Top Banner
7/21/2019 skripsi bab 2 http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 1/20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Manajemen merupakan suatu proses yang kompleks, menantang dan menarik. Perusahaan yang ingin cepat tumbuh dalam lingkungan usaha mengharuskan manajer untuk mengikuti kesempatan bisnis dan tren yang terjadi. Adapun pengertian manajemen menurut Robbins dan Mary (2010:8) yang diterjemahkan oleh Hermaya manajemen adalah “Proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Kemudian Manajemen menurut Hasibuan (2007:2) yaitu “Ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan efisien”. Selanjutnya menurut Hanafi (2008:6) manajemen yaitu “Proses merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumber daya organisasi”. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai suatu tujuan dengan efektif dan efisien dengan bantuan orang lain. 2.2 Ruang Lingkup Manajemen Keuangan 2.2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan fungi manajemen yang sangat penting  bagi perusahaan. Karena pentingnya manajemen keuangan maka banyak para ahli
20

skripsi bab 2

Mar 05, 2016

Download

Documents

GIO

skripsi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 1/20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen

Manajemen merupakan suatu proses yang kompleks, menantang dan

menarik. Perusahaan yang ingin cepat tumbuh dalam lingkungan usaha

mengharuskan manajer untuk mengikuti kesempatan bisnis dan tren yang terjadi.

Adapun pengertian manajemen menurut Robbins dan Mary (2010:8) yang

diterjemahkan oleh Hermaya manajemen adalah

“Proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan

melalui orang lain”.

Kemudian Manajemen menurut Hasibuan (2007:2) yaitu

“Ilmu  dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia

dan sumber lainnya secara efektif dan efisien”. 

Selanjutnya menurut Hanafi (2008:6) manajemen yaitu

“Proses merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan

mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan

menggunakan sumber daya organisasi”.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

manajemen merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai suatu

tujuan dengan efektif dan efisien dengan bantuan orang lain.

2.2 Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

2.2.1 Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan fungi manajemen yang sangat penting

 bagi perusahaan. Karena pentingnya manajemen keuangan maka banyak para ahli

Page 2: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 2/20

yang mempelajarinya. Berikut beberapa pengertian mengenai manajemen

keuangan menurut para ahli. Manajemen keuangan (Financial Management)

menurut Martono dan Agus (2010:4) adalah sebagai berikut :

“Segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana

memperoleh dana, mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara

menyeluruh”. 

Adapun menurut Husnan (2008:4) manajemen keuangan adalah

“Manajemen Keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis

dan pengendalian kegiatan keuangan dalam suatu organisasi”. 

Selanjutnya menurut  Horne dan Wachowicz (2012:2) yang

diterjemahkan oleh Mubarakah manajemen keuangan adalah

“Manajemen keuangan berkaitan dengan perolehan aset, pendanaan

dan manajemen aset dengan didasari beberapa tujuan umum.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen

keuangan merupakan segala aktivitas perusahaan berhubungan dengan bagaimana

memperoleh, menggunakan, mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara

menyeluruh.

2.2.2 Fungsi-Fungsi Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai

 bagaimana memperoleh aset, mendanai aset dan mengelola aset untuk mencapai

tujuan perusahaan. Dari definisi tersebut menurut Martono dan Agus  (2010:4) 

ada 3 (tiga) fungsi utama dalam manajemen keuangan, yaitu

1.  Keputusan Investasi (Investment Decision) 

Keputusan investasi merupakan keputusan terhadap aktiva apa yang akan

dikelola oleh perusahaan. Keputusan investasi adalah yang paling penting

diantara ketiga keputusan lainnya. Hal ini dikarenakan keputusan investasi

Page 3: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 3/20

 berpengaruh secara langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi dan

aliran kas perusahaan untuk waktu yang akan datang.

2.  Keputusan Pendanaan (Financing Decision) 

Keputusan pendanaan ini menyangkut beberapa hal. Pertama, keputusan

mengenai penetapan sumber dana yang diperlukan untuk membiayai

investasi. Sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai investasi

tersebut dapat berupa hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, dan

modal sendiri. Kedua, penetapan perimbangan pembelanjaan yang terbaik

atau sering disebut struktur modal yang optimum. Struktur modal optimum

merupakan perimbangan hutang jangka panjang dan modal sendiri dengan

 biaya modal rata-rata minimal.

