KARAKTERISTIK KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSPAD GATOT SOEBROTO SELAMA TAHUN 2009 Skripsi Diajukan Ke Fakultas Kedokteran UPN ‘Veteran” Jakarta Sebagai Pemenuhan Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Kedokteran Disusun Oleh Handra Juanda 206.311.046
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KARAKTERISTIK KEJADIAN KANKER SERVIKS
DI RSPAD GATOT SOEBROTO SELAMA TAHUN 2009
Skripsi
Diajukan Ke Fakultas Kedokteran UPN ‘Veteran” Jakarta
Sebagai Pemenuhan Salah Satu Syarat
Mendapatkan Gelar Sarjana Kedokteran
Disusun Oleh
Handra Juanda
206.311.046
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAKARTA
2010
KARAKTERISTIK KEJADIAN KANKER SERVIKS
DI RSPAD GATOT SOEBROTO SELAMA TAHUN 2009
Skripsi
Diajukan Ke Fakultas Kedokteran UPN ‘Veteran” Jakarta
Sebagai Pemenuhan Salah Satu Syarat
Mendapatkan Gelar Sarjana Kedokteran
Disusun Oleh
Handra Juanda
206.311.046
Telah disetujui oleh Pembimbing
Jabatan Nama Tanda Tangan
Tanggal
dr. Fitriani Iskandar, SpOG ....................... ..............
THE CHARACTERISTIC OF CERVICAL CANCER INCIDENCE AT RSPAD GATOT SOEBROTO DURING THE YEAR 2009
ByHandra Juanda
Cervical uteri cancer is the fifth largest cancer and the second most in women gynecologic cancer in the world. Mortality rates up to 55% of incidence in the world. In Indonesia, cervical uteri cancer is the number one malignancy in women with the percentage of 17.8%. This research is aimed to find out the characteristics of cervical cancer incidence at Gatot Soebroto Army Hospital during the year 2009. This research method is descriptive analytic with review of the respondent data on the stage, age, number of parity, and the old age of marriage from the medical record Gynecology Oncology Section in the Department of Obstetrics and Gynecology Gatot Soebroto Army Hospital during the years 2009 then were analyzed the relationship between age, number of parity, and the old age of marriage with stage cervical cancer. The result of the research shows from 46 cases during periode 2009, there is a distribution based on stages from the highest rank to the lowest, is stage II (41.3%), stage III (32.6%), stage I (17.4%), stage 0 (6 , 5%), and stage IV (2.2%). Distribution according to age get that age > 40 years constituted the majority with 78.3% percentage. Distribution according to the number of parity obtained multipara group is a majority group with a percentage of 65.2%. Distribution according to the age old obtained age old of marriage group 21-30 years is the largest group with 47.8% percentage. Results of analysis showed no significant relationship between age, number of parity, and the old age of marriage with stage cervical cancer.
Keyword : Cervical Cancer, staging, age, number of parity, old age of marriage
ABSTRAK
KARAKTERISTIK KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSPAD GATOT SOEBROTO SELAMA TAHUN 2009
OlehHandra Juanda
Kanker serviks uteri adalah kanker terbanyak kelima dan kanker ginekologi terbanyak kedua pada wanita di seluruh dunia. Rasio mortality to insidence adalah 55% di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker serviks uteri merupakan keganasan nomor satu pada wanita, yaitu 17,8%. Studi epidemiologik menunjukkan bahwa faktor-faktor risiko terjadi-nya kanker serviks meliputi usia, hubungan seksual pada usia dini (<20 tahun), berganti-ganti pasangan seksual, jumlah angka kelahiran, merokok, trauma kronis pada serviks uteri dan higiene genitalia. Penelitian ini bertujuan ntuk mengetahui karakteristik kejadian kanker serviks di RSPAD Gatot Soebroto selama tahun 2009. Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan melihat kembali data responden mengenai stadium, usia, jumlah paritas, dan lama usia pernikahan dari catatan rekam medik di Bagian Onkologi Ginekologi Departemen Kandungan dan Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto selama tahun 2009 lalu dianalisis hubungan antara usia, jumlah paritas, dan lama usia pernikahan dengan stadium kanker serviks. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 46 kasus selama tahun 2009 terdapat distribusi berdasarkan stadium diurutkan dari yang terbanyak yaitu stadium II (41,3%), stadium III (32,6%), stadium I (17,4%), stadium 0 (6,5%), dan stadium IV (2,2%). Distribusi menurut usia didapatkan usia > 40 tahun merupakan kelompok terbanyak dengan persentase 78,3%. Distribusi menurut jumlah paritas didapatkan kelompok multipara merupakan kelompok terbanyak dengan persentase 65,2%. Distribusi menurut lama usia pernikahan didapatkan kelompok usia pernikahan 21-30 tahun merupakan kelompok terbanyak dengan persentase 47,8%. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara usia, jumlah paritas, dan lama usia pernikahan dengan stadium kanker serviks.
