Top Banner

of 73

Skripsi farmakologi

Jul 06, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    1/73

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional masih selalu digunakan

    masyarakat di Indonesia terutama di daerah pedesaan yang masih kaya dengan

    keanekaragaman tumbuhannya. Selain murah dan mudah didapat, obat tradisonal

    yang berasal dari tumbuhan pun memiliki efek samping yang lebih rendah tingkat

     bahayanya dibandingkan obat-obatan kimia (Fauziah, 200!.

    Salah satu tanaman yang berkhasiat obat adalah labu siam (Sechium edule

    ("a#$.! S%artz!. &anaman labu siam mempunyai kegunaan sebagai penurun tekanan

    darah, mempunyai efek diuretik, dapat menyembuhkan gangguan saria%an, panas

    dalam, demam pada anak-anak serta baik digunakan oleh penderita asam urat dan

    diabetes mellitus. Penelitian sebelumnya menyebutkan bah%a labu siam memiliki

    efek antioksidan ('u#ero, 200!, antimikrobial ()rdonez, et al.,  200*!, diuretik 

    ("ensen and 'ai, + / ire, et al., 2001! dan antihipertensi (ordon, et al., 2000 /

    ire, et al., 2001!.

    ari hasil skrining fitokimia dapat diketahui bah%a perasan buah labu siam

    ini mengandung senya%a saponin (terpenoid3steroid! yang kemungkinan mempunyai

     peranan dalam penurunan kadar kolesterol total dan trigliserida. 4al ini sesuai

    dengan penelitian yang dilakukan oleh 'iu yang menyatakan bah%a asam oleanoli#

    dan asam ursoli# yang merupakan senya%a triterpenoid yang banyak terdapat dalam

    tanaman obat yang mempunyai akti5itas sebagai antihiperlipidemia ('iu, +!.

    +

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    2/73

    4iperlipidemia merupakan salah satu faktor resiko penyebab penyakit 6antung

    koroner. 4iperlipidemia adalah suatu keadaan ter6adinya peningkatan kolesterol dan

    atau trigliserida serum di atas batas normal. Peningkatan kolesterol serum ter6adi

    terutama peningkatan kolesterol '' ('o% ensity 'ipoprotein!. 'o% ensity

    'ipoprotein merupakan lipoprotein yang memiliki kandungan kolesterol tertinggi

    dibandingkan lipoprotein lainnya. 'o% ensity 'ipoprotein yang teroksidasi dapat

    menyebabkan lesi pada dinding pembuluh darah yang dapat berlan6ut men6adi

     penyakit aterosklerosis (7urray, et al ., +/ Pri#e 8 'orraine, 200!. 9ila ''

    darah dalam darah tinggi akan teroksidasi oleh radikal bebas, oleh sebab itu perlu

    diberikan antioksidan. "ika sel endotel terpapar radikal bebas, maka akan mengalami

    disfungsi pada dinding pembuluh darah, sehingga ter6adi arterosklerosis (Pri#e 8

    'orraine, 200!.

    1.2 Perumusan Masalah Penelitian

    a. :pakah ekstrak etanol daun labu siam ((Sechium edule ("a#$.! S%artz! dapat

    menurunkan kadar '' pada men#it putih 6antan. 

     b. :pakah peningkatan dosis akan menaikan efek dan menurunkan kadar ''

     pada men#it putih 6antan.

    1.3 Tujuan Penelitian

    a. Penelitian ini bertu6uan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun labu

    siam (Sechium edule ("a#$.! S%artz! terhadap kadar kolesterol '' pada

    men#it putih 6antan.

    2

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    3/73

     b. ;ntuk mengetahui pengaruh peningkatan dosis ekstrak etanol daun labu siam

    terhadap penurunan kadar kolesterol '' pada men#it putih 6antan.

    1. Hi!"tesis

    engan pemberian ekstrak etanol daun labu siam (Sechium edule ("a#$.!

    S%artz! dapat menurunkan kadar kolesterol '' pada men#it putih 6antan.

    1.# Man$aat Penelitian

    +. engan mengetahui efek penurunan kadar '' dari ekstrak etanol daun labu

    siam (Sechium edule ("a#$.! S%artz! terhadap kadar '' darah.

    2. apat memberikan informasi kepada masyarakat tentang khasiat, penggunaan,

    #ara pengolahan dan #ara sa6i dari daun labu siam.

    *

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    4/73

    II. TIN%AUAN PU&TA'A

    2.1 Tinjauan B"tani Tanaman La(u &iam

    2.1.1 'lasi$ikasi

    &umbuhan labu siam (Sechium edule ("a#$.! S%artz! diklasifikasikan sebagai

     berikut (Prahasta, 200!.

    u#urbita#eae

    enus = Sechium

    Spesies = Sechium edule ("a#$.! S%artz

    2.1.2 Nama )aerah

    Sumatera = 'abu siam (7elayu!

    :#eh = 'abu 6ipang

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    5/73

    2.1.3 M"r$"l"gi

    &umbuhan labu siam memiliki morfologi sebagai berikut (Prahasta, 200!.

    9atang = 'unak, beralur, #abang banyak, serta memiliki sulur batang untuk membelit

     pada benda lain. Permukaan umumnya kasap atau agak kasar, ber%arna

    hi6au, dan berbulu. 9erbentuk segi lima dan melilit, dengan pan6ang batang

    0-2.00 #m dan memiliki tunas yang keluar dari ketiak daun.

    aun = &unggal yang berbentuk 6antung bertulang, tepi bertoreh, dengan u6ung

    yang merun#ing, permukaan kasar, pan6ang 1-2 #m dengan lebar antara *-

    20 #m, ber%arna hi6au, dengan tangkai berbentuk bulat, pan6ang tangkai

    daun berkisar -+0 #m.

    9unga = 7a6emuk yang keluar dari ketiak daun, dengan kelopak berta6uk lima,

    mahkota beralur, lima benang sari, kepala sari 6ingga, satu putik yang

     ber%arna kuning. 9enang sari dan kepala sari berlekatan.

    9uah = 7enggantung ditangkai, dengan permukaan berlekuk ber%arna hi6au ketika

    muda dengan larik-larik putih kekunigan, semakin matang %arna bagian

    luar buah berubah men6adi hi6au pu#at sampai putih, bentuk lon6ong, dengan

    ukuran u6ung berbeda.

    9i6i = Pipih, berkeping dua, ber%arna putih.

    :kar = 9er%arna putih ke#oklatan, tunggang, ber#abang banyak, berbentuk bulat

    sampai agak persegi, dan berbatang lemah, akar menyebar tetapi dangkal,

    akar-akar #abang, rambut-rambut akar terdapat dekat permukaan tanah

    karena hanya dapat menembus tanah *0-10 #m.

     

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    6/73

    2.1. Tem!at tum(uh

    'abu siam merupakan tumbuhan yang mudah ditemukan di hutan-hutan 6ati,

    hutan #ampuran, tepi-tepi 6alan, atau sa%ah dan kebun. &anaman ini dapat tumbuh

     pada ketinggian 0 meter sampai 00 meter di atas permukaan laut (Prahasta, 200!. 

