Top Banner
IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN ORANG TUA TERHADAP STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ANAK LEUKEMIA DI INSTALASI RAWAT INAP ANAK RSUD DR SOETOMO SURABAYA PENELITIAN QUASY-EXPERIMENTAL Oleh : HENY SULISTYARINI 131611123040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2018
135

SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

Mar 11, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

SKRIPSI

PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN ORANG TUA TERHADAP STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ANAK LEUKEMIA

DI INSTALASI RAWAT INAP ANAK RSUD DR SOETOMO SURABAYA

PENELITIAN QUASY-EXPERIMENTAL

Oleh :

HENY SULISTYARINI

131611123040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2018

Page 2: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

i

PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN ORANG TUA TERHADAP STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ANAK LEUKEMIA DI INSTALASI

RAWAT INAP ANAK RSUD DR SOETOMO SURABAYA

PENELITIAN QUASY-EXPERIMENTAL

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga

Oleh :

HENY SULISTYARINI 131611123040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA 2018

Page 3: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

ii

NIM. 131611123040

Page 4: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

iii

Page 5: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

iv

Page 6: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

v

Page 7: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

UCAPAN TERIMAKASIH

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

vi

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

bimbinganNya kami dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH

MODUL PEMBERDAYAAN ORANG TUA TERHADAP STRESS

HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ANAK LEUKEMIA DI IRNA ANAK

RSUD DR SOETOMO SURABAYA”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga.

Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya dengan hati yang tulus kepada:

1. Prof Dr Nursalam, M.Nurs,(Hons) selaku Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga Surabaya yang telah memberikan kesempatan dan

fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan

Program Studi Ilmu Keperawatan.

2. Dr Kusnanto, SKp., M. Kes selaku Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga yang telah memberikan kesempatan dan dorongan

kepada penulis untuk menyelesaikan Program Studi Ilmu Keperawatan.

3. Ilya Krisnana, S.Kep Ns., M.Kep., selaku pembimbing ketua yang telah

memberi dorongan semangat, saran dan perhatian kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

4. Praba Diyan Rachmawati, S.Kep.,Ns.Mkep, selaku pembimbing yang telah

membantu penulis dengan arahan, masukan dan kesabaran sehingga skripsi ini

selesai.

5. Iqlima Dwi Kurnia S.Kep. Ns, M.Kep, selaku ketua penguji yang telah

memberi bimbingan dan masukan dalam skripsi ini.

6. Direktur RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang telah memberi ijin kepada

peneliti untuk melakukan penelitian di Instansi terkait.

Page 8: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

vii

7. Seluruh staff dosen Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga yang telah membantu kelancaran dalam penelitian.

8. Seluruh responden yang secara sukarela ikut serta dalam penelitian,

menyempatkan waktunya semoga Alloh memberikan balasan dan kekuatan

dalam merawat anaknya.

9. Seluruh Staf pendidikan, perpustakaan dan tata usaha Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Seluruh staf pegawai di IRNA Anak RSUD Dr Soetomo Surabaya yang telah

memberikan kesempatan dan bantuannya dalam pengambilan data penelitian

11. Suami dan anak-anakku tercinta yang selalu mendo’akanku dan memberikan

dukungan baik moral maupun materiil dan selalu menyemangatiku dalam

menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

12. Teman-teman seperjuangan angkatan 2016 Program B19 yang telah

membantu selama penyusunan skripsi.

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi

kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, tetapi penulis berharap skripsi ini

bermanfaat bagi pembaca dan bagi keperawatan.

Surabaya, Januari 2018

Penulis

Page 9: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

ABSTRAK

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

viii

PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN ORANG TUA TERHADAP STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ANAK LEUKEMIA

DI INSTALASI RAWAT INAP ANAK RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Penelitian Quasy Eksperimental

Heny Sulistyarini

Pendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua biasanya mengalami stres, cemas, marah dan depresi. Upaya untuk mengatasi stres hospitalisasi adalah intervensi pendidikan yang diberikan kepada ibu dengan pemberian modul. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh pemberian modul pemberdayaan orang tua terhadap stres hospitalisasi pada ibu dengan anak Leukemia di Instalasi Rawat Inap Anak RSUD Dr Soetomo Surabaya. Metode: Desain penelitian adalah quasy-eksperimental yang melibatkan populasi 60 orang terdiri dari 30 orang kelompok perlakuan dan 30 orang kelompok kontrol menggunakan teknik probability sampling dengan simple random sampling. Variabel independen adalah modul pemberdayaan orang tua, variabel dependen adalah stres hospitalisasi pada ibu pasien. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner selanjutnya dianalisis dengan Wilcoxon signed rank test dan Mann Whitney. Hasil: Pada kelompok perlakuan setelah pemberian modul sebagian besar responden mengalami penurunan tingkat stres dibandingkan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh modul pemberdayaan terhadap penurunan tingkat stres ibu, hasil uji statistik Mann Whitney didapatkan p=0,002 yang menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Diskusi : Pemberian modul pemberdayaan cukup efektif memberikan dampak positif bagi orang tua penderita Leukemia, yaitu berisi informasi, edukasi, bimbingan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan menggali potensi diri dalam memberikan perawatan pada anak sehingga ibu memiliki rasa percaya diri, dapat mengambil keputusan dan melakukan perawatan kepada anak Leukemia. Hal ini terbukti pada penelitian bahwa pemberian modul pemberdayaan dapat menurunkan tingkat stres hospitalisasi pada ibu dengan anak Leukemia.

Kata kunci : modul pemberdayaan orang tua, stres hospitalisasi, Leukemia pada

anak.

Page 10: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

ABSTRACT

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

ix

EFFECT OF EMPOWERMENT MODULES TOWARD MOTHER OF LEUKIMIAN CHILDREN’S HOSPITALIZATION STRESS IN

RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Quasy Experimental Study

By: Heny Sulistyarini

Introduction: Prolonged hospitalization on children with cancer might evoke stress, anxious, anger and depression to the parents. Efforts to resolve hospitalization stress was education provided by the healthcare provider to mother with modules. This research aimed to explain the influence of empowerment modules toward hospitalization stress on mother of Leukimian Children in RSUD Dr Soetomo. Method : Quasy- experimental design was used and involved 60 people and divided by treatment and control group. probability sampling technique with simple random sampling was used with module empowerment of parent as independent variable, and hospitalization stress on mother as dependent variable. Data collected using questionaire and then analyzed with Wilcoxon Signed ranked test and Mann Whitney. Result: Most respondents experienced low level of hospitalization stress after being given module. The result showed the effect of empowerment module statistically reducing stress level of Leukimian children’s mother with p = 0.002, meaned there was significant difference between treatment and control group. Discusion: empowermrnt module quite effectively gave positive impact for Leukimian children’s mother by giving information, education, guidance and training to improve the ability and resources during providing care to Leukimian child. Mother had sense of trust, could take decision and did a wholeheartedly care. It was proven on studies that empowerment module could lowered level of hospitalization stress on mother with Leukemian child.

Keywords : empowerment module, hospitalization stress, mother, Leukemia on children .

Page 11: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

DAFTAR ISI

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

x

Surat Pernyataan ...................................................................................................... i Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi ............................................................ ii Halaman Persetujuan Sidang ................................................................................. iii Halaman Penetapan Panitia Penguji Skripsi .......................................................... iv Ucapan Terima Kasih ..............................................................................................v Abstrak .................................................................................................................. vii Abstract ................................................................................................................ viii Daftar Isi ................................................................................................................ ix Daftar Gambar ...................................................................................................... xii Daftar Tabel ......................................................................................................... xiii Daftar Lampiran ................................................................................................... xiv Daftar Singkatan ....................................................................................................xv BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................1

12.1 Latar Belakang ...............................................................................1 12.2 Rumusan Masalah ..........................................................................6 12.3 Tujuan Penelitian ............................................................................6

12.3.1 Tujuan Umum ......................................................................6 12.3.2 Tujuan Khusus .....................................................................6

12.4 Manfaat Penelitian ..........................................................................6 12.4.1 Teoritis .................................................................................6 12.4.2 Praktis ..................................................................................7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................8 2.1 Konsep Perawatan Anak.................................................................8

2.1.1 Pengertian Anak ...................................................................9 2.1.2 Konsep Sehat Sakit ............................................................10 2.1.3 Lingkungan ........................................................................10 2.1.4 Prinsip Keperawatan Anak ................................................10 2.1.5 Peran Perawat Anak ...........................................................12

2.2 Konsep Family Centered Care .....................................................15 2.2.1 Pengertian Family Centered Care .....................................15 2.2.2 Manfaat Penerapan Family Centered Care ........................16 2.2.3 Elemen-elemen Family Centered Care .............................16 2.2.4 Prinsip-prinsip Family Centered Care ...............................18

2.3 Konsep Caregiver Empowerment Model .....................................20 2.3.1 Pengertian Pemberdayaan ..................................................20 2.3.2 Pemberdayaan Kognitif Orang Tua (Ibu) Untuk ............

Meningkatkan Kemampuan Merawat Anaknya ................22 2.4 Konsep Orang Tua ........................................................................24

2.4.1 Peran Orang Tua ................................................................25 2.5 Konsep Stres Hospitalisasi ...........................................................25

2.5.1 Pengertian Stres .................................................................25 2.5.2 Pengertian Hospitalisasi .....................................................26 2.5.3 Stressor dan Reaksi Keluarga Sehubungan

Dengan Hospitalisasi Anak ................................................28

Page 12: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

xi

2.6 Konsep Pendidikan Kesehatan ................................................... 30 2.6.1 Definisi Pendidikan Kesehatan ........................................ 30 2.6.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan.......................................... 31 2.6.3 Sasaran Pendidikan Kesehatan ........................................ 31 2.6.4 Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan ............................ 32 2.6.5 Langkah-langkah Dalam Penyuluhan Kesehatan ............ 33 2.6.6 Faktor-faktor Keberhasilan Dalam Penyuluhan............... 34 2.6.7 Metode Pendidikan Kesehatan......................................... 35 2.6.8 Media Pendidikan Kesehatan........................................... 38

2.7 Konsep Modul ............................................................................ 40 2.8 Konsep Leukemia Limfoblastik Akut ........................................ 44

2.8.1 Klasifikasi ........................................................................ 44 2.8.2 Manifestasi Klinik............................................................ 45 2.8.3 Faktor Risiko Leukemia................................................... 45 2.8.4 Penatalaksanaan Terapeutik............................................. 46

2.9 Keaslian Penelitian ..................................................................... 47 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN .... 50

3.1 Kerangka Konseptual ................................................................. 50 3.2 Hipotesis Penelitian ................................................................. 52 BAB 4 METODE PENELITIAN .................................................................... 53

4.1 Desain Penelitian ........................................................................ 53 4.2 Populasi, Sampel, dan Sampling ................................................ 53 4.2.1 Populasi............................................................................ 53 4.2.2 Sampel.............................................................................. 53 4.2.3 Sampling .......................................................................... 54 4.3 Identifikasi Variabel ................................................................... 54 4.3.1 Variabel Independen ........................................................ 55 4.3.2 Variabel Dependen........................................................... 55 4.4 Definisi Operasional................................................................... 55 4.5 Instrumen Penelitian................................................................... 57 4.5.1 Modul Pemberdayaan ...................................................... 57 4.5.2 Kuisioner Stress Hospitalisasi Pada Ibu Dengan Anak Leukemia.......................................................................... 58 4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian...................................................... 58 4.7 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data.......................... 59 4.8 Analisis Data .............................................................................. 60 4.9 Kerangka Kerja........................................................................... 62 4.10 Etika Penelitian........................................................................... 63 4.10.1 Lembar Persetujuan Penelitian ..................................... 63 4.10.2 Tanpa Nama .................................................................. 63 4.10.3 Kerahasiaan................................................................... 63 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 64

5.1 Hasil Penelitian........................................................................... 64 5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................ 64 5.1.2 Data Umum Responden ................................................... 65 5.1.3 Data Khusus Responden .................................................. 67 5.2 Pembahasan ................................................................................ 70

Page 13: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

xii

5.2.1 Identifikasi Tingkat Stres Hospitalisasi Ibu Kelompok Perlakuan Pada Fase Pre-Test ............................................70

5.2.2 Identifikasi Tingkat Stres Pada Kelompok Perlakuan (Sesudah Diberikan Intervensi) ..........................................70

5.2.3 Identifikasi Tingkat Stres Responden Kelompok Kontrol Fase Pre-Test .....................................................................72

5.2.4 Identifikasi Tingkat Stres Hospitalisasi Responden Kelompok Kontrol Fase Post-Test .....................................72

5.2.5 Analisis Tingkat Stres Setelah Responden Mendapatkan Modul Pemberdayaan Orang Tua ......................................73

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................77 6.1 Kesimpulan ...................................................................................77 6.2 Saran .............................................................................................77

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................79 LAMPIRAN ...........................................................................................................81

Page 14: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

DAFTAR GAMBAR

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

xii xii xiii

Gambar 3.1 Kerangka konseptual pengaruh pemberian modul pemberdayaan terhadap penurunan stres hospitalisasi ibu dengan anak leukemia berdasarkan teori S. Calista Roy .....................................................50

Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian pengaruh modul pemberdayaan orang tua terhadap stress hospitalisasi pada ibu dengan anak Leukemia di Instalasi Rawat Inap Anak RSUD Dr. Soetomo 2017 ............................................................................................... 62

Page 15: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

DAFTAR TABEL

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

xiv

Tabel 2.1 Daftar Keaslian Penelitian ..................................................................48 Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel ............................................................56 Tabel 5.1 Distribusi karakteristik data umum responden pengaruh modul

pemberdayaan orang tua terhadap stres hospitalisasi pada ibu dengan anak leukemia di Instalasi Rawat Inap Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya, 4-17 Desember 2017 ..........................................65

Tabel 5.2 Kondisi tingkat stres hospitalisasi pada ibu dengan anak Leukemia pre –test dan post-test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol ................................................................................................68

Page 16: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

DAFTAR LAMPIRAN

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

xv

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................81 Lampiran 2 Surat Permohonan Data Awal Penelitian .......................................82 Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian ..................................................83 Lampiran 4 Surat Balasan Izin Penelitian .........................................................84 Lampiran 5 Surat Permohonan Uji Etik Penelitian ...........................................85 Lampiran 6 Sertifikat Etik Penelitian ................................................................86 Lampiran 7 Permohonan Menjadi Responden Penelitian .................................87 Lampiran 8 Persetujuan Menjadi Responden Penelitian ...................................88 Lampiran 9 Format Pengumpulan Data ............................................................89 Lampiran 10 Kuisioner Stres Orang Tua .............................................................91 Lampiran 11 Satuan Acara Kegiatan ...................................................................93 Lampiran 12 Tabulasi Data Penelitian ................................................................95 Lampiran 13 Hasil Uji Statistik .........................................................................108 Lampiran 14 Modul Pemberdayaan Orang Tua ................................................118

Page 17: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

DAFTAR SINGKATAN

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

xvi

ACTH : adrenocorticotropin hormone AML : Acute Mieloblastik Leukemia BB : Berat Badan COPE : Creating Of Parent Empowerment DASS : Depresion Anxiety Stress Scale DVD : Digital Video Disc FAB : French-American-British FCC : Family Centered Care HPA : Hipotalamus-Pituitari-Adrenal IRNA : Instalasi Rawat Inap LLA : Leukemia Limfoblastik Akut LLK : Leukemia Limfositik Kronis LMA : Leukemia Mieloid Akut mm3 : millimeter kubik MSG : Mono Sodium Glutamat RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah SPSS : Statistical Package for the Social Sciences TV : Televisi UMR : Upah Minimum Regional WHO : World Health Organization

Page 18: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker merupakan suatu penyakit jangka panjang, kronis yang tidak

hanya terjadi pada orang dewasa tetapi juga menyerang anak-anak. Pengertian

kanker menurut WHO adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang

tumbuh melampaui batas dan menyebar ke organ lain, sehingga meskipun tingkat

ketahanan hidup untuk kanker masa kanak-kanak telah meningkat secara

substansial namun ancaman kesakitan dan kematin sangat nyata bagi anak-anak

dan keluarga mereka (Shiryazdi, 2014). Seorang anak yang terdiagnosis kanker

akan menjalani perawatan di rumah sakit dengan beberapa prosedur tindakan

invasife. Selama proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker anak dan

orang tua seringkali mengalami permasalahan psikologis (Supartini, 2004 dalam

Krisnana, 2014). Kondisi itu dapat berupa stres, cemas, marah dan depresi. Reaksi

stres hospitalisasi pada orang tua biasanya timbul akibat tingkat keseriusan

penyakit pada anaknya, pengalaman hospitalisasi sebelumnya, prosedur medis

yang sesuai dengan diagnosa dan pengobatannya serta latar belakang kondisi

keluarganya (Wong, 2009). Adanya pengobatan dan perawatan yang dilakukan di

rumah sakit dalam jangka waktu lama menyebabkan stres hospitalisasi pada

orang tua terutama ibunya, hal ini terjadi karena selama proses perawatan di

rumah sakit anak dan orang tua akan mengalami berbagai kejadian yang menurut

berbagai penelitian ditunjukkan dengan pengalaman yang sangat traumatik dan

penuh dengan stres ( Supartini, 2004 dalam Krisnana, 2014).

1

Page 19: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

2

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Berdasarkan data dari National Conference Pediatric Health Care 2017

terdapat 10.480 anak dibawah 14 tahun terdiagnosis kanker setiap tahunnya di

AS (Belongia, 2017). Di antara macam penyakit kanker pada anak Akut

Lympoblastik Leukemia merupakan jenis kanker yang tertinggi jumlahnya. Di

Indonesia terdapat sekitar 11.000 kasus kanker anak tiap tahunnya selama kurun

waktu 2008-2015, dan Leukemia merupakan penyakit dengan kasus baru dan

jumlah kematian terbanyak (Pusdatin Kemenkes, 2015).

Propinsi Jawa Timur merupakan propinsi dengan jumlah penderita kanker

terbesar kedua di Indonesia dengan jumlah 61.200 yang di dalamnya termasuk

juga kasus kanker pada anak. Hampir setengah dari jumlah penderita kanker

tersebut adalah kasus kanker darah, dan jenis yang paling banyak diderita adalah

Akut Limpoblastik Leukemia (Pusdatin Kemenkes, 2015). Berdasarkan data dari

divisi Hematologi onkologi anak RSUD Dr Soetomo jumlah kasus baru Leukemia

di tahun 2015 berjumlah 106 anak, tahun 2016 terdapat 108 anak, di tahun 2017

periode Januari-Oktober sebanyak 101 anak.. Meskipun jumlah kasusnya terus

meningkat tetapi penyebab penyakit ini belum bisa diketahui. Menurut para ahli

penyakit leukemia pada anak kemungkinan disebabkan zat-zat kimiawi yang

terdapat pada makanan yang mengandung pengawet yang sering dikonsumsi oleh

anak-anak (Ugrasena, 2017).

Anak adalah harapan orang tua yang akan meneruskan cita-cita dan masa

depan keluarganya, sehingga ketika anak menderita sakit akan mempengaruhi

kondisi fisik dan psikis orang tuanya. Pada anak yang menderita penyakit kronis

seperti Leukemia akan mempengaruhi fungsi sehari-hari selama lebih dari 3

bulan dan dampak hospitalisasi lebih dari 1 bulan dalam setahun pada penderita

Page 20: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

3

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

dan orang tuanya (Wong dalam Asyanti, 2013). Seorang ibu secara tradisional

merupakan perawat utama ketika anaknya sakit sehingga ibu memiliki

kemungkinan lebih besar mengalami permasalahan psikologis jika dibandingkan

dengan ayah. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pada ibu dengan

anak penderita Leukemia mengalami peningkatan skor stres, cemas dan depresi.

Sebuah penelitian melaporkan bahwa pada ibu yang anaknya dirawat karena

penyakit kronik 46% mengalami kecemasan, 27% mengalami gejala depresi dan

27% terjadi peningkatan stres. Hasil penelitian di ruang Hematologi anak RSUD

Dr. Soetomo menunjukkan tingkat stres hospitalisasi orang tua bervariasi mulai

dari normal, ringan, sedang, berat dan sangat berat. Kondisi normal atau tidak

stres menduduki persentase yang paling besar yaitu 43,3%, stres ringan 26,7%,

stres sedang 16,6% namun terdapat responden yang mengalami tingkat stres berat

(6,7%) dan sangat berat (6,7%) (Krisnana, 2012).

Studi pendahuluan kurun waktu Januari sampai Mei 2017 didapatkan 300

penderita Leukemia yang menjalani rawat inap di instalasi rawat inap anak

RSUD Dr Soetomo serta sampel dari 10 ibu yang anaknya dirawat antara

September-Oktober 2017 berdasarkan observasi 1 orang ibu mengalami stres

berat ditandai tidak kooperatifnya ibu dalam tindakan perawatan dan penolakan

perawatan selanjutnya, 6 orang stres ringan yaitu pada saat wawancara ibu merasa

sedih tetapi bisa menerima kondisi penyakit anaknya dan 3 orang tidak

mengalami stres yaitu ibu tidak marah-marah dan tetap menikmati aktifitasnya di

rumah sakit.

Fungsi keluarga menurut Friedman diantaranya adalah mencegah

terjadinya gangguan kesehatan dan merawat keluarga yang sakit sehingga pada

Page 21: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

4

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

kondisi penyakit kronis yang titik tekannya pada perawatan, kadang-kadang orang

tua merasa berjuang sendirian menghadapi stresor yang sedang terjadi (Asyanti,

2013). Keluarga mungkin harus beradaptasi terhadap stresor, dimana keluarga

harus mempertahankan keseimbangan sehingga dapat memenuhi tujuan dan

tugasnya, mengatasi stres serta melaksanakan peran dan fungsinya (Friedman, et.

al. dalam Asyanti, 2013). Meskipun stresor ini bervariasi sepanjang waktu, namun

bisa dikategorisasikan dalam 4 macam situasi yaitu saat diagnosa, selama waktu

transisi perkembangan penyakit, hal-hal yang berkaitan dengan kebutuhan

perawatan kesehatan anak, dan ketika anak mengalami kekambuhan penyakit dan

rawat inap.

Family center care merupakan suatu program dimana seorang perawat

memampukan dan melibatkan keluarga dalam setiap asuhan keperawatan yang

dilakukan terhadap anaknya, sehingga dengan memberdayakan seorang ibu dalam

perawatan anaknya diharapkan dapat menurunkan stres hospitalisasi pada ibu

tersebut (Soetjiningsih 2005). Dua konsep dasar dalam asuhan pada keluarga

adalah memberdayakan (empowerment) dan memampukan (enabling) (Wong,

D.L., et. al., 2010).

