SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN PLAFON PEMBIAYAAN (Studi Di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Kotabumi Kantor Cabang Bandar Lampung) Oleh: MIA TIRTA NPM.141267910 Jurusan S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO 1440 H / 2019 M
96
Embed
SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN … · 2020. 1. 17. · Lembaga keuangan Indonesia dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu lembaga keuangan konvensional (LKK) dan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENETAPAN PLAFON PEMBIAYAAN
(Studi Di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Kotabumi
Kantor Cabang Bandar Lampung)
Oleh:
MIA TIRTA
NPM.141267910
Jurusan S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1440 H / 2019 M
ii
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENETAPAN PLAFON PEMBIAYAAN
(studi Di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Kotabumi
Kantor Cabang Bandar Lampung)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Sebagai Syarat
Untuk Memperoleh Gelar S1 Ekonomi Syariah
Oleh :
MIA TIRTA
NPM. 141267910
Pembimbing I : Dr. Suhairi, S.Ag, MH
Pembimbing II : Elfa Murdiana, M.Hum
Jurusan : S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1440 H / 2019 M
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENETAPAN PLAFON PEMBIAYAAN
(Studi Di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Kotabumi
Kantor Cabang Bandar Lampung )
Oleh :
MIA TIRTA
NPM. 141267910
Perbankan mempunyai peran utama dalam pembangunan suatu negara.
Peran ini terwujud dalam fungsi bank sebagai lembaga intermediasi keuangan
(financial intermediary institution). Dalam peningkatan peranan perbankan dalam
pembangunan di Indonesia, pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan dalam dunia
perbankan yaitu pembatasan terhadap pemberian pembiayaan, salah satunya
tentang ketentuan penetapan plafon pembiayaan komsumtif tidak boleh melebihi
30% dari penghasilan calon mitra dan 75% dari nilai agunan untuk pembiayaan
produktif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi penetapan plafon pembiayaan dan mengetahui penetapan plafon
pembiayaan di BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung tetap/ tidak memperhatikan
ketentuan penetapan pembiayaan. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan
(field research), sedangkan sifat penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif. Sumber data penelitian ini ada dua yaitu sumber data primer dan
sumber data sekunder. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data
berupa wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan Bapak Iwan
Setiawan, Ibu Octa, Bapak Trian dan Bapak Juli. sedangkan dokumentasi
dilakukan dengan mendokumentasikan dokumen dan literatur yang terkait dengan
penelitian. Semua data-data yang diperoleh dianalisis secara induktif.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi penetapan plafon pembiayaan di BPRS Kotabumi KC Bandar
Lampung yaitu pertama persaingan, kedua penghasilan, ketiga kebutuhan dan
analisis 5 C yaitu character, capital, capacity, collateral, dan condition of
ekonomic. Selain itu ketentuan yang digunakan oleh BPRS Kotabumi KC Bandar
Lampung dalam menentukan jumlah pinjaman yaitu sebesar 80% dari uang yang
diterima dari agunan dan besaran nilai taksir untuk pembiayaan konsumtif dapat
mencapai total gaji dengan syarat minimal sisa gaji yang dimiliki nasabah adalah
sebesar 50 ribu sampai 300 ribu.
vii
viii
MOTTO
Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad,
Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertawakkal kepada-Nya1 (QS. Al Imran : 159).
1 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemah, (Bandung: Diponegoro, 2014),
h.71
ix
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT. Saya
persembahkan Skripsi ini kepada :
1. Kedua orang tuaku Bapak Pahmi dan Ibu Satiti yang tidak pernah
lelah untuk mendo’akan dan mendukung peneliti baik dalam bentuk
moril materil serta selalu mencurahkan kasih sayang dan motivasi
yang tidak terbatas. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala selalu
mencurahkan kasih sayang kepada mereka.
2. Rekan-rekan seperjuangan di Jurusan S1 Perbankan Syariah angkatan
2014 yang telah memberikan dukungan. Semoga kalian bisa
melanjutkan mimpi-mimpi kalian dan menjadi orang yang bisa di
banggakan.
3. Sahabat-sahabat terbaikku yang telah memberi semangat dan
motivasi.
4. Almamater IAIN Metro tempatku menggali ilmu dan mempertajam
intelektual yang kubanggakan.
x
xi
xii
DAFTAR ISI
Hal.
