Top Banner
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan dan kegagalan suatu perusahaan merupakan kenyataan yang dapat dialami oleh suatu usaha. Dunia usaha berisi dengan persaingan, peluang, tantangan, kegairahan maupun kelesuan yang dapat menyebabkan naik turunnya suatu usaha. Oleh karena itu, sudah seharusnyalah seorang usahawan jeli dalam melihat suatu peluang dan memanfaatkannya, karena dunia usaha yang penuh tantangan dan kegairahan tidak selalu akan berakhir dengan membawa suatu kesuksesan. Dalam era globalisasi ini, persaingan tidak hanya terbatas secara lokal (daerah tertentu) dan nasional saja, namun sudah secara global, hal ini mengakibatkan semakin banyak variabel-variabel yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu bisnis. Usaha kuliner yang sudah banyak terdapat di Indonesia adalah restoran atau rumah makan. Rumah makan 1
92

SKRIPSI LENGKAP

Dec 10, 2014

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: SKRIPSI LENGKAP

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan dan kegagalan suatu perusahaan merupakan kenyataan yang

dapat dialami oleh suatu usaha. Dunia usaha berisi dengan persaingan, peluang,

tantangan, kegairahan maupun kelesuan yang dapat menyebabkan naik turunnya

suatu usaha. Oleh karena itu, sudah seharusnyalah seorang usahawan jeli dalam

melihat suatu peluang dan memanfaatkannya, karena dunia usaha yang penuh

tantangan dan kegairahan tidak selalu akan berakhir dengan membawa suatu

kesuksesan. Dalam era globalisasi ini, persaingan tidak hanya terbatas secara lokal

(daerah tertentu) dan nasional saja, namun sudah secara global, hal ini

mengakibatkan semakin banyak variabel-variabel yang dapat mempengaruhi

keberhasilan suatu bisnis.

Usaha kuliner yang sudah banyak terdapat di Indonesia adalah restoran

atau rumah makan. Rumah makan yang terdapat di Indonesia menawarkan

berbagai variasi masakan, baik masakan khas Indonesia maupun luar negeri.

Dalam melancarkan usaha rumah makan maka pelaku usaha tersebut harus

mengoptimalkan cita rasa pada setiap makanan, hal ini menjadi salah satu faktor

utama penentu keberhasilan usaha dalam bidang makanan.

Menu makanan yang tersedia kadang kala tidak mempunyai bentuk yang

menarik meskipun kandungan gizinya tinggi, dengan arti lain kualitas dari suatu

produk makanan sangat ditentukan oleh tingkat kesukaan kosumen terhadap

1

Page 2: SKRIPSI LENGKAP

makanan tersebut. Umumnya pengolahan makanan selalu berusaha untuk

menghasilkan produk yang berkualitas baik. Kualitas makanan adalah keseluruhan

sifat-sifat dari makanan tersebut yang berpengaruh terhadap konsumen (Wahidah,

2010).

Suatu perusahaan dalam mengeluarkan produk sebaiknya menyesuaikan

dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu maka produk dapat

bersaing di pasaran, sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak alternatif

pilihan produk sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang

ditawarkan. Rumah makan ayam bakar Wong Solo berusaha menciptakan produk

ayam bakar yang memenuhi standar rasa nusantara, sehingga bisa dinikmati dan

disukai oleh seluruh masyarakat. Wong Solo mengembangkan bisnis sistem wara

laba sehingga gerai atau outletnya tersebar di berbagai kota besar yang ada di

Indonesia dan semua outlet yang ada mempunyai standarisasi rasa yang sama,

termasuk rumah makan ayam bakar Wong Solo Makassar.

Promosi mempunyai peranan yang sangat penting untuk pengembangan

suatu perusahaan. Dengan promosi, perusahaan dapat mengkomunikasikan

produk kepada konsumen. Keunggulan-keunggulan dari produk dapat diketahui

oleh konsumen dan bisa membuat konsumen tertarik untuk mencoba dan

kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk, jadi promosi

merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran karena

dengan promosi bisa membuat konsumen yang semula tidak tertarik terhadap

suatu produk bisa berubah fikiran dan menjadi tertarik pada produk tersebut.

2

Page 3: SKRIPSI LENGKAP

Perusahaan menggunakan promosi untuk memicu transaksi, sehingga

konsumen bisa memutuskan untuk membeli suatu merek tertentu serta

mendorong tenaga penjualan untuk secara agresif menjualnya. Selain itu promosi

juga mampu merangsang permintaan akan suatu produk. Dengan promosi

terhadap suatu produk, diharapkan konsumen mau mencoba produk tersebut dan

mendorong konsumen yang sudah ada agar membeli produk lebih sering lagi

sehingga akan terjadi pembelian ulang dan volume penjualan produk suatu

perusahaan akan meningkat.

Promosi merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan penjualan

suatu perusahaan. Agar konsumen bersedia menjadi langganan, mereka terlebih

dahulu harus dapat mencoba atau meneliti barang-barang yang diproduksi oleh

perusahaan, akan tetapi mereka tidak akan melakukan hal tersebut jika kurang

yakin terhadap barang itu. Disinilah perlunya mengadakan promosi yang terarah,

karena diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap meningkatnya

penjualan

Ayam bakar Wong Solo mempunyai standarisasi rasa yang sama di semua

gerai atau outlet yang ada, selain itu juga banyak melakukan kegiatan promosi

seperti penyebaran brosur, iklan di koran, radio, majalah, spanduk, baligho,

reklame, pembagian voucher dan sponsorship dalam kegiatan seminar, sehingga

pengenalan tentang produk diharapkan dapat diketahui oleh calon konsumen

maupun konsumen yang sudah sering melakukan pembelian ayam bakar di

Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo. Berdasarkan Uraian tersebut, maka

dilakukan penelitian tentang:

3

Page 4: SKRIPSI LENGKAP

“Pengaruh Promosi dan Cita Rasa Terhadap Jumlah Pembelian Ayam

Bakar di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo. Makassar”

B. R umusan Masalah

(1) Adakah pengaruh promosi dan cita rasa terhadap jumlah pembelian ayam

bakar di Rumah Makan Ayam Bakar wong solo, Makassar?

(2) Seberapa besar kontribusi pengaruh promosi dan cita rasa terhadap jumlah

pembelian ayam bakar di Rumah Makan Ayam Bakar wong solo, Makassar?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh cita rasa produk dan promosi

terhadap jumlah pembelian ayam bakar di Rumah Makan Ayam Bakar wong

solo, Makassar.

2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pengaruh promosi dan cita rasa

terhadap jumlah pembelian ayam bakar di Rumah Makan Ayam Bakar wong

solo, Makassar.

4

Page 5: SKRIPSI LENGKAP

TINJAUAN PUSTAKA

A. Permintaan

1. Pengertian Permintaan

Permintaan adalah keinginan terhadap produk-produk tertentu yang

didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membeli produk itu.

Keinginan menjadi permintaan jika didukung oleh kemampuan untuk membeli.

Banyak orang menginginkan mobil Cadillac; tetapi hanya sedikit yang benar-

benar mampu dan mau membeli mobil mewah itu. Karena itu perusahaan-

perusahaan harus mengukur bukan hanya berapa orang yang menginginkan

produk mereka, tetapi yang lebih berapa orang yang secara nyata mau dan mampu

membeli produk itu (Kotler, 1996).

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan:

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa,

antara lain :

- Tingkat pendapatan seseorang/masyarakat

- Jumlah penduduk

- Selera penduduk

- Fluktuasi ekonomi

- Harga barang yang di tuju

- Harga barang subsitusi

- Faktor lain (harapan, hubungan sosial, dan politik)

5

Page 6: SKRIPSI LENGKAP

Besar kecilnya permintaan di tentukan oleh tinggi rendahnya harga, tentu saja hal

ini akan berlaku bila faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tidak ada

perubahan (tetap) atau disebut ada dalam keadaan ceteris paribus.

Dalam keadaan seperti itu, berlaku perbandingan terbalik antar harga

terhadap permintaan dan perbandingan lurus antara harga dengan penawaran

seperti apa yang dinyatakan Alfred Marshall dalam Chaliedah (2010), Yang

menyebutkan bahwa perbandingan terbalik antara harga terhadap permintaan

disebut sebagai hukum permintaan.

B. Promosi

1. Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang sangat

penting, yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk atau

jasanya. Tanpa promosi, keberadaan produk kurang mendapat perhatian dari

konsumen atau bahkan konsumen tidak tahu sama sekali mengenai produk

tersebut. Hal ini sesuai dengan pengertian promosi menurut Djaslim saladin dalam

Admin (2010) yaitu, suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang

bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak

mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat

produk tersebut. Sedangkan menurut Buchari Alma dalam Admin (2010) promosi

adalah kegiatan untuk menyampaikan informasi, dan menyakinkan masyarakat

terhadap sesuatu.

6

Page 7: SKRIPSI LENGKAP

Berdasarkan dua pengertian promosi tersebut dapat diartikan bahwa

promosi merupakan komunikasi informasi antara penjual dan pembeli yang

bertujuan untuk menyampaikan informasi, berkomunikasi dan meyakinkan

masyarakat terhadap sesuatu produk. Promosi merupakan salah satu aspek yang

penting dalam manajemen pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses

berlanjut. Ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan

selanjutnya dari perusahaan. Promosi yang dilakukan oleh perusahaan berarti

perusahaan tersebut melakukan komunikasi dengan sasaran pasarnya, dengan

tujuan agar pembeli menaruh minat dan bersedia membeli produk yang

ditawarkan.

2. Variabel-variabel Promosi

Variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix ada lima (Kotler &

Armstrong, 2001) yaitu:

a. Periklanan (advertising)

Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi

dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.

b. Penjualan Personal (personal selling)

Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka

mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.

c. Promosi penjualan (sales promotion)

Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu

produk atau jasa.

7

Page 8: SKRIPSI LENGKAP

d. Hubungan masyarakat (public relation)

Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh

dukungan, membangun "citra perusahaan" yang baik dan menangani atau

menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan.

e. Pemasaran langsung (direct marketing)

Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk

memperoleh tanggapan langsung.