    2.2 Tinjauan 'imia

    9uah (Sechium edule ("a#$.! S%artz! mengandung saponin, alkaloid dan tanin

    sedangkan daunnya mengandung saponin, fla5onoid dan polifenol (Prahasta, 200!.

     2.3 Tinjauan *armak"l"gi

    'abu siam se#ara empiris sering digunakan sebagai obat hipertensi sebab

    mengandung kalium dalam 6umlah besar.

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    7/73

    2..1.1 Li!i) Plasma

    'ipid plasma yang utama yaitu kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam

    lemak bebas tidak larut dalam #airan plasma. :gar lipid plasma dapat diangkut dalam

    sirkulasi, maka susunan molekul lipid tersebut perlu dimodifikasi, yaitu dalam

     bentuk lipoprotein yang bersifat larut dalam air. 'ipoprotein bentuk lipid yang

    diangkut dari tempat sintesisnya menu6u tempat penggunaannya. iagnosis keadaan

    kadar lemak darah yang meningkat (hiperlipidemia! yang tepat, untuk penentuan

    abnormalitas lipoprotein yang spesifik dan pengobatan diarahkan untuk memperbaiki

    kelainan lipoprotein, bukan hanya menurunkan kadar total kolesterol dan trigliserid

     plasma sa6a (anis%ara, +!.

    2..1.2 Li!"!r"tein

    Sebagian besar lipid plasma relatif tidak larut dalam larutan air dan tidak 

     beredar dalam bentuk bebas. :sam-asam lemak bebas terikat pada albumin,

    sementara kolesterol, trigliserida dan fosfolipid ditransfor dalam bentuk kompleks

    lipoprotein. 9entuk kompleks ini meningkatkan daya larut lemak. :da lima 6enis

    lipoprotein yaitu kilomikron, B'', I', '' dan 4', dan pengelompokkan

    menurut lipidnya. engan elektroforesis lipoprotein dibedakan men6adi golongan

     besar.

    +.

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    8/73

    dan kemudian kolesterol diekskresi ke dalam empedu, dioksidasi dan diekskresikan

    sebagai asam empedu atau disekresi ke dalam plasma didalam lipoprotein.

    2. B'' (Bery 'o% ensity 'ipoprotein!

    B'' adalah lipoprotein berdensitas sangat rendah. B'' terdiri dari lipid inti

    trigliserida dan beberapa ester kolesteril. B'' disekresi oleh hati dan merupakan

    alat pemba%a utama bagi trigliserida yang disintesis di dalam hati.

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    9/73

    1. '' ('o% ensity 'ipoprotein!

    'ipoprotein densitas rendah (''! merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol

    terbesar pada manusia (0D total!.Partikel '' mengandung trigliserid sebanyak 

    +0D dan kolesterol 0D. '' merupakan metabolit B'', fungsinya memba%a

    kolesterol ke 6aringan perifer (untuk sintesis membran plasma dan hormon steroid!.

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    10/73

    . 4' (4igh ensity 'ipoprotein!

    4' disekresi dari hati dalam bentuk #akram dua lapis yang baru.4' 6uga

    terbentuk selama katabolisme kilomikron sebagai lipid permukaan, memisahkan diri

    dari kilomikron.Fosfolipid dan kolesterol yang dilepaskan akibat hidrolisis B''

     6uga menyokong pembentukan 4' (

    dari 1-21. :sam lemak merupakan suatu senya%a yang terdiri dari rantai pan6ang

    hidrokarbon dan gugus karboksilat yang terikat pada u6ungnya yang menyebabkan

    kebanyakan lipid bersifat tidak larut air dan tampak berminyak atau berlemak. :sam

    lemak tidak terdapat se#ara bebas atau berbentuk tunggal didalam sel atau 6aringan,

    tapi terdapat dalam bentuk terikat se#ara ko5alen pada berbagai kelompok lipid yang

     berbeda ('ehninger, +!. 9erdasarkan ada tidaknya ikatan ganda dalam struktur 

    kimia asam lemak di alam dapat dibagi men6adi asam lemak 6enuh dan tak 6enuh

    (uyton 8 4all, 200!.

    2..1. Trigliseri)a

    &rigliserida merupakan ester dari gliserol dan * molekul asam lemak berantai

     pan6ang. alam tubuh manusia trigliserida disimpan dalam 6aringan adiposa dan

     berfungsi sebagai sumber #adangan energi bila glukosa dan glikogen sudah

     berkurang seperti pada keadaaan puasa. Sebagian besar lemak yang terdapat dalam

    makanan dan lemak yang disimpan dalam 6aringan tubuh berbentuk trigliserida.

    &rigliserida yang berasal dari makanan disebut trigliserida eksogen dan dalam hepar 

    +0

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    11/73

    trigliserida 6uga disintesa sebagai sumber endogen. Sesudah makan kadar trigliserida

    meningkat dalam serum yang terikat dengan kilomikron dan menyebabkan serum

     ber%arna keruh (@irahadikusumah, +0!.

    2..1.# '"lester"l

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    12/73

    9erdasarkan sumbernya, antioksidan dibagi men6adi dua 6enis yaitu (@inarsi,

    200!=

    +. :ntioksidan alami, yaitu antioksidan yang diperoleh dari hasil ekstraksi bahan

    alami. Senya%a antioksidan alami kebanyakan diisolasi dari tumbuhan umumnya

    adalah senya%a fenolik atau polifenolik berupa golongan fla5anoid, turunan

    asam sinamat, kumarin dan tokoferol.

    2. :ntioksidan sintetik, yaitu antioksidan yang diperoleh dari hasil sintesa reaksi

    kimia. 9eberapa #ontoh antioksidan sintetik yang sering digunakan yaitu butil

    hidroksi anisol, butil hidroksi toluen, propil galat, tert-butil hidroksi $uinon dan

    tokoferol.

    2..3 Meta("lisme )an &intesa '"lester"l

    a. Meta("lisme k"lester"l

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    13/73

    dalam lipoprotein plasma dibentuk oleh hati, tetapi semua sel tubuh lain setidaknya

    membentuk sedikit kolesterol, yang sesuai dengan kenyataan bah%a banyak struktur 

    membran dari seluruh sel sebagian disusun dari zat yang berstruktur dasar inti sterol

    ini (uyton dan 4all, 200!.

    2.. *akt"r + *akt"r ,ang Mem!engaruhi '"nsentrasi '"lester"l Plasma

    9eberapa faktor yang dapat mempengaruhi konsentrasi plasma adalah =

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    14/73

    Sebagai bahan pembentukan asam dan garam empedu yang berfungsi

    mengemulsi lemak di dalam tubuh.

    H Sumber energi

    Sebagai salah satu senya%a lemak, maka kolestrol itu merupakan salah satu

    sumber energi yang memberikan kalori yang sangat tinggi bagi tubuh (raha, 20+0!.

