Top Banner
50 LAMPIRAN
16

Skripsi FIX Bismillah - repository.ipb.ac.id · *Sistem bagi hasil jadi setlah panen langsung dijual kemudian dipotong biaya operasional lalu hasilnya dibagi dua antara BB Padi dan

Mar 17, 2019

Download

Documents

lamhanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Skripsi FIX Bismillah - repository.ipb.ac.id · *Sistem bagi hasil jadi setlah panen langsung dijual kemudian dipotong biaya operasional lalu hasilnya dibagi dua antara BB Padi dan

50  

LAMPIRAN

Page 2: Skripsi FIX Bismillah - repository.ipb.ac.id · *Sistem bagi hasil jadi setlah panen langsung dijual kemudian dipotong biaya operasional lalu hasilnya dibagi dua antara BB Padi dan

51  

LAMPIRAN

Lampiran 1 Matriks perlakuan tikus sawah, tikus rumah terhadap seng fosfida

Perlakuan Tingkat kejeraan (%) Tikus sawah Subang Tikus sawah Pati Tikus rumah Bogor

Seng fosfida 1 V (37) - (0) - (0) Seng fosfida 2 V (40) - (0) - (0) Seng fosfida 3 - (0) V (37) V (6) Seng fosfida 4 - (0) V (40) - (0)

Lampiran 2 Matriks perlakuan tikus sawah dan tikus pohon terhadap kumatetralil

Perlakuan Tingkat Kejeraan (%) Tikus sawah Subang Tikus sawah Pati Tikus pohon Bogor

Kumatetralil 1 V (36) V (30) - (0) Kumatetralil 2 - (0) - (0) V (47) Kumatetrallil 3 V (36) - (0) V (33)

Lampiran 3 Matriks perlakuan tikus sawah, tikus rumah, dan tikus pohon terhadap bromadiolon

Perlakuan Tingkat Kejeraan (%) Tikus sawah Subang Tikus rumah Bogor Tikus pohon Bogor

Bromadiolon 1 V (39) - (0) - (0) Bromadiolon 2 V (46) - (0) - (0) Bromadiolon 3 - (0) V (30) - (0) Bromadiolon 4 - (0) V (31) - (0) Bromadiolon 5 V (54) - (0) - (0) Bromadiolon 6 V (31) - (0) - (0) Bromadiolon 7 V (12) - (0) V (12)

Page 3: Skripsi FIX Bismillah - repository.ipb.ac.id · *Sistem bagi hasil jadi setlah panen langsung dijual kemudian dipotong biaya operasional lalu hasilnya dibagi dua antara BB Padi dan

52  

Lampiran 4 Matriks perlakuan tikus sawah, tikus rumah, dan tikus pohon terhadap brodifakum

Perlakuan Tingkat kejeraan (%) Tikus sawah

Subang Tikus sawah

Pati Tikus rumah

Bogor Tikus pohon

Bogor Brodifakum 1 - (0) - (0) - (0) V (40) Brodifakum 2 - (0) - (0) - (0) V (11) Brodifakum 3 V (46) - (0) - (0) - (0) Brodifakum 4 V (66) - (0) V (63) V (61) Brodifakum 5 V (12) - (0) V (10) V (10) Brodifakum 6 - (0) - (0) V (41) - (0) Brodifakum 7 - (0) - (0) - (0) V (36) Brodifakum 8 V (29) - (0) - (0) - (0) Brodifakum 9 V (25) - (0) - (0) - (0) Brodifakum 10 - (0) - (0) V (47) - (0) Brodifakum 11 V (9) V (27) V (6) V (29) Brodifakum 12 V (13) V (18) V (15) V (31) Brodifakum 13 V (23) V (14) V (6) V (33) Brodifakum 14 V (16) V (21) - (0) V (31) Brodifakum 15 - (0) - (0) - (0) V (40) Brodifakum 16 V (47) - (0) - (0) - (0) Brodifakum 17 - (0) - (0) - (0) V (40) Brodifakum 18 V (38) - (0) - (0) - (0) Brodifakum 19 V (11) - (0) - (0) V (12) Brodifakum 20 V (12) - (0) - (0) V (13) Brodifakum 21 V (12) - (0) - (0) V (12) Brodifakum 22 - (0) - (0) - (0) V (12) Brodifakum 23 V (14) - (0) - (0) V (10)

Lampiran 5 Matriks perlakuan tikus sawah dan tikus pohon terhadap flokumafen

Perlakuan Tingkat Kejeraan (%) Tikus sawah Pati Tikus pohon Bogor

Flokumafen 1 V (44) V (43)

