SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS CAMTASIA STUDIO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA “Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana S1 (strata satu)” DISUSUN OLEH : MULIA RAHMAYANI 106017000533 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
65
Embed
SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA · PDF fileSKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS CAMTASIA ... Ada beberapa yang menarik dalam mengunakan media pembelajaran ini
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SKRIPSI
PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS CAMTASIA
STUDIO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
“Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
sarjana S1 (strata satu)”
DISUSUN OLEH :
MULIA RAHMAYANI 106017000533
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang sedang
membangun. Dengan pembangunan Indonesia diharapkan dapat sejajar dengan
bangsa-bangsa lain yang sudah maju. Untuk melaksanakan pembangunan
diperlukan sumber daya manusia yang cerdas dan terampil dibidangnya masing-
masing. Kecerdasan dan keterampilan tersebut dapat dikembangkan melalui
pendidikan.
Pendidikan memegang peran yang penting untuk menjamin
kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara, dan untuk mengembangkan kualitas
sumber daya manusia. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam
kehidupan seseorang. Dengan pendidikan seseorang akan mendapat ilmu
pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan manusia akan berkembang menuju
kesuksesan. Manusia diperintahkan untuk menuntut ilmu supaya menjadi manusia
yang berguna bagi dirinya maupun bagi alam sekitarnya.
Dalam pandangan Islam terdapat perbedaan antara orang yang berilmu
dengan orang yang tidak berilmu. Sesuai firman Allah SWT:
لھ الذین آمنوا منكم والذین أوتوا العلم درجات واللھ بما ال تعملون خبیر
Artinya :“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengatahui apa yang kamu kerjakan”.(Q.S. Al-Mujadilah:11)1
1 Departemen Agama R.I, Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah, (Jakarta : Khairul Bayaan, 2005)
Q.S. Al-Mujadilah : 11, hlm 775.
2
Ayat di atas mengandung makna motivasi bagi kita semua untuk menuntut
ilmu. Dengan ilmu pengetahuan kita mendapatkan kemuliaan dan derajat yang
tinggi dengan orang yang tidak berilmu. Hal ini berarti betapa pentingnya
pendidikan untuk menuntut ilmu.
Pendidikan adalah tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan yang
dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai
pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya.2 Adapun Undang-undang Dasar
1945 pasal 31 ayat 1 mengamanatkan kepada Pemerintah untuk mengusahakan
dan menyelenggarakan satu pendidikan nasional yang mampu meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini senada dengan apa yang tertuang
dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, yang berbunyi:
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.3
Salah satu di antara masalah besar dalam bidang pendidikan di Indonesia yang
banyak diperbincangkan adalah rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari
rendahnya rata-rata prestasi belajar. Keadaan pendidikan di Indonesia sangat jauh
dari harapan bahkan peringkatnya sampai menurun. Hal tersebut didukung oleh
hasil laporan dari Badan Dunia PBB mengenai peringkat pendidikan di Indonesia.
Menurut laporan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk bidang
pendidikan atau yang biasa kita sebut badan UNESCO yang dirilis pada tanggal
29 November 2007, bahwa peringkat Indonesia dalam hal pendidikan turun dari
2 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2001), hlm.11 3 Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab II, Pasal II hlm. 3.www.bpkp.go.id/unit/hokum/uu/2003/20-03.pdf.
3
peringkat 58 menjadi 62 diantara 130 negara di dunia. Yang jelas, Education
Development Index (EDI) adalah 0,935, di bawah Malaysia (0,945) dan Brunei
Darussalam (0,965). Mau tidak mau, hal itu mengilustrasikan bahwa kualitas
pendidikan Indonesia semakin menurun.4
Dan rendahnya tingkat kelulusan ujian nasional (UN) tingkat sekolah
menengah atas (SMA) kembali terulang di tingkat sekolah menengah pertama
(SMP). Sebanyak 28,97 persen atau 39.179 siswa SMP dinyatakan tidak lulus
UN. Bahkan angka kelulusan UN tahun 2010 mengalami penurunan cukup tajam
dibanding tahun lalu yang mencapai 99,8 persen. Data Dinas Pendidikan DKI
Jakarta menyebutkan, dari 135.236 peserta UN SMP tahun 2010, hanya sebanyak
95.057 siswa atau 71,03 persen yang dinyatakan lulus. Sedangkan sisanya
dinyatakan tidak lulus.
