2). Quantum Learning
Quantum Learning adalah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar
yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai
sesuatu untuk melakukan eksperimen yang disebutnya suggestology (suggestopedia)
(Deporter, 2004 : 14).
3). Alat Peraga
Alat peraga adalah Suatu alat yang di pergunakan untuk dapat lebih
memperjelas atau membuat pelajaran lebih konkrit dan siswa pun lebih terdorong
untuk belajar serta membuat situasi selama proses belajar mengajar lebih bervariasi
(Darwis A. Soelaiman, 1990 : 13).
4). Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar (Mulyono Abdurrahman, 1999:37)
5). Suhu dan Pengukuran
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dinginnya suatu benda
dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Sedangkan
pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lainnya yang
dianggap sebagai patokan (M.M, Bob Foster, 1997 : 3).
6). Fisika
Fisika merupakan ilmu fundamental yang menjadi tulang punggung bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan pengertian Fisika itu
sendiri adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam dan benda-benda mati.
9
Fisika berhubungan dengan benda-benda yang nyata, yang dapt diukur dengan suatu
alat ukur (Supiyanto, 2002 : 2).
10
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Pengertian Quantum learning
Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang berusaha mengubah
suasana belajar yang menoton dan membosankan kedalam suasana belajar gembira
dengan memadukan potensi fisik, psikis dan emosi siswa. DePorter (2003:14)
mengemukakan bahwa “Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafah
belajar yang terbukti efektif untuk semua umur”.
Quantum Learning adalah gabungan yang sangat seimbang antara belajar dan
bermain antara ransangan internal dan eksternal, dan pengubahan bermacam-macam
interaksi yang ada didalam dan sekitar momen belajar. Quantum Learning adalah
interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya, semua kehidupan adalah energi.
Pemaknaan Quantum Learning adalah kiat, petunjuk strategi, dan seluruh
proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat
belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Beberapa teknik
yang dikemukakan merupakan teknik meningkatkan kemampuan diri yang sudah
populer dan umum digunakan.
Pendidikan memiliki peranan utama dalam mengembangkan perubahan
individu dan sosial kearah yang lebih baik. Untuk itu perlu dorongan terhadap
pendidikan dan peserta didik untuk melakukan perubahan dan pembaharuan. Salah
satu pembaharuan yang perlu di lakukan adalah dengan menggunakan sebagian
metode dan model pembelajaran dikelas, seperti model Quantum Learning.
11
2.1.1 Konsep Quantum learning
Konsep kunci Quantum learning dari berbagai teori dan strategi belajar yang
digunakan antara lain:
a. Teori otak kanan/kiri
b. Pilihan modalitas (visual, auditorial dan karakteristik)
c. Teori kecerdasan ganda
d. Pendidikan holistik (menyeluruh)
e. Belajar berdasarkan pengalaman
f. Belajar dengan simbol (metaphoric learning)
g. Simulasi/permainan ( Yatim Riyanto, 2009 : 185)
2.1.2 Paradigma Belajar Model Quantum Learning
Dalam belajar model Quantum learning agar dapat berjalan dengan benar ini
paradigma yang harus di anut oleh siswa dan guru adalah sebagai berikut:
a. Setiap orang adalah guru dan sekaligus murid sehingga bisa saling berfungsi
sebagai fasilitator.
b. Bagi kebanyakan orang akan belajar akan sangat efektif jika dilakukan dalam
suasana yang menyenangkan, lingkungan dan suasana yang tidak terlalu
formal, penataan duduk setengah melingkar tanpa meja, penataan sinar atau
cahaya yang baik sehingga peserta merasa santai dan rileks.
c. Setiap orang mempunyai gaya belajar, bekerja dan berfikir yang unik dan
berbeda yang merupakan pembawaan alamiah sehingga kita tidak perlu
merubahnya dengan demikian perasaan nyaman dan positif akan terbentuk
dalam menerima informasi atau materi yang di berikan oleh fasilitator.