Page 4: Skripsi FIX Bismillah - repository.ipb.ac.id · *Sistem bagi hasil jadi setlah panen langsung dijual kemudian dipotong biaya operasional lalu hasilnya dibagi dua antara BB Padi dan

53  

Lampiran 6 Matriks perlakuan tikus sawah, tikus rumah, dan tikus pohon terhadap rodentisida nabati

Perlakuan Tingkat kejeraan (%) Tikus sawah Pati Tikus rumah Bogor

Mahoni 8% V (4) - (0) Mahoni 16% V (6) - (0) Mahoni 24 % V (3) - (0) Mahoni 32% V (5) - (0) Jarak 8% V (5) - (0) Jarak 16% V (5) - (0) Jarak 24% V (5) V (4) Jarak 32% V (5) V (3) Bintaro 8% V (5) - (0) Bintaro 16% V (5) - (0) Bintaro 24% V (5) - (0) Bintaro 32% V (2) - (0) Gadung 10% V (13) V (14) Gadung 20% V (11) V (11) Gadung 25% V (8) V (n5) Gadung 30% V (11) V (10)

Lampiran 7 Matriks perlakuan tikus sawah, tikus rumah, dan tikus pohon terhadap umpan dasar

Perlakuan Tingkat kejeraan (%) Tikus sawah

Subang Tikus sawah

Pati Tikus rumah

Bogor Tikus pohon

Bogor Beras seng fosfida 1 V (11) - (0) - (0) - (0) Beras seng fosfida 2 V (11) - (0) - (0) - (0) Beras seng fosfida 3 - (0) V (12) - (0) - (0) Beras seng fosfida 4 - (0) V (10) - (0) - (0) Beras kumatetralil 1 - (0) V (12) - (0) - (0) Beras kumatetralil 2 - (0) - (0) - (0) V (10) Beras bromadiolon 1 V (11) - (0) - (0) - (0) Beras bromadiolon 2 V (10) - (0) - (0) - (0) Beras bromadiolon 3 dan 4

- (0) - (0) V (11) - (0)

Beras brodifakum 1 dan 2

- (0) - (0) - (0) V (10)

Beras brodifakum 3 V (11) - (0) - (0) - (0) Beras brodifakum 4 dan 5

V (10) - (0) - (0) V (10)

Beras brodifakum 6 - (0) - (0) V (10) - (0)

Page 5: Skripsi FIX Bismillah - repository.ipb.ac.id · *Sistem bagi hasil jadi setlah panen langsung dijual kemudian dipotong biaya operasional lalu hasilnya dibagi dua antara BB Padi dan

54  

Beras brodifakum 10 - (0) - (0) V (10) - (0) Gabah brodifakum 11 dan 12

- (0) - (0) - (0) V (10)

Beras brodifakum 11 dan 12

- (0) - (0) - (0) V (10)

Beras brodifakum 13 dan 14

- (0) V (10) - (0) - (0)

Gabah brodifakum 13 dan 14

- (0) V (12) - (0) - (0)

Beras brodifakum 16 V (10) - (0) - (0) - (0) Beras brodifakum 17 - (0) - (0) - (0) V (10) Beras brodifakum 18 V (13) - (0) - (0) - (0) Beras brodifakum 19,20,21 dan 23

- (0) - (0) - (0) V (7)

Beras flokumafen 1 - (0) V (13) - (0) V (11) Beras kumatetralil 3, brodifakum23, bromadiolon 7

V (11) - (0) V (11) V (10)

Gabah kumatetralil 3, brodifakum23, bromadiolon 7

V (10) - (0) V (10) V (10)

Beras rodentisida nabati

- (0) V (4) V (3) - (0)

Blok rodentisida nabati

- (0) V (14) V (10) - (0)

Lampiran 8 Hasil kuesioner wawancara terhadap petani tempat tikus sawah uji diambil di Kabupaten Subang

• Jumlah Responden = 20 petani • 13 petani yang bekerja sama dengan BB Padi dan 3 dari 23 kelompok • 7 petani sekitar BB Padi yang tergabung dalam kelompok tani • 9 petani dari Desa Ranca Mulya Kecamatan Patok Beusi Kabupaten Subang • 3 petani dari Desa Ranca Jaya Kecamatan Patok Beusi Kabupaten Subang • 1 petani dari Desa Ranca Bangau Kecamatan Patok Beusi Kabupaten Subang • 7 petani dari Desa Sukamandi Jaya Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang • Tanggal wawancara 1 dan 2 Oktober 2011 • Tempat wawancara di rumah, di sawah, di BB Padi KARAKTERISTIS PETANI 1. Umur : 40-50 = 12 orang, 50-60 = 6 orang, 60-70 = 2 orang 2. Pendidikan : Tidak tamat SD = 2 orang, SD = 10 orang, SMP = 6 orang, SMA = 2

orang, PT = - orang

Page 6: Skripsi FIX Bismillah - repository.ipb.ac.id · *Sistem bagi hasil jadi setlah panen langsung dijual kemudian dipotong biaya operasional lalu hasilnya dibagi dua antara BB Padi dan