    2..- (at/"(at !enurun k"lester"l

    :da beberapa 6enis obat untuk kolesterol, yaitu=

    +. Satin, menurunkan kolesterol dengan meningkatkan pembuangan kolesterol

    '' dari aliran darah dan menghambat kemampuan tubuh untuk memproduksi

    kolesterol di hati. Satin tidak hanya mengurangi kolestrol ketingkat normal

    sa6a, tetapi 6uga men#egah ter6adinya penyumbatan pembulu darah yang dapat

    menimbulkan serangan 6antung dan stroke.

    2. 9ile a#id se$uestrants (?esin!, )bat ini berfungsi menurunkan kadar ''

    kolesterol dalam darah, tetapi tidak seefektif satin. "enis obat ini hanya mampu

    menurunkan sekirat +0-20D kadar '' dalam darah.

    *. >holesterol absorption inhibitors (Czetimibe!, yang mana obat ini

    menurunkan kadar '' kolesterol +-20D dan dapat menurunkan kadar total

    kolesterol serta meningkatkan '' kolesterol dengan #ara mengurangi

     penyerapan kolesterol di usus (raha, 20+0!.

    2..0 Met")a Penentuan 'a)ar '"lester"l

    Penentuan kadar kolesterol dalam darah dapat ditentukan dengan dua metoda,

    yaitu (

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    15/73

    Prinsip dari metoda ini adalah pengendapan protein dan semua senya%a yang

    dapat mempengaruhi penentuan kadar kolesterol, selan6utnya kolesterol diekstraksi

    dengan isopropanolol dan direaksikan dengan besi (III! klorida dan asam sulfat

     pekat. @arna yang dihasilkan dari reaksi ini diukur serapannya (

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    16/73

    4iperlipidemia primer terbukti ter6adi akibat kelainan genetik yang mengkode

    enzim, apoprotein, atau reseptor yang terlibat dalam metabolism lipid (Syl5ia, 200!.

    &abel I.

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    17/73

    gangguan metabolisme lemak yang disertai dengan peningkatan kadar lemak 

    merupakan hiperlipidemia sekunder (uyton 8 4all, 200!.

    &abel II.

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    18/73

    *. &ekanan darah tinggi

    &ekanan darah tinggi se#ara kronis menimbulkan gaya regang dan merobek 

    lapisan endotel arteri dan arterior. engan robeknya lapisan endotel maka timbul

    kerusakan yang berulang-ulang sehingga ter6adi siklus peradangan, penimbunan sel

    darah putih dan trombosit serta pembentukan bekuan. Setiap trombus yang terbentuk 

    dapat terlepas dari arteri sehingga ter6adi embolus di bagian hilir.

    1. Infeksi 5irus

    Infeksi men#etuskan siklus peradangan. Sel-sel darah putih dan trombosit datang

    ke daerah tersebut dan terbentuklah bekuan dan 6aringan parut. Birus spesifik yang

     biasanya diduga berperan adalah sitomegalo5irus, anggota dari family 5irus herpes.

    .

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    19/73

    2.#.2 Ekstrak 

    Ckstrak merupakan sediaan yang kering, kental atau #air yang dibuat dengan

    #ara menyari simplisia nabati atau he%ani menurut #ara yang #o#ok, diluar pengaruh

    #ahaya matahari langsung sebagai #airan penyari yang digunakan adalah air, eter,

    atau #ampuran etanol dan air (epartemen

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    20/73

    sifat dari bahan mentah obat dan daya penyesuaian dengan tiap ma#am metode

    ekstraksi dan kepentingan dalam memperoleh ekstrak yang sempurna atau mendekati

    sempurna dari obat. Sifat dari bahan mentah obat merupakan faktor utama yang

    harus dipertimbangkan dalam memilih metode ekstraksi (:nsel, +!.

      7aserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut

    dengan beberapa kali pengo#okan atau pengadukan pada temperatur ruangan

    (kamar!. Se#ara teknologi termasuk ekstraksi dengan prinsip metode pen#apaian

    konsentrasi pada keseimbangan. 7aserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan yang

    kontinu (terus-menerus!. ?emaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan

     pelarut setelah dilakukan peyaringan maserat pertama, dan seterusnya (epartemen

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    21/73

    (S&IF:?7! Padang dan 'aboratorium 9iokimia Fakultas

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    22/73

    *. Ckstraksi menggunakan etanol 0 D

    1.

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    23/73

    ilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing

    lainnya dari daun sebelum pen#u#ian dengan #ara membuang bagian-bagian yang

    tidak perlu sebelum pengeringan, sehingga didapatkan herba yang layak untuk 

    digunakan. >ara ini dapat dilakukan se#ara manual.

    *.*.2.* Pen#u#ian

    ilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang melekat

     pada daun. Pen#u#ian dilakukan dengan air bersih yaitu Perusahaan aerah :ir 

    7inum (P:7!. Pen#u#ian dilakukan sesingkat mungkin agar tidak menghilangkan

    zat berkhasiat dari tumbuhan tersebut.

    *.*.2.1 Pera6angan

    Pera6angan dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan, pengepakan

    dan penggilingan. Sebelum dira6ang daun di6emur dalam keadaan utuh selama + hari.

    Pera6angan dapat dilakukan dengan pisau, dengan alat mesin pera6ang khusus

    sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan dengan ukuran yang dikehendaki.

    *.*.2. Pengeringan

    ilakukan pengeringan dengan #ara dikering anginkan atau tidak kena #ahaya

    matahari langsung atau pada suhu kamar G2⁰>. Pengeringan ini berlangsung G +0

    hari sampai kadar air L +0 D.

    *.*.2. Sortasi

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    24/73

    ilakukan untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian

    tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran-pengotoran lain yang masih ada dan

    tertinggal pada simplisia kering. Proses ini dilakukan se#ara manual.

    *.*.2. Pengepakan dan Penyimpanan

     Selama penyimpanan ada kemungkinan ter6adi kerusakan pada simplisia.

    ;ntuk itu dipilih %adah yang bersifat tidak bera#un dan tidak bereaksi dengan isinya

    sehingga tidak menyebabkan ter6adinya reaksi serta penyimpangan %arna, bau, rasa

    dan sebagainya pada simplisia. ;ntuk simplisia yang tidak tahan panas diperlukan

    %adah yang melindungi simplisia terhadap #ahaya, misalnya aluminium foil, plastik 

    atau botol yang ber%arna gelap, kaleng dan sebagainya. Penyimpanan simplisia

    kering biasanya dilakukan pada suhu kamar (+0 > sampai *00 >!.

    3.3.3 Ekstraksi

    Ckstrak dibuat dengan #ara maserasi menggunakan etanol 0 D. Sebanyak 

    00 g simplisia labu siam dimasukkan kedalam botol maserasi, ditambah etanol 0 D

    sampai terendam, dibutuhkan sebanyak ', selama 6am sambil sekali-sekali

    diaduk, lalu disimpan di tempat yang terlindung dari #ahaya matahari langsung.