Dengan demikian maka promosi merupakan kegiatan perusahaan yang

dilakukan dalam rangka memperkenalkan produk kepada konsumen sehingga

dengan kegiatan tersebut konsumen tertarik untuk melakukan pembelian.

1. Tujuan Promosi.

Promosi yang dilakukan oleh perusahaan berarti perusahaan tersebut

melakukan komunikasi dengan sasaran pasarnya, dengan tujuan agar pembeli

menaruh minat dan bersedia membeli produk yang ditawarkan. Promosi ini sangat

penting untuk kelancaran penjualan, sebab tanpa promosi konsumen tidak

mengetahui produk tersebut.

Adapun yang menjadi tujuan tujuan dari promosi (Admin, 2010) adalah:

1. Modifikasi Tingkah Laku.

Orang-orang yang melakukan komunikasi itu mempunyai beberapa alasan,

antara lain: mencari kesenangan, mencari bantuan, member informasi,

mengemukakan ide dan pendapat. Sedangkan promosi dari segi lain, berusaha

merubah tingkah laku dan memperkuat tingkah laku yang ada.

8

Page 9: SKRIPSI LENGKAP

2. Memberi Tahu.

Kegiatan promosi ini dapat ditujukan untuk memberitahu pasar yang dituju

tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi umumnya lebih

sesuai dilakukan pada awal dari siklus kehidupan produk. Sebagian orang tidak

akan membeli barang atau jasa sebelum mereka mengetahui produk tersebut dan

apa faedahnya.

3. Membujuk

Promosi yang bersifat membujuk ini biasanya diarahkan untuk mendorong

pembeli. Dalam promosi yang bersifat membujuk ini seringkali perusahaan tidak

ingin memperoleh tanggapan secepatnya, tetapi lebih mengutamakan untuk

menciptakan kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberikan pengaruh

dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat

persuasif ini akan menjadi dominan bila produk yang bersangkutan dalam siklus

kehidupannya mulai memasuki tahap pertumbuhan.

4. Mengingatkan.

Kegiatan yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk

mempertahankan merk produksi di hati masyarakat dan perlu dilakukan selama

tahap kedewasaan di dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti perusahaan

berusaha untuk paling tidak mempertahankan pembeli yang ada.

C. Cita Rasa

1. Pengertian Cita rasa

Cita rasa adalah suatu cara pemilihan makanan yang harus dibedakan dari

rasa (taste) makanan tersebut. Cita rasa merupakan atribut makanan yang meliputi

9

Page 10: SKRIPSI LENGKAP

penampakan, bau, rasa, tekstur, dan suhu. Cita rasa merupakan bentuk kerja sama

dari kelima macam indera manusia, yakni perasa, penciuman, perabaan,

penglihatan, dan pendengaran Rasa sendiri merupakan hasil kerja pengecap rasa

(taste buds) yang terletak di lidah, pipi, kerongkongan, atap mulut, yang

merupakan bagian dari cita rasa (Anonim, 2011).

Ada kalanya makanan yang tersedia tidak mempunyai bentuk yang

menarik meskipun kandungan gizinya tinggi, dengan arti lain kualitas dari suatu

produk makanan sangat ditentukan oleh tingkat kesukaan kosumen terhadap

makanan tersebut. Umumnya pengolahan makanan selalu berusaha untuk

menghasilkan produk yang berkualitas baik. Kualitas makanan adalah keseluruhan

sifat-sifat dari makanan tersebut yang berpengaruh terhadap konsumen. Definisi

bahan makanan tambahan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke

dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan untuk memperbaiki

penampakan, cita rasa, tekstur flavor dan memperpanjang daya simpan (Wahida,

2010).

2. Komponen-Komponen Cita Rasa

Kompleksitas suatu cita rasa dihasilkan oleh keragaman persepsi alamiah. Cita

rasa dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu bau, rasa, dan rangsangan mulut (panas

dan dingin). Faktor yang pertama dapat dideteksi oleh indera pencium dan dua

faktor yang disebutkan terakhir dapat dideteksi oleh sel-sel sensorik pada lidah.

(Wahidah, 2010)

10

Page 11: SKRIPSI LENGKAP

a.Bau

Bau merupakan salah satu komponen cita rasa pada makanan, yaitu

memberikan aroma atau bau, maka dapat mengetahui rasa dari makana tersebut.

Dimana bau ini dikenal dengan menggunakan hidung. Apabila bau makanan

berubah maka tentu saja akan berpengaruh pada rasa. Bau tengik atau alkohol

yang disebabkan oleh bahan makanan tersebut telah lama disimpan yang telah

terkontaminasi dengan udara luar.

Bau makanan banyak menentukan kelezatan bahan makanan tersebut.

Dalam hal bau lebih banyak sangkut pautnya denga alat panca indera penciuman.

Bau-bauan baru dapat dikenali bila berbentuk uap, dan molekul-molekul

komponen bau tersebut harus sempat menyentuh siliah sel olfactory, dan

meneruskan ke otak dalam bentuk influks listrik oleh ujung-ujung sel olfactory.

b. Rasa

Rasa berbeda dengan bau dan lebih banyak melibatkan panca indera lidah.

Rasa dapat dikenali dan dibedakan oleh kuncup-kuncup cecepan yang terletak

pada papilla yaitu bagian noda darah jingga pada lidah.pada anak kuncup-kuncup

perasa tersebut selain terletak di lidah juga terletak pada farinx,pelata bagian

langit-langit yang lunak maupun keras.

Papilla yang lain adalah papila foliatadi bagian pinggir lidah dan apabila

sirkumvalata yang melintang di lidah bagian belakang dan berbentuk huruf V.

semuanya mempunyai kuncup cecapan, sedang bagian tengah lidah tidak. Papilia

filiform tifak mengandung kuncup-kuncup cecapan tetapi peka terhadap sentuhan.

11

Page 12: SKRIPSI LENGKAP

Untuk dapat menambahkan cita rasa pada makanan dapat dilakukan

dengan berbagai cara diantaranya memberikan rasa pedas pada makanan misalnya

pada daging ayam, dapat dilakukan dengan menimbun ayam yang telah dikukus

terlebih dahulu dengan memberikan bumbu yaitu ginseng, pala, kacang polong,

dan garam ke dalam tanah kuning. Dimana tanah kuning ini berasal dari bekas

tempat pembakaran yang telah digunakan sehingga menimbulkan rasa pedas.

Dengan rasa pedas yang diperoleh dapat menghangatkan tubuh sehingga tubuh

terasa nyaman akan tetapi dengan penambahan ginseng pada makanan secara

berlebih dapat menimbulkan sindrom kelumpuhan dan kehilangan indera perasa.

Sampai dengan saat ini telah dikenal empat rasa utama, yaitu asin (salty), asam

(sour), pahit (bitter), dan manis (sweet), ditambah suatu rasa terbaru, yaitu umami,

yang umumnya terdapat pada penyedap rasa makanan-makanan khas Asia.

Umami dirasakan sebagai sensasi kelegaan yang ditimbulkan oleh asam glutamat,

suatu asam amino yang dalam bentuk garamnya dengan natrium dikenal sebagai

monosodium glutamate.

c. Rangsangan Mulut

Selain dari komponen-komponen cita rasa tersebut diatas, komponen yang

juga penting adalah timbulnya perasaan seseorang setelah menelan suatu

makanan. Bahan makanan yang mempunyai sifat merangsang syaraf perasa

dibawah kulit muka, lidah, maupun gigi akan menimbulkan perasaan tertentu.

Misalnya bila seseorang mencium bau ammonia, selian bau yang merangsang juga

akan menimbulkan perasaan bahwa bau tersebut tajam (sharp). Contoh lain

12

Page 13: SKRIPSI LENGKAP

misalnya rempah-rempah yang menimbulkan kesan panas atau kesan dingin yang

ditimbulkan oleh permen pedas.

Tekstur dan konsistensi suatu bahan akan mempengaruhi cita rasa yang

ditimbulkan oleh bahan tersebut. Dari penelitian-penelitian yang dilakukan

diperoleh bahwa perubahan tekstur atau viskositas bahan dapat mengubah rasa

dan bau yang timbul karena dapat mempengaruhi kecepatan timbulnya

rangsanngan terhadapa sel reseptor olfaktori dan klelnjar air liur. Semakin kentalk

suatu bahan, penerimaan terhadap intensitas rasa, bau dan cita rasa semakin

berkurang. Penambahan zat-zat pengental seperti CMC (Carboxy Methyl

Cellulose) adapat mengurangi rasa asam sitrat, rasa pahit kafein, ataupun rasa

manis sukrosa; sebaliknya akan meningkatkan rasa asin NaCl dan rasa manis

sakarin. Rasa dipengaruhi oleh beberapa faktor; suhu, konsentrasi, dan interaksi

dengan komponen rasa yang lain.

D. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Konsumen mungkin tidak responsif terhadap promosi penjualan kecuali

ada sesuatu didalamnya, dalam kenyataannya, memang ada. Semua teknik

promosi akan member imbalan kepada konsumen (insentif atau perangsang) yang

mendorong bentuk perilaku tertentu yang diinginkan oleh para pemasar (Shimp,

2004)

Pemasaran kemasyarakatan adalah pengembangan, jadi bukan pengganti

dari pemasaran manajerial. Dalam pemasaran kemasyarakatan kita harus

mengembangkan program pemasaran yang mencakup merencanakan, menetapkan

13

Page 14: SKRIPSI LENGKAP

harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk serta jasa untuk

memuaskan keinginan konsumen (Stanton,1996).

Para konsumen amat beraneka ragam menurut usia, pendapatan, tingkat

pendidikan, pola perpindahan tempat dan selera. Adalah bermanfaat bagi para

pemasar untuk membeda-bedakan kelompok konsumen yang memang berbeda,

dan mengembangkan produk dan jasa yang disesuaikan dengan kebutuhan

konsumen itu. Jika sebuah lapisan atau segmen pasar cukup besar, beberapa

perusahaan bisa menetapkan program pemasaran khusus untuk melayani pasar ini.

