PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan dan kegagalan suatu perusahaan merupakan kenyataan yang dapat dialami oleh suatu usaha. Dunia usaha berisi dengan persaingan, peluang, tantangan, kegairahan maupun kelesuan yang dapat menyebabkan naik turunnya suatu usaha. Oleh karena itu, sudah seharusnyalah seorang usahawan jeli dalam melihat suatu peluang dan memanfaatkannya, karena dunia usaha yang penuh tantangan dan kegairahan tidak selalu akan berakhir dengan membawa suatu kesuksesan. Dalam era globalisasi ini, persaingan tidak hanya terbatas secara lokal (daerah tertentu) dan nasional saja, namun sudah secara global, hal ini mengakibatkan semakin banyak variabel-variabel yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu bisnis. Usaha kuliner yang sudah banyak terdapat di Indonesia adalah restoran atau rumah makan. Rumah makan 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan dan kegagalan suatu perusahaan merupakan kenyataan yang
dapat dialami oleh suatu usaha. Dunia usaha berisi dengan persaingan, peluang,
tantangan, kegairahan maupun kelesuan yang dapat menyebabkan naik turunnya
suatu usaha. Oleh karena itu, sudah seharusnyalah seorang usahawan jeli dalam
melihat suatu peluang dan memanfaatkannya, karena dunia usaha yang penuh
tantangan dan kegairahan tidak selalu akan berakhir dengan membawa suatu
kesuksesan. Dalam era globalisasi ini, persaingan tidak hanya terbatas secara lokal
(daerah tertentu) dan nasional saja, namun sudah secara global, hal ini
mengakibatkan semakin banyak variabel-variabel yang dapat mempengaruhi
keberhasilan suatu bisnis.
Usaha kuliner yang sudah banyak terdapat di Indonesia adalah restoran
atau rumah makan. Rumah makan yang terdapat di Indonesia menawarkan
berbagai variasi masakan, baik masakan khas Indonesia maupun luar negeri.
Dalam melancarkan usaha rumah makan maka pelaku usaha tersebut harus
mengoptimalkan cita rasa pada setiap makanan, hal ini menjadi salah satu faktor
utama penentu keberhasilan usaha dalam bidang makanan.
Menu makanan yang tersedia kadang kala tidak mempunyai bentuk yang
menarik meskipun kandungan gizinya tinggi, dengan arti lain kualitas dari suatu
produk makanan sangat ditentukan oleh tingkat kesukaan kosumen terhadap
1
makanan tersebut. Umumnya pengolahan makanan selalu berusaha untuk
menghasilkan produk yang berkualitas baik. Kualitas makanan adalah keseluruhan
sifat-sifat dari makanan tersebut yang berpengaruh terhadap konsumen (Wahidah,
2010).
Suatu perusahaan dalam mengeluarkan produk sebaiknya menyesuaikan
dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu maka produk dapat
bersaing di pasaran, sehingga menjadikan konsumen memiliki banyak alternatif
pilihan produk sebelum mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang
ditawarkan. Rumah makan ayam bakar Wong Solo berusaha menciptakan produk
ayam bakar yang memenuhi standar rasa nusantara, sehingga bisa dinikmati dan
disukai oleh seluruh masyarakat. Wong Solo mengembangkan bisnis sistem wara
laba sehingga gerai atau outletnya tersebar di berbagai kota besar yang ada di
Indonesia dan semua outlet yang ada mempunyai standarisasi rasa yang sama,
termasuk rumah makan ayam bakar Wong Solo Makassar.
Promosi mempunyai peranan yang sangat penting untuk pengembangan
suatu perusahaan. Dengan promosi, perusahaan dapat mengkomunikasikan
produk kepada konsumen. Keunggulan-keunggulan dari produk dapat diketahui
oleh konsumen dan bisa membuat konsumen tertarik untuk mencoba dan
kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk, jadi promosi
merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran karena
dengan promosi bisa membuat konsumen yang semula tidak tertarik terhadap
suatu produk bisa berubah fikiran dan menjadi tertarik pada produk tersebut.