Rinciannya, dari total peserta UN SMP sebanyak 118.764 siswa, yang
dinyatakan lulus 88.272 siswa (74,33 persen) dan yang tidak lulus sebesar 30.492
siswa (25,67 persen). Sedangkan dari 1.702 peserta UN SMP Terbuka, yang
dinyatakan lulus hanya sebanyak 375 siswa (22,03 persen) dan tidak lulus 1.327
siswa (77,97 persen). Sementara dari 14.770 peserta UN Madrasah Tsanawiyah,
7.410 siswa (50,17 persen) dinyatakan lulus dan sebanyak 7.360 siswa (49,83
persen) tidak lulus. Tingkat kelulusan UN SMP tahun 2010 lebih rendah
dibanding tahun 2009. Dari 132.956 peserta UN, yang dinyatakan lulus 132.697
atau 99,805 persen. Sedangkan yang tidak lulus sebanyak 259 siswa atau 0,195
persen.5
Untuk mencapai tujuan pendidikan maka diselenggarakan rangkaian dalam
kependidikan secara sengaja, berencana, terarah, berjenjang dan sistematis
melalui pendidikan formal seperti sekolah. Di sekolah siswa harus menguasai
semua bidang mata pelajaran salah satunya adalah matematika. Pelajaran
4 Jaringan Inovasi Pendidikan (JIP) Kendal, “Peringkat Pendidikan Turun dari 58 ke 62”, dari: http://jipkendal.blogspot.com/2007/12/peringkat-pendidikan-turun-dari-58-ke.html , 29 juli 2010, 09:24 WIB.
5 Kompas, kamis-06-05-2010, jam 16:55, 17 februari 2011, 13:00 WIB.
4
matematika diajarkan disetiap jenjang pendidikan mulai dari jenjang pendidikan
dasar hingga keperguruan tinggi.
Matematika bagi sebagian siswa merupakan suatu kesenangan mental yang
timbul secara alamiah, tetapi bagi sebagian besar siswa yang lain, matematika
adalah pelajaran yang rumit dan sulit. Pelajaran matematika bagi banyak siswa
menjadi beban selama menjalani masa sekolah, padahal matematika adalah ilmu
dasar dari tingkat pendidikan dasar sampai tingkat pendidikan tinggi. Menurut
James dan James yang dikutip oleh Erman Suherman mengatakan bahwa
“matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan
konsep-konsep berhubungan lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi
kedalam tiga bidang yaitu : aljabar, analisis dan geometri.”6 Matematika perlu
dipelajari dan dikuasai sampai batas tertentu oleh segenap warga negara Indonesia
baik penerapannya maupun pola pikirnya.
Realitas saat ini, banyak siswa merasa kesulitan dalam mempelajari dan
menguasai pelajaran matematika di sekolah, hal ini berakibat rendahnya hasil
belajar matematika siswa. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil
belajar matematika, baik yang berasal dari dalam diri sendiri (faktor internal)
maupun faktor yang berasal dari lingkungan luar siswa (faktor eksternal). Pada
umumnya faktor internal yang mempengaruhi siswa adalah kurangnya motivasi
dari dalam diri siswa untuk belajar dan keinginan untuk mencoba.
Selain faktor internal, juga terdapat faktor eksternal antara lain yaitu metode
mengajar guru yang masih menggunakan metode konvensional atau ceramah,
sarana dan prasarana dalam sekolah yang kurang mendukung misalnya ruang
untuk diskusi belajar matematika dan kurangnya multimedia dalam mengajar atau
pembelajaran, serta lingkungan sekitar siswa yang kurang kondusif.
Salah satu solusi yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran
multimedia yaitu ICT. ICT adalah sistem teknologi yang dapat mereduksi batasan
6Erman Suherman, Strategi Pembelajar Matematika Kontemporer, Bandung: UPI, 2003), hlm.16
5
ruang dan waktu untuk mengambil, memindahkan, menganalisis, menyajikan,
menyimpan dan menyampaikan data menjadi sebuah informasi. Pemahaman yang
lebih umum istilah tersebut mengarah pada perkembangan teknologi, computer
dan telekomunikasi/multimedia (dalam berbagai bentuk), yang telah memiliki
berbagai kemampuan sebagai pengolah data atau informasi, alat kontrol, alat
komunikasi, media pendidikan, hiburan dan lainnya.