(Kotler, 1996)

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku

konsumen adalah semua kegiatan, tindakan serta proses psikologis yang

mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,

menggunakan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal tersebut diatas atau

kegiatan mengevaluasi. Ada dua elemen penting dari arti perilaku konsumen yaitu

proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik, yang kesemuanya itu

melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-

barang dan jasa-jasa secara ekonomis. Individu-individu yang melakukan

pembelian untuk memenuhi kebutuhan pribadinya atau konsumsi rumah

tangganya dapat dinamakan konsumen akhir. Tetapi bukan berarti orang lain tidak

terlibat dalam proses terjadinya pembelian, bagaimanapun juga banyak orang

yang akan terlibat dalam pengambilan keputusan untuk membeli. Dimana masing-

masing orang yang terlibat dan mempunyai peranan sendiri-sendiri.

14

Page 15: SKRIPSI LENGKAP

Berbagai faktor yang mempengaruhi keadaaan aktual konsumen menurun

dibawah tingkat yang layak. Konsumen dapat mengalami kekurangan produk,

seperti bensin atau pasta gigi. Sejumlah faktor lainnya yang mempengaruhi

keadaan aktual konsumen adalah internal, seperti persepsi lapar, haus atau

perlunya stimulasi. Stimulasi dari luar juga dapat menyebabkan keadaan yang

terpengaruh negatif. Orang yang akan menerima kabar buruk atau berada didalam

situasi yang tidak nyaman (misalnya, situasi social yang baru). Keadaaan

konsumen yang diinginkan dipengaruhi oleh aspirasi dan lingkungan mereka

(Mowen dan Minor, 2002)

Pada tahap permulaan, para pemasar dapat memperoleh suatu pengertian

yang jelas mengenai konsumen, melalui pengalaman sehari-hari pada waktu

menjual sesuatu kepada konsumen itu. Setelah perusahaan dan pasar semakin

besar, hilanglah peluang para pembuat keputusan pemasaran untuk dapat

berhubungan langsung dengan para pelanggan. Dalam tahap selanjutnya, para

manajer itu berpaling pada kegiatan penelitian konsumen. Mereka mengeluarkan

biaya yang lebih besar daripada apa yang pernah mereka belanjakan untuk

mempelajari konsumen dalam upaya mempelajari: Siapakah pembeli itu?

Bagaimana mereka membeli? Kapan mereka membeli? Dimana mereka membeli?

Mengapa mereka membeli? (Kotler, 1996).

Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang yang

berhasrat mempengaruhi atau mengubah perilaku tersebut, terutama yang

kepentingan umumnya adalah pemasaran, pendidikan, perlindungan konsumen

dan kebijakan umum.

15

Page 16: SKRIPSI LENGKAP

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.

Ada empat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen (Kotler &

Armstrong, 2001) yaitu, budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Faktor-faktor ini

memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap konsumen dalam memilih

produk yang akan dibelinya.

a. Faktor Budaya.

Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam terhadap

perilaku, mencakup budaya (kultur, sub budaya, dan kelas sosial). Budaya adalah

susunan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari anggota

suatu masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya. Setiap perilaku

konsumen dikendalikan oleh berbagai sistem nilai dan norma budaya yang

berlaku pada suatu daerah, untuk itu perusahaan harus tahu produknya itu

dipasarkan pada suatu daerah yang berkebudayaan bagaimana.

Sub budaya (sub culture) adalah sekelompok orang dengan sistem nilai

bersama berdasarkan pengalaman dan situasi hidup yang sama (Kotler &

Armstrong, 2001). Sub kebudayaan meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok

ras, dan daerah geografis. Bagian pemasaran harus merancang produk dan

program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Kelas sosial (social classes) adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif

permanen dan tersusun rapi dan anggota-anggotanya memiliki nilai-nilai,

kepentingan dan perilaku yang sama (Kotler & Armstrong, 2001). Kelas sosial

tidak ditentukan oleh satu faktor saja, misalnya pendapatan, tetapi ditentukan

sebagai suatu kombinasi pekerjaan, pendapatan, pendidikan dan kesejahteraan.

16

Page 17: SKRIPSI LENGKAP

b. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-

faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status. Kelompok

acuan adalah kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung

terhadap perilaku seseorang. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen

yang paling penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga sangat

mempengaruhi perilaku pembeli. Sedangkan peran status seseorang yang

berpartisipasi diberbagai kelompok akan membawa pada posisi tertentu. Setiap

orang akan menjalankan peran tertentu yang akan mempengaruhi perilakunya,

sehingga dimungkinkan adanya perilaku yang berbeda dalam setiap peran. Setiap

peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh

masyarakat. Seseorang sering kali memilih produk yang menunjukkan status

mereka dalam masyarakat.

c. Faktor pribadi.

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi

seperti umur pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya

hidup dan kepribadian. Usia berhubungan erat dengan perilaku dan selera

seseorang, dengan bertambahnya usia seseorang diikuti pula dengan berubahnya

selera terhadap produk begitu juga dengan faktor pekerjaan dan keadaan

ekonominya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan dari seseorang dalam

berinteraksi dengan lingkungan sedangkan kepribadian merupakan karakteristik

psikologis yang berbeda dari setiap orang.

17

Page 18: SKRIPSI LENGKAP

d. Faktor Psikologis.

Faktor psikologis yang mempengaruhi pilihan pembelian yaitu motivasi,

persepsi, pengetahuan serta keyakinan dan sikap. Motivasi adalah kebutuhan yang

cukup mendorong seseorang untuk bertindak, sedangkan persepsi adalah proses

bagaimana seseorang memilih, mengatur dan menginterpretasikan masukan

informasi untuk menciptakan gambaran yang berarti. Pengetahuan atau

pembelajaran diartikan sebagai perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul

dari pengalaman. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dianut seseorang

tentang suatu hal, sedangkan sikap diartikan sebagai evaluasi, perasaan,

emosional, dan tindakan seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.

Dalam perilaku konsumen yang dipengaruhi faktor budaya, sosial, pribadi

dan psikologis dapat diambil kesimpulan bahwa dalam pembelian suatu produk

khususnya dalam pengambilan keputusan. Para pembeli dipengaruhi oleh empat

faktor tersebut meskipun pengaruhnya pada setiap konsumen berbeda-beda.

Untuk itu dalam melakukan promosi, perusahaan harus

mempertimbangkan keempat faktor tersebut. Strategi promosi yang dilakukan

perusahaan akan menjadi lebih efektif dan efisien dalam mempengaruhi

konsumen dengan mempertimbangkan perilaku konsumen yang menjadi sasaran

produknya.

4. Tahap-tahap Proses Pembelian

Tahap-tahap proses keputusan pembelian dapat digambarkan dalam

sebuah model di bawah ini (Philip Kotler, 1996) pada gambar 1.

18

Page 19: SKRIPSI LENGKAP

Gambar 1. Model Lima Tahap Proses Membeli

Model ini mempunyai anggapan bahwa para konsumen melakukan lima

tahap dalam melakukan pembelian. Kelima tahap diatas tidak selalu terjadi,

khususnya dalam pembelian yang tidak memerlukan keterlibatan yang tinggi

dalam pembelian. Para konsumen dapat melewati beberapa tahap dan urutannya

tidak sesuai.

a. Pengenalan masalah

Proses membeli dengan pengenalan masalah atau kebutuhan pembeli

menyadari suatu perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan keadaan yang

diinginkanya. Kebutuhan itu dapat digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri

pembeli atau dari luar. Misalnya kebutuhan orang normal adalah haus dan lapar

akan meningkat hingga mencapai suatu ambang rangsang dan berubah menjadi

suatu dorongan berdasarkan pengalaman ynag sudah ada.

b. Pencarian informasi

Konsumen mungkin tidak berusaha secara aktif dalam mencari informasi

sehubungan dengan kebutuhannya. Seberapa jauh orang tersebut mencari

informasi tergantung pada kuat lemahnya dorongan kebutuhan, banyaknya

informasi yang dimiliki, kemudahan memperoleh informasi, tambahan dan

kepuasan yang diperoleh dari kegiatan mencari informasi. Biasanya jumlah

19

Pengenalan

kebutuhan

Pencarian

informasi

Evaluasi

alternatif

Keputusan

pembelian

Perilaku Setelah

pembelian

Page 20: SKRIPSI LENGKAP

kegiatan mencari informasi meningkat tatkala konsumen bergerak dari keputusan

situasi pemecahan masalah yang terbatas kepemecahan masalah yang maksimal.

c. Evaluasi alternatif

Informasi yang didapat dari calon pembeli digunakan untuk memperoleh

gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-alternatif yang dihadapinya serta

daya tarik masing-masing alternatif. Produsen harus berusaha memahami cara

konsumen mengenal informasi yang diperolehnya dan sampai pada sikap tertentu

mengenai produk merek dan keputusan untuk membeli.

d. Keputusan pembelian

Produsen harus memahami bahwa konsumen mempunyai cara sendiri

dalam menangani informasi yang diperolehnya dengan membatasi alternatif-

alternatif yang harus dipilih atau dievaluasi untuk menentukan produk mana yang

akan dibeli.

e. Perilaku setelah pembelian

Apabila barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan,

maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut menjadi

sikap negatif, bahkan mungkin akan menolak dari daftar pilihan. Sebaliknya bila

konsumen mendapat kepuasan dari barang yang dibelinya maka keinginan untuk

membeli terhadap merek barang tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat.

Produsen harus mengurangi perasaan tidak senang atau perasaan negatif terhadap

suatu produk dengan cara membantu konsumen menemukan informasi yang

membenarkan pilihan konsumen melalui komunikasi yang diarahkan pada orang-

orang yang baru saja membeli produk.

20

Page 21: SKRIPSI LENGKAP

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember

2011 di Rumah Makan Ayam bakar Wong Solo, Makassar.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanasi yaitu suatu jenis penelitian

yang melihat hubungan atau pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain serta

melakukan pengujian hipotesis.

C. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini yaitu konsumen yang telah melakukan

pembelian dan mengkonsumsi produk ayam bakar Wong Solo Makassar.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu accidental sampling

yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja

yang melakukan pembelian produk ayam bakar dan sesuai karakteristiknya yaitu

telah melakukan pembelian dan mengkonsumsi minimal tiga kali dengan

pertimbangan kesiapan responden untuk diwawancarai atau dijadikan sebagai

sumber data.

Penarikan sampel pada penelitian ini ditetapkan sebanyak 100 orang

responden. Penentapan sampel sebanyak 100 orang responden tersebut

diasumsikan bahwa konsumen yang melakukan pembelian produk ayam bakar

pada rumah makan Wong Solo, Makassar jumlahnya tidak tetap setiap hari.

21

Page 22: SKRIPSI LENGKAP

Hal Ini sesuai dengan pendapat Jose F. Hair (1998) bahwa penentuan jumlah

populasi yang tidak diketahui dianjurkan diatas 30 sampel dan untuk bisnis

sampel sekitar 100 dianggap memadai.

D. Pengumpulan Data

Pengumpulan Data pada penelitian ini dilakukan sebagai berikut :

1. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap lokasi penelitian

dan konsumen pada Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo, Kota Makassar.

2. Wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan pihak

perusahaan, konsumen tentang karakteristik pribadi, identitas responden serta

beberapa motif konsumen melakukan pembelian Ayam bakar dengan

menggunakan bantuan kuisioner.

E. Jenis dan S umber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Data kualitatif yaitu data yang berupa kalimat atau tanggapan yang diberikan

oleh pihak konsumen atau responden mengenai pembelian ayam bakar, seperti

promosi dan cita rasa ayam bakar Wong Solo, Makassar.

2. Data kuantitatif yaitu data yang berupa bilangan atau angka-angka yang

berhubungan dengan penelitian, seperti jumlah pembelian dan umur

responden.

22

Page 23: SKRIPSI LENGKAP

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari :

1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara

dengan responden seperti; pekerjaan, jenis kelamin dan tingkat pendidikan.

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi terkait meliputi; sejarah

singkat perusahaan, visi dan misi, letak dan lokasi perusahaan, keadaan tenaga

kerja dan fasilitas perusahaan.

F. Analisa Data

Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk

mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yaitu antara

promosi ( X1 ) dan cita rasa (X2) terhadap jumlah pembelian ( Y ). Selain itu

untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh antara variabel bebas dan

variabel terikat (Nazir, 1999).

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y = Jumlah pembelian (porsi/bulan)a = bilangan konstanta b1 = koefisien regresi (cita rasa)

b2 = koefisien regresi (promosi)

X1 = promosi (skor)

X2 = cita rasa (skor)

e = kesalahan pengganggu (standar error

23

Page 24: SKRIPSI LENGKAP

Sujianto (2009), sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Nilai

korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut :

0,00 – 0,20 Korelasi keeratan sangat lemah

0,21 – 0,40 Korelasi keeratan lemah

0,41 – 0,71 Korelasi keeratan kuat

0,71 – 0,90 Korelasi keeratan sangat kuat

1 Berarti korelasi keeratan sempurna.

Untuk melihat hubungan antara jumlah pembelian ayam bakar dengan faktor-

faktor yang mempengaruhinya yaitu promosi dan cita rasa secara parsial,

dilakukan dengan uji signifikan koefisien parsial (uji t).

- Jika t hitung lebih besar ( > ) dari t tabel pada signifikan 5% berarti variabel

bebas (X) yaitu promosi dan cita rasa berpengaruh nyata terhadap jumlah

pembelian ayam bakar (Y).

- Jika t hitung lebih kecil ( < ) dari t tabel pada signifikan 5% berarti variabel

bebas (X) yaitu promosi dan cita rasa tidak berpengaruh nyata terhadap

jumlah pembelian ayam bakar (Y).

Untuk mengetahui hubungan antara jumlah pembelian ayam bakar dengan

faktor- faktor yang mempengaruhinya yaitu promosi dan cita rasa secara simultan

(serentak) dilakukan uji F.

24

Page 25: SKRIPSI LENGKAP

- Jika F hitung lebih besar ( > ) dari F tabel pada signifikan 5% berarti variabel

bebas (X) yaitu promosi dan cita rasa berpengaruh nyata terhadap jumlah

pembelian ayam bakar (Y).

- Jika F hitung lebih kecil ( < ) dari F tabel pada signifikan 5% berarti salah satu

dari variabel bebas (X) yaitu promosi dan cita rasa tidak berpengaruh nyata

terhadap jumlah pembelian ayam bakar (Y).

Untuk mengetahui kontribusi variabel bebas dalam menjelaskan

keragaman variabel terikatnya (Jumlah pembelian ayam bakar), dihitung besarnya

koefisien determinasi (R2).

Sedangkan menurut Riduwan (2005) menyatakan bahwa Skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Indikator yang terukur dapat

dijadikan titik tolak untuk membuat item instrument yang berupa pertanyaan atau

pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan

dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-

kata sebagai berikut :

Promosi : Cita Rasa :

Sangat Menarik = 5

Menarik = 4

Cukup Menarik =3

Kurang Menarik = 2

Sangat Tidak Menarik = 1

Sangat Enak = 5

Enak = 4

Cukup Enak =3

Kurang Enak = 2

Sangat Tidak Enak = 1

25

Page 26: SKRIPSI LENGKAP

G. Konsep Operasional

Promosi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh Rumah Makan Wong

Solo yang diharapkan agar konsumen mau mencoba produk dan

mendorong konsumen yang sudah ada agar membeli produk lebih sering

lagi, dengan skala likert sebagai berikut: Sangat Menarik = 5, Menarik =4,

Cukup Menarik =3, kurang Menarik = 2, Sangat Tidak Menarik = 1

Cita Rasa adalah sifat dari suatu makanan ayam bakar yang diproduksi

oleh Rumah Makan Wong Solo Makassar yang dinikmati oleh konsumen

dengan skala likert sebagai berikut: Sangat Enak = 5, Enak =4, Cukup

Enak =3, Kurang Eank = 2, Sangat Tidak Enak = 1

Konsumen adalah Orang yang melakukan pembelian minimal tiga kali dan

mengkonsumsi Ayam Bakar Pada Rumah Makan Wong Solo, Makassar

Keputusan Pembelian adalah tahap dalam pengambilan keputusan pembeli

di mana konsumen benar-benar membeli ayam bakar di Rumah Makan

Ayam Bakar Wong Solo.

Jumlah pembelian ayam bakar adalah banyaknya porsi ayam bakar yang

dibeli pada Rumah Makan Wong Solo Makassar yang dinyatakan dalam

porsi/bulan.

26

Page 27: SKRIPSI LENGKAP

H. Kerangka Pikir

Usaha kuliner yang sudah banyak terdapat di Indonesia adalah restoran

atau rumah makan. Rumah makan yang ada di Indonesia menawarkan berbagai

variasi masakan, baik masakan khas Indonesia maupun luar negeri. Dalam

melancarkan usaha rumah makan, maka pelaku usaha tersebut harus

mengoptimalkan promosi dan cita rasa pada setiap makanan, hal ini menjadi salah

satu faktor utama penentu keberhasilan usaha dalam bidang makanan.

Rumah makan ayam bakar Wong Solo yaitu salah satu usaha rumah

makan yang berkembang sangat pesat di Kota Makassar selalu melakukan

promosi guna menarik perhatian dan minat masyarakat untuk membeli produk di

rumah makan tersebut. Selain itu, rumah makan ayam bakar Wong Solo memiliki

cita rasa yang khas dan mempunyai standarisasi rasa sehingga cita rasa di setiap

outlet yang ada memiliki cita rasa yang sama.

Tapi walaupun jumlah pembelian konsumen di rumah makan ayam bakar

Wong Solo cukup tinggi, namun tidak semua konsumen rutin melakukan

pembelian dan juga terjadi keragaman jumlah pembelian. Oleh karena itu penulis

tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh promosi dan cita rasa

terhadap jumlah pembelian ayam bakar di rumah makan ayam bakar Wong Solo,

kemudian penulis menyusun model dengan memilih beberapa faktor berdasarkan

teori yang berhubungan dengan pembelian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar 2.

27

Page 28: SKRIPSI LENGKAP

Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian.

I. Hipotesis

H1 : Promosi dan cita rasa mempengaruhi pembelian ayam bakar di rumah

makan ayam bakar Wong Solo Makassar.

H0 : Promosi dan cita rasa tidak mempengaruhi pembelian ayam bakar di rumah

makan ayam bakar Wong Solo Makassar.

28

Promosi

Cita Rasa

Jumlah Pembelian ayam bakar

Page 29: SKRIPSI LENGKAP

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Rumah makan Wong Solo Makassar diresmikan pada tanggal 25 april

2004 yang mendapatkan kehormatan diresmikan langsung oleh Gubernur

Sulawesi Selatan H.M.Amin Syam, dan juga H.Puspo Wardoyo sebagai pendiri

R.M Wong Solo yang berhasil mengembangkan cabang-cabang di seluruh

Indonesia bekerja sama dengan H.Masrur Latanro sebagai pemilik hak francise

Makassar, dengan mengacu perkembangan kota Makassar yang semakin

mengalami kemajuan khususnya dibidang pariwisata.

Awalnya Puspo Wardoyo pendiri R.M Wong Solo membuka warung kaki

lima pada tahun 1991 di jln. SMA II Pandang Golf Polonia Medan dengan

dilandasi iman, taqwa dan kesungguhan. Pada tahun 2005 telah memiliki lebih

dari 40 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan untuk Go Internasional

R.M Wong Solo telah membuka cabang di luar negeri diantaranya yang telah

dibuka Singapura dan Malaysia.

