PROPOSAL PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN KLIEN DM DALAM MENJALANKAN PROGRAM TERAPI DM DI POLI ENDOKRIN RSUD DR. SOETOMO SURABAYA 1.1 Latar Belakang Diabetes Melitus adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan intoleren glukosa. Penyakit ini dapat dikelola dengan menyesuaikan perencanaan makanan , kegiatan jasmani dan pengobatan yang sesuai dengan konsensus pengelolaan diabetes di Indonesia dan perlunya diadakan pendekatan individual bagi edukasi diabetes, yang dikenal dengan Pentalogi Terapi DM meliputi : 1. Terapi Primer, yang terdiri dari : a) Penyuluhan Kesehatan, b)Diet Diabetes, c) Latihan Fisik. 2. Terapi Sekunder, Yang terdiri dari : a) Obat Hipoglikemi Diabetes Militus berhubungan dengan meningkatnya kadar glukosa darah dan bertambahnya risiko komplikasi gawat darurat bila tidak dikelola dengan baik(Soegondo,1999). Komplikasi dapat timbul oleh karena ketidak patuhan pasien dalam menjalankan program terapi sebagai berikut : pengaturan diet, olah raga dan penggunaan obat- obatan (Putra,1995). Berbagai penelitian telah menunjukan ketidak patuhan pasien DM terhadap perawatan diri sendiri( Efendi Z,1991). Jumlah penderita DM di dunia dan Indonesia diperkirakan akan meningkat, jumlah pasien DM di dunia dari tahun 1994 ada 110,4 juta, 1998 kurang lebih 150
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROPOSAL PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPATUHAN KLIEN DM DALAM MENJALANKAN
PROGRAM TERAPI DM DI POLI ENDOKRIN
RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
1.1 Latar Belakang
Diabetes Melitus adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan intoleren
glukosa. Penyakit ini dapat dikelola dengan menyesuaikan perencanaan makanan ,
kegiatan jasmani dan pengobatan yang sesuai dengan konsensus pengelolaan diabetes
di Indonesia dan perlunya diadakan pendekatan individual bagi edukasi diabetes,
yang dikenal dengan Pentalogi Terapi DM meliputi :
1. Terapi Primer, yang terdiri dari : a) Penyuluhan Kesehatan, b)Diet Diabetes, c)
Latihan Fisik.
2. Terapi Sekunder, Yang terdiri dari : a) Obat Hipoglikemi
Diabetes Militus berhubungan dengan meningkatnya kadar glukosa darah dan
bertambahnya risiko komplikasi gawat darurat bila tidak dikelola dengan
baik(Soegondo,1999). Komplikasi dapat timbul oleh karena ketidak patuhan pasien
dalam menjalankan program terapi sebagai berikut : pengaturan diet, olah raga dan
penggunaan obat-obatan (Putra,1995). Berbagai penelitian telah menunjukan ketidak
patuhan pasien DM terhadap perawatan diri sendiri( Efendi Z,1991).
Jumlah penderita DM di dunia dan Indonesia diperkirakan akan meningkat,
jumlah pasien DM di dunia dari tahun 1994 ada 110,4 juta, 1998 kurang lebih 150
juta, tahun 2000= 175,4 juta (1 ½ kali tahun 1994),tahun 2010=279,3 juta ( kurang
lebih 2 kali 1994) dan tahun 2020 = 300 juta atau kurang lebih 3 kali tahun 1994.
Di Indonesia atas dasar prevalensi kurang lebih 1,5 % dapatlah diperkirakan
jumlah penderita DM pada tahun 1994 adalah 2,5 juta, 1998= 3,5 juta, tahun 2010 =
5 juta dan 2020 = 6,5 juta .
Disamping peningkatan prevalensi DM, penderita memerlukan perawatan
yang komplek dan perawatan yang lama. Kepatuhan berobat merupakan harapan
dari setiap penderita DM. Berarti setiap penderita DM sanggup melaksanakan
instruksi–instruksi ataupun anjuran dokternya agar penyakit DM nya dapat dikontrol
dengan baik(Haznam,1986). Pada umumnya penderita DM patuh berobat kepada
dokter selama ia masih menderita gejala / yang subyektif dan mengganggu hidup
rutinnya sehari-hari. Begitu ia bebas dari keluhan – keluhan tersebut maka
kepatuhannya untuk berobat berkurang.
Ketidakpatuhan ini sebagai masalah medis yang sangat berat, Taylor
[ 1991]. La Greca & Stone [ 1985] menyatakan bahwa mentaati rekomendasi
pengobatan yang dianjurkan dokter merupakan masalah yang sangat penting .
Tingkat ketidakpatuhan terbukti cukup tinggi dalam populasi medis yang kronis.
Walaupun pasien DM telah mendapatkan pengobatan OAD, masih banyak
pasien tersebut mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor antara
lain : pengetahuan yang relatif minim tentang penyakit DM, tidak menjalankan diet
dengan baik dan tidak melakukan latihan fisik secara teratur
(Tjokroprawiro,A.,1991).