Beberapa hasil penelitian mengungkapkan intervensi yang sering

dilakukan untuk menurunkan level stres pada orang tua saat menghadapi anak

sakit adalah intervensi pendidikan mengenai penyakit spesifik anak, intervensi

yang menekankan pada stres, pelatihan ketrampilan pemecahan masalah,

intervensi untuk meningkatkan koping dan adanya dukungan sosial (Melnyk,

2001 dalam Asyanti, 2013). Orang tua yang anaknya dirawat di rumah sakit

dengan penyakit kronis seperti Leukemia membutuhkan peningkatan pengetahuan

Page 22: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

5

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

tentang Leukemia dan koping strategi untuk beradaptasi terhadap stresor yang

dialami (Geetha C, 2015). Konsep teori Stres Adaptasi Calista Roy menjadi

alternatif pemecahan masalah pada ibu yang mengalami stres hospitalisasi,

dengan menggunakan sarana modul pemberdayaan diharapkan dapat merubah

persepsi ibu dan meningkatkan koping adaptasi sehingga stres hospitalisasi dapat

diminimalkan.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan di bagian anak RSUD Dr

Soetomo memaparkan tentang pengembangan model perilaku ibu dalam

pemenuhan kebutuhan asih, asah, asuh pada anak Leukemia sehingga akan

berpengaruh pada kompetensi dan percaya diri ibu untuk merawat anaknya yang

sakit sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup anak Leukemia (Rachmawati,

2016). Penelitian yang lain menyebutkan bahwa empowerment orang tua dapat

meningkatkan kepercayaan diri dalam merawat anaknya sehingga meminimalkan

stres hospitalisasi (Krisnana, 2012). Berdasarkan studi penelitian di atas sangat

relevan jika intervensi pemberdayaan untuk meningkatkan pengetahuan terhadap

orang tua tetap diberikan. Salah satu intervensi pendidikan yang dapat dilakukan

adalah pemberian modul. Modul pemberdayaan orang tua merupakan salah satu

modul yang dapat diberikan kepada ibu yang melakukan perawatan pada anak di

rumah sakit dengan penyakit kronis seperti Leukemia karena media ini dirancang

dengan sistematik dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

Selain itu belum ada penelitian sebelumnya untuk menurunkan stres hospitalisasi

dengan pemberian modul pemberdayaan, dan belum ada edukasi tentang stres

hospitalisasi kepada orang tua yang anaknya dirawat di instalasi rawat inap anak

RSUD Dr Soetomo Surabaya. Namun pengaruh pemberian modul pemberdayaan

Page 23: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

6

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

terhadap stres hospitalisasi pada ibu dengan anak Leukemia belum dapat

dijelaskan.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah pengaruh pemberian modul pemberdayaan orang tua

terhadap stres hospitalisasi pada ibu dengan anak Leukemia di Instalasi Rawat

Inap Anak RSUD Dr Soetomo Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Menjelaskan pengaruh pemberian modul pemberdayaan orang tua

terhadap stres hospitalisasi pada ibu dengan anak Leukemia di Instalasi Rawat

Inap Anak RSUD Dr Soetomo Surabaya.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengukur tingkat stres hospitalisasi pada ibu dengan anak Leukemia pada

kelompok kontrol dan perlakuan sebelum diberikan modul pemberdayaan.

2. Mengukur tingkat stres hospitalisasi pada ibu dengan anak Leukemia pada

kelompok control dan perlakuan setelah pemberian modul pemberdayaan

3. Menganalisis pengaruh pemberian modul pemberdayaan orang tua terhadap

stres hospitalisasi pada ibu dengan anak Leukemia.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menjelaskan adanya pengaruh modul

pemberdayaan orang tua terhadap stres hospitalisasi pada ibu dengan anak

Page 24: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

7

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Leukemia dan dapat sebagai acuan dalam memberikan pelayanan dan

pengembangan ilmu keperawatan anak.

1.4.2 Praktis

1. Bagi Instansi

Sebagai bahan pertimbangan bagi instansi rumah sakit dalam peningkatan

pelayanan kepada pasien dan keluarganya.

2. Bagi perawat

Memberikan masukan bagi perawat yang bekerja di ruang anak dalam

memberikan ilmu pengetahuan pada keluarga pasien sehingga meningkatkan

mutu pelayanan keperawatan.

3. Bagi responden

Meningkatkan kualitas hidup dan kenyamanan hospitalisasi, terutama ibu

pasien dengan anak Leukemia sehingga dapat meningkatkan koping adaptasi

dan menurunkan tingkat stres selama rawat inap di rumah sakit.

4. Bagi penelitian

Hasil penelitian ini menjadi sumber informasi tentang pengaruh modul

pemberdayaan orang tua terhadap stres hospitalisasi ibu dengan anak

Leukemia di Instalasi Rawat Inap Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Page 25: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Perawatan Anak

Paradigma keperawatan anak merupakan suatu landasan berpikir dalam

penerapan ilmu keperawatan anak. Landasan berpikir tersebut terdiri dari empat

komponen, diantaranya manusia dalam hal ini anak, keperawatan, sehat-sakit dan

lingkungan.

2.1.1 Pengertian Anak

Dalam keperawatan anak yang menjadi individu (klien) adalah anak yang

diartikan sebagai seseorang yang usianya kurang dari 18 (delapan belas) tahun

dalam masa tumbuh kembang, dengan kebutuhan khusus yaitu kebutuhan fisik,

psikologis, sosial dan spiritual. Anak merupakan individu yang berada dalam satu

rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Dalam

proses berkembang anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola koping dan

perilaku sosial. Ciri fisik pada semua anak tidak mungkin pertumbuhan fisiknya

sama, demikian pula pada perkembangan kognitif adakalanya cepat atau lambat.

Perkembangan konsep diri sudah ada sejak bayi akan tetapi belum terbentuk

sempurna dan akan mengalami perkembangan seiring bertambahnya usia anak.

Pola koping juga sudah terbentuk sejak bayi di mana bayi akan menangis saat

lapar. Perilaku sosial anak juga mengalami perkembangan yang terbentuk mulai

bayi seperti anak mau diajak orang lain. Sedangkan respons emosi terhadap

penyakit bervariasi tergantung pada usia dan pencapaian tugas perkembangan

anak, seperti pada bayi saat perpisahan dengan orang tua maka responsnya akan

menangis, berteriak, menarik diri dan menyerah pada situasi yaitu diam.

8

Page 26: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

9

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Dalam memberikan pelayanan keperawatan anak selalu diutamakan,

mengingat kemampuan dalam mengatasi masalah masih dalam proses

kematangan yang berbeda dibanding orang dewasa karena struktur fisik anak dan

dewasa berbeda mulai dari besarnya ukuran hingga aspek kematangan fisik.

Proses fisiologis anak dengan dewasa mempunyai perbedaan dalam hal fungsi

tubuh dimana orang dewasa cenderung sudah mencapai kematangan. Kemampuan

berpikir anak dengan dewasa berbeda dimana fungsi otak dewasa sudah matang

sedangkan anak masih dalam proses perkembangan. Demikian pula dalam hal

tanggapan terhadap pengalaman masa lalu berbeda, pada anak cenderung kepada

dampak psikologis yang apabila kurang mendukung maka akan berdampak pada

tumbuh kembang anak sedangkan pada dewasa cenderung sudah mempunyai

mekanisme koping yang baik dan matang.

2.1.2 Konsep Sehat Sakit

Rentang sehat-sakit merupakan batasan yang dapat diberikan bantuan

pelayanan keperawatan pada anak adalah suatu kondisi anak berada dalam status

kesehatan yang meliputi sejahtera, sehat optimal, sehat, sakit, sakit kronis dan

meninggal. Rentang ini suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang

bersifat dinamis dalam setiap waktu. Selama dalam batas rentang tersebut anak

membutuhkan bantuan perawat baik secara langsung maupun tidak langsung,

seperti apabila anak dalam rentang sehat maka upaya perawat untuk

meningkatkan derajat kesehatan sampai mencapai taraf kesejahteraan baik fisik,

sosial maupun spiritual. Demikian sebaliknya apabila anak dalam kondisi kritis

atau meninggal maka perawat selalu memberikan bantuan dan dukungan pada

keluarga. Jadi batasan sehat secara umum dapat diartikan suatu keadaan yang

Page 27: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

10

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

sempurna baik fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit dan

kelemahan.

2.1.3 Lingkungan

Lingkungan dalam paradigma keperawatan anak yang dimaksud adalah

lingkungan eksternal maupun internal yang berperan dalam perubahan status

kesehatan anak. Lingkungan internal seperti anak lahir dengan kelainan bawaan

maka di kemudian hari akan terjadi perubahan status kesehatan yang cenderung

sakit, sedang lingkungan eksternal seperti gizi buruk, peran orang tua, saudara,

teman sebaya dan masyarakat akan mempengaruhi status kesehatan anak.

2.1.4 Prinsip Keperawatan Anak

Komponen ini merupakan bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan

kepada anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal

dengan melibatkan keluarga. Upaya tersebut dapat tercapai dengan keterlibatan

langsung pada keluarga mengingat keluarga merupakan sistem terbuka yang

anggotanya dapat dirawat secara efektif dan keluarga sangat berperan dalam

menentukan keberhasilan asuhan keperawatan, di samping keluarga mempunyai

peran sangat penting dalam perlindungan anak dan mempunyai peran memenuhi

kebutuhan anak. Peran lainnya adalah mempertahankan kelangsungan hidup bagi

anak dan keluarga, menjaga keselamatan anak dan mensejahterakan anak untuk

mencapai masa depan anak yang lebih baik, melalui interaksi tersebut dalam

terwujud kesejahteraan anak (Wong, 2009).

Dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak tentu berbeda

dibandingkan dengan orang dewasa. Banyak perbedaan-perbedaan yang

diperhatikan dimana harus disesuaikan dengan usia anak serta pertumbuhan dan

Page 28: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

11

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

perkembangan karena perawatan yang tidak optimal akan berdampak tidak baik

secara fisiologis maupun psikologis anak itu sendiri. Perawat harus

memperhatikan beberapa prinsip, mari kita pelajari prinsip tersebut. Perawat harus

memahami dan mengingat beberapa prinsip yang berbeda dalam penerapan

asuhan keperawatan anak, dimana prinsip tersebut terdiri dari:

1. Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik, artinya

bahwa tidak boleh memandang anak dari segi fisiknya saja melainkan sebagai

individu yang unik dan mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan

menuju proses kematangan.

2. Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai

tahap perkembangannya. Sebagai individu yang unik, anak memiliki berbagai

kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lain sesuai tumbuh kembang.

Kebutuhan fisiologis seperti nutrisi dan cairan, aktivitas, eliminasi, tidur dan

lain-lain, sedangkan kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang akan

terlihat sesuai tumbuh kembangnya.

3. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan penyakit

dan peningkatan derajat kesehatan yang bertujuan untuk menurunkan angka

kesakitan dan kematian pada anak mengingat anak adalah penerus generasi

bangsa.

4. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada

kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif

dalam memberikan asuhan keperawatan anak. Dalam mensejahterakan anak

maka keperawatan selalu mengutamakan kepentingan anak dan upayanya

tidak terlepas dari peran keluarga sehingga selalu melibatkan keluarga.

Page 29: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

12

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

5. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga untuk

mencegah, mengkaji, mengintervensi dan meningkatkan kesejahteraan hidup,

dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan aspek moral

(etik) dan aspek hukum (legal).

6. Tujuan keperawatan anak dan keluarga adalah untuk meningkatkan maturasi

atau kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai makhluk

biopsikososial dan spiritual dalam konteks keluarga dan masyarakat. Upaya

kematangan anak adalah dengan selalu memperhatikan lingkungan yang baik

secara internal maupun eksternal dimana kematangan anak ditentukan oleh

lingkungan yang baik.

7. Pada masa yang akan datang kecenderungan keperawatan anak berfokus pada

ilmu tumbuh kembang, sebab ini yang akan mempelajari aspek kehidupan

anak.

2.1.5 Peran Perawat Anak

Perawat merupakan anggota dari tim pemberi asuhan keperawatan anak

dan orang tuanya. Perawat dapat berperan dalam berbagai aspek dalam

memberikan pelayanan kesehatan dan bekerjasama dengan anggota tim lain,

dengan keluarga terutama dalam membantu memecahkan masalah yang berkaitan

dengan perawatan anak. Mari kita bahas secara jelas tentang peran perawat anak.

Perawat merupakan salah satu anggota tim kesehatan yang bekerja dengan anak

dan orang tua. Beberapa peran penting seorang perawat, meliputi:

1. Sebagai pendidik.

Perawat berperan sebagai pendidik, baik secara langsung dengan memberi

penyuluhan/pendidikan kesehatan pada orang tua maupun secara tidak

Page 30: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

13

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

langsung dengan menolong orang tua/anak memahami pengobatan dan

perawatan anaknya. Kebutuhan orang tua terhadap pendidikan kesehatan

dapat mencakup pengertian dasar penyakit anaknya, perawatan anak selama

dirawat di rumah sakit, serta perawatan lanjut untuk persiapan pulang ke

rumah. Tiga domain yang dapat dirubah oleh perawat melalui pendidikan

kesehatan adalah pengetahuan, keterampilan serta sikap keluarga dalam hal

kesehatan khususnya perawatan anak sakit.

2. Sebagai konselor

Suatu waktu anak dan keluarganya mempunyai kebutuhan psikologis berupa

dukungan/dorongan mental. Sebagai konselor, perawat dapat memberikan

konseling keperawatan ketika anak dan keluarganya membutuhkan. Hal inilah

yang membedakan layanan konseling dengan pendidikan kesehatan. Dengan

cara mendengarkan segala keluhan, melakukan sentuhan dan hadir secara fisik

maka perawat dapat saling bertukar pikiran dan pendapat dengan orang tua

tentang masalah anak dan keluarganya dan membantu mencarikan alternatif

pemecahannya.

3. Melakukan koordinasi atau kolaborasi.

Dengan pendekatan interdisiplin, perawat melakukan koordinasi dan

kolaborasi dengan anggota tim kesehatan lain dengan tujuan terlaksananya

asuhan yang holistik dan komprehensif. Perawat berada pada posisi kunci

untuk menjadi koordinator pelayanan kesehatan karena 24 jam berada di

samping pasien. Keluarga adalah mitra perawat, oleh karena itu kerjasama

dengan keluarga juga harus terbina dengan baik tidak hanya saat perawat

Page 31: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

14

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

membutuhkan informasi dari keluarga saja, melainkan seluruh rangkaian

proses perawatan anak harus melibatkan keluarga secara aktif.

4. Sebagai pembuat keputusan etik.

Perawat dituntut untuk dapat berperan sebagai pembuat keputusan etik dengan

berdasarkan pada nilai normal yang diyakini dengan penekanan pada hak

pasien untuk mendapat otonomi, menghindari hal-hal yang merugikan pasien

dan keuntungan asuhan keperawatan yaitu meningkatkan kesejahteraan

pasien. Perawat juga harus terlibat dalam perumusan rencana pelayanan

kesehatan di tingkat kebijakan. Perawat harus mempunyai suara untuk

didengar oleh para pemegang kebijakan dan harus aktif dalam gerakan yang

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anak. Perawat yang paling

mengerti tentang pelayanan keperawatan anak. Oleh karena itu perawat harus

dapat meyakinkan pemegang kebijakan bahwa usulan tentang perencanaan

pelayanan keperawatan yang diajukan dapat memberi dampak terhadap

peningkatan kualitas pelayanan kesehatan anak.

5. Sebagai peneliti.

Sebagai peneliti perawat anak membutuhkan keterlibatan penuh dalam upaya

menemukan masalah-masalah keperawatan anak yang harus diteliti,

melaksanakan penelitian langsung dan menggunakan hasil penelitian

kesehatan/keperawatan anak dengan tujuan meningkatkan kualitas

praktik/asuhan keperawatan pada anak. Pada peran ini diperlukan kemampuan

berpikir kritis dalam melihat fenomena yang ada dalam layanan asuhan

keperawatan anak sehari-hari dan menelusuri penelitian yang telah dilakukan

serta menggunakan literatur untuk memvalidasi masalah penelitian yang

Page 32: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

15

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

ditemukan. Pada tingkat kualifikasi tertentu, perawat harus dapat

melaksanakan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas praktik

keperawatan anak.

2.2 Konsep Family Centered Care

2.2.1 Pengertian Family Centered Care

Perlukah orang tua terlibat dalam merawat anak saat anaknya sedang

dirawat? Tentu harus terlibat. Mengapa harus melibatkan orang tua? Karena anak

tidak bisa jauh dari orang tua dan orang tua mempunyai sumberdaya yang bisa

membantu penyembuhan anak sehingga keluarga sangat penting dilibatkan dalam

perawatan, dimana istilahnya adalah family centered care. Family Centered Care

(FCC) atau perawatan yang berpusat pada keluarga didefinisikan sebagai filosofi

perawatan berpusat pada keluarga, mengakui keluarga sebagai konstanta dalam

kehidupan anak. Family Centered Care meyakini adanya dukungan individu,

menghormati, mendorong dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi keluarga.

Intervensi keperawatan dengan menggunakan pendekatan family centered care

menekankan bahwa pembuatan kebijakan, perencanaan program perawatan,

perancangan fasilitas kesehatan, dan interaksi sehari-hari antara klien dengan

tenaga kesehatan harus melibatkan keluarga. Keluarga diberikan kewenangan

untuk terlibat dalam perawatan klien, yang berarti keluarga dengan latar belakang

pengalaman, keahlian dan kompetensi keluarga memberikan manfaat positif

dalam perawatan anak. Memberikan kewenangan kepada keluarga berarti

membuka jalan bagi keluarga untuk mengetahui kekuatan, kemampuan keluarga

dalam merawat anak.

Page 33: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

16

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

2.2.2 Manfaat Penerapan Family Centered Care

1. Hubungan tenaga kesehatan dengan keluarga semakin menguat dalam

meningkatkan kesehatan dan perkembangan setiap anak.

2. Meningkatkan pengambilan keputusan klinis berdasarkan informasi yang

lebih baik dan proses kolaborasi.

3. Membuat dan mengembangkan tindak lanjut rencana perawatan berkolaborasi

dengan keluarga.

4. Meningkatkan pemahaman tentang kekuatan yang dimiliki keluarga dan

kapasitas pemberi pelayanan.

5. Penggunaan sumber-sumber pelayanan kesehatan dan waktu tenaga

profesional lebih efisien dan efektif (mengoptimalkan manajemen perawatan

di rumah, mengurangi kunjungan ke unit gawat darurat atau rumah sakit jika

tidak perlu, lebih efektif dalam menggunakan cara pencegahan).

6. Mengembangkan komunikasi antara anggota tim kesehatan.

7. Persaingan pemasaran pelayanan kesehatan kompetitif.

8. Meningkatkan lingkungan pembelajaran untuk spesialis anak dan tenaga

profesinya dalam pelatihan-pelatihan.

9. Menciptakan lingkungan yang meningkatkan kepuasan profesional.

10. Mempertinggi kepuasan anak dan keluarga atas pelayanan kesehatan yang

diterima.

2.2.3 Elemen-elemen Family Centered Care

1. Memasukkan pemahaman ke dalam kebijakan dan praktik bahwa keluarga

bersifat konstan dalam kehidupan anak, sementara sistem pelayanan dari

personal pendukung di dalam sistem tersebut berubah-rubah.

Page 34: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

17

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

2. Memfasilitasi kolaborasi keluarga/profesional pada semua tingkat pelayanan

keperawatan di rumah sakit, rumah, dan di masyarakat. Perawatan anak secara

individual, pengembangan implementasi dan evaluasi program serta

pembentukan kebijakan.

3. Saling bertukar informasi yang lengkap dan jelas antara anggota keluarga dan

profesional dalam hal dukungan tentang cara yang supportif di setiap saat.

4. Menggabungkan pemahaman dan penghormatan terhadap keanekaragaman

budaya, kekuatan dan individualitas di dalam dan diantara seluruh keluarga

termasuk keanekaragaman suku, ras, spiritual, sosial, ekonomi, bidang

pendidikan dan geografi ke dalam kebijakan praktik.

5. Mengenali dan menghormati metode koping yang berbeda dan menerapkan

program dan kebijakan menyeluruh yang menyediakan pelayanan

perkembangan, pendidikan, emosi, lingkungan dan dukungan keuangan untuk

memenuhi kebutuhan keluarga yang berbeda-beda.

6. Mendorong dan memfasilitasi dukungan dan jaringan kerja sama keluarga

dengan keluarga.

7. Menetapkan bahwa rumah, rumah sakit, dan pelayanan masyarakat dan sistem

pendukung untuk anak-anak yang memerlukan pelayanan kesehatan khusus

dan keluarganya bersifat fleksibel, dapat diakses, dan komprehensif dalam

menjawab pemenuhan kebutuhan keluarga yang berbeda sesuai yang

diperlukan.

8. Menghargai keluarga sebagai keluarga, dan anak-anak sebagai anak-anak,

mengakui bahwa mereka memiliki beragam kekuatan, perhatian, emosi dan

Page 35: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

18

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

cita-cita yang melebihi kebutuhan mereka untuk mendapatkan layanan dan

dukungan kesehatan serta perkembangan khususnya.

2.2.4 Prinsip-prinsip Family Centered Care

1. Menghormati setiap anak dan keluarganya.

Perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada anak menghormati

anak dan keluarga sebagai subjek perawatan. Perawat menghormati anak dan

keluarga memiliki pilihan yang terbaik bagi perawatan mereka.

2. Menghargai perbedaan suku, budaya, sosial, ekonomi, agama, dan

pengalaman tentang sehat sakit yang ada pada anak dan keluarga.

Perawat menghargai perbedaan suku, budaya, sosial ekonomi, agama dan

pengalaman tentang sehat sakit anak dan keluarga dalam memberikan asuhan

keperawatan. Pelayanan yang diberikan mengacu kepada standar asuhan

keperawatan dan diperlakukan sama pada semua pasien dan keluarga.

3. Mengenali dan memperkuat kelebihan yang ada pada anak dan keluarga.

Mengkaji kelebihan keluarga dan membantu mengembangkan kelebihan

keluarga dalam proses asuhan keperawatan pada klien.

4. Mendukung dan memfasilitasi pilihan anak dan keluarga dalam memilih

pelayanan kesehatannya.

Memberikan kesempatan kepada keluarga dan anak untuk memilih fasilitas

kesehatan yang sesuai untuk mereka, menghargai pilihan dan mendukung

keluarga.

5. Menjamin pelayanan yang diperoleh anak dan keluarga sesuai dengan

kebutuhan, keyakinan, nilai, dan budaya mereka.

Page 36: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

19

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Memonitor pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan,

nilai, keyakinan dan budaya pasien dan keluarga.

6. Berbagi informasi secara jujur dan tidak bias dengan anak dan keluarga

sebagai cara untuk memperkuat dan mendayagunakan anak dan keluarga

dalam meningkatkan derajat kesehatan.

Petugas kesehatan memberikan informasi yang berguna bagi pasien dan

keluarga, dengan benar dan tidak memihak. Informasi yang diberikan harus

lengkap, benar dan akurat.

7. Memberikan dan menjamin dukungan formal dan informal untuk anak dan

keluarga. Memfasilitasi pembentukan support grup untuk anak dan keluarga,

melakukan pendampingan kepada keluarga, menyediakan akses informasi

support grup yang tersedia dimasyarakat.

8. Berkolaborasi dengan anak dan keluarga dalam penyusunan dan

pengembangan program perawatan anak di berbagai tingkat pelayanan

kesehatan.

Melibatkan keluarga dalam perencanaan program perawatan anak, meminta

pendapat dan ide keluarga untuk pengembangan program yang akan

dilakukan.

9. Mendorong anak dan keluarga untuk menemukan kelebihan dan kekuatan

yang dimiliki, membangun rasa percaya diri, dan membuat pilihan dalam

menentukan pelayanan kesehatan anak.

Petugas kesehatan berupaya meningkatkan rasa percaya diri keluarga dengan

memberikan pengetahuan yang keluarga butuhkan dalam perawatan anak

(American Academy of Pediatric, 2003).

Page 37: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

20

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

2.3 Konsep Caregiver Empowerment Model

2.3.1 Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan adalah konsep yang meluas dari banyak disiplin ilmu:

psikologi, kesehatan, keperawatan dan industri. Zimmerman dan Rappaport

menggambarkan pemberdayaan sebagai kemampuan individu untuk mendapatkan

kontrol secara sosial, politik, ekonomi dan secara psikologis melalui akses

informasi, pengetahuan, keterampilan serta pengambilan keputusan. Sementara

Gibson mendefinisikan pemberdayaan sebagai suatu proses membantu orang

untuk mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan mereka. Proses ini

meliputi tanggung jawab individu,keluarga dalam perawatan kesehatan atau

tanggung jawab sosial dalam memampukan orang untuk memikul tanggung jawab

atas kesehatan mereka sendiri. Pemberdayaan juga telah didefinisikan sebagai

proses meningkatkan perasaan self-efficacy antar anggota organisasi melalui

identifikasi kondisi yang membina ketidakberdayaan masing-masing anggotanya.