ICT dan teknologi kunci domain TI jelas sekali bahwa teknologi informasi
tidak bisa dilepaskan dengan teknologi komputer dan telekomunikasi. Dengan
demikian salah satu alternatife dalam media pembelajarn adalah dengan
menggunakan multimedia berbasis Camtasia Studio. Multimedia berbasis
camtasia studio ini tidak sama dengan model pembelajaran multimedia
powerpoint biasa. Camtasia Studio adalah salah satu Software Multimedia
pembuat Tutorial sekaligus untuk Editing Video. Software ini cukup ringan dalam
pengoperasiannya dengan standart spesifikasi komputer yang biasa-biasa saja,
dan mudah dalam pengoperasiannya, Software ini juga cocok untuk digunakan
dalam pembelajaran interaktif (Pembuatan Tutorial), Company Profile, atau
Presentasi dalam belajar mengajar.
Ada beberapa yang menarik dalam mengunakan media pembelajaran ini.
Karena dengan software camtasia studio ini selain dapat membuat video tutorial
dalam pembelajaran. Serta siswa dapat belajar dengan mudah dan siswa
diharapkan lebih giat belajar serta dapat memahami materi pelajaran dengan lebih
baik termasuk menyelesaikan soal-soal dalam bentuk konsep matematika. Dan
selain itu dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar matematika, sehingga
akan tercipta aktivitas belajar mengajar yang efisien, efektif dan menyenangkan.
Pada penelitian ini penulis menggunakan multimedia berbasis Camtasia studio
yang dikembangkan oleh TechSmith. Pembelajaran menggunakan multimedia
berbasis camtasia studio ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
6
belajar lebih fokus dan mudah dimengerti. Pembelajaran multimedia ini dapat
sebagai pengganti buku yang mudah dibawa kemana saja untuk belajar.
Dengan demikian penulis memilih judul: PENGARUH PENGGUNAAN
MULTIMEDIA BERBASIS CAMTASIA STUDIO TERHADAP HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SISWA.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan
dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Hasil belajar matematika siswa yang menggunakan multimedia
powerpoint 2007 masih rendah.
2. Matematika pelajaran yang rumit dan sulit untuk dipahami.
3. Kurangnya motivasi dalam belajar.
4. Metode mengajar matematika yang diterapkan oleh guru pada umumnya
adalah metode konvensional.
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, penulis membatasi permasalahan sebagai
berikut:
1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VIII SMP PGRI 1 Ciputat
Tangerang Selatan.
2. Metode pengajaran yang di gunakan yaitu dengan menggunakan
multimedia berbasis Camtasia Studio.
3. Hasil belajar matematika dibatasi hanya pada aspek kognitif pada pokok
bahasan pythagoras.
7
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas maka peneliti
merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah
Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang diajar
menggunakan multimedia berbasis camtasia studio dengan hasil belajar
matematika siswa yang diajar menggunakan multimedia Powerpoint
2007?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah di rumuakan, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan multimedia berbasis
Camtasia Studio (Video Tutorial) terhadap hasil belajar matematika siswa dengan
siswa yang diajar menggunakan multimedia PowerPoint 2007.
F. Manfaat Hasil Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan:
1. Bagi siswa:
Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dan memotivasi serta mengatasi kejenuhan siswa dalam proses belajar.
2. Bagi guru:
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif pembelajaran
untuk diterapkan dan dikembangkan di sekolah serta dapat menjadi bahan
pertimbangan atau informasi untuk mengkaji lebih dalam tentang penerapan
pembelajaran matematika dengan multimedia berbasis camtasia studio.
8
3. Bagi institusi:
Penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan yang baik bagi
sekolah pada umumnya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
4. Bagi peneliti:
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan menambah wawasan
terhadap penggunaan multimedia berbasis Camtasia Studio dalam
pembelajaran matematika siswa.
9
BAB II
DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERPIKIR
DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Hasil Belajar Matematika
a. Pembelajaran Matematika
Belajar merupakan kegiatan yang dialami oleh setiap manusia dalam
hidupnya. Sejak manusia dilahirkan sampai akhir hidupnya mengalami
proses belajar. Banyak ahli telah mencoba merumuskan dan membuat
tafsiran tentang belajar, namun belum sepenuhnya sesuai karena belajar
adalah kegiatan yang sulit diamati secara langsung. Perubahan tingkah laku
adalah yang terlihat pada manusia ketika sudah mengalami proses belajar.
