Page 1
SKRIPSI
POLA KOMUNIKASI PERSUASIF PIMPINAN UNIVERSITAS DALAM
MENGATASI DEMONSTRASI MAHASISWA PADA KAMPUS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Disusun dan diusulkan oleh
MUH IQBAL
105650002815
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN 2021
i
Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa
Pada Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi
Disusun dan diusulkan oleh
MUH IQBAL
Nomor Stambuk 105650002815
Kepada
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
iv
ABSTRAK
MUHIQBAL 2021Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam
Mengatasi Demonstrasi di Universitas Muhammadiyah Makassar (Dibimbing
oleh Anwar Parawangi dan Arni)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi persuasif Pimpinan
Universitas Muhammadiyah Makassar Dalam Mengatasi Demonstrasi
Jenis dan tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
kualitatif dengan tipe deskriptif kualitatif Informan dalam penelitian ini sebanyak
5 orang Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi
wawancara dan dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah reduksi data penyajian data penarikan kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa komunikasi persuasif Pimpinan
Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi merujuk 2 aspek yaitu (1)Pola
Komunikasi Persuasif Kognitif yaitu dengan memberikan penjelasan serta
pemahaman kepada demonstran dan Pola Komunikasi Afektif yaitu dengan
membangun kepercayaan dengan demonstran (2) Faktor Pendukung dan
Penghambat Pola Komunikasi Persuasif pada faktor pendukung dijelaskan bahwa
faktor pendukung dalam pola komunikasi adalah sarana dan prasana serta adanya
kerjasama dengan media Sedangkan faktor penghambat di tinjau pada kurangnya
ruang diskusi serta terhambatnya informasi-informasi tentang kebijakan kampus
Keyword Komunikasi Persuasif KognitifAfeksi Faktor Pendukung dan
Faktor Penghambat
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul ldquoPOLA KOMUNIKASI PERSUASI PIMPINAN UNIVERSITAS
DALAM MENGATASI DEMONSTRASI MAHASISWA DI UNIVESITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSARrdquo
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat
Bapak Dr Anwar Parawangi MSi selaku Pembimbing I dan Ibu ArniSKom
MIKom selaku Pembimbing II Yang ditengah kesibukannya selalu senantiasa
meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan Selain itu juga sebagai motivator yang tiada
hentinya memberi semangat kepada penulis untuk tetap optimis dalam mengejar
cita-cita Juga terimakasih penulis ucapkan kepada yang terhormat
1 Kedua orang tua tercinta (Bapak Abbas dan Ibu Saharia) dan segenap
keluarga yang senantiasa memberikan semangat dan bantuan baik moral
maupun materil
2 Ibu Dr Hj Ihyani Malik SSos MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
vi
3 Bapak Dr H Muh Tahir MSi Selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Makassar
4 Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
yang senantiasa memberikan ilmu dan arahannya untuk senantiasa
menyelesaikan Skripsi ini
5 Saudara-saudariku yang ada di lembaga PIKOM IMM FISIP dan HMJ
Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasa
selalu mengingatkan serta memberi motivasi hingga Skripsi ini selesai
6 Bapak WR 3 dan Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar yang
senantiasa meluangkan waktunya untuk melengkapi data peneliti
Demi kesempurnaan skripsi ini Saran dan kritikan yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan Semoga skripsi ini berguna dan bermamfaat bagi
pembaca
Makassar 26 Februari 2021
MuhIqbal
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
PENERIMAAN TIM iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH iii
ABSTRAK iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 4
C Tujuan Penelitian 4
D Kegunaan Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu 6
B Pola Komunikasi 8
C Komunikasi Persuasif 10
1 Pengertian Komunikasi 10
2 Unsur-unsur Komunikasi Persuasif 12
D Teori Komunikasi Persuasif 15
1 Teori-teori Komunikasi Persuasif 15
E Prinsip dan Teknik Dalam Komunikasi Persuasif 17
1 Prinsip Komunikasi Persuasif 17
2 Teknik Komunikasi Persuasif 20
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif 23
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif 27
F Demonstrasi 29
1 Pengertian Demonstrasi 29
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi Yang Anarkis 31
3 Faktor Terjadinya Demonstrasi Anarkis 33
G Kerangka Pikir 37
H Fokus Penelitian 37
I Deskripsi Fokus Penelitian 37
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu Dan Lokasi Penelitian 38
B Jenis Dan Tipe Penelitian 38
C Sumber Data 39
D Informan Penelitian 39
E Teknik Pengumpulan Data 40
F Teknik Analisis Data 40
G Pengabsahan Data 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 42
1 Kondisi Geografis 42
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar 42
3 Visi 45
4 Misi 46
5 Struktur Organisasi 47
6 Profil Fakultas Dan Program Studi 48
B Hasil Penelitian 48
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Unversitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar48
2 Faktor penghambat dan pendukung Pola komunikasi Persuasif
Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa 60
C Pembahasan Penelitian 64
BAB V PENUTUP
A Simpulan 72
B Saran 73
DAFTAR PUSTAKA
MATRIKS WAWANCARA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia bukanlah hal yang
baru Aksi tersebut sudah sangat lazim digunakan sebagai instrumen untuk
mengkomunikasikan atau menyampaikan aspirasi Pada dasarnya aksi demo
sendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang mencakup
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Dengan
kata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan oleh
berbagai elemen masyarakat tak terkecuali oleh mahasiswa itu sendiri Tak
hanya itu menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan contoh dari
kebebasan berpendapat ini juga diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal
28 yang berbunyi ldquokemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan
pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undangrdquo
Seiring dengan dinamika masyarakat yang semakin maju dibentuknya
undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di muka umum ternyata menimbulkan masalah baru yang juga sangat
meresahkan masyarakat Pihak-pihak yang melakukan penyampaian aspirasi
melalui media demonstrasi ternyata tidak mengindahkan aturan yang ada
Sehingga banyak hak warga negara yang terabaikan dalam pelaksanaan
demonstrasi
2
Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu
antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri
maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut
keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling
sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah
Makassar
Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan
masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya
merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran
seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan
Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh
Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi
disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa
menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak
khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat
pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja
Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan
sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian
persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan
tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka
mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan
aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru
3
merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi
justru merugikan mereka
Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28
oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan
diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai
kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat
membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti
ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan
ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan
Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani
aksi demonstrasi yang terjadi
Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah
memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi
namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan
komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan
mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga
sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
elemen kampus termasuk mahasiswa
Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal
4
menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal
kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan
emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga
internal
Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss
(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan
lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya
mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif
Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi
melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi
dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik
mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris
yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
B Rumusan masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka
peneliti merumuskan permasalahan
1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa
5
C Tujuan penelitian
1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam
mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas
muhammadiyah makassar
2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa
D Kegunaan penelitian
1 Kegunaan teoritis
b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu
pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan
dengan kajian komunikasi persuasif
c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan
untuk penelitian sejenisnya
2 Kegunaan praktis
a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana
memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan
pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana
kampus
b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru
mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu
Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait
peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh
orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan
sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun
meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan
terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai
acuan
Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama
Nama Aen Istianah Afiati
Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap
(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer
Tamtama)
Tahun Terbit 2015
Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV
Diponegoro Kebumen
Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam
pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive
Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan
Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan
contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas
dan kewajiban
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi
persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini
7
adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan
militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus
pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi
Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua
Nama Diastu Karlinda
Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan
Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2
Yogyakarta
Tahun Terbit 2013
Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta
Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang
digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi
teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)
Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi
persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun
lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam
komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa
Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah
sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus
penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi
Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif
yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang
berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan
tinggi
8
Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga
Nama Cathy
Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan
Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia
Tahun Terbit 2014
Lokasi Jakarta Indonesia
Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik
komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan
yang tidak baik atau sedang menurun kembali
meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam
memberikan pendekatan persuasif kepada
karyawannya sehingga memicu semangat karyawan
dalam bekerja
persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-
sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan
Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi
persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti
sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa
B Pola komunikasi
Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi
didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam
proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem
penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang
bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan
9
Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung
maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam
bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut
Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan
oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu
bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk
dan lainnya
Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar
kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat
bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya
adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di
organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran
pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan
Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya
penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini
dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola
komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan
sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)
bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah
organisasi
Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji
pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa
Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua
10
anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan
komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan
Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi
yang paling efektif saat menyampaikan pesan
Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara
universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan
tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan
pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya
dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan
komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling
cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya
C Komunikasi Persuasif
1 Pengertian Komunikasi Persuasif
Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan
oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi
persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah
keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi
beberapa pesan
Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif
adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau
membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi
persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan
11
atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata
2003 70)
Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan
perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan
khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu
Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan
pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar
Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi
didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain
Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam
Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan
keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens
melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang
diharapkan
Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif
yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam
Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat
dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus
merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul
dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan
komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif
12
2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif
Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut
Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah
a Persuader
Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan
pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan
perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal
b Persuadee
Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan
pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik
secara verbal maupun nonverbal
c Persepsi
Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang
disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi
persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp
Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal
dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor
pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang
d Pesan Persuasif
Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif
dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan
dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan
Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi
13
atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti
memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif
khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan
yang disampaikan kepadanya
e Saluran Persuasif
saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan
kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir
Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi
dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap
muka (face to face communacation)
f Umpan Balik dan Efek
Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan
balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau
datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik
internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi
komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik
internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan
Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari
komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak
dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya
Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan
sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi
(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)
14
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat
pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya
perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri
persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang
membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya
g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif
Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa
ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu
Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu
tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran
memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut
dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang
dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut
terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik
yang dibicarakan
Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud
dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan
perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk
gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana
(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah
kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka
lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai
15
yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga
berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap
Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud
dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran
persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk
konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan
sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau
menghentikan beberapa perilaku
D Model dan Teori Komunikasi Persuasif
1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)
Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua
komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap
dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap
harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari
atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah
evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan
salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi
dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil
riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap
sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh
dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli
smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi
padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal
16
itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda
dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain
hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang
memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai
pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode
smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya
Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon
dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan
ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau
komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan
humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat
mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat
pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah
diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi
positif atau negative
PESAN
PERSUASI
MENGAKTIFKAN
PROSES
PSIKOLOGIS
PERSUASI
PERUBAHAN
PERILAKU
17
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah
perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi
(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses
psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif
dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut
komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang
mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih
kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun
afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung
pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh
faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi
diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb
proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak
E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif
1 Prinsip Komunikasi Persuasif
Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita
perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi
landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)
menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum
pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum
konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan
a Hukum timbal balik
18
Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika
tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi
terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan
misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan
ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan
b Hukum kontas
Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan
memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu
waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di
kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh
meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo
c Hukum pertemanan
Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau
melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya
persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee
memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan
persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik
dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan
sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil
Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee
semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi
d Hukum harapan
19
Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam
proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati
mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan
kita cenderung memenuhi harapannya
e Hukum asosiasi
Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu
memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi
eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga
asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan
Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung
seseorang yang kita sukai atau hormati
f Hukum konsistensi
Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan
terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee
akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut
bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya
g Hukum kelangkaan
Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam
menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga
persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah
diciptakan persuader
h Hukum kompromi
20
Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang
dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama
individu
i Hukum kekuasaan
Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan
salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang
efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih
tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari
karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan
keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang
punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan
didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain
dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib
2 Teknik komunikasi persuasif
Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi
syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu
mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi
persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi
memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang
dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh
teknik persuasi yaitu
a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap
dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
21
pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut
mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah
jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan
sesuai harapannya
b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara
psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang
menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing
menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh
masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan
persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu
dilakukan
c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan
cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini
didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten
(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik
untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura
tidak tertarik pada persuasi
d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh
pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu
menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan
negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang
mempengaruhi persuasi
22
e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan
mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui
suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya
meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa
yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu
f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati
persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan
kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi
seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil
hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita
g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik
barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu
kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang
mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi
barangkali merasa wajib membeli barang tersebut
h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada
sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja
Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi
tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau
mengadopsi pesan tersebut
i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar
membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan
sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara
23
halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh
sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan
j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi
bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari
sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai
tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari
membuat keputusan
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif
Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima
(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk
memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling
besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian
beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara
seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan
tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang
Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar
tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana
mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi
potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur
Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi
yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence
(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence
24
Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli
mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di
sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk
menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan
tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial
dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan
mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self
competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra
diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah
kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-
pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni
pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang
diharapkan
Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa
kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga
semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini
berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak
yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang
seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles
Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak
yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka
komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif
seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan
25
berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling
menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga
akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa
persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah
menjadi persuasi dua arah atau timbal balik
Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut
faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan
Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek
juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek
juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional
dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh
karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan
diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu
bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja
menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain
penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat
menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif
Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan
emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang
menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul
komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama
yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)
Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana
26
kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak
sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah
pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam
pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang
menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan
mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah
pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola
komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu
suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat
suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua
sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain
misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa
digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya
menimbulkan suasana senang terharu-bahagia
Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan
pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang
lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan
dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam
komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita
hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social
yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut
yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar
27
manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan
akan menarik perhatian khalayak
Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan
derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan
maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola
menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan
terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang
diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini
kita perlu berbagi
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif
a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten
dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya
Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab
kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility
dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan
kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia
mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang
ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance
Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan
Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya
argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut
adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)
dalam upaya penyampaian pesannya
28
b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi
pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan
systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka
dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk
persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator
menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka
diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument
logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila
kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka
diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora
(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan
kalimat yang indah dan jitu
c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang
selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan
pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang
secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang
berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk
memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan
komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan
maka proses persuasi akan berjalan komunikatif
d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk
memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan
sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal
29
dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming
hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan
Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan
melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan
menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua
adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan
dan tanggungjawab secara individual
e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis
F Demonstrasi
1 Pengertian Demonstrasi
Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan
orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan
suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan
secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan
oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para
buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun
demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan
tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti
pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi
Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang
berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau
30
kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan
rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh
dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu
negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan
rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara
Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi
dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus
memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya
sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar
Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang
sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan
atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam
praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan
aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi
demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan
yang anarkis
Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu
sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa
mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang
berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga
menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat
dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh
yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk
31
rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka
umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara
dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala
pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan
harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti
adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis
ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka
timbulah anarki
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis
Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan
berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta
negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan
gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya
dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan
diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10
Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak
mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan
keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga
dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah
satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa
atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun
32
1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum
pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan
pikiranrdquo
Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi
negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai
demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu
ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata
masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila
demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi
serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya
sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi
dikatakan bernilai negatif
Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan
berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri
mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau
tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai
penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan
(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar
manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan
prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara
Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-
tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa
33
a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya
memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga
maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut
b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran
ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang
memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat
membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri
c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan
digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat
memaksakan kehendak
d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara
lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti
melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan
anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan
pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi
yang baru diantara suatu kelompok tertentu
3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis
antara lain
a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak
terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang
umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut
dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan
34
berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan
untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk
menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan
massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan
aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada
tindakan anarki
b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan
Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya
kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat
banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki
Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat
fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan
tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan
data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan
karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas
polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi
demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing
situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi
bentrokan dengan para demonstran
c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur
keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan
sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan
aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya
35
pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang
kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu
koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak
kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam
pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang
penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi
penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan
pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa
yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998
Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak
bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha
memprovokasi para pengunjuk rasa
d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang
berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis
psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi
aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus
pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan
yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah
Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi
undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat
dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada
pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3
36
x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat
surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan
tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama
kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa
pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan
yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri
dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa
yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan
yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi
e Faktor Psikologis
Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa
keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-
individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial
dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan
201637)
37
G Kerangka Fikir
H Fokus Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang
ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah
Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi
I Deskripsi Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam
Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar
1 Pola Komunikasi Persuasif
Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan
Universitas dalam Mengatasi
Demonstrasi
Teori Pendekatan Komunikasi
Persuasif Perloff (2003)
Memiliki dua komponen
utama yaitu
1 Kongnisi
2 afeksi
Penanganan Demonstrasi
Faktor Penghambat Faktor Pendukung
38
Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan
dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada
komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan
komunikanpersuadee
1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3
HumasHRD Universitas
2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan
Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada
metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu
3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam
melakukan komunikasi persuasif
4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi
persuasif yang baik
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian
Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama
dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini
bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis
memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan
mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan
demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data
B Jenis dan tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap
suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas
Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan
untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan
data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan
objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini
mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk penjelasan
C Sumber data
1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung
ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian
39
2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan
berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini
dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan
umum internet dan bacaan lainnya
D Informan penelitian
Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu
informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary
informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan
menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk
melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk
memperkaya analisis namun tidak mesti ada
Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling
yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat
memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan
data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut
NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH
1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1
2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1
2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1
3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1
4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1
40
E Teknik pengumpulan data
1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas
Muhammadiyah Makassar
2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-
jawaban dari informan dicatat atau direkam
3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data
yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya
F Teknik analisis data
Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-
data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-
106) yakni dengan tiga tahap
1 Reduksi data
Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan
peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan
catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas
serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema
kelompok-kelompok dan pola-pola data
2 Penyajian data
41
Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji
berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling
dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan
3 Penarikan dan pengujian kesimpulan
Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari
sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut
Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran
suatu objek setelah dilakukan penelitian
G Pengabsahan data
Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi
sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat
dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan
suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda
Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil
observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada
informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber
lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah
diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data
tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk
dikonfirmasi
42
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik
mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan
memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan
Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah
Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan
dengan kajian teori yang peneliti gunakan
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1 Kondisi geografis
Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan
tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam
mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi
Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas
Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar
didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259
Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni
1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian
perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah
43
Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di
kabupaten Bantaeng
Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai
organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah
amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal
22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh
notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71
tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan
sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965
Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018
tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah
Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah
Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai
perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul
Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin
Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud
Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman
Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre
Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd
Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu
fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang
44
sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan
kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas
yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa
kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di
Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare
Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang
telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)
Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten
Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri
Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar
membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu
Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas
Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka
fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002
dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas
Kedokteran
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan
peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM
dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang
diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah
45
Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang
signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi
peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan
Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting
sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada
instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan
baik didalam maupun diluar negeri
3 VISI
Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan
Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun
2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan
Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak
dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar
Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga
pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945
Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar
selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang
pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan
Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas
Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat
46
Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas
Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan
akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat
Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang
bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional
maupun internasional
Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan
mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara
Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana
dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa
Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk
menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus
tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT
4 MISI
Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di
Universitas Muhammadiyah Makassar yakni
a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan
b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang
kreatif inovatif efektif dan menyenangkan
c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan
ukhuwah
47
d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni
dan masyarakat
5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu
pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di
indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi
Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah
Makassar digambarkan sebagai berikut
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar
REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV
PPM MAJELIS
DIKTI PWMBPH
DIREKTORAT AKSI LP3M P4M
PERPUSTAKAAN PPMB
DIREKTORAT AKSI SDK UMC
RSP UBCBAKI PLPK
SENAT AKADEMIK
FAKULTAS
TATA USAHA
LAB DAN STUDIO
DEKANDIREKTUR PASCASARJANA
WD I | WD II | WD III | WD IV
PROGRAM STUDI
DOSENPA
MAHASISWA
BEMF
HMJ
BEMU
UKM
SENAT AKADEMIK
UNIVERSITAS
IMM
KORKOM
IMM
KOMISARIAT
48
6 Profil fakultas dan Progam Studi
Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi
No PRODI JN NILAI AKREDITASI
I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)
1 Pendidikan Sosiologi S1 A
2 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
S1 A
3 Pendidikan Matematika S1 B
4 Pendidikan Biologi S1 B
5 Pendidikan Seni Rupa S1 B
6 Pendidikan Fisika S1 B
7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B
8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B
9 Teknologi Pendidikan S1 B
10 Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganeraan
S1 B
11 Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini
S1 C
12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi
13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi
II Fakultas Agama Islam (FAI)
1 Pendidikan Islam S1 A
2 Hukum Ekonomi Syariah
(mursquoamalah)
S1 A
3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B
4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C
5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi
III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
1 Manajemen S1 A
2 Ekonomi pembangunan S1 A
3 Akuntansi S1 B
4 Perpajakan D-III C
5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi
IV Fakultas Pertanian
1 Agribisnis S1 A
2 Budaya Perairan S1 B
3 Kehutanan S1 B
4 Agroteknologi S1 Terakreditasi
V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1 Ilmu Pemerintahan S1 A
2 Ilmu Administrasi Negara S1 A
3 Ilmu Komunikasi S1 B
49
VI Fakultas Teknik
1 Teknik Elektro S1 B
2 Teknik Sipil S1 B
3 Arsitektur S1 C
4 Informatika S1 Terakreditasi
VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
1 Kedokteran S1 B
2 Dokter Profesi B
3 Keperawatan D-III B
4 Kebidanan D-III B
5 Farmasi S1 Terakreditasi
VIII Program Pascasarjana
1 Manajemen S2 B
2 Pendidikan Islam S2 B
3 Ilmu Administrasi Publik S2 B
4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia
S2 B
5 Agribisnis S2 B
6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi
7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi
8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi
B Hasil Penelitian
Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan
pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga
orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff
Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu
universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari
mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani
50
demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan
salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan
komunikasi persuasif
Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi
yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku
individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan
persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan
tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan
studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa
diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang
memadai dan tepat
Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola
komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan
komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi
Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara
yaitu
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah
sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak
suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan
atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam
menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang
digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi
51
Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas
muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani
demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3
Unismuh Makassar
ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif
mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak
melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan
baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan
demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar
oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa
Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu
dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa
Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang
ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku
pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling
bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan
memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah
kesepakatan yang saling menguntungkan
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika
mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang
diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan
satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan
52
memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya
hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas
Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk
melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi
Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani
aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman
tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara
melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan
dan mahasiswa
Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan
data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat
argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah
satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa
pandemi
Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap
mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu
mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan
BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram
mata kuliah
Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas
menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP
100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini
53
merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha
muhammadiyah sebagai sumber dana
Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa
untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya
keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang
menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya
mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat
bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha
sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi
berlangsung
Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif
menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah
pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta
membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara
di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang
aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa
ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus
menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk
tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan
aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat
kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak
meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP
salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah
Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe
Lampu Merah)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan
Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat
54
sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang
diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam
menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena
Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan
Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan
agar tidak merugikan kedua bela pihak
Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut
ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun
offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan
pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan
Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah
pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan
fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan
NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan
rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan
Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah
kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga
dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta
Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan
Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa
melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi
55
kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka
cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan
sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus
berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan
Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis
dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus
tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani
mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani
adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-
pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal
dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil
wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi
di Lt 5 Unismuh)
Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam
menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau
kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung
dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang
bersifat rasional
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir
mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk
menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional
Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh
Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau
56
fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas
argumentasi persuader terhadap persuadee
Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan
komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan
persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan
Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang
berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara
logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader
Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam
komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas
yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk
mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat
Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan
mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan
untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi
Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang
sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang
bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau
57
mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara
pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan
emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini
dominan dipengaruhi hubungan antar individu
Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk
membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini
biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini
sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan
persuadee
Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam
mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas
Muhammadiyah Makassar
ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya
lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan
prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya
dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun
kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober
2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam
menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi
dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan
pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan
Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan
permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan
58
disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini
Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan
demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan
tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk
kepentingan bersama
Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa
agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh
wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif
berlembaga yaitu sebagai berikut
ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh
kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa
menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami
akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini
biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo
MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa
pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan
membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar
hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan
keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan
membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak
dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa
Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan
melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat
tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan
perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan
59
menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan
mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan
simpati dan empati
Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami
situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan
selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan
cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan
pimpinan
Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3
selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus
kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan
rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional
dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak
melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan
sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan
pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020
Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Unismuh)
Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani
demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu
tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa
dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka
Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan
Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi
demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan
60
yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan
emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih
memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
a Faktor pendukung
Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi
persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan
penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator
pesan dan audience yaitu sebagai berikut
1 Sarana prasarana
Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah
pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator
umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang
digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan
Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur
Humas
di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat
rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu
difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu
mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat
berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online
dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat
secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke
media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk
penyebaran informasinya
61
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah
memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu
dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu
difasilitasi oleh pihak humas
Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas
ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-
kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar
melalui media-mediardquo
Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya
mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang
ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan
fakultas dan secara universal kampus
Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang
aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut
ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara
online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk
mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo
Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah
terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah
mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya
2 Kerja sama dengan berbagai media
kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih
suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak
62
Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan
kualitas
Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas
ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat
direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya
kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner
seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo
Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk
menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak
humas bekerjasama dengan beberapa media
Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif
berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut
ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup
menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah
memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo
Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang
mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan
adanya kerjasama dengan media (media patnert)
b Faktor penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola
komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang
menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar
terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa
Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam
pola komunikasi pimpinan universitas
63
ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak
terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan
senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor
penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan
mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pimpinan
Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu
ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga
kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat
yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara
administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik
dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo
Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya
mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri
Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif
di lembaga yaitu sebagai berikut
ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan
dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat
menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman
antara mahasiswa dan pimpinanrdquo
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor
penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu
yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya
kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan
kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas
64
C Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara
informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua
yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi
persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan
sebagai berikut
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas
menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis
yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan
pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat
fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah
kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta
mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi
Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang
pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif
menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola
komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang
menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat
berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan
Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan
komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan
65
fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola
komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik
komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell
(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan
pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan
data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu
Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo
atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon
technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran
dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui
pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta
dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh
kepercayaan persuadee
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung
menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei
lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh
pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga
menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak
diterapkan
Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa
digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana
pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah
66
merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan
pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar
mudah untuk dicerna dan dipahami
Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang
efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang
terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang
tepat dan mudah diingat
Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas
harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan
komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan
sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga
bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima
pesan (persuadee)
Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan
Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif
apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi
memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang
pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik
akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi
67
Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola
komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari
komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif
apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi
dan kondisi dari komunikan
Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan
yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam
komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang
sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif
dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari
komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode
pendekatan logis
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi
Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas
bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa
sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan
melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional
Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah
kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk
memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak
Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K
Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai
68
tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau
kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam
Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif
terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum
yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga
tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya
Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi
pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik
manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan
memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam
hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam
mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak
untuk mengikuti kebijakan tersebut
Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi
persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional
appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air
mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi
terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik
kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif
menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan
dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan
mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik
ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang
69
mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional
akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut
Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya
persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia
sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya
tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa
memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa
pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan
pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam
komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan
untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan
Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan
kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun
suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran
dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini
menggambarkan suatu hubungan solidaritas
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif
afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional
yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini
berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap
satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff
70
(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola
komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif
kognisi dan afeksi
c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat
Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat
menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan yaitu
1 Faktor pendukung
a Sarana prasarana
Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya
prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan
membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor
3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan
untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan
kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu
divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan
dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi
setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan
kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala
universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan
ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa
71
b Kerja sama dengan berbagai media
Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama
dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online
maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus
untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas
muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat
diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi
demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan
berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap
mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah
memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi
setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak
belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi
ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan
universitas maupun fakultas
2 Faktor penghambat
Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat
dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi
apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi
agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan
mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan
kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi
lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa
72
dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung
aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal
kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi
mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari
pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan
ketika tidak adanya ruang diskusi
Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan
Afektif yaitu
Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan
dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya
Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain
لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر
ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah
olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)
Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator
hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT
tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan
Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan
merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang
termasuk kelompok ini antara lain
73
ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب
ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول
ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه
حكيم
ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah
berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah
meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)
Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu
cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian
panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera
Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-
Baqarah 260)
Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)
dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon
message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang
mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar
menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk
kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)
72
BAB V
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi
Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu
dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu
1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan
Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan
memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman
terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian
memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil
Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan
Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan
pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun
kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat
perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang
diinginkan
2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana
untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang
kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik
maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish
73
Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola
komunikasi tidak tersampaikan dengan baik
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini
dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada
Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang
dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu
1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya
lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam
penangan demonstrasi
2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna
mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan
pendekatan kognitif dan afektif
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan
Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset
Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup
Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta
Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung
PTRemaja Rosdakarya
Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo
Persada
Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya
Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana
Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung
Mandar Maju
Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers
Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka
Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia
Skripsi
Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap
EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-
I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf
Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam
Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal
Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-
komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf
Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak
Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019
Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja
Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019
httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-
pekerja-sopdf
Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan
Ejurnal diakses 11 maret 2019
httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT
d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme
ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-
ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-
wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-
cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5
Jurnal
Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya
Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021
httpscolargooglecoid
Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam
Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal
Diakses 30 Maret 2019
httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER
SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S
COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA
Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik
Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30
maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301
Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok
Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503
Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan
Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort
Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf
Diakses pada tanggal 19 November 2019
Matriks Wawancara
WR 3
1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
Jawab
2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam
menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau
hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media
6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan
7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat
ini
Staff Humas
1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam
menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau
hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media
6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan
7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan
8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
WD 3
1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi
2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan
3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional
4 Alasan memilih keduanya
Ketua Korkom
1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi
2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi
3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi
demosntarsi
4 Bagaimana respon dari pimpinan
5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo
LAMPIRAN
Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah
Makassar
Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar
Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah
Makassar
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo
Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada
tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS
dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar
pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada
tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP
Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali
pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada
tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana
(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021
Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai
Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode
20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi
Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir
pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018
Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng
somba opu tahun 2015
Page 2
i
Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa
Pada Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi
Disusun dan diusulkan oleh
MUH IQBAL
Nomor Stambuk 105650002815
Kepada
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
iv
ABSTRAK
MUHIQBAL 2021Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam
Mengatasi Demonstrasi di Universitas Muhammadiyah Makassar (Dibimbing
oleh Anwar Parawangi dan Arni)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi persuasif Pimpinan
Universitas Muhammadiyah Makassar Dalam Mengatasi Demonstrasi
Jenis dan tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
kualitatif dengan tipe deskriptif kualitatif Informan dalam penelitian ini sebanyak
5 orang Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi
wawancara dan dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah reduksi data penyajian data penarikan kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa komunikasi persuasif Pimpinan
Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi merujuk 2 aspek yaitu (1)Pola
Komunikasi Persuasif Kognitif yaitu dengan memberikan penjelasan serta
pemahaman kepada demonstran dan Pola Komunikasi Afektif yaitu dengan
membangun kepercayaan dengan demonstran (2) Faktor Pendukung dan
Penghambat Pola Komunikasi Persuasif pada faktor pendukung dijelaskan bahwa
faktor pendukung dalam pola komunikasi adalah sarana dan prasana serta adanya
kerjasama dengan media Sedangkan faktor penghambat di tinjau pada kurangnya
ruang diskusi serta terhambatnya informasi-informasi tentang kebijakan kampus
Keyword Komunikasi Persuasif KognitifAfeksi Faktor Pendukung dan
Faktor Penghambat
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul ldquoPOLA KOMUNIKASI PERSUASI PIMPINAN UNIVERSITAS
DALAM MENGATASI DEMONSTRASI MAHASISWA DI UNIVESITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSARrdquo
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat
Bapak Dr Anwar Parawangi MSi selaku Pembimbing I dan Ibu ArniSKom
MIKom selaku Pembimbing II Yang ditengah kesibukannya selalu senantiasa
meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan Selain itu juga sebagai motivator yang tiada
hentinya memberi semangat kepada penulis untuk tetap optimis dalam mengejar
cita-cita Juga terimakasih penulis ucapkan kepada yang terhormat
1 Kedua orang tua tercinta (Bapak Abbas dan Ibu Saharia) dan segenap
keluarga yang senantiasa memberikan semangat dan bantuan baik moral
maupun materil
2 Ibu Dr Hj Ihyani Malik SSos MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
vi
3 Bapak Dr H Muh Tahir MSi Selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Makassar
4 Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
yang senantiasa memberikan ilmu dan arahannya untuk senantiasa
menyelesaikan Skripsi ini
5 Saudara-saudariku yang ada di lembaga PIKOM IMM FISIP dan HMJ
Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasa
selalu mengingatkan serta memberi motivasi hingga Skripsi ini selesai
6 Bapak WR 3 dan Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar yang
senantiasa meluangkan waktunya untuk melengkapi data peneliti
Demi kesempurnaan skripsi ini Saran dan kritikan yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan Semoga skripsi ini berguna dan bermamfaat bagi
pembaca
Makassar 26 Februari 2021
MuhIqbal
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
PENERIMAAN TIM iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH iii
ABSTRAK iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 4
C Tujuan Penelitian 4
D Kegunaan Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu 6
B Pola Komunikasi 8
C Komunikasi Persuasif 10
1 Pengertian Komunikasi 10
2 Unsur-unsur Komunikasi Persuasif 12
D Teori Komunikasi Persuasif 15
1 Teori-teori Komunikasi Persuasif 15
E Prinsip dan Teknik Dalam Komunikasi Persuasif 17
1 Prinsip Komunikasi Persuasif 17
2 Teknik Komunikasi Persuasif 20
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif 23
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif 27
F Demonstrasi 29
1 Pengertian Demonstrasi 29
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi Yang Anarkis 31
3 Faktor Terjadinya Demonstrasi Anarkis 33
G Kerangka Pikir 37
H Fokus Penelitian 37
I Deskripsi Fokus Penelitian 37
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu Dan Lokasi Penelitian 38
B Jenis Dan Tipe Penelitian 38
C Sumber Data 39
D Informan Penelitian 39
E Teknik Pengumpulan Data 40
F Teknik Analisis Data 40
G Pengabsahan Data 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 42
1 Kondisi Geografis 42
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar 42
3 Visi 45
4 Misi 46
5 Struktur Organisasi 47
6 Profil Fakultas Dan Program Studi 48
B Hasil Penelitian 48
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Unversitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar48
2 Faktor penghambat dan pendukung Pola komunikasi Persuasif
Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa 60
C Pembahasan Penelitian 64
BAB V PENUTUP
A Simpulan 72
B Saran 73
DAFTAR PUSTAKA
MATRIKS WAWANCARA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia bukanlah hal yang
baru Aksi tersebut sudah sangat lazim digunakan sebagai instrumen untuk
mengkomunikasikan atau menyampaikan aspirasi Pada dasarnya aksi demo
sendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang mencakup
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Dengan
kata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan oleh
berbagai elemen masyarakat tak terkecuali oleh mahasiswa itu sendiri Tak
hanya itu menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan contoh dari
kebebasan berpendapat ini juga diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal
28 yang berbunyi ldquokemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan
pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undangrdquo
Seiring dengan dinamika masyarakat yang semakin maju dibentuknya
undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di muka umum ternyata menimbulkan masalah baru yang juga sangat
meresahkan masyarakat Pihak-pihak yang melakukan penyampaian aspirasi
melalui media demonstrasi ternyata tidak mengindahkan aturan yang ada
Sehingga banyak hak warga negara yang terabaikan dalam pelaksanaan
demonstrasi
2
Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu
antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri
maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut
keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling
sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah
Makassar
Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan
masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya
merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran
seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan
Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh
Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi
disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa
menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak
khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat
pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja
Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan
sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian
persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan
tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka
mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan
aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru
3
merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi
justru merugikan mereka
Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28
oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan
diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai
kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat
membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti
ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan
ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan
Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani
aksi demonstrasi yang terjadi
Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah
memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi
namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan
komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan
mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga
sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
elemen kampus termasuk mahasiswa
Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal
4
menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal
kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan
emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga
internal
Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss
(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan
lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya
mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif
Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi
melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi
dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik
mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris
yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
B Rumusan masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka
peneliti merumuskan permasalahan
1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa
5
C Tujuan penelitian
1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam
mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas
muhammadiyah makassar
2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa
D Kegunaan penelitian
1 Kegunaan teoritis
b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu
pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan
dengan kajian komunikasi persuasif
c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan
untuk penelitian sejenisnya
2 Kegunaan praktis
a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana
memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan
pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana
kampus
b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru
mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu
Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait
peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh
orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan
sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun
meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan
terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai
acuan
Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama
Nama Aen Istianah Afiati
Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap
(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer
Tamtama)
Tahun Terbit 2015
Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV
Diponegoro Kebumen
Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam
pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive
Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan
Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan
contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas
dan kewajiban
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi
persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini
7
adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan
militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus
pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi
Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua
Nama Diastu Karlinda
Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan
Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2
Yogyakarta
Tahun Terbit 2013
Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta
Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang
digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi
teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)
Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi
persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun
lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam
komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa
Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah
sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus
penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi
Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif
yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang
berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan
tinggi
8
Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga
Nama Cathy
Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan
Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia
Tahun Terbit 2014
Lokasi Jakarta Indonesia
Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik
komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan
yang tidak baik atau sedang menurun kembali
meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam
memberikan pendekatan persuasif kepada
karyawannya sehingga memicu semangat karyawan
dalam bekerja
persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-
sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan
Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi
persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti
sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa
B Pola komunikasi
Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi
didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam
proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem
penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang
bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan
9
Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung
maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam
bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut
Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan
oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu
bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk
dan lainnya
Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar
kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat
bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya
adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di
organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran
pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan
Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya
penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini
dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola
komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan
sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)
bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah
organisasi
Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji
pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa
Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua
10
anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan
komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan
Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi
yang paling efektif saat menyampaikan pesan
Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara
universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan
tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan
pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya
dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan
komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling
cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya
C Komunikasi Persuasif
1 Pengertian Komunikasi Persuasif
Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan
oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi
persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah
keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi
beberapa pesan
Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif
adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau
membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi
persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan
11
atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata
2003 70)
Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan
perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan
khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu
Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan
pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar
Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi
didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain
Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam
Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan
keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens
melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang
diharapkan
Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif
yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam
Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat
dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus
merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul
dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan
komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif
12
2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif
Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut
Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah
a Persuader
Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan
pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan
perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal
b Persuadee
Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan
pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik
secara verbal maupun nonverbal
c Persepsi
Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang
disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi
persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp
Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal
dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor
pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang
d Pesan Persuasif
Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif
dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan
dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan
Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi
13
atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti
memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif
khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan
yang disampaikan kepadanya
e Saluran Persuasif
saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan
kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir
Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi
dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap
muka (face to face communacation)
f Umpan Balik dan Efek
Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan
balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau
datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik
internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi
komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik
internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan
Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari
komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak
dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya
Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan
sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi
(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)
14
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat
pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya
perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri
persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang
membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya
g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif
Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa
ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu
Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu
tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran
memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut
dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang
dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut
terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik
yang dibicarakan
Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud
dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan
perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk
gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana
(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah
kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka
lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai
15
yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga
berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap
Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud
dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran
persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk
konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan
sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau
menghentikan beberapa perilaku
D Model dan Teori Komunikasi Persuasif
1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)
Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua
komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap
dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap
harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari
atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah
evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan
salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi
dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil
riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap
sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh
dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli
smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi
padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal
16
itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda
dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain
hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang
memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai
pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode
smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya
Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon
dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan
ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau
komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan
humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat
mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat
pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah
diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi
positif atau negative
PESAN
PERSUASI
MENGAKTIFKAN
PROSES
PSIKOLOGIS
PERSUASI
PERUBAHAN
PERILAKU
17
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah
perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi
(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses
psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif
dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut
komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang
mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih
kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun
afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung
pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh
faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi
diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb
proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak
E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif
1 Prinsip Komunikasi Persuasif
Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita
perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi
landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)
menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum
pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum
konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan
a Hukum timbal balik
18
Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika
tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi
terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan
misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan
ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan
b Hukum kontas
Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan
memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu
waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di
kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh
meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo
c Hukum pertemanan
Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau
melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya
persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee
memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan
persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik
dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan
sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil
Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee
semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi
d Hukum harapan
19
Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam
proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati
mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan
kita cenderung memenuhi harapannya
e Hukum asosiasi
Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu
memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi
eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga
asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan
Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung
seseorang yang kita sukai atau hormati
f Hukum konsistensi
Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan
terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee
akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut
bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya
g Hukum kelangkaan
Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam
menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga
persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah
diciptakan persuader
h Hukum kompromi
20
Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang
dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama
individu
i Hukum kekuasaan
Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan
salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang
efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih
tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari
karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan
keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang
punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan
didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain
dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib
2 Teknik komunikasi persuasif
Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi
syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu
mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi
persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi
memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang
dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh
teknik persuasi yaitu
a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap
dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
21
pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut
mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah
jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan
sesuai harapannya
b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara
psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang
menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing
menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh
masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan
persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu
dilakukan
c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan
cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini
didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten
(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik
untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura
tidak tertarik pada persuasi
d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh
pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu
menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan
negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang
mempengaruhi persuasi
22
e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan
mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui
suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya
meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa
yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu
f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati
persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan
kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi
seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil
hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita
g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik
barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu
kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang
mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi
barangkali merasa wajib membeli barang tersebut
h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada
sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja
Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi
tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau
mengadopsi pesan tersebut
i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar
membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan
sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara
23
halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh
sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan
j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi
bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari
sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai
tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari
membuat keputusan
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif
Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima
(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk
memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling
besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian
beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara
seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan
tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang
Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar
tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana
mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi
potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur
Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi
yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence
(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence
24
Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli
mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di
sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk
menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan
tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial
dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan
mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self
competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra
diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah
kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-
pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni
pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang
diharapkan
Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa
kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga
semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini
berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak
yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang
seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles
Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak
yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka
komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif
seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan
25
berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling
menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga
akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa
persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah
menjadi persuasi dua arah atau timbal balik
Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut
faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan
Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek
juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek
juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional
dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh
karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan
diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu
bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja
menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain
penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat
menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif
Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan
emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang
menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul
komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama
yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)
Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana
26
kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak
sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah
pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam
pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang
menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan
mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah
pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola
komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu
suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat
suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua
sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain
misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa
digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya
menimbulkan suasana senang terharu-bahagia
Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan
pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang
lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan
dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam
komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita
hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social
yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut
yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar
27
manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan
akan menarik perhatian khalayak
Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan
derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan
maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola
menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan
terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang
diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini
kita perlu berbagi
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif
a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten
dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya
Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab
kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility
dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan
kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia
mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang
ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance
Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan
Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya
argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut
adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)
dalam upaya penyampaian pesannya
28
b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi
pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan
systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka
dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk
persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator
menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka
diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument
logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila
kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka
diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora
(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan
kalimat yang indah dan jitu
c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang
selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan
pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang
secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang
berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk
memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan
komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan
maka proses persuasi akan berjalan komunikatif
d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk
memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan
sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal
29
dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming
hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan
Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan
melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan
menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua
adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan
dan tanggungjawab secara individual
e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis
F Demonstrasi
1 Pengertian Demonstrasi
Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan
orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan
suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan
secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan
oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para
buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun
demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan
tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti
pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi
Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang
berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau
30
kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan
rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh
dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu
negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan
rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara
Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi
dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus
memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya
sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar
Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang
sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan
atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam
praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan
aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi
demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan
yang anarkis
Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu
sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa
mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang
berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga
menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat
dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh
yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk
31
rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka
umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara
dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala
pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan
harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti
adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis
ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka
timbulah anarki
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis
Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan
berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta
negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan
gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya
dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan
diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10
Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak
mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan
keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga
dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah
satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa
atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun
32
1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum
pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan
pikiranrdquo
Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi
negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai
demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu
ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata
masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila
demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi
serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya
sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi
dikatakan bernilai negatif
Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan
berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri
mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau
tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai
penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan
(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar
manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan
prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara
Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-
tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa
33
a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya
memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga
maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut
b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran
ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang
memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat
membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri
c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan
digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat
memaksakan kehendak
d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara
lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti
melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan
anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan
pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi
yang baru diantara suatu kelompok tertentu
3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis
antara lain
a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak
terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang
umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut
dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan
34
berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan
untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk
menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan
massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan
aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada
tindakan anarki
b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan
Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya
kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat
banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki
Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat
fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan
tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan
data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan
karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas
polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi
demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing
situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi
bentrokan dengan para demonstran
c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur
keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan
sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan
aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya
35
pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang
kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu
koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak
kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam
pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang
penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi
penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan
pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa
yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998
Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak
bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha
memprovokasi para pengunjuk rasa
d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang
berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis
psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi
aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus
pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan
yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah
Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi
undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat
dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada
pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3
36
x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat
surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan
tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama
kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa
pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan
yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri
dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa
yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan
yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi
e Faktor Psikologis
Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa
keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-
individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial
dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan
201637)
37
G Kerangka Fikir
H Fokus Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang
ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah
Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi
I Deskripsi Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam
Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar
1 Pola Komunikasi Persuasif
Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan
Universitas dalam Mengatasi
Demonstrasi
Teori Pendekatan Komunikasi
Persuasif Perloff (2003)
Memiliki dua komponen
utama yaitu
1 Kongnisi
2 afeksi
Penanganan Demonstrasi
Faktor Penghambat Faktor Pendukung
38
Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan
dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada
komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan
komunikanpersuadee
1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3
HumasHRD Universitas
2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan
Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada
metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu
3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam
melakukan komunikasi persuasif
4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi
persuasif yang baik
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian
Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama
dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini
bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis
memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan
mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan
demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data
B Jenis dan tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap
suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas
Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan
untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan
data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan
objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini
mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk penjelasan
C Sumber data
1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung
ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian
39
2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan
berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini
dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan
umum internet dan bacaan lainnya
D Informan penelitian
Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu
informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary
informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan
menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk
melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk
memperkaya analisis namun tidak mesti ada
Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling
yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat
memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan
data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut
NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH
1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1
2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1
2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1
3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1
4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1
40
E Teknik pengumpulan data
1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas
Muhammadiyah Makassar
2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-
jawaban dari informan dicatat atau direkam
3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data
yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya
F Teknik analisis data
Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-
data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-
106) yakni dengan tiga tahap
1 Reduksi data
Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan
peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan
catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas
serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema
kelompok-kelompok dan pola-pola data
2 Penyajian data
41
Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji
berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling
dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan
3 Penarikan dan pengujian kesimpulan
Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari
sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut
Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran
suatu objek setelah dilakukan penelitian
G Pengabsahan data
Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi
sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat
dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan
suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda
Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil
observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada
informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber
lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah
diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data
tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk
dikonfirmasi
42
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik
mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan
memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan
Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah
Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan
dengan kajian teori yang peneliti gunakan
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1 Kondisi geografis
Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan
tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam
mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi
Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas
Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar
didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259
Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni
1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian
perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah
43
Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di
kabupaten Bantaeng
Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai
organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah
amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal
22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh
notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71
tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan
sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965
Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018
tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah
Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah
Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai
perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul
Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin
Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud
Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman
Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre
Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd
Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu
fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang
44
sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan
kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas
yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa
kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di
Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare
Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang
telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)
Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten
Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri
Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar
membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu
Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas
Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka
fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002
dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas
Kedokteran
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan
peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM
dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang
diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah
45
Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang
signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi
peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan
Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting
sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada
instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan
baik didalam maupun diluar negeri
3 VISI
Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan
Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun
2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan
Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak
dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar
Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga
pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945
Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar
selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang
pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan
Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas
Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat
46
Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas
Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan
akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat
Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang
bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional
maupun internasional
Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan
mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara
Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana
dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa
Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk
menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus
tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT
4 MISI
Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di
Universitas Muhammadiyah Makassar yakni
a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan
b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang
kreatif inovatif efektif dan menyenangkan
c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan
ukhuwah
47
d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni
dan masyarakat
5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu
pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di
indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi
Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah
Makassar digambarkan sebagai berikut
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar
REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV
PPM MAJELIS
DIKTI PWMBPH
DIREKTORAT AKSI LP3M P4M
PERPUSTAKAAN PPMB
DIREKTORAT AKSI SDK UMC
RSP UBCBAKI PLPK
SENAT AKADEMIK
FAKULTAS
TATA USAHA
LAB DAN STUDIO
DEKANDIREKTUR PASCASARJANA
WD I | WD II | WD III | WD IV
PROGRAM STUDI
DOSENPA
MAHASISWA
BEMF
HMJ
BEMU
UKM
SENAT AKADEMIK
UNIVERSITAS
IMM
KORKOM
IMM
KOMISARIAT
48
6 Profil fakultas dan Progam Studi
Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi
No PRODI JN NILAI AKREDITASI
I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)
1 Pendidikan Sosiologi S1 A
2 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
S1 A
3 Pendidikan Matematika S1 B
4 Pendidikan Biologi S1 B
5 Pendidikan Seni Rupa S1 B
6 Pendidikan Fisika S1 B
7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B
8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B
9 Teknologi Pendidikan S1 B
10 Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganeraan
S1 B
11 Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini
S1 C
12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi
13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi
II Fakultas Agama Islam (FAI)
1 Pendidikan Islam S1 A
2 Hukum Ekonomi Syariah
(mursquoamalah)
S1 A
3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B
4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C
5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi
III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
1 Manajemen S1 A
2 Ekonomi pembangunan S1 A
3 Akuntansi S1 B
4 Perpajakan D-III C
5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi
IV Fakultas Pertanian
1 Agribisnis S1 A
2 Budaya Perairan S1 B
3 Kehutanan S1 B
4 Agroteknologi S1 Terakreditasi
V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1 Ilmu Pemerintahan S1 A
2 Ilmu Administrasi Negara S1 A
3 Ilmu Komunikasi S1 B
49
VI Fakultas Teknik
1 Teknik Elektro S1 B
2 Teknik Sipil S1 B
3 Arsitektur S1 C
4 Informatika S1 Terakreditasi
VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
1 Kedokteran S1 B
2 Dokter Profesi B
3 Keperawatan D-III B
4 Kebidanan D-III B
5 Farmasi S1 Terakreditasi
VIII Program Pascasarjana
1 Manajemen S2 B
2 Pendidikan Islam S2 B
3 Ilmu Administrasi Publik S2 B
4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia
S2 B
5 Agribisnis S2 B
6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi
7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi
8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi
B Hasil Penelitian
Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan
pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga
orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff
Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu
universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari
mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani
50
demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan
salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan
komunikasi persuasif
Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi
yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku
individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan
persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan
tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan
studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa
diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang
memadai dan tepat
Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola
komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan
komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi
Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara
yaitu
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah
sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak
suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan
atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam
menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang
digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi
51
Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas
muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani
demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3
Unismuh Makassar
ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif
mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak
melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan
baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan
demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar
oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa
Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu
dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa
Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang
ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku
pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling
bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan
memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah
kesepakatan yang saling menguntungkan
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika
mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang
diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan
satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan
52
memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya
hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas
Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk
melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi
Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani
aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman
tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara
melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan
dan mahasiswa
Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan
data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat
argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah
satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa
pandemi
Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap
mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu
mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan
BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram
mata kuliah
Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas
menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP
100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini
53
merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha
muhammadiyah sebagai sumber dana
Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa
untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya
keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang
menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya
mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat
bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha
sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi
berlangsung
Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif
menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah
pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta
membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara
di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang
aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa
ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus
menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk
tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan
aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat
kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak
meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP
salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah
Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe
Lampu Merah)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan
Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat
54
sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang
diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam
menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena
Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan
Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan
agar tidak merugikan kedua bela pihak
Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut
ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun
offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan
pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan
Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah
pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan
fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan
NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan
rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan
Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah
kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga
dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta
Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan
Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa
melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi
55
kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka
cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan
sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus
berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan
Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis
dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus
tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani
mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani
adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-
pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal
dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil
wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi
di Lt 5 Unismuh)
Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam
menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau
kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung
dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang
bersifat rasional
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir
mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk
menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional
Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh
Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau
56
fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas
argumentasi persuader terhadap persuadee
Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan
komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan
persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan
Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang
berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara
logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader
Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam
komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas
yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk
mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat
Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan
mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan
untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi
Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang
sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang
bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau
57
mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara
pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan
emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini
dominan dipengaruhi hubungan antar individu
Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk
membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini
biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini
sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan
persuadee
Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam
mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas
Muhammadiyah Makassar
ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya
lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan
prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya
dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun
kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober
2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam
menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi
dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan
pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan
Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan
permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan
58
disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini
Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan
demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan
tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk
kepentingan bersama
Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa
agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh
wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif
berlembaga yaitu sebagai berikut
ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh
kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa
menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami
akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini
biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo
MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa
pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan
membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar
hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan
keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan
membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak
dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa
Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan
melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat
tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan
perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan
59
menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan
mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan
simpati dan empati
Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami
situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan
selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan
cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan
pimpinan
Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3
selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus
kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan
rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional
dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak
melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan
sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan
pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020
Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Unismuh)
Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani
demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu
tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa
dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka
Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan
Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi
demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan
60
yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan
emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih
memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
a Faktor pendukung
Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi
persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan
penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator
pesan dan audience yaitu sebagai berikut
1 Sarana prasarana
Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah
pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator
umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang
digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan
Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur
Humas
di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat
rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu
difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu
mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat
berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online
dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat
secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke
media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk
penyebaran informasinya
61
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah
memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu
dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu
difasilitasi oleh pihak humas
Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas
ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-
kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar
melalui media-mediardquo
Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya
mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang
ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan
fakultas dan secara universal kampus
Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang
aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut
ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara
online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk
mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo
Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah
terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah
mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya
2 Kerja sama dengan berbagai media
kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih
suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak
62
Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan
kualitas
Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas
ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat
direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya
kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner
seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo
Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk
menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak
humas bekerjasama dengan beberapa media
Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif
berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut
ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup
menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah
memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo
Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang
mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan
adanya kerjasama dengan media (media patnert)
b Faktor penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola
komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang
menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar
terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa
Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam
pola komunikasi pimpinan universitas
63
ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak
terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan
senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor
penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan
mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pimpinan
Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu
ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga
kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat
yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara
administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik
dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo
Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya
mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri
Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif
di lembaga yaitu sebagai berikut
ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan
dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat
menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman
antara mahasiswa dan pimpinanrdquo
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor
penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu
yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya
kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan
kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas
64
C Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara
informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua
yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi
persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan
sebagai berikut
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas
menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis
yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan
pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat
fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah
kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta
mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi
Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang
pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif
menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola
komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang
menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat
berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan
Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan
komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan
65
fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola
komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik
komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell
(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan
pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan
data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu
Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo
atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon
technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran
dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui
pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta
dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh
kepercayaan persuadee
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung
menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei
lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh
pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga
menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak
diterapkan
Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa
digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana
pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah
66
merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan
pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar
mudah untuk dicerna dan dipahami
Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang
efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang
terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang
tepat dan mudah diingat
Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas
harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan
komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan
sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga
bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima
pesan (persuadee)
Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan
Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif
apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi
memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang
pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik
akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi
67
Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola
komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari
komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif
apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi
dan kondisi dari komunikan
Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan
yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam
komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang
sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif
dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari
komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode
pendekatan logis
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi
Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas
bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa
sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan
melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional
Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah
kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk
memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak
Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K
Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai
68
tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau
kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam
Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif
terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum
yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga
tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya
Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi
pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik
manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan
memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam
hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam
mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak
untuk mengikuti kebijakan tersebut
Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi
persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional
appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air
mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi
terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik
kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif
menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan
dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan
mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik
ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang
69
mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional
akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut
Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya
persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia
sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya
tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa
memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa
pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan
pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam
komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan
untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan
Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan
kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun
suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran
dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini
menggambarkan suatu hubungan solidaritas
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif
afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional
yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini
berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap
satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff
70
(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola
komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif
kognisi dan afeksi
c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat
Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat
menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan yaitu
1 Faktor pendukung
a Sarana prasarana
Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya
prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan
membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor
3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan
untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan
kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu
divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan
dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi
setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan
kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala
universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan
ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa
71
b Kerja sama dengan berbagai media
Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama
dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online
maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus
untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas
muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat
diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi
demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan
berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap
mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah
memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi
setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak
belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi
ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan
universitas maupun fakultas
2 Faktor penghambat
Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat
dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi
apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi
agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan
mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan
kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi
lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa
72
dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung
aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal
kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi
mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari
pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan
ketika tidak adanya ruang diskusi
Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan
Afektif yaitu
Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan
dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya
Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain
لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر
ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah
olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)
Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator
hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT
tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan
Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan
merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang
termasuk kelompok ini antara lain
73
ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب
ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول
ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه
حكيم
ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah
berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah
meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)
Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu
cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian
panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera
Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-
Baqarah 260)
Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)
dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon
message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang
mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar
menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk
kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)
72
BAB V
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi
Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu
dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu
1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan
Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan
memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman
terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian
memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil
Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan
Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan
pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun
kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat
perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang
diinginkan
2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana
untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang
kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik
maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish
73
Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola
komunikasi tidak tersampaikan dengan baik
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini
dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada
Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang
dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu
1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya
lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam
penangan demonstrasi
2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna
mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan
pendekatan kognitif dan afektif
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan
Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset
Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup
Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta
Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung
PTRemaja Rosdakarya
Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo
Persada
Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya
Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana
Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung
Mandar Maju
Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers
Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka
Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia
Skripsi
Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap
EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-
I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf
Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam
Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal
Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-
komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf
Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak
Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019
Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja
Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019
httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-
pekerja-sopdf
Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan
Ejurnal diakses 11 maret 2019
httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT
d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme
ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-
ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-
wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-
cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5
Jurnal
Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya
Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021
httpscolargooglecoid
Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam
Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal
Diakses 30 Maret 2019
httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER
SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S
COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA
Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik
Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30
maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301
Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok
Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503
Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan
Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort
Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf
Diakses pada tanggal 19 November 2019
Matriks Wawancara
WR 3
1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
Jawab
2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam
menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau
hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media
6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan
7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat
ini
Staff Humas
1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam
menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau
hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media
6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan
7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan
8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
WD 3
1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi
2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan
3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional
4 Alasan memilih keduanya
Ketua Korkom
1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi
2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi
3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi
demosntarsi
4 Bagaimana respon dari pimpinan
5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo
LAMPIRAN
Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah
Makassar
Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar
Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah
Makassar
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo
Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada
tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS
dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar
pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada
tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP
Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali
pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada
tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana
(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021
Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai
Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode
20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi
Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir
pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018
Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng
somba opu tahun 2015
Page 3
iv
ABSTRAK
MUHIQBAL 2021Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam
Mengatasi Demonstrasi di Universitas Muhammadiyah Makassar (Dibimbing
oleh Anwar Parawangi dan Arni)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi persuasif Pimpinan
Universitas Muhammadiyah Makassar Dalam Mengatasi Demonstrasi
Jenis dan tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
kualitatif dengan tipe deskriptif kualitatif Informan dalam penelitian ini sebanyak
5 orang Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi
wawancara dan dokumentasi Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah reduksi data penyajian data penarikan kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa komunikasi persuasif Pimpinan
Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi merujuk 2 aspek yaitu (1)Pola
Komunikasi Persuasif Kognitif yaitu dengan memberikan penjelasan serta
pemahaman kepada demonstran dan Pola Komunikasi Afektif yaitu dengan
membangun kepercayaan dengan demonstran (2) Faktor Pendukung dan
Penghambat Pola Komunikasi Persuasif pada faktor pendukung dijelaskan bahwa