Pemberdayaan dikonsepkan sebagai proses sosial untuk mengenali,

mempromosikan dan meningkatkan kemampuan orang untuk memenuhi

kebutuhan mereka sendiri, memecahkan masalah mereka sendiri dan

memobilisasi sumber daya yang diperlukan agar bisa mengendalikan hidup

mereka.

Akut Limfoblastik Leukemia adalah penyakit menahun dan seumur hidup

yang akan diderita oleh pasien dan keluarganya.Tidak jarang kondisi ini

menjadikan penderita dan keluarganya jatuh pada kondisi stress,sakit pada

anggota keluarga merupakan stress situasional yang tidak diharapkan oleh orang

Page 38: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

21

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

tua yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada orang tua (Foreman dalam

Friedman, 2010).

Tidak semua orang tua memiliki koping yang efektif dalam menghadapi

masalah anaknya dengan penyakit kronis,hal ini disebabkan karena beberapa

faktor diantaranya adalah sakit yang berlangsung lama dan menghabiskan

kemampuan suportif dari keluarga,kurangnya informasi pada orang tua serta tidak

adekuatnya pemahaman tentang penyakit yang diderita anaknya (Nanda, 2012).

Beberapa penelitian menyatakan bahwa pemberian intervensi pemberdayaan

dengan menggunakan caregiver empowerment model dapat memberikan manfaat

terhadap kemampuan orang tua menyelesaikan masalah stress situasionl yang

dihadapinya.

Intervensi pemberdayaan orang tua yang anaknya mengalami penyakit

kronis yaitu dengan menekankan pada sikap filosofis terhadap konsep bekerja

sama antara petugas dan keluarga.Keluarga dengan anak yang menderita penyakit

kronis merupakan pengalaman yang traumatis sehingga pendekatan yang

dilakukan adalah memperhalus intervensi keperawatan dengan memberikan

penghormatan tulus terhadap kemampuan orang tua baik kognitif, afektif maupun

bertindak secara alami dengan kekuatan yang dimiliki (Figley dalam Ardian,

2013). Selain itu memberdayakan orang tua dapat dilakukan dengan memberikan

dorongan atau mobilisasi dengan membantu orang tua mengenali,

mengidentifikasi, serta memanfaatkan kekuatan dan sumber daya guna secara

positif mempengaruhi kesehatan anggota keluarga yang sakit (Johnson dalam

Ardian, 2013). Sedangkan menurut (Robinson dalam Ardian, 2013) intervensi

pemberdayaan yang dilakukan pada orang tua yang anaknya sakit kronis adalah

Page 39: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

22

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

dengan menjadi pendengar yang baik, penuh kasih sayang, tidak memghakimi,

kolaborator, memotivasi munculnya kekuatan keluarga, partisipatif serta

keterlibatan dalam proses perubahan dan penyembuhan penyakit. Pemberdayaan

orang tua juga bisa dilakukan dengan memberikan informasi yang lengkap dan

akurat tentang kondisi penyakit dan perawatannya, mengedepankan empati dan

menunjukkan perhatian yang tulus serta meningkatkan kompetensi dalam

merawat anaknya (Hulme PA dalam Ardian, 2013).

2.3.2 Pemberdayaan Kognitif Orang Tua (Ibu) Untuk Meningkatkan Kemampuan

Merawat Anaknya.

1. Memenuhi Kebutuhan Nutrisi

Tujuan diit. Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan

penyakit serta daya terima anak. Mencegah atau menghambat penurunan berat

badan secara berlebihan. Mengurangi rasa mual, muntah, dan diare.

Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan oleh

pasien dan keluarganya.

Syarat-syarat diet energi tinggi, yaitu 36 kkal/kg BB untuk laki-laki dan 32

kkal/kg BB untuk perempuan. Apabila pasien berada dalam keadaan gizi

kurang, maka kebutuhan energi menjadi 40 kkal/kg BB untuk laki-laki dan 36

kkal/kg BB untuk perempuan. Protein tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg BB. Lemak

sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total. Karbohidrat cukup, yaitu

sisa dari kebutuhan energi total. Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin

A, B kompleks, C dan E. Bila perlu ditambah dalam bentuk suplemen. Bila

imunitas menurun (leukosit <). Jenis makanan atau diet yang diberikan

hendaknya memperhatikan nafsu makan, perubahan indera kecap, rasa cepat

Page 40: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

23

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

kenyang, mual, penurunan berat badan, dan akibat pengobatan.

Hindari makanan atau minuman yang merangsang batuk, misalnya makanan

berminyak, makanan asam, pewarna makanan, MSG. Sesuai dengan keadaan

pasien, makanan dapat diberikan dalam bentuk makanan padat, makanan cair,

atau kombinasi. Untuk makanan padat dapat berbentuk makanan biasa,

makanan lunak, atau makanan lumat. Apabila terdapat kesulitan mengunyah

atau menelan. Minum dengan menggunakan sedotan. Makanan atau minuman

diberikan dengan suhu kamar atau dingin. Bentuk makanan disaring atau cair.

Hindari makanan terlalu asam atau asin.

2. Pencegahan Infeksi

1) Mencegah infeksi sekunder serta memantau adanya tanda dan gejala

infeksi. Waspadai bahwa demam dan batuk adalah tanda yang terpenting

dari infeksi. Lebih banyak pasien yang meninggal karena infeksi daripada

karena penyakitnya.

2) Buatkan kamar protektif yang semi steril mendekati ruangan isolasi di

rumah sakit. Minta anak memakai masker bila keluar rumah atau bersama

orang lain terutama bila sedang menderita neutropenik berat (leukosit

kurang dari 1000/mm3).

3) Cuci tangan dengan alkohol 80%. Gunakan semprotan alkohol untuk cuci

tangan sebelum dan sesudah memegang anak.

4) Kurangi kontak dengan orang lain. Pada saat agranulositosis (jumlah total

neutrofil berkurang).

Page 41: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

24

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

5) Perawatan gigi dan mulut harus dikerjakan setiap hari. Setiap habis makan

dan terutama kalau mau tidur harus dilakukan sikat gigi (dengan sikat gigi

yang harus), kumur betadin dan kumur antijamur.

6) Setiap hari diwajibkan memeriksa kulit secara menyeluruh dari ujung

rambut kepala sampai ujung kaki. Daerah kemaluan juga harus

diperhatikan, daerah tersebut sering terabaikan dan justru di daerah itu

pula sering muncul infeksi kulit.

7) Makanan hygienis. Jaga kebersihan diri anak termasuk kuku yang bersih.

3. Pencegahan Perdarahan

1) Pantau adanya tanda dan gejala perdarahan.

2) Periksa adanya memar dan kemerahan pada kulit.

3) Periksa adanya mimisan dan gusi berdarah.

4) Jaga agar kuku tetap pendek.

5) Hindari penumpuan beban pada alat gerak yang sakit.

6) Hindari kecelakaan dan cedera. Pastikan lingkungan ruangan termasuk

barang-barang yang ada di ruangan agar benar-benar aman dan tidak

berisiko mencederai anak.

7) Anjurkan aktivitas bermain yang tenang.

(sumber : ebookfkunsyiah/perawatan lanjutan di rumah pada penderita Leukemia,

14 September 2008).

2.4 Konsep Orang Tua

Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu dan

merupakan hasil dari sebuah ikatan pernikahan yang sah sehingga terbentuk suatu

keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mengasuh,mendidik,

Page 42: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

25

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan

anak untuk siap dalam kehidupannya di masa yang akan datang.

2.4.1 Peran Orang Tua

Dalam keluarga yang ideal ada dua individu yang disebut ayah dan ibu

yang mempunyai peranan penting yaitu :

1. Peran Ayah

Ayah sebagai suami dari istri yang berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,

pelindung dan pemberi rasa aman serta sebagai kepala rumah tangga.Beliau

juga sebagai anggota dari kelompok sosialnya dan anggota masyarakat dari

lingkungannya (Jhonson et. al. dalam Putri, 2015).

2. Peran Ibu

Sebagai istri dari suaminya dan ibu dari anak-anaknya yang berperan sebagai

pengasuh , pelindung dan pendidik bagi putra-putrinya, sebagai anggota dalam

kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya

(Jhonson et. al. dalam Putri, 2015).

2.5 Konsep Stres Hospitalisasi

2.5.1 Pengertian Stres

Suatu keadaan yang bersifat internal yang disebabkan oleh tuntutan fisik,

lingkungan dan situasi sosial yang merusak dan tidak terkontrol. Sangat bersifat

individu yang bersifat merusak bila tidak ada keseimbangan antara daya tahan

mental individu orang itu terhadap beban yang dirasakannya. Faktor kunci dari

stress adalah persepsi seseorang dan penilaian terhadap situasi dan kemampuan

untuk menghadapi atau mengambil manfaat dari situasi yang dianggap

membebaninya.

Page 43: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

26

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Faktor penyebab stress :

1. Faktor Eksternal Faktor stress yang berasal dari luar : Kerjaan menumpuk,

stress karena jalanan macet.

2. Faktor Internal Berhubungan dengan keadaan diri sendiri: harapan yang

terlalu tinggi, ketakutan akan sesuatu hal, trauma.

2.5.2 Pengertian Hospitalisasi

Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang

berencana atau darurat, mengharuskan klien untuk tinggal dirumah sakit,

menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali kerumah. Selama

proses tersebut anak dan orang tua dapat mengalami berbagai kejadian yang

menurut beberapa penelitian ditunjukkan dengan pengalaman yang sangat

traumatic dan penuh dengan stress, (Supartini, 2004 hal : 188).

Berbagai perasaan yang sering muncul pada anak, yaitu : cemas, marah,

sedih, takut, dan rasa bersalah (Wong, 2000, dalam Supartini, 2004, hal : 188).

Perasaan tersebut dapat timbul karena menghadapi sesuatu yang baru dan belum

pernah dialami sebelumnya, rasa tidak aman dan tidak nyaman, perasaan

kehilangan sesuatu yang biasa dialaminya dan sesuatu yang dirasakan

menyakitkan. Tidak hanya anak, orang tua juga mengalami hal yang sama.

(Supartini, 2004 hal : 188).

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang tua mengalami kecemasan

yang tinggi saat perawatan anaknya dirumah sakit walaupun beberapa orang tua

juga dilaporkan tidak mengalami karena perawatan anak dirasakan dapat

mengatasi permasalahannya (Hallstrom dan Ellander, 1997. Brewis, E. 1995,

dalam Supartini 2004: 188). Apabila anak stress selama dalam perawatan, orang

Page 44: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

27

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

tua menjadi stress pula, dan stress orang tua akan membuat tingkat stress anak

semakin meningkat (Supartini, 2004 hal : 188). Anak adalah bagian dari

kehidupan orang tuanya sehingga apabila ada pengalaman yang mengganggu

kehidupannya maka orang tua pun merasa sangat stress (Brewis ,1995, dalam

Supartini hal : 188).

Macam-Macam Hospitalisasi : Hospitalisasi Informal, Hospitalisasi

Volunter, Hospitalisasi Involunter, dan Hospitalisasi Gawat Darurat.

Rentang Respon Hospitalisasi Menurut Supartini (2004, hal : 189),

berbagai macam perilaku yang dapat ditunjukkan klien dan keluarga sebagai

respon terhadap perawatannya di rumah sakit, sebagai berikut :

1. Reaksi anak terhadap hospitalisasi.

2. Reaksi keluarga terhadap hospitalisasi.

Manfaat Hospitalisasi Menurut Supartini (2004, hal: 198) antara lain :

1. Membantu perkembangan keluarga dan pasien dengan cara memberi

kesempatan keluarga mempelajari reaksi pasien terhadap stresor yang

dihadapi selama perawatan di Rumah sakit.

2. Hospitalisasi dapat dijadikan media untuk belajar. Untuk itu perawatan dapat

memberi kesempatan pada keluarga untuk belajar tentang penyakit, prosedur,

penyembuhan, terapi, dan perawatan pasien.

3. Untuk meningkatkan kemampuan kontrol diri dapat. akan kemampuan kontrol

diri dapat dilakukan dengan memberi kesempatan pada pasien mengambil

keputusan, tidak terlalu bergantung pada orang lain dan percaya diri.

4. Fasilitasi klien untuk tetap menjaga sosialisasinya dengan sesama klien yang

ada, teman sebaya atau teman sekolah. Berikan kesempatan padanya untuk

Page 45: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

28

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

saling kenal dan membagi pengalamannya. Demikian juga interaksi dengan

petugas kesehatan dan keluarga harus difasilitasi oleh perawat karena selama

dirumah sakit klien dan keluarga mempunyai kelompok yang baru.

Dampak hospitalisasi menurut Asmadi (2008, hal : 36) secara umum

hospitaisasi menimbulkan dampak pada lima aspek, yaitu privasi, gaya hidup,

otonomi diri, peran,dan ekonomi.

2.5.3 Stressor dan Reaksi Keluarga Sehubungan Dengan Hospitalisasi Anak

Bagian integral dari keluarga anak jika anak harus menjalani hospitalisasi

akan memberikan pengaruh terhadap angggota keluarga dan fungsi keluarga

(Wong & Whaley, 1999)

Reaksi orang tua dipengaruhi oleh :

1. Tingkat keseriusan penyakit anak.

2. Pengalaman sebelumnya terhadap sakit dan hospitalisasi

3. Prosedur pengobatan

4. Kekuatan ego individu

5. Kemampuan koping

6. Kebudayaan dan kepercayaan

7. Komunikasi dalam keluarga Pada umumnya reaksi orang tua: denial /

disbelief, marah / merasa bersalah, ketakutan, cemas dan frustasi, depresi.

Reaksi sibling :

1. Pada umumnya reaksi sibling : merasa kesepian, ketakutan, khawatir, marah,

cemburu, rasa benci, rasa bersalah.

2. Pengaruh pada fungsi keluarga : pola komunikasi, komunikasi antar anggota

keluarga terganggu, respon emosional tidak dapat terkontrol dengan baik.

Page 46: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

29

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

3. Penurunan peran anggota keluarga pola komunikasi. Kehilangan peran orang

tua. Perhatian orang tua tertuju pada anak yang sakit dan dirawat. Kadang

orang tua menyalahkan sibling sebagai perilaku antisosial.

4. Cara mengatasi masalah yang mungkin timbul sehubungan dengan

hospitalisasi anak:

1) Libatkan orang tua dalam mengatasi stress anak dan pelaksanaan asuhan

keperawatan.

2) Bina hubungan saling percaya antara perawat dengan anak dan keluarga.

Kurangi batasan-batasan yang diberikan pada anak.

3) Beri dukungan pada anak dan keluarga.

4) Beri informasi yang adekuat.

Reaksi orang tua yang anaknya dirawat di Rumah Sakit (hospitalisasi) :

1. Perasaan cemas dan takut : perasaan tersebut muncul pada saat orang tua

melihat anak mendapat prosedur menyakitkan (Perawat harus bijaksana dan

bersikap pada anak dan orang tua). Cemas yang paling tinggi dirasakan orang

tua pada saat menunggu informasi tentang diagnosis penyakit anaknya. Rasa

takut muncul pada orang tua terutama akibat takut kehilangan anak pada

kondisi sakit terminal. Perilaku yang sering ditunjukkan orang tua: sering

bertanya tentang hal yang sama secara berulang pada org berbeda, gelisah,

ekspresi wajah tegang, dan bahkan marah.

2. Perasaan Sedih : Muncul pada saat anak dalam kondisi terminal dan orang tua

mengetahui bahwa tidak ada lagi harapan anaknya untuk sembuh.

3. Perasaan frustasi : Muncul pada kondisi anak yang telah dirawat cukup lama

dan dirasakan tidak mengalami perubahan serta tidak adekuatnya dukungan

Page 47: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

30

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

psikologis. Stress adalah suatu keadaan yang bersifat internal yang disebabkan

oleh tuntutan fisik, lingkungan dan situasi sosial yang merusak dan tidak

terkontrol. Stress sangat bersifat individu yang bersifat merusak bila tidak ada

keseimbangan antara daya tahan mental individu orang ituterhadap beban

yang dirasakannya. Faktor kunci dari stress adalah persepsi seseorang dan

penilaian terhadap situasi dan kemampuan untuk menghadapi atau mengambil

manfaat dari situasi yang dianggap membebaninya. Faktor penyebab stress

adalah faktor internal dan faktor internal. Hospitalisasi merupakan suatu

proses yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan

klien untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai

pemulangannya kembali ke rumah. Selama proses tersebut anak dan orang tua

dapat mengalami berbagai kejadian yang menurut beberapa penelitian

ditunjukkan dengan pengalaman yang sangat traumatik dan penuh dengan

stress. (Supartini, 2004)

2.6 Konsep Pendidikan Kesehatan

2.6.1 Definisi Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan merupakan suatu bentuk tindakan mandiri

keperawatan untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun masyarakat

dalam mengatasi masalah kesehatannya melalui kegiatan pembelajaran. Menurut

Notoatmodjo (2010) pendidikan kesehatan adalah upaya persuasi atau

pembelajaran kepada masyarakat agar masyarakat mau melakukan tindakan-

tindakan untuk memelihara, dan meningkatkan taraf kesehatannya. Jadi dapat

disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk kegiatan dengan

Page 48: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

31

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

menyampaikan materi tentang kesehatan yang bertujuan untuk mengubah perilaku

sasaran.

2.6.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan

Tujuan utama pendidikan kesehatan (Mubarak dan Chayati, 2009) yaitu :

1. Menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri.

2. Memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap masalahnya, dengan

sumber daya yang ada pada mereka ditambah dengan dukungan dari luar.

3. Memutuskan kegiatan yang paling tepat guna untuk meningkatkan taraf hidup

sehat dan kesejahteraan masyarakat

2.6.3 Sasaran Pendidikan Kesehatan

Menurut Notoadmojo (2003) sasaran pendidikan kesehatan dibagi dalam 3

(tiga) kelompok, yaitu :

1. Sasaran Primer (Primary Target)

Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala upaya

pendidikan atau promosi kesehatan. Sesuai dengan permasalahan kesehatan,

maka sasaran ini dapat dikelompokkan menjadi, kepala keluarga untuk

masalah kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui untuk masalah KIA

(Kesehatan Ibu dan Anak), anak sekolah untuk kesehatan remaja, dan juga

sebagainya.

2. Sasaran Sekunder (Secondary Target)

Yang termasuk dalam sasaran ini adalah para tokoh masyarakat, tokoh agama,

tokoh adat, dan sebagainya. Disebut sasaran sekunder, karena dengan

memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok ini diharapkan untuk

Page 49: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

32

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

nantinya kelompok ini akan memberikan pendidikan kesehatan kepada

masyarakat di sekitarnya.

3. Sasaran Tersier (Tertiary Target)

Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat pusat, maupun

daerah. Dengan kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh

kelompok ini akan mempunyai dampak langsung terhadap perilaku tokoh

masyarakat dan kepada masyarakat umum.

2.6.4 Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan

Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari 3 dimensi menurut

Fitriani (2011) yaitu;

1. Dimensi sasaran

1) Pendidikan kesehatan individu dengan sasarannya adalah individu.

2) Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasarannya adalah kelompok

masyarakat tertentu.

3) Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasarannya adalah masyarakat

luas.

2. Dimensi tempat pelaksanaan

1) Pendidikan kesehatan di rumah sakit dengan sasarannya adalah pasien dan

keluarga

2) Pendidikan kesehatan di sekolah dengan sasarannya adalah pelajar.

3) Pendidikan kesehatan di masyarakat atau tempat kerja dengan sasarannya

adalah masyarakat atau pekerja.

Page 50: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

33

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

3. Dimensi tingkat pelayanan kesehatan

1) Pendidikan kesehatan untuk promosi kesehatan (Health Promotion), misal:

peningkatan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan, gaya hidup dan

sebagainya.

2) Pendidikan kesehatan untuk perlindungan khusus (Specific Protection)

misal : imunisasi

3) Pendidikan kesehatan untuk diagnosis dini dan pengobatan tepat (Early

diagnostic and prompt treatment) misal : dengan pengobatan layak dan

sempurna dapat menghindari dari resiko kecacatan.

4) Pendidikan kesehatan untuk rehabilitasi (Rehabilitation) misal : dengan

memulihkan kondisi cacat melalui latihan-latihan tertentu.

2.6.5 Langkah-langkah Dalam Penyuluhan Kesehatan

Menurut Effendy (1998) ada beberapa langkah yang harus ditempuh

dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan masyarakat, yaitu :

1. Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat.

2. Menetapkan masalah kesehatan masyarakat.

3. Memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu untuk ditangani melalui

penyuluhan kesehatan masyarakat.

4. Menyusun perencanaan penyuluhan, seperti :

1) Menetapkan tujuan.

2) Penentuan sasaran.

3) Menyusun materi atau isi penyuluhan.

4) Memilih metoda yang tepat.

5) Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan.

Page 51: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

34

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

5. Pelaksanaan penyuluhan.

6. Penilaian hasil penyuluhan.

7. Tindak lanjut dari penyuluhan

2.6.6 Faktor-faktor Keberhasilan Dalam Penyuluhan

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan

penyuluhan kesehatan menurut Notoatmojo (2007) yaitu :

1. Faktor penyuluh yang meliputi kurangnya persiapan, kurangnya penguasaan

materi yang akan dijelaskan oleh pemberi materi, penampilam yang kurang

meyakinkan sasaran, bahasa yang digunakan kurang dapat dimengerti oleh

sasaran, suara pemberi materi yang terlalu kecil, dan penampilan materi yang

monoton sehingga membosankan.

2. Faktor sasaran yang meliputi tingkat pendidikan sasaran yang terlalu rendah,

tingkat sosial ekonomi sasaran yang terlalu rendah, kepercayaan dan adat

istiadat yang telah lama tertanam sehingga sulit untuk mengubahnya, dan

kondisi tempat tinggal sasaran yang tidak memungkinkan terjadinya

perubahan perilaku.

3. Faktor proses penyuluhan yang meliputi waktu penyuluhan tidak sesuai

dengan waktu yang diinginkan sasaran, tempat penyuluhan yang dilakukan di

tempat yang dekat keramaian sehingga menggangu proses penyuluhan, jumlah

sasaran yang terlalu banyak, alat peraga dalam penyuluhan kesehatan kurang,

metode yang digunakan kurang tepat, dan bahasa yang digunakan sulit

dimengerti oleh sasaran.

Page 52: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

35

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

2.6.7 Metode Pendidikan Kesehatan

Menurut Notoadmojo (2003) agar mencapai suatu hasil yang optimal,

materi juga harus disesuaikan dengan sasaran. Demikian juga alat bantu

pendidikan. Untuk sasaran kelompok maka metodenya harus berbeda dengan

sasaran massa dan sasaran individual. Ada 3 macam metode pendidikan

kesehatan, yaitu :

1. Metode Pendidikan Individual (perorangan)

Metode ini digunakan untuk membina perubahan perilaku baru, atau membina

seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku. Dasar

digunakannya pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai

masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan perilaku tersebut.

Bentuk pendekatan ini, antara lain :

1) Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counceling)

Dengan cara ini kontak antara klien dan petugas lebih jadi lebih efekti

2) Interview (wawancara)

Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan.

Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali

informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan.

2. Metode Pendidikan Kelompok

Dalam memilih metode pendidikan kelompok, harus diingat besarnya

kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. Ada beberapa

macam metode kelompok tersebut, yaitu:

Page 53: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

36

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

1) Kelompok besar

Apabila peserta penyuluhan itu lebih dari 15 orang, antara lain ceramah

dan seminar.

(1) Ceramah

Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun

berpendidikan rendah.

(2) Seminar

Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan

pendidikan menengah ke atas. Seminar adalah suatu bentuk penyajian

dari satu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap

penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat.