2
Perusahaan menggunakan promosi untuk memicu transaksi, sehingga
konsumen bisa memutuskan untuk membeli suatu merek tertentu serta
mendorong tenaga penjualan untuk secara agresif menjualnya. Selain itu promosi
juga mampu merangsang permintaan akan suatu produk. Dengan promosi
terhadap suatu produk, diharapkan konsumen mau mencoba produk tersebut dan
mendorong konsumen yang sudah ada agar membeli produk lebih sering lagi
sehingga akan terjadi pembelian ulang dan volume penjualan produk suatu
perusahaan akan meningkat.
Promosi merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan penjualan
suatu perusahaan. Agar konsumen bersedia menjadi langganan, mereka terlebih
dahulu harus dapat mencoba atau meneliti barang-barang yang diproduksi oleh
perusahaan, akan tetapi mereka tidak akan melakukan hal tersebut jika kurang
yakin terhadap barang itu. Disinilah perlunya mengadakan promosi yang terarah,
karena diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap meningkatnya
penjualan
Ayam bakar Wong Solo mempunyai standarisasi rasa yang sama di semua
gerai atau outlet yang ada, selain itu juga banyak melakukan kegiatan promosi
seperti penyebaran brosur, iklan di koran, radio, majalah, spanduk, baligho,
reklame, pembagian voucher dan sponsorship dalam kegiatan seminar, sehingga
pengenalan tentang produk diharapkan dapat diketahui oleh calon konsumen
maupun konsumen yang sudah sering melakukan pembelian ayam bakar di
Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo. Berdasarkan Uraian tersebut, maka
dilakukan penelitian tentang:
3
“Pengaruh Promosi dan Cita Rasa Terhadap Jumlah Pembelian Ayam
Bakar di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo. Makassar”
B. R umusan Masalah
(1) Adakah pengaruh promosi dan cita rasa terhadap jumlah pembelian ayam
bakar di Rumah Makan Ayam Bakar wong solo, Makassar?
(2) Seberapa besar kontribusi pengaruh promosi dan cita rasa terhadap jumlah
pembelian ayam bakar di Rumah Makan Ayam Bakar wong solo, Makassar?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh cita rasa produk dan promosi
terhadap jumlah pembelian ayam bakar di Rumah Makan Ayam Bakar wong
solo, Makassar.
2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pengaruh promosi dan cita rasa
terhadap jumlah pembelian ayam bakar di Rumah Makan Ayam Bakar wong
solo, Makassar.
4
TINJAUAN PUSTAKA
A. Permintaan
1. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah keinginan terhadap produk-produk tertentu yang
didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membeli produk itu.
Keinginan menjadi permintaan jika didukung oleh kemampuan untuk membeli.
Banyak orang menginginkan mobil Cadillac; tetapi hanya sedikit yang benar-
benar mampu dan mau membeli mobil mewah itu. Karena itu perusahaan-
perusahaan harus mengukur bukan hanya berapa orang yang menginginkan
produk mereka, tetapi yang lebih berapa orang yang secara nyata mau dan mampu
membeli produk itu (Kotler, 1996).
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan:
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa,
antara lain :
- Tingkat pendapatan seseorang/masyarakat
- Jumlah penduduk
- Selera penduduk
- Fluktuasi ekonomi
- Harga barang yang di tuju
- Harga barang subsitusi
- Faktor lain (harapan, hubungan sosial, dan politik)
5
Besar kecilnya permintaan di tentukan oleh tinggi rendahnya harga, tentu saja hal
ini akan berlaku bila faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tidak ada
perubahan (tetap) atau disebut ada dalam keadaan ceteris paribus.