Halaman Sampul ........................................................................................... i
Halaman Judul .............................................................................................. ii
Halaman Nota Dinas ..................................................................................... iii
Halaman Persetujuan ................................................................................... iv
Halaman Pengesahan .................................................................................... v
Abstrak ........................................................................................................... vi
Halaman Orisinalitas Penelitian .................................................................. vii
Halaman Motto ............................................................................................. viii
Halaman Persembahan ................................................................................. ix
Kata Pengantar ............................................................................................. x
Daftar Isi ........................................................................................................ xi
Daftar Lampiran ........................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Pertanyaan Penelitian .................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 5
D. Penelitian Relevan .......................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembiayaan .................................................................................... 8
D. Penetapan Plafon Pembiayaan di BPRS Kotabumi KC Bandar
Lampung Dalam Memperhatikan Ketentuan Penetapan Plafon ... 58
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ....................................................................................... 60
B. Saran ............................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Pembimbing Skripsi
Lampiran 2 Surat Tugas
Lampiran 3 Surat Izin Research
Lampiran 4 Surat Keterangan Bebas Pustaka
Lampiran 5 Alat Pengumpul Data
Lampiran 6 Formulir Konsultasi Bimbingan Skripsi
Lampiran 7 Foto-Foto Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga keuangan Indonesia dapat dibedakan menjadi dua bentuk
yaitu lembaga keuangan konvensional (LKK) dan lembaga keuangan syariah
(LKS). Lembaga keuangan konvensional ialah lembaga keuangan yang dalam
melaksanakan transaksi (akad) keuangan pada dasarnya didasarkan pada
sistem bunga dan praktik pembungaan uang. Sedangkan lembaga keuangan
syariah ialah lembaga keuangan yang dalam melaksanakan akad (transaksi)
keuangannya dilakukan dengan berdasarkan prinsip bagi hasil (keuntungan).2
Bank merupakan salah satu lembaga keuangan. Lembaga keuangan
dalam arti luas adalah perantara dari pihak yang memiliki kelebihan dana
dengan pihak yang kekurangan dana.3 Perbankan Syariah adalah lembaga
keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam
lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi pada prinsip-
prinsip syariah.4 Perbankan mempunyai peran utama dalam pembangunan
suatu negara. Peran ini terwujud dalam fungsi bank sebagai lembaga
intermediasi keuangan (financial intermediary institution), yakni menghimpun
dana dari masyarakat dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk
2 Muhammad Amin Suma, Menggali Akar Mengurangi Serat, Ekonomi dan Keuangan
Islam, (Jakarta: Kloman Publishing, 2008), h. 246 3 M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syari’ah Suatu Kajian Teoritis Praktis,
(Bandung: Pustaka Setia, 2012), h. 79 4 Ibid., h. 99
2
kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat.5 Penyaluran dana pada bank konvensional disebut dengan kredit.
Sedangkan pada bank syariah disebut dengan pembiayaan.
Sebagai perantara keuangan masyarakat bank harus memperbaiki dan
meningkatkan servis (pelayanan), baik masyarakat menyimpan, masyarakat
penerima kredit maupun masyarakat yang menginginkan jasa-jasa bank dalam
melancarkan lalu-lintas pembayaran uang serta masyarakat yang menaruh
kepercayaan kepada bank sebagai mitra dalam berbagai kegiatan.6 Adanya
peran yang demikian membawa konsekuensi bahwa perbankan nasional
dituntut untuk selalu dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya guna
meningkatkan kesejahteraan rakyat banyak.
Mengenai peningkatan peranan perbankan dalam pembangunan di
Indonesia, maka pemerintah dalam hal ini mengeluarkan kebijaksanaan dalam
dunia perbankan, salah satunya yaitu pembatasan terhadap pemberian
pembiayaan. Berdasar Pasal 11 Angka 1 Undang-Undang No 10 Tahun 1998
tentang Perbankan dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/5/PBI/2011
Tentang Batas Maksimum Penyaluran Dana Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah.