Menurut winkel “belajar adalah suatu aktifitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilandan nilai
sikap.”1 Pendapat tersebut didukung oleh Gagne yang menyatakan bahwa
“belajar adalah suatu perubahan tingkah laku manusia atau kemampuan yang
dapat dipelihara yang bukan berasal dari proses pertumbuhan.”2 Belajar
adalah proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu, terjadi
dalam jangka waktu tertentu.3 Menurut Skinner dalam buku pupuh rahman
mengatakan bahwa “belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian
tingkah laku yang berlangsung secara progresif”.4
Menurut Degeng dalam buku paradigma baru pembelajaran menyatakan
bahwa belajar merupakan pengaitan pengetahuan baru pada struktur kognitif
yang sudah dimiliki si belajar. Hal ini mempunyai arti bahwa dalam proses
1 Prof.Dr.H.Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenada Media, 2009), hlm.5 2Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm.2
3. Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized.
Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik,
sosial, manajerial, dan intelektual.
Sementara, menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi
kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap.
Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara
keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.
Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar
12 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar 2009), hlm. 5-6.
17
pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris
atau terpisah, melainkan komprehensif.13
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil
yang diperoleh seorang individu setelah ia mengalami perubahan tingkah
laku berdasarkan pengalamannya. Hasil belajar dapat berupa kemampuan
kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dan dapat diuraikan bahwa hasil
belajar matematika adalah tingkat penguasaan siswa yang dicapai oleh
pelajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang
terdapat didalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan
antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika tersebut sesuai
tujuan pendidikan yang ditetapkan.
Berdasarkan berbagai hasil penelitian, diyakini bahwa suatu materi
pembelajaran harus didesain sedemikian rupa sehingga mengakomodasi
banyak tipe pelajaran, gaya belajar, dan bukan hanya menunjukkan gaya
mengajar instrukturnya. Salah satu metode yang efektif untuk mencapai
hal ini adalah melalui penggunaan media yang disesuaikan dengan gaya
belajar si pembalajar. Salah satu teori yang menjadi dasar dari pemikiran
ini adalah Dual Coding Theory yang dikemukakan oleh pakar edukasi
multimedia asal italia, Paivio.
Menurut Dual Coding Theory, semua informasi diproses melalui dua channel yang independent, yaitu channel verbal seperti teks dan suara, dan channel visual seperti diagram, animasi, dan gambar. Penelitian lebih lanjut berkaitan dengan dual coding theory yang dilakukan oleh pakar-pakar peneliti edukasi eropa seperti Paivio, Bagget, dan Kozma mengidikasikan bahwa dengan memilih perpaduan media yang sesuai, hasil belajar dari seseorang dapat ditingkatkan.14
13 Agus Suprijono, Cooperative Learning…, hlm. 6-7. 14 Niken Ariani dan Dani Haryanto, Pembelajaran Multimedia di Sekolah, ( Jakarta :
Prestasi Pustaka, 2010), hlm.55
18
2. Media Pembelajaran
a. Media
Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah
berarti tengah, perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan
kepada penerima pesan. Gearlach dan Ely mengatakan dalam buku
Pupuh Faturohman bahwa media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan
atau sikap. Menurut Atwi Suparman didalam buku Pupuh Faturohman
adalah media merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan
atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan.15
Jadi media adalah suatu aktifitas yang dapat membawa informasi
dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik
dengan peserta didik.
b. Macam-macam media yaitu:
1. Media audio adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja
seperti16
(a) Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk
mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa
kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah
kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media
pembelajaran yang cukup efektif.
(b) Kaset–audio
Kaset-audio sering digunakan di sekolah. Keuntungannya adalah merupakan
media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan yang murah.