Dalam keadaan seperti itu, berlaku perbandingan terbalik antar harga
terhadap permintaan dan perbandingan lurus antara harga dengan penawaran
seperti apa yang dinyatakan Alfred Marshall dalam Chaliedah (2010), Yang
menyebutkan bahwa perbandingan terbalik antara harga terhadap permintaan
disebut sebagai hukum permintaan.
B. Promosi
1. Pengertian Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang sangat
penting, yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk atau
jasanya. Tanpa promosi, keberadaan produk kurang mendapat perhatian dari
konsumen atau bahkan konsumen tidak tahu sama sekali mengenai produk
tersebut. Hal ini sesuai dengan pengertian promosi menurut Djaslim saladin dalam
Admin (2010) yaitu, suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang
bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak
mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat
produk tersebut. Sedangkan menurut Buchari Alma dalam Admin (2010) promosi
adalah kegiatan untuk menyampaikan informasi, dan menyakinkan masyarakat
terhadap sesuatu.
6
Berdasarkan dua pengertian promosi tersebut dapat diartikan bahwa
promosi merupakan komunikasi informasi antara penjual dan pembeli yang
bertujuan untuk menyampaikan informasi, berkomunikasi dan meyakinkan
masyarakat terhadap sesuatu produk. Promosi merupakan salah satu aspek yang
penting dalam manajemen pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses
berlanjut. Ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan
selanjutnya dari perusahaan. Promosi yang dilakukan oleh perusahaan berarti
perusahaan tersebut melakukan komunikasi dengan sasaran pasarnya, dengan
tujuan agar pembeli menaruh minat dan bersedia membeli produk yang
ditawarkan.
2. Variabel-variabel Promosi
Variabel-variabel yang ada di dalam promotional mix ada lima (Kotler &
Armstrong, 2001) yaitu:
a. Periklanan (advertising)
Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi
dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa.
b. Penjualan Personal (personal selling)
Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka
mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
c. Promosi penjualan (sales promotion)
Insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu
produk atau jasa.
7
d. Hubungan masyarakat (public relation)
Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh
dukungan, membangun "citra perusahaan" yang baik dan menangani atau
menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang dapat merugikan.
e. Pemasaran langsung (direct marketing)
Komunikasi langsung dengan pelanggan yang diincar secara khusus untuk
memperoleh tanggapan langsung.
Dengan demikian maka promosi merupakan kegiatan perusahaan yang
dilakukan dalam rangka memperkenalkan produk kepada konsumen sehingga
dengan kegiatan tersebut konsumen tertarik untuk melakukan pembelian.
1. Tujuan Promosi.
Promosi yang dilakukan oleh perusahaan berarti perusahaan tersebut
melakukan komunikasi dengan sasaran pasarnya, dengan tujuan agar pembeli
menaruh minat dan bersedia membeli produk yang ditawarkan. Promosi ini sangat
penting untuk kelancaran penjualan, sebab tanpa promosi konsumen tidak
mengetahui produk tersebut.
Adapun yang menjadi tujuan tujuan dari promosi (Admin, 2010) adalah:
1. Modifikasi Tingkah Laku.
Orang-orang yang melakukan komunikasi itu mempunyai beberapa alasan,
antara lain: mencari kesenangan, mencari bantuan, member informasi,
mengemukakan ide dan pendapat. Sedangkan promosi dari segi lain, berusaha
merubah tingkah laku dan memperkuat tingkah laku yang ada.
8
2. Memberi Tahu.
Kegiatan promosi ini dapat ditujukan untuk memberitahu pasar yang dituju
tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi umumnya lebih
sesuai dilakukan pada awal dari siklus kehidupan produk. Sebagian orang tidak
akan membeli barang atau jasa sebelum mereka mengetahui produk tersebut dan
apa faedahnya.