    Perendaman dilakukan selama 21 6am, disaring maka didapat maserat I, ampasnya

    direndam lagi dengan etanol 0 D. Proses ekstraksi dilakukan sampai * kali

     pengulangan sehingga didapat maserat II dan III. Semua maserat diuapkan dengan

    destilasi 5akum, dipekatkan dengan rotary evaporator  sampai didapat ekstrak kental

    (9adan Penga%asan )bat dan 7akanan ?epublik Indonesia, 2001!.

    3.3. 'arakterisasi Ekstrak

    21

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    25/73

    3.3..1 'arakteristik N"n &!esi$ik 

    a. Penetapan Susut Pengeringan

    Ckstrak ditimbang se#ara seksama sebanyak 2 gram dalam botol timbang

    dangkal tertutup yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu +0o> selama *0

    menit dan telah ditara. Sebelum ditimbang, ekstrak diratakan dalam botol timbang,

    dengan menggoyangkan botol, hingga merupakan lapisan setebal lebih kurang mm

    sampai +0 mm. hingga bobot tetap. Sebelum setiap pengeringan, biarkan

     botol dalam keadaan tertutup mendingin dalam eksikator sehingga suhu kamar.

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    26/73

    saring melalui krus ka#a masir atau kertas saring bebas abu, #u#i dengan air panas,

     pi6arkan hingga bobot tetap, timbang. 4itung kadar abu yang tidak larut dalam asam

    terhadap bahan yang telah dikeringkan di udara (epartemen

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    27/73

    7aserasi se6umlah ,0 gram ekstrak selama 21 6am dengan menggunakan +00

    ml etanol (D!, menggunakan labu bersumbat sambil bekali-kali diko#ok 

    selama 6am pertama dan kemudian dibiarkan selama + 6am. Saring #epat agar 

    menghindarkan penguapan etanol uapkan 20 ml filtrat hingga kering dalam

    #a%an dangkal berdasarkan rata yang telah ditara, panaskan residu pada suhu

    +0o> hingga bobot tetap. 4itung kadar dalam persen senya%a yang larut dalam

    etanol, dihitung terhadap ekstrak a%al (epartemen

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    28/73

    itimbang 00 mg serbuk simplisia, rendam sambil diko#ok di atas penangas

    air dengan +0 ml etanol P selama +0 menit. 7asukkan filtrat ke dalam labu tentukur 

    +0 ml tambahkan pelarut sampai tanda.

    • Prosedur ampuran hidrolisis di saring mengunakan kapas kedalam labu

    ukuran +00,0 ml. residu hedrolisis di tambah 20 ml aseton untuk di didihkan kembali

    sebentar, lakukan dua kali dan fitrat dikumpulkan semua ke labu ukur. Setelah labu

    2

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    29/73

    ukur dingin, maka 5olume ditetapkan sampai tepat +00,0 ml, ko#ok rata, 20 ml fitrat

    hidrolisa dimasukan #orong pisah dan ditambahkan 20 ml 4 2), selan6utnya lakukan

    ekstarasi ko#ok, pertama dengan + ml etilasetat, kemudian 2 kali dengan +0 ml

    etilasetat, dan kumpulkan fraksi etilasetat kedalam labu ukur 0,0 ml, akhirnya

    tambahkan etiasetat sampai tepat 0,0 ml. ;ntuk replikasi spektrometri lakukakan

     prosdur ini * - 1 kali (epartemen

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    30/73

    7akanan lemak tinggi (7'&! merupakan penginduksi kolesterol pada burung

     puyuh 6antan, diberikan setiap hari. Setiap pembuatan kg 7'& terdiri dari lemak 

    sapi + kg, makanan standar 1 kg, kuning telur ayam 1 butir. 7akanan lemak tinggi

    dibuat dengan #ara lemak sapi dipanaskan hingga #air, ditambahkan makanan

    standar, diaduk sampai merata, kemudian ditambahkan kuning telur ayam,

    dipanaskan sambil diaduk beberapa menit (+0 menit!, kemudian didinginkan.

    (. Pem(uatan sus!ensi se)iaan uji

    Sediaan u6i dibuat dengan mensuspensikan ekstrak ke dalam larutan Ka>7>

    0, D. Ckstrak dibuat dengan konsentrasi +, * dan D.

    4. Pem(uatan sus!ensi !r"!,lthi"urasil 6PTU7

    Suspensi propylthiourasil diberikan pada men#it peroral. &u6uan pemberian

    suspensi P&; adalah untuk menurunkan fungsi metabolisme pada men#it, sehingga

    dapat membantu peningkatan kolesterol. osis P&; untuk manusia de%asa + J +00

    mg, dikon5ersikan pada men#it dengan dosis 0,2 mg320 g 99. Suspensi P&; dibuat

    dengan konsentrasi 0,+* D dengan 5olume pemberian 0,2 ##320 g 99. Suspensi P&;

    dibuat dengan #ara menggerus + tablet P&; di dalam lumpang, ditambahkan

     Ka >7> 0, D (Ka >7> ditaburkan kedalam air suling panas sebanyak 20 J

     beratnya di dalam lumpang gerus sampai homogen!, digerus hingga terbentuk 

    suspensi.

    3.3. Perlakuan !a)a hean !er4"(aan

    Sampel he%an adalah 1 ekor men#it putih 6antan. 4e%an telah diaklimatisasi

    selama hari dan diambil se#ara a#ak ( simple random sampling ! dan dibagi men6adi

    *0

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    31/73

    kelompok (masing-masing ekor! dibagi lagi men6adi * sub kelompok (masing-

    masing * ekor! untuk lama pemberian ,+1 dan 2+ hari, yaitu =

    +.

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    32/73

    #! Plasma darah men#it sebanyak 0,0+ m' (+0 '! dimasukkan kedalam tabung

    reaksi, ditambahkan reagen kolesterol sebanyak + m', di#ampur sampai

    homogen, didiamkan selama +0 menit.

    d! Pengukuran kolesterol total dilakukan dengan alat fotometer klinikal

    (7i#rolab *00O!, mula-mula diukur serapan larutan blanko, serapan larutan

    standar, kemudian larutan plasma yang ditambahkan reagen kolesterol,

    dihasilkan pengukuran kadar kolesterol dalam mg3d'.

    2.

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    33/73

    I:. HA&IL DAN PEMBAHA&AN

    .1. Hasil

    A.  Setelah dilakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian ekstrak etanol daun

    labu siam terhadap kadar '' dan kolesterol total darah men#it putih 6antan,

    maka diperoleh hasil sebagai berikut =

    **

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    34/73

    +. ari 00 g simplisia daun labu siam (Sechium edule ("a#$.! S%artz!

    diperoleh ekstrak kental sebanyak ,+ g (+,22D!.

    2. ari standarisasi ekstrak dapat diketahui bah%a

    a. Parameter Kon Spesifik 

    +! Susut pengeringan +1,**0 D G +,10D

    2!

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    35/73

    (SQ1,2+!, +.2 mg3dl (SQ2,1! dan 2. mg3dl (SQ++,2!

