FARMAKOLOGI OBAT (FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK) OLEH 1. ST. MARHAMAH 2. ABULKHAIR ABDULLAH 3. ADE IRMADWIARTI FIRMANSYAH 4. AGUS SALIM 5. AHMAD ZAKIR 6. MUHAMMAD AKBAR SYAMSUL JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR SAMATA-GOWA 2012 1 | P age
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
FARMAKOLOGI OBAT(FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK)
OLEH
1. ST. MARHAMAH2. ABULKHAIR ABDULLAH3. ADE IRMADWIARTI FIRMANSYAH4. AGUS SALIM5. AHMAD ZAKIR6. MUHAMMAD AKBAR SYAMSUL
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2012
KATA PENGANTAR
1 | P a g e
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga dalam pembuatan makalah ini dapat terselesaikan
sebagaiman mestinya. Salam dan shalawat semoga tetap tercurah kepada
rasulullah Muhammad SAW, kepada sahabat-sahabatnya, dan kepada umatnya
hingga akhir zaman.
Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih kepada dosen yang dengan
kegigihan dan keikhlasannya membimbing kami sehingga kami bisa mengetahui
sedikit demi sedikit apa yang sebelumnya kami tidak ketahui. Juga tak lupa
teman-teman seperjuangan yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah
ini.
Makalah ini kami buat dengan sesederhana mungkin dan jika ada kesalahan
dalam penulisan makalah ini, kami berharap dan memohon saran serta kritikan
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini ke depannya. Semoga makalah
kami dapat bermanfaat bagi kita semua.
Samata, 19 Mei 2013
Penyusun
2 | P a g e
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................i
Daftar isi..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................1
C. Tujuan Makalah....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Obat.................................................3
B. Apa itu Farmakologi?...........................................................4
C. Apa itu Farmakokinetik?......................................................6
D. Apa itu Farmakodinamik?..................................................17
E. Kajian Al-Quran.................................................................22
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................24
B. Saran...................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...................................................................26
3 | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam arti luas, farmakologi ialah ilmu mengenai pengaruh senyawa
terhadap sel hidup, lewat proses kimia khususnya lewat reseptor. Senyawa ini
biasanya disebut obat dan lebih menekankan pengetahuan yang mendasari
manfaat dan risiko penggunaan obat.
Farmakologi mempunyai keterkaitan khusus dengan farmasi, yaitu ilmu
mengenai cara membuat, memformulasi, menyimpan, dan menyediakan obat.
Farmakologi terutama terfokus pada dua sub, yaitu farmakokinetik dan
farmakodinamik.
Tanpa pengetahuan farmakologi yang baik, seorang farmasis dapat
menjadi suatu masalah untuk bagi pasien karena tidak ada obat yang aman
secara murni. Hanya dengan penggunaan yang cermat, obat akan bermanfaat
tanpa efek samping tidak diinginkan yang tidak mengganggu.
Menurut suatu survey di Amerika Serikat, sekitar 5% pasien masuk
rumah sakit akibat obat. Rasio fatalitas kasus akibat obat di rumah sakit
bervariasi antara 2-12%. Efek samping obat meningkat sejalan dengan jumlah
obat yang diminum. Melihat fakta tersebut, pentingnya pengetahuan
farmakologi bagi seorang farmasis.
4 | P a g e
Dalam makalah ini akan dibahas secara umum mengenai farmakologi
(farmakokinetik dan farmakodinamik) serta hal-hal lain yang berkaitan
dengan materi ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan obat?
2. Apa itu farmakologi?
3. Apa itu farmakokinetik?
4. Apa itu farmakodinamik?
C. Tujuan Makalah
Setelah terselesaikannya makalah ini, semoga makalah ini dapat memberi
manfaat bagi pembaca terlebih pada masalah farmakologi di mana
farmakologi ini sangat penting untuk dikuasai oleh seorang farmasis.