Kebijakan Pemerintah dengan adanya Peraturan Bank Indonesia yang
selanjutnya disebut sebagai PBI tentang BMPD membuat bank yang ada di
Indonesia salah satunya BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung memberikan
kebijakan batasan terhadap jumlah pembiayaan yang diberikan kepada
5 Mia Lasmi Wardiah, Dasar-Dasar Perbankan, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 77 6 Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank Edisi Kedua, (PT. Bumi Aksara:
Jakarta, 1997), h.79
3
nasabah. Pembatasan jumlah dana yang diberikan oleh BPRS Kotabumi KC
Bandar Lampung yaitu dengan melakukan rapat rencana kegiatan dan
anggaran tahunan atau yang disebut RKAT.7 Namun semakin besar
pertumbuhan perbankan syariah menyebabkan peningkatan pada jumlah bank
yang akhirnya menimbulkan persaingan antar bank dalam memperebutkan
sumber daya yang produktif, salah satunya yaitu penyaluran kredit atau
pembiayaan yang merupakan sumber pendapatan bank.
Persaingan antar bank yang terjadi membuat beberapa bank menaikkan
jumlah penyaluran dana yang diberikan pada nasabah. Namun jumlah
penyaluran dana yang diberikan kepada nasabah masih bersifat fluktuatif.
Berubah-ubahnya jumlah penyaluran dana membuat beberapa nasabah banyak
yang beralih ke bank lain yang memiliki jumlah penyaluran dana yang lebih
tinggi dan beberapa nasabah meminta pihak bank untuk menaikkan jumlah
penyaluran dana. Banyaknya nasabah yang beralih kebank lain mengakibatkan
bank salah satunya BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung mengalami
penurunan jumlah profit yang didapat.
BPRS Kotabumi KC Bandar Lampung mengambil kebijakan yaitu
dengan peningkatan strategi penetapan harga suatu produk, salah satunya
merubah batas jumlah penyaluran dana yang diberikan kepada nasabah. Ada
beberapa faktor yang dianggap mempengaruhi perubahan batasan jumlah
penyaluran dana yang diberikan kepada nasabah, antara lain yaitu adanya
7 Wawancara dengan Octa Liestiana Pratiwi, selaku Manajer Operasional di BPRS
Kotabumi KC Bandar Lampung, pada tanggal 27 april 2018
4
persaingan antar bank, permintaan nasabah dan jumlah sertifikasi yang didapat
oleh nasabah.8
Strategi penetapan harga suatu produk yang diberikan oleh bank
dianggap penting bagi bank karena akan memberikan kepuasan dan
menimbulkan kepercayaan dari nasabah. Kepercayaan dan kepuasan yang
dibangun akan memberikan dampak yang baik untuk kelangsungan
perkembangan maupun pertumbuhan bagi bank, serta akan mampu pula untuk
menarik kembali nasabah yang akan beralih ke bank lain dan nasabah akan
memperpanjang pembiayaan sehingga bank mengalami peningkatan jumlah
profit dan jumlah kepuasan nasabah. Namun di sisi lain adanya ketentuan-
ketentuan tentang pembiayaan, yaitu analisis pembiayaan, penetapan plafon
pembiayaan komsumtif tidak boleh melebihi 30% dari penghasilan calon
mitra9 dan 75% dari nilai agunan untuk pembiayaan produktif.10 Dalam hal
ini, yang utama adalah tentang capacity (kemampuan mengangsur) perlu
dikaji lebih lanjut, penetapan perubahan plafond pembiayaan apakah
menyalahi hal-hal tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu
dilakukan penelitian tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan
Plafon Pembiayaan (Studi Di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Kantor
Cabang Bandar Lampung).
8 Wawancara dengan Surya, selaku Legal Officer di BPRS Kotabumi KC Bandar
Lampung, pada tanggal 09 Oktober 2018 9 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah,(Jakarta: PT.
dalam perspektif Permeneg koperasi dan UKM nomor 35.2 tahun 2007 tentang standar operasional
manajemen KJKS/UJKS koperasi”, tesis, (uin walisongo: fakultas ekonomi dan bisnis islam,
2014), h. 40-41
5
B. Pertanyaan Penelitian
Adapun permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan plafon di Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah Kotabumi Kantor Cabang Bandar Lampung ?
2. Apakah penetapan plafon pembiayaan di Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah Kotabumi Kantor Cabang Bandar Lampung tetap memperhatikan
ketentuan penetapan pembiayaan ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah
a. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan plafon
pembiayaan di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Kotabumi Kantor
Cabang Bandar Lampung.
b. Untuk mengetahui penetapan plafon pembiayaan di Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah Kotabumi Kantor Cabang Bandar Lampung tetap atau
tidak memperhatikan penetapan pembiayaan.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
mengembangkan dan menambah wawasan keilmuan dalam perbankan
khususnya yang berlabel syariah.
b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi positif
kepada pihak perbankan syariah dan dapat dijadikan bahan
6
pertimbangan, masukan serta saran bagi perbankan syariah, khususnya
BPRS Kotabumi.