12
d. Modul pelajaran tidak harus rumit tapi harus dapat di sajikan dalam bentuk
sederhana dan lebih banyak kesuatu kasus nyata atau aplikasi langsung.
e. Dalam menyerap dan mengolah informasi otak menguraikan dalam bentuk
simbol atau asoaiatip sehingga materi akan lebih mudah dicerna bila lebih
banyak disajikan dalam bentuk gambar, diagram dan simbol.
f. Kunci menuju kesuksesan model Quantum learniang adalah latar belakang
(background) instrumental yang telah terbukti memberi pengaruh positif
dalam proses pembelajaran.
g. Penggunaan warna model Quantum Learning dapat meningkatkan daya
tangkap dan ingat sebanyak 78%.
h. Metoda peran dimana peserta berperan lebih aktif dalam membahas materi
sesuai dengan pengalamannya melalui pendekatan terbalik yaitu membuat
belajar serupa bekerja (pembelajaran orang dewasa).
i. Sistem penilaian yang disarankan untuk abad 21 dalam pembelajaran adalah
50% penilaian diri sendiri, 30% penilaian teman, 20% penilaian trainer atau
atasan (Jeannette Vos).
j. Umpan balik yang positif akan mampu memotivasi anak untuk berprestasi
namun umpan balik negatif akan membuat anak menjadi frustasi.
Salah satu metode yang digunakan adalah Quantum learning dan contoh
pendekatan tang digunakan adalah : pendekatan TANDUR (Tumbuhkan, Alami,
Namai, Demonstrasi, Ulangi dan rayakan) merupakan kerangka perancangan
pengajaran Quantum teaching. Unsur-unsur ini membentuk basis struktural
keseluruhan yang melandasi Quantum Teaching (Deporter, 2004 : 289). Kemudian
13
Sutrisno (2007) dalam http://blog.unila.ac.id/momon/2012/04/03/ bagaimana-
strategi-pembelajaran-quantm-teaching menyatakan bahwa :
Jika strategi TANDUR ini digunakan dengan baik maka akan di peroleh pembelajaran yang membuat siswa (dan guru) aktif, dengan begitu berkembanglah, inovatif, dengan inovatif, siswa terdorong termotivasi berbuat, dan bertindak ke hal-hal yang belum di lakukan oleh temannya, kreativitas baik siswa maupun guru, sehingga proses situ berjalan dengan efektif, dan akhirnya menyenangkan bagi semua (Pakem).
Quantum Learning yaitu kumpulan bermacam-macam interaksi yang ada di
dalam dan disekitar situasi belajar. Interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar
efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa, mengubah kemampuan dan bakat
ilmiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi
orang lain. Quantum learning menguraikan cara-cara baru yang memudahkan proses
belajar baru lewat pemaduan seni dan pencapaian-pencapaian yang terarah, apapun
mata pelajaran yang diajarkan. Dengan menggunakan model Quantum Learning,
guru akan menggabungkan keistimewaan belajar menuju bentuk perencanaan
pengajaran yang akan melejitkan prestasi siswa.
Quantum Learning adalah pengubahan belajar yang meriah, dengan segala
nuansanya yang menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang
maksimalkan momen belajar, sehingga berfokus pada hubungan dinamis dalam
lingkungan kelas, interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka belajar.
Melalui diskusi kelompok siswa diberi tugas untuk mengulangi
pengetahuan yang diperoleh dan mempersentasikannya;
Memberi soal tentang pengukuran suhu pada skala celsius, kelvin,
reamur, fahrenheit.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik;
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta
didik melalui berbagai sumber;
memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan;
memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar;
berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
membantu menyelesaikan masalah;
87
memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan
hasil eksplorasi;
memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum
berpartisipasi aktif.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/kesimpulan
hasil belajar;
Memberikan evaluasi berupa postest;
Memberikan tugas kepada siswa.
Sumber Belajar
17. Abdullah, Mikrajuddin.2007.IPA FISIKA 1 SMP Untuk Kelas VII. Jakarta : ESIS.
18. Abdul, Hamid.2005.Fisika SMP Kelas VII KURIKULUM 2004. Jakarta : Rineka Cipta.
19. Sukarmin, dkk.2008.IPA BSE SMP Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan.
20. Kanginan, Marthen.2002.Sains FISIKA SMP Kelas VII. Jakarta : Erlangga.
21. Harjono.2004.Pokok-pokok FISIKA SMP kelas VII. Jakarta : Erlangga.
22. Lingkungan kelas dan rumah
23. LKS
88
LAMPIRAN 2
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
KELAS :
KELOMPOK :
NAMA SISWA :
TUJUAN :
Memahami kekurangan alat indra peraba sebagai alat ukur suhu.