3. 

Keputusan Pengelolaan Aset (Assets Management Decision) 

Apabila aset telah diperoleh dengan pendanaan yang tepat, maka aset-aset

tersebut memerlukan pengelolaan secara efisien. Pengalokasian dana yang

digunakan untuk pengadaan dan pemanfaatan aset menjadi tanggung

 jawab manajer keuangan. Tanggung jawab tersebut menuntut manajer

keuangan untuk lebih memperhatikan pengelolaan aktiva lancar dari pada

aktiva tetap.

2.2.3 Tujuan Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan sebagai aktivitas memperoleh dana, menggunakan

dana, dan mengelola aset secara efisien membutuhkan tujuan atau sasaran. Di

mana menurut Martono dan Agus (2010:13) tujuan manajemen keuangan adalah

“Memaksimumkan nilai perusahaan (memaksimumkan kemakmuran

pemegang saham) yang diukur dari harga saham perusahaan”.  

Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2010:132) yang

diterjemahakan oleh Yulianto tujuan manajemen keuangan yaitu :

“Memaksimalkan kekayaan pemegang saham dalam jangka panjang,

tetapi bukan untuk memaksimalkan ukuran-ukuran akuntansi seperti

laba bersih atau EPS”.

Page 4: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 4/20

  Selanjutnya menurut Husnan (2008:6)  tujuan manajemen keuangan

adalah

“Untuk mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar,

keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai

perusahaan”.

Berdasarkan tujuan manajemen keuangan di atas dapat disimpulkan bahwa

tujuan manajemen keuangan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan atau

memaksimumkan kemakmurkan pemegang saham.

2.3 Laporan Keuangan

2.3.1 Pengertian Laporan Keuangan

Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan, manajer keuangan

 perlu memahami kondisi keuangan perusahaan. Untuk memahami kondisi

keuangan perusahaan, diperlukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan.

Di samping manajer keuangan, beberapa pihak di luar perusahaan juga perlu

memahami kondisi keuangan perusahaan diantaranya adalah calon investor dan

kreditur. Adapun pengertian laporan keuangan menurut Martono dan Agus

(2010:51) adalah sebagai berikut :

“Laporan keuangan (Financial Statement) merupakan ikhtisar

mengenai keadaan keuangan suatu perusahan pada suatu saat

tertentu”.

Kemudian menurut Brigham dan Houston  (2010:84) yang

diterjemahakan oleh Yulianto laporan keuangan yaitu :

“Beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis di

atasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan aset-aset nyata yang

berada di balik angka tersebut.

Selanjutnya menurut Fahmi (2011:2) laporan keuangan yaitu :

Page 5: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 5/20

“Merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi

keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat

dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa laporan

keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan

suatu perusahaan dan informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran

kinerja keuangan dari perusahaan tersebut.

2.3.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan2.3.2.1 Tujuan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan yang dibuat perusahaan sangat bermanfaat bagi

stakeholder. Stakeholder perlu mengetahui bagaimana kinerja perusahaan

tersebut. Laporan keuangan yang baik dan akurat dapat memberikan gambaran

keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu

 perusahaan selama kurun waktu tertentu. Adapun menurut Sukardi dan

Kurniawan (2010: 187) tujuan laporan keuangan yaitu :

1.  Sebagai bahasa bisnis yang mudah dimengerti oleh semua pihak.

2. 

Menunjukkan logika hubungan timbal-balik antara pos-pos dalam laporan

keuangan.

Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan dalam Fahmi

(2011:6) tujuan laporan keuangan adalah

“Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja

serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaatbagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

ekonomi”.

Selanjutnya menurut  Fahmi (2011:5) tujuan laporan keuangan adalah

“Memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang

kondisi suatu perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan

moneter”.

2.3.2.2 Manfaat Laporan Keuangan

Page 6: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 6/20

Selain tujuan laporan keuangan, laporan keuangan juga memiliki beberapa

manfaat. Di mana menurut Martono dan Agus (2010:52) laporan keuangan yang

 baik dan akurat dapat memberikan manfaat antara lain dalam :

1.  Pengambilan keputusan investasi

2.  Keputusan pemberian kredit

3. 