D. Penelitian Relevan
Penelitian relevan merupakan penjelasan singkat mengenai penelitian
terdahulu yang berisi tentang uraian persoalan yang akan dikaji. Terdapat
beberapa penelitian yang berhubungan dengan permasalahan yang diangkat
dalam pembahasan atau penelitian ini. Oleh karena itu, dalam kajian ini
peneliti memaparkan karya ilmiah terkait dengan pembahasan peneliti.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Lelyda Ana Sri Asih mahasiswa
Universitas Airlangga Surabaya tahun 2005, yaitu Pengaruh Legal Lending
Limit Pada Profitabilitas PT. BNI Tbk. Sebelum dan Sesudah Krisis
Moneter. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah menurut undang-
undang batasan mksimal yang diberikan pada perusahaan afiliasi sebesar
20%. Dalam hal ini PT. Bank BNI Tbk. menggunakan Besarnya tingkat
suku bunga yang dibebankan bank atas kredit kepada nasabah lebih besar
dari pada perusahaan afiliasi, sehingga dapat meningkatkan profit yang
didapat oleh bank. 11
2. Penelitian yang dilakukan oleh M. Suyunus dosen Universitas Airlangga
Surabaya tahun 1997, yaitu Analisis Pengaruh Legal Lending Limit
Terhadap Profitabilitas bank Swasta Di Indonesia. Hasil yang didapat dari
penelitian ini adalah pengaruh LLL terhadap profitabilitas pada periode
11Lelyda Ana Sri Asih, Pengaruh Legal Lending Limit Pada Profitabilitas PT. BNI Tbk.
Sebelum dan Sesudah Krisis Moneter, (Surabaya: Universitas Airlangga, 2005)
7
1991-1995 menunjukan tidak ada pengaruh LLL terhadap profitabilitas,
namun hasil regresi pada tahun 1994/95 menunjukan adanya pengaruh
terhadap profitabilitas. Jadi, setiap penambahan kredit kepada perusahaan
afiliasi akan menurunkan profitabilitas bank.12
3. Penelitian yang dilakukan oleh Septi Wulandari mahasiswa IAIN Metro
tahun 2016, yaitu Implementasi Dari Analisis Terhadap Keputusan
Pemberian Pembiayaan Di Bank Mega Syariah Metro. Hasil yang didapat
dari penelitian ini adalah bank Mega Syariah Metro mengutamakan
kelayakan analisis colletaral (jaminan) dengan taksiran yang rinci karena
dengan adanya taksiran jaminan yang melebihi jumlah pembiayaan akan
menjamin keamanan dana bank yang berada pada nasabahnya sekaligus
dapat menutupi kemungkinan adanya risiko kerugian bank Mega Syariah
Metro tanpa mengutamakan analisis character dan personality.13
Berdasarkan dari ketiga penelitian terdahulu di atas dapat diketahui
penelitian yang akan dilakukan oleh penulis ini memiliki kajian yang berbeda.
Walaupun memiliki fokus kajian yang sama pada tema-tema tertentu.
Penelitian yang dikaji oleh peneliti lebih ditekankan pada faktor-faktor yang
mempengaruhi penetapan plafon pembiayaan.
12 M. Suyunus, Analisis Pengaruh Legal Lending Limit Terhadap Profitabilitas bank
Swasta Di Indonesia, (Surabaya: Universitas Airlangga, 1997) 13 Septi Wulandari, Implementasi Dari Analisis Terhadap Keputusan Pemberian
Pembiayaan Di Bank Mega Syariah Metro (Lampung: IAIN Metro, 2016)
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pembiayaan
1. Pengertian Pembiayaan
Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan
dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan prinsip syariah.
Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan
yang diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana.14
Pembiayaan yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk
memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan difisit unit.15 Menurut
Undang-Undang No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Dalam
Pasal 1 Nomor (25) :
Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang
dipersamakan dengan itu berupa:
a. transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah.
b. transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli
dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik;
c. transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan
istishna’;
d. transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan
e. transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk
transaksi multijasa
Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah
dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai
dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut
setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan,
atau bagi hasil.16
14 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), h. 83 15 Muhammad Syafi’i Antonio, Islamic Banking: Bank Syriah Dari Teori Ke Praktik,
(Jakarta: Gema Insani, 2001), h. 160 16 Undang-Undang Nomer 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah Pasal 1 Ayat 25
9
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat dipahami
bahwa pembiayaan adalah suatu produk yang ditawarkan oleh bank
kepada masyarakat yang membutuhkan guna menunjang kebutuhan
mereka.