Alat & Bahan :
- Satu mangkuk berisi air es
- Satu mangkuk berisi air hangat
- Sebuah mangkuk berisi air ledeng
Langkah Percobaan :
1. Celupkan tangan kananmu ke mangkuk berisi air hangat. Apa yang kamu
rasakan?
2. Celupkan tangan kananmu ke mangkuk air es. Apa yang kamu rasakan?
3. Keluarkan kedua tanganmu dan celupkan secara bersamaan ke dalam
mangkuk berisi air ledeng. Apa yang kamu rasakan?
Diskusi :
1. Dapatkah kamu membedakan suhu ketiga jenis air tersebut? Bagaimana suhu
air tersebut?
2. Dapatkah tanganmu mengukur suhu air dengan tepat? Kemukakan alasanmu!
89
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
KELAS :
KELOMPOK :
NAMA SISWA :
TUJUAN :
Mengamati perubahan suhu zat cair saat dipanaskan
Alat & Bahan :
- Termometer laboratorium
- Gelas kimia berisi air
- Pembakar Bunsen
Langkah Percobaan :
1. Panaskan air di dalam gelas kimia dengan menggunakan Bunsen
2. Ukur suhu air dalam gelas kimia dengan cara mencelupkan bagian
wadah termometer kedalam air. Catat hasilnya.
3. Ukur suhu air yang sedang dipanaskan dalam selang waktu 1 menit.
Pengukuran pertama dilakukan setelah air dipanaskan i menit.
Hentikan beberapa saat setelah air mendidih.
Perhatian : Hati-hati saat melakukan pengukuran air yang
dipanaskan. Sebaiknya gunakan penjepit yang bertangkai panjang
agar tanganmu tidak terkena uap yang panas.
90
4. Catatlah hasilnya pada tabel berikut ini.
Suhu air
(oC)
Sebelum dipanaskan
Suhu air pada pemanasan menit ke- Suhu saat
mendidih
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Diskusi :
1. Pada sebuah gelas yang berisi air hangat dan termometer dilakukan
pengadukan. Setelah air diaduk beberapa saat, ternyata termometer
menunjukkan penurunan suhu. Mengapa demikian?
2. Berapa skala perubahan suhu dari menit ke 1 sampai menit ke 10?
91
LAMPIRAN 3
Soal Pretest dan Pos Tes 01
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : VII
Semester : I
Alokasi Waktu : 1 x 15 menit
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (x) pada salah satu huruf A, B, C atau D.
1. Besaran fisika yang menyatakan derajat panas suatu zat adalaha. Kalorb. Intensitas panasc. Suhud. Koefesien muai
2. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah...a. Stopwatch b. Timbanganc. Termometerd. Mistar
3. Termometer digunakan untuk mengukur...a. Panas suatu bendab. Dingin suatu bendac. Panas dinginnya suatu bendad. Semua salah
4. Termometer yang digunakan untuk mengukur suhu badan adalah..a. Termometer klinisb. Termometer ruangc. Termometer laboratoriumd. Musschenbroek
5. Termometer yang paling tepat untuk mengukur suhu air panas adalah...a. Termometer klinisb. Termometer laboratoriumc. Termometer tubuhd. Termometer maksimum-minimum
6. Termometer yang digunakan untuk mengukur suhu ruangan disebut termometer...a. Klinisb. Maksimum-minimum
92
c. Bimetald. ruang
7. Satuan suhu menurut Satuan Internasional (SI) adalah...a. Kelvinb. Celsiusc. Fahrenheitd. Reamur
8. Bagimana apabila pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan tangan... a. Kurang akuratb. Sangat akuratc. tidak dapat menententukan suhunyad. dapat ditentukan suhunya
9. Zat cair yang baik dipakai untuk mengisi termometer agar dapat digunakan untuk mengukur suhu yang rendah adalah...a. Airb. Raksac. Spiritusd. alkohol
10. Prinsip kerja termometer raksa dan alkohol adalah berdasarkan perubahan...a. Wujudb. Massa jenisc. Volumed. Tekanan
93
JAWABAN SOAL
1. Besaran fisika yang menyatakan derajat panas suatu zat adalah
Kunci Jawaban : C - Suhu
2. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah...