faktor pendukung dalam pola komunikasi adalah sarana dan prasana serta adanya
kerjasama dengan media Sedangkan faktor penghambat di tinjau pada kurangnya
ruang diskusi serta terhambatnya informasi-informasi tentang kebijakan kampus
Keyword Komunikasi Persuasif KognitifAfeksi Faktor Pendukung dan
Faktor Penghambat
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul ldquoPOLA KOMUNIKASI PERSUASI PIMPINAN UNIVERSITAS
DALAM MENGATASI DEMONSTRASI MAHASISWA DI UNIVESITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSARrdquo
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat
Bapak Dr Anwar Parawangi MSi selaku Pembimbing I dan Ibu ArniSKom
MIKom selaku Pembimbing II Yang ditengah kesibukannya selalu senantiasa
meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan Selain itu juga sebagai motivator yang tiada
hentinya memberi semangat kepada penulis untuk tetap optimis dalam mengejar
cita-cita Juga terimakasih penulis ucapkan kepada yang terhormat
1 Kedua orang tua tercinta (Bapak Abbas dan Ibu Saharia) dan segenap
keluarga yang senantiasa memberikan semangat dan bantuan baik moral
maupun materil
2 Ibu Dr Hj Ihyani Malik SSos MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
vi
3 Bapak Dr H Muh Tahir MSi Selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Makassar
4 Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
yang senantiasa memberikan ilmu dan arahannya untuk senantiasa
menyelesaikan Skripsi ini
5 Saudara-saudariku yang ada di lembaga PIKOM IMM FISIP dan HMJ
Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasa
selalu mengingatkan serta memberi motivasi hingga Skripsi ini selesai
6 Bapak WR 3 dan Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar yang
senantiasa meluangkan waktunya untuk melengkapi data peneliti
Demi kesempurnaan skripsi ini Saran dan kritikan yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan Semoga skripsi ini berguna dan bermamfaat bagi
pembaca
Makassar 26 Februari 2021
MuhIqbal
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
PENERIMAAN TIM iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH iii
ABSTRAK iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 4
C Tujuan Penelitian 4
D Kegunaan Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu 6
B Pola Komunikasi 8
C Komunikasi Persuasif 10
1 Pengertian Komunikasi 10
2 Unsur-unsur Komunikasi Persuasif 12
D Teori Komunikasi Persuasif 15
1 Teori-teori Komunikasi Persuasif 15
E Prinsip dan Teknik Dalam Komunikasi Persuasif 17
1 Prinsip Komunikasi Persuasif 17
2 Teknik Komunikasi Persuasif 20
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif 23
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif 27
F Demonstrasi 29
1 Pengertian Demonstrasi 29
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi Yang Anarkis 31
3 Faktor Terjadinya Demonstrasi Anarkis 33
G Kerangka Pikir 37
H Fokus Penelitian 37
I Deskripsi Fokus Penelitian 37
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu Dan Lokasi Penelitian 38
B Jenis Dan Tipe Penelitian 38
C Sumber Data 39
D Informan Penelitian 39
E Teknik Pengumpulan Data 40
F Teknik Analisis Data 40
G Pengabsahan Data 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 42
1 Kondisi Geografis 42
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar 42
3 Visi 45
4 Misi 46
5 Struktur Organisasi 47
6 Profil Fakultas Dan Program Studi 48
B Hasil Penelitian 48
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Unversitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar48
2 Faktor penghambat dan pendukung Pola komunikasi Persuasif
Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa 60
C Pembahasan Penelitian 64
BAB V PENUTUP
A Simpulan 72
B Saran 73
DAFTAR PUSTAKA
MATRIKS WAWANCARA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia bukanlah hal yang
baru Aksi tersebut sudah sangat lazim digunakan sebagai instrumen untuk
mengkomunikasikan atau menyampaikan aspirasi Pada dasarnya aksi demo
sendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang mencakup
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Dengan
kata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan oleh
berbagai elemen masyarakat tak terkecuali oleh mahasiswa itu sendiri Tak
hanya itu menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan contoh dari
kebebasan berpendapat ini juga diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal
28 yang berbunyi ldquokemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan
pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undangrdquo
Seiring dengan dinamika masyarakat yang semakin maju dibentuknya
undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di muka umum ternyata menimbulkan masalah baru yang juga sangat
meresahkan masyarakat Pihak-pihak yang melakukan penyampaian aspirasi
melalui media demonstrasi ternyata tidak mengindahkan aturan yang ada
Sehingga banyak hak warga negara yang terabaikan dalam pelaksanaan
demonstrasi
2
Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu
antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri
maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut
keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling
sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah
Makassar
Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan
masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya
merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran
seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan
Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh
Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi
disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa
menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak
khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat
pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja
Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan
sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian
persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan
tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka
mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan
aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru
3
merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi
justru merugikan mereka
Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28
oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan
diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai
kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat
membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti
ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan
ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan
Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani
aksi demonstrasi yang terjadi
Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah
memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi
namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan
komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan
mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga
sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
elemen kampus termasuk mahasiswa
Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal
4
menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal
kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan
emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga
internal
Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss
(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan
lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya
mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif
Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi
melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi
dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik
mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris
yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
B Rumusan masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka
peneliti merumuskan permasalahan
1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa
5
C Tujuan penelitian
1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam
mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas
muhammadiyah makassar
2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa
D Kegunaan penelitian
1 Kegunaan teoritis
b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu
pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan
dengan kajian komunikasi persuasif
c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan
untuk penelitian sejenisnya
2 Kegunaan praktis
a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana
memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan
pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana
kampus
b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru
mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu
Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait
peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh
orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan
sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun
meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan
terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai
acuan
Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama
Nama Aen Istianah Afiati
Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap
(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer
Tamtama)
Tahun Terbit 2015
Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV
Diponegoro Kebumen
Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam
pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive
Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan
Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan
contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas
dan kewajiban
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi
persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini
7
adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan
militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus
pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi
Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua
Nama Diastu Karlinda
Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan
Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2
Yogyakarta
Tahun Terbit 2013
Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta
Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang
digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi
teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)
Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi
persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun
lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam
komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa
Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah
sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus
penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi
Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif
yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang
berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan
tinggi
8
Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga
Nama Cathy
Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan
Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia
Tahun Terbit 2014
Lokasi Jakarta Indonesia
Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik
komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan
yang tidak baik atau sedang menurun kembali
meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam
memberikan pendekatan persuasif kepada
karyawannya sehingga memicu semangat karyawan
dalam bekerja
persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-
sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan
Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi
persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti
sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa
B Pola komunikasi
Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi
didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam
proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem
penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang
bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan
9
Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung
maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam
bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut
Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan
oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu
bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk
dan lainnya
Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar
kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat
bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya
adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di
organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran
pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan
Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya
penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini
dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola
komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan
sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)
bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah
organisasi
Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji
pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa
Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua
10
anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan
komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan
Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi
yang paling efektif saat menyampaikan pesan
Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara
universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan
tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan
pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya
dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan
komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling
cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya
C Komunikasi Persuasif
1 Pengertian Komunikasi Persuasif
Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan
oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi
persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah
keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi
beberapa pesan
Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif
adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau
membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi
persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan
11
atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata
2003 70)
Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan
perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan
khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu
Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan
pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar
Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi
didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain
Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam
Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan
keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens
melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang
diharapkan
Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif
yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam
Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat
dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus
merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul
dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan
komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif
12
2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif
Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut
Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah
a Persuader
Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan
pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan
perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal
b Persuadee
Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan
pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik
secara verbal maupun nonverbal
c Persepsi
Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang
disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi
persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp
Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal
dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor
pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang
d Pesan Persuasif
Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif
dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan
dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan
Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi
13
atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti
memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif
khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan
yang disampaikan kepadanya
e Saluran Persuasif
saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan
kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir
Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi
dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap
muka (face to face communacation)
f Umpan Balik dan Efek
Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan
balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau
datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik
internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi
komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik
internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan
Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari
komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak
dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya
Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan
sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi
(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)
14
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat
pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya
perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri
persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang
membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya
g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif
Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa
ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu
Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu
tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran
memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut
dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang
dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut
terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik
yang dibicarakan
Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud
dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan
perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk
gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana
(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah
kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka
lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai
15
yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga
berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap
Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud
dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran
persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk
konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan
sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau
menghentikan beberapa perilaku
D Model dan Teori Komunikasi Persuasif
1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)
Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua
komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap
dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap
harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari
atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah
evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan
salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi
dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil
riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap
sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh
dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli
smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi
padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal
16
itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda
dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain
hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang
memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai
pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode
smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya
Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon
dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan
ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau
komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan
humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat
mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat
pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah
diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi
positif atau negative
PESAN
PERSUASI
MENGAKTIFKAN
PROSES
PSIKOLOGIS
PERSUASI
PERUBAHAN
PERILAKU
17
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah
perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi
(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses
psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif
dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut
komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang
mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih
kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun
afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung
pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh
faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi
diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb
proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak
E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif
1 Prinsip Komunikasi Persuasif
Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita
perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi
landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)
menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum
pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum
konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan
a Hukum timbal balik
18
Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika
tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi
terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan
misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan
ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan
b Hukum kontas
Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan
memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu
waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di
kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh
meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo
c Hukum pertemanan
Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau
melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya
persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee
memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan
persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik
dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan
sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil
Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee
semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi
d Hukum harapan
19
Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam
proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati
mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan
kita cenderung memenuhi harapannya
e Hukum asosiasi
Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu
memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi
eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga
asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan
Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung
seseorang yang kita sukai atau hormati
f Hukum konsistensi
Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan
terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee
akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut
bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya
g Hukum kelangkaan
Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam
menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga
persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah
diciptakan persuader
h Hukum kompromi
20
Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang
dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama
individu
i Hukum kekuasaan
Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan
salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang
efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih
tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari
karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan
keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang
punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan
didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain
dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib
2 Teknik komunikasi persuasif
Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi
syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu
mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi
persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi
memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang
dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh
teknik persuasi yaitu
a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap
dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
21
pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut
mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah
jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan
sesuai harapannya
b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara
psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang
menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing
menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh
masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan
persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu
dilakukan
c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan
cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini
didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten
(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik
untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura
tidak tertarik pada persuasi
d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh
pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu
menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan
negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang
mempengaruhi persuasi
22
e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan
mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui
suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya
meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa
yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu
f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati
persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan
kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi
seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil
hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita
g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik
barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu
kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang
mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi
barangkali merasa wajib membeli barang tersebut
h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada
sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja
Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi
tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau
mengadopsi pesan tersebut
i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar
membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan
sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara
23
halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh
sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan
j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi
bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari
sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai
tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari
membuat keputusan
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif
Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima
(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk
memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling
besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian
beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara
seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan
tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang
Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar
tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana
mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi
potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur
Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi
yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence
(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence
24
Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli
mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di
sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk
menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan
tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial
dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan
mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self
competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra
diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah
kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-
pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni
pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang
diharapkan
Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa
kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga
semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini
berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak
yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang
seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles
Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak
yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka
komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif
seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan
25
berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling
menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga
akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa
persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah
menjadi persuasi dua arah atau timbal balik
Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut
faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan
Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek
juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek
juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional
dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh
karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan
diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu
bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja
menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain
penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat
menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif
Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan
emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang
menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul
komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama
yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)
Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana
26
kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak
sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah
pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam
pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang
menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan
mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah
pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola
komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu
suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat
suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua
sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain
misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa
digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya
menimbulkan suasana senang terharu-bahagia
Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan
pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang
lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan
dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam
komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita
hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social
yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut
yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar
27
manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan
akan menarik perhatian khalayak
Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan
derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan
maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola
menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan
terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang
diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini
kita perlu berbagi
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif
a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten
dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya
Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab
kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility
dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan
kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia
mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang
ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance
Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan
Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya
argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut
adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)
dalam upaya penyampaian pesannya
28
b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi
pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan
systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka
dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk
persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator
menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka
diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument
logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila
kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka
diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora
(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan
kalimat yang indah dan jitu
c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang
selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan
pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang
secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang
berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk
memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan
komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan
maka proses persuasi akan berjalan komunikatif
d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk
memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan
sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal
29
dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming
hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan
Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan
melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan
menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua
adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan
dan tanggungjawab secara individual
e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis
F Demonstrasi
1 Pengertian Demonstrasi
Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan
orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan
suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan
secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan
oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para
buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun
demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan
tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti
pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi
Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang
berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau
30
kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan
rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh
dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu
negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan
rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara
Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi
dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus
memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya
sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar
Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang
sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan
atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam
praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan
aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi
demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan
yang anarkis
Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu
sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa
mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang
berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga
menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat
dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh
yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk
31
rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka
umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara
dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala
pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan
harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti
adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis
ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka
timbulah anarki
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis
Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan
berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta
negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan
gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya
dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan
diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10
Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak
mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan
keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga
dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah
satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa
atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun
32
1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum
pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan
pikiranrdquo
Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi
negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai
demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu
ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata
masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila
demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi
serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya
sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi
dikatakan bernilai negatif
Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan
berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri
mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau
tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai
penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan
(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar
manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan
prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara
Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-
tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa
33
a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya
memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga
maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut
b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran
ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang
memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat
membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri
c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan
digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat
memaksakan kehendak
d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara
lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti
melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan
anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan
pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi
yang baru diantara suatu kelompok tertentu
3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis
antara lain
a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak
terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang
umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut
dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan
34
berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan
untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk
menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan
massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan
aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada
tindakan anarki
b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan
Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya
kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat
banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki
Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat
fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan
tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan
data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan
karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas
polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi
demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing
situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi
bentrokan dengan para demonstran
c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur
keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan
sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan
aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya
35
pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang
kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu
koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak
kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam
pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang
penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi
penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan
pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa
yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998
Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak
bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha
memprovokasi para pengunjuk rasa
d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang
berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis
psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi
aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus
pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan
yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah
Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi
undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat
dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada
pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3
36
x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat
surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan
tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama
kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa
pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan
yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri
dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa
yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan
yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi
e Faktor Psikologis
Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa
keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-
individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial
dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan
201637)
37
G Kerangka Fikir
H Fokus Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang
ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah
Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi
I Deskripsi Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam
Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar
1 Pola Komunikasi Persuasif
Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan
Universitas dalam Mengatasi
Demonstrasi
Teori Pendekatan Komunikasi
Persuasif Perloff (2003)
Memiliki dua komponen
utama yaitu
1 Kongnisi
2 afeksi
Penanganan Demonstrasi
Faktor Penghambat Faktor Pendukung
38
Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan
dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada
komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan
komunikanpersuadee
1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3
HumasHRD Universitas
2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan
Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada
metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu
3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam
melakukan komunikasi persuasif
4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi
persuasif yang baik
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian
Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama
dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini
bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis
memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan
mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan
demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data
B Jenis dan tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap
suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas
Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan
untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan
data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan
objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini
mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk penjelasan
C Sumber data
1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung
ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian
39
2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan
berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini
dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan
umum internet dan bacaan lainnya
D Informan penelitian
Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu
informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary
informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan
menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk
melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk
memperkaya analisis namun tidak mesti ada
Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling
yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat
memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan
data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut
NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH
1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1
2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1
2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1
3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1
4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1
40
E Teknik pengumpulan data
1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas
Muhammadiyah Makassar
2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-
jawaban dari informan dicatat atau direkam
3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data
yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya
F Teknik analisis data
Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-
data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-
106) yakni dengan tiga tahap
1 Reduksi data
Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan
peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan
catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas
serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema
kelompok-kelompok dan pola-pola data
2 Penyajian data
41
Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji
berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling
dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan
3 Penarikan dan pengujian kesimpulan
Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari
sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut
Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran
suatu objek setelah dilakukan penelitian
G Pengabsahan data
Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi
sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat
dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan
suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda
Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil
observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada
informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber
lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah
diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data
tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk
dikonfirmasi
42
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik
mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan
memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan
Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah
Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan
dengan kajian teori yang peneliti gunakan
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1 Kondisi geografis
Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan
tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam
mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi
Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas
Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar
didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259
Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni
1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian
perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah
43
Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di
kabupaten Bantaeng
Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai
organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah
amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal
22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh
notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71
tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan
sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965
Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018
tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah
Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah
Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai
perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul
Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin
Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud
Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman
Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre
Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd
Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu
fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang
44
sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan
kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas
yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa
kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di
Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare
Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang
telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)
Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten
Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri
Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar
membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu
Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas
Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka
fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002
dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas
Kedokteran
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan
peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM
dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang
diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah
45
Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang
signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi
peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan
Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting
sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada
instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan
baik didalam maupun diluar negeri
3 VISI
Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan
Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun
2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan
Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak
dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar
Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga
pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945
Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar
selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang
pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan
Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas
Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat
46
Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas
Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan
akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat
Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang
bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional
maupun internasional
Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan
mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara
Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana
dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa
Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk
menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus
tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT
4 MISI
Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di
Universitas Muhammadiyah Makassar yakni
a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan
b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang
kreatif inovatif efektif dan menyenangkan
c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan
ukhuwah
47
d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni
dan masyarakat
5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu
pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di
indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi
Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah
Makassar digambarkan sebagai berikut
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar
REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV
PPM MAJELIS
DIKTI PWMBPH
DIREKTORAT AKSI LP3M P4M
PERPUSTAKAAN PPMB
DIREKTORAT AKSI SDK UMC
RSP UBCBAKI PLPK
SENAT AKADEMIK
FAKULTAS
TATA USAHA
LAB DAN STUDIO
DEKANDIREKTUR PASCASARJANA
WD I | WD II | WD III | WD IV
PROGRAM STUDI
DOSENPA
MAHASISWA
BEMF
HMJ
BEMU
UKM
SENAT AKADEMIK
UNIVERSITAS
IMM
KORKOM
IMM
KOMISARIAT
48
6 Profil fakultas dan Progam Studi
Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi
No PRODI JN NILAI AKREDITASI
I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)
1 Pendidikan Sosiologi S1 A
2 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
S1 A
3 Pendidikan Matematika S1 B
4 Pendidikan Biologi S1 B
5 Pendidikan Seni Rupa S1 B
6 Pendidikan Fisika S1 B
7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B
8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B
9 Teknologi Pendidikan S1 B
10 Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganeraan
S1 B
11 Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini
S1 C
12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi
13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi
II Fakultas Agama Islam (FAI)
1 Pendidikan Islam S1 A
2 Hukum Ekonomi Syariah
(mursquoamalah)
S1 A
3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B
4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C
5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi
III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
1 Manajemen S1 A
2 Ekonomi pembangunan S1 A
3 Akuntansi S1 B
4 Perpajakan D-III C
5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi
IV Fakultas Pertanian
1 Agribisnis S1 A
2 Budaya Perairan S1 B
3 Kehutanan S1 B
4 Agroteknologi S1 Terakreditasi
V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1 Ilmu Pemerintahan S1 A
2 Ilmu Administrasi Negara S1 A
3 Ilmu Komunikasi S1 B
49
VI Fakultas Teknik
1 Teknik Elektro S1 B
2 Teknik Sipil S1 B
3 Arsitektur S1 C
4 Informatika S1 Terakreditasi
VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
1 Kedokteran S1 B
2 Dokter Profesi B
3 Keperawatan D-III B
4 Kebidanan D-III B
5 Farmasi S1 Terakreditasi
VIII Program Pascasarjana
1 Manajemen S2 B
2 Pendidikan Islam S2 B
3 Ilmu Administrasi Publik S2 B
4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia
S2 B
5 Agribisnis S2 B
6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi
7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi
8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi
B Hasil Penelitian
Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan
pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga
orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff
Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu
universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari
mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani
50
demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan
salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan
komunikasi persuasif
Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi
yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku
individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan
persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan
tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan
studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa
diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang
memadai dan tepat
Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola
komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan
komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi
Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara
yaitu
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah
sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak
suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan
atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam
menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang
digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi
51
Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas
muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani
demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3
Unismuh Makassar
ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif
mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak
melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan
baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan
demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar
oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa
Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu
dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa
Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang
ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku
pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling
bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan
memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah
kesepakatan yang saling menguntungkan
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika
mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang
diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan
satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan
52
memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya
hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas
Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk
melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi
Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani
aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman
tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara
melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan
dan mahasiswa
Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan
data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat
argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah
satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa
pandemi
Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap
mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu
mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan
BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram
mata kuliah
Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas
menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP
100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini
53
merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha
muhammadiyah sebagai sumber dana
Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa
untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya
keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang
menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya
mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat
bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha
sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi
berlangsung
Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif
menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah
pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta
membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara
di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang
aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa
ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus
menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk
tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan
aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat
kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak
meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP
salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah
Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe
Lampu Merah)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan
Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat
54
sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang
diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam
menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena
Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan
Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan
agar tidak merugikan kedua bela pihak
Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut
ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun
offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan
pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan
Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah
pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan
fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan
NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan
rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan
Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah
kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga
dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta
Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan
Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa
melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi
55
kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka
cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan
sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus
berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan
Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis
dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus
tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani
mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani
adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-
pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal
dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil
wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi
di Lt 5 Unismuh)
Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam
menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau
kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung
dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang
bersifat rasional
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir
mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk
menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional
Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh
Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau
56
fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas
argumentasi persuader terhadap persuadee
Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan
komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan
persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan
Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang
berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara
logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader
Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam
komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas
yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk
mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat
Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan
mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan
untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi
Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang
sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang
bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau
57
mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara
pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan
emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini
dominan dipengaruhi hubungan antar individu
Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk
membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini
biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini
sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan
persuadee
Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam
mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas
Muhammadiyah Makassar
ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya
lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan
prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya
dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun
kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober
2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam
menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi
dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan
pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan
Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan
permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan
58
disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini
Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan
demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan
tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk
kepentingan bersama
Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa
agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh
wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif
berlembaga yaitu sebagai berikut
ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh
kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa
menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami
akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini
biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo
MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa
pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan
membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar
hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan
keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan
membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak
dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa
Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan
melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat
tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan
perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan
59
menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan
mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan
simpati dan empati
Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami
situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan
selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan
cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan
pimpinan
Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3
selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus
kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan
rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional
dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak
melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan
sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan
pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020
Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Unismuh)
Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani
demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu
tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa
dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka
Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan
Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi
demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan
60
yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan
emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih
memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
a Faktor pendukung
Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi
persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan
penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator
pesan dan audience yaitu sebagai berikut
1 Sarana prasarana
Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah
pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator
umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang
digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan
Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur
Humas
di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat
rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu
difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu
mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat
berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online
dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat
secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke
media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk
penyebaran informasinya
61
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah
memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu
dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu
difasilitasi oleh pihak humas
Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas
ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-
kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar
melalui media-mediardquo
Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya
mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang
ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan
fakultas dan secara universal kampus
Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang
aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut
ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara
online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk
mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo
Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah
terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah
mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya
2 Kerja sama dengan berbagai media
kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih
suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak
62
Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan
kualitas
Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas
ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat
direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya
kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner
seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo
Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk
menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak
humas bekerjasama dengan beberapa media
Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif
berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut
ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup
menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah
memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo
Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang
mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan
adanya kerjasama dengan media (media patnert)
b Faktor penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola
komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang
menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar
terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa
Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam
pola komunikasi pimpinan universitas
63
ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak
terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan
senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor
penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan
mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pimpinan
Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu
ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga
kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat
yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara
administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik
dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo
Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya
mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri
Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif
di lembaga yaitu sebagai berikut
ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan
dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat
menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman
antara mahasiswa dan pimpinanrdquo
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor
penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu
yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya
kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan
kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas
64
C Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara
informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua
yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi
persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan
sebagai berikut
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas
menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis
yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan
pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat
fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah
kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta
mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi
Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang
pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif
menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola
komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang
menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat
berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan
Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan
komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan
65
fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola
komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik
komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell
(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan
pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan
data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu
Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo
atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon
technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran
dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui
pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta
dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh
kepercayaan persuadee
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung
menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei
lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh
pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga
menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak
diterapkan
Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa
digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana
pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah
66
merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan
pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar
mudah untuk dicerna dan dipahami
Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang
efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang
terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang
tepat dan mudah diingat
Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas
harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan
komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan
sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga
bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima
pesan (persuadee)
Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan
Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif
apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi
memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang
pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik
akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi
67
Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola
komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari
komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif
apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi
dan kondisi dari komunikan
Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan
yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam
komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang
sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif
dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari
komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode
pendekatan logis
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi
Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas
bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa
sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan
melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional
Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah
kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk
memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak
Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K
Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai
68
tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau
kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam
Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif
terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum
yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga
tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya
Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi
pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik
manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan
memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam
hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam
mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak
untuk mengikuti kebijakan tersebut
Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi
persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional
appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air
mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi
terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik
kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif
menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan
dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan
mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik
ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang
69
mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional
akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut
Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya
persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia
sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya
tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa
memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa
pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan
pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam
komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan
untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan
Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan
kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun
suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran
dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini
menggambarkan suatu hubungan solidaritas
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif
afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional
yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini
berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap
satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff
70
(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola
komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif
kognisi dan afeksi
c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat
Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat
menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan yaitu
1 Faktor pendukung
a Sarana prasarana
Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya
prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan
membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor
3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan
untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan
kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu
divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan
dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi
setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan
kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala
universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan
ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa
71
b Kerja sama dengan berbagai media
Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama
dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online
maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus
untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas
muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat
diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi
demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan
berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap
mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah
memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi
setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak
belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi
ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan
universitas maupun fakultas
2 Faktor penghambat
Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat
dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi
apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi
agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan
mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan
kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi
lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa
72
dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung
aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal
kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi
mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari
pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan
ketika tidak adanya ruang diskusi
Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan
Afektif yaitu
Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan
dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya
Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain
لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر
ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah
olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)
Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator
hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT
tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan
Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan
merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang
termasuk kelompok ini antara lain
73
ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب
ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول
ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه
حكيم
ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah
berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah
meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)
Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu
cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian
panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera
Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-
Baqarah 260)
Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)
dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon
message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang
mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar
menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk
kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)
72
BAB V
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi
Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu
dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu
1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan
Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan
memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman
terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian
memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil
Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan
Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan
pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun
kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat
perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang
diinginkan
2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana
untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang
kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik
maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish
73
Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola
komunikasi tidak tersampaikan dengan baik
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini
dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada
Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang
dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu
1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya
lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam
penangan demonstrasi
2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna
mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan
pendekatan kognitif dan afektif
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan
Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset
Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup
Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta
Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung
PTRemaja Rosdakarya
Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo
Persada
Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya
Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana
Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung
Mandar Maju
Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers
Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka
Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia
Skripsi
Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap
EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-
I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf
Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam
Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal
Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-
komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf
Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak
Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019
Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja
Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019
httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-
pekerja-sopdf
Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan
Ejurnal diakses 11 maret 2019
httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT
d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme
ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-
ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-
wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-
cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5
Jurnal
Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya
Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021
httpscolargooglecoid
Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam
Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal
Diakses 30 Maret 2019
httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER
SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S
COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA
Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik
Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30
maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301
Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok
Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503
Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan
Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort
Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf
Diakses pada tanggal 19 November 2019
Matriks Wawancara
WR 3
1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
Jawab
2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam
menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau
hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media
6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan
7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat
ini
Staff Humas
1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam
menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau
hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media
6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan
7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan
8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
WD 3
1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi
2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan
3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional
4 Alasan memilih keduanya
Ketua Korkom
1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi
2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi
3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi
demosntarsi
4 Bagaimana respon dari pimpinan
5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo
LAMPIRAN
Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah
Makassar
Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar
Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah
Makassar
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo
Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada
tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS
dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar
pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada
tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP
Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali
pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada
tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana
(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021
Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai
Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode
20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi
Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir
pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018
Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng
somba opu tahun 2015
Page 4
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul ldquoPOLA KOMUNIKASI PERSUASI PIMPINAN UNIVERSITAS
DALAM MENGATASI DEMONSTRASI MAHASISWA DI UNIVESITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSARrdquo
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat
Bapak Dr Anwar Parawangi MSi selaku Pembimbing I dan Ibu ArniSKom
MIKom selaku Pembimbing II Yang ditengah kesibukannya selalu senantiasa
meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan Selain itu juga sebagai motivator yang tiada
hentinya memberi semangat kepada penulis untuk tetap optimis dalam mengejar
cita-cita Juga terimakasih penulis ucapkan kepada yang terhormat
1 Kedua orang tua tercinta (Bapak Abbas dan Ibu Saharia) dan segenap
keluarga yang senantiasa memberikan semangat dan bantuan baik moral
maupun materil
2 Ibu Dr Hj Ihyani Malik SSos MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar
vi
3 Bapak Dr H Muh Tahir MSi Selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Makassar
4 Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
yang senantiasa memberikan ilmu dan arahannya untuk senantiasa
menyelesaikan Skripsi ini
5 Saudara-saudariku yang ada di lembaga PIKOM IMM FISIP dan HMJ
Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasa
selalu mengingatkan serta memberi motivasi hingga Skripsi ini selesai
6 Bapak WR 3 dan Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar yang
senantiasa meluangkan waktunya untuk melengkapi data peneliti
Demi kesempurnaan skripsi ini Saran dan kritikan yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan Semoga skripsi ini berguna dan bermamfaat bagi
pembaca
Makassar 26 Februari 2021
MuhIqbal
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
PENERIMAAN TIM iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH iii
ABSTRAK iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 4
C Tujuan Penelitian 4
D Kegunaan Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu 6
B Pola Komunikasi 8
C Komunikasi Persuasif 10
1 Pengertian Komunikasi 10
2 Unsur-unsur Komunikasi Persuasif 12
D Teori Komunikasi Persuasif 15
1 Teori-teori Komunikasi Persuasif 15
E Prinsip dan Teknik Dalam Komunikasi Persuasif 17
1 Prinsip Komunikasi Persuasif 17
2 Teknik Komunikasi Persuasif 20
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif 23
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif 27
F Demonstrasi 29
1 Pengertian Demonstrasi 29
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi Yang Anarkis 31
3 Faktor Terjadinya Demonstrasi Anarkis 33
G Kerangka Pikir 37
H Fokus Penelitian 37
I Deskripsi Fokus Penelitian 37
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu Dan Lokasi Penelitian 38
B Jenis Dan Tipe Penelitian 38
C Sumber Data 39
D Informan Penelitian 39
E Teknik Pengumpulan Data 40
F Teknik Analisis Data 40
G Pengabsahan Data 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 42
1 Kondisi Geografis 42
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar 42
3 Visi 45
4 Misi 46
5 Struktur Organisasi 47
6 Profil Fakultas Dan Program Studi 48
B Hasil Penelitian 48
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Unversitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar48
2 Faktor penghambat dan pendukung Pola komunikasi Persuasif
Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa 60
C Pembahasan Penelitian 64
BAB V PENUTUP
A Simpulan 72
B Saran 73
DAFTAR PUSTAKA
MATRIKS WAWANCARA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia bukanlah hal yang
baru Aksi tersebut sudah sangat lazim digunakan sebagai instrumen untuk
mengkomunikasikan atau menyampaikan aspirasi Pada dasarnya aksi demo
sendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang mencakup
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Dengan
kata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan oleh
berbagai elemen masyarakat tak terkecuali oleh mahasiswa itu sendiri Tak
hanya itu menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan contoh dari
kebebasan berpendapat ini juga diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal
28 yang berbunyi ldquokemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan
pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undangrdquo
Seiring dengan dinamika masyarakat yang semakin maju dibentuknya
undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di muka umum ternyata menimbulkan masalah baru yang juga sangat
meresahkan masyarakat Pihak-pihak yang melakukan penyampaian aspirasi
melalui media demonstrasi ternyata tidak mengindahkan aturan yang ada
Sehingga banyak hak warga negara yang terabaikan dalam pelaksanaan
demonstrasi
2
Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu
antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri
maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut
keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling
sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah
Makassar
Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan
masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya
merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran
seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan
Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh
Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi
disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa
menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak
khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat
pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja
Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan
sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian
persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan
tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka
mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan
aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru
3
merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi
justru merugikan mereka
Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28
oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan
diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai
kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat
membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti
ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan
ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan
Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani
aksi demonstrasi yang terjadi
Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah
memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi
namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan
komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan
mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga
sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
elemen kampus termasuk mahasiswa
Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal
4
menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal
kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan
emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga
internal
Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss
(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan
lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya
mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif
Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi
melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi
dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik
mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris
yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
B Rumusan masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka
peneliti merumuskan permasalahan
1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa
5
C Tujuan penelitian
1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam
mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas
muhammadiyah makassar
2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa
D Kegunaan penelitian
1 Kegunaan teoritis
b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu
pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan
dengan kajian komunikasi persuasif
c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan
untuk penelitian sejenisnya
2 Kegunaan praktis
a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana
memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan
pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana
kampus
b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru
mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu
Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait
peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh
orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan
sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun
meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan
terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai
acuan
Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama
Nama Aen Istianah Afiati
Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap
(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer
Tamtama)
Tahun Terbit 2015
Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV
Diponegoro Kebumen
Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam
pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive
Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan
Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan
contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas
dan kewajiban
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi
persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini
7
adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan
militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus
pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi
Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua
Nama Diastu Karlinda
Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan
Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2
Yogyakarta
Tahun Terbit 2013
Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta
Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang
digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi
teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)
Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi
persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun
lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam
komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa
Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah
sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus
penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi
Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif
yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang
berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan
tinggi
8
Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga
Nama Cathy
Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan
Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia
Tahun Terbit 2014
Lokasi Jakarta Indonesia
Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik
komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan
yang tidak baik atau sedang menurun kembali
meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam
memberikan pendekatan persuasif kepada
karyawannya sehingga memicu semangat karyawan
dalam bekerja
persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-
sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan
Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi
persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti
sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa
B Pola komunikasi
Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi
didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam
proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem
penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang
bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan
9
Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung
maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam
bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut
Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan
oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu
bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk
dan lainnya
Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar
kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat
bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya
adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di
organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran
pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan
Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya
penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini
dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola
komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan
sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)
bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah
organisasi
Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji
pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa
Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua
10
anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan
komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan
Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi
yang paling efektif saat menyampaikan pesan
Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara
universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan
tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan
pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya
dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan
komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling
cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya
C Komunikasi Persuasif
1 Pengertian Komunikasi Persuasif
Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan
oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi
persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah
keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi
beberapa pesan
Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif
adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau
membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi
persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan
11
atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata
2003 70)
Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan
perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan
khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu
Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan
pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar
Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi
didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain
Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam
Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan
keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens
melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang
diharapkan
Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif
yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam
Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat
dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus
merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul
dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan
komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif
12
2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif
Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut
Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah
a Persuader
Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan
pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan
perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal
b Persuadee
Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan
pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik
secara verbal maupun nonverbal
c Persepsi
Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang
disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi
persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp
Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal
dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor
pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang
d Pesan Persuasif
Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif
dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan
dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan
Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi
13
atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti
memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif
khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan
yang disampaikan kepadanya
e Saluran Persuasif
saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan
kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir
Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi
dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap
muka (face to face communacation)
f Umpan Balik dan Efek
Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan
balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau
datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik
internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi
komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik
internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan
Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari
komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak
dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya
Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan
sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi
(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)
14
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat
pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya
perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri
persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang
membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya
g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif
Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa
ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu
Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu
tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran
memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut
dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang
dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut
terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik
yang dibicarakan
Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud
dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan
perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk
gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana
(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah
kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka
lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai
15
yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga
berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap
Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud
dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran
persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk
konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan
sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau
menghentikan beberapa perilaku
D Model dan Teori Komunikasi Persuasif
1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)
Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua
komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap
dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap
harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari
atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah
evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan
salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi
dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil
riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap
sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh
dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli
smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi
padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal
16
itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda
dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain
hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang
memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai
pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode
smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya
Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon
dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan
ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau
komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan
humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat
mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat
pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah
diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi
positif atau negative
PESAN
PERSUASI
MENGAKTIFKAN
PROSES
PSIKOLOGIS
PERSUASI
PERUBAHAN
PERILAKU
17
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah
perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi
(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses
psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif
dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut
komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang
mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih
kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun
afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung
pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh
faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi
diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb
proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak
E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif
1 Prinsip Komunikasi Persuasif
Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita
perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi
landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)
menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum
pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum
konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan
a Hukum timbal balik
18
Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika
tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi
terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan
misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan
ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan
b Hukum kontas
Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan
memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu
waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di
kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh
meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo
c Hukum pertemanan
Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau
melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya
persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee
memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan
persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik
dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan
sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil
Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee
semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi
d Hukum harapan
19
Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam
proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati
mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan
kita cenderung memenuhi harapannya
e Hukum asosiasi
Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu
memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi
eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga
asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan
Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung
seseorang yang kita sukai atau hormati
f Hukum konsistensi
Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan
terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee
akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut
bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya
g Hukum kelangkaan
Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam
menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga
persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah
diciptakan persuader
h Hukum kompromi
20
Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang
dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama
individu
i Hukum kekuasaan
Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan
salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang
efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih
tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari
karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan
keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang
punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan
didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain
dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib
2 Teknik komunikasi persuasif
Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi
syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu
mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi
persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi
memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang
dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh
teknik persuasi yaitu
a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap
dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
21
pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut
mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah
jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan
sesuai harapannya
b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara
psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang
menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing
menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh
masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan
persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu
dilakukan
c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan
cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini
didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten
(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik
untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura
tidak tertarik pada persuasi
d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh
pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu
menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan
negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang
mempengaruhi persuasi
22
e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan
mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui
suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya
meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa
yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu
f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati
persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan
kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi
seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil
hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita
g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik
barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu
kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang
mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi
barangkali merasa wajib membeli barang tersebut
h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada
sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja
Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi
tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau
mengadopsi pesan tersebut
i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar
membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan
sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara
23
halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh
sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan
j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi
bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari
sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai
tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari
membuat keputusan
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif
Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima
(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk
memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling
besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian
beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara
seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan
tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang
Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar
tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana
mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi
potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur
Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi
yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence
(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence
24
Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli
mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di
sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk
menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan
tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial
dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan
mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self
competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra
diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah
kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-
pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni
pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang
diharapkan
Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa
kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga
semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini
berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak
yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang
seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles
Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak
yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka
komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif
seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan
25
berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling
menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga
akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa
persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah
menjadi persuasi dua arah atau timbal balik
Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut
faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan
Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek
juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek
juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional
dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh
karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan
diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu
bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja
menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain
penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat
menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif
Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan
emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang
menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul
komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama
yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)
Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana
26
kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak
sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah
pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam
pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang
menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan
mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah
pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola
komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu
suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat
suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua
sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain
misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa
digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya
menimbulkan suasana senang terharu-bahagia
Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan
pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang
lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan
dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam
komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita
hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social
yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut
yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar
27
manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan
akan menarik perhatian khalayak
Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan
derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan
maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola
menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan
terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang
diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini
kita perlu berbagi
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif
a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten
dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya
Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab
kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility
dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan
kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia
mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang
ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance
Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan
Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya
argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut
adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)
dalam upaya penyampaian pesannya
28
b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi
pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan
systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka
dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk
persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator
menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka
diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument
logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila
kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka
diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora
(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan
kalimat yang indah dan jitu
c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang
selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan
pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang
secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang
berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk
memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan
komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan
maka proses persuasi akan berjalan komunikatif
d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk
memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan
sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal
29
dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming
hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan
Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan
melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan
menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua
adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan
dan tanggungjawab secara individual
e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis
F Demonstrasi
1 Pengertian Demonstrasi
Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan
orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan
suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan
secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan
oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para
buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun
demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan
tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti
pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi
Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang
berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau
30
kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan
rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh
dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu
negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan
rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara
Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi
dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus
memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya
sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar
Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang
sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan
atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam
praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan
aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi
demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan
yang anarkis
Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu
sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa
mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang
berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga
menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat
dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh
yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk
31
rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka
umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara
dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala
pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan
harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti
adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis
ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka
timbulah anarki
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis
Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan
berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta
negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan
gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya
dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan
diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10
Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak
mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan
keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga
dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah
satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa
atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun
32
1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum
pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan
pikiranrdquo
Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi
negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai
demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu
ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata
masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila
demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi
serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya
sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi
dikatakan bernilai negatif
Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan
berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri
mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau
tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai
penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan
(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar
manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan
prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara
Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-
tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa
33
a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya
memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga
maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut
b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran
ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang
memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat
membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri
c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan
digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat
memaksakan kehendak
d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara
lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti
melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan
anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan
pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi
yang baru diantara suatu kelompok tertentu
3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis
antara lain
a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak
terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang
umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut
dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan
34
berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan
untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk
menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan
massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan
aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada
tindakan anarki
b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan
Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya
kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat
banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki
Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat
fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan
tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan
data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan
karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas
polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi
demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing
situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi
bentrokan dengan para demonstran
c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur
keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan
sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan
aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya
35
pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang
kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu
koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak
kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam
pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang
penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi
penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan
pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa
yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998
Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak
bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha
memprovokasi para pengunjuk rasa
d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang
berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis
psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi
aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus
pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan
yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah
Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi
undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat
dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada
pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3
36
x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat
surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan
tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama
kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa
pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan
yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri
dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa
yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan
yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi
e Faktor Psikologis
Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa
keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-
individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial
dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan
201637)
37
G Kerangka Fikir
H Fokus Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang
ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah
Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi
I Deskripsi Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam
Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar
1 Pola Komunikasi Persuasif
Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan
Universitas dalam Mengatasi
Demonstrasi
Teori Pendekatan Komunikasi
Persuasif Perloff (2003)
Memiliki dua komponen
utama yaitu
1 Kongnisi
2 afeksi
Penanganan Demonstrasi
Faktor Penghambat Faktor Pendukung
38
Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan
dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada
komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan
komunikanpersuadee
1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3
HumasHRD Universitas
2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan
Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada
metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu
3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam
melakukan komunikasi persuasif
4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi
persuasif yang baik
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian
Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama
dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini
bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis
memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan
mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan
demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data
B Jenis dan tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap
suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas
Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan
untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan
data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan
objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini
mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk penjelasan
C Sumber data
1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung
ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian
39
2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan
berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini
dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan
umum internet dan bacaan lainnya
D Informan penelitian
Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu
informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary
informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan
menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk
melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk
memperkaya analisis namun tidak mesti ada
Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling
yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat
memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan
data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut
NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH
1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1
2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1
2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1
3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1
4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1
40
E Teknik pengumpulan data
1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas
Muhammadiyah Makassar
2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-
jawaban dari informan dicatat atau direkam
3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data
yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya
F Teknik analisis data
Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-
data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-
106) yakni dengan tiga tahap
1 Reduksi data
Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan
peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan
catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas
serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema
kelompok-kelompok dan pola-pola data
2 Penyajian data
41
Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji
berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling
dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan
3 Penarikan dan pengujian kesimpulan
Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari
sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut
Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran
suatu objek setelah dilakukan penelitian
G Pengabsahan data
Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi
sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat
dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan
suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda
Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil
observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada
informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber
lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah
diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data
tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk
dikonfirmasi
42
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik
mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan
memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan
Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah
Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan
dengan kajian teori yang peneliti gunakan
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1 Kondisi geografis
Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan
tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam
mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi
Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas
Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar
didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259
Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni
1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian
perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah
43
Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di
kabupaten Bantaeng
Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai
organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah
amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal
22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh
notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71
tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan
sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965
Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018
tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah
Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah
Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai
perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul
Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin
Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud
Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman
Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre
Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd
Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu
fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang
44
sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan
kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas
yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa
kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di
Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare
Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang
telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)
Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten
Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri
Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar
membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu
Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas
Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka
fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002
dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas
Kedokteran
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan
peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM
dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang
diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah
45
Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang
signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi
peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan
Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting
sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada
instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan
baik didalam maupun diluar negeri
3 VISI
Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan
Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun
2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan
Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak
dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar
Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga
pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945
Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar
selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang
pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan
Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas
Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat
46
Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas
Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan
akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat
Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang
bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional
maupun internasional
Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan
mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara
Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana
dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa
Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk
menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus
tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT
4 MISI
Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di
Universitas Muhammadiyah Makassar yakni
a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan
b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang
kreatif inovatif efektif dan menyenangkan
c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan
ukhuwah
47
d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni
dan masyarakat
5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu
pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di
indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi
Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah
Makassar digambarkan sebagai berikut
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar
REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV
PPM MAJELIS
DIKTI PWMBPH
DIREKTORAT AKSI LP3M P4M
PERPUSTAKAAN PPMB
DIREKTORAT AKSI SDK UMC
RSP UBCBAKI PLPK
SENAT AKADEMIK
FAKULTAS
TATA USAHA
LAB DAN STUDIO
DEKANDIREKTUR PASCASARJANA
WD I | WD II | WD III | WD IV
PROGRAM STUDI
DOSENPA
MAHASISWA
BEMF
HMJ
BEMU
UKM
SENAT AKADEMIK
UNIVERSITAS
IMM
KORKOM
IMM
KOMISARIAT
48
6 Profil fakultas dan Progam Studi
Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi
No PRODI JN NILAI AKREDITASI
I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)
1 Pendidikan Sosiologi S1 A
2 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
S1 A
3 Pendidikan Matematika S1 B
4 Pendidikan Biologi S1 B
5 Pendidikan Seni Rupa S1 B
6 Pendidikan Fisika S1 B
7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B
8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B
9 Teknologi Pendidikan S1 B
10 Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganeraan
S1 B
11 Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini
S1 C
12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi
13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi
II Fakultas Agama Islam (FAI)
1 Pendidikan Islam S1 A
2 Hukum Ekonomi Syariah
(mursquoamalah)
S1 A
3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B
4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C
5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi
III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
1 Manajemen S1 A
2 Ekonomi pembangunan S1 A
3 Akuntansi S1 B
4 Perpajakan D-III C
5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi
IV Fakultas Pertanian
1 Agribisnis S1 A
2 Budaya Perairan S1 B
3 Kehutanan S1 B
4 Agroteknologi S1 Terakreditasi
V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1 Ilmu Pemerintahan S1 A
2 Ilmu Administrasi Negara S1 A
3 Ilmu Komunikasi S1 B
49
VI Fakultas Teknik
1 Teknik Elektro S1 B
2 Teknik Sipil S1 B
3 Arsitektur S1 C
4 Informatika S1 Terakreditasi
VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
1 Kedokteran S1 B
2 Dokter Profesi B
3 Keperawatan D-III B
4 Kebidanan D-III B
5 Farmasi S1 Terakreditasi
VIII Program Pascasarjana
1 Manajemen S2 B
2 Pendidikan Islam S2 B
3 Ilmu Administrasi Publik S2 B
4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia
S2 B
5 Agribisnis S2 B
6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi
7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi
8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi
B Hasil Penelitian
Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan
pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga
orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff
Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu
universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari
mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani
50
demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan
salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan
komunikasi persuasif
Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi
yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku
individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan
persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan
tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan
studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa
diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang
memadai dan tepat
Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola
komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan
komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi
Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara
yaitu
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah
sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak
suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan
atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam
menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang
digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi
51
Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas
muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani
demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3
Unismuh Makassar
ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif
mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak
melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan
baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan
demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar
oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa
Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu
dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa
Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang
ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku
pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling
bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan
memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah
kesepakatan yang saling menguntungkan
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika
mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang
diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan
satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan
52
memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya
hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas
Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk
melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi
Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani
aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman
tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara
melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan
dan mahasiswa
Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan
data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat
argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah
satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa
pandemi
Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap
mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu
mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan
BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram
mata kuliah
Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas
menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP
100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini
53
merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha
muhammadiyah sebagai sumber dana
Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa
untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya
keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang
menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya
mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat
bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha
sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi
berlangsung
Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif
menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah
pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta
membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara
di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang
aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa
ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus
menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk
tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan
aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat
kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak
meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP
salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah
Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe
Lampu Merah)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan
Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat
54
sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang
diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam
menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena
Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan
Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan
agar tidak merugikan kedua bela pihak
Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut
ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun
offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan
pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan
Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah
pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan
fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan
NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan
rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan
Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah
kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga
dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta
Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan
Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa
melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi
55
kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka
cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan
sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus
berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan
Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis
dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus
tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani
mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani
adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-
pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal
dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil
wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi
di Lt 5 Unismuh)
Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam
menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau
kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung
dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang
bersifat rasional
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir
mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk
menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional
Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh
Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau
56
fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas
argumentasi persuader terhadap persuadee
Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan
komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan
persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan
Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang
berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara
logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader
Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam
komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas
yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk
mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat
Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan
mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan
untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi
Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang
sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang
bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau
57
mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara
pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan
emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini
dominan dipengaruhi hubungan antar individu
Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk
membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini
biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini
sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan
persuadee
Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam
mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas
Muhammadiyah Makassar
ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya
lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan
prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya
dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun
kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober
2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam
menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi
dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan
pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan
Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan
permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan
58
disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini
Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan
demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan
tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk
kepentingan bersama
Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa
agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh
wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif
berlembaga yaitu sebagai berikut
ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh
kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa
menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami
akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini
biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo
MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa
pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan
membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar
hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan
keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan
membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak
dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa
Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan
melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat
tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan
perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan
59
menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan
mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan
simpati dan empati
Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami
situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan
selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan
cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan
pimpinan
Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3
selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus
kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan
rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional
dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak
melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan
sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan
pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020
Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Unismuh)
Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani
demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu
tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa
dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka
Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan
Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi
demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan
60
yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan
emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih
memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
a Faktor pendukung
Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi
persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan
penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator
pesan dan audience yaitu sebagai berikut
1 Sarana prasarana
Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah
pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator
umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang
digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan
Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur
Humas
di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat
rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu
difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu
mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat
berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online
dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat
secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke
media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk
penyebaran informasinya
61
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah
memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu
dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu
difasilitasi oleh pihak humas
Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas
ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-
kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar
melalui media-mediardquo
Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya
mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang
ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan
fakultas dan secara universal kampus
Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang
aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut
ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara
online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk
mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo
Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah
terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah
mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya
2 Kerja sama dengan berbagai media
kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih
suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak
62
Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan
kualitas
Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas
ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat
direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya
kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner
seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo
Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk
menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak
humas bekerjasama dengan beberapa media
Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif
berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut
ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup
menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah
memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo
Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang
mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan
adanya kerjasama dengan media (media patnert)
b Faktor penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola
komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang
menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar
terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa
Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam
pola komunikasi pimpinan universitas
63
ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak
terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan
senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor
penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan
mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pimpinan
Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu
ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga
kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat
yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara
administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik
dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo
Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya
mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri
Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif
di lembaga yaitu sebagai berikut
ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan
dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat
menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman
antara mahasiswa dan pimpinanrdquo
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor
penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu
yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya
kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan
kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas
64
C Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara
informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua
yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi
persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan
sebagai berikut
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas
menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis
yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan
pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat
fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah
kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta
mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi
Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang
pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif
menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola
komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang
menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat
berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan
Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan
komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan
65
fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola
komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik
komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell
(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan
pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan
data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu
Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo
atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon
technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran
dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui
pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta
dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh
kepercayaan persuadee
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung
menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei
lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh
pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga
menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak
diterapkan
Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa
digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana
pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah
66
merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan
pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar
mudah untuk dicerna dan dipahami
Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang
efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang
terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang
tepat dan mudah diingat
Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas
harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan
komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan
sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga
bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima
pesan (persuadee)
Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan
Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif
apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi
memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang
pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik
akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi
67
Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola
komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari
komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif
apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi
dan kondisi dari komunikan
Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan
yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam
komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang
sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif
dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari
komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode
pendekatan logis
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi
Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas
bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa
sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan
melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional
Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah
kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk
memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak
Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K
Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai
68
tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau
kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam
Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif
terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum
yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga
tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya
Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi
pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik
manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan
memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam
hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam
mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak
untuk mengikuti kebijakan tersebut
Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi
persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional
appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air
mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi
terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik
kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif
menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan
dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan
mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik
ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang
69
mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional
akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut
Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya
persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia
sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya
tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa
memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa
pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan
pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam
komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan
untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan
Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan
kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun
suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran
dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini
menggambarkan suatu hubungan solidaritas
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif
afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional
yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini
berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap
satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff
70
(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola
komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif
kognisi dan afeksi
c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat
Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat
menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan yaitu
1 Faktor pendukung
a Sarana prasarana
Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya
prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan
membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor
3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan
untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan
kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu
divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan
dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi
setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan
kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala
universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan
ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa
71
b Kerja sama dengan berbagai media
Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama
dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online
maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus
untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas
muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat
diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi
demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan
berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap
mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah
memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi
setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak
belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi
ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan
universitas maupun fakultas
2 Faktor penghambat
Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat
dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi
apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi
agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan
mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan
kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi
lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa
72
dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung
aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal
kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi
mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari
pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan
ketika tidak adanya ruang diskusi
Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan
Afektif yaitu
Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan
dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya
Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain
لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر
ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah
olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)
Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator
hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT
tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan
Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan
merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang
termasuk kelompok ini antara lain
73
ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب
ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول
ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه
حكيم
ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah
berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah
meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)
Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu
cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian
panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera
Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-
Baqarah 260)
Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)
dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon
message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang
mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar
menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk
kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)
72
BAB V
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi
Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu
dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu
1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan
Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan
memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman
terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian
memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil
Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan
Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan
pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun
kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat
perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang
diinginkan
2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana
untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang
kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik
maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish
73
Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola
komunikasi tidak tersampaikan dengan baik
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini
dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada
Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang
dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu
1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya
lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam
penangan demonstrasi
2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna
mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan
pendekatan kognitif dan afektif
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan
Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset
Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup
Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta
Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung
PTRemaja Rosdakarya
Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo
Persada
Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya
Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana
Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung
Mandar Maju
Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers
Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka
Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia
Skripsi
Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap
EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-
I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf
Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam
Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal
Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-
komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf
Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak
Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019
Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja
Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019
httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-
pekerja-sopdf
Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan
Ejurnal diakses 11 maret 2019
httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT
d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme
ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-
ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-
wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-
cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5
Jurnal
Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya
Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021
httpscolargooglecoid
Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam
Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal
Diakses 30 Maret 2019
httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER
SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S
COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA
Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik
Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30
maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301
Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok
Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503
Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan
Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort
Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf
Diakses pada tanggal 19 November 2019
Matriks Wawancara
WR 3
1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
Jawab
2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam
menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau
hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media
6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan
7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat
ini
Staff Humas
1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam
menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau
hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media
6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan
7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan
8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
WD 3
1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi
2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan
3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional
4 Alasan memilih keduanya
Ketua Korkom
1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi
2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi
3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi
demosntarsi
4 Bagaimana respon dari pimpinan
5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo
LAMPIRAN
Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah
Makassar
Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar
Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah
Makassar
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo
Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada
tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS
dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar
pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada
tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP
Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali
pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada
tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana
(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021
Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai
Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode
20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi
Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir
pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018
Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng
somba opu tahun 2015
Page 5
vi
3 Bapak Dr H Muh Tahir MSi Selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah
Makassar
4 Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
yang senantiasa memberikan ilmu dan arahannya untuk senantiasa
menyelesaikan Skripsi ini
5 Saudara-saudariku yang ada di lembaga PIKOM IMM FISIP dan HMJ
Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasa
selalu mengingatkan serta memberi motivasi hingga Skripsi ini selesai
6 Bapak WR 3 dan Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar yang
senantiasa meluangkan waktunya untuk melengkapi data peneliti
Demi kesempurnaan skripsi ini Saran dan kritikan yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan Semoga skripsi ini berguna dan bermamfaat bagi
pembaca
Makassar 26 Februari 2021
MuhIqbal
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
PENERIMAAN TIM iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH iii
ABSTRAK iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 4
C Tujuan Penelitian 4
D Kegunaan Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu 6
B Pola Komunikasi 8
C Komunikasi Persuasif 10
1 Pengertian Komunikasi 10
2 Unsur-unsur Komunikasi Persuasif 12
D Teori Komunikasi Persuasif 15
1 Teori-teori Komunikasi Persuasif 15
E Prinsip dan Teknik Dalam Komunikasi Persuasif 17
1 Prinsip Komunikasi Persuasif 17
2 Teknik Komunikasi Persuasif 20
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif 23
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif 27
F Demonstrasi 29
1 Pengertian Demonstrasi 29
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi Yang Anarkis 31
3 Faktor Terjadinya Demonstrasi Anarkis 33
G Kerangka Pikir 37
H Fokus Penelitian 37
I Deskripsi Fokus Penelitian 37
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu Dan Lokasi Penelitian 38
B Jenis Dan Tipe Penelitian 38
C Sumber Data 39
D Informan Penelitian 39
E Teknik Pengumpulan Data 40
F Teknik Analisis Data 40
G Pengabsahan Data 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 42
1 Kondisi Geografis 42
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar 42
3 Visi 45
4 Misi 46
5 Struktur Organisasi 47
6 Profil Fakultas Dan Program Studi 48
B Hasil Penelitian 48
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Unversitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar48
2 Faktor penghambat dan pendukung Pola komunikasi Persuasif
Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa 60
C Pembahasan Penelitian 64
BAB V PENUTUP
A Simpulan 72
B Saran 73
DAFTAR PUSTAKA
MATRIKS WAWANCARA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia bukanlah hal yang
baru Aksi tersebut sudah sangat lazim digunakan sebagai instrumen untuk
mengkomunikasikan atau menyampaikan aspirasi Pada dasarnya aksi demo
sendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang mencakup
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Dengan
kata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan oleh
berbagai elemen masyarakat tak terkecuali oleh mahasiswa itu sendiri Tak
hanya itu menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan contoh dari
kebebasan berpendapat ini juga diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal
28 yang berbunyi ldquokemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan
pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undangrdquo
Seiring dengan dinamika masyarakat yang semakin maju dibentuknya
undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di muka umum ternyata menimbulkan masalah baru yang juga sangat
meresahkan masyarakat Pihak-pihak yang melakukan penyampaian aspirasi
melalui media demonstrasi ternyata tidak mengindahkan aturan yang ada
Sehingga banyak hak warga negara yang terabaikan dalam pelaksanaan
demonstrasi
2
Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu
antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri
maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut
keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling
sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah
Makassar
Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan
masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya
merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran
seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan
Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh
Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi
disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa
menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak
khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat
pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja
Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan
sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian
persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan
tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka
mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan
aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru
3
merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi
justru merugikan mereka
Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28
oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan
diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai
kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat
membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti
ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan
ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan
Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani
aksi demonstrasi yang terjadi
Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah
memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi
namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan
komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan
mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga
sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
elemen kampus termasuk mahasiswa
Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal
4
menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal
kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan
emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga
internal
Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss
(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan
lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya
mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif
Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi
melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi
dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik
mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris
yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
B Rumusan masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka
peneliti merumuskan permasalahan
1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa
5
C Tujuan penelitian
1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam
mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas
muhammadiyah makassar
2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa
D Kegunaan penelitian
1 Kegunaan teoritis
b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu
pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan
dengan kajian komunikasi persuasif
c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan
untuk penelitian sejenisnya
2 Kegunaan praktis
a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana
memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan
pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana
kampus
b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru
mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu
Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait
peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh
orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan
sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun
meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan
terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai
acuan
Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama
Nama Aen Istianah Afiati
Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap
(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer
Tamtama)
Tahun Terbit 2015
Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV
Diponegoro Kebumen
Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam
pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive
Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan
Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan
contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas
dan kewajiban
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi
persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini
7
adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan
militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus
pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi
Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua
Nama Diastu Karlinda
Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan
Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2
Yogyakarta
Tahun Terbit 2013
Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta
Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang
digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi
teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)
Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi
persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun
lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam
komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa
Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah
sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus
penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi
Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif
yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang
berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan
tinggi
8
Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga
Nama Cathy
Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan
Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia
Tahun Terbit 2014
Lokasi Jakarta Indonesia
Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik
komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan
yang tidak baik atau sedang menurun kembali
meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam
memberikan pendekatan persuasif kepada
karyawannya sehingga memicu semangat karyawan
dalam bekerja
persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-
sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan
Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi
persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti
sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa
B Pola komunikasi
Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi
didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam
proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem
penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang
bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan
9
Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung
maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam
bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut
Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan
oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu
bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk
dan lainnya
Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar
kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat
bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya
adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di
organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran
pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan
Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya
penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini
dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola
komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan
sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)
bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah
organisasi
Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji
pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa
Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua
10
anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan
komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan
Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi
yang paling efektif saat menyampaikan pesan
Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara
universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan
tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan
pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya
dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan
komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling
cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya
C Komunikasi Persuasif
1 Pengertian Komunikasi Persuasif
Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan
oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi
persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah
keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi
beberapa pesan
Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif
adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau
membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi
persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan
11
atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata
2003 70)
Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan
perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan
khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu
Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan
pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar
Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi
didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain
Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam
Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan
keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens
melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang
diharapkan
Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif
yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam
Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat
dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus
merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul
dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan
komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif
12
2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif
Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut
Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah
a Persuader
Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan
pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan
perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal
b Persuadee
Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan
pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik
secara verbal maupun nonverbal
c Persepsi
Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang
disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi
persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp
Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal
dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor
pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang
d Pesan Persuasif
Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif
dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan
dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan
Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi
13
atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti
memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif
khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan
yang disampaikan kepadanya
e Saluran Persuasif
saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan
kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir
Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi
dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap
muka (face to face communacation)
f Umpan Balik dan Efek
Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan
balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau
datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik
internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi
komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik
internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan
Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari
komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak
dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya
Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan
sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi
(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)
14
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat
pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya
perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri
persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang
membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya
g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif
Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa
ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu
Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu
tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran
memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut
dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang
dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut
terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik
yang dibicarakan
Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud
dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan
perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk
gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana
(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah
kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka
lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai
15
yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga
berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap
Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud
dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran
persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk
konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan
sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau
menghentikan beberapa perilaku
D Model dan Teori Komunikasi Persuasif
1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)
Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua
komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap
dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap
harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari
atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah
evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan
salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi
dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil
riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap
sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh
dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli
smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi
padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal
16
itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda
dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain
hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang
memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai
pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode
smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya
Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon
dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan
ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau
komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan
humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat
mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat
pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah
diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi
positif atau negative
PESAN
PERSUASI
MENGAKTIFKAN
PROSES
PSIKOLOGIS
PERSUASI
PERUBAHAN
PERILAKU
17
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah
perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi
(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses
psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif
dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut
komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang
mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih
kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun
afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung
pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh
faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi
diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb
proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak
E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif
1 Prinsip Komunikasi Persuasif
Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita
perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi
landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)
menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum
pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum
konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan
a Hukum timbal balik
18
Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika
tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi
terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan
misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan
ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan
b Hukum kontas
Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan
memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu
waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di
kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh
meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo
c Hukum pertemanan
Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau
melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya
persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee
memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan
persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik
dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan
sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil
Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee
semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi
d Hukum harapan
19
Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam
proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati
mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan
kita cenderung memenuhi harapannya
e Hukum asosiasi
Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu
memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi
eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga
asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan
Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung
seseorang yang kita sukai atau hormati
f Hukum konsistensi
Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan
terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee
akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut
bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya
g Hukum kelangkaan
Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam
menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga
persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah
diciptakan persuader
h Hukum kompromi
20
Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang
dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama
individu
i Hukum kekuasaan
Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan
salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang
efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih
tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari
karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan
keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang
punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan
didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain
dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib
2 Teknik komunikasi persuasif
Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi
syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu
mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi
persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi
memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang
dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh
teknik persuasi yaitu
a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap
dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
21
pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut
mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah
jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan
sesuai harapannya
b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara
psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang
menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing
menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh
masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan
persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu
dilakukan
c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan
cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini
didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten
(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik
untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura
tidak tertarik pada persuasi
d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh
pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu
menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan
negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang
mempengaruhi persuasi
22
e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan
mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui
suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya
meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa
yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu
f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati
persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan
kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi
seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil
hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita
g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik
barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu
kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang
mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi
barangkali merasa wajib membeli barang tersebut
h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada
sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja
Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi
tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau
mengadopsi pesan tersebut
i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar
membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan
sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara
23
halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh
sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan
j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi
bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari
sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai
tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari
membuat keputusan
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif
Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima
(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk
memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling
besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian
beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara
seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan
tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang
Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar
tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana
mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi
potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur
Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi
yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence
(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence
24
Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli
mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di
sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk
menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan
tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial
dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan
mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self
competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra
diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah
kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-
pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni
pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang
diharapkan
Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa
kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga
semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini
berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak
yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang
seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles
Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak
yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka
komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif
seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan
25
berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling
menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga
akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa
persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah
menjadi persuasi dua arah atau timbal balik
Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut
faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan
Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek
juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek
juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional
dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh
karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan
diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu
bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja
menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain
penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat
menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif
Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan
emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang
menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul
komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama
yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)
Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana
26
kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak
sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah
pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam
pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang
menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan
mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah
pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola
komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu
suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat
suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua
sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain
misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa
digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya
menimbulkan suasana senang terharu-bahagia
Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan
pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang
lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan
dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam
komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita
hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social
yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut
yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar
27
manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan
akan menarik perhatian khalayak
Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan
derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan
maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola
menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan
terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang
diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini
kita perlu berbagi
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif
a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten
dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya
Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab
kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility
dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan
kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia
mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang
ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance
Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan
Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya
argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut
adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)
dalam upaya penyampaian pesannya
28
b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi
pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan
systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka
dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk
persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator
menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka
diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument
logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila
kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka
diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora
(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan
kalimat yang indah dan jitu
c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang
selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan
pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang
secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang
berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk
memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan
komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan
maka proses persuasi akan berjalan komunikatif
d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk
memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan
sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal
29
dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming
hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan
Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan
melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan
menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua
adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan
dan tanggungjawab secara individual
e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis
F Demonstrasi
1 Pengertian Demonstrasi
Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan
orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan
suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan
secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan
oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para
buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun
demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan
tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti
pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi
Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang
berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau
30
kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan
rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh
dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu
negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan
rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara
Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi
dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus
memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya
sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar
Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang
sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan
atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam
praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan
aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi
demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan
yang anarkis
Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu
sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa
mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang
berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga
menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat
dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh
yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk
31
rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka
umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara
dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala
pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan
harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti
adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis
ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka
timbulah anarki
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis
Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan
berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta
negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan
gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya
dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan
diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10
Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak
mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan
keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga
dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah
satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa
atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun
32
1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum
pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan
pikiranrdquo
Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi
negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai
demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu
ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata
masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila
demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi
serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya
sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi
dikatakan bernilai negatif
Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan
berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri
mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau
tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai
penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan
(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar
manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan
prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara
Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-
tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa
33
a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya
memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga
maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut
b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran
ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang
memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat
membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri
c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan
digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat
memaksakan kehendak
d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara
lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti
melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan
anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan
pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi
yang baru diantara suatu kelompok tertentu
3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis
antara lain
a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak
terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang
umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut
dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan
34
berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan
untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk
menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan
massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan
aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada
tindakan anarki
b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan
Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya
kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat
banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki
Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat
fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan
tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan
data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan
karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas
polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi
demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing
situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi
bentrokan dengan para demonstran
c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur
keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan
sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan
aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya
35
pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang
kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu
koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak
kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam
pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang
penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi
penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan
pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa
yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998
Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak
bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha
memprovokasi para pengunjuk rasa
d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang
berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis
psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi
aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus
pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan
yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah
Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi
undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat
dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada
pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3
36
x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat
surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan
tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama
kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa
pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan
yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri
dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa
yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan
yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi
e Faktor Psikologis
Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa
keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-
individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial
dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan
201637)
37
G Kerangka Fikir
H Fokus Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang
ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah
Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi
I Deskripsi Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam
Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar
1 Pola Komunikasi Persuasif
Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan
Universitas dalam Mengatasi
Demonstrasi
Teori Pendekatan Komunikasi
Persuasif Perloff (2003)
Memiliki dua komponen
utama yaitu
1 Kongnisi
2 afeksi
Penanganan Demonstrasi
Faktor Penghambat Faktor Pendukung
38
Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan
dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada
komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan
komunikanpersuadee
1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3
HumasHRD Universitas
2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan
Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada
metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu
3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam
melakukan komunikasi persuasif
4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi
persuasif yang baik
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian
Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama
dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini
bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis
memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan
mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan
demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data
B Jenis dan tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap
suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas
Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan
untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan
data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan
objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini
mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk penjelasan
C Sumber data
1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung
ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian
39
2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan
berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini
dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan
umum internet dan bacaan lainnya
D Informan penelitian
Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu
informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary
informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan
menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk
melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk
memperkaya analisis namun tidak mesti ada
Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling
yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat
memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan
data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut
NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH
1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1
2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1
2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1
3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1
4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1
40
E Teknik pengumpulan data
1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas
Muhammadiyah Makassar
2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-
jawaban dari informan dicatat atau direkam
3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data
yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya
F Teknik analisis data
Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-
data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-
106) yakni dengan tiga tahap
1 Reduksi data
Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan
peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan
catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas
serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema
kelompok-kelompok dan pola-pola data
2 Penyajian data
41
Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji
berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling
dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan
3 Penarikan dan pengujian kesimpulan
Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari
sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut
Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran
suatu objek setelah dilakukan penelitian
G Pengabsahan data
Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi
sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat
dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan
suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda
Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil
observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada
informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber
lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah
diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data
tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk
dikonfirmasi
42
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik
mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan
memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan
Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah
Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan
dengan kajian teori yang peneliti gunakan
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1 Kondisi geografis
Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan
tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam
mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi
Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas
Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar
didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259
Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni
1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian
perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah
43
Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di
kabupaten Bantaeng
Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai
organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah
amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal
22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh
notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71
tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan
sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965
Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018
tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah
Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah
Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai
perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul
Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin
Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud
Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman
Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre
Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd
Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu
fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang
44
sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan
kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas
yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa
kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di
Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare
Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang
telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)
Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten
Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri
Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar
membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu
Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas
Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka
fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002
dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas
Kedokteran
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan
peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM
dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang
diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah
45
Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang
signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi
peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan
Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting
sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada
instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan
baik didalam maupun diluar negeri
3 VISI
Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan
Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun
2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan
Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak
dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar
Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga
pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945
Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar
selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang
pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan
Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas
Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat
46
Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas
Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan
akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat
Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang
bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional
maupun internasional
Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan
mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara
Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana
dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa
Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk
menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus
tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT
4 MISI
Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di
Universitas Muhammadiyah Makassar yakni
a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan
b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang
kreatif inovatif efektif dan menyenangkan
c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan
ukhuwah
47
d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni
dan masyarakat
5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu
pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di
indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi
Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah
Makassar digambarkan sebagai berikut
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar
REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV
PPM MAJELIS
DIKTI PWMBPH
DIREKTORAT AKSI LP3M P4M
PERPUSTAKAAN PPMB
DIREKTORAT AKSI SDK UMC
RSP UBCBAKI PLPK
SENAT AKADEMIK
FAKULTAS
TATA USAHA
LAB DAN STUDIO
DEKANDIREKTUR PASCASARJANA
WD I | WD II | WD III | WD IV
PROGRAM STUDI
DOSENPA
MAHASISWA
BEMF
HMJ
BEMU
UKM
SENAT AKADEMIK
UNIVERSITAS
IMM
KORKOM
IMM
KOMISARIAT
48
6 Profil fakultas dan Progam Studi
Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi
No PRODI JN NILAI AKREDITASI
I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)
1 Pendidikan Sosiologi S1 A
2 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
S1 A
3 Pendidikan Matematika S1 B
4 Pendidikan Biologi S1 B
5 Pendidikan Seni Rupa S1 B
6 Pendidikan Fisika S1 B
7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B
8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B
9 Teknologi Pendidikan S1 B
10 Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganeraan
S1 B
11 Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini
S1 C
12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi
13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi
II Fakultas Agama Islam (FAI)
1 Pendidikan Islam S1 A
2 Hukum Ekonomi Syariah
(mursquoamalah)
S1 A
3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B
4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C
5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi
III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
1 Manajemen S1 A
2 Ekonomi pembangunan S1 A
3 Akuntansi S1 B
4 Perpajakan D-III C
5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi
IV Fakultas Pertanian
1 Agribisnis S1 A
2 Budaya Perairan S1 B
3 Kehutanan S1 B
4 Agroteknologi S1 Terakreditasi
V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1 Ilmu Pemerintahan S1 A
2 Ilmu Administrasi Negara S1 A
3 Ilmu Komunikasi S1 B
49
VI Fakultas Teknik
1 Teknik Elektro S1 B
2 Teknik Sipil S1 B
3 Arsitektur S1 C
4 Informatika S1 Terakreditasi
VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
1 Kedokteran S1 B
2 Dokter Profesi B
3 Keperawatan D-III B
4 Kebidanan D-III B
5 Farmasi S1 Terakreditasi
VIII Program Pascasarjana
1 Manajemen S2 B
2 Pendidikan Islam S2 B
3 Ilmu Administrasi Publik S2 B
4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia
S2 B
5 Agribisnis S2 B
6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi
7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi
8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi
B Hasil Penelitian
Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan
pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga
orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff
Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu
universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari
mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani
50
demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan
salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan
komunikasi persuasif
Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi
yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku
individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan
persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan
tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan
studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa
diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang
memadai dan tepat
Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola
komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan
komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi
Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara
yaitu
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah
sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak
suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan
atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam
menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang
digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi
51
Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas
muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani
demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3
Unismuh Makassar
ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif
mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak
melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan
baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan
demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar
oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa
Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu
dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa
Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang
ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku
pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling
bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan
memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah
kesepakatan yang saling menguntungkan
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika
mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang
diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan
satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan
52
memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya
hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas
Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk
melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi
Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani
aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman
tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara
melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan
dan mahasiswa
Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan
data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat
argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah
satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa
pandemi
Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap
mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu
mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan
BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram
mata kuliah
Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas
menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP
100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini
53
merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha
muhammadiyah sebagai sumber dana
Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa
untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya
keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang
menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya
mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat
bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha
sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi
berlangsung
Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif
menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah
pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta
membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara
di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang
aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa
ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus
menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk
tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan
aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat
kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak
meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP
salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah
Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe
Lampu Merah)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan
Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat
54
sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang
diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam
menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena
Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan
Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan
agar tidak merugikan kedua bela pihak
Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut
ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun
offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan
pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan
Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah
pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan
fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan
NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan
rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan
Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah
kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga
dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta
Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan
Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa
melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi
55
kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka
cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan
sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus
berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan
Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis
dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus
tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani
mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani
adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-
pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal
dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil
wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi
di Lt 5 Unismuh)
Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam
menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau
kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung
dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang
bersifat rasional
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir
mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk
menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional
Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh
Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau
56
fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas
argumentasi persuader terhadap persuadee
Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan
komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan
persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan
Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang
berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara
logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader
Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam
komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas
yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk
mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat
Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan
mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan
untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi
Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang
sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang
bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau
57
mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara
pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan
emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini
dominan dipengaruhi hubungan antar individu
Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk
membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini
biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini
sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan
persuadee
Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam
mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas
Muhammadiyah Makassar
ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya
lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan
prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya
dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun
kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober
2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam
menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi
dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan
pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan
Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan
permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan
58
disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini
Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan
demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan
tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk
kepentingan bersama
Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa
agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh
wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif
berlembaga yaitu sebagai berikut
ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh
kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa
menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami
akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini
biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo
MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa
pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan
membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar
hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan
keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan
membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak
dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa
Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan
melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat
tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan
perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan
59
menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan
mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan
simpati dan empati
Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami
situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan
selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan
cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan
pimpinan
Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3
selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus
kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan
rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional
dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak
melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan
sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan
pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020
Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Unismuh)
Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani
demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu
tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa
dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka
Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan
Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi
demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan
60
yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan
emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih
memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
a Faktor pendukung
Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi
persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan
penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator
pesan dan audience yaitu sebagai berikut
1 Sarana prasarana
Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah
pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator
umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang
digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan
Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur
Humas
di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat
rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu
difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu
mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat
berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online
dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat
secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke
media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk
penyebaran informasinya
61
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah
memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu
dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu
difasilitasi oleh pihak humas
Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas
ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-
kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar
melalui media-mediardquo
Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya
mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang
ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan
fakultas dan secara universal kampus
Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang
aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut
ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara
online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk
mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo
Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah
terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah
mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya
2 Kerja sama dengan berbagai media
kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih
suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak
62
Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan
kualitas
Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas
ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat
direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya
kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner
seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo
Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk
menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak
humas bekerjasama dengan beberapa media
Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif
berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut
ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup
menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah
memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo
Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang
mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan
adanya kerjasama dengan media (media patnert)
b Faktor penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola
komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang
menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar
terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa
Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam
pola komunikasi pimpinan universitas
63
ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak
terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan
senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor
penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan
mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pimpinan
Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu
ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga
kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat
yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara
administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik
dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo
Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya
mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri
Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif
di lembaga yaitu sebagai berikut
ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan
dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat
menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman
antara mahasiswa dan pimpinanrdquo
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor
penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu
yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya
kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan
kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas
64
C Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara
informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua
yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi
persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan
sebagai berikut
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas
menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis
yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan
pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat
fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah
kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta
mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi
Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang
pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif
menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola
komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang
menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat
berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan
Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan
komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan
65
fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola
komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik
komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell
(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan
pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan
data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu
Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo
atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon
technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran
dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui
pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta
dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh
kepercayaan persuadee
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung
menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei
lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh
pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga
menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak
diterapkan
Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa
digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana
pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah
66
merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan
pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar
mudah untuk dicerna dan dipahami
Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang
efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang
terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang
tepat dan mudah diingat
Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas
harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan
komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan
sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga
bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima
pesan (persuadee)
Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan
Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif
apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi
memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang
pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik
akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi
67
Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola
komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari
komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif
apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi
dan kondisi dari komunikan
Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan
yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam
komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang
sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif
dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari
komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode
pendekatan logis
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi
Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas
bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa
sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan
melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional
Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah
kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk
memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak
Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K
Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai
68
tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau
kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam
Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif
terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum
yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga
tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya
Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi
pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik
manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan
memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam
hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam
mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak
untuk mengikuti kebijakan tersebut
Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi
persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional
appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air
mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi
terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik
kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif
menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan
dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan
mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik
ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang
69
mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional
akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut
Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya
persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia
sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya
tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa
memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa
pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan
pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam
komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan
untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan
Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan
kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun
suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran
dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini
menggambarkan suatu hubungan solidaritas
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif
afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional
yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini
berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap
satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff
70
(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola
komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif
kognisi dan afeksi
c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat
Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat
menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan yaitu
1 Faktor pendukung
a Sarana prasarana
Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya
prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan
membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor
3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan
untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan
kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu
divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan
dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi
setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan
kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala
universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan
ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa
71
b Kerja sama dengan berbagai media
Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama
dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online
maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus
untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas
muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat
diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi
demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan
berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap
mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah
memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi
setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak
belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi
ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan
universitas maupun fakultas
2 Faktor penghambat
Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat
dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi
apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi
agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan
mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan
kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi
lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa
72
dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung
aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal
kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi
mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari
pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan
ketika tidak adanya ruang diskusi
Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan
Afektif yaitu
Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan
dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya
Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain
لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر
ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah
olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)
Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator
hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT
tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan
Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan
merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang
termasuk kelompok ini antara lain
73
ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب
ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول
ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه
حكيم
ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah
berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah
meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)
Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu
cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian
panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera
Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-
Baqarah 260)
Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)
dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon
message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang
mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar
menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk
kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)
72
BAB V
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi
Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu
dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu
1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan
Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan
memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman
terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian
memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil
Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan
Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan
pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun
kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat
perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang
diinginkan
2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana
untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang
kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik
maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish
73
Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola
komunikasi tidak tersampaikan dengan baik
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini
dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada
Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang
dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu
1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya
lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam
penangan demonstrasi
2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna
mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan
pendekatan kognitif dan afektif
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan
Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset
Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup
Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta
Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung
PTRemaja Rosdakarya
Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo
Persada
Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya
Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana
Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung
Mandar Maju
Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers
Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka
Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia
Skripsi
Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap
EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-
I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf
Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam
Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal
Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-
komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf
Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak
Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019
Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja
Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019
httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-
pekerja-sopdf
Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan
Ejurnal diakses 11 maret 2019
httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT
d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme
ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-
ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-
wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-
cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5
Jurnal
Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya
Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021
httpscolargooglecoid
Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam
Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal
Diakses 30 Maret 2019
httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER
SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S
COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA
Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik
Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30
maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301
Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok
Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503
Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan
Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort
Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf
Diakses pada tanggal 19 November 2019
Matriks Wawancara
WR 3
1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
Jawab
2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam
menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau
hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media
6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan
7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat
ini
Staff Humas
1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam
menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau
hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media
6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan
7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan
8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
WD 3
1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi
2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan
3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional
4 Alasan memilih keduanya
Ketua Korkom
1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi
2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi
3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi
demosntarsi
4 Bagaimana respon dari pimpinan
5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo
LAMPIRAN
Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah
Makassar
Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar
Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah
Makassar
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo
Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada
tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS
dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar
pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada
tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP
Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali
pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada
tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana
(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021
Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai
Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode
20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi
Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir
pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018
Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng
somba opu tahun 2015
Page 6
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
PENERIMAAN TIM iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH iii
ABSTRAK iv
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 4
C Tujuan Penelitian 4
D Kegunaan Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu 6
B Pola Komunikasi 8
C Komunikasi Persuasif 10
1 Pengertian Komunikasi 10
2 Unsur-unsur Komunikasi Persuasif 12
D Teori Komunikasi Persuasif 15
1 Teori-teori Komunikasi Persuasif 15
E Prinsip dan Teknik Dalam Komunikasi Persuasif 17
1 Prinsip Komunikasi Persuasif 17
2 Teknik Komunikasi Persuasif 20
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif 23
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif 27
F Demonstrasi 29
1 Pengertian Demonstrasi 29
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi Yang Anarkis 31
3 Faktor Terjadinya Demonstrasi Anarkis 33
G Kerangka Pikir 37
H Fokus Penelitian 37
I Deskripsi Fokus Penelitian 37
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu Dan Lokasi Penelitian 38
B Jenis Dan Tipe Penelitian 38
C Sumber Data 39
D Informan Penelitian 39
E Teknik Pengumpulan Data 40
F Teknik Analisis Data 40
G Pengabsahan Data 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 42
1 Kondisi Geografis 42
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar 42
3 Visi 45
4 Misi 46
5 Struktur Organisasi 47
6 Profil Fakultas Dan Program Studi 48
B Hasil Penelitian 48
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Unversitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar48
2 Faktor penghambat dan pendukung Pola komunikasi Persuasif
Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa 60
C Pembahasan Penelitian 64
BAB V PENUTUP
A Simpulan 72
B Saran 73
DAFTAR PUSTAKA
MATRIKS WAWANCARA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia bukanlah hal yang
baru Aksi tersebut sudah sangat lazim digunakan sebagai instrumen untuk
mengkomunikasikan atau menyampaikan aspirasi Pada dasarnya aksi demo
sendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang mencakup
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Dengan
kata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan oleh
berbagai elemen masyarakat tak terkecuali oleh mahasiswa itu sendiri Tak
hanya itu menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan contoh dari
kebebasan berpendapat ini juga diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal
28 yang berbunyi ldquokemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan
pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undangrdquo
Seiring dengan dinamika masyarakat yang semakin maju dibentuknya
undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di muka umum ternyata menimbulkan masalah baru yang juga sangat
meresahkan masyarakat Pihak-pihak yang melakukan penyampaian aspirasi
melalui media demonstrasi ternyata tidak mengindahkan aturan yang ada
Sehingga banyak hak warga negara yang terabaikan dalam pelaksanaan
demonstrasi
2
Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu
antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri
maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut
keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling
sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah
Makassar
Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan
masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya
merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran
seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan
Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh
Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi
disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa
menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak
khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat
pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja
Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan
sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian
persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan
tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka
mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan
aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru
3
merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi
justru merugikan mereka
Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28
oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan
diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai
kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat
membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti
ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan
ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan
Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani
aksi demonstrasi yang terjadi
Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah
memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi
namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan
komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan
mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga
sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
elemen kampus termasuk mahasiswa
Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal
4
menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal
kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan
emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga
internal
Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss
(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan
lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya
mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif
Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi
melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi
dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik
mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris
yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
B Rumusan masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka
peneliti merumuskan permasalahan
1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa
5
C Tujuan penelitian
1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam
mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas
muhammadiyah makassar
2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa
D Kegunaan penelitian
1 Kegunaan teoritis
b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu
pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan
dengan kajian komunikasi persuasif
c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan
untuk penelitian sejenisnya
2 Kegunaan praktis
a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana
memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan
pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana
kampus
b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru
mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu
Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait
peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh
orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan
sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun
meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan
terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai
acuan
Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama
Nama Aen Istianah Afiati
Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap
(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer
Tamtama)
Tahun Terbit 2015
Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV
Diponegoro Kebumen
Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam
pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive
Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan
Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan
contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas
dan kewajiban
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi
persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini
7
adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan
militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus
pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi
Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua
Nama Diastu Karlinda
Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan
Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2
Yogyakarta
Tahun Terbit 2013
Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta
Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang
digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi
teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)
Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi
persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun
lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam
komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa
Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah
sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus
penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi
Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif
yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang
berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan
tinggi
8
Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga
Nama Cathy
Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan
Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia
Tahun Terbit 2014
Lokasi Jakarta Indonesia
Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik
komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan
yang tidak baik atau sedang menurun kembali
meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam
memberikan pendekatan persuasif kepada
karyawannya sehingga memicu semangat karyawan
dalam bekerja
persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-
sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan
Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi
persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti
sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa
B Pola komunikasi
Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi
didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam
proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem
penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang
bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan
9
Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung
maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam
bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut
Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan
oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu
bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk
dan lainnya
Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar
kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat
bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya
adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di
organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran
pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan
Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya
penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini
dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola
komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan
sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)
bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah
organisasi
Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji
pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa
Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua
10
anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan
komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan
Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi
yang paling efektif saat menyampaikan pesan
Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara
universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan
tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan
pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya
dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan
komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling
cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya
C Komunikasi Persuasif
1 Pengertian Komunikasi Persuasif
Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan
oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi
persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah
keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi
beberapa pesan
Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif
adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau
membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi
persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan
11
atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata
2003 70)
Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan
perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan
khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu
Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan
pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar
Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi
didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain
Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam
Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan
keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens
melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang
diharapkan
Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif
yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam
Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat
dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus
merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul
dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan
komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif
12
2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif
Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut
Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah
a Persuader
Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan
pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan
perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal
b Persuadee
Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan
pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik
secara verbal maupun nonverbal
c Persepsi
Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang
disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi
persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp
Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal
dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor
pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang
d Pesan Persuasif
Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif
dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan
dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan
Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi
13
atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti
memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif
khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan
yang disampaikan kepadanya
e Saluran Persuasif
saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan
kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir
Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi
dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap
muka (face to face communacation)
f Umpan Balik dan Efek
Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan
balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau
datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik
internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi
komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik
internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan
Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari
komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak
dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya
Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan
sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi
(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)
14
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat
pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya
perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri
persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang
membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya
g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif
Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa
ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu
Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu
tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran
memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut
dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang
dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut
terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik
yang dibicarakan
Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud
dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan
perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk
gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana
(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah
kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka
lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai
15
yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga
berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap
Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud
dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran
persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk
konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan
sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau
menghentikan beberapa perilaku
D Model dan Teori Komunikasi Persuasif
1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)
Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua
komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap
dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap
harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari
atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah
evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan
salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi
dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil
riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap
sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh
dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli
smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi
padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal
16
itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda
dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain
hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang
memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai
pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode
smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya
Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon
dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan
ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau
komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan
humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat
mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat
pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah
diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi
positif atau negative
PESAN
PERSUASI
MENGAKTIFKAN
PROSES
PSIKOLOGIS
PERSUASI
PERUBAHAN
PERILAKU
17
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah
perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi
(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses
psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif
dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut
komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang
mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih
kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun
afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung
pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh
faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi
diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb
proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak
E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif
1 Prinsip Komunikasi Persuasif
Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita
perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi
landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)
menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum
pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum
konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan
a Hukum timbal balik
18
Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika
tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi
terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan
misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan
ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan
b Hukum kontas
Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan
memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu
waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di
kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh
meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo
c Hukum pertemanan
Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau
melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya
persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee
memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan
persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik
dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan
sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil
Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee
semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi
d Hukum harapan
19
Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam
proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati
mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan
kita cenderung memenuhi harapannya
e Hukum asosiasi
Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu
memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi
eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga
asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan
Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung
seseorang yang kita sukai atau hormati
f Hukum konsistensi
Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan
terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee
akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut
bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya
g Hukum kelangkaan
Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam
menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga
persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah
diciptakan persuader
h Hukum kompromi
20
Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang
dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama
individu
i Hukum kekuasaan
Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan
salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang
efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih
tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari
karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan
keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang
punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan
didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain
dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib
2 Teknik komunikasi persuasif
Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi
syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu
mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi
persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi
memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang
dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh
teknik persuasi yaitu
a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap
dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
21
pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut
mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah
jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan
sesuai harapannya
b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara
psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang
menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing
menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh
masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan
persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu
dilakukan
c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan
cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini
didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten
(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik
untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura
tidak tertarik pada persuasi
d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh
pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu
menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan
negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang
mempengaruhi persuasi
22
e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan
mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui
suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya
meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa
yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu
f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati
persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan
kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi
seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil
hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita
g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik
barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu
kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang
mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi
barangkali merasa wajib membeli barang tersebut
h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada
sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja
Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi
tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau
mengadopsi pesan tersebut
i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar
membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan
sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara
23
halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh
sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan
j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi
bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari
sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai
tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari
membuat keputusan
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif
Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima
(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk
memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling
besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian
beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara
seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan
tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang
Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar
tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana
mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi
potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur
Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi
yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence
(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence
24
Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli
mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di
sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk
menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan
tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial
dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan
mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self
competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra
diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah
kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-
pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni
pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang
diharapkan
Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa
kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga
semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini
berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak
yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang
seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles
Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak
yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka
komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif
seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan
25
berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling
menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga
akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa
persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah
menjadi persuasi dua arah atau timbal balik
Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut
faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan
Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek
juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek
juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional
dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh
karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan
diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu
bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja
menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain
penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat
menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif
Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan
emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang
menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul
komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama
yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)
Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana
26
kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak
sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah
pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam
pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang
menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan
mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah
pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola
komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu
suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat
suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua
sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain
misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa
digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya
menimbulkan suasana senang terharu-bahagia
Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan
pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang
lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan
dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam
komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita
hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social
yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut
yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar
27
manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan
akan menarik perhatian khalayak
Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan
derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan
maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola
menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan
terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang
diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini
kita perlu berbagi
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif
a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten
dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya
Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab
kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility
dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan
kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia
mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang
ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance
Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan
Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya
argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut
adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)
dalam upaya penyampaian pesannya
28
b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi
pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan
systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka
dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk
persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator
menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka
diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument
logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila
kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka
diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora
(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan
kalimat yang indah dan jitu
c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang
selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan
pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang
secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang
berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk
memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan
komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan
maka proses persuasi akan berjalan komunikatif
d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk
memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan
sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal
29
dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming
hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan
Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan
melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan
menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua
adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan
dan tanggungjawab secara individual
e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis
F Demonstrasi
1 Pengertian Demonstrasi
Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan
orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan
suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan
secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan
oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para
buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun
demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan
tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti
pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi
Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang
berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau
30
kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan
rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh
dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu
negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan
rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara
Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi
dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus
memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya
sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar
Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang
sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan
atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam
praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan
aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi
demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan
yang anarkis
Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu
sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa
mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang
berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga
menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat
dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh
yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk
31
rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka
umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara
dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala
pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan
harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti
adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis
ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka
timbulah anarki
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis
Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan
berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta
negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan
gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya
dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan
diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10
Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak
mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan
keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga
dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah
satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa
atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun
32
1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum
pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan
pikiranrdquo
Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi
negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai
demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu
ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata
masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila
demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi
serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya
sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi
dikatakan bernilai negatif
Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan
berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri
mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau
tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai
penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan
(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar
manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan
prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara
Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-
tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa
33
a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya
memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga
maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut
b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran
ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang
memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat
membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri
c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan
digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat
memaksakan kehendak
d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara
lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti
melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan
anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan
pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi
yang baru diantara suatu kelompok tertentu
3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis
antara lain
a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak
terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang
umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut
dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan
34
berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan
untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk
menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan
massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan
aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada
tindakan anarki
b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan
Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya
kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat
banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki
Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat
fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan
tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan
data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan
karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas
polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi
demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing
situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi
bentrokan dengan para demonstran
c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur
keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan
sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan
aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya
35
pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang
kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu
koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak
kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam
pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang
penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi
penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan
pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa
yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998
Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak
bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha
memprovokasi para pengunjuk rasa
d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang
berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis
psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi
aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus
pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan
yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah
Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi
undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat
dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada
pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3
36
x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat
surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan
tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama
kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa
pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan
yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri
dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa
yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan
yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi
e Faktor Psikologis
Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa
keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-
individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial
dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan
201637)
37
G Kerangka Fikir
H Fokus Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang
ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah
Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi
I Deskripsi Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam
Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar
1 Pola Komunikasi Persuasif
Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan
Universitas dalam Mengatasi
Demonstrasi
Teori Pendekatan Komunikasi
Persuasif Perloff (2003)
Memiliki dua komponen
utama yaitu
1 Kongnisi
2 afeksi
Penanganan Demonstrasi
Faktor Penghambat Faktor Pendukung
38
Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan
dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada
komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan
komunikanpersuadee
1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3
HumasHRD Universitas
2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan
Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada
metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu
3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam
melakukan komunikasi persuasif
4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi
persuasif yang baik
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian
Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama
dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini
bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis
memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan
mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan
demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data
B Jenis dan tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap
suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas
Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan
untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan
data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan
objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini
mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk penjelasan
C Sumber data
1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung
ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian
39
2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan
berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini
dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan
umum internet dan bacaan lainnya
D Informan penelitian
Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu
informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary
informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan
menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk
melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk
memperkaya analisis namun tidak mesti ada
Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling
yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat
memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan
data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut
NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH
1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1
2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1
2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1
3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1
4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1
40
E Teknik pengumpulan data
1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas
Muhammadiyah Makassar
2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-
jawaban dari informan dicatat atau direkam
3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data
yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya
F Teknik analisis data
Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-
data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-
106) yakni dengan tiga tahap
1 Reduksi data
Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan
peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan
catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas
serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema
kelompok-kelompok dan pola-pola data
2 Penyajian data
41
Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji
berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling
dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan
3 Penarikan dan pengujian kesimpulan
Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari
sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut
Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran
suatu objek setelah dilakukan penelitian
G Pengabsahan data
Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi
sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat
dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan
suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda
Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil
observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada
informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber
lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah
diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data
tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk
dikonfirmasi
42
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik
mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan
memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan
Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah
Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan
dengan kajian teori yang peneliti gunakan
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1 Kondisi geografis
Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan
tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam
mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi
Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas
Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar
didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259
Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni
1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian
perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah
43
Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di
kabupaten Bantaeng
Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai
organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah
amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal
22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh
notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71
tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan
sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965
Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018
tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah
Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah
Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai
perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul
Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin
Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud
Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman
Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre
Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd
Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu
fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang
44
sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan
kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas
yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa
kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di
Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare
Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang
telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)
Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten
Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri
Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar
membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu
Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas
Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka
fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002
dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas
Kedokteran
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan
peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM
dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang
diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah
45
Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang
signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi
peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan
Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting
sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada
instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan
baik didalam maupun diluar negeri
3 VISI
Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan
Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun
2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan
Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak
dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar
Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga
pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945
Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar
selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang
pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan
Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas
Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat
46
Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas
Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan
akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat
Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang
bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional
maupun internasional
Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan
mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara
Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana
dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa
Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk
menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus
tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT
4 MISI
Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di
Universitas Muhammadiyah Makassar yakni
a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan
b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang
kreatif inovatif efektif dan menyenangkan
c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan
ukhuwah
47
d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni
dan masyarakat
5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu
pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di
indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi
Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah
Makassar digambarkan sebagai berikut
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar
REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV
PPM MAJELIS
DIKTI PWMBPH
DIREKTORAT AKSI LP3M P4M
PERPUSTAKAAN PPMB
DIREKTORAT AKSI SDK UMC
RSP UBCBAKI PLPK
SENAT AKADEMIK
FAKULTAS
TATA USAHA
LAB DAN STUDIO
DEKANDIREKTUR PASCASARJANA
WD I | WD II | WD III | WD IV
PROGRAM STUDI
DOSENPA
MAHASISWA
BEMF
HMJ
BEMU
UKM
SENAT AKADEMIK
UNIVERSITAS
IMM
KORKOM
IMM
KOMISARIAT
48
6 Profil fakultas dan Progam Studi
Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi
No PRODI JN NILAI AKREDITASI
I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)
1 Pendidikan Sosiologi S1 A
2 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
S1 A
3 Pendidikan Matematika S1 B
4 Pendidikan Biologi S1 B
5 Pendidikan Seni Rupa S1 B
6 Pendidikan Fisika S1 B
7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B
8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B
9 Teknologi Pendidikan S1 B
10 Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganeraan
S1 B
11 Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini
S1 C
12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi
13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi
II Fakultas Agama Islam (FAI)
1 Pendidikan Islam S1 A
2 Hukum Ekonomi Syariah
(mursquoamalah)
S1 A
3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B
4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C
5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi
III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
1 Manajemen S1 A
2 Ekonomi pembangunan S1 A
3 Akuntansi S1 B
4 Perpajakan D-III C
5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi
IV Fakultas Pertanian
1 Agribisnis S1 A
2 Budaya Perairan S1 B
3 Kehutanan S1 B
4 Agroteknologi S1 Terakreditasi
V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1 Ilmu Pemerintahan S1 A
2 Ilmu Administrasi Negara S1 A
3 Ilmu Komunikasi S1 B
49
VI Fakultas Teknik
1 Teknik Elektro S1 B
2 Teknik Sipil S1 B
3 Arsitektur S1 C
4 Informatika S1 Terakreditasi
VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
1 Kedokteran S1 B
2 Dokter Profesi B
3 Keperawatan D-III B
4 Kebidanan D-III B
5 Farmasi S1 Terakreditasi
VIII Program Pascasarjana
1 Manajemen S2 B
2 Pendidikan Islam S2 B
3 Ilmu Administrasi Publik S2 B
4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia
S2 B
5 Agribisnis S2 B
6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi
7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi
8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi
B Hasil Penelitian
Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan
pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga
orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff
Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu
universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari
mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani
50
demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan
salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan
komunikasi persuasif
Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi
yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku
individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan
persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan
tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan
studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa
diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang
memadai dan tepat
Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola
komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan
komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi
Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara
yaitu
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah
sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak
suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan
atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam
menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang
digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi
51
Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas
muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani
demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3
Unismuh Makassar
ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif
mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak
melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan
baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan
demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar
oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa
Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu
dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa
Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang
ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku
pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling
bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan
memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah
kesepakatan yang saling menguntungkan
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika
mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang
diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan
satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan
52
memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya
hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas
Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk
melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi
Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani
aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman
tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara
melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan
dan mahasiswa
Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan
data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat
argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah
satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa
pandemi
Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap
mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu
mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan
BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram
mata kuliah
Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas
menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP
100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini
53
merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha
muhammadiyah sebagai sumber dana
Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa
untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya
keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang
menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya
mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat
bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha
sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi
berlangsung
Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif
menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah
pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta
membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara
di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang
aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa
ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus
menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk
tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan
aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat
kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak
meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP
salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah
Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe
Lampu Merah)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan
Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat
54
sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang
diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam
menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena
Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan
Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan
agar tidak merugikan kedua bela pihak
Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut
ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun
offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan
pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan
Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah
pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan
fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan
NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan
rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan
Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah
kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga
dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta
Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan
Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa
melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi
55
kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka
cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan
sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus
berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan
Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis
dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus
tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani
mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani
adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-
pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal
dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil
wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi
di Lt 5 Unismuh)
Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam
menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau
kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung
dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang
bersifat rasional
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir
mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk
menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional
Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh
Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau
56
fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas
argumentasi persuader terhadap persuadee
Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan
komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan
persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan
Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang
berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara
logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader
Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam
komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas
yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk
mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat
Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan
mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan
untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi
Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang
sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang
bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau
57
mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara
pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan
emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini
dominan dipengaruhi hubungan antar individu
Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk
membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini
biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini
sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan
persuadee
Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam
mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas
Muhammadiyah Makassar
ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya
lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan
prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya
dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun
kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober
2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam
menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi
dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan
pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan
Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan
permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan
58
disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini
Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan
demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan
tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk
kepentingan bersama
Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa
agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh
wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif
berlembaga yaitu sebagai berikut
ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh
kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa
menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami
akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini
biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo
MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa
pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan
membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar
hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan
keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan
membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak
dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa
Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan
melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat
tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan
perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan
59
menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan
mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan
simpati dan empati
Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami
situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan
selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan
cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan
pimpinan
Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3
selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus
kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan
rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional
dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak
melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan
sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan
pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020
Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Unismuh)
Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani
demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu
tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa
dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka
Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan
Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi
demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan
60
yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan
emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih
memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
a Faktor pendukung
Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi
persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan
penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator
pesan dan audience yaitu sebagai berikut
1 Sarana prasarana
Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah
pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator
umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang
digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan
Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur
Humas
di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat
rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu
difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu
mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat
berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online
dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat
secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke
media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk
penyebaran informasinya
61
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah
memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu
dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu
difasilitasi oleh pihak humas
Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas
ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-
kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar
melalui media-mediardquo
Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya
mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang
ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan
fakultas dan secara universal kampus
Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang
aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut
ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara
online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk
mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo
Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah
terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah
mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya
2 Kerja sama dengan berbagai media
kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih
suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak
62
Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan
kualitas
Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas
ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat
direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya
kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner
seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo
Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk
menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak
humas bekerjasama dengan beberapa media
Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif
berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut
ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup
menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah
memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo
Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang
mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan
adanya kerjasama dengan media (media patnert)
b Faktor penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola
komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang
menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar
terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa
Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam
pola komunikasi pimpinan universitas
63
ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak
terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan
senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor
penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan
mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pimpinan
Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu
ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga
kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat
yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara
administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik
dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo
Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya
mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri
Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif
di lembaga yaitu sebagai berikut
ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan
dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat
menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman
antara mahasiswa dan pimpinanrdquo
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor
penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu
yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya
kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan
kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas
64
C Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara
informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua
yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi
persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan
sebagai berikut
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas
menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis
yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan
pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat
fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah
kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta
mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi
Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang
pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif
menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola
komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang
menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat
berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan
Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan
komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan
65
fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola
komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik
komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell
(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan
pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan
data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu
Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo
atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon
technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran
dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui
pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta
dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh
kepercayaan persuadee
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung
menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei
lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh
pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga
menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak
diterapkan
Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa
digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana
pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah
66
merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan
pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar
mudah untuk dicerna dan dipahami
Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang
efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang
terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang
tepat dan mudah diingat
Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas
harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan
komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan
sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga
bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima
pesan (persuadee)
Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan
Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif
apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi
memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang
pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik
akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi
67
Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola
komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari
komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif
apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi
dan kondisi dari komunikan
Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan
yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam
komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang
sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif
dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari
komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode
pendekatan logis
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi
Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas
bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa
sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan
melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional
Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah
kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk
memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak
Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K
Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai
68
tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau
kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam
Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif
terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum
yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga
tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya
Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi
pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik
manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan
memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam
hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam
mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak
untuk mengikuti kebijakan tersebut
Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi
persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional
appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air
mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi
terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik
kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif
menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan
dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan
mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik
ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang
69
mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional
akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut
Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya
persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia
sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya
tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa
memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa
pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan
pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam
komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan
untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan
Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan
kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun
suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran
dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini
menggambarkan suatu hubungan solidaritas
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif
afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional
yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini
berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap
satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff
70
(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola
komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif
kognisi dan afeksi
c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat
Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat
menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan yaitu
1 Faktor pendukung
a Sarana prasarana
Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya
prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan
membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor
3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan
untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan
kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu
divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan
dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi
setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan
kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala
universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan
ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa
71
b Kerja sama dengan berbagai media
Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama
dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online
maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus
untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas
muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat
diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi
demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan
berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap
mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah
memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi
setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak
belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi
ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan
universitas maupun fakultas
2 Faktor penghambat
Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat
dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi
apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi
agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan
mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan
kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi
lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa
72
dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung
aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal
kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi
mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari
pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan
ketika tidak adanya ruang diskusi
Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan
Afektif yaitu
Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan
dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya
Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain
لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر
ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah
olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)
Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator
hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT
tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan
Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan
merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang
termasuk kelompok ini antara lain
73
ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب
ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول
ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه
حكيم
ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah
berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah
meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)
Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu
cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian
panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera
Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-
Baqarah 260)
Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)
dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon
message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang
mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar
menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk
kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)
72
BAB V
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi
Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu
dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu
1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan
Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan
memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman
terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian
memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil
Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan
Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan
pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun
kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat
perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang
diinginkan
2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana
untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang
kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik
maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish
73
Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola
komunikasi tidak tersampaikan dengan baik
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini
dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada
Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang
dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu
1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya
lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam
penangan demonstrasi
2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna
mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan
pendekatan kognitif dan afektif
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan
Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset
Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup
Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta
Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung
PTRemaja Rosdakarya
Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo
Persada
Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya
Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana
Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung
Mandar Maju
Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers
Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka
Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia
Skripsi
Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap
EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-
I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf
Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam
Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal
Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-
komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf
Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak
Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019
Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja
Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019
httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-
pekerja-sopdf
Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan
Ejurnal diakses 11 maret 2019
httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT
d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme
ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-
ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-
wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-
cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5
Jurnal
Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya
Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021
httpscolargooglecoid
Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam
Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal
Diakses 30 Maret 2019
httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER
SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S
COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA
Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik
Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30
maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301
Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok
Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503
Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan
Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort
Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf
Diakses pada tanggal 19 November 2019
Matriks Wawancara
WR 3
1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
Jawab
2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam
menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau
hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media
6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan
7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat
ini
Staff Humas
1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam
menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau
hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media
6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan
7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan
8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
WD 3
1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi
2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan
3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional
4 Alasan memilih keduanya
Ketua Korkom
1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi
2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi
3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi
demosntarsi
4 Bagaimana respon dari pimpinan
5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo
LAMPIRAN
Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah
Makassar
Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar
Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah
Makassar
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo
Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada
tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS
dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar
pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada
tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP
Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali
pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada
tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana
(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021
Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai
Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode
20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi
Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir
pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018
Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng
somba opu tahun 2015
Page 7
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif 23
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif 27
F Demonstrasi 29
1 Pengertian Demonstrasi 29
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi Yang Anarkis 31
3 Faktor Terjadinya Demonstrasi Anarkis 33
G Kerangka Pikir 37
H Fokus Penelitian 37
I Deskripsi Fokus Penelitian 37
BAB III METODE PENELITIAN
A Waktu Dan Lokasi Penelitian 38
B Jenis Dan Tipe Penelitian 38
C Sumber Data 39
D Informan Penelitian 39
E Teknik Pengumpulan Data 40
F Teknik Analisis Data 40
G Pengabsahan Data 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian 42
1 Kondisi Geografis 42
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar 42
3 Visi 45
4 Misi 46
5 Struktur Organisasi 47
6 Profil Fakultas Dan Program Studi 48
B Hasil Penelitian 48
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Unversitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar48
2 Faktor penghambat dan pendukung Pola komunikasi Persuasif
Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa 60
C Pembahasan Penelitian 64
BAB V PENUTUP
A Simpulan 72
B Saran 73
DAFTAR PUSTAKA
MATRIKS WAWANCARA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia bukanlah hal yang
baru Aksi tersebut sudah sangat lazim digunakan sebagai instrumen untuk
mengkomunikasikan atau menyampaikan aspirasi Pada dasarnya aksi demo
sendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang mencakup
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Dengan
kata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan oleh
berbagai elemen masyarakat tak terkecuali oleh mahasiswa itu sendiri Tak
hanya itu menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan contoh dari
kebebasan berpendapat ini juga diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal
28 yang berbunyi ldquokemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan
pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undangrdquo
Seiring dengan dinamika masyarakat yang semakin maju dibentuknya
undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di muka umum ternyata menimbulkan masalah baru yang juga sangat
meresahkan masyarakat Pihak-pihak yang melakukan penyampaian aspirasi
melalui media demonstrasi ternyata tidak mengindahkan aturan yang ada
Sehingga banyak hak warga negara yang terabaikan dalam pelaksanaan
demonstrasi
2
Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu
antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri
maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut
keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling
sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah
Makassar
Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan
masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya
merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran
seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan
Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh
Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi
disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa
menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak
khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat
pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja
Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan
sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian
persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan
tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka
mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan
aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru
3
merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi
justru merugikan mereka
Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28
oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan
diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai
kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat
membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti
ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan
ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan
Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani
aksi demonstrasi yang terjadi
Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah
memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi
namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan
komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan
mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga
sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
elemen kampus termasuk mahasiswa
Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal
4
menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal
kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan
emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga
internal
Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss
(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan
lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya
mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif
Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi
melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi
dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik
mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris
yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
B Rumusan masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka
peneliti merumuskan permasalahan
1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa
5
C Tujuan penelitian
1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam
mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas
muhammadiyah makassar
2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa
D Kegunaan penelitian
1 Kegunaan teoritis
b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu
pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan
dengan kajian komunikasi persuasif
c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan
untuk penelitian sejenisnya
2 Kegunaan praktis
a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana
memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan
pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana
kampus
b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru
mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu
Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait
peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh
orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan
sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun
meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan
terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai
acuan
Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama
Nama Aen Istianah Afiati
Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap
(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer
Tamtama)
Tahun Terbit 2015
Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV
Diponegoro Kebumen
Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam
pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive
Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan
Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan
contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas
dan kewajiban
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi
persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini
7
adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan
militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus
pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi
Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua
Nama Diastu Karlinda
Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan
Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2
Yogyakarta
Tahun Terbit 2013
Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta
Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang
digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi
teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)
Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi
persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun
lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam
komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa
Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah
sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus
penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi
Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif
yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang
berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan
tinggi
8
Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga
Nama Cathy
Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan
Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia
Tahun Terbit 2014
Lokasi Jakarta Indonesia
Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik
komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan
yang tidak baik atau sedang menurun kembali
meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam
memberikan pendekatan persuasif kepada
karyawannya sehingga memicu semangat karyawan
dalam bekerja
persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-
sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan
Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi
persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti
sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa
B Pola komunikasi
Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi
didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam
proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem
penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang
bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan
9
Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung
maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam
bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut
Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan
oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu
bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk
dan lainnya
Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar
kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat
bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya
adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di
organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran
pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan
Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya
penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini
dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola
komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan
sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)
bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah
organisasi
Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji
pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa
Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua
10
anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan
komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan
Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi
yang paling efektif saat menyampaikan pesan
Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara
universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan
tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan
pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya
dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan
komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling
cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya
C Komunikasi Persuasif
1 Pengertian Komunikasi Persuasif
Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan
oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi
persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah
keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi
beberapa pesan
Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif
adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau
membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi
persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan
11
atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata
2003 70)
Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan
perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan
khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu
Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan
pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar
Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi
didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain
Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam
Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan
keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens
melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang
diharapkan
Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif
yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam
Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat
dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus
merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul
dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan
komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif
12
2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif
Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut
Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah
a Persuader
Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan
pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan
perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal
b Persuadee
Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan
pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik
secara verbal maupun nonverbal
c Persepsi
Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang
disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi
persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp
Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal
dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor
pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang
d Pesan Persuasif
Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif
dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan
dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan
Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi
13
atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti
memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif
khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan
yang disampaikan kepadanya
e Saluran Persuasif
saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan
kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir
Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi
dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap
muka (face to face communacation)
f Umpan Balik dan Efek
Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan
balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau
datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik
internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi
komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik
internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan
Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari
komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak
dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya
Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan
sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi
(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)
14
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat
pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya
perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri
persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang
membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya
g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif
Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa
ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu
Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu
tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran
memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut
dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang
dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut
terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik
yang dibicarakan
Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud
dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan
perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk
gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana
(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah
kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka
lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai
15
yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga
berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap
Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud
dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran
persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk
konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan
sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau
menghentikan beberapa perilaku
D Model dan Teori Komunikasi Persuasif
1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)
Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua
komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap
dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap
harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari
atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah
evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan
salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi
dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil
riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap
sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh
dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli
smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi
padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal
16
itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda
dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain
hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang
memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai
pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode
smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya
Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon
dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan
ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau
komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan
humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat
mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat
pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah
diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi
positif atau negative
PESAN
PERSUASI
MENGAKTIFKAN
PROSES
PSIKOLOGIS
PERSUASI
PERUBAHAN
PERILAKU
17
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah
perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi
(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses
psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif
dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut
komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang
mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih
kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun
afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung
pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh
faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi
diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb
proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak
E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif
1 Prinsip Komunikasi Persuasif
Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita
perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi
landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)
menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum
pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum
konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan
a Hukum timbal balik
18
Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika
tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi
terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan
misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan
ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan
b Hukum kontas
Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan
memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu
waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di
kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh
meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo
c Hukum pertemanan
Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau
melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya
persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee
memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan
persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik
dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan
sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil
Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee
semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi
d Hukum harapan
19
Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam
proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati
mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan
kita cenderung memenuhi harapannya
e Hukum asosiasi
Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu
memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi
eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga
asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan
Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung
seseorang yang kita sukai atau hormati
f Hukum konsistensi
Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan
terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee
akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut
bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya
g Hukum kelangkaan
Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam
menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga
persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah
diciptakan persuader
h Hukum kompromi
20
Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang
dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama
individu
i Hukum kekuasaan
Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan
salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang
efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih
tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari
karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan
keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang
punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan
didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain
dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib
2 Teknik komunikasi persuasif
Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi
syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu
mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi
persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi
memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang
dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh
teknik persuasi yaitu
a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap
dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
21
pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut
mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah
jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan
sesuai harapannya
b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara
psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang
menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing
menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh
masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan
persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu
dilakukan
c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan
cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini
didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten
(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik
untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura
tidak tertarik pada persuasi
d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh
pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu
menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan
negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang
mempengaruhi persuasi
22
e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan
mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui
suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya
meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa
yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu
f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati
persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan
kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi
seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil
hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita
g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik
barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu
kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang
mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi
barangkali merasa wajib membeli barang tersebut
h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada
sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja
Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi
tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau
mengadopsi pesan tersebut
i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar
membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan
sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara
23
halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh
sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan
j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi
bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari
sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai
tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari
membuat keputusan
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif
Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima
(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk
memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling
besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian
beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara
seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan
tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang
Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar
tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana
mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi
potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur
Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi
yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence
(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence
24
Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli
mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di
sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk
menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan
tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial
dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan
mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self
competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra
diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah
kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-
pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni
pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang
diharapkan
Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa
kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga
semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini
berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak
yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang
seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles
Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak
yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka
komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif
seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan
25
berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling
menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga
akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa
persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah
menjadi persuasi dua arah atau timbal balik
Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut
faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan
Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek
juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek
juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional
dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh
karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan
diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu
bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja
menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain
penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat
menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif
Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan
emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang
menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul
komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama
yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)
Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana
26
kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak
sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah
pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam
pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang
menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan
mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah
pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola
komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu
suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat
suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua
sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain
misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa
digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya
menimbulkan suasana senang terharu-bahagia
Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan
pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang
lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan
dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam
komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita
hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social
yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut
yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar
27
manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan
akan menarik perhatian khalayak
Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan
derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan
maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola
menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan
terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang
diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini
kita perlu berbagi
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif
a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten
dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya
Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab
kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility
dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan
kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia
mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang
ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance
Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan
Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya
argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut
adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)
dalam upaya penyampaian pesannya
28
b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi
pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan
systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka
dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk
persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator
menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka
diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument
logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila
kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka
diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora
(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan
kalimat yang indah dan jitu
c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang
selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan
pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang
secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang
berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk
memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan
komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan
maka proses persuasi akan berjalan komunikatif
d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk
memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan
sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal
29
dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming
hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan
Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan
melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan
menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua
adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan
dan tanggungjawab secara individual
e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis
F Demonstrasi
1 Pengertian Demonstrasi
Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan
orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan
suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan
secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan
oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para
buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun
demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan
tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti
pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi
Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang
berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau
30
kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan
rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh
dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu
negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan
rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara
Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi
dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus
memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya
sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar
Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang
sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan
atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam
praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan
aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi
demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan
yang anarkis
Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu
sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa
mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang
berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga
menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat
dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh
yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk
31
rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka
umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara
dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala
pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan
harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti
adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis
ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka
timbulah anarki
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis
Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan
berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta
negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan
gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya
dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan
diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10
Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak
mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan
keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga
dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah
satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa
atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun
32
1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum
pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan
pikiranrdquo
Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi
negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai
demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu
ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata
masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila
demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi
serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya
sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi
dikatakan bernilai negatif
Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan
berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri
mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau
tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai
penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan
(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar
manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan
prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara
Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-
tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa
33
a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya
memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga
maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut
b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran
ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang
memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat
membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri
c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan
digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat
memaksakan kehendak
d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara
lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti
melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan
anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan
pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi
yang baru diantara suatu kelompok tertentu
3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis
antara lain
a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak
terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang
umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut
dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan
34
berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan
untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk
menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan
massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan
aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada
tindakan anarki
b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan
Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya
kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat
banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki
Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat
fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan
tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan
data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan
karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas
polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi
demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing
situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi
bentrokan dengan para demonstran
c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur
keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan
sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan
aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya
35
pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang
kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu
koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak
kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam
pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang
penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi
penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan
pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa
yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998
Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak
bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha
memprovokasi para pengunjuk rasa
d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang
berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis
psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi
aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus
pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan
yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah
Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi
undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat
dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada
pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3
36
x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat
surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan
tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama
kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa
pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan
yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri
dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa
yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan
yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi
e Faktor Psikologis
Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa
keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-
individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial
dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan
201637)
37
G Kerangka Fikir
H Fokus Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang
ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah
Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi
I Deskripsi Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam
Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar
1 Pola Komunikasi Persuasif
Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan
Universitas dalam Mengatasi
Demonstrasi
Teori Pendekatan Komunikasi
Persuasif Perloff (2003)
Memiliki dua komponen
utama yaitu
1 Kongnisi
2 afeksi
Penanganan Demonstrasi
Faktor Penghambat Faktor Pendukung
38
Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan
dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada
komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan
komunikanpersuadee
1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3
HumasHRD Universitas
2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan
Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada
metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu
3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam
melakukan komunikasi persuasif
4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi
persuasif yang baik
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian
Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama
dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini
bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis
memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan
mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan
demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data
B Jenis dan tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap
suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas
Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan
untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan
data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan
objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini
mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk penjelasan
C Sumber data
1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung
ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian
39
2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan
berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini
dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan
umum internet dan bacaan lainnya
D Informan penelitian
Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu
informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary
informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan
menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk
melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk
memperkaya analisis namun tidak mesti ada
Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling
yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat
memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan
data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut
NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH
1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1
2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1
2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1
3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1
4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1
40
E Teknik pengumpulan data
1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas
Muhammadiyah Makassar
2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-
jawaban dari informan dicatat atau direkam
3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data
yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya
F Teknik analisis data
Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-
data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-
106) yakni dengan tiga tahap
1 Reduksi data
Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan
peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan
catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas
serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema
kelompok-kelompok dan pola-pola data
2 Penyajian data
41
Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji
berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling
dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan
3 Penarikan dan pengujian kesimpulan
Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari
sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut
Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran
suatu objek setelah dilakukan penelitian
G Pengabsahan data
Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi
sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat
dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan
suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda
Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil
observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada
informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber
lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah
diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data
tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk
dikonfirmasi
42
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik
mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan
memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan
Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah
Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan
dengan kajian teori yang peneliti gunakan
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1 Kondisi geografis
Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan
tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam
mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi
Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas
Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar
didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259
Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni
1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian
perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah
43
Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di
kabupaten Bantaeng
Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai
organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah
amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal
22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh
notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71
tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan
sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965
Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018
tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah
Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah
Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai
perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul
Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin
Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud
Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman
Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre
Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd
Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu
fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang
44
sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan
kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas
yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa
kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di
Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare
Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang
telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)
Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten
Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri
Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar
membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu
Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas
Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka
fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002
dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas
Kedokteran
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan
peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM
dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang
diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah
45
Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang
signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi
peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan
Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting
sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada
instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan
baik didalam maupun diluar negeri
3 VISI
Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan
Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun
2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan
Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak
dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar
Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga
pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945
Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar
selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang
pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan
Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas
Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat
46
Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas
Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan
akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat
Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang
bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional
maupun internasional
Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan
mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara
Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana
dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa
Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk
menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus
tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT
4 MISI
Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di
Universitas Muhammadiyah Makassar yakni
a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan
b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang
kreatif inovatif efektif dan menyenangkan
c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan
ukhuwah
47
d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni
dan masyarakat
5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu
pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di
indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi
Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah
Makassar digambarkan sebagai berikut
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar
REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV
PPM MAJELIS
DIKTI PWMBPH
DIREKTORAT AKSI LP3M P4M
PERPUSTAKAAN PPMB
DIREKTORAT AKSI SDK UMC
RSP UBCBAKI PLPK
SENAT AKADEMIK
FAKULTAS
TATA USAHA
LAB DAN STUDIO
DEKANDIREKTUR PASCASARJANA
WD I | WD II | WD III | WD IV
PROGRAM STUDI
DOSENPA
MAHASISWA
BEMF
HMJ
BEMU
UKM
SENAT AKADEMIK
UNIVERSITAS
IMM
KORKOM
IMM
KOMISARIAT
48
6 Profil fakultas dan Progam Studi
Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi
No PRODI JN NILAI AKREDITASI
I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)
1 Pendidikan Sosiologi S1 A
2 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
S1 A
3 Pendidikan Matematika S1 B
4 Pendidikan Biologi S1 B
5 Pendidikan Seni Rupa S1 B
6 Pendidikan Fisika S1 B
7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B
8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B
9 Teknologi Pendidikan S1 B
10 Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganeraan
S1 B
11 Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini
S1 C
12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi
13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi
II Fakultas Agama Islam (FAI)
1 Pendidikan Islam S1 A
2 Hukum Ekonomi Syariah
(mursquoamalah)
S1 A
3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B
4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C
5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi
III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
1 Manajemen S1 A
2 Ekonomi pembangunan S1 A
3 Akuntansi S1 B
4 Perpajakan D-III C
5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi
IV Fakultas Pertanian
1 Agribisnis S1 A
2 Budaya Perairan S1 B
3 Kehutanan S1 B
4 Agroteknologi S1 Terakreditasi
V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1 Ilmu Pemerintahan S1 A
2 Ilmu Administrasi Negara S1 A
3 Ilmu Komunikasi S1 B
49
VI Fakultas Teknik
1 Teknik Elektro S1 B
2 Teknik Sipil S1 B
3 Arsitektur S1 C
4 Informatika S1 Terakreditasi
VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
1 Kedokteran S1 B
2 Dokter Profesi B
3 Keperawatan D-III B
4 Kebidanan D-III B
5 Farmasi S1 Terakreditasi
VIII Program Pascasarjana
1 Manajemen S2 B
2 Pendidikan Islam S2 B
3 Ilmu Administrasi Publik S2 B
4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia
S2 B
5 Agribisnis S2 B
6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi
7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi
8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi
B Hasil Penelitian
Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan
pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga
orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff
Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu
universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari
mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani
50
demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan
salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan
komunikasi persuasif
Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi
yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku
individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan
persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan
tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan
studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa
diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang
memadai dan tepat
Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola
komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan
komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi
Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara
yaitu
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah
sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak
suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan
atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam
menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang
digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi
51
Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas
muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani
demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3
Unismuh Makassar
ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif
mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak
melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan
baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan
demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar
oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa
Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu
dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa
Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang
ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku
pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling
bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan
memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah
kesepakatan yang saling menguntungkan
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika
mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang
diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan
satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan
52
memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya
hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas
Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk
melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi
Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani
aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman
tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara
melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan
dan mahasiswa
Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan
data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat
argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah
satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa
pandemi
Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap
mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu
mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan
BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram
mata kuliah
Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas
menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP
100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini
53
merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha
muhammadiyah sebagai sumber dana
Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa
untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya
keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang
menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya
mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat
bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha
sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi
berlangsung
Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif
menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah
pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta
membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara
di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang
aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa
ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus
menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk
tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan
aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat
kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak
meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP
salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah
Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe
Lampu Merah)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan
Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat
54
sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang
diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam
menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena
Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan
Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan
agar tidak merugikan kedua bela pihak
Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut
ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun
offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan
pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan
Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah
pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan
fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan
NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan
rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan
Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah
kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga
dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta
Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan
Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa
melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi
55
kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka
cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan
sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus
berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan
Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis
dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus
tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani
mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani
adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-
pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal
dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil
wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi
di Lt 5 Unismuh)
Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam
menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau
kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung
dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang
bersifat rasional
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir
mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk
menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional
Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh
Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau
56
fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas
argumentasi persuader terhadap persuadee
Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan
komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan
persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan
Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang
berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara
logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader
Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam
komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas
yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk
mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat
Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan
mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan
untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi
Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang
sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang
bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau
57
mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara
pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan
emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini
dominan dipengaruhi hubungan antar individu
Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk
membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini
biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini
sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan
persuadee
Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam
mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas
Muhammadiyah Makassar
ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya
lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan
prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya
dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun
kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober
2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam
menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi
dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan
pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan
Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan
permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan
58
disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini
Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan
demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan
tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk
kepentingan bersama
Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa
agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh
wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif
berlembaga yaitu sebagai berikut
ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh
kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa
menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami
akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini
biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo
MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa
pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan
membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar
hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan
keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan
membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak
dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa
Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan
melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat
tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan
perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan
59
menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan
mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan
simpati dan empati
Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami
situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan
selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan
cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan
pimpinan
Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3
selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus
kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan
rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional
dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak
melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan
sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan
pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020
Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Unismuh)
Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani
demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu
tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa
dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka
Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan
Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi
demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan
60
yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan
emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih
memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
a Faktor pendukung
Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi
persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan
penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator
pesan dan audience yaitu sebagai berikut
1 Sarana prasarana
Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah
pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator
umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang
digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan
Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur
Humas
di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat
rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu
difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu
mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat
berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online
dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat
secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke
media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk
penyebaran informasinya
61
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah
memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu
dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu
difasilitasi oleh pihak humas
Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas
ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-
kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar
melalui media-mediardquo
Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya
mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang
ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan
fakultas dan secara universal kampus
Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang
aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut
ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara
online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk
mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo
Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah
terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah
mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya
2 Kerja sama dengan berbagai media
kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih
suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak
62
Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan
kualitas
Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas
ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat
direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya
kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner
seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo
Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk
menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak
humas bekerjasama dengan beberapa media
Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif
berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut
ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup
menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah
memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo
Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang
mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan
adanya kerjasama dengan media (media patnert)
b Faktor penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola
komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang
menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar
terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa
Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam
pola komunikasi pimpinan universitas
63
ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak
terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan
senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor
penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan
mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pimpinan
Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu
ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga
kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat
yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara
administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik
dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo
Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya
mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri
Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif
di lembaga yaitu sebagai berikut
ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan
dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat
menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman
antara mahasiswa dan pimpinanrdquo
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor
penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu
yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya
kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan
kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas
64
C Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara
informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua
yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi
persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan
sebagai berikut
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas
menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis
yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan
pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat
fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah
kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta
mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi
Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang
pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif
menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola
komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang
menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat
berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan
Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan
komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan
65
fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola
komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik
komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell
(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan
pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan
data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu
Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo
atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon
technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran
dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui
pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta
dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh
kepercayaan persuadee
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung
menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei
lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh
pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga
menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak
diterapkan
Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa
digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana
pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah
66
merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan
pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar
mudah untuk dicerna dan dipahami
Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang
efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang
terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang
tepat dan mudah diingat
Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas
harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan
komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan
sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga
bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima
pesan (persuadee)
Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan
Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif
apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi
memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang
pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik
akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi
67
Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola
komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari
komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif
apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi
dan kondisi dari komunikan
Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan
yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam
komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang
sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif
dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari
komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode
pendekatan logis
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi
Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas
bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa
sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan
melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional
Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah
kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk
memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak
Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K
Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai
68
tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau
kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam
Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif
terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum
yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga
tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya
Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi
pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik
manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan
memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam
hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam
mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak
untuk mengikuti kebijakan tersebut
Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi
persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional
appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air
mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi
terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik
kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif
menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan
dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan
mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik
ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang
69
mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional
akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut
Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya
persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia
sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya
tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa
memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa
pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan
pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam
komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan
untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan
Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan
kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun
suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran
dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini
menggambarkan suatu hubungan solidaritas
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif
afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional
yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini
berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap
satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff
70
(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola
komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif
kognisi dan afeksi
c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat
Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat
menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan yaitu
1 Faktor pendukung
a Sarana prasarana
Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya
prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan
membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor
3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan
untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan
kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu
divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan
dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi
setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan
kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala
universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan
ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa
71
b Kerja sama dengan berbagai media
Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama
dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online
maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus
untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas
muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat
diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi
demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan
berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap
mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah
memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi
setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak
belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi
ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan
universitas maupun fakultas
2 Faktor penghambat
Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat
dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi
apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi
agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan
mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan
kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi
lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa
72
dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung
aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal
kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi
mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari
pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan
ketika tidak adanya ruang diskusi
Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan
Afektif yaitu
Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan
dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya
Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain
لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر
ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah
olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)
Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator
hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT
tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan
Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan
merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang
termasuk kelompok ini antara lain
73
ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب
ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول
ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه
حكيم
ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah
berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah
meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)
Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu
cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian
panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera
Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-
Baqarah 260)
Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)
dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon
message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang
mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar
menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk
kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)
72
BAB V
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi
Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu
dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu
1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan
Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan
memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman
terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian
memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil
Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan
Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan
pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun
kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat
perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang
diinginkan
2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana
untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang
kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik
maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish
73
Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola
komunikasi tidak tersampaikan dengan baik
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini
dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada
Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang
dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu
1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya
lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam
penangan demonstrasi
2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna
mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan
pendekatan kognitif dan afektif
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan
Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset
Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup
Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta
Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung
PTRemaja Rosdakarya
Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo
Persada
Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya
Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana
Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung
Mandar Maju
Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers
Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka
Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia
Skripsi
Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap
EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-
I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf
Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam
Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal
Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-
komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf
Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak
Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019
Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja
Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019
httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-
pekerja-sopdf
Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan
Ejurnal diakses 11 maret 2019
httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT
d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme
ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-
ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-
wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-
cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5
Jurnal
Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya
Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021
httpscolargooglecoid
Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam
Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal
Diakses 30 Maret 2019
httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER
SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S
COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA
Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik
Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30
maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301
Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok
Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503
Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan
Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort
Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf
Diakses pada tanggal 19 November 2019
Matriks Wawancara
WR 3
1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
Jawab
2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam
menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau
hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media
6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan
7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat
ini
Staff Humas
1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam
menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau
hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media
6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan
7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan
8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
WD 3
1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi
2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan
3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional
4 Alasan memilih keduanya
Ketua Korkom
1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi
2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi
3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi
demosntarsi
4 Bagaimana respon dari pimpinan
5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo
LAMPIRAN
Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah
Makassar
Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar
Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah
Makassar
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo
Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada
tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS
dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar
pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada
tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP
Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali
pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada
tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana
(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021
Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai
Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode
20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi
Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir
pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018
Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng
somba opu tahun 2015
Page 8
BAB V PENUTUP
A Simpulan 72
B Saran 73
DAFTAR PUSTAKA
MATRIKS WAWANCARA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia bukanlah hal yang
baru Aksi tersebut sudah sangat lazim digunakan sebagai instrumen untuk
mengkomunikasikan atau menyampaikan aspirasi Pada dasarnya aksi demo
sendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang mencakup
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Dengan
kata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan oleh
berbagai elemen masyarakat tak terkecuali oleh mahasiswa itu sendiri Tak
hanya itu menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan contoh dari
kebebasan berpendapat ini juga diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal
28 yang berbunyi ldquokemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan
pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undangrdquo
Seiring dengan dinamika masyarakat yang semakin maju dibentuknya
undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di muka umum ternyata menimbulkan masalah baru yang juga sangat
meresahkan masyarakat Pihak-pihak yang melakukan penyampaian aspirasi
melalui media demonstrasi ternyata tidak mengindahkan aturan yang ada
Sehingga banyak hak warga negara yang terabaikan dalam pelaksanaan
demonstrasi
2
Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu
antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri
maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut
keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling
sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah
Makassar
Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan
masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya
merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran
seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan
Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh
Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi
disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa
menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak
khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat
pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja
Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan
sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian
persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan
tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka
mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan
aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru
3
merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi
justru merugikan mereka
Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28
oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan
diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai
kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat
membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti
ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan
ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan
Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani
aksi demonstrasi yang terjadi
Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah
memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi
namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan
komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan
mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga
sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
elemen kampus termasuk mahasiswa
Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal
4
menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal
kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan
emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga
internal
Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss
(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan
lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya
mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif
Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi
melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi
dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik
mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris
yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
B Rumusan masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka
peneliti merumuskan permasalahan
1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa
5
C Tujuan penelitian
1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam
mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas
muhammadiyah makassar
2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa
D Kegunaan penelitian
1 Kegunaan teoritis
b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu
pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan
dengan kajian komunikasi persuasif
c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan
untuk penelitian sejenisnya
2 Kegunaan praktis
a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana
memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan
pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana
kampus
b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru
mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu
Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait
peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh
orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan
sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun
meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan
terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai
acuan
Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama
Nama Aen Istianah Afiati
Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap
(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer
Tamtama)
Tahun Terbit 2015
Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV
Diponegoro Kebumen
Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam
pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive
Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan
Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan
contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas
dan kewajiban
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi
persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini
7
adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan
militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus
pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi
Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua
Nama Diastu Karlinda
Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan
Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2
Yogyakarta
Tahun Terbit 2013
Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta
Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang
digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi
teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)
Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi
persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun
lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam
komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa
Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah
sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus
penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi
Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif
yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang
berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan
tinggi
8
Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga
Nama Cathy
Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan
Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia
Tahun Terbit 2014
Lokasi Jakarta Indonesia
Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik
komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan
yang tidak baik atau sedang menurun kembali
meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam
memberikan pendekatan persuasif kepada
karyawannya sehingga memicu semangat karyawan
dalam bekerja
persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-
sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan
Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi
persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti
sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa
B Pola komunikasi
Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi
didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam
proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem
penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang
bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan
9
Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung
maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam
bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut
Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan
oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu
bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk
dan lainnya
Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar
kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat
bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya
adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di
organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran
pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan
Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya
penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini
dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola
komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan
sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)
bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah
organisasi
Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji
pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa
Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua
10
anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan
komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan
Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi
yang paling efektif saat menyampaikan pesan
Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara
universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan
tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan
pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya
dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan
komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling
cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya
C Komunikasi Persuasif
1 Pengertian Komunikasi Persuasif
Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan
oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi
persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah
keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi
beberapa pesan
Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif
adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau
membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi
persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan
11
atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata
2003 70)
Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan
perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan
khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu
Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan
pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar
Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi
didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain
Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam
Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan
keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens
melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang
diharapkan
Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif
yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam
Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat
dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus
merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul
dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan
komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif
12
2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif
Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut
Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah
a Persuader
Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan
pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan
perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal
b Persuadee
Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan
pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik
secara verbal maupun nonverbal
c Persepsi
Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang
disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi
persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp
Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal
dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor
pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang
d Pesan Persuasif
Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif
dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan
dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan
Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi
13
atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti
memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif
khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan
yang disampaikan kepadanya
e Saluran Persuasif
saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan
kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir
Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi
dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap
muka (face to face communacation)
f Umpan Balik dan Efek
Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan
balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau
datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik
internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi
komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik
internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan
Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari
komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak
dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya
Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan
sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi
(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)
14
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat
pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya
perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri
persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang
membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya
g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif
Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa
ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu
Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu
tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran
memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut
dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang
dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut
terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik
yang dibicarakan
Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud
dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan
perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk
gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana
(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah
kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka
lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai
15
yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga
berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap
Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud
dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran
persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk
konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan
sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau
menghentikan beberapa perilaku
D Model dan Teori Komunikasi Persuasif
1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)
Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua
komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap
dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap
harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari
atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah
evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan
salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi
dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil
riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap
sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh
dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli
smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi
padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal
16
itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda
dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain
hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang
memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai
pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode
smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya
Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon
dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan
ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau
komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan
humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat
mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat
pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah
diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi
positif atau negative
PESAN
PERSUASI
MENGAKTIFKAN
PROSES
PSIKOLOGIS
PERSUASI
PERUBAHAN
PERILAKU
17
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah
perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi
(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses
psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif
dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut
komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang
mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih
kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun
afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung
pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh
faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi
diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb
proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak
E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif
1 Prinsip Komunikasi Persuasif
Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita
perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi
landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)
menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum
pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum
konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan
a Hukum timbal balik
18
Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika
tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi
terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan
misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan
ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan
b Hukum kontas
Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan
memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu
waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di
kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh
meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo
c Hukum pertemanan
Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau
melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya
persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee
memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan
persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik
dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan
sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil
Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee
semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi
d Hukum harapan
19
Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam
proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati
mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan
kita cenderung memenuhi harapannya
e Hukum asosiasi
Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu
memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi
eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga
asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan
Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung
seseorang yang kita sukai atau hormati
f Hukum konsistensi
Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan
terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee
akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut
bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya
g Hukum kelangkaan
Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam
menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga
persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah
diciptakan persuader
h Hukum kompromi
20
Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang
dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama
individu
i Hukum kekuasaan
Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan
salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang
efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih
tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari
karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan
keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang
punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan
didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain
dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib
2 Teknik komunikasi persuasif
Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi
syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu
mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi
persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi
memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang
dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh
teknik persuasi yaitu
a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap
dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
21
pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut
mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah
jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan
sesuai harapannya
b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara
psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang
menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing
menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh
masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan
persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu
dilakukan
c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan
cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini
didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten
(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik
untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura
tidak tertarik pada persuasi
d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh
pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu
menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan
negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang
mempengaruhi persuasi
22
e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan
mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui
suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya
meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa
yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu
f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati
persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan
kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi
seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil
hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita
g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik
barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu
kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang
mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi
barangkali merasa wajib membeli barang tersebut
h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada
sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja
Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi
tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau
mengadopsi pesan tersebut
i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar
membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan
sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara
23
halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh
sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan
j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi
bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari
sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai
tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari
membuat keputusan
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif
Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima
(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk
memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling
besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian
beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara
seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan
tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang
Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar
tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana
mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi
potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur
Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi
yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence
(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence
24
Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli
mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di
sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk
menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan
tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial
dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan
mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self
competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra
diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah
kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-
pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni
pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang
diharapkan
Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa
kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga
semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini
berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak
yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang
seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles
Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak
yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka
komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif
seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan
25
berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling
menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga
akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa
persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah
menjadi persuasi dua arah atau timbal balik
Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut
faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan
Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek
juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek
juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional
dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh
karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan
diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu
bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja
menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain
penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat
menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif
Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan
emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang
menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul
komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama
yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)
Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana
26
kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak
sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah
pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam
pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang
menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan
mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah
pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola
komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu
suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat
suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua
sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain
misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa
digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya
menimbulkan suasana senang terharu-bahagia
Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan
pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang
lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan
dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam
komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita
hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social
yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut
yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar
27
manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan
akan menarik perhatian khalayak
Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan
derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan
maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola
menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan
terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang
diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini
kita perlu berbagi
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif
a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten
dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya
Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab
kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility
dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan
kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia
mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang
ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance
Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan
Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya
argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut
adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)
dalam upaya penyampaian pesannya
28
b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi
pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan
systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka
dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk
persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator
menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka
diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument
logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila
kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka
diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora
(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan
kalimat yang indah dan jitu
c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang
selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan
pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang
secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang
berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk
memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan
komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan
maka proses persuasi akan berjalan komunikatif
d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk
memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan
sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal
29
dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming
hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan
Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan
melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan
menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua
adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan
dan tanggungjawab secara individual
e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis
F Demonstrasi
1 Pengertian Demonstrasi
Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan
orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan
suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan
secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan
oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para
buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun
demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan
tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti
pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi
Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang
berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau
30
kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan
rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh
dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu
negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan
rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara
Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi
dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus
memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya
sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar
Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang
sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan
atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam
praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan
aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi
demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan
yang anarkis
Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu
sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa
mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang
berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga
menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat
dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh
yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk
31
rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka
umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara
dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala
pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan
harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti
adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis
ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka
timbulah anarki
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis
Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan
berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta
negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan
gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya
dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan
diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10
Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak
mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan
keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga
dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah
satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa
atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun
32
1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum
pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan
pikiranrdquo
Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi
negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai
demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu
ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata
masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila
demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi
serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya
sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi
dikatakan bernilai negatif
Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan
berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri
mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau
tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai
penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan
(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar
manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan
prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara
Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-
tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa
33
a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya
memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga
maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut
b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran
ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang
memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat
membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri
c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan
digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat
memaksakan kehendak
d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara
lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti
melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan
anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan
pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi
yang baru diantara suatu kelompok tertentu
3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis
antara lain
a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak
terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang
umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut
dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan
34
berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan
untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk
menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan
massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan
aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada
tindakan anarki
b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan
Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya
kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat
banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki
Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat
fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan
tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan
data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan
karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas
polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi
demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing
situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi
bentrokan dengan para demonstran
c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur
keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan
sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan
aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya
35
pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang
kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu
koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak
kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam
pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang
penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi
penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan
pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa
yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998
Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak
bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha
memprovokasi para pengunjuk rasa
d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang
berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis
psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi
aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus
pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan
yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah
Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi
undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat
dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada
pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3
36
x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat
surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan
tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama
kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa
pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan
yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri
dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa
yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan
yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi
e Faktor Psikologis
Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa
keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-
individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial
dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan
201637)
37
G Kerangka Fikir
H Fokus Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang
ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah
Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi
I Deskripsi Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam
Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar
1 Pola Komunikasi Persuasif
Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan
Universitas dalam Mengatasi
Demonstrasi
Teori Pendekatan Komunikasi
Persuasif Perloff (2003)
Memiliki dua komponen
utama yaitu
1 Kongnisi
2 afeksi
Penanganan Demonstrasi
Faktor Penghambat Faktor Pendukung
38
Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan
dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada
komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan
komunikanpersuadee
1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3
HumasHRD Universitas
2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan
Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada
metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu
3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam
melakukan komunikasi persuasif
4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi
persuasif yang baik
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian
Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama
dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini
bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis
memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan
mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan
demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data
B Jenis dan tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap
suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas
Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan
untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan
data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan
objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini
mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk penjelasan
C Sumber data
1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung
ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian
39
2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan
berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini
dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan
umum internet dan bacaan lainnya
D Informan penelitian
Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu
informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary
informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan
menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk
melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk
memperkaya analisis namun tidak mesti ada
Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling
yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat
memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan
data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut
NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH
1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1
2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1
2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1
3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1
4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1
40
E Teknik pengumpulan data
1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas
Muhammadiyah Makassar
2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-
jawaban dari informan dicatat atau direkam
3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data
yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya
F Teknik analisis data
Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-
data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-
106) yakni dengan tiga tahap
1 Reduksi data
Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan
peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan
catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas
serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema
kelompok-kelompok dan pola-pola data
2 Penyajian data
41
Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji
berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling
dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan
3 Penarikan dan pengujian kesimpulan
Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari
sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut
Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran
suatu objek setelah dilakukan penelitian
G Pengabsahan data
Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi
sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat
dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan
suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda
Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil
observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada
informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber
lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah
diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data
tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk
dikonfirmasi
42
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik
mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan
memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan
Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah
Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan
dengan kajian teori yang peneliti gunakan
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1 Kondisi geografis
Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan
tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam
mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi
Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas
Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar
didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259
Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni
1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian
perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah
43
Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di
kabupaten Bantaeng
Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai
organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah
amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal
22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh
notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71
tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan
sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965
Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018
tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah
Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah
Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai
perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul
Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin
Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud
Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman
Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre
Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd
Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu
fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang
44
sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan
kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas
yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa
kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di
Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare
Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang
telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)
Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten
Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri
Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar
membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu
Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas
Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka
fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002
dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas
Kedokteran
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan
peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM
dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang
diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah
45
Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang
signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi
peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan
Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting
sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada
instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan
baik didalam maupun diluar negeri
3 VISI
Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan
Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun
2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan
Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak
dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar
Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga
pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945
Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar
selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang
pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan
Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas
Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat
46
Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas
Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan
akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat
Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang
bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional
maupun internasional
Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan
mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara
Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana
dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa
Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk
menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus
tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT
4 MISI
Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di
Universitas Muhammadiyah Makassar yakni
a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan
b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang
kreatif inovatif efektif dan menyenangkan
c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan
ukhuwah
47
d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni
dan masyarakat
5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu
pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di
indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi
Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah
Makassar digambarkan sebagai berikut
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar
REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV
PPM MAJELIS
DIKTI PWMBPH
DIREKTORAT AKSI LP3M P4M
PERPUSTAKAAN PPMB
DIREKTORAT AKSI SDK UMC
RSP UBCBAKI PLPK
SENAT AKADEMIK
FAKULTAS
TATA USAHA
LAB DAN STUDIO
DEKANDIREKTUR PASCASARJANA
WD I | WD II | WD III | WD IV
PROGRAM STUDI
DOSENPA
MAHASISWA
BEMF
HMJ
BEMU
UKM
SENAT AKADEMIK
UNIVERSITAS
IMM
KORKOM
IMM
KOMISARIAT
48
6 Profil fakultas dan Progam Studi
Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi
No PRODI JN NILAI AKREDITASI
I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)
1 Pendidikan Sosiologi S1 A
2 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
S1 A
3 Pendidikan Matematika S1 B
4 Pendidikan Biologi S1 B
5 Pendidikan Seni Rupa S1 B
6 Pendidikan Fisika S1 B
7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B
8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B
9 Teknologi Pendidikan S1 B
10 Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganeraan
S1 B
11 Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini
S1 C
12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi
13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi
II Fakultas Agama Islam (FAI)
1 Pendidikan Islam S1 A
2 Hukum Ekonomi Syariah
(mursquoamalah)
S1 A
3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B
4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C
5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi
III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
1 Manajemen S1 A
2 Ekonomi pembangunan S1 A
3 Akuntansi S1 B
4 Perpajakan D-III C
5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi
IV Fakultas Pertanian
1 Agribisnis S1 A
2 Budaya Perairan S1 B
3 Kehutanan S1 B
4 Agroteknologi S1 Terakreditasi
V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1 Ilmu Pemerintahan S1 A
2 Ilmu Administrasi Negara S1 A
3 Ilmu Komunikasi S1 B
49
VI Fakultas Teknik
1 Teknik Elektro S1 B
2 Teknik Sipil S1 B
3 Arsitektur S1 C
4 Informatika S1 Terakreditasi
VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
1 Kedokteran S1 B
2 Dokter Profesi B
3 Keperawatan D-III B
4 Kebidanan D-III B
5 Farmasi S1 Terakreditasi
VIII Program Pascasarjana
1 Manajemen S2 B
2 Pendidikan Islam S2 B
3 Ilmu Administrasi Publik S2 B
4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia
S2 B
5 Agribisnis S2 B
6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi
7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi
8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi
B Hasil Penelitian
Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan
pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga
orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff
Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu
universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari
mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani
50
demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan
salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan
komunikasi persuasif
Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi
yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku
individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan
persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan
tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan
studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa
diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang
memadai dan tepat
Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola
komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan
komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi
Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara
yaitu
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah
sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak
suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan
atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam
menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang
digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi
51
Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas
muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani
demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3
Unismuh Makassar
ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif
mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak
melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan
baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan
demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar
oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa
Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu
dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa
Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang
ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku
pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling
bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan
memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah
kesepakatan yang saling menguntungkan
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika
mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang
diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan
satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan
52
memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya
hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas
Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk
melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi
Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani
aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman
tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara
melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan
dan mahasiswa
Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan
data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat
argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah
satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa
pandemi
Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap
mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu
mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan
BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram
mata kuliah
Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas
menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP
100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini
53
merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha
muhammadiyah sebagai sumber dana
Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa
untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya
keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang
menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya
mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat
bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha
sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi
berlangsung
Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif
menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah
pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta
membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara
di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang
aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa
ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus
menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk
tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan
aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat
kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak
meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP
salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah
Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe
Lampu Merah)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan
Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat
54
sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang
diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam
menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena
Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan
Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan
agar tidak merugikan kedua bela pihak
Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut
ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun
offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan
pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan
Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah
pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan
fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan
NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan
rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan
Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah
kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga
dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta
Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan
Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa
melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi
55
kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka
cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan
sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus
berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan
Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis
dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus
tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani
mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani
adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-
pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal
dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil
wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi
di Lt 5 Unismuh)
Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam
menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau
kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung
dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang
bersifat rasional
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir
mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk
menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional
Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh
Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau
56
fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas
argumentasi persuader terhadap persuadee
Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan
komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan
persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan
Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang
berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara
logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader
Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam
komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas
yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk
mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat
Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan
mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan
untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi
Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang
sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang
bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau
57
mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara
pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan
emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini
dominan dipengaruhi hubungan antar individu
Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk
membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini
biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini
sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan
persuadee
Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam
mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas
Muhammadiyah Makassar
ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya
lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan
prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya
dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun
kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober
2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam
menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi
dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan
pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan
Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan
permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan
58
disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini
Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan
demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan
tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk
kepentingan bersama
Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa
agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh
wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif
berlembaga yaitu sebagai berikut
ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh
kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa
menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami
akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini
biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo
MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa
pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan
membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar
hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan
keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan
membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak
dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa
Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan
melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat
tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan
perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan
59
menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan
mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan
simpati dan empati
Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami
situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan
selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan
cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan
pimpinan
Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3
selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus
kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan
rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional
dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak
melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan
sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan
pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020
Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Unismuh)
Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani
demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu
tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa
dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka
Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan
Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi
demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan
60
yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan
emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih
memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
a Faktor pendukung
Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi
persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan
penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator
pesan dan audience yaitu sebagai berikut
1 Sarana prasarana
Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah
pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator
umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang
digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan
Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur
Humas
di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat
rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu
difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu
mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat
berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online
dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat
secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke
media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk
penyebaran informasinya
61
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah
memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu
dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu
difasilitasi oleh pihak humas
Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas
ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-
kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar
melalui media-mediardquo
Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya
mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang
ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan
fakultas dan secara universal kampus
Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang
aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut
ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara
online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk
mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo
Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah
terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah
mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya
2 Kerja sama dengan berbagai media
kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih
suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak
62
Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan
kualitas
Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas
ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat
direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya
kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner
seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo
Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk
menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak
humas bekerjasama dengan beberapa media
Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif
berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut
ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup
menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah
memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo
Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang
mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan
adanya kerjasama dengan media (media patnert)
b Faktor penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola
komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang
menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar
terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa
Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam
pola komunikasi pimpinan universitas
63
ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak
terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan
senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor
penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan
mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pimpinan
Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu
ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga
kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat
yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara
administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik
dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo
Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya
mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri
Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif
di lembaga yaitu sebagai berikut
ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan
dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat
menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman
antara mahasiswa dan pimpinanrdquo
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor
penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu
yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya
kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan
kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas
64
C Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara
informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua
yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi
persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan
sebagai berikut
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas
menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis
yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan
pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat
fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah
kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta
mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi
Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang
pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif
menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola
komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang
menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat
berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan
Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan
komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan
65
fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola
komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik
komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell
(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan
pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan
data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu
Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo
atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon
technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran
dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui
pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta
dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh
kepercayaan persuadee
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung
menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei
lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh
pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga
menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak
diterapkan
Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa
digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana
pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah
66
merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan
pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar
mudah untuk dicerna dan dipahami
Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang
efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang
terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang
tepat dan mudah diingat
Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas
harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan
komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan
sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga
bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima
pesan (persuadee)
Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan
Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif
apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi
memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang
pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik
akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi
67
Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola
komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari
komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif
apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi
dan kondisi dari komunikan
Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan
yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam
komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang
sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif
dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari
komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode
pendekatan logis
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi
Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas
bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa
sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan
melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional
Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah
kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk
memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak
Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K
Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai
68
tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau
kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam
Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif
terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum
yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga
tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya
Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi
pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik
manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan
memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam
hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam
mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak
untuk mengikuti kebijakan tersebut
Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi
persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional
appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air
mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi
terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik
kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif
menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan
dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan
mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik
ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang
69
mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional
akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut
Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya
persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia
sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya
tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa
memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa
pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan
pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam
komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan
untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan
Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan
kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun
suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran
dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini
menggambarkan suatu hubungan solidaritas
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif
afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional
yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini
berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap
satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff
70
(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola
komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif
kognisi dan afeksi
c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat
Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat
menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan yaitu
1 Faktor pendukung
a Sarana prasarana
Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya
prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan
membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor
3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan
untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan
kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu
divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan
dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi
setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan
kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala
universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan
ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa
71
b Kerja sama dengan berbagai media
Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama
dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online
maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus
untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas
muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat
diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi
demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan
berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap
mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah
memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi
setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak
belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi
ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan
universitas maupun fakultas
2 Faktor penghambat
Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat
dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi
apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi
agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan
mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan
kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi
lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa
72
dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung
aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal
kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi
mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari
pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan
ketika tidak adanya ruang diskusi
Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan
Afektif yaitu
Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan
dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya
Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain
لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر
ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah
olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)
Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator
hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT
tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan
Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan
merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang
termasuk kelompok ini antara lain
73
ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب
ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول
ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه
حكيم
ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah
berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah
meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)
Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu
cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian
panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera
Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-
Baqarah 260)
Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)
dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon
message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang
mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar
menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk
kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)
72
BAB V
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi
Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu
dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu
1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan
Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan
memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman
terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian
memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil
Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan
Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan
pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun
kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat
perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang
diinginkan
2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana
untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang
kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik
maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish
73
Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola
komunikasi tidak tersampaikan dengan baik
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini
dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada
Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang
dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu
1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya
lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam
penangan demonstrasi
2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna
mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan
pendekatan kognitif dan afektif
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan
Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset
Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup
Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta
Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung
PTRemaja Rosdakarya
Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo
Persada
Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya
Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana
Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung
Mandar Maju
Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers
Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka
Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia
Skripsi
Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap
EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-
I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf
Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam
Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal
Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-
komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf
Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak
Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019
Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja
Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019
httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-
pekerja-sopdf
Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan
Ejurnal diakses 11 maret 2019
httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT
d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme
ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-
ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-
wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-
cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5
Jurnal
Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya
Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021
httpscolargooglecoid
Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam
Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal
Diakses 30 Maret 2019
httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER
SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S
COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA
Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik
Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30
maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301
Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok
Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503
Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan
Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort
Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf
Diakses pada tanggal 19 November 2019
Matriks Wawancara
WR 3
1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
Jawab
2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam
menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau
hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media
6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan
7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat
ini
Staff Humas
1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam
menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau
hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media
6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan
7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan
8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
WD 3
1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi
2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan
3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional
4 Alasan memilih keduanya
Ketua Korkom
1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi
2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi
3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi
demosntarsi
4 Bagaimana respon dari pimpinan
5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo
LAMPIRAN
Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah
Makassar
Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar
Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah
Makassar
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo
Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada
tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS
dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar
pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada
tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP
Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali
pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada
tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana
(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021
Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai
Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode
20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi
Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir
pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018
Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng
somba opu tahun 2015
Page 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Demonstrasi di negara demokrasi seperti Indonesia bukanlah hal yang
baru Aksi tersebut sudah sangat lazim digunakan sebagai instrumen untuk
mengkomunikasikan atau menyampaikan aspirasi Pada dasarnya aksi demo
sendiri adalah wujud aplikasi dari nilai pancasila sila ke-4 yang mencakup
musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama Dengan
kata lain demonstrasi merupakan suatu yang legal untuk dilakukan oleh
berbagai elemen masyarakat tak terkecuali oleh mahasiswa itu sendiri Tak
hanya itu menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan contoh dari
kebebasan berpendapat ini juga diatur dalam undang-undang dasar 1945 pasal
28 yang berbunyi ldquokemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan
pikiran lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undangrdquo
Seiring dengan dinamika masyarakat yang semakin maju dibentuknya
undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di muka umum ternyata menimbulkan masalah baru yang juga sangat
meresahkan masyarakat Pihak-pihak yang melakukan penyampaian aspirasi
melalui media demonstrasi ternyata tidak mengindahkan aturan yang ada
Sehingga banyak hak warga negara yang terabaikan dalam pelaksanaan
demonstrasi
2
Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu
antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri
maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut
keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling
sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah
Makassar
Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan
masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya
merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran
seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan
Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh
Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi
disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa
menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak
khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat
pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja
Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan
sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian
persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan
tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka
mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan
aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru
3
merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi
justru merugikan mereka
Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28
oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan
diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai
kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat
membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti
ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan
ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan
Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani
aksi demonstrasi yang terjadi
Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah
memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi
namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan
komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan
mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga
sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
elemen kampus termasuk mahasiswa
Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal
4
menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal
kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan
emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga
internal
Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss
(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan
lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya
mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif
Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi
melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi
dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik
mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris
yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
B Rumusan masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka
peneliti merumuskan permasalahan
1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa
5
C Tujuan penelitian
1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam
mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas
muhammadiyah makassar
2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa
D Kegunaan penelitian
1 Kegunaan teoritis
b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu
pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan
dengan kajian komunikasi persuasif
c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan
untuk penelitian sejenisnya
2 Kegunaan praktis
a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana
memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan
pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana
kampus
b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru
mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu
Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait
peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh
orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan
sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun
meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan
terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai
acuan
Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama
Nama Aen Istianah Afiati
Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap
(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer
Tamtama)
Tahun Terbit 2015
Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV
Diponegoro Kebumen
Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam
pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive
Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan
Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan
contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas
dan kewajiban
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi
persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini
7
adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan
militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus
pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi
Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua
Nama Diastu Karlinda
Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan
Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2
Yogyakarta
Tahun Terbit 2013
Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta
Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang
digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi
teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)
Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi
persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun
lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam
komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa
Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah
sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus
penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi
Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif
yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang
berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan
tinggi
8
Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga
Nama Cathy
Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan
Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia
Tahun Terbit 2014
Lokasi Jakarta Indonesia
Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik
komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan
yang tidak baik atau sedang menurun kembali
meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam
memberikan pendekatan persuasif kepada
karyawannya sehingga memicu semangat karyawan
dalam bekerja
persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-
sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan
Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi
persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti
sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa
B Pola komunikasi
Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi
didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam
proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem
penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang
bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan
9
Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung
maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam
bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut
Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan
oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu
bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk
dan lainnya
Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar
kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat
bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya
adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di
organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran
pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan
Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya
penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini
dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola
komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan
sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)
bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah
organisasi
Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji
pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa
Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua
10
anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan
komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan
Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi
yang paling efektif saat menyampaikan pesan
Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara
universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan
tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan
pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya
dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan
komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling
cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya
C Komunikasi Persuasif
1 Pengertian Komunikasi Persuasif
Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan
oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi
persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah
keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi
beberapa pesan
Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif
adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau
membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi
persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan
11
atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata
2003 70)
Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan
perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan
khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu
Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan
pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar
Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi
didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain
Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam
Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan
keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens
melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang
diharapkan
Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif
yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam
Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat
dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus
merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul
dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan
komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif
12
2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif
Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut
Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah
a Persuader
Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan
pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan
perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal
b Persuadee
Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan
pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik
secara verbal maupun nonverbal
c Persepsi
Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang
disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi
persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp
Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal
dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor
pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang
d Pesan Persuasif
Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif
dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan
dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan
Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi
13
atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti
memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif
khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan
yang disampaikan kepadanya
e Saluran Persuasif
saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan
kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir
Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi
dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap
muka (face to face communacation)
f Umpan Balik dan Efek
Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan
balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau
datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik
internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi
komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik
internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan
Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari
komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak
dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya
Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan
sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi
(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)
14
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat
pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya
perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri
persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang
membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya
g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif
Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa
ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu
Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu
tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran
memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut
dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang
dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut
terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik
yang dibicarakan
Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud
dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan
perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk
gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana
(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah
kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka
lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai
15
yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga
berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap
Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud
dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran
persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk
konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan
sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau
menghentikan beberapa perilaku
D Model dan Teori Komunikasi Persuasif
1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)
Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua
komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap
dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap
harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari
atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah
evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan
salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi
dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil
riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap
sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh
dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli
smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi
padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal
16
itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda
dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain
hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang
memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai
pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode
smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya
Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon
dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan
ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau
komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan
humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat
mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat
pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah
diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi
positif atau negative
PESAN
PERSUASI
MENGAKTIFKAN
PROSES
PSIKOLOGIS
PERSUASI
PERUBAHAN
PERILAKU
17
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah
perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi
(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses
psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif
dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut
komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang
mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih
kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun
afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung
pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh
faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi
diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb
proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak
E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif
1 Prinsip Komunikasi Persuasif
Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita
perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi
landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)
menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum
pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum
konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan
a Hukum timbal balik
18
Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika
tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi
terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan
misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan
ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan
b Hukum kontas
Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan
memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu
waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di
kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh
meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo
c Hukum pertemanan
Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau
melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya
persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee
memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan
persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik
dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan
sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil
Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee
semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi
d Hukum harapan
19
Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam
proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati
mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan
kita cenderung memenuhi harapannya
e Hukum asosiasi
Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu
memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi
eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga
asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan
Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung
seseorang yang kita sukai atau hormati
f Hukum konsistensi
Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan
terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee
akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut
bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya
g Hukum kelangkaan
Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam
menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga
persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah
diciptakan persuader
h Hukum kompromi
20
Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang
dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama
individu
i Hukum kekuasaan
Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan
salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang
efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih
tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari
karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan
keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang
punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan
didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain
dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib
2 Teknik komunikasi persuasif
Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi
syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu
mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi
persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi
memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang
dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh
teknik persuasi yaitu
a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap
dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
21
pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut
mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah
jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan
sesuai harapannya
b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara
psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang
menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing
menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh
masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan
persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu
dilakukan
c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan
cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini
didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten
(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik
untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura
tidak tertarik pada persuasi
d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh
pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu
menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan
negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang
mempengaruhi persuasi
22
e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan
mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui
suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya
meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa
yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu
f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati
persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan
kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi
seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil
hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita
g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik
barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu
kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang
mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi
barangkali merasa wajib membeli barang tersebut
h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada
sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja
Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi
tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau
mengadopsi pesan tersebut
i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar
membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan
sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara
23
halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh
sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan
j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi
bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari
sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai
tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari
membuat keputusan
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif
Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima
(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk
memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling
besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian
beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara
seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan
tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang
Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar
tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana
mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi
potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur
Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi
yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence
(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence
24
Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli
mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di
sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk
menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan
tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial
dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan
mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self
competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra
diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah
kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-
pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni
pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang
diharapkan
Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa
kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga
semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini
berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak
yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang
seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles
Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak
yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka
komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif
seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan
25
berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling
menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga
akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa
persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah
menjadi persuasi dua arah atau timbal balik
Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut
faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan
Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek
juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek
juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional
dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh
karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan
diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu
bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja
menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain
penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat
menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif
Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan
emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang
menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul
komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama
yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)
Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana
26
kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak
sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah
pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam
pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang
menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan
mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah
pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola
komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu
suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat
suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua
sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain
misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa
digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya
menimbulkan suasana senang terharu-bahagia
Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan
pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang
lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan
dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam
komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita
hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social
yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut
yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar
27
manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan
akan menarik perhatian khalayak
Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan
derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan
maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola
menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan
terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang
diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini
kita perlu berbagi
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif
a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten
dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya
Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab
kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility
dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan
kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia
mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang
ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance
Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan
Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya
argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut
adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)
dalam upaya penyampaian pesannya
28
b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi
pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan
systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka
dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk
persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator
menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka
diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument
logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila
kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka
diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora
(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan
kalimat yang indah dan jitu
c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang
selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan
pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang
secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang
berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk
memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan
komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan
maka proses persuasi akan berjalan komunikatif
d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk
memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan
sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal
29
dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming
hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan
Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan
melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan
menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua
adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan
dan tanggungjawab secara individual
e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis
F Demonstrasi
1 Pengertian Demonstrasi
Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan
orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan
suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan
secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan
oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para
buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun
demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan
tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti
pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi
Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang
berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau
30
kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan
rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh
dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu
negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan
rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara
Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi
dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus
memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya
sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar
Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang
sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan
atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam
praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan
aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi
demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan
yang anarkis
Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu
sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa
mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang
berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga
menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat
dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh
yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk
31
rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka
umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara
dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala
pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan
harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti
adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis
ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka
timbulah anarki
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis
Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan
berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta
negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan
gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya
dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan
diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10
Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak
mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan
keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga
dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah
satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa
atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun
32
1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum
pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan
pikiranrdquo
Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi
negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai
demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu
ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata
masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila
demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi
serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya
sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi
dikatakan bernilai negatif
Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan
berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri
mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau
tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai
penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan
(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar
manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan
prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara
Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-
tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa
33
a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya
memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga
maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut
b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran
ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang
memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat
membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri
c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan
digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat
memaksakan kehendak
d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara
lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti
melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan
anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan
pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi
yang baru diantara suatu kelompok tertentu
3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis
antara lain
a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak
terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang
umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut
dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan
34
berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan
untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk
menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan
massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan
aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada
tindakan anarki
b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan
Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya
kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat
banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki
Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat
fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan
tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan
data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan
karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas
polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi
demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing
situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi
bentrokan dengan para demonstran
c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur
keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan
sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan
aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya
35
pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang
kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu
koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak
kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam
pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang
penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi
penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan
pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa
yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998
Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak
bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha
memprovokasi para pengunjuk rasa
d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang
berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis
psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi
aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus
pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan
yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah
Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi
undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat
dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada
pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3
36
x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat
surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan
tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama
kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa
pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan
yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri
dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa
yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan
yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi
e Faktor Psikologis
Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa
keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-
individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial
dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan
201637)
37
G Kerangka Fikir
H Fokus Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang
ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah
Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi
I Deskripsi Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam
Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar
1 Pola Komunikasi Persuasif
Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan
Universitas dalam Mengatasi
Demonstrasi
Teori Pendekatan Komunikasi
Persuasif Perloff (2003)
Memiliki dua komponen
utama yaitu
1 Kongnisi
2 afeksi
Penanganan Demonstrasi
Faktor Penghambat Faktor Pendukung
38
Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan
dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada
komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan
komunikanpersuadee
1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3
HumasHRD Universitas
2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan
Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada
metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu
3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam
melakukan komunikasi persuasif
4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi
persuasif yang baik
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian
Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama
dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini
bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis
memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan
mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan
demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data
B Jenis dan tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap
suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas
Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan
untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan
data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan
objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini
mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk penjelasan
C Sumber data
1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung
ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian
39
2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan
berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini
dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan
umum internet dan bacaan lainnya
D Informan penelitian
Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu
informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary
informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan
menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk
melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk
memperkaya analisis namun tidak mesti ada
Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling
yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat
memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan
data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut
NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH
1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1
2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1
2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1
3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1
4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1
40
E Teknik pengumpulan data
1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas
Muhammadiyah Makassar
2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-
jawaban dari informan dicatat atau direkam
3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data
yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya
F Teknik analisis data
Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-
data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-
106) yakni dengan tiga tahap
1 Reduksi data
Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan
peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan
catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas
serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema
kelompok-kelompok dan pola-pola data
2 Penyajian data
41
Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji
berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling
dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan
3 Penarikan dan pengujian kesimpulan
Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari
sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut
Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran
suatu objek setelah dilakukan penelitian
G Pengabsahan data
Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi
sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat
dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan
suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda
Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil
observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada
informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber
lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah
diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data
tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk
dikonfirmasi
42
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik
mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan
memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan
Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah
Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan
dengan kajian teori yang peneliti gunakan
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1 Kondisi geografis
Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan
tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam
mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi
Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas
Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar
didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259
Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni
1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian
perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah
43
Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di
kabupaten Bantaeng
Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai
organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah
amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal
22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh
notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71
tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan
sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965
Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018
tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah
Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah
Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai
perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul
Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin
Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud
Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman
Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre
Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd
Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu
fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang
44
sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan
kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas
yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa
kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di
Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare
Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang
telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)
Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten
Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri
Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar
membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu
Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas
Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka
fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002
dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas
Kedokteran
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan
peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM
dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang
diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah
45
Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang
signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi
peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan
Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting
sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada
instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan
baik didalam maupun diluar negeri
3 VISI
Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan
Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun
2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan
Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak
dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar
Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga
pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945
Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar
selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang
pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan
Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas
Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat
46
Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas
Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan
akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat
Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang
bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional
maupun internasional
Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan
mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara
Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana
dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa
Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk
menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus
tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT
4 MISI
Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di
Universitas Muhammadiyah Makassar yakni
a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan
b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang
kreatif inovatif efektif dan menyenangkan
c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan
ukhuwah
47
d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni
dan masyarakat
5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu
pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di
indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi
Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah
Makassar digambarkan sebagai berikut
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar
REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV
PPM MAJELIS
DIKTI PWMBPH
DIREKTORAT AKSI LP3M P4M
PERPUSTAKAAN PPMB
DIREKTORAT AKSI SDK UMC
RSP UBCBAKI PLPK
SENAT AKADEMIK
FAKULTAS
TATA USAHA
LAB DAN STUDIO
DEKANDIREKTUR PASCASARJANA
WD I | WD II | WD III | WD IV
PROGRAM STUDI
DOSENPA
MAHASISWA
BEMF
HMJ
BEMU
UKM
SENAT AKADEMIK
UNIVERSITAS
IMM
KORKOM
IMM
KOMISARIAT
48
6 Profil fakultas dan Progam Studi
Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi
No PRODI JN NILAI AKREDITASI
I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)
1 Pendidikan Sosiologi S1 A
2 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
S1 A
3 Pendidikan Matematika S1 B
4 Pendidikan Biologi S1 B
5 Pendidikan Seni Rupa S1 B
6 Pendidikan Fisika S1 B
7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B
8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B
9 Teknologi Pendidikan S1 B
10 Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganeraan
S1 B
11 Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini
S1 C
12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi
13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi
II Fakultas Agama Islam (FAI)
1 Pendidikan Islam S1 A
2 Hukum Ekonomi Syariah
(mursquoamalah)
S1 A
3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B
4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C
5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi
III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
1 Manajemen S1 A
2 Ekonomi pembangunan S1 A
3 Akuntansi S1 B
4 Perpajakan D-III C
5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi
IV Fakultas Pertanian
1 Agribisnis S1 A
2 Budaya Perairan S1 B
3 Kehutanan S1 B
4 Agroteknologi S1 Terakreditasi
V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1 Ilmu Pemerintahan S1 A
2 Ilmu Administrasi Negara S1 A
3 Ilmu Komunikasi S1 B
49
VI Fakultas Teknik
1 Teknik Elektro S1 B
2 Teknik Sipil S1 B
3 Arsitektur S1 C
4 Informatika S1 Terakreditasi
VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
1 Kedokteran S1 B
2 Dokter Profesi B
3 Keperawatan D-III B
4 Kebidanan D-III B
5 Farmasi S1 Terakreditasi
VIII Program Pascasarjana
1 Manajemen S2 B
2 Pendidikan Islam S2 B
3 Ilmu Administrasi Publik S2 B
4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia
S2 B
5 Agribisnis S2 B
6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi
7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi
8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi
B Hasil Penelitian
Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan
pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga
orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff
Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu
universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari
mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani
50
demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan
salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan
komunikasi persuasif
Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi
yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku
individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan
persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan
tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan
studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa
diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang
memadai dan tepat
Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola
komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan
komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi
Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara
yaitu
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah
sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak
suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan
atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam
menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang
digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi
51
Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas
muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani
demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3
Unismuh Makassar
ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif
mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak
melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan
baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan
demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar
oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa
Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu
dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa
Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang
ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku
pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling
bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan
memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah
kesepakatan yang saling menguntungkan
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika
mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang
diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan
satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan
52
memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya
hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas
Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk
melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi
Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani
aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman
tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara
melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan
dan mahasiswa
Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan
data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat
argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah
satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa
pandemi
Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap
mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu
mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan
BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram
mata kuliah
Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas
menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP
100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini
53
merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha
muhammadiyah sebagai sumber dana
Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa
untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya
keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang
menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya
mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat
bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha
sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi
berlangsung
Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif
menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah
pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta
membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara
di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang
aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa
ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus
menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk
tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan
aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat
kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak
meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP
salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah
Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe
Lampu Merah)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan
Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat
54
sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang
diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam
menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena
Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan
Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan
agar tidak merugikan kedua bela pihak
Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut
ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun
offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan
pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan
Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah
pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan
fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan
NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan
rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan
Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah
kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga
dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta
Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan
Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa
melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi
55
kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka
cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan
sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus
berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan
Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis
dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus
tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani
mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani
adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-
pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal
dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil
wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi
di Lt 5 Unismuh)
Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam
menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau
kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung
dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang
bersifat rasional
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir
mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk
menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional
Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh
Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau
56
fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas
argumentasi persuader terhadap persuadee
Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan
komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan
persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan
Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang
berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara
logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader
Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam
komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas
yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk
mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat
Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan
mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan
untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi
Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang
sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang
bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau
57
mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara
pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan
emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini
dominan dipengaruhi hubungan antar individu
Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk
membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini
biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini
sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan
persuadee
Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam
mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas
Muhammadiyah Makassar
ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya
lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan
prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya
dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun
kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober
2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam
menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi
dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan
pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan
Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan
permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan
58
disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini
Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan
demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan
tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk
kepentingan bersama
Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa
agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh
wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif
berlembaga yaitu sebagai berikut
ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh
kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa
menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami
akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini
biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo
MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa
pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan
membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar
hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan
keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan
membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak
dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa
Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan
melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat
tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan
perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan
59
menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan
mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan
simpati dan empati
Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami
situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan
selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan
cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan
pimpinan
Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3
selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus
kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan
rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional
dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak
melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan
sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan
pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020
Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Unismuh)
Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani
demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu
tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa
dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka
Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan
Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi
demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan
60
yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan
emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih
memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
a Faktor pendukung
Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi
persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan
penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator
pesan dan audience yaitu sebagai berikut
1 Sarana prasarana
Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah
pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator
umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang
digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan
Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur
Humas
di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat
rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu
difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu
mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat
berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online
dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat
secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke
media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk
penyebaran informasinya
61
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah
memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu
dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu
difasilitasi oleh pihak humas
Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas
ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-
kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar
melalui media-mediardquo
Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya
mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang
ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan
fakultas dan secara universal kampus
Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang
aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut
ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara
online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk
mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo
Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah
terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah
mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya
2 Kerja sama dengan berbagai media
kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih
suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak
62
Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan
kualitas
Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas
ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat
direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya
kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner
seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo
Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk
menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak
humas bekerjasama dengan beberapa media
Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif
berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut
ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup
menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah
memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo
Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang
mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan
adanya kerjasama dengan media (media patnert)
b Faktor penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola
komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang
menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar
terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa
Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam
pola komunikasi pimpinan universitas
63
ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak
terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan
senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor
penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan
mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pimpinan
Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu
ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga
kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat
yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara
administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik
dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo
Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya
mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri
Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif
di lembaga yaitu sebagai berikut
ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan
dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat
menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman
antara mahasiswa dan pimpinanrdquo
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor
penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu
yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya
kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan
kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas
64
C Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara
informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua
yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi
persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan
sebagai berikut
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas
menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis
yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan
pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat
fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah
kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta
mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi
Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang
pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif
menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola
komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang
menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat
berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan
Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan
komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan
65
fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola
komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik
komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell
(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan
pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan
data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu
Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo
atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon
technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran
dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui
pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta
dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh
kepercayaan persuadee
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung
menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei
lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh
pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga
menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak
diterapkan
Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa
digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana
pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah
66
merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan
pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar
mudah untuk dicerna dan dipahami
Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang
efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang
terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang
tepat dan mudah diingat
Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas
harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan
komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan
sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga
bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima
pesan (persuadee)
Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan
Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif
apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi
memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang
pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik
akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi
67
Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola
komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari
komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif
apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi
dan kondisi dari komunikan
Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan
yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam
komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang
sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif
dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari
komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode
pendekatan logis
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi
Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas
bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa
sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan
melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional
Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah
kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk
memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak
Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K
Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai
68
tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau
kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam
Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif
terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum
yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga
tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya
Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi
pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik
manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan
memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam
hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam
mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak
untuk mengikuti kebijakan tersebut
Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi
persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional
appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air
mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi
terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik
kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif
menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan
dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan
mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik
ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang
69
mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional
akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut
Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya
persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia
sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya
tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa
memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa
pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan
pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam
komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan
untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan
Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan
kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun
suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran
dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini
menggambarkan suatu hubungan solidaritas
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif
afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional
yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini
berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap
satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff
70
(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola
komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif
kognisi dan afeksi
c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat
Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat
menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan yaitu
1 Faktor pendukung
a Sarana prasarana
Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya
prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan
membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor
3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan
untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan
kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu
divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan
dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi
setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan
kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala
universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan
ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa
71
b Kerja sama dengan berbagai media
Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama
dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online
maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus
untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas
muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat
diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi
demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan
berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap
mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah
memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi
setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak
belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi
ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan
universitas maupun fakultas
2 Faktor penghambat
Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat
dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi
apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi
agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan
mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan
kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi
lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa
72
dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung
aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal
kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi
mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari
pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan
ketika tidak adanya ruang diskusi
Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan
Afektif yaitu
Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan
dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya
Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain
لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر
ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah
olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)
Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator
hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT
tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan
Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan
merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang
termasuk kelompok ini antara lain
73
ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب
ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول
ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه
حكيم
ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah
berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah
meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)
Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu
cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian
panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera
Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-
Baqarah 260)
Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)
dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon
message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang
mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar
menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk
kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)
72
BAB V
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi
Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu
dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu
1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan
Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan
memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman
terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian
memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil
Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan
Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan
pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun
kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat
perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang
diinginkan
2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana
untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang
kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik
maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish
73
Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola
komunikasi tidak tersampaikan dengan baik
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini
dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada
Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang
dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu
1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya
lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam
penangan demonstrasi
2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna
mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan
pendekatan kognitif dan afektif
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan
Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset
Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup
Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta
Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung
PTRemaja Rosdakarya
Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo
Persada
Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya
Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana
Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung
Mandar Maju
Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers
Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka
Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia
Skripsi
Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap
EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-
I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf
Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam
Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal
Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-
komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf
Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak
Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019
Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja
Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019
httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-
pekerja-sopdf
Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan
Ejurnal diakses 11 maret 2019
httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT
d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme
ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-
ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-
wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-
cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5
Jurnal
Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya
Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021
httpscolargooglecoid
Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam
Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal
Diakses 30 Maret 2019
httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER
SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S
COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA
Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik
Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30
maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301
Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok
Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503
Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan
Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort
Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf
Diakses pada tanggal 19 November 2019
Matriks Wawancara
WR 3
1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
Jawab
2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam
menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau
hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media
6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan
7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat
ini
Staff Humas
1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam
menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau
hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media
6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan
7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan
8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
WD 3
1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi
2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan
3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional
4 Alasan memilih keduanya
Ketua Korkom
1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi
2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi
3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi
demosntarsi
4 Bagaimana respon dari pimpinan
5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo
LAMPIRAN
Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah
Makassar
Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar
Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah
Makassar
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo
Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada
tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS
dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar
pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada
tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP
Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali
pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada
tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana
(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021
Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai
Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode
20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi
Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir
pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018
Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng
somba opu tahun 2015
Page 10
2
Kota makassar termasuk salah satu kota yang mahasiswanya begitu
antusias dengan gerakan demonstrasi Berbagai Universitas baik negeri
maupun Swasta di Makassar menggunakan demonstrasi sebagai jalan menuntut
keadilan Dari pengamatan peneliti Salah satu kampus yang dikenal paling
sering melakukan aksi demonstrasi ialah Universitas Muhammadiyah
Makassar
Demonstrasi mahasiswa yang akhir-akhir ini cukup meresahkan
masyarakat terutama pengguna jalan raya demonstran menilai jalan raya
merupakan termpat terbaik untuk menyampaikan aspirasi Para demonstran
seakan-akan tidak memperdulikan aturan dan kenyamanan pengguna jalan
Analisis mengenai demonstrasi mahasiswa yang anarkis diulas cukup baik oleh
Aswar Hasan (mantan aktifis mahasiswa era 80-an) Menurutnya terjadi
disorentasi gerakan dalam tubuh gerakan mahasiswa di Makassar Mahasiswa
menargetkan agar gerakannya mendapatkan perhatian ekstra dari semua pihak
khusunya pemerintah pusat Lebih jauh mahasiswa mnganggap pejabat
pemerintahan telah kebal jika ketidakadilan disampaikan begitu saja
Maka dari itu gerakan parlemen jalanan dengan menutup jalan dan
sebagainya adalah cara yang paling ampuh Tentunya jika memang demikian
persepsi mahasiswa maka secara psikologi terjadi frustasi gerakan dengan
tindakan yang membabi buta (Aswar Hasan 2003) Di satu sisi mereka
mengikrarkan diri demonstrasi mereka merupakan wujud dari pembelaan dan
aspirasi terhadap rakyat dan kaum lemah namun disisi lain masyarakat justru
3
merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi
justru merugikan mereka
Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28
oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan
diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai
kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat
membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti
ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan
ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan
Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani
aksi demonstrasi yang terjadi
Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah
memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi
namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan
komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan
mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga
sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
elemen kampus termasuk mahasiswa
Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal
4
menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal
kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan
emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga
internal
Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss
(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan
lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya
mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif
Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi
melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi
dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik
mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris
yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
B Rumusan masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka
peneliti merumuskan permasalahan
1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa
5
C Tujuan penelitian
1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam
mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas
muhammadiyah makassar
2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa
D Kegunaan penelitian
1 Kegunaan teoritis
b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu
pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan
dengan kajian komunikasi persuasif
c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan
untuk penelitian sejenisnya
2 Kegunaan praktis
a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana
memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan
pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana
kampus
b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru
mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu
Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait
peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh
orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan
sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun
meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan
terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai
acuan
Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama
Nama Aen Istianah Afiati
Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap
(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer
Tamtama)
Tahun Terbit 2015
Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV
Diponegoro Kebumen
Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam
pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive
Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan
Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan
contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas
dan kewajiban
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi
persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini
7
adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan
militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus
pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi
Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua
Nama Diastu Karlinda
Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan
Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2
Yogyakarta
Tahun Terbit 2013
Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta
Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang
digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi
teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)
Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi
persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun
lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam
komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa
Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah
sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus
penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi
Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif
yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang
berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan
tinggi
8
Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga
Nama Cathy
Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan
Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia
Tahun Terbit 2014
Lokasi Jakarta Indonesia
Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik
komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan
yang tidak baik atau sedang menurun kembali
meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam
memberikan pendekatan persuasif kepada
karyawannya sehingga memicu semangat karyawan
dalam bekerja
persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-
sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan
Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi
persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti
sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa
B Pola komunikasi
Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi
didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam
proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem
penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang
bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan
9
Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung
maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam
bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut
Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan
oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu
bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk
dan lainnya
Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar
kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat
bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya
adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di
organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran
pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan
Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya
penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini
dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola
komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan
sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)
bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah
organisasi
Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji
pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa
Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua
10
anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan
komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan
Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi
yang paling efektif saat menyampaikan pesan
Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara
universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan
tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan
pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya
dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan
komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling
cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya
C Komunikasi Persuasif
1 Pengertian Komunikasi Persuasif
Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan
oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi
persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah
keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi
beberapa pesan
Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif
adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau
membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi
persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan
11
atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata
2003 70)
Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan
perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan
khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu
Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan
pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar
Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi
didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain
Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam
Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan
keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens
melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang
diharapkan
Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif
yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam
Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat
dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus
merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul
dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan
komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif
12
2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif
Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut
Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah
a Persuader
Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan
pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan
perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal
b Persuadee
Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan
pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik
secara verbal maupun nonverbal
c Persepsi
Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang
disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi
persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp
Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal
dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor
pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang
d Pesan Persuasif
Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif
dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan
dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan
Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi
13
atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti
memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif
khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan
yang disampaikan kepadanya
e Saluran Persuasif
saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan
kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir
Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi
dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap
muka (face to face communacation)
f Umpan Balik dan Efek
Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan
balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau
datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik
internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi
komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik
internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan
Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari
komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak
dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya
Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan
sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi
(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)
14
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat
pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya
perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri
persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang
membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya
g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif
Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa
ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu
Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu
tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran
memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut
dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang
dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut
terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik
yang dibicarakan
Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud
dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan
perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk
gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana
(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah
kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka
lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai
15
yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga
berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap
Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud
dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran
persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk
konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan
sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau
menghentikan beberapa perilaku
D Model dan Teori Komunikasi Persuasif
1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)
Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua
komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap
dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap
harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari
atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah
evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan
salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi
dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil
riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap
sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh
dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli
smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi
padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal
16
itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda
dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain
hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang
memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai
pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode
smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya
Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon
dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan
ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau
komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan
humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat
mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat
pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah
diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi
positif atau negative
PESAN
PERSUASI
MENGAKTIFKAN
PROSES
PSIKOLOGIS
PERSUASI
PERUBAHAN
PERILAKU
17
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah
perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi
(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses
psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif
dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut
komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang
mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih
kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun
afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung
pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh
faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi
diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb
proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak
E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif
1 Prinsip Komunikasi Persuasif
Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita
perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi
landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)
menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum
pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum
konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan
a Hukum timbal balik
18
Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika
tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi
terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan
misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan
ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan
b Hukum kontas
Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan
memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu
waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di
kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh
meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo
c Hukum pertemanan
Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau
melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya
persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee
memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan
persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik
dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan
sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil
Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee
semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi
d Hukum harapan
19
Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam
proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati
mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan
kita cenderung memenuhi harapannya
e Hukum asosiasi
Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu
memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi
eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga
asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan
Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung
seseorang yang kita sukai atau hormati
f Hukum konsistensi
Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan
terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee
akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut
bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya
g Hukum kelangkaan
Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam
menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga
persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah
diciptakan persuader
h Hukum kompromi
20
Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang
dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama
individu
i Hukum kekuasaan
Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan
salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang
efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih
tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari
karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan
keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang
punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan
didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain
dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib
2 Teknik komunikasi persuasif
Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi
syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu
mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi
persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi
memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang
dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh
teknik persuasi yaitu
a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap
dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
21
pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut
mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah
jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan
sesuai harapannya
b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara
psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang
menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing
menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh
masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan
persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu
dilakukan
c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan
cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini
didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten
(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik
untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura
tidak tertarik pada persuasi
d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh
pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu
menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan
negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang
mempengaruhi persuasi
22
e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan
mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui
suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya
meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa
yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu
f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati
persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan
kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi
seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil
hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita
g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik
barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu
kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang
mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi
barangkali merasa wajib membeli barang tersebut
h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada
sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja
Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi
tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau
mengadopsi pesan tersebut
i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar
membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan
sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara
23
halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh
sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan
j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi
bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari
sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai
tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari
membuat keputusan
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif
Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima
(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk
memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling
besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian
beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara
seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan
tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang
Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar
tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana
mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi
potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur
Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi
yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence
(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence
24
Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli
mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di
sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk
menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan
tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial
dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan
mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self
competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra
diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah
kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-
pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni
pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang
diharapkan
Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa
kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga
semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini
berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak
yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang
seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles
Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak
yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka
komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif
seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan
25
berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling
menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga
akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa
persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah
menjadi persuasi dua arah atau timbal balik
Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut
faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan
Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek
juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek
juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional
dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh
karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan
diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu
bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja
menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain
penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat
menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif
Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan
emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang
menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul
komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama
yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)
Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana
26
kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak
sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah
pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam
pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang
menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan
mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah
pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola
komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu
suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat
suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua
sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain
misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa
digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya
menimbulkan suasana senang terharu-bahagia
Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan
pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang
lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan
dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam
komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita
hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social
yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut
yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar
27
manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan
akan menarik perhatian khalayak
Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan
derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan
maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola
menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan
terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang
diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini
kita perlu berbagi
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif
a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten
dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya
Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab
kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility
dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan
kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia
mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang
ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance
Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan
Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya
argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut
adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)
dalam upaya penyampaian pesannya
28
b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi
pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan
systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka
dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk
persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator
menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka
diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument
logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila
kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka
diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora
(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan
kalimat yang indah dan jitu
c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang
selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan
pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang
secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang
berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk
memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan
komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan
maka proses persuasi akan berjalan komunikatif
d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk
memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan
sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal
29
dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming
hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan
Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan
melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan
menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua
adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan
dan tanggungjawab secara individual
e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis
F Demonstrasi
1 Pengertian Demonstrasi
Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan
orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan
suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan
secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan
oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para
buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun
demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan
tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti
pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi
Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang
berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau
30
kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan
rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh
dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu
negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan
rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara
Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi
dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus
memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya
sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar
Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang
sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan
atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam
praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan
aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi
demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan
yang anarkis
Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu
sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa
mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang
berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga
menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat
dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh
yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk
31
rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka
umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara
dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala
pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan
harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti
adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis
ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka
timbulah anarki
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis
Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan
berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta
negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan
gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya
dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan
diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10
Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak
mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan
keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga
dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah
satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa
atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun
32
1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum
pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan
pikiranrdquo
Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi
negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai
demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu
ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata
masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila
demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi
serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya
sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi
dikatakan bernilai negatif
Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan
berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri
mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau
tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai
penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan
(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar
manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan
prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara
Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-
tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa
33
a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya
memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga
maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut
b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran
ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang
memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat
membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri
c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan
digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat
memaksakan kehendak
d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara
lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti
melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan
anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan
pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi
yang baru diantara suatu kelompok tertentu
3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis
antara lain
a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak
terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang
umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut
dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan
34
berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan
untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk
menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan
massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan
aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada
tindakan anarki
b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan
Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya
kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat
banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki
Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat
fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan
tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan
data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan
karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas
polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi
demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing
situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi
bentrokan dengan para demonstran
c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur
keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan
sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan
aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya
35
pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang
kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu
koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak
kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam
pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang
penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi
penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan
pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa
yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998
Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak
bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha
memprovokasi para pengunjuk rasa
d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang
berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis
psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi
aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus
pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan
yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah
Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi
undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat
dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada
pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3
36
x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat
surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan
tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama
kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa
pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan
yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri
dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa
yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan
yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi
e Faktor Psikologis
Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa
keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-
individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial
dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan
201637)
37
G Kerangka Fikir
H Fokus Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang
ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah
Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi
I Deskripsi Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam
Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar
1 Pola Komunikasi Persuasif
Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan
Universitas dalam Mengatasi
Demonstrasi
Teori Pendekatan Komunikasi
Persuasif Perloff (2003)
Memiliki dua komponen
utama yaitu
1 Kongnisi
2 afeksi
Penanganan Demonstrasi
Faktor Penghambat Faktor Pendukung
38
Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan
dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada
komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan
komunikanpersuadee
1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3
HumasHRD Universitas
2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan
Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada
metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu
3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam
melakukan komunikasi persuasif
4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi
persuasif yang baik
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian
Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama
dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini
bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis
memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan
mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan
demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data
B Jenis dan tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap
suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas
Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan
untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan
data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan
objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini
mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk penjelasan
C Sumber data
1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung
ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian
39
2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan
berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini
dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan
umum internet dan bacaan lainnya
D Informan penelitian
Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu
informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary
informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan
menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk
melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk
memperkaya analisis namun tidak mesti ada
Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling
yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat
memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan
data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut
NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH
1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1
2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1
2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1
3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1
4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1
40
E Teknik pengumpulan data
1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas
Muhammadiyah Makassar
2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-
jawaban dari informan dicatat atau direkam
3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data
yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya
F Teknik analisis data
Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-
data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-
106) yakni dengan tiga tahap
1 Reduksi data
Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan
peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan
catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas
serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema
kelompok-kelompok dan pola-pola data
2 Penyajian data
41
Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji
berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling
dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan
3 Penarikan dan pengujian kesimpulan
Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari
sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut
Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran
suatu objek setelah dilakukan penelitian
G Pengabsahan data
Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi
sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat
dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan
suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda
Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil
observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada
informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber
lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah
diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data
tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk
dikonfirmasi
42
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik
mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan
memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan
Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah
Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan
dengan kajian teori yang peneliti gunakan
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1 Kondisi geografis
Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan
tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam
mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi
Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas
Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar
didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259
Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni
1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian
perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah
43
Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di
kabupaten Bantaeng
Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai
organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah
amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal
22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh
notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71
tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan
sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965
Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018
tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah
Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah
Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai
perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul
Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin
Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud
Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman
Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre
Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd
Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu
fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang
44
sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan
kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas
yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa
kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di
Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare
Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang
telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)
Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten
Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri
Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar
membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu
Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas
Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka
fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002
dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas
Kedokteran
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan
peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM
dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang
diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah
45
Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang
signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi
peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan
Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting
sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada
instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan
baik didalam maupun diluar negeri
3 VISI
Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan
Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun
2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan
Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak
dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar
Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga
pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945
Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar
selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang
pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan
Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas
Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat
46
Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas
Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan
akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat
Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang
bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional
maupun internasional
Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan
mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara
Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana
dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa
Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk
menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus
tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT
4 MISI
Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di
Universitas Muhammadiyah Makassar yakni
a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan
b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang
kreatif inovatif efektif dan menyenangkan
c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan
ukhuwah
47
d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni
dan masyarakat
5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu
pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di
indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi
Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah
Makassar digambarkan sebagai berikut
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar
REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV
PPM MAJELIS
DIKTI PWMBPH
DIREKTORAT AKSI LP3M P4M
PERPUSTAKAAN PPMB
DIREKTORAT AKSI SDK UMC
RSP UBCBAKI PLPK
SENAT AKADEMIK
FAKULTAS
TATA USAHA
LAB DAN STUDIO
DEKANDIREKTUR PASCASARJANA
WD I | WD II | WD III | WD IV
PROGRAM STUDI
DOSENPA
MAHASISWA
BEMF
HMJ
BEMU
UKM
SENAT AKADEMIK
UNIVERSITAS
IMM
KORKOM
IMM
KOMISARIAT
48
6 Profil fakultas dan Progam Studi
Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi
No PRODI JN NILAI AKREDITASI
I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)
1 Pendidikan Sosiologi S1 A
2 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
S1 A
3 Pendidikan Matematika S1 B
4 Pendidikan Biologi S1 B
5 Pendidikan Seni Rupa S1 B
6 Pendidikan Fisika S1 B
7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B
8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B
9 Teknologi Pendidikan S1 B
10 Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganeraan
S1 B
11 Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini
S1 C
12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi
13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi
II Fakultas Agama Islam (FAI)
1 Pendidikan Islam S1 A
2 Hukum Ekonomi Syariah
(mursquoamalah)
S1 A
3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B
4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C
5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi
III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
1 Manajemen S1 A
2 Ekonomi pembangunan S1 A
3 Akuntansi S1 B
4 Perpajakan D-III C
5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi
IV Fakultas Pertanian
1 Agribisnis S1 A
2 Budaya Perairan S1 B
3 Kehutanan S1 B
4 Agroteknologi S1 Terakreditasi
V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1 Ilmu Pemerintahan S1 A
2 Ilmu Administrasi Negara S1 A
3 Ilmu Komunikasi S1 B
49
VI Fakultas Teknik
1 Teknik Elektro S1 B
2 Teknik Sipil S1 B
3 Arsitektur S1 C
4 Informatika S1 Terakreditasi
VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
1 Kedokteran S1 B
2 Dokter Profesi B
3 Keperawatan D-III B
4 Kebidanan D-III B
5 Farmasi S1 Terakreditasi
VIII Program Pascasarjana
1 Manajemen S2 B
2 Pendidikan Islam S2 B
3 Ilmu Administrasi Publik S2 B
4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia
S2 B
5 Agribisnis S2 B
6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi
7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi
8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi
B Hasil Penelitian
Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan
pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga
orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff
Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu
universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari
mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani
50
demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan
salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan
komunikasi persuasif
Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi
yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku
individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan
persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan
tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan
studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa
diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang
memadai dan tepat
Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola
komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan
komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi
Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara
yaitu
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah
sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak
suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan
atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam
menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang
digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi
51
Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas
muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani
demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3
Unismuh Makassar
ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif
mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak
melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan
baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan
demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar
oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa
Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu
dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa
Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang
ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku
pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling
bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan
memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah
kesepakatan yang saling menguntungkan
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika
mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang
diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan
satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan
52
memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya
hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas
Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk
melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi
Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani
aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman
tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara
melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan
dan mahasiswa
Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan
data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat
argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah
satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa
pandemi
Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap
mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu
mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan
BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram
mata kuliah
Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas
menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP
100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini
53
merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha
muhammadiyah sebagai sumber dana
Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa
untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya
keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang
menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya
mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat
bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha
sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi
berlangsung
Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif
menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah
pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta
membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara
di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang
aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa
ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus
menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk
tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan
aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat
kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak
meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP
salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah
Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe
Lampu Merah)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan
Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat
54
sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang
diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam
menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena
Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan
Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan
agar tidak merugikan kedua bela pihak
Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut
ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun
offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan
pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan
Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah
pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan
fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan
NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan
rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan
Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah
kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga
dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta
Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan
Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa
melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi
55
kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka
cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan
sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus
berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan
Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis
dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus
tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani
mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani
adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-
pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal
dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil
wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi
di Lt 5 Unismuh)
Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam
menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau
kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung
dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang
bersifat rasional
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir
mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk
menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional
Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh
Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau
56
fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas
argumentasi persuader terhadap persuadee
Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan
komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan
persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan
Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang
berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara
logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader
Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam
komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas
yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk
mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat
Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan
mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan
untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi
Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang
sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang
bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau
57
mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara
pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan
emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini
dominan dipengaruhi hubungan antar individu
Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk
membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini
biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini
sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan
persuadee
Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam
mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas
Muhammadiyah Makassar
ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya
lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan
prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya
dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun
kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober
2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam
menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi
dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan
pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan
Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan
permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan
58
disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini
Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan
demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan
tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk
kepentingan bersama
Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa
agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh
wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif
berlembaga yaitu sebagai berikut
ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh
kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa
menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami
akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini
biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo
MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa
pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan
membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar
hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan
keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan
membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak
dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa
Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan
melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat
tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan
perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan
59
menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan
mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan
simpati dan empati
Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami
situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan
selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan
cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan
pimpinan
Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3
selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus
kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan
rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional
dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak
melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan
sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan
pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020
Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Unismuh)
Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani
demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu
tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa
dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka
Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan
Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi
demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan
60
yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan
emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih
memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
a Faktor pendukung
Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi
persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan
penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator
pesan dan audience yaitu sebagai berikut
1 Sarana prasarana
Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah
pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator
umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang
digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan
Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur
Humas
di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat
rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu
difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu
mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat
berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online
dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat
secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke
media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk
penyebaran informasinya
61
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah
memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu
dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu
difasilitasi oleh pihak humas
Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas
ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-
kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar
melalui media-mediardquo
Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya
mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang
ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan
fakultas dan secara universal kampus
Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang
aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut
ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara
online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk
mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo
Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah
terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah
mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya
2 Kerja sama dengan berbagai media
kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih
suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak
62
Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan
kualitas
Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas
ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat
direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya
kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner
seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo
Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk
menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak
humas bekerjasama dengan beberapa media
Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif
berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut
ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup
menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah
memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo
Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang
mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan
adanya kerjasama dengan media (media patnert)
b Faktor penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola
komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang
menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar
terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa
Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam
pola komunikasi pimpinan universitas
63
ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak
terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan
senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor
penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan
mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pimpinan
Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu
ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga
kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat
yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara
administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik
dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo
Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya
mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri
Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif
di lembaga yaitu sebagai berikut
ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan
dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat
menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman
antara mahasiswa dan pimpinanrdquo
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor
penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu
yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya
kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan
kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas
64
C Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara
informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua
yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi
persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan
sebagai berikut
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas
menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis
yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan
pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat
fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah
kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta
mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi
Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang
pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif
menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola
komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang
menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat
berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan
Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan
komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan
65
fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola
komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik
komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell
(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan
pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan
data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu
Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo
atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon
technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran
dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui
pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta
dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh
kepercayaan persuadee
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung
menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei
lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh
pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga
menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak
diterapkan
Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa
digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana
pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah
66
merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan
pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar
mudah untuk dicerna dan dipahami
Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang
efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang
terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang
tepat dan mudah diingat
Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas
harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan
komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan
sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga
bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima
pesan (persuadee)
Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan
Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif
apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi
memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang
pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik
akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi
67
Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola
komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari
komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif
apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi
dan kondisi dari komunikan
Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan
yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam
komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang
sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif
dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari
komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode
pendekatan logis
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi
Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas
bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa
sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan
melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional
Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah
kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk
memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak
Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K
Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai
68
tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau
kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam
Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif
terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum
yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga
tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya
Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi
pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik
manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan
memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam
hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam
mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak
untuk mengikuti kebijakan tersebut
Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi
persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional
appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air
mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi
terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik
kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif
menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan
dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan
mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik
ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang
69
mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional
akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut
Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya
persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia
sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya
tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa
memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa
pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan
pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam
komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan
untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan
Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan
kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun
suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran
dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini
menggambarkan suatu hubungan solidaritas
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif
afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional
yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini
berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap
satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff
70
(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola
komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif
kognisi dan afeksi
c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat
Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat
menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan yaitu
1 Faktor pendukung
a Sarana prasarana
Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya
prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan
membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor
3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan
untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan
kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu
divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan
dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi
setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan
kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala
universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan
ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa
71
b Kerja sama dengan berbagai media
Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama
dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online
maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus
untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas
muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat
diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi
demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan
berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap
mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah
memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi
setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak
belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi
ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan
universitas maupun fakultas
2 Faktor penghambat
Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat
dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi
apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi
agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan
mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan
kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi
lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa
72
dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung
aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal
kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi
mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari
pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan
ketika tidak adanya ruang diskusi
Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan
Afektif yaitu
Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan
dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya
Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain
لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر
ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah
olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)
Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator
hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT
tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan
Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan
merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang
termasuk kelompok ini antara lain
73
ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب
ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول
ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه
حكيم
ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah
berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah
meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)
Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu
cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian
panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera
Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-
Baqarah 260)
Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)
dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon
message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang
mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar
menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk
kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)
72
BAB V
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi
Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu
dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu
1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan
Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan
memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman
terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian
memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil
Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan
Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan
pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun
kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat
perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang
diinginkan
2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana
untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang
kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik
maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish
73
Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola
komunikasi tidak tersampaikan dengan baik
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini
dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada
Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang
dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu
1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya
lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam
penangan demonstrasi
2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna
mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan
pendekatan kognitif dan afektif
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan
Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset
Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup
Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta
Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung
PTRemaja Rosdakarya
Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo
Persada
Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya
Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana
Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung
Mandar Maju
Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers
Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka
Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia
Skripsi
Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap
EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-
I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf
Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam
Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal
Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-
komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf
Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak
Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019
Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja
Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019
httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-
pekerja-sopdf
Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan
Ejurnal diakses 11 maret 2019
httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT
d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme
ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-
ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-
wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-
cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5
Jurnal
Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya
Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021
httpscolargooglecoid
Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam
Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal
Diakses 30 Maret 2019
httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER
SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S
COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA
Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik
Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30
maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301
Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok
Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503
Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan
Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort
Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf
Diakses pada tanggal 19 November 2019
Matriks Wawancara
WR 3
1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
Jawab
2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam
menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau
hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media
6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan
7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat
ini
Staff Humas
1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam
menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau
hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media
6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan
7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan
8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
WD 3
1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi
2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan
3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional
4 Alasan memilih keduanya
Ketua Korkom
1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi
2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi
3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi
demosntarsi
4 Bagaimana respon dari pimpinan
5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo
LAMPIRAN
Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah
Makassar
Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar
Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah
Makassar
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo
Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada
tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS
dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar
pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada
tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP
Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali
pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada
tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana
(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021
Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai
Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode
20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi
Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir
pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018
Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng
somba opu tahun 2015
Page 11
3
merasa risih dan terhadap tindakan mereka bahkan tak jarang demonstrasi
justru merugikan mereka
Seperti yang dilansir dari portal Sindo News diberitakan bahwa pada 28
oktober 2019 dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda di Sulawesi Selatan
diperingati dengan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa diberbagai
kampus kondisi tersebut salah satunya terpantau di depan kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar Dari pantauan dilokasi Mahasiswa terlihat
membakar ban dan menutup jalan Tentunya dengan demonstrasi yang seperti
ini dapat menimbulkan banyak permasalahan tidak hanya pada pengguna jalan
ini juga dapat mengganggu aktifitas perkuliahan Untuk itu Pimpinan
Universitas harus betul-betul memperlihatkan jati dirinya dalam menangani
aksi demonstrasi yang terjadi
Dari pengamatan awal peneliti Pimpinan Universitas sudah
memaksimalkan dalam melakukan persuasi untuk menangani demonstrasi
namun masih ada yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
sehingga aksi demonstransi anarkis sering terjadi Maka dari itu diperlukan
komunikatorpersuader yang tepat dalam mengatasi problematika dikalangan
mahasiswa yang melakukan demonstrasi mengingat pihak kampus juga
sepatutnya turut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
elemen kampus termasuk mahasiswa
Salah satu metode yang dapat digunakan oleh Pimpinan Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu komunikasi persuasif head to head dalam hal
4
menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal
kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan
emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga
internal
Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss
(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan
lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya
mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif
Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi
melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi
dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik
mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris
yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
B Rumusan masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka
peneliti merumuskan permasalahan
1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa
5
C Tujuan penelitian
1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam
mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas
muhammadiyah makassar
2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa
D Kegunaan penelitian
1 Kegunaan teoritis
b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu
pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan
dengan kajian komunikasi persuasif
c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan
untuk penelitian sejenisnya
2 Kegunaan praktis
a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana
memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan
pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana
kampus
b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru
mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu
Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait
peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh
orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan
sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun
meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan
terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai
acuan
Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama
Nama Aen Istianah Afiati
Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap
(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer
Tamtama)
Tahun Terbit 2015
Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV
Diponegoro Kebumen
Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam
pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive
Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan
Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan
contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas
dan kewajiban
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi
persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini
7
adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan
militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus
pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi
Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua
Nama Diastu Karlinda
Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan
Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2
Yogyakarta
Tahun Terbit 2013
Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta
Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang
digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi
teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)
Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi
persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun
lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam
komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa
Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah
sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus
penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi
Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif
yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang
berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan
tinggi
8
Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga
Nama Cathy
Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan
Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia
Tahun Terbit 2014
Lokasi Jakarta Indonesia
Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik
komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan
yang tidak baik atau sedang menurun kembali
meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam
memberikan pendekatan persuasif kepada
karyawannya sehingga memicu semangat karyawan
dalam bekerja
persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-
sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan
Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi
persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti
sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa
B Pola komunikasi
Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi
didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam
proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem
penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang
bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan
9
Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung
maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam
bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut
Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan
oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu
bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk
dan lainnya
Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar
kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat
bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya
adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di
organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran
pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan
Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya
penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini
dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola
komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan
sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)
bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah
organisasi
Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji
pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa
Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua
10
anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan
komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan
Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi
yang paling efektif saat menyampaikan pesan
Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara
universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan
tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan
pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya
dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan
komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling
cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya
C Komunikasi Persuasif
1 Pengertian Komunikasi Persuasif
Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan
oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi
persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah
keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi
beberapa pesan
Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif
adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau
membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi
persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan
11
atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata
2003 70)
Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan
perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan
khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu
Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan
pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar
Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi
didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain
Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam
Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan
keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens
melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang
diharapkan
Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif
yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam
Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat
dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus
merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul
dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan
komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif
12
2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif
Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut
Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah
a Persuader
Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan
pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan
perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal
b Persuadee
Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan
pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik
secara verbal maupun nonverbal
c Persepsi
Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang
disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi
persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp
Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal
dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor
pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang
d Pesan Persuasif
Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif
dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan
dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan
Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi
13
atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti
memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif
khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan
yang disampaikan kepadanya
e Saluran Persuasif
saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan
kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir
Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi
dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap
muka (face to face communacation)
f Umpan Balik dan Efek
Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan
balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau
datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik
internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi
komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik
internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan
Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari
komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak
dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya
Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan
sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi
(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)
14
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat
pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya
perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri
persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang
membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya
g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif
Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa
ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu
Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu
tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran
memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut
dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang
dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut
terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik
yang dibicarakan
Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud
dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan
perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk
gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana
(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah
kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka
lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai
15
yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga
berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap
Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud
dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran
persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk
konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan
sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau
menghentikan beberapa perilaku
D Model dan Teori Komunikasi Persuasif
1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)
Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua
komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap
dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap
harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari
atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah
evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan
salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi
dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil
riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap
sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh
dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli
smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi
padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal
16
itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda
dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain
hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang
memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai
pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode
smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya
Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon
dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan
ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau
komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan
humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat
mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat
pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah
diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi
positif atau negative
PESAN
PERSUASI
MENGAKTIFKAN
PROSES
PSIKOLOGIS
PERSUASI
PERUBAHAN
PERILAKU
17
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah
perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi
(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses
psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif
dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut
komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang
mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih
kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun
afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung
pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh
faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi
diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb
proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak
E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif
1 Prinsip Komunikasi Persuasif
Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita
perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi
landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)
menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum
pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum
konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan
a Hukum timbal balik
18
Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika
tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi
terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan
misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan
ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan
b Hukum kontas
Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan
memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu
waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di
kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh
meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo
c Hukum pertemanan
Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau
melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya
persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee
memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan
persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik
dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan
sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil
Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee
semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi
d Hukum harapan
19
Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam
proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati
mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan
kita cenderung memenuhi harapannya
e Hukum asosiasi
Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu
memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi
eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga
asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan
Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung
seseorang yang kita sukai atau hormati
f Hukum konsistensi
Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan
terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee
akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut
bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya
g Hukum kelangkaan
Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam
menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga
persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah
diciptakan persuader
h Hukum kompromi
20
Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang
dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama
individu
i Hukum kekuasaan
Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan
salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang
efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih
tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari
karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan
keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang
punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan
didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain
dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib
2 Teknik komunikasi persuasif
Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi
syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu
mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi
persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi
memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang
dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh
teknik persuasi yaitu
a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap
dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
21
pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut
mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah
jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan
sesuai harapannya
b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara
psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang
menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing
menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh
masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan
persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu
dilakukan
c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan
cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini
didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten
(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik
untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura
tidak tertarik pada persuasi
d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh
pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu
menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan
negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang
mempengaruhi persuasi
22
e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan
mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui
suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya
meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa
yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu
f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati
persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan
kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi
seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil
hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita
g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik
barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu
kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang
mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi
barangkali merasa wajib membeli barang tersebut
h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada
sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja
Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi
tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau
mengadopsi pesan tersebut
i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar
membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan
sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara
23
halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh
sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan
j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi
bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari
sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai
tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari
membuat keputusan
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif
Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima
(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk
memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling
besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian
beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara
seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan
tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang
Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar
tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana
mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi
potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur
Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi
yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence
(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence
24
Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli
mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di
sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk
menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan
tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial
dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan
mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self
competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra
diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah
kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-
pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni
pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang
diharapkan
Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa
kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga
semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini
berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak
yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang
seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles
Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak
yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka
komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif
seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan
25
berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling
menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga
akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa
persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah
menjadi persuasi dua arah atau timbal balik
Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut
faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan
Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek
juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek
juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional
dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh
karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan
diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu
bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja
menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain
penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat
menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif
Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan
emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang
menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul
komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama
yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)
Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana
26
kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak
sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah
pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam
pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang
menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan
mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah
pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola
komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu
suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat
suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua
sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain
misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa
digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya
menimbulkan suasana senang terharu-bahagia
Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan
pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang
lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan
dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam
komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita
hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social
yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut
yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar
27
manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan
akan menarik perhatian khalayak
Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan
derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan
maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola
menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan
terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang
diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini
kita perlu berbagi
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif
a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten
dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya
Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab
kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility
dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan
kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia
mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang
ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance
Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan
Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya
argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut
adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)
dalam upaya penyampaian pesannya
28
b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi
pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan
systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka
dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk
persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator
menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka
diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument
logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila
kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka
diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora
(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan
kalimat yang indah dan jitu
c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang
selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan
pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang
secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang
berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk
memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan
komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan
maka proses persuasi akan berjalan komunikatif
d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk
memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan
sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal
29
dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming
hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan
Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan
melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan
menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua
adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan
dan tanggungjawab secara individual
e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis
F Demonstrasi
1 Pengertian Demonstrasi
Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan
orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan
suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan
secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan
oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para
buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun
demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan
tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti
pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi
Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang
berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau
30
kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan
rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh
dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu
negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan
rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara
Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi
dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus
memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya
sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar
Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang
sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan
atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam
praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan
aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi
demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan
yang anarkis
Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu
sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa
mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang
berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga
menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat
dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh
yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk
31
rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka
umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara
dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala
pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan
harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti
adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis
ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka
timbulah anarki
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis
Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan
berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta
negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan
gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya
dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan
diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10
Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak
mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan
keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga
dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah
satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa
atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun
32
1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum
pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan
pikiranrdquo
Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi
negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai
demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu
ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata
masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila
demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi
serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya
sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi
dikatakan bernilai negatif
Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan
berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri
mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau
tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai
penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan
(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar
manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan
prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara
Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-
tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa
33
a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya
memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga
maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut
b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran
ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang
memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat
membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri
c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan
digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat
memaksakan kehendak
d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara
lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti
melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan
anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan
pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi
yang baru diantara suatu kelompok tertentu
3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis
antara lain
a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak
terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang
umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut
dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan
34
berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan
untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk
menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan
massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan
aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada
tindakan anarki
b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan
Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya
kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat
banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki
Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat
fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan
tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan
data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan
karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas
polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi
demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing
situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi
bentrokan dengan para demonstran
c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur
keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan
sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan
aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya
35
pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang
kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu
koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak
kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam
pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang
penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi
penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan
pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa
yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998
Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak
bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha
memprovokasi para pengunjuk rasa
d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang
berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis
psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi
aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus
pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan
yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah
Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi
undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat
dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada
pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3
36
x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat
surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan
tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama
kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa
pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan
yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri
dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa
yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan
yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi
e Faktor Psikologis
Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa
keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-
individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial
dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan
201637)
37
G Kerangka Fikir
H Fokus Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang
ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah
Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi
I Deskripsi Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam
Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar
1 Pola Komunikasi Persuasif
Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan
Universitas dalam Mengatasi
Demonstrasi
Teori Pendekatan Komunikasi
Persuasif Perloff (2003)
Memiliki dua komponen
utama yaitu
1 Kongnisi
2 afeksi
Penanganan Demonstrasi
Faktor Penghambat Faktor Pendukung
38
Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan
dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada
komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan
komunikanpersuadee
1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3
HumasHRD Universitas
2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan
Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada
metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu
3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam
melakukan komunikasi persuasif
4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi
persuasif yang baik
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian
Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama
dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini
bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis
memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan
mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan
demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data
B Jenis dan tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap
suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas
Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan
untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan
data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan
objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini
mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk penjelasan
C Sumber data
1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung
ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian
39
2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan
berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini
dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan
umum internet dan bacaan lainnya
D Informan penelitian
Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu
informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary
informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan
menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk
melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk
memperkaya analisis namun tidak mesti ada
Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling
yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat
memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan
data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut
NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH
1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1
2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1
2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1
3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1
4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1
40
E Teknik pengumpulan data
1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas
Muhammadiyah Makassar
2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-
jawaban dari informan dicatat atau direkam
3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data
yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya
F Teknik analisis data
Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-
data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-
106) yakni dengan tiga tahap
1 Reduksi data
Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan
peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan
catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas
serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema
kelompok-kelompok dan pola-pola data
2 Penyajian data
41
Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji
berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling
dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan
3 Penarikan dan pengujian kesimpulan
Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari
sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut
Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran
suatu objek setelah dilakukan penelitian
G Pengabsahan data
Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi
sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat
dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan
suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda
Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil
observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada
informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber
lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah
diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data
tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk
dikonfirmasi
42
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik
mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan
memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan
Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah
Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan
dengan kajian teori yang peneliti gunakan
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1 Kondisi geografis
Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan
tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam
mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi
Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas
Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar
didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259
Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni
1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian
perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah
43
Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di
kabupaten Bantaeng
Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai
organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah
amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal
22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh
notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71
tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan
sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965
Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018
tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah
Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah
Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai
perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul
Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin
Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud
Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman
Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre
Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd
Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu
fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang
44
sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan
kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas
yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa
kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di
Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare
Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang
telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)
Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten
Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri
Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar
membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu
Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas
Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka
fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002
dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas
Kedokteran
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan
peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM
dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang
diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah
45
Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang
signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi
peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan
Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting
sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada
instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan
baik didalam maupun diluar negeri
3 VISI
Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan
Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun
2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan
Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak
dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar
Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga
pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945
Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar
selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang
pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan
Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas
Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat
46
Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas
Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan
akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat
Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang
bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional
maupun internasional
Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan
mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara
Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana
dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa
Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk
menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus
tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT
4 MISI
Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di
Universitas Muhammadiyah Makassar yakni
a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan
b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang
kreatif inovatif efektif dan menyenangkan
c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan
ukhuwah
47
d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni
dan masyarakat
5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu
pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di
indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi
Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah
Makassar digambarkan sebagai berikut
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar
REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV
PPM MAJELIS
DIKTI PWMBPH
DIREKTORAT AKSI LP3M P4M
PERPUSTAKAAN PPMB
DIREKTORAT AKSI SDK UMC
RSP UBCBAKI PLPK
SENAT AKADEMIK
FAKULTAS
TATA USAHA
LAB DAN STUDIO
DEKANDIREKTUR PASCASARJANA
WD I | WD II | WD III | WD IV
PROGRAM STUDI
DOSENPA
MAHASISWA
BEMF
HMJ
BEMU
UKM
SENAT AKADEMIK
UNIVERSITAS
IMM
KORKOM
IMM
KOMISARIAT
48
6 Profil fakultas dan Progam Studi
Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi
No PRODI JN NILAI AKREDITASI
I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)
1 Pendidikan Sosiologi S1 A
2 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
S1 A
3 Pendidikan Matematika S1 B
4 Pendidikan Biologi S1 B
5 Pendidikan Seni Rupa S1 B
6 Pendidikan Fisika S1 B
7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B
8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B
9 Teknologi Pendidikan S1 B
10 Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganeraan
S1 B
11 Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini
S1 C
12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi
13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi
II Fakultas Agama Islam (FAI)
1 Pendidikan Islam S1 A
2 Hukum Ekonomi Syariah
(mursquoamalah)
S1 A
3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B
4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C
5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi
III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
1 Manajemen S1 A
2 Ekonomi pembangunan S1 A
3 Akuntansi S1 B
4 Perpajakan D-III C
5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi
IV Fakultas Pertanian
1 Agribisnis S1 A
2 Budaya Perairan S1 B
3 Kehutanan S1 B
4 Agroteknologi S1 Terakreditasi
V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1 Ilmu Pemerintahan S1 A
2 Ilmu Administrasi Negara S1 A
3 Ilmu Komunikasi S1 B
49
VI Fakultas Teknik
1 Teknik Elektro S1 B
2 Teknik Sipil S1 B
3 Arsitektur S1 C
4 Informatika S1 Terakreditasi
VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
1 Kedokteran S1 B
2 Dokter Profesi B
3 Keperawatan D-III B
4 Kebidanan D-III B
5 Farmasi S1 Terakreditasi
VIII Program Pascasarjana
1 Manajemen S2 B
2 Pendidikan Islam S2 B
3 Ilmu Administrasi Publik S2 B
4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia
S2 B
5 Agribisnis S2 B
6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi
7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi
8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi
B Hasil Penelitian
Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan
pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga
orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff
Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu
universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari
mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani
50
demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan
salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan
komunikasi persuasif
Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi
yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku
individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan
persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan
tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan
studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa
diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang
memadai dan tepat
Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola
komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan
komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi
Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara
yaitu
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah
sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak
suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan
atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam
menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang
digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi
51
Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas
muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani
demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3
Unismuh Makassar
ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif
mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak
melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan
baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan
demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar
oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa
Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu
dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa
Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang
ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku
pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling
bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan
memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah
kesepakatan yang saling menguntungkan
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika
mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang
diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan
satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan
52
memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya
hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas
Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk
melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi
Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani
aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman
tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara
melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan
dan mahasiswa
Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan
data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat
argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah
satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa
pandemi
Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap
mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu
mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan
BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram
mata kuliah
Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas
menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP
100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini
53
merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha
muhammadiyah sebagai sumber dana
Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa
untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya
keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang
menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya
mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat
bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha
sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi
berlangsung
Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif
menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah
pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta
membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara
di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang
aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa
ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus
menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk
tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan
aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat
kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak
meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP
salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah
Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe
Lampu Merah)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan
Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat
54
sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang
diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam
menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena
Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan
Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan
agar tidak merugikan kedua bela pihak
Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut
ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun
offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan
pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan
Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah
pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan
fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan
NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan
rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan
Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah
kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga
dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta
Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan
Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa
melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi
55
kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka
cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan
sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus
berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan
Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis
dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus
tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani
mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani
adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-
pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal
dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil
wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi
di Lt 5 Unismuh)
Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam
menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau
kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung
dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang
bersifat rasional
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir
mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk
menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional
Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh
Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau
56
fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas
argumentasi persuader terhadap persuadee
Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan
komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan
persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan
Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang
berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara
logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader
Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam
komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas
yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk
mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat
Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan
mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan
untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi
Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang
sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang
bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau
57
mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara
pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan
emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini
dominan dipengaruhi hubungan antar individu
Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk
membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini
biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini
sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan
persuadee
Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam
mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas
Muhammadiyah Makassar
ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya
lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan
prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya
dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun
kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober
2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam
menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi
dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan
pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan
Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan
permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan
58
disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini
Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan
demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan
tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk
kepentingan bersama
Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa
agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh
wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif
berlembaga yaitu sebagai berikut
ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh
kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa
menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami
akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini
biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo
MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa
pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan
membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar
hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan
keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan
membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak
dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa
Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan
melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat
tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan
perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan
59
menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan
mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan
simpati dan empati
Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami
situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan
selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan
cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan
pimpinan
Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3
selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus
kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan
rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional
dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak
melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan
sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan
pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020
Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Unismuh)
Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani
demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu
tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa
dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka
Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan
Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi
demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan
60
yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan
emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih
memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
a Faktor pendukung
Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi
persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan
penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator
pesan dan audience yaitu sebagai berikut
1 Sarana prasarana
Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah
pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator
umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang
digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan
Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur
Humas
di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat
rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu
difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu
mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat
berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online
dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat
secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke
media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk
penyebaran informasinya
61
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah
memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu
dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu
difasilitasi oleh pihak humas
Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas
ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-
kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar
melalui media-mediardquo
Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya
mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang
ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan
fakultas dan secara universal kampus
Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang
aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut
ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara
online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk
mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo
Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah
terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah
mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya
2 Kerja sama dengan berbagai media
kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih
suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak
62
Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan
kualitas
Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas
ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat
direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya
kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner
seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo
Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk
menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak
humas bekerjasama dengan beberapa media
Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif
berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut
ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup
menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah
memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo
Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang
mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan
adanya kerjasama dengan media (media patnert)
b Faktor penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola
komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang
menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar
terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa
Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam
pola komunikasi pimpinan universitas
63
ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak
terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan
senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor
penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan
mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pimpinan
Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu
ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga
kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat
yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara
administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik
dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo
Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya
mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri
Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif
di lembaga yaitu sebagai berikut
ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan
dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat
menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman
antara mahasiswa dan pimpinanrdquo
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor
penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu
yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya
kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan
kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas
64
C Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara
informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua
yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi
persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan
sebagai berikut
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas
menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis
yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan
pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat
fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah
kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta
mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi
Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang
pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif
menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola
komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang
menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat
berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan
Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan
komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan
65
fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola
komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik
komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell
(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan
pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan
data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu
Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo
atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon
technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran
dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui
pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta
dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh
kepercayaan persuadee
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung
menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei
lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh
pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga
menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak
diterapkan
Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa
digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana
pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah
66
merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan
pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar
mudah untuk dicerna dan dipahami
Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang
efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang
terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang
tepat dan mudah diingat
Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas
harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan
komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan
sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga
bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima
pesan (persuadee)
Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan
Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif
apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi
memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang
pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik
akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi
67
Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola
komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari
komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif
apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi
dan kondisi dari komunikan
Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan
yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam
komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang
sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif
dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari
komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode
pendekatan logis
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi
Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas
bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa
sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan
melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional
Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah
kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk
memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak
Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K
Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai
68
tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau
kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam
Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif
terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum
yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga
tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya
Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi
pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik
manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan
memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam
hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam
mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak
untuk mengikuti kebijakan tersebut
Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi
persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional
appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air
mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi
terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik
kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif
menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan
dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan
mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik
ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang
69
mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional
akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut
Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya
persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia
sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya
tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa
memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa
pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan
pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam
komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan
untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan
Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan
kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun
suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran
dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini
menggambarkan suatu hubungan solidaritas
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif
afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional
yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini
berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap
satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff
70
(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola
komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif
kognisi dan afeksi
c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat
Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat
menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan yaitu
1 Faktor pendukung
a Sarana prasarana
Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya
prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan
membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor
3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan
untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan
kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu
divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan
dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi
setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan
kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala
universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan
ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa
71
b Kerja sama dengan berbagai media
Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama
dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online
maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus
untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas
muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat
diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi
demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan
berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap
mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah
memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi
setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak
belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi
ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan
universitas maupun fakultas
2 Faktor penghambat
Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat
dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi
apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi
agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan
mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan
kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi
lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa
72
dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung
aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal
kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi
mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari
pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan
ketika tidak adanya ruang diskusi
Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan
Afektif yaitu
Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan
dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya
Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain
لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر
ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah
olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)
Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator
hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT
tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan
Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan
merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang
termasuk kelompok ini antara lain
73
ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب
ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول
ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه
حكيم
ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah
berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah
meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)
Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu
cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian
panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera
Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-
Baqarah 260)
Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)
dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon
message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang
mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar
menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk
kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)
72
BAB V
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi
Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu
dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu
1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan
Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan
memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman
terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian
memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil
Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan
Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan
pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun
kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat
perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang
diinginkan
2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana
untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang
kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik
maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish
73
Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola
komunikasi tidak tersampaikan dengan baik
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini
dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada
Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang
dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu
1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya
lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam
penangan demonstrasi
2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna
mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan
pendekatan kognitif dan afektif
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan
Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset
Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup
Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta
Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung
PTRemaja Rosdakarya
Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo
Persada
Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya
Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana
Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung
Mandar Maju
Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers
Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka
Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia
Skripsi
Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap
EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-
I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf
Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam
Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal
Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-
komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf
Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak
Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019
Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja
Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019
httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-
pekerja-sopdf
Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan
Ejurnal diakses 11 maret 2019
httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT
d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme
ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-
ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-
wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-
cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5
Jurnal
Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya
Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021
httpscolargooglecoid
Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam
Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal
Diakses 30 Maret 2019
httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER
SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S
COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA
Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik
Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30
maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301
Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok
Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503
Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan
Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort
Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf
Diakses pada tanggal 19 November 2019
Matriks Wawancara
WR 3
1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
Jawab
2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam
menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau
hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media
6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan
7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat
ini
Staff Humas
1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam
menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau
hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media
6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan
7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan
8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
WD 3
1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi
2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan
3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional
4 Alasan memilih keduanya
Ketua Korkom
1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi
2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi
3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi
demosntarsi
4 Bagaimana respon dari pimpinan
5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo
LAMPIRAN
Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah
Makassar
Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar
Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah
Makassar
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo
Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada
tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS
dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar
pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada
tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP
Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali
pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada
tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana
(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021
Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai
Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode
20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi
Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir
pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018
Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng
somba opu tahun 2015
Page 12
4
menangani aksi demonstrasi yang dipelopori oleh lembaga-lembaga internal
kampus Dimana Pimpinan Universitas melakukan pendekatan-pendekatan
emosional dengan ketua-ketua lembaga maupun pengurus-pengurus lembaga
internal
Seperti yang yang dikemukakan oleh Steward L Tubbs dan Sylvia Moss
(Rahmat 200914) bahwa komunikasi yang efektif paling tidak menimbulkan
lima hal Salah satunya adalah mempengaruhi sikap seseorang ini Upaya
mempengaruhi sikap seseorang ini disebut dengan komunikasi persuasif
Maka dari itu peneliti memilih fokus pada penanganan demonstrasi
melalui komunikasi persuasif Karena demonstrasi yang anarkis bisa diatasi
dengan cara persuasif oleh pimpinan universitas maka dari itu peneliti tertarik
mengkaji Pola komunikasi persuasif dalam mengatasi demonstrasi anakris
yang terjadi di Universitas Muhammadiyah Makassar
B Rumusan masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang masalah maka
peneliti merumuskan permasalahan
1 Bagaimana Pola Komunikasi Persuasif Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa
5
C Tujuan penelitian
1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam
mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas
muhammadiyah makassar
2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa
D Kegunaan penelitian
1 Kegunaan teoritis
b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu
pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan
dengan kajian komunikasi persuasif
c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan
untuk penelitian sejenisnya
2 Kegunaan praktis
a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana
memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan
pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana
kampus
b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru
mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu
Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait
peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh
orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan
sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun
meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan
terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai
acuan
Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama
Nama Aen Istianah Afiati
Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap
(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer
Tamtama)
Tahun Terbit 2015
Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV
Diponegoro Kebumen
Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam
pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive
Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan
Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan
contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas
dan kewajiban
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi
persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini
7
adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan
militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus
pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi
Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua
Nama Diastu Karlinda
Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan
Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2
Yogyakarta
Tahun Terbit 2013
Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta
Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang
digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi
teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)
Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi
persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun
lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam
komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa
Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah
sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus
penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi
Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif
yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang
berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan
tinggi
8
Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga
Nama Cathy
Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan
Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia
Tahun Terbit 2014
Lokasi Jakarta Indonesia
Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik
komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan
yang tidak baik atau sedang menurun kembali
meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam
memberikan pendekatan persuasif kepada
karyawannya sehingga memicu semangat karyawan
dalam bekerja
persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-
sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan
Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi
persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti
sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa
B Pola komunikasi
Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi
didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam
proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem
penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang
bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan
9
Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung
maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam
bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut
Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan
oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu
bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk
dan lainnya
Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar
kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat
bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya
adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di
organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran
pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan
Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya
penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini
dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola
komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan
sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)
bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah
organisasi
Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji
pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa
Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua
10
anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan
komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan
Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi
yang paling efektif saat menyampaikan pesan
Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara
universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan
tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan
pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya
dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan
komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling
cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya
C Komunikasi Persuasif
1 Pengertian Komunikasi Persuasif
Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan
oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi
persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah
keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi
beberapa pesan
Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif
adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau
membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi
persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan
11
atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata
2003 70)
Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan
perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan
khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu
Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan
pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar
Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi
didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain
Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam
Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan
keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens
melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang
diharapkan
Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif
yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam
Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat
dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus
merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul
dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan
komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif
12
2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif
Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut
Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah
a Persuader
Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan
pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan
perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal
b Persuadee
Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan
pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik
secara verbal maupun nonverbal
c Persepsi
Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang
disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi
persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp
Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal
dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor
pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang
d Pesan Persuasif
Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif
dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan
dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan
Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi
13
atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti
memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif
khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan
yang disampaikan kepadanya
e Saluran Persuasif
saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan
kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir
Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi
dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap
muka (face to face communacation)
f Umpan Balik dan Efek
Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan
balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau
datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik
internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi
komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik
internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan
Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari
komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak
dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya
Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan
sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi
(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)
14
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat
pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya
perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri
persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang
membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya
g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif
Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa
ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu
Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu
tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran
memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut
dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang
dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut
terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik
yang dibicarakan
Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud
dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan
perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk
gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana
(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah
kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka
lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai
15
yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga
berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap
Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud
dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran
persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk
konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan
sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau
menghentikan beberapa perilaku
D Model dan Teori Komunikasi Persuasif
1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)
Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua
komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap
dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap
harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari
atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah
evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan
salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi
dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil
riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap
sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh
dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli
smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi
padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal
16
itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda
dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain
hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang
memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai
pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode
smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya
Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon
dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan
ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau
komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan
humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat
mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat
pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah
diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi
positif atau negative
PESAN
PERSUASI
MENGAKTIFKAN
PROSES
PSIKOLOGIS
PERSUASI
PERUBAHAN
PERILAKU
17
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah
perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi
(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses
psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif
dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut
komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang
mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih
kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun
afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung
pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh
faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi
diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb
proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak
E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif
1 Prinsip Komunikasi Persuasif
Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita
perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi
landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)
menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum
pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum
konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan
a Hukum timbal balik
18
Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika
tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi
terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan
misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan
ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan
b Hukum kontas
Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan
memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu
waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di
kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh
meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo
c Hukum pertemanan
Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau
melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya
persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee
memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan
persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik
dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan
sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil
Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee
semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi
d Hukum harapan
19
Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam
proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati
mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan
kita cenderung memenuhi harapannya
e Hukum asosiasi
Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu
memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi
eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga
asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan
Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung
seseorang yang kita sukai atau hormati
f Hukum konsistensi
Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan
terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee
akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut
bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya
g Hukum kelangkaan
Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam
menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga
persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah
diciptakan persuader
h Hukum kompromi
20
Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang
dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama
individu
i Hukum kekuasaan
Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan
salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang
efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih
tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari
karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan
keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang
punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan
didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain
dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib
2 Teknik komunikasi persuasif
Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi
syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu
mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi
persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi
memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang
dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh
teknik persuasi yaitu
a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap
dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
21
pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut
mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah
jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan
sesuai harapannya
b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara
psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang
menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing
menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh
masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan
persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu
dilakukan
c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan
cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini
didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten
(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik
untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura
tidak tertarik pada persuasi
d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh
pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu
menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan
negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang
mempengaruhi persuasi
22
e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan
mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui
suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya
meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa
yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu
f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati
persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan
kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi
seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil
hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita
g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik
barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu
kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang
mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi
barangkali merasa wajib membeli barang tersebut
h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada
sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja
Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi
tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau
mengadopsi pesan tersebut
i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar
membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan
sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara
23
halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh
sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan
j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi
bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari
sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai
tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari
membuat keputusan
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif
Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima
(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk
memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling
besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian
beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara
seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan
tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang
Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar
tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana
mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi
potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur
Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi
yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence
(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence
24
Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli
mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di
sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk
menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan
tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial
dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan
mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self
competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra
diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah
kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-
pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni
pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang
diharapkan
Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa
kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga
semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini
berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak
yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang
seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles
Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak
yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka
komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif
seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan
25
berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling
menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga
akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa
persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah
menjadi persuasi dua arah atau timbal balik
Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut
faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan
Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek
juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek
juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional
dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh
karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan
diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu
bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja
menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain
penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat
menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif
Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan
emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang
menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul
komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama
yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)
Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana
26
kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak
sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah
pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam
pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang
menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan
mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah
pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola
komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu
suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat
suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua
sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain
misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa
digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya
menimbulkan suasana senang terharu-bahagia
Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan
pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang
lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan
dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam
komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita
hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social
yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut
yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar
27
manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan
akan menarik perhatian khalayak
Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan
derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan
maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola
menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan
terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang
diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini
kita perlu berbagi
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif
a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten
dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya
Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab
kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility
dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan
kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia
mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang
ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance
Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan
Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya
argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut
adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)
dalam upaya penyampaian pesannya
28
b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi
pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan
systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka
dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk
persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator
menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka
diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument
logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila
kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka
diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora
(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan
kalimat yang indah dan jitu
c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang
selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan
pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang
secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang
berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk
memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan
komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan
maka proses persuasi akan berjalan komunikatif
d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk
memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan
sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal
29
dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming
hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan
Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan
melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan
menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua
adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan
dan tanggungjawab secara individual
e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis
F Demonstrasi
1 Pengertian Demonstrasi
Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan
orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan
suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan
secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan
oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para
buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun
demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan
tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti
pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi
Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang
berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau
30
kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan
rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh
dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu
negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan
rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara
Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi
dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus
memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya
sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar
Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang
sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan
atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam
praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan
aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi
demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan
yang anarkis
Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu
sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa
mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang
berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga
menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat
dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh
yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk
31
rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka
umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara
dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala
pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan
harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti
adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis
ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka
timbulah anarki
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis
Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan
berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta
negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan
gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya
dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan
diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10
Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak
mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan
keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga
dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah
satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa
atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun
32
1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum
pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan
pikiranrdquo
Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi
negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai
demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu
ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata
masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila
demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi
serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya
sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi
dikatakan bernilai negatif
Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan
berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri
mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau
tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai
penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan
(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar
manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan
prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara
Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-
tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa
33
a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya
memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga
maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut
b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran
ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang
memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat
membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri
c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan
digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat
memaksakan kehendak
d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara
lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti
melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan
anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan
pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi
yang baru diantara suatu kelompok tertentu
3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis
antara lain
a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak
terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang
umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut
dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan
34
berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan
untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk
menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan
massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan
aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada
tindakan anarki
b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan
Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya
kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat
banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki
Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat
fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan
tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan
data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan
karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas
polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi
demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing
situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi
bentrokan dengan para demonstran
c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur
keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan
sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan
aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya
35
pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang
kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu
koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak
kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam
pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang
penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi
penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan
pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa
yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998
Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak
bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha
memprovokasi para pengunjuk rasa
d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang
berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis
psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi
aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus
pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan
yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah
Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi
undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat
dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada
pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3
36
x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat
surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan
tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama
kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa
pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan
yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri
dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa
yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan
yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi
e Faktor Psikologis
Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa
keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-
individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial
dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan
201637)
37
G Kerangka Fikir
H Fokus Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang
ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah
Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi
I Deskripsi Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam
Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar
1 Pola Komunikasi Persuasif
Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan
Universitas dalam Mengatasi
Demonstrasi
Teori Pendekatan Komunikasi
Persuasif Perloff (2003)
Memiliki dua komponen
utama yaitu
1 Kongnisi
2 afeksi
Penanganan Demonstrasi
Faktor Penghambat Faktor Pendukung
38
Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan
dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada
komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan
komunikanpersuadee
1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3
HumasHRD Universitas
2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan
Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada
metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu
3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam
melakukan komunikasi persuasif
4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi
persuasif yang baik
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian
Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama
dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini
bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis
memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan
mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan
demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data
B Jenis dan tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap
suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas
Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan
untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan
data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan
objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini
mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk penjelasan
C Sumber data
1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung
ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian
39
2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan
berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini
dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan
umum internet dan bacaan lainnya
D Informan penelitian
Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu
informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary
informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan
menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk
melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk
memperkaya analisis namun tidak mesti ada
Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling
yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat
memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan
data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut
NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH
1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1
2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1
2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1
3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1
4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1
40
E Teknik pengumpulan data
1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas
Muhammadiyah Makassar
2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-
jawaban dari informan dicatat atau direkam
3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data
yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya
F Teknik analisis data
Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-
data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-
106) yakni dengan tiga tahap
1 Reduksi data
Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan
peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan
catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas
serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema
kelompok-kelompok dan pola-pola data
2 Penyajian data
41
Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji
berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling
dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan
3 Penarikan dan pengujian kesimpulan
Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari
sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut
Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran
suatu objek setelah dilakukan penelitian
G Pengabsahan data
Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi
sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat
dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan
suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda
Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil
observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada
informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber
lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah
diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data
tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk
dikonfirmasi
42
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik
mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan
memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan
Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah
Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan
dengan kajian teori yang peneliti gunakan
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1 Kondisi geografis
Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan
tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam
mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi
Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas
Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar
didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259
Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni
1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian
perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah
43
Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di
kabupaten Bantaeng
Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai
organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah
amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal
22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh
notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71
tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan
sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965
Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018
tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah
Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah
Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai
perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul
Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin
Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud
Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman
Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre
Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd
Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu
fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang
44
sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan
kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas
yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa
kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di
Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare
Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang
telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)
Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten
Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri
Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar
membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu
Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas
Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka
fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002
dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas
Kedokteran
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan
peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM
dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang
diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah
45
Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang
signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi
peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan
Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting
sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada
instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan
baik didalam maupun diluar negeri
3 VISI
Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan
Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun
2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan
Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak
dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar
Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga
pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945
Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar
selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang
pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan
Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas
Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat
46
Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas
Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan
akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat
Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang
bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional
maupun internasional
Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan
mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara
Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana
dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa
Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk
menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus
tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT
4 MISI
Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di
Universitas Muhammadiyah Makassar yakni
a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan
b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang
kreatif inovatif efektif dan menyenangkan
c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan
ukhuwah
47
d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni
dan masyarakat
5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu
pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di
indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi
Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah
Makassar digambarkan sebagai berikut
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar
REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV
PPM MAJELIS
DIKTI PWMBPH
DIREKTORAT AKSI LP3M P4M
PERPUSTAKAAN PPMB
DIREKTORAT AKSI SDK UMC
RSP UBCBAKI PLPK
SENAT AKADEMIK
FAKULTAS
TATA USAHA
LAB DAN STUDIO
DEKANDIREKTUR PASCASARJANA
WD I | WD II | WD III | WD IV
PROGRAM STUDI
DOSENPA
MAHASISWA
BEMF
HMJ
BEMU
UKM
SENAT AKADEMIK
UNIVERSITAS
IMM
KORKOM
IMM
KOMISARIAT
48
6 Profil fakultas dan Progam Studi
Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi
No PRODI JN NILAI AKREDITASI
I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)
1 Pendidikan Sosiologi S1 A
2 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
S1 A
3 Pendidikan Matematika S1 B
4 Pendidikan Biologi S1 B
5 Pendidikan Seni Rupa S1 B
6 Pendidikan Fisika S1 B
7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B
8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B
9 Teknologi Pendidikan S1 B
10 Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganeraan
S1 B
11 Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini
S1 C
12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi
13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi
II Fakultas Agama Islam (FAI)
1 Pendidikan Islam S1 A
2 Hukum Ekonomi Syariah
(mursquoamalah)
S1 A
3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B
4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C
5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi
III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
1 Manajemen S1 A
2 Ekonomi pembangunan S1 A
3 Akuntansi S1 B
4 Perpajakan D-III C
5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi
IV Fakultas Pertanian
1 Agribisnis S1 A
2 Budaya Perairan S1 B
3 Kehutanan S1 B
4 Agroteknologi S1 Terakreditasi
V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1 Ilmu Pemerintahan S1 A
2 Ilmu Administrasi Negara S1 A
3 Ilmu Komunikasi S1 B
49
VI Fakultas Teknik
1 Teknik Elektro S1 B
2 Teknik Sipil S1 B
3 Arsitektur S1 C
4 Informatika S1 Terakreditasi
VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
1 Kedokteran S1 B
2 Dokter Profesi B
3 Keperawatan D-III B
4 Kebidanan D-III B
5 Farmasi S1 Terakreditasi
VIII Program Pascasarjana
1 Manajemen S2 B
2 Pendidikan Islam S2 B
3 Ilmu Administrasi Publik S2 B
4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia
S2 B
5 Agribisnis S2 B
6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi
7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi
8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi
B Hasil Penelitian
Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan
pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga
orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff
Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu
universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari
mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani
50
demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan
salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan
komunikasi persuasif
Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi
yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku
individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan
persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan
tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan
studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa
diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang
memadai dan tepat
Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola
komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan
komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi
Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara
yaitu
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah
sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak
suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan
atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam
menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang
digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi
51
Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas
muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani
demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3
Unismuh Makassar
ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif
mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak
melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan
baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan
demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar
oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa
Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu
dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa
Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang
ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku
pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling
bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan
memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah
kesepakatan yang saling menguntungkan
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika
mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang
diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan
satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan
52
memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya
hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas
Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk
melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi
Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani
aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman
tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara
melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan
dan mahasiswa
Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan
data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat
argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah
satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa
pandemi
Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap
mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu
mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan
BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram
mata kuliah
Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas
menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP
100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini
53
merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha
muhammadiyah sebagai sumber dana
Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa
untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya
keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang
menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya
mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat
bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha
sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi
berlangsung
Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif
menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah
pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta
membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara
di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang
aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa
ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus
menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk
tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan
aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat
kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak
meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP
salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah
Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe
Lampu Merah)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan
Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat
54
sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang
diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam
menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena
Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan
Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan
agar tidak merugikan kedua bela pihak
Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut
ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun
offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan
pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan
Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah
pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan
fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan
NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan
rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan
Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah
kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga
dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta
Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan
Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa
melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi
55
kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka
cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan
sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus
berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan
Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis
dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus
tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani
mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani
adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-
pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal
dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil
wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi
di Lt 5 Unismuh)
Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam
menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau
kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung
dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang
bersifat rasional
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir
mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk
menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional
Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh
Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau
56
fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas
argumentasi persuader terhadap persuadee
Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan
komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan
persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan
Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang
berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara
logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader
Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam
komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas
yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk
mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat
Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan
mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan
untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi
Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang
sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang
bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau
57
mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara
pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan
emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini
dominan dipengaruhi hubungan antar individu
Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk
membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini
biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini
sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan
persuadee
Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam
mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas
Muhammadiyah Makassar
ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya
lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan
prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya
dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun
kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober
2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam
menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi
dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan
pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan
Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan
permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan
58
disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini
Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan
demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan
tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk
kepentingan bersama
Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa
agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh
wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif
berlembaga yaitu sebagai berikut
ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh
kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa
menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami
akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini
biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo
MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa
pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan
membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar
hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan
keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan
membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak
dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa
Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan
melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat
tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan
perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan
59
menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan
mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan
simpati dan empati
Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami
situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan
selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan
cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan
pimpinan
Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3
selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus
kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan
rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional
dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak
melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan
sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan
pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020
Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Unismuh)
Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani
demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu
tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa
dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka
Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan
Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi
demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan
60
yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan
emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih
memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
a Faktor pendukung
Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi
persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan
penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator
pesan dan audience yaitu sebagai berikut
1 Sarana prasarana
Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah
pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator
umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang
digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan
Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur
Humas
di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat
rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu
difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu
mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat
berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online
dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat
secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke
media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk
penyebaran informasinya
61
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah
memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu
dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu
difasilitasi oleh pihak humas
Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas
ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-
kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar
melalui media-mediardquo
Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya
mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang
ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan
fakultas dan secara universal kampus
Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang
aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut
ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara
online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk
mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo
Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah
terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah
mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya
2 Kerja sama dengan berbagai media
kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih
suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak
62
Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan
kualitas
Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas
ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat
direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya
kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner
seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo
Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk
menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak
humas bekerjasama dengan beberapa media
Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif
berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut
ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup
menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah
memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo
Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang
mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan
adanya kerjasama dengan media (media patnert)
b Faktor penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola
komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang
menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar
terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa
Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam
pola komunikasi pimpinan universitas
63
ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak
terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan
senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor
penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan
mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pimpinan
Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu
ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga
kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat
yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara
administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik
dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo
Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya
mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri
Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif
di lembaga yaitu sebagai berikut
ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan
dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat
menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman
antara mahasiswa dan pimpinanrdquo
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor
penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu
yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya
kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan
kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas
64
C Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara
informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua
yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi
persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan
sebagai berikut
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas
menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis
yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan
pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat
fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah
kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta
mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi
Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang
pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif
menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola
komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang
menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat
berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan
Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan
komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan
65
fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola
komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik
komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell
(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan
pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan
data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu
Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo
atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon
technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran
dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui
pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta
dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh
kepercayaan persuadee
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung
menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei
lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh
pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga
menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak
diterapkan
Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa
digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana
pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah
66
merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan
pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar
mudah untuk dicerna dan dipahami
Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang
efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang
terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang
tepat dan mudah diingat
Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas
harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan
komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan
sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga
bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima
pesan (persuadee)
Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan
Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif
apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi
memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang
pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik
akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi
67
Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola
komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari
komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif
apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi
dan kondisi dari komunikan
Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan
yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam
komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang
sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif
dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari
komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode
pendekatan logis
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi
Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas
bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa
sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan
melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional
Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah
kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk
memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak
Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K
Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai
68
tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau
kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam
Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif
terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum
yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga
tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya
Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi
pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik
manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan
memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam
hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam
mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak
untuk mengikuti kebijakan tersebut
Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi
persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional
appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air
mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi
terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik
kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif
menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan
dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan
mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik
ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang
69
mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional
akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut
Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya
persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia
sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya
tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa
memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa
pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan
pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam
komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan
untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan
Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan
kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun
suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran
dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini
menggambarkan suatu hubungan solidaritas
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif
afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional
yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini
berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap
satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff
70
(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola
komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif
kognisi dan afeksi
c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat
Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat
menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan yaitu
1 Faktor pendukung
a Sarana prasarana
Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya
prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan
membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor
3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan
untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan
kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu
divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan
dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi
setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan
kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala
universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan
ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa
71
b Kerja sama dengan berbagai media
Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama
dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online
maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus
untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas
muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat
diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi
demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan
berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap
mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah
memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi
setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak
belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi
ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan
universitas maupun fakultas
2 Faktor penghambat
Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat
dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi
apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi
agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan
mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan
kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi
lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa
72
dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung
aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal
kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi
mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari
pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan
ketika tidak adanya ruang diskusi
Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan
Afektif yaitu
Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan
dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya
Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain
لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر
ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah
olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)
Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator
hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT
tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan
Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan
merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang
termasuk kelompok ini antara lain
73
ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب
ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول
ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه
حكيم
ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah
berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah
meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)
Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu
cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian
panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera
Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-
Baqarah 260)
Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)
dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon
message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang
mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar
menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk
kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)
72
BAB V
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi
Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu
dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu
1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan
Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan
memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman
terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian
memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil
Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan
Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan
pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun
kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat
perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang
diinginkan
2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana
untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang
kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik
maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish
73
Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola
komunikasi tidak tersampaikan dengan baik
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini
dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada
Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang
dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu
1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya
lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam
penangan demonstrasi
2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna
mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan
pendekatan kognitif dan afektif
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan
Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset
Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup
Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta
Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung
PTRemaja Rosdakarya
Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo
Persada
Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya
Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana
Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung
Mandar Maju
Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers
Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka
Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia
Skripsi
Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap
EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-
I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf
Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam
Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal
Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-
komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf
Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak
Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019
Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja
Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019
httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-
pekerja-sopdf
Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan
Ejurnal diakses 11 maret 2019
httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT
d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme
ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-
ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-
wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-
cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5
Jurnal
Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya
Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021
httpscolargooglecoid
Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam
Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal
Diakses 30 Maret 2019
httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER
SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S
COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA
Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik
Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30
maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301
Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok
Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503
Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan
Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort
Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf
Diakses pada tanggal 19 November 2019
Matriks Wawancara
WR 3
1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
Jawab
2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam
menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau
hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media
6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan
7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat
ini
Staff Humas
1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam
menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau
hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media
6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan
7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan
8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
WD 3
1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi
2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan
3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional
4 Alasan memilih keduanya
Ketua Korkom
1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi
2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi
3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi
demosntarsi
4 Bagaimana respon dari pimpinan
5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo
LAMPIRAN
Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah
Makassar
Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar
Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah
Makassar
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo
Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada
tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS
dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar
pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada
tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP
Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali
pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada
tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana
(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021
Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai
Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode
20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi
Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir
pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018
Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng
somba opu tahun 2015
Page 13
5
C Tujuan penelitian
1 Untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi persuasif Rektor dalam
mengatasi demonstrasi mahasiswa pada kampus universitas
muhammadiyah makassar
2 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan dalam mengatasi demonstrasi mahasiswa
D Kegunaan penelitian
1 Kegunaan teoritis
b Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap ilmu
pengetahuan serta menjadi referensi bacaan terutama yang berkaitan
dengan kajian komunikasi persuasif
c Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan maupun rujukan
untuk penelitian sejenisnya
2 Kegunaan praktis
a Bagi mahasiswa universitas muhammadiyah makassar untuk bagaimana
memaksimalkan komunikasi persuasif serta memberikan gambaran dan
pemahaman tentang bagaimana mengatasi demonstrasi anarkis dirana
kampus
b Bagi masyarakat luas sebagai bahan pembelajaran dan wawasan baru
mengenai komunikasi persuasif dalam rana kampus
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu
Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait
peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh
orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan
sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun
meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan
terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai
acuan
Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama
Nama Aen Istianah Afiati
Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap
(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer
Tamtama)
Tahun Terbit 2015
Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV
Diponegoro Kebumen
Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam
pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive
Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan
Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan
contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas
dan kewajiban
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi
persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini
7
adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan
militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus
pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi
Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua
Nama Diastu Karlinda
Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan
Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2
Yogyakarta
Tahun Terbit 2013
Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta
Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang
digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi
teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)
Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi
persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun
lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam
komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa
Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah
sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus
penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi
Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif
yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang
berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan
tinggi
8
Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga
Nama Cathy
Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan
Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia
Tahun Terbit 2014
Lokasi Jakarta Indonesia
Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik
komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan
yang tidak baik atau sedang menurun kembali
meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam
memberikan pendekatan persuasif kepada
karyawannya sehingga memicu semangat karyawan
dalam bekerja
persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-
sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan
Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi
persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti
sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa
B Pola komunikasi
Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi
didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam
proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem
penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang
bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan
9
Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung
maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam
bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut
Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan
oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu
bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk
dan lainnya
Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar
kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat
bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya
adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di
organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran
pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan
Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya
penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini
dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola
komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan
sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)
bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah
organisasi
Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji
pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa
Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua
10
anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan
komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan
Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi
yang paling efektif saat menyampaikan pesan
Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara
universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan
tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan
pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya
dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan
komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling
cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya
C Komunikasi Persuasif
1 Pengertian Komunikasi Persuasif
Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan
oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi
persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah
keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi
beberapa pesan
Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif
adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau
membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi
persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan
11
atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata
2003 70)
Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan
perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan
khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu
Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan
pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar
Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi
didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain
Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam
Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan
keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens
melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang
diharapkan
Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif
yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam
Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat
dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus
merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul
dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan
komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif
12
2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif
Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut
Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah
a Persuader
Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan
pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan
perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal
b Persuadee
Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan
pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik
secara verbal maupun nonverbal
c Persepsi
Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang
disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi
persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp
Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal
dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor
pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang
d Pesan Persuasif
Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif
dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan
dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan
Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi
13
atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti
memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif
khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan
yang disampaikan kepadanya
e Saluran Persuasif
saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan
kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir
Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi
dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap
muka (face to face communacation)
f Umpan Balik dan Efek
Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan
balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau
datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik
internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi
komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik
internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan
Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari
komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak
dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya
Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan
sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi
(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)
14
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat
pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya
perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri
persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang
membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya
g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif
Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa
ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu
Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu
tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran
memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut
dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang
dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut
terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik
yang dibicarakan
Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud
dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan
perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk
gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana
(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah
kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka
lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai
15
yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga
berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap
Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud
dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran
persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk
konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan
sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau
menghentikan beberapa perilaku
D Model dan Teori Komunikasi Persuasif
1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)
Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua
komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap
dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap
harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari
atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah
evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan
salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi
dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil
riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap
sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh
dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli
smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi
padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal
16
itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda
dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain
hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang
memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai
pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode
smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya
Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon
dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan
ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau
komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan
humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat
mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat
pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah
diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi
positif atau negative
PESAN
PERSUASI
MENGAKTIFKAN
PROSES
PSIKOLOGIS
PERSUASI
PERUBAHAN
PERILAKU
17
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah
perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi
(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses
psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif
dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut
komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang
mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih
kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun
afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung
pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh
faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi
diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb
proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak
E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif
1 Prinsip Komunikasi Persuasif
Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita
perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi
landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)
menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum
pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum
konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan
a Hukum timbal balik
18
Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika
tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi
terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan
misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan
ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan
b Hukum kontas
Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan
memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu
waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di
kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh
meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo
c Hukum pertemanan
Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau
melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya
persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee
memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan
persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik
dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan
sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil
Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee
semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi
d Hukum harapan
19
Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam
proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati
mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan
kita cenderung memenuhi harapannya
e Hukum asosiasi
Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu
memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi
eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga
asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan
Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung
seseorang yang kita sukai atau hormati
f Hukum konsistensi
Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan
terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee
akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut
bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya
g Hukum kelangkaan
Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam
menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga
persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah
diciptakan persuader
h Hukum kompromi
20
Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang
dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama
individu
i Hukum kekuasaan
Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan
salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang
efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih
tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari
karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan
keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang
punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan
didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain
dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib
2 Teknik komunikasi persuasif
Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi
syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu
mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi
persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi
memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang
dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh
teknik persuasi yaitu
a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap
dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
21
pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut
mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah
jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan
sesuai harapannya
b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara
psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang
menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing
menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh
masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan
persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu
dilakukan
c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan
cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini
didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten
(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik
untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura
tidak tertarik pada persuasi
d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh
pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu
menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan
negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang
mempengaruhi persuasi
22
e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan
mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui
suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya
meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa
yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu
f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati
persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan
kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi
seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil
hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita
g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik
barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu
kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang
mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi
barangkali merasa wajib membeli barang tersebut
h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada
sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja
Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi
tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau
mengadopsi pesan tersebut
i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar
membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan
sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara
23
halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh
sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan
j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi
bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari
sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai
tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari
membuat keputusan
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif
Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima
(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk
memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling
besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian
beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara
seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan
tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang
Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar
tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana
mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi
potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur
Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi
yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence
(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence
24
Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli
mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di
sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk
menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan
tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial
dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan
mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self
competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra
diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah
kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-
pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni
pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang
diharapkan
Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa
kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga
semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini
berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak
yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang
seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles
Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak
yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka
komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif
seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan
25
berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling
menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga
akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa
persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah
menjadi persuasi dua arah atau timbal balik
Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut
faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan
Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek
juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek
juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional
dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh
karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan
diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu
bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja
menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain
penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat
menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif
Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan
emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang
menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul
komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama
yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)
Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana
26
kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak
sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah
pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam
pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang
menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan
mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah
pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola
komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu
suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat
suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua
sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain
misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa
digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya
menimbulkan suasana senang terharu-bahagia
Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan
pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang
lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan
dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam
komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita
hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social
yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut
yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar
27
manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan
akan menarik perhatian khalayak
Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan
derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan
maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola
menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan
terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang
diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini
kita perlu berbagi
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif
a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten
dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya
Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab
kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility
dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan
kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia
mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang
ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance
Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan
Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya
argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut
adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)
dalam upaya penyampaian pesannya
28
b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi
pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan
systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka
dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk
persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator
menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka
diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument
logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila
kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka
diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora
(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan
kalimat yang indah dan jitu
c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang
selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan
pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang
secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang
berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk
memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan
komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan
maka proses persuasi akan berjalan komunikatif
d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk
memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan
sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal
29
dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming
hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan
Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan
melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan
menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua
adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan
dan tanggungjawab secara individual
e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis
F Demonstrasi
1 Pengertian Demonstrasi
Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan
orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan
suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan
secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan
oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para
buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun
demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan
tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti
pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi
Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang
berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau
30
kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan
rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh
dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu
negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan
rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara
Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi
dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus
memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya
sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar
Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang
sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan
atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam
praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan
aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi
demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan
yang anarkis
Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu
sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa
mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang
berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga
menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat
dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh
yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk
31
rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka
umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara
dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala
pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan
harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti
adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis
ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka
timbulah anarki
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis
Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan
berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta
negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan
gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya
dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan
diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10
Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak
mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan
keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga
dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah
satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa
atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun
32
1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum
pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan
pikiranrdquo
Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi
negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai
demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu
ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata
masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila
demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi
serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya
sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi
dikatakan bernilai negatif
Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan
berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri
mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau
tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai
penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan
(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar
manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan
prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara
Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-
tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa
33
a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya
memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga
maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut
b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran
ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang
memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat
membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri
c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan
digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat
memaksakan kehendak
d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara
lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti
melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan
anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan
pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi
yang baru diantara suatu kelompok tertentu
3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis
antara lain
a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak
terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang
umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut
dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan
34
berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan
untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk
menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan
massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan
aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada
tindakan anarki
b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan
Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya
kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat
banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki
Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat
fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan
tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan
data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan
karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas
polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi
demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing
situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi
bentrokan dengan para demonstran
c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur
keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan
sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan
aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya
35
pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang
kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu
koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak
kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam
pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang
penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi
penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan
pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa
yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998
Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak
bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha
memprovokasi para pengunjuk rasa
d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang
berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis
psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi
aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus
pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan
yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah
Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi
undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat
dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada
pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3
36
x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat
surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan
tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama
kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa
pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan
yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri
dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa
yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan
yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi
e Faktor Psikologis
Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa
keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-
individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial
dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan
201637)
37
G Kerangka Fikir
H Fokus Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang
ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah
Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi
I Deskripsi Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam
Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar
1 Pola Komunikasi Persuasif
Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan
Universitas dalam Mengatasi
Demonstrasi
Teori Pendekatan Komunikasi
Persuasif Perloff (2003)
Memiliki dua komponen
utama yaitu
1 Kongnisi
2 afeksi
Penanganan Demonstrasi
Faktor Penghambat Faktor Pendukung
38
Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan
dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada
komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan
komunikanpersuadee
1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3
HumasHRD Universitas
2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan
Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada
metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu
3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam
melakukan komunikasi persuasif
4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi
persuasif yang baik
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian
Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama
dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini
bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis
memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan
mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan
demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data
B Jenis dan tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap
suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas
Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan
untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan
data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan
objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini
mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk penjelasan
C Sumber data
1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung
ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian
39
2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan
berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini
dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan
umum internet dan bacaan lainnya
D Informan penelitian
Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu
informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary
informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan
menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk
melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk
memperkaya analisis namun tidak mesti ada
Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling
yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat
memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan
data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut
NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH
1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1
2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1
2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1
3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1
4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1
40
E Teknik pengumpulan data
1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas
Muhammadiyah Makassar
2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-
jawaban dari informan dicatat atau direkam
3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data
yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya
F Teknik analisis data
Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-
data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-
106) yakni dengan tiga tahap
1 Reduksi data
Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan
peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan
catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas
serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema
kelompok-kelompok dan pola-pola data
2 Penyajian data
41
Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji
berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling
dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan
3 Penarikan dan pengujian kesimpulan
Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari
sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut
Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran
suatu objek setelah dilakukan penelitian
G Pengabsahan data
Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi
sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat
dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan
suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda
Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil
observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada
informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber
lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah
diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data
tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk
dikonfirmasi
42
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik
mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan
memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan
Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah
Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan
dengan kajian teori yang peneliti gunakan
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1 Kondisi geografis
Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan
tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam
mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi
Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas
Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar
didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259
Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni
1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian
perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah
43
Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di
kabupaten Bantaeng
Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai
organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah
amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal
22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh
notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71
tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan
sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965
Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018
tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah
Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah
Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai
perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul
Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin
Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud
Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman
Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre
Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd
Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu
fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang
44
sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan
kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas
yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa
kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di
Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare
Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang
telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)
Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten
Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri
Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar
membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu
Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas
Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka
fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002
dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas
Kedokteran
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan
peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM
dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang
diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah
45
Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang
signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi
peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan
Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting
sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada
instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan
baik didalam maupun diluar negeri
3 VISI
Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan
Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun
2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan
Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak
dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar
Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga
pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945
Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar
selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang
pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan
Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas
Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat
46
Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas
Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan
akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat
Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang
bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional
maupun internasional
Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan
mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara
Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana
dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa
Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk
menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus
tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT
4 MISI
Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di
Universitas Muhammadiyah Makassar yakni
a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan
b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang
kreatif inovatif efektif dan menyenangkan
c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan
ukhuwah
47
d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni
dan masyarakat
5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu
pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di
indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi
Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah
Makassar digambarkan sebagai berikut
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar
REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV
PPM MAJELIS
DIKTI PWMBPH
DIREKTORAT AKSI LP3M P4M
PERPUSTAKAAN PPMB
DIREKTORAT AKSI SDK UMC
RSP UBCBAKI PLPK
SENAT AKADEMIK
FAKULTAS
TATA USAHA
LAB DAN STUDIO
DEKANDIREKTUR PASCASARJANA
WD I | WD II | WD III | WD IV
PROGRAM STUDI
DOSENPA
MAHASISWA
BEMF
HMJ
BEMU
UKM
SENAT AKADEMIK
UNIVERSITAS
IMM
KORKOM
IMM
KOMISARIAT
48
6 Profil fakultas dan Progam Studi
Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi
No PRODI JN NILAI AKREDITASI
I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)
1 Pendidikan Sosiologi S1 A
2 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
S1 A
3 Pendidikan Matematika S1 B
4 Pendidikan Biologi S1 B
5 Pendidikan Seni Rupa S1 B
6 Pendidikan Fisika S1 B
7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B
8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B
9 Teknologi Pendidikan S1 B
10 Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganeraan
S1 B
11 Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini
S1 C
12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi
13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi
II Fakultas Agama Islam (FAI)
1 Pendidikan Islam S1 A
2 Hukum Ekonomi Syariah
(mursquoamalah)
S1 A
3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B
4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C
5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi
III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
1 Manajemen S1 A
2 Ekonomi pembangunan S1 A
3 Akuntansi S1 B
4 Perpajakan D-III C
5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi
IV Fakultas Pertanian
1 Agribisnis S1 A
2 Budaya Perairan S1 B
3 Kehutanan S1 B
4 Agroteknologi S1 Terakreditasi
V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1 Ilmu Pemerintahan S1 A
2 Ilmu Administrasi Negara S1 A
3 Ilmu Komunikasi S1 B
49
VI Fakultas Teknik
1 Teknik Elektro S1 B
2 Teknik Sipil S1 B
3 Arsitektur S1 C
4 Informatika S1 Terakreditasi
VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
1 Kedokteran S1 B
2 Dokter Profesi B
3 Keperawatan D-III B
4 Kebidanan D-III B
5 Farmasi S1 Terakreditasi
VIII Program Pascasarjana
1 Manajemen S2 B
2 Pendidikan Islam S2 B
3 Ilmu Administrasi Publik S2 B
4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia
S2 B
5 Agribisnis S2 B
6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi
7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi
8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi
B Hasil Penelitian
Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan
pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga
orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff
Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu
universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari
mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani
50
demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan
salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan
komunikasi persuasif
Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi
yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku
individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan
persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan
tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan
studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa
diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang
memadai dan tepat
Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola
komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan
komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi
Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara
yaitu
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah
sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak
suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan
atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam
menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang
digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi
51
Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas
muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani
demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3
Unismuh Makassar
ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif
mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak
melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan
baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan
demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar
oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa
Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu
dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa
Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang
ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku
pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling
bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan
memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah
kesepakatan yang saling menguntungkan
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika
mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang
diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan
satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan
52
memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya
hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas
Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk
melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi
Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani
aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman
tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara
melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan
dan mahasiswa
Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan
data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat
argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah
satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa
pandemi
Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap
mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu
mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan
BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram
mata kuliah
Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas
menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP
100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini
53
merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha
muhammadiyah sebagai sumber dana
Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa
untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya
keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang
menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya
mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat
bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha
sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi
berlangsung
Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif
menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah
pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta
membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara
di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang
aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa
ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus
menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk
tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan
aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat
kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak
meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP
salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah
Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe
Lampu Merah)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan
Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat
54
sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang
diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam
menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena
Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan
Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan
agar tidak merugikan kedua bela pihak
Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut
ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun
offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan
pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan
Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah
pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan
fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan
NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan
rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan
Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah
kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga
dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta
Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan
Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa
melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi
55
kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka
cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan
sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus
berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan
Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis
dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus
tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani
mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani
adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-
pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal
dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil
wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi
di Lt 5 Unismuh)
Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam
menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau
kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung
dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang
bersifat rasional
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir
mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk
menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional
Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh
Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau
56
fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas
argumentasi persuader terhadap persuadee
Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan
komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan
persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan
Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang
berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara
logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader
Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam
komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas
yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk
mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat
Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan
mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan
untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi
Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang
sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang
bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau
57
mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara
pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan
emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini
dominan dipengaruhi hubungan antar individu
Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk
membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini
biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini
sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan
persuadee
Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam
mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas
Muhammadiyah Makassar
ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya
lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan
prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya
dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun
kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober
2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam
menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi
dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan
pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan
Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan
permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan
58
disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini
Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan
demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan
tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk
kepentingan bersama
Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa
agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh
wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif
berlembaga yaitu sebagai berikut
ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh
kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa
menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami
akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini
biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo
MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa
pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan
membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar
hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan
keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan
membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak
dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa
Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan
melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat
tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan
perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan
59
menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan
mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan
simpati dan empati
Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami
situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan
selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan
cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan
pimpinan
Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3
selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus
kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan
rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional
dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak
melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan
sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan
pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020
Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Unismuh)
Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani
demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu
tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa
dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka
Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan
Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi
demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan
60
yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan
emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih
memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
a Faktor pendukung
Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi
persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan
penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator
pesan dan audience yaitu sebagai berikut
1 Sarana prasarana
Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah
pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator
umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang
digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan
Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur
Humas
di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat
rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu
difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu
mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat
berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online
dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat
secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke
media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk
penyebaran informasinya
61
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah
memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu
dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu
difasilitasi oleh pihak humas
Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas
ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-
kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar
melalui media-mediardquo
Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya
mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang
ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan
fakultas dan secara universal kampus
Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang
aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut
ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara
online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk
mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo
Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah
terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah
mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya
2 Kerja sama dengan berbagai media
kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih
suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak
62
Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan
kualitas
Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas
ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat
direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya
kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner
seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo
Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk
menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak
humas bekerjasama dengan beberapa media
Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif
berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut
ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup
menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah
memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo
Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang
mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan
adanya kerjasama dengan media (media patnert)
b Faktor penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola
komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang
menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar
terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa
Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam
pola komunikasi pimpinan universitas
63
ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak
terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan
senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor
penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan
mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pimpinan
Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu
ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga
kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat
yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara
administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik
dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo
Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya
mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri
Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif
di lembaga yaitu sebagai berikut
ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan
dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat
menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman
antara mahasiswa dan pimpinanrdquo
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor
penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu
yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya
kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan
kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas
64
C Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara
informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua
yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi
persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan
sebagai berikut
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas
menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis
yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan
pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat
fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah
kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta
mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi
Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang
pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif
menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola
komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang
menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat
berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan
Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan
komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan
65
fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola
komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik
komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell
(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan
pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan
data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu
Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo
atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon
technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran
dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui
pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta
dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh
kepercayaan persuadee
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung
menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei
lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh
pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga
menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak
diterapkan
Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa
digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana
pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah
66
merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan
pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar
mudah untuk dicerna dan dipahami
Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang
efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang
terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang
tepat dan mudah diingat
Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas
harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan
komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan
sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga
bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima
pesan (persuadee)
Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan
Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif
apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi
memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang
pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik
akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi
67
Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola
komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari
komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif
apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi
dan kondisi dari komunikan
Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan
yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam
komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang
sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif
dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari
komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode
pendekatan logis
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi
Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas
bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa
sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan
melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional
Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah
kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk
memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak
Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K
Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai
68
tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau
kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam
Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif
terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum
yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga
tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya
Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi
pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik
manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan
memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam
hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam
mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak
untuk mengikuti kebijakan tersebut
Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi
persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional
appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air
mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi
terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik
kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif
menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan
dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan
mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik
ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang
69
mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional
akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut
Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya
persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia
sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya
tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa
memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa
pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan
pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam
komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan
untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan
Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan
kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun
suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran
dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini
menggambarkan suatu hubungan solidaritas
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif
afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional
yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini
berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap
satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff
70
(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola
komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif
kognisi dan afeksi
c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat
Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat
menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan yaitu
1 Faktor pendukung
a Sarana prasarana
Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya
prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan
membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor
3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan
untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan
kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu
divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan
dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi
setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan
kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala
universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan
ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa
71
b Kerja sama dengan berbagai media
Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama
dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online
maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus
untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas
muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat
diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi
demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan
berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap
mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah
memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi
setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak
belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi
ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan
universitas maupun fakultas
2 Faktor penghambat
Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat
dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi
apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi
agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan
mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan
kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi
lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa
72
dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung
aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal
kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi
mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari
pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan
ketika tidak adanya ruang diskusi
Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan
Afektif yaitu
Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan
dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya
Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain
لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر
ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah
olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)
Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator
hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT
tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan
Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan
merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang
termasuk kelompok ini antara lain
73
ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب
ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول
ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه
حكيم
ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah
berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah
meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)
Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu
cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian
panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera
Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-
Baqarah 260)
Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)
dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon
message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang
mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar
menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk
kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)
72
BAB V
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi
Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu
dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu
1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan
Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan
memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman
terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian
memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil
Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan
Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan
pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun
kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat
perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang
diinginkan
2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana
untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang
kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik
maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish
73
Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola
komunikasi tidak tersampaikan dengan baik
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini
dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada
Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang
dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu
1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya
lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam
penangan demonstrasi
2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna
mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan
pendekatan kognitif dan afektif
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan
Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset
Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup
Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta
Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung
PTRemaja Rosdakarya
Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo
Persada
Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya
Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana
Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung
Mandar Maju
Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers
Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka
Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia
Skripsi
Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap
EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-
I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf
Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam
Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal
Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-
komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf
Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak
Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019
Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja
Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019
httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-
pekerja-sopdf
Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan
Ejurnal diakses 11 maret 2019
httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT
d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme
ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-
ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-
wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-
cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5
Jurnal
Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya
Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021
httpscolargooglecoid
Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam
Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal
Diakses 30 Maret 2019
httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER
SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S
COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA
Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik
Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30
maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301
Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok
Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503
Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan
Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort
Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf
Diakses pada tanggal 19 November 2019
Matriks Wawancara
WR 3
1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
Jawab
2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam
menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau
hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media
6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan
7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat
ini
Staff Humas
1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam
menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau
hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media
6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan
7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan
8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
WD 3
1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi
2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan
3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional
4 Alasan memilih keduanya
Ketua Korkom
1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi
2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi
3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi
demosntarsi
4 Bagaimana respon dari pimpinan
5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo
LAMPIRAN
Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah
Makassar
Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar
Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah
Makassar
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo
Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada
tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS
dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar
pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada
tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP
Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali
pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada
tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana
(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021
Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai
Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode
20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi
Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir
pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018
Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng
somba opu tahun 2015
Page 14
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Penelitian Terdahulu
Untuk mempermudah dalam memahami pengkajian tema yang terkait
peneliti berupaya mencari referensi mengenai yang sudah dilakukan oleh
orang lain Hasil penelitian yang sudah ada tersebut kemudian dijadikan
sebagai acuan penulis untuk meneliti dengan tema yang sama namun
meskipun begitu dalam bagian ini tentu saja peneliti tidak akan menjabarkan
terlalu banyak mengenai penelitian terdahulu yang penulis jadikan sebagai
acuan
Tabel 21 Penelitian terdahulu pertama
Nama Aen Istianah Afiati
Skripsi Komunikasi Persuasif Dalam Pembentukan Sikap
(Studi Deskriptif Kualitatif pada Pelatih Militer
Tamtama)
Tahun Terbit 2015
Lokasi TNI AD di Sekolah Cirata Tamtama Rindam IV
Diponegoro Kebumen
Hasil Penelitian Penelitian tersebut mempunyai hasil bahwa Dalam
pembentukan sikap dengan komunikasi persuasive
Pendidikan militer menerapkan cara 1) Pendekatan
Personal 2) Memberi motivasi 3) Memberikan
contoh dan peragaan visual 4) Menjelaskan tugas
dan kewajiban
Persamaan penelitian ini adalah sama-sama meneliti mengenai komunikasi
persuasif Kemudian yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian ini
7
adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan
militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus
pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi
Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua
Nama Diastu Karlinda
Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan
Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2
Yogyakarta
Tahun Terbit 2013
Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta
Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang
digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi
teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)
Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi
persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun
lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam
komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa
Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah
sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus
penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi
Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif
yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang
berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan
tinggi
8
Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga
Nama Cathy
Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan
Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia
Tahun Terbit 2014
Lokasi Jakarta Indonesia
Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik
komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan
yang tidak baik atau sedang menurun kembali
meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam
memberikan pendekatan persuasif kepada
karyawannya sehingga memicu semangat karyawan
dalam bekerja
persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-
sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan
Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi
persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti
sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa
B Pola komunikasi
Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi
didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam
proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem
penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang
bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan
9
Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung
maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam
bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut
Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan
oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu
bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk
dan lainnya
Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar
kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat
bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya
adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di
organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran
pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan
Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya
penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini
dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola
komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan
sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)
bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah
organisasi
Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji
pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa
Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua
10
anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan
komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan
Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi
yang paling efektif saat menyampaikan pesan
Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara
universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan
tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan
pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya
dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan
komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling
cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya
C Komunikasi Persuasif
1 Pengertian Komunikasi Persuasif
Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan
oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi
persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah
keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi
beberapa pesan
Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif
adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau
membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi
persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan
11
atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata
2003 70)
Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan
perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan
khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu
Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan
pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar
Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi
didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain
Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam
Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan
keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens
melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang
diharapkan
Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif
yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam
Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat
dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus
merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul
dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan
komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif
12
2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif
Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut
Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah
a Persuader
Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan
pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan
perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal
b Persuadee
Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan
pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik
secara verbal maupun nonverbal
c Persepsi
Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang
disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi
persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp
Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal
dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor
pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang
d Pesan Persuasif
Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif
dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan
dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan
Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi
13
atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti
memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif
khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan
yang disampaikan kepadanya
e Saluran Persuasif
saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan
kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir
Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi
dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap
muka (face to face communacation)
f Umpan Balik dan Efek
Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan
balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau
datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik
internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi
komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik
internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan
Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari
komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak
dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya
Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan
sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi
(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)
14
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat
pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya
perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri
persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang
membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya
g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif
Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa
ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu
Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu
tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran
memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut
dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang
dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut
terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik
yang dibicarakan
Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud
dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan
perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk
gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana
(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah
kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka
lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai
15
yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga
berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap
Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud
dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran
persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk
konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan
sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau
menghentikan beberapa perilaku
D Model dan Teori Komunikasi Persuasif
1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)
Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua
komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap
dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap
harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari
atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah
evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan
salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi
dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil
riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap
sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh
dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli
smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi
padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal
16
itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda
dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain
hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang
memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai
pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode
smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya
Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon
dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan
ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau
komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan
humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat
mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat
pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah
diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi
positif atau negative
PESAN
PERSUASI
MENGAKTIFKAN
PROSES
PSIKOLOGIS
PERSUASI
PERUBAHAN
PERILAKU
17
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah
perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi
(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses
psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif
dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut
komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang
mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih
kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun
afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung
pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh
faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi
diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb
proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak
E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif
1 Prinsip Komunikasi Persuasif
Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita
perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi
landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)
menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum
pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum
konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan
a Hukum timbal balik
18
Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika
tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi
terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan
misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan
ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan
b Hukum kontas
Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan
memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu
waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di
kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh
meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo
c Hukum pertemanan
Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau
melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya
persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee
memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan
persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik
dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan
sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil
Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee
semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi
d Hukum harapan
19
Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam
proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati
mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan
kita cenderung memenuhi harapannya
e Hukum asosiasi
Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu
memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi
eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga
asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan
Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung
seseorang yang kita sukai atau hormati
f Hukum konsistensi
Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan
terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee
akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut
bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya
g Hukum kelangkaan
Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam
menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga
persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah
diciptakan persuader
h Hukum kompromi
20
Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang
dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama
individu
i Hukum kekuasaan
Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan
salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang
efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih
tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari
karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan
keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang
punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan
didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain
dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib
2 Teknik komunikasi persuasif
Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi
syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu
mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi
persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi
memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang
dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh
teknik persuasi yaitu
a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap
dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
21
pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut
mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah
jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan
sesuai harapannya
b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara
psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang
menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing
menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh
masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan
persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu
dilakukan
c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan
cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini
didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten
(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik
untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura
tidak tertarik pada persuasi
d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh
pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu
menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan
negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang
mempengaruhi persuasi
22
e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan
mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui
suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya
meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa
yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu
f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati
persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan
kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi
seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil
hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita
g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik
barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu
kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang
mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi
barangkali merasa wajib membeli barang tersebut
h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada
sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja
Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi
tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau
mengadopsi pesan tersebut
i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar
membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan
sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara
23
halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh
sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan
j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi
bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari
sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai
tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari
membuat keputusan
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif
Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima
(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk
memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling
besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian
beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara
seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan
tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang
Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar
tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana
mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi
potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur
Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi
yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence
(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence
24
Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli
mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di
sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk
menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan
tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial
dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan
mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self
competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra
diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah
kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-
pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni
pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang
diharapkan
Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa
kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga
semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini
berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak
yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang
seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles
Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak
yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka
komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif
seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan
25
berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling
menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga
akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa
persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah
menjadi persuasi dua arah atau timbal balik
Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut
faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan
Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek
juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek
juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional
dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh
karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan
diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu
bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja
menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain
penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat
menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif
Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan
emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang
menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul
komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama
yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)
Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana
26
kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak
sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah
pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam
pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang
menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan
mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah
pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola
komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu
suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat
suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua
sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain
misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa
digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya
menimbulkan suasana senang terharu-bahagia
Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan
pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang
lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan
dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam
komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita
hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social
yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut
yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar
27
manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan
akan menarik perhatian khalayak
Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan
derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan
maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola
menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan
terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang
diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini
kita perlu berbagi
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif
a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten
dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya
Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab
kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility
dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan
kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia
mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang
ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance
Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan
Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya
argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut
adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)
dalam upaya penyampaian pesannya
28
b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi
pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan
systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka
dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk
persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator
menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka
diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument
logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila
kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka
diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora
(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan
kalimat yang indah dan jitu
c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang
selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan
pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang
secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang
berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk
memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan
komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan
maka proses persuasi akan berjalan komunikatif
d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk
memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan
sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal
29
dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming
hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan
Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan
melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan
menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua
adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan
dan tanggungjawab secara individual
e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis
F Demonstrasi
1 Pengertian Demonstrasi
Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan
orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan
suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan
secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan
oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para
buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun
demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan
tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti
pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi
Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang
berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau
30
kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan
rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh
dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu
negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan
rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara
Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi
dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus
memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya
sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar
Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang
sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan
atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam
praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan
aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi
demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan
yang anarkis
Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu
sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa
mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang
berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga
menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat
dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh
yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk
31
rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka
umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara
dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala
pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan
harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti
adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis
ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka
timbulah anarki
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis
Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan
berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta
negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan
gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya
dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan
diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10
Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak
mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan
keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga
dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah
satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa
atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun
32
1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum
pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan
pikiranrdquo
Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi
negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai
demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu
ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata
masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila
demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi
serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya
sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi
dikatakan bernilai negatif
Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan
berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri
mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau
tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai
penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan
(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar
manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan
prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara
Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-
tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa
33
a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya
memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga
maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut
b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran
ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang
memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat
membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri
c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan
digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat
memaksakan kehendak
d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara
lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti
melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan
anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan
pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi
yang baru diantara suatu kelompok tertentu
3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis
antara lain
a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak
terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang
umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut
dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan
34
berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan
untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk
menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan
massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan
aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada
tindakan anarki
b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan
Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya
kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat
banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki
Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat
fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan
tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan
data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan
karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas
polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi
demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing
situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi
bentrokan dengan para demonstran
c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur
keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan
sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan
aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya
35
pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang
kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu
koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak
kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam
pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang
penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi
penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan
pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa
yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998
Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak
bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha
memprovokasi para pengunjuk rasa
d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang
berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis
psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi
aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus
pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan
yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah
Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi
undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat
dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada
pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3
36
x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat
surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan
tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama
kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa
pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan
yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri
dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa
yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan
yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi
e Faktor Psikologis
Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa
keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-
individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial
dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan
201637)
37
G Kerangka Fikir
H Fokus Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang
ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah
Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi
I Deskripsi Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam
Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar
1 Pola Komunikasi Persuasif
Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan
Universitas dalam Mengatasi
Demonstrasi
Teori Pendekatan Komunikasi
Persuasif Perloff (2003)
Memiliki dua komponen
utama yaitu
1 Kongnisi
2 afeksi
Penanganan Demonstrasi
Faktor Penghambat Faktor Pendukung
38
Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan
dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada
komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan
komunikanpersuadee
1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3
HumasHRD Universitas
2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan
Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada
metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu
3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam
melakukan komunikasi persuasif
4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi
persuasif yang baik
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian
Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama
dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini
bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis
memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan
mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan
demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data
B Jenis dan tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap
suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas
Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan
untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan
data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan
objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini
mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk penjelasan
C Sumber data
1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung
ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian
39
2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan
berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini
dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan
umum internet dan bacaan lainnya
D Informan penelitian
Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu
informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary
informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan
menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk
melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk
memperkaya analisis namun tidak mesti ada
Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling
yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat
memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan
data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut
NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH
1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1
2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1
2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1
3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1
4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1
40
E Teknik pengumpulan data
1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas
Muhammadiyah Makassar
2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-
jawaban dari informan dicatat atau direkam
3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data
yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya
F Teknik analisis data
Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-
data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-
106) yakni dengan tiga tahap
1 Reduksi data
Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan
peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan
catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas
serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema
kelompok-kelompok dan pola-pola data
2 Penyajian data
41
Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji
berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling
dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan
3 Penarikan dan pengujian kesimpulan
Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari
sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut
Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran
suatu objek setelah dilakukan penelitian
G Pengabsahan data
Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi
sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat
dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan
suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda
Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil
observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada
informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber
lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah
diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data
tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk
dikonfirmasi
42
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik
mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan
memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan
Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah
Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan
dengan kajian teori yang peneliti gunakan
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1 Kondisi geografis
Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan
tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam
mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi
Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas
Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar
didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259
Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni
1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian
perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah
43
Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di
kabupaten Bantaeng
Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai
organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah
amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal
22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh
notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71
tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan
sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965
Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018
tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah
Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah
Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai
perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul
Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin
Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud
Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman
Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre
Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd
Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu
fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang
44
sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan
kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas
yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa
kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di
Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare
Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang
telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)
Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten
Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri
Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar
membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu
Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas
Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka
fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002
dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas
Kedokteran
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan
peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM
dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang
diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah
45
Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang
signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi
peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan
Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting
sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada
instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan
baik didalam maupun diluar negeri
3 VISI
Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan
Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun
2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan
Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak
dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar
Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga
pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945
Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar
selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang
pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan
Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas
Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat
46
Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas
Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan
akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat
Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang
bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional
maupun internasional
Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan
mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara
Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana
dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa
Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk
menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus
tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT
4 MISI
Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di
Universitas Muhammadiyah Makassar yakni
a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan
b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang
kreatif inovatif efektif dan menyenangkan
c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan
ukhuwah
47
d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni
dan masyarakat
5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu
pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di
indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi
Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah
Makassar digambarkan sebagai berikut
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar
REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV
PPM MAJELIS
DIKTI PWMBPH
DIREKTORAT AKSI LP3M P4M
PERPUSTAKAAN PPMB
DIREKTORAT AKSI SDK UMC
RSP UBCBAKI PLPK
SENAT AKADEMIK
FAKULTAS
TATA USAHA
LAB DAN STUDIO
DEKANDIREKTUR PASCASARJANA
WD I | WD II | WD III | WD IV
PROGRAM STUDI
DOSENPA
MAHASISWA
BEMF
HMJ
BEMU
UKM
SENAT AKADEMIK
UNIVERSITAS
IMM
KORKOM
IMM
KOMISARIAT
48
6 Profil fakultas dan Progam Studi
Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi
No PRODI JN NILAI AKREDITASI
I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)
1 Pendidikan Sosiologi S1 A
2 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
S1 A
3 Pendidikan Matematika S1 B
4 Pendidikan Biologi S1 B
5 Pendidikan Seni Rupa S1 B
6 Pendidikan Fisika S1 B
7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B
8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B
9 Teknologi Pendidikan S1 B
10 Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganeraan
S1 B
11 Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini
S1 C
12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi
13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi
II Fakultas Agama Islam (FAI)
1 Pendidikan Islam S1 A
2 Hukum Ekonomi Syariah
(mursquoamalah)
S1 A
3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B
4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C
5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi
III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
1 Manajemen S1 A
2 Ekonomi pembangunan S1 A
3 Akuntansi S1 B
4 Perpajakan D-III C
5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi
IV Fakultas Pertanian
1 Agribisnis S1 A
2 Budaya Perairan S1 B
3 Kehutanan S1 B
4 Agroteknologi S1 Terakreditasi
V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1 Ilmu Pemerintahan S1 A
2 Ilmu Administrasi Negara S1 A
3 Ilmu Komunikasi S1 B
49
VI Fakultas Teknik
1 Teknik Elektro S1 B
2 Teknik Sipil S1 B
3 Arsitektur S1 C
4 Informatika S1 Terakreditasi
VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
1 Kedokteran S1 B
2 Dokter Profesi B
3 Keperawatan D-III B
4 Kebidanan D-III B
5 Farmasi S1 Terakreditasi
VIII Program Pascasarjana
1 Manajemen S2 B
2 Pendidikan Islam S2 B
3 Ilmu Administrasi Publik S2 B
4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia
S2 B
5 Agribisnis S2 B
6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi
7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi
8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi
B Hasil Penelitian
Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan
pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga
orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff
Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu
universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari
mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani
50
demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan
salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan
komunikasi persuasif
Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi
yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku
individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan
persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan
tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan
studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa
diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang
memadai dan tepat
Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola
komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan
komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi
Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara
yaitu
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah
sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak
suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan
atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam
menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang
digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi
51
Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas
muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani
demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3
Unismuh Makassar
ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif
mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak
melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan
baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan
demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar
oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa
Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu
dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa
Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang
ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku
pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling
bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan
memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah
kesepakatan yang saling menguntungkan
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika
mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang
diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan
satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan
52
memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya
hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas
Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk
melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi
Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani
aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman
tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara
melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan
dan mahasiswa
Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan
data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat
argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah
satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa
pandemi
Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap
mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu
mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan
BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram
mata kuliah
Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas
menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP
100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini
53
merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha
muhammadiyah sebagai sumber dana
Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa
untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya
keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang
menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya
mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat
bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha
sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi
berlangsung
Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif
menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah
pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta
membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara
di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang
aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa
ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus
menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk
tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan
aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat
kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak
meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP
salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah
Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe
Lampu Merah)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan
Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat
54
sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang
diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam
menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena
Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan
Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan
agar tidak merugikan kedua bela pihak
Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut
ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun
offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan
pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan
Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah
pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan
fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan
NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan
rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan
Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah
kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga
dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta
Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan
Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa
melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi
55
kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka
cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan
sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus
berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan
Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis
dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus
tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani
mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani
adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-
pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal
dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil
wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi
di Lt 5 Unismuh)
Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam
menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau
kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung
dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang
bersifat rasional
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir
mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk
menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional
Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh
Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau
56
fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas
argumentasi persuader terhadap persuadee
Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan
komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan
persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan
Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang
berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara
logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader
Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam
komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas
yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk
mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat
Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan
mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan
untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi
Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang
sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang
bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau
57
mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara
pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan
emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini
dominan dipengaruhi hubungan antar individu
Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk
membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini
biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini
sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan
persuadee
Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam
mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas
Muhammadiyah Makassar
ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya
lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan
prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya
dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun
kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober
2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam
menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi
dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan
pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan
Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan
permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan
58
disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini
Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan
demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan
tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk
kepentingan bersama
Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa
agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh
wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif
berlembaga yaitu sebagai berikut
ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh
kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa
menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami
akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini
biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo
MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa
pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan
membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar
hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan
keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan
membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak
dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa
Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan
melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat
tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan
perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan
59
menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan
mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan
simpati dan empati
Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami
situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan
selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan
cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan
pimpinan
Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3
selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus
kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan
rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional
dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak
melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan
sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan
pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020
Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Unismuh)
Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani
demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu
tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa
dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka
Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan
Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi
demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan
60
yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan
emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih
memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
a Faktor pendukung
Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi
persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan
penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator
pesan dan audience yaitu sebagai berikut
1 Sarana prasarana
Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah
pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator
umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang
digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan
Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur
Humas
di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat
rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu
difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu
mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat
berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online
dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat
secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke
media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk
penyebaran informasinya
61
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah
memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu
dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu
difasilitasi oleh pihak humas
Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas
ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-
kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar
melalui media-mediardquo
Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya
mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang
ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan
fakultas dan secara universal kampus
Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang
aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut
ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara
online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk
mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo
Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah
terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah
mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya
2 Kerja sama dengan berbagai media
kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih
suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak
62
Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan
kualitas
Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas
ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat
direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya
kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner
seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo
Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk
menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak
humas bekerjasama dengan beberapa media
Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif
berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut
ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup
menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah
memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo
Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang
mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan
adanya kerjasama dengan media (media patnert)
b Faktor penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola
komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang
menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar
terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa
Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam
pola komunikasi pimpinan universitas
63
ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak
terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan
senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor
penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan
mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pimpinan
Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu
ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga
kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat
yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara
administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik
dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo
Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya
mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri
Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif
di lembaga yaitu sebagai berikut
ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan
dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat
menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman
antara mahasiswa dan pimpinanrdquo
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor
penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu
yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya
kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan
kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas
64
C Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara
informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua
yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi
persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan
sebagai berikut
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas
menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis
yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan
pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat
fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah
kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta
mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi
Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang
pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif
menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola
komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang
menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat
berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan
Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan
komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan
65
fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola
komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik
komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell
(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan
pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan
data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu
Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo
atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon
technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran
dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui
pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta
dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh
kepercayaan persuadee
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung
menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei
lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh
pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga
menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak
diterapkan
Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa
digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana
pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah
66
merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan
pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar
mudah untuk dicerna dan dipahami
Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang
efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang
terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang
tepat dan mudah diingat
Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas
harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan
komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan
sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga
bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima
pesan (persuadee)
Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan
Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif
apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi
memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang
pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik
akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi
67
Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola
komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari
komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif
apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi
dan kondisi dari komunikan
Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan
yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam
komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang
sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif
dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari
komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode
pendekatan logis
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi
Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas
bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa
sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan
melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional
Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah
kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk
memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak
Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K
Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai
68
tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau
kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam
Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif
terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum
yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga
tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya
Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi
pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik
manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan
memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam
hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam
mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak
untuk mengikuti kebijakan tersebut
Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi
persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional
appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air
mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi
terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik
kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif
menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan
dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan
mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik
ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang
69
mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional
akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut
Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya
persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia
sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya
tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa
memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa
pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan
pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam
komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan
untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan
Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan
kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun
suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran
dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini
menggambarkan suatu hubungan solidaritas
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif
afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional
yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini
berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap
satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff
70
(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola
komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif
kognisi dan afeksi
c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat
Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat
menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan yaitu
1 Faktor pendukung
a Sarana prasarana
Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya
prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan
membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor
3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan
untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan
kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu
divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan
dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi
setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan
kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala
universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan
ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa
71
b Kerja sama dengan berbagai media
Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama
dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online
maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus
untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas
muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat
diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi
demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan
berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap
mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah
memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi
setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak
belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi
ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan
universitas maupun fakultas
2 Faktor penghambat
Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat
dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi
apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi
agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan
mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan
kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi
lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa
72
dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung
aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal
kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi
mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari
pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan
ketika tidak adanya ruang diskusi
Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan
Afektif yaitu
Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan
dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya
Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain
لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر
ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah
olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)
Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator
hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT
tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan
Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan
merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang
termasuk kelompok ini antara lain
73
ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب
ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول
ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه
حكيم
ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah
berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah
meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)
Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu
cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian
panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera
Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-
Baqarah 260)
Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)
dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon
message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang
mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar
menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk
kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)
72
BAB V
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi
Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu
dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu
1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan
Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan
memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman
terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian
memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil
Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan
Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan
pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun
kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat
perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang
diinginkan
2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana
untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang
kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik
maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish
73
Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola
komunikasi tidak tersampaikan dengan baik
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini
dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada
Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang
dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu
1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya
lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam
penangan demonstrasi
2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna
mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan
pendekatan kognitif dan afektif
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan
Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset
Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup
Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta
Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung
PTRemaja Rosdakarya
Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo
Persada
Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya
Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana
Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung
Mandar Maju
Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers
Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka
Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia
Skripsi
Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap
EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-
I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf
Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam
Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal
Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-
komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf
Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak
Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019
Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja
Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019
httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-
pekerja-sopdf
Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan
Ejurnal diakses 11 maret 2019
httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT
d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme
ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-
ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-
wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-
cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5
Jurnal
Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya
Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021
httpscolargooglecoid
Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam
Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal
Diakses 30 Maret 2019
httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER
SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S
COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA
Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik
Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30
maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301
Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok
Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503
Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan
Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort
Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf
Diakses pada tanggal 19 November 2019
Matriks Wawancara
WR 3
1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
Jawab
2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam
menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau
hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media
6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan
7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat
ini
Staff Humas
1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam
menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau
hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media
6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan
7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan
8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
WD 3
1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi
2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan
3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional
4 Alasan memilih keduanya
Ketua Korkom
1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi
2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi
3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi
demosntarsi
4 Bagaimana respon dari pimpinan
5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo
LAMPIRAN
Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah
Makassar
Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar
Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah
Makassar
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo
Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada
tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS
dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar
pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada
tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP
Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali
pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada
tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana
(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021
Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai
Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode
20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi
Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir
pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018
Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng
somba opu tahun 2015
Page 15
7
adalah dalam hal pembetukan sikap dengan komunikasi persuasif pendidikan
militer serta efektifitas komunikasi persuasif sedangkan penelitian ini berfokus
pada pola komunikasi persuasif yang ada pada perguruan tinggi
Tabel 22 Penelitian terdahulu kedua
Nama Diastu Karlinda
Skripsi Teknik Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Kelas X Program Keahilan
Administrasi Perkantoran di SMK Muhammadiyah 2
Yogyakarta
Tahun Terbit 2013
Lokasi SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta
Hasil Penelitian hasil penelitian 1) Teknik komunikasi persuasif yang
digunakan oleh para guru dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa adalah teknik asosiasi teknik integrasi
teknik ganjaran teknik tataan dan teknik red-herring 2)
Hambatan yang muncul dalam pelaksanaan komunikasi
persuasif berasal dari pihak guru siswa maupun
lingkungan 3) Upaya untuk mengatasi hambatan dalam
komunikasi persuasive dilakukan oleh guru dan siswa
Persamaan penelitian Sama-sama meneliti peran komunikasi persuasif dalam merubah
sikap dan Perbedaannya dalam penelitian terdahulu lokasi yang dijadikan sebagai fokus
penelitian adalah SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang berfokus pada Motivasi
Belajar Selain itu penelitian terdahulu lebih berfokus pada teknik komunikasi persuasif
yang digunakan dalam mengubah sikap dan perilaku Sedangkan penelitian sekarang
berfokus pada Pola komunikasi persuasif dalam penanganan demonstrasi di perguruan
tinggi
8
Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga
Nama Cathy
Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan
Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia
Tahun Terbit 2014
Lokasi Jakarta Indonesia
Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik
komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan
yang tidak baik atau sedang menurun kembali
meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam
memberikan pendekatan persuasif kepada
karyawannya sehingga memicu semangat karyawan
dalam bekerja
persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-
sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan
Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi
persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti
sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa
B Pola komunikasi
Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi
didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam
proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem
penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang
bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan
9
Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung
maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam
bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut
Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan
oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu
bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk
dan lainnya
Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar
kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat
bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya
adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di
organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran
pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan
Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya
penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini
dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola
komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan
sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)
bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah
organisasi
Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji
pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa
Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua
10
anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan
komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan
Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi
yang paling efektif saat menyampaikan pesan
Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara
universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan
tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan
pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya
dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan
komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling
cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya
C Komunikasi Persuasif
1 Pengertian Komunikasi Persuasif
Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan
oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi
persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah
keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi
beberapa pesan
Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif
adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau
membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi
persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan
11
atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata
2003 70)
Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan
perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan
khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu
Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan
pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar
Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi
didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain
Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam
Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan
keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens
melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang
diharapkan
Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif
yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam
Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat
dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus
merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul
dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan
komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif
12
2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif
Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut
Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah
a Persuader
Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan
pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan
perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal
b Persuadee
Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan
pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik
secara verbal maupun nonverbal
c Persepsi
Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang
disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi
persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp
Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal
dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor
pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang
d Pesan Persuasif
Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif
dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan
dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan
Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi
13
atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti
memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif
khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan
yang disampaikan kepadanya
e Saluran Persuasif
saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan
kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir
Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi
dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap
muka (face to face communacation)
f Umpan Balik dan Efek
Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan
balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau
datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik
internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi
komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik
internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan
Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari
komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak
dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya
Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan
sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi
(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)
14
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat
pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya
perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri
persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang
membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya
g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif
Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa
ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu
Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu
tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran
memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut
dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang
dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut
terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik
yang dibicarakan
Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud
dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan
perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk
gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana
(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah
kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka
lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai
15
yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga
berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap
Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud
dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran
persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk
konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan
sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau
menghentikan beberapa perilaku
D Model dan Teori Komunikasi Persuasif
1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)
Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua
komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap
dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap
harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari
atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah
evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan
salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi
dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil
riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap
sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh
dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli
smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi
padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal
16
itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda
dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain
hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang
memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai
pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode
smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya
Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon
dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan
ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau
komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan
humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat
mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat
pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah
diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi
positif atau negative
PESAN
PERSUASI
MENGAKTIFKAN
PROSES
PSIKOLOGIS
PERSUASI
PERUBAHAN
PERILAKU
17
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah
perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi
(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses
psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif
dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut
komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang
mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih
kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun
afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung
pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh
faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi
diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb
proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak
E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif
1 Prinsip Komunikasi Persuasif
Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita
perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi
landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)
menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum
pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum
konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan
a Hukum timbal balik
18
Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika
tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi
terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan
misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan
ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan
b Hukum kontas
Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan
memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu
waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di
kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh
meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo
c Hukum pertemanan
Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau
melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya
persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee
memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan
persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik
dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan
sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil
Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee
semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi
d Hukum harapan
19
Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam
proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati
mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan
kita cenderung memenuhi harapannya
e Hukum asosiasi
Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu
memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi
eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga
asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan
Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung
seseorang yang kita sukai atau hormati
f Hukum konsistensi
Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan
terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee
akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut
bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya
g Hukum kelangkaan
Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam
menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga
persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah
diciptakan persuader
h Hukum kompromi
20
Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang
dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama
individu
i Hukum kekuasaan
Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan
salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang
efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih
tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari
karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan
keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang
punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan
didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain
dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib
2 Teknik komunikasi persuasif
Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi
syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu
mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi
persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi
memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang
dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh
teknik persuasi yaitu
a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap
dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
21
pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut
mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah
jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan
sesuai harapannya
b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara
psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang
menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing
menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh
masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan
persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu
dilakukan
c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan
cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini
didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten
(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik
untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura
tidak tertarik pada persuasi
d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh
pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu
menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan
negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang
mempengaruhi persuasi
22
e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan
mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui
suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya
meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa
yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu
f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati
persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan
kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi
seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil
hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita
g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik
barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu
kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang
mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi
barangkali merasa wajib membeli barang tersebut
h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada
sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja
Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi
tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau
mengadopsi pesan tersebut
i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar
membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan
sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara
23
halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh
sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan
j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi
bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari
sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai
tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari
membuat keputusan
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif
Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima
(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk
memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling
besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian
beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara
seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan
tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang
Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar
tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana
mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi
potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur
Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi
yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence
(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence
24
Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli
mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di
sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk
menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan
tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial
dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan
mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self
competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra
diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah
kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-
pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni
pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang
diharapkan
Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa
kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga
semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini
berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak
yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang
seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles
Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak
yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka
komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif
seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan
25
berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling
menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga
akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa
persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah
menjadi persuasi dua arah atau timbal balik
Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut
faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan
Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek
juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek
juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional
dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh
karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan
diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu
bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja
menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain
penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat
menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif
Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan
emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang
menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul
komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama
yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)
Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana
26
kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak
sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah
pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam
pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang
menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan
mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah
pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola
komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu
suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat
suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua
sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain
misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa
digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya
menimbulkan suasana senang terharu-bahagia
Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan
pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang
lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan
dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam
komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita
hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social
yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut
yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar
27
manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan
akan menarik perhatian khalayak
Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan
derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan
maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola
menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan
terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang
diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini
kita perlu berbagi
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif
a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten
dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya
Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab
kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility
dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan
kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia
mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang
ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance
Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan
Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya
argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut
adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)
dalam upaya penyampaian pesannya
28
b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi
pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan
systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka
dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk
persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator
menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka
diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument
logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila
kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka
diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora
(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan
kalimat yang indah dan jitu
c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang
selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan
pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang
secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang
berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk
memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan
komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan
maka proses persuasi akan berjalan komunikatif
d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk
memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan
sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal
29
dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming
hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan
Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan
melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan
menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua
adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan
dan tanggungjawab secara individual
e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis
F Demonstrasi
1 Pengertian Demonstrasi
Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan
orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan
suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan
secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan
oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para
buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun
demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan
tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti
pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi
Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang
berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau
30
kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan
rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh
dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu
negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan
rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara
Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi
dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus
memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya
sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar
Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang
sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan
atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam
praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan
aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi
demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan
yang anarkis
Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu
sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa
mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang
berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga
menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat
dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh
yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk
31
rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka
umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara
dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala
pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan
harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti
adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis
ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka
timbulah anarki
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis
Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan
berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta
negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan
gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya
dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan
diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10
Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak
mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan
keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga
dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah
satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa
atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun
32
1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum
pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan
pikiranrdquo
Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi
negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai
demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu
ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata
masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila
demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi
serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya
sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi
dikatakan bernilai negatif
Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan
berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri
mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau
tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai
penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan
(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar
manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan
prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara
Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-
tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa
33
a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya
memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga
maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut
b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran
ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang
memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat
membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri
c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan
digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat
memaksakan kehendak
d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara
lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti
melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan
anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan
pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi
yang baru diantara suatu kelompok tertentu
3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis
antara lain
a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak
terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang
umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut
dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan
34
berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan
untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk
menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan
massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan
aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada
tindakan anarki
b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan
Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya
kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat
banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki
Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat
fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan
tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan
data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan
karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas
polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi
demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing
situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi
bentrokan dengan para demonstran
c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur
keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan
sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan
aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya
35
pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang
kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu
koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak
kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam
pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang
penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi
penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan
pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa
yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998
Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak
bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha
memprovokasi para pengunjuk rasa
d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang
berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis
psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi
aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus
pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan
yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah
Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi
undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat
dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada
pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3
36
x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat
surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan
tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama
kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa
pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan
yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri
dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa
yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan
yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi
e Faktor Psikologis
Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa
keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-
individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial
dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan
201637)
37
G Kerangka Fikir
H Fokus Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang
ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah
Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi
I Deskripsi Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam
Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar
1 Pola Komunikasi Persuasif
Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan
Universitas dalam Mengatasi
Demonstrasi
Teori Pendekatan Komunikasi
Persuasif Perloff (2003)
Memiliki dua komponen
utama yaitu
1 Kongnisi
2 afeksi
Penanganan Demonstrasi
Faktor Penghambat Faktor Pendukung
38
Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan
dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada
komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan
komunikanpersuadee
1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3
HumasHRD Universitas
2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan
Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada
metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu
3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam
melakukan komunikasi persuasif
4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi
persuasif yang baik
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian
Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama
dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini
bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis
memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan
mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan
demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data
B Jenis dan tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap
suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas
Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan
untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan
data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan
objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini
mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk penjelasan
C Sumber data
1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung
ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian
39
2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan
berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini
dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan
umum internet dan bacaan lainnya
D Informan penelitian
Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu
informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary
informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan
menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk
melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk
memperkaya analisis namun tidak mesti ada
Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling
yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat
memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan
data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut
NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH
1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1
2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1
2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1
3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1
4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1
40
E Teknik pengumpulan data
1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas
Muhammadiyah Makassar
2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-
jawaban dari informan dicatat atau direkam
3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data
yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya
F Teknik analisis data
Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-
data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-
106) yakni dengan tiga tahap
1 Reduksi data
Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan
peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan
catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas
serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema
kelompok-kelompok dan pola-pola data
2 Penyajian data
41
Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji
berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling
dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan
3 Penarikan dan pengujian kesimpulan
Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari
sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut
Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran
suatu objek setelah dilakukan penelitian
G Pengabsahan data
Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi
sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat
dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan
suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda
Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil
observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada
informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber
lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah
diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data
tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk
dikonfirmasi
42
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik
mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan
memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan
Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah
Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan
dengan kajian teori yang peneliti gunakan
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1 Kondisi geografis
Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan
tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam
mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi
Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas
Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar
didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259
Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni
1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian
perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah
43
Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di
kabupaten Bantaeng
Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai
organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah
amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal
22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh
notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71
tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan
sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965
Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018
tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah
Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah
Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai
perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul
Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin
Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud
Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman
Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre
Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd
Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu
fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang
44
sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan
kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas
yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa
kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di
Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare
Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang
telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)
Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten
Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri
Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar
membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu
Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas
Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka
fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002
dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas
Kedokteran
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan
peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM
dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang
diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah
45
Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang
signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi
peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan
Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting
sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada
instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan
baik didalam maupun diluar negeri
3 VISI
Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan
Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun
2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan
Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak
dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar
Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga
pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945
Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar
selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang
pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan
Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas
Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat
46
Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas
Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan
akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat
Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang
bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional
maupun internasional
Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan
mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara
Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana
dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa
Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk
menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus
tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT
4 MISI
Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di
Universitas Muhammadiyah Makassar yakni
a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan
b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang
kreatif inovatif efektif dan menyenangkan
c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan
ukhuwah
47
d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni
dan masyarakat
5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu
pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di
indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi
Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah
Makassar digambarkan sebagai berikut
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar
REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV
PPM MAJELIS
DIKTI PWMBPH
DIREKTORAT AKSI LP3M P4M
PERPUSTAKAAN PPMB
DIREKTORAT AKSI SDK UMC
RSP UBCBAKI PLPK
SENAT AKADEMIK
FAKULTAS
TATA USAHA
LAB DAN STUDIO
DEKANDIREKTUR PASCASARJANA
WD I | WD II | WD III | WD IV
PROGRAM STUDI
DOSENPA
MAHASISWA
BEMF
HMJ
BEMU
UKM
SENAT AKADEMIK
UNIVERSITAS
IMM
KORKOM
IMM
KOMISARIAT
48
6 Profil fakultas dan Progam Studi
Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi
No PRODI JN NILAI AKREDITASI
I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)
1 Pendidikan Sosiologi S1 A
2 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
S1 A
3 Pendidikan Matematika S1 B
4 Pendidikan Biologi S1 B
5 Pendidikan Seni Rupa S1 B
6 Pendidikan Fisika S1 B
7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B
8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B
9 Teknologi Pendidikan S1 B
10 Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganeraan
S1 B
11 Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini
S1 C
12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi
13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi
II Fakultas Agama Islam (FAI)
1 Pendidikan Islam S1 A
2 Hukum Ekonomi Syariah
(mursquoamalah)
S1 A
3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B
4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C
5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi
III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
1 Manajemen S1 A
2 Ekonomi pembangunan S1 A
3 Akuntansi S1 B
4 Perpajakan D-III C
5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi
IV Fakultas Pertanian
1 Agribisnis S1 A
2 Budaya Perairan S1 B
3 Kehutanan S1 B
4 Agroteknologi S1 Terakreditasi
V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1 Ilmu Pemerintahan S1 A
2 Ilmu Administrasi Negara S1 A
3 Ilmu Komunikasi S1 B
49
VI Fakultas Teknik
1 Teknik Elektro S1 B
2 Teknik Sipil S1 B
3 Arsitektur S1 C
4 Informatika S1 Terakreditasi
VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
1 Kedokteran S1 B
2 Dokter Profesi B
3 Keperawatan D-III B
4 Kebidanan D-III B
5 Farmasi S1 Terakreditasi
VIII Program Pascasarjana
1 Manajemen S2 B
2 Pendidikan Islam S2 B
3 Ilmu Administrasi Publik S2 B
4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia
S2 B
5 Agribisnis S2 B
6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi
7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi
8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi
B Hasil Penelitian
Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan
pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga
orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff
Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu
universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari
mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani
50
demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan
salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan
komunikasi persuasif
Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi
yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku
individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan
persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan
tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan
studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa
diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang
memadai dan tepat
Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola
komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan
komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi
Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara
yaitu
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah
sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak
suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan
atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam
menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang
digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi
51
Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas
muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani
demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3
Unismuh Makassar
ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif
mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak
melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan
baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan
demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar
oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa
Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu
dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa
Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang
ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku
pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling
bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan
memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah
kesepakatan yang saling menguntungkan
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika
mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang
diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan
satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan
52
memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya
hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas
Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk
melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi
Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani
aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman
tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara
melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan
dan mahasiswa
Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan
data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat
argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah
satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa
pandemi
Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap
mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu
mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan
BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram
mata kuliah
Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas
menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP
100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini
53
merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha
muhammadiyah sebagai sumber dana
Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa
untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya
keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang
menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya
mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat
bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha
sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi
berlangsung
Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif
menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah
pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta
membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara
di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang
aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa
ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus
menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk
tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan
aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat
kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak
meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP
salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah
Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe
Lampu Merah)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan
Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat
54
sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang
diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam
menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena
Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan
Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan
agar tidak merugikan kedua bela pihak
Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut
ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun
offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan
pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan
Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah
pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan
fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan
NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan
rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan
Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah
kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga
dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta
Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan
Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa
melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi
55
kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka
cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan
sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus
berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan
Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis
dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus
tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani
mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani
adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-
pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal
dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil
wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi
di Lt 5 Unismuh)
Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam
menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau
kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung
dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang
bersifat rasional
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir
mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk
menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional
Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh
Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau
56
fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas
argumentasi persuader terhadap persuadee
Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan
komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan
persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan
Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang
berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara
logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader
Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam
komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas
yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk
mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat
Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan
mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan
untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi
Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang
sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang
bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau
57
mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara
pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan
emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini
dominan dipengaruhi hubungan antar individu
Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk
membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini
biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini
sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan
persuadee
Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam
mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas
Muhammadiyah Makassar
ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya
lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan
prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya
dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun
kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober
2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam
menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi
dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan
pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan
Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan
permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan
58
disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini
Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan
demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan
tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk
kepentingan bersama
Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa
agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh
wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif
berlembaga yaitu sebagai berikut
ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh
kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa
menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami
akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini
biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo
MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa
pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan
membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar
hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan
keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan
membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak
dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa
Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan
melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat
tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan
perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan
59
menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan
mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan
simpati dan empati
Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami
situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan
selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan
cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan
pimpinan
Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3
selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus
kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan
rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional
dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak
melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan
sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan
pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020
Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Unismuh)
Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani
demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu
tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa
dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka
Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan
Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi
demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan
60
yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan
emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih
memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
a Faktor pendukung
Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi
persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan
penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator
pesan dan audience yaitu sebagai berikut
1 Sarana prasarana
Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah
pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator
umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang
digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan
Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur
Humas
di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat
rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu
difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu
mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat
berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online
dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat
secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke
media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk
penyebaran informasinya
61
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah
memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu
dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu
difasilitasi oleh pihak humas
Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas
ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-
kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar
melalui media-mediardquo
Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya
mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang
ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan
fakultas dan secara universal kampus
Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang
aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut
ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara
online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk
mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo
Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah
terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah
mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya
2 Kerja sama dengan berbagai media
kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih
suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak
62
Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan
kualitas
Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas
ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat
direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya
kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner
seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo
Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk
menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak
humas bekerjasama dengan beberapa media
Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif
berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut
ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup
menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah
memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo
Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang
mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan
adanya kerjasama dengan media (media patnert)
b Faktor penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola
komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang
menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar
terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa
Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam
pola komunikasi pimpinan universitas
63
ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak
terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan
senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor
penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan
mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pimpinan
Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu
ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga
kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat
yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara
administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik
dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo
Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya
mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri
Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif
di lembaga yaitu sebagai berikut
ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan
dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat
menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman
antara mahasiswa dan pimpinanrdquo
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor
penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu
yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya
kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan
kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas
64
C Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara
informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua
yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi
persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan
sebagai berikut
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas
menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis
yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan
pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat
fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah
kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta
mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi
Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang
pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif
menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola
komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang
menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat
berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan
Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan
komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan
65
fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola
komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik
komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell
(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan
pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan
data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu
Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo
atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon
technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran
dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui
pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta
dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh
kepercayaan persuadee
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung
menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei
lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh
pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga
menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak
diterapkan
Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa
digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana
pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah
66
merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan
pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar
mudah untuk dicerna dan dipahami
Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang
efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang
terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang
tepat dan mudah diingat
Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas
harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan
komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan
sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga
bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima
pesan (persuadee)
Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan
Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif
apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi
memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang
pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik
akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi
67
Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola
komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari
komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif
apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi
dan kondisi dari komunikan
Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan
yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam
komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang
sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif
dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari
komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode
pendekatan logis
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi
Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas
bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa
sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan
melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional
Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah
kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk
memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak
Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K
Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai
68
tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau
kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam
Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif
terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum
yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga
tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya
Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi
pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik
manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan
memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam
hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam
mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak
untuk mengikuti kebijakan tersebut
Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi
persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional
appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air
mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi
terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik
kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif
menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan
dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan
mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik
ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang
69
mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional
akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut
Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya
persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia
sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya
tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa
memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa
pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan
pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam
komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan
untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan
Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan
kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun
suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran
dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini
menggambarkan suatu hubungan solidaritas
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif
afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional
yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini
berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap
satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff
70
(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola
komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif
kognisi dan afeksi
c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat
Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat
menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan yaitu
1 Faktor pendukung
a Sarana prasarana
Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya
prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan
membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor
3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan
untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan
kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu
divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan
dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi
setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan
kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala
universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan
ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa
71
b Kerja sama dengan berbagai media
Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama
dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online
maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus
untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas
muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat
diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi
demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan
berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap
mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah
memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi
setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak
belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi
ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan
universitas maupun fakultas
2 Faktor penghambat
Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat
dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi
apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi
agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan
mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan
kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi
lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa
72
dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung
aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal
kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi
mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari
pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan
ketika tidak adanya ruang diskusi
Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan
Afektif yaitu
Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan
dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya
Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain
لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر
ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah
olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)
Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator
hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT
tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan
Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan
merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang
termasuk kelompok ini antara lain
73
ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب
ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول
ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه
حكيم
ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah
berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah
meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)
Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu
cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian
panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera
Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-
Baqarah 260)
Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)
dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon
message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang
mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar
menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk
kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)
72
BAB V
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi
Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu
dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu
1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan
Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan
memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman
terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian
memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil
Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan
Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan
pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun
kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat
perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang
diinginkan
2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana
untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang
kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik
maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish
73
Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola
komunikasi tidak tersampaikan dengan baik
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini
dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada
Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang
dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu
1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya
lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam
penangan demonstrasi
2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna
mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan
pendekatan kognitif dan afektif
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan
Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset
Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup
Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta
Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung
PTRemaja Rosdakarya
Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo
Persada
Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya
Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana
Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung
Mandar Maju
Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers
Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka
Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia
Skripsi
Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap
EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-
I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf
Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam
Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal
Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-
komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf
Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak
Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019
Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja
Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019
httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-
pekerja-sopdf
Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan
Ejurnal diakses 11 maret 2019
httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT
d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme
ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-
ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-
wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-
cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5
Jurnal
Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya
Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021
httpscolargooglecoid
Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam
Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal
Diakses 30 Maret 2019
httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER
SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S
COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA
Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik
Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30
maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301
Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok
Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503
Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan
Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort
Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf
Diakses pada tanggal 19 November 2019
Matriks Wawancara
WR 3
1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
Jawab
2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam
menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau
hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media
6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan
7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat
ini
Staff Humas
1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam
menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau
hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media
6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan
7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan
8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
WD 3
1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi
2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan
3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional
4 Alasan memilih keduanya
Ketua Korkom
1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi
2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi
3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi
demosntarsi
4 Bagaimana respon dari pimpinan
5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo
LAMPIRAN
Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah
Makassar
Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar
Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah
Makassar
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo
Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada
tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS
dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar
pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada
tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP
Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali
pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada
tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana
(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021
Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai
Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode
20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi
Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir
pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018
Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng
somba opu tahun 2015
Page 16
8
Tabel 23 Penelitian terdahulu ketiga
Nama Cathy
Skripsi Strategi Komunikasi Persuasif Dalam Meningkatkan
Kinerja di PT Nadi Digital Indonesia
Tahun Terbit 2014
Lokasi Jakarta Indonesia
Hasil Penelitian Strategi komunikasi persuasif penggunaan teknik
komunikasi yang tepat sehingga kinerja karyawan
yang tidak baik atau sedang menurun kembali
meningkat Penting nya fungsi pimpinan dalam
memberikan pendekatan persuasif kepada
karyawannya sehingga memicu semangat karyawan
dalam bekerja
persamaan penelitian tersebut dengan yang dilakukan peneliti adalah sama-
sama memiliki teknik komunikasi yang bersifat persuasif untuk mencapai tujuan
Sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu lebih mengarah kepada komunikasi
persuasif pimpinan suatu perusahaan kepada karyawan sedangkan peniliti
sekarang mengarah kepada pimpinan universitas kepada mahasiswa
B Pola komunikasi
Menurut Djamarah dalam Sentosa (2015497) pola komunikasi
didefinisikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua orang atau lebih dalam
proses pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami Pola komunikasi adalah sistem
penyampaian pesan komunikasi dari komunikator kepada komunikan yang
bertujuan mengubah pendapat tindakan maupun perilaku komunikan
9
Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung
maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam
bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut
Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan
oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu
bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk
dan lainnya
Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar
kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat
bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya
adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di
organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran
pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan
Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya
penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini
dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola
komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan
sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)
bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah
organisasi
Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji
pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa
Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua
10
anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan
komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan
Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi
yang paling efektif saat menyampaikan pesan
Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara
universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan
tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan
pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya
dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan
komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling
cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya
C Komunikasi Persuasif
1 Pengertian Komunikasi Persuasif
Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan
oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi
persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah
keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi
beberapa pesan
Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif
adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau
membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi
persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan
11
atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata
2003 70)
Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan
perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan
khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu
Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan
pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar
Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi
didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain
Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam
Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan
keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens
melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang
diharapkan
Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif
yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam
Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat
dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus
merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul
dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan
komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif
12
2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif
Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut
Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah
a Persuader
Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan
pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan
perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal
b Persuadee
Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan
pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik
secara verbal maupun nonverbal
c Persepsi
Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang
disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi
persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp
Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal
dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor
pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang
d Pesan Persuasif
Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif
dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan
dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan
Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi
13
atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti
memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif
khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan
yang disampaikan kepadanya
e Saluran Persuasif
saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan
kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir
Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi
dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap
muka (face to face communacation)
f Umpan Balik dan Efek
Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan
balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau
datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik
internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi
komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik
internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan
Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari
komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak
dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya
Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan
sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi
(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)
14
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat
pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya
perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri
persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang
membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya
g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif
Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa
ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu
Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu
tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran
memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut
dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang
dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut
terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik
yang dibicarakan
Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud
dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan
perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk
gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana
(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah
kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka
lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai
15
yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga
berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap
Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud
dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran
persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk
konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan
sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau
menghentikan beberapa perilaku
D Model dan Teori Komunikasi Persuasif
1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)
Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua
komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap
dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap
harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari
atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah
evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan
salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi
dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil
riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap
sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh
dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli
smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi
padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal
16
itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda
dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain
hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang
memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai
pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode
smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya
Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon
dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan
ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau
komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan
humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat
mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat
pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah
diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi
positif atau negative
PESAN
PERSUASI
MENGAKTIFKAN
PROSES
PSIKOLOGIS
PERSUASI
PERUBAHAN
PERILAKU
17
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah
perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi
(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses
psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif
dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut
komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang
mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih
kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun
afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung
pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh
faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi
diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb
proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak
E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif
1 Prinsip Komunikasi Persuasif
Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita
perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi
landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)
menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum
pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum
konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan
a Hukum timbal balik
18
Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika
tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi
terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan
misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan
ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan
b Hukum kontas
Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan
memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu
waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di
kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh
meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo
c Hukum pertemanan
Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau
melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya
persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee
memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan
persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik
dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan
sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil
Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee
semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi
d Hukum harapan
19
Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam
proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati
mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan
kita cenderung memenuhi harapannya
e Hukum asosiasi
Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu
memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi
eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga
asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan
Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung
seseorang yang kita sukai atau hormati
f Hukum konsistensi
Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan
terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee
akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut
bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya
g Hukum kelangkaan
Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam
menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga
persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah
diciptakan persuader
h Hukum kompromi
20
Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang
dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama
individu
i Hukum kekuasaan
Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan
salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang
efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih
tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari
karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan
keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang
punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan
didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain
dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib
2 Teknik komunikasi persuasif
Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi
syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu
mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi
persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi
memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang
dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh
teknik persuasi yaitu
a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap
dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
21
pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut
mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah
jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan
sesuai harapannya
b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara
psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang
menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing
menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh
masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan
persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu
dilakukan
c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan
cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini
didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten
(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik
untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura
tidak tertarik pada persuasi
d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh
pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu
menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan
negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang
mempengaruhi persuasi
22
e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan
mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui
suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya
meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa
yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu
f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati
persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan
kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi
seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil
hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita
g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik
barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu
kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang
mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi
barangkali merasa wajib membeli barang tersebut
h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada
sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja
Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi
tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau
mengadopsi pesan tersebut
i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar
membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan
sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara
23
halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh
sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan
j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi
bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari
sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai
tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari
membuat keputusan
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif
Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima
(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk
memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling
besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian
beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara
seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan
tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang
Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar
tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana
mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi
potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur
Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi
yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence
(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence
24
Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli
mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di
sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk
menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan
tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial
dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan
mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self
competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra
diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah
kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-
pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni
pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang
diharapkan
Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa
kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga
semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini
berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak
yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang
seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles
Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak
yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka
komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif
seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan
25
berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling
menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga
akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa
persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah
menjadi persuasi dua arah atau timbal balik
Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut
faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan
Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek
juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek
juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional
dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh
karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan
diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu
bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja
menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain
penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat
menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif
Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan
emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang
menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul
komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama
yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)
Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana
26
kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak
sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah
pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam
pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang
menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan
mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah
pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola
komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu
suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat
suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua
sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain
misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa
digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya
menimbulkan suasana senang terharu-bahagia
Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan
pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang
lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan
dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam
komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita
hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social
yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut
yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar
27
manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan
akan menarik perhatian khalayak
Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan
derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan
maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola
menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan
terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang
diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini
kita perlu berbagi
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif
a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten
dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya
Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab
kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility
dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan
kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia
mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang
ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance
Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan
Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya
argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut
adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)
dalam upaya penyampaian pesannya
28
b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi
pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan
systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka
dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk
persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator
menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka
diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument
logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila
kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka
diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora
(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan
kalimat yang indah dan jitu
c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang
selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan
pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang
secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang
berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk
memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan
komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan
maka proses persuasi akan berjalan komunikatif
d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk
memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan
sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal
29
dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming
hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan
Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan
melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan
menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua
adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan
dan tanggungjawab secara individual
e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis
F Demonstrasi
1 Pengertian Demonstrasi
Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan
orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan
suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan
secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan
oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para
buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun
demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan
tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti
pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi
Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang
berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau
30
kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan
rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh
dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu
negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan
rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara
Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi
dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus
memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya
sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar
Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang
sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan
atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam
praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan
aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi
demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan
yang anarkis
Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu
sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa
mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang
berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga
menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat
dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh
yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk
31
rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka
umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara
dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala
pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan
harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti
adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis
ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka
timbulah anarki
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis
Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan
berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta
negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan
gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya
dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan
diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10
Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak
mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan
keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga
dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah
satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa
atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun
32
1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum
pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan
pikiranrdquo
Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi
negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai
demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu
ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata
masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila
demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi
serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya
sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi
dikatakan bernilai negatif
Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan
berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri
mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau
tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai
penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan
(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar
manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan
prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara
Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-
tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa
33
a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya
memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga
maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut
b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran
ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang
memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat
membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri
c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan
digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat
memaksakan kehendak
d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara
lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti
melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan
anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan
pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi
yang baru diantara suatu kelompok tertentu
3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis
antara lain
a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak
terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang
umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut
dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan
34
berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan
untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk
menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan
massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan
aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada
tindakan anarki
b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan
Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya
kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat
banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki
Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat
fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan
tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan
data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan
karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas
polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi
demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing
situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi
bentrokan dengan para demonstran
c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur
keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan
sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan
aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya
35
pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang
kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu
koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak
kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam
pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang
penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi
penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan
pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa
yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998
Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak
bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha
memprovokasi para pengunjuk rasa
d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang
berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis
psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi
aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus
pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan
yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah
Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi
undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat
dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada
pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3
36
x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat
surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan
tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama
kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa
pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan
yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri
dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa
yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan
yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi
e Faktor Psikologis
Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa
keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-
individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial
dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan
201637)
37
G Kerangka Fikir
H Fokus Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang
ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah
Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi
I Deskripsi Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam
Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar
1 Pola Komunikasi Persuasif
Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan
Universitas dalam Mengatasi
Demonstrasi
Teori Pendekatan Komunikasi
Persuasif Perloff (2003)
Memiliki dua komponen
utama yaitu
1 Kongnisi
2 afeksi
Penanganan Demonstrasi
Faktor Penghambat Faktor Pendukung
38
Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan
dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada
komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan
komunikanpersuadee
1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3
HumasHRD Universitas
2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan
Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada
metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu
3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam
melakukan komunikasi persuasif
4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi
persuasif yang baik
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian
Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama
dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini
bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis
memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan
mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan
demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data
B Jenis dan tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap
suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas
Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan
untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan
data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan
objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini
mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk penjelasan
C Sumber data
1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung
ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian
39
2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan
berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini
dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan
umum internet dan bacaan lainnya
D Informan penelitian
Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu
informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary
informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan
menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk
melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk
memperkaya analisis namun tidak mesti ada
Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling
yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat
memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan
data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut
NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH
1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1
2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1
2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1
3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1
4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1
40
E Teknik pengumpulan data
1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas
Muhammadiyah Makassar
2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-
jawaban dari informan dicatat atau direkam
3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data
yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya
F Teknik analisis data
Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-
data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-
106) yakni dengan tiga tahap
1 Reduksi data
Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan
peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan
catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas
serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema
kelompok-kelompok dan pola-pola data
2 Penyajian data
41
Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji
berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling
dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan
3 Penarikan dan pengujian kesimpulan
Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari
sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut
Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran
suatu objek setelah dilakukan penelitian
G Pengabsahan data
Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi
sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat
dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan
suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda
Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil
observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada
informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber
lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah
diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data
tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk
dikonfirmasi
42
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik
mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan
memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan
Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah
Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan
dengan kajian teori yang peneliti gunakan
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1 Kondisi geografis
Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan
tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam
mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi
Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas
Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar
didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259
Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni
1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian
perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah
43
Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di
kabupaten Bantaeng
Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai
organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah
amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal
22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh
notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71
tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan
sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965
Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018
tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah
Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah
Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai
perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul
Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin
Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud
Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman
Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre
Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd
Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu
fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang
44
sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan
kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas
yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa
kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di
Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare
Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang
telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)
Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten
Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri
Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar
membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu
Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas
Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka
fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002
dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas
Kedokteran
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan
peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM
dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang
diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah
45
Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang
signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi
peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan
Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting
sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada
instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan
baik didalam maupun diluar negeri
3 VISI
Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan
Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun
2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan
Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak
dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar
Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga
pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945
Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar
selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang
pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan
Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas
Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat
46
Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas
Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan
akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat
Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang
bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional
maupun internasional
Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan
mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara
Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana
dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa
Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk
menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus
tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT
4 MISI
Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di
Universitas Muhammadiyah Makassar yakni
a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan
b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang
kreatif inovatif efektif dan menyenangkan
c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan
ukhuwah
47
d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni
dan masyarakat
5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu
pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di
indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi
Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah
Makassar digambarkan sebagai berikut
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar
REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV
PPM MAJELIS
DIKTI PWMBPH
DIREKTORAT AKSI LP3M P4M
PERPUSTAKAAN PPMB
DIREKTORAT AKSI SDK UMC
RSP UBCBAKI PLPK
SENAT AKADEMIK
FAKULTAS
TATA USAHA
LAB DAN STUDIO
DEKANDIREKTUR PASCASARJANA
WD I | WD II | WD III | WD IV
PROGRAM STUDI
DOSENPA
MAHASISWA
BEMF
HMJ
BEMU
UKM
SENAT AKADEMIK
UNIVERSITAS
IMM
KORKOM
IMM
KOMISARIAT
48
6 Profil fakultas dan Progam Studi
Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi
No PRODI JN NILAI AKREDITASI
I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)
1 Pendidikan Sosiologi S1 A
2 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
S1 A
3 Pendidikan Matematika S1 B
4 Pendidikan Biologi S1 B
5 Pendidikan Seni Rupa S1 B
6 Pendidikan Fisika S1 B
7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B
8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B
9 Teknologi Pendidikan S1 B
10 Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganeraan
S1 B
11 Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini
S1 C
12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi
13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi
II Fakultas Agama Islam (FAI)
1 Pendidikan Islam S1 A
2 Hukum Ekonomi Syariah
(mursquoamalah)
S1 A
3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B
4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C
5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi
III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
1 Manajemen S1 A
2 Ekonomi pembangunan S1 A
3 Akuntansi S1 B
4 Perpajakan D-III C
5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi
IV Fakultas Pertanian
1 Agribisnis S1 A
2 Budaya Perairan S1 B
3 Kehutanan S1 B
4 Agroteknologi S1 Terakreditasi
V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1 Ilmu Pemerintahan S1 A
2 Ilmu Administrasi Negara S1 A
3 Ilmu Komunikasi S1 B
49
VI Fakultas Teknik
1 Teknik Elektro S1 B
2 Teknik Sipil S1 B
3 Arsitektur S1 C
4 Informatika S1 Terakreditasi
VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
1 Kedokteran S1 B
2 Dokter Profesi B
3 Keperawatan D-III B
4 Kebidanan D-III B
5 Farmasi S1 Terakreditasi
VIII Program Pascasarjana
1 Manajemen S2 B
2 Pendidikan Islam S2 B
3 Ilmu Administrasi Publik S2 B
4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia
S2 B
5 Agribisnis S2 B
6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi
7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi
8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi
B Hasil Penelitian
Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan
pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga
orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff
Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu
universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari
mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani
50
demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan
salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan
komunikasi persuasif
Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi
yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku
individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan
persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan
tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan
studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa
diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang
memadai dan tepat
Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola
komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan
komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi
Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara
yaitu
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah
sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak
suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan
atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam
menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang
digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi
51
Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas
muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani
demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3
Unismuh Makassar
ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif
mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak
melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan
baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan
demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar
oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa
Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu
dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa
Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang
ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku
pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling
bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan
memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah
kesepakatan yang saling menguntungkan
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika
mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang
diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan
satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan
52
memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya
hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas
Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk
melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi
Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani
aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman
tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara
melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan
dan mahasiswa
Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan
data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat
argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah
satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa
pandemi
Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap
mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu
mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan
BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram
mata kuliah
Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas
menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP
100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini
53
merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha
muhammadiyah sebagai sumber dana
Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa
untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya
keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang
menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya
mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat
bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha
sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi
berlangsung
Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif
menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah
pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta
membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara
di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang
aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa
ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus
menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk
tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan
aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat
kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak
meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP
salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah
Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe
Lampu Merah)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan
Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat
54
sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang
diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam
menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena
Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan
Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan
agar tidak merugikan kedua bela pihak
Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut
ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun
offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan
pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan
Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah
pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan
fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan
NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan
rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan
Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah
kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga
dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta
Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan
Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa
melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi
55
kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka
cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan
sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus
berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan
Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis
dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus
tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani
mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani
adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-
pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal
dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil
wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi
di Lt 5 Unismuh)
Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam
menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau
kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung
dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang
bersifat rasional
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir
mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk
menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional
Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh
Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau
56
fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas
argumentasi persuader terhadap persuadee
Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan
komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan
persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan
Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang
berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara
logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader
Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam
komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas
yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk
mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat
Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan
mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan
untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi
Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang
sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang
bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau
57
mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara
pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan
emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini
dominan dipengaruhi hubungan antar individu
Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk
membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini
biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini
sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan
persuadee
Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam
mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas
Muhammadiyah Makassar
ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya
lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan
prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya
dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun
kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober
2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam
menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi
dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan
pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan
Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan
permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan
58
disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini
Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan
demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan
tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk
kepentingan bersama
Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa
agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh
wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif
berlembaga yaitu sebagai berikut
ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh
kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa
menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami
akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini
biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo
MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa
pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan
membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar
hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan
keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan
membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak
dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa
Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan
melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat
tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan
perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan
59
menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan
mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan
simpati dan empati
Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami
situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan
selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan
cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan
pimpinan
Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3
selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus
kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan
rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional
dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak
melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan
sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan
pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020
Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Unismuh)
Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani
demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu
tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa
dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka
Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan
Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi
demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan
60
yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan
emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih
memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
a Faktor pendukung
Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi
persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan
penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator
pesan dan audience yaitu sebagai berikut
1 Sarana prasarana
Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah
pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator
umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang
digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan
Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur
Humas
di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat
rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu
difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu
mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat
berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online
dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat
secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke
media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk
penyebaran informasinya
61
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah
memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu
dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu
difasilitasi oleh pihak humas
Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas
ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-
kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar
melalui media-mediardquo
Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya
mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang
ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan
fakultas dan secara universal kampus
Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang
aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut
ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara
online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk
mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo
Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah
terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah
mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya
2 Kerja sama dengan berbagai media
kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih
suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak
62
Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan
kualitas
Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas
ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat
direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya
kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner
seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo
Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk
menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak
humas bekerjasama dengan beberapa media
Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif
berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut
ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup
menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah
memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo
Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang
mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan
adanya kerjasama dengan media (media patnert)
b Faktor penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola
komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang
menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar
terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa
Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam
pola komunikasi pimpinan universitas
63
ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak
terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan
senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor
penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan
mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pimpinan
Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu
ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga
kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat
yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara
administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik
dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo
Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya
mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri
Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif
di lembaga yaitu sebagai berikut
ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan
dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat
menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman
antara mahasiswa dan pimpinanrdquo
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor
penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu
yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya
kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan
kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas
64
C Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara
informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua
yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi
persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan
sebagai berikut
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas
menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis
yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan
pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat
fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah
kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta
mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi
Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang
pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif
menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola
komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang
menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat
berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan
Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan
komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan
65
fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola
komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik
komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell
(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan
pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan
data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu
Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo
atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon
technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran
dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui
pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta
dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh
kepercayaan persuadee
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung
menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei
lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh
pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga
menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak
diterapkan
Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa
digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana
pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah
66
merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan
pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar
mudah untuk dicerna dan dipahami
Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang
efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang
terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang
tepat dan mudah diingat
Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas
harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan
komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan
sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga
bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima
pesan (persuadee)
Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan
Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif
apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi
memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang
pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik
akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi
67
Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola
komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari
komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif
apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi
dan kondisi dari komunikan
Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan
yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam
komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang
sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif
dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari
komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode
pendekatan logis
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi
Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas
bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa
sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan
melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional
Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah
kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk
memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak
Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K
Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai
68
tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau
kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam
Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif
terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum
yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga
tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya
Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi
pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik
manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan
memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam
hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam
mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak
untuk mengikuti kebijakan tersebut
Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi
persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional
appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air
mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi
terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik
kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif
menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan
dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan
mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik
ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang
69
mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional
akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut
Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya
persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia
sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya
tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa
memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa
pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan
pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam
komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan
untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan
Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan
kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun
suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran
dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini
menggambarkan suatu hubungan solidaritas
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif
afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional
yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini
berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap
satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff
70
(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola
komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif
kognisi dan afeksi
c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat
Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat
menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan yaitu
1 Faktor pendukung
a Sarana prasarana
Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya
prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan
membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor
3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan
untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan
kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu
divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan
dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi
setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan
kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala
universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan
ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa
71
b Kerja sama dengan berbagai media
Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama
dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online
maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus
untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas
muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat
diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi
demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan
berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap
mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah
memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi
setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak
belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi
ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan
universitas maupun fakultas
2 Faktor penghambat
Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat
dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi
apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi
agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan
mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan
kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi
lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa
72
dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung
aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal
kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi
mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari
pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan
ketika tidak adanya ruang diskusi
Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan
Afektif yaitu
Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan
dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya
Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain
لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر
ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah
olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)
Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator
hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT
tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan
Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan
merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang
termasuk kelompok ini antara lain
73
ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب
ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول
ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه
حكيم
ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah
berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah
meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)
Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu
cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian
panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera
Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-
Baqarah 260)
Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)
dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon
message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang
mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar
menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk
kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)
72
BAB V
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi
Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu
dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu
1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan
Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan
memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman
terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian
memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil
Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan
Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan
pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun
kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat
perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang
diinginkan
2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana
untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang
kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik
maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish
73
Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola
komunikasi tidak tersampaikan dengan baik
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini
dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada
Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang
dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu
1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya
lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam
penangan demonstrasi
2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna
mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan
pendekatan kognitif dan afektif
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan
Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset
Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup
Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta
Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung
PTRemaja Rosdakarya
Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo
Persada
Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya
Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana
Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung
Mandar Maju
Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers
Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka
Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia
Skripsi
Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap
EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-
I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf
Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam
Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal
Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-
komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf
Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak
Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019
Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja
Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019
httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-
pekerja-sopdf
Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan
Ejurnal diakses 11 maret 2019
httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT
d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme
ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-
ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-
wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-
cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5
Jurnal
Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya
Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021
httpscolargooglecoid
Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam
Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal
Diakses 30 Maret 2019
httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER
SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S
COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA
Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik
Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30
maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301
Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok
Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503
Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan
Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort
Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf
Diakses pada tanggal 19 November 2019
Matriks Wawancara
WR 3
1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
Jawab
2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam
menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau
hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media
6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan
7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat
ini
Staff Humas
1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam
menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau
hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media
6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan
7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan
8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
WD 3
1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi
2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan
3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional
4 Alasan memilih keduanya
Ketua Korkom
1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi
2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi
3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi
demosntarsi
4 Bagaimana respon dari pimpinan
5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo
LAMPIRAN
Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah
Makassar
Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar
Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah
Makassar
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo
Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada
tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS
dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar
pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada
tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP
Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali
pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada
tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana
(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021
Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai
Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode
20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi
Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir
pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018
Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng
somba opu tahun 2015
Page 17
9
Komunikator dan komunikan dapat menyampaikan pesan secara langsung
maupun melalui perantara media tertentu seperti lambang komunikasi dalam
bahasa verbal maupun nonverbal serta media teknologi informasi Menurut
Tubbs dan Moss dalam Sentosa (2015 497) pola komunikasi dapat dicirikan
oleh komplementaris atau simetris Dalam hubungan komplementer satu
bentuk perilaku dominan dari satu partisipan mendatangkan perilaku tunduk
dan lainnya
Dalam simetri tingkatan sejauh mana orang berinteraksi atas dasar
kesamaan Pola komunikasi dan kegiatan organisasi atau suatu instansi sangat
bergantung pada tujuan gaya manajemen dan iklim organisasi Maksudnya
adalah komunikasi bergantung pada kekuatan-kekuatan yang bekerja di
organisasi yang dilakukan oleh anggota organisasi yang melakukan pertukaran
pesan dalam artian komunikasi pimpinan dan bawahan
Pola komunikasi sebagaimana dijelaskan di atas merujuk pada upaya
penyampaian pesan melalui sebuah proses yang oleh karena itu proses ini
dikaitkan dengan keberadaan jaringan komunikasi Pemahaman mengenai pola
komunikasi salah satunya dapat dilihat dari keberadaan teori jaringan
sebagaimana diungkapkan Weick dan Taylor (dalam Littlejhon 2009 370)
bahwa pola-pola komunikasi akan berkembang seiring waktu dalam sebuah
organisasi
Salah satu cara untuk melihat susunan organisasi adalah dengan menguji
pola-pola interaksi ini untuk melihat siapa yang berkomunikasi dengan siapa
Karena tidak ada seorang pun yang berkomunikasi sama dengan semua
10
anggota organisasi Sehingga dapat melihat kelompok-kelompok hubungan
komunikasi yang saling terhubung untuk membentuk keseluruhan jaringan
Pola komunikasi dilakukan dalam upaya untuk mendapatkan cara komunikasi
yang paling efektif saat menyampaikan pesan
Meskipun sebelumnya tidak ada cara yang benar-benar paling baik secara
universal dalam bidang komunikasi karena informasi dapat dikirimkan dengan
tujuan yang berbeda-beda Cara yang paling efektif untuk mengkomunikasikan
pesan tergantung dari faktor situasional seperti kecepatan ketelitian biaya
dan keterbatasan waktu Meskipun demikian suatu analisis jaringan
komunikasi sangat menunjang untuk memutuskan pola-pola mana yang paling
cepat penyampaiannya paling teliti paling luwes dan sebagainya
C Komunikasi Persuasif
1 Pengertian Komunikasi Persuasif
Ada beragam pengertian tentang komunikasi persuasif yang dikemukakan
oleh para ahli Menurut K Andeerson (1972218) mendefinisikan komunikasi
persuasif sebagai perilaku komunikasi yang mempunya tujuan mengubah
keyakinan sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui trnsmisi
beberapa pesan
Sedangkan RBostrom (19716) mengatakan bahwa komunikasi persuasif
adalah perilaku komunikasi yang bertujuan mengubah memodifikasi atau
membentuk respon (sikap atau perilaku) dari penerima Selain itu komunikasi
persuasif juga diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan sebagai ajakan
11
atau bujukan agar bertindak sesuai dengan keinginan komunikator (Barata
2003 70)
Menurut De Vito (2011 499) usaha melakukan persuasi ini memusatkan
perhatian pada upaya mengubah atau memperkuat sikap atau kepercayaan
khalayak atau pada upaya mengajak mereka bertindak dengan cara tertentu
Persuasi juga dipahami sebagai usaha merubah sikap melalui penggunaan
pesan dan berfokus pada karakteristik komunikator dan pendengar
Menurut Olzon dan Zanna (dalam Aen Istianah Afiati 2015) persuasi
didefinisikan sebagai perubahan sikap akibat paparan informasi dari orang lain
Adapun tujuan komunikasi persuasif secara bertingkat ada dua (De Vito dalam
Riyanto amp Mahfud 2012 51) yaitu (1) mengubah atau menguatkan
keyakinan (believe) dan sikap (attitude) auidens (2) mendorong audiens
melakukan sesuatumemiliki tingkah laku (behaviour) tertentu yang
diharapkan
Berdasarkan pemaparan tersebut komunikasi persuasif haruslah efektif
yang berarti harus menimbulkan efek Efek menurut Applbaum (dalam
Effendy 2009 80) adalah apa yang terjadi pada komunikan sebagai akibat
dari dampak stimuli atau pesan Dalam komunikasi persuasif efeknya harus
merupakan dampak dalam perubahan sikap opini dan tingkah laku yang timbul
dari kesadaran komunikan sebab komunikasi persuasif berbeda dengan
komunikasi informatif dan berbeda pula dengan komunikasi koersif
12
2 Unsur-unsur dalam Komunikasi Persuasif
Adapun unsur-unsur dalam suatu proses komunikasi persuasif menurut
Sumirat amp Suryana (2014 225) adalah
a Persuader
Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang menyampaikan
pesan dengan tujuan untuk mempenagruhi sikap pendapat dan
perilaku orang lain baik secara verbal meupun nonverbal
b Persuadee
Persuadee adalah orang atau kelompok orang yang menjadi tujuan
pesan itu disampaikandisalurkan oleh persuaderkomunikator baik
secara verbal maupun nonverbal
c Persepsi
Persepsi persuadee terhadap persuader dan pesan yang
disampaikannya akan menentukan efektif tidaknya komunikasi
persuasif yang terjadi Persepsi menurut Marrsquoat (dalam Sumirat amp
Suryana 2014) merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal
dari komponen kognisi Persepsi dipengaruhi oleh faktor-faktor
pengalaman proses belajar cakrawala dan pengetahuan seseorang
d Pesan Persuasif
Menurut Littlejohn (dalam Ritonga 2005 5) pesan persuasif
dipandang sebagai usaha sadar untuk mengubah pikiran dan tindakan
dengan manipulasi motif-motif kearah tujuan yang telah ditetapkan
Makna manipulasi dalam pertanyaan tersebut bukanlah mengurangi
13
atau menambah fakta sesuai konteksnya tetapi dalam arti
memamfaatkan faktum-faktum yang berkaitan dengan motif-motif
khalayak sasaran sehingga tergerak untuk mengikuti maksud pesan
yang disampaikan kepadanya
e Saluran Persuasif
saluran merupakan perantara ketika seseorang persuadee mengoperkan
kembali pesan yang berasal dari sumber awal untuk tujuan akhir
Saluran (channel) digunakan oleh persuader untuk berkomunikasi
dengan berbagai orang secara formal maupun non formal secara tatap
muka (face to face communacation)
f Umpan Balik dan Efek
Menurut Sastropoetra ( dalam Sumirat amp Suryana 2014 238) umpan
balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari komunikan atau
datang dari pesan itu sendiri Umpan balik terdiri dari umpan balik
internal dan umpan balik eksternal Umpan balik internal adalah reaksi
komunikator atas pesan yang disampaikannya Jadi umpan balik
internal bersifat koreksi atas pesan yang terlanjur diucapkan
Sedangkan umpan balik eksternal adalah reaksi yang datang dari
komunikan karena pesan yang disampaikan komunikator tidak
dipahami atau tidak sesuai dengan keinginananya atau harapannya
Sedangkan efek adalah perubahan yang terjadi pada diri komunikan
sebagai akibat dari diterimanya pesan melalui proses komunikasi
(Sastropoetro dalam Sumirat amp Suryana 2014)
14
Perubahan yang terjadi bisa berupa perubahan sikap pendapat
pandangan dan tingkah laku Dalam komunikasi persuasif terjadinya
perubahan baik dalam aspek sikap pendapat maupun perilaku pada diri
persuadee merupakan tujuan utama Inilah letak pokok yang
membedakan komunikasi persuasif dengan komunikasi lainnya
g Tujuan Pesan Komunikasi Persuasif
Menurut Soemirat dan Suryana (2015 535) mengemukakan bahwa
ada tiga tujuan pesan komunikasi persuasif yaitu
Pertama Membentuk Tanggapan (Shaping Responses) Salah satu
tujuan komunikasi persuasif adalah membentuk cara sasaran
memberikan tanggapannya Pembentukan tanggapan tersebut
dilakukan pada sasaran yang mengetahui banyak tentang topik yang
dibicarakan ataupun tidak Akibat pembentukan tanggapan tersebut
terlihat pada saat sasaran persuasi mengetahui sedikit tentang topik
yang dibicarakan
Kedua Penguatan Tanggapan (Reinforcing Response) Yang dimaksud
dengan penguatan tanggapan adalah terdapatnya kesinambungan
perilaku yang sedang berlangsung saat ini terhadap beberapa produk
gagasan atau isu Menurut Fotheringham dalam Soemirat amp Suryana
(2016 536) maksud dari penguatan tanggapan disini adalah
kontinuitas sasaran persuasi yang melakukan apa yang telah mereka
lakukan Jika pembentukan tanggapan dihubungkan dengan nilai-nilai
15
yang mapan dalam khalayak maka penguatan tanggapan juga
berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap
Ketiga Pengubahan Tanggapan (Changing Response) Yang dimaksud
dengan pengubahan tanggapan adalah pengubahan tanggapan sasaran
persuasi untuk mengubah perilaku mereka terhadap suatu produk
konsep atau gagasan Persuader berupaya untuk mengubah tanggapan
sambil meminta kepada sasaran untuk mewakili dan atau
menghentikan beberapa perilaku
D Model dan Teori Komunikasi Persuasif
1 Teori Komunikasi Persuasif (Pengharapan Nilai)
Menurut perloff (2003) pendekatan expetancy-value memiliki dua
komponen utama yakni kognisi dan afeksi (head and heart) Jika sikap
dianggap sebagai fungsi dari nilai-nilai yang diharapkan terhadap objek sikap
harapan yang berhubungan dengan atribut adalah kemungkinan subjektif dari
atribut yang ada pada objek sikap Nilai dari objek sikap tertentu adalah
evaluasi terhadap objek sikap tersebut Model expectancy-value ini merupakan
salah satu komponen dari teori resoned action yang secara kognitif memberi
dampak pada metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan invidu Hasil
riset menunjukkan bahwa kejelasan pemahaman logis mengenai objek sikap
sangat mempengaruhi perubahan pada keyakinan pada individu Contoh
dalam membeli smartphone mahal Kebanyakan masyarakat membeli
smartphone hanya ingin memenuhi harapan sebagai orang melek teknologi
padahal penggunaannya tidak memberi nilai lebih Artinya smartphone mahal
16
itu hanya digunakan untuk menelpon atau mengirim SMS Namun ini berbeda
dengan pilihan untuk membeli smartphone bisa diberdayagunakan selain
hanya untuk menelpon atau mengirim SMS Bagi pengguna smartphone yang
memamfaatkan kecanggihan atau kecepatan smartphone mempunyai nilai
pengaruh Sebaliknya jika alasannya hanya mengikut trend atau mode
smartphone mahal tidak punya pengaruh nilai bagi penggunanya
Adapun pendekatan komunikasi persuasif yang efektif menurut Burgon
dan Huffner (2002) Pertama pendekatan berdasarkan bukti yaitu
mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebaga bukti argumentatif agar
berkesan lebih kuat terhadap ajakan Kedua pendekatan berdasarkan
ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau
komunikator dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesan yang diberikan
komunikator Ketiga pendekatan berdasarkan humor yaitu menggunakan
humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat
mengingat pesan karena mempunyai efek emosi yang positif Keempat
pendekatan berdasarkan diksi yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah
diingat (memorable) oleh komunikan dengan tujuan membuat efek emosi
positif atau negative
PESAN
PERSUASI
MENGAKTIFKAN
PROSES
PSIKOLOGIS
PERSUASI
PERUBAHAN
PERILAKU
17
Gambar diatas menjelaskan bagaimana proses pesan persuasi mengubah
perilaku seseorang Pesan persuasi merupakan serangakan pesan informasi
(stimuli) yang masuk dan diterima oleh seseorang melalui pengaktifan proses
psikologis yang melibatkan tiga komponen sikap meliputi kognitif afektif
dan konatif yang mencipatakan perilaku seseorang tersebut
komunikasi persuasi kognisi adalah proses pendekatan ideologis yang
mngungkapkan data atau fakta sebagai bukti argumentasi yang berkesan lebih
kuat untuk sebuah ajakan Dalam komunikasi persuasif kongnitif atau pun
afeksi seseorang akan menerima atau menolak pesan yang dikirim tergantung
pada kredibilitas pengirim pesan rekasi lingkungan atau terpengaruh oleh
faktor-faktor lain diluar argumentasi Sedangkan komunikasi persuasi afeksi
diharapkan dapat mentransmisi emosi dari persuader ke persuadee sebeb
proses ini berkaitan dengan perassaan emosiaonal kedua bela pihak
E Prinsip dan Teknik dalam Komunikasi Persuasif
1 Prinsip Komunikasi Persuasif
Agar bisa memahami sepenuhnya teknik komunikasi persuasif kita
perlu paham beberapa hukum persuasi Hukum ini selanjutnya memberi
landasan pada paradigma komunikasi persuasif Kevin Hogan (1997)
menyebut sembilan hukum persuasi yang berperan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia yakni hukum timbal balik hukum kontras hukum
pertemanan hukum harapan hukum harapan hukum asosiasi hukum
konsitensi hukum kelangkaan hukum kompromi dan kekuasaan
a Hukum timbal balik
18
Dasar dari persuasi adalah interaksi Tidak akan berhasil persuasi jika
tidak aksi dan reaksi Dengan kata lain dengan kata lain aksi dan reaksi
terjadi jika ada respons dari stimuli Kalau dalam pemasaran atau iklan
misalnya tak akan ada penjual jika tidak ada pembeli Begitu juga tak akan
ada produk tertentu jika tidak ada yang membutuhkan
b Hukum kontas
Maknanya jika ada dua benda relatif berbeda satu sama lain kita akan
memandangnya lebih berbeda jika ditempatkan berdekatan dalam satu
waktu dan ruang Hukum ini banyak digunakan pada bidang marketing Di
kafe atau restoran misalnya istilah black coffe sebagai menu minuman jauh
meningkatkan nilai jual dibandingkan menggunakan istilah rdquokopi hitamrdquo
c Hukum pertemanan
Prinsip ini berkaitan dengan kesamaan (similarity) Seseorang akan mau
melakukan sesuatu jika menggunakan rdquosama rasa sama ratardquo Artinya
persuasi akan lebih mudah dilakukan jika antara persuader dan persuadee
memiliki kesamaan Prinsip pertemanan ini menentukan dalam keberhasilan
persuasi Semakin banyak persamaan antara persuader dan persuadee baik
dalam minat hobi kepercayaan ideologi falsafah latar belakang dan
sikap semakin besar pula kemungkinan komunikasi persuasi akan berhasil
Sebaliknya semakin jauh perbedaan antara persuader dan persuadee
semakin bersar pula kegagalan dalam mempersuasi
d Hukum harapan
19
Harapan cenderung menggerakkan orang untuk berbuat sesuatu Dalam
proses persuasi jika seseorang yang dipercayai dan sangat dihormati
mengharapkan kita melakukan sesuatu tugas atau menghasilkan kebaikan
kita cenderung memenuhi harapannya
e Hukum asosiasi
Pada dasarnya manusia disetiap pengambilan keputusan selalu
memerlukan referensi Entah bersifat internal maupun eksternal Referensi
eksternal kerap menjadi prinsip persuader Referensi eksternal disebut juga
asosiasi Prinsip asosiasi merujuk pada orang lain yang kita jadikan patokan
Kita lebih cenderung menukar produk jasa atau gagasan karena didukung
seseorang yang kita sukai atau hormati
f Hukum konsistensi
Persuadee kebal dari bujukan atau pengaruh kepadanya Pendekatan
terhadap konsistensi sikap persuadee adalah ego-involvement persuadee
akan bertahan dengan sikap dan kepercayaannya jika pesan tersebut
bertentangan dengan kerangka rujukan miliknya
g Hukum kelangkaan
Prinsip ini mengarahkan pada pembatasan ruang gerak persuadee dalam
menentukan pilihan Persuader akan memberi pilihan terbatas sehingga
persuadee tidak sadar terperangkap dalam kondisi yang sebenarnya telah
diciptakan persuader
h Hukum kompromi
20
Kebanyakan orang cenderung menyetujui usul produk atau jasa yang
dipandang dapat diterima oleh mayoritas masyarakat atau kelompok sesama
individu
i Hukum kekuasaan
Prinsip otoritas tidak selalu negatif Kekuasaan atau otoritas merupakan
salah satu aspek yang mendukung tercapainya komunikasi persuasif yang
efektif Otoritas merujuk pada diri persuader bahwa posisi tawarnya lebih
tinggi dibandingkan persuadee Aspek otoritas merupakan bagian dari
karakteristik yang melekat pada diri persuader selain kredibilitas dan
keahlian Orang dengan otoritas diatas orang lain otomatis akan dipandang
punya wewenang kekuatan dan keahlian lebih besar Seorang dokter akan
didengar jika berkaitan dengan suatu penyakit tertentu namun diposisi lain
dukun akan lebih didengar dibandingkan dokter jika terkait penyakit gaib
2 Teknik komunikasi persuasif
Ada kriteria yang membuat bahwa suatu komunikasi telah memenuhi
syarat persuasif sehingga pesan sampai secara optimal dan mampu
mengubah sikap dan perilaku secara maksimal salah satunya adalah strategi
persuasif Hasil studi dari para ahli menyimpulkan bahwa strategi persuasi
memerlukan taktik Taktik selanjutnya dikembangkan menjadi teknik yang
dapat dioperasionalkan William S Howell (1986) memaparkan sepuluh
teknik persuasi yaitu
a The yes-response technique Tehnik ini bertujuan mengarahkan sikap
dan pendapat persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
21
pertanyaan yang saling terkait Pernyataan atau pertanyaan tersebut
mengondisikan persuadee untuk menjawab ldquoyardquo atau ldquosetujurdquo Setelah
jawaban ditentukan persuader ldquomenagihrdquo jawaban dengan tindakan
sesuai harapannya
b Putting it up to you Persuader berusaha menjalin hubungan secara
psikologis dengan persuadee Caranya dengan berulang-ulang
menyatakan kejelasan kesetujuan atau ketidaksetujuaan Memancing
menggunakan pertanyaan pendek persuader akan memperoleh
masukan sangat berharga yaitu persuader akan memahami keinginan
persuadee serta perbaikan komunikasi seperti apa yang perlu
dilakukan
c Simulated disinterest Persuader berupaya menekanakan perasaan
cemas dan sikap memaksa sasaran untuk mengikuti keinginannya Ini
didasarkan pada asumsi bahwa sasaran persuasi cenderung resisten
(kebal) terhadap pesan dari persuader yang tampak cemas Teknik
untuk menghadapi kondisi demikian ialah dengan cara berpura-pura
tidak tertarik pada persuasi
d Transfer Tranfer adalah atmosfer (lingkungan) yang berpengaruh
pada hasil persuasi Jika keadaan sekitarnya positif itu membantu
menciptakan warna persuasi Sebaliknya dalam kondisi lingkungan
negatif tidak menutup kemungkinan tercipta sikap negatif yang
mempengaruhi persuasi
22
e Bandwagon technique Bertujuan membujuk sasaran dengan
mengemukakan bahwa setiap orang sebagaimana kita menyetujui
suatu gagasan atau mengerjakan hal tersebut Persuader berupaya
meyakinkan persuadee sedemikian rupa sehingga mereka merasa
yakin atas hal itu karena orang lain pun melakukan kegiatan itu
f Say it with flowers Teknik ini dilakukan dengan mengambil hati
persuadee lewat memuji kelebihan kecapakan kemampuan dan
kepandaian mereka tanpa nada berlebihan Pengakuan atas prestasi
seseorang disertai pujian halus condong memudahkan mengambil
hatinya sehingga tertarik dengan persuasi kita
g The swap technique Teknik ini dilakukan dengan cara barter baik
barang maupun informasi Misalnya dengan menjual barang tertentu
kita harus lebih dahulu memberi informasi tentang barang itu yang
mungkin sangat berarti bagi sasaran Setelah menerima informasi
barangkali merasa wajib membeli barang tersebut
h Reassurance Setelah memberi persuasi tentang sesuatu kepada
sasaran jangan biarkan hubungan yang tejalin putus begitu saja
Usahakan menghubungi mereka kembali Harapannya mereka jadi
tentram dan merasa yakin atas keputusannya yakni menerima atau
mengadopsi pesan tersebut
i Technique of irritation Teknik ini ialah membujuk sasaran agar
membuat keputusan Jika gagal teknik ini cukup membahayakan
sebab persuader bisa disebut tukang paksa Jika dilakukan secara
23
halus disampaikan sedemikian halus maksud tidak tercium oleh
sasaran hal itu bisa membawa respons sebagaimana yang diinginkan
j Donrsquot ask if ask which Persuasi janganlah bertanya jikatapi
bertanyalah yang berarti berupaya menghindari penolakan dari
sasaran Walaupun teknik ini dapat dimanipulasi dia punya nilai
tindakan memaksa pemilih bersikap keras kepala dan menghindari
membuat keputusan
3 Efektifitas Komunikasi Persuasif
Faktor penentu efektivitas persuasi adalah audience atau penerima
(persuadee) Penerima yang pandai memiliki kemampuan untuk
memahami pesan dengan baik akan memberikan konstribusi yang paling
besar pada keberhasilan persuasi Oleh karena itu persuasi kemudian
beriorentasi pada audience Mempelajari karektiristik audience secara
seksama menjadi sangat penting dalam proses persuasi Pengetahuan
tentang audience inilah yang menentukan strategi persuasi dirancang
Menggunakan konsep ini keberhasilan proses belajar mengajar
tergantung pada karakteristik mahasiswa Pada situasi ini dimana
mahasiswa tidak memiliki kemampuan pemahaman yang baik persuasi
potensial untuk gagal Menurut konsep Sarah Trenholm dan Arthur
Jensen (1996) keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kemampuan
berkomunikasi (communication compentence) Kemampuan komunikasi
yang dimaksud adalah (1) interpretive competence (2) goal competence
(3) role competence (4) self competence dan (5) message competence
24
Interpretive competence adalah kemampuan untuk melabeli
mengorganisasi dan menginterpretasi kondisi-kondisi yang ada di
sekeliling suatu interaksi Goal competence adalah kemampuan untuk
menentukan tujuan mengantisipasi konsekuensi dan pilihan-pilihan
tindakan Role competence adalah kemampuan meletakkan peran sosial
dan mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran sosial dan
mengetahui perilaku mana yang layak untuk peran tersebut Self
competence adalah kemampuan untuk memilih dan menghadirkan citra
diri yang diharapkan dalam situasi tertentu Messeage competence adalah
kemampuan untuk menerjemahkan tindakan menjadi seperangkat pilihan-
pilahan pesan yang dapat dipahami dan respon oleh orang lain yakni
pengetahuan tentang kode verbal dan nonverbal dan relasi yang
diharapkan
Namun demikian Trenholm dan jensen menyebutkan bahwa
kemampuan initidak sekedar harus dimiliki oleh sumber namun juga
semua pihak yang terlibat dalam komunikasi termasuk audience Hal ini
berarti bahwa persuasi akan efektif apabila didukung oleh pihak-pihak
yang terlibat di dalam komunikasi memiliki kemampuan komunikasi yang
seatara hal ini jelas berbeda dengan konsep persuasi era Ariestoteles
Efektivitas komunikasi tidak terletak pada sumber namun semua pihak
yang terlibat dalam komunikasi Dengan pemahaman ini maka
komunikasi persuasi antara Pimpinan dan Mahasiswa akan efektif
seandainya Pimpinan dan Mahasiswa memiliki kesetaraan kemampuan
25
berkomunikasi Dalam kondisi ini Pimpinan dan Mahasiwa dapat saling
menghargai dan mengakui kemampuannya Kredibilitas mahasiswa juga
akan terbangun Pada pendekatan ini sangat jelas kemudian bahwa
persuasi telah bergeser dari persuasi yang cenderung sifatnya satu arah
menjadi persuasi dua arah atau timbal balik
Tak sebatas itu efektivitas komunikasi atau juga persuasi menurut
faktor-faktor lain yang kondusif Elemen penting seperti yang dinyatakan
Harold D Laswell yakni siapa pesan channel kepada siapa dan efek
juga mengindikasikan bahwa komponen seperti pesan media dan efek
juga penting bagi efektivitas komunikasi Struktur pesan yang rasional
dalam konteks persuasi merupakan syarat pokok bagi efektifitas Oleh
karena itu pesan harus dibangun dengan dasar logika yang kuat dan
diterima secara rasional Pesan yang tidak dibangun secara demikian itu
bukanlah persuasi Namun demikian cara penyajian bisa saja
menggunakan sentuhan emosional Media adalah komponen penting lain
penentu keberhasilan persuasi Pilihan-pilahan mediummedia yang tepat
menjadi prasyrat juga untuk mewujudkan komunikasi yang efektif
Komunikasi dengan pendekatan afektif cenderung menggunakan
emotional appeal Salah satu pengalaman hidup atau kejadian yang
menguras perasaan atau air mata Daya tarik emotional yang muncul
komunikasi persuasif dikelompokkan menjadi lima kategori pertama
yaitu pendekatan daya tarik kesedihanpenderitaan (appeal to sorrow)
Dalam pola komunikasi persuasif mengambarkan suatu suasana
26
kesedihan yang diharapkan dapat menumbuhkan respon afektif khalayak
sehingga merasa iba dan mencoba untuk membantu Kedua adalah
pendekatan daya tarik ketakutankekuatiran (appeal to anxiety) Dalam
pola komunikasi persuasif berupa penggambaran akan suasana yang
menakutkan dan atau menguatirkan yang secara emosional akan
mendorong khalayak untuk merasa takutkuatir Pendekatan ketiga adalah
pendekatan daya tarik kehangatan (appeal to warmth) Dalam pola
komunikasi ini komunikasi persuasif merupakan penggambaran dari suatu
suasana kebersamaan antar anggota keluarga atau antar teman sahabat
suami-istri suasana percintaan yang romantis dan menyenangkan dua
sejoli dan tidak menutup kemungkinan berupa penggambaran lain
misalnya seorang yang tertawa lepas penuh suka-cita juga bisa
digolongkan dalam pendekatan yang bermakna positif ini artinya
menimbulkan suasana senang terharu-bahagia
Liliweri (1992) melihat bahwa perhatian dapat ditingkatkan dengan
pemanfaatan pendekatan afektif ini Dia mengungkapkan bahwa orang
lebih berminat jika suatu pesan iklan dapat membangun citra hubungan
dengan pihak lain Hubungan yang terbangun dan nampak dalam
komunikasi persuasif tersebut seakan akan menggambarkan realita
hubungan sosial yang menyentuh perasaan atau emosi Hubungan social
yang tergambar dalam iklan menjadi begitu menarik karena hal tersebut
yakni kedekatan sosial merupakan salah satu sifat dan kebutuhan dasar
27
manusia sehingga pesan yang menggambarkan hubungan kebersamaan
akan menarik perhatian khalayak
Daya tarik emosional yang keempat adalah pendekatan persamaan
derajat tanpa memandang perbedaan baik suku agama ras dan golongan
maupun gender serta strata ekonomi social (appeal to equity) Dalam pola
menggambarkan suatu bentuk solidaritas social dan bahkan perlawanan
terhadap rekontruksi social yang ada disekitar kita Biasanya respon yang
diharapkan cenderung kearah proses pembelajaran bahwa dalam hidup ini
kita perlu berbagi
4 Tolak Ukur Komunikasi Persuasif
a Avaibility dan relevance bila kedua hal tersebut ada secara konsisten
dapat diramalkan bahwa perilaku seseorang didorong oleh sikapnya
Selanjutnya perubahan sikapnya akan merubah perilakunya Penyebab
kegagalan persuasi biasanya bukan pada cara tetapi karena avaibility
dan relevance sikap itu sendiri dalam kaitan dengan situasi dan
kondisi saat itu Tugas pokok seorang persuader adalah bagaimana ia
mampu menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga sikap yang
ditawarkan melalui persuasi menjadi availability dan relevance
Availability dan relevant ini ditentukan oleh berbagai macam keadaan
Pada beberapa kasus ada sebagian orang lebih menghendaki adanya
argument tetapi disisi lain ada sebagian orang yang lebih menuntut
adanya cues (isyaratgejala tanda-tanda ciri-ciri kecenderungan dll)
dalam upaya penyampaian pesannya
28
b Memahami kondiisi berfikir sasaran atau menentukan strategi
pendekatan Ada dua macam proses berfikir yakni heuristic dan
systematic Dengan adanya dua macam proses berfikir tersebut maka
dibutuhkan kemampuan komunikator untuk menyesuaikan bentuk
persuasinya dengan kondisi komunikan Bila komunikator
menghadapi komunikan dalam kategori berfikir systematic maka
diperlukan kemampuan komunikatir untuk menyiapkan argument
logis data pengalaman riil statistic dan sebagainya Sebaliknya bila
kondisi komunikan berada dalam proses berfikir heruristic maka
diperlukan banyak cuesisyarat bungkus ide berupa cerita metafora
(ungkapan) pertimbangan pujian music sindiran dan pilihan
kalimat yang indah dan jitu
c Memahami naluri dan reaksi spontan sasaran pada umumnya orang
selalu dalam keadaan heuristic dan mudah dibujuk Budaya dan
pengalaman hidup masyrakat telah menanamkan benih cues yang
secara tidak disadari telah diikuti dan dijalankan oleh mereka yang
berada dalam keadaan heuristic Ada upaya komunikator untuk
memahami kebutuhan komunikator Jika benefit yang ditawarkan
komunikator sesuai dengan needs yang ada dalam diri komunikan
maka proses persuasi akan berjalan komunikatif
d Attribution dan sequential request yakni teknik pendekatan untuk
memperoleh ldquoyardquo Diperlukan attribution agar orang melakukan
sesuatu Dalam hal ini ada dua macam attribution yakni eksternal
29
dimana terdapat adanya hukuman maupun ancaman serta iming-iming
hadiah sebagai stimulasi agar suatu pesan dilakukan oleh komunikan
Dalam proses attribution eksternal ini pada awalnya komunikan
melakukan sesuatu karena terpaksa Namun lama kelamaan akan
menjadi terbiasa jika telah terjadi proses internalisasi Yang kedua
adalah attribution internal yakni perunahan perilaku karena kemauan
dan tanggungjawab secara individual
e Menggali kebutuhan terdalam komunikan dengan bahasa hypnosis
F Demonstrasi
1 Pengertian Demonstrasi
Demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan
orang di hadapan umum Demonstran biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan
suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan
secara politik oleh kepentingan kelompok Demonstran umumnya dilakukan
oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah atau para
buruh yang tidak puas dengan perlakuan dari majikannya Namun
demonstran juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lain dengan tujuan
tertentu Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ldquoDemonstrasirdquo berarti
pernyataan protes yang dikemukakan secara massal Dari pengertian tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa demonstran sama dengan demonstrasi
Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang
berarti rakyat dan Cratos atau Cratein yang berarti pemerintahan atau
30
kekuasaan Jadi Demos- Cratos atau Demos Cratein berarti pemerintahan
rakyat atau kekuasaan rakyat Oleh sebab itu rakyat mempunyai pengaruh
dan peranan yang sangat penting dalam suatu pemerintahan Dalam suatu
negara demokrasi dikenal bahwa kekuasaan tertinggi berada pada tangan
rakyat yang merupakan komponen utama dari suatu pemerintahan negara
Demonstran atau demonstrasi merupakan salah satu bentuk realisasi
dari demokrasi itu sendiri untuk itu pemerintah dalam hal ini harus
memperhatikan dan melindungi para pengdemonstran dari ancaman bahaya
sehingga proses penyampaian aspirasi rakyat dapat berjalan dengan lancar
Tetapi meskipun kemerdekaan dan kebebasan adalah hak asasi setiap orang
sebagai mana dikatakan dalam pembukaan UUD 1945 namun kebebasan
atau kemerdekaan itu bukanlah kebebasan liar dan tanpa tujuan Dalam
praktik demonstrasi kebebasan atau kemerdekaan untuk menyampaikan
aspirasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan banyak aksi
demonstran yang berakhir dengan kerusuhan dan mengarah pada tindakan
yang anarkis
Tindakan anarkis yang terjadi dilakukan oleh para pengdemonstran itu
sendiri Demonstran adalah hak warga negara Tetapi inilah hak yang bisa
mengerikan karena umumnya demonstran yang melibatkan ribuan orang
berlangsung dengan tanpa arah yang dapat berujung anarki sehingga
menimbulkan tindak pidana Demonstran adalah hak demokrasi yang dapat
dilaksanakan dengan tertib damai dan intelekIni merupakan sebuah contoh
yang sangat bagus yang mestinya juga ditiru oleh mereka yang gemar unjuk
31
rasa yang senang turun ke jalan Dalam menyampaikan pendapat di muka
umum yang dilakukan dengan berdemonstran merupakan salah satu cara
dalam menyampaikan keinginan kepada pemerintah Tapi kadangkala
pendapat yang disampaikan ini tidak didengar ataupun tidak sesuai dengan
harapan Keadaan seperti ini ditambah dengan faktor-faktor lain seperti
adanya hasutan dari pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan anarkis
ataupun karena adanya perasaan frustrasi akibat suatu keadaan maka
timbulah anarki
2 Penyebab Timbulnya Demonstrasi yang Anarkis
Negara menjamin tiap-tiap masyarakatnya untuk dapat tumbuh dan
berkembang sebagaimana yang diinginkan oleh masyrakatnya serta
negara menjamin masing-masing untuk berdapat dan menyampaikan
gagasannya kepada khalayak ramai atau dimuka umum Selanjutnya
dalam deklarasi universal hak asasi manusia yang disahkan dan
diproklamasikan oleh resolusi majelis umum 217 A (111) tanggal 10
Desember 1948 Pasal 19 menyatakan bahwa ldquoSetiap orang berhak atas
kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak
mendapat gangguan dan untuk mencari menerima dan menyampaikan
keterangan-keterangan dan pendapat-pendapat dengan cara apapun juga
dengan tidak memandang batas-batasrdquo Berkaitan dengan hal itu salah
satu media yang dapat dipergunakan adalah dengan cara berunjuk rasa
atau demonstrasi yang telah diatur dalam undang-undang nomor 9 tahun
32
1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Dimuka umum
pasal 1 ayat (2) menyebutkan bahwa ldquountuk rasa atau demonstrasi adalah
kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengeluarkan
pikiranrdquo
Demostrasi dapat bernilai positif dan dapat juga bernilai menjadi
negatif Apabila demonstrasi dibawakan dengan memandang nilai-nilai
demokrasi dan memperjuankan hak-hak rakyat serta tidak mengganggu
ketertiban dan ketenangan rakyat lainnya sehingga bernilai di mata
masyarakat maka demonstrasi tersebut bernilai positif Sedangkan apabila
demonstrasi dibawakan dengan tidak memandang nilai-nilai demokrasi
serta mengganggu kepentingan dan ketenangan masyarakat lainnya
sehingga mendapat nilai buruk dari masyarakat maka demonstrasi
dikatakan bernilai negatif
Anarkisme merupakan suatu perbuatan yang tidak asing dan
berkaitan dengan pelaksanaan demonstrasi Anarkisme sendiri
mengandung pengertian penggunaan kekerasan baik secara terbuka atau
tertutup dan yang bersifat menyerang atau bertahan yang disertai
penggunaan kekuatan kepada orang lain Anarki adalah kekacauan
(chaos) fisik yang menimpa masyarakat sipil berupa bentrokan antar
manusia perkelahian masal pembunuhan serta pengrusakan sarana dan
prasarana umum maupun fasilitas pribadi dan negara
Menurut Santoso (200226) dalam aksi demonstrasi tindakan-
tindakan yang digolongkan ke dalam perbuatan anarkis dapat berupa
33
a Melakukan pemblokiran atau penutupan seluruh jalan raya
memberhentikan kendaraan lainnya di jalan raya sehingga
maskyarakat umum lainnya tidak dapat melewati jalan tersebut
b Melakukan pembakaran ban bekas di tengah jalan raya Pembakaran
ban bekas tergolong tindakan anarkis dalam aksi demonstrasi yang
memiliki dampak merugikan bagi masyarakat lainnya karena dapat
membahayakan bagi masyarakat umum dan demonstran sendiri
c Melakukan sweping dan penutupan kantor pemerintahan
digolongkan tindakan demonstrasi anarkis yang bersifat
memaksakan kehendak
d Melakukan pengrusakan terhadap fasilitas umum dan fasilitas negara
lainnya lewat tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti
melakukan pelemparan batu membakar kantor merupakan tindakan
anarkisme Aksi demonstrasi dilakukan karena adanya perbedaan
pendapat yang akan menimbulkan suatu polemik atau kontroversi
yang baru diantara suatu kelompok tertentu
3 Faktor terjadinya demonstrasi anarkis
Faktor-faktor yang menyebabkan suatu demonstrasi menjadi anarkis
antara lain
a Keinginan massa pengunjuk rasa atau demonstrasi yang tidak
terpenuhi Hal ini seringkali terjadi unjuk rasa para demonstran yang
umunya memiliki satu tujuan menginginkan agar tujuan tersebut
dipenuhi setidak-tidaknya didengar oleh pemegang kekuasaan dengan
34
berada di lokasi demonstrasi atau menerima beberapa perwakilan
untuk melakukan dialog denga pemegang kekuasaan untuk
menemukan jalan keluar namun apabila hal tersebut tidak didapatkan
massa aksi pengunjuk rasa atau demonstran cenderung melakukan
aksi-aksi yang keluar dari koridor asas demonstrasi dan berujung pada
tindakan anarki
b Rendahnya kemampuan pengendalian massa oleh aparat keamanan
Bahwa adakalanya tindakan anarkisme tercipta dari rendahnya
kemampuan aparat keamanan untuk mengendalikan massa Terdapat
banyak kemungkinan situasi dan kondisi yang menimbulkan anarki
Proses terjadinya anarki yang amat cepat maka sebenarnya terdapat
fase (yang juga amat singkat) dimana polisi masih bisa melakukan
tindakan awal dalam rangka pencegahannya dengan mengoptimalkan
data-data tentang pelaksanaan aksi demonstrasi yang berkaitan dengan
karakteristik massa dan masalah yang diangkat Selain itu petugas
polisi atau aparatur keamanan yang melakukan pengamanan aksi
demonstrasi juga memiliki emosi tertentu sehingga dapat terpaancing
situasi pada saat pelaksanaan demonstrasi sehingga cenderung terjadi
bentrokan dengan para demonstran
c Kurangnya koordinasi antara pelaku demonstrasi dengan aparatur
keamanan faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kerusuhan
sebagai kurangnya koordinasi antara para pengunjuk rasa dengan
aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian tidak adanya
35
pemberitahuan secara lebih terperinci kepada pihak kepolisian tentang
kegiatan unjuk rasa Hal ini merupakan faktor teknis yaitu
koordinator lapangan demonstrasi sudah harus memberi tahu pihak
kepolisian 3 x 24 jam sebelum dilaksanakan seperti diatur dalam
pasal 9 dan 10 undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang
penyampaian pendapat dimuka umum Hal ini dapat menjadi
penyebab kerusuhan karena didalam tata cara menyampaikan
pendapat dimuka umum harus diberitahukan perkiraan jumlah massa
yang akan ikut dalam kegiatan unjuk rasa tersebut sebagaimana
dinyatakan dalam pasal 11 undang-undang Nomor 9 Tahun 1998
Karena bisa saja ada sekelompok orang yang tidak
bertannggungjawab masuk kedalam barisan kemudian berusaha
memprovokasi para pengunjuk rasa
d Faktor pengamanan yang kurang jumlah pengamanan yang
berbanding terbalik dengan pelaku demostrasi yang berujung anarkis
psikologi massa cenderung berbuat sesuka hati jika tidak diawasi
aparat keamanan menjadikan aksi demostrasi cenderung menjurus
pada perbuatan pelanggaran Perbedaan jumlah personil pengamanan
yang berbandingkan terbalik dengan banyaknya jumlah
Demostran dapat disebabkan telah terjadinya pelanggaran administrasi
undang-undang Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat
dimuka umum yang wajib memberitahukan secara tertulis kepada
pihak polri oleh penanggung jawab demonstran selambat-lambatnya 3
36
x 24 jam sebelum kegiatan dimulai telah diterima oleh polri setempat
surat pemberitahuan tersebut setidak-tidaknya memuat maksud dan
tujuan tempat lokasi dan rute waktu dan lama bentuk nama
kelompok demostran jumlah peserta serta alat peraga yang dibawa
pada saat demonstrasi Dalam surat pemberitahuan yang disampaikan
yang disampaikan oleh penanggung jawab demostran pihak polri
dapat melakukan analisa dan memprediksi jumlah kekuatan massa
yang berimplikasi dengan banyaknya jumlah personil pengamanan
yang akan diturunkan pada aksi demonstrasi
e Faktor Psikologis
Para ahli psikologi sosial telah mengekplorasi pendapat bahwa
keanggotaan dalam kelompok anonim besar menyebabkan individu-
individu didalamnya berperilaku lebih agresif dan lebih anti sosial
dibandingkan ketika ia seseorang diri Goldsteim dalam (Surawan
201637)
37
G Kerangka Fikir
H Fokus Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka fikir diatas maka fokus penelitian tentang
ldquoEfektifitas Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Muhammadiyah
Makassar dalam Mengatasi Demonstrasi
I Deskripsi Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada Pola Komunikasi Persuasif Rektor dalam
Mengatasi Demonstrasi Mahasiswa Pada Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar
1 Pola Komunikasi Persuasif
Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan
Universitas dalam Mengatasi
Demonstrasi
Teori Pendekatan Komunikasi
Persuasif Perloff (2003)
Memiliki dua komponen
utama yaitu
1 Kongnisi
2 afeksi
Penanganan Demonstrasi
Faktor Penghambat Faktor Pendukung
38
Menurut saya pola komunikasi adalah metode atau cara yang digunakan
dalam penyampaian pesan komunikasi dari konikatorperusader kepada
komunikanpersuadee yang bertujuan mempengaruhi sikap dan keyaninan
komunikanpersuadee
1 Pimpinan Universitas yang saya maksud adalah WR 3WD 3
HumasHRD Universitas
2 Teori Pengharapan Nilai Perloff terdiri dari 2 komponen yaitu Kognisi dan
Afeksi dimana dua komponen tersebut dapat memberi dampak pada
metode dalam mempengaruhi sikap dan keyakinan individu
3 Faktor Penghambat merupakan suatu hal yang menghambat dalam
melakukan komunikasi persuasif
4 Faktor pendukung merupakan faktor berhasilnya pola komunikasi
persuasif yang baik
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A Waktu dan lokasi penelitian
Adapun waktu dan lokasi penelitian yakni penelitian berlangsung selama
dua bulan setelah proposal penelitian diseminarkan Lokasi dalam penelitian ini
bertempat di universitas muhammadiyah makassar sulawesi selatan Penulis
memilih lokasi penelitian tersebut dikarenakan tempat yang strategis dan
mudah dijangkau terlebih lagi lokasi tersebut sangat mendukung dikarenakan
demosntrasi yang sering terjadi sehingga memudahkan peneliti mencari data
B Jenis dan tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif
Dalam hal ini peneliti akan melakukan studi deskriptif kualitatif terhadap
suatu fenomena dalam suatu instansi atau lembaga yakni Universitas
Muhammadiyah Makassar (Bungin200768) Riset kualitatif ini bertujuan
untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melaui pengumpulan
data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi serta menggambarkan
objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada di lapangan Penelitian ini
mendeskripsikan serta menganalisis data yang telah diperoleh dan selanjutnya
dijabarkan dalam bentuk penjelasan
C Sumber data
1 Data primer adalah data yang diperoleh atau disediakan secara langsung
ditempat penelitian yang akan menjadi objek penelitian
39
2 Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan
berasal dari pihak lain diluar dari objek penelitian Data sekunder ini
dikumpulkan dari berbagai sumber seperti literaturbukujurnal pengetahuan
umum internet dan bacaan lainnya
D Informan penelitian
Desain penelitian deskriptif kualitatif jenis informan ada dua yaitu
informan kunci atau key informan dan informan sekunder (secondary
informan) Informan kunci ialah informan yang dianggap mengetahui dan
menguasai objek penelitianSedangkan informan sekunder digunakan untuk
melengkapi informasi atau data-data tentang objek penelitian untuk
memperkaya analisis namun tidak mesti ada
Penentuan informan penelitan dilakukan dengan cara purposive sampling
yakni melibatkan orang-orang tertentu yang dianggap mengetahui dan dapat
memberikan informasi terkait dengan penelitian sehingga peneliti mendapatkan
data yang akurat Adapun informan penelitian adalah sebagai berikut
NO NAMA INISIAL JABATAN JUMLAH
1 DrMUHAMMAD TAHIR MSi MT WR3 1
2 DrHSamsir Rahim SSos MSi SR WD 3 Fisipol 1
2 NASRULLAH RAHIM NR Staff Humas 1
3 MUHJAMIL REZA MJR Ketua HMJ 1
4 MUHKHALIFA PASSELERI MKP Ketua Korkom 1
40
E Teknik pengumpulan data
1 Observasi pengamatan secara langsung yang ingin diteliti di Universitas
Muhammadiyah Makassar
2 Wawancara yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung oleh peneliti terhadap informan yang bersangkutan dan jawaban-
jawaban dari informan dicatat atau direkam
3 Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang tidak langsung Biasanya data
yang dikumpulkan berupa tulisangambar dan sebagainya
F Teknik analisis data
Setelah data terkumpul peneliti akan melakukan analisis terhadap data-
data yang didapatkan Teknik analilis data yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah model Miles amp Huberman (dalam Pawito 2009 104-
106) yakni dengan tiga tahap
1 Reduksi data
Pada tahap ini peneliti akan melakukan editing pengelompokan dan
peringkasan data Reduksi data juga mencakup kegiatan menyusun kode dan
catatan mengenai beberapa hal termasuk yang berkaitan dengan aktivitas
serta proses dalam penelitian sehingga dapat menemukan tema-tema
kelompok-kelompok dan pola-pola data
2 Penyajian data
41
Penyajian data disebut juga mengorganisasikan data Data yang tersaji
berupa kelompok-kelopok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling
dikaitkan sesuai dengan teori yang digunakan
3 Penarikan dan pengujian kesimpulan
Pada tahap ini akan dilakukan pemaknaan terhadap kecenderungan dari
sajian data menarik dan menguji kesimpulan dari data-data tersebut
Sehingga akan menghasilkan suatu temuan deskriptif mengenai gambaran
suatu objek setelah dilakukan penelitian
G Pengabsahan data
Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi
sumber Menurut paton (dalam Bungin2007 257) triangulasi sumber dapat
dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan
suatu informasi yang dapat diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda
Peneliti akan melaukan triangulasi sumber dengan cara mengkonfirmasi hasil
observasi wawancara dan dokumentasi untuk memastikan bahwa tidak ada
informasi yang bertentangan serta membandingkannya dengan sumber-sumber
lain Jika ditemukan perbedaan informasi dalam data penelitian yang telah
diolah maka peneliti akan melakukan cross chek (mengkonfirmasi data
tersebut) sampai tidak ada lagi perbedaan atau tidak ada lagi yang perlu untuk
dikonfirmasi
42
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dalam karya ilmiah ini peneliti akan menjelaskan secara spesifik
mengenai gambaran umum objek penelitian deskripsi objek penelitian dan
memaparkan hasil penelitian tentang efektifitas komunikasi persuasif Pimpimnan
Universitas dalam mengatasi demonstrasi pada Universitas Muhammadiyah
Makassar kemudian membahas hasil penelitian tersebut dengan menyelaraskan
dengan kajian teori yang peneliti gunakan
A Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1 Kondisi geografis
Universitas muhammadiyah Makassaar adalah salah satu perguruan
tinggi swasta yang merupakan amal usaha muhammadiyah dalam
mengembangkan pendidikan khususnya di jenjang perguruan tinggi
Adapun motto Universitas Muhammadiyah Makassar adalah Integritas
Profesional dan enterpreneurship Universitas Muhammadiyah Makassar
didirikan pada tahun 1963 yang beralamat di JLSultan Alauddin No259
Gunung Sari Kec Rappocini kota Makassar Sulawesi Selatan
2 Sejarah Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni
1963 sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta Pendirian
perguruan tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah
43
Muhammadiyah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara ke-23 di
kabupaten Bantaeng
Pembangunan didukung oleh Perserikatan Muhammadiyah sebagai
organisasi yang bergerak dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah
amar marsquoruf nahi mungkar Lewat surat Nomor E-60981963 tertanggal
22 Jumadil Akhir 1394 H12 Juli 1963 M Akte pendiriannya dibuat oleh
notaries RSinojo Wongsowidjojo berdasarkan akta notaris Nomor 71
tanggal 19 Juni 1963 Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan
sebagai Perguruan Tinggi Swasta terdaftar sejak 1 oktober 1965
Selanjutnya diperbaharui melalui keputusan Mentri Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 503KPTI2018
tentang perubahan Badan Penyelenggaran Universitas Muhammadiyah
Makassar di kota Makassar dari yayasan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah menjadi Perserikatan Muhammadiyah
Universitas Muhammadiyah Makassar sejak terdaftar sebagai
perguruan tinggi swasta sebagai pernah dipimpin oleh ProfDrH Abdul
Rahman RahimSEMM DrHAbdul Watif Masri (Alm) DrsTajuddin
Baso Nur(Alm) ProfHFachruddin Ambo Enre(Alm) DrsHMahmud
Lantana Fahry(Alm) KHDjamaluddin Amin(Alm) ProfDrAbd Rahman
Rahim(Alm) KHMakmur Ali(Alm) ProfDrH Ambo Enre
Abdullah(Alm) ProfDrH Irwan Akib MPd
Pada awal berdirinya perguruan tinggi ini membuka dua fakultas yaitu
fakultas ilmu pendidikan dan keguruan (menggunakan kurikulum yang
44
sama dengan IKIP Makassar) dan Fakultas Tarbiyah (menggunakan
kurikulum yang sama dengan IAIN Alauddin Makassar) Kedua fakultas
yang ada terus dikembangkan yaitu dengan membuka cabang di beberapa
kabupatenkota di Sulawesi Selatan Cabang untuk FKIP berada di
Kabupaten Bone Bulukumba Sidrap Enrekang dan Pare-pare
Semua cabang tersebut saat ini telah berdiri sendiri sebagai Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu pendidikan (STIKIP) kecuali pare-pare yang
telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Pare-pare (UMPAR)
Sementara cabang Fakultas Tarbiyah yang dibuka di Kabupaten
Jeneponto Sinjai Enrekang Maros dan Pangkep telah bediri sendiri
Tiga tahun setelah berdiri Universitas Muhammadiyah Makassar
membuka 4 fakultas baru yaitu pada tahun 1965 yakni Fakultas Ilmu
Agama dan Darsquowah (FIAD) 2) Fakultas Ekonomi (Fekon) 3) Fakultas
Sosial Politik 4) Akademi Pertanian Selanjutnya pada tahun 1987 dibuka
fakultas Teknik Tahun 1994 dibuka fakultas pertanian Tahun 2002
dibuka program pasca sarjana dan tahun 2008 dibuka Fakultas
Kedokteran
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) ini mengemban tugas dan
peran yang sangat besar bagi agama bangsa dan negara baik dimasa
sekarang maupun dimasa yang akan datang Sebagai salahsatu PTM
dikawasan timur Indonesia padanya tertanam kultur pendidikan yang
diwariskan sebagai amal usaha Muhammadiyah
45
Universitas Muhammadiya Makassar kini memiliki potensi yang
signifikan modal yang cukup untuk mendorong tumbuhnya dana abadi
peningkatan aset akses yang luas baik internal antar PTM dan Pimpinan
Perserikatan Muhammadiyah dan semua tingkatan mulai dari ranting
sampai pimpinan pusat Perluasan kerja sama eksternal baik kepada
instansi pendidikan birokrasi ekonomi maupun sosial kemasyarakatan
baik didalam maupun diluar negeri
3 VISI
Visi Universitas Muhammadiyah Makassar ldquoMenjadi Perguruan
Tinggi Islam Terkemuka Unggul Terpercaya dan Mandiri pada Tahun
2024rdquo Pernyataan visi tersebut mengandung makna bahwa Perguruan
Tinggi Islam dimaknai sebagai amal usaha Muhammadiyah yang bergerak
dibidang dakwah dan amar marsquoruf nahi mungkar
Dengan demikian Universitas Muhammadiyah sebagai lembaga
pendidikan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan
seni senantiasa berorientasi pada pengembangan nilai-nilai Islam dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945
Terpercaya dimaknai bahwa Universitas Muhammadiyah Makassar
selalu berusaha memelihara citra Muhammadiyah khususnya dibidang
pendidikan yaitu menuaikan amanah masyarakat dalam penyelenggaraan
Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga Universitas
Muhammadiyah Makassar menjadi pilihan utama masyarakat
46
Unggul bernilai kompetitif tinggi Keunggulan Universitas
Muhammadiyah Makassar akan dibangun melalui kegiatan-kegiatan
akademik (Pendidikan Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat
Kemahasiswaan Kelembagaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan) yang
bersifat subtansial yang dapat dikompetisikan baik dalam ranah nasional
maupun internasional
Mandiri dimaknai sebagai Universitas yang mampu mengelola dan
mengembangkan dirinya dalam mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh
civitas akademika alumni masyarakat bangsa dan Negara
Terkemuka memiliki makna sebagai cita-cita mulia yang terencana
dan terarah untuk memelihara kepercayaan masyarakat luas bahwa
Universitas Muhammadiyah Makassar adalah tempat yang tepat untuk
menuntut ilmu mengembangkan dan menyebarluaskannya sekaligus
tempat mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT
4 MISI
Misi yang diemban dalam proses penyelenggaraan pendidkan tinggi di
Universitas Muhammadiyah Makassar yakni
a Menyelenggarakan proses pendidikan untuk meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan
b Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pembelajaran yang
kreatif inovatif efektif dan menyenangkan
c Menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis kemitraan dan
ukhuwah
47
d Meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan sivitas akademika alumni
dan masyarakat
5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Universitas Muhammadiyah Makassar mengacu
pada peraturan yang berlaku secara umum bagi perguruan tinggi di
indonesia dan disesuaikan dengan ketentuan khusus bagi perguruan tinggi
Muhammadiyah Bagan struktur organisasi Universitas Muhammadiyah
Makassar digambarkan sebagai berikut
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
41 Bagan Struktur Universitas Muhammadiyah Makassar
REKTOR WR I| WR II| WR III| WR IV
PPM MAJELIS
DIKTI PWMBPH
DIREKTORAT AKSI LP3M P4M
PERPUSTAKAAN PPMB
DIREKTORAT AKSI SDK UMC
RSP UBCBAKI PLPK
SENAT AKADEMIK
FAKULTAS
TATA USAHA
LAB DAN STUDIO
DEKANDIREKTUR PASCASARJANA
WD I | WD II | WD III | WD IV
PROGRAM STUDI
DOSENPA
MAHASISWA
BEMF
HMJ
BEMU
UKM
SENAT AKADEMIK
UNIVERSITAS
IMM
KORKOM
IMM
KOMISARIAT
48
6 Profil fakultas dan Progam Studi
Tabel 41 Fakultas Program Studi Dan Nilai Akreditasi
No PRODI JN NILAI AKREDITASI
I Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP)
1 Pendidikan Sosiologi S1 A
2 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
S1 A
3 Pendidikan Matematika S1 B
4 Pendidikan Biologi S1 B
5 Pendidikan Seni Rupa S1 B
6 Pendidikan Fisika S1 B
7 Pendidikan Bahasa Inggris S1 B
8 Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 B
9 Teknologi Pendidikan S1 B
10 Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganeraan
S1 B
11 Pendidikan Guru Pendidikan
Anak Usia Dini
S1 C
12 PPG BhsIndonesia S1 Terakreditasi
13 PPG BhsIngris S1 Terakreditasi
II Fakultas Agama Islam (FAI)
1 Pendidikan Islam S1 A
2 Hukum Ekonomi Syariah
(mursquoamalah)
S1 A
3 Pendidikan Bahasa Arab S1 B
4 Ahwal Al-Syakhshiyah S1 C
5 Komunikasi Penyiaran Islam S1 Terakreditasi
III Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
1 Manajemen S1 A
2 Ekonomi pembangunan S1 A
3 Akuntansi S1 B
4 Perpajakan D-III C
5 Ekonomi Islam S1 Terakreditasi
IV Fakultas Pertanian
1 Agribisnis S1 A
2 Budaya Perairan S1 B
3 Kehutanan S1 B
4 Agroteknologi S1 Terakreditasi
V Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1 Ilmu Pemerintahan S1 A
2 Ilmu Administrasi Negara S1 A
3 Ilmu Komunikasi S1 B
49
VI Fakultas Teknik
1 Teknik Elektro S1 B
2 Teknik Sipil S1 B
3 Arsitektur S1 C
4 Informatika S1 Terakreditasi
VII Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
1 Kedokteran S1 B
2 Dokter Profesi B
3 Keperawatan D-III B
4 Kebidanan D-III B
5 Farmasi S1 Terakreditasi
VIII Program Pascasarjana
1 Manajemen S2 B
2 Pendidikan Islam S2 B
3 Ilmu Administrasi Publik S2 B
4 Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia
S2 B
5 Agribisnis S2 B
6 S2 Pendidikan Dasar S2 Terakreditasi
7 S2 Pendidikan BhsIngris S2 Terakreditasi
8 Pendidikan Agama Islam S3 Terakreditasi
B Hasil Penelitian
Hasil penelitian bersumber dari data wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap informan Peneliti memilih informan berdasarkan
pengetahuannya akan objek yang dikaji Informan utama teridiri dari tiga
orang yang menjabat sebagai Wakil Rektor 3 Wakil Dekan 3 serta staff
Humas dan satu orang informan pendukung yang merupakan Mahasiswa
1 Pola Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi
Demonstrasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar
Universitas Muhammadiyah Makassar merupakan salah satu
universitas yang setiap tahunnya menjadi titik serta objek demontrasi dari
mahasiswanya Universitas Muhammadiyah dalam menangani
50
demonstrasi mahasiswanya melakukan upaya-upaya penanganan
salahsatu upaya dalam penanganannya adalah dengan melakukan
komunikasi persuasif
Pola komunikasi persuasif adalah salah satu perilaku komunikasi
yang mempunyai tujuan mengubah keyakinan sikap dan perilaku
individu Komunikasi ini bersifat membujuk untuk memenuhi harapan
persuasder Penggunaan pola komunikasi persuasif di ranah perguruan
tinggi tidak hanya berlaku dalam menarik minat pelajar untuk melanjutkan
studinya Namun dalam menangani aksi demonstrasi mahasiswa
diperlukan pula kemampuan serta tehnik komunikasi persuasif yang
memadai dan tepat
Seperti yang disampaikan oleh Perloff (2003) bahwa dalam pola
komunikasi persuasif terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan
komunikasi persuasif kognisi dan pendekatan komunikasi persuasif afeksi
Berikut pemaparan data yang dihasilkan peneliti melalui wawancara
yaitu
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Tujuan komunikasi persuasif secara umum adalah untuk mengubah
sikap individu yang awalnya tidak mengetahui menjadi tahu tidak
suka menjadi suka sehingga mendorong individu untuk melakukan
atau memiliki tingkah laku tertentu sesuai yang diharapkan Dalam
menyampaikan pesan persuasif terdapat dua metode pendekatan yang
digunakan yaitu komunikasi persuasi kognisi dan afeksi
51
Mengenai pola komunikasi persuasif pimpinan universitas
muhammadiyah makassar terhadap mahasiswa dalam menangani
demonstrasi berikut hasil wawancara penulis dengan Wakil Rektor 3
Unismuh Makassar
ldquoKami sebagai pimpinan universitas secara persuasif
mengkomunikasikan kepada para demonstran untuk tidak
melanggar tata tertib kemahasiswaan adapun alasan mahasiswa
melakukan aksi demonstrasi karena adanya kebijakan-kebijakan
baru yang diusung pimpinanrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 1030 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Beliau menyampaikan bahwa terkadang mahasiswa melakukan
demonstrasi dengan dalih tidak menyetujui kebijakan yang dikeluar
oleh pihak Universitas karena dirasa sangat merungikan mahasiswa
Pada kenyataannya setiap kebijakan yang diambil oleh pimpinan selalu
dilandasi oleh kebutuhan mahasiswa
Untuk menyelaraskan dua sudut pandang yang bertolak belakang
ini Wakil Rektor 3 memfasilitasi mahasiswa dan Rektor selaku
pimpinan yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk saling
bertatap muka agar masing-masing pihak menyampaikan dan
memahami posisi masing-masing sehingga menciptakan sebuah
kesepakatan yang saling menguntungkan
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa ketika
mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap kebijakan-kebijakan yang
diambil universitas untuk mencari solusi baik yang menguntungkan
satu sama lain maka universitas melakukan pendekatan dengan
52
memaparkan data-data yang bersifat logis secara langsung Misalnya
hak dan kewajiban mahasiswa dan pimpinan universitas
Adapun salah satu isu yang mendorong mahasiswa untuk
melakukan demonstrasi mengenai kebijakan BPP dimasa pandemi
Data yang dipaparkan di atas menjelaskan bahwa dalam menangani
aksi demosntrasi pimpinan universitas memberikan pemahaman
tentang isu atau yang dipermasalahkan demonstran dengan cara
melakukan pertemuan secara langsung yang dihadiri oleh pimpinan
dan mahasiswa
Pimpinan universitas dalam pertemuan tersebut akan memaparkan
data-data yang bersifat logis untuk memperjelas serta memperkuat
argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil Salah
satu kebijakan yang disorot mahasiswa adalah kebijakan BPP dimasa
pandemi
Kebijakan tersebut menimbulkan pro dan kontra terhadap
mahasiswa dengan gratisnya BPP bagi mahasiswa tingkat akhir yaitu
mahasiswa yang tidak lagi memprogram mata kuliah dan pengurangan
BPP sebanyak 10 persen untuk mahasiswa yang masih memprogram
mata kuliah
Solusi untuk meredakan isu tersebut adalah pimpinan universitas
menjelaskan bahwa tidak semua mahasiswa dapat dibebaskan BPP
100 persen karena secara fakta bahwa universitas muhammadiyah ini
53
merupakan universitas swasta yang mengadalkan amal usaha
muhammadiyah sebagai sumber dana
Cara yang dilakukan oleh pimpinan di atas menunjukan bahwa
untuk menyelasaikan masalah demonstrasi mahasiswa perlu adanya
keselarasan pengetahuan dengan memaparkan data-data empiris yang
menjadi landasan sebuah kebijakan dibuat Dimana pada awalnya
mahasiswa belum mengetahui bahwa Universitas tidak mendapat
bantuan dana dari pemerintah melainkan memanfaatkan amal usaha
sendiri yang mengalami penurunan pemasukan semenjak pandemi
berlangsung
Kesimpulannya adalah Pimpinan melakukan persuasif
menggunakan pendekatan logis atau lebih dikenal dengan istilah
pendektan kognisi dengan tujuan meredakan demonstrasi serta
membuat pihak mahasiswa menerima kebijakan tersebut Wawancara
di atas didukung dengan hasil wawancara salah satu Mahasiswa yang
aktif di Lembaga Kemahasiswaan yang mengatakan bahwa
ldquoPimpinan biasanya menjelaskan mengapa mereka harus
menerapkan kebijakan-kebijakan tersebut serta menghimbau untuk
tetap sesuai aturan yang diterapkan dikampus apabila melakukan
aksi demonstrasi Dalam menyelesaikan perbedaan pendapat
kadang kami dan pimpinan memutuskan sebuah solusi yang tidak
meberatkan kedua bela pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MKP
salah satu pengurus lembaga Internal Universitas Muhammadiyah
Makassar 10 September 2020 Pukul 21 00 malam di Caffe
Lampu Merah)
Dari hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa Pimpinan
Universitas melakukan pendekatan seacara langsung untuk melihat
54
sudut pandang Mahasiswa terhadap kebijakan-kebijakan yang
diterapkan Pimpinan Universitas juga melakukan intimidasi dalam
menangani Mahasiswa yang memiliki pandangan yang kontras karena
Pimpinan tidak langsung menolak ide atau gagasan yang ditawarkan
Mahasiswa melainkan melakukan perbandingan serta pertimbangan
agar tidak merugikan kedua bela pihak
Terdapat pula hasil wawancara dengan Staff Humas Universitas
Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai berikut
ldquoHumas memantau semua artikel berita baik online maupun
offline Namun bukan berarti hanya duduk saja ketika tuntutan
pendemo sudah dimuat diberita maka Humas akan mengeluarkan
Pers Rilis untuk mengklarifikasi Jadi kita bertarung di ranah
pemberitaan Dalam memuat klarifikasi kami mengedepankan
fakta dengan realita yang sebenarnyardquo (Hasil wawancara dengan
NR Staff Humas Universitas Muhammadiyah Makassar 10
September 2020 Pukul 0930 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi melakukan pendekatan
rasional dalam menjelaskan alasan menerapkan sebuah kebijakan
Pendekatan ini cenderung dilakukan terhadap ketika sebuah
kebijakanatuaran dibuat berdasarkan fakta survei lapangan sehingga
dalam menjelaskan kebijakan tersebut perlu dipaparkan fakta-fakta
Selain menggunkan pendekatan secara langsung Pimpinan
Universita juga melakukan pendekatan persuasif di media massa
melalui pers rilis Rilis ini bertujuan untuk mengklarifikasi
55
kesalapahaman antara mahasiswa dan kampus Dalam hal ini mereka
cenderung menggunakan Bahasa yang menyejukan dan sopan
sehingga dapat menarik perhatian pembacanya Pers rilis ini harus
berdasarkan fakta sehingga kredibilitasnya tidak diragukan
Selain ketiga wawancara tersebut terdapat pula wawancara penulis
dengan Wakil Dekan 3 selaku pimpinan yang mengatur dan mengurus
tentang kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoSaya selalu mengedepankan rasional dalam menangani
mahasiswa karena kita sadar bahwa orang yang kami tangani
adalah mahasiswa dimana mereka sudah memiliki pemikiran-
pemikiran yang matang sehingga segala sesuatunya tinggal
dirasionalkanrdquo Wawancara penulis bersama WD 3 (Hasil
wawancara dengan SR Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar 29 November 2020 Pukul 1140 pagi
di Lt 5 Unismuh)
Wakil Dekan 3 selaku delegasi dari Pimpinan Universitas dalam
menangani mahasiswa cenderung menyampaikan aturan atau
kebijakan melalui komunikasi yang besifat terbuka dan langsung
dengan mempertimbangkan menjelaskan dan memberi masukan yang
bersifat rasional
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas dapat menjelaskan
bahwa Pimpinan Universitas Muhammadiyah dalam menangani
Mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan memahami pola pikir
mereka Pimpinan memanfaatkan pemikiran kritis mahasiswa untuk
menjelaskan serta memahamkan masalah secara rasional
Pendekatan komunikasi persuasif kognisi yang digunakan oleh
Pimpinan Universitas cenderung menggunakan data-data empiris atau
56
fakta yang dapat dijelaskan secara logis untuk mempertegas
argumentasi persuader terhadap persuadee
Pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi merupakan
komunikasi persuasif dengan metode membangun kepercayaan
persuade dalam hal ini mahasiswa yang dilakukan oleh Pimpinan
Universitas melalui penyebaran informasipengetahuan yang
berdasarkan fakta sehingga mendorong individu untuk berpikir secara
logis dan membuat keputusan yang sesuai dengan harapan persuader
Terdapat empat faktor untuk membangun kepercayaan dalam
komunikasi persuasif kognisi yang dilakukan oleh Pimpina Universitas
yaitu pesan yang disampaikan berisi fakta yang terkesan kuat untuk
mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat
Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang tepat dan
mudah diingat sesuai dengan pemahaman mahasiswa yang bertujuan
untu menciptakan emosi postif yaitu kata sepakat
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afektsi
Komunikasi perusasif afeksi adalah komunikasi persuasif yang
sama tujuannya dengan komunikasi persuasif kognisi yaitu tentang
bagaimana mengubah sikap dan perilaku komunikan agar mau
57
mengikuti keingan dari komunikator Perbedaannya terletak pada cara
pendekatannya dimana afeksi memanfaatkan perasaan dan hubungan
emosional yang terjalin antar individu Artinya pendekatan ini
dominan dipengaruhi hubungan antar individu
Komunikasi persuasif afeksi berlangsung dari hati ke hati untuk
membangun kepercayaan terhadap satu sama lain Pendekatan ini
biasanya dipengaruhi oleh hubungan antar individu Pendekatan ini
sangat bergantung pada harapan dan kepercayaan antara persuader dan
persuadee
Berikut komunikasi persuasif afeksi yang digunakan dalam
mengatasi demonstasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
berdasarkan hasil wawancara penulis kepada WR 3 Universitas
Muhammadiyah Makassar
ldquoSebenarnya tehnik komunikasi komunikasi persuasif yang saya
lakukan atau pimpinan universitas termasuk pimpinan fakultas dan
prodi lakukan itu adalah tehnik komunikasi yang sebenarnya
dilakukan dengan dasar atau kiatnya dengan cara membangun
kepercayaan kedua belah pihakrdquo (Hasil wawancara dengan MT
Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah Makassar 5 Oktober
2020 Pukul 1100 pagi di Lt 16 Rektorat Unismuh)
Berdasarkan hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa dalam
menangani aksi demonstrasi Pimpinan akan melakukan persuasi
dengan cara pendekatan emosional dengan berusaha menyatukan
pendapat kedua belah pihak antara mahasiswa dan pimpinan
Meyakinkan mahasiswa bahwa apa yang menjadi tuntutan
permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebuthan itu akan
58
disampaikan ke pimpinan yang mengambil keputusan dalam hal ini
Rektor Kemudian berusaha meyakinkan mahasiswa yang melakukan
demonstrasi bahwa kebijkan-kebijakan yang diambil oleh pimpinan
tidak hanya menguntungkan universitas itu sendiri melainkan untuk
kepentingan bersama
Intinya Pimpinan berusaha untuk membangun rasa iba mahasiswa
agar saling memahami Hasil wawancara ini didukung pula oleh
wawancara lainnya dengan salah satu mahasiswa yang pernah aktif
berlembaga yaitu sebagai berikut
ldquoKetika kami melakukan aksi demonstrasi biasanya didasari oleh
kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan universitas yang dirasa
menekan mahasiswa Setelah kami melakukan aksi biasanya kami
akan berbicara empat mata dengan pimpinan dalam hal ini
biasanya WR 3rdquo Hasil wawancara bersama MRJrdquo
MRJ dalam wawancaranya selanjutnya menyampaikan bahwa
pimpinan mencoba untuk mendapatkan simpati mahasiswa dengan
membahas hubungan yang terjalin diantara mereka bukan sekedar
hubungan antara pimpinan dan mahasiswa melainkan ada ikatan
keluarga yang sama-sama memiliki tujuan untuk membangun dan
membuat organisasi berhasil dalam mencetak manusia yang berakhlak
dan berpendidikan sehingga berguna untuk bangsa
Perdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa pimpinan
melakukan pertemuan secara langsung Hal ini bertujuan untuk melihat
tanggapan serta reaksi mahasiswa ketika pimpinan memainkan
perasaan dalam menangani perbedaan pendapat Pimpinan
59
menggambar situasi dan hubungan yang akan mengguncang perasaan
mahasiswa sehingga turut percaya yang menimbulkan perasaan
simpati dan empati
Perasaan ini mendorong mahasiswa setidaknya untuk memahami
situasi sehingga memberikan respon yang diharapkan oleh Pimpinan
selain itu kepercayaan serta rasa hormat mahasiswa terhadap pimpinan
cenderung akan membuat mahasiswa untuk memenuhi harapan
pimpinan
Selain wawancara di atas terdapat pula wawancara dari WD 3
selaku pimpinan fakultas yang mengatur dan mengurus
kemahasiswaan yaitu sebagai berikut
ldquoMahasiswa itu selalu mau merasionalkan sesuatu sehingga pendekatan
rasional itu penting tetapi kemudian apakah pendekatan emosional
dengan membujuk ataukan dengan meminta misalnya yatidak
melakukan sesuatu itu kan juga bagian yang tetap juga dilakukan
sekalipun proses membujuk itu secara emosional itu tetap dengan
pendekatan rasionalrdquo (Hasil wawancara dengan SR Wakil Dekan 3
Fisipol Universitas Muhammadiyah Makassar 2 Desember 2020
Pukul 1130 pagi di Lt 5 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Unismuh)
Berdasarkan Hasil Wawancara di atas bahwa dalam menangani
demosntrasi pimpinan tidak hanya mencoba merasionalkan sesuatu
tetapi juga mencoba mendekati dan berusaha membujuk mahasiswa
dengan membahas hubungan yang terjalin antara mereka
Kesimpulan dari semua hasil wawancara di atas adalah Pimpinan
Universitas dalam menangani mahasiswa yang melakukan aksi
demonstrasi berusaha untuk selalu merasionalkan kebijakanaturan
60
yang dipermasalahkan namun tetap memainkan peran hubungan
emosional untuk menggunacang peraasaan mahasiswa sehingga lebih
memudahkan negosiasi untuk mencapai kata setuju
2 Bagaimana faktor pendukung dan faktor penghambat Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Mengatasi Demonstrasi
Mahasiswa
a Faktor pendukung
Fungsi komunikator dalam meningkatkan pola komunikasi
persuasif tentunya didukung oleh beberapa faktor pendukung dan
penghambat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek komunikator
pesan dan audience yaitu sebagai berikut
1 Sarana prasarana
Sarana prasarana sangat diperlukan untuk mempermudah
pekerjaan yang akan dilakukan seperti media dan fasilitasitator
umumnya mencakup semua fasilitas yang secara langsung yang
digunakan untuk menunjang proses berjalanya kegiatan
Berikut faktor pendukung dari hasil wawancara Direktur
Humas
di humas itu kegiatan-kegiatan lembaga ditingkat
rektoratdekanprodi dan lembaga-lembaga tingkat mahasiswa itu
difasilitasi semua untuk penyebaran informasinya Disini itu
mengelola portal unismuhacid dan ada satu item yang memuat
berita-beritanya Kemudian kita sebarkan beritanya kemedia online
dan media massa yang lain dan itu rutin dilakukan Semua pejabat
secara struktural dibuatkan rilis beritanya kemudian dikirim ke
media termasuk UKM dan Himpunan kita fasilitasi untuk
penyebaran informasinya
61
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dapat
menyimpulkan bahwa memang sarana dan prasarana sudah
memadai faktor pendukung dari penyebarluasan informasi itu
dapat dilihat pada aspek pelayanan dan penyebaran informasi itu
difasilitasi oleh pihak humas
Hal yang sama di sampaikan oleh staff humas
ldquoKarena kita ini corongnya informasi ketika ada kebijakan-
kebijaknan dari pimpinan yang ingin mereka sampaikan keluar
melalui media-mediardquo
Berdasarka hasil wawancara diatas bahwasanya perlu adanya
mediasi terkait permasalahan-permasalahan atau kebijakan yang
ada dikampus terkait yang menjadi problem disetiap jurusan
fakultas dan secara universal kampus
Sejalan dengan hasil wawancara dari salah satu mahasiswa yang
aktif dlembaga internal kampus yaitu sebagai berikut
ldquojadi adanya media yang mencakup kebutuhan mahasiswa secara
online yaitu salah satu contoh adanya one day servis untuk
mempermudah pendaftran mahasiswa barurdquo
Berdasarkan hasil wawancara diatas kebutuhan mahasiswa sudah
terpenuhi karena adanya pelayanan digital yang mempermudah
mahasiswa ketika memiliki kebutuhannya
2 Kerja sama dengan berbagai media
kerjasama yang dijalin tersebut dilakukan untuk meraih
suatu tujuan yang umumnya menguntungkan kedua belah pihak
62
Dengan upaya tersebut diharapkan terjadi percepatan peningkatan
kualitas
Berikut hasil wawancara dari Direktur Humas
ldquoJadi semua kebijakan yang akan dipublis keluar itu lewat
direktur humas Kemudian staff humas membuat rilis beritanya
kemudian disebar ke media-media yang menjadi media patner
seperti tribun fajar dan suara Muhammadiyahrdquo
Dari hasil wawancara diatas diketahui bahwa untuk
menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan kampus pihak
humas bekerjasama dengan beberapa media
Hal serupa yang diungkap oleh salah satu mahasiswa yang aktif
berlembaga dikampus yaitu sebagai berikut
ldquoJadi keguanaan kerjasama dengan media tentunya ini cukup
menguntungkan karena kami sebagai mahasiswa mempermudah
memperoleh infomasi dengan kebijakan kampus dengan cepatrdquo
Dari hasil wawancara diatas menyebutkan bahwa salahsatu yang
mempermudah mahasiswa terkait dengan adanya kebijakan-
kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak kampus yaitu dengan
adanya kerjasama dengan media (media patnert)
b Faktor penghambat
Adapun yang menjadi faktor penghambat adalah dalam pola
komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi apa yang
menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi agar
terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan mahasiswa
Berikut hasil wawancara staff humas terkait penghambat dalam
pola komunikasi pimpinan universitas
63
ldquoApa kebijakannya dan seperti apa jadi tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi Maka biasanya mahasiswa yang mengatakan tidak
terbuka terhadap permasalahan di pimpinan itu keliru dan pimpinan
senantiasa membuka ruang diskusi oleh pimpinanrdquo
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi faktor
penghambat adalah kurangnya ruang diskusi antara pimpinan dan
mahasiswa terkait kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh
pimpinan
Selaras dengan hasil wawancara dari WR 3 yaitu
ldquoTidak makasimalnya pola komunikasi yang dibangun oleh lembaga
kampus yang mestinya harus di koordinasikan oleh pihak rektorat
yaitu bagian humas yang mestinya harus dikoordinasikan secara
administrasi ketika adanya aksi demonstran agar tidak memicu konflik
dan pihak humas bisa mengetahui siapa yang melakukan demonstrasirdquo
Dari kesimpulan diatas memaksimalkan peran divisi humas supaya
mempermudah komunikasi ke pihak pimpinan itu sendiri
Wawancara ini didukung pula oleh salah mahasiswa yang pernah aktif
di lembaga yaitu sebagai berikut
ldquokalau menurutku saya kurang dan terbatasnya waktu yang diberikan
dari pimpinan terhadap mahasiswa dan itu yang menjadi penghambat
menjalin mediasi dan komunikasi sehingga timbulnya kesalahpahaman
antara mahasiswa dan pimpinanrdquo
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor
penghambat dari pola komunikasi pimpinan yaitu kurangnya waktu
yang diberkan kepada mahasiswa dalam mediasi sehingga timbulnya
kesalahpahaman mahasiswa terhadap pimpinan terkait dengan
kebijaka-kebijakan yang diputuskan pimpinan universitas
64
C Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang bersumber dari wawancara
informan maka peneliti mengkategorikan hasil yang diperoleh menjadi dua
yaitu pola komunikasi persuasif pendekatan kognisi dan pola komunikasi
persuasif pendekatan afeksi Pembahasan hasil penelitian akan disajikan
sebagai berikut
a Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Kognisi
Hasil penelitian menunjukan bahwa pimpinan universitas
menggunakan pola komunikasi persuasif melalui pendekatan logis
yaitu memaparkan data-data empiris untuk menyelaraskan
pengetahuan antara mahasiswa dan pimpinan data-data ini bersifat
fakta yang menjadi landasan pimpinan mengeluarkan sebuah
kebijakan yang kemudian dijadikan alat untuk memperkuat serta
mempertahankan argumentasi dalam menangani demonstrasi
Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff (2003) tentang
pendekatan expetancy-value yang membagi pola komunikasi persuasif
menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif kognisi dan afeksi Pola
komunikasi persuasif kognisi adalah komunikasi persuasif yang
menggunakan metode penjelasan secara logis yang diyakini dapat
berpengengaruh terhadap perubahan keyakinan
Maknanya apabila komunikator ingin meraih kepercayaan
komunikan maka komunikator harus menjelaskan sesuatu berdasarkan
65
fakta logis yang dapat dicerna dan dipahami oleh lawan bicara Pola
komunikasi persuasif kognisi ini juga berkaitan dengan tehnik
komunikasi persuasi yang dikemukakan oleh William S Howell
(1986) yang pertama The yes-response yang mengharapkan sikap dan
pendapat dari persuadee melalui serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang saling terkait Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan
data lapangan yang menggambarkan kondisi persuadee saat itu
Pertanyaan tersebut mendorong persuade untuk menjawab rdquoyardquo
atau ldquosetujurdquo Karena dianggap benar sesuai dengan fakta Bandwagon
technique yang bertujuan membujuk sasaran dan meyakinkan sasaran
dengan sedemikian rupa sehingga mereka merasa yakin melalui
pemaparan fakta Kedua teori di atas sama-sama menggunakan fakta
dalam melakukan komunikasi persuasif untuk memperoleh
kepercayaan persuadee
Komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Pimpinan cenderung
menggunakan fakta karena sebuah kebijakan dibuat atas dasar survei
lapangan Sehingga membuat komunikasi yang dilakukan oleh
pimpinan terkesan kuat dan benar Selain memuat fakta pimpinan juga
menyelipkan kekhawatiran apa bila kebijakan tersebut tidak
diterapkan
Misalnya pada kebijakan BPP apabila semua mahasiswa
digratiskan BPP maka Universitas akan sulit untuk mengelola dana
pendidikan karena berdasarkan fakta Universitas Muhammadiyah
66
merupakan Universitas Swasta Terakhir pimpinan menyesuaikan
pemilihan kata dalam sesuai dengan pengetahun mahasiswa agar
mudah untuk dicerna dan dipahami
Selaras dengan pandangan Burgon dan Huffner (2002) tentang
efektifitas komunikasi persuasif yaitu pesan yang berisi fakta yang
terkesan kuat untuk mempertahankan argumentasi pesan yang berisi
ketakutankekhawatiran yang memicu gejolak emosi bagi yang
menerima pesan pesan yang berisi humor sehingga pesan terkesan
lucu dan memuat emosi yang positif sehingga mudah untuk diterima
dan diingat Terakhir pesan yang dimuat dengan memilih diksi yang
tepat dan mudah diingat
Artinya komunikasi yang dilakukan oleh Pimpinan Universitas
harus relevan dengan kondisi dan situasi penerima pesan Keberhasilan
komunikasi persusif yang tidak hanya bergantung kepada keberhasilan
sumber (persuader) dalam menyampaikan pesan tetapi juga
bergantung kepada semua elemen komunikasi termasuk penerima
pesan (persuadee)
Sejalan dengan konsep komunikasi persuasif Sarah Trenholm dan
Arthur Jensen (1996) dimana komunikasi persuasif akan efektif
apabila didukung oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam komunikasi
memiliki kemampuan komunikasi yang setara Penerima pesan yang
pandai memiliki kemampuan untuk memahami pesan dengan baik
akan memberikan kontribusi yang besar pada keberhasilan persuasi
67
Kesimpulannya adalah efektifitas dari penggunaan pola
komunikasi persuasif tergantung pada situasi dan kondisi dari
komunikator dan komunikan Jadi komunikasi persuasif akan efektif
apabila komunikator mengerti akan kemauan kebutuhan serta situasi
dan kondisi dari komunikan
Pengetahuan dan pemahaman komunikan terhadap permasalahan
yang dibahas oleh komunikator juga sangat berperan penting dalam
komunikasi dua arah sehingga dapat menghasilkan umpan balik yang
sesuai dengan harapan komunikator Artinya komunikasi persuasif
dikatakan efektif apabila komunikator dapat mencapai kata setuju dari
komunikan untuk memenuhi harapannya dengan menggunakan metode
pendekatan logis
b Pola Komunikasi Persuasif Pendekatan Afeksi
Komunikasi persuasif yang dilakukan Pimpinan Universitas
bertujuan untuk mengubah pandangan serta pendapatan mahasiswa
sehingga mendorong sikap tidak setuju menjadi setuju dengan
melakukan pendekatan-pendekatan rasional dan emosional
Pendekatan rasional berisi fakta-fakta yang memperkuat alasan sebuah
kebijakan dibuat serta pendekatan afeksi digunakan untuk
memanfaatkan hubungan yang terjalin antar kedua pihak
Sejalan dengan komunikasi persuasif dalam pendangan K
Andeerson (1972218) sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai
68
tujuan mengubah keyakinan sikap atau perilaku individu atau
kelompok lain melalui transmisi beberapa pesan Littlejohn (dalam
Ritonga 2005 5) memandang bahwa dalam komunikasi persuasif
terdapat motif manipulasi dengan artian memanfaatkan faktum-faktum
yang berkaitan dengan motif-motif khalayak sasaran sehingga
tergerak untuk mengikuti maksud pesan yang disampaikan kepadanya
Teori di atas mendukung pola komunikasi persuasif afeksi
pimpinan universitas terhadap mahasiswa dengan menggunakan teknik
manipulasi tanpa menambah atau mengurangi fakta melainkan
memanfaatkan motif lain seperti hubungan dan kepentingan Dalam
hal ini pimpinan menjadikan kepentingan mahasiswa dalam
mengeluarkan kebijakan oleh sebab itu mahasiswa juga ikut tergerak
untuk mengikuti kebijakan tersebut
Nirmana dalam jurnalnya (2008) menjelaskan bahwa komunikasi
persuasif pendekatan afektif cenderung menggunakan emotional
appeal misalnya pengalaman hidup atau kejadian yang menguras air
mata Daya Tarik yang muncul dalam komunikasi persuasif afeksi
terbagi atas empat kategori yaitu pertama pendekatan daya tarik
kesedihanpenderitaan Dalam pola ini komunikasi persuasif
menggunakan penggambaran suasana kesedihan yang mengharapkan
dapat menumbuhkan respon afektif khalayak agar merasa iba dan
mencoba untuk membantu Kedua adalah pendekatan daya tarik
ketakutankekhawatiran dimana pola ini menggambarkan Susana yang
69
mneakutkan yang menimbulkan kekhawatiran yang secara emosional
akan mendorong khalayak untuk ikut merasa khawatirtakut
Pendekatan ketiga adalah pendekatan kehangatan dimana biasanya
persuader menggambarkan suatu suasana kebersamaan yang bahagia
sehingga mendorong persuade untuk merasa bahagia dan terharu Daya
tarik yang keempat adalah pendekatan persamaan derajat tanpa
memandang agama suku ras dan golongan serta strata ekonomi sosial
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa
pimpinan menggunakan pendekatan emosional yang sesuai degan
pandangan Nirmana (2003) tentang penerapan emosi dalam
komunikasi persuasif Pimpinan menggunakannya dengan tujuan
untuk memaksimalkan pendekatan rasional yang mereka lakukan
Pendekatan emosional yang digunakan oleh pimpinan berisi pemilihan
kata-kata yang luwes humor serta kekhawatiran dan membangun
suasana kekeluargaan sehingga memperoleh rasa iba kekhawatiran
dan kepercayaan Dapat dikatakan bahwa dalam pendekatan ini
menggambarkan suatu hubungan solidaritas
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pola komunikasi perusasif
afeksi adalah komunikasi persuasif dengan pendekatan emosional
yang dominan dipengaruhi hubungan antar individu Pendekatan ini
berlangsung dari hati ke hati untuk membangun kepercayaan terhadap
satu sama lain Sejalan dengan Teori Pengaharan Nilai oleh Perloff
70
(2003) tentang pendekatan expetancy-value yang membagi pola
komunikasi persuasif menjadi dua jenis yaitu komunikasi persuasif
kognisi dan afeksi
c Faktor dan pendukung dan faktor penghambat
Dari beberapa jawaban informan diatas sebagai peneliti dapat
menyimpulkan bahwa faktor pendukung dalam Pola Komunikasi
Persuasif Pimpinan yaitu
1 Faktor pendukung
a Sarana prasarana
Dari informan diatas menyampikan bahwa pentingnya
prasarana yang dilakukan oleh piminan kampus dengan
membagi setiap perdivisi yang dibawah naungan Wakil Rektor
3 Unismuh Makassar yang dimana divisi humas yang berperan
untuk memberikan informasi terkait permasalahan dan
kebijakan kampus terkhusus lembaga mahasiswa Maka dari itu
divisi humas selaku perpanjangan tangan dari pimpinan
dibawah naungan wakil rector 3 berperan untuk memfasilitasi
setiap lembaga atau mahasiswa di setiap adanya permasalahan
kampus baik itu skala fakultas jurusan atapun skala
universitas Fungsi lain dari divisi humas yaitu membukakan
ruang diskusi untuk lembaga dan mahasiswa
71
b Kerja sama dengan berbagai media
Dari informan diatas menyampaikan bahwa adanya kerjasama
dengan media baik itu cetak elektronik maupun media online
maka dari itu mempermudah divisi humas dan pimpinan kampus
untuk memberikan informasi terkait perkembangan universitas
muhammadiyah makassar dan pentingnya media juga dapat
diakses oleh mahasiswa Ketika ada permasalahan atau aksi
demonstrasi divisi humas dapat menginformasikan dan
berkomunikasi untuk memberikan ruang diskusi terhadap
mahasiswa yang terlibat aksi demonstrasi Yang terpenting adalah
memberikan kepercayaan kepada divisi humas untuk mediasi
setiap permasalahan atau kebijakan kampus yang bertolak
belakang dengan pemikiran mahasiswa dan menampung aspirasi
ataupun kebutuhan mahasiswa sebelum sampai ke pimpinan
universitas maupun fakultas
2 Faktor penghambat
Dari hasil wawancara informan yang menjadi faktor penghambat
dalam pola komunikasi pimpianan meliputi bagaimana memfasilitasi
apa yang menjadi problem dan kebutuhan mahasiswa untuk di mediasi
agar terjalin hubungan lebih erat antara pimpinan lembaga dan
mahasiswa Kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam pengambilan
kebijakan kampus bukan hanya mahasiswa yang merasakan itu tetapi
lembaga kampus juga merakasan hal yang sama karena tidak merasa
72
dilibatkan maka dari itu pentingnya suatu wadah untuk menampung
aspirasi mahasiswa ataupun lembaga dalam menyikapi dan mengawal
kebijakan kampus Wadah yang dimaksud adalah ruang diskusi
mahasiswa supaya mempermudah mendapatkan informasi dari
pimpinan universitas Agar tak memicu konflik yang berkepanjangan
ketika tidak adanya ruang diskusi
Adapun ayat tentang bagaimana komunikasi persuasif Kognitif dan
Afektif yaitu
Kognitif dalam pengertian komunikator hanya mengharapkan
dari komunikan agar mengetahui informasi yang disampaikannya
Komunikasi Ibrahim yang termasuk kelompok ini antara lain
لكم خير لهكم إن كنتم تعلمون وٱتهقوه ذ هيم إذ قال لقومه ٱعبدوا ٱلله وإبر
ldquoDan (ingatlah) Ibrahim ketika ia berkata kepada kaumnya Sembahlah
olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya Yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu jika kamu mengetahuirdquo (QS al-Ankabut 16)
Dalam ayat ini diperlihatkan bahwa Ibrahim sebagai komunikator
hanya sebatas memberitahu kaumnya agar bertaqwa kepada Allah SWT
tidak diperlihatkan bagaimana respon dari kaumnya sebagai komunikan
Afektif dalam pengertian komunikator mengharapkan komunikan
merespon message yang disampaikan Komunikasi Ibrahim yang
termasuk kelompok ini antara lain
73
ه قال أو لم تؤمن تؤمن قال وإذ قال إبر ٱلموتى أرني كيف تحي م رب
ن ٱلطهير فصرهنه إليك ثمه ٱجعل كن ل يطمئنه قلبي قال فخذ أربعة م بلى ول
ن م جبل كل عزيز على ٱلله أنه وٱعلم سعيا يأتينك ٱدعهنه ثمه جزءا هنه
حكيم
ldquoDan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata Ya Tuhanku perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati Allah
berfirman Belum yakinkah kamu Ibrahim menjawab Aku telah
meyakinkannya akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)
Allah berfirman (Kalau demikian) ambillah empat ekor burung lalu
cincanglah semuanya olehmu (Allah berfirman) Lalu letakkan di atas
tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu kemudian
panggillah mereka niscaya mereka datang kepadamu dengan segera
Dan ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksanardquo (QS al-
Baqarah 260)
Dalam ayat ini terjadi komunikasi antara Ibrahim (komunikator)
dan Allah SWT (komunikan) Allah SWT sebagai komunikan mersepon
message yang dikirimkan Ibrahim yaitu tentang menghidupkan yang
mati Dalam komunikasi ini Ibrahim berhasil ldquomembujukrdquo Allah agar
menjelaskan menghidupkan yang mati Komunikasi yang termasuk
kelompok ini antara lain (QS Asyursquoara 70-77)
72
BAB V
PENUTUP
A Simpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai Pola
Komunikasi Persuasif Pimpinan Universitas Dalam Mengatasi Demonstrasi
Pada Universitas Muhammadiyah Makassar penulis menarik kesimpulan yaitu
dalam penanganan demonstrasi tersebut merujuk pada 2 aspek yaitu
1 Pola Komunikasi Persuasif Kognitif dimana pada pola ini Pimpinan
Universitas dalam menangani demosntrasi berusaha merasionalkan dan
memaparkan data-data yang bersifat logis serta memberikan pemahaman
terkait isu atau permasalahan yang diangkat demosntran kemudian
memperkuat argumentasi mereka tentang kebijakan atau isu yang diambil
Pola Komunikasi Persuasif Afektif adalah pola dimana Pimpinan
Universitas dalam menangani aksi demonstrasi Mahasiswa yaitu melakukan
pendekatan emosional kepada para demonstran dengan membangun
kepercayaan agar bisa saling memahami satu sama lain sehingga membuat
perasaan simpati dan empati yang kemudian memberikan respon yang
diinginkan
2 Faktor Pendukung terbagi atas 2 yaitu pertama adanya sarana dan prasarana
untuk menunjang informasi ataupun kebijakan-kebijakan kampus Yang
kedua yaitu adanya kerja sama dengan media baik itu cetakelektronik
maupun cetak sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa terpublish
73
Faktor penghambat yaitu apa yang menjadi problem sehingga pola
komunikasi tidak tersampaikan dengan baik
B Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka berikut ini
dikemukakan saran atau masukan bagi Pimpinan Universitas khususnya pada
Universitas Muhammadiyah Makassar agar penanganan demosntrasi yang
dilakukan oleh pimpinan lebih efektif yaitu
1 Kepada Pimpinan Universitas Muhammaadiyah Makassar sebaiknya
lebih memaksimalkan penerapan komunikasi persuasif dalam
penangan demonstrasi
2 Kepada Pimpinan Universitas Muhammadiyah Makassar guna
mencapai efektivitas komunikasi persuasif sebaiknya menggunakan
pendekatan kognitif dan afektif
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Anwar Yozar 1981 PergolakanMahasiswa Abad Ke-20 Jakarta SinarHarapan
Bimo walgito2010 Psikologi Kelompok cetakan ke-3 Yogyakarta CV Andi Offset
Burhan Bungin2011 Sosiologi Komunikasi cetakan ke-5 Jakarta Prenada Media Grup
Daryanto 2016 Teori Komunikasi penerbit gava media Yogyakarta
Effendi Onong Uchjana2011 Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23 Bandung
PTRemaja Rosdakarya
Hafied Cangara2015 Pengantar Ilmu Komunikasi Cetakan ke-15 Depok PTRajagrafindo
Persada
Hendri Ezi2019 KomunikasiPersuasif Bandung PT RemajaRosdakarya
Liliweri Alo2011 Komunikasi Serba Ada Serba Makna Jakarta Kencana
Onong Uchjana Effendi2009 Human Relation amp Public Relation cetakan ke-9 Bandung
Mandar Maju
Sugiyono2013 Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D Yokyakarta Rajawali Pers
Sumirat amp Suryana Soleh amp Asep2014 Komunikasi Persuasif Banten Universitas Terbuka
Thomas Santoso 2002Teori-teoriKekerasan Jakarta Ghalia
Skripsi
Aen istianah 2015Komunikasi persuasif Dalam pembentukan Sikap
EjurnalDiakses pada14 Mei 2019 httpdigilibuin sukaacid19625111730119_BAB-
I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKApdf
Budi Indra2017 Komunikasi Persuasif Humas PT Tungga Perkasa Plantation Dalam
Menyelesaikan Konflik Sengketa Lahan Di kecamatan Pasir Penyu Indragari HuluEjurnal
Diakses 30 maret 2019 httpsmedianeliticommediapublications187399-ID-
komunikasi-persuasif-humas-pt-tunggal-pepdf
Hikma Nurul 2015 Kualifikasi Demonstrasi Anarkis Sebagai Tindak
Pidanahttpscoreacukdownloadpdf77622628pdf diakses pada 14 November 2019
Latifa Karomah2016 Strategi Komunikasi Persuasif Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Remaja
Putus Sekolah Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Ejurnal Diakses 30 maret 2019
httpsmedianeliticommediapublications124692-ID-strategi-komunikasi-persuasif-
pekerja-sopdf
Nurjannah 2015 Peran komunikasi persuasif dalam penyelesaian konflik antara nelayan
Ejurnal diakses 11 maret 2019
httpswwwgooglecoidsearchsafe=strictamphl=idampsource=hpampei=sAB5XeaJM4WgvQT
d4JCAAwampq=implementasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampoq=impleme
ntasi+konikasi+persuasi+dalam+mengatasi+konflikampgs_l=psy-
ab30i131l2j0l8559228215288721013942193746-1j9-601gws-
wiz0Juwkommqj_kampved=0ahUKEwjmoanW-
cjkAhUFUI8KHV0wBDAQ4dUDCAUampuact=5
Jurnal
Handoko Tri2003 Ilustrasi Iklan Cetak Dengan Pendekatan Afektif Dalam Hubungannya
Dengan Penerimaan Dan Ingatan Khalayak Ejurnal Diakses 20 Februari 2021
httpscolargooglecoid
Na PraditoSukarelawatiAA Kusumadinata2017 Pengaruh Komunikasi Persuasif Dalam
Meningkatkan Kesadara Solidaritas Anggota Scooter Mods Bogor Indonesia Ejurnal
Diakses 30 Maret 2019
httpswwwresearchgatenetpublication324634422_PENGARUH_KOMUNIKASI_PER
SUASIF_DALAM_MENINGKATKAN_KESADARAN_SOLIDARITAS_ANGGOTA_S
COOTER_MODS_BOGOR_INDONESIA
Siti Maryam2018 Komunikasi Persuasif Elephant Flying Squad Dalam Meminimalisir Konflik
Antar Manusia dan Gaja Sumatrera di Taman Nasional Tesso Nilo Pelalawandiakses 30
maret 2019 httpsjomunriacidindexphpJOMFSIParticleview17301
Sentosa Amrin Tegar 2015 Pola Komunikasi Dalam Proses Interaksi Sosial Di Pondok
Pasantren Nurul Islam Samarinda Ejurnal ilmu komunikasi Vol3 No 3 2015 491-503
Surawan Awang 2016 Penegakan Hukum Terhadap Demonstran Yang Melakukan
Pengrusakan Fasilitas Negara Sesuai Dengan Pasal 408 KUHP Di Wilayah Hukum Resort
Pontianak Kota Compressed15411-46473-1-PBCOVER20BAB20I-BAB20IIpdf
Diakses pada tanggal 19 November 2019
Matriks Wawancara
WR 3
1 Bagaimana peran humas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
Jawab
2 Sebagai fasitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh humas dalam
menyebarkan informasi baik diranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan universitas melibatkan humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternatif untuk menyelesaikan aksi demonstrasiatau
hanya bekerja dibelakang komputer serta menjalin hubungan dengan media
6 Humas selalu identik dengan persuasif maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasif apa yang digunakan
7 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
8 Bagaimana menurut bapak demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat
ini
Staff Humas
1 Bagaimana peran Humas universitas dalam meningkatkan citra perguruan tinggi
2 Sebagai fasilitator informasi langkah apa saja yang diambil oleh Humas dalam
menyebarkan informasi baik di ranah perguruan tinggi hingga publik luas
3 Apakah dalam rapat pembahasan kebijakan pimpinan univ melibatkan Humas
4 Kemudian apakah pimpinan dan Humas ketika memutuskan sebuah kebijakan
memperhitungkan reaksi yang akan diterima dari mahasiswa
5 Apabila kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan tidak disetujui maka mahasiswa
cenderung melakukan demonstrasi pertanyaannya apakah pihak humas telah
memikirkan solusi ataupun alternative untuk menyelesaikan aksi demonstrasi Atau
hanya bekerja dibelakang computer serta menjalin hubungan dengan media
6 Apakah pihak humas turun tangan langsung dalam menangani demonstan
7 Humas selalu identic dengan persuasive maka dalam menyusun langkah menangani
demonstrasi teknik komunikasi persuasive apa yang digunakan
8 Apakah langkah yang diambil oleh pihak humas dalam menangani demonstrasi
cenderung efektif
WD 3
1 Pendekatan apa yang bapak lakukan untuk mengatasi demonstrasi
2 Apakah pendekatan rasional atau kah pendekatan emosional yang bapak gunakan
3 Lebih efektif mana rasional kah atau emosional
4 Alasan memilih keduanya
Ketua Korkom
1 Isu apa yang bisa menyebabkan demonstrasi
2 Apakah selama melakukan demonstrasi tuntutannya terpenuhi
3 Apakah ada kasus yang meskipun tidak terpenuhi tetapi tidak lagi melakukan aksi
demosntarsi
4 Bagaimana respon dari pimpinan
5 Waktu isu kebijakan bpp bagaimana pimpinan membujuk sehingga berhenti demo
LAMPIRAN
Wawancara dengan Wakil Rektor 3 Universitas Muhammadiyah
Makassar
Wawancara dengan Wakil Dekan Fisipol Universitas
Muhammadiyah Makassar
Wawancara dengan Staff Humas Universitas Muhammadiyah
Makassar
RIWAYAT HIDUP PENULIS
MUHIQBAL Dilahirkan di Abubakar Lambogo
Kecamatan Ujung Pandang Kota Ujung Pandang pada
tanggal 18 April 1997 dari pasangan Ayahanda ABBAS
dan Ibunda SAHARIA Penulis masuk sekolah dasar
pada tahun 2003 di SD Inpres Kanite dan tamat pada
tahun 2009 masuk sekolah menengah pertama di SMP
Islam Darul Hikmah Makassar dan tamat tahun 2012 melanjutkan kembali
pendidikan sekolah menengah atas di SMAN 1 Pallangga Gowa dan tamat pada
tahun 2015 Kemudian penulis melanjutkan Pendidikan pada Program Sarjana
(S1) Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021
Riwayat Organisasi yang pernah di ikuti yakni Organisasi internal Kampus
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pernah di amanahi sebagai
Departemen Media dan Komunikasi (MEKOM) Pikom IMM FISIP periode
20162017 kemudian pernah di amanahi sebagai Sekertaris Bidang Ekonomi
Masyarakat (EMAS) Pikom IMM FISIP periode 20172018 dan terakhir
pernah di amanahi sebagai Sekretaris Umum di Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ) Ilmu Komunikasi 20172018
Pernah mengikuti Darul Arqam Dasar (DAD) di Rumah Adat Toraja benteng
somba opu tahun 2015