SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC)DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN AFRIANA Am.KebBROMO UJUNG TAHUN 2018 SELVI MARIANI DOLOKSARIBU P07524517090 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN PRODI - DIV KEBIDANAN TAHUN 2018
110
Embed
SKRIPSI FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SKRIPSI
FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC)DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN AFRIANA Am.KebBROMO UJUNG
TAHUN 2018
SELVI MARIANI DOLOKSARIBU P07524517090
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN
PRODI - DIV KEBIDANAN TAHUN 2018
SKRIPSI
FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC)DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN AFRIANA Am.KebBROMO UJUNG
TAHUN 2018
Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma IV
OLEH : SELVI MARIANI DOLOKSARIBU
NIM . P07524517090
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN
PRODI - DIV KEBIDANAN TAHUN 2018
i
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN SKRIPSI, JULI 2018 SELVI MARIANI DOLOKSARIBU FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN AFRIANA AM.KEB BROMO UJUNG TAHUN 2018
IX + 59 Halaman + 10 Tabel + 9 Lampiran
Abstrak
Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan untuk ibu selama kehamilannya dan dilaksanakan sesuai standar pelayanan yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan, yang menjadi masalah yaitu kurangnya pencapaian dari target yang ditentukan target K1 97% pencapaian 94,99% target K4 95% pencapian 86,70% dengan kebijakan program Antenatal menetapkan frekuensi kunjungan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru ibu hamil (K1), serta akses dari pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standart paling sedikit 4 kali (K4) dengan distribusi sekali pada trimester I, sekali pada trimester II, dan dua kali pada trimester III yang bertujuan untuk mengetahui faktor-fakor yang berhubungan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Praktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018.
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey analitik dengan rancangan Cross Sectional yang dimulai dari bulan april sampai bulan juni dilakukan terhadap 60 responden ibu hamil TM III yang diambil dengan teknik Non Probability Sampling yaitu Accidental Sampling, data dikumpul dengan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) yaitu tingkat pendidikan ibu (p =0,00), tingkat pekerjaan p =0,02), tingkat pengetahuan (p =0,001), sikap (p =0,001) dan yang tidak berhubungan dengan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) yaitu umur ibu hamil (p =0,52) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018.
Perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama kehamilannya berupa konseling dan penyuluhan arti pentingnya pemeriksaan kehamilan semasa hamil.
Kata kunci : Kunjungan Antenatal Care (ANC) Daftar pustaka : 26 buku dan 13 jurnal (2010-2017)
ii
MEDAN HEALTH POLYTECHNIC OF MINISTRY OF HEALTH EXTENTION PROGRAM OF APPLIED HEALTH SCIENCE IN MIDWIFERY THESIS, JULY 2018 SELVI MARIANI DOLOKSARIBU FACTORS RELATED TO ANTENATAL CARE VISIT (ANC) IN AFRIANA AM.KEB INDEPENDENT MIDWIFE CLINIC BROMO UJUNG 2018 IX + 59 Pages + 10 Tables + 9 Attachments
Abstract
Antenatal Care (ANC) is a health service provided by health workers to the mother during the pregnancy period and carried out according to the midwifery service standards that have been set. Some of the problems in the implementation of ANC are: achievement of less target, K1 target is 97% achieved 94.99%, K4 target is 95% achieved 86.70%, Antenatal program policy on frequency of antenatal care visits, and the access to maternal health services according standard at least 4 times (K4) with a distribution once in the first trimester, once in the second trimester, and twice in the third trimester. This study aims to determine the factors associated with Antenatal Care (ANC) visits in AfrianaAm.keb Independent Midwife Clinic Bromo Ujung 2018.
This research was an analytic survey study with Cross Sectional design, started from April to June which was conducted on 60 TM III pregnant women obtained through Non Probability Sampling technique, Accidental Sampling tehnique. The data were collected through questionnaires and analyzed with chi square test.
Through the research, it was found that the factors related to Antenatal Care (ANC) visit were as follows: maternal education level (p = 0,00), employment level (p = 0,02), level of knowledge (p = 0,001), attitude (p = 0,001) and not related to the Antenatal Care visit (ANC) was the age of pregnant women (p=0.52) at Afriana Am.keb Independent Midwife Clinic Bromo Ujung 2018.
The quality and quantity of health services provided by health workers to mothers during pregnancy need to be improved, in the form of counseling and counseling about the importance of pregnancy examinations during pregnancy. Keywords : Antenatal Care Visit (ANC) Reference : 26 books and 13 journals (2010-2017)
iii
Kata Pengantar
Puji syukur Kehadirat Tuhan YME, atas semua berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Di Praktek Mandiri Bidan Afriana Am.KebBromo Ujung Tahun 2018”, sebagai salah satu
syarat menyelesaikan pendidikan Sarjana Sains Terapan Kebidanan pada
Program Studi D-IV Alih Jenjang Kebidanan Medan Poltekkes Kemenkes RI
Medan. Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada : 1. Dra. Ida Nurhayati, M.Kes, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI Medan
yang memberi kesempatan menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
2. Betty Mangkuji, SST, M.Keb, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes RI Medan yang telah memberi kesempatan menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini.
3. Melva Simatupang, SST, M.Kes, selaku ketua Program Studi D-IV Kebidanan
Poltekkes Kemenkes RI Medan Priode Tahun 2013-2018, yang telah
memberi kesempatan menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dan sebagai
dosen Ketua Penguji yang telah memberikan masukan dan saran sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Yusniar Siregar, SST, M.Kes, selaku ketua Program Studi D-IV Kebidanan
Poltekkes Kemenkes RI Medan Priode Tahun 2018-2023, yang telah
memberi kesempatan menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
5. Arihta Sembiring, SST, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
yang telah memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
7. Hj Idau Ginting, SST, M.Kes selaku dosen Pembimbing Akademik (PA) yang
telah memberikan semangat dan dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
iv
8. Afriana Am.Keb, selaku ibu klinik PMB Afriana Am.Keb Bromo Ujung telah
memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian pada ibu
hamil Trimester ketiga di Bromo Ujung.
9. Terimakasih dan syukur yang teristimewa buat Bapaku yang kekal dan
Sahabat sejati penulis Tuhan Yesus Kristus untuk segala berkat dan
pertolongan-Nya.
10. Teristimewa kepada orang tua penulis yang sangat luar biasa yaitu Ayah
tersayang Mangasa Doloksaribu dan Ibunda tercinta Lamria Sihombing
serta abang tersayang dan terganteng yaitu Rico Ricardo Doloksaribu,
Rivando Kristanto Doloksaribu dan kakak tersayang dan tercantik Septriani
Rosalina Doloksaribu serta sipudan kami yang paling bawel Poppy Agustina
Doloksaribu yang selalu memberikan semangat, doa dan dukungan baik
materi maupun moral sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir ini.
11. Buat sahabat penulis,Sendy Novitasari Sitorus, Eunike Tambunan, LIMBAT
(Lima Batak) terimakasih atas doa, dukungan, canda tawa dan kebersamaan
yang telah terjalin selama ini.
12. Ibu dan keluarga responden atas kerjasamanya yang baik , dan rekan
seangkatan dan pihak terkait yang membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan pahala atas segala amal
yang telah diberikan dan semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak yang
memanfaatkan.
.
Medan, Juli 2018
Selvi Mariani Doloksaribu
v
DAFTAR ISI
Halaman Abstrak .......................................................................................................... i Kata Pengantar ............................................................................................ iii Daftar Isi ....................................................................................................... v Daftar Tabel.................................................................................................. vii Daftar Bagan ................................................................................................ viii Daftar Lampiran .......................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
C.1 Tujuan Umum ..................................................................... 4 C.2 Tujuan Khusus.................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4 D.1 Bagi Penulis ........................................................................ 5 D.2 Bagi Klinik Bersalin ............................................................. 5 D.3 Bagi Institusi ....................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian.......................................................................... 6 F. Perbedaan Penelitian Dengan Penelitian Terdahulu ..................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Asuhan Kehamilan Antenatal Care ................................................ 8 A.1 Pengertian Kehamilan ........................................................ 8 A.2.Tujuan Asuhan Kehamilan ................................................. 9 A.3 Tujuan Utama ANC ............................................................ 10 A.4 Pelayanan Asuhan Standar Antenatal ............................... 10 A.5 Kebijakan Program Pelayanan Antenatal Care ................. 12 A.6 Lokasi Pelayanan Antenatal Care ...................................... 14
B. Kunjungan Antenatal Care .............................................................. 15 B.1 Pengertian Kunjungan Antenatal Care (ANC) ................... 15 B.2 Asuhan Kehamilan Antenatal Kunjungan Awal ................. 16 B.3 Asuhan Kehamilan Antenatal Kunjungan Ulang ................ 17 B.4 Cakupan Pelayanan Antenatal ........................................... 19 B.5 Pelayanan Antenatal Lengkap ........................................... 19
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kujungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil .......................................................................................... 19
C.1 Umur ................................................................................... 20 C.2 Pendidikan ......................................................................... 22 C.3 Pekerjaan ........................................................................... 24 C.4 Pengetahuan ..................................................................... 25 C.5 Sikap ................................................................................... 28
D. Kerangka Teori ................................................................................. 33 E. Kerangka Konsep ............................................................................. 34 F. Defenisi Operasional ........................................................................ 34
G. Hipotesis ........................................................................................... 36
vi
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian .......................................... 37 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 37
B.1 Lokasi Penelitian ................................................................ 37 B.2 Waktu Penelitian ................................................................. 37
C. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 37 C.1 Populasi .............................................................................. 37 C.2 Sampel ................................................................................ 38 C.3 Kriteria Sampel ................................................................... 38
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ................................................ 39 E. Alat Ukur/Instrumen dan Bahan Penelitian .................................... 39 F. Prosedur Pengolahan Data ............................................................ 40 G. Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen .......................................... 41 H. Pengolahan dan Analisis Data ........................................................ 42
H.1 Pengolahan ........................................................................ 42 H.2 Analisis Data ....................................................................... 42
I. Etika Penelitian ............................................................................... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................... 44
B. Pembahasan ..................................................................................... 48 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ......................................................................................... 58 B. Saran ............................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 59 LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
No Tabel Judul Halaman Tabel 2.1 Pemberian Imunisasi TT Pada Ibu Hamil YangSudah
Pernah Diimunisasi 11
Tabel 2.2 Pemberian Imunisasi TT Untuk Ibu Hamil Yang Belum Pernah Diimunisasi
11
Tabel 2.3 Defenisi Operasional 34 Tabel 3.1 Waktu Penelitian 37 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Faktor-Faktor Berdasarkan
Umur, Pendidikan,Pekerjaan, Pengetahuan, Sikap, Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018
44
Tabel 4.2 Analisis Bivariat Hubungan Umur dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018
45
Tabel 4.3 Analisis Bivariat Hubungan Pendidikan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018
46
Tabel 4.4 Analisis Bivariat Hubungan Pekerjaan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018
46
Tabel 4.5 Analisis Bivariat Hubungan Pengetahuan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018
47
Tabel 4.6 Analisis Bivariat Hubungan Sikap dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018
48
viii
DAFTAR BAGAN Halaman Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................ 33
Gambar 2.1 Kerangka Konsep ........................................................................ 34
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Izin Melakukan Survey Awal
Permohonan Persetujuan Menjadi Responden
Kuisioner Penelitian
Lembar Kuesioner Penelitian
Kartu Bimbingan
Surat Ijin Meneliti
Surat Balasan Klinik Ijin Meneliti
Surat Balasan Klinik Selesai Melakukan Penelitian
Master Tabel
Hasil Olahan Data
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ANC (Antenatal Care) merupakan program terencana berupa observasi,
edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil, dengan tujuan: menjaga agar
ibu sehat selama kehamilan; persalinan, dan nifas serta mengusahakan bayi
yang dilahirkan sehat; proses kehamilan dan persalinan yang aman dan
memuaskan; memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan;
merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi;
dan menurunkan morbilitas dan mortalitas ibu dan janin perinatal (Fitrayeni dkk,
2015).
Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan untuk ibu selama kehamilannya dan dilaksanakan sesuai
standar pelayanan yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan ( Vinny
dkk, 2016).
Pemanfaatan pelayanaan antenatal care oleh sejumlah ibu hamil di
Indonesia belum sepenuhnya sesuai dengan pedoman yang ditetapkan.Hal ini
cenderung menyulitkan tenaga kesehatan dalam melakukan pembinaan
pemeliharaan kesehatan ibu hamil secara teratur dan menyeluruh, termasuk
deteksi dini terhadap faktor resiko kehamilan yang penting untuk segera
ditangani.Akan tetapi, komplikasi kehamilan dan persalinan dapat dicegah
dengan pemeriksaan kehamilan (antenatal care) secara teratur (Riskesdas,
2013).
Salah satu indikator untuk menilai mutu pelayanan Antenatal adalah
dapat dikaji dari tingkat kualitas pelayanan antenatal dengan kepatuhan bidan
dalam menerapkan standart pelayanan antenatal /kehamilan yang dilakukan
dalam pelayanan. Kebijakan program Antenatal menetapkan frekuensi
kunjungan pelayanan antenatal dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan
baru ibu hamil (K1), serta akses dari pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai
standart paling sedikit 4 kali (K4) dengan distribusi sekali pada trimester I, sekali
pada trimester II, dan dua kali pada trimester III (Elisabeth, 2013).
2
Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang melakukan
kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan, untuk mendapatkan
pelayanan antenatal. Angka cakupan kunjungan ulang pemeriksaan ibu hamil
(K4) adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan pelayanan antenatal sesuai
standar paling sedikit 4 kali dengan distribusi pemberian pelayanan minimal 1 kali
pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan ketiga
umur kehamilan. Indikator K4 adalah indikator yang digunakan untuk menilai
kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil (ANC yang merujuk pada periode
trimester saat melakukan pemeriksaan kehamilan (Kemenkes, 2013).
Secara nasional target pelayanan kunjungan Antenatal sudah sesuai
dengan target pelayanan kunjungan Antenatal Care sesuai Standard Pelayanan
Minimal (SPM) yaitu 95% pada tahun 2015. Yang menjadi masalah yaitu
kurangnya pencapaian dari target yang ditentukan. Kunjungan pertama (K1)
diindonesia tahun 2014 yaitu target K1 sebesar 97% tetapi pencapaiannya
94,99% dan cakupan pelayanan Antenatal empat kali kunjungan (K4) dengan
target K4 sebesar 95%, tetapi pencapaiannya sebesar 86,70%, sedangkan
cakupan pelayanan kunjungan antenatal pertama di Sumatera Utara 2014 yaitu
target 97% tetapi pencapaiannya 92,6%, taget K4 di Sumatera Utara sebesar
95% tetapi pencapaiannya 86,32%. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Kota Medan tahun 2013, cakupan K1 di Kota Medan sebesar 88,55% dan
cakupan K4 sebesar 83,20% Cakupan K1 di Kecamatan Medan Denai sebesar
78,99% dan cakupan K4 sebesar 77 ,70% (Kemenkes, 2015).
Keberlangsungan pemeriksaan kesehatan selama kehamilan dapat
dilihat dari kunjungan pertama (K1) hingga kunjungan K4 dengan waktu
kunjungan sesuai dengan trimester kehamilan. Cakupan K1 ideal secara
nasional adalah 81,6% dan cakupan K4 secara nasional adalah 70,4%.
Berdasarkan data tersebut, ditemukan selisih dari cakupan K1 ideal dan K4
secara nasional yang memperlihatkan bahwa terdapat 12% dari ibu yang
menerima K1 ideal tidak melanjutkan ANC sesuai standar minimal (K4).
Rendahnya K1 menunjukkan bahwa jangkauan pelayanan antenatal serta
kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat mash perlu ditingkatkan
dan rendahnya K4 menunjukkan rendahnya kesempatan untuk menjaring dan
menangani resiko tinggi obstetril (Dhita, 2017).
3
Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) dipengaruhi oleh banyak faktor.Selain
kinerja tenaga kesehatan dalam hal ini adalah pelayanan sesuai standart, juga
banyak dipengaruhi oleh faktor sosial budaya, pendidikan, pekerjaan,
penghasilan, pengetahuan dan sikap, paritas, umur, serta geografis (Depkes RI,
2001).
Ada banyak faktor-faktor yang menjadi penyebab keadaan tersebut,
menurut teori Green dalam Notoatmodjo (2016) terdapat faktor predisposisi
(Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan dan Sikap ibu hamil), faktor
pemungkin (Sarana dan Prasarana, Transport, Penghasilan keluarga, jarak dan
fasilitas kesehatan) dan faktor penguat (Sikap dan perilaku petugas kesehatan,
tokoh agama dan tokoh masyarakat) yang dapat mempengaruhi perilaku
seseorang termasuk mempengaruhi perilaku ibu hamil dalam melakukan
kunjungan ANC (Notoatmodjo, 2016).
Hasil survey data awal yang dilakukan peneliti di Praktek Mandiri Bidan
Afriana Am,Keb Bromo Ujung diperoleh informasi dari 7 orang ibu hamil TM III, 2
orang diantaranya rutin memeriksakan kehamilannya setiap trimester 1 sampai
trimester 3 kepelayanan kesehatan. Sedangkan 5 orang ibu hamil yang lainnya
mengatakan bahwa dia tidak melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur
sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh petugas kesehatan karena tidak ada
keluhan, merasa dirinya sehat karena pada kehamilan yang lalupun tidak
melakukan kunjungan kehamilan tetapi tidak mengalami komplikasi baik dalam
kehamilan, persalinan maupun nifas, mereka akan melakukan kunjungan
kehamilan apabila ada keluhan dan tidak mengetahui standart kunjungan
pelayanan antenatal care.
Hasil penelitian Jane M dkk, 2014, yang dilakukan dipuskesmas motoling
kabupaten Minahasa Selatan bahwa ada hubungan pemanfaatan pelayanan K1
dan K4 (pendidikan, pekerjaan) yang kuat dengan kunjungan Antenatal Care
dan tidak terdapat hubungan umur ibu hamil dengan pemanfaatan pelayanan K1
dan K4.
Penelitian Dwi Feni, 2017, faktor kelengkapan kunjungan Antenatal Care
(ANC) menunjukkan ada hubungan pengetahuan, sikap ibu hamil, sosial
ekonomi, jarak dan dukungan suami dengan kunjungan ANC tetapi tidak terdapat
hubungan paritas dengan kunjungan ANC.
4
Tetapi pada Penelitian Linda, 2017, faktor-faktor yang berhubungan
dengan kunjungan K4 pada ibu hamil di Puskesmas Danurejan I Kota
Yogyakarta menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara umur dengan
kunjungan K4, namun tidak ada hubungan antara pendidikan dengan
kunjungan K4.
Berdasarkan hal diatas maka penulis ingin meneliti lebih lanjut tentang “
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Di
Praktek Mandiri Bidan (PMB) Afriana Am.Keb Bromo Ujung Tahun 2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin mengetahui
“Adakah Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal
Care (ANC) pada ibu hamil TM III di Praktek Mandiri Bidan (PMB) Afriana
Am.Keb Bromo Ujung 2018?
C. Tujuan Penelitian C.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kunjungan ANC pada ibu hamil di Praktek Mandiri Bidan Afriana Am.Keb
Bromo Ujung tahun 2018.
