Top Banner
i PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH, MURABAHAH, ISTISHNA DAN IJARAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode Januari 2015 Juni 2018) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh : SAMIRAH NIM 21314003 PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018
136

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4763/1/SAMIRAH...Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh

Feb 17, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • i

    PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH,

    MURABAHAH, ISTISHNA DAN IJARAH TERHADAP PROFITABILITAS

    BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN NON PERFORMING

    FINANCING (NPF) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

    (Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode Januari 2015 – Juni 2018)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh :

    SAMIRAH

    NIM 21314003

    PRODI S1 PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

    SALATIGA

    2018

  • ii

    KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    Jl. Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706 Fax (0298) 323433 Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka

    skripsi Saudara:

    Nama : Samirah

    NIM : 21314003

    Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

    Prodi : Perbankan Syariah (S1)

    Judul : PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH,

    MURABAHAH, ISTISHNA, DAN IJARAH TERHADAP

    PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DENGAN NON

    PERFORMING FINANCING (NPF) SEBAGAI VARIABEL

    INTERVENING (STUDI KASUS BANK UMUM SYARIAH

    TAHUN 2015-2018)

    Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk

    dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

    Salatiga, 19 September 2018

    Pembimbing

    Dr. Anton Bawono M.Si

    NIP. 19740320 200312 1 001

  • iii

    KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 50721 Telepon (0298) 323706 Fax (0298) 323433

    Website : www.iainsalatiga.ac.id E-mail : [email protected]

    PENGESAHAN

    PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH,

    MURABAHAH, ISTISHNA, DAN IJARAH TERHADAP PROFITABILITAS

    BANK UMUM SYARIAH DENGAN NON PERFORMING FINANCING

    (NPF) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

    (Studi Kasus Bank Umum Syariah tahun 2015-2018)

    DISUSUN OLEH

    SAMIRAH

    NIM: 213 14 003

    Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Islam Istitut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada

    Tanggal 25 September 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna

    Memperoleh gelar Sarjana S1 Ekonomi

    Susunan Panitia Penguji

    Ketua Penguji : _____________________

    Sekretaris Penguji : _____________________

    Penguji I : _____________________

    Penguji II : _____________________

    Salatiga, 25 September 2018

    Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,

    Dr. Anton Bawono, M.Si.

    NIP. 19740320 200312 1 001

  • iv

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Samirah

    NIM : 21314003

    Jurusan : S1 Perbankan Syariah

    Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

    Judul Skripsi : Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah,

    Istishna, dan Ijarah Terhadap Profitabilitas Bank Umum

    Syariah Dengan Non Performing Financing (NPF) Sebagai

    Variabel Intervening (Studi Kasus Bank Umum Syariah Tahun

    2015-2018)

    Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.

    Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

    diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

    penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

    Salatiga, 13 September 2018

    Penulis,

    Samirah

    213 14 003

  • v

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : Samirah

    NIM : 21314003

    Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    Jurusan : Perbankan Syariah S1

    Dengan ini menyatakan bahwa judul skripsi “Pengaruh Pembiayaan Mudharabah,

    Musyarakah, Murabahah, Istihna dan Ijarah Terhadap Profitabilitas Dengan Non

    Performing Financing (NPF) Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Bank

    Umum Syariah di Indoneisa Tahun 2015-2018)” benar bebas dari plagiat, dan

    apabila pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi

    sesuai ketentuan yang berlaku.

    Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana

    mestinya.

    Salatiga, 13 September 2018

    Penulis,

    Samirah

    213 14 003

  • vi

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    “Just study, if you think study is hard. Being dumb is harder”

    -Falla Adinda-

    PERSEMBAHAN

    Skripsi ini selesai atas ridho dari Sang Maha Pencipta Allah SWT, dan saya

    persembahkan kepada:

    Kedua orang tua serta kelima kakak saya yang telah memberi dukungan dalam

    segala hal.

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan

    rahmat dan karunia-Nya yang sangat melimpah kepada penulis, sehingga penulis

    dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis

    haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi akhir zaman yang telah

    membimbing umatnya menuju jalan kebenaran.

    Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh

    gelar strata satu (S1) dalam Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam IAIN Salatiga. Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis ucapkan

    kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan

    dalam berbagai bentuk. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan kepada:

    1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

    Salatiga.

    2. Dr. Anton Bawono, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga, serta selaku dosen

    pembimbing yang telah bersedia meluangka waktu, tenaga dan pikirannya

    untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi

    ini.

    3. Fetria Eka Yudiana, S.E. M.Si., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah

    S1.

    4. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam

    Negeri Salatiga yang telah membekali berbagi ilmu pengetahuan, sehingga

    penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

  • viii

    5. Kedua orang tua dan kakak-kakak saya yang telah memberikan dorongan

    moril, spiritual maupun materiil serta doa restunya dalam penyusunan

    penelitian ini.

    6. Teman-teman Bon Cabe (Nurul, Lilis, Duwik, Lina, Ijah), yang telah

    memberikan dukungan, semangat, dorongan dan beberapa ejekan sehingga

    saya dapat sedikit menikmati proses penelitian ini.

    7. Wisnu dan Alim, yang selalu memberi motivasi dan inspirasi walaupun

    terkadang kalian tidak tahu diri.

    8. Teman-teman kos tercinta, Anik, Encis, Kacrat, Dedeh, Via, Hikmah,

    Muza, dan Anis.

    9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, tanpa mengurangi

    rasa hormat, terimakasih atas dukungan dan bantuannya selama ini

    sehingga karya sederhana ini dapat terwujud dan bermanfaat untuk

    kepentingan bersama.

    Penulis menyadari bahwa proses pembuatan skripsi ini tidaklah mudah

    dan memiliki banyak kendala. Sehingga penyusunan skripsi ini sangatlah jauh

    dari kesempurnaan dan tak luput dari kekurangan-kekurangan. Dengan rendah

    hati, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

    dan memperbaiki karya ilmiah ini sehingga menjadi lebih baik dalam penyusunan

    di masa mendatang.

  • ix

    ABSTRAK

    Samirah, 2018 Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah,

    Istishna, dan Ijarah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah

    Dengan Non Performing Financing Sebagai Variabel Intervening Tahun

    (2015-2018). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan Perbankan

    Syariah S1. Institute Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing:

    Dr. Anton Bawono M.Si

    Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

    Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Istishna, dan Ijarah

    terhadap Profitabilitas (ROA) dengan Non Performing Financing (NPF) sebagai

    variabel intervening. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

    Bank Syariah di Indonesia yang meliputi Bank Umum Syariah, Unit Usaha

    Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Teknik pengambilan sampel

    dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Sampel yang digunakan sebagai

    obyek penelitian adalah Bank Umum Syariah yang terdiri dari 13 bank syariah.

    Teknik analisis yang digunakan adalah uji stasioner, statistik melalui uji ttest, Ftest,

    koefisien determinasi (R2), uji asumsi klasik, uji regresi berganda dan juga

    analisis jalur atau path analysis. Pengolahan data dalam penelitian ini

    menggunakan alat bantu Eviews 9.

    Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil uji ttest yang menunjukkan

    bahwa variabel mudharabah, istishna, dan ijarah berpengaruh tidak signifikan

    terhadap NPF, kemudian musyarakah dan murabahah berpengaruh negatif dan

    signifikan terhadap NPF. Pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah,

    istishna berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA, sedangkan ijarah

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Variabel NPF berpengaruh

    negatif dan signifikan terhadap ROA. Hasil uji Ftest menunjukkan bahwa

    Pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah, istishna, Ijarah dan NPF

    secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap ROA. Sedangkan hasil

    analisis jalur atau path analysis menunjukkan bahwa variabel NPF tidak dapat

    berperan sebagai variabel intervening antara pengaruh pembiayaan terhadap

    profitabilitas (ROA).

    Kata kunci : Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Istishna,

    Ijarah, Non Performing Financing (NPF), Profitabilitas (ROA)

  • x

    DAFTAR ISI

    JUDUL ..................................................................................................................... i

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii

    LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. iv

    PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...................................................................... v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi

    KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

    ABSTRAK ............................................................................................................. ix

    DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

    DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

    DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. xiii

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

    C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

    D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

    E. Sistematika Penulisan ............................................................................... 8

    BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 10

  • xi

    A. Telaah Pustaka ........................................................................................ 10

    B. Kerangka Teori ....................................................................................... 17

    C. Kerangka Penelitian ............................................................................... 31

    D. Hipotesis ................................................................................................. 32

    BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 40

    A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 41

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 42

    C. Populasi dan Sampel .............................................................................. 42

    D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 43

    E. Definisi Konsep dan Operasional ........................................................... 44

    F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 48

    G. Alat Analisis ........................................................................................... 57

    BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 58

    A. Deskripsi Obyek Penelitian .................................................................... 58

    B. Analisis Data .......................................................................................... 58

    BAB V PENUTUP .............................................................................................. 100

    A. Kesimpulan ........................................................................................... 100

    B. Saran ..................................................................................................... 102

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 102

    LAMPIRAN ........................................................................................................ 108

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu ............................................................... 11

    Tabel 2.2 Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional ........................................ 23

    Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................ 62

    Tabel 4.2 Uji Stasioneritas Tingkat Level............................................................ 64

    Tabel 4.3 Uji Stasioneritas Tingkat First Difference ........................................... 61

    Tabel 4.4 Hasil Regresi Variabel Y ..................................................................... 65

    Tabel 4.5 Hasil Regresi Variabel Z ...................................................................... 69

    Tabel 4.6 Uji Autokorelasi ROA (Y) ................................................................... 76

    Tabel 4.7 Uji Autokorelasi NPF (Z) .................................................................... 77

    Tabel 4.8 Perbandingan r2 dan R2 Variabel Y ..................................................... 79

    Tabel 4.9 Perbandingan r2 dan R2 Variabel Z ...................................................... 80

    Tabel 4.10 Uji Heteroskedatisitas ROA (Y) ........................................................ 81

    Tabel 4.11 Uji Heteroskedatisitas NPF (Z) .......................................................... 82

    Tabel 4.12 Analisis Jalur Persamaan ROA ......................................................... 97

    Tabel 4.13 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 102

  • xiii

    DAFTAR GRAFIK

    Grafik 4.1 Uji Normalitas Variabel Y ................................................................... 71

    Grafik 4.2 Uji Normalitas Variabel Z ................................................................... 75

    Grafik 4.3 Uji Autokorelasi Variabel Y ................................................................ 77

    Grafik 4.4 Uji Autokorelasi Variabel Z ................................................................ 78

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 35

    Gambar 3.1 Kerangka Analisis Jalur .................................................................... 58

    Gambar 4.1 Model Analisis Jalur.......................................................................... 96

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat market share bank syariah

    sebesar 5,44% dari total market share perbankan secara umum. Padahal

    peluang dari perbankan syariah cukup besar dikarenakan masyarakat

    Indonesia mayoritas beragama Islam. Oleh sebab itu perlu adanya

    peningkatan kualitas dari pihak perbankan, sehingga bank syariah akan

    semakin dilirik dan dipilih oleh nasabah.