Kunci Jawaban : C - Termometer
3. Termometer digunakan untuk mengukur...
Kunci Jawaban : C – Panas dinginnya suatu benda
4. Termometer yang digunakan untuk mengukur suhu badan adalah..
Kunci Jawaban : A – Termometer klinis
5. Termometer yang paling tepat untuk mengukur suhu air panas adalah...
Kunci Jawaban : B - Termometer laboratorium
6. Termometer yang digunakan untuk mengukur suhu ruangan disebut
termometer...
Kunci Jawaban : D – Termometer ruang
7. Satuan suhu menurut Satuan Internasional (SI) adalah...
Kunci Jawaban : B – Celsius
8. Bagimana apabila pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan tangan...
Kunci Jawaban : A – Kurang akurat
9. Zat cair yang baik dipakai untuk mengisi termometer agar dapat digunakan
untuk mengukur suhu yang rendah adalah...
Kunci Jawaban : D - Alkohol
10. Prinsip kerja termometer raksa dan alkohol adalah berdasarkan perubahan...
Kunci Jawaban : C - Volume
94
SKOR NILAI
Nomor Soal Skor Nilai
1 5
2 5
3 10
4 10
5 10
6 10
7 15
8 15
9 10
10 10
JUMLAH 100
95
Soal Pretest dan Pos Tes 02
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : VII
Semester : I
Alokasi Waktu : 1 x 15 menit
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (x) pada salah satu huruf A, B, C atau D.
1. Termometer skala . . . menunjukkan angka 212o pada titik didih
a. Celsius
b. Fahrenheit
c. Reamur
d. Kelvin
2. Suhu air mendidih adalah...0C
a. 273
b. 212
c. 373
d. 100
3. Suhu tubuh orang yang sehat adalah...
a. 43 oC
b. 40 oC
c. 37 oC
d. 35 oC
4. Alkohol membeku pada suhu 161 K. Pada suhu berapa alkohol membeku jika
diukur dengan skala Celcius?
96
a. -112oC
b. -122 oC
c. -221 oC
d. -211 oC
5. Pada hari yang panas, suhu udara 32oC. Berapakah suhu yang ditunjukkan
oleh skala Kelvin?
a. 32 K
b. 305 K
c. 200 K
d. 273 K
6. Bila termometer Celcius menunjukkan skala 80 oC, skala Rearmur akan
menunjukkan...
a. 64o
b. 96o
c. 100o
d. 150o
7. Perbandingan skala Celcius dan skala Fahrenheit adalah...
a. 9 : 5
b. 5 : 9
c. 4 : 5
d. 5 : 4
8. Perbandingan skala Celsius dan Rearmur adalah...
a. 5 : 4
97
b. 4 : 5
c. 9 : 4
d. 4 : 9
9. Perbandingan skala Rearmur dan Fahrenheit adalah...
a. 9 : 5
b. 5 : 9
c. 9 : 4
d. 4 : 9
10. Perbandingan skala Fahrenheit dan Rearmur adalah...
a. 9 : 4
b. 5 : 4
c. 5 : 9
d. 9 : 5
98
JAWABAN SOAL
1. Termometer skala . . . menunjukkan angka 212o pada titik didih
Kunci Jawaban : B - Fahrenheit
2. Suhu air mendidih adalah...0C
Kunci Jawaban : D – (1000C)
3. Suhu tubuh orang yang sehat adalah...
Kunci Jawaban : C – (37oC)
4. Alkohol membeku pada suhu 161 K. Pada suhu berapa alkohol membeku jika
diukur dengan skala Celcius?
Kunci Jawaban : A – (-112oC)
5. Pada hari yang panas, suhu udara 32oC. Berapakah suhu yang ditunjukkan
oleh skala Kelvin?