Penilaian aliran kas

4.  Penilaian sumber ekonomi

5.  Melakukan klaim terhadap sumber dana

6.  Menganalisis perubahan yang terjadi terhadap sumber dana

7.  Menganalisis penggunaan dana

Kemudian menurut Sukardi dan Kurniawan (2010:187) manfaat laporan

keuangan adalah :

1. 

Bagi Manajemen

Sebagai dasar untuk memberi kompensasi.

2.  Bagi Pemilik Perusahaan

Sebagai dasar untuk menilai peningkatan nilai perusahaan.

3.  Bagi Supplier

Untuk mengetahui besarnya kemungkinan pembayaran hutang.

4. 

Bagi Bank

Sebagai bukti bahwa perusahaan tersebut likuid dan mempunyai cukup

working capital.

Selanjutnya menurut Fahmi (2011:4) manfaat laporan keuangan adalah

“Untuk mengukur hasil usaha dan perkembangan perusahaan dari

waktu ke waktu dan untuk mengetahui sudah sejauh mana

perusahaan mencapai tujuannya”.

2.3.3 Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan merupakan

ringkasan dari harta, kewajiban, dan kinerja operasi selama suatu periode

akuntansi tertentu. Pada umumnya laporan keuangan terdiri atas tiga hal utama,

Page 7: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 7/20

yaitu neraca (Balance Sheet),  laporan laba rugi (Income Statement), dan laporan

 perubahan modal (Statement of Changes in Capital). Dalam perkembangannya

komponen laporan keuangan bertambah dengan satu laporan keuangan yaitu

laporan arus kas (Cash Flow).  Di mana menurut Gumanti (2011:103)  jenis

laporan keuangan yaitu :

1. 

 Neraca (Balance Sheet) 

Merupakan laporan tentang kekayaan dan kewajiban atau beban suatu

 perusahaan dalam suatu periode tertentu.

2.  Laporan Laba-Rugi (Income Statement) 

Menunjukkan kinerja operasi suatu perusahaan dalam suatu periode

akuntansi tertentu dan juga menunjukkan seberapa jauh perusahaan

mampu menjalankan kegiatan usaha serta seberapa efisien perusahaan

dalam menghasilkan keuntungan.

3.  Laporan Perubahan Modal (Statement of Changes in Capital) 

Menunjukkan berapa besar bagian atau porsi dari keuntungan bersih yang

diperoleh perusahaan yang diinvestasikan kembali ke perusahaan yang

mempengaruhi besaran modal secara keseluruhan.

4. 

Laporan Arus Kas (Cash Flow). 

Menyajikan informasi tentang arus kas bersih dari tiga kegiatan utama di

 perusahaan, yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari pendanaan,

dan arus kas dari aktivitas investasi.

2.3.4 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan 

Seluruh informasi yang diperoleh dan bersumber dari laporan keuangan

 pada kenyataannya selalu saja terdapat kelemahan, dan kelemahan tersebut

dinggap sebagai bentuk keterbatasan informasi yang tersaji dari laporan keuangan

tersebut. Adapun sifat dan keterbatasan laporan keuangan menurut PAI (Prinsip

Akuntansi Indonesia) dalam Fahmi (2011:10) adalah

1. 

Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian

yang telah lewat. Karena, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai

Page 8: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 8/20

satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan

ekonomi.

2.  Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk

memenuhi kebutuhan pihak tertentu.

3.  Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran

dan berbagai pertimbangan.

4.  Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula

 penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu

mungkin tidak dilaksanakan jika hal itu tidak menimbulkan pengaruh yang

material terhadap kelayakan laporan keuangan.

5.  Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.

Bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti

mengenai penilaian suatu pos, lazimnya dipilih alternatif yang

menghasilkan laba bersih yang paling kecil.

6.  Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu

 peristiwa dari pada bentuk hukumnya.

7. 

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah teknis dan

 pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat

dari informasi yang dilaporkan.

8.  Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan

menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber ekonomis dan tingkat

kesuksesan antar perusahaan.

9. 

Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat

dikuantifikasikan umumnya diabaikan.