55  

3. Pekerjaan : Petani = 20 orang 4. Jmlh tanggungan : < 2 orang = - orang, 3-5 orang = 13 orang, 6-8 = 4 orang, >8 =

3 orang 5. Status kepemilikan lahan : 7 orang = lahan sendiri, 13 orang = penggarap 6. Luas lahan: 6 orang = < 1 ha, 12 orang = 1-2 ha, 2 orang = > 2 ha CARA BUDI DAYA 7. Jenis komoditas: 20 orang = padi 8. Varietas yang digunakan: padi = ciherang 9. Asal benih/bibit: 7 dari UDSMC (penangkaran swasta) dan 13 orang diberikan

oleh dinas atau instansi pemerintah 10. Menanam komoditas lain: 20 orang tidak menanam komoditas lain dengan alasan

lingkungan yang tidak mendukung kebutuhan air akan kurang jika menanam komoditas lainnya

11. Jenis pupuk yang digunakan: 20 orang menggunakan pupuk sintesis untuk pemupukan ke-1: 12-15 hari ST dan pemupukan ke-2: 25-30 hari ST sedangkan pupuk kandang digunakan sebelum tanam pada saat pengolahan, 13 petani menggunakan kotoran sapi, kambing dan jerami 7 petani fermentasi kotoran cacing (durbikus)

12. Pola tanam yang digunakan: 20 orang Padi – Padi - Bera 13. Masalah yang sering dihadapi (boleh lebih dari 1): Hama dan penyakit = 20 orang,

modal = - orang, air/irigasi = 17 orang (karena jika sawahnya tempatnya jauh dari area irigasi tidak terkena aliran air), cuaca/iklim = 20 orang (akhir 2010 sampai awal tahun 2011 hujan terus sehingga hasil panen kurang bagus karena ciherang lebih bagus hasilnya kalau sedikit hujan)

14. Dilakukan pengairan: 20 orang melakukan irigasi dari jati luhur 15. Penurunan hasil: 20 orang pada tahun akhir 2009 sampai 2010 selama 2 musim

gagal total karena virus kerdil hampa dan kerdil rumput dengan wereng coklat sebagai vektornya jadi 100% fuso. Pada 2011 (2 musim terakhir) panen sudah mulai bagus dengan hasil sampai 80% jadi kehilangan hasilnya 20-40%

PENGENDALIAN OPT 16. Pernah mengikuti SL-PHT atau pelatihan lain: Ya = 20 orang

13 orang penyuluhan setiap 2 minggu sekali oleh teknisi BB Padi dan 7 orang penyuluhan setiap 1 bulan sekali atau sesuai permintaan

17. Hama dan penyakit utama yang menyerang dari 20 orang: tikus, wereng coklat, penggerek batang, hama putih palsu, virus kerdil hampa dan kerdil rumput

18. Hama tikus banyak menyerang: 20 orang menjawab ada tapi tidak membuat kerusakan dan masih bias diatasi. Besar serangan paling banyak 5%.

19. Tindakan yang dilakukan jika ada hama tikus menyerang: Sebelum tanam digropyok, setelah tanam diempos. Untuk petani BB Padi pengemposan

Page 7: Skripsi FIX Bismillah - repository.ipb.ac.id · *Sistem bagi hasil jadi setlah panen langsung dijual kemudian dipotong biaya operasional lalu hasilnya dibagi dua antara BB Padi dan

56  

dijadwalkan secara rutin seminggu sekali setiap hari sabtu. Ada juga yg menggunakan racun tapi hanya 5 orang dan tergantung populasinya