C.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi faktor-faktor(Umur,Pendidikan,
Pekerjaan, Pengetahuan dan Sikap) ibu hamil yang melakukan
kunjungan ANC di Praktek Mandiri Bidan Afriana Am.Keb Bromo
Ujung.
2. Untuk menganalisis faktor-faktor(Umur,Pendidikan, Pekerjaan,
Pengetahuan dan Sikap) ibu hamil dengan kunjungan ANC di
Praktek Mandiri Bidan Afriana Am.Keb Bromo Ujung.
D. Manfaat Penelitian D.1 Manfaat Teoritis
Sebagai sumber referensi, sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran
terutama yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pelayanan antenatal.
5
D.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti
bahwa ibuhamil perlu atau harus di lakukan pengawasan untuk
menghindaribahaya yang terjadi pada masa kehamilan, persalinan
dan nifassehingga penulis dapat mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan ibu hamil yaitu : umur, pendidikan, pekerjaan,
pengetahuan dan sikap dalam melaksanakan ANC.
2. Bagi Klinik Bersalin Dapat menjadi bahan masukan bagi tenaga kesehatan agar
dapat memberikaninformasiSebagai masukan dalam rangka
memberikan KIE pada pelayananantenatal careterutama diwilayah
BPS
3. Bagi Institusi
Dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebagai bahan dokumentasi
perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan.
6
E. Keaslian Penelitian
No Judul Penelitian
Nama Tahun & Tempat
Penelitian
Rancangan Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1 Hubungan Antara Karakteristik Ibu Hamil Dengan Pemanfaatan Pelayanan K1 Dan K4 Di Puskesmas Motoling Kabupaten Minahasa Selatan
Jane M, dkk, 2014 puskesmas Motoling Kabupaten Minahasa Selatan
Observasional analitik
dengan pendekatan
cross sectional
Variabel Bebas : Umur, Pendidikan, dan pekerjaan Variabel Terikat: karakteristik dan pemanfaatan pelayanan K1 dan K4
Variable yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan K1 dan K4 pendidikan (p = 0,000; OR = 0,038), pekerjaan (p = 0,003; OR = 9,750)., dan tidak terdapat hubungan umur dengan pemanfaatan pelayanan K1 dan K4 (p = 0,840)
2 Faktor kelengkapan kunjunganantenatal care di Puskesmas Sei Kepayang Kabupaten Asahan tahun 2017
Dwi Feni2017 Puskesmas Sei Kepayang Kabupaten Asahan
Analitik Observasional dengan desain, chi squaresecara simple random sampling dengan proporsi.
Variabel Bebas : paritas ibu hamil, tingkat pengetahuan, sikap, sosial ekonomi, jarak, dukungan suami Variabel Terikat: Kelengkapan Kunjungan antenatal care
Variabel yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care adalah pengetahuan ibu hamil (p=<0,001), Sikap ibu hamil (p=0,003), Sosial ekonomi (p=0,037), Jarak (p=<0,001), dukungan suami (p=<0,001), dan tidak terdapat hubungan paritas (p=0,497).
7
A. Perbedaan Penelitian dengan Penelitian Terdahulu
Pembeda Jane M , dkk Dwi Feni Selvi Mariani
Judul
Penelitian
Hubungan Antara
Karakteristik Ibu Hamil
Dengan Pemanfaatan
Pelayanan K1 Dan K4
Di Puskesmas Motoling
Kabupaten Minahasa
Selatan Tahun 2014
Faktor kelengkapan
kunjunganantenatal
care di Puskesmas Sei
Kepayang Kabupaten
Asahan Tahun 2017
Faktor-Faktor yang
berhubungan
dengan kunjungan
ANC di PMB Afriana
Am.Keb bromo
ujung tahun 2018
Variabel
Penelitian
Variabel Bebas:
Umur, Pendidikan, dan
pekerjaan
Variabel Terikat: karakteristik dan
pemanfaatan
pelayanan K1 dan K4
Variabel Bebas:
paritas ibu hamil,
tingkat pengetahuan,
sikap, sosial ekonomi,
jarak, dukungan suami
Variabel Terikat:
Kelengkapan
Kunjungan antenatal
care
Variabel Bebas:
Umur, pendidikan,
pekerjaan,
pengetahuan dan
sikap
Variabel Terikat:
Kunjungan
antenatal care
(ANC)
Tempat
Penelitian
Puskesmas Motoling
Kabupaten Minahasa
Selatan
Pusesmas Sei
Kepayang Kabupaten
Asahan
PMB Afriana
Am.Keb Bromo
Ujung Medan
Desain
Penelitian
observasional analitik
dengan pendekatan
cross sectional dengan
metode
total sampling
Analitik Observasional
dengan desain,
chi squaresecara
simple random
sampling dengan
proporsi.
survey analitik
dengan pendekatan
cross
sectionaldengan
metode non
probability sampling
yaitu accidental
sampling
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Asuhan Kehamilan (Antenatal Care) A.1 Pengertian Asuhan Kehamilan
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan
obstetrik untuk optimalisasi maternal dan neonatal melalui serangkaian
kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan (Prawirohardjo, 2014).
Asuhan kehamilan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi
tanggung jawab bidan dalam memberian pelayanan kepada klien yang
mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu pada masa
kehamilan. Asuhan antenatal sangat penting dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya oleh bidan untuk menjamin agar proses fisiologis selama kehamilan
dapat berjalan secara normal karena kehamilan yang sebelumnya fisiologis
sewaktu-waktu dapat berubah menjadi masalah atau komplikasi (Ayu
Mandriwati dkk, 2017)
Pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang
diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan ( Ai
Yeyeh, 2013).
Asuhan antenatal memiliki enam fungsi yaitu:
1) Penatalaksanaan masalah simptomatik maternal
2) Penatalaksanaan masalah simptomatik janin
3) Skrining dan pencegahan masalah janin
4) Skrining dan pencegahan masalah maternal
5) Persiapan pasangan untuk melahirkan
6) Pesiapan pasangan untuk merawat anak
Dua fungsi yang pertama, sama seperti yang dilakukan diklinik rawat
jalan(terapi gejala), dua fungsi yang kedua berkaitan dengan berbagai
skrining, fungsi yang ketiga merupakan bagian dari penyuluhan
kesehatan (Margery. 2013).
Disebagian besar negara inggris, bidan mengendalikan kliniknya
sendiri dengan mengunjungi ibu hamil dirumah. Pada awalnya, mungkin
ibu yang beresiko rendah tidak perlu kunjungan rutin ke spesialis obstetric
9
karena bagi mereka kurang atau tidak berguna, tetapi setelah tahu
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil dan bayinya akibat tidak
dilakukannya pemeriksaan kehamilan kepetugas kesehatan akan
berdampak buruk bagi dirinya dan si calon bayi. Kini, banyak ibu hamil
melakukan melakukan kunjungan rutin dengan membawa catatan
kehamilannya, yang menyebabkan pemahaman yang lebih baik
mengenai apa yang terjadi. Banyak ibu hamil melakukan kunjungan
asuhan antenatal dari usia kehamilan 14 minggu dan berkunjung secara
berkala (Margery. 2013).
A.2 Tujuan Asuhan Kehamilan
Menurut Walyani, 2017 tujuan asuhan antenatal care (ANC) adalah:
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin.
2) Meningkatkan dan mempertahankan keehatan fisik, mental dan social
pada ibu dan bayi.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau implikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum kebidanan dan pembedahan
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,
ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5) Mempersiapan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI Eksklusif
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
A.3 Tujuan utama ANC
Tujuan utama ANC menurut Romauli, 2015, menurunkan kesakitan dan
kematian maternal dan perinatal dengan upaya bidan:
1) Memonitor kemajuan kehamilan dalam upaya memastikan kesehatan
ibu dan perkembangan bayi normal.
2) Mengenali penyimpangan dari keadaan normal dan memberikan
pelaksanaan dan pengobatan yang diperlukan.
3) Mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik emosional dan
psikologis untuk menghadapi kelahiran dan kemungkinan komplikasi.
10
Mengacu pada penjelasan diatas, bagi ibu hamil dan suami/keluarga
dapat mengubah pola berpikir yang hanya dapat kedokter jika ada
permasalahan dengan kehamilannya. Karena dengan pemeriksaan
kehamilan yang teratur, diharapkan proses persalinan dapat berjalan
dengan lancer dan selamat. Dan yang tak kalah penting adalah kondisi
bayi yang dilahirkan juga sehat begitu pula dengan ibunya.
A.4 Pelayanan Asuhan Standar Antenatal
Menurut (Midwifery Update, 2016), Dalam melakukan
pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan
yang berkualitas sesuai standar (10T) terdiri dari:
1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi ada nya gangguan pertumbuhan janin.
Penambahan berat badan kurang dari 9 kg selama kehamilan atau 1 kg
penambahan setiap bulannya, menunjukkan adanya gangguan
pertumbuhan janin. Pengukuran tinggi badan pada pertama kali
kunjungan dilakukan untuk menapis adanya faktor resiko pada bumil.
2) Pengukuran tekanan darah
Dilakukan setiap kali kunjungan antenatal untuk mendeteksi ada nya
hipertensi (tekanan darah >140/90 mmHg).
3) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
Dilakukan pada kontak pertama oleh tenaga kesehatan di trimester I
untuk skrining ibu hami beresiko KEK.
4) Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri)
Dilakukan pada setiap kali kunjungan antenatal untuk mendeteksi
pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan usia kehamilan.
5) Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus
toksoid sesuai status imunisasi. Untuk mencegah terjadi nya tetanus
neonatrum. Pemberian imunisasi TT pada kontak pertama dengan ibu
hamil disesuaikan dengan status imunisasi TT ibu saat ini.