Kata kunci : Kanker Serviks, stadium, usia, jumlah paritas, lama pernikahan
PERNYATAAN
Nama : Handra Juanda
NRP : 206.311.046
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa penelitian berjudul ”Karakteristik
Kejadian Kanker Serviks di RSPAD Gatot Soebroto selama tahun 2009” adalah
betul-betu karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam penelitian tersebut
telah diberi tanda citation dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik
Jakarta, 22 Maret 2010
Yang membuat pernyataan
Handra Juanda
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah
memberi petunjuk, melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini, yang berjudul ”Karakteristik Kejadian Kanker Serviks
di RSPAD Gatot Soebroto selama tahun 2009”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan
sebagai salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan Sarjana Kedokteran
di Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
Penulis menyadari skripsi ini dapat terlaksana berkat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini, dengan segala
kerendahan hati, perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Kedua orang tua tercinta, ayahanda Ali Unir dan ibunda Rosida yang
senantiasa sabar memberikan doa, semangat, dan mencurahkan seluruh
kasih sayang yang tak ternilai besarnya. ”Ya Allah, ampunilah dosa kedua
orang tuaku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyanyangi
aku”.
2. Seluruh keluarga besarku yang telah memberikan bantuan, do’a, dan
semangat demi kelancaran karya tulis ilmiah ini. Semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan nikmat dan karunia-Nya.
3. Dekan Fakultas Kedokteran UPN ”Veteran” Jakarta dan seluruh staf
pengajar yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada
penulis.
4. Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad dan seluruh staf yang telah
mengizinkan dan membantu penulis dalam pengambilan data di RSPAD
Gatot Soebroto.
5. Kepala Departemen Obsgin RSPAD Gatot Soebroto, Kolonel Ckm dr.
Toto Imam Soeparmono, SpOG, K.Onk yang telah mengizinkan
pengambilan data di Departemen Obsgin RSPAD Gatot Soebroto dan
Mbak Erma yang telah membantu proses pengambilan data di Departemen
Obsgin RSPAD Gatot Soebroto.
6. dr. Fitriani Iskandar, Sp.OG sebagai pembimbing I dan Bapak Sugeng
Wiyono, Mkes sebagai pembimbing II yang telah rela meluangkan waktu,
tenaga, dan pikiran dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk
membimbing dan mengarahkan penulis demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalasnya dengan pahala-Nya.
7. Nur Ahlina Damayanti dan keluarga yang telah memberikan bantuan,
do’a, dan semangat demi kelancaran skripsi. Semoga Allah SWT
Usia hidup responden (dalam tahun) yang tercatat di bagian Rekam Medik RSPAD Gatot Soebroto selama tahun 2009.
Chek list
Melihat rekam medik
1.< 20 tahun2.21-30 tahun3.31-40 tahun4.> 40 tahun
Ordinal
3. Jumlah paritas
Jumlah anak yang dilahirkan oleh responden yang tercatat di bagian Rekam Medik RSPAD Gatot Soebroto selama tahun 2009.
Chek list
Melihat rekam medik
1. primipara2. multipara3. grande
multipara
Ordinal
4. Lama usia pernikahan
lamanya usia pernikahan responden (diambil dengan mengurangi usia penderita dengan usia menikah pertama kali) yang tercatat di bagian Rekam Medik RSPAD Gatot Soebroto selama tahun 2009.
Data Sekunder yang berasal dari rekam medik pasien yang pernah dirawat
di Bagian Onkologi Ginekologi Departemen Obsgyn yang tercatat di bagian
Rekam Medik RSPAD Gatot Soebroto selama tahun 2009.