20. Pengendalian hama tikus: kultur teknis dengan pengaturan waktu tanam, pengaturan jarak tanam, pengaturan tanaman perangkap (TBS). Sanitasi dengan membersihkan lahan. Kimia dengan rodentisida b.a. fosfit dengan umpan gabah yang dicampur dengan oli atau minyak sayur dan temik dengan umpan keong dibakar, dosisi 10 kg/ha (gabah + fosfit dengan fosfit 1 ons), waktu aplikasi sore, frekuensi aplikasi jika diketahui keberadaan tikus atau jika ada serangan serta pengemposan b.a. belerang, dosis 2-3 kg/ha jika ada serangan dan 1kg/ha jika tidak ada serangan, waktu aplikasi pagi atau siang hari, frekuensi aplikasi seminggu sekali setiap hari sabtu untuk petani BB padi dan setiap ada serangan saja untuk petani sekitar BB padi

21. Alasan menggunakan rodentisida untuk pengendalian: 20 orang menjawab mudah didapatkan, praktis dalam aplikasi, harga murah karena penggunaan rodentisida tidak begitu efektif

22. Jenis rodentsida yang digunakan: 20 orang = berbahan aktif fosfit dan temik tetapi ada 3 orang petani yang kadang menggunakan klerat dengan dosis 1 kg/ha karena jika musim hujan tidak luntur tetapi jarang dimakan tikus dan kerjanya lambat

23. Waktu memutuskan memberikan rodentisida: 20 orang menjawab pada serangan hama tikus tingkat membahayakan karena racun hanya untuk membantu pengendalian

24. Yang dilakukan jika hama tikus tidak dapat dikendalikan: 5 orang menjawab dibiarkan saja karena hal tersebut baru terjadi sekali pada tahun 90an yaitu serangan tiba-tiba dari tikus yang migrasi. 7 orang menjawab belum pernah sampai tikus yang tidak bias dikendalikan. 8 orang menjawab langsung digropyok

25. Sejarah pengendalian hama tikus: 1. Sebelum tahun 1980-an digali dan dipukuli (gropyok) 2. Tahun 1980-an emposan dan racun 3. Awal tahun 2000-an BTS (Trap Barrier System) dan LBTS (Linear Trap

Barrier System) 26. Dilakukan pengendalian gulma: 20 orang menjawan iya 27. Cara pengendalian gulma: 20 orang menjawab a dan b

a. Mencabut langsung dengan tangan b. Menggunakan herbisisda

*Pertama disemprot dahulu lalu dicabut dengan tangan PASCA PANEN

28. Hasil panen: Normalnya 6-7 ton/ha, kalau bagus 8-9 ton/ha

Page 8: Skripsi FIX Bismillah - repository.ipb.ac.id · *Sistem bagi hasil jadi setlah panen langsung dijual kemudian dipotong biaya operasional lalu hasilnya dibagi dua antara BB Padi dan

57  

29. Pengolahan hasil panen: 20 orang = dijual langsung di lapang dan disisakan sedikit untuk makan.

30. Permasalahan hama gudang dan tikus: tidak ada karena tidak ada yg disimpan CATATAN KHUSUS

*Kemitraan dengan BB padi yaitu pengadaan sarana seperti pupuk dan obat2an

*Sistem bagi hasil jadi setlah panen langsung dijual kemudian dipotong biaya

operasional lalu hasilnya dibagi dua antara BB Padi dan petani.

Lampiran 9 Hasil kuesioner wawancara terhadap petani tempat tikus sawah uji

diambil di Kabupaten Pati

• Jumlah Responden = 20 petani • 10 petani dari Desa Jambean Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati • 10 petani dari Desa Gondoarum Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus • Tanggal wawancara 23 Agustus 2011 dan 1 September 2011 • Tempat wawancara di rumah KARAKTERISTIS PETANI 1. Umur : 40-50 = 4 orang, 50-60 = 13 orang, 60-70 = 3 orang 2. Pendidikan : Tidak tamat SD = 2 orang, SD = 13 orang, SMP = 4 orang, SMA =

1 orang, PT = - orang 3. Pekerjaan : Petani = 20 orang 4. Jumlah tanggungan : < 2 orang = - orang, 3-5 orang = 6 orang, 6-8 = 9 orang, >8

= 5 orang 5. Status kepemilikan lahan : Lahan sendiri = 20 orang 6. Luas lahan : 1-4 kotak = 8 orang, 5-7 kotak = 7 orang, >7 kotak = 5 orang

*asumsi: 7 kotak = 1 ha CARA BUDI DAYA 7. Jenis komoditas: 20 orang = padi dan kacang hijau 8. Varietas yang digunakan: padi = ciherang 9. Asal benih/bibit: 3 orang membibitkan sendiri, 12 orang membeli di toko

pertanian, 5 orang diberikan oleh dinas atau instansi pemerintah 10. Menanam komoditas lain: 20 orang, komoditas kacang hijau 11. Jenis pupuk yang digunakan: 20 orang menggunakan pupuk sintesis tapi ada 5

petani yang menambahi dengan pupuk kandang 12. Pola tanam yang digunakan: 20 orang menggunakan rotasi tanaman padi – padi