    Untuk mengetahui kualitas perbankan dapat dilihat dari kinerja serta

    kelangsungan usaha perbankan yang dipengaruhi oleh penghimpunan dana

    dan penyaluran dana. Penghimpunan dana yang diperoleh dari masyarakat

    biasanya disimpan dalam bentuk giro, tabungan dan deposito, baik dengan

    prinsip wadiah maupun prinsip mudharabah. Sedangkan penyaluran dana

    dilakukan oleh bank syariah melalui pembiayaan dengan empat pola, yaitu

    prinsip bagi hasil, prinsip jual beli, prinsip sewa dan pola pinjaman (qardh)

    (Ascarya, 2013:123).

    Bentuk pembiayaan yang menggunakan prinsip bagi hasil yaitu

    pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah. Untuk pembiayaan dengan

    prinsip jual beli dengan pengambilan keuntungan berdasarkan mark

    up/margin yaitu pembiayaan Murabahah Istishna dan Salam. Sedangkan

    untuk pembiayaan yang menggunakan prinsip sewa yaitu Ijarah.

  • 2

    Parameter untuk mengukur kinerja atau profitabilitas perbankan

    syariah dapat dilihat dari kualitas pembiayaan bank tersebut. Siamat dalam

    Rahman dan Rochmanika (2012:3) menyatakan bahwa penyaluran

    pembiayaan merupakan kegiatan yang mendominasi pengalokasian dana

    bank. Penggunaan dana untuk penyaluran pembiayaan ini mencapai 70%

    sampai 80% dari volume usaha bank. Oleh karena itu, sumber utama

    pendapatan bank berasal dari kegiatan penyaluran pembiayaan baik dalam

    bentuk bagi hasil, mark up, maupun pendapatan sewa. Semakin baik

    pembiayaan suatu bank, maka semakin baik pula kinerja bank tersebut.

    Beberapa penelitian yang mendukung bahwa pembiayaan berpengaruh

    terhadap profitabilitas yaitu penelitian yang dilakukan Amalia dan Fidiana

    (2016:15) yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pembiayaan

    mudharabah, musyarakah, murabahah, dan istishna berpengaruh terhadap

    profitabilitas. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Pratama, dkk

    (2017:53) menunjukkan hasil bahwa pembiayaan mudharabah,

    musyarakah dan sewa ijarah berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

    Penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2016:73) juga menunjukkan hasil

    bahwa pembiayaan mudharabah, musyarakah dan sewa ijarah

    berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

    Pengaruh pembiayaan terhadap laba kemungkinan tidak berpengaruh

    secara langsung akan tetapi melalui variabel lain yang bisa menjadi

    mediasinya (intervening). Dalam penelitian ini, Non Performing

    Financing (NPF) digunakan sebagai variabel yang memediasi antara

  • 3

    variabel independen dan dependen. Karena pada saat bank menyalurkan

    pembiayaan akan dihadapkan dengan risiko, salah satu indikator untuk

    mengukur risiko tersebut yaitu Non Performing Financing (NPF).

    Terdapat hubungan negatif antara risiko pembiayaan dengan tingkat

    keuntungan yang diperoleh bank. Hal ini berarti bahwa semakin besar

    risiko pembiayaan yang dikucurkan bank kepada nasabah, maka tinggkat

    profitabilitas akan menurun. Pembiayaan yang memiliki risiko akan

    memiliki potensi kegagalan dalam pengembalian besar pembiayaan

    kepada bank. Kegagalan dalam pengembalian pembiayaan dapat

    mempengaruhi pendapatan bank. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

    Wahyuni (2016:9) menunjukkan hasil bahwa NPF dapat memediasi

    pengaruh pembiayaan murabahah terhadap kinerja bank umum syariah.

    Menurut Muhammad (2011:358) risiko pembiayaan muncul jika bank

    tidak bisa memperoleh kembali cicilan pokok dan atau bunga dari

    pinjaman yang diberikan atau investasi yang sedang dilakukannya.

    Penyebab utama terjadinya risiko pembiayaan adalah terlalu mudahnya

    bank memberikan pinjaman atau melakukan investasi karena terlalu

    dituntut untuk memanfaatkan kelebihan likuiditas, sehingga penilaian

    kredit kurang cermat dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan risiko

    usaha yang dibiayainya.

    Untuk mengetahui tingkat profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur

    menggunakan ROA (Return On Asset) yang menggambarkan kemampuan

    perusahaan memperoleh laba melalui semua kemampuan dan sumber daya

  • 4

    yang ada. ROA dapat menunjukkan efisiensi manajemen dalam

    penggunaan asset untuk mendapatkan keuntungan. ROA merupakan

    perbandingan antara pendapatan bersih (net income) dengan rata-rata

    aktiva (Muhamad, 2002:245).

    Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya

    adalah penggunaan 5 jenis akad pembiayaan pada bank syariah sebagai

    variabel independen, kemudian menambahkan variabel intervening berupa

    NPF, serta objek dan periode yang digunakan yakni Bank Umum Syariah

    di Indonesia tahun 2015-2018. Penelitian mengenai faktor-faktor yang

    berpengaruh terhadap profitabilitas bank umum syariah dirasa masih

    relevan untuk dilakukan, agar perbankan dapat mengkaji produk-produk

    pembiayaan serta menekan risiko pembiayaan yang mungkin terjadi

    sehingga diharapkan mampu mendukung pertumbuhan perbankan syariah.

    Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian tentang “Pengaruh

    Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Istishna dan Ijarah

    Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia dengan Non

    Performing Financing (NPF) Sebagai Variabel Intervening”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini dapat penulis

    rumuskan permasalahan pokoknya adalah sebagai berikut :

    1. Sejauh mana pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap tingkat NPF

    Bank Umum Syariah ?

  • 5

    2. Sejauh mana pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap tingkat NPF

    Bank Umum Syariah ?

    3. Sejauh mana pengaruh pembiayaan murabahah terhadap tingkat NPF

    Bank Umum Syariah ?

    4. Sejauh mana pengaruh pembiayaan istishna terhadap tingkat NPF

    Bank Umum Syariah ?

    5. Sejauh mana pengaruh pembiayaan ijarah terhadap tingkat NPF Bank

    Umum Syariah ?

    6. Sejauh mana pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap

    profitabilitas Bank Umum Syariah ?

    7. Sejauh mana pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas

    Bank Umum Syariah ?

    8. Sejauh mana pengaruh pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas

    Bank Umum Syariah ?

    9. Sejauh mana pengaruh pembiayaan istishna terhadap profitabilitas

    Bank Umum Syariah ?

    10. Sejauh mana pengaruh pembiayaan ijarah terhadap profitabilitas Bank

    Umum Syariah ?

    11. Sejauh mana pengaruh tingkat NPF terhadap profitabilitas Bank

    Umum Syariah ?

    12. Sejauh mana peran NPF sebagai variabel intervening yang memediasi

    pengaruh antara pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah,

    istishna, dan ijarah terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah ?

  • 6

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan perumusan masalah yang ada maka tujuan daripada

    penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Untuk menganalisis pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap

    tingkat NPF bank umum syariah.

    2. Untuk menganalisis pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap

    tingkat NPF bank umum syariah.

    3. Untuk menganalisis pengaruh pembiayaan murabahah terhadap

    tingkat NPF bank umum syariah.

    4. Untuk menganalisis pengaruh pembiayaan istishna terhadap tingkat

    NPF bank umum syariah.

    5. Untuk menganalisis pengaruh pembiayaan ijarah terhadap tingkat NPF

    bank umum syariah.

    6. Untuk menganalisis pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap

    profitabilitas bank umum syariah.

    7. Untuk menganalisis pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap

    profitabilitas bank umum syariah

    8. Untuk menganalisis pengaruh pembiayaan murabahah terhadap

    profitabilitas bank umum syariah

    9. Untuk menganalisis pengaruh pembiayaan istishna terhadap

    profitabilitas bank umum syariah

    10. Untuk menganalisis pengaruh pembiayaan ijarah terhadap

    profitabilitas bank umum syariah.

  • 7

    11. Untuk menganalisis pengaruh NPF terhadap profitabilitas bank umum

    syariah.

    12. Untuk menganilis peran NPF sebagai variabel intervening yang

    memediasi pengaruh pembiayaan mudharabah, musyarakah,

    murabahah, istishna dan ijarah terhadap profitabilitas bank umum

    syariah.

    D. Manfaat Penelitian

    Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

    membacanya maupun yang terkait secara langsung didalamnya. Adapun

    kegunaan penelitian ini adalah:

    1. Manfaat Teoritis

    Dapat menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti terhadap

    variabel-variabel yang berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Umum

    Syariah di Indonesia.

    2. Manfaat Praktis

    Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi Bank Umum

    Syariah dalam memahami variabel-variabel yang berpengaruh terhadap

    profitabilitas bank. Selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan

    pertimbangan untuk penetapan strategi dan pengembangan guna

    memberikan kepuasan bagi nasabahnya.