I. Protokol Penelitian (Cara Kerja Penelitian)
Dengan mengambil data semua pasien penderita kanker serviks yang
pernah dirawat di Bagian Onkologi Ginekologi RSPAD Gatot Soebroto
selama tahun 2009 lalu dianalisis dengan menggunakan program SPSS.
Menentukan subjek penelitian di RSPAD Gatot Soebroto selama tahun
2009
Pemilihan sampel berdasarkan kriteria inklusi
Jumlah sampel yang ditemukan di data
Analisis data dengan SPSS 17.0
Hasil
Rumusan Masalah
Rancangan penelitian
Laporan
J. Analisis Data
Dengan menggunakan program SPSS lalu data dideskripsikan dengan
analisis univariat untuk mendeskripsikan masing-masing variabel dengan tabel
distribusi frekuensi.untuk mengetahui :
a. Distribusi stadium penderita kanker serviks.
b. Distribusi usia penderita kanker serviks.
c. Distribusi jumlah paritas penderita kanker serviks
d. Distribusi kelompok lama pernikahan penderita kanker serviks.
BAB. IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di bagian Onkologi Ginekologi
dari Departemen Kandungan dan Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto mengenai
data responden kanker serviks selama tahun 2009, didapatkan sebanyak 46 kasus.
1. Pola distribusi stadium responden kanker serviks
Table 1. Pola distribusi stadium kanker serviks
Stadium Jumlah Persentase
0
I
II
III
IV
3
8
19
15
1
6,5
17,4
41,3
32,6
2,2
Total 46 100,0
Tabel di atas menunjukkan terdapat 5 pembagian stadium, yaitu
stadium 0 (6,5%), stadium I (17,4%), stadium II (41,3%), stadium III
(32,6%), dan stadium IV (2,2%). Stadium yang merupakan kasus
terbanyak di RSPAD Gatot Soebroto selama tahun 2009 yaitu stadium II
sebanyak 19 kasus atau 28,3% dari total seluruh kasus.
2. Pola distribusi usia responden kanker serviks
Table 2. Pola distribusi usia responden kanker
Usia Jumlah Presentase
Usia 31-40 tahun
Usia > 40 tahun
10
36
21,7
78,3
Total 46 100,0
Tabel di atas menunjukkan kelompok usia responden kanker
serviks di bagian Onkologi Ginekologi Departemen Kandungan dan
Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto selama tahun 2009 yaitu, kelompok
usia < 20 tahun (0%), kelompok usia 21-30 tahun (0%), kelompok usia 31-
40 tahun (21,7%), dan kelompok usia > 40 tahun (78,3). Kelompok usia
yang merupakan kasus terbanyak yaitu kelompok usia > 40 tahun dengan
36 kasus atau 78,3% dari seluruh kasus.
3. Pola distribusi jumlah paritas responden kanker serviks
Table 3. Pola distribusi jumlah paritas responden kanker serviks
Jumlah paritas Jumlah Presentase
Primipara
Multipara
Grande multipara
5
30
11
10,9
65,2
23,9
Total 46 100,0
Tabel di atas menunjukkan distribusi jumlah paritas responden
kanker serviks di bagian Onkologi Ginekologi Departemen Kandungan
dan Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto selama tahun 2009 yaitu primipara
(10,9%), multipara (65,2%), dan grande multipara (23,9%). Kasus
multipara menjadi kasus terbanyak dengan 30 kasus atau 65,2% dari
seluruh kasus.
4. Pola distribusi lama usia pernikahan responden kanker serviks
Table 4. Pola distribusi lama usia pernikahan responden kanker serviks
Lama pernikahan Jumlah Presentase
0-10 tahun
11-20 tahun
21-30 tahun
31-40 tahun
41-50 tahun
2
5
22
7
10
4,3
10,9
47,8
17,2
21,7
Total 46 100,0
Tabel di atas menunjukkan distribusi lama usia pernikahan
responden kanker serviks di bagian Onkologi Ginekologi Departemen
Obsgyn RSPAD Gatot Soebroto selama tahun 2009 yaitu 0-10 tahun
(4,3%), 11-20 tahun (10,9%), 21-30 tahun (47,8%), 31-40 tahun (17,2%),
dan 41-50 tahun (21,7%). Kelompok lama pernikahan 21-30 tahun
menjadi kasus terbanyak dengan 22 kasus atau 47,8% dari seluruh kasus.