Kunci Jawaban : B – (305 K)
6. Bila termometer Celcius menunjukkan skala 80 oC, skala Rearmur akan
menunjukkan...
Kunci Jawaban : C – (100o)
7. Perbandingan skala Celcius dan skala Fahrenheit adalah...
Kunci Jawaban : B – (5 : 9)
8. Perbandingan skala Celsius dan Rearmur adalah...
Kunci Jawaban : A – (5 : 4)
9. Perbandingan skala Rearmur dan Fahrenheit adalah...
Kunci Jawaban : D – (4 : 9)
99
10. Perbandingan skala Fahrenheit dan Rearmur adalah...
Kunci Jawaban : A – (9 : 4)
SKOR NILAI
Nomor Soal Skor Nilai
1 5
2 5
3 5
4 15
5 15
6 15
7 10
8 10
9 10
10 10
JUMLAH 100
100
Soal Pretest dan Pos Tes 03
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : VII
Semester : I
Alokasi Waktu : 1 x 15 menit
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (x) pada salah satu huruf A, B, C atau D.
2. Zat cair yang paling banyak mengisi tabung termometer adalah . . .a. Raksa dan alkoholb. Airc. Minyakd. Oli
3. Prinsip kerja termometer raksa dan alkohol adalah berdasarkan perubahan. . .a. Wujudb. Massa jenisc. Volumed. tekanan
4. Pipa sebuah termometer klinis dibuat dari bahan kaca tipis sehingga...a. Raksa tinggal pada pembacaan maksimumnyab. Termometer lebih teliti c. Termometer dapat menunjukkan suhu dengan cepatd. Raksa lebih mudah dilihat
5. Pernyataan yang bukan merupakan keuntungan alkohol jika digunakan sebagai pengisi tabung termometer adalah...
a. Membasahi dinding tabung kaca termometerb. Memiliki titik beku -112oCc. Peka terhadap perubahan suhud. Harganya murah
101
6. Perubahan yang tidak dapat digunakan untuk menyatakan perubahan suhu adalah...
a. Perubahan warnab. Perubahan kecepatanc. Perubahan volumed. Perubahan wujud7. Air akan mendidih pada suhu. . .
a. 100 oCb. 200 oCc. 300 oCd. 400 oC
8. Suhu nol mutlak adalah suhu ketika...a. Es batu meleburb. Partikel-partikel dalam suatu bahan tidak bergerakc. Air garam membekud. Gas berubah menjadi cairan
9. Jika pada skala Celsius terukur suhu 40 oC, maka pada skala fahrenheit suhu itu sama dengan . . . oFa. 40b. 72c. 104d. 56
10. Bila termometer celcius menunjukkan 20 oC maka termometer Fahrenheit menunjukkan . . .a. 68 oFb. 58 oFc. 48 oFd. 20 oF
102
JAWABAN
1. Manfaat menggunakan termometer adalah...
Kunci Jawaban : B - Mengukur suhu
2. Zat cair yang paling banyak mengisi tabung termometer adalah . . .
Kunci Jawaban : A - Raksa dan alkohol
3. Prinsip kerja termometer raksa dan alkohol adalah berdasarkan perubahan. . .
Kunci Jawaban : C - Volume
4. Pipa sebuah termometer klinis dibuat dari bahan kaca tipis sehingga...
Kunci Jawaban : C - Termometer dapat menunjukkan suhu dengan cepat
5. Pernyataan yang bukan merupakan keuntungan alkohol jika digunakan
sebagai pengisi tabung termometer adalah...
Kunci Jawaban : A - Membasahi dinding tabung kaca termometer
6. Perubahan yang tidak dapat digunakan untuk menyatakan perubahan suhu
adalah...
Kunci Jawaban : A - Perubahan warna
7. Air akan mendidih pada suhu. . .
Kunci Jawaban : A - 100 oC
8. Suhu nol mutlak adalah suhu ketika...
Kunci Jawaban : B - Partikel-partikel dalam suatu bahan tidak bergerak
9. Jika pada skala Celsius terukur suhu 40 oC, maka pada skala fahrenheit suhu
itu sama dengan . . . oF
Kunci Jawaban : C - 104
103
10. Bila termometer celcius menunjukkan 20 oC maka termometer Fahrenheit