  • 8

    3. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain yang

    ingin mengembangkan lebih lanjut penelitian ini.

    E. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan ini berisi penjelasan tentang isi yang

    terkandung dari masing-masing bab secara singkat dari keseluruhan skripsi

    ini. Skripsi ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut :

    Bab I Pendahuluan, Bab ini merupakan pengantar dari masalah yang

    akan dibahas yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan,

    manfaat serta sistematika penulisan.

    Bab II Landasan Teori, Bab ini berisi tentang telaah pustaka merupakan

    penjelasan dari penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

    penelitian yang dilakukan, kerangka teori yang berisi bangunan teori dan

    konsep yang akan digunakan untuk menganalisis, kerangka penelitian

    berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis dan model penelitian

    yang akan diuji disajikan dalam bentuk gambar dan atau persamaan , dan

    hipotesis penelitian berisi hipotesis yang diajukan.

    Bab III Metode Penelitian, Bab ini penulis memaparkan tentang

    metodologi penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel,

    tehnik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan

    operasional, instrumen penelitian, pengujian instrumen penelitian dan alat

    analisis.

    Bab IV Analisis Data, Berisi analisis data yang menjelaskan tentang

    deskripsi obyek penelitian, analisis data yang meliputi 3 bagian analisis

  • 9

    terhadap tiap variabel , pengujian hipotesis dan pembahasan hasil uji

    hipotesis dan berupa gambaran umum obyek penelitian dan deskripsi.

    Bab V Penutup, Berisi kesimpulan yang menjelaskan tentang hasil

    penelitian dan pembahasan disesuaikan dengan rumusan masalah dan

    tujuan penelitian yang disajikan secara singkat dan jelas. Sedangkan saran

    merupakan himbauan kepada pembaca atau instansi terkait agar saran yang

    dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat

    dikembangkan menjadi bahan kajian peneliti berikutnya.

  • 10

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Telaah Pustaka

    Profitabilitas sebagai salah satu acuan dalam mengukur besarnya laba

    menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah

    menjalankan usahanya secara efisien. Efisiensi sebuah usaha baru dapat

    diketahui setelah membandingkan laba yang diperoleh dengan aset atau modal

    yang menghasilkan laba tersebut. Return on assets (ROA) menunjukkan

    kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan laba dari pengelolaan asset

    yang dimiliki (Kasmir, 2014:196).

    Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Amalia dan Fidiana (2016:1)

    menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah, dan

    istishna berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Kemudian penelitian oleh

    Pratama, dkk (2017:53), hasil penelitiannya mengatakan bahwa pembiayaan

    mudharabah, musyarakah, serta sewa ijarah berpengaruh positif dan

    siginifikan terhadap profitabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Lubis

    (2016:1), juga menunjukkan hasil bahwa pembiayaan mudharabah,

    musyarakah dan sewa ijarah berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

    Akan tetapi, penelitian yang dilakukan oleh Rahman dan Rochmanika

    (2012:1) menunjukkan hasil bahwa Pembiayaan Mudharabah berpengaruh

    negatif terhadap profitabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Bellina (2017:1)

    juga menunjukkan bahwa pembiayaan jual beli berupa murabahah dan

  • 11

    istishna berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Kemudian penelitian oleh

    Faradilla, dkk (2017:10) menunjukkan bahwa pembiayaan musyarakah dan

    mudharabah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.

    Dari beberapa ringkasan penelitian terdahulu memiliki hasil yang berbeda-

    beda dan ada pula yang sama, maka dari itu berikut tabel yang berisikan hasil

    dari penelitian terdahulu:

    Tabel 2.1

    Review Penelitian Terdahulu

    Pengaruh Pembiayaan Mudharabah terhadap Profitabilitas

    No Peneliti dan Judul

    Penelitian Nama Jurnal Variabel Hasil

    1 Nur Amalia dan

    Fidiana (2016)

    Jurnal Ilmu dan

    Riset

    Akuntansi

    Vol. 5, No. 5

    Mudharabah,

    musyarakah,

    murabahah,

    istishna, dan

    ijarah

    Pembiayaan

    Mudharabah

    berpengaruh

    positif terhadap

    profitabilitas

    2 Aulia Fuad Rahman

    dan Ridha

    Rochmanika (2012)

    Jurnal

    Ekonomi dan

    Bisnis

    Islam,Vol.8

    No.1

    Mudharabah,

    musyarakah,

    murabahah,

    dan istishna

    Pembiayaan

    Mudharabah

    berpengaruh

    negatif terhadap

    profitabilitas

    3 Achmad Syaiful Nizar

    dan Moch. Khairul

    Anwar (2015)

    Jurnal

    Akuntansi

    AKRUAL 6 (2)

    (2015): 127-

    143

    Pembiayaan

    jual beli dan

    bagi hasil

    Pembiayaan

    mudharabah

    berpengaruh

    negatif terhadap

    profitabilitas

    4 Cut Faradilla,

    Muhammad Arfan,

    dan M. Shabr (2017)

    Jurnal Magister

    Akuntansi.

    Volume 6, No.

    3

    Murabahah,

    istishna,

    ijarah,

    mudharabah

    dan

    musyarakah

    Pembiayaan

    mudharabah

    berpengaruh

    negatif terhadap

    profitabilitas

    5 Dizere Alice Bellina Pembiayaan Pembiayaan

  • 12

    (2017) jual beli dan

    bagi hasil

    mudharabah

    berpengaruh

    positif terhadap

    kinerja

    keuangan

    6 Akfina Hasanah

    (2015)

    Murabahah,

    musyarakah,

    mudharabah

    Pembiayaan

    mudharabah

    berpengaruh

    positif terhadap

    kinerja

    keuangan

    7 Nadia Arini Haq

    (2015)

    Perbanas

    Volume 1,

    Nomor 1,

    November

    2015

    Pembiayaan

    bagi hasil

    Mudharabah

    berpengaruh

    negatif

    signifikan

    terhadap

    profitabilitas

    Pengaruh Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas

    1 Ditha Nada Pratama,

    Lia Dwi Martika, Teti

    Rahmawati (2017)

    JRKA Volume

    3 Isue 1

    Murabahah,

    musyarakah

    dan ijarah

    Pembiayaan

    Musyarakah

    berpengaruh

    positif terhadap

    profitabilitas

    2 Nur Amalia dan

    Fidiana (2016)

    Jurnal Ilmu dan

    Riset

    Akuntansi

    Vol. 5, No. 5

    Mudharabah,

    musyarakah,

    murabahah,

    istishna, dan

    ijarah

    Pembiayaan

    Musyarakah

    berpengaruh

    positif terhadap

    profitabilitas

    3 Atik Ria Pratika

    (2013)

    Musyarakah,

    murabahah,

    mudharabah

    Pembiayaan

    musyarakah

    berpengaruh

    negatif terhadap

    profitabilitas

    4 Cut Faradilla,

    Muhammad Arfan,

    dan M. Shabr (2017)

    Jurnal Magister

    Akuntansi.

    Volume 6, No.

    3

    Murabahah,

    istishna,

    ijarah,

    mudharabah

    dan

    musyarakah

    Pembiayaan

    musyarakah

    berpengaruh

    negatif terhadap

    profitabilitas

    5 Achmad Syaiful Nizar

    dan Moch. Khairul

    Jurnal

    Akuntansi

    Pembiayaan

    jual beli dan

    Pembiayaan

    musyarakah

  • 13

    Anwar (2015) AKRUAL 6 (2)

    (2015): 127-

    143

    bagi hasil berpengaruh

    negatif terhadap

    profitabilitas

    6 Nadia Arini Haq

    (2015)

    Perbanas

    Volume 1,

    Nomor 1,

    November

    2015

    Pembiayaan

    bagi hasil

    Musyarakah

    berpengaruh

    negatif

    signifikan

    terhadap

    profitabilitas

    Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas

    1 Zaim Nur Afif (2014)

    JESTT Vol. 1

    No. 8

    Pembiayaan

    murabahah

    Pembiayaan

    murabahah

    berpengaruh

    positif terhadap

    laba bank

    umum syariah.

    2 Achmad Syaiful Nizar

    dan Moch. Khairul

    Anwar (2015)

    Jurnal

    Akuntansi

    AKRUAL 6 (2)

    (2015): 127-

    143

    Pembiayaan

    jual beli dan

    bagi hasil

    Pembiayaan

    murabahah

    berpengaruh

    negatif terhadap

    profitabilitas

    3 Atik Ria Pratika

    (2013)

    Musyarakah,

    murabahah,

    mudharabah

    Pembiayaan

    murabahah

    berpengaruh

    positif terhadap

    profitabilitas

    bank umum

    syariah.

    4 Aulia Fuad Rahman

    dan Ridha

    Rochmanika (2012)

    Jurnal

    Ekonomi dan

    Bisnis

    Islam,Vol.8

    No.1

    Mudharabah,

    musyarakah,

    murabahah,

    dan istishna

    Pembiayaan

    murabahah

    berpengaruh

    positif terhadap

    profitabilitas

    5 Nur Amalia dan

    Fidiana (2016)

    Jurnal Ilmu dan

    Riset

    Akuntansi

    Vol. 5, No. 5

    Mudharabah,

    musyarakah,

    murabahah,

    istishna, dan

    ijarah

    Pembiayaan

    Murabahah

    berpengaruh

    positif terhadap

    profitabilitas

    6 Yunita Agza dan

    Darwanto (2017)

    Iqtishadia

    Volume 10

    Nomor 1 2017

    Murabahah,

    Musyarakah

    Murabahah

    berpengaruh

    signifikan

    terhadap ROA

  • 14

    Pengaruh Pembiayaan Istishna Terhadap Profitabilitas

    1 Dewi Wulan Sari,

    Mohamad Yusak

    Anshori (2017)

    Accounting

    And

    Management

    Journal, Vol.1,

    No. 1

    Istishna,

    murabahah,

    mudharabah,

    dan

    musyarakah

    Pembiayaan

    istishna tidak

    memiliki

    pengaruh yang

    signifikan

    terhadap

    profitabilitas

    2 Cut Faradilla,

    Muhammad Arfan,

    dan M. Shabr (2017)

    Jurnal Magister

    Akuntansi.