– palawija (kacang tanah)

Page 9: Skripsi FIX Bismillah - repository.ipb.ac.id · *Sistem bagi hasil jadi setlah panen langsung dijual kemudian dipotong biaya operasional lalu hasilnya dibagi dua antara BB Padi dan

58  

13. Masalah yang sering dihadapi (boleh lebih dari 1): Hama dan penyakit = 20 orang, modal = - orang, air/irigasi = 20 orang (karena sering banjir jika musim hujan), cuaca/iklim = 20 orang (beberapa tahun terakhir yang hujan terus efek la nina)

14. Dilakukan pengairan: 20 orang melakukan irigasi / pengairan pada saat musim kemarau dengan cara mengambil dari sungai kemudian dialirkan ke sawah-sawah

15. Penurunan hasil: 3 tahun terakir = 4 orang, 5 tahun terakhir = 14 orang, 8 tahun terakhir = 2 orang Kehilangan hasil: <20% = - orang, >20-40% = - orang, >40-60% = 5 orang, >60-80% = 12 orang, >80% = 3 orang

PENGENDALIAN OPT 16. Pernah mengikuti SL-PHT atau pelatihan lain: Ya = 15 orang, Tidak = 5 orang

Penyuluhan dilaksanakan oleh penyuluh pertanian dan pelatihan dari perusahaan tertentu

17. Hama utama yang menyerang dari 20 orang: tikus dan wereng coklat 18. Hama tikus banyak menyerang: 20 orang menjawab iya. Besar serangan 10-15%.

Serangan tersebut musiman jika musimnya bias gagal total 19. Tindakan yang dilakukan jika ada hama tikus menyerang: Setrum;gropyok;kocor

air;rodentisida = 7 orang, setrum&gropyok = 4 orang, setrum&kocor = 3 orang, setrum&rodentisida = 2 orang, setrum;gropyok;rodentisida = 4 orang. *setrum pada saat malam hari setelah maghrib dan biasanya malah tambah

20. Pengendalian hama tikus: kultur teknis dengan pengaturan pola tanam dan pengaturan jarak tanam. Sanitasi dengan membersihkan lahan. Kimia dengan rodentisida b.a. fosfit, umpan gabah, dosis 8 kg/ha (gabah + fosfit dengan fosfit 1 ons), waktu aplikasi jam 5 sore jika musim tanam, frekuensi aplikasi setiap habis diberi lagi serta pengemposan b.a. belerang, dosis 1-2 kg/ha, waktu aplikasi sebelum musim tanam, frekuensi aplikasi setiap sebelum musim tanam (setahun 2 – 3 kali) • Yang semua ada = 12 petani • Yang tidak ada pengaturan jarak tanam = 3 petani • Yang tidak pakai roden = 2 petani • Yang tidak emposan = 1 petani

21. Alasan menggunakan rodentisida untuk pengendalian: 5 orang menjawab a,b, dan c. 6 orang menjawab b. 9 orang menjawab tidak begitu efektif karena tikus tidak mau makan a. Efektif terhadap serangan hama tikus b. Mudah didapatkan, praktis dalam aplikasi, harga murah c. Saran dari orang lain

22. Jenis rodentsida yang digunakan: 3 orang = berbahan aktif seng fosfida dan temik, 17 orang = berbahan aktif seng fosfida

Page 10: Skripsi FIX Bismillah - repository.ipb.ac.id · *Sistem bagi hasil jadi setlah panen langsung dijual kemudian dipotong biaya operasional lalu hasilnya dibagi dua antara BB Padi dan

59  

23. Waktu memutuskan memberikan rodentisida: 5 orang menjawab a&b, 7 orang menjawab b, 8 orang menjawab jika ada tanda-tanda serangan tikus. *klo sudah banyak dan tidak bisa dikendalikan maka disetrum a. Saat pemberian racun telah tiba b. Serangan hama tikus tingkat membahayakan

24. Yang dilakukan jika hama tikus tidak dapat dikendalikan: 20 petani menjawsab a. dibiarkan saja dengan alasan jika padi masih muda maka dipotong lalu dipupuk lagi sehingga tumbuh anakannya tetapi tidak dapat besar hanya kecil (rapat dan rata) dengan hasil panen setangah dari normal

25. Sejarah pengendalian hama tikus: 1. Digali dan dipukuli, mulai sebelum tahun 1970-an 2. Dikocor air dan dipukuli, mulai tahun 1970-1980an 3. Rodentisida dan emposan, mulai tahun 1980-1990an 4. Gropyokan dan jaring, mulai tahun 1990-2000an 5. Setrum, mulai tahun 2009

*Setrum dilakukan dengan memberikan kawat yang bertegangan tinggi yang mengelilingi sawah sehingga jika tikus keluar dari lubang maka akan kesetrum. Setrum tersebut dinyalakan pada malam hari, setelah maghrib tidak ada orang yang boleh ke sawah karena sudah pernah memakan korban yang meninggal akibat kesetrum. Setrum tersebut kerja sama dengan suatu pengusaha.