11
Tabel 2.1 Pemberian Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Yang Sudah Pernah
Diimunisasi Pernah Pemberian dan Selang Waktu Minimal 1 kali TT2, 4 minggu setelah TT1 ( pada kehamilan) 2 kali TT3, 6 bulan setelah TT2 ( pada kehamilan, Jika selang waktu
minimal terpenuhi) 3 kali TT4, 1 tahun setelah TT3 4 kali TT5, 1 tahun setelah TT4 5 kali Tidak perlu lagi
Tabel 2.2
Pemberian Imunisasi TT Untuk Ibu Hamil Yang Belum Pernah Diimunisasi
Pemberian Selang Waktu Minimal TT1 Saat kunjungan pertama (sedini mungkin pada kehamilan) TT2 4 minggu setelah TT1 (pada kehamilan) TT3 6 bulan setelah TT2 (pada kehamilan, jika selang waktu
minimal terpenuhi) TT4 1 tahun setelah TT3 TT5 1 tahun setelah TT4
Sumber: Kemenkes, 2013
6) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet
tambah darah (tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet selama
kehamilan yang diberikan sejak kontak pertama. Cara pemberian tablet
FE 1x1 hari dan diminum pada malam hari sesudah makan dengan air
putih dan jus yang mengandung vitamin C untuk membantu proses
penyerapan.
7) Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal.Pemeriksaan ini dilakukan
untuk mengetahui letak janin.
8) Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin darah
(Hb), pemeriksaanprotein urin dan pemeriksaan golongan darah (bila
belum pernah dilakukan sebelumnya).
9) Tatalaksana kasus.
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil
pemeriksaan laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu
hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan bidan.
12
10) Pelaksanaan temu wicara
Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan antenatal
yang meliputi : Kesehatan ibum, perilaku hidup bersih dan sehat, peran
suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan, tanda
bahaya pada kehamilan, Asupan gizi seimbang, dan sebagainya seputar
kesehatan ibu hamil.
A.5 Kebijakan Program Pelayanan Antenatal Care
Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe
Motherhood” yaiyu meliputi: Keluarga Berencana, Antenatal Care,
Persalinan Bersih dan Aman, dan Pelayanan Obstetri. Pendekatan
pelayanan obstetric dan neonatal kepada setiap ibu hamil ini sesuai
dengan pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS), yang mempunyai 3
(tiga) pesan kunci yaitu:
a) Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.
b) Setiap komplikasi obstetric dan neonatal mendapat pelayanan yang
adekuat.
c) Setiap perempuan dalam usia subur mempunyai akses pencegahan
dan penatalaksanaan kehamilan yang tidak diinginkan dan
penanganan komplikasi keguguran.
Kebijakan program Antenatal menetapkan frekuensi kunjungan Antenatal
sebaiknya 4 (empat) kali selama kehamilan, dengan ketentuan sebagai
berikut : (Elisabeth, 2013).
a. Minimal satu kali trimester pertama (K1) hingga usia 14 minggu,
tujuannya:
1) Mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum membehayakan
jiwa.
2) Mencegah masalah, misalnya : tetanus neonatal, anemia, kebiasaan
tradisional yang berbahaya.
3) Membangun hubungan saling percaya.
4) Memulai persiapan kelahiran dan kesiapan menghadapi komplikasi.
Semua konsep dan variabel didefenisikan dengan jelas sehingga kemungkinan
terjadinya kerancuan dalam pengukuran, analisis serta kesimpulan dapat
terhindar.
1. Variabel Independent
No Variabel Defenisi Alat Ukur
Skala Ukur
Hasil Ukur
1.
Umur
Lamanya hidup dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan sampai penelitian dilakukan.
Kuesio Ner berupa checklist
Ordinal
Dengan penentuan : 1. Beresiko< 20 tahun
/ >35 Tahun 2. Tidak Beresiko 20-
35 tahun
Faktor-Faktor: 1. Umur 2. Pendidikan 3. Pekerjaan 4. Pengetahuan 5. Sikap
Kunjungan ANC
34
No Variabel Defenisi Alat Ukur
Skala Ukur
Hasil Ukur
2 Pendidikan
Pendidikan formal terakhir yang pernah diselesaikan seorang ibu.
Kuesio ner berupa checklist
Ordinal Dengan penentuan: 1. Pendidikan Rendah
(jenjang pendidikan SD, SLTP,Sederajat,
2. Pendidikan Tinggi (SMA/SMU sederajat, diploma dan sarjana).
3 Peker jaan
Suatu tugas atau kerja yang mengha silkan uang bagi seseorang.
Kuesio Ner berupa checklist
Nomi nal
Dengan penentuan: 1. Tidak Bekerja (yang
mendapatkan penghasilan)
2. Bekerja (yang tidak mendapatkan penghasilan)
4 Penge tahuan Ibu Hamil tentang kunjungan ANC
Segala sesuatu yang diketahui responden tentang Kunjungan kehamilan dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur kemampuan responden menjawab pertanyaan
Kuesio Ner berupa checklist
Ordinal Sebanyak 20 pernyataan. Dengan ketentuan:
1. Kurang Baik: hasil presentase ≤50%
2. Baik: hasil presentase ≥50%
5. Sikap Ibu Hamil dengan kunungan ANC
Respon atau reaksi ibu hamil tentang kunjungan ANC dengan menggunakan kuesioner
Kuesio ner berupa checklist
Ordinal
Dengan ketentuan: Kuesioner dengan 20 pernyataan. Dengan ketentuan: 1. Negatif:≤54 SS:1, S:2, TS:3, STS:4 2. Positif : ≥54 SS:4, S:3, TS:2, STS:1
35
3. Variabel Dependent No Variable Defenisi Alat Ukur Skala
Ukur Hasil Ukur
1 Kunjungan ANC
Jumlah total kunjungan ibu hamil trisemester III dalam memeriksa kan kehamilannya yang dihitung mulai trimester I yang periksa diklinik bromo ujung
kuesioner
Ordinal dengan ketentuan 1. Tidak Teratur ( < 4 kali
dengan ketentuan: TMI1 kali, TM II 1 kali, TM III 2 kali)
2. Teratur (>4 kali dengan ketentuan TMI1 kali, TM II 1 kali, TM III 2 kali)
G. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang berisi kesimpulan
sementara tentang hubungan antara beberapa variabel yang
memungkinkan untuk dibuktikan secara empiris. Hipotesis dalam
penelitian ini adalah “hubungan antara analisis faktor-faktor (Umur,
Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan, dan Sikap) ibu hamil dengan
kunjungan Antenatal Care (ANC) di Praktek Mandiri Bidan Afriana
Am.Keb Bromo Ujung.
36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. DesainPenelitian Dan Jenis Penelitian
A.1 Jenis dan Desain Penelitian Desain penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu
jenis penelitian dengan metode kuantitatif.yang mempelajari dinamika korelasi
antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, kuesioner
berupa cheklis atau pengumpulan data sekaligus pada waktu yang sama (point
time approanch) (Notoatmodjo,2012). Bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Di Praktek Mandiri
Bidan (PMB) Afriana Am.Keb Bromo Ujung Tahun 2018.
B. LokasidanWaktuPenelitian B.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan diPraktek Mandiri Bidan Afriana Am.Keb
Bromo Ujung.Alasan pemilihan tempat penelitian karena jumlah ibu hamil
trimester III yang melakukan kunjungan di Praktek Mandiri Bidan Afriana
Am.Keb tersebut mulai dari bulan Maret sampai April 2018 cukup banyak
berjumlah 65 ibu hamil dilihat dari daftar kunjungan ibu hamil, sehingga
memungkinkan peneliti untuk mendapatkan sampel yang sesuai.
B.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dimulai dari pengajuan judul penelitian hingga
seminar akhir yaitu bulan Februari sampai dengan Juli 2018. Pengumpulan
data dimulai dari bulan Mei sampai Juni di Praktek Mandiri Bidan Afriana
Am.Keb Bromo Ujung.
C. PopulasidanSampelPenelitian C.1 Populasi
Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek
yang diteliti (Notoatmodjo, 2012).Pada penelit ian ini populasinya
adalahwanita hamil yang usia kehamilan 28 minggu sampai 40 minggu
37
Trimester III yang datang memeriksakan kehamilannya di PMB
Afriana Am.Keb Bromo Ujung yang berjumlah 65 responden.
C.2 Sampel Cara pengambilan sampel menggunakan metode Non Probability
Sampling dengan teknik Accidental Sampling yaitu semua ibu hamil
trimester III yang kebetulan siapa saja bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu
cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2017).
Pengambilansampelpadapenelitian ini dilakukan mulai akhir bulan Mei
sampai minggu ketiga bulan Juni. Dengan kriteria Inklusi dan Eksklusi yaitu
ibu yang memeriksakan kehamilannya denganusia kehamilan Trimester III
28 minggu sampai 40 minggudi PMB Afriana Am.Keb Bromo Ujung, pada
saat penelitian beberapa responden tidak bersedia dijadikan sebagai
sampel/responden dengan alasan sibuk/bekerja sehingga didapat 60
responden.
C.3 Kriteria Sampel
Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah sampel yang dapat dimasukkan atau yang layak
untuk diteliti, dengan criteria sebagai berikut:
1. Ibu hamil dengan usia kehamilan TM III yang memeriksakan
kehamilan di PMB Afriana Am.Keb Bromo Ujung.
2. Ibu hamil TM III yang bersedia menjadi renponden
3. Tidak ada kelainan jiwa.
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria ekslusi adalah karakteristik sampel yang tidak layak untuk
diteliti yaitu:
1. Ibu hamil dengan usia kehamilan TM I dan TM II yang memeriksakan
kehamilan di PMB Afriana Am.Keb Bromo Ujung.