Disamping total service, R.M Wong Solo juga memiliki standarisasi

bumbu, hingga kesamaan rasa antara outlet tetap terjaga. R.M Wong Solo dapat

dimiliki oleh setiap orang dengan sistem waralaba (Frachise) yang syarat-

syaratnya telah ditetapkan oleh sistem manajemen R.M Wong Solo. Disamping

itu, nilai lebih dari R.M Wong Solo adalah Halalan Thayyiban, halal artinya

produksi dari proses di R.M Wong Solo adalah diperhatikan aspek kehalalan,

29

Page 30: SKRIPSI LENGKAP

Thayyiban (baik) artinya menu-menu yang disajikan berasal dari bahan-bahan

yang segar (fresh) dan memiliki nilai gizi yang tinggi, disamping itu zakat 10%

dari hasil usaha digunakan untuk hal-hal kemasyarakatan.

Kunci sukses itu tidak lepas dari hukum-hukum Allah dan memahami

bahwa hal terpenting dalam menyelamatkan roda perniagaan adalah bagaimana

suatu pekerjaan tersebut justru dapat menyelamatkan diri dari api neraka.

Sehingga insan R.M Wong Solo memandang bekerja adalah ibadah. Disetiap

outlet tersedia tempat peribadatan berupa Mushollah dan mewajibkan pendalaman

agama bagi para staf dan karyawan secara terus menerus.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Sebagai sebuah perusahaan, R.M Wong Solo Makassar memiliki struktur

organisasi dalammenjalankan peranannya dengan tertib dan terarah tanpa

mengindahkan asas-asas perusahaan. Penyusunan struktur organisasi ini

dimaksudkan untuk memperjelas proses pengambilan tugas masing-masing

bagian yang didukung oleh sumber daya manusianya (karyawan).

Struktur organisasi pada R.M Wong Solo Makassar dipimpin oleh seorang

manager cabang dan beberapa kepala bagian yang terdiri atas empat bagian yaitu;

keuangan, produksi, operasional dan personalia. Total karyawan yang ada di R.M

Wong Solo adalah 40 orang karyawan laki-laki, 17 orang perempuan. Adapun

struktur organisasi R.M Wong Solo Makassar seperti pada gambar 3:

30

Page 31: SKRIPSI LENGKAP

Gambar 3. Struktur Organisasi Perusahaan R.M Wong Solo Makassar.

31

Page 32: SKRIPSI LENGKAP

1. Pimpinan Cabang

Tugas dan tanggung jawab pimpinan adalah melakukan koordinasi dan

pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam perusahaan serta sebagai penentu

kebijakan sacara umum demi kelancaran perusahaan.

2. Keuangan

Terbagi dalam 2 (dua) bagian, yaitu bendahara yang bertugas dalam

mengatur posisi keuangan perusahaan dan bagian kasir yang bertanggung jawab

dalam pembayaran konsumen.

3. Kepala Produksi

Bertanggung jawab dalam kegiatan produksi yang terdiri dari 8 (delapan)

bagian, meliputi tongseng, dapur, blonk, bakar, goreng, bumbu, minuman dan

steward.

4. Asisten Produksi

Bertanggung jawab mengambil alih tugas dan tanggung jawab kepala

produksi bila kepala produksi tidak berada ditempat/berhalangan hadir.

5. Kepala Operasional

Bertanggung jawab dalam semua kegiatan operasional yang meliputi:

- Belanja: bagian yang melakukan pembelanjaan seluruh bahan baku yang

digunakan

- Gudang: bertanggung jawab dalam penyimpanan bahan baku.

- Keamanan: bertugas menjaga keamanan di sekitar rumah makan.

- Kapten area: bertanggung jawab terhadap kegiatan customer service dan

delivery.

32

Page 33: SKRIPSI LENGKAP

6. Asisten Operasional

Bertanggung jawab mengambil alih tugas Kepala Operasional bila Ka.

Operasional tidak berada di tempat/berhalangan hadir.

7. Kepala Personalia

Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang berhubungan langsung

dengan karyawan, baik dalam penerimaan karyawan, cuti maupun pemberhentian

karyawan.

8. Asisten Personalia.

Bertanggung jawab mengambil alih Kepala Personalia bila Kepala

Personalia tidak berada di tempat/berhalangan hadir.

C. Letak Geografis Perusahaan

Letak R.M Wong Solo Makassar sangat strategis, terletak diperbatasan

kota Makassar dan kota Gowa. Terletak di jln. Sultan Alauddin no. 226 Makassar

yang merupakan jalur menuju pusat kota Makassar. Kawasan Alauddin yang

merupakan kawasan perkantoran dan juga kawasan kampus merupakan nilai lebih

dari lokasi R.M Wong Solo Makassar. Di luar itu R.M Wong Solo Makassar

terletak kurang lebih 5 Km dari pusat kota Makassar.

D. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo menyadari bahwa elemen kunci

keberhasilan perusahaan adalah sumber daya manusia, melalui penciptaan produk

dan perilaku pelayanan yang dilakukan. Maka penciptaan SDM yang unggul

33

Page 34: SKRIPSI LENGKAP

dengan pemberdayaan karyawan sangat penting artinya untuk mencapai tujuan

perusahaan. Pemberdayaan karyawan merupakan bagian dari keseluruhan rencana

atau program seperti pemasaran, produksi dan keuangan untuk mencapai

peningkatan organisasi dalam efektifitas operasional kualitas menejemen

kepedulian terhadap pelanggan dan peningkatan kualitas yang terus-menerus.

Semua itu dapat dicapai apabila perusahaan dan karyawan mempunyai komitmen

atau kesediaan untuk terikat menjalankan visi, misi dan tujuan perusahaan secara

bersama- sama.  Visi, misi dan tujuan Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo

yaitu sebagai berikut :

Visi Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo adalah perusahaan islami

yang menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dimana outlet wong

solo berada.

Misi Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo adalah memenuhi kebutuhan

pelanggan akan konsumsi yang bergizi tinggi, higienis, aman bagi kesehatan

pelanggan dan halal.

Tujuan Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo adalah usaha profesional

yang maju dan islami dalam rangka terhindarnya insan Ayam Bakar Wong Solo

dari azab yang pedih dan bermanfaat bagi keluarga, masyarakat serta sukses dunia

akhirat.

34

Page 35: SKRIPSI LENGKAP

E. Fasilitas Perusahaan

Sarana dan prasarana pendukung yang ada di Rumah Makan Wong Solo

Makassar yaitu:

a. Tempat parkir

b. Mushollah

c. Toilet pria & wanita

d. Ruangan VIP

e. Pendopo dan lesehan

f. Ruangan untuk rapat 80 orang (full AC)

35

Page 36: SKRIPSI LENGKAP

GAMBARAN UMUM RESPONDEN

A. Umur

Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan

seseorang dalam melakukan pembelian suatu produk maupun jasa. Seseorang

akan mengalami perubahan jenis maupun jumlah barang atau jasa yang akan

dikonsumsi seiring dengan bertambahnya umur. Hal ini sesuai dengan pendapat

Kotler (1996) bahwa, orang membeli suatu barang dan jasa yang berubah-ubah

selama hidupnya. Mereka makan makanan bayi pada waktu tahun-tahun awal

kehidupannya, memerlukan makanan paling banyak pada waktu meningkat dan

menjadi dewasa, dan memerlukan diet khusus pada waktu menginjak usia lanjut.

Selera orang pun dalam pakaian, perabot dan rekreasi berhubungan dengan

usianya.

Adapun keadaan umum responden di Rumah Makan Wong Solo Makassar

berdasarkan tingkat umur dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Keadaan Responden Berdasarkan Umur di R.M Wong Solo Makassar.

No Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)1

2

3

4

5

6

7

22-26

27-31

32-36

37-41

42-46

47-51

52-56

5

20

25

28

15

6

1

5,00

20,00

25,00

28,00

15,00

6,00

1,00

Jumlah 100 100,00Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2012.

36

Page 37: SKRIPSI LENGKAP

Pada Tabel 1. Terlihat bahwa umur responden di Rumah Makan Wong

Solo Makassar berdasarkan tingkat umur yaitu cukup bervariasi mulai dari 22

sampai 52 tahun. Sebagian besar responden berumur 37 sampai dengan 41 tahun

yaitu sebanyak 28 orang (28,00%) dan hanya sebagian kecil responden yang

berumur antara 52 sampai 56 tahun yaitu sebanyak 1 orang atau 1,00%, hal ini

dikarenakan ayam bakar Wong Solo bisa dikonsumsi oleh semua umur dan juga

ayam bakar Wong Solo mempunyai rasa yang enak dan merupakan makanan yang

siap saji.

B. Jenis Kelamin

Faktor jenis kelamin dapat mempengaruhi keputusan pembelian seseorang.

Hal ini disebabkan karena berbagai macam produk yang dipasarkan biasanya

diperuntukkan untuk satu kelompok jenis kelamin dan kadang diperuntukkan

untuk semua jenis kelamin, seperti kosmetik untuk wanita, susu untuk ibu hamil

dan menyusui dan lain sebagainya.

Adapun komposisi responden berdasarkan jenis kelamin di Rumah Makan

Wong Solo Makassar dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Keadaan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di R.M Wong Solo Makassar.

No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)

1

2

Laki-laki

Perempuan

53

47

53,00

47,00

Jumlah 100 100,00

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2012.

37

Page 38: SKRIPSI LENGKAP

Responden berdasarkan jenis kelamin yang terlihat pada Tabel 2

menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah laki-laki yaitu sebanyak 53

orang atau 53,00% dibandingkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 47

orang atau 47,00%. Keterlibatan laki-laki dan perempuan dalam pembelian

berbeda-beda sesuai dengan jenis produk, secara tradisional perempuan sudah

menjadi agen pembeli utama bagi keluarga, namun hal tersebut kadang berubah

sehubungan dengan peningkatan jumlah perempuan yang bekerja diluar rumah.

hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (1996) bahwa, para pemasar produk

kebutuhan pokok bisa saja membuat kesalahan, yakni tetap berfikir bahwa

wanitalah sebagai pembeli utama, atau hanya wanita sebagai pembeli produk

mereka.