    (lampiran 2, &abel BIII!.

    2.

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    36/73

    yang digunakan di identifikasi di 4erbarium :ndalas 6urusan 9iologi Fakultas 7IP:

    ;ni5ersitas :ndalas Padang (lampiran !.

    Ckstrak etanol daun labu siam didapatkan dengan melakukan ektraksi

    menggunakan metode maserasi, pemilihan metode ini karena bisa digunakan untuk 

    sampel dengan 6umlah yang banyak, pelaksanaannya sederhana, tidak memerlukan

     perlakuan khusus dan kemungkinan ter6adinya penguraian zat aktif oleh pengaruh

    suhu dapat dihindari karena tidak ada proses pemanasan. aun labu siam yang akan

    di maserasi dira6ang terlebih dahulu dengan tu6uan agar pelarut dapat berpenetrasi

    dengan mudah sehingga penarikan zat aktif lebih sempurna (4arbone, +!

    7aserasi sampel dilakukan dengan menggunakan pelarut etanol 0D.

    Penggunaan etanol sebagai pelarut uni5ersal disebabkan karena sifatnya yang mudah

    melarutkan senya%a zat aktif baik yang bersifat polar, semi polar dan non polar serta

    kemampuannya untuk mengendapkan protein dan menghambat ker6a enzim sehingga

    dapat menghindari proses hidrolisa dan oksidasi (4arbone, +!.

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    37/73

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    38/73

    alam penelitian ini digunakan he%an per#obaan men#it putih 6antan karena

    mudah ditangani dan mempunyai kemiripan fisiologi dengan manusia. Sebelum

     perlakuan men#it terlebih dahulu di aklimatisasi selama hari untuk penyesuaian

    terhadap lingkungan dan diberi minum dan makanan standar. Sebagai penginduksi

    diberikan makanan lemak tinggi (7'&! dan suspensi P&;, karena dapat

    meningkatkan kadar kolesterol darah (7urray, +!. Sehingga dengan kombinasi

    tersebut diharapkan men#it #epat mengalami keadaan hiperkolesterolemia.

    4e%an di adaptasikan selama hari untuk membiasakan he%an pada kondisi

     per#obaan dan diberi makanan standar dan minuman yang #ukup, he%an dinyatakan

    layak untuk digunakan 6ika tidak mengalami penurunan berat badan lebih dari +0D.

    ari hasil aklimatisasi men#it putih 6antan yang diteliti dapat disimpulkan bah%a

    he%an per#obaan tersebut memenuhi persyaratan aklimatisasi yaitu diba%ah +0D

    (lampiran 2, tabel BII!.

    Sebagai penginduksi diberikan makanan lemak tinggi, yang dibuat dengan

    men#ampur lemak sapi (asam lemak 6enuh!, kuning telur dan makanan standar. :sam

    lemak 6enuh dapat meningkatkan kadar '' dalam darah. Pemberian suspensi P&;

    dengan tu6uan untuk menurunkan metabolisme, sehingga dengan kombinasi tersebut

    diharapkan men#it #epat mengalami keadaan hiperkolesterolemia.

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    39/73

    kolesterol yang menyebabkan pembentukan partikel '' yang berukuran lebih ke#il

    serta mengandung kolesterol yang lebih banyak.

    Pengukuran kadar kolesterol darah men#it dilakukan dengan metoda enzimatis

    dengan melibatkan enzim kolesterol esterase yang menghidrolisis kolesterol ester 

    men6adi kolesterol bebas dan asam lemak serta enzim kolesterol oksidase yang

    mengoksidasi kolesterol bebas men6adi kolestenon dan hidrogen peroksida.

    Selan6utnya hidrogen peroksida akan bereaksi dengan 1-aminoantypirin dan fenol

    membentuk komplek $uinonimine yang ber%arna merah atas bantuan enzim

     peroksidase. engan adanya %arna yang terbentuk kemudian diukur kadar kolesterol

    totalnya dengan fotometer klinikal 7ikrolabO. 7etoda enzimatis dipakai karena lebih

    sensitif dan sederhana penger6aannya serta paling lazim digunakan di laboratorium

    klinik (

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    40/73

    dari fla5onoid yang terkandung di dalam daun labu siam tersebut, dimana 6ika

    molekul yang mengandung elektron seperti guanin K: (:sam ioksi ribo Kukleat!

    terserang radikal bebas, maka akan ter6adi kesalahan replikasi K:.

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    41/73

    karena sangat menekan produksi kolesterol dan daya senya%a yang dikandung daun

    labu siam mungkin menghambat sintesa kolesterol atau mengikat garam empedu dan

    meningkatkan aktifitas enzim lipoprotein lipase (lampiran 2, tabel I!.

    Pengamatan hari ke +1 pada kontrol negatif kadar kolesterolnya +.2G2,1,

    kontrol positif yaitu kelompok yang di berikan penginduksi 7'& dan suspensi P&;

    kadar '' kolesterol darah meningkat .2G,1* berbeda nyata PR0,0, pada

    kelompok yang diberikan dosis +00 mg3kg 99 (0.G2,22!, 6ika dibandingkan

    dengan kontrol positif kadar '' darah lebih ke#il dan berbeda nyata PR0,0, pada

    kelompok yang diberikan dosis *00mg3kg 99 (.1G,1! dan dosis 00mg3kg

    99 (1.0G,***! kadar '' kolesterol darahnya 6uga diba%ah kontrol positif 

    PR0,0, 6ika dibandingkan dengan kontrol negatif 6auh lebih ke#il dan berbeda nyata

    PR0,0. ari hasil ini dosis *00mg3kg 99 dan dosis 00mg3kg 99 telah toksik,

    karena sangat menekan produksi kolesterol dan daya senya%a yang dikandung daun

    labu siam mungkin menghambat sintesa kolesterol atau mengikat garam empedu dan

    meningkatkan aktifitas enzim lipoprotein lipase (lampiran 2, tabel I!.

    Pengamatan hari ke 2+ pada kontrol negatif kadar kolesterolnya

    2.G++,2, kontrol positif yaitu kelompok yang di berikan penginduksi 7'& dan

    suspensi P&; kadar '' kolesterol darah meningkat .+G,* berbeda nyata

    PR0,0, pada kelompok yang diberikan dosis +00 mg3kg 99 (2.*G+0,1!, 6ika

    dibandingkan dengan kontrol positif kadar '' darah lebih ke#il dan berbeda nyata

    PR0,0, pada kelompok yang diberikan dosis *00mg3kg 99 (.*+G,+2! dan dosis

    00mg3kg 99 (1*.G,! kadar '' kolesterol darahnya 6uga diba%ah kontrol

     positif PR0,0, 6ika dibandingkan dengan kontrol negatif 6auh lebih ke#il dan berbeda

    1+

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    42/73

    nyata PR0,0. ari hasil ini dosis *00mg3kg 99 dan dosis 00mg3kg 99 telah toksik,

    karena sangat menekan produksi kolesterol dan daya senya%a yang dikandung daun

    labu siam mungkin menghambat sintesa kolesterol atau mengikat garam empedu dan

    meningkatkan aktifitas enzim lipoprotein lipase (lampiran 2, tabel I!.