2) Kelompok Kecil

Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya disebut

kelompok kecil. Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil ini

antara lain :

(1) Diskusi Kelompok

Untuk memulai diskusi, pemimpin diskusi harus memberikan

pancingan-pancingan yang berupa pertanyaan sehubungan dengan

topik yang dibahas. Sehingga terciptalah diskusi kelompok.

(2) Curah Pendapat (brain stroming)

Merupakan modifikasi diskusi kelompok, dimulai dengan memberikan

satu masalah, kemudian peserta memberikan jawaban/tanggapan.

Tanggapan/jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam

flipchart/papan tulis, sebelum semuanya mencurahkan pendapat tidak

Page 54: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

37

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

boleh ada komentar dari siapa pun. Setelah semuanya mengemukaan

pendapat, baru tiap anggota boleh berkomentar dan akhirnya

terbentuklah diskusi.

(3) Bola Salju (snow balling)

Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang 2 orang) dan

kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Setelah kurang

lebih 5 menit maka tiap 2 pasang bergabung menjadi satu. Mereka

tetap mendiskusikan masalah tersebut, dan mencari kesimpulannya.

Kemudian tiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang ini

bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan demikian seterusnya

sehingga akhimya akan terjadi diskusi dari seluruh anggota kelompok.

(4) Kelompok-kelompok kecil (buzz group)

Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang

kemudian akan diberi suatu permasalahan yang sama atau tidak

dengan kelompok lain dan masing-masing kelompok mendiskusikan

masalah tersebut. Selanjutnya kesimpulan dari tiap kelompok tersebut

didiskusikan kembali dan dicari kesimpulannya.

(5) Memainkan Peran (role play)

Beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran

tertentu. Setelah mendapatkan peran mereka masing-masing, mereka

kemudian memainkan peran tersebut.

(6) Permainan Simulasi (simulation game)

Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diskusi

kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam bentuk permainan.

Page 55: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

38

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

3. Metode Pendidikan Massa

Metode ini cocok untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang

ditujukan kepada masyarakat. Berikut ini ada beberapa contoh metode untuk

pendekatan massa, yaitu :

1) Ceramah Umum (public speaking).

2) Pidato-pidato/diskusi tentang kesehatan dapat dilakukan melalui media

elektronik, baik televisi maupun radio.

3) Simulasi contohnya seperti dialog antara pasien dengan perawat.

4) Billboard biasanya dipasang di tempat-tempat umum dan diisi dengan

pesan-pesan atau informasi–informasi kesehatan.

2.6.8 Media Pendidikan Kesehatan

Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat

merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien sehingga dapat mendorong

terjadinya proses belajar pada dirinya. Tujuan penggunaan media adalah untuk

mempermudah sasaran memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. Kehadiran

media mempunyai arti yang sangat penting, sebab ketidakjelasan bahan yang akan

disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara (ubarak

dkk, 2006). Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan

(media), media ini dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu media cetak, media elektronik,

dan media papan (bill board).

1. Media Cetak

1) Booklet : digunakan untuk menyampaikan pesan dalam bentuk buku, baik

tulisan maupun gambar.

Page 56: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

39

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

2) Leaflet : melalui lembar yang dilipat, isi pesan bisa gambar/tulisan ataupun

keduanya.

3) Flyer (selebaran) ; seperti leaflet tetapi tidak dalam bentuk lipatan.

4) Flip chart (lembar Balik) ; pesan/informasi kesehatan dalam bentuk

lembar balik. Biasanya dalam bentuk buku, dimana tiap lembar (halaman)

berisi gambar peragaan dan di baliknya berisi kalimat sebagai

pesan/informasi berkaitan dengan gambar tersebut.

5) Rubrik/tulisan-tulisan : pada surat kabar atau majalah, mengenai bahasan

suatu masalah kesehatan, atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.

6) Poster : merupakan suatu bentuk media cetak berisi pesan-pesan/informasi

kesehatan, yang biasanya ditempel di tembok-tembok, di tempat-tempat

umum, atau di kendaraan umum.

7) Foto : digunakan untuk mengungkapkan informasi-informasi kesehatan.

2. Media Elektronik

1) Televisi : dapat dalam bentuk sinetron, sandiwara, forum diskusi/tanya

jawab, pidato/ceramah, TV, quiz, atau cerdas cermat.

2) Radio : bisa dalam bentuk obrolan/tanya jawab, ceramah.

3) Video Compact Disc (VCD) atau DVD.

4) Slide : digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi kesehatan.

5) Film strip : digunakan untuk menyampaikan pesan kesehatan.

3. Media Papan (Bill Board)

Papan/bill board yang dipasang di tempat-tempat umum dapat dipakai diisi

dengan pesan-pesan atau informasi – informasi kesehatan.

Page 57: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

40

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

2.7 Konsep Modul

Modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari

secara mandiri oleh peserta pembelajaran. Modul disebut juga media untuk belajar

mandiri karena di dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri.

Artinya, pembaca dapat melakukan kegiatan belajar tanpa kehadiran pengajar

secara langsung. Bahasa, pola, dan sifat kelengkapaan lainnya yang terdapat

dalam modul ini diatur sehingga ia seolah-olah merupakan “bahasa pengajar” atau

bahasa guru yang sedang memberikan pengajaran kepada murid-muridnya. Maka

dari itulah, media ini sering disebut bahan instruksional mandiri. Pengajar tidak

secara langsung memberi pelajaran atau mengajarkan sesuatu kepada para murid-

muridnya dengan tatap muka, tetapi cukup dengan modul-modul ini. Modul

merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-

batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik

untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat

kompleksitasnya. Sebuah modul bisa dikatakan baik dan menarik apabila terdapat

karakteristik sebagai berikut :

1. Self Instructional; yaitu melalui modul tersebut seseorang atau peserta belajar

mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain. Untuk

memenuhi karakter self instructional, maka dalam modul harus :

1) Berisi tujuan yang dirumuskan dengan jelas;

2) Berisi materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit kecil/ spesifik

sehingga memudahkan belajar secara tuntas;

3) Menyediakan contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan

materi pembelajaran;

Page 58: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

41

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

4) Menampilkan soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang memungkinkan

pengguna memberikan respon dan mengukur tingkat penguasaannya;

5) Kontekstual yaitu materi-materi yang disajikan terkait dengan suasana atau

konteks tugas dan lingkungan penggunanya;

6) Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif;

7) Terdapat rangkuman materi pembelajaran;

8) Terdapat instrumen penilaian/assessment, yang memungkinkan

penggunaan diklat melakukan “self assessment’;

9) Terdapat instrumen yang dapat digunakan penggunanya mengukur atau

mengevaluasi tingkat penguasaan materi;

10) Terdapat umpan balik atas penilaian, sehingga penggunanya mengetahui

tingkat penguasaan materi; dan

11) Tersedia informasi tentang rujukan/pengayaan/referensi yang mendukung

materi pembelajaran dimaksud.

2. Self Contained; yaitu seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi

atau sub kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul secara utuh.

Tujuan dari konsep ini adalah memberikan kesempatan pembelajar

mempelajari materi pembelajaran yang tuntas, karena materi dikemas ke

dalam satu kesatuan yang utuh. Jika harus dilakukan pembagian atau

pemisahan materi dari satu unit kompetensi harus dilakukan dengan hati-hati

dan memperhatikan keluasan kompetensi yang harus dikuasai.

3. Stand Alone (berdiri sendiri); yaitu modul yang dikembangkan tidak

tergantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan

media pembelajaran lain. Dengan menggunakan modul, pebelajar tidak

Page 59: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

42

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

tergantung dan harus menggunakan media yang lain untuk mempelajari dan

atau mengerjakan tugas pada modul tersebut. Jika masih menggunakan dan

bergantung pada media lain selain modul yang digunakan, maka media

tersebut tidak dikategorikan sebagai media yang berdiri sendiri.

4. Adaptive; modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap

perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika modul dapat

menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel

digunakan. Dengan memperhatikan percepatan perkembangan ilmu dan

teknologi pengembangan modul multimedia hendaknya tetap “up to date”.

Modul yang adaptif adalah jika isi materi pembelajaran dapat digunakan

sampai dengan kurun waktu tertentu.

5. User Friendly; modul hendaknya bersahabat dengan pemakainya. Setiap

instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan

bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam

merespon, mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang

sederhana, mudah dimengerti serta menggunakan istilah yang umum

digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly. Penggunaan modul

sering dikaitkan dengan aktivitas pembelajaran mandiri (self-instruction).

Karena fungsinya yang seperti tersebut di atas, maka konsekuensi lain yang

harus dipenuhi oleh modul ini ialah adanya kelengkapan isi; artinya isi atau

materi sajian dari suatu modul haruslah secara lengkap terbahas lewat sajian-

sajian sehingga dengan begitu para pembaca merasa cukup memahami bidang

kajian tertentu dari hasil belajar melalui modul ini. Kecuali apabila pembaca

menginginkan pengembangan wawasan tentang bidang tersebut, bahkan

Page 60: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

43

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

dianjurkan untuk menelusurinya lebih lanjut melalui daftar pustaka

(bibliografi) yang sering juga dilampirkan pada bagian akhir setiap modul. Isi

suatu modul hendaknya lengkap, baik dilihat dari pola sajiannya, apalagi

isinya. Modul mempunyai banyak arti berkenaan dengan kegiatan belajar

mandiri. Orang bisa belajar kapan saja dan di mana saja secara mandiri.

Karena konsep belajarnya berciri demikian, maka kegiatan belajar itu

sendiri juga tidak terbatas pada masalah tempat, dan bahkan orang yang berdiam

di tempat yang jauh dari pusat penyelenggara pun bisa mengikuti pola belajar

seperti ini. Terkait dengan hal tersebut, penulisan modul memiliki tujuan sebagai

berikut :

1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat

verbal.

2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik peserta belajar

maupun guru/ instruktur.

3. Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi, seperti untuk meningkatkan

motivasi dan gairah belajar; mengembangkan kemampuan dalam berin-

teraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya yang

memungkinkan siswa atau pebelajar belajar mandiri sesuai kemampuan dan

minatnya.

4. Memungkinkan siswa atau pebelajar dapat mengukur atau mengevaluasi

sendiri hasil belajarnya.

5. Dengan memperhatikan tujuan-tujuan di atas, modul sebagai bahan ajar akan

sama efektifnya dengan pembelajaran tatap muka. Hal ini tergantung pada

proses penulisan modul. Penulis modul yang baik menulis seolah-olah sedang

Page 61: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

44

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

mengajarkan kepada seorang peserta mengenai suatu topik melalui tulisan.

Segala sesuatu yang ingin disampaikan oleh penulis saat pembelajaran,

dikemukakan dalam modul yang ditulisnya. Penggunaan modul dapat

dikatakan sebagai kegiatan tutorial secara tertulis. (Sumber : Direktorat

Tenaga Kependidikan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga

Kependidikan, Depdiknas, 2008)

2.8 Konsep Leukemia Limfoblastik Akut

Leukemia adalah kanker anak yang paling sering, mencapai lebih kurang

33% dari keganasan pediatrik. Leukemia limfoblastik akut (LLA) berjumlah kira-

kira 75% dari semua kasus. Leukemia mieloid akut (LMA) berjumlah kira-kira

20% dari leukemia. Leukemia sisanya adalah berbentuk kronis (LLK) (William et

al., 2000; Smith et al., 1999).

2.8.1 Klasifikasi

Leukemia, mula-mula dijelaskan oleh Virchow pada tahun 1847 sebagai

“darah putih”, adalah penyakit yang ditandai dengan diferensiasi dan proliferasi

sel induk hematopoietik yang secara maligna melakukan transformasi, yang

menyebabkan penekanan dan penggantian unsur sumsum yang normal.

Klasifikasi yang paling sering digunakan adalah klasifikasi dari FAB

(French-American-British). Klasifikasi ini klasifikasi morfologi dan didasarkan

pada diferensiasi dan maturasi sel leukemia yang dominan dalam sumsum tulang,

serta pada penelitian sitokimia (Baldy, 2006).

Page 62: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

45

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

1. Leukemia Akut

Leukemia akut merupakan proliferasi sel leukosit yang abnormal, ganas,

sering disertai bentuk leukosit yang lain daripada normal, jumlahnya

berlebihan,serta dapat menyebabkan anemia, trombositopenia dan diakhiri

dengan kematian (Handayani & Haribowo, 2008)

2. Leukemia Kronis

Leukemia dibagi menjadi Leukemia Myeloid-Leukemia Granulositik kronis

dan leukemia Limfositik Kronis.

2.8.2 Manifestasi Klinik

Manifestasi klinik yang muncul pada anak dengan leukemia yaitu pucat,

letih, demam, ptekie, nyeri pada tulang dan persendian, nyeri abdomen,

hepatomegaly, splenomegaly, limfadenopati, mual muntah dan anoreksia (Wong

dalam Putri, 2015 ).

2.8.3 Faktor Risiko Leukemia

Etiologi leukemia belum dapat diketahui secara pasti,tetapi ada beberapa

faktor yang terbukti dapat menyebabkan leukemia :

1. Faktor genetik

Insiden leukemia akut pada anak dengan down sindrom dua puluh kali lebih

banyak pada anak normal. Kelainan pada kromosom 21 dapat menyebabkan

leukemia akut.Insiden Leukemia akut juga meningkat pada penderita kelainan

kongenital dengan aneuloidi, misalnya agranulositosis congenital, sindrom

Ellis van Greveld, penyakit seliak, sindrom Bloom, anemia Fanconi, sindrom

Klinifelter dan sindrom trisomy (Handayani dalam Putri, 2015).

Page 63: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

46

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

2. Sinar radioaktif

Sinar radioaktif merupakan faktor eksternal yang paling jelas dapat

menyebabkan leukemia pada maupun manusia.Angka kejadian leukemia

mieloblastik akut (AML) dan leukemia granulositik kronis (LGK) jelas sekali

meningkat sesudah terpapar sinar radioaktif akan menderita leukemia setelah

5 tahun.

3. Virus

Beberapa virus tertentu terbukti menyebabkan leukemia pada binatang.Sampai

sekarang belum dapat dibuktikan bahwa penyebab leukemia pada manusia

adalah virus. Meskipun demikian ada beberapa hasil penelitian yang

membuktikan bahwa virus dapat menyebabkan leukemia pada manusia, yaitu

enzim reverse trascriptase ditemukan dalam darah manusia.Dimana enzim ini

ditemukan dalam virus oncogenic seperti retrovirus tipe C yaitu jenis virus

RNA yng menyebabkan leukemia pada binatang.

2.8.4 Penatalaksanaan Terapeutik

1. Terapi induksi

Terapi ini dilakukan segera setelah diagnosis ditegakkan dan berlangsung

selama 4 hingga 6 minggu serta menghasilkan remisi total atau remisi dengan

kurang dari 5% sel-sel leukemia dalam sumsum tulang. Pada fase ini diberikan

terapi kortikosteroid /prednisone, vincristine, dan L asparaginase (Wong 2009

dalam Putri, 2015).

2. Terapi profilaksis SSP

Terapi ini untuk mencegah agar sel-sel leukemia tidak menginvasi SSP.

Penanganan SSP terdiri atas terapi profilaksis melalui kemoterapi intratekal

dengan metrotreksat, citarabin dan hidrokortison. Namun hal ini memberikan

Page 64: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

47

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

efek samping iradiasi kranial sehingga terapi ini hanya dilakukan pada pasien

yang berisiko tinggi dan memiliki penyakit SSP.

3. Terapi konsolidasi

Setelah remisi total tercapai, dilaksanakan suatu periode terapi yang

menghilangkan sel-sel leukemia yang masih tersisa,diikuti dengan terapi

intensifikasi lambat yang mencegah timbulnya klon leukemik yang resisten.

4. Terapi rumatan.

Terapi rumatan dimulai sesudah terapi induksi dan konsolidasi selesai dan

berhasil. Terapi ini berfungsi untuk mempertahankan fase remisi.

Selain kemoterapi, transplantasi sumsum tulang juga dapat digunakan

sebagai terapi leukemia. Transplantasi sumsum tulang sudah dilakukan untuk

penanganan anak-anak yang menderita ALL dan AML dengan hasil cukup baik.

Transplantasi ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak yang menderita ALL

selama remisi yang pertama karena kemoterapi masih mungkin memberikan hasil

yang baik. Namun transplantasi sumsum tulang alogenik dapat dilakukan pada

anak yang menderita AML selama remisi pertama karena prognosisnya yang lebih

buruk.

2.9 Keaslian Penelitian

Langkah-langkah menentukan keaslian penelitian dengan cara mencari

jurnal melalui Google Scholar dengan kata kunci : empowerment program,

parent/ family, stress, childrent with chronic illness. Dari 13 jurnal didapatkan 8

judul yang memenuhi kriteria sebagai daftar keaslian penelitian.

Page 65: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

48

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Tabel 2.1 Daftar Keaslian Penelitian

No Judul Karya Ilmiah dan Penulis

Metode (Desain, Sampel, Variabel,

Instrumen, Analisis)

Hasil

1. Patient Empowerment and Stress Reduction. Valdes et. al., Departement micro elektronik Institut of Barcelona, 2014. Keywords :empowerment patient,stress measurement, heart rate variability,psychometric tests

D : Pre test post test. S : 41 orang V : Pemberdayaan pasien

dan nadi. A : Pair T test I : -

Perbedaan tingkat stress sebelum dan sesudah sesi edukasi (P<0.0005)

2. Pengembangan model asuhan keperawatan pendekatan COPE (Creating Opportunity For Parent Empowerment) dalam penurunan stress hospitalisasi orangtua anak terdiagnosa kanker. Ilya Krisnana, Jurnal Ners vol 8 No.1, April 2013.Keywords :empowerment, stress hospitalisasi,difusi inovasi,kanker pada anak.

D : Explanative studyng dengan cross sectional

V : Askep metode COPE dan stress hospitalisasi.

A : Mann whitney S ; 30 orang I : -

Partisipasi orang tua dalam perawatan fisik dan emosional anak meningkatkan kepercayaan orang tua sehingga menurunkan stress hospitalisasi.

3. Pemberdayaan keluarga (family empowerment meningkatkan koping keluarga dengan diabetes mellitus tipe II. Key words :pemberdayaan keluarga,koping keluarga, DM tipe 2. Ardian, Jurnal Keperawatan vol 1 no 2, Nopember 2013, Semarang.

D : Non equivalent control group

S : 15 kontrol 15 perlakuan

I : Intervensi pemberdayaan keluarga dan tingkat coping keluarga.

V : - A : -

Pada kelompok perlakuan menunjukkan perbedaanS tingkat coping sebelum dan sesudah diberikan intervensi pemberdayaan keluarga (p:0,000).

4. The effect of creating opportunities for parent empowerment program on maternal stress, anxiety and participation in NICU. Mianaei et all, Iranian Journal Nurs Midwifery, 2014. Key words :anxiety, COPE,Iran,participation,prem atur infant stress

D : Pre post test control group desain.

S : 90 orang V : program COPE dan

stress pada orang tua. I : program COPE A : Mann Whitney U test

Kelompok control secara signifikan menurun tingkat stress dan cemasnya setelah pemberian program COPE (p<0,001).

5 Pemberdayaan keluarga pada anak balita pneumonia di rumah sakit : persepsi perawat anak dan keluarga. Nurhaeni, FIK,VI, 2011.Makara Kesehatan vol 5 no 2 Desember 2011. Keywords : FCC, pemberdayaan keluarga, efek pemberdayaan keluagga

D : Kualitatif dengan wawancara mendalam.

S : 6 orang keluarga pasien 6 orang perawat

V : pemahaman, proses, dan dampak pemberdayaan.

I : Model pemberdayaan keluarga

A : Metode Collaizi

Keluarga dan perawat sangat mendukung dilakukannya pendekatan pemberdayaan dalam memberikan asuhan keperawatan yang berfokus pada keluarga.

Page 66: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

49

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

No Judul Karya Ilmiah dan

Penulis

Metode (Desain, Sampel, Variabel,

Instrumen, Analisis)

Hasil

6 The process of empowerment in mothers of chronically ill children. Gibson CH, Blacwell scence Ltd, Journal of Advance Nursing, Canada, 1995.Key words : process of empowerment, mother, cronic illness,children.

D : kualitatif dengan wawancara mendalam

S : 12 orang. V : - I : - A : -

Peningkatan kompetensi ibu dalam merawat anak dengan penyakit kronik

7 Empowerment of the rural patients/caregivers of children with heart diseases in Namibia to fascilitation coping with the demans of caring at home. Amakali, et. al. Canadian, 2013. Globe J. Health Sci., 17. Keywords : caregiver empowerment parent,copyng care children,heart disease,home base care.

D : Studi kualitatif S : -

V : Pengalaman yang negatif

pada pengasuh

A : program kesehatan dasar I : -

Kebutuhan pemberdayaan pada pengasuh untuk meningkatkan kemampuan dalam merawat anak dengan penyakit jantung.

8 The effect of an empowerment program on the competence of caregivers in caught for preschool children with acute leukemia under going chemotherapy. J. Nurs Sci, 2009. Wansa, Bangkok Thailand.Keywodrs : empowerment program, caregiver competence, preschool children,acute leukemia,Gibson teory.

D : Pre post test quasy experiment.

S : 15 perlakuan 15 kontrol

V : Program pemberdayaan peningkatan kompetensi pengasuh.

I : - A : -

Prorgram pemberdayaan meningkatkan kemampuan pengasuh dalam merawat anak dengan leukemia.

Page 67: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Tidak Diukur

Gambar 3.1 Kerangka konseptual pengaruh pemberian modul pemberdayaan terhadap penurunan stres hospitalisasi ibu dengan anak leukemia berdasarkan Teori S. Calista Roy

50

Stres hospitalisasi pada ibu dengan anak leukemia

Modul Pemberdayaan

Proses belajar

Kognisi ↓↑

Emosi Persepsi

Koping Individu

Medula Katekolamin

Modulasi Respon Imun

Keterangan :

Diukur Penurunan

Stress

Korteks adrenal (Kortisol )

Hipotalamus (CRF )

Pituitari (ACTH)

HPA Axis

Page 68: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

51

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Dari gambar di atas dapat dijelaskan mekanisme pengaruh pemberian

modul pemberdayaan terhadap penurunan stress hospitalisasi pada ibu yang

anaknya dirawat di rumah sakit dengan penyakit leukemia. Stress didefinisikan

sebagai setiap perubahan fisik atau psikis yang mengubah keseimbangan atau

homeostasis organisme. Stress merupakan suatu ancaman terhadap homeostasis

organisme yang membangkitkan berbagai macam respons adaptasi agar

organisme tetap hidup. Respon yang timbul akibat stress dapat berasal dari

susunan saraf otonom maupun saraf somatik, sistem hormon maupun sistem imun

tubuh. HPA adalah singkatan dari Hipotalamus-Pituitari-Adrenal. Ketiganya ada

di dalam tubuh manusia dan memiliki kerja yang saling timbal balik satu sama

lain. Hipotalamus dapat mengaktifkan kerja kelenjar pituitari dan kemudian akan

mempengaruhi korteks adrenal di ginjal dan membentuk kortisol.

Berkaitan dengan stres, sebetulnya respon akivitas HPA ini harus ditelusuri lebih

tinggi lagi, diatas hipotalamus yaitu sistem limbik oleh karena berhubungan

dengan emosi dan tingkah laku organisme ketika menghadapi stres. Bagian sistem

limbik yang terlibat dalam respon aksis HPA ini adalah hipotalamus.

Paraventriculer nucleus (PVN) ini memproduksi hormon corticotropin releasing

factor (CRF) yang dikeluarkan ke pembuluh darah dan portahipotalamus pituitari.