26. Dilakukan pengendalian gulma: 20 orang menjawan iya 27. Cara pengendalian gulma: 20 orang menjawab a dan b

c. Mencabut langsung dengan tangan d. Menggunakan herbisisda

*Dulu pengendalian dengan a tetapi karena kekurangan tenaga sehingga pengendalian menjadi b *Herbisida yang digunakan aliplurs dan DMA (3 orang)

PASCA PANEN 28. Hasil panen:

a. 1-4 kotak = 2-8 ton = 8 orang, b. 5-7 kotak =10-14 ton = 7 orang, c. >7 kotak = >14 ton = 5 orang *Jika gagal maka hasil panen kurang lebih setengah dari hasil normal tetapi jika gagal total bias habis

29. Pengolahan hasil panen: 20 orang = dijual dan sisanya dimakan. *Tempat penyimpanan: jika hasil banyak disimpan dipenggilingan padi tetapi jika hasil sedikit disimpan di rumah *Disimpan sampai menunggu harga beras naik

Page 11: Skripsi FIX Bismillah - repository.ipb.ac.id · *Sistem bagi hasil jadi setlah panen langsung dijual kemudian dipotong biaya operasional lalu hasilnya dibagi dua antara BB Padi dan

60  

30. Permasalahan hama gudang dan tikus: kutu beras, tikus ada di rumah dan penggilingan. Kalau di rumah serangan tikus kelihatan karena berasnya sedikit tetapi jika di penggilingan serangan tikus tidak terlalu kelihatan karena berasnya banyak.

CATATAN KHUSUS • Pengalaman petani, jika tikus sudah merajalela dibiarkan saja sampai habis lalu

kalau tikus sudah kenyang dan beranak maka berhenti menyerang. • Waktu birahi sangat merusak tetapi jika sudah beranak maka berhenti karena

waktu birahi tikus berlalari-lari itu yg merusak tanaman. • Kalau sudah hamil tikus tetap makan tetepi tidak merusak. • Pengendalian yang paling efektif dengan setrum dan gropyok (dipasangin jaring,

lubang tikus digali kemudian tikus lari dan masuk ke jaring). • Sebelum ada pengendalian tikus, dulu ada tikus tetapi tidak merusak. • Setiap ada hama langsung disemprot kareng jika tidak disemprot maka akan gagal

total, bagi petani yang penting jadi. Tetapi mengeluarkan banyak uang untuk mengemprot jika terserang wereng.

• Kalau banyak tikus maka wereng kurang, jika banyak wereng maka tikus berkurang (gentian).

• Jika lahan padi habis biasanya berlari ke lahan tebu.

Lampiran 10 Hasil kuesioner wawancara terhadap masyarakat tempat tikus rumah uji diambil di Kabupaten Bogor

• Jumlah Responden = 16 petani • 16 petani dari Kampung Carangpulang Desa Cikarawang Kecamatan Dramaga

Kabupaten Bogor • Tanggal wawancara 5 dan 6 November 2011 • Tempat wawancara di rumah KARAKTERISTIS PETANI 1. Umur : 25-35 = 6 orang, 36-45 = 8 orang, 46-55 = 2 2. Pendidikan : Tidak tamat SD = - orang, SD = 10 orang, SMP = 3 orang, SMA =

3 orang, PT = - orang 3. Pekerjaan : Buruh = 4, Wirasawasta = 5, Pedagang = 3, Petani = 3 4. Jmlh tanggungan : < 2 orang = - orang, 3-5 orang = 7 orang, 6-8 = 5 orang, >8 = 4

orang

Page 12: Skripsi FIX Bismillah - repository.ipb.ac.id · *Sistem bagi hasil jadi setlah panen langsung dijual kemudian dipotong biaya operasional lalu hasilnya dibagi dua antara BB Padi dan

61  

PEMAHAMAN TENTANG HAMA PERMUKIMAN 5. Apakah yang anda ketahui tentang gangguan yang disebabkan oleh hama

dipermukiman? a. Hama yang makan makanan di dapur, tempat cucian piring, dan diatas

genteng. b. Bikin berantakan. c. Makan makanan kalau naruh sembarangan. d. Bikin sarang di gudang. e. Makanin baju di lemari.