B. PEMBAHASAN PENELITIAN
1. Keterbatasan Penelitian
a. Rancangan penelitian tidak dapat menjelaskan hubungan sebab akibat.
b. Jumlah sampel yang sedikit sehingga distribusi tidak merata
2. Distribusi kanker
a. Pola distribusi stadium kanker serviks
Pada hasil penelitian ini stadium yang merupakan kasus terbanyak
di bagian Onkologi Ginekologi Departeman Kandungan dan Kebidanan
RSPAD Gatot Soebroto selama tahun 2009 yaitu stadium 2 sebanyak 19
kasus atau 28,3% dari total seluruh kasus. Berdasarkan data RS Kanker
Dharmais, sebesar 65 persen pasien datang pada stadium lanjut (IIB-IV).9
Pada seminar Kanker Serviks dan Pencegahannya oleh pakar penyakit
kandungan dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) oleh
Hasto Wardoyo, kanker serviks menjadi penyakit kanker terbanyak di
negeri ini, dan hampir 70 persen umumnya pasien sudah menderita lebih
dari stadium IIB (kanker sudah menjalar ke uterus). Pada penelitian
sebelumnya di Rumah Sakit Dokter Cipto Mangunkusumo pada tahun
1998 berdasarkan data patologik dilaporkan 60% responden kanker serviks
dengan stadium lanjut (stadium II-III).7 Menurut kepustakaan, pada
stadium dini penyakit itu tidak tampak dan tidak dirasakan gejalanya,
sedangkan pada stadium lanjut (II-III) penderita kanker serviks dapat
melihat gejala seperti terjadinya perdarahan setelah melakukan hubungan
seksual, munculnya keputihan, perdarahan setelah menopause, keluar
cairan kekuningan berbau yang bercampur dengan darah. Menurut
kepustakaan lain menyebutkan kebanyakan kanker serviks terjadi pada
stadium lanjut dikarenakan kurangnya kesadaran para wanita untuk
mencegah berkembangnya penyakit itu. 19
b. Pola distribusi usia responden kanker serviks
Pada hasil penelitian ini kelompok usia yang merupakan kasus
terbanyak yaitu kelompok usia > 40 tahun dengan 36 kasus atau 78,3%
dari seluruh kasus. Pada data sebelumnya di RSCM didapatkan dimana
hampir separuh dari penderita karsinoma serviks berusia kurang dari 50
tahun dan sepertiga nya kurang dari 40 tahun.5 Rerata usia penderita
adalah 52,2 tahun yang mempunyai kurva penyebaran usia bimodal yang
puncaknya terjadi pada usia 35-39 tahun dan 60-64 tahun.7 Menurut
kepustakaan menyatakan bahwa pada stadium dini penyakit itu tidak
tampak dan tidak dirasakan gejalanya, sedangkan pada stadium lanjut
penderita kanker serviks dapat melihat gejala seperti terjadinya perdarahan
setelah melakukan hubungan seksual, munculnya keputihan, perdarahan
setelah menopause, keluar cairan kekuningan berbau yang bercampur
dengan darah.18 Pada kepustakaan lain menyebutkan bahwa
perkembangan pertumbuhan sel kanker dari non-invasif menuju invasif
membutuhkan waktu yang lama sehingga mempengaruhi usia penderita.3
c. Pola distribusi jumlah paritas responden kanker serviks
Pada hasil penelitian ini menunjukkan distribusi jumlah paritas
penderita kanker serviks di bagian Onkologi Ginekologi Departemen
Kandungan dan Kebidanan RSPAD Gatot Soebroto selama tahun 2009
dimana kasus multipara menjadi kasus terbanyak dengan 30 (65,2%)
kasus. Menurut hasil penelitian Khasbiyah (2004) di Rumah Sakit Dokter
Kariadi Semarang pada Bulan Agustus-September 2004 menunjukkan
sebagian besar penderita kanker leher rahim memiliki paritas
>3 (52%).16 Hasil ini sesuai dengan kepustakaan yang
menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
kejadian kanker serviks yaitu jumlah paritas dan aktivitas
seksual. Berdasarkan kepustakaan menyatakan bahwa
peningkatan jumlah paritas berkaitan dengan peningkatan