3. Membujuk
Promosi yang bersifat membujuk ini biasanya diarahkan untuk mendorong
pembeli. Dalam promosi yang bersifat membujuk ini seringkali perusahaan tidak
ingin memperoleh tanggapan secepatnya, tetapi lebih mengutamakan untuk
menciptakan kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberikan pengaruh
dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat
persuasif ini akan menjadi dominan bila produk yang bersangkutan dalam siklus
kehidupannya mulai memasuki tahap pertumbuhan.
4. Mengingatkan.
Kegiatan yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk
mempertahankan merk produksi di hati masyarakat dan perlu dilakukan selama
tahap kedewasaan di dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti perusahaan
berusaha untuk paling tidak mempertahankan pembeli yang ada.
C. Cita Rasa
1. Pengertian Cita rasa
Cita rasa adalah suatu cara pemilihan makanan yang harus dibedakan dari
rasa (taste) makanan tersebut. Cita rasa merupakan atribut makanan yang meliputi
Jumlah 100 100,00Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2012.
Berdasarkan Tabel 5. Pembelian terhadap ayam bakar di Rumah Makan
Wong Solo berkisar 4 – 10 porsi per bulan. Adapun jumlah konsumen tertinggi
yaitu konsumen dengan jumlah pembelian sebanyak 6-7 porsi/bulan yaitu
sebanyak 45 orang (45,00%). Kemudian pembelian 8 – 9 porsi/bulan sebanyak 29
orang (29,00%). Kemudian pembelian 4 – 5 porsi/ bulan yaitu 15 orang (15,00%).
Jumlah konsumen terendah yaitu pada pembelian 10 porsi/bulan sabanyak 11
orang (11,00%). Kondisi jumlah pembelian yang beragam ini karakteristik
konsumen juga variatif mulai dari segi umur, jenis kelamin, pendidikan dan
pekerjaan.
43
B. Pengaruh Promosi dan Cita Rasa Terhadap Jumlah Pembelian Ayam Bakar Di Rumah Makan Wong Solo Makassar.
Berdasarkan hasil analisia regresi linear berganda, promosi (X1) dan cita
rasa (X2) yang mempengaruhi jumlah pembelian ayam bakar Wong Solo
Makassar dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Rekapitulasi Data Hasil Regresi Linear Berganda.
Variabel PenelitianKoefisien Regresi
Koefisien Korelasi
(r)r2 T
HitungSig Ket.
Jumlah Pembelian (Y)
Promosi (X1)
Cita Rasa (X2)
1,232
1,210
0,471
0,427
0,221
0,182
5,258
4,656
0,000
0,000
Signifikan
SignifikanF Hitung = 58,276 R Square = 0,546 Multiple R= 0,793F Tabel = 3,15 Constanta = 3,913 Sig = 0,000 T Tabel = 1,669 Signifikan pada α = 0,05
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2012.
Beradasarkan hasil pada Tabel 6, maka dapat dibentuk suatu persamaan
regresi linear berganda sebagai berikut :
Y = 3,913 + 1,232X1 + 1,210X2
Berdasarkan persamaan regresi di atas diperoleh nilai konstanta 3,913. Hal
ini berarti bahwa jika variabel independen semuanya bernilai 0 (X1 = 0 dan X2 =
0) maka Y (jumlah pembelian) sebesar nilai konstanta atau 3,913 porsi/bulan.
44
C. Pengaruh Promosi (X 1) Terhadap Jumlah Pembelian Ayam Bakar (Y).
Nilai koefisien regresi variabel promosi sebesar 1,232 artinya bahwa
promosi memberikan pengaruh yang searah, dimana jika promosi naik sebesar 1
satuan maka pembelian terhadap ayam bakar meningkat pula sebesar 1,232 porsi,
dengan asumsi variabel lain tetap.