6. Jenis hama apa saja yang sering menyerang permukiman Anda? a. Tikus = 16 orang b. Kecoa = 14 orang c. Nyamuk = 13 orang (musiman) d. Lalat = 15 orang e. Laba – laba = 6 orang f. Rayap = 9 orang g. Lainnya: semut merah = 1 orang, cicak = 1 orang

7. Diantara hama yang disebutkan diatas hama apa yang paling banyak menyerang di permukiman Anda? 16 rang menjawab tikus rumah. Tetapi yang paling banyak merusak adalah tikus kecil (disebut nying – nying) paling bandel dan merusak semua.

8 Apakah hama tikus di permukiman Anda sangat mengganggu? 8 rang menjawab Ya karena membuat berantakan, memakan makanan.

9 Gangguan apa saja yang sering ditimbulkan oleh hama tikus tersebut? Jawaban seperti no 1

10 Dimanakah Anda melihat hama tersebut? Kamar tidur = 12 orang Kamar mandi = 8 orang Dapur = 16 orang Tempat sampah = 11 orang Selokan = - orang Lainnya: Gudang = 1 orang, Tempat penyimpanan barang = 1 orang, lemari = 1 orang, jalan – jalan di ruangan = 1 orang.

11 Menurut Anda apakah yang menyebabkan hama – hama tersebut muncul? Lingkungan yang kotor = 3 orang Sampah = 2 orang Tetangga = 14 orang Makanan = 6 orang

Page 13: Skripsi FIX Bismillah - repository.ipb.ac.id · *Sistem bagi hasil jadi setlah panen langsung dijual kemudian dipotong biaya operasional lalu hasilnya dibagi dua antara BB Padi dan

62  

Dari luar rumah = 16 orang Lainnya = - orang

12 Kerugian apa yang ditimbulkan karena adanya hama tikus tersebut? a. Bau b. Membuat berantakan rumah dan makanan c. Membuat baju di lemari bolong – bolong d. Memakan makanan

13 Tindakan apa yang Anda lakukan ketika mengetahui kehadiran hama tikus tersebut?

a. Tikus kecil pakai lem tikus = 3 orang b. Tikus besar pakai racun = 7 orang c. Perangkap hidup = 16 orang d. Jendela atas ditutup dengan kawat nyamuk = 1 orang (agar tikus dari luar

tidak dapat masuk) 14 Apakah Anda mengetahui tentang musuh alami dari hama – hama tersebut?

9 rang menjawab tidak 6 orang menjawab ya (kucing)

15 Apakah Anda pernah menggunakan pestisida atau bahan kimia untuk mengendalikan hama permukiman? 9 orang menjawab tidak 7 orang menjawab ya ( padat = 6 (4 klerat dan 2 kontrak) orang dan serbuk = 1 (seng fosfida) orang)

16 Dari mana Anda mengetahui pestisida tersebut? 1 orang dari teman (Pak Soban) 6 orang beli di warung

17 Kapan Anda menggunakan pestisida tersebut? 7 orang menjawab malam

18 Apakah dalam penggunaan sesuai dengan aturan pakai? 7 orang menjawab Ya

19 Dimanakah Anda menyimpan pestisida tersebut? 4 orang menjawab dalam rumah (di pojokan) 3 orang menjawab dapur (yang penting tidak terkena makanan)

20 Apakah Anda juga sering menggunakan perangkap? 16 orang menjawab Ya 16 orang memaki perangkap hidup 10 orang memakai lem tikus

21 Dimanakah Anda memasang perangkap tersebut? 16 orang menjawab dapur 7 orang menjawab gudang

Page 14: Skripsi FIX Bismillah - repository.ipb.ac.id · *Sistem bagi hasil jadi setlah panen langsung dijual kemudian dipotong biaya operasional lalu hasilnya dibagi dua antara BB Padi dan

63  

22 Apakah cara pengendalian lainnya yang sering Anda gunakan? 9 orang menjawab pukul langsung

23 Apakah Anda pernah menggunakan jasa pest control (pembasmi hama)? 16 orang menjawab tidak

24 Berapa biaya yang Anda keluarjan untuk mengendalikan hama tersebut?

Lampiran 11 Hasil kuesioner wawancara terhadap masyarakat tempat tikus pohon uji diambil di Kabupaten Bogor

