BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkaitan dengan isu sentral yang berkembang mengenai lahan tidur kini banyak menjadi sorotan semua pihak. Seperti diketahui bahwa lahan tidur merupakan lahan yang belum digarap secara optimal untuk menghasilkan suatu nilai tambah secara ekonomis. Mengingat di Daerah TK. II Lebak umumnya masih terdapat lahan tidur seperti halnya di Kecamatan Warunggunung, perlu adanya pengelolaan dan pemanfaatan llahan untuk bidang pertanian. Lahan tidur di kecamatan Warunggunung dapat diusahakan untuk budidaya tanaman pertanian dengan percobaan tanaman Pepaya California . Pengelolaan dan pemanfaatan lahan tidur dirasa akan sangat penting, mengingat Kabupaten Lebak sebagai daerah yang bertetangga dengan pusat pemerintahan yakni Jakarta, maka setiap sudut daerah lahan tidur mempunyai arti yang sangat penting bagi masyarakat. Pengelolaaan dan pemanfaatan lahan tidur melalui pengenalan tanaman Pepaya California kepada masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan mengolah lahan tidur menjadi lahan yang diusahakan di bidang pertanian, sehingga dapat menunjang kepada pembangunan pertanian di kabupaten Lebak. Pengelolaan dan pemanfaatan lahan tidur menuntut manajemen yang lebih baik, terpadu dan terkoordinasi agar lahan tidur dapat menghasilkan nilai tambah secara ekonomis dapat tercapai. Sehingga lahan tidur tidak lagi sebagai lahan yang dibiarkan masyarakat tapi juga sebagai kebutuhan bagi masyarakat. Dalam pengelolaan lahan tidur tersebut diperlukan suatu strategis khusus. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Berkaitan dengan isu sentral yang berkembang mengenai lahan tidur kini banyak
menjadi sorotan semua pihak. Seperti diketahui bahwa lahan tidur merupakan lahan yang
belum digarap secara optimal untuk menghasilkan suatu nilai tambah secara ekonomis.
Mengingat di Daerah TK. II Lebak umumnya masih terdapat lahan tidur seperti
halnya di Kecamatan Warunggunung, perlu adanya pengelolaan dan pemanfaatan llahan
untuk bidang pertanian. Lahan tidur di kecamatan Warunggunung dapat diusahakan
untuk budidaya tanaman pertanian dengan percobaan tanaman Pepaya California .
Pengelolaan dan pemanfaatan lahan tidur dirasa akan sangat penting, mengingat
Kabupaten Lebak sebagai daerah yang bertetangga dengan pusat pemerintahan yakni
Jakarta, maka setiap sudut daerah lahan tidur mempunyai arti yang sangat penting bagi
masyarakat. Pengelolaaan dan pemanfaatan lahan tidur melalui pengenalan tanaman
Pepaya California kepada masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat dengan mengolah lahan tidur menjadi lahan yang diusahakan di bidang
pertanian, sehingga dapat menunjang kepada pembangunan pertanian di kabupaten
Lebak.
Pengelolaan dan pemanfaatan lahan tidur menuntut manajemen yang lebih baik,
terpadu dan terkoordinasi agar lahan tidur dapat menghasilkan nilai tambah secara
ekonomis dapat tercapai. Sehingga lahan tidur tidak lagi sebagai lahan yang dibiarkan
masyarakat tapi juga sebagai kebutuhan bagi masyarakat. Dalam pengelolaan lahan tidur
tersebut diperlukan suatu strategis khusus.
Strategi yang memberikan pengertian sebagai tindakan yang dilakukan
berdasarkan keahlian yang memadukan antara ilmu dan kemampuan (science and art).
Pengelolaan yang dimaksud adalah pemanfaatan yang dibarengi dengan tindakan
pelestarian (utilization and conservation). Strategi pengelolaan yang diterapkan yaitu
tindakan pemanfaatan dan pelestarian lahan tidur berdasarkan disiplin ilmu yang dimiliki.
Tindakan yang direncanakan berupa program kerja yang berdasarkan prinsip atau
pedoman pemanfaatan dan pelestarian lahan tidur.
Kegiatan pengelolaan lahan tidur ini adalah kegiatan tambahan untuk
meningkatkan nilai lahan dari segi ekonomis, yang pada akhirnya diharapkan dapat
mendukung dan memotifasi masyarakat dalam pengelolaannya. Acuan pengelolaan dan
pemanfaatan lahan tidur yang dibentuk haruslah memperhatikan kegiatan yang ada di
lingkungannya dan diusahakan melalui prioritas. Melalui pendekatan yang holistik, status
1
pengolahan lahan tidur diharapkan dapat memadukan antara semua instansi yang terkait
(dinas pertanian, masyarakat, pemerintah daerah dan peserta didik), sehingga penglolaan
yang integrated dapat di laksanakan dengan baik.