aktivitas seksual yang dilakukan penderita sehingga terjadi
peningkatan fekuensi perubahan fisiologik pada epitel serviks dimana
epitel kolumnar akan digantikan oleh epitel skuamosa yang prosesnya
disebut metaplasia. Peningkatan proses metaplasia dapat memicu
pertumbuhan abnormal dari sel-sel endoserviks yang akan meningkatkan
kejadian kanker serviks.11,12
d. Pola distribusi lama usia pernikahan responden kanker serviks
Pada hasil ini menunjukkan kelompok lama pernikahan 21-30
tahun menjadi kasus terbanyak dengan 22 kasus atau 47,8% dari seluruh
kasus. Hubungan seksual pertama kali sebelum usia 16 tahun berkaitan
dengan peningkatan risiko kanker leher rahim 2 kali dibandingkan wanita
yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun. Peneliti
menyatakan, dengan asumsi usia menikah dianggap sebagai usia pertama
kali berhubungan seksual, maka berdasarkan kepustakaan yang
menyatakan berdasarkan studi epidemiologik menunjukkan bahwa salah
satu faktor risiko terjadi-nya kanker serviks meliputi hubungan seksual
pada usia dini (<20 tahun).6 Lalu diihubungkan dengan kepustakaan yang
menyatakan sebagian besar usia penderita adalah >40 tahun maka estimasi
lama usia pernikahan responden kanker serviks yaitu 21-30 tahun.
Berdasarkan penelitian Bambang Dwipoyono dari divisi Kanker
Ginekologik RS Kanker Dharmais Jakarta, 90 persen kasus berasal dari
epitel permukaan (epitel skuamosa) dan perubahan tersebut diperlukan
keadaan yang “cocok”, sehingga untuk menjadi kanker diperlukan waktu
10-20 tahun.9 Perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
dimungkinkan karena adanya perbedaan jumlah sampel yang diambil dan
lokasi penelitian.
BAB. V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Terdapat 46 kasus kanker serviks di bagian Onkologi Ginekologi
Departemen Obsgyn RSPAD Gatot Soebroto selama tahun 2009.
2. Stadium II merupakan kasus terbanyak dibandingkan stadium 0, I, III, dan
IV pada penderita kanker serviks di bagian Onkologi Ginekologi
Departemen Obsgyn RSPAD Gatot Soebroto selama tahun 2009 dengan
jumlah 19 kasus atau 28,3% dari total seluruh kasus.
3. Kelompok usia > 40 tahun menjadi kelompok usia terbanyak pada
penderita kanker serviks di bagian Onkologi Ginekologi Departemen
Obsgyn RSPAD Gatot Soebroto selama tahun 2009 dengan jumlah 36
kasus atau 78,3% dari seluruh kasus.
4. Kelompok multipara menjadi yang terbanyak dibandingkan kelompok
primipara dan multipara pada penderita kanker serviks di bagian Onkologi
Ginekologi Departemen Obsgyn RSPAD Gatot Soebroto selama tahun
2009 dengan jumlah 30 kasus atau 65,2% dari seluruh kasus.
5. Kelompok lama usia pernikahan 21-30 tahun menjadi kelompok lama usia
pernikahan terbanyak pada penderita kanker serviks di bagian Onkologi
Ginekologi Departemen Obsgyn RSPAD Gatot Soebroto selama tahun
2009 dengan jumlah dengan 22 kasus atau 47,8% dari seluruh kasus.
B. SARAN
1. Perlunya dilakukan penerangan mengenai kesehatan reproduksi kepada
setiap wanita pada waktu pemeriksaan kesehatan di rumah sakit ataupun
yang dilaksanakan di luar rumah sakit yang dilakukan oleh pihak RSPAD
Gatot Soebroto dengan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan
organisasi yang ada di masyarakat supaya angka kejadian kanker serviks
khususnya dapat terus berkurang setiap tahunnya.
2. Perlunya digalakkan dan dilakukan program deteksi dini kanker serviks
secara intensif oleh pihak RSPAD Gatot Soebroto baik di lingkungan
rumah sakit maupun di lingkungan masyarakat sekitar supaya angka
kejadian kanker serviks dapat terus berkurang setiap tahunnya.