Selanjutnya CRF mempengaruhi kelenjar pituitari anterior untuk merangsang

pelepasan hormon adrenocorticotropin (ACTH) ke alam peredaran darah. Bila

mencapai kelenjar kortek adrenal ACTH akan merangsang pelepasan hormon

korteks adrenal. Selagi ada stres akan menjadi peningkatan kegiatan aksis HPA

dalam bentuk peningkatan CRF, ACTH kortisol. Akan tetapi, bila stres berlalu

maka aktivitas aksis HPA akan menurun kembali seperti sebelum ada stres. Hal

Page 69: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

52

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

ini terjadi berkat adanya umpan balik negatif lewat kortisol yang mencapai

hipotalamus dan atau hipokampus dimana di dapatkan reseptor spesifik untuk

hormon korteks adrenalis. Dengan pemberian modul pemberdayaan diharapkan

proses pembelajaran terjadi sehingga mengaktifkan kognisi dan menstabilkan

emosi serta memperbaiki persepsi yang tujuannya membangun coping yang

positif. Koping yang positif mengakibatkan terjadinya mekanisme penurunan

CRF pada hipotalamus, penurunan ACTH pada pituitary dan juga penurunan

kortisol pada korteks adrenal. Sehingga dengan perubahan perilaku dan koping

yang positif serta status emosi yang baik akan mempengaruhi modulasi respon

imun dan menurunkan tingkat stress.

3.2 Hipotesis Penelitian

H1 : Ada pengaruh pemberian modul pemberdayaan orang tua terhadap

penurunan tingkat stres hospitalisasi pada ibu dengan anak leukemia di

Instalasi Rawat Inap Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Page 70: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain atau rancangan penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai

tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman peneliti

pada keseluruhan proses penelitian. Penelitian ini adalah penelitian quasi-

eksperimental yaitu satu kelompok dilakukan intervensi sesuai metode yang

dikehendaki, kelompok lainnya dilakukan seperti biasa (Nursalam, 2016).

4.2 Populasi, Sampel dan Sampling

4.2.1 Populasi

Populasi penelitian adalah subyek (manusia, ibu klien) yang memenuhi

kriteria yang ditetapkan. Selama kurun waktu Januari –Mei 2017 terdapat 300

penderita yang dirawat inap di instalasi rawat inap anak RSUD Dr Soetomo.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak dengan

diagnosa leukemia yang dirawat di IRNA anak RSUD Dr Soetomo Surabaya yaitu

sebanyak 60 orang dalam satu bulan.

4.2.2 Sampel

Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat digunakan

sebagai obyek penelitian melalui sampling. Sampel dalam penelitian ini

ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi dari

penelitian ini adalah :

1. Ibu dengan anak leukemia yang menjalani. rawat inap baik pasien baru

ataupun pasien lama di instalasi rawat inap anak RSUD Dr Soetomo Surabaya

yang masuk obat kemoterapi ataupun tidak.

53

Page 71: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

54

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Adapun perhitungan jumlah sampel menurut Darmawan D. (2009), bahwa

penentuan sampel untuk populasi < 1000 dapat diambil 20-50 %.

S = 50% x N

50% x 60

= 30

S = Sampel

N= Populasi

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 orang perlakuan dan

30 orang kontrol .

4.2.3 Sampling

Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan

simple random sampling. Teknik ini menetapkan sampel dengan cara memilih

sampel secara acak pada populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam,

2016). Kelompok kontrol dan perlakuan seimbang tidak dibedakan antara pasien

baru atau lama dan yang sedang kemoterapi atau tidak sedang kemoterapi.

XA I XA1

Subyek

XB - XB1

XA : kelompok perlakuan, XB : kelompok control, I : intervensi, - : standart

perawatan rumah sakit, XAˡ : kondisi setelah dilakukan intervensi, XBˡ :

kondisi post test.

4.3 Identifikasi Variabel

Identifikasi variabel adalah bagian dari penelitian yaitu menentukan

variabel-variabel yang ada dalam penelitian, seperti variabel independen dan

dependen.

Page 72: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

55

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

4.3.1 Variabel Independen

Variabel independen atau bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau

nilainya menentukan variabel lainnya (Nursalam, 2016). Variabel independen

dalam penelitian ini adalah pemberian modul pemberdayaan kepada ibu penderita

dengan anak leukemia yang dirawat di instalasi rawat inap anak RSUD Dr

Soetomo.

4.3.2 Variabel Dependen

Variabel dependen atau terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi

oleh variabel lain (Nursalam, 2016). Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah tingkat stress hospitalisasi pada ibu dengan anak yang terdiagnosa

leukemia di instalasi rawat inap anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

4.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah pemberian arti atau makna pada masing-masing

variabel berdasarkan karakteristik masing-masing variabel untuk kepentingan

akurasi, komunikasi dan replikasi agar memberikan pemahaman yang sama

kepada setiap orang mengenai variabel-variabel yang dirumuskan dalam suatu

penelitian.

Page 73: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

56

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala Data

Kategori

Variabel Independen : Modul pemberdayaan orang tua

Alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode dan cara evaluasi yang dirancang secara sistematis untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, dilakukan dua kali pertemuan selama satu minggu dengan durasi waktu 30-45 menit tiap kali pertemuan secara berkelompok. Evaluasi dilakukan setelah 2 minggu.

Modul pemberdayaan orang tua yang meliputi informasi untuk meningkatkan kognitif dari ibu yang sedang merawat anaknya dengan leukemia diantaranya adalah : 1. memenuhi kebutuhan nutrisi 10 menit 2. pencegahan infeksi 10 menit 3. pencegahan perdarahan 10 menit.

SAP Modul

Pemberdayaan

Variabel dependen

Tingkat stress hospitalisasi pada ibu dengan anak leukemia.

Tahapan penurunan tingkat stress hospitalisasi yang diukur pada fase pre test pada dua kelompok, Pada kelompok perlakuan diberikan intervensi dan kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi,kemu dian dievaluasi ( post test ) pada seluruh responden.

Tingkat stress hospitalisasi diukur berdasarkan skala stress DASS 21(Depression Anxiety Stre ss Scale/DASS) dimana responden dalam kondisi : 1. responden marah karena anak sakit. 2. kesulitan menelan. 3. berperasaan negatif. 4.bernafas terengah engah. 5.tidak kuat dalam melakukan aktifitas 6.bereaksi lebih

terhadap situasi

Kuesioner Ordinal Setiap jawaban menggunakan skala likers dengan skor : 0 : tidak pernah 1 : kadang- kadang. 2 : lumayan sering. 3 : sering sekali masing-masing dilakukan scoring nilai tertinggi dari kondisi stress hospitalisasi. Selanjutnya dilakukan penghitungan skala : Normal: 0-14 Ringan : 15-18 Sedang :19-25 Berat : 26-33 Sangat berat: > 34.

Page 74: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

57

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

yang biasa 7. merasa goyah jika memikirkan sakit anaknya. 8. sulit bersantai sejak anak sakit 9.merasa cemas. merasa kehilangan harapan. 10. merasa kesal, hilang energi,sedih, tertekan, tidak sabar. 11. lemas,hilang minat,tidak berharga,mudah tersinggung. 12.berkeringat dingin, ketakutan,hidup terasa hampa.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat ukur yang digunakan pada waktu penelitian. Penelitian

ini menggunakan metode observasi dan kuesioner.

4.5.1 Modul Pemberdayaan

Modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari

secara mandiri oleh eserta pembelajaran. Modul disebut juga media untuk belajar

mandiri karena di dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri.

Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode,

batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan

menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat

kompleksitasnya. Modul pemberdayaan orang tua pada penelitian ini berisi

tentang informasi untuk meningkatkan kemampuan kognitif pada ibu yang sedang

merawat anaknya dengan leukemia. Modul yang digunakan merupakan modifikasi

dari FACE Modul / Family Centered Empowerment Modul (Arief 2017).

Page 75: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

58

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Pemberdayaan kognitif tersebut meliputi kemampuan merawat anaknya dalam:

memenuhi kebutuhan nutrisi, pencegahan infeksi dan pencegahan perdarahan.

Penyampaian modul dilakukan dua kali pertemuan dalam seminggu selama satu

minggu pada kelompok perlakuan dan dilanjutkan observasi dua pekan

berikutnya pada dua kelompok tersebut.

4.5.2 Kuesioner Stress Hospitalisasi Pada Ibu Dengan Anak Leukemia

Kuesioner digunakan untuk menilai penurunan tingkat stress pada diri ibu,

yang diberikan sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) pemberian modul

pemberdayaan pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

Kuesioner yang digunakan adalah skala stress DASS 21 (Depresion

Anxiety Stress Scale/DASS) yang digunakan dalam penelitian Lovibond SH dan

Lovibond PF yang diterjemahkan oleh Damanik yang berisi reaksi secara fisik

atau psikis seseorang ketika anaknya sakit keras. Hasil uji validitas didapatkan 21

item valid dengan nilai reliabilitas r= 0.9483. Poin-poin dalam kuesioner tersebut

berisi tentang Kuesioner berupa pernyataan tentang kondisi ibu : 0 : tidak pernah

1 :kadang-kadang, 2 : sering, 3 : sering sekali

Sedangkan tingkat stress digolongkan dalam skor :

Normal : 0-14, Ringan : 15-18 ,Sedang : 19-25, Berat : 26-23

Sangat berat : > 34 .

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Anak RSUD Dr. Soetomo

Surabaya ,waktu penelitian pada bulan Nopember – Desember 2017.

Page 76: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

59

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

4.7 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

1. Langkah pertama dalam penelitian ini merupakan tahapan administratif

berupa permohonan rekomendasi penelitian dari Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga untuk selanjutnya ditujukan kepada direktur RSUD

Dr Soetomo untuk proses administrasi permohonan ijin tempat penelitian.

2. Direktur RSUD dr Soetomo meneruskan surat ijin penelitian kepada tim

Diklat RSUD Dr Soetomo. Selanjutnya tim Diklat membentuk tim Etik untuk

mengkaji kelayakan etik penelitian. Peneliti mengikuti prosedur uji kelayakan

etik berupa pembimbingan penelitian oleh pembimbing klinik (clinical

instructure) yang ditunjuk oleh Diklat untuk membimbing proses penelitian.

3. Setelah mendapatkan persetujuan etik, peneliti melanjutkan tahapan

perijinan kepada kepala Instalasi Rawat Inap Anak dengan tembusan kepada

kepala ruangan Bona 1, Bona 2 dan ruang Bobo RSUD Dr Soetomo

Surabaya.

4. Pada proses awal pengumpulan data dilakukan dengan menyeleksi calon

responden sesuai dengan kriteria inklusi.Jumlah keseluruhan pasien leukemia

selama bulan Januari 2017 sampai dengan bulan Mei 2017 adalah 300 anak ,

sehingga rata-rata jumlah pasien leukemia per bulan sebanyak 60 anak.

5. Sebelum melakukan intervensi, peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat

penelitian sekaligus meminta persetujuan dari calon responden penelitian

dengan mengisi form persetujuan serta membubuhkan tanda tangan bukti

persetujuan. Pembagian kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dipilih

secara acak pada ibu yang anaknya menjalani rawat inap di IRNA anak.

Page 77: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

60

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

6. Proses selanjutnya adalah pembagian kuesioner pada responden sebelum

dilakukan intervensi pemberian modul pemberdayaan, hasil kuesioner

tersebut digunakan sebagai data pre-test. Tahap selanjutnya adalah

menjelaskan isi modul tentang aspek kognitif keluarga dalam merawat anak

Leukemia dan penggunaan modul secara berkelompok dua kali dalam

sepekan tentang materi yang sama kemudian modul diberikan kepada

responden. Sedangkan kelompok kontrol tetap diberikan intervensi

penyuluhan dari petugas kesehatan sesuai standar rumah sakit.

7. Peneliti menjamin kerahasiaan identitas diri responden dan meyakinkan

bahwa tidak ada pihak lain selain peneliti yang mengetahui hal-hal yang

seharusnya dirahasiakan responden.

8. Seluruh responden memenuhi kriteria penelitian yang berarti bahwa

keseluruhan hasil pre-test ditemukan responden yang telah memiliki

kompetensi partisipatif .

9. Tahapan intervensi dilakukan dengan diawali pembagian modul dan

pelatihan dilakukan dua kali selama sepekan di ruang Bona 1, Bona 2, Bobo,

intervensi diberikan secara langsung oleh peneliti dan dilakukan secara

berkelompok agar pelatihan lebih efektif dan responden partisipatif serta

mencegah terjadinya drop out. Selanjutnya menjelaskan isi modul tentang

aspek kognitif keluarga dalam merawat anak Leukemia selama 30 menit, dan

pertemuan kedua disampaikan materi yang sama., sedangkan kelompok

kontrol tetap diberikan intervensi penyuluhan dari petugas kesehatan sesuai

standar rumah sakit.

Page 78: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

61

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

10. Tahap akhir dari pengumpulan data adalah pemberian kuesioner tahap kedua

setelah peneliti melakukan intervensi kepada responden. Hasil kuesioner dari

pengambilan data yang kedua setelah masa internalisasi atau pengendapan

disebut sebagai data post-test.

4.8 Analisis Data

Analisa data adalah suatu proses yang dilakukan secara sistematis terhadap

data yang telah dikumpulkan oleh peneliti yang tujuannya agar trends dan

relationship dapat terdeteksi (Nursalam, 2016). Setelah data terkumpul tahapan

selanjutnya adalah pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Editing, yaitu koreksi data yang dilakukan untuk mengetahui kebenaran

pengisian, kelengkapan jawaban dan konsistensi serta relevansi terhadap

kuesioner.

2. Coding, yaitu pemberian kode pada data yang berupa angka yang digunakan

untuk mempermudah pengelompokan data.

3. Tabulating, yaitu menggolongkan kategori jawaban berdasarkan fase-fasenya

sesuai dengan variabel yang akan diukur dalam tabel-tabel, baik frekuensi

ataupun skor nilai yang sesuai dengan keperluan.

Setelah itu data dianalisis secara deskriptif maupun statistik untuk

mengetahui gambaran distribusi dan variasi setiap variabel. Untuk mengetahui

hubungan masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen

dilakukan dengan perangkat aplikasi statistik SPSS. Analisa data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah uji Wilcoxon signed rank test ( ≤ 0,05) dan Mann

Whitney (α=0,05). Sedangkan pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan

aplikasi SPSS versi 23.

Page 79: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

62

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

4.9 Kerangka Kerja

Kerangka kerja adalah salah satu tahap dalam penelitian yang di dalamnya

terdapat penyajian alur penelitian, terutama variabel yang akan digunakan dalam

penelitian (Nursalam, 2016). Kerangka kerja dalam penelitian ini disajikan dalam

bentuk bagan :

Gambar 4.1 Kerangka kerja penelitian pengaruh modul pemberdayaan orang tua terhadap stress hospitalisasi pada ibu dengan anak Leukemia di Instalasi Rawat Inap Anak RSUD Dr Soetomo 2017.

Populasi sejumlah 60 ibu yang memiliki anak dengan diagnosa leukemia di

Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Soetomo Surabaya ( N: 60)

Simpel Random sampling

Sampel penelitian sesuai kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 60 orang

Pengambilan data pre-test dengan kuesioner DASS 21

Kelompok Perlakuan n = 30 orang

Kelompok Kontrol n = 30 orang

Intervensi Modul

Intervensi standar rumah sakit

Post-test Post-test

Pengelolaan data penelitian editing, koding, tabulating

Analisa statistik Wilcoxon dan Mann Whitney (α = 0,05)

Hasil dan pembahasan

Page 80: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

63

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

4.10 Etika Penelitian

Peneliti melakukan permohonan ijin kepada pihak terkait sebelum

penelitian dilaksanakan. Penelitian dilakukan dengan dasar etik sebagai berikut :

4.10.1 Lembar Persetujuan Penelitian

Lembar persetujuan diberikan kepada responden dengn tujuan agar subyek

mengetahui tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpuladata.

Jika responden bersedia diteliti maka diharuskan menandatangani lembar

penelitian ,tetapi jika responden menolak maka peneliti tidak boleh memaksakan

4.10.2 Tanpa Nama

Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak boleh

mencantumkan nama responden pada lembar observasi dan kuesioner, melainkan

hanya diperbolehkan mencantumkan inisial atau kode tertentu.

4.10.3 Kerahasiaan

Kerahasiaan informasi dari responden harus dijamin oleh peneliti, dan

terbatas informasi hasil riset yang berkaitan dengan penelitian saja yang

diperbolehkan dicantumkan pada lembar penelitian.

Page 81: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

RSUD Dr Soetomo Surabaya adalah salah satu rumah sakit pendidikan

dengan kategori tipe A yang merupakan rujukan dari berbagai daerah di Jawa

Timur dan Indonesia bagian timur yang berlokasi di jalan Prof. Dr. Moestopo no 6-

8 Surabaya. IRNA Anak terdiri dari Ruang Bayi, Ruang Bobo, Ruang Nakula

Sadewa, One Day Care Hematology, Ruang Bona 1, Ruang Bona 2, Ruang PICU

dan Isolasi. Kapasitas tempat tidur di IRNA Anak terdapat 150 buah bed dengan

distribusi ; Bona 1 kapasitas 40 bed, Bona 2, PICU dan Isolasi ada 45 tempat tidur,

Bobo dan Nakula Sadewa 24, Ruang Bayi kapasitas 41. Penelitian dilakukan di

Ruang Bona 1, Bona 2, Bobo dan Nakula Sadewa dimana ketiga ruang tersebut

jumlah BOR penderita di atas 100% dan terdistribusi pasien Leukemia. Selain

ketiga ruangan tersebut penderita Leukemia juga dirawat di One Day Care

hematology anak untuk pemberian obat kemoterapi tanpa opname.

Jumlah tenaga keperawatan di IRNA Anak sebanyak 117 orang yang

terdiri 1 orang pendidikan S2, 33 orang berpendidikan S1, 1 orang D4, 81 orang D3

dan 1 orang SPK. Jumlah tenaga pekarya kesehatan sebanyak 23 orang, pekarya

rumah tangga 11 orang dan tenaga administrasi 10 orang. Selain itu terdapat juga

tenaga penunjang 1 orang ahli gizi dan 4 orang pekarya gizi, 2 orang tenaga

farmasi serta 5 orang tenaga analis medis.

64

Page 82: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

65

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

5.1.2 Data Umum Responden

Data umum responden berisi tentang data demografi masing-masing pada

kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang meliputi umur, pendidikan,

pekerjaan, pola bekerja ibu, penghasilan keluarga, jenis pembiayaan dan lama

perawatan responden yakni ibu yang memiliki anak dengan leukemia yang

menjalani rawat inap di IRNA Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada tanggal 4-

17 Desember 2017. Kelompok perlakuan adalah kelompok responden ibu yang

dilakukan intervensi pemberian modul pemberdayaan orang tua, sedangkan

kelompok kontrol adalah kelompok responden ibu yang tidak dilakukan intervensi

pemberian modul pemberdayaan orang tua. Data umum responden selengkapnya

dapat dilihat pada Tabel 5.1 di bawah ini.

Tabel 5.1 Distribusi karakteristik data umum responden pengaruh modul pemberdayaan orang tua terhadap stres hospitalisasi pada ibu dengan anak leukemia di Instalasi Rawat Inap Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya, 4-17 Desember 2017

No. Karakteristik Responden

Indikator

Kelompok Kontrol

Kelompok Perlakuan

Frekuensi % Frekuensi % 1. Umur <= 30 tahun ( pra

dewasa) 8 26,67 5 16,67

31-40 tahun (dewasa awal)

16 53,33 18 60,00

41-50 tahun (dewasa madya)

6 20,00 6 20,00

> 50 tahun 0 0,00 1 3,33 Total 30 100,00 30 100%

2. Pendidikan SD 3 10,00 5 16,67 SMP 5 16,67 6 20,00 SMA/SMK 13 43,33 11 36,67 Diploma/Sarjana 9 30,00 8 26,67 Total 30 100,00 30 100%

3. Pekerjaan Ibu Ibu Rumah Tangga 23 76,67 13 43,33 Petani 0 0,00 1 3,33 Swasta 2 6,67 9 30,00 Wiraswasta 4 13,33 7 23,33 PNS 1 3,33 0 0,00 TNI/POLRI 0 0,00 0 0,00 Total 30 100,00 30 100,00

Page 83: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

66

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Karakteristik Kelompok Kelompok No. Responden Indikator Kontrol Perlakuan

Berdasarkan tabel 5.1, pada distribusi umur kelompok kontrol mayoritas

berusia 31-40 tahun sebanyak 16 responden (53,33%), sedangkan pada kelompok

perlakuan juga mayoritas berusia 31-40 tahun yaitu 18 orang (60%). Distribusi

berdasarkan pendidikan, pada kelompok kontrol mayoritas berpendidikan

SMA/SMK sederajat yaitu sejumlah 13 responden (43,33%), sedangkan pada

kelompok perlakuan mayoritas juga sama berpendidikan SMA/SMK Sederajat

sejumlah 11 responden (36,67%). Distribusi berdasarkan pekerjaan ibu, pada

kelompok kontrol mayoritas adalah ibu rumah tangga yaitu 23 responden

(76,67%), demikian juga pada kelompok perlakuan mayoritas juga ibu rumah

tangga sejumlah 13 responden (43,33%). Distribusi berdasarkan pola bekerja ibu

pada kelompok kontrol mayoritas sebanyak 23 responden (76,67%) bekerja lebih

Frekuensi % Frekuensi % 4. Pola Bekerja Normal sesuai jam 6 20,00 12 40,00

Ibu kerja 7-8 jam Lebih dari 8 jam 23 76,67 7 23,33 Paruh waktu 1 3,33 8 26,67 Shift 0 0,00 3 10,00

Total 30 100,00 30 100,00 5. Penghasilan < Rp 500.000 1 3,33 3 10,00

Keluarga(per bulan)

Rp 500.000 s/d Rp 1.500.000

8 26,67 5 16,67

Rp 1.500.000 s/d 9 30,00 5 16,67 Rp 2.500.000 > Rp 2.500.000 7 23,33 11 36,67 Sesuai UMR Jawa 5 16,67 6 20,00 Timur Total 30 100,00 30 100,00

6. Jenis Umum 0 0,00 0 0,00 Pembiayaan BPJS 30 100,00 30 100,00

Total 30 100,00 30 100,00 7. Lama < 1 bulan 12 40,00 2 6,67

Perawatan 1 s/d < 2 bulan 7 23,33 16 53,33 2 s/d < 3 bulan 3 10,00 10 33,33 3 s/d 4 bulan 5 16,67 2 6,67 > 4 bulan 3 10,00 0 0,00 Total 30 100,00 30 100,00

Page 84: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

67

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

dari 8 jam, sedangkan pada kelompok perlakuan mayoritas 12 responden (40%)

bekerja normal sesuai jam kerja 7-8 jam. Distribusi penghasilan keluarga pada

kelompok kontrol terbanyak adalah 9 responden (30%) berpenghasilan antara Rp

1.500.000 s/d Rp 2.500.000 per bulannya, sedangkan pada kelompok perlakuan

mayoritas berpenghasilan > Rp2.500.000 yaitu sebanyak 11 responden (36,67%).

Distribusi jenis pembiayaan didapatkan seluruh responden, baik dari kelompok

kontrol maupun kelompok perlakuan, masing-masing 30 responden (100%)

menggunakan jasa BPJS. Distribusi lama perawatan untuk kelompok kontrol

didapatkan mayoritas berada dalam kurun waktu < 1 bulan dengan jumlah 12

responden (40%), sedangkan pada kelompok perlakuan mayoritas dalam kurun

waktu 1 s/d < 2 bulan sejumlah 16 responden (53,33%).

5.1.3 Data Khusus Responden

Dalam data khusus responden yang akan ditampilkan adalah perbedaan

antara pre-test dan post-test masing-masing pada kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh intervensi pemberian modul

pembedayaan orang tua, akan dibandingkan antara post-test kelompok kontrol

dengan post-test kelompok perlakuan. Selengkapnya dapat dilihat pada uraian pada

halaman berikut ini.