Nilai koefisien korelasi (r) variabel promosi (X1) sebesar 0,471
menunjukkan bahwa promosi memiliki keeratan hubungan yang kuat dan arah
hubungannya positif terhadap variabel jumlah pembelian ayam bakar (Y). Nilai
koefisien determinannya (r2) yaitu sebesar 0,221 yang berarti bahwa secara parsial
kontribusi variabel promosi (X1) sebesar 22,1% terhadap naik turunnya jumlah
pembelian ayam bakar (Y).
Nilai t hitung variabel promosi (X1) yaitu sebesar 5,258 dan nilai t tabel sebesar
1,669, karena t hitung > t tabel (5,258 > 1,669) maka variabel promosi memberikan
pengaruh nyata terhadap jumlah pembelian ayam bakar di Rumah Makan Wong
Solo Makassar, dapat pula dilihat dari hasil nilai signifikan 0,000 < α = 0,005,
maka dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
promosi dapat mempengaruhi hasrat beli para konsumen di rumah makan Wong
Solo Makassar. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (1996) bahwa para
konsumen biasanya menunjukkan hasrat beli yang lemah atau menunjukkan
penolakan, dan perlu dibujuk atau diperlakukan dengan ramah dan sabar agar
mereka lebih bernafsu untuk membeli. Karena itu perusahaan mesti mengadakan
serangkaian kegiatan penjualan yang efektif dan memberikan peralatan promosi
untuk merangsang pembelian agar lebih meningkat.
45
Hal ini juga sesuai pendapat Sutojo (1983) bahwa, kegiatan promosi
produk yang sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan, serta
direncanakan, diarahkan dan dikendalikan dengan baik, dapat berperan sacara
berarti dalam mengembangkan laju penjualan hasil produksi. Sebaliknya, kegiatan
promosi yang tidak terarah, akan merupakan sumber pemborosan yang tidak kalah
besarnya dengan kekeliruan kegiatan pemasaran yang lain.
D. Pengaruh Cita Rasa (X 2) Terhadap Jumlah Pembelian Ayam Bakar (Y).
Nilai koefisien regresi variabel cita rasa seebesar 1,210 artinya bahwa cita
rasa memberikan pengaruh yang searah, dimana jika cita rasa naik sebesar 1
satuan maka pembelian terhadap ayam bakar meningkat pula sebesar 1,210 porsi.
Dengan asumsi variabel lain tetap.
Nilai koefisien korelasi (r) variabel cita rasa (X2) 0,427 menunjukkan
bahwa cita rasa memiliki keeratan hubungan yang kuat dan arah hubungan yang
positif terhadap variabel jumlah pembelian ayam bakar (Y). Nilai koefisien
determinan (r2) yaitu sebesar 0,182 yang berarti bahwa secara parsial kontribusi
variabel cita rasa (X2) sebesar 18,2% terhadap naik turunnya jumlah pembelian
ayam bakar (Y).
Nilai t hitung variabel cita rasa (X2) yaitu sebesar 4,656 dan nilai t tabel sebesar
1,699 karena t hitung > t tabel (4,656 > 1,699) maka variabel cita rasa memberikan
pengaruh nyata terhadap jumlah pembelian ayam bakar di Rumah Makan Wong
Solo Makassar, dapat pula dilihat dari hasil nilai signifikan 0,000 < α = 0,005,
maka dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa
para pembeli akan menyukai produk yang dibuat dengan baik. Hal ini sesuai
46
dengan pendapat Kotler (1996) bahwa para konsumen akan menyukai produk-
produk yang memberikan kualitas, penampilan dan ciri- ciri yang terbaik.
Manajemen dalam organisasi yang berorientasi pada produk demikian
mumusatkan energi mereka untuk membuat produk yang baik dan terus- menerus
meningkatkan mutu produk tersebut. Hal ini juga sesuai pendapat Anoraga (2000)
bahwa, suatu organisasi melakukan aktivitas produksi dan operasi, berawal dari
adanya kebutuhan dan keinginan konsumen. Dari kebutuhan dan keinginan ini,
maka organisasi mentransformasikannya kedalam sesuatu bentuk yang dapat
memenuhi/ memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen itu.