• Jumlah Responden = 11 petani • 11 petani dari Kampung Carangpulang Desa Cikarawang Kecamatan Dramaga

Kabupaten Bogor • Tanggal wawancara 5 dan 6 November 2011 • Tempat wawancara di rumah KARAKTERISTIS PETANI 1. Umur : 25-35 = 4 orang, 36-45 = 6 orang, 46-55 = 1 orang 2. Pendidikan : Tidak tamat SD = - orang, SD = 8 orang, SMP = 2 orang, SMA = 1

orang, PT = - orang 3. Pekerjaan : Buruh = 3, Wirasawasta = 4, Pedagang = 2, Petani = 2 orang 4. Jmlh tanggungan : < 2 orang = - orang, 3-5 orang = 5 orang, 6-8 = 4 orang, >8 = 2

orang PEMAHAMAN TENTANG HAMA PEKARANGAN

5. Apakah yang Anda ketahui tentang gangguan yang disebabkan oleh hama pekarangan? Hama yang menyerang tanaman di perkebunan (banyaknya kebun ubi jalar, ubi kayu dan kacang tanah) dan bersembunyi di rumpun bambu (tikus)

6. Jenis hama apa sajakah yang sering menyerang di pekarangan Anda? 11 orang menjawab Tikus 3 orang menjawab kumbang boleng 2 orang menjawab belalang 5 orang menjawab wereng

7. Diantara hama yang disebutkan diatas hama apa yang paling banyak menyerang di pekarangan Anda? 11 orang menjawab Tikus

8. Apakah hama tikus di pekarangan Anda sangat mengganggu? 11 orang menjawab Tidak karena tidak begitu banyak sehingga tidak merusak

9. Gangguan apa saja yang sering ditimbulkan oleh hama tikus tersebut? Merusak kebun ubi dan kacang tanah

Page 15: Skripsi FIX Bismillah - repository.ipb.ac.id · *Sistem bagi hasil jadi setlah panen langsung dijual kemudian dipotong biaya operasional lalu hasilnya dibagi dua antara BB Padi dan

64  

10. Dimanakah Anda melihat hama tersebut? 11 orang menjawab di rumpun bambu 5 orang menjawab di kebun ubi jalar 3 orang menjawab di kebun kacang tanah 4 orang menjawab di kebun ubi kayu

11. Menurut Anda apakah yang menyebabkan hama – hama tersebut muncul? • Ketersediaan makanan yang terus ada di kebun • Di rumpun bambu jika ada lubang dan lubangnya rapi serta tidak berantakan maka

banyak tikusnya tetapi jika lubangnya ada sarang laba – laba maka tidak ada tikus di dalam lubang tersebut

12. Kerugian apa yang dapat ditimbulkan karena adanya hama tikus tersebut? Kerugian tidak terlalu besar

13. Tindakan apa Anda lakukan ketika mengetahui kehadiran hama tikus tersebut? Karena kerugian tidak terlalu besar maka tidak dilakukan pengendalian sehingga didiamkan saja.

14. Apakah Anda mengetahui tentang musuh alami dari hama – hama tersebut? 5 orang menjawab Ya (ular) 6 orang menjawab Tidak

Jika nomer 9 menjawab tidak maka sudah selesai

Tabel Lampiran 12 Sidiki ragam tingkat kejeraan (%) tikus sawah, tikus rumah, dan

tikus pohon terhadap brodifakum

Sumber db JK KT F Pr > F Perlakuan 3 3234.67 1078.22 24.57 0.0001 Galat 38 1667.69 43.89 Total 41 4902.36

R-SQUARE = 0.6598 CV = 61.1376

Uji selang ganda Duncan

Taraf 2 3 4 5% 6.852 7.204 7.433 1% 9.177 9.570 9.834

Page 16: Skripsi FIX Bismillah - repository.ipb.ac.id · *Sistem bagi hasil jadi setlah panen langsung dijual kemudian dipotong biaya operasional lalu hasilnya dibagi dua antara BB Padi dan

65  

Tabel Lampiran 13 Sidiki ragam tingkat kejeraan (%) tikus sawah, tikus rumah, dan tikus pohon terhadap beras

Sumber db JK KT F Pr > F Perlakuan 3 212.22 70.74 3.44 0.0326 Galat 24 492.56 20.54 Total 27 705.08

R-SQUARE = 0.3009 CV = 131.4743

Uji selang ganda Duncan

Taraf 2 3 4 5% 5.135 5.393 5.559 1% 6.959 7.258 7.457