Dalam meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit DM diperlukan
suatu proses yang berkesinambungan dan sesuai dengan prinsip-prinsip
penatalaksanaan DM. Prinsip tersebut meliputi :
1. Dukungan yang positif untuk menghindari kecemasan.
2. Pemberian informasi secara bertahap.
3. Mulai dengan hal sederhana
4. Penggunaan alat bantu pandang (audio visual ).
5. Lakukan pendekatan dan stimulasi
Materi penyuluhan ini meliputi pengaturan diet yang ditekankan pada 3 J : jenis,
jadwal dan jumlah diet yang diberikan kepada pasien DM. Disamping itu materi
penyuluhan difocuskan pada aktifitas fisik secara teratur dan penggunaan obat anti
diabetik secara realistis. Ketiga hal ini merupakan kunci pokok keberhasilan
program terapi DM.
Dari uraian diatas , maka perlu diadapak penelitian guna mengetahui faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan pasien dalam menjalankan program
terapi, sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perawat
khususnya dalam menberikan asuhan keperawatan pada pasien DM.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian
sebagai berikut :
1.2.1 Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi kepatuhan klien DM
dalam menjalankan program terapi ?
1.2.2 Faktor apakah yang paling dominan mempengaruhi kepatuhan klien DM
dalam menjalankan program terapi ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien
DM dalam menjalankan program terapi.
1.3.2 Tujuan Khusus
1..3.2.1 Mengidentifikasikan pengaruh umur terhadap kepatuhan
menjalankan program terapi
1..3.2.2 Mengidentifikasikan pengaruh jenis kelamin terhadap
kepatuhan pasien DM menjalankan program terapi.
1.3.2.3 Mengidentifikasi pengaruh status perkawinan terhadap
kepatuhan pasien DM dalam menjalankan program terapi.
1.3.2.4 Mengidentifikasi pengaruh tingkat pendidikan terhadap
kepatuhan pasien DM dalam menjalankan program terapi.
1.3.2.5 Mengidentifikasi pengaruh pekerjaan terhadap kepatuhan
pasien dalam menjalankan program terapi.
1.3.2.6 Mengidentifikasi pengaruh penghasilan terhadap kepatuhan
pasien DM dalam menjalankan program terapi.
1.3.2.7 Mengidentifikasi pengetahuan pasien tentang DM.
1.4 Manfaat
1.4.1 Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman tentang fakror-
faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan pasien DM dalam
menjalankan program terapi.
1.4.2 Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi tempat
pelayanan dalam meningkatkan pelayanan..
1.4.3 Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data untuk melaksanakan
penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan keptauhan pasien dalam
menjalankan program terapi.
1.4 Relevansi
Diabetes merupakan suatu kelainan metabolik yang menahun , bila tidak
diobati dengan baik maka dapat menimbulkan kecacatan yang jarang reversibel dan
seringkali memerlukan pertolongan darurat dan perawatan di Rumah Sakit yang
lama. Proses pengobatan Diabetes merupakan suatu proses yang berlangsung 24 jam
dan seringkali berhubungan dengan perubahan gaya hidup. Oleh sebab itu kepatuhan
berobat merupakan harapan dari setiap penderita DM. Berarti setiap penderita DM
sanggup melaksanakan instruksi–instruksi ataupun anjuran dokternya agar penyakit
DM nya dapat dikontrol dengan baik. Pada umumnya penderita DM patuh berobat
selama ia masih menderita gejala / yang subyektif dan mengganggu hidup rutinnya
sehari-hari. Begitu ia bebas dari keluhan – keluhan tersebut maka kepatuhannya
untuk berobat sangat berkurang. Perawat sebagai anggota tim kesehatan(anggota
eduktor Diabetes ) dapat menjalankan perannya sehingga kegagalan pengobatan
karena kurangnya kepatuhan pasien terhadap program Terapi dapat di kurangi.
1.6 Landasan Teori
Pada bab ini akan disajikan tentang konsep dasar DM dan kepatuhan. Konsep
dasar DM meliputi : definisi, etiologi, tipe/jenis dan penatalaksanaan, sedangkan
konsep kepatuhan meliputi : definisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
1.6.1 Kosep Dasar DM.
1.6.1.1 Definisi.
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit kronik metabolik yang
komplek melibatkan gangguan metabolik karbohidrat, protein dan lemak dan
perkembangan komplikasi secara microvaskuler, macrovaskuler serta neuropati
. Diabetes Melitus merupakan kelainan heterogen , ditandai dengan sirkulasi
glukosa , lipid dan asam amino berkadar tinggi, karena tidak memadainya
insulin dalam memenuhi tuntutan metabolisme tubuh(Keith, 1996).
1.6.1.2 Etiologi
1. Tidak diketahui
2. Pada IDDM biasa karena tidak adekuat produksi insulin oleh
pankreas.
3. Pada NIDDM karena terjadi peningkatan kebutuhan insulin
4. Etiologi lain : panktreatitis, tumor pankreas, obesitas, hiperthiroid,
akromegali, kehamilan, infeksi.
1.6.1.3 Klasifikasi
Klasifikasi yang dianjurkan oleh PERKENI adalah yang sesuai dengan
anjuran lklasifikasi DM American Diabetes Association ( ADA ) 1997.