Page 85: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

68

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

1. Tingkat Stres (Responden Ibu Dengan Anak Leukemia di IRNA Anak

RSUD Dr. Soetomo Surabaya)

Tabel 5.2 Kondisi tingkat stres hospitalisasi pada ibu dengan anak Leukemia pre – test dan post-test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol

Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol

Tingkat Stres Pre-Test Post-Test Pre-Test Post-Test F % F % F % F %

Normal 10 33,33 19 63,33 12 40,00 11 36,67 Ringan 9 30,00 3 10,00 2 6,67 4 13,33 Sedang 4 13,33 4 13,33 10 33,33 9 30,00 Berat 5 16,67 4 13,33 4 13,33 4 13,33

Sangat Berat 2 6,67 0 0,00 2 6,67 2 6,67 Total 30 100,00 30 100,00 30 100,00 30 100,00

Wilcoxon Signed Ranks Test : p = 0,000 Wilcoxon Signed Ranks Test : p = 0,306 Hasil Uji Mann Whitney : p = 0,002

Pada kelompok perlakuan dapat dilihat bahwa hasil pre-test didapatkan

sejumlah 10 responden (33,33%) mengalami tingkat stres yang normal, 9

responden (30%) mengalami tingkat stres yang ringan, 5 responden (16,67%)

mengalami tingkat stres berat, 4 responden (13,33%) mengalami tingkat stres

sedang dan 2 responden (6,67%) mengalami tingkat stres sangat berat. Kemudian

hasil post-test menunjukkan 19 responden (63,33%) mengalami tingkat stres

normal, 4 responden (13,33%) mengalami tingkat stres sedang, 4 responden

(13,33%) mengalami tingkat stres berat, 3 responden (10%) mengalami tingkat

stres ringan dan tidak ada responden yang mengalami tingkat stres sangat berat.

Hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan

nilai p = 0,000 berarti nilai p < 0,05, hasil ini menunjukkan bahwa ada perbedaan

tingkat stres yang signifikan antara pre-test dan post-test pada kelompok perlakuan.

Berdasarkan tabel pada kelompok kontrol dapat dijelaskan bahwa hasil pre-

test didapatkan sejumlah 12 responden (40%) mengalami tingkat stres yang

normal, 10 responden (33,33%) mengalami tingkat stres yang sedang, 4 responden

Page 86: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

69

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

(13,33%) mengalami tingkat stres berat, 2 responden (6,67%) mengalami tingkat

stres ringan dan 2 responden (6,67%) mengalami tingkat stres sangat berat.

Kemudian hasil post-test menunjukkan 11 responden (36,67%) mengalami tingkat

stres normal, 9 responden (30%) mengalami tingkat stres sedang, 4 responden

(13,33%) mengalami tingkat stres berat, 4 responden (13,33%) mengalami tingkat

stres ringan dan 2 responden (6,67%) mengalami tingkat stres sangat berat.

Hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan

nilai p = 0,306 berarti nilai p > 0,05, hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada

perbedaan tingkat stres yang signifikan antara pre-test dan post-test pada kelompok

kontrol. Tingkat stres pada responden ibu kelompok kontrol saat pre-test tidak

berbeda secara signifikan dengan tingkat stres responden ibu kelompok kontrol saat

post-test.

Untuk mengetahui pengaruh modul pemberdayaan orang tua terhadap stres

hospitalisasi pada ibu dengan anak leukemia, maka akan dibandingkan hasil post-

test pada kelompok perlakuan dengan hasil post-test pada kelompok kontrol.

Sampel pada kelompok perlakuan berbeda dengan sampel pada kelompok control.

Untuk itulah digunakan uji Mann Whitney guna membandingkan dua kelompok

sampel yang berbeda tersebut.

Pada kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi pemberian modul

pemberdayaan orang tua, sedangkan pada kelompok perlakuan dilakukan intervensi

pemberian modul pemberdayaan orang tua. Pada uji Mann Whitney dapat dilihat

bahwa nilai p = 0,002, nilai ini lebih kecil dari 0,05 sehingga terdapat perbedaan

yang signifikan antara skor tingkat stres post-test kelompok kontrol dengan skor

tingkat stres post-test kelompok perlakuan. Dengan demikian hipotesis diterima

Page 87: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

70

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

atau dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh pemberian modul pemberdayaan orang

tua terhadap penurunan tingkat stres hospitalisasi pada ibu dengan anak leukemia

di Instalasi Rawat Inap Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Identifikasi Tingkat Stres Hospitalisasi Ibu dengan anak Leukemia

Pada Fase Pre-Test

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada

pada tingkat stress normal, ringan dan sedang, hal tersebut karena berkaitan dengan

lama perawatan anak yang sering masuk rumah sakit dan pekerjaan ibu yang

sebagian besar sebagai ibu rumah tangga. Mereka mengatakan sulit bersantai sejak

anaknya sakit Leukemia karena harus merawat anaknya di rumah sakit, dimana ibu

harus mengalami perubahan fungsi peran yang sebagian besar sebagai ibu rumah

tangga, pegawai swasta dan berwiraswasta, selain itu ibu juga merasa cemas, sedih

dengan kondisi kesehatan anaknya, bahkan ibu-ibu tersebut mengeluh kehilangan

minat dan makan tidak teratur sejak anaknya sakit dan dirawat di rumah sakit Hal

ini sesuai dengan hasil penelitian (Krisnana, 2013) bahwa ibu penderita harus fokus

menunggu anaknya di rumah sakit sehingga kesempatan bersantai akan berkurang

serta pola bekerja dan mengurus rumah tangga terganggu. Menurut Jones, 2012

ketika anak terdiagnosa kanker, orang tua akan memasuki realitas baru terkait

dengan pengobatan dan perawatan anaknya. Hal tersebut akan menyebabkan

permasalahan psikologis yaitu reaksi emosi yang berupa cemas, stress, tidak

percaya, marah serta shock. Selain itu orang tua juga mengalami gangguan fungsi

peran karena harus merawat anaknya di rumah sakit.

Page 88: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

71

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Peneliti berpendapat kondisi tersebut berkaitan dengan lamanya penderita

terdiagnosa Leukemia, karena sebagian besar penderita termasuk kasus baru

kurang dari satu tahun sehingga sebagian ibu belum mendapatkan informasi,

edukasi dan pengalaman tentang merawat anak Leukemia.,Ibu juga belum

beradaptasi secara penuh terhadap kondisi yang dihadapi saat ini.

Keluhan lain yang diungkapkan sebagian besar responden adalah perasaan

cemas terhadap kondisi anaknya yang sakit Leukemia, hal ini disebabkan karena

pasien harus menjalani perawatan dalam jangka waktu lama dan tindakan infasive

baik saat diagnostik seperti bone marrow serta pengobatan dengan pemberian

sitotastika. Pernyataan serupa diungkapkan responden dalam sebuah penelitian

bahwa orang tua menjadi cemas karena keluhan dari anak yang sakit Leukemia

diantaranya nyeri persendian, kesakitan saat prosedur medis, efek samping dari

pengobatan kemoterapi dan berkurangnya asupan nutrisi (Clin J., 2011).

Sebagian besar pesponden juga merasa sedih dan tertekan sejak anaknya

terdiagnosa Leukemia, karena pada tahap awal penegakan diagnosa orang tua

biasanya tidak langsung menerima dan beradaptasi terhadap kondisi yang sedang

terjadi. Menurut (Purweni, 2016) terdapat keterkaitan antara kondisi ibu dengan

pendidikan yang sebagian besar ibu berpendidikan SD sampai SLTA dimana

tingkat pengetahuannya relatif sedang sehingga pada saat anaknya didiagnosis

Leukemia, ibu cenderung mengalami penolakan. Stres merupakan respon orang tua

ketika anaknya terdiagnosa Leukemia. Menurut (Erkan, 2009), orang tua merasa

shock menghadapi kenyataan anaknya mendapatkan pengobatan intensif dan

kemungkinan terjadi relaps. Stres juga disebabkan karena diagnostik dari fase

maintenance menjadi fase kronis (Neu, 2014). Peneliti berpendapat hal tersebut

Page 89: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

72

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

dipengaruhi tingkat pendidikan ibu dan lama dirawat di rumah sakit. Tingkat

pendidikan yang relatif sedang berpengaruh terhadap minimnya akses informasi

dan keilmuan terhadap pengetahuan tentang penyakit Leukemia, sedangkan

lamanya perawatan berpengaruh terhadap proses ibu mencari informasi dan

pengalaman dalam memberikan perawatan terhadap anaknya. Keluarga biasanya

berusaha mencari informasi tentang penyakit dan penanganan serta dampak

pengobatan terhadap anaknya. Mereka cemas dan khawatir bila ketidaktahuan

mereka akan berdampak buruk pada kondisi kesehatan anaknya.

Di antara sebagian responden juga merasa tidak sabar terhadap kondisi di

rumah sakit ketika terjadi penundaan pelayanan seperti menunggu antrian

pemeriksaan radiologi, menunggu hasil laboratorium dan obat kemoterapi. Pada

penelitian sebelumnya.dalam (Krisnana, 2012) menyatakan bahwa ibu

menyampaikan keluhan yang dirasakan anaknya namun keluhan tidak segera

direspon oleh petugas kesehatan.. Peneliti berpendapat bahwa hal itu terjadi karena

penderita yang jumlahnya banyak dan terus meningkat kasusnya setiap tahun

tetapi petugas dan sarana prasarana tidak sebanding dengan jumlah penderita

sehingga bagi keluarga penderita waktu perawatan akan bertambah dan kebutuhan

konsumsi juga bertambah. Walaupun seluruh penderita ditanggung perawatannya

oleh BPJS tetapi untuk biaya hidup sehari-hari bagi penunggu akan terasa

memberatkan karena sebagian keluarga dalam kategori penghasilan menengah ke

bawah.

Page 90: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

73

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

5.2.2 Identifikasi Tingkat Stres Hospitalisasi Pada Ibu dengan anak

Leukemia pada fase post test

Pada kelompok perlakuan sebagian ibu berada pada tingkat stress normal

karena terjadi peningkatan respon terhadap intervensi modul pemberdayaan. Hasil

interaksi dengan modul mnyebabkan terjadinya peningkatan pengetahuan sehingga

dapat meningkatkan koping adaptasi terhadap kondisi anaknya yang mengharuskan

rawat inap di rumah sakit dan menyesuaikan prosedur perawatan, hal ini sesuai

dengan pendapat (Geetha, 2015) bahwa variabel sosio demografi, status

pendidikan, pekerjaan dan tipe keluarga berpengaruh terhadap koping strategi

adaptasi, seseorang dengan pendidikan tinggi memiliki pengetahuan yang

signifikan terhadap koping adaptasi.

Sebagian ibu juga menurun tingkat stres dan cemasnya karena anaknya

telah mendapat perawatan di rumah sakit, pemberian edukasi dan program

pemberdayaan dalam upaya meningkatkan kemampuan orang tua dalam

memberikan perawatan kepada anak mereka. Mianaei et. al., (2014) dalam

penelitiannya membuktikan ibu-ibu dilaporkan terjadi penurunan yang signifikan

tingkat stres dan cemas mereka setelah masing-masing mendapatkan program

pemberdayaan COPE (Creating Of Parent Empowerment). Peneliti berpendapat

bahwa penurunan tingkat stress dan kecemasan ibu merupakan pengaruh dari

intervensi pemberian modul pemberdayaan kepada ibu penderita.

Sedangkan pada ibu kelompok kontrol berdasarkan kuesioner yang dibagikan pada

tahap kedua menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan secara signifikan tingkat

stres ibu dibandingkan tahap pertama. Menurut pendapat peneliti hal ini disebabkan

ibu belum mendapatkan modul pemberdayaan, ibu mendapatkan informasi, edukasi

Page 91: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

74

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

tentang penyakit Leukemia dan perawatannya dari petugas kesehatan sesuai

standart rumah sakit.

5.2.3 Analisis Tingkat Stres Setelah Responden Mendapatkan Modul

Pemberdayaan Orang Tua

Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa sebagian besar responden

mengalami penurunan tingkat stres setelah mendapat informasi, edukasi dan

perilaku hidup sehat. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh pemberian modul

pemberdayaan terhadap penurunan tingkat stres hospitalisasi pada ibu dengan anak

Leukemia. Peneliti berpendapat bahwa tingkat pendidikan ibu mempengaruhi

keaktifan dalam mencari informasi tentang Leukemia sehingga pengetahuan ibu

meningkat dan koping adaptasi ibu juga mengalami peningkatan.

Modul pemberdayaan orang tua yang digunakan merupakan modifikasi dari

FACE modul (Family Centered Empowerment) (Arief, 2017), dimana modul ini

merupakan panduan bagi keluarga dalam merawat anak Leukemia. Tujuan

pemberian modul ini agar orang tua memiliki pengetahuan tentang konsep hidup

sehat, konsep penyakit Leukemia dan perawatannya sehingga orang tua memiliki

rasa percaya diri dan kemampuan dalam merawat anaknya. Bentuk aktifitas yang

diberikan berupa bimbingan dan pelatihan peningkatan kemampuan keluarga

dalam menggali potensi diri untuk memberikan perawatan pada anaknya.

Materi pelatihan diberikan kepada ibu penderita secara berkelompok di

ruang Bona 1, Bona 2, Bobo dengan menggunakan modul supaya peserta mengerti

isi modul, berinteraksi dengan peneliti dan diskusi bersama sesama responden

sehingga informasi tentang perawatan anak dengan Leukemia dapat diterima

dengan baik. Pada pertemuan berikutnya peneliti mengulas kembali materi

Page 92: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

75

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

pelatihan dan mengadakan diskusi tanya jawab dengan responden sehingga

pemahaman tentang perawatan Leukemia lebih baik lagi. Penerimaan dan timbal

balik responden cukup baik ditandai dengan antusias ibu-ibu mengajukan

pertanyaan dan saling memberikan informasi tentang kondisi penyakit anaknya.

Peneliti berpendapat bahwa dalam intervensi pemberian modul terjadi proses

interaksi secara biologi yaitu kontak mata, pemahaman, penalaran, internalisasi

sehingga meningkatkan koping adaptasi pada ibu dan terjadi penurunan tingkat

stress hospitalisasi.

Kegiatan tersebut juga pernah dilakukan Melnyk (2008) yaitu pelatihan

program pemberdayaan orang tua (COPE) yang anaknya sedang dirawat di ruang

NICU. Kegiatan dilakukan beberapa tahap dengan menggunakan media video

tentang perawatan pada bayi baru lahir setelah keluar dari rumah sakit. Program

tersebut terbukti dapat menurunkan stres dan cemas ibu dibandingkan dengan

kelompok kontrol.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan di bagian anak RSUD Dr.

Soetomo Surabaya memaparkan tentang pengembangan model perilaku ibu dalam

pemenuhan kebutuhan asih, asah, asuh pada anak leukemia sehingga akan

berpengaruh pada kompetensi dan percaya diri ibu untuk merawat anaknya yang

sakit sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup anak Leukemia (Rachmawati,

2016). Penelitian yang lain menyebutkan bahwa empowerment orang tua dapat

meningkatkan kepercayaan diri dalam merawat anaknya sehingga meminimalkan

stres hospitalisasi.

Apabila dibandingkan antara dua kelompok, maka kelompok perlakuan

terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test yaitu terjadi

Page 93: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

76

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

peningkatan jumlah responden yang mengalami tingkat stres normal dan terjadi

penurunan jumlah responden yang mengalami tingkat stres ringan, berat dan sangat

berat. Sedangkan pada kelompok kontrol perbedaannya tidak signifikan. Hal ini

terjadi karena pada kelompok perlakuan telah dilakukan intervensi dengan

pemberian modul pemberdayaan orang tua, sedangkan pada kelompok kontrol

dilakukan intervensi standart rumah sakit yaitu penyuluhan tentang penyakit dan

kondisi terkini yang terjadi pada anaknya. Intervensi pemberian modul

pemberdayaan orang tua ternyata memberikan perbedaan yang signifikan terhadap

tingkat stres yang terjadi setelah diadakan post-test pada kelompok perlakuan.

Hasil uji Mann Whitney menunjukkan perbedaan yang signifikan antara

post-test kelompok kontrol dengan post-test kelompok perlakuan. Dengan

demikian pemberian modul pemberdayaan orang tua berpengaruh terhadap

penurunan tingkat stres responden ibu pada kelompok perlakuan.

5.2.4 Hambatan Selama Penelitian

Hambatan selama penelitian secara teknis adalah sebaran pasien yang tidak

merata di Bona 1, Bona 2 dan ruang Bobo yang tempatnya terpisah, selain itu ada

beberapa ibu penderita yang kurang kooperatif, tidak segera mengisi formulir

kuesioner disebabkan karena anaknya dalam kondisi lemah. Hal itu dapat diatasi

dengan pendekatan secara personal kepada ibu tersebut dengan memberi

kelonggaran waktu untuk mengisinya.

Page 94: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Pemberian modul pemberdayaan berpengaruh terhadap penurunan tingkat

stress hospitalisasi pada ibu penderita Leukemia yaitu memberikan dampak

positif bagi orang tua karena berisikan informasi, edukasi, bimbingan dan

pelatihan untuk meningkatkan kemampuan menggali potensi diri dalam

memberikan perawatan pada anak sehingga ibu memiliki rasa percaya diri,

dapat mengambil keputusan dan melakukan perawatan kepada anak

Leukemia. Hal ini terbukti pada penelitian bahwa pemberian modul

pemberdayaan dapat menurunkan tingkat stress hospitalisasi pada ibu dengan

anak Leukemia.

6.2 Saran

1. Bagi institusi RSUD Dr. Soetomo Surabaya disarankan hendaknya

memberikan modul pemberdayaan orang tua kepada ibu yang melakukan

perawatan anaknya di rumah sakit dengan penyakit kronis seperti leukemia, hal

ini sebagai salah satu tindakan untuk menurunkan stres hospitalisasi.

2. Bagi responden penelitian disarankan untuk meningkatkan pengetahuan dalam

merawat anaknya yang menderita leukemia, hal ini dilakukan dengan

membaca, memahami serta mempraktikkan uraian telah yang dijelaskan dalam

modul pemberdayaan orang tua. Jika ada informasi yang kurang jelas, dapat

segera ditanyakan pada perawat atau tenaga kesehatan lainnya.

77

Page 95: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

78

3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan melakukan penelitian dengan modul

pemberdayaan orang tua dengan anak yang menderita penyakit kronis lainnya,

sehingga diharapkan dapat menurunkan tingkat stres hospitalisasi yang terjadi.

4. Bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan hendaknya

menyampaikan isi modul sebagai sarana edukasi kepada keluarga sehingga

peran perawat dalam pemberdayaan orang tua yaitu meningkatkan potensi,

memampukan dan memberikan dorongan kepada orang tua penderita dapat

dilaksanakan dengan baik.

Page 96: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

DAFTAR PUSTAKA

Aburn and Got. Education Given To Parents of Children Newly Diagnosed With Acute Lymphobrastic Leukimia : A Narrative Review Journal of Pediatric Oncology Nursing. New Zealand. SAGE. 2011

Ardian Iwan, (2013). Pemberdayaan Keluarga (Family Empowerment)

Meningkatkan Coping Keluarga Dengan Diabetes Tipe II. Jurnal Keperawatan vol 1 no 2, Semarang.

Asyanti Setia, (2013). Dinamika Permasalahan Pada Orangtua Yang Memiliki

Anak Dengan Penyakit Kronis Dan Tantangannya. Prosiding Seminar Nasional 2013.

Belongia, (2017). National Conference Pediatric Health Care. Pediatric Nursing

Practioners.

Deni. Corellates of Depressive and Anxiety Symptoms Among The Caregivers of Leukimia Children, J Clin Psycol Med Setting. Springer Turkey. 2011

Ebookfkunsyiah wordpress.com. Perawatan Lanjutan Di Rumah Pada Penderita

Leukemia. 14 September 2008.

E Journal Litbang depkes.go.id. Jakarta, 1996.

Friedman MM, (1998). Keperawatan Keluarga Teori Dan Praktek. Jakarta. EGC

Gibson CH. The Process of Empowerment in Mother of Chronically Ill Children. Journal of Advanced Nursing. Canada. 1995

Krisnana Ilya. Pengembangan model asuhan keperawatan pendekatan COPE

(Creating Opportunity For Parent Empowerment) Dalam Penurunan Stres Hospitalisasi Orang Tua Anak Terdiagnosis Kanker (Nursing Care Model Development by COPE Approach for Reducing Parent’s HospitalizationStress with Cancer Children). Jurnal Ners Vol. 8 No. 1 April 2013: 27–40.

Lovibond SH and Lovibond PF ( 1995). Manual for The Depresion, Anxiety, And

Stress Scale 21. Sydney. Psychology Foundation.

Maria, Avanty et al. Pengalaman Ibu Dalam Merawat Anak Dengan Leukemia, Jurnal Keperawatan Universitas Indonesia. 2009

Mirghafourvand. The Effect of Cope Program on Parent’s Mental Health : A

System Review Iran J. Pediater. 2017

79

Page 97: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

80

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Nursalam (2016). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan, Jakarta. Salemba Medika.

Neu M. Anxiety Deppresion, Stress and Cortisol Level in Mothers of Children Undergoing Maitenance Therapy For Chilhood Acute Lymphoblastic Leukimia. Journal of Pediatric Oncology Nursing. SAGE. USA. 2014

Notoatmojo, 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta. PT Asdi Mahasatya.

Olin. S.S. The Application of Behaviour Change Theory to Family – Based Service : Improving Patent Empowerment in Children’s Mental Health J Child Famsturd. USA. 2010

Pengawas Sekolah Pendidikan Dasar Dan Menengah, (2008). Penulisan Modul.

Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional 2008.

Ugrasena, I Dewa Gede. 31-5-2017. Penyakit Leukemia Akut Banyak Jangkiti

Anak-Anak. Unair News.

Rachmawati Praba et al. Perilaku Ibu Dalam Pemenuhan Kebutuhan Asah Asih Asuh Anak Dengan Leukemia (Mother’s Behaviour In Meeting The Needs Of Stimulation Emotion And Physical Children With Leukemia). Jurnal Ners Vol. 11 No. 1 April 2016: 63-72

Wong D. L., 2009. Buku Keperawatan Pediatrik. Vol 2. Jakarta. EGC.

W. Saevi. The Effect an Empowerment Program on the Competence of Care

Givers in Caring For Preschool Children With Acuteleukimia Undergoing Chemotherapy. J. Nurse Sci. Vol. 27 No. 2. 2009. Bangkok. 2009

Wray Jo. Parental Anxiety and Stress During Children Hospitalisation. The Stay

Study Journal of Child Healthcare. SAGE. 2011

Page 98: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

80

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Lampiran 1. Surat ijin penelitian

Page 99: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

80

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Page 100: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

87

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Page 101: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

88

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Lampiran 7

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Dengan hormat,

Saya mahasiswa Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan

Universitas Airlangga Surabaya bermaksud mengadakan penelitian tentang

“Pengaruh Pemberian Modul Pemberdayaan Orang Tua Terhadap Penurunan Stres

Hospitalisasi pada Ibu dan Anak Leukemia di Instalasi Rawat Inap Anak RSUD

Dr. Soetomo Surabaya”

Saya sangat mengharapkan partisipasi dan kesediaan Ibu untuk menjadi

responden dalam penelitian ini. Saya menjamin kerahasiaan dan identitas semua

data yang dikumpulkan. Informasi yang Ibu berikan akan digunakan sebagaimana

mestinya sesuai tujuan penelitian ini.

Apabila Ibu bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, saya mohon

untuk menandatangani lembar permohonan ini dan lembar persetujuan di halaman

berikutnya. Atas partisipasi Ibu saya sampaikan terima kasih.