5 | P a g e
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Sejarah Obat
Obat merupakan semua zat baik kimiawi, hewani, maupun nabati yang
dalam dosis layak dapat menyembuhkan, meringankan, atau mencegah
penyakit berikut gejalanya.1
Kebanyakan obat yang digunakan di masa lalu adalah obat yang berasal
dari tanaman. Dengan cara mencoba-coba, secara empiris, m terdahulu
mendapatkan pengalaman dengan berbagai macam daun atau akar tumbuhan
untuk mengobati penyakit. Pengetahuan ini secara turun-temurun disimpan
dan dikembangkan sehingga muncul ilmu pengobatan rakyat seperti
pengobatan tradisional jamu di Indonesia.2
Namun, tidak semua obat memulai riwayatnya sebagai obat anti
penyakit, ada pula yang pada awalnya digunakan sebagai alat ilmu sihir,
kosmetika, atau racun untuk membunuh musuh. Misalnya, strychnine dan
kurare mulanya digunakan sebagai racun panah penduduk pribumi Afrika dan
Amerika Selatan. Contoh yang lebih baru ialah obat kanker nitrogen-mustard
yang semula digunakan sebagai gas racun (mustard gas) pada perang dunia
pertama.3
1 Lihat Tan Hoan Tjay dan Kirana Rahardja, Obat-Obat Penting, 2007, hal. 32 Ibid, hal. 33 Ibid, hal. 3
6 | P a g e
Obat nabati ini digunakan sebagai rebusan atau ekstrak dengan aktivitas
dan efek yang sering kali berbeda-beda tergantung dari asal tana,an dan cara
pembuatannya. Kondisi ini dianggap kurang memuaskan sehingga lambat
laun para ahli kimia mulai mencoba mengisolasi zat-zat aktif yang
terkandung di dalamnya. Hasil percobaan mereka adalah serangkaian zat
kimia, yang terkenal di antaranya adalah efedrin dari tanaman Ma Huang
(Ephedra vulgaris), kinin dari kulit pohon kina, atropine dari Atropa
belladonna, morfin dari candu (Papaver somniferum), dan digoksin dari
Digitalis lanata, dan masih banyak lagi.4
Pada permulaan abad ke-20, obat-obat kimia sintetis mulai tampak
kemajuannya dengan ditemukannya obat-obat termashyur, yaitu salvarsan
dan aspirin sebagai pelopor yang kemudian disusul oleh sejumlah obat lain.
Pendobrakan sejati baru tercapai dengan penemuan dan penggunaan
kemoterapeutika sulfanilamide (1935) dan penisilin (1940).5
Sejak tahun 1945, ilmu kimia, fisika, dan kedokteran berkembang pesat
dan hal ini menguntungkan sekali bagi penelitian sistematis obat-obat baru.
Menurut taksiran, lebih kurang 80% dari semua obat yang kini digunakan
secara klinis merupakan penemuan dari tiga dasawarsa terakhir.6
B. Farmakologi Obat
Dalam arti luas, farmakologi ialah ilmu mengenai pengaruh senyawa
terhadap sel hidup, lewat proses kimia khususnya reseptor. Senyawa ini
4 Ibid, hal. 35 Ibid, hal. 36 Ibid, hal. 3-4
7 | P a g e
biasanya disebut obat dan lebih menekankan pengetahuan yang mendasari
manfaat dan risiko penggunaan obat.7
Farmakologi atau ilmu khasiat obat adalah ilmu yang mempelajari
pengetahuan obat dengan seluruh aspeknya, baik sifat kimiawi maupun
fisikanya, kegiatan fisiologi, resorpsi, dan nasibnya dalam organisme hidup.