2. Fungsi dan Tujuan Pembiayaan
a. Fungsi Pembiayaan
Pembiayaan yang diberikan bank syariah berfungsi membantu
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dalam meningkatkan
usahanya. Masyarakat merupakan individu, pengusaha lembaga, badan
usaha, dan lain-lain yang membutuhkan dana. Menurut Kasmir
terdapat fungsi dari pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah
kepada masyarakat, diantaranya:
1) Pembiayaan dapat meningkatkan daya guna uang, artinya
pembiayaan dalam bentuk uang dapat menghasilkan barang
atau jasa oleh si penerima pembiayaan.
2) Untuk meningkatkan daya guna barang, artinya
pembiayaan yang diberikan oleh bank dapat digunakan oleh
si nasabah untuk mengelola barang yang semula tidak
berguna menjadi berguna dan bermanfaat.
3) Untuk meningkatkan kegairahan berusaha, artinya bagi si
penerima pembiayaan tentu akan meningkatkan kegairahan
berusaha, apa lagi bagi si nasabah yang memang modalnya
pas-pasan. Dengan memperoleh pembiayaaan nasabah akan
bergairah untuk dapat memperbesar atau memperluas
usahanya.17
Sementara dalam buku Islamic Banking oleh Veithzal Rivai
fungsi pembiayaan memiliki penjelasan yang berbeda kaitannya
dengan fungsi pembiayaan untuk meningkatkan daya guna uang, daya
17 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 117-118
10
guna barang, serta kegairahan berusaha dan memiliki penambahan
fungsi pembiayaan. Adapun perbedaan definisi dan penambahan
fungsi pembiayaan sebagai berikut:
1) Pembiayaan dapat meningkatkan daya guna uang, artinya
uang yang disimpan oleh para penabung dalam pesentase
tertentu ditingkatkan kegunaannya oleh bank guna suatu
usaha peningkatan produktivitas.
2) Meningkatkan daya guna barang, artinya produsen dengan
bantuan pembiayaan dapat mengubah bahan mentah
menjadi bahan jadi sehingga utility dari bahan tersebut
meningkat serta produsen dapat memindahkan barang dari
suatu tempat yang kegunaannya kurang ke tempat Yang
lebih bermanfaat.
3) Meningkatkan kegairahan berusaha, artinya pengusaha
akan selalu berhubungan dengan bank untuk memperoleh
bantuan permodalan guna peningkatan usahanya yang
disebabkan oleh efek kumulatif dari permintaan dan
penawaran di kalangan masyarakat. Secara otomatis akan
menimbulkan kegairahan berusaha untuk meningkatkan
produktivitas.
4) Meningkatkan peredaran uang, artinya pembiayaan yang di
salurkan melalui rekening-rekening koran pengusaha
menciptakan pertambahan peredaran uang giral dan
sejenisnya seperti cek, bilyet giro, wesel dan sebagainya.
5) Stabilitas ekonomi, artinya untuk menekan arus inflasi dan
terlebih-lebih lagi untuk usaha pembangunan ekonomi
maka pembiayaan bank memegang peranan yang sangat
penting.
6) Meningkatkan pendapatan nasional, artinya para usahawan
yang memperoleh pembiayaan tertentu saja berusaha untuk
meningkatkan usahanya. Peningkatan usaha berarti
peningkatan profit. Bila keuntungan secara kumulatif
dikembangkan ke dalam struktur permodalan, maka
peningkatan akan berlangsung terus- menerus.18
Berdasarkan fungsi pembiayaan di atas, dapat dipahami bahwa
fungsi pembiayaan dapat menghasilkan sesuatu yang berguna dan
bermanfaat bagi masyarakat, pemerintah maupun bank. Bagi pihak
18 Veithzal Rivai, Arvian Arivin, Islamic Banking Sebuah Teori, Konsep, Dan Aplikasi,
(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010), h. 683-685
11
masyarakat, pembiayaan dapat digunakan sebagai modal untuk
berusaha sedangkan bagi pemerintah pembiayaan dapat menekan arus
inflasi dan bagi pihak bank, pembiayaan diberikan untuk memperoleh
pendapatan bank.