    4asil pengamatan terhadap data persentase penurunan kadar '' darah

    men#it dari 5ariasi tiga dosis yang dibandingkan dengan kontrol positif menun6ukkan

     bah%a pemberian ekstrak dengan dosis +00 mg3kg 99/ *00 mg3kg 99/ 00 mg3kg

    99 selama hari terlihat lebih rendah dari pada hari ke-+1 dan hari ke-2+ pengaruh

    terhadap penurunan kadar '', yaitu hanya ++,11 D, 21,11 D, 1*, D, Pada

     pemberian ekstrak selama +1 hari terlihat lebih berpengaruh dari pada hari ke-

     penurunan kadar '' sebanyak +, D, 2*,*+ D, 1,2 D, dan pada pemberian

    ekstrak selama 2+ hari menun6ukkan penurunan lebih tinggi dibandingkan hari ke-

    dan hari ke-+1, penurunan kadar '', yaitu 21,2 D, 10,10 D, 1,* D (lampiran 2,

    tabel BI!. 4asil data persentase penurunan kadar '' darah men#it pada 5ariasi tiga

    dosis yang dibandingkan dengan kontrol positif 6uga tergambar pada grafik garis

    ('ampiran 2, ambar !.

    ari data diatas menun6ukan bah%a ter6adi penurunan kadar '' kolesterol

    darah yang bermakna (pR0,0! bila di bandingkan dengan kontrol positif, persentase

     penurunan kadar '' kolesterol darah menurun seiring dengan peningkatan dosis.

    engan demikian dapat dikatakan bah%a ekstrak daun labu siam dapat menurunkan

    kadar '' kolesterol darah.

    Setelah diberikan ekstrak daun labu siam pada men#it putih 6antan ter6adi

     penurunan kadar '' dalam darah. 4al ini disebabkan karena daun labu siam

    12

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    43/73

    mengandung antioksidan dari fla5onoid dan polifenol yang terkandung dalam daun

    labu siam.

    Pengu6ian menun6ukkan bah%a tidak ter6adi pengaruh interaksi antara

     perlakuan (dosis! dan hari (lama pemberian! terhadap pengaruh pemberian ekstrak 

    etanol daun labu siam (P T 0,0!, perlakuan (dosis! mempunyai pengaruh yang nyata

    terhadap penurunan kadar '' darah men#it (P R 0,0!, sedangkan hari (lama

     pemberian! tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap penurunan kadar ''

    darah men#it (P T 0,0! ( 'ampiran *, &abel II!.

    apat dikemukakan bah%a kelima taraf dari faktor perlakuan (dosis!

    menun6ukkan bah%a dosis 00 mg3kg 99 berada pada subset +, dosis *00 mg3kg 99

     berada pada subset 2, kontrol negatif dan dosis +00mg3kg 99 berada dalam subset *

    dan kontrol positif berada pada subset 1. Perlakuan (dosis! menun6ukkan perbedaan

    yang nyata 6ika dibandingkan dengan kontrol positif ('ampiran *, &abel III!.

    ari tabel IB lampiran *, faktor hari (%aktu pengamatan3lama pemberian!

    memperlihatkan bah%a hari ke-, hari ke-+1, hari ke-2+ berada dalam subset +, ini

     berarti faktor hari tidak menun6ukkan perbedaan yang nyata terhadap penurunan

    kadar '' darah men#it.

    9erdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diasumsikan bah%a

     pemberian ekstrak daun labu siam dapat menurukan kadar '' kolesterol darah

     pada men#it putih 6antan yang telah diinduksi makanan lemak tinggi.

    :. 'E&IMPULAN DAN &A5AN

    1*

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    44/73

    #.1. 'esim!ulan

    ari hasil penelitian yang telah dilakukan selama 2+ hari tersebut dapat

    diambil kesimpulan berdasarkan u6i statistik yang telah dilakukan, yaitu =

    +. Pemberian ekstrak daun labu siam ternyata menurunkan kadar '' serum

    men#it putih 6antan setelah diinduksi makanan lemak tinggi (pR0,0!.

    2. 4anya pada dosis +00 mg3kg 99 yang memberikan efek terbaik karena

     penurunan kolesterolnya men#apai kadar kolesterol normal (kontrol negatif!.

    *. osis *00 mg3kg 99 dan 00 mg3kg 99 telah toksik, karena kadar 

    kolesterolnya diba%ah kolesterol normal (kontrol negatif!.

    #.2. &aran

    isarankan menggunakan dosis pemakaian ekstrak etanol daun labu siam

    sesuai dengan hasil penelitian ini (+00 mg3kg 99!.

    DA*TA5 PU&TA'A

    11

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    45/73

    :nsel, 4.>. (+!. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Cdisi 1. "akarta= ;ni5ersitas

    Indonesia.

    9adan Penga%as )bat dan 7akanan ?epublik Indonesia. (2001!. Monografi ekstrak 

    tumbuhan obat Indonesia.Bolume +.

    >or%in, Clizabeth ". (2000!. Buku Saku Patofisiologi. C>= "akarta.

    eparteman ho#ho. @est. Indian Med & . += 2-*+.

    uyton, :. >. and 4all, ".C., (200!. #e)tbook of Medical Physiology. (++th ed!.

    Philadelphia, P:, ;S:= Clse5ier Saunders.

    1

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    46/73

    4arbone, ".9. (+!.  Metoda fitokimia, penuntun cara modern menganalisis

    tumbuhan. (edisi ke-2!. iter6emahkan oleh hayote (Sechium edule! #ausing hypokalemia in

     pregnan#y. %m. &. $bst. +ynecol . = +01-+01.

    "hones, . ". (20+0!. Statistika farmasi. Pener6emah 4arrizul ?i5ai. "akarta= Penerbit

    C>.

    . 8 7iddleton, C. (+1! Free radi#al s#a5aging and antioJidanta#ti5ity of plant fla5onoids. %dvances in ")perimental Medicine and Biology,

    * = *+A *.

    udmani K. 7, Battuone 7. :, Isla 7. I .  (200*!.

    :ntimi#robial :#ti5ity of Kine CJtra#ts of Sechium edule ("a#$! S%artz.

     Microbial "cology in /ealth and -isease= Bolume += **-*.

    Prahasta, :., (200!. %gribisnis labu siam. 9andung= Pustaka rafika.

    Pri#e, S. :., 8 'orraine 7. @. (200 0. Patofisiologi konsep klinis prosesproses

     penyakit . (Cdisi !. Pener6emah 4. 4artanto dkk. "akarta = Penerbit 9uku

    .