Untuk menyelidiki semua interaksi antara obat dan tubuh manusia khususnya,
serta penggunaan pada pengobatan penyakit, disebut farmakologi klinis. Ilmu
khasiat obat ini mencakup beberapa bagian, yaitu farmakognosi, biofarmasi,
farmakokinetik, farmakodinamik, toksikologi, dan farmakoterapi.8
Farmakologi sebagai ilmu berbeda dari ilmu lain secara umum pada
keterkaitannya yang erat dengan ilmu dasar maupun ilmu klinik.9
Farmakologi mempunyai keterkaitan khusus dengan farmasi, yaitu ilmu
mengenai cara membuat, memformulasi, menyimpan, dan menyediakan
obat.10
Farmakologi terutama terfokus pada dua sub, yaitu farmakodinamik dan
farmakokinetik. Farmakokinetik ialah apa yang dialami obat yang diberikan
pada suatu makhluk, yaitu absorpsi, distribusi, biotransformasi, dan ekskresi.
Sub farmakologi ini erat sekali hubungannya dengan ilmu kimia dan
biokimia. Farmakodinamik menyangkut pengaruh obat terhadap sel hidup,
organ atau makhluk, secara keseluruhan erat berhubungan dengan fisiologi,
biokimia, dan patologi. Farmakokinetik maupun farmakodinamik obat diteliti
7 Lihat Amir Syarif, dkk, Farmakologi dan Terapi, 2007, hal. 18 Lihat Tan Hoan Tjay dan Kirana Rahardja, Obat-Obat Penting, 2007, hal. 49 Lihat Amir Syarif, dkk, Farmakologi dan Terapi, 2007, hal. 110 Ibid, hal. 1
8 | P a g e
terlebih dahulu pada hewan sebelum diteliti pada manusia dan disebut sebagai
farmakologi eksperimental.11
C. Farmakokinetik Obat
Kerja suatu obat merupakan hasil dari banyak sekali proses dan
kebanyakan proses sangat rumit. Umumnya ini didasari suatu rangkaian
reaksi yang dibagi dalam tiga fase:12
1. Fase farmaseutik;
2. Fase farmakokinetik; dan
3. Fase farmakodinamik.
Farmakokinetik dapat didefinisikan sebagai setiap proses yang dilakukan
tubuh terhadap obat, yaitu absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi.
Dalam arti sempit, farmakokinetik khususnya mempelajari perubahan-
perubahan konsentrasi dari obat dan metabolitnya da dalam darah dan jarigan
sebagai fungsi dari waktu.13
Dalam fase farmakokinetik termasuk bagian proses invasi dan proses
eliminasi (evasi). Yang dimaksud dengan invasi ialah proses-proses yang
berlangsung pada pengambilan suatu bahan obat ke dalam organisme
(absorpsi, distribusi), sedangkan eliminasi merupakan proses-proses yang
menyebabkan penurunan konsentrasi obat dalam organisme (metabolisme,
ekskresi).14 Lihat gambar 1.
11 Ibid, hal. 112 Lihat Ernst Mutschler, Dinamika Obat, 1999, hal. 513 Lihat Tan Hoan Tjay dan Kirana Rahardja, Obat-Obat Penting, 2007, hal. 2214 Lihat Ernst Mutschler, Dinamika Obat, 1999, hal. 5-6
9 | P a g e
Invasi
Absorpsi Distribusi
Eliminasi
Metabolisme
Ekskresi
Gambar 1. Bagian proses farmakokinetik
1. Absorpsi
Umumnya penyerapan obat dari usus ke dalam sirkulasi berlangsung
melalui filtrasi, difusi, atau transport aktif.15
Absorpsi merupakan proses masuknya obat dari tempat pemberian
ke dalam darah. Bergantung pada cara pemberiannya, tempat pemberian
obat adalah saluran cerna (mulut sampai dengan rectum), kulit, paru,
otot, dan lain-lain.16
Pemakaian topikal. Contoh pemakaian topikal, selain pengobatan
lokal pada penyakit kulit, dapat disebutkan juga pemberian oral
adsorbansia atau adstringensia, pemakaian bronkholitika dalam bentuk
aerosol, penyuntikan anestetika lokal ke dalam jaringan dan pemakaian
lokal sitostatika ke dalam kandung kemih.17
Keuntungannya pemakaian obat pada kulit ialah umumnya dosis
lebih rendah sedangkan keburukannya ialah bahaya alergi yang