2.4 Analisis Laporan Keuangan

2.4.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan salah satu informasi penting bagi para

 pemakai laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi. Hasil

analisis laporan keuangan akan mampu menginterpretasikan berbagai hubungan

dan kecenderungan yang dapat memberikan pertimbangan terhadap keberhasilan

Page 9: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 9/20

 perusahaan di masa datang. Sehingga adapun pengertian analisis laporan

keuangan menurut Prastowo dan Rifka (2010: 55) yaitu

“Merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke

dalam komponen-komponennya. Penelaahan mendalam terhadap

masing-masing komponen tersebut akan menghasilkan pemahaman

menyeluruh atas laporan keuangan itu sendiri”.

Sedangkan menurut  Horne dan Wachowicz (2012:154) yang

diterjemahkan oleh Mubarakah analisis laporan keuangan adalah

“Seni untuk mengubah data dari laporan keuangan ke informasi yang

berguna bagi pengambilan keputusan”.

Selanjutnya menurut Harmono (2011:104)  analisis laporan keuangan

adalah

“Alat analisis bagi manajemen keuangan perusahaan yang bersifat

menyeluruh, dapat digunakan untuk mendeteksi atau mendiagnosis

tingkat kesehatan perusahaan, melalui analisis kondisi arus kas atau

kinerja organisasi perusahaan baik yang bersifat parsial maupun

kinerja organisasi secara keseluruhan”. 

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa analisis laporan

keuangan merupakan suatu proses menelaah laporan keuangan untuk melihat

 berbagai hubungan dan kecenderungan yang dapat memberikan pertimbangan

terhadap keberhasilan perusahaan di masa datang.

2.4.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan mempunyai beberapa tujuan penting untuk

dipahami oleh pemakai laporan keuangan. Adapun tujuan analisis laporan

keuangan tersebut menurut Pratowo dan Rifka (2010:53) adalah

“Untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada

dugaan murni, terkaan dan intuisi, mengurangi dan mempersempit

lingkup ketidakpastian yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses

pengambilan keputusan”.

Sedangkan menurut Hanafi dan Abdul (2009:5)  tujuan analisis laporan

keuangan yaitu

Page 10: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 10/20

“Pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas dan

tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan”.

Berdasarkan tujuan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan analisis

laporan keuangan untuk memberikan pertimbangan yang lebih layak dan

sistematis dalam rangka memprediksi apa yang mungkin terjadi di masa datang,

mengingat data yang disajikan laporan keuangan menggambarkan apa yang telah

terjadi dan analisis laporan keuangan mengurangi dan mempersempit berbagai

ketidakpastian.

2.4.3 Teknik Analisa Laporan Keuangan

Sebuah laporan keuangan yang diperlihatkan oleh pihak akuntan, maka

selanjutnya menjadi tanggung jawab bagi manajer perusahaan melakukan analisa

secara komprehensif dan kritis terhadap seluruh isi dari laporan keuangan

tersebut. Dengan analisa secara komprehensif dan kritis tersebut diharapkan

diperoleh kesimpulan atau rekomendasi yang maksimal dalam menilai kinerja

keuangan suatu perusahaan. Adapun pedoman dan beberapa teknik analisis

laporan keuangan menuut Fahmi (2011:11) adalah sebagai berikut :

1.  Menilai “ Reliability Laporan” periode laporannya. 

2. 

Lakukan analisa perubahan modal kerja atau arus kas.

3.  Membuat laporan konsolidasi.

4. 

Mereview interrelated account.

5. 

Penggunaan segmen bisnis perusahaan yang dianalisa.

6. 

Meneliti lebih dalam beberapa transaksi yang bersifat :  Related P arties Transaction (hubungan istimewa).

7. 

Menghitung dan menafsirkan rasio keuangan yang lazim. Kemudian rasio

ini dibandingkan dengan situasi :

Ekonomi internasional

Ekonomi nasional

Rasio rata-rata industri atau bisnis

Rasio periode demi periode

Page 11: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 11/20

  Rasio standar atau budget

8. 

Memahami metode dan cara penyusunan laporan keuangan.

9.  Menilai laporan akuntan.

10.  Menguasai konsep dan teknik analisa laporan keuangan, filosofi rasio,

tujuan dan keguananya.