    1

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    47/73

    Sukandar, C. M, :ndra6ati ?, Sigit ". I, :dnyana I

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    48/73

    Lam!iran 1. &kema 'erja Penelitian

    ambar +. Skema ker6a ekstraksi daun labu siam

    1

    Simplisia daun labusiam 00 g

    • 7aserasi dengan

    etanol 0D selama

    21 6am kemudian di

    saring, lakukan tiga

    kali pengulangan

    Filtrat I :mpas

    Filtrat 2 :mpas

    Filtrat * :mpas

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    49/73

    Lam!iran 1. 6lanjutan7

    ambar 2. Skema ker6a u6i aktifitas farmakologi

    1

    4e%an per#obaan 1 ekor 

    ibagi kelompok U ekor 

    ibagi lagi 6adi * sub

    kelompok U * ekor 

    0,D!

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    50/73

    Lam!iran 1. 6lanjutan7

    • Potong pembuluh darah leher, darah

    itampung dalam tabung penampung darah

      pada hari ke-, +1, dan 2+

    • iamkan selama + menit, lalu sentrifuse

    selama 20V dengan ke#epatan *000 rpm

    • iambil 0,+ m' serum + m' reagen ''

     pre#ipitan, #ampur sampai homogen,

     biarkan +0 menit, lalu disentrifuse 20 menit

    dengan ke#epatan *000 rpm (supernatant

    '' !

    • ipipet 0,+ m' supernatant + m' reagen

    kolesterol , di#ampur sampai homogen,

    didiamkan selama +0 menit, terlihat larutan

     ber%arna merah muda

    ambar *. Skema ker6a penentuan kadar '' kolesterol

    0

    4e%an per#obaan

    7en#it putih 6antan

    arah he%an

    Serum

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    51/73

    Lam!iran 2. Data Hasil Penelitian

    ambar 1. Surat keterangan identifikasi tanaman labu siam (Sechiumedule ("a#$.!

    S%.! dari 4erbarium :K:

    +

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    52/73

    Lam!iran 2. 6Lanjutan7

    &abel III. 4asil

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    53/73

      (Sechium edule ("a#$.! S%artz!

    N"697 617 627

    A

    + *,2 g 2,0100 g *,* g 1,10 D

    2 *,2+* g 2,02+2 g *,2+* g 1,1 D

    * *,1* g 2,0+1 g *,+ g 1,* D

    Rata-rataGS (D!

     2 3 1,1 D

    S- 3 0,2586 %

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    54/73

    &abel BI. 4asil penetapan kadar abu tidak larut asam ekstrak etanol daun labu siam

      (Sechium edule ("a#$.! S%artz!

    N"697 617 627

    A

    + *,2 g 2,0100 g *,**+ g +,21 D

    2 *,2+* g 2,02+2 g *,21 g +,* D

    * *,1* g 2,0+1 g *,12 g +,02 D

    Rata-rataGS (D!

    Q+, D

    S Q 0,+0*1 %

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    55/73

    &abel BII. 4asil kadar senya%a larut air ekstrak etanol daun labu siam

      (Sechium edule ("a#$.! S%artz!

     K

    o

    9erat #a%an

    kosong (g!

    9erat #a%an

    ekstrak (g!

    9erat #a%an hasil

    akhir (g!

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    56/73

    Hean !er4"(aan hean

    se(elum

    aklimatisasi

    hean

    sesu)ah

    aklimatisasi

    (erat

    (a)an 6g7

    (erat

    (a)an 6;7

    '"ntr"l negati$ 

    4e%an + 22, 2*, 0, *,2D

    4e%an 2 21,+ 2*,2 0, *,D

    4e%an * 2, 2, 0,+ 0,*D

    4e%an 1 2,* 2,+ 0, 2,1D

    4e%an 22, 2,0 2,2 ,D

    4e%an *0,2 2, +, ,D

    4e%an 2, 2, 0, 2,D

    4e%an 2,0 *0, +, ,*D

    4e%an *+,2 *0, 0, 2,2D

    %umlah rata/rata !ersentase (erat (a)an 6;7 1

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    57/73

    4e%an * 2,1 2,+ 0, 2,10D

    4e%an 1 2,2 2, +, ,D

    4e%an 2, *0, +,1 1,*D4e%an 2,+ 2, +,1 ,0D

    4e%an 2, *0,0 0, +,D

    4e%an 2,* 2, +,2 1,2D

    4e%an *1,0 *,+ +,+ *,+*D

    %umlah rata/rata !ersentase (erat (a)an 6;7 1

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    58/73

    Lam!iran 2. 6Lanjutan7

     &abel BIII. 4asil Pemeriksaan Pengaruh Pemberian ekstrak daun labu siam (Sechium

    edule ("a#$.! S%artz! &erhadap

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    59/73

    Lam!iran 2. 6lanjutan7

    &abel I. 4asil rata-rata pemeriksaan kadar '' darah men#it putih 6antan setelah pemberian ekstrak etanol daun labu siam (Sechium edule ("a#$.! S%artz!

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    60/73

    Lam!iran 2. 6lanjutan7

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    Kontrol (-)

    Kontrol (+)

    Dosis 100 mg/kg BB

    Dosis 300 mg/kg BB

    Dosis 900 mg/kg BB

    (Waktu Pengamatan)

    'a)ar LDL )arah mg=)L

    ambar . iagram batang pemeriksaan kadar '' darah men#it setelah pemberian

    makanan standar, suspensi P&;, makanan lemak tinggi dan pemberian

    eksrak etanol daun labu siam dengan tiga 5ariasi dosis (+00 mg3kg 99/

    *00 mg3kg 99/ 00 mg3kg 99! pada pengamatan hari ke , +1 dan 2+.

    0

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    61/73

    Lam!iran 2. 6lanjutan7

    &abel . ata Persentase penurunan kadar '' darah men#it pada 5ariasi tiga dosis

    yang dibandingkan dengan kontrol positif.

    Perlakuan

    Persentase penurunan kadar '' darah men#it dari

    kontrol positif 

    Pada hari ke

    (D!

    Pada hari ke-+1

    (D!

    Pada hari ke-2+

    (D!

    osis +00mg3kg 99 ++,11 +, 21,2

    osis *00mg3kg 99 21,11 2*,*+ 10,10

    osis 00mg3kg 99 1*, 1,2 1,*

    0.00%

    10.00%

    20.00%

    30.00%

    40.00%

    50.00%

    60.00%

    Waktu Pengamatan

    Dosis 100 mg/kg BB

    Dosis 300 mg/kg BB

    Dosis 900 mg/kg BBPenuruan Kadar LDL (%)

    ambar . rafik garis persentase penurunan kadar '' darah men#it pada tiga

    5ariasi dosis (+00 mg3kg 99/ *00 mg3kg 99/ 00 mg3kg 99! yang

    dibandingkan dengan kontrol positif.

    +

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    62/73

    Lam!iran 3. Analisis statistik 

    &abel I. Faktor analisa 5ariansi pemeriksaan kadar '' darah men#it.;ni5ariate :nalysis of Barian#e

    Between-Subjects Factors

    Value Label N

    Perlakuan 1 Kontrol negatif 9

    2 kontrol positif 9

    3 dosis 100 mgK! "" 9

    # dosis 300 mgK! "" 9

    $ dosis 900 mgK! "" 9

    Pemeriksaan L%L 1 &ari ke-' 1$

    2 &ari ke-1# 1$

    3 &ari ke-21 1$

    2

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    63/73

    Lam!iran 3. 6Lanjutan7

    &abel II. 4asil pengu6ian berdasarkan statistik :no5a dua arah pada perlakuan danhari terhadap kadar '' darah men#it putih 6antan.