    Volume 6, No.

    3

    Murabahah,

    istishna,

    ijarah,

    mudharabah

    dan

    musyarakah

    Pembiayaan

    istishna

    berpengaruh

    negatif terhadap

    profitabilitas

    3 Nur Amalia dan

    Fidiana (2016)

    Jurnal Ilmu dan

    Riset

    Akuntansi

    Vol. 5, No. 5

    Mudharabah,

    musyarakah,

    murabahah,

    istishna, dan

    ijarah

    Pembiayaan

    Istishna

    berpengaruh

    positif terhadap

    profitabilitas

    4 Aulia Fuad Rahman

    dan Ridha

    Rochmanika (2012)

    Jurnal

    Ekonomi dan

    Bisnis

    Islam,Vol.8No.

    1

    Mudharabah,

    musyarakah,

    murabahah,

    dan istishna

    Pembiayaan

    istishna

    berpengaruh

    positif terhadap

    profitabilitas

    5 Achmad Syaiful Nizar

    dan Moch. Khairul

    Anwar (2015)

    Jurnal

    Akuntansi

    AKRUAL 6 (2)

    (2015): 127-

    143

    Pembiayaan

    jual beli dan

    bagi hasil

    Pembiayaan

    istishna

    berpengaruh

    positif terhadap

    profitabilitas

    Pengaruh Pembiayaan Ijarah Terhadap Profitabilitas

    1 Ditha Nada Pratama,

    Lia Dwi Martika, Teti

    Rahmawati (2017)

    JRKA Volume

    3 Isue 1

    Murabahah,

    musyarakah

    dan ijarah

    Pembiayaan

    Ijarah

    berpengaruh

    positif dan

    signifikan

    terhadap

    profitabilitas

    2 Cut Faradilla,

    Muhammad Arfan,

    dan M. Shabr (2017)

    Jurnal Magister

    Akuntansi.

    Volume 6, No.

    3

    Murabahah,

    istishna,

    ijarah,

    mudharabah

    Pembiayaan

    ijarah

    berpengaruh

    negatif terhadap

  • 15

    dan

    musyarakah

    profitabilitas

    3 Syarifah Noor Lubis

    (2016)

    Ijarah,

    mudharabah,

    musyarakah

    Sewa ijarah

    memiliki

    pengaruh positif

    dan signifikan

    terhadap ROA

    4 Nur Amalia dan

    Fidiana (2016)

    Jurnal Ilmu dan

    Riset

    Akuntansi

    Vol. 5, No. 5

    Mudharabah,

    musyarakah,

    murabahah,

    istishna, dan

    ijarah

    Pembiayaan

    Ijarah

    berpengaruh

    negatif terhadap

    profitabilitas

    5 Nanik Eprianti (2017) Vol. 1 No. 1, Ijarah Pembiayaan

    Ijarah

    berpengaruh

    positif dan

    signifikan

    terhadap

    profitabilitas

    Pengaruh Pembiayaan Terhadap NPF

    1 Legowati dan Ari

    (2016)

    Jurnal

    Ekonomi

    Syariah Teori

    dan Terapan

    Vol. 3 No. 12

    Pembiayaan Pembiayaan

    berpengaruh

    siginifikan

    terhadap NPF

    2 Hamdan Bin Osman

    (2013)

    Artikel Ilmiah Pembiayaan

    Mudharabah

    dan

    Musyarakah

    Pembiayaan

    mudharabah dan

    musyarakah

    berpengaruh

    tidak signifikan

    terhadap NPF

    3 Mustoviah (2017) Pembiayaan

    Mudharabah

    Pembiayaan

    Mudharabah

    tidak

    berpengaruh

    terhadap NPF 4 Zaim Nur Afif (2014)

    JESTT Vol. 1

    No. 8 Agustus

    2014

    Pembiayaan

    Murabahah

    Pembiayaan

    Murabahah

    berpengaruh

    positif terhadap

    NPF

    5 Mutiara Hanifah

    (2016)

    Mudharabah,

    musyarakah,

    murabahah

    istishna,

    Mudharabah,

    musyarakah,

    istishna

    berpengaruh

  • 16

    salam positif,

    sedangkan

    salam dan

    murabahah

    berpengaruh

    negatif terhadap

    NPF

    6 Imro Atul Mufidah

    Dan Fatin Fadhilah

    Hasib (2016)

    Jurnal

    Ekonomi

    Syariah Teori

    dan Terapan

    Vol. 3 No. 5

    Mei 2016

    Pembiayaan Pembiayaan

    berpengaruh

    signifikan

    terhadap NPF

    Pengaruh NPF Terhadap Profitabilitas

    1 Medina

    Almunawwaroh, dan

    Rina Marliana (2018)

    Amwaluna,

    Vol. 2 No.1

    (Januari, 2018),

    Hal 1- 17

    NPF NPF

    berpengaruh

    negatif

    signifikan

    terhadap

    profitabilitas

    2 Endang Fitriana Dan

    Hening Widi Oetomo

    (2016)

    Jurnal Ilmu dan

    Riset

    Manajemen :

    Volume 5,

    Nomor 4, April

    2016

    NPF NPF

    berpengaruh

    signifikan

    terhadap

    profitabilitas

    3 Jihan Amanda Putri

    (2017)

    NPF NPF

    berpengaruh

    signifikan

    terhadap

    profitabilitas

    4 Rida Hemina dan Edy

    Suprianto (2013)

    Jurnal

    Akuntansi

    Indonesia, Vol.

    3 No. 2 Juli

    2014

    NPL/NPF NPL tidak

    berpengaruh

    terhadap

    Profitabilitas

    5 Rita Septiani dan Putu

    Vivi Lestari (2016)

    E-Jurnal

    Manajemen

    Unud, Vol. 5,

    No.1, 2016:

    293 - 324

    NPL/NPF NPL

    berpengaruh

    tidak signifikan

    terhadap

    profitabilitas 6 Zaim Nur Afif (2014)

    JESTT Vol. 1

    No. 8 Agustus

    2014

    NPF NPF tidak

    berpengaruh

    terhadap

    profitabilitas

  • 17

    Berdasarkan review penelitian terdahulu (tabel 1) maka perbedaan

    dari penelitian terdahulu terletak pada beberapa hal sebagai berikut:

    1. Terdapat beberapa penelitian dengan hasil yang berbeda sehingga

    peneliti ingin melakukan penelitian lanjutan dengan melakukan

    transformasi variabel.

    2. Beberapa penelitian terdahulu menyatakan hasil temuan yang

    bertentangan dengan teori.

    3. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan 5 jenis akad pembiayaan

    sebagai variabel independen dan menambahkan NPF sebagai variabel

    intervening.

    4. Sampel menggunakan 13 Bank Umum Syariah yang terdaftar di

    Statistik Perbankan Syariah OJK.

    5. Tahun penelitian yang peneliti ingin lakukan lebih up to date, yaitu

    pada tahun 2015-2018.

    B. Kerangka Teori

    1. Agency Theory

    Jensen dan Meckling dalam Wahyuni (2016:3) mendefinisikan agency

    theory sebagai teori hubungan diantara principal dan agen, dimana

    principal telah mendelegasikan wewenang kepada agen dalam mengelola

    usaha serta mengambil keputusan yang berkaitan. Agency Theory dikenal

    sebagai suatu hubungan kontraktual keuangan yang melibatkan pihak

    pemilik dana dengan pihak pengelola dana. Dalam penerapannya pemilik

  • 18

    dana (principal) memberi otorisasi terhadap managemen selaku agen

    (agency relationship), tetapi kemudian terjadi perbedaan kepentingan.

    Kepentingan yang berbeda tersebut dapat menyebabkan asimetri informasi

    dari agen terhadap principal.

    Agency Theory dapat dipahami dalam pembiayaan lembaga perbankan

    syariah. Bank syariah sebagai principal mempercayakan nasabah sebagai

    agen untuk mengelola dana dan akan mengembalikan dana yang telah

    diberikan oleh bank syariah. Kepercayaan yang diberikan oleh bank

    syariah kepada nasabah, mempunyai harapan agar nasabah bertindak

    sesuai dengan tujuan bersama yang dibuat di awal akad pembiayaan

    sehingga bank syariah ataupun nasabah dapat memperoleh keuntungan.

    Keuntungan yang diperoleh dari pembiayaan yang diberikan akan menjadi

    pendapatan dan akan meningkatkan laba bank syariah sehingga

    profitabilitas dari bank syariah akan meningkat (Nizar dan Anwar,

    2015:129).

    2. Bank Syariah

    Menurut Yudiana (2014:2) bank syariah merupakan sebuah lembaga

    perbankan yang pada prinsipnya berpegang pada syariat Islam. Tujuan

    utama dari pendirian lembaga keuangan berlandaskan etika ini adalah tiada

    lain sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek

    kehidupan ekonominya berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah (Antonio,

    2001:18). Dengan adanya bank syariah, diharapkan kegiatan ekonomi

  • 19

    yang berkaitan dengan bank akan terbebas dari bunga/riba seperti yang

    terdapat di bank konvensional.