2. Ibu hamil dengan usia TM III yang memeriksakan kehamilan diluar
PMB Afriana Am.Keb Bromo Ujung
3. Ibu yang tidak kooperatif (bersifat kerja sama)
38
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
D.1 Jenis Pengumpulan Data Data yang diperoleh dalam penelitian di PMB Afriana Am.Keb Bromo Ujung,
yaitu :
1. Data Primer
Data primer yang dikumpulkan adalah lembar kuesioner yang telah diisi
oleh responden
2. Data Sekunder
Data sekunder yang dikumpulkan adalah daftar kunjungan pemeriksaan
kehamilan Trimester III di Praktek Mandiri Bidan Afriana Am.Keb Bromo
Ujung.
D.2 Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data dilakukan dengan:
Pada tahap ini peneliti menyerahkan surat permohonan izin untuk
melakukan penelitian di PMB Afriana Am.Keb Bromo Ujung. Setelah
mendapatkan izin, kemudian saat ibu datang keklinik untuk memeriksakan
kehamilannya, lalu peneliti melakukan wawancara apakah sesuai dengan
kriteria peneliti dan juga dilakukan pengumpulan data.
Jika sesuai dengan kriteria, peneliti akan menjelaskan tujuan dari
penelitian dan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.
Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden, peneliti menjelaskan cara
pengisian kuesioner terlebih dahulu, kemudian kuesioner dibagikan dan
setelah selesai kuesioner dikumpulkan kembali oleh peneliti dan kemudian
peneliti juga akan mengumpulkan data dari PMB Afriana Am.Keb dengan
melihat rekam medik pemeriksaan kehamilan.
E. Alat ukur/Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data agar mempermudah bagi peneliti untuk mengolah data
sehingga memperoleh hasil yang lebih baik. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner (Notoatmodjo, 2012).
39
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah
matang, dimana responden (dalam hal angeket) dan interview (dalam hal
observasi) tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda
tertentu (Notoadmodjo, 2012).
F. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah penelitian ini adalah:
1. Tahap I: Perijinan
Pada tahap ini peneliti menyerahkan surat permohonan izin kepada
institusi pendidikan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan untuk
melakukan study pendahuluan, pengambilan data dan penelitian terhadap
kunjungan ibu hamil Trimester III di Klinik Dina bromo ujung.
2. Tahap II: Penarikan Sampel
Pada tahap ini peneliti menetapkan sampel yang akan digunakan
yaitu ibu hamil Trimester III dari bulan Februari-Maret.
3. Tahap III: Persetujuan Responden
Peneliti memberikan inform consent sebagai lembar persetujuan yang
bersedia menjadi responden dalam penelitian tanpa ada unsure paksaan.
4. Tahap Pengumpulan Data
Peneliti melakukan observasi dengan mengumpulkan data ibu hamil
dengan lembar checklist dan kuesioner sebagai panduan dan buku
kunjungan ibu hamil dari klinik Dina. Peneliti akan menjelaskan tujuan dari
penelitian, kemudian Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden,
peneliti menjelaskan cara pengisian kuesioner terlebih dahulu, Kemudian
kuesioner dibagikan dan setelah selesai, kuesioner dikumpulkan kembali
oleh peneliti.
5. Tahap IV: Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data terkumpul, kemudian dimasukkan kedalam computer
dan dianalisis dengan bantuan system komputerisasi.
6. Tahap V: Penarikan Kesimpulan
Hasil dari analisis kemudian ditarik kesimpulan.
40
G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen atau alat ukur data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuisioner yang akan di uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu.
a. Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui tingkat keandalan
dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti
menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya digunakan. Uji validitas
yang digunakan untuk mengukur kuisioner pengetahuan dan sikap adalah dalam
penelitian ini adalah menggunakan teknik product momen. Adapun rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut :
Keterangan:
rXY = Koefisien Korelasi
N = Banyaknya Sampel
ΣX = Jumlah skor keseluruhan untuk item pertanyaan variabel
X ΣY = Jumlah skor keseluruhan untuk item pertanyaan variabel Y
b.Uji realibilitas dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Alpa
melindungi dan menghormati hak responden dengan mengajukan sudut
pertanyaan persetujuan (informend consent) antara peneliti dan responden
penelitian dengan mengisi lembar persetujuan disertai tandatangan
responden, sebelum menandatangani surat persetujuan, peneliti menjelaskan
judul penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan menjelaskan
kepada responden bahwa penelitian tidak akan membahayakan bagi
responden. Peneliti memberikan jaminan kepada responden dengan cara
tidak memberikan atau mencantumkan nama responden melainkan hanya
menulis kode hasil penelitian yang akan disajikan. Semua informasi yang
telah dikumpulkan, dimana data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk
kepentingan penelitian dan apabila peneliti telah selesai maka data tersebut
akan dimusnahkan (Notoadmodjo, 2012).
43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil analisis uivariat dan bivariat faktor-faktor yang berhubungan dengan
kunjungan Antenatal Care (ANC) di Praktek Mandiri Bidan Afriana Am.Keb
Bromo Ujung Tahun 2018 dapat dilihat pada table-tabel berikut ini:
A.1 Analisis Univariat
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Faktor-Faktor Berdasarkan Umur, Pendidikan,Pekerjaan, Pengetahuan, Sikap, Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri
Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018
No Variabel Jumlah (n=60)
Persentase (%)
1 Umur Beresiko 8 13.3 Tidak Beresiko 52 86.7 2 Pendidikan Pendidikan Rendah 37 61.7 Pendidikan Tinggi 23 38.3 3 Pekerjaan Tidak Bekerja 28 46.7 Bekerja 32 53.3 4 Pengetahuan Kurang Baik 42 70.0 Baik 18 30.0 5 Sikap Negatif 42 70.0 Positif 18 30.0 6. Kunjungan Antenatal
Care (ANC) Tidak Teratur 35 58.3 Teratur 25 41.7
44
Sumber Data Primer, 2018.
Dari tabel diatas dari 60 responden ibu hamil pada kategori Umur
mayoritas tidak beresiko sebanyak 52 orang (86.7%), kategori Pendidikan
mayoritas berpendidikan rendah sebanyak 37 orang (61.7%), kategori
Pekerjaan mayoritas yang bekerja sebanyak 32 orang (53.3%), kategori
Pengetahuan mayoritas berpengetahuan kurang baik sebanyak 42 orang
(70.0%), kategori Sikap mayoritas dengan sikap yang negatif sebanyak 42
orang (70.0%), dan kategori Kunjungan Antenatal Care (ANC) mayoritas
melakukan kunjungan tidak teratur sebanyak 35 orang (58.3%).
A.2 Analisis Bivariat Hubungan antara umur dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2
Analisis Bivariat Hubungan Umur dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018
Kunjungan Antenatal Care ( ANC)
Umur Tidak Teratur
Teratur Total p value
RP 95%CI
F % F % F % Beresiko <20/>35
6 75 2 25 8 100.0 0.52
1.35
0.84 – 2.15
Tidak Beresiko (20-35)
29 55.8 23 44.2 52 100.0
Sumber Data Primer 2018
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 8 responden yang beresiko
mayoritas tidak teratur melakukan kunjungan ANC sebanyak 6 orang (75%), dari
52 responden yang tidak beresiko mayoritas tidak teratur melakukan kunjungan
ANC sebanyak 29 orang (55.8%).
Hasil analisis bivariat dengan menggunakan chi square didapatkan nilai
p=0.52 (p>0.05), diperoleh nilai RP sebesar 1.3 (95%CI=0.84 - 2.15),
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan kunjungan
Antenatal care (ANC).
45
Tabel 4.3
Analisis Bivariat Hubungan Pendidikan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018
Kunjungan Antenatal Care ( ANC)
Pendidi kan
Tidak Teratur
Teratur Total p valu RP 95%CI
F % F % F %
Pendidikan Rendah
30 81.1 7 18.9 37 100.0 0.00
3.73
1.70 – 8.23
Pendidikan Tinggi
5 21.7 18 78.3 23 100.0
Sumber Data Primer 2018
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 37 responden yang berpendidikan
rendah mayoritas tidak teratur melakukan kunjungan ANC sebanyak 30 orang
(81.1%), sementara dari 23 responden yang berpendidikan tinggi mayoritas
teratur melakukan kunjungan ANC sebanyak 18 orang ( 78.3%).
Hasil analisis bivariat dengan menggunakan chi square didapatkan nilai p=
0.01 (p<0.05) berarti hubungan antara pendidikan dengan kunjungan ANC,
diperoleh nilai RP sebesar 3.73 (95%CI=1.70 - 8.23) menunjukkan ada bahwa
ibu yang berpendidikan rendah lebih berpeluang 3.73 kali tidak teratur
melakukan kunjungan ANC dibandingkan ibu yang berpendidikan tinggi.
Tabel 4.4
Analisis Bivariat Hubungan Pekerjaan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018
Kunjungan Antenatal Care ( ANC)
Peker jaan
Tidak Teratur
Teratur Total p value RP 95%CI
F % F % F %
Tidak Bekerja
21 75 7 25 28 100.0
0.02
1.71
1.10 – 2.69
Bekerja 14 43.8 18 56.3 32 100.0
Sumber Data Primer 2018
46
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 28 responden yang tidak bekerja
mayoritas tidak teratur melakukan kunjungan ANC sebanyak 21 orang (75%),
sementara dari 32 responden yang bekerja mayoritas teratur melakukan
kunjungan ANC sebanyak 18 orang (56.3%).