1.2 Tujuan
Kegiatan pemanfaatan lahan tidur melalui pengenalan percobaan tanaman Pepaya
California diharapkan dapat menguntungkan bagi semua pihak dengan harapan semua
tujuan bisa tercapai, tujuan tersebut diantaranya :
1. Untuk memahami dan menghayati setiap permasalahan dalam pemanfaatan dan
pengelolaan di bidang pertanian di masyarakat, diantaranya pemanfaatan lahan
pertanian akibat dari kegiatan pembangunan.
2. Untuk membantu menanggulangi permasalahan pemanfaatan lahan tidur di Kabupaten
lebak dalam bidang pertanian, sehingga lahan tidur dapat di manfaatkan untuk
memperoleh suatu nilai ekonomis.
3. Untuk membantu pemerintah dalam menelaah, meninjau dan mengevaluasi dari
pemanfaatan lahan yang ada dalam pengelolaan dan pemanfaatan lahan tidur
diharapakan dapat membentuk pembangunan di Kabupaten Lebak.
4. Mengarahkan masyarakat tentang bagaimana pemanfaatan dan pengelolaan lahan
tidur yang lestari dan berwawasan lingkungan.
5. Wujud kepedulian peserta didik terhadap lingkungan melalui kegiatan pembinaan dan
penyuluhan yang bisa diwujudkan secara bersama dengan masyarakat.
6. Memasyarakatkan program kerja di bidang pengabdian kepada masyarakat melalui
pengelolaan dan pemanfaatan lahan tidur di bidang pertanian dengan tanaman Pepaya
California yang akan direncanakan di Kabupaten Lebak.
7. Evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan melalui analogi terhadap pengelolaan
dan pemanfaatan lahan tidur di bidang pertanian.
BAB II
ANALISA POTENSI
Sebagai salah satu sub sistem pertanian pada umumnya lahan mempunyai peran
yang sangat penting, dimana dalam pengelolaannya harus mengacu kepada sumber daya
atau potensi yang harus diperhatikan. Diantaranya adalah :
1. Potensi non hayati
Potensi ini terdiri dari potensi sarana dan prasarana fisik diantaranya :
a. Potensi lahan tidur
2
Lahan tidur merupakan potensi pokok yang harus diperhatikan, karena
lahan tersebut belum pernah digarap, sehingga sangat tepat untuk di
budidayakan untuk mencapai hasil yang optimal.
b. Potensi sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana merupakan potensi pendukung untuk mengelola lahan
tidur. Ini akan sangat berperan dalam menyukseskan pengelolaannya.
Pengelolaan tidak akan berhasil jika sarana dan prasarana tidak mendukung.
2. Potensi hayati
Potensi hayati merupakan sumber daya yang berperan langsung. Potensi ini
terbagi menjadi dua yaitu :
a. Manusia
merupakan sumber daya yang diharapkan mampu terlibat dalam
pengelolaannya. Disini diharapkan semua ikut ambil bagian, baik peserta
didik, masyarakat setempat maupun pemerintah daerah. Keterpaduan ketiga
unsur ini akan sangat menentukan dalam pengelolaan dan pemanfaatan lahan
tidur.
b. potensi lahan tidur
Ini sangat berarti bagi masyarakat, karena pandangan masyarakat yang utama
adalah tentang ekonominya dari tanaman tersebut. Jika lahan tidur bisa
menghasilkan nilai ekonomi, maka masyarakat akan merasa bahwa
pengelolaan tersebut tidak sia-sia. Dengan diadakan pemberdayaan lahan tidur
diharapkan masyarakat bisa melakukan kegiatan budidaya tanaman Pepaya
California untuk meningkatkan pendapatannya.
BAB III
PERMASALAHAN DAN ALTERNATIF SOLUSI
Diketahui bahwa lahan tidur yang berada di kecamatan Warunggunung,
Kabupaten DT II Lebak masih terdapat lahan tidur dan tidak dimanfaatkan sehingga lahan
tersebut tumbuh dengan tanaman yang tidak bermanfaat. Adapun permasalahan
tersebut disebabkan
oleh :
a. Terjadinya Urbanisasi masyarakat didaerah lahan tidur, sehingga lahan dibiarkan, dan
masyarakat di sekitar lahan tidur obyektif memilih pekerjaan lain.
3
b. Masyarakat di sekitar lahan tidur belum mengetahui arti dan manfaat dari lahan tidur
karena terbatasnya informasi.
c. Belum adanya peraturan yang bersifat mengikat dari pemerintah daerah dalam usaha
pengelolaan lahan tidur.