    Dalam beberapa hal, bank konvensional dan bank syariah memiliki

    beberapa kesamaan , terutama dalam sisi teknis penerimaan uang,

    mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat

    umum memperoleh pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan

    keuangan, dan sebagainya. Akan tetapi, terdapat banyak perbedaan

    mendasar di antara keduanya. Perbedaan itu menyangkut aspek legal,

    struktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja (Antonio,

    2001:29). Berikut penulis sajikan tabel perbedaan antara bank syariah dan

    konvensional menurut Antonio (2001:34), sebagai berikut:

    Tabel 2.2

    Perbedaan Bank Syariah Dan Konvensional

    Bank Syariah Bank Konvensional

    Melakukani investasi-investasi yang

    halal saja

    Investasi yang halal dan haram

    Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual

    beli dan sewa

    Memakai perangkat bunga

    Profit dan falah oriented Profit oriented

    Hubungan dengan nasabah dalam

    bentuk kemitraan

    Hubungan dengan nasabah dalam

    bentuk debitur-kreditur

    Penghimpunan dan penyaluran dana

    harus sesuai dengan fatwa Dewan

    Pengawas Syariah

    Tidak terdapat dewan sejenis

  • 20

    Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar

    produk perbankan syariah dibagi menjadi tiga yaitu produk penyaluran

    dana atau sering disebut dengan pembiayaan, produk penghimpunan dana

    dan jasa yang diberikan bank kepada nasabahnya (Yudiana, 2014:23).

    3. Pembiayaan

    Menurut Muhamad (2002:260) Pembiayaan secara luas berarti

    financing atau pembelanjaan, yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk

    mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri

    maupun dijalankan oleh orang lain.

    Pembiayaan Menurut Yudiana (2014:33) dalam konteks bank syariah

    pembiayaan merupakan suatu produk yang ditawarkan oleh bank kepada

    nasabah atau masyarakat yang membutuhkan guna menunjang kegiatan

    perekonomian atau dalam rangka memenuhi kebutuhan mereka.

    Berdasarkan sifat penggunaannya, menurut Antonio (2001:160)

    pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal sebagai berikut :

    a. Pembiayaan Produktif, yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk

    memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk

    meningkatkan usaha baik usaha produksi, perdagangan, maupun

    investasi.

    b. Pembiayaan Konsumtif, yaitu pembiayaan yang digunakan untuk

    memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk

    memenuhi kebutuhan.

  • 21

    Sedangkan menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi

    menjadi dua hal berikut :

    a. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi

    kebutuhan: (a) peningkatan produksi, baik secara kuantitatif yaitu

    jumlah hasil produksi, maupun secara kualitatif yaitu peningkatan

    kualitas atau mutu hasil produksi dan (b) untuk keperluan perdagangan

    atau peningkatan utility of place dari suatu barang.

    b. Pembiayaan investasi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan barang-

    barang modal (capital goods) serta fasilitas-fasilitas yang erat

    kaitannya dengan itu.

    Produk pembiayaan ditujukan untuk mendapatkan manfaat baik bagi

    para deposan, bank syariah maupun bagi para nasabah peminjam dan

    dunia usaha. Produk pembiayaan bank syariah menurut Yudiana (2014:23)

    di kelompokkan dalam tiga prinsip, yaitu : (a) prinsip jual beli yang terdiri

    dari Murabahah, Salam, dan Istishna, (b) prinsip sewa atau Ijarah, (c)

    prinsip bagi hasil yang terdiri dari mudharabah dan musyarakah.

    4. Pembiayaan Mudharabah

    Mudharabah merupakan akad bagi hasil ketika pemilik dana atau

    shahibul mal menyediakan modal 100% kepada pengusaha sebagai

    pengelola atau mudharib, untuk melakukan aktivitas produktif dengan

    syarat bahwa keuntungan yang dihasilkan akan dibagi sesuai kesepakatan

    yang ditentukan sebelumnya (Ascarya, 2015:60).

  • 22

    Mudharabah menurut Muhamad (2002:95) merupakan kerjasama

    dengan mana shahibul mal memberikan dana 100% kepada mudharib

    yang memiliki keahlian.

    Manfaat pembiayaan mudharabah menurut Antonio (2001:98) adalah

    sebagai berikut :

    a. Bank akan menikmati penngkatan bagi hasil pada saat keuntungan

    usaha nasabah meningkat.

    b. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow

    usaha nasabah sehingga tidak memberatkan nasabah.

    c. Bank akan lebih selektif dan hati-hati mencari usaha yang benar-

    benar halal, aman, dan menguntungkan karena keuntungan yang

    konkret dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan.

    d. Prinsip bagi hasil dalam mudharabah ini berbeda dengan prinsip

    bunga tetap di mana bank akan menagih penerima pembiayaan satu

    jumlah bunga tetap berapa pun keuntungan yang dihasilkan

    nasabah sekalipun merugi dan terjadi krisis ekonomi.

    Selain manfaat seperti di atas, terdapat beberapa resiko dalam

    pembiayaan mudharabah relatif tinggi. Di antaranya :

    a. Side streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang

    disebut dalam kontrak

    b. Lalai dan kesalahan yang disengaja

    c. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya tidak

    jujur.

  • 23

    5. Pembiayaan Musyarakah

    Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk

    suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi

    dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung

    bersama sesuai dengan kesepakatan (Antonio, 2001:91).

    Menurut Ascarya (2013:51) Musyarakah merupakan akad bagi hasil

    ketika dua atau lebih pengusaha pemilik dana/modal bekerja sama sebagai

    mitra usaha, membiayai investasi usaha baru atau yang sudah berjalan.

    Mitra usaha pemilik modal berhak ikut serta dalam manajemen

    perusahaan, tetapi itu tidak merupakan keharusan. Para pihak dapat

    membagi pekerjaan mengelola usaha sesuai kesepakatan dan mereka juga

    dapat meminta gaji/upah untuk tenaga dan keahlian yang mereka curahkan

    untuk usaha tersebut.

    Terdapat banyak manfaat dari pembiayaan secara musyarakah menurut

    Antonio (2001:93), diantaranya sebagai berikut :

    a. Bank akan menikmati peningkatan dalam jumlah tertentu pada

    saaat keuntungan usaha nasabah meningkat.

    b. Bank tidak berkewajiban membayar dalam jumlah tertentu kepaa

    nasabah pendanaan secara tetap, tetapi disesuaikan dengan

    pendapatan usaha bank, sehingga bank tidak akan pernah

    mengalami negative spread.

    c. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash flow

    usaha nasabah, sehingga tidak memberatkan nasabah.

  • 24

    d. Bank akan lebih selektif dan hati-hati mencari usaha yang benar-

    benar halal, aman, dan menguntungkan. Hal ini karena keuntungan

    yang riil dan benar-benar terjadi itulah yang akan dibagikan.

    e. Prinsip bagi hasil dalam mudharabah/musyarakah ini berbeda

    dengan prinsip bunga tetap di mana bank akan menagih penerima

    pembiayaan satu jumlah bunga tetap berapa pun keuntungan yang

    dihasilkan nasabah, bahkan sekalipun merugi dan terjadi krisis

    ekonomi.

    Selain manfaat seperti di atas, terdapat beberapa resiko dalam

    pembiayaan musyarakah relatif tinggi, yaitu sebagai berikut :

    a. Side streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan seperti yang

    disebut dalam kontrak

    b. Lalai dan kesalahan yang disengaja

    c. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah bila nasabahnya tidak

    jujur.

    6. Pembiayaan Murabahah

    Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual

    menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli kemudian menjual

    kepada pihak pembeli dengan mensyaratkan keuntungan yang diharapkan

    sesuai jumlah tertentu (Ismail, 2016:138). Dalam pembiayaan murabahah

    bank bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. Barang

    diserahkan segera dan pembayaran dilakukan secara tangguh (Muhamad,

    2002:91).

  • 25

    Sedangkan menurut Ascarya (2013, 81) pembiayaan murabahah

    merupakan istilah dalam Fiqih Islam yang berarti suatu bentuk jual beli

    tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi biaya

    perolehan dan tingkat keuntungan (margin) yang diinginkan. Tingkat

    keuntungan ini bisa dalam bentuk lumpsum atau persentase tertentu dari

    biaya perolehan. Pembayaran dapat dilakukan secara (spot) tunai maupun

    dilakukan di kemudian hari yang disepakati bersama.

    Sesuai dengan sifat bisnis, transaksi murabahah memiliki beberapa

    manfaat demikian juga risiko yang harus diantisipasi. Manfaat dari Bai’ al

    murabahah salah satunya yaitu adanya keuntungan yang muncul dari

    selisih harga beli dari penjual dengan harga jual kepada nasabah. Selain

    itu, sistem murabahahjuga sangat sederhana. Hal tersebut memudahkan

    penangan administrasinya (Antonio, 2001:106).

    Beberapa kemungkina risiko yang harus di antisipasi menurut

    (Antonio, 2001:107) adalah sebagai berikut :

    a. Default atau kelalaian, nasabah sengaja tidak membayar angsuran.

    b. Fluktuasi harga komparatif. Ini terjadi apabila harga suatu barang

    di pasar naik setelah bank membelikannya untuk nasabah. Bank

    tidak dapat mengubah harga jual beli tersebut.

    c. Penolakan nasabah, barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh

    nasabah karena berbagai sebab. Bisa jadi karena rusak dalam

    perjalanan sehingga nasabah tidak mau menerimanya. Karena itu

    sebaiknya dilindungi dengna asuransi. Kemungkinan lain karena

  • 26

    nasabah merasa spesifikasi barang tersebut berbeda dengan yang ia

    pesan.

    d. Dijual, karena murabahah bersifat jual beli dengan utang, maka

    ketika kontrak ditandangani barang itu mejadi milik nasabah.

    Nasabah bebas melakukan apapun terhadap aset miliknya tersebut,

    termasuk untuk menjualnya. Jika terjadi demikian, risiko untuk

    default akan besar.

    7. Pembiayaan Istishna

    Menurut Ascarya (2016:96) Istishna merupakan bentuk jual beli

    dengan pemesanan yang mirip dengan salam yang merupakan bentuk jual

    beli forward kedua yang dibolehkan oleh syariah. Dalam akad ini, harga

    harus ditetapkan di awal sesuai kesepakatan dan barang harus memiliki

    spesifikasi yang jelas yang telah disepakati bersama.

    Istishna adalah akad jual beli antara pemesan atau pembeli (mustashni)

    dengan produsen atau penjual (shani) barang yang diperjualbelikan harus

    dibuat terlebih dulu dengan kriteria yang jelas. Dimana nasabah (pembeli)

    mempunyai hak untuk memperoleh jaminan dari penjual (bank) atas

    jumlah yang telah dibayarkan dan penyerahan barang pesanan sesuai

    dengan spesifikasi dan tepat waktu. Dalam praktiknya, konsumen

    memesan rumah pada bank, dan bank memesan ke pengembang untuk

    dibuatkan rumah. Dengan akad tersebut jual beli dapat dilaksanakan meski

    objeknya belum ada. Istishna hampir sama dengan bai’ salam, bedanya

  • 27

    hanya terletak pada cara pembayarannya (Syafi’i, 2007) dalam Amalia dan

    Fidiana(2016:4).

    Sebagian fuquha kontemporer berpendapat bahwa bai’ al-istishna

    adalah sah atas dasar qiyas dan aturan umum syariah karena itu memang

    jual beli baisa dan si penjual akan mampu mengadakanbarang tersebtu

    pada saat penyerahan. Demikian juga kemungkinan terjadi perselisihan

    atas jenis dan kualitas barang dapat diminimalkan dengan pencantuman

    spesifikasi dan ukuran-ukuran serta bahan material pembuatan barang

    tersebut (Antonio, 2001:114).

    8. Pembiayaan Ijarah

    Transaksi Ijarah dilandasi adanya pemindahan manfaat. Jadi pada

    dasarnya prinsip ijarah sama dengan prinsip jual beli, namun

    perbedaannya terletak pada obyek transaksinya (Muhamad, 2002:93). Pada

    akhir masa sewa, bank dapat saja menjual bang yang disewakannya

    kepada nasabah. Karena itu dalam perbankan syariah dikenal ijarah

    muntahiyah bittamlik (sewa yang diikuti dengan berpindahnya

    kepemilikan).

    Menurut Riyadi (2007) dalam Amalia dan Fidiana(2016:4)

    menyatakan bahwa Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang

    dan jasa, melalui upah pembayaran sewa, tanpa diikuti dengan

    pemindahan kepemilikan (ownership atau milkiyah) atas barang itu

    sendiri. Ijarah berarti leasecontract dimana suatu bank atau lembaga

    keuangan menyewakan peralatan (equipment) kepada salah satu

  • 28

    nasabahnya berdasarkan pembebanan biaya yang sudah ditemukan secara

    pasti sebelumnya (fixed charge). Pada akhir masa sewa, bank dapat saja

    menjual barang yang disewakannya pada nasabah. Karena itu dalam

    perbankan syariah dikenal ijarah muntahiyyah bittamliki (sewa yang

    diikuti dengan berpindahnya kepemilikan). Harga sewa dan harga jual

    disepakati pada awal perjanjian.

    Menurut Antonio (2001:119) terdapat beberapa manfaat dan resiko

    yang harus diantisipasi oleh bank dalam pembiayaan ini. Manfaat dari

    transaksi ijarah untuk bank adalah keuntungan sewa dan kembalinya uang

    pokok. Adapun resiko yang mungkin terjadi dalam ijarah adalah sebagai

    berikut :

    a. Default, nasabah tidak membayar cicilan dengan sengaja

    b. Rusak, asset ijarah rusak sehingga menyebabkan biaya

    pemeliharaan bertambah, terutama bial disebutkan dalam kontrak

    bahwa pemeliharaan harus dilakukan oleh bank.

    c. Berhenti, nasabah berhenti di tengah kontrak dan tidak mau

    membeli asset tersebut. Akibatnya, bank harus menghitung

    kembali keuntungan dan mengembalikan sebagian kepada nasabah.

    9. Non Performing Financing (NPF)

    Risiko bagi bank syariah dalam pemberian fasilitas pembiayaan

    adalah tidak kembalinya pokok pembiayaan dan tidak mendapat

    imbalan, ujrah, atau bagi hasil sebagaimana telah disepakati dalam

    akad pembiayaan antara bank syariah dan nasabah penerima fasilitas.

  • 29

    Disamping itu, juga terdapat risiko bertambah besarnya biaya yang

    dikeluarkan oleh bak dan bertambahnya waktu untuk penyelesaian Non

    Performing Financing (NPF), serta turunnya kesehatan atau

    kolektibilitas pembiayaan bank (Wangsawidjaja, 2012:89).

    Non performing financing adalah pembiayaan bermasalah yang

    dialami oleh bank, pembiayaan bermasalah ini jelas akan

    mempengaruhi kinerja bank sebagai lembaga keuangan dan akan

    berdampak pada laba yang akan didapat oleh bank (Riyadi, 2014:470).

    Rasio NPF Net yaitu rasio setelah pembiayaan bermasalah tersebut

    dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) atau penyisihan

    pengahapusan aktiva produktif (PPAP) yang enjadi acuan Bank

    Indonesi maksimal 5%. Jika tinggi rasio NPF Net sebuah bank di atas

    5%, bank tersebut dianggap mempunyai risiko pembiayaan yang

    tinggi.

    Istilah Non Performing Financing (NPF) dalam bank konvensional

    disebut juga Non Performing Loan (NPL) yaitu kredit yang

    pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya telah

    mengalami penundaan lebih dari satu tahun sejak jatuh tempo menurut

    jadwal yang telah dijanjikan (Leon dan Sonny, 2007:95). Menurut

    Miller dan Noulas (1997) dalam Mukhlis (2012:277) terdapat

    hubungan negatif antara risiko kredit dengan tingat keuntungan yang

    diperoleh bank. Hal ini berarti bahwa semakin besar risiko kredit yang

    dikucurkan bank kepada kreditur, makatingkat profitabilitas akan

  • 30

    menurun. Kredit yang memiliki risiko akan memiliki potensi

    kegagalan dalam pengembalian besar kredit kepadabank. Kegagalan

    dalam pengembalian kredit dapat mempengaruhi pendapatan bank.

    10. Profitabilitas

    Menurut Weygandt et al. dalam Rahman dan Rochmanika (2012:2)

    rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

    efektivitas manajemen perusahaan secara keseluruhan, yang ditunjukkan

    dengan besarnya laba yang diperoleh perusahaan. Profitabilitas merupakan

    dasar dari adanya keterkaitan antara efisiensi operasional dengan kualitas

    jasa yang dihasilkan oleh suatu bank.Tujuan analisis profitabilitas sebuah

    bank adalah untuk mengukur tingkat efisiensi usaha yang dicapai oleh

    bank yang bersangkutan.

    Return on Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas.

    Kuncoro dalam Rahman dan Rochmanika (2012:2) menyatakan bahwa

    ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva

    yang tersedia untuk mendapatkan net income. Siamat dalam Rahman dan

    Rochmanika (2012:2) mengemukakan bahwa ROA merupakan rasio yang

    memberikan informasi seberapa efisien suatu bank dalam melakukan

    kegiatan usahanya, karena rasio ini mengindikasikan seberapa besar

    keuntungan yang dapat diperoleh rata-rata terhadap setiap rupiah

    asetnya.Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin

    baik, karena return semakin besar. Muhamad (2002:245) menyatakan

  • 31

    bahwa ROA adalah perbandingan antara pendapatan bersih (net income)

    dengan rata-rata aktiva (average assets).

    C. Kerangka Penelitian

    Berdasarkan Landasan teori tersebut maka sebagai acuan merumuskan

    hipotesis, berikut sajian kerangka pemikiran teoritis yang di tuangkan dalam

    model penelitian seperti di bawah ini :

    Gambar 2.1

    Kerangka Berpikir

    Dalam kerangka konsep penelitian diatas bahwa variabel X adalah

    pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah, isitshna, dan ijarah,

    dengan varibel Y adalah profitabilitas diukur menggunakan ROA dan sebagai

    variabel Z intervening adalah Non Performing Financing (NPF). Berdasarkan

    kerangka diatas maka dapat dibuat persamaan sebagai berikut:

  • 32

    NPF (z) = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e

    Profitabilitas (y)= β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 +β5Z + e

    Keterangan :

    X1 = Pembiayaan Mudharabah

    X2 = Pembiayaan musyarakah

    X3 = Pembiayaan murabahah

    X4 = Pembiayaan Istishna

    X5 = Pembiayaan Ijarah

    Y = Profitabilitas Bank Umum Syariah

    Z = CSR Bank Umum Syariah

    e = Standar error

    D. HIPOTESIS

    Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat sementara

    terhadap masalah penelitian yang harus di uji kebenarannya

    (Wahdany,2015:16). Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap tingkat NPF bank umum

    syariah.

    Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak,

    dimana pihak pertama (sahibul maal) sebagai pemilik modal

    menyediakan seluruh modalnya (100%) untuk dikelola oleh pihak

    kedua (mudharib) sebagai pengelola dengan suatu perjanjian

    pembagian keuntungan. Penelitian sebelumnya oleh Afif (2014:565)

  • 33

    menyimpulkan bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh positif

    terhadap NPF. Dengan kata lain, semakin besar pembiayaan maka

    semakin besar pula tingkat risikonya. Kemudian penelitian oleh

    Legowati dan Ari (2016:1006) menunjukkan hasil bahwa pembiayaan

    berpengaruh terhadap NPF. Berdasarkan uraian tersebut dapat

    dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

    H1 : Pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap tingkat NPF bank umum syariah.

    2. Pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap tingkat NPF bank umum

    syariah.

    Musyarakah adalah pembiayaan dengan penyertaan modal, dimana

    dua atau lebih mitra berkontribusi untuk memberikan modal suatu

    investasi (Amalia dan Fidiana,2016:3). Penelitian sebelumnya oleh

    Afif (2014:1) menyimpulkan bahwa pembiayaan musyarakah

    berpengaruh positif terhadap NPF. Dengan kata lain, semakin besar

    pembiayaan maka semakin besar pula tingkat risikonya. Kemudian

    penelitian oleh Legowati dan Ari (2016:1006) menunjukkan hasil

    bahwa pembiayaan berpengaruh terhadap NPF. Berdasarkan uraian

    tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

    H2: Pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap tingkat NPF bank umum syariah.

    3. Pengaruh pembiayaan murabahah terhadap tingkat NPF bank umum

    syariah.

  • 34

    Syafi’i (2007:101) mengemukakan bahwa: “Murabahah adalah

    akad jual beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan

    yang disepakati”.Kalangan perbankan syariah di Indonesia banyak

    menggunakan murabahah secara berkelanjutan (roll over/evergreen)

    seperti untuk modal kerja, padahal sebenarnya murabahah adalah

    kontrak jangka pendek dengan sekali akad (one short deal).

    Murabahah tidak tepat diterapkan untuk modal kerja. Hal ini

    mengingat prinsip murabahah memiliki fleksibilitas yang sangat tinggi

    (Amalia dan Fidiana, 2016:4).

    Penelitian sebelumnya oleh Legowati dan Ari (2016:1006)

    menunjukkan hasil bahwa pembiayaan berpengaruh secara signifikan

    terhadap NPF.Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis

    sebagai berikut :

    H3 : Pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap tingkat NPF bank umum syariah.

    4. Pengaruh pembiayaan istishna terhadap tingkat NPF bank umum

    syariah.

    Istishna adalah akad jual beli antara pemesan atau pembeli

    (mustashni) dengan produsen atau penjual (shani) barang yang

    diperjualbelikan harus dibuat terlebih dulu dengan kriteria yang jelas.

    Dalam praktiknya, konsumen memesan rumah pada bank, dan bank

    memesan ke pengembang untuk dibuatkan rumah. Dengan akad

  • 35

    tersebut jual beli dapat dilaksanakan meski objeknya belum ada

    (Amalia dan Fidiana, 2016:4).

    Penelitian yang dilakukan Legowati dan Ari (2016:1006)

    “Pengaruh Pembiayaan Berdasarkan Jenis Penggunaan Terhadap Non

    Performing Financing Pada Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit

    Usaha Syariah (UUS) Di Indonesia” menunjukkan hasil bahwa

    pembiayaan berpengaruh secara signifikan terhadap NPF. Berdasarkan

    uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

    H4 : Pembiayaan Istishna berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap tingkat NPF bank umum syariah.

    5. Pengaruh pembiayaan ijarah terhadap tingkat NPF bank umum

    syariah.

    Menurut Muhammad (2005) dalam Eprianti (2017:22) transakasi

    ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat (hak guna), bukan

    kepemindahan kepemilikan (hak milik). Jadi pada dasarnya prinsip

    ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, tapi perbedaannya terletak

    pada objek transaksinya. Bila pada jual beli objek transaksinya barang,

    pada ijarah objek transaksinya adalah barang maupun jasa.

    Penelitian yang dilakukan Legowati dan Ari (2016:1006)

    “Pengaruh Pembiayaan Berdasarkan Jenis Penggunaan Terhadap Non

    Performing Financing Pada Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit

    Usaha Syariah (UUS) Di Indonesia” menunjukkan hasil bahwa

  • 36

    pembiayaan berpengaruh secara signifikan terhadap NPF. Berdasarkan

    uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

    H5 : Pembiayaan Ijarah berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap tingkat NPF bank umum syariah.

    6. Pengaruh pembiayaan mudharabah terhadap profitabilitas bank umum

    syariah.

    Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Amalia dan Fidiana

    (2016:1) “Struktur Pembiayaan Dan Pengaruhnya Terhadap

    Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia Dan Bank Syariah Mandiri”

    menunjukkan hasil bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh

    positif terhadap profitabilitas. Kemudian penelitia oleh Hasanah

    (2015:4) memiliki hasil bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh

    positif terhadap profitabilitas. Berdasarkan uraian di atas, dapat

    dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H6: Pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap tingkat profitabilitas bank umum syariah.

    7. Pengaruh pembiayaan musyarakah terhadap profitabilitas bank umum

    syariah.

    Penelitian terdahulu oleh Pratama, dkk (2017:53) “Pengaruh

    Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah Dan Sewa Ijarah

    Terhadap Profitabilitas”, dalam penelitiannya menujukkan bahwa

    pembiayaan musyarakah berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

    Penelitian oleh Amalia dan Fidiana(2016:1) “Struktur Pembiayaan

  • 37

    Dan Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia

    Dan Bank Syariah Mandiri” juga menunjukkan hasil bahwa

    pembiayaan musyarakah berpengaruh positif terhadap profitabilitas.

    Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai

    berikut:

    H7 : Pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap tingkat profitabilitas bank umum syariah.

    8. Pengaruh pembiayaan murabahah terhadap profitabilitas bank umum

    syariah.

    Penelitian terdahulu oleh Pratika (2013:2) “Pengaruh Pembiayaan

    Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Di Indonesia”,

    menunjukkan hasil bahwa murabahah berpengaruh positif terhadap

    profitabilitas. Penelitian selanjutnya oleh Afif (2014:565) “Pengaruh

    Pembiayaan Murabahah Terhadap Laba Melalui Variabel Intervening

    Pembiayaan Bermasalah Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode

    2009-2013”, juga menunjukkan bahwa pembiayaan murabahah

    berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Berdasarkan uraian di atas,

    dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H8 : Pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap tingkat profitabilitas bank umum syariah.

    9. Pengaruh pembiayaan istishna terhadap profitabilitas bank umum

    syariah.

  • 38

    Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rahman dan Rochmanika

    (2012:1) “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil dan

    Rasio Non Performing Financing Terhadap Profitabilitas Bank Umum

    Syariah di Indonesia”. Selanjutnya penelitian oleh Nizar dan Anwar

    (2015:127) “Pengaruh Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan Bagi Hasil

    Dan Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah”,

    hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pembiayaan istishna

    berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Berdasarkan uraian di atas,

    dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H9 : Pembiayaan istishna berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap tingkat profitabilitas bank umum syariah.

    10. Pengaruh pembiayaan ijarah terhadap profitabilitas bank umum

    syariah.

    Penelitian terdahulu Pratama (2017:53) “Pengaruh Pembiayaan

    Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah Dan Sewa Ijarah Terhadap

    Profitabilitas” menujukkan hasil bahwa pembiayaan ijarah

    berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Kemudian penelitian oleh

    Lubis (2016:1) juga menunjukkan hasil yang sama, yaitu pembiayaan

    ijarah berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Berdasarkan uraian

    di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

    H10 : Pembiayaan ijarah berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap tingkat profitabilitas bank umum syariah.

    11. Pengaruh tingkat NPF terhadap profitabilitas bank umum syariah.

  • 39

    Menurut Miller dan Noulas dalam Mukhlis (2012:277) terdapat

    hubungan negatif antara risiko kredit dengan tingat keuntungan yang

    diperoleh bank. Hal ini berarti bahwa semakin besar risiko kredit yang

    dikucurkan bank kepada kreditur, maka tinggkat profitabilitas akan

    menurun.

    Penelitian sebelumnya oleh Almunawwaroh dan Rina (2018:1),.

    Menyimpulkan bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap

    profitabilitas. Kemudian penelitian oleh Fitriana dan Hening (2016:1)

    menunjukkan bahwa NPF berpengaruh signifika terhadap

    profitabilitas. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dirumuskan hipotesis

    sebagai berikut :

    H11 : NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat

    profitabilitas bank umum syariah.

    12. NPF berperan sebagai variabel intervening yang mediasi pengaruh

    antara pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah, istishna,

    dan ijarah terhadap profitabilitas.

    Non performing financing adalah pembiayaan bermasalah yang

    dialami oleh bank, pembiayaan bermasalah ini jelas akan

    mempengaruhi kinerja bank sebagai lembaga keuangan dan akan

    berdampak pada laba yang akan didapat oleh bank (Riyadi, 2014:470).

    Menurut Miller dan Noulas dalam Mukhlis (2012:277) terdapat

    hubungan negatif antara risiko kredit dengan tingat keuntungan yang

    diperoleh bank. Hal ini berarti bahwa semakin besar risiko kredit yang

  • 40

    dikucurkan bank kepada kreditur, maka tingkat profitabilitas akan

    menurun.

    Penelitian terdahulu oleh Wahyuni (2016:1) menunjukkan bahwa

    NPFdapat mediasipengaruh pembiayaan terhadap profitabilitas.

    Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai

    berikut:

    H12 :NPF berperan sebagai variabel intervening yang memediasi

    pengaruh antara pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah,

    istishna, dan ijarah terhadap profitabilitas.

  • 41

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

    adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang berupa

    angka, data tersebut kemudian di olah dan di analisis untuk mendapatkan

    suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut (Martono,2011:20).

    Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam penelitian

    ini terdiri atas tujuh variabel yaitu pembiayaan mudharabah, musyarakah,

    murabahah, istishna dan ijarah sebagai variabel bebas (independen) dan

    profitabilitas dengan menggunakan rasio Return on Assets (ROA) sebagai

    variebel terikat atau (dependent) kemudian NPF sebagai variabel yang

    memediasi atau disebut variabel intervening. Data untuk penelitian ini berupa

    data Laporan Keuangan Tahunan dengan penelusuran yang bisa diakses

    melalui laporan publikasi Bank Indonesia yang berhubungan dengan objek

    yang diteliti dan laporan keuangan masing-masing Bank Syariah yaitu pada

    official website masing-masing bank umum syariah dan dengan kajian pustaka

    (library research) dilakukan dengan cara mencari buku-buku literatur yang

    relevan, melakukan penelusuran jurnal-jurnal resmi untuk mendukung

    penelitian ini.

  • 42

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Karena penelitian ini adalah penelitian sekunder maka hanya

    menggunakan data laporan keuangan bulanan dari bank umum syariah periode

    Januari 2015 sampai Juni 2018, kemudian waktu penelitian ini dimulai April

    2018.

    C. Populasi dan Sampel

    Populasi terdiri atas sekumpulan obyek yang menjadi pusat perhatian,

    yang dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui (Gulo,

    2002:76). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Syariah yang ada

    di Indonesia yang terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah

    (UUS), Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

    Sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi yang

    memberikan gambaran tepat tentang populasi (Gulo,2002:77). Sampel dari

    penelitian adalah Bank Umum Syariah di Indonesia yang terdiri dari 13 bank,

    yaitu Bank Aceh Syariah, Bank Muamalat Indonesia, Bank Victoria Syariah,

    Bank BRI Syariah, Bank Jabar Banten Syariah, Bank BNI Syariah, Bank

    Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Syariah

    Bukopin, BCA Syariah, Maybank Syariah Indonesia, dan Bank Tabungan

    Pensiunan Nasional Syariah.

    Sampel penelitian ditentukan berdasarkan beberapa kriteria sebagai

    berikut :

  • 43

    a. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Statistik Perbankan Syariah

    OJK dalam periode Januari 2015 – Juni 2018

    b. Bank Umum Syariah yang menyajikan informasi terkait seluruh

    variabel yang akan di teliti.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Data dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari

    publikasi laporan keuangan perbankan syariah. Dalam laporan keuangan

    tersebut diambil dari website OJK pada laporan Statistik Perbankan

    Syariah Periode Janurai 2015 sampai Juni 2018 dengan mengambil

    beberapa variabel rasio keuangan yaitu: pembiayaan mudharabah,

    musyarakah, murabahah, istishna dan ijarah, kemudian profitabilitas serta

    Non Performing Financing (NPF). Selain itu data-data penelitian ini juga

    berasal dari sumber yang relevan seperti: jurnal, buku, artike ilmiah,

    website resmi, dan lain-lain. Dalam penggunaan teknik pengumpulan data,

    peneliti memerlukan instrument yaitu alat bantu agar pekerjaan

    pengumpilan data menjadi lebih mudah. Teknik pengumpulan data yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah:

    1. Dokumentasi

    Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen-

    dokumen atau arsip-arsip yang berkaitan dengan objek penelitian. Data

    yang diperoleh melalui website OJK, data yang diambil berupa

    informasi mengenai laporan rasio keuangan Bank Umum Syariah serta

  • 44

    data lain yang menunjang penelitian. Hasil dari dokumen ini berupa

    data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder.

    2. Jurnal

    Yaitu pengumpulan data dari hasil penelitian terdahulu yang

    berupa jurnal dan skripsi yang menggambarkan variabel yang

    berpengaruh. Kemudian mencari perbandingan dari beberapa hasil

    penelitian untuk dijadikan telaah pustaka.

    3. Kepustakaan

    Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dan

    membaca buku-buku, majalah, surat kabar, literatur-literatur, catatan-

    catatan, laporan-laporan, internet dan lainnya yang relevan dan ada

    hubungannya dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian,

    sehingga menunjang untuk dijadikan referensi. Berbagai sumber

    kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat secara

    lengkap dalam daftar pustaka.

    E. Definisi Konsep dan Operasional

    Definisi operasional merupakan definisi tentang variabel-variabel yang

    akan digunakan, baik variabel dependen maupun variabel independen ,

    sehingga nantinya tidak menghasilkam data yang biasa Bawono (2006:27).

    Sesuai dengan perumusan masalah yang ada maka dalam penelitian ini

    menggunakan variabel bebas dan terikat serta variabel intervening.

    1. Pembiayaan Mudharabah

  • 45

    Mudharabah merupakan akad bagi hasil ketika pemilik dana atau

    shahibul mal menyediakan modal 100% kepada pengusaha sebagai

    pengelola atau mudharib, untuk melakukan aktivitas produktif dengan

    syarat bahwa keuntungan yang dihasilkan akan dibagi sesuai

    kesepakatan yang ditentukan sebelumnya (Ascarya, 2015:60).

    Mudharabah = Jumlah pembiayaan mudharabah

    2. Pembiayaan Musyarakah

    Menurut Ascarya (2013:51) Musyarakah merupakan akad bagi

    hasil ketika dua atau lebih pengusaha pemilik dana/modal bekerja

    sama sebagai mitra usaha, membiayai investasi usaha baru atau yang

    sudah berjalan. Mitra usaha pemilik modal berhak ikut serta dalam

    manajemen perusahaan, tetapi itu tidak merupakan keharusan. Para

    pihak dapat membagi pekerjaan mengelola usaha sesuai kesepakatan

    dan mereka juga dapat meminta gaji/upah untuk tenaga dan keahlian

    yang mereka curahkan untuk usaha tersebut.

    Musyarakah = Jumlah pembiayaan musyarakah

    3. Pembiayaan Murabahah

    Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana

    penjual menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli

    kemudian menjual kepada pihak pembeli dengan mensyaratkan

    keuntungan yang diharapkan sesuai jumlah tertentu (Ismail, 2016:138).

    Murabahah = Jumlah pembiayaan murabahah

    4. Pembiayaan Istishna

  • 46

    Menurut Ascarya (2016:96) Istishna merupakan bentuk jual beli

    dengan pemesanan yang mirip dengan salam yang merupakan bentuk

    jual beli forward kedua yang dibolehkan oleh syariah. Dalam akad ini,

    harga harus ditetapkan di awal sesuai kesepakatan dan barang harus

    memiliki spesifikasi yang jelas yang telah disepakati bersama.

    Istishna = Jumlah pembiayaan istishna

    5. Pembiayaan Ijarah

    Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa,

    melalui upah pembayaran sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan

    kepemilikan (ownership atau milkiyah) atas barang itu sendiri. Ijarah

    berarti leasecontract dimana suatu bank atau lembaga keuangan

    menyewakan peralatan (equipment) kepada salah satu nasabahnya

    berdasarkan pembebanan biaya yang sudah ditemukan secara pasti

    sebelumnya (fixed charge). Pada akhir masa sewa, bank dapat saja

    menjual barang yang disewakannya pada nasabah. Karena itu dalam

    perbankan syariah dikenal ijarah muntahiyyah bittamliki (sewa yang

    diikuti dengan berpindahnya kepemilikan). Harga sewa dan harga jual

    disepakati pada awal perjanjian (Amalia, 2016:4).

    Ijarah = Jumlah pembiayaan ijarah

    6. Non Performing Financing (NPF)

    Dalam penelitian ini, NPF digunakan sebagai variabel intervening.

    Yaitu variabel yang memediasi pengaruh dari seluruh variabel

    independen terhadap variabel dependen. Non performing financing

  • 47

    adalah pembiayaan bermasalah yang dialami oleh bank, pembiayaan

    bermasalah ini jelas akan mempengaruhi kinerja bank sebagai lembaga

    keuangan dan akan berdampak pada laba yang akan didapat oleh bank

    (Riyadi, 2014:470).

    Secara umum istilah Non Performing Financing (NPF) dalam bank

    konvensional disebut juga Non Performing Loan (NPL) yaitu kredit

    yang pengembalian pokok pinjaman dan pembayaran bunganya telah

    mengalami penundaan lebih dari satu tahun sejak jatuh tempo menurut

    jadwal yang telah dijanjikan (Leon dan Sonny, 2007:95). Menurut

    Miller dan Noulas (1997) dalam Mukhlis (2012:277) terdapat

    hubungan negatif antara risiko kredit dengan tingat keuntungan yang

    diperoleh bank. Hal ini berarti bahwa semakin besar risiko kredit yang

    dikucurkan bank kepada kreditur, maka tingkat profitabilitas akan

    menurun. Kredit yang memiliki risiko akan memiliki potensi

    kegagalan dalam pengembalian besar kredit kepada bank. Kegagalan

    dalam pengembalian kredit dapat mempengaruhi pendapatan bank.

    Perhitungan NPF dirumuskan sebagai berikut:

    NPF = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

    𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛

    7. Profitabilitas

    Menurut Weygandt et al. dalam Rahman dan Rochmanika (2012:2)

    rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

    efektivitas manajemen perusahaan secara keseluruhan, yang

    ditunjukkan dengan besarnya laba yang diperoleh perusahaan.

  • 48

    Profitabilitas merupakan dasar dari adanya keterkaitan antara efisiensi

    operasional dengan kualitas jasa yang dihasilkan oleh suatu

    bank.Tujuan analisis profitabilitas sebuah bank adalah untuk mengukur

    tingkat efisiensi usaha yang dicapai oleh bank yang bersangkutan.

    Return on Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas.

    Kuncoro (2002) dalam Rahman dan Rochmanika (2012:2) menyatakan

    bahwa ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam

    mengelola aktiva yang tersedia untuk mendapatkan net income.

    Muhamad (2002:245) menyatakan bahwa ROA adalah perbandingan

    antara pendapatan bersih (net income) dengan rata-rata aktiva (average

    assets). Berdasarkan penjelasan tersebut, perhitungan ROA dapat

    dirumuskan sebagai berikut:

    ROA = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

    𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

    F. Teknik Analisis Data

    Tehnik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.

    Analisis data ini merupakan kegiatan setelah data dari laporan keuangan

    terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data

    berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan

    variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,

    melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan

    perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2013 :

    206).

  • 49

    1. Uji Stasioner

    Menurut Winarno (2015:78) uji stasioner digunakan untuk menguji

    data time series agar data yang digunakan bersifat flat, tidak mengandung

    kompenen trend, dengan keragaman konstan dan tidak terjadi fluktuasi

    periodik. Uji yang digunakan adalah uji Unit Root Test yang

    dikembangkan oleh Dickey-fuller, berdasarkan data yang diperoleh dari

    laporan keuangan bulanan Bank Umum Syariah periode 2015-2018.

    Pengambilan keputusan dalam uji ini yaitu apabila nilai Prob0,005 maka data tidak stasioner.

    2. Analisis Regresi Berganda

    Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menghitung besarnya

    pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian pada variabel

    independen terhadap variabel dependen.Dengan kata lain regresi berganda

    digunakan untuk meramalkan nilai variabel dependen dengan variabel

    independen yang lebih dari satu (Bawono, 2006 : 85). Persamaan regresi

    berganda dapat berupa sebagai berikut:

    NPF (z) = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e

    Profitabilitas (y)= β0