    Tests of Between-Subjects Effects

    %ependent Variable(Kadar L%L )mgdL*

    +our,e

    pe /// +um of 

    +uares df ean +uare +ig.

    orre,ted odel 10'1$.3'0a 1# '4$.35# 4.$$5 .000

    /nter,ept 22905#.1$9 1 22905#.1$9 1942.9'9 .000

    Perlakuan 95'9.$31 # 2#49.553 21.14# .000

    6ari 30'.412 2 1$3.504 1.315 .253

    perlakuan 7 &ari $25.22' 5 44.025 .$44 .'9'

    8rror 3$01.049 30 114.'02

    otal 2#3300.$9' #$

    orre,ted otal 1#214.#35 ##

    a. R +uared :'$# );d

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    64/73

    Lam!iran 3. 6Lanjutan7

    &abel III. 4asil u6i un#an dari faktor perlakuan (dosis! terhadap hasil rata-rata pemeriksaan kadar '' darah men#it putih 6antan.

    Kadar LDL (mg/dL)

    %un,ana::b

    Perlakuan N

    +ubset

    1 2 3 #

    dosis 900 mgK! "" 9 )a* #':3#44

    dosis 300 mgK! "" 9 )b* 4#:4944

    Kontrol negatif 9 ),* '$:3033

    dosis 100 mgK! "" 9 ),* '#:'000

    kontrol positif 9 )d* 91:9$44

    +ig. 1.000 1.000 .4'9 1.000

    eans for groups in &omogeneous subsets are displaed.

     "ased on obser=ed means.

     &e error term is ean +uare)8rror* 114:'02.

    a. >ses 6armoni, ean +ample +i?e 9:000.

    b. ;lp&a 0:0$.

    1

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    65/73

    Lam!iran 3. 6Lanjutan7

    &abel IB. 4asil u6i un#an dari faktor hari terhadap hasil rata-rata pemeriksaan'' darah men#it putih 6antan.

    Kadar LDL (mg/dL)

    %un,ana::b

    Pemeriksaan L%L N

    +ubset

    1

    &ari ke-1# 1$ 45.9#0'

    &ari ke-21 1$ '0.12#'

    &ari ke-' 1$ '#.9533

    +ig. .1$5

    eans for groups in &omogeneous subsets are displaed.

     "ased on obser=ed means.

     &e error term is ean +uare)8rror* 114:'02.

    a. >ses 6armoni, ean +ample +i?e 1$:000.

    b. ;lp&a 0:0$.

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    66/73

    Lam!iran . Perhitungan hasil !enelitian

    +. Perhitungan persentase susut pengeringan ekstrak etanol daun labu siam• D susut pengeringan Q (@+ - @0! A (@2 - @0! J +00D

      (@+ - @0!

      Q (+1,* - +2,0! A (+1,11 - +2,0! J +00D

    (+1,* - +2,0!

      Q +1,D

    • D susut pengeringan Q (@+ - @0! A (@2 - @0! J +00D

      (@+ - @0!

      Q (+*,0*  A ++,+! A (+*,* - ++,+! J +00D

      (+*,0*  A ++,+!

      Q +*,21D

    • D susut pengeringan Q (@+ - @0! A (@2 - @0! J +00D

      (@+ - @0!

      Q (+,*  A +,2! A (+,020 - +,2! J +00D

      (+,*  A +,2!

      Q +,02D

    ?ata-rata susut pengeringan ekstrak etanol daun labu siam

    Q +1,D +*,21D +,02D

    *

      Q +1,*D

    @0 Q  9erat botol timbang kosong (g!

    @+ Q 9erat botol timbang kosong ekstrak labu siam (g!

    (a%al!

    @2 Q 9erat botol timbang kosong ekstrak labu siam (g!

    (akhir!

    : Q Susut pengeringan ekstrak etanol daun labu siam (D!

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    67/73

    Lam!iran . 6Lanjutan7

    2. Perhitungan kadar abu total ekstrak etanol labu siam

    @0 ( 9erat krus kosong ! Q *,2 gram

    @+ ( 9erat krus dan ekstrak ! Q *,** gram

    @2 ( 9erat 1,10 D

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    68/73

     Lam!iran . 6Lanjutan7

    1. >ontoh perhitungan kadar senya%a larut air

    9erat #a%an kosong Q *,2+ gram

    9erat #a%an simplisia Q 11,20 gram

    9erat #a%an sari larut air Q *,1* gram

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    69/73

    Lam!iran . 6Lanjutan7

    . Perhitungan pembuatan sediaan u6i• Pembuatan suspensi P&;

    osis P&; untuk manusia + +00mg

    osis P&; untuk men#it 0,002 +00 mg Q 0,2 mg ( 20 g !

    Bolume penyuntikan +D ( 0,2 m' 3 20 g !

    Suspensi P&; dibuat +00 m'

    P&; ditimbang Q +0030,2 0,2 Q +*0 mg

    >k = kadar + tablet P&; Q +00 mg

    Mang diperlukan +*0 mg

    7aka = igerus 2 tablet P&; ( ditimbang !

    9erat 2 tablet P&; = 1 mg

    P&; yang diambil Q 130mg200mg

     x 456mg=296mg

    • Pembuatan suspensi ekstrak daun labu siam dosis +00 mg3kg 99

    - Suspensi ekstrak daun labu siam +00 mg3kg 99

    Perhitungan dosis =

    +00 mg3kg99 Q +00 mg3+000 g 99

    +0 mg3+00 g 99

    B:) + D berarti + m'3 +00 g 99

    +0 mg3+00 g 99 X + m'3 +00 g 99

    Q +0 mg 3 + m'

    Suspensi ekstrak daun labu siam dengan konsentrasi + D

    disuspensikan dengan Ka.>7> 0, D

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    70/73

    Lam!iran . 6Lanjutan7

    9erarti timbang + g ekstrak daun labu siam, dimasukkan kedalam

    suspensi Ka.>7> 0, D ad +00 m'.

    . Perhitungan persentase penurunan kadar '' dosis +00 mg3kg 99 pada hari ke-

      D penurunan kadar ''Q kadar '' konrol positif A kadar '' dosis I J +00D

     

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    71/73

    Lam!iran #. *"t" )an D"kumentasi

    ambar . aun dan &anaman labu siam (Sechiumedule ("a#$.! S%.!

    ambar . *otary evaporator 

    +

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    72/73

    Lam!iran #. 6Lanjutan7

    ambar . fotometer klinikal (7ikrolabO!

    ambar +0.

  • 8/17/2019 Skripsi farmakologi

    73/73

    Lam!iran #. 6Lanjutan7

    ambar ++. Pipet mikro eppendorf