Surabaya, 2017

Peneliti

Heny Sulistyarini NIM. 131611123040

87

Page 102: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

89

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Lampiran 8

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk

berpartisipasi sebagai responden penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian

Modul Pemberdayaan Orang Tua Terhadap Penurunan Stres Hospitalisasi pada Ibu

dan Anak Leukemia di Instalasi Rawat Inap Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya”

Tanda tangan di bawah ini menunjukkan bahwa saya telah diberikan

informasi dan memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Demikian

pernyataan ini saya buat dengan sadar, sukarela tanpa ada paksaan dari siapapun.

Tanda Tangan Responden,

(Tidak perlu mengisi nama)

Surabaya, 2017

Peneliti

Heny Sulistyarini

NIM. 131611123040

Page 103: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

90

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Lampiran 9

FORMAT PENGUMPULAN DATA

Tanggal Pengkajian :

Kode Responden * :

DATA DEMOGRAFI

1. Umur : ……… tahun

2. Pendidikan Terakhir Ibu :

a. SD

b. SMP / MTs

c. SMA / SMK

d. Diploma / Sarjana

3. Pekerjaan Ibu :

a. IRT

b. Petani

c. Swasta

d. Wiraswasta

e. PNS

f. TNI/Polri

4. Pola bekerja ibu

a. Normal sesuai jam kerja 7-8 jam

b. Lebih dari 8jam

c. Paruh waktu

d. Shift

5. Penghasilan Keluarga :

a. < Rp 500.000

b. Rp 500.000 – Rp 1.500.000

c. Rp 1.500.000 – Rp 2.500.000

d. > Rp 2.500.000

e. Sesuai UMR Jawa Timur

Page 104: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

91

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

6. Jenis Pembiayaan :

a. Umum

b. BPJS

7. Lama Perawatan : …………. Bulan

8. Frekuensi Rawat Inap :

9. Lama Terdiagnosa :

Keterangan :

*) diisi oleh peneliti

Page 105: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

92

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Lampiran 10

KUISIONER STRES ORANG TUA

(Depression Anxiety Stress Scale- 21/ DASS-21)

Berikan tanda (√) pada pernyataan yang sesuai dengan keadaan anda pada 7 hari terakhir. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah. Pertanyaan ini untuk mengetahui perasaan yang dirasa atau dirasakan anda. 0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah. 1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang-kadang. 2 : Lumayan sering. 3 : Sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali.

No PERNYATAAN 0 1 2 3

1. Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah karena hal-hal sepele setelah anak saya sakit.

2. Saya mengalami kesulitan menelan akibat memikirkan sakit anak saya

3. Saya tidak dapat merasakan perasaan positif akibat anak saya sakit.

4.

Saya mengalami kesulitan bernafas (misalnya: seringkali terengah-engah atau tidak dapat bernafas padahal tidak melakukan aktivitas fisik sebelumnya) sejak anak saya sakit.

5. Saya sepertinya tidak kuat lagi untuk melakukan suatu kegiatan setelah anak saya sakit.

6. Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi yang biasa.

7. Saya merasa goyah (misalnya, kaki terasa mau ’copot’) jika memikirkan sakit anak.

8. Saya merasa sulit untuk bersantai sejak anak saya sakit.

9.

Saya menemukan diri saya berada dalam situasi yang membuat saya merasa sangat cemas dan saya akan merasa sangat lega jika semua ini berakhir.

10. Saya merasa tidak ada hal yang dapat diharapkan di masa depan bagi anak saya.

11. Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal sejak anak saya sakit.

12. Saya merasa telah menghabiskan banyak energi untuk merasa cemas saat anak saya sakit.

13. Saya merasa sedih dan tertekan sejak anak saya sakit.

Page 106: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

93

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

14.

Saya menemukan diri saya menjadi tidak sabar ketika mengalami penundaan (misalnya: pelayanan RS yang lama, menunggu sesuatu).

15. Saya merasa lemas seperti mau pingsan dan tidak bertenaga.

16. Saya merasa saya kehilangan minat akan segala hal (makan tidak teratur).

17. Saya merasa bahwa saya tidak berharga sebagai orangtua karena anak sakit.

18. Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung setelah anak saya sakit.

19.

Saya berkeringat secara berlebihan (misalnya: tangan berkeringat), padahal temperatur tidak panas atau tidak melakukan aktivitas fisik sebelumnya.

20. Saya merasa takut tanpa ada alasan yang jelas sejak anak saya sakit.

21. Saya merasa bahwa hidup tidak bermanfaat karena melihat anak saya terserang penyakit.

Page 107: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

94

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

SATUAN ACARA KEGIATAN

A. Analisa Situasional

1. Materi : Modul Pemberdayaan Orang Tua

2. Pelaksana : Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

yang sedang melakukan penelitian yaitu Heny Sulistyarini.

3. Peserta : Ibu yang memiliki anak dengan leukemia.

4. Waktu : 30 s/d 60 menit

5. Tempat : Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Soetomo Surabaya

B. Tujuan

Terjadi penurunan stress hospitalisasi pada ibu dengan anak leukemia di

Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

C. Metode

Diskusi dan konseling

D. Sarana

Modul Pemberdayaan Orang Tua

E. Kegiatan

Fase Kegiatan Kegiatan Peserta Waktu Fase

Persiapan 1. Menyiapkan SAK. 2. Mempersiapkan modul

pemberdayaan orang tua.

1 Menit

Fase Kerja

1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri.

Menjawab salam dan perkenalan.

10 Menit

2. Menjelaskan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian modul pemberdayaan orang tua terhadap penurunan stres hospitalisasi pada ibu dengan anak leukemia.

Mendengarkan.

3. Memberikan lembar informed consent jika ibu menyetujui untuk menjadi responden.

Mengisi dan menandatangani lembar informed consent.

Page 108: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

95

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Fase Kegiatan Kegiatan Peserta Waktu 4. Menjelaskan kepada

responden bahwa modul pemberdayaan orang tua ini meliputi informasi untuk meningkatkan kognitif dari ibu yang sedang merawat anaknya dengan leukemia, diantaranya adalah :

Mendengarkan Maksimal 45 menit

Memenuhi kebutuhan nutrisi.

Pencegahan infeksi. Pencegahan

perdarahan.

5. Memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya jika ada informasi yang kurang jelas.

Bertanya

Fase Terminasi

1. Menanyakan umpan balik positif atas kerjasama sebagai responden penelitian.

Menjawab 4 Menit

2. Mengucapkan terima kasih atas partisipasi.

Mendengarkan

3. Mengucapkan salam penutup.

Menjawab salam

F. Evaluasi

Evaluasi keaktifan responden dalam mendukung intervensi pemberian

modul pemberdayaan orang tua, terutama dalam fase kerja, aktif dalam

bertanya dan menanggapi jika ada informasi yang belum jelas.

Page 109: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

95

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

95

TABULASI DATA DEMOGRAFI

KELOMPOK KONTROL

No.

Umur

(thn)

Kode Pendi

-

Peker-

jaan

Pola Pengha- Jenis Lama Kode Frekuensi Lama ter-

Resp. Umu

r dikan Bekerja silan Pembia- Pera- Lama Rawat diagnosa

Ibu Keluarga yaan watan Prwtn Inap

1 28 1 4 4 1 2 2 1 bulan 2 4 kali 5 bulan

2 32 2 3 1 2 4 2 10 hari 1 5 kali 5 bulan

3 30 1 3 1 2 2 2 6 bulan 5 8 kali 6 bulan

4 33 2 3 1 2 3 2 7 bulan 5 10 kali 7 bulan

5 25 1 3 1 2 1 2 4 bulan 4 10 kali 2,5 tahun

6 43 3 3 1 2 3 2 3 bulan 4 20 kali 2 tahun

7 37 2 4 1 2 4 2 1,5 bulan 2 3 kali 1,5 bulan

8 50 3 1 1 2 5 2 1 bulan 2 10 kali 4 tahun

9 42 3 3 1 2 2 2 1 bulan 2 8 kali 6 bulan

10 36 2 3 4 2 4 2 4 bulan 4 > 20 kali 4,5 tahun

11 26 1 3 1 2 4 2 1 bulan 2 4 kali 5 bulan

12 35 2 4 5 1 4 2 2 bulan 3 4 kali 8 bulan

13 31 2 3 1 2 3 2 1 bulan 2 3 kali 5 bulan

14 42 3 4 1 2 3 2 3 bulan 4 10 kali 3,5 tahun

Page 110: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

96

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

15 39 2 2 3 1 3 2 3 minggu 1 12 kali 4 tahun

16 32 2 4 1 2 5 2 2 bulan 3 10 kali 3 tahun

17 28 1 4 1 2 5 2 2 minggu 1 4 kali 2 tahun

18 29 1 3 3 1 5 2 15 hari 1 4 kali 5 bulan

19 34 2 2 1 2 4 2 4 bulan 4 4 kali 4 bulan

20 31 2 3 4 1 3 2 2 bulan 3 5 kali 4 bulan

21 31 2 2 1 2 2 2 15 hari 1 4 kali 4 bulan

22 25 1 2 1 2 3 2 3 minggu 1 5 kali 6 bulan

23 29 1 1 1 2 3 2 2 minggu 1 10 kali 4 tahun

24 34 2 1 1 2 2 2 2 minggu 1 4 kali 7 bulan

25 36 2 3 1 2 2 2 1 minggu 1 2 kali 6 bulan

26 33 2 2 1 2 2 2 2 minggu 1 7 kali 1 tahun

27 34 2 4 1 2 2 2 10 hari 1 5 kali 16 bulan

28 34 2 4 1 1 4 2 10 hari 1 5 kali 16 bulan

29 46 3 3 4 3 5 2 8 bulan 5 6 kali 3 tahun

30 47 3 4 1 2 3 2 1 bulan 2 2 kali 3 bulan

Page 111: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

97

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Keterangan :

Umur : Pendidikan :

Pekerjaan Ibu :

1 = <= 30 tahun 1 = SD/Sederajat 1 = IRT 2 = 31-40 tahun 2 = SMP/Sederajat 2 = Petani 3 = 41-50 tahun 3 = SMA/SMK/Sederajat 3 = Swasta 4 = > 50 tahun 4 = Diploma/Sarjana 4 = Wiraswasta

5 = PNS 6 = TNI/Polri

Pola Bekerja Ibu :

Penghasilan Keluarga :

1 = Normal sesuai jam kerja 7-8 jam. 1 = < Rp 500.000 per bulan 2 = Lebih dari 8 jam 2 = Rp 500.000 s/d Rp 1.500.000 per bulan 3 = Paruh waktu 3 = Rp 1.500.000 s/d Rp 2.500.000 per bulan 4 = Shift 4 = > Rp 2.500.000 per bulan

5 = Sesuai UMR Jawa Timur

Jenis Pembiayaan :

Lama Perawatan :

1 = Umum 1 = < 1 bulan 2 = BPJS 2 = 1 s/d < 2 bulan

3 = 2 s/d < 3 bulan 4 = 3 s/d 4 bulan 5 = > 4 bulan

Page 112: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

98

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

TABULASI DATA DEMOGRAFI

KELOMPOK PERLAKUAN

No. Umur

(thn)

Kode Pendi-

Peker-

jaan

Pola Pengha- Jenis Lama Kode Frekuensi Lama

ter-

Resp. Umur dikan Bekerja silan Pembia- Pera- Lama Rawat diagnosa Ibu Keluarga yaan watan Prwtn Inap

1 26 1 2 1 2 4 2 1 bulan 2 3 kali 4 bulan 2 30 1 3 3 1 5 2 1,5 bulan 2 7 kali 2 tahun 3 36 2 1 1 3 1 2 1 bulan 2 12 kali 2 tahun

4 42 3 1 1 3 2 2 3 bulan 4 2 minggu sekali

1,5 tahun

5 33 2 4 1 3 2 2 2 bulan 3 8 kali 11 bulan

6 37 2 4 1 3 3 2 1 bulan 2 2 minggu sekali

3 tahun

7 35 2 2 3 3 3 2 2 bulan 3 7 kali 2 tahun 8 36 2 2 4 3 4 2 2 bulan 3 10 kali 7 tahun 9 42 3 3 3 1 4 2 15 hari 1 5 kali 6 bulan

10 46 3 3 1 1 4 2 1 bulan 2 1 kali 3 bulan 11 38 2 3 4 1 1 2 2 bulan 3 9 kali 4 tahun

12 32 2 4 3 1 2 2 3 minggu 1 1 kali

3 minggu

13 45 3 3 1 1 4 2 1 bulan 2 1 kali 2 bulan

Page 113: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

99

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

14 35 2 4 4 3 5 2 4 bulan 4 4 kali 5 bulan 15 51 4 1 1 2 4 2 2 bulan 3 8 kali 3 tahun 16 46 3 3 1 2 4 2 2 bulan 3 10 kali 2 tahun 17 34 2 2 1 2 3 2 1 bulan 2 18 kali 4 tahun 18 35 2 2 1 1 3 2 1 bulan 2 3 kali 3 bulan

19 32 2 3 3 1 5 2 1 bulan 2 1 kali

2,5 bulan

20 29 1 3 4 1 4 2 1 bulan 2 1 minggu sekali

5 bulan

21 36 2 2 2 2 4 2 1 bulan 2 2 minggu sekali

4 bulan

22 33 2 4 3 4 2 2 2 bulan 3 16 kali 4 tahun 23 34 2 4 3 4 5 2 1 bulan 2 2 minggu 4 bulan 24 30 1 1 4 1 3 2 1 bulan 2 1 kali 1 bulan 25 35 2 1 1 3 1 2 2 bulan 3 8 kali 1 tahun 26 36 2 3 4 1 2 2 1 bulan 2 12 kali 2 tahun 27 42 3 4 1 2 4 2 2 bulan 3 8 kali 4 bulan 28 35 2 3 3 2 4 2 2 bulan 3 10 kali 2 tahun 29 34 2 4 3 1 5 2 1 bulan 2 2 kali 4 bulan 30 24 1 3 4 4 5 2 1 bulan 2 8 kali 8 bulan

Page 114: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

100

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Keterangan :

Umur : Pendidikan : Pekerjaan Ibu :

1 = <= 30 tahun 1 = SD/Sederajat 1 = IRT 2 = 31-40 tahun 2 = SMP/Sederajat 2 = Petani 3 = 41-50 tahun 3 = SMA/SMK/Sederajat 3 = Swasta 4 = > 50 tahun 4 = Diploma/Sarjana 4 = Wiraswasta

5 = PNS 6 = TNI/Polri

Pola Bekerja Ibu :

Penghasilan Keluarga :

1 = Normal sesuai jam kerja 7-8 jam. 1 = < Rp 500.000 per bulan 2 = Lebih dari 8 jam 2 = Rp 500.000 s/d Rp 1.500.000 per bulan 3 = Paruh waktu 3 = Rp 1.500.000 s/d Rp 2.500.000 per bulan 4 = Shift 4 = > Rp 2.500.000 per bulan

5 = Sesuai UMR Jawa Timur

Jenis Pembiayaan :

Lama Perawatan :

1 = Umum 1 = < 1 bulan 2 = BPJS 2 = 1 s/d < 2 bulan

3 = 2 s/d < 3 bulan 4 = 3 s/d 4 bulan 5 = > 4 bulan

Page 115: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

101

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

101

HASIL PRE-TEST KELOMPOK KONTROL KUISIONER STRES ORANG TUA (DASS-21)

Pre-Test

No. Jawaban Soal Kuisioner Nomor : Total Tingkat Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Skor Stres

1 2 1 1 1 1 0 1 2 3 0 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 26 4 2 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 8 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 3 1 0 2 1 9 1 4 3 3 2 2 1 1 2 2 2 0 0 1 2 0 3 3 2 2 1 0 0 32 4 5 3 2 3 1 0 2 2 3 3 0 1 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 47 5 6 3 3 2 0 1 1 1 2 0 0 1 1 1 1 0 0 1 3 2 2 0 25 3 7 0 1 0 0 0 0 0 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 0 2 1 18 2 8 0 0 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 6 1 9 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 2 2 2 1 1 3 50 5

10 1 2 2 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 0 21 3 11 1 2 0 0 0 1 1 1 3 0 0 1 1 2 0 1 1 1 0 1 0 17 2 12 0 1 1 2 0 0 0 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 25 3 13 0 1 1 0 3 2 1 1 2 0 2 2 2 3 2 3 0 3 0 3 0 31 4 14 2 3 2 1 0 2 2 2 2 0 1 1 2 2 0 2 1 2 2 3 1 33 4 15 0 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 2 2 0 0 0 0 1 3 2 0 13 1 16 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 11 1 17 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 10 1 18 0 0 1 1 0 1 1 1 3 2 3 3 2 1 0 1 0 2 2 1 0 25 3 19 0 0 0 0 0 0 0 1 3 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7 1 20 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2 2 0 3 3 0 0 3 0 24 3 21 1 1 0 1 0 1 2 1 3 0 2 2 2 2 0 0 0 1 0 1 0 20 3 22 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 0 2 2 20 3 23 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 2 1 1 1 0 0 13 1 24 1 1 1 1 1 1 2 2 2 0 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 25 3 25 2 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 11 1 26 0 1 0 0 1 2 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 12 1 27 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 13 1 28 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 1 29 1 0 1 1 0 0 0 1 2 1 1 0 1 1 1 2 2 3 0 1 1 20 3 30 2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 22 3

Keterangan Tingkat Stres :

1 = Normal = Total skor 0-14 2 = Ringan = Total skor 15-18 3 = Sedang = Total skor 19-25 4 = Berat = Total skor 26-33 5 = Sangat Berat = Total skor >33

Page 116: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

102

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

HASIL PRE-TEST KELOMPOK KONTROL KUISIONER STRES ORANG TUA (DASS-21)

Post-Test

No. Jawaban Soal Kuisioner Nomor : Total Tingkat Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Skor Stres

1 1 2 1 1 2 1 1 3 1 1 1 3 0 1 1 1 2 1 1 1 2 28 4 2 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 10 1 3 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 2 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 11 1 4 2 2 3 3 2 2 2 1 1 1 2 0 0 0 3 3 1 2 2 0 0 32 4 5 2 3 3 0 1 2 2 3 3 1 0 3 3 2 3 3 3 1 3 3 0 44 5 6 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 2 2 0 3 3 0 1 22 3 7 0 0 1 0 1 1 0 0 1 2 1 0 1 1 1 2 1 1 1 0 0 15 2 8 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 6 1 9 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 1 1 3 50 5

10 1 2 2 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 0 21 3 11 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 2 2 0 0 0 1 3 2 0 1 15 2 12 2 2 0 2 2 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 2 2 1 1 0 1 23 3 13 1 1 0 1 3 0 1 1 2 2 0 3 2 2 2 3 3 0 0 1 2 30 4 14 2 2 3 0 1 2 2 0 2 2 2 1 1 0 2 2 1 2 1 2 3 33 4 15 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 2 1 0 1 1 2 1 0 0 13 1 16 1 2 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 11 1 17 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 3 1 0 2 0 11 1 18 0 1 0 1 1 1 0 1 2 3 0 3 2 1 0 1 2 2 1 0 1 23 3 19 0 1 0 0 0 0 0 2 3 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 9 1 20 0 1 1 1 0 0 1 1 2 1 1 0 1 1 1 3 2 0 2 1 1 21 3 21 0 1 1 1 0 1 1 2 0 0 0 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 18 2 22 1 1 0 0 0 0 2 0 1 1 1 1 2 1 1 0 2 2 1 1 1 19 3 23 1 0 0 1 0 0 2 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 13 1 24 3 3 2 1 1 1 0 2 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 3 2 0 24 3 25 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 11 1 26 0 1 0 0 0 0 2 0 0 1 0 3 1 1 0 0 1 1 1 0 0 12 1 27 1 2 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 2 0 1 1 0 1 0 0 15 2 28 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 5 1 29 1 2 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 3 30 0 1 1 1 0 2 2 1 3 0 2 2 1 2 0 0 1 0 1 0 1 21 3

Keterangan Tingkat Stres :

1 = Normal = Total skor 0-14 2 = Ringan = Total skor 15-18 3 = Sedang = Total skor 19-25 4 = Berat = Total skor 26-33 5 = Sangat Berat = Total skor >33

Page 117: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

103

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

HASIL PRE-TEST KELOMPOK PERLAKUAN KUISIONER STRES ORANG TUA (DASS-21)

Pre-Test

No. Jawaban Soal Kuisioner Nomor : Total Tingkat Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Skor Stres

1 0 1 0 0 0 0 1 1 3 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 8 1 2 1 2 2 0 1 2 3 3 3 1 1 1 2 1 1 2 1 0 1 1 1 30 4 3 0 2 1 0 0 0 1 3 1 0 0 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 25 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0 26 4 5 1 0 0 0 1 0 2 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 3 0 14 1 6 0 0 0 0 0 1 0 1 3 1 0 0 1 3 0 1 0 0 0 1 1 13 1 7 1 1 2 0 0 0 1 3 0 0 0 0 3 3 3 1 0 0 1 3 2 24 3 8 1 2 2 2 1 0 2 3 2 1 0 0 2 1 3 3 2 2 1 2 1 33 4 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 2 0 0 3 10 1

10 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1 11 1 2 0 1 0 2 0 2 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 16 2 12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 41 5 13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38 5 14 1 1 2 0 0 1 1 2 3 0 2 1 2 2 1 1 0 0 0 1 0 21 3 15 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 2 0 1 1 1 1 1 1 17 2 16 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 2 17 2 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 2 0 1 0 0 0 0 0 9 1 18 0 2 2 2 1 2 1 2 3 3 2 0 2 0 0 0 0 0 1 3 0 26 4 19 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 2 1 1 2 1 0 2 1 17 2 20 0 0 1 0 1 1 0 3 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 2 21 1 1 0 1 3 1 3 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 17 2 22 1 2 3 2 1 2 0 2 1 1 3 1 1 1 0 2 1 1 1 1 2 29 4 23 0 1 0 0 3 0 0 1 3 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 3 0 17 2 24 0 1 1 0 3 1 2 2 0 0 1 1 3 1 0 1 0 0 0 1 0 18 2 25 0 2 2 0 0 1 2 0 0 0 0 1 3 0 1 1 0 1 0 2 0 16 2 26 1 1 2 0 2 2 2 2 0 0 1 2 2 2 1 2 0 0 1 1 0 24 3 27 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 3 0 1 2 0 10 1 28 0 1 0 0 1 0 0 0 3 1 0 0 3 1 0 0 0 0 0 0 1 11 1 29 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 6 1 30 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 12 1

Keterangan Tingkat Stres :

1 = Normal = Total skor 0-14 2 = Ringan = Total skor 15-18 3 = Sedang = Total skor 19-25 4 = Berat = Total skor 26-33 5 = Sangat Berat = Total skor >33

Page 118: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

104

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

HASIL POST-TEST KELOMPOK PERLAKUAN KUISIONER STRES ORANG TUA (DASS-21)

Post-Test

No. Jawaban Soal Kuisioner Nomor : Total Tingkat Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Skor Stres

1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 0 1 2 3 1 1 1 0 1 0 2 3 29 4 3 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 2 1 16 2 4 1 2 2 1 2 2 1 2 1 0 2 1 2 1 0 0 0 0 0 0 0 20 3 5 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 2 0 3 0 0 0 0 0 1 0 10 1 6 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 5 1 7 0 2 3 0 3 2 0 1 0 0 0 0 2 0 2 2 0 0 0 2 0 19 3 8 1 1 1 1 0 0 1 1 3 0 1 1 3 3 1 1 1 1 1 0 0 22 3 9 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 1 5 1

10 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 11 0 1 0 0 0 0 1 1 2 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 9 1 12 2 2 1 1 1 2 1 2 3 1 1 1 3 2 3 3 2 1 2 3 2 39 4 13 0 0 1 1 3 0 3 1 0 1 1 1 2 2 1 1 1 1 0 3 3 26 4 14 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 2 1 1 1 0 0 0 0 0 11 1 15 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 5 1 16 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0 7 1 17 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 1 18 0 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 0 1 0 0 0 0 0 1 2 0 20 3 19 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 12 1 20 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 21 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 4 1 22 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 27 4 23 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 6 1 24 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16 2 25 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 6 1 26 0 1 1 0 2 1 2 2 0 0 1 1 1 2 0 2 0 0 0 1 0 17 2 27 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 4 1 28 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 5 1 29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 30 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 9 1