Hasil analisis bivariat dengan menggunakan chi square didapatkan nilai
p=0.02 (p<0.05) berarti ada hubungan antara pekerjaan dengan kunjungan ANC,
diperoleh nilai RP sebesar 1.71 (95%CI=1.10 - 2.69) menunjukkan bahwa ibu
yang tidak bekerja lebih berpeluang 1.71 kali tidak teratur melakukan kunjungan
ANC dibandingkan ibu yang bekerja.
Tabel 4.5
Analisis Bivariat Hubungan Pengetahuan dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018
Kunjungan Antenatal Care ( ANC)
Pengeta
huan
Tidak Teratur
Teratur Total p value RP 95%CI
F % F % F %
Kurang Baik
31 73.8 11 26.2 42 100.0
0.001
3.32
1.37 – 8.03
Baik 4 22.2 14 77.8 18 100.0
Sumber Data Primer 2018 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 42 responden yang
berpengetahuan kurang baik mayoritas tidak teratur melakukan kunjungan ANC
sebanyak 31 orang (73.8%), sementara dari 18 responden yang berpengetahuan
baik mayoritas teratur melakukan kunjungan ANC sebanyak 14 orang (77.8%).
Hasil analisis bivariat dengan menggunakan chi square didapatkan nilai
p=0.001 (p<0.05) berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan kunjungan
ANC, diperoleh nilai RP sebesar 3.32 (95%CI=1.37 - 8.03) menunjukkan bahwa
ibu yang berpengetahuan kurang baikberpeluang 3.32 kali tidak teratur
melakukan kunjungan ANC dibandingkan ibu yang berpengetahuan baik.
Tabel 4.6
Analisis Bivariat Hubungan Sikap dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018
47
Kunjungan Antenatal Care ( ANC)
Sikap Tidak Teratur
Teratur Total p value RP 95%CI
F % F % F %
Negatif 31 73.8 11 26.2 42 100.0
0.001
3.32
1.37 – 8.03
Positif 4 22.2 14 77.8 18 100.0
Sumber Data Primer 2018
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 42 responden yang bersikap negatif
mayoritas tidak teratur melakukan kunjungan ANC sebanyak 31 orang (73.8%),
sementara dari 18 responden yang bersikap positif mayoritas teratur melakukan
kunjungan ANC sebanyak 14 orang (77.8%).
Hasil analisis bivariat dengan menggunakan chi square didapatkan nilai p=
0.001 (p<0.05) berarti ada hubungan antara sikap dengan kunjungan ANC,
diperoleh nilai RP sebesar 3.32 (95%CI=1.37 - 8.03) menunjukkan bahwa ibu
yang bersikap negatif lebihberpeluang 3.32kali tidak teratur melakukan
kunjungan ANC dibandingkan ibu yang bersikap positif.
B. Pembahasan B.1 Hubungan Umur Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa responden tidak
beresiko (20-35 tahun) berjumlah 52 orang, sementara responden yang
beresiko (<20/>35 tahun) berjumlah 8 orang. Diperoleh nilai RP sebesar 1.35
(95%CI=0.84 - 2.15). Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil chi
square nilai p=0.52 sehingga dapat diartikan tidak ada hubungan umur
dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana
Am.keb Bromo Ujung.
Suatu hal yang cukup baik karena mayoritas ibu hamil berada dalam
kategori umur yang aman untuk hamil, namun masih banyak ibu hamil di usia
yang aman sebanyak 29 orang (55.8%) yang tidak melakukan kunjungan
antenatal care secara teratur, dalam kategori umur yang beresiko juga
bukanlah persentase yang sedikit, sebanyak 6 orang (75%) tidak melakukan
kunjungan antenatal care tidak teratur, karena umur tersebut sangat
48
berpengaruh terhadap kehamilan. Umur beresiko sangat berpengaruh
terhadap kehamilan dan persalinan, besar kemungkinan kehamilan dan
persalinan akan mengalami penyulit ataupun komplikasi.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Adhesty (2014) bahwa ada hubungan umur dengan kunjungan antenatal care
diperolehp =0,012. Hasil ini juga tidak didukung dengan penelitian Linda
(2017) bahwa ada hubungan umur dengan kunjungan K4 pada ibu hamil di
Puskesmas Danurejan I Kota Yogyakarta dengan nilai p=0.000.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Juwaher (2011) cakupan yang memiliki umur 20-35 tahun (tidak resti)
sebagian besar melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar (>
4 kali), dibandingkan dengan yang berumur <20 atau >35 tahun (resti).
Semakin cukup umur, tingkat kematangan seseorang akan lebih dipercaya
dari pada orang yang belum cukup tinggi kedewasaannya, jika kematangan
usia seseorang cukup tinggi maka pola berpikir akan lebih dewasa. Dan lebih
di jelaskan bahwa Ibu yang mempunyai umur produktif akan lebih berpikir
secara rasional dan matang tentang pentingnya melakukan pemeriksaan
kehamilan dan memiliki tingkat motivasi yang lebih tinggi dalam
memeriksakan kehamilannya (Walyani, 2017).
Menurut Prawirohardjo (2014) bahwa kematian maternal yang terjadi pada
wanita hamil dan melahirkan pada usia dibawah 20 tahun ternyata 2-5 kali
lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia 21-35 tahun.
Kematian maternal meningkat kembali setelah usia diatas 35 tahun.
Kehamilan diusia muda atau remaja (dibawah usia 20 tahun) akan
mengakibatkan rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, hal ini
dikarenakan pada usia tersebut ibu mungkin belom siap untuk mempunyai
anak dan alat-alat reproduksi ibu belom siap untuk hamil sedangkan usia tua
(diatas 35 tahun) akan menimbulkan kecemasan terhadap kehamilan dan
persalinan serta alat-alat reproduksi ibu terlalu tua untuk hamil.
Perbedaan hasil penelitian ini dapat saja terjadi karena karakteristik
individu antara satu wilayah dengan wilayah lain berbeda. Pada kasus
temuan penelitian ini ibu hamil di Praktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb
Bromo Ujung belum menyadari peruntukan dan manfaat pelayanan
49
kesehatan terlepas berapapun umurnya. Artinya perilaku tidak memanfaatkan
pelayanan kesehatan tidak dapat ditentukan atau bergantung dari umur ibu
hamil, temuan penelitian ini juga tidak mengindikasikan perilaku apapun jika
dikaitkan dengan definisi umur
Hasil ini didukung oleh penelitian dari Jane M,dkk (2014) menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan pemanfaatan pelayanan K1
dan K4 dengan nilai probabilitas sebesar 0,840, artinya nilai p lebih besar dari
0,05. Hasil yang sama juga dilakukan oleh Vicky, dkk (2014) dengan nilai
probabilitas sebesar 0,564.
Teori perilaku menurut Lawrence Green (2016) telah menjadikan umur
sebagai bagian karakteristik individu (heredity) yang dapat memberikan
kontribusi terhadap perilaku kesehatan individu.Berdasarkan penjelasan
tersebut maka penulis berpendapat bahwa pada kasus kunjungan ANC di
Praktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung menunjukkan kurangnya
keterkaitan antara umur responden dengan adanya perilaku ibu hamil dalam
melakukan kunjungan ANC, Sehingga dapat dikatakan bahwa umur tidak
turut mempengaruhi keikutsertaan ibu hamil dalam melakukan antenatal
care.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diketahui nilai p=0.52
(p<0.05) maka Ha ditolak dan Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak ada hubungan umur dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek
Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018.
B.2 HubunganPendidikan Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa responden
berpendidikan rendah berjumlah 37 orang dan sebanyak 30 orang (81.1%)
tidak teratur melakukan kunjungan ANC, sementara responden yang
berpendidikan tinggi berjumlah 23 orang dan sebanyak 18 orang (78.3%)
melakukan kunjungan ANC secara teratur. Diperoleh nilai RP sebesar 3.73
(95%CI=1.70 - 8.23) menunjukkan bahwa ibu yang berpendidikan rendah
lebih berpeluang 3.73 kali tidak teratur melakukan kunjungan ANC
dibandingkan ibu yang berpendidikan tinggi, hal ini berarti bahwa dengan
pendidikan ibu hamil yang rendah maka dapat mempengaruhi kunjungan
antenatal care menjadi tidak lengkap. Berdasarkan hasil uji statistik
50
didapatkan hasil chi square nilai p=0.00 sehingga dapat diartikan ada
hubungan pendidikan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek
Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Adhesty
(2014) bahwa ada hubungan tingkat pendidikan dengan kunjungan antenatal
care diperolehp =0,022. Hasil ini juga didukung dengan penelitian Vinny dkk
(2016)bahwa ada hubungan pendidikan dengan keteraturan pemeriksaan
Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Ranotana Weru Kecamatan Wanea
Kota Manado dengan nilai p=0.000.
Secara teori tingkat pendidikan dianggap penting karena dari pendidikan
seseorang dapat mengetahui dan melaksanakan perannya sesuai dengan
tujuan organisasi. Teori ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Lawrence Green
(2016), tingkat pendidikan merupakan faktor seseorang untuk berperilaku
sehingga latar belakang pendidikan merupakan faktor yang sangat mendasar
untuk memotivasi seseorang terhadap perilaku kesehatan dan referensi
belajar seseorang. Tingkat pendidikan ibu sangat mempengaruhi frekuensi
kunjungan ANC. Semakin paham ibu mengenai pentingnya ANC, maka ibu
tersebut akan semakin tinggi kesadarannya untuk melakukan kunjungan
ANC. Status pendidikan juga menunjukkan hubungan yang signifikan dengan
responden yang memiliki pendidikan sekolah menengah dan atas menghadiri
klinik ANC lebih dibandingkan dengan wanita yang memiliki pendidikan
sekolah dasar dan bawah. Pada ibu hamil dengan tingkat pendidikan rendah
kadang ketika tidak mendapatkan cukup informasi mengenai kesehatannya
maka ia tidak tahu mengenai bagaimana cara melakukan perawatan
kehamilan yang baik dan berpengaruh juga terhadap kunjungan
kehamilannya.