E. Pengaruh Promosi dan Cita Rasa Secara Bersama- sama (Simultan) Terhadap Jumlah pembelian ayam bakar (Y).
Untuk mengetahui kuatnya hubungan variabel bebas (X1, X2) secara
bersama terhadap variabel jumlah pembelian ayam bakar (Y) di Rumah Makan
Wong Solo dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi R square (R2), besarnya
kontribusi adalah 54,6 % dari pembelian ayam bakar yang dijelaskan oleh kedua
variabel independen yaitu promosi (X1) dan cita rasa (X2) dan sisanya 45,4%
dipengaruhi oleh faktor/ variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 58,276 dan nilai Ftabel
sebesar 3,15. Karena nilai Fhitung > Ftabel maka dengan demikian variabel bebas
promosi (X1) dan cita rasa (X2) secara bersama- sama memberikan pengaruh nyata
terhadap jumlah pembelian ayam bakar di Rumah Makan Wong Solo Makassar.
Hal ini bisa juga dilihat dari nilai signifikan 0,000 < α = 0,05.
PENUTUP
47
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pengaruh promosi dan cita rasa yang
mempengaruhi jumlah pembelian ayam bakar di Rumah Makan Wong Solo
Makassar adalah sebagai berikut :
a. Bahwa secara parsial/ sendiri- sendiri variabel bebas promosi (X1) dan cita
rasa (X2) berpengaruh signifikan terhadap pembelian ayam bakar (Y) (thitung
> ttabel). Sedangkan secara simultan/ serentak kedua variabel independen
yaitu promosi (X1) dan cita rasa (X2) berpengaruh signifikan terhadap
pembelian ayam bakar (Y) dimana (Fhitung > Ftabel)
b. Kontribusi variabel promosi (X1) dan cita rasa (X2) terhadap pembelian
ayam bakar di Rumah Makan Wong Solo Makassar sebesar 54,6% dan
sisanya sebesar 45,4% dipengaruhi oleh variabel lain.
B. Saran
Bahwa perlunya peran aktif perusahaan untuk selalu berusaha
meningkatkan kualitas dan mutu produk secara terus- menerus agar mampu
meningkatkan kepuasan terhadap produk yang kemudian melakukan kegiatan
promosi yang terarah kepada konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
48
Admin. 2010. Pengertian Promosi. http://www.ilmumanajemen.com/. Diakses tanggal 8 September 2011
Anonim. 2011. Cita Rasa. http://id.wikipidia.org/wiki/cita_rasa diakses tanggal 24 Mei 2011
Anoraga, P. 2000. Manajemen Bisnis. Rineka Cipta, Jakarta.
Chaliedah, Z. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran. http://ziakhalidah.blogspot.com/. Diakses tanggal 12 September 2011
Hair, J. 1998. Simple Thing. http://virtualyuni.wordpress.com/. Diakses Tanggal 20 Juli 2011
Kotler, P. 1996. Manajemen Pemasaran. Edisi Kelima. Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Kotler & Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Erlangga. Jakarta.
. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid II. Erlangga. Jakarta.
Mowen dan Minor. 2002. Perilaku Konsumen Jilid II Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.
Nazir, M. 1999. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel- Variabel Penelitian. Alfabeta. Bandung.
Shimp, A.T. 2004. Periklanan dan Promosi Jilid II. Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.
Stanton, J.W. 1996. Prinsip Pemasaran Jilid II Edisi Ketujuh. Erlangga. Jakarta.
Sujianto, A. E, 2009. Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0. Prestasi Pustaka Publisher Persada, Jakarta.
Sutojo, S. 1983. Kerangka Dasar Manajemen Pemasaran. Pestaka Binaman Pressindo, Jakarta.