Keterangan Tingkat Stres :

1 = Normal = Total skor 0-14 2 = Ringan = Total skor 15-18 3 = Sedang = Total skor 19-25 4 = Berat = Total skor 26-33 5 = Sangat Berat = Total skor >33

Page 119: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

105

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

TABULASI DATA PERUBAHAN TINGKAT STRES

PADA KELOMPOK KONTROL DAN KELOMPOK PERLAKUAN

No. Kelompok Kontrol Kelompok Perlakuan

Resp. Tingkat Stres Perubahan

Tingkat Stres Perubahan Pre-

Test

Post-

Test

Pre-

Test

Post-

Test

1 4 4 Tetap 1 1 Tetap 2 1 1 Tetap 4 4 Tetap 3 1 1 Tetap 3 2 Sedang ke Ringan 4 4 4 Tetap 4 3 Berat ke Sedang 5 5 5 Tetap 1 1 Tetap 6 3 3 Tetap 1 1 Tetap 7 2 2 Tetap 3 3 Tetap 8 1 1 Tetap 4 3 Berat ke Sedang 9 5 5 Tetap 1 1 Tetap

10 3 3 Tetap 1 1 Tetap 11 2 2 Tetap 2 1 Ringan ke Normal 12 3 3 Tetap 5 4 Sangat Berat ke Berat 13 4 4 Tetap 5 4 Sangat Berat ke Berat 14 4 4 Tetap 3 1 Sedang ke Normal 15 1 1 Tetap 2 1 Ringan ke Normal 16 1 1 Tetap 2 1 Ringan ke Normal 17 1 1 Tetap 1 1 Tetap 18 3 3 Tetap 4 3 Berat ke Sedang 19 1 1 Tetap 2 1 Ringan ke Normal 20 3 3 Tetap 2 1 Ringan ke Normal 21 3 2 Sedang ke Ringan 2 1 Ringan ke Normal 22 3 3 Tetap 4 4 Tetap 23 1 1 Tetap 2 1 Ringan ke Normal 24 3 3 Tetap 2 2 Tetap 25 1 1 Tetap 2 1 Ringan ke Normal 26 1 1 Tetap 3 2 Sedang ke Ringan 27 1 2 Normal ke Ringan 1 1 Tetap 28 1 1 Tetap 1 1 Tetap 29 3 3 Tetap 1 1 Tetap 30 3 3 Tetap 1 1 Tetap

Keterangan Tingkat Stres :

1 = Normal 2 = Ringan 3 = Sedang 4 = Berat 5 = Sangat Berat

Page 120: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

106

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

TABULASI DATA UNTUK UJI MANN WHITNEY

(Skor Post Test Kelompok Kontrol dan

Skor Post Test Kelompok Perlakuan)

No. Skor Tingkat Stres

Kelompok Kode

Orang Tua Kelompok

1 28 Kontrol 1 2 10 Kontrol 1 3 11 Kontrol 1 4 32 Kontrol 1 5 44 Kontrol 1 6 22 Kontrol 1 7 15 Kontrol 1 8 6 Kontrol 1 9 50 Kontrol 1

10 21 Kontrol 1 11 15 Kontrol 1 12 23 Kontrol 1 13 30 Kontrol 1 14 33 Kontrol 1 15 13 Kontrol 1 16 11 Kontrol 1 17 11 Kontrol 1 18 23 Kontrol 1 19 9 Kontrol 1 20 21 Kontrol 1 21 18 Kontrol 1 22 19 Kontrol 1 23 13 Kontrol 1 24 24 Kontrol 1 25 11 Kontrol 1 26 12 Kontrol 1 27 15 Kontrol 1 28 5 Kontrol 1 29 20 Kontrol 1 30 21 Kontrol 1 31 4 Perlakuan 2 32 29 Perlakuan 2 33 16 Perlakuan 2 34 20 Perlakuan 2 35 10 Perlakuan 2 36 5 Perlakuan 2 37 19 Perlakuan 2

Page 121: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

107

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

No. Skor Tingkat Stres

Kelompok Kode

Orang Tua Kelompok

38 22 Perlakuan 2 39 5 Perlakuan 2 40 2 Perlakuan 2 41 9 Perlakuan 2 42 39 Perlakuan 2 43 26 Perlakuan 2 44 11 Perlakuan 2 45 5 Perlakuan 2 46 7 Perlakuan 2 47 2 Perlakuan 2 48 20 Perlakuan 2 49 12 Perlakuan 2 50 2 Perlakuan 2 51 4 Perlakuan 2 52 27 Perlakuan 2 53 6 Perlakuan 2 54 16 Perlakuan 2 55 6 Perlakuan 2 56 17 Perlakuan 2 57 4 Perlakuan 2 58 5 Perlakuan 2 59 1 Perlakuan 2 60 9 Perlakuan 2

Keterangan :

Kelompok Kontrol :

Tidak dilakukan intervensi pemberian modul pemberdayaan orang tua.

Kelompok Perlakuan :

Dilakukan intervensi pemberian modul pemberdayaan orang tua.

Page 122: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

108

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Distribusi Frekuensi

Data Demografi Kelompok Kontrol

Frequency Table

Umur

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid <= 30 tahun 8 26.67 26.67 26.67 31-40 tahun 16 53.33 53.33 80.00 41-50 tahun 6 20.00 20.00 100.00 Total 30 100.00 100.00

Pendidikan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD/Sederajat 3 10.00 10.00 10.00 SMP/Sederajat 5 16.67 16.67 26.67 SMA/SMK/Sederajat 13 43.33 43.33 70.00 Diploma/Sarjana 9 30.00 30.00 100.00 Total 30 100.00 100.00

Pekerjaan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ibu Rumah Tangga 23 76.67 76.67 76.67 Swasta 2 6.67 6.67 83.33 Wiraswasta 4 13.33 13.33 96.67 PNS 1 3.33 3.33 100.00 Total 30 100.00 100.00

Pola Bekerja Ibu

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Normal sesuai jam kerja 7-8 jam 6 20.00 20.00 20.00

Lebih dari 8 jam 23 76.67 76.67 96.67 Paruh Waktu 1 3.33 3.33 100.00 Total 30 100.00 100.00

Page 123: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

109

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Penghasilan Keluarga

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < Rp 500.000 per bulan 1

8

9

7 5

30

3.33

26.67

30.00

23.33 16.67

100.00

3.33

26.67

30.00

23.33 16.67

100.00

3.33

30.00

60.00

83.33 100.00

Rp 500.000 s/d 1.500.000 per bulan Rp 1.500.000 s/d 2.500.000 per bulan > Rp 2.500.000 per bulan Sesuai UMR Jawa Timur Total

Jenis Pembiayaan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BPJS 30 100.0 100.0 100.0

Lama Perawatan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < 1 bulan 12 40.00 40.00 40.00 1 s/d < 2 bulan 7 23.33 23.33 63.33 2 s/d < 3 bulan 3 10.00 10.00 73.33 3 s/d 4 bulan 5 16.67 16.67 90.00 > 4 bulan 3 10.00 10.00 100.00 Total 30 100.00 100.00

Page 124: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

110

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Distribusi Frekuensi

Data Demografi Kelompok Perlakuan

Frequency Table

Umur

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid <= 30 tahun 5 16.67 16.67 16.67 31-40 tahun 18 60.00 60.00 76.67 41-50 tahun 6 20.00 20.00 96.67 > 50 tahun 1 3.33 3.33 100.00 Total 30 100.00 100.00

Pendidikan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD/Sederajat 5 16.67 16.67 16.67 SMP/Sederajat 6 20.00 20.00 36.67 SMA/SMK/Sederajat 11 36.67 36.67 73.33 Diploma/Sarjana 8 26.67 26.67 100.00 Total 30 100.00 100.00

Pekerjaan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ibu Rumah Tangga 13 43.33 43.33 43.33 Petani 1 3.33 3.33 46.67 Swasta 9 30.00 30.00 76.67 Wiraswasta 7 23.33 23.33 100.00 Total 30 100.00 100.00

Pola Bekerja Ibu

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Normal sesuai jam kerja 7-8 jam 12 40.00 40.00 40.00

Lebih dari 8 jam 7 23.33 23.33 63.33 Paruh Waktu 8 26.67 26.67 90.00 Shift 3 10.00 10.00 100.00 Total 30 100.00 100.00

Page 125: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

111

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Penghasilan Keluarga

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < Rp 500.000 per bulan 3

5

5

11 6

30

10.00

16.67

16.67

36.67 20.00

100.00

10.00

16.67

16.67

36.67 20.00

100.00

10.00

26.67

43.33

80.00 100.00

Rp 500.000 s/d 1.500.000 per bulan Rp 1.500.000 s/d 2.500.000 per bulan > Rp 2.500.000 per bulan Sesuai UMR Jawa Timur Total

Jenis Pembiayaan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BPJS 30 100.0 100.0 100.0

Lama Perawatan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < 1 bulan 2 6.67 6.67 6.67 1 s/d < 2 bulan 16 53.33 53.33 60.00 2 s/d < 3 bulan 10 33.33 33.33 93.33 3 s/d 4 bulan 2 6.67 6.67 100.00 Total 30 100.00 100.00

Page 126: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

112

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Distribusi Frekuensi Tingkat Stres Orang Tua

Kelompok Kontrol

Frequencies

Statistics

Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok

Kontrol) - Pre

Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok

Kontrol) - Post N Valid

Missing 30 0

30 0

Frequency Table

Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok Kontrol) - Pre

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Normal 12 40.00 40.00 40.00 Ringan 2 6.67 6.67 46.67 Sedang 10 33.33 33.33 80.00 Berat 4 13.33 13.33 93.33 Sangat Berat 2 6.67 6.67 100.00 Total 30 100.00 100.00

Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok Kontrol) - Post

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Normal 11 36.67 36.67 36.67 Ringan 4 13.33 13.33 50.00 Sedang 9 30.00 30.00 80.00 Berat 4 13.33 13.33 93.33 Sangat Berat 2 6.67 6.67 100.00 Total 30 100.00 100.00

Page 127: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

113

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

NPar Tests

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks Tingkat Stres Orang Tua Negative Ranks (Kelompok Kontrol) - Post Positive Ranks - Tingkat Stres Orang Tua Ties (Kelompok Kontrol) - Pre

Total

12a

7b

11c

30

10.00 10.00

120.00 70.00

a. Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok Kontrol) - Post < Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok Kontrol) - Pre

b. Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok Kontrol) - Post > Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok Kontrol) - Pre

c. Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok Kontrol) - Pre = Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok Kontrol) - Post

Test Statisticsb

Tingkat Stres

Orang Tua (Kelompok

Kontrol) - Post - Tingkat Stres

Orang Tua (Kelompok

Kontrol) - Pre Z Asymp. Sig. (2-tailed)

-1.023a

.306

a. Based on positive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 128: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

114

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Distribusi Frekuensi Tingkat Stres Orang Tua

Kelompok Perlakuan

Frequencies

Statistics

Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok

Perlakuan) - Pre

Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok

Perlakuan) - Post

N Valid Missing

30 0

30 0

Frequency Table

Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok Perlakuan) - Pre

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Normal 10 33.33 33.33 33.33 Ringan 9 30.00 30.00 63.33 Sedang 4 13.33 13.33 76.67 Berat 5 16.67 16.67 93.33 Sangat Berat 2 6.67 6.67 100.00 Total 30 100.00 100.00

Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok Perlakuan) - Post

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Normal 19 63.33 63.33 63.33 Ringan 3 10.00 10.00 73.33 Sedang 4 13.33 13.33 86.67 Berat 4 13.33 13.33 100.00 Total 30 100.00 100.00

Page 129: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

115

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

NPar Tests

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok Perlakuan) - Post - Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok Perlakuan) - Pre

Negative Ranks

Positive Ranks

Ties

Total

30a 15.50 465.00

0b .00 .00

0c

30

a. Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok Perlakuan) - Post < Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok Perlakuan) - Pre

b. Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok Perlakuan) - Post > Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok Perlakuan) - Pre

c. Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok Perlakuan) - Pre = Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok Perlakuan) - Post

Test Statisticsb

Tingkat Stres Orang Tua (Kelompok

Perlakuan) - Post - Tingkat Stres Orang

Tua (Kelompok

Perlakuan) - Pre

Z Asymp. Sig. (2-tailed)

-4.788a

.000

a. Based on positive ranks. b. Wilcoxon Signed Ranks Test

Page 130: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

116

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Rekapitulasi

Perubahan Tingkat Stres Responden

Frequency Table

Kelompok Kontrol

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Normal ke Ringan 1 3.33 3.33 3.33 Sedang ke Ringan 1 3.33 3.33 6.67 Tetap 28 93.33 93.33 100.00 Total 30 100.00 100.00

Kelompok Perlakuan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Berat ke Sedang 3 10.00 10.00 10.00 Ringan ke Normal 8 26.67 26.67 36.67 Sangat Berat ke Berat 2 6.67 6.67 43.33 Sedang ke Normal 1 3.33 3.33 46.67 Sedang ke Ringan 2 6.67 6.67 53.33 Tetap 14 46.67 46.67 100.00 Total 30 100.00 100.00

Page 131: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

117

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

Hasil Uji Mann Whitney

NPar Tests

Mann-Whitney Test

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Skor Tingkat Kontrol Stres Orang Tua Perlakuan

Total

30 30 60

37.43 23.57

1123.00 707.00

Test Statisticsa

Skor Tingkat Stres Orang

Tua Mann-Whitney U 242.000 Wilcoxon W 707.000 Z -3.078 Asymp. Sig. (2-tailed) .002

a. Grouping Variable: Kelompok

Page 132: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

118

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

ASUHAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANAK LEUKEMIA

1.1 Diskripsi Singkat

Pengasuhan anak dengan kondisi kronis atau keterbatasan membutuhkan pemeliharaan yang lebih. Orang tua harus memperhatikan aspek rutin pengasuhan dan mempunyai peran dan tanggung jawab tambahan untuk melakukan perawatan dan mengelola gejala penyakit pada anak. Kemampuan orang tua untuk memberikan perawatan pada anak Leukemia sangatlah penting untuk diketahui. Petugas kesehatan dapat membantu orang tua dalam meningkatkan pengetahuan orang tua dalam perawatan anak Leukemia.

1.2 Tujuan Pembelajaran

1.2.1 Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti pelatihan perawatan anak dengan Leukemia keluarga dapat merawat anak dengan Leukemia.

1.2.2 Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mengikuti pelatihan diharapkan keluarga dapat menjelaskan tentang :

1. Penyakit Leukemia : definisi, etiologi, manifestasi klinik dan penatalaksanaan medis.

2. Perawatan anak Leukemia : memenuhi kebutuhan nutrisi anak Leukemia 3. Perawatan anak Leukemia : pencegahan kejadian infeksi sekunder pada anak

Leukemia. 4. Perawatan anak Leukemia : mencegah terjadinya perdarahan pada anak Leukemia.

1.3 Pokok Bahasan

1. Penyakit Leukemia : Definisi, etiologi, manifestasi klinik, dan penatalaksanaan medis.

2. Perawatan anak Leukemia : memenuhi kebutuhan nutrisi anak Leukemia. 3. Perawatan anak Leukemia : pencegahan kejadian infeksi sekunder pada anak

Leukemia. 4. Perawatan anak Leukemia : mencegah terjadinya perdarahan pada anak Leukemia.

1.4 Bahan belajar

Modul FACE (Family Centered Empowerment).

1.5 Uraian Materi

1.5.1 Definisi, gejala dan penetalaksanaan Leukemia

Leukemia adalah penyakit kanker jaringan yang menghasilkan imatur atau abnormal dalam jumlah berlebihan dan menyusup ke dalam berbagai organ tubuh. Sel-sel Leukemik menyusup ke dalam sumsum tulang, mengganti unsur-unsur sel.yang normal. Akibatnya timbul anemia dan dihasilkan eritrosit dalam jumlah yang tidak mencukupi. Timbul perdarahan akibat menurunnya jumlah trombosit yang bersirkulasi.

Page 133: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

119

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

1) Penatalaksanaan Keperawatan

Dalam keperawatan penanganan yang dapat dilakukan meliputi: meminimalkan prosedur invasive untuk mengurangi risiko terjadi infeksi, menganjurkan pada ibu untuk memberikan makanan yang disukai dan tidak bertentangan dengan indikasi,menjaga kebersihan mulut dengan menggosok gigi, menjelaskan secara singkat pentingnya nutrisi untuk membantu proses penyembuhan penyakit, menganjurkan kepada keluarga untuk meningkatkan nutrisi tinggi protein dan kalori.

2) Dukungan nutrisi merupakan bagian dari terapi suportif pada anak dengan penyakit keganasan. (Sutandyo, 2007). Status nutrisi anak yang cukup dan terpenuhi sangat berhubungan dengan prognosis penyakit yang diderita anak. Bila status nutrisi anak baik, maka prognosis penyakit akan menjadi baik pula. Evaluasi nutrisi secara dini sangat penting dilakukan karena untuk menentukan penanganan selanjutnya.

1.5.2 Tujuan Terapi Nutrisi

Tujuan diit penyakit kanker adalah untuk mencapai dan mempertahankan status nutrisi optimal dengan cara :

1. Memberikan makanan yng seimbang sesuai dengan keadaan penyakit serta daya terima pasien.

2. Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan. 3. Mengurangi rasa mual, mutah dan diare. 4. Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan oleh

pasien dan keluarganya. 5. Mempertahankan atau memperbaiki status gizi. 6. Mengurangi gejala sindrom Kaheksia 7. Mencegah komplikasi lebih lanjut yaitu deplesi sistem imun, infeksi atau

sepsis akibat malnutrisi. 8. Memenuhi kecukupan micronutrient (Reksodiputro, 2009).

1.5.3 Syarat Diit

Syarat diit penyakit kanker adalah:

1. Energi tinggi yaitu 36 kkal/kg BB untuk laki-laki dan 32 kkal/kg BB untuk ,perempuan. Apabila pasien dalam keadaan gizi kurang, maka kebutuhan energy menjadi 40 kkal/ kg BB untuk laki-laki dan 36 kkal/kg BB untuk perempuan.

2. Protein tinggi yaitu 1-1,5 g/kg BB 3. Lemak sedang, yaitu 15-20 % dari kebutuhan energy total. 4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energy total. 5. Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B Komplek,C dan E. Bila perlu

ditambah dalam bentuk suplemen. 6. Rendah Imodium bila sedang menjalani medikasi radioaktif internal. 7. Bila imunitas menurun (leukosit < 10 ml) atau pasien akan menjalani kemoterapi

agresif, pasien harus mendapat makanan yang steril. 8. Porsi makan kecil dan sering diberikan

Page 134: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

120

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

1.5.4 Jenis Diit dan Indikasi Pemberian

Jenis diit untuk pasien penyakit kanker sangat tergantung pada keadaan pasien, perkembangan penyakit, dan kemampuan untuk menerima makanannya (Almatsier, 2004). Oleh sebab itu, diit hendaknya disusun secara individual. Jenis makanan atau diit yang diberikan hendaknya memperhatikan nafsu makan, perubahan indra kecap rasa cepat kenyang, mual, penurunan berat badan, dan akibat pengobatan. Sesuai dengan keadaan pasien, makanan dapat diberikan secara oral, enteral, maupun parenteral. Makanan daoat diberikan dalam bentuk padat, makanan cair, ataupun makanan kombinasi. Untuk makanan padat dapat berbentuk makanan biasa, makanan lunak atau makanan lumat.

1.5.5 Pedoman untuk Mengatasi Masalah Makan

Bila pasien menderita anorexia :

1. Dianjurkan makan makanan yang disukai atau dapat diterima walaupun tudak lapar.

2. Hindari minum sebelum makan. 3. Tekankan bahwa makan adalah bagian penting dalam program pengobatan 4. Olahraga sesuai dengan kemampuan penderita

Bila ada perubahan pengecapan :

1. Makanan atau minuman diberikan dengan susuh kamar atau dingin 2. Tambahkan bumbu makanan yang sesuai untuk menambah rasa 3. Minuman diberikan dalam bentuk segar seperti sari buah atau jus

Bila ada kesulitan mengunyah atau menelan :

1. Minum dengan menggunakan sedotan 2. Makanan atau minuman diberikan dengan suhu 3. Bentuk makanan disaring atau cair 4. Hindari makanan terlalu asam atau asin

Bila mulut kering :

1. Makanan atau minuman diberikan dengan suhu dingin 2. Bentuk makanan cair 3. Kunyah permen karet atau Hard Candy (permen keras)

Bila mual dan muntah

1. Beri makanan kering 2. Hindari makanan yang berbau merangsang 3. Hindari makanan lemak tinggi 4. Makan dan minum perlahan-lahan 5. Hindari makanan atau minuman terlalu manis 6. Batasi cairan pada saat makan 7. Tidak tiduran setelah makan

1.5.6 Pencegahan Terjadinya Infeksi

Pengobatan kanker dengan kemoterapi secara umum dapat menyebabkan efek samping diantaranya adalah terjadinya infeksi, perdarahan, anemia, mual dan muntah, gangguan nutrisi, dan ulserasi mukosa. Penangan pencegahan terjadinya infeksi akibat

Page 135: SKRIPSI STRES HOSPITALISASI PADA IBU DENGAN ...repository.unair.ac.id/77607/2/full text.pdfPendahuluan : Pada proses hospitalisasi yang cukup lama akibat kanker pada anak, orang tua

121

IR- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PENGARUH MODUL PEMBERDAYAAN… HENY SUISTYANI

menurunnya sistem pertahanan tubuh harus dilakukan agar anak dapat terhindarkan dari terjadinya infeksi sekunder. Penatalaksanaan pencegahan terjadinya infeksi diantaranya adalah:

1. Memantau suhu tubuh anak secara periodik untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya infeksi

2. Melakukan evaluasi terhadap keadaan anak terhadap tempat-tempat munculnya infeksi seperti tempat penusukan jarum, ulserasi mukosa, dan masalah gigi

3. Melakukan pembersihan mulut dengan baik, karena rongga mulut merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan organisme

4. Memberikan periode istirahat tanpa gangguan untuk menambah energi dalam penyembuhan dan regenerasi seluler

5. Memberikan diet lengkap nutrisi sesuai usia anak, untuk mendukung pertahanan alami tubuh

6. Melakukan cuci tangan setiap melakukan aktivitas apapun untuk meminimalkan terpaparnya dengan mikroorganisme

1.5.7 Pencegahan Terjadinya Perdarahan

1. Gunakan semua tindakan untuk mencegah perdarahan khususnya pada daerah ekimosis, karena perdarahan memerberat kondisi anak dengan adanya anemia

2. Melakukan pengawasan agar tidak terjadi luka pada mulut dan anus karena kulit yang luka akan cenderung untuk berdarah

3. Menggunakan sikat gigi yang lunak dan lembut untuk mencegah terjadinya perdarahan

4. Menghindari penggunaan obat-obat yang mengandung aspirin dapat memengaruhi fungsi trombosit

5. Mengontrol terjadinya perdarahan hidung pada anak

1.5.8 Environment Management

1. Sediakan lingkungan yang aman untuk klien 2. Indentifikasi kebutuhan keamanan pasien sesuai kondisi fisik 3. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya 4. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih 5. Memberikan penerangan yang cukup 6. Menganjurkan keluarga untuk menemani klien

1.5.9 Pencegahan Terjadinya Gangguan Membran Mukosa Mulut (stomatitis)

1. Melakukan perawatan pada mulut setiap hari untuk mengetahui dengan segera adanya luka pada mulut

2. Menggunakan sikat gigi berbulu lembut untuk menghindari trauma 3. Menggunakan pelembab bibir untuk menghindari kekeringan pada mukosa bibir