3. Perlunya dilakukan forum diskusi dan seminar di sesama dokter pada
umumnya dan dokter spesialis kandungan dan kebidanan pada khususnya
mengenai penelitian-penelitian terbaru mengenai kanker serviks,
perjalanan penyakit, dan faktor resiko dalam upaya preventif, promotif,
kuratif, dan rehabilitatif supaya angka kejadian kanker serviks khususnya
dapat terus berkurang setiap tahunnya.
4. Perlunya dibuat sistem komputerisasi untuk menyimpan status rekam
medik pasien di bagian Onkologi Ginekologi Departemen Obsgyn RSPAD
Gatot Soebroto secara lengkap sehingga status rekam medik pasien dapat
terdata secara lengkap dan tersusun dengan baik sehingga dapat
memudahkan pasien, dokter, atau peneliti jika membutuhkannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Brinton LA, Lacey Jr JV, Sherman ME. Epidemiology of gynecologic cancers. In: Hoskins WJ, Young RC, Markman M, Perez CA, Barakat R, Randall M, editors. Principle and practice of gynecologis oncology. 4 th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2005. p.3-38.
2. Miller AB. The natural history of cervical cancer. In: Rohan TE, Shah KV, editors. Cervical Cancer from etiology to prevention. The Netherlands : Kluwer Academic Publisher; 2004. p.61-77.
3. Askep Maternitas. Klasifikasi Pertumbuhan Sel Akan Kanker Serviks. Qittun Blog 29 Juni 2008.
4. Aziz MF. Faktor kliniko-patologik, molekul adhesi sel E-kadherin, katenin-A, dan enzim proteolitik matriks ekstraselular kathepsin-D sebagai predictor metastasis kelenjar getah bening dan prognosis kanker serviks stadium awal (disertasi). Jakarta: Program studi ilmu kedokteran S3 Fakultas Kedokteran Indonesia; 2004.
5. Tim Penggulangan Kanker Terpadu RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Kanker di RSUPNCM tahun 1998. Jakarta; 1999.
6. Doengoes, Marilyn.E. Nursing care and Plans.Philadelphia: F.A Davis Company; 1989.
.7. Sibuea WH, Mangunkusumo RR, Akbar N, et al. Hospital based cancer
registry in Cipto Mangunkusumo hospital Jakarta. Medical Journal of Indonesia; 2000. p.181-203.
Brahm U, penerjemah. Obstetri Williams. Edisi 21. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2006.
11. Burke L, Antonioli DA, Ducatman BS. The normal cervix. Dalam: Colcoscopy text and atlas: Appleton & Lange; 1991. p.29-45
12. Ferenczy A. Anatomy and histology of the cervix. Dalam: Blaustein A, ed, Pathology of the female genital tract, New York : Springer Vierlag Inc; 1997. p.102-10
13. Jordan JA. Scanning electrons microscopy of the physiological epithelial. Dalam: Jordan JA, Singer A, eds. The cervix. London: Wb Saunders; 1976. p.44-50
14. WHO Meeting Report. Bulletin of the WHO; p. 64(4): 607-618.
15. Andrijono. Sinopsis Kanker Ginekoogi. Divisi Onkologi Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Jakarta; 2008. p.36-38
16. Van Nagell JR, Higgins RV, Powell DE. Invasive Cervical Cancer. In: Knapp RL, Berkowitz RS, eds. Gynecologic Oncology, 2nd ed. McGraww-Hill. New York; p.192-222.
17. Hacker NF. Cervical Cancer. In : Practical Gynecology Oncology. 3rd Ed. Berek and Hacker, Lippincott Williams and Wilkins. USA; 2000. p.3-38
19. Hasto Wardoyo. Kanker Serviks Renggut 1 Nyawa Setiap Jam. JOGJAINFO [serial on the internet]. 2010. Available from: http://jogjainfo.net/kanker-serviks-renggut-1-nyawa-setiap-jam.html
20. Setiyarini E. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kanker leher rahim di RSUD Dr. Moewadi Surakarta [phD thesis]. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2009.
21. InfoPuskesmas. DitJen. Pembinaan Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 1996
Lampiran 1
TABEL INDUK HASIL PENELITIAN RESPONDEN KANKER SERVIKS DI BAGIAN ONKOLOGI GINEKOLOGI DEPARTEMEN KANDUNGAN DAN
KEBIDANAN RSPAD GATOT SOEBROTO SELAMA TAHUN 2009No.CM Stadium Usia Jumlah Paritas Usia Menikah