2. Media visual adalah media yang hanya mengandalkan gambar atau symbol yang
bergerak seperti17
15 Prof.Pupuh Faturahman dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Refika
Multimedia berawal dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang
memanfaatkan lebih dari satu medium sering kali disebut pertunjukan
multimedia. Pertunjukan multimedia mencakup monitor video dan
karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Sistem multimedia
dimulai pada akhir 1980-an, sejak permulaan tersebut hampir setiap
pemasok perangkat keras dan lunak melompat ke multimedia. Pada
tahun 1994 diperkirakan ada lebih dari 700 produk dan sistem
multimedia.
Multimedia adalah suatu istilah generik bagi suatu media yang
menggambungkan berbagai macam media baik untuk tujuan
pembelajaran maupun bukan. Keragaman media ini meliputi teks,
audio, animasi, video, dan grafik. Kombinasi dari beberapa komponen
tadi bila disinergikan menjadi sebuah sistem dan apabila pengguna atau
user bisa mengontrolnya maka hal ini disebut multimedia interaktif.
Pengertian multimedia menurut Hackbarth dalam buku Winartho adalah “multimedia sebagai salah satu penggunaan gabungan beberapa media dalam menyampaikan informasi yang berupa teks, grafis atau animasi grafis, video, movie, dan audio. Multimedia interaktif yang yang berbasis komputer meliputi hypermedia dan hyperteks. Hypermedia adalah suatu penggunaan format presentasi multimedia yang meliputi teks, grafis diam atau animasi, bentuk movie, video, dan audio. Hyperteks adalah bentuk teks, diagram statis gambar dan table yang ditanyakan dan disusunkan secara tidak linier ( urut segaris ).”20
Menurut pendapat Philip “multimedia adalah gabungan dari teks, gambar, suara, animasi dan video. Beberapa komponen tersebut atau seluruh komponen tersebut dimasukkan kedalam program yang koheren. Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo secara multimedia adalah sebagai teks, gambar, seni grafis, animasi, suara dan video.”21
Menurut Vaughan yang dikutip oleh Iwan Bintaro dalam bukunya
rmengatakan bahwa multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara,
animasi dan video yang disampaikan kepada anda dengan komputer
20 Winarto dkk, Teknik Evaluasi Multimedia Pembalajaran, (Jakarta:GPM, 2009), hlm 6. 21 Winarto dkk, Teknik Evaluasi…, hlm.7
22
atau peralatan manipulasi elektronik dan digital yang lain.22 Menurut
IMB, multimedia adalah gabungan video, audio, grafik dan teks dalam
suatu produk bertingkat berbasis computer yang dapat dialami secara
interaktif atau menurut McCormik “multimedia secara umum
merupakan kombinasi tiga elemen yaitu suara, gambar dan teks” atau
Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan
menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat
bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat ber-(navigasi),
berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.”23
Definisi yang lain dari multimedia yaitu dengan menempatkan
dalam konteks, seperti yang dilakukan oleh Hosftetter, multimedia
adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan
teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan
menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan
navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.
Beberapa definisi multimedia menurut beberapa ahli yaitu Rachmat
dan Alphone, 2005/2006; Wahono, 2007; dan Zeembry, 2008.
1. Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau out put Media ini
dapat berupa audio (suara, music), animasi, video, teks, grafik dan
gambar.
2. Multimedia sebagai perpaduan antara teks, grafik, sound, animasi,
dan video untuk menyampaikan pesan kepada publik.
3. Multimedia merupakan kombinasi dari data teks, audio, gambar,
animasi, video, dan interaksi.
4. Multimedia (sebagai kata sifat) adalah media elektronok untuk
menyimpan dan menampilkan data-data multimrdia.24
Jadi multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan
dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat 22 Iwan Binanto, Multimedia Digital Dasar Teori Plus Pengembangannya, (Yogyakarta : ANDI, 2010), hlm 2.
23 http://id.Wikipedia org/wiki/Multimedia, tgl: 29Des2010,jam 13.30 24 Niken Ariani dan Dani Haryanto, Pembelajaran Multimedia di Sekolah, ( Jakarta :
Prestasi Pustaka, 2010), hlm 10-11.
23
bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga penggunaan dapat bernavigasi,
berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan
dalam dunia hiburan, dunia game dan pembelajaran.
b. Pemanfaatan Multimedia untuk Pembelajaran Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dalam pembelajaran
multimedia, yaitu :
1. Pengenalan perangkat teknologi informasi dan komunikasi kepada
siswa.
2. Memberikan pengalaman baru dan menyenangkan baik bagi guru itu