C. Pendidikan

Pendidikan responden dapat dilihat dari tingkat pendidikan formal yang

telah diselesaikan oleh responden. Tingkat pendidikan responden tersebut dapat

berpengaruh terhadap kemampuan berfikir, bertindak serta persepsi terhadap

segala sesuatu, termasuk dalam mengkonsumsi suatu produk.

Adapun keadaan umum responden di Rumah Makan Wong Solo Makassar

berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 3.

38

Page 39: SKRIPSI LENGKAP

Tabel 3. Keadaan Responden Berdasarkan Pendidikan di R.M Wong Solo Makassar.

No Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)1

2

3

4

SMA

DIPLOMA

S1

S2

19

10

67

4

19,00

10,00

67,00

4,00

Jumlah 100 100,00 Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2012.

Pada Tabel 3. Komposisi responden berdasarkan pendidikan formal yang

ditamatkan di Rumah Makan Wong Solo Makassar, sangat bervariasi antara SMA

sampai S2. Sebagian besar pendidikan yaitu Sarjana (S1) yaitu sebanyak 67 orang

(67,00%) dan hanya sebagian kecil yang berpendidikan S2 yaitu 4 orang (4,00%).

Berdasarkan tingkat pendidikan yang dimiliki responden, dapat dikatakan bahwa

responden sudah berpendidikan tinggi (81%), dan hal itu akan berpengaruh pada

sikap mereka terhadap pembelian Ayam Bakar Wong Solo. Tingkat pendidikan

dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli. Orang yang

memiliki kecerdasan atau tingkat pendidikan lebih tinggi akan sadar dengan

kebutuhan makanan yang bergizi serta memiliki kemampuan menganalisa produk-

produk yang berkualitas. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (1996) bahwa,

peningkatan jumlah penduduk yang berpendidikan akan meningkatkan

permintaan terhadap produk yang berkualitas.

39

Page 40: SKRIPSI LENGKAP

D. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang

dimiliki. Hal ini disebabkan karena beberapa jenis pekerjaan atau profesi seperti

dokter, pengacara, akuntan, ahli laporan keuangan menuntut jenis pendidikan

tertentu dan memerlukan syarat pendidikan formal agar bisa bekerja dalam profesi

tersebut. Menurut Kotler (1996) bahwa, pola konsumsi seseorang juga

dipengaruhi oleh pekerjaannya. Para pemasar mencoba mengidentifikasi

kelompok-kelompok pekerjaan atau jabatan yang memiliki kecenderungan minat

diatas rata-rata dalam produk dan jasa mereka.

Adapun komposisi responden berdasarkan pekerjaan yang melakukan

pembelian di Rumah Makan Wong Solo Makassar dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Keadaan Responden Berdasarkan Pekerjaan di R.M Wong Solo Makassar.

No Pekerjaan Jumlah (Orang) Persentase(%)1

2

3

4

5

6

7

8

Wiraswasta

Pegawai Negeri Sipil

Pegawai Swasta

POLRI

T.N.I

Advokat

Ibu Rumah Tangga

Mahasiswa

23

24

44

3

2

1

1

2

23,00

24,00

44,00

3,00

2,00

1,00

1,00

2,00

Jumlah 100 100,00Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2012.

40

Page 41: SKRIPSI LENGKAP

Pada Tabel 4. Terlihat bahwa jenis pekerjaan yang digeluti oleh responden

yaitu terdiri atas Wiraswasta, Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Swasta, POLRI,

T.N.I, Advokat, Ibu Rumah Tangga dan mahasiswa. Sebagian besar responden

bekerja sebagai Pegawai Swasta yaitu sebanyak 44 orang atau 44,00% dan

sebagian kecil bekerja sebagai Advokat yaitu 1 orang atau 1,00% dan Ibu Rumah

Tangga 1 orang atau 1,00%. Jenis pekerjaan yang dimiliki responden dapat

menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian terhadap

produk Ayam bakar Wong Solo. Hal ini disebabkan karena persepsi seseorang

terhadap suatu produk turut dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yang berdampak

pada tingkat penghasilan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (1996) bahwa,

keadaan ekonomi seseorang akan besar pengaruhnya terhadap pilihan produk.

Para pemasar barang-barang yang banyak tergantung pada pendapatan perlu

memperhatikan secara terus menerus kecendrungan dalam pendapatan pribadi,

tabungan dan suku bunga piutang. Jika indikator-indikator ekonomi menunjukkan

resesi, maka para pemasar dapat mengambil langkah- langkah untuk merancang

kembali, menentukan kembali ciri- ciri yang menonjol dan menetapkan harga

produk sehingga tetap mampu menarik para pelanggan sasaran.

41

Page 42: SKRIPSI LENGKAP

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Jumlah Permintaan Ayam Bakar

Ayam bakar merupakan produk peternakan yang banyak digemari

sehingga banyak warung atau rumah makan yang menawarkan produk tersebut.

Ini disebabkan karena ayam bakar sudah menjadi salah satu masakan unggulan

nusantara, selain itu masakan ini cukup mudah diperoleh, harga relatif terjangkau

serta kualitas yang semakin meningkat karena tingkat persaingan usaha ayam

bakar juga meningkat. Sebagian besar konsumen ayam bakar adalah penduduk di

kota-kota besar. Penyajian yang cepat, pelayanan yang baik, serta cita rasa yang

enak menjadikan masakan ini menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk

memanfaatkan waktu istrahat ataupun waktu bersantai keluarga.

Kesadaran masyarakat akan pentingnya kebutuhan gizi yang bersumber

dari protein akan meningkatkan permintaan terhadap produk peternakan, salah

satunya adalah daging ayam. Perpaduan antara nilai gizi dan cita rasa menjadi

penunjang untuk meningkatkan jumlah pembelian ayam bakar yang kemudian

dipublikasikan dengan kegiatan promosi yang terarah kepada konsumen.

Jumlah permintaan konsumen terhadap suatu produk merupakan salah satu

keputusan pembelian. Salah satu pembelian yang dilakukan oleh konsumen

Rumah Makan Wong Solo Makassar adalah ayam bakar. Adapun jumlah

permintaan terhadap ayam bakar selama sebulan di Rumah Makan Wong Solo

Makassar dapat dilihat pada Tabel 5.

42

Page 43: SKRIPSI LENGKAP

Tabel 5. Jumlah Pembelian Terhadap Ayam Bakar di Rumah Makan Wong Solo Makassar.

NoJumlah Pembelian

(Porsi/bulan)Jumlah Konsumen

(Orang)Persentase (%)

1 4 – 5 15 152 6 – 7 45 453 8 – 9 29 294 10-11 11 11

Jumlah 100 100,00Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2012.

Berdasarkan Tabel 5. Pembelian terhadap ayam bakar di Rumah Makan

Wong Solo berkisar 4 – 10 porsi per bulan. Adapun jumlah konsumen tertinggi

yaitu konsumen dengan jumlah pembelian sebanyak 6-7 porsi/bulan yaitu

sebanyak 45 orang (45,00%). Kemudian pembelian 8 – 9 porsi/bulan sebanyak 29

orang (29,00%). Kemudian pembelian 4 – 5 porsi/ bulan yaitu 15 orang (15,00%).

Jumlah konsumen terendah yaitu pada pembelian 10 porsi/bulan sabanyak 11

orang (11,00%). Kondisi jumlah pembelian yang beragam ini karakteristik

konsumen juga variatif mulai dari segi umur, jenis kelamin, pendidikan dan

pekerjaan.

43

Page 44: SKRIPSI LENGKAP

B. Pengaruh Promosi dan Cita Rasa Terhadap Jumlah Pembelian Ayam Bakar Di Rumah Makan Wong Solo Makassar.

Berdasarkan hasil analisia regresi linear berganda, promosi (X1) dan cita

rasa (X2) yang mempengaruhi jumlah pembelian ayam bakar Wong Solo

Makassar dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Rekapitulasi Data Hasil Regresi Linear Berganda.

Variabel PenelitianKoefisien Regresi

Koefisien Korelasi

(r)r2 T

HitungSig Ket.

Jumlah Pembelian (Y)

Promosi (X1)

Cita Rasa (X2)

1,232

1,210

0,471

0,427

0,221

0,182

5,258

4,656

0,000

0,000

Signifikan

SignifikanF Hitung = 58,276 R Square = 0,546 Multiple R= 0,793F Tabel = 3,15 Constanta = 3,913 Sig = 0,000 T Tabel = 1,669 Signifikan pada α = 0,05

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2012.

Beradasarkan hasil pada Tabel 6, maka dapat dibentuk suatu persamaan

regresi linear berganda sebagai berikut :

Y = 3,913 + 1,232X1 + 1,210X2

Berdasarkan persamaan regresi di atas diperoleh nilai konstanta 3,913. Hal

ini berarti bahwa jika variabel independen semuanya bernilai 0 (X1 = 0 dan X2 =

0) maka Y (jumlah pembelian) sebesar nilai konstanta atau 3,913 porsi/bulan.

44

Page 45: SKRIPSI LENGKAP

C. Pengaruh Promosi (X 1) Terhadap Jumlah Pembelian Ayam Bakar (Y).

Nilai koefisien regresi variabel promosi sebesar 1,232 artinya bahwa

promosi memberikan pengaruh yang searah, dimana jika promosi naik sebesar 1

satuan maka pembelian terhadap ayam bakar meningkat pula sebesar 1,232 porsi,

dengan asumsi variabel lain tetap.

Nilai koefisien korelasi (r) variabel promosi (X1) sebesar 0,471

menunjukkan bahwa promosi memiliki keeratan hubungan yang kuat dan arah

hubungannya positif terhadap variabel jumlah pembelian ayam bakar (Y). Nilai

koefisien determinannya (r2) yaitu sebesar 0,221 yang berarti bahwa secara parsial

kontribusi variabel promosi (X1) sebesar 22,1% terhadap naik turunnya jumlah

pembelian ayam bakar (Y).