Tingkat pendidikan ibu hamil juga sangat berperan dalam kualitas
perawatan bayinya. Informasi yang berhubungan dengan perawatan
kehamilan sangat dibutuhkan, sehingga akan meningkatkan
pengetahuannya. Penguasaan pengetahuan erat kaitannya dengan tingkat
pendidikan seseorang.Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi
pendidikan seseorang, maka semakin baik juga pengetahuannya tentang
sesuatu (Romauli, 2015).
51
Dari penjelasan di atas penulis berpendapat bahwa tingkat pendidikan
tetap menjadi elemen penting dalam pembentukan perilaku yang secara
spesifik dapat diimplementasikan pada ibu hamil dalam melakukan
kunjungan ANC. Dimana secara proporsi dari hasil penelitian ini bahwa ibu
hamil dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah tidak banyak didalam
memanfaatkan Pelayanan kesehatan untuk mendapatkan ANC dibandingkan
dengan ibu hamil yang berpendidikan tinggi, hal tersebut dikarenakan dengan
tingkat pendidikan yang lebih rendah kurangnya informasimengenai
kesehatannya maka ia tidak tahu mengenai bagaimana cara melakukan
perawatan kehamilan yang baik.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diketahui nilai p=0.00
(p<0.05) maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan pendidikan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek
Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018.
B.3 Hubungan Pekerjaan Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa responden yang
bekerja berjumlah 32 orang, dan sebanyak 18 orang (56.3%) melakukan
kunjungan ANC secara teratur, sementara responden yang tidak bekerja
berjumlah 28 orang, dan sebanyak 21 orang (75%) tidak melakukan
kunjungan antenatal care secara teratur. Dalam kategori yang dikatakan
bekerja adalah mereka yang melakukan suatu kegiatan untuk mendapatkan
nafkah bagi kehidupan pribadi maupun keluarga. Diperoleh nilai RP sebesar
1.71 (95%CI=1.10 - 2.69) menunjukkan bahwa ibu yang tidak bekerja lebih
berpeluang 1.71 kali tidak teratur melakukan kunjungan ANC dibandingkan
ibu yang bekerja, hal ini berarti bahwa dengan pekerjaan ibu hamil yang tidak
bekerja maka dapat mempengaruhi kunjungan antenatal care menjadi
tidaklengkap.Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil chi square nilai
p=0.02 sehingga dapat diartikan ada hubungan pekerjaan dengan kunjungan
Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung.
52
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Jane M dkk
(2014) bahwa ada hubungan tingkat pendidikan dengan kunjungan antenatal
care diperolehp =0,003.
Dan sesuai dengan teori Romauli (2015) Pekerjaan seseorang akan
menggambarkan aktifitas dan tingkat kesejahteraan ekonomi yang
didapatkan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ibu yang bekerja
mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik dari pada ibu yang tidak
bekerja, karena pada ibu yang bekerja akan lebih banyak memiliki
kesempatan untuk berinteraksi dengan orang lain, sehingga lebih mempunyai
banyak peluang juga untuk mendapatkan informasi seputar keadaannya.
Tenaga kesehatan perlu mengkaji hal ini untuk mendapatkan data mengenai
kedua hal tersebut.Dengan mengetahui data ini, maka tenaga kesehatan
dapat memberikan informasi dan penyuluhan yang tepat sesuai dengan
kondisi pasien (Romauli, 2015).
Pekerjaan merupakan aktifitas keluar rumah maupun didalam rumah
kecuali pekerjaan rutin rumah tangga. Status pekerjaan akan memudahkan
seseorang mendapatkan pelayanan kesehatan. Factor pekerjaan dapat
menjadi factor ibu dalam melakukan kunjungan ANC dalam melakukan
pemenfaatan kesehatan (L. Green, 2016).
Secara ekonomi pekerjaan dapat meningkatkan kemampuan pendapatan
seseorang yang memudahkannya membiayai kesehatannya. Pada
masyarakat dengan perekonomian menengah kebawah, perilaku untuk
menjadikan pekerjaan sebagai hal yang prioritas adalah suatu hal yang wajar
mengingat selama ini pelayanan yang terbaik kepada masyarakat terutama
pada masyarakat dengan perekonomian menengah kebawah. Hal ini secara
langsung akan menurunkan motivasi ibu hamil dalam melakukan kunjungan
antenatal care (Kurnia dkk, 2013).
Berdasarkan pemaparan tersebut maka penulis berpendapat bahwa
pekerjaan berkaitan dengan aktivitasnya sehari-hari sehingga kemungkinan
ibu berada di luar rumah dan memungkinkan ibu memiliki interaksi lebih luas
di lingkungan sosialnya sehingga informasi dan pengalaman baru dapat
diperoleh dengan mudah termasuk yang berkaitan dengan perilaku
kesehatan
53
Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diketahui nilai p=0.02
(p<0.05) maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan pekerjaan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek
Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018.
B.4 Hubungan Pengetahuan Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa responden
berpengetahuan kurang baik berjumlah 42 orang dan sebanyak 31 orang
(73.8%) tidak teratur melakukan kunjungan antenatal care, sementara
responden yang berpengetahuan baik berjumlah 18 orang dan sebanyak 14
orang (77.8%) melakukan kunjungan antenatal secara teratur. Diperoleh nilai
RP sebesar 3.32 (95%CI=1.37 - 8.03) menunjukkan bahwa ibu yang
berpengetahuan kurang baik lebih berpeluang 3.32 kali tidak teratur
melakukan kunjungan ANC dibandingkan ibu berpengetahuan baik, hal ini
berarti bahwa dengan pengetahuan ibu hamil yang kurang baik maka dapat
mempengaruhi kunjungan antenatal care menjadi tidak lengkap. Berdasarkan
hasil uji statistik didapatkan hasil chi square nilai p=0.001 sehingga dapat
diartikan ada hubungan pengetahuan dengan kunjungan Antenatal Care
(ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Adhesty
(2014) bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kunjungan antenatal care
diperolehp =0,044. Hasil ini juga didukung dengan penelitian Dwi Feny
(2017)bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kelengkapan kunjungan
Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Sei KepayangKabupaten Asahan
dengan nilai p=0.001.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori L.Green (2016) Pengetahuan
salah satu indicator seseorang dalam melakukan tindakan. Jika seseorang
didasari dengan pengetahuan yang baik terhadap kesehatan maka orang
tersebut akan memahami pentingnya menjaga kesehatan dan motivasi untuk
diaplikasikan dalam kehidupannya. Pengetahuan merupakan factor penting
yang mempengaruhi motivasi ibu hamil untuk melakukan kunjungan ANC.
Bagi ibu dengan pengetahuan yang tinggi mengenai kesehatan kehamilan
menganggap kunjungan ANC bukan sekedar untuk memenuhi kewajiban,
melainkan menjadi sebuah kebutuhan untuk kehamilannya.
54
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cholifah (2015) menunjukkan bahwa
ibu yang mencapai K4 hampir seluruhnya (94,4%) pengetahuan baik
dibandingkan dengan ibu yang pengetahuan kurang baik. Sedangkan ibu
yang tidak tercapai K4 seluruhnya (100,0%) pengetahuan kurang
dibandingkan dengan ibu yang pengetahuan baik, maka dapat disimpulkan
ada hubungan pengetahuan ibu dengan pencapaian K4.
Pengetahuan memiliki dampak terhadap pemanfaatan pelayanan
antenatal. Hasil penelitian Mardiyah (2014) menyatakan terdapat hubungan
antara pengetahuan ibu dengan pemanfaatan pelayanan antenatal, semakin
tinggi pengetahuan ibu hamil maka akan semaki tinggi pemanfaatan
pelayanan antenatalnya dan sebaliknya.
Ketidaktahuan ibu hamil tentang manfaat pemeriksaan antenatal akan
berdampak pada menurunnya motivasi ibu untuk datang kepelayanan
kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya. Rendahnya
kelengkapankunjungan ANC ibu hamil ini karenamasih ada responden yang
tidak mengetahuitentang standar kunjungan ANC dari kebijakanPemerintah,
yaitu 1 kali trimester pertama,1 kali trimester kedua, dan 2 kali trimesterketiga
dengan layanan 10 T, dan juga harussesuai dengan Standar Pelayanan
Kebidanan(SPK), yang meliputi anamnesis, pemeriksaanfisik, pemeriksaan
laboratorium rutin dankhusus, serta intervensi umum dan khusus.
Berdasarkan pemaparan tersebut maka penulis berpendapat bahwa
proporsi ibu hamil yang berpengetahuan baik lebih banyak yang
memanfaatkan kunjungan ANC dibandingkan responden dengan proporsi
pengetahuan yang rendah. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya
pengetahuan yang lebih baik responden semakin terbuka untuk
memanfaatkan pelayanan kesehatan, dengan adanya pengetahuan maka
responden menjadi semakin memahami terhadap manfaat dari suatu perilaku
kesehatan yang akan dilakukannya, dengan demikian akan semakin
meningkatkan perilaku ibu dalam upaya menjaga dan melindungi
kehamilannya melalui kunjungan antenatal care.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diketahui nilai p=0.001
(p<0.05) maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan pengetahuan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di
Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018.