b. Tujuan Pembiayaan
Tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah untuk
meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi sesuai
dengan nilai-nilai Islam.19 Pembiayaan tersebut harus dapat dinikmati
oleh sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak di bidang industri,
pertanian, dan perdagangan untuk menunjang kesempatan kerja dan
menunjang produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam
rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Selain itu
tujuan dari pembiayaan adalah memperoleh keuntungan bagi
kesejahteraan stakesholders-nya.20
Menurut Veithzal Rivai, dalam membahas tujuan pembiayaan
pada dasarnya terdapat dua fungsi yang berkaitan dari pembiayaan,
yaitu sebagai berikut:
1) Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari
pembiayaan berupa keuntungan yang diraih dari bagi hasil yang
diperoleh dari usaha yang dikelola bersama nasabah.
19Achamd Mutohir, “Penerapan Akutansi Perbankan Syariah Untuk Produk Pembiayaan
Murabahah Berdasarkan PSAK Nomor 102 Tentang Akuntansi Murobahah Pada BNI Cabang
Semarang”, Tesis, (IAIN Walisongo: Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam, 2013), h. 29 20Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, (Tangerang: Azkia Publisher,
2009), h. 245
12
2) Safety, yaitu keamanan yang bertujuan agar prestasi yang
diberikan dalam bentuk modal, barang, atau jasa terjamin
pengembaliannya, sehingga keuntungan (profitability) yang
diharapkan menjadi kenyataan.21
3. Proses Pembiayaan
Proses pembiayaan merupakan sebuah proses yang terukur dari sisi
prosedur yang digunakan, sumber daya yang melaksanakan, waktu
penyelesaian proses pembiayaan, serta resiko yang dihadapi bank. Proses
pembiayaan harus berjalan sesuai dengan ketentuan internal dan eksternal
yang berkaitan dengan pembiayaan.
Adapun proses pembiayaan yang kompleks melibatkan beberapa
proses yaitu:
a. Pengumpulan Informasi dan Verifikasi
Pengumpulan informasi merupakan langkah awal yang
dilakukan oleh bank dalam memproses sebuah pembiayaan. Informasi
yang dikumpulkan antara lain permohonan pembiayaan, identitas
nasabah, bukti sumber penghasilan serta dokumen kepemilikan
agunan. Informasi yang telah dikumpulkan untuk diproses perlu
dipastikan akurasinya. Untuk itu, seluruh data dan informasi perlu
melewati tahap verifikasi. Metode verifikasi dan informasi yang
digunakan, antara lain on the spot checking (verifikasi berupa
kunjungan langsung ke tempat usaha/domisili nasabah), Bank checking
Plafon merupakan jumlah maksimum fasilitas yang diterima oleh
nasabah sebagaimana tercantum dalam surat perjanjian pembiayaan /
akad.32 Plafon adalah batas atau jatah bagi bank untuk mengoperasikan
dananya. Secara umum dapat disebutkan plafon adalah alat dalam
perencanaan pembiayaan terutama untuk menjamin fleksibilitas suatu
planing.33
Plafon pembiayaan atau batas maksimum pemberian pembiayaan
(BMPK) adalah batas maksimum pembiayaan yang diberikan bank yang
dapat dipinjam oleh debitor bersangkutan.34 Berdasarkan beberapa
pengertian tersebut, maka dapat dipahami bahwa plafon pembiayaan
adalah batas pemberian dana oleh bank kepada nasabah dalam menyusun
anggaran pembiayaan guna memperoleh rentabilitas.
Sementara Muchdarsyah Sinungan dalam bukunya manajemen
dana menyebutkan plafond terbagi menjadi 2 yaitu ;
a. Fixed Plafond adalah plafond yang ditetapkan untuk sebuah unit atau
cabang secara tetap berdasarkan posisi kekuatan dana secara
keseluruhan.
b. Flexible Plafond adalah sebagai tambahan dari fixed plafond bila
ternyata setelah suatu masa tertentu yang telah ditetapkan dalam fixed
plafond, terdapat suatu pertambahan loanable funds yang jumlahnya
32 http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/plafon.aspx diunduh pada 18 April 2018 33 Muchdarsyah Sinungan, Manajemen Dana Bank, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000),
h.238 34 Malayu S.P Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001), h.