Nilai t hitung variabel promosi (X1) yaitu sebesar 5,258 dan nilai t tabel sebesar

1,669, karena t hitung > t tabel (5,258 > 1,669) maka variabel promosi memberikan

pengaruh nyata terhadap jumlah pembelian ayam bakar di Rumah Makan Wong

Solo Makassar, dapat pula dilihat dari hasil nilai signifikan 0,000 < α = 0,005,

maka dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa

promosi dapat mempengaruhi hasrat beli para konsumen di rumah makan Wong

Solo Makassar. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (1996) bahwa para

konsumen biasanya menunjukkan hasrat beli yang lemah atau menunjukkan

penolakan, dan perlu dibujuk atau diperlakukan dengan ramah dan sabar agar

mereka lebih bernafsu untuk membeli. Karena itu perusahaan mesti mengadakan

serangkaian kegiatan penjualan yang efektif dan memberikan peralatan promosi

untuk merangsang pembelian agar lebih meningkat.

45

Page 46: SKRIPSI LENGKAP

Hal ini juga sesuai pendapat Sutojo (1983) bahwa, kegiatan promosi

produk yang sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan, serta

direncanakan, diarahkan dan dikendalikan dengan baik, dapat berperan sacara

berarti dalam mengembangkan laju penjualan hasil produksi. Sebaliknya, kegiatan

promosi yang tidak terarah, akan merupakan sumber pemborosan yang tidak kalah

besarnya dengan kekeliruan kegiatan pemasaran yang lain.

D. Pengaruh Cita Rasa (X 2) Terhadap Jumlah Pembelian Ayam Bakar (Y).

Nilai koefisien regresi variabel cita rasa seebesar 1,210 artinya bahwa cita

rasa memberikan pengaruh yang searah, dimana jika cita rasa naik sebesar 1

satuan maka pembelian terhadap ayam bakar meningkat pula sebesar 1,210 porsi.

Dengan asumsi variabel lain tetap.

Nilai koefisien korelasi (r) variabel cita rasa (X2) 0,427 menunjukkan

bahwa cita rasa memiliki keeratan hubungan yang kuat dan arah hubungan yang

positif terhadap variabel jumlah pembelian ayam bakar (Y). Nilai koefisien

determinan (r2) yaitu sebesar 0,182 yang berarti bahwa secara parsial kontribusi

variabel cita rasa (X2) sebesar 18,2% terhadap naik turunnya jumlah pembelian

ayam bakar (Y).

Nilai t hitung variabel cita rasa (X2) yaitu sebesar 4,656 dan nilai t tabel sebesar

1,699 karena t hitung > t tabel (4,656 > 1,699) maka variabel cita rasa memberikan

pengaruh nyata terhadap jumlah pembelian ayam bakar di Rumah Makan Wong

Solo Makassar, dapat pula dilihat dari hasil nilai signifikan 0,000 < α = 0,005,

maka dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa

para pembeli akan menyukai produk yang dibuat dengan baik. Hal ini sesuai

46

Page 47: SKRIPSI LENGKAP

dengan pendapat Kotler (1996) bahwa para konsumen akan menyukai produk-

produk yang memberikan kualitas, penampilan dan ciri- ciri yang terbaik.

Manajemen dalam organisasi yang berorientasi pada produk demikian

mumusatkan energi mereka untuk membuat produk yang baik dan terus- menerus

meningkatkan mutu produk tersebut. Hal ini juga sesuai pendapat Anoraga (2000)

bahwa, suatu organisasi melakukan aktivitas produksi dan operasi, berawal dari

adanya kebutuhan dan keinginan konsumen. Dari kebutuhan dan keinginan ini,

maka organisasi mentransformasikannya kedalam sesuatu bentuk yang dapat

memenuhi/ memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen itu.

E. Pengaruh Promosi dan Cita Rasa Secara Bersama- sama (Simultan) Terhadap Jumlah pembelian ayam bakar (Y).

Untuk mengetahui kuatnya hubungan variabel bebas (X1, X2) secara

bersama terhadap variabel jumlah pembelian ayam bakar (Y) di Rumah Makan

Wong Solo dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi R square (R2), besarnya

kontribusi adalah 54,6 % dari pembelian ayam bakar yang dijelaskan oleh kedua

variabel independen yaitu promosi (X1) dan cita rasa (X2) dan sisanya 45,4%

dipengaruhi oleh faktor/ variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 58,276 dan nilai Ftabel

sebesar 3,15. Karena nilai Fhitung > Ftabel maka dengan demikian variabel bebas

promosi (X1) dan cita rasa (X2) secara bersama- sama memberikan pengaruh nyata

terhadap jumlah pembelian ayam bakar di Rumah Makan Wong Solo Makassar.

Hal ini bisa juga dilihat dari nilai signifikan 0,000 < α = 0,05.

PENUTUP

47

Page 48: SKRIPSI LENGKAP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengaruh promosi dan cita rasa yang

mempengaruhi jumlah pembelian ayam bakar di Rumah Makan Wong Solo

Makassar adalah sebagai berikut :

a. Bahwa secara parsial/ sendiri- sendiri variabel bebas promosi (X1) dan cita

rasa (X2) berpengaruh signifikan terhadap pembelian ayam bakar (Y) (thitung

> ttabel). Sedangkan secara simultan/ serentak kedua variabel independen

yaitu promosi (X1) dan cita rasa (X2) berpengaruh signifikan terhadap

pembelian ayam bakar (Y) dimana (Fhitung > Ftabel)

b. Kontribusi variabel promosi (X1) dan cita rasa (X2) terhadap pembelian

ayam bakar di Rumah Makan Wong Solo Makassar sebesar 54,6% dan

sisanya sebesar 45,4% dipengaruhi oleh variabel lain.

B. Saran

Bahwa perlunya peran aktif perusahaan untuk selalu berusaha

meningkatkan kualitas dan mutu produk secara terus- menerus agar mampu

meningkatkan kepuasan terhadap produk yang kemudian melakukan kegiatan

promosi yang terarah kepada konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

48

Page 49: SKRIPSI LENGKAP

Admin. 2010. Pengertian Promosi. http://www.ilmumanajemen.com/. Diakses tanggal 8 September 2011

Anonim. 2011. Cita Rasa. http://id.wikipidia.org/wiki/cita_rasa diakses tanggal 24 Mei 2011

Anoraga, P. 2000. Manajemen Bisnis. Rineka Cipta, Jakarta.

Chaliedah, Z. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran. http://ziakhalidah.blogspot.com/. Diakses tanggal 12 September 2011

Hair, J. 1998. Simple Thing. http://virtualyuni.wordpress.com/. Diakses Tanggal 20 Juli 2011

Kotler, P. 1996. Manajemen Pemasaran. Edisi Kelima. Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Kotler & Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Erlangga. Jakarta.

. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid II. Erlangga. Jakarta.

Mowen dan Minor. 2002. Perilaku Konsumen Jilid II Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.

Nazir, M. 1999. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel- Variabel Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Shimp, A.T. 2004. Periklanan dan Promosi Jilid II. Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.

Stanton, J.W. 1996. Prinsip Pemasaran Jilid II Edisi Ketujuh. Erlangga. Jakarta.

Sujianto, A. E, 2009. Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0. Prestasi Pustaka Publisher Persada, Jakarta.

Sutojo, S. 1983. Kerangka Dasar Manajemen Pemasaran. Pestaka Binaman Pressindo, Jakarta.

Wahidah, N. 2010. Komponen- Komponen yang Memengaruhi Cita Rasa Bahan Pangan. http://www.idazweek.co.cc/2010/02/komponen-komponen-yang-memengaruhi-cita.html. Diakses tanggal 11 Mei 2011.

49

Page 50: SKRIPSI LENGKAP

Lampiran 1. Contoh-contoh Promosi Rumah Makan Wong Solo Makassar.

50

Page 51: SKRIPSI LENGKAP

51

Page 52: SKRIPSI LENGKAP

52

Page 53: SKRIPSI LENGKAP

Lampiran 2. Variabel Penelitian.

NO Nama RespondenJUMLAH

PEMBELIAN (Y)

PROMOSI (X1)

CITA RASA (X2)

1 Irmayanti, SE 6 4 42 ANDI SYAMSU 10 5 53 MAWARDI, SE 7 4 44 DEBBY 6 4 45 SARI RAHAYU 5 4 46 SUDARMI 6 4 47 NURLAELAH, S.Sos 6 4 48 RIRI ASTUTI 5 4 49 ANNY IBRAHIM 4 3 3

10 NURUL AFNI 6 4 511 TIKA MUSTIKA 5 4 412 PRAYUDI UTOMO 6 4 413 FIRA RAHMAN 8 5 514 DJALALUDDIN 10 5 515 ANDRE 8 5 5

53

Page 54: SKRIPSI LENGKAP

16 MULIATI 4 3 417 FANI 6 4 518 HJ HASNAH 8 5 519 SALIM 7 4 520 ANDI AHMAD 6 4 421 HJ SYARMIATI 8 5 422 CHANDRA YUDHA 10 5 523 DESSY 6 4 524 ANDI MARLINA 4 4 425 KAMARUDDIN, SE 8 5 526 NURFILAWATI 6 5 527 HARSIANA 9 5 528 ANDI TENRI 7 4 429 ANDI FIKRI 8 5 530 NILDA 6 3 431 UMAR 8 5 432 EMIL WIRADINAYA 5 4 433 HARPAN 7 5 434 FITRIANI 8 4 535 YUSRI G 6 4 536 AGUS. M 8 5 537 NUR HASANAH 7 4 438 SYUAIB 8 5 539 HJ. ANDI SRI 7 5 540 ERWIN 10 5 541 RISMA IBRAHIM 5 4 542 MUAFIQA. N 6 4 443 AHMAD RAMADHAN 10 5 544 MUH. TAHIR 9 4 545 HADARIAH 10 5 546 IKE ASYAR N. 7 5 447 FURI WIDYA RAHAYU 8 5 548 HERI 7 5 449 HARYATI, S.Pd 8 5 550 IBRAHIM 10 5 551 UMAR L 6 4 452 MOH. HATTA 9 5 553 HAERUNNISA 5 4 454 HJ. NURJANNAH 7 4 555 Ir. Titik ATIK 6 4 456 H. MUSTAFA 9 5 557 AKP. ABIDIN 9 5 558 JAMALUDDIN 7 5 558 M. IQBAL 6 4 560 SYAMSUL IRAWAN 8 5 561 FAISAL AHMAD 5 4 4

54

Page 55: SKRIPSI LENGKAP

62 ABDULLAH ABUBAKAR 10 5 563 HJ. SAKINAH 9 5 564 ANDI DEVIANA 6 4 465 WAHYUDI MASHUR 10 5 566 SYAMSUL ALAM 10 5 567 MOH. SUBHAN 8 5 568 AGUSSALIM 6 4 469 SITI FATIMAH 6 4 470 RUSDY ABDUH 6 5 571 HJ. MULIATI 7 4 472 SALMA. M 6 4 473 SRI SUHARTINI 8 4 474 JUMARDI 7 4 575 IRWAN ZAINUDDIN 7 5 476 NAHARUDDIN 9 5 577 NURDIN 6 5 578 JUJUK ARIEF BASUKI 10 5 579 ANDI BACHTIAR 9 5 580 IRNAWATI 9 5 581 DIAN AWALIAH 5 5 482 ASNAWATI 6 4 483 M. SADAT NAWAWI 7 5 584 MANSYUR 8 5 585 USLIMIN 8 5 586 ANDI SAKTIALAM 5 3 487 HASBI ZAINUDDIN 6 5 488 TANTI ASRIANTI 8 5 589 MUH. MUBAROK 6 4 590 AHMADI 8 5 591 H. MAPPIARR 8 4 592 SALMAWATI 5 4 493 MUH. ILHAM 5 5 494 NURSIAH 6 4 495 DENIARI RACHMA 7 4 496 FAISAL SYAM 6 4 497 HJ. NURWIDYATI 7 4 598 ROSDIANA 6 5 599 ARDI SYAMSU 5 4 4

100 ABD. HALIQ 7 5 5

Rata-rata 7,1 4,47 4,55jumlah 710 447 455

Nilai Maximum 10 5 5Nilai Minimum 4 3 3

55

Page 56: SKRIPSI LENGKAP

Lampiran 3. Identitas Responden.

No Nama Jenis Kelamin

Umur Pekerjaan Tingkat Pendidikan

1 Irmayanti, SE P 37 PNS S12 ANDI SYAMSU L 34 PEGAWAI SWASTA S13 MAWARDI, SE L 35 PEGAWAI SWASTA S14 DEBBY P 33 I R T S15 SARI RAHAYU P 30 PEGAWAI SWASTA S16 SUDARMI P 32 WIRASWASTA S17 NURLAELAH, S.Sos P 36 PNS S18 RIRI ASTUTI P 31 WIRASWASTA S19 ANNY IBRAHIM P 29 PEGAWAI SWASTA DIPLOMA

10 NURUL AFNI P 27 PEGAWAI SWASTA DIPLOMA11 TIKA MUSTIKA P 30 PEGAWAI SWASTA DIPLOMA12 PRAYUDI UTOMO L 40 PNS S113 FIRA RAHMAN P 33 PEGAWAI SWASTA S114 DJALALUDDIN L 52 ADVOKAT S115 ANDRE L 37 PEGAWAI SWASTA SMA

56

Page 57: SKRIPSI LENGKAP

16 MULIATI P 34 PNS SMA17 FANI P 30 TNI S118 HJ HASNAH P 48 PNS SMA19 SALIM L 35 PEGAWAI SWASTA DIPLOMA20 ANDI AHMAD L 32 PNS S121 HJ SYARMIATI P 46 PNS S122 CHANDRA YUDHA L 39 PNS S223 DESSY P 35 POLRI S124 ANDI MARLINA P 47 PEGAWAI SWASTA S125 KAMARUDDIN, SE L 45 WIRASWASTA S126 NURFILAWATI P 39 WIRASWASTA S127 HARSIANA P 42 PNS S128 ANDI TENRI P 34 WIRASWASTA S129 ANDI FIKRI L 30 PNS S130 NILDA P 43 PNS S131 UMAR L 37 PNS S232 EMIL WIRADINAYA L 35 PNS S133 HARPAN L 36 PEGAWAI SWASTA S134 FITRIANI P 40 PEGAWAI SWASTA S135 YUSRI G L 39 PEGAWAI SWASTA SMA36 AGUS. M L 46 PEGAWAI SWASTA S137 NUR HASANAH P 37 PNS DIPLOMA38 SYUAIB L 50 POLRI SMA39 HJ. ANDI SRI P 47 PNS S140 ERWIN L 44 WIRASWASTA S141 RISMA IBRAHIM P 25 PEGAWAI SWASTA DIPLOMA42 MUAFIQA. N P 38 WIRASWASTA S143 AHMAD RAMADHAN L 23 WIRASWASTA SMA44 MUH. TAHIR L 37 PEGAWAI SWASTA DIPLOMA45 HADARIAH P 42 PNS S246 IKE ASYAR N. P 40 PEGAWAI SWASTA SMA47 FURI WIDYA RAHAYU P 35 PEGAWAI SWASTA DIPLOMA48 HERI L 32 PEGAWAI SWASTA S149 HARYATI, S.Pd P 29 PNS S150 IBRAHIM L 40 WIRASWASTA SMA51 UMAR L L 41 PEGAWAI SWASTA S152 MOH. HATTA L 35 PEGAWAI SWASTA S153 HAERUNNISA P 29 PNS S154 HJ. NURJANNAH P 48 PEGAWAI SWASTA S155 Ir. Titik ATIK P 39 PEGAWAI SWASTA S156 H. MUSTAFA L 45 WIRASWASTA S157 AKP. ABIDIN L 45 POLRI S158 JAMALUDDIN L 39 WIRASWASTA S159 M. IQBAL L 34 PNS S160 SYAMSUL IRAWAN L 35 PEGAWAI SWASTA S161 FAISAL AHMAD L 30 PEGAWAI SWASTA S1

57

Page 58: SKRIPSI LENGKAP

62 ABDULLAH ABUBAKAR L 45 WIRASWASTA SMA63 HJ. SAKINAH P 40 PNS S164 ANDI DEVIANA P 37 PEGAWAI SWASTA S165 WAHYUDI MASHUR L 35 WIRASWASTA S166 SYAMSUL ALAM L 37 PEGAWAI SWASTA S167 MOH. SUBHAN L 31 PEGAWAI SWASTA S168 AGUSSALIM L 37 PEGAWAI SWASTA S169 SITI FATIMAH P 22 MAHASISWA S170 RUSDY ABDUH L 32 PEGAWAI SWASTA S171 HJ. MULIATI P 46 PEGAWAI SWASTA SMA72 SALMA. M P 29 PEGAWAI SWASTA S173 SRI SUHARTINI P 45 PEGAWAI SWASTA S174 JUMARDI L 31 WIRASWASTA DIPLOMA75 IRWAN ZAINUDDIN L 38 WIRASWASTA S176 NAHARUDDIN L 37 PEGAWAI SWASTA S177 NURDIN L 30 TNI SMA78 JUJUK ARIEF BASUKI L 30 PEGAWAI SWASTA SMA79 ANDI BACHTIAR L 41 PNS S180 IRNAWATI P 26 WIRASWASTA SMA81 DIAN AWALIAH P 28 PEGAWAI SWASTA S182 ASNAWATI P 33 PNS S183 M. SADAT NAWAWI L 30 WIRASWASTA S184 MANSYUR L 51 WIRASWASTA SMA85 USLIMIN L 38 PEGAWAI SWASTA S186 ANDI SAKTIALAM L 32 WIRASWASTA SMA87 HASBI ZAINUDDIN L 28 PEGAWAI SWASTA S188 TANTI ASRIANTI P 35 PNS DIPLOMA89 MUH. MUBAROK L 29 PNS S190 AHMADI L 32 WIRASWASTA SMA91 H. MAPPIARR L 43 PEGAWAI SWASTA S192 SALMAWATI P 34 WIRASWASTA SMA93 MUH. ILHAM L 24 MAHASISWA SMA94 NURSIAH P 45 PEGAWAI SWASTA S195 DENIARI RACHMA P 39 PEGAWAI SWASTA S296 FAISAL SYAM L 37 PEGAWAI SWASTA S197 HJ. NURWIDYATI P 40 WIRASWASTA S198 ROSDIANA P 30 WIRASWASTA SMA99 ARDI SYAMSU L 38 PEGAWAI SWASTA S1

100 ABD. HALIQ L 42 PEGAWAI SWASTA S1

58

Page 59: SKRIPSI LENGKAP

Lampiran 4. Regression.

59

Page 60: SKRIPSI LENGKAP

60

Page 61: SKRIPSI LENGKAP

61

Page 62: SKRIPSI LENGKAP

Lampiran 5. Kuisioner.

62

Page 63: SKRIPSI LENGKAP

63

Page 64: SKRIPSI LENGKAP

RIWAYAT HIDUP

Muh. Zarkasyi Aziz, Lahir di Sidrap tepatnya tanggal 14 Juni 1987. Merupakan

anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan suami-istri, H. Abd. Aziz dan Hj.

Jawariah. Menyelesaikan Pendidikan Taman Kanak-kanak di TK PGRI Lawawoi,

Sidrap pada Tahun 1993. Setelah itu melanjutkan studi di SD Negeri 2 Lawawoi

Kab. Sidrap dan selesai pada tahun 1999. Kemudian melanjutkan studi di

Madrasah I’dadiah DDI Mangkoso Barru, dan selesai pada tahun 2000. Setelah itu

melanjutkan Sekolah di Madrasah Tsanawiah DDI Mangkoso Barru, dan selesai

pada tahun 2003. Kemudian melanjutkan Sekolah Lanjutan Menengah Atas di

SMA Negeri 1 Watang Pulu Sidrap, dan selesai pada tahun 2006.

64

Page 65: SKRIPSI LENGKAP

Setelah itu melanjutkan studi di Universitas Hasanuddin, Fakultas

Peternakan, Jurusan Sosial Ekonomi, mulai pada tahun 2006.

65