Wahidah, N. 2010. Komponen- Komponen yang Memengaruhi Cita Rasa Bahan Pangan. http://www.idazweek.co.cc/2010/02/komponen-komponen-yang-memengaruhi-cita.html. Diakses tanggal 11 Mei 2011.
1 Irmayanti, SE P 37 PNS S12 ANDI SYAMSU L 34 PEGAWAI SWASTA S13 MAWARDI, SE L 35 PEGAWAI SWASTA S14 DEBBY P 33 I R T S15 SARI RAHAYU P 30 PEGAWAI SWASTA S16 SUDARMI P 32 WIRASWASTA S17 NURLAELAH, S.Sos P 36 PNS S18 RIRI ASTUTI P 31 WIRASWASTA S19 ANNY IBRAHIM P 29 PEGAWAI SWASTA DIPLOMA
10 NURUL AFNI P 27 PEGAWAI SWASTA DIPLOMA11 TIKA MUSTIKA P 30 PEGAWAI SWASTA DIPLOMA12 PRAYUDI UTOMO L 40 PNS S113 FIRA RAHMAN P 33 PEGAWAI SWASTA S114 DJALALUDDIN L 52 ADVOKAT S115 ANDRE L 37 PEGAWAI SWASTA SMA
56
16 MULIATI P 34 PNS SMA17 FANI P 30 TNI S118 HJ HASNAH P 48 PNS SMA19 SALIM L 35 PEGAWAI SWASTA DIPLOMA20 ANDI AHMAD L 32 PNS S121 HJ SYARMIATI P 46 PNS S122 CHANDRA YUDHA L 39 PNS S223 DESSY P 35 POLRI S124 ANDI MARLINA P 47 PEGAWAI SWASTA S125 KAMARUDDIN, SE L 45 WIRASWASTA S126 NURFILAWATI P 39 WIRASWASTA S127 HARSIANA P 42 PNS S128 ANDI TENRI P 34 WIRASWASTA S129 ANDI FIKRI L 30 PNS S130 NILDA P 43 PNS S131 UMAR L 37 PNS S232 EMIL WIRADINAYA L 35 PNS S133 HARPAN L 36 PEGAWAI SWASTA S134 FITRIANI P 40 PEGAWAI SWASTA S135 YUSRI G L 39 PEGAWAI SWASTA SMA36 AGUS. M L 46 PEGAWAI SWASTA S137 NUR HASANAH P 37 PNS DIPLOMA38 SYUAIB L 50 POLRI SMA39 HJ. ANDI SRI P 47 PNS S140 ERWIN L 44 WIRASWASTA S141 RISMA IBRAHIM P 25 PEGAWAI SWASTA DIPLOMA42 MUAFIQA. N P 38 WIRASWASTA S143 AHMAD RAMADHAN L 23 WIRASWASTA SMA44 MUH. TAHIR L 37 PEGAWAI SWASTA DIPLOMA45 HADARIAH P 42 PNS S246 IKE ASYAR N. P 40 PEGAWAI SWASTA SMA47 FURI WIDYA RAHAYU P 35 PEGAWAI SWASTA DIPLOMA48 HERI L 32 PEGAWAI SWASTA S149 HARYATI, S.Pd P 29 PNS S150 IBRAHIM L 40 WIRASWASTA SMA51 UMAR L L 41 PEGAWAI SWASTA S152 MOH. HATTA L 35 PEGAWAI SWASTA S153 HAERUNNISA P 29 PNS S154 HJ. NURJANNAH P 48 PEGAWAI SWASTA S155 Ir. Titik ATIK P 39 PEGAWAI SWASTA S156 H. MUSTAFA L 45 WIRASWASTA S157 AKP. ABIDIN L 45 POLRI S158 JAMALUDDIN L 39 WIRASWASTA S159 M. IQBAL L 34 PNS S160 SYAMSUL IRAWAN L 35 PEGAWAI SWASTA S161 FAISAL AHMAD L 30 PEGAWAI SWASTA S1
57
62 ABDULLAH ABUBAKAR L 45 WIRASWASTA SMA63 HJ. SAKINAH P 40 PNS S164 ANDI DEVIANA P 37 PEGAWAI SWASTA S165 WAHYUDI MASHUR L 35 WIRASWASTA S166 SYAMSUL ALAM L 37 PEGAWAI SWASTA S167 MOH. SUBHAN L 31 PEGAWAI SWASTA S168 AGUSSALIM L 37 PEGAWAI SWASTA S169 SITI FATIMAH P 22 MAHASISWA S170 RUSDY ABDUH L 32 PEGAWAI SWASTA S171 HJ. MULIATI P 46 PEGAWAI SWASTA SMA72 SALMA. M P 29 PEGAWAI SWASTA S173 SRI SUHARTINI P 45 PEGAWAI SWASTA S174 JUMARDI L 31 WIRASWASTA DIPLOMA75 IRWAN ZAINUDDIN L 38 WIRASWASTA S176 NAHARUDDIN L 37 PEGAWAI SWASTA S177 NURDIN L 30 TNI SMA78 JUJUK ARIEF BASUKI L 30 PEGAWAI SWASTA SMA79 ANDI BACHTIAR L 41 PNS S180 IRNAWATI P 26 WIRASWASTA SMA81 DIAN AWALIAH P 28 PEGAWAI SWASTA S182 ASNAWATI P 33 PNS S183 M. SADAT NAWAWI L 30 WIRASWASTA S184 MANSYUR L 51 WIRASWASTA SMA85 USLIMIN L 38 PEGAWAI SWASTA S186 ANDI SAKTIALAM L 32 WIRASWASTA SMA87 HASBI ZAINUDDIN L 28 PEGAWAI SWASTA S188 TANTI ASRIANTI P 35 PNS DIPLOMA89 MUH. MUBAROK L 29 PNS S190 AHMADI L 32 WIRASWASTA SMA91 H. MAPPIARR L 43 PEGAWAI SWASTA S192 SALMAWATI P 34 WIRASWASTA SMA93 MUH. ILHAM L 24 MAHASISWA SMA94 NURSIAH P 45 PEGAWAI SWASTA S195 DENIARI RACHMA P 39 PEGAWAI SWASTA S296 FAISAL SYAM L 37 PEGAWAI SWASTA S197 HJ. NURWIDYATI P 40 WIRASWASTA S198 ROSDIANA P 30 WIRASWASTA SMA99 ARDI SYAMSU L 38 PEGAWAI SWASTA S1
100 ABD. HALIQ L 42 PEGAWAI SWASTA S1
58
Lampiran 4. Regression.
59
60
61
Lampiran 5. Kuisioner.
62
63
RIWAYAT HIDUP
Muh. Zarkasyi Aziz, Lahir di Sidrap tepatnya tanggal 14 Juni 1987. Merupakan
anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan suami-istri, H. Abd. Aziz dan Hj.
Jawariah. Menyelesaikan Pendidikan Taman Kanak-kanak di TK PGRI Lawawoi,
Sidrap pada Tahun 1993. Setelah itu melanjutkan studi di SD Negeri 2 Lawawoi
Kab. Sidrap dan selesai pada tahun 1999. Kemudian melanjutkan studi di
Madrasah I’dadiah DDI Mangkoso Barru, dan selesai pada tahun 2000. Setelah itu
melanjutkan Sekolah di Madrasah Tsanawiah DDI Mangkoso Barru, dan selesai
pada tahun 2003. Kemudian melanjutkan Sekolah Lanjutan Menengah Atas di
SMA Negeri 1 Watang Pulu Sidrap, dan selesai pada tahun 2006.
64
Setelah itu melanjutkan studi di Universitas Hasanuddin, Fakultas
Peternakan, Jurusan Sosial Ekonomi, mulai pada tahun 2006.