Dengan latar belakang permasalahan di atas, kami dari Peserta didik dan dewan
guru Yayasan Mulia Hati Insani (MHI), menawarkan beberapa alternatif solusi yaitu :
1. Perlu adanya persamaan persepsi, pandangan dan konsep mengenai tujuan dari
pemanfaatan dan pengelolaan lahan tidur kepada masyarakat sekitar kecamatan
Warunggunung dan pemerintah daerah.
2. Melakukan inventarisasi sumberdaya hayati dan non hayati yang dimiliki lahan tidur
Warunggunung guna mengetahui potensi yang dimiliki.
3. Mempertegas konsep pengelolaan dan pemanfaatan lahan tidur dalam usaha
mengurangi beban akibat perekonomian.
4. Mengenalkan prinsip-prinsip budidaya tanaman Pepaya California kepada masyarakat
setempat.
BAB IV
KELOMPOK SASARAN
Sasaran pelaksanaan pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia dan
pemanfaatan sumber daya alam secara optimal melalui pemanfaatan llahan tidur dengan
pengenalan percobaan tanaman tumpang sari (jagung manis, kacang kedelai, kacang
hijau) di kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak adalah :
1. Peserta didik
Menyadarkan peserta didik sebagai calon penerus tonggak pembangunan yang mampu
menerapkan dan mengatasi berbagai masalah yang cenderung dihadapi masyarakat
sebagai akibat proses pembangunan. Dengan demikian peserta didik perlu berlatih agar
mampu merencanakan program pembangunan yang berdasarkan pada pemikiran yang
komprehensif, analitis dan proyektif.
2. Masyarakat
4
Menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dan mengurangi ketergantungan
masyarakat pada pemerintah daerah dalam pengelolaan lahan tidur sehingga dapat
menumbuhkan potensi swadaya masyarakat dan selanjutnya bisa berkembang secara
mandiri.
3. Pemerintah daerah
Membantu pemerintah daerah dalam mempercepat proses pembangunan di bidang
pertanian di kecamatan Warunggunung dan memberikan umpan balik guna mengevaluasi
pelaksanaan program pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya manusia dan
pemanfaatan sumber daya alam secara optimal melalui pemanfaatan lahan tidur dengan
pengenalan percobaan tanaman Pepaya California di kabupaten Lebak.
4. Organisasi
Meningkatkan partisipasi Yayasan Mulia Hati Insani (MHI), dalam pelaksanaan
pembangunan, khususnya pembangunan dalam sektor pertanian serta memberi masukan
dalam rangka mengembangkan sistem pendidikan di Yayasan Mulia Hati Insani (MHI).
BAB V
METODA KERJA
Metoda kerja yang akan dilakukan pertama-tama melakukan pendekatan yang
bersifat holistik, dimana dilakukan pendekatan sosial dari segala aspek dan segi
masyarakat. Pendekatan tersebut dilaksanakan dengan cara memberi penyuluhan akan
arti, pengelolaaan dan pemanfaatan lahan tidur, dan dengan tidak mengabaikan ide-ide
dari masyarakat bagaimana pengelolaan dan pemanfaatan lahan tidur secara optimal
dengan tanaman tumpang sari yaitu jagung manis, kacang kedelai, dan kacang hijau
sehingga mereka bisa terlibat dengan memadukan prinsip atau pedoman pemanfaatan
dan pelestarian.
Kegiatan selanjutnya adalah melakukan inventarisasi dan tinjauan umum
mengenai sumber daya hayati dan non hayati, dari pengelolaan dan pemberdayaan
sumber daya manusia dan pemanfaatan sumber daya alam secara optimal melalui
pemanfaatan lahan tidur dengan pengenalan percobaan tanaman Pepaya California guna
mengetahui potensi, permasalahan dan kemungkinan pengembangan tanaman Pepaya
California yang pada akhirnya dapat memberikan informasi dan umpan balik “feed back”
5
kepada pemerintah untuk melakukan kegiatan evaluasi dan monitoring dari pelaksanaan
kerja diatas.
6
BAB VI
L O K A S I
Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Peserta didik dan dewan guru Yayasan Mulia
Hati Insani (MHI) mengenai “Pengelolaan dan pemberdayaan Sumber Daya manusia dan
Sumber Daya Alam secara optimal melaui pemanfaatan lahan tidur dengan pengenalan
percobaan tanaman Pepaya California berlokasi di kecamatan Warunggunung Kabupaten
Lebak.
7
BAB VII
JENIS KEGIATAN
Nama kegiatan : Pengelolaan dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan
Sumber Daya Alam secara optimal melalui pemanfaatan lahan
tidur dengan pengenalan percobaan tanaman Pepaya California di
Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak.