55
B.5 Hubungan Sikap Dengan Kunjungan Antenatal Care (ANC)
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa responden yang
bersikap negative berjumlah 42 orang dan sebanyak 31 orang (73.8%) tidak
teratur melakukan kunjungan antenatal care, sementara responden yang
bersikap posititif berjumlah 18 orang dan sebanyak 14 orang (77.8%)
melakukan kunjungan antenatal secara teratur. Diperoleh nilai RP sebesar
3.32 (95%CI=1.37 - 8.03) menunjukkan bahwa ibu yang bersikap negatif
lebih berpeluang 3.32 kali tidak teratur melakukan kunjungan ANC
dibandingkan ibu yang bersikap positif, hal ini berarti bahwa dengan sikap ibu
hamil yang negatif maka dapat mempengaruhi kunjungan antenatal care
menjadi tidak lengkap.Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil chi
square nilai p=0.001dapat diartikan ada hubungan sikap dengan kunjungan
Antenatal Care (ANC) di Paktek Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Feny
(2017) bahwa ada hubungan sikap dengan kunjungan antenatal care
diperolehp =0,003. Hasil ini juga didukung dengan penelitian Dwi Asihani
(2010)bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kelengkapan kunjungan
Antenatal Care (ANC) di Rumah Bersalin Permata Bunda Sragen dengan
nilai p=0.003.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Menurut Lestari (2015), sikap
adalah suatu proses penilaian yang dilakukan seseorang terhadap suatu objek
atau situasi yang disertai adanya perasaan tertentu dan memberikan dasar
kepada orang tersebut untuk membuat respon atau berprilaku dalam cara
yang tertentu yang dipilihnya. Dari keterangan diatas ternyata sikap
mempunyai karakter, lemah kuatnya karakter sangat mempengaruhi dari
perilaku seseorang. Sikap yang kuat dimiliki oleh seseorang untuk
memeriksakan dirinya (ANC) akan membawa perilaku yang nyata dalam
pelaksanaan ANC.
Sikap terdiri dari komponen kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep
untuk membentuk sikap yang utuh, dan berperannya pengetahuan berfikir,
keyakinan, dan emosi yang merupakan reaksi atau respon yang masih
tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek, kehidupan,
emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek, dan kecendrungan
56
untuk bertindak, tetapi belum merupakan suatu tindakan. Untuk itu diperlukan
upaya meyakinkan ibu tentang manfaatpelayanan ANC sedini mungkin
penanganan yang tepat bagi kelabgsungan kesehatan kehamilan ibu.
Berdasarkan pemaparan tersebut maka penulis berpendapat bahwa Sikap
sangat mempengaruhi kunjungan ANC ibu. Hal tersebut disebabkan sikap
mampu mendorong manusia untuk melakukan sesuatu sehingga
mencerminkan bahwa sikap akan mempengaruhi tingkah laku manusia dalam
melakukan sesuatu, dan terkadang sikap yang kuat akan membentuk karakter
yang disebut prinsip. Orang yang memiliki prinsip untuk selalu hidup sehat,
akan mencoba sebaik mungkin dan melakukan apa saja untuk kesehatannya
apalagi untuk janin dan ibu hamil sebagai salah satu bagian dari keluarga dan
kehidupannya, salah satunya dengan melakukan kunjungan ANC dengan
baik.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat diketahui nilai p=0.001
(p<0.05) maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan sikap dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) di Paktek
Mandiri Bidan Afriana Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018.
57
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Hasil analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan
Antenatal Care (ANC) yaitu tingkat pendidikan ibu(p =0,00), tingkat
pekerjaan p =0,02), tingkat pengetahuan (p =0,001), sikap (p =0,001) dan
yang tidak berhubungan dengan dengan kunjungan Antenatal Care
(ANC) yaitu umur ibu hamil(p =0,52), di Paktek Mandiri Bidan Afriana
Am.keb Bromo Ujung Tahun 2018.
B. Saran 1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat memperluas variabel yang
berhubungan dengan kunjungan Antenatal Care (ANC) dan dapat
dilakukan uji instrumen penelitian dan uji hipotesis, karena dalam
penelitian ini secara statistik bermakna.
2. Bagi Klinik Bersalin
Untuk meningkatkan kunjungan ibu hamil agar bagi Praktek Mandiri
BidanAfriana Am.keb Bromo Ujung disarankan untuk meningkatkan
pengetahuan para ibu hamil melalui penyuluhan tentang pentingnya
Antenatal Care.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai wacana atau
tambahan kepustakaan/referensi bagi pembaca di perpustakaan
Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan.
58
DAFTAR PUSTAKA Arihta.2012. Pengaruh Motivasi dan Persepsi Ibu Hamil Tentang Risiko
Kehamilan Terhadap Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Simalingkar kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2012. Medan.
Asrinah, dkk. 2015.Asuhan Kebidanan Masa kehamilan,Yogyakarta: Graha Ilmu. Ayu, dkk.2017. Jurnal Faktor-faktor yang Memengaruhi Kunjungan
Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil, Lampung. Ayu Mandriwati, dkk. 2017. Asuhan Kebidanan Kehamilan Berbasis
Kompetensi Edisi 3, Jakarta: EGC Dinkes Sumut. 2015. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara,Medan: Dinas
Kesehatan Sumatera Utara (diakses 21 februari 2018). Dhita,Rodiani. 2017. Hubungan Kunjungan Antenatal Care dengan
Kejadian Anemia pada IbuHamil Trimester III. Lampung. Depkes RI, 2001, Standar Pelayanan Kebidanan, Jakarta. Dwi Feni. 2017. Faktor Kelengkapan Kunjungan Antenatal Care Di Puskesmas
Sei Kepayang Kabupaten asahan. Asahan. Lalita Elisabeth M.F, 2013. Asuhan Kebidanan Kehamilan, Bogor: IN MEDIA. Fitrayeni, dkk.2015, Penyebab Rendahnya Kelengkapan Kunjungan
Antenatal Care Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Pegambiran Tahun 2015. Padang.
IBI.2016. Buku Acuan Midwifery Update Jakarta : Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia. IKAPI. 2010. Buku Saku Asuhan Kebidanan Varney Edisi 2, Jakarta: EGC. Jannah Nurul. 2012. Buku Ajar Asuhan kebidanan Kehamilan,
Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET. Jane, dkk.2014, Hubungan Antara Karakteristik Ibu Hamil Dengan Pemanfaatan
Pelayanan K1 Dan K4 Di Puskesmas Motoling Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2014.Minahasa.
Jenni, dkk. 2014. Asuhan Kebidanan Kehamilan, Bogor: IN MEDIA. Kemenkes.2015 (a).Profil Kesehatan Indonesia, Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
59
.2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar Dan Rujukan, Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan.
Kemendikbud . 2015. Rencana Strategis 2015. Jakarta Kusmiyati, Yuni, dan Puji. 2013. Asuhan Ibu Hamil, Yogyakarata: Fitramaya. Kurnia, dkk.2013. Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kunjungan
Antenatal Care.Mojokerto. Linda. 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan K4 Pada Ibu
Hamil Di Puskesmas Danurejan I Kota Yogyakarta Tahun 2017. Yogyakarta.
Lalita, Elisabeth M.F. 2013. Asuhan Kebidanan kehamilan. Bogor: IN
MEDIA. Lestari, Titik. 2015. Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian
Novita Adhesty. 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care(Di Puskesmas Candipuro Kabupaten Lampung Selatan Tahun2014).Lampung
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka
Cipta. .2016. ILmu Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Padila. 2014. Keperawatan Maternitas. Yogyakarta : Nuha Medika. Prawirohardjo, S.2014. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat. Jakarta: Bina
Pustaka.
Pudiastutik. 2012,Asuhan Kebidanan Pada Hamil Normal dan Patologi, Yogyakarta: Nuha Medika.
Rahma, dkk. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan Di Puskesmas Rawat Inap Panjang Bandar Lampung. Lampung.
Rismahara, dkk.2014. Pengaruh Kunjungan antenatal Care Dan Deteksi Risiko Kehamilan terhadap Komplikasi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Anyar Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014. Medan.
60
Romauli, S. 2015. Asuhan Kebidanan 1. Yogyakarta: Muha Medika. Rukiyah, A.Y, dan Yulianti, Lia. 2013. Asuhan Kebidanan 1 kehamilan,
Jakarta Timur: Cv. Trans info Media.
Titik, dkk.2013, Analisis Pengaruh Penerapan Standart Pelayanan Kehamilan Terhadap Kunjungan Ibu Hamil Di Puskesmas Gemolong Sragen Tahun 2011.Gemolong.
Vicky, dkk. 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan Pada Ibu Yang Mempunyai Bayi di kelurahan Binjai Kecamatan Medan Denai Tahun 2014. Medan.
Vinny, dkk.2016,Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Ibu Hamil Dengan Keteraturan
Pemeriksaan Antental Care (Anc) Di Puskesmas Ranotana Weru Kecamatan Wanea Kota Manado Tahun 2016. Manado.
Walyani, E. S, dan Purwoastuti, E. T.2017. Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan, Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Wawan dan Dewi, 2017.Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap Dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademik Poltekkes Kemenkes MEDAN, saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Selvi Mariani Doloksaribu
NIM : P07524517090
Program Studi : D-IV
Jurusan : Kebidanan
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Poltekkes Kemenkes Medan Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
Royalty- Free Right) atas Skripsi saya yang berjudul:
FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN AFRIANA Am.KebBROMO UJUNGTAHUN 2018
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Poltekkes Kemenkes Medan berhak menyimpan mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,
dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Medan
Pada Tanggal : Agustus 2018
(Selvi Mariani Doloksaribu)
PERNYATAAN
FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DI PRAKTEK
MANDIRI BIDANAFRIANA Am.KebBROMO UJUNG TAHUN 2018
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut
dalam daftar pustaka.
Medan, Agustus 2018 Selvi Mariani Doloksaribu P07524517090
KUESIONER HUBUNGAN FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN ANC
ANGKET PENELITIAN
Judul : Hubungan faktor sosial dan ekonomi ibu hamil dengan kunjungan
ANC
Tanggal pengisian :
Petunjuk :Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah