MENINGKATKAN MINAT SERTA PRESTASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PENJUMLAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS DUA SD KANISIUS SOROWAJAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: MELITINA HALAWA NIM: 071134081 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
Embed
SKRIPSI - core.ac.uk · tes yaitu tes tertulis (teknik tanpa menyimpan, teknik menyimpan dan bentuk cerita) dengan tujuan untuk menyimpulkan prestasi siswa dalam pembelajaran Matematika
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MENINGKATKAN MINAT SERTA PRESTASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK
BAHASAN PENJUMLAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS DUA SD KANISIUS
SOROWAJAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
MELITINA HALAWA
NIM: 071134081
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
MENINGKATKAN MINAT SERTA PRESTASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK
BAHASAN PENJUMLAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS DUA SD KANISIUS
SOROWAJAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
MELITINA HALAWA
NIM: 071134081
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karyaku ini kupersembahkan Kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria
Para dosen Pembimbingku Kedua orangtua dan sanak keluarga saya
Seluruh persaudaraan FCJM & Untuk Almamaterku:Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.
(Roma 12:12)
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri
(Amsal 3:5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
Pernyataan Keaslian Karya
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 03 Desember 2010
Peneliti
(Melitina Halawa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA IMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Melitina Halawa
Nomor Mahasiswa : 071134081
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Meningkatkan Minat Serta Prestasi Belajar Dalam Pembelajaran
Matematika Pokok Bahasan Penjumlahan Dengan Menggunakan Alat
Peraga Pada Siswa Kelas Dua SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta Tahun
Pelajaran 2010/2011
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya, maupun
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
peneliti.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 03 Desember 2010
Yang menyatakan
(Melitina Halawa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
MENINGKATKAN MINAT SERTA PRESTASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK
BAHASAN PENJUMLAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS DUA SD KANISIUS
SOROWAJAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010-2011
Melitina Halawa
Universitas Sanata Dharma 2010
Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui minat serta prestasi belajar dalam pembelajaran Matematika pokok bahasan penjumlahan pada siswa kelas dua SD Kanisius Sorowajan tahun pelajaran 2010/2011.
Peneliti menggunakan metode pembelajaran tematik dengan menggunakan alat peraga berupa benda konkrit. Subyeknya adalah siswa kelas II SD Kanisius Sorowajan tahun pelajaran 2010/2011, yang berjumlah 28 orang siswa. Instrumen –instrument yang digunakan peneliti adalah teknik nontes yaitu siswa mengisi kuesioner untuk menyimpulkan minat siswa dalam pembelajaran Matematika pokok bahasan penjumlahan selama proses pembelajaran berlangsung, dan teknik tes yaitu tes tertulis (teknik tanpa menyimpan, teknik menyimpan dan bentuk cerita) dengan tujuan untuk menyimpulkan prestasi siswa dalam pembelajaran Matematika pokok bahasan penjumlahan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh siswa pada akhir siklus kedua, peneliti menyimpulkan dengan menggunakan alat peraga berupa benda konkrit dapat meningkatkan minat serta prestasi belajar siswa. Alat peraga ini digunakan dalam pembelajaran Matematika pokok bahasan penjumlahan. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas dua SD Kanisius Sorowajan tahun pelajaran 2010/2011. Kata kunci : Minat dan prestasi, alat peraga berupa benda konkrit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
TO IMPROVE INTEREST AND ACHIEVEMENT IN THE MATHEMATIC LEARNING PROCESS
ESPECIALLY ADDITIONAL TOPIC WIT USING VISUAL AIDS TO THE ELEMENTARY STUDENTS SECOND GRADE
OF CANISIUS SOROWAJAN YOGYAKARTA YEAR OF ACADEMIC 2010/2011
Melitina Halawa
Sanata Dharma University 2010
The main purpose of this thesis is to show the interests and the achieve-
ments in the Mathematic learning process especially additional topic to the stu-dents of Canisius Sorowajan Second grade year of academic 2010/2011.
Researcher uses learning method such as concrete objects. The subject is student second grade of Canisius Sorowajan years academic 2010/2011, total 28 students. The instruments used is test note-technical where the students fill the quizioner to make a conclude student’s interest in Mathematic topic additional during the class, and test technical by answer questions aim to conclude students achievement in the Mathematic learning process topic additional.
According to the result from the final second cycle, researcher conclude that with using visual aids such as concrete objects can improve interest and achievement of to students. It used in Mathematic learning process especially ad-ditional topic. This research is implemented in Sorowajan Canisius Elementary School. Key Words : Interest and achievement, visual aids such as concreate object.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Kata Pengantar
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Baik yang selalu melindungi, menyer-
tai saya, menerangi hati dan pikiran serta memberikan kesehatan kepada peneliti
selama menyelesaikan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini diberi judul
Meningkatkan Minat Serta Prestasi Belajar Dalam Pembelajaran
Matematika Pokok Bahasan Penjumlahan Dengan Menggunakan Alat
Peraga Pada Siswa Kelas Dua SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta Tahun
Pelajaran 2010/2011.
Peneliti merasakan bahwa karya ilmiah ini selesai berkat cinta kasih dari
banyak pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan limpah terima kasih kepada yang
disebutkan berikut ini.
1. Drs. T. Sarkim, M. Ed, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M. Si. selaku ketua prodi PGSD Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Bapak Drs. A. Sardjana, M. Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan
sabar dan tulus membimbing peneliti selama proses menyusun karya ilmiah
ini.
4. Bapak Drs. J. Sumedi selaku dosen pembimbing II yang dengan sabar, teliti,
dan rela membimbing peneliti selama proses menyusun karya ilmiah ini.
5. Bapak B. Suwardi, S. Pd. selaku kepala sekolah SD Kanisius Sorowajan
Yogyakarta yang telah memberi izin kepada peneliti untuk melakukan
penelitian.
6. Ibu Katarina Siwi P. S. Pd. Selaku guru kelas IIA SD Kanisius Sorowajan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Segenap staf guru dan karyawan serta siswa kelas II SD Kanisius Sorowajan
Yogyakarta yang telah membantu pelaksanaan penelitian.
8. Bapak dan Ibu Dosen PGSD yang telah membimbing dan mengajari peneliti
selama belajar di PGSD.
9. Kepada Orangtua dan saudara-saudariku yang selalu memberikan dorongan
kepada peneliti untuk tetap setia menjalani tugas perutusan di meja studi.
10. Seluruh persaudaraan FCJM, secara khusus pada suster FCJM komunitas
“Laverna” Yogyakarta yang dengan cinta memberi dukungan kepada peneliti.
11. Saudariku Sr. Rafaela, SCMM, sebagai sahabat untuk berbagi suka duka dan
yang selalu bersedia membantu.
12. Kepada semua teman-teman PGSD angkatan 2007/2008 terimakasih atas
semua kebaikan.
13. Kepada semua pihak yang tidak sempat saya sebutkan, yang telah memberikan
bantuan dan dukungan kepada peneliti.
Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam karya tulis ini,
meskipun demikian peneliti berharap semoga karya tulis ini bermanfaat.
Yogyakarta, 03 Desember 2010
Peneliti
(Melitina Halawa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................................ iv
MOTTO ....................................................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................................ vii
ABSTRAK ................................................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ x
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................. xix
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 3
C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 4
D. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
G. Batasan Pengertian .................................................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II. KAJIAN PUSTAKA .................................................................................... 7
A. Pengertian Minat Belajar ............................................................................ 7
bahwa belajar Matematika “berkaitan dengan apa dan bagaimana
menggunakannya dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Matematika melibatkan pengamatan, penyelidikan, dan keterkaitannya
dengan fenomena fisik dan sosial”.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa pembelajaran Matematika merupakan proses interaksi antara guru
dan siswa dalam belajar tentang konsep-konsep, dan struktur-struktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Matematika yang terdapat didalam materi yang dipelajari sebagai alat pikir,
alat berkomunikasi, dan alat untuk memecahkan berbagai masalah.
2. Fungsi dan Tujuan Pelajaran Matematika
a. Fungsi Pelajaran Matematika (Sumardyono, 2004: 6)
Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasi
gagasan dengan bahasa melalui model Matematika yang dapat berupa
kalimat dan persamaan Matematika, diagram, grafik atau tabel.
b. Tujuan Pelajaran Matematika (Sumardyono, 2004: 6)
1) Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya
melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan
kesamaan, perbedaan, konsisten dan inkonsistensi.
2) Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan
penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, serta mencoba-
coba.
3) Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau
mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan,
catatan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan.
Heruman (2008: 2) bahwa tujuan akhir pembelajaran Matematika di
SD yaitu agar siswa terampil dalam meggunakan berbagai konsep
Matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa pembelajaran Matematika merupakan interaksi antara guru dengan
siswa dalam mengelola suatu bahan ajar sebagai suatu cara manusia yang
dapat menstrukturkan pola berpikir sistematis, logis, kritis, cermat, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
konsisten dengan tujuan untuk terampil menggunakan berbagai konsep
Matematika dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pengertian Minat belajar Matematika
Minat belajar dapat diartikan sebagai suatu keterlibatan siswa yang
disertai dengan seluruh pikiran, perasaan, dan perhatian untuk melakukan
kegiatan atau aktivitas belajar. Sedangkan minat belajar Matematika adalah
sebagai keterlibatan diri secara penuh dalam melakukan aktivitas belajar
Matematika baik di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa dalam Mata
Pelajaran Matematika
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa, secara
garis besar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang berasal dari diri sendiri misalnya:
kondisi fisik atau jasmani siswa saat mengikuti pelajaran, pengalaman
belajar Matematika di jenjang pendidikan sebelumnya
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor dari luar diri misalnya metode dan
gaya mengajar guru Matematika, tersedianya fasilitas dan alat penunjang
pelajaran Matematika (alat yang digunakan bersama-sama dengan siswa,
alat yang dimiliki masing-masing siswa dan guru, alat peraga yang
berfungsi untuk memperjelas atau memberi gambaran yang lebih jelas
tentang hal-hal yang diajarkan), situasi dan kondisi lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
C. Pembelajaran Tematik
1. Pengertian Pembelajaran Tematik
Peneliti melakukan penelitian ini di kelas dua SD, maka menggunakan
pembelalajaran tematik. Kunandar (2007: 334) pembelajaran tematik adalah
“pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai pemersatu materi
dalam beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka”.
Sementara Masnur Muslich (2007: 146) mengartikan pembelajaran tematik
merupakan “pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan
beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna
kepada siswa”.
Puji Purnomo (2006: 4) pembelajaran tematik atau terpadu merupakan
“kegiatan pembelajaran yang menekankan pada keterpaduan baik dalam
perencanaan maupun pelaksanaanya. Agar kegiatan lebih bermakna
keterpaduan tersebut diikat dengan tema”.
Tim pengembang PGSD dalam pembelajaran terpadu D-II PGSD
(Kunandar, 2007: 334) menyebutkan bahwa pengertian pembelajaran
terpadu dapat diartikan sebagai berikut:
a. Pembelajaran yang berangkat dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian yang digunakan untuk memahami gejala-gejala dan kosep-konsep, baik yang berasal dari bidang studi lainnya.
b. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi atau mata pelajarann yang mencerminkan dunia riil di sekeliling dan dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak.
c. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara simultan.
d. Menggabungkan suatu konsep dalam beberapa bidang studi atau mata pelajaran yang berbeda dengan harapan anak akan belajar lebih baik dan bermakna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang
menggunakan tema dan mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan suatu pengalaman khusus dan bermakna kepada siswa.
2. Tujuan Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik pada kelas awal sekolah dasar bertujuan:
a. Melibatkan siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.
b. Membantu siswa memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah mereka pahami.
c. Menerapkan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). d. Membantu belajar siswa yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu
kesatuan. e. Dengan menggabungkan beberapa kompetenti dasar dan indikator serta isi
mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
3. Karakteristik Pembelajaran Tematik
Kunandar (2007: 335-336) sebagai suatu model pembelajaran di
sekolah dasar, pembelajaran tematik memiliki-karakteristik sebagai berikut:
a. Berpusat pada siswa. Maksudnya, sebagai subyek dalam belajar adalah
siswa itu sendiri, dan yang menjadi fasilitatornya adalah guru.
b. Memberikan pengalaman langsung. Maksudnya, siswa diharapakan pada
sesuatu yang nyata, sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih
abstrak.
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas. Dalam pembelajaran
tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling
dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran. Pembelajaran tematik
penyajian konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu
proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami
konsep-konsep tersebut secara utuh.
e. Bersifat fleksibel. Pembelajaran tematik bersifat lues dimana guru dapat
mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan
lingkungan tempat sekolah dan siswa berada.
f. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Siswa
diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya
sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
g. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Maksudnya dalam belajar itu tidak hanya sekedar bermain namun, tahu
tujuan dari bermain itu yang disesuaikan dengan apa yang mau dicapai
oleh siswa.
4. Rambu-rambu Pembelajaran Tematik
Selain pengertian, tujuan, karakteristik pembelajaran tematik,
pembelajaran tematik mempunyai rambu-rambu (Kunandar, 2007: 336)
sebagai berikut:
a. Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan. b. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensi dasar lintas semester. c. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksakan untuk
dipadukan. Kompetensi dasar yang tidak diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
d. Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral.
e. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, lingkungan, dan daerah setempat.
5. Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik
Kunandar (2007: 337) dalam pembelajaran tematik juga ditekankan
pemilihan tema yang hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
a. Kedekatan
Kedekatan adalah tema hendaknya dipilih mulai dari tema yang
terdekat dengan kehidupan anak kepada tema yang semakin jauh dari
kehidupan anak.
b. Kesederhanaan,
Kesederhanaan adalah tema hendaknya dipilih mulai dari tema-
tema yang sederhana ke tema-tema yang lebih rumit bagi siswa.
c. Kemenarikan,
Kemenarikan adalah tema dipilih mulai dari tema-tema yang
menarik minat anak kepada tema-tema yang kurang menarik minat anak.
d. Keinsidentalan,
Keinsidentalan adalah peristiwa atau kejadian di sekitar siswa yang
terjadi pada saat pembelajaran berlangsung sesuai dengan tema yang
dipilih pada hari itu.
6. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik
Kelebihan dan kelemahan pembelajaran tematik. Kunandar (2007:
337-338) pembelajaran tematik memiliki kelebihan yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
a. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik. b. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mangajar yang relevan
dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik. c. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna. d. Mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik sesuai dengan
persoalan yang dihadapi. e. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama. f. Memiliki sikap toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang
lain. g. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang
dihadapi dalam lingkungan peserta didik.
Selain memiliki kelebihan pembelajaran tematik juga memiliki
kelemahan. Kelemahan pembelajaran tematik terjadi jika dilakukan oleh
guru tunggal, misalnya seorang guru kelas kurang menguasai secara
mendalam penjabaran tema sehingga pembelajaran tematik akan merasa
sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran.
Peneliti menggunakan pembelajaran tematik untuk itu dengan
menggunakan model jaring laba-laba atau model terjala. Pada model
pembelajaran ini peneliti menyajikan pembelajaran dengan tema dan sub
tema yang sehubungan antar mata pelajaran. Untuk itu peneliti mengaitkan
antara tiga mata pelajaran yaitu mata pelajaran Matematika, Bahasa
Indonesia serta Seni Budaya dan Keterampilan dengan tema kegiatan.
7. Perencanaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator
a. Matematika
Standar Kompetensi
1.Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500.
Kompetensi Dasar
1.4 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
b. Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi
2. Menulis kegiatan melalui kegiatan melengkapi cerita.
Kompetensi Dasar
2.3. Melengkapi cerita sederhana dengan kata atau kalimat yang tepat.
c. SBK
Standar Kompetensi
4. Mengekspresikan diri melalui karya seni suara atau musik
Kompetensi Dasar
4.3 Menyanyikan lagu wajib dan lagu anak dengan atau tanpa iringan
sederhana.
Dari ketiga mata pelajaran (Matematika, Bahasa Indonesia, serta Seni
Budaya dan Keterampilan) disampaikan dalam bentuk sebagai berikut:
Jaring Laba-laba atau Model Terjala Tematik
Matematika • Siswa dapat menjumlahkan
dua bilangan dengan simbol yang terdiri dari dua angka secara tersusun pendek ke bawah dengan teknik tanpa menyimpan dengan hasil paling besar 500.
• Siswa dapat menjumlahkan bilangan dengan simbol yang terdiri dari dua dan tiga angka secara tersusun pendek ke bawah dengan teknik menyimpan dengan hasil paling besar 500.
Bahasa Indonesia • Siswa dapat
memecahkan soal cerita dengan teknik menyimpan dan teknik tidak meyimpan yang mengandung penjumlahan paling besar 500.
Seni Budaya dan Keterampilan • Siswa dapat
menyanyikan lagu anak.
KEGIATAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
D. Definisi Penjumlahan
Penjumlahan merupakan operasi Matematika yang melibatkan beberapa
bilangan sehingga mendapatkan bilangan lain.
1. Penjumlahan tanpa teknik menyimpan
Penjumlahan tanpa teknik menyimpan bukanlah termasuk topik yang
sangat sulit akan tetapi, dalam hal ini guru diharuskan menggunakan media
pembelajaran dengan alat peraga yang benar, dengan tujuan supaya siswa
dapat membangun dan menemukan sendiri teknik penyelesaiannya.
Heruman (2008: 7-9) ada tiga langkah pemberian konsep Matematika
pada siswa yang benar yaitu:
a. Penanaman Konsep
1) Media yang diperlukan
a) Beberapa kantong plastik transparan sebagai satu penyimpan
yang dilekatkan pada selembar kain.
b) Sedotan
2) Kegiatan pembelajaran
Andaikan akan dicari hasil penjumlahan berikut 34
23 +
.....
3) Langkah-langkah peragaan
a) Masukkan sedotan sesuai dengan nilai tempatnya. Puluhan pada
tempat puluhan, satuan pada tempat satuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
b) Siswa kemudian membaca bilangan yang ditunjukkan oleh
sejumlah sedotan.
c) Sebagai implementasi dari operasi penjumlahan, gabungkan
sedotan tersebut, satuan dengan satuan dan puluhan dengan
puluhan.
d) Hitung jumlah sedotan pada saku hasil.
e) Siswa kemudian menuliskan hasil yang diperoleh pada jawaban.
f) Sebaliknya, kegiatan ini diulangi beberapa kali dengan bilangan
yang berbeda, agar siswa benar-benar memahaminya.
b. Pemahaman Konsep
Untuk mengetahui apakah siswa sudah mengerti materi melalui
peragaan pada kegiatan penanaman konsep dapat disajikan beberapa soal.
Kerjakanlah soal penjumlahan di bawah ini!
1. 2 6 2. 1 4 3. 3 7
2 2 + 4 5 + 4 1 +
…. …. ….
c. Pembinaan Keterampilan
Untuk memantapkan pemahaman siswa dalam topik penjumlahan
maka mereka perlu diberikan latihan soal nonrutin, seperti pada contoh
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Lengkapilah titik-titik di bawah ini dengan angka yang benar!
1. 3… 2. …5 3. 3… 4. …3
…5 + 5… + ....4 + 4… +
4 6 8 9 4 7 8 8
2. Penjumlahan dengan Teknik Menyimpan (Heruman 2008: 12-13)
Dalam mengajarkan penjumlahan dengan teknik menyimpan tidak
semudah mengajarkan penjumlahan tanpa teknik menyimpan. Bagi seorang
guru dalam menyampaikan materi penjumlahan dengan teknik menyimpan
diharapkan dapat menanamkan konsep terlebih dahulu.
a. Penanaman Konsep
1) Media yang diperlukan
Beberapa kantong plastik transpran sebagai saku penyimpan yang
didekatkan pada selembar kain dan sedotan.
2) Kegiatan pembelajaran
Andaikan akan dicari hasil penjumlahan dua buah bilangan jika ditulis
secara ke bawah 2 6
3 7 +
…...
3) Langkah-langkah peragaan
a) Masukkan sedotan pada kantong plastik sesuai dengan bilangan
yang dikehendaki, yaitu 2 puluhan dan 6 satuan untuk bilangan 26.
b) Masukkan 3 puluhan dan 7 satuan untuk bilangan 37.
c) Siswa diperintahkan untuk menyebutkan bilangan yang
ditunjukkan oleh sejumlah sedotan pada saku-saku kain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
d) Siswa kemudian menggabungkan sedotan sesuai dengan nilai
tempatnya. Gabungan satuan dengan satuan terlebih dahulu,
sehingga akan diperoleh sedotan sebanyak yang diikat sebagai 1
puluhan, yang kemudian disimpan pada saku penyimpanan
puluhan. Sisanya, masukkan pada saku hasil satuan.
e) Untuk hasil puluhan, gabungkan sedotan pada saku penyimpanan
dan pada dua saku puluhan, kemudian simpan pada saku hasil
puluhan di bawah.
f) Hitunglah jumlah sedotan pada saku hasil.
g) Siswa kemudian menuliskan hasil yang diperoleh pada jawaban.
h) Agar siswa benar-benar paham, kegiatan ini sebaiknya diulangi
beberapa kali dengan bilangan yang berbeda.
i) Untuk tahapan selanjutnya, siswa diberi contoh soal tanpa
menggunakan media peraga, tetapi dapat dibantu dengan kotak
penyimpanan
b. Pemahaman Konsep
Untuk mengetahui apakah siswa sudah mengerti materi melalui
peragaan pada kegiatan penanaman konsep dapat disajikan beberapa soal.
Kerjakanlah soal penjumlahan di bawah ini!
1. 3 6 2. 1 8 3. 3 6
2 5 + 3 5 + 4 6 +
.... …. ….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
c. Pembinaan Keterampilan
Untuk memantapkan pemahaman siswa dalam topik penjumlahan
maka mereka perlu diberikan latihan soal nonrutin, seperti pada contoh
berikut:
Lengkapilah titik-titik di bawah ini dengan angka yang benar!
1. 3… 2. …8 3. 3… 4. …9
…9 + 5… + …6 + 6… +
6 4 7 5 8 5 9 8
E. Alat Peraga
1. Definisi Alat Peraga
Untuk menunjang keberhasilan pembelajaran perlu digunakan alat
peraga atau media pengajaran dengan menggunakan benda konkrit yang
sesuai dan tepat. Karena alat peraga dan media pengajaran itu merupakan
pengantara.
Arief S. Sadiman dkk (1984: 6) media adalah “perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepenerima pesan”. Sementara Soekidjo
Notoatmodjo (1992: 68) alat bantu pendidikan adalah “alat-alat yang
digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan atau
pengajaran”. Alat bantu ini lebih sering disebut “alat peraga”, karena
berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses pendidikan
atau pengajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Nasution (1985: 100) alat peraga adalah “alat pembantu dalam
mengajar agar efektif”. Alat peraga merupakan salah satu dari media
pendidikan adalah alat untuk membantu proses belajar mengajar agar proses
komunikasi dapat berhasil dengan baik dan efektif. Hal ini sesuai dengan
pendapat Amir Hamzah (1981: 11) bahwa “media pendidikan adalah alat-
alat yang dapat dilihat dan didengar untuk membuat cara berkomunikasi
menjadi efektif”.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa alat peraga merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima pesan yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada siswa serta meningkatkan minat
serta prestasi belajar.
2. Peranan Alat Peraga untuk Pendidikan Sekolah
Kurikulum (Anonim, 1991: 26) peranan alat peraga disebutkan
sebagai berikut:
a. Alat peraga dapat membuat pendidikan lebih efektif dengan jalan meningkatkan semangat belajar siswa.
b. Alat peraga memungkinkan lebih sesuai dengan perorangan, dimana para siswa belajar dengan banyak kemungkinan sehingga belajar berlangsung sangat menyenangkan bagi masing-masing individu.
c. Alat peraga memungkinkan belajar lebih cepat segera bersesuaian antara kelas dan di luar kelas.
d. Alat peraga memungkinkan mengajar lebih sistematis dan teratur.
Teori lain yang mengatakan bahwa alat peraga dalam pengajaran
dapat bermanfaat sebagai berikut: meletakkan dasar-dasar yang kuat untuk
berpikir sehingga mengurangi verbalisme, dapat memperbesar perhatian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
siswa, meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar,
sehingga belajar akan lebih mantap (Hamalik, 1997: 40).
Dengan melihat peranan alat peraga dalam pengajaran maka pelajaran
Matematika merupakan pelajaran yang paling membutuhkan alat peraga,
karena pada pelajaran ini siswa berangkat dari yang abstrak yang akan
diterjemahkan kesesuatu yang konkrit.
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan alat peraga
berupa benda konkrit yaitu:
a. Papan Flanel.
Papan planel adalah media grafis yang bertujuan menyajikan
pesan-pesan tertentu kepada siswa. Papan berlapis kain flanel ini dapat
dilihat sehingga praktis. Benda-benda atau gambar-gambar, angka-angka
yang akan disajikan dapat dipasang dan dicopot sehingga dapat dipakai
berkali-kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
b. Benda Konkrit
Benda konkrit yang digunakan adalah karet gelang, sedotan, gambar,
kartu bilangan dan juga benda-benda yang terdapat pada alam sekitar.
3. Syarat dan Ciri Media Alat Peraga
E.T Rusefendi (1988) beberapa persyaratan alat peraga antara lain:
a. Tahan lama. b. Bentuk dan warnanya menarik. c. Sederhaha dan mudah dikelola. d. Ukurannya sesuai. e. Dapat menyajikan konsep Matematika baik dalam bentuk real,
gambar, atau diagram. f. Sesuai dengan konsep Matematika. g. Dapat memperjelas konsep Matematika badan bukan sebaliknya. h. Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir
abstrak bagi siswa. i. Menjadikan siswa belajar aktif dan mandiri dengan memanipulasi alat
peraga. j. Bila mungkin alat peraga tersebut bisa berfaedah lipat (banyak).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Soekidjo Notoatmodjo (1992: 71-72) ciri media alat peraga yaitu:
a. Mudah dibuat
b. Bahan-bahanya dapat diperoleh dari bahan-bahan lokal.
c. Mencerminkan kebiasaan, kehidupan dan kepercayaan setempat.
d. Ditulis atau digambar dengan sederhana.
e. Bahasa setempat dan mudah dimengerti oleh masyarakat.
4. Tujuan, Fungsi dan Nilai Alat Peraga.
Soekidjo Notoatmodjo (1992: 73) tujuan penggunakan alat peraga
yaitu:
a. Sebagai alat bantu dalam latihan atau pendidikan.
b. Untuk menimbulkan perhatian terhadap sesuatu masalah.
c. Untuk mengingatkan sesuatu pesan atau informasi.
d. Untuk menjelaskan fakta-fakta, prosedur, dan tindakan.
Anwar Jasin dkk (1971: 1-3) kita harus menggunakan alat-alat peraga
pendidikan dalam mengajar karena alat-alat peraga itu:
a. Membantu murid belajar lebih banyak.
b. Membantu ia mengingatkan lebih lama.
c. Memperlengkapi rangsangan yang efektif untuk belajar.
d. Menjadikan belajar yang lebih konkrit
e. Membawa dunia ke dalam kelas.
f. Memberikan pendekatan bayangan yang bermacam-macam dari satu
subjek yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Nana Sudjana (1989: 99-100) ada enam fungsi pokok alat peraga
dalam proses belajar-mengajar. Keenam fungsi tersebut yaitu:
a. Penggunaan alat peraga dalam proses belajar-mengajar bukan merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar yang efektif.
b. Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa alat peraga merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.
c. Alat peraga dalam pengajaran penggunaanya integral dengan tujuan isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan alat peraga harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.
d. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
e. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar-mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.
f. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar-mengajar. Dengan perkataan lain menggunakan alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan tahan lama diingat siswa, sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi. Disamping enam fungsi di atas penggunaan alat peraga dalam proses
belajar-mengajar mempunyai nilai-nilai yaitu:
a. Dengan peragaan dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata untuk berpikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya verbalisme.
b. Dengan peragaan dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar.
c. Dengan peragaan dapat meletakkan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap.
d. Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan. f. Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya
kemampuan berbahasa. g. Memberi pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta
membantu berkembangnya efesiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
5. Prinsip dan Langkah Penggunaan Alat Peraga (Nana Sudjana, 1989: 104-
106)
Dalam penggunaan alat peraga hendaknya guru memperhatikan
sejumlah prinsip tertentu agar pengguaan alat peraga tersebut dapat
mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip ini sebagai berikut:
a. Menentukan jenis alat peraga dengan tepat, artinya guru memilih terlebih
dahulu alat peraga manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan
pelajaran yang hendak diajarkan.
b. Menetapkan atau memperhatikan apakah penggunaan alat peraga itu
sesuai dengan tingkat kematangan atau kemampuan anak didik.
c. Menyajikan alat peraga dengan tepat, artinya teknik dan metode
penggunaan alat peraga disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode,
waktu, dan sarana yang ada.
d. Menempatkan atau memperlihatkan alat peraga pada waktu, tempat, dan
situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu
mengajar alat peraga digunakan.
Selain prinsip-prinsip penggunaan alat peraga, di bawah ini
menampilkan enam langkah yang bisa ditempuh guru pada waktu mengajar
dengan menggunakan alat peraga. Langkah-langkah itu sebagai berikut:
a. Menetapkan tujuan mengajar dengan menggunakan alat peraga, artinya
guru merumuskan tujuan yang akan dicapai oleh siswa.
b. Persiapan guru, artinya guru menetapkan serta memilih alat peraga yang
digunakan sekiranya tepat untuk mencapai tujuan yang akan dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
c. Persiapan kelas, artinya persiapan siswa sebelum menerima bahan
pengajaran, guru memotivasi siswa untuk menghayati pelajaran dengan
alat peraganya.
d. Langkah penyajian pelajaran dan peragaan, artinya bahwa perhatian
utama yaitu pencapaian tujuan mengajar dengan baik, sementara alat
peraga sekedar alat membantu.
e. Langkah kegiatan belajar, artinya siswa mengadakan kegiata belajar bisa
di dalam kelas atau di luar kelas.
f. Langkah evaluasi pelajaran dan keperagaan. Artinya diadakan evaluasi
untuk mengetahui sejauh mana tujuan tercapai dan sejauh mana pengaruh
alat peraga sebagai alat pembantu menunjang keberhasilan proses belajar.
6. Keuntungan dan Hambatan Penggunaan Alat Peraga
a. Keuntungan
1) Mengatasi keterbatasan guru.
2) Kerumitan bahan yang disampaikan kepada siswa dapat
disederhanakan.
3) Siswa lebih mudah mencerna materi yang disampaikan.
4) Membuat siswa aktif dalam belajar.
b. Hambatan
1) Guru beralasan saya tidak pandai membuat alat peraga.
2) Alasan guru "Begini saja 'kan cukup ... mau apa lagi.
3) Keterbatasan dana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
F. Kerangka Berpikir
Alat peraga berupa benda konkrit sangat berperan dalam penyampaian
materi kepada siswa untuk mempercepat siswa menangkap isi dari materi yang
diajarkan, dan menjadi suatu jembatan untuk berpikir abstrak sehingga
mempertinggi minat dan prestasi belajar siswa.
G. Hipotesis Tindakan
Dengan menggunakan alat peraga berupa benda konkrit dapat
meningkatkan minat serta prestasi belajar dalam pembelajaran Matematika
pokok bahasan penjumlahan pada siswa kelas II SD Kanisius Sorowajan
Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam skripsi adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kasbolah (2001: 9) mendefenisikan
penelitian tindakan kelas adalah salah satu upaya peneliti atau praktis dalam
berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang tidak
atau kurang memuaskan atau untuk memperbaiki mutu pelajaran di kelas.
Sejalan dengan pendapat tersebut maka tujuan dari penelitian tindakan kelas
yang dirumuskan peneliti, adalah untuk meningkatkan minat serta prestasi
belajar dalam pembelajaran Matematika pokok bahasan penjumlahan pada
siswa kelasa dua SD, serta memberikan kesempatan kepada peneliti untuk
melakukan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga berupa benda
konkrit.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitiaan ini, diperkirakan berlangsung ± tiga
minggu yaitu mulai bulan Agustus s.d September 2010.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 1 Waktu Penelitian
No Keterangan Bulan
7 8 9 10 11 12
1 Penyusuanan proposal
penelitian √
2 Meminta ijin kepada sekolah
yang akan diteliti
√
3 Penelitian √ √
4 Pengolahan data √ √
5 Pembahasan √ √
6 Ujian √
3. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan di SD Kanisius
(7) Peneliti menggangtungkan papan flanel di papan tulis.
(8) Peneliti menyediakan kartu bilangan.
(9) Siswa maju ke depan kelas untuk mengambil kartu bilangan
dan bilangan yang ada di kartu, siswa menuliskan di papan.
Kemudian, kartu bilangan itu ditempel di papan flanel serta
mengerjakan soal tersebut dengan bantuan sedotan. Sedangkan
siswa yang tinggal dibangku menyalin soal yang dituliskan
oleh siswa yang maju dan mengerjakan di buku catatan.
Setelah selesai, peneliti bersama siswa membahasnya. Jika, ada
kesalahan diperbaiki sendiri oleh siswa yang maju. Kemudian,
peneliti membimbing untuk memberi penguatan kepada siswa
yang sudah mengerjakan soal di papan tulis. Siswa yang maju
menunjuk salah satu siswa yang paling tenang untuk
melakukan hal yang sama sampai habis kartu dan siswa semua
diharapkan dapat kena bagian untuk maju mengerjakan satu
soal tentang penjumlahan.
(10). Peneliti membacakan atau menuliskan beberapa contoh cerita
di papan tulis serta diberikan kesempatan kepada siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
belum maju untuk mengerjakan soal tersebut. Kemudian,
membahas secara bersama.
c) Kegiatan Penutup
(1) Peneliti bersama siswa merangkum kesimpulan. Rangkuman
dikemas dalam sebuah lagu sebagai berikut:
Lagu: Are You Sleeping
Syair: Penjumlahan-penjumlahan adalah-adalah
operasi Matematika-operasi Matematika
yang melibatkan-yang melibatkan beberapa bilangan
sehingga menghasilkan bilangan lain.
Contoh soal-contoh soal
seratus dua puluh tambah seratus emam belas
ayo cari kawan-ayo cari kawan hasilnya-hasilnya
yang duluan kita jumlah satuan-satuan
lalu puluhan-lalu puluhan terus ratusan keribuan
(2) Siswa menyalin lagu tentang ”penjumlahan”
(3) Peneliti bersama siswa bernyanyi.
(4) Peneliti memberikan PR.
(5) Salam dan doa.
2) Pelaksanan
Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3) Observasi
Melakukan observasi selama pembelajaran berlangsung dan
selama siswa mengerjakan soal-soal latihan di papan tulis.
4) Refleksi
a) Mengidentifikasi soal-soal yang mudah dan yang sulit dikerjakan
siswa.
b) Merencanakan kegiatan selanjutnya.
g. Siklus II Pertemua kedua
1) Rencana Tindakan
a) Kegiatan Awal
(1) Peneliti membuka pelajaran dengan doa dan salam.
(2) Peneliti mengabsen siswa.
(3) Peneliti menyiapkan alat peraga.
(4) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.
(5) Peneliti menggandakan lembar observasi untuk siswa dan
lembar observasi untuk peneliti.
(6) Apersepsi dengan “tanya jawab tentang materi lalu” serta
bernyanyi lagu tentang “penjumlahan”.
b) Kegiatan Inti
(1) Peneliti mengulang kembali materi penjumlahan dengan
menekankan penjumlahan dimulai dari satuan, puluhan,
ratusan dengan bantuan alat peraga.
(2) Peneliti membaca/menulis beberapa contoh di papan tulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
(3) Siswa satu meja sama-sama mengerjakan soal tersebut, siapa
yang sudah selesai hunjuk tangan dan maju untuk mengerjakan
di papan tulis.
(4) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
(5) Siswa mengerjakan LKS.
(7) Peneliti berkeliling mengamati siswa dalam mengerjakan LKS
(8) Siswa mengumpulkan LKS.
c) Kegiatan Penutup
(1) Peneliti bersama siswa merangkum kesimpulan. Rangkuman
dikemas dalam sebuah lagu sebagai berikut.
Lagu: Are You Sleeping
Syair: Penjumlahan-penjumlahan adalah-adalah
operasi matematika-operasi matematika
yang melibatkan-yang melibatkan beberapa bilangan
sehingga menghasilkan bilangan lain.
Contoh soal-contoh soal
seratus dua puluh tambah seratus emam belas
ayo cari kawan-ayo cari kawan hasilnya-hasilnya
yang duluan kita jumlah satuan-satuan
lalu puluhan-lalu puluhan terus ratusan keribuan
(2) Peneliti bersama siswa bernyanyi.
(3) Peneliti memberikan PR.
(4) Salam dan doa penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2) Pelaksanaan
Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana tindakan.
3) Observasi
Melakukan observasi selama pembelajaran berlangsung dan selama
siswa mengerjakan Lembaran Kerja Siswa (LKS).
4) Refleksi
a) Menganalisis soal yang dikerjakan siswa.
b) Merencanakan kegiatan selanjutnya
b. Siklus II pertemua ketiga
1) Rencana Tindakan
a) Merencanakan pelaksanaan ulangan.
b) Menentukan jumlah dan bentuk soal.
c) Menentukan skor setiap soal.
d) Menyiapkan lembar kuesioner serta lembar observasi untuk siswa
dan peneliti.
e) Menyiapkan dan menggandakan soal ulangan, lembar kuesioner,
lembar observasi untuk siswa dan peneliti.
2) Pelaksanaan Tindakan
a) Menyiapkan siswa untuk mengikuti ulangan.
b) Membagikan soal kepada setiap siswa.
c) Memberikan petunjuk mengerjakan soal.
d) Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa untuk dikoreksi.
e) Siswa mengisi lembar kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
3) Observasi
Melakukan observasi dengan memperhatikan siswa selama
mengikuti ulangan.
4) Refleksi
a) Menganalisis soal yang dikerjakan siswa.
b) Membuat kesimpulan tentang minat serta prestasi hasil belajar
siswa dengan bantuan alat peraga dengan menggunakan benda
konkrit.
D. Penyusunan Instrumen
Instrumen yang digunakan peneliti untuk memperoleh data dalam
penelitian ini adalah teknik nontes dan teknik tes tertulis yang berkaitan dengan
penjumlahan.
1. Teknik Tes
Sri Wardhani dkk, (2010: 15) teknik tes merupakan teknik yang
digunakan dalam melaksanakan tes berupa pertanyaan yang harus dijawab,
ditanggapi atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang di tes.
Sementara menurut H Sarwiji Suwandi (2010: 39) tes merupakan suatu
bentuk pemberian tugas atau pertanyaan yang harus dikerjakan oleh siswa
yang sedang dites.
Nurkancana dan Sumartana (H. Sarwiji Suwandi, 2010: 39) tes adalah
suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas-tugas yang
harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai dan prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai kawan-
kawannya atau nilai standar yang ditetapkan.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa teknik tes adalah teknik yang digunakan dalam melaksanakan tes
berupa pertanyaan yang harus dijawab oleh orang yang dites untuk
mendapatkan data tentang nilai siswa tersebut yang dapat dibandingkan
dengan nilai standar yang ditetapkan.
2. Teknik Nontes
Sri Wardhani dkk, (2010: 21) teknik nontes merupakan teknik
penilaian untuk memperoleh gambaran terutama mengenai karakteristik,
sikap, atau kepribadian. Untuk mengetahui minat siswa pada pembelajaran
Matematika pokok bahasan penjumlahan peneliti menggunakan lembaran
kuesioner yang diisi sendiri oleh siswa yang menyangkut tertarik-tidak
tertarik pada suatu obyek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 2 Minat Siswa Pada Penjumlahan
Berilah tanda centang (√) di bawah gambar , pada tiap pernyataan berikut ini sesuai dengan keadaan atau pendapat Anda! Keterangan:
= Tertarik (1) = Tidak tertarik (0) Saya tertarik belajar Matematika di dalam kelas
No
Pernyataan
1 Saya selalu memperhatikan guru saat proses
belajar-mengajar
2 Saya tertarik belajar Matematika tentang
penjumlahan
3 Saya tertarik dengan alat peraga yang
digunakan oleh guru saat mengajar
Matematika tentang penjumlahan.
4 Saya tertarik dengan alat peraga yang
ditunjukkan guru di kelas
5 Saya selalu aktif dalam proses belajar
mengajar dengan menggunakan alat peraga
6 Saya selalu menggunakan alat peraga untuk
menyelesaikan LKS
7 Saya tertarik belajar Matematika di dalam
kelas
8 Saya tertarik kalau diajari oleh guru dan
teman dengan menggunakan alat peraga
9 Saya selalu mempelajari kembali bahan
pelajaran penjumlahan
10 Saya tertarik membuat alat peraga sendiri di
rumah dalam menyelesaikan PR Matematika
tentang penjumlahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
a. Proses Penyusunan Instrume
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam
penelitian adalah teknik tes tertulis (isian, dan uraian) serta teknik nontes
(kuesioner).
b. Kisi-Kisi Soal Tes awal, Siklus I, dan Siklus I
Tabel 3 Kisi-Kisi Tes Awal, dan Siklus II
Indikator Soal Skor nilai Jumlah skor
Bobat
1.Siswa dapat menjumlahkan dua bilangan dengan simbol yang terdiri dari dua angka dan tiga angka secara tersusun pendek ke bawah dengan teknik tanpa menyimpan dengan hasil paling besar 500.
2.Siswa dapat menjumlahkan bilangan dengan simbol yang terdiri dari dua dan tiga angka secara tersusun pendek ke bawah dengan teknik menyimpan dengan hasil paling besar 500.
3.Siswa dapat memecahkan soal cerita dengan teknik menyimpan dan teknik tidak menyimpan yang mengandung penjumlahan paling besar 500.
No soal 1-10
No soal 11-20
No soal 21-30
Tiap soal skor 1
Tiap soal
skor 2
Tiap soal
skor 3
10
20
30
Mudah
Sedang
Sukar
Jumlah 30 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 4 Kisi-kisi Tes Siklus I
Indikator Soal Skor nilai Jumlah
Skor Bobat
1.Siswa dapat menjumlahkan
dua bilangan dengan simbol
yang terdiri dari dua angka
dan tiga angka secara
tersusun pendek ke bawah
dengan teknik tanpa
menyimpan dengan hasil
paling besar 500.
2.Siswa dapat menjumlahkan
bilangan dengan simbol
yang terdiri dari dua dan
tiga angka secara tersusun
pendek ke bawah dengan
teknik menyimpan dengan
hasil paling besar 500
3.Siswa dapat memecahkan
soal cerita dengan teknik
menyimpan dan teknik
tidak menyimpan yang
mengandung penjumlahan
paling besar 500.
No soal 1-4
No soal 5-9
No soal 10-16
Tiap soal
skor 1
Tiap soal
skor 2
Tiap soal
skor 3
4
10
21
Mudah
Sedang
Sukar
Jumlah 16 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data peneliti memerlukan data, yaitu skor tes
awal, skor evaluasi setiap akhir siklus dan lembaran kuesioner. Langkah-
langkah pengumpulan data sebagai berikut:
1. Peneliti mengkonsultasikan instrumen yang berupa soal beserta kriteria
penilaian kepada dosen pembimbing dan kepada guru kelas II SD Kanisius
Sorowajan.
2. Peneliti melakukan pengambilan data.
3. Peneliti mengumpulkan hasil tes dan kuesioner untuk dianalisis.
F. Teknik Analisis Data
1. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan siswa dalam pokok bahasan penjumlahan secara
tersusun pendek ke bawah adalah sebagai berikut:
Indikator Kondisi awal
Akhir Siklus I
Akhir Siklus II
Rata-rata nilai minat 65 70 75 Rata-rata nilai prestasi belajar 63 65 70
2. Analisis Data
a. Menentukan skor setiap siswa dalam %
%100maxXXi
Keterangan : Xi = skor setiap siswa
Xmak = skor maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
b. Menentukan nilai rata-rata kelas dalam %
(%)(%).....2(%)1=
+=
NXXX
Keterangan : =X rata- rata kelas
∑X = jumlah nilai seluruh siswa
N = jumlah seluruh siswa
Untuk mengetahui tingkat minat serta prestasi siswa pada pokok
bahasan penjumlahan, peneliti menggunakan pedoman persentase rata-
rata kelas dalam persen (Nurgiyanto, 1995: 394) yang terdapat dalam
tabel di bawah ini.
Tabel 5 Pedoman Persentase Rata-rata Kelas dalam Persen
Tingakat Pemahaman %
Skor Ubahan
Skala (100) Keterangan
96% - 100% 100 Sempurna
86%-95% 90 Sangat baik
76%-85% 80 Baik
66%-75% 70 Cukup
56%-65% 60 Sedang
46%-55% 50 Hampir sedang
36%-45% 40 Kurang
26%-35% 30 Kurang sekali
16%-25% 20 Buruk
05% - 15% 10 Buruk sekali
Sumber : Nurgiyanto, 1995: 394
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
c. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian
1) Pengujian Validitas
Masidjo (1995: 242) validitas adalah taraf sampai dimana suatu
tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu tes dikatakan
valid selain dilihat langsung dari keadaan dirinya juga dapat dilihat
setelah memperbandingkan dengan suatu tes lain yang telah valid.
Apabila setelah diperbandingkan menunjukkan kesesuaian mengenai
hal atau apa yang mau diukur, dikatakan tes tersebut memiliki taraf
validitas tertentu.
S.Eko Putro Widoyoko (2009: 128) instrumen dikatakan valid
apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang
hendak diukur.
Dari beberapa pendapat di atas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa validitas adalah berhubungan dengan ketepatan mengukur apa
yang hendak diukur.
Tabel 6 Kualifikasi Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Kualifikasi
± 0,91 - ± 1,00 Sangat Tinggi
± 0,71 - ± 0,90 Tinggi
± 0,41 - ± 0,70 Cukup
± 0,21 - ± 0,40 Rendah
± 0 - ± 0,20 Sangat Rendah
Sumber: Masidjo, 1995: 209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Pengukuran validitas analisis butir item menggunakan rumus
CORREL pada Microsoft excel. Misalkan variabel yang hendak diuji
validitasnya adalah butir item test-retest 1 siswa kelas IIB tentang
penjumlahan, dengan 35 butir item instrumen, dan 33 orang siswa.
Untuk menguji validitas dapat menguji korelasi skor-skor setiap butir
item dengan skor total variabelnya. Kriterianya: suatu item instrumen
valid jika nilai korelasinya adalah lebih besar atau sama dengan r
tabel.
Sebelum peneliti melakukan pretes dan ulangan setiap akhir
siklus pada siswa kelas II A, terlebih dahulu diujikan kepada kelas IIB
dengan tujuan untuk mengetahui valid-tidak validnya setiap butir
item. Pada test-retest 1 ada 35 butir item. Hasil analisis butir item
test-retest 1 ada 30 butir item yang valid dan 5 butir item tidak valid.
Pada test-retest 2 ada 30 butir item yang valid dan 5 butir item tidak
valid. Butir item yang memenuhi kriteria validitas adalah soal yang
akan digunakan untuk melakukan penelitian pada siswa kelas II A.
2) Pengujian Reliabilitas
Masidjo (1995: 209) reliabilitas adalah taraf sampai dimana
suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang
diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil. Suatu tes yang
reliabel akan menunjukkan ketetapan dan ketelitian hasil dalam satu
atau berbagai pengukuran. Oleh karena itu, taraf reliabilitas suatu tes
dinyatakan dalam suatu koefisien korelasi antara ± 0 sampai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
±1,00. Untuk memberi arti terhadap koefisien reliabilitas yang
diperoleh dipakai besar koefisien korelasi dalam tabel statistik atas
dasar taraf signifikan 1% dan 5%. Sedangkan S.Eko Putro Widoyoko
(2009: 128) mengartikan reliabilitas berhubungan ketetapan atau
keajekan.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa reliabilitas adalah kesesuaian hasil pengukuran
yang tampak pada ketetapan hasil. Pengujian reliabilitas diujikan di
kelas II B, dan untuk mencari korelasi digunakan skor test-retest 1 dan
skor test-retest 2.
Tabel 7 Kualifikasi Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Kualifikasi
± 0,91 - ± 1,00 Sangat Tinggi
± 0,71 - ± 0,90 Tinggi
± 0,41 - ± 0,70 Cukup
± 0,21 - ± 0,40 Rendah
± 0 - ± 0,20 Sangat Rendah
Sumber: Masidjo, 1995: 209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Pengukuran reliabilitas menggunakan teknik korelasi Product-
Moment dari Pearson dengan rumus angka kasar yaitu:
Keterangan: xyr = koefisien reliabilitas N = jumlah seluruh siswa
X = skor test-retest 1 siswa kelas II B
Y = skor test-retest 2 siswa kelas II B
d. Membandingkan nilai rata-rata kelas (%) dengan kondisi awal, siklus I,
dan siklus akhir untuk menarik kesimpulan apakah terjadi peningkatan
minat serta prestasi siswa. Jika tidak terjadi peningkatan maka diteruskan
dengan siklus seterusnya sampai ada peningkatan.
( )( )( ){ } ( ){ }2222 ∑∑∑∑
∑ ∑∑−−
−=
YYNXXN
YXXYNr xy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data yang diperoleh pada penelitian ini merupakan data kuantitatif. Data
kuantitatif tersebut diperoleh dari hasil lembar kuesioner dan hasil tes awal
yang berkaitan dengan pokok bahasan penjumlahan. Kuesioner dan tes awal
tersebut dikerjakan oleh siswa kelas IIA SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta
tahun pelajaran 2010/2011. Skor yang diperoleh diubah menjadi nilai.
1. Hasil Penelitian Tes Awal
a. Rencana Kegiatan Tes Awal
Pada rencana yang dilakukan oleh peneliti pada kondisi awal yaitu
menyiapkan lembar kuesioner, soal-soal tes awal yang akan diujikan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tes awal dilaksanakan pada 23 Agustus, 2010 di kelas IIA SD
Kanisius Sorowajan Yogyakarta dengan jumlah 28 orang siswa. Bentuk
soal yaitu nontes (kuesioner) dan tes tertulis (isian dan uraian). Lembar
kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui tingkat minat sedangkan tes
tertulis untuk mengetahui prestasi siswa sebelum dan sesudah tindakan
dengan menggunakan alat peraga berupa benda konkrit.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh peneliti. Pelaksanaan pengamatan
dilaksanakan selama siswa mengerjakan tes awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Adapun hal yang dijumpai oleh peneliti dalam pengamatan selama
siswa mengerjakan tes awal adalah masih banyak siswa yang belum
dapat mengerjakan soal. Dimana, banyak siswa dalam mencari hasil
penjumlahan dimulai dari ratusan, kepuluhan lalu kesatuan. Selain itu,
masih banyak siswa yang mengerjakan soal teknik menyimpan langsung
menulis jawaban di bawah satuan dengan tidak melakukan teknik
menyimpan. Situasi siswa yang tidak tenang mengerjakan soal tes awal,
dan sering bertanya kepada peneliti. Situasi tersebut disebabkan karena
siswa belum memahami dengan benar penjumlahan yang tepat dan
peneliti belum melaksanakan tindakan pembelajaran. Di bawah ini
dipaparkan hasil lembar kuesioner yang diperoleh siswa pada tes awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pendidikan di Sekolah Dasar. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Arief S Sadiman. dkk. 1984. Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan PT Raja Grafindo Persada.
Elizabeth B. Hurlock. 1989. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga. Hamjah B. Uno. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Gorontala: Bumi Aksara. Herman Hodoyono 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya. Kasihani Kasbolah E S. 2001. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Malang:
Universitas Negeri Malang. Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 2006. Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogykarta: Kanisius. Masnur Muslich. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Kontekstual. Malang: Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Masykur Ali. 2007. Matematika Kelas 2 Sekolah Dasar. Bogor: Yudhistira. Moentoyah. 1993. “Aspek-aspek Psikologi dalam Kesulitan Belajar pada Anak
dan Remaja”. Makalah Seminar Kesehatan Jiwa Semarang. Muchtar A Karim, dkk. 1996. Pendidikan Matematika I. Malang: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Nana Sudjana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru. Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta. BPFE. Pasaribu I. L. & Simanjuntak. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito. Puji Purnomo. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Yogyakarta Universitas
Sanata Dharma. Russefendi E.T. 1988. Dasar-dasar Matematika Modern dan Komputer Untuk
guru. Bandung: Tarsito. Sardiman A. M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV.
Rajawali. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta. Soekidjo Notoatmodjo. 1991. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jalarta:
Rineka Cipta. Sri Hartono, dkk. 2006. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Kanisius. Sugiyono. 1999. Metode penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sumardyono. 2004. Karakteristik Matematika dan Implikasinya Terhadap
Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal pendidikan Dasar dan Menengah.
Suripto, dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas II. Jakarta:
Erlangga.
Sutan Surya. 2008. Matemaytika Einstein Cara Berhitung dan Memahami Rumus Secepat Kilat.Yogyakarta: Eimatera Publishing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Syaiful Sagala H. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: CV Alfabeta. Wayan Nurkancana, dan P. P. N. Sunartana. 1983. Evaluasi Pendidikan.
Surabaya: Usaha Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Tabel 27 Silabus
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sorowajan
Hari/Tanggal : Agustus dan September
Kelas/Semester : II/1
Mata Pelajaran terkait : Matematika, Bahasa Indonesia, SBK
Unit/Tema : 4/Kegiatan
Waktu : 6 x 40 menit
Standar Kompetensi Dasar 1.Matematika 4. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500. 2. Bahasa Indonesia 2. Menulis kegitan melalui kegiatan melengkapi cerita.
3. SBK 4. Mengekspresikan diri melalui karya seni suara atau musik.
Mata Pelajaran
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pengalaman Belajar Indikator Penilaian Sumber Belajar
Matematika
4. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500.
Penjumlahan bilangan sampai 500.
Pertemuan 1 - Menjumlahkan dua bilangan dengan simbol yang terdiri dari dua angka secara tersusun
1. Siswa dapat menjumlahkan dua bilangan dengan simbol yang terdiri dari
Tetulis (terlampir)
Sumber: 1.Masykur Ali.
2007. Matematika Kelas 2 Sekolah Dasar. Bogor:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Bahasa Indonesia SBK Matematika
2.Menulis kegiatan melalui kegiatan melengkapi cerita
4.Mengekspresikan diri melalui karya seni suara atau musik.
pendek ke bawah dengan teknik tanpa menyimpan dan dengan teknik menyimpan dengan hasil paling besar 200.
- Menyelesaikan soal cerita
-Menyanyi ”satu tambah satu” dan ”hati senang”
dua angka secara tersusun pendek ke bawah dengan teknik tanpa menyimpan dengan hasil paling besar 200.
2. Siswa dapat menyelesaikan soal cerita.
3.Siswa dapat menyanyikan lagu anak.
Yudhistira.
2.Suripto, dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD kelas II. Jakarta: Erlangga
3.Sri Hartono. 2006. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Kanisius.
4. Alat: papan flanel, paku, plastik, sedotan, karet gelang, gambar, dan kartu bilangan
Pertemuan 2 - Menjumlahkan dua
4. Siswa dapat menjumlahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Bahasa Indonesia SBK
bilangan dengan simbol yang terdiri dari dua dan tiga angka secara tersusun pendek ke bawah dengan teknik tanpa menyimpan dan dengan teknil menyimpan dengan hasil paling besar 500.
- Menyelesaikan soal cerita.
- Menyanyi lagu anak tentang ”penjumlahan”
bilangan dengan simbol yang terdiri dari dua dan tiga angka secara tersusun pendek ke bawah dengan teknik menyimpan dengan hasil paling besar 500.
5. Siswa dapat memecahkan soal cerita dengan teknik tanpa menyimpan dan teknik menyimpan yang mengandung penjumlahan paling besar 500.
6. Siswa dapat menyanyikan lagu anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Matematika
Pertemuan 3 - Evaluasi
7. Siswa dapat menyelesaikan soal-soal penjumlahan secata tersusun pendek ke bawah dengan hasil paling besar 500.
8. Siswa dapat menyelesaikan soal cerita
Pertemuan 4 - Menjumlahkan dua
bilangan dengan simbol yang terdiri dari dua angka secara tersusun pendek ke bawah dengan teknik tanpa menyimpan dan dengan teknik menyimpan dengan hasil paling besar 500.
1. Siswa dapat menjumlahkan dua bilangan dengan simbol yang terdiri dari dua angka secara tersusun pendek ke bawah dengan teknik tanpa menyimpan dan teknik menyimpan dengan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Bahasa Indonesia SBK Matematika Bahasa Indonesia
- Menyelesaikan soal cerita.
- Menyanyi lagu tentang ”penjumlahan”. Pertemuan 5
- Menjumlahkan dua bilangan dengan simbol yang terdiri dari dua dan tiga angka secara terseusun pendek ke bawah dengan teknik tanpa menyimapan dan dengan teknil menyimpan dengan hasil paling besar 500.
- Menyelesaikan soal cerita.
paling besar 500.
2. Siswa dapat menyelesaikan soal cerita
3.Siswa dapat menyanyikan lagu anak.
4. Siswa dapat menjumlahkan bilangan dengan simbol yang terdiri dari dua dan tiga angka secara tersusun pendek ke bawah dengan teknik menyimpan dengan hasil paling besar 500.
5. Siswa dapat menyelesaikan soal cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
SBK
- Menyanyi lagu anak tentang penjumlahan. Pertemuan 6 - Evaluasi
dengan teknik tanpa menyimpan dan dengan teknik menyimpan yang mengandung penjumlahan paling besar 500.
6. Siswa dapat menyanyikan lagu anak.
7. Siswa dapat menyelesaikan soal-soal penjumlahan secara tersusun pendek ke bawah dengan hasil paling besar 500.
8. Siswa dapat menyelesaikan soal cerita.
Peneliti
(Melitina Halawa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik (1)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sorowajan
Hari/Tanggal : Selasa 24 Agustus 2010
Kelas/Semester : II/1
Mata Pelajaran Terkait : Matematika, Bahasa Indonesia, SBK
Unit/Tema : 4/Kegiatan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 Jp)
I. Standar Kompetensi
1. Matematika
1.4 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500.
2. Bahasa Indonesia
2. Menulis kegitan melalui kegiatan melengkapi cerita
3. SBK
4. Mengekspresikan diri melalui karya seni suara atau musik
II. Kompetensi dasar
1. Matematika
1.4 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500
2. Bahasa Indonesia
2.3 Melengkapi cerita sederhana dengan kata atau kalimat yang tepat
3. SBK
4.3 Menyanyikan lagu wajib dan lagu anak dengan atau tanpa iringan
sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
III.Indikator
1. Siswa dapat menjumlahkan dua bilangan dengan simbol yang terdiri dari dua
angka secara tersusun pendek ke bawah dengan teknik tanpa menyimpan
dengan hasil paling besar 200.
2. Siswa dapat menjumlahkan bilangan dengan simbol yang terdiri dari dua dan
tiga angka secara tersusun pendek ke bawah dengan teknik menyimpan
dengan hasil paling besar 200.
3. Siswa dapat memecahkan soal cerita dengan teknik tanpa menyimpan dan
teknik menyimpan yang mengandung penjumlahan paling besar 200.
4. Siswa dapat menyanyikan lagu anak.
IV.Materi Pokok
Penjumlahan
V. Alat/Sumber Belajar
Sumber:
1. Masykur Ali. 2007. Matematika Kelas 2 Sekolah Dasar. Bogor:
Yudhistira.
2. Suripto, dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas II.
Jakarta: Erlangga.
3. Sri Hartono, dkk. 2006. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Kanisius.
Alat:
1. Papan Flanel
2. Paku
3. Plastik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
4. Karet gelang
5. Sedotan
6. Gambar
7. Kartu bilangan
VI. Penilaian
Tertulis
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
1. Peneliti membuka pelajaran dengan doa dan salam.
2. Peneliti mengabsen siswa.
3. Peneliti menyiapkan soal latihan.
4. Peneliti menyiapkan lembar observasi untuk siswa dan untuk peneliti.
5. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.
6. Apersepsi dengan bernyanyi.
Lagu: Satu Tambah Satu
Syair: satu tambah satu sama dengan dua
dua tambah dua sama dengan empat
empat tambah empat sama dengan delapan
delapan tambah delapan sama dengan enam belas
B. Kegiatan Inti
1. Peneliti menunjukkan satu persatu alat peraga kepada siswa.
2. Siswa menyebut secara bersama nama benda yang ditunjukkan oleh
peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
3. Peneliti menunjukkan kartu bilangan mulai dari bilangan 10 sampai
bilangan 200.
4. Peneliti menunjukkan sedotan, karet mulai dari kelompok satuan,
puluhan dan ratusan.
5. Peneliti menggantungkan papan flanel di papan tulis.
6. Peneliti menerangkan materi penjumlahan tersusun pendek ke bawah
dengan menggunakan papan flanel, karet gelang, sedotan gambar serta
benda-benda konkrit yang ada di dalam ruangan kelas.
7. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
8. Peneliti membacakan/menuliskan soal di papan tulis.
9. Siswa diberi kesempatan untuk diskusi dengan teman satu meja dengan
menyelesaikan soal yang telah dituliskan oleh peneliti di papan tulis dan
kedua siswa tersebut saling mengajari.
10.Peneliti berkeliling mengamati siswa.
11.Salah satu utusan dari satu meja maju untuk menyelesaikan satu soal
dan kelompok lain memperhatikan temannya yang maju. Kemudian,
peneliti membimbing siswa untuk membahas bersama jika salah teman
satu meja membantu untuk memperbaikinya. Kelompok tersebut
memilih satu kelompok yang paling tenang untuk maju meyelesaikan
satu contoh demikian selanjutnya.
C. Kegiatan Penutup
1. Peneliti bersama siswa merangkum kesimpulan. Rangkuman dikemas
dalam sebuah lagu sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lagu : Ceca Row-row
Syair : hati senang-hati senang-hati senang
belajar Matematika
karna guruku mengajari aku dengan baik
dengan menggunakan alat peraga
alat peraga yang sederhana
meningkatkan minatku belajar Matematika
secara khusus pada penjumlahan
hati senang prestasi belajarku meningkat
2. Siswa menyalin lagu yang sudah ditempelkan di papan flanel.
3. Peneliti bersama siswa bernyanyi.
4. Peneliti memberi PR
5. Doa dan salam penutup.
Peneliti
(Melitina Halawa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik (2)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sorowajan
Hari/Tanggal : Rabu 25 Agustus 2010
Kelas/Semester : II/1
Mata Pelajaran Terkait : Matematika, Bahasa Indonesia, SBK
Unit/Tema : 4/Kegiatan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 Jp)
I. Standar Kompetensi
1. Matematika
1.4 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500.
2. Bahasa Indonesia
2. Menulis kegitan melalui kegiatan melengkapi cerita.
3. SBK
4. Mengekspresikan diri melalui karya seni suara atau musik.
II. Kompetensi Dasar
1. Matematika
1.4 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500.
2. Bahasa Indonesia
2.3 Melengkapi cerita sederhana dengan kata atau kalimat yang tepat.
3. SBK
4.3 Menyanyikan lagu wajib dan lagu anak dengan atau tanpa iringan
sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
III.Indikator
1. Siswa dapat menjumlahkan dua bilangan dengan simbol yang terdiri dari dua
angka secara tersusun pendek ke bawah dengan teknik tanpa menyimpan
dengan hasil paling besar 500.
2. Siswa dapat menjumlahkan bilangan dengan simbol yang terdiri dari dua dan
tiga angka secara tersusun pendek ke bawah dengan teknik menyimpan
dengan hasil paling besar 500.
3. Siswa dapat memecahkan soal cerita dengan teknik tanpa menyimpan dan
teknik menyimpan yang mengandung penjumlahan paling besar 500.
4. Siswa dapat menyanyikan lagu anak .
IV.Materi Pokok
Penjumlahan
V. Alat/Sumber Belajar
Sumber:
2. Masykur Ali. 2007. Matematika Kelas 2 Sekolah Dasar. Bogor:
Yudhistira.
3. Suripto, dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas II.
Jakarta: Erlangga.
4. Sri Hartono, dkk. 2006. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Kanisius.
Alat:
1. Papan Flanel
2. Paku
3. Plastik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
4. Karet gelang
5. Sedotan
6. Gambar
VI. Penilaian
Tertulis
VII.Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
1. Peneliti membuka pelajaran dengan doa dan salam.
2. Peneliti mengabsen siswa.
3. Peneliti menyiapkan LKS.
4. Peneliti menyiapkan lembar skala sikap, lembar observasi untuk siswa
dan lembar observasi untuk peneliti.
5. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Apersepsi dengan bernyanyi
Lagu : Sepuluh tambah sepuluh
Simbol:10 + 10 = 20
20 + 20 = 40
40 + 40 = 80
80 + 80 = 160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Syair : Sepuluh tambah sepuluh sama dengan dua puluh
dua puluh tambah dua puluh sama dengan empat puluh
empat pulus tambah empat puluh sama dengan delapan puluh
delapan puluh tambah delapan puluh sama dengan seratus emam
puluh
B. Kegiatan Inti
1. Peneliti mengulang kembali materi penjumlahan dengan menekankan
penjumlahan dimulai dari satuan, puluhan, ratusan dengan bantuan alat
peraga dan siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti misalnya
sedotan ini termasuk satuan, puluhan atau ratusan? Dan sedotan ini kita
masukkan ke kotak satuan, puluhan atau ratusan?
2. Peneliti menunjukkan kartu bilangan mulai dari bilangan 200 sampai
bilangan 500.
3. Peneliti membaca/menulis beberapa contoh cerita dan menjelasakan
cara penyelesaiannya.
4. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
5. Siswa mengerjakan LKS.
6. Peneliti berkeliling mengamati siswa dalam mengerjakan soal-soal
latihan.
7. Siswa mengumpulkan LKS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
C. Kegiatan Penutup
1. Siswa bersama peneliti merangkum kesimpulan.
Penjumlahan adalah operasi Matematika yang melibatkan beberapa
bilangan sehingga menghasilkan bilangan lain.
2. Siswa menyalin ringkasan di buku catatan.
3. Peneliti memberi PR. 4. Peneliti bersama siswa bernyanyi tentang “hati senang”. 5. Doa dan salam penutup
Peneliti (Melitina Halawa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik (3)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sorowajan
Hari/Tanggal : Selasa 31 Agustus 2010
Kelas/Semester : II/1
Mata Pelajaran Terkait : Matematika, Bahasa Indonesia, SBK
Unit/Tema : 4/Kegiatan
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 Jp)
I. Standar Kompetensi
1. Matematika
1.4 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500.
2. Bahasa Indonesia
2. Menulis kegitan melalui kegiatan melengkapi cerita.
3. SBK
4. Mengekspresikan diri melalui karya seni suara atau musik.
II. Kompetensi Dasar
1. Matematika
1.4 Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500.
2. Bahasa Indonesia
2.3 Melengkapi cerita sederhana dengan kata atau kalimat yang tepat.
3. SBK
4.3 Menyanyikan lagu wajib dan lagu anak dengan atau tanpa iringan
sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
III.Indikator
1. Siswa dapat menjumlahkan dua bilangan dengan simbol yang terdiri dari dua
angka secara tersusun pendek ke bawah dengan teknik tanpa menyimpan
dengan hasil paling besar 500.
2. Siswa dapat menjumlahkan bilangan dengan simbol yang terdiri dari dua dan
tiga angka secara tersusun pendek ke bawah dengan teknik menyimpan
dengan hasil paling besar 500.
3. Siswa dapat memecahkan soal cerita dengan teknik tanpa menyimpan dan
teknik menyimpan yang mengandung penjumlahan paling besar 500.
4. Siswa dapat menyanyikan lagu anak.
IV.Materi Pokok
Penjumlahan
V. Alat/Sumber Belajar
Sumber:
1. Masykur Ali. 2007. Matematika Kelas 2 Sekolah Dasar. Bogor:
Yudhistira.
2. Suripto, dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas II.
Jakarta: Erlangga.
3. Sri Hartono, dkk. 2007. Ayo Belajar Matematika. Yogyakarta: Kanisius.
Alat:
1. Papan Flanel
2. Paku
3. Plastik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
4. Karet gelang
5. Sedotan
6. Gambar
7. Kartu bilangan
VI. Penilaian
Tertulis
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal
1. Peneliti membuka pelajaran dengan doa dan salam.
2. Peneliti mengabsen siswa.
3. Peneliti menyiapkan alat peraga.
4. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Apersepsi dengan “tanya jawab tentang materi lalu” menyanyikan lagu
“penjumlahan”.
B. Kegiatan Inti
1. Membahas kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam siklus
pertama.
2. Peneliti memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
3. Siswa maju sembilan orang untuk menjelaskan satuan, puluhann, dan
ratusan.
4. Peneliti memberikan sedotan kepada setiap siswa yang maju di depan
kelas yang di mulai dari satuan, puluhan, dan ratusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
5. Siswa dibimbing oleh peneliti untuk menyebutkan mulai satu satuan, dua
satuan sampai sembilan satuan. Dilanjutkan satu puluhan, dua puluhan
sampai sembilan puluhan. Kemudian, satu ratusan, dua ratusan sampai