1. Penyuluhan dan Demo Budidaya
1.1 DeProposal umum :Kegiatan ini merupakan transper informasi kepada masyarakat
tentang budidaya tanaman Pepaya California, dengan
pengelolaan yang baik dan benar dengan pemanfaatan
yang berwawasan lingkungan, melalaui forum diskusi serta melalui
tulisan.
1.2 Tujuan Silang informasi tentang manajemen dalam hal budidaya tanaman
Pepaya California yang baik.
1.3 Sasaran : Penduduk sekitar tanaman lokasi dan pihak pengguna informasi
produk tanaman Pepaya California.
1.4 Target : Diharapkan masyarakat memahami cara mengelola dan
memanfaatkan lahan tidur yang ekonomis melalui budidaya
tanaman Pepaya California secara baik serta dapat
mengaplikasikannya secara langsung.
1.5 Koordinator : Afian Oktafianto, S.Pi
8
2. Inventarisasi Sumber daya lahan tidur
2.1 DeProposal umum : Inventarisasi berupa pengimpulan data tentang
kondisi sumberdaya hayati dan non hayati yang ada di Kecamatan
Warunggunung, melalui informasi langsung maupun melalui
pemerintah daerah.
2.2 Tujuan :Untuk mengetahui potensi sumberdaya hayati dan non hayati
Pepaya California, dalam rangka melihat kemungkinan
pengembangan pertanian.
2.3 Sasaran : Lokasi lahan tidur Warunggunung.
2.4 Target :Diharapkan terkumpulnya data jenis sumberdaya
hayati dan non hayati yang ada di Warunggunung, sebagai bahan
masukan bagi masyarakat, peserta didik, dan pemerintah daerah.
2.5 Koordinator : Johan Kurniawan, S.Pd dan Azis
3. Evaluasi dan Monitoring
3.1 DeProposal Umum : Merupakan kegiatan peninjauan dan pemantauan hasil dari
kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya dengan melakukan
kunjungan berkala ke lokasi.
3.2 Tujuan : Melihat keberhasilan kegiatan yang telah
dilaksanakan masyarakat setelah kegiatan ini berakhir.
3.3 Sasaran : Pelaksanaan kegiatan serta penduduk sekitar tanaman
lahan tidur dan produk jagung manis, kacang kedelai,
dan kacang hijau.
3.4 Target : Mengetahui keberhasilan / ketidakberhasilan kegiatan
pemanfaatan dan pengolaan lahan tidur yang telah dilakukan.
3.5 Koordinator : Acep Mukti S.Pd
9
BAB VIII. JADWAL KEGIATAN
Jenis Kegiatan Waktu (bln/minggu) Koordinator8 9 10 11 12
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Survei lapangan x x x x Mulyadi dan oman2. Survei bahan-bahan yang dibutuhkan
x x x x Supendi
3. Pengadaan bahan- bahan
x x x Jalaludin, S.Pdi
4. Penyuluhan dan demo budidaya
x x x x x x x x x x x x x x Afian O, S.Pi
5. Inventarisasi x x x x x x x x x x x x x x Johan K., S.Pd dan Azis
6. Evaluasi x x x x x x x x x x x x x x Acep Mukti, S.Pd
10
Lampiran 2
ANGGARAN BIAYA
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN LAHAN TIDUR MELALUI
PENGENALAN PERCOBAAN TANAMAN PEPAYA CALIFORNIA DENGAN
MENGGUNAKAN LAHAN SATU HEKTAR DI KECAMATAN WARUNGGUNUNG
KABUPATEN LEBAK
I. Persiapan
- Survei Lapangan : Rp. 50.000,00
- Survei Bahan-bahan yang dibutuhkan : Rp. 50.000,00
- Pembuatan dan Penggandaan Proposal ; Rp. 100.000,00 +
Jumlah ; Rp. 200.000,00
II. Kegiatan
- Pengadaan Bahan-bahan :
- Literatur tanaman Pepaya California : Rp. 75.000,00
- Bibit Pepaya California @ Rp. 5.000 x 1,700 : Rp. 8.500.000,00
- Bangunan saung 2 x 3 m2 : Rp. 1.375.000,00
- 4 unit Pacul @ Rp. 50.000 : Rp. 200.000,00
- 4 unit Garpu @ Rp. 50.000 : Rp. 200.000,00
- 4 unit parang @ Rp. 35.000 : Rp. 140.000,00
- 4 unit golok @ Rp. 50.000 : Rp. 200.000,00
- 4 unit gacok @ Rp. 25.000 : Rp. 140.000,00
- 1 unit sprayer @ Rp. 650.000 : Rp. 650.000,00
- 4 unit ember plastik @ Rp. 10.000 : Rp. 40.000,00