11.  Memahami prinsip dan kebijakan akuntansi.

12.  Memahami situasi yang dihadapi perusahaan, termasuk bidang usaha, jenis

industri, sejarah perusahaan, risiko yang mungkin dihadapi, gaya

manajemen, pemilikan, dan prospek industri yang bersangkutan.

13.  Tujuan disusunya laporan keuangan.

14. 

Bentuk perusahaan.

15.  Sistem pengawasan dalam perusahaan yang menghasilkan laporan

keuangan.

16.  Ketaatan pada peraturan maupun agama.

17.  Menilai kualitas comparability. 

Semua teknik analisis yang digunakan itu merupakan permulaan dari

 proses analisis yang diperlukan untuk menganalisis laporan keuangan. Dan semua

teknik tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu membuat data agar lebih

dimengerti oleh pembaca sehingga dapat digunakan dengan baik sebagai acuan

dasar dalam pengambilan keputusan.

2.5 Analisis Rasio Keuangan 

2.5.1 Pengertian Analisis Rasio KeuanganDalam menghindari masalah yang timbul di dalam membandingkan

 perusahaan dengan ukuran yang berbeda yaitu dengan cara menghitung dan

membandingkan rasio-rasio keuangan. Di mana rasio-rasio tersebut merupakan

cara untuk membandingkan dan menyelidiki hubungan yang ada di antara

 berbagai bagian informasi keuangan. Adapun pengertian analisis rasio keuangan

menurut Ross, Westerfield, dan Jordan (2009:78) yang diterjemahkan oleh 

Yulianto, Yuniasih dan Christine yaitu :

Page 12: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 12/20

 “Hubungan yang dihitung dari informasi keuangan sebuah

perusahaan dan digunakan untuk tujuan perbandingan”.

Sedangakan menurut Warsidi dan Bambang dalam  Fahmi (2011:108) 

analisis rasio keuangan adalah

“Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi

perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator

keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam

kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu

menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian

menunjukkan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang

bersangkutan”.

Kemudian menurut Samryn (2011:409) analisis rasio keuangan adalah

“Suatu cara yang membuat perbandingan data keuangan perusahaan

menjadi lebih berarti. Rasio keuangan menjadi dasar untuk

menjawab beberapa pertanyaan penting mengenai kesehatan

keuangan dari perusahaan”.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat diambil simpulan bahwa

analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang

menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk

menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan perusahaan.

2.5.2 Manfaat Analisis Rasio Keuangan

Dengan menganalisis sebuah laporan keuangan akan didapatkan sebuah

gambaran mengenai keadaan suatu perusahaan. Adapun manfaat dengan

digunakannya analisis rasio keuangan menurut Fahmi (2011:109) yaitu :

1.  Bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja dan prestasi

 perusahaan.

2.  Bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan untuk membuat

 perencanaan.

3.  Dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu perusahaan

dari perspektif keuangan.

Page 13: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 13/20

4.  Bermanfaat bagi para kreditur digunakan untuk memperkirakan potensi

risiko yang akan dihadapi dengan adanya jaminan kelangsungan

 pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman.

5.  Dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder  organisasi.

Berdasarkan manfaat analisis rasio tersebut kita dapat mengetahui

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, besarnya hutang yang

digunakan perusahaan apakah rasional atau tidak, dan perencanaan yang akan

digunakan dalam investasi.

2.5.3 Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Secara garis besar ada empat jenis rasio yang dapat digunakan untuk

menilai kinerja keuangan perusahaan, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio

leverage, dan rasio profitabilitas (rentabilitas). Keempat jenis rasio tersebut

dijelaskan menurut Martono dan Agus (2010:53) adalah

1.  Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) 

Rasio yang menunjukkan hubungan antara kas perusahaan dan aktiva

lancar lainnya dengan hutang lancar. Rasio ini digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban

finansialnya yang harus segera dipenuhi atau kewajiban jangka pendek.

2.  Rasio Aktivitas (Activity Ratio) 

Rasio aktivitas dikenal juga sebagai rasio efisiensi, yaitu rasio yang

mengukur efisiesi perusahaan dalam menggunakan aset-asetnya.

3. 

Rasio Leverege (Leverage Ratio) Rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan menggunakan dana

dari hutang (pinjaman).

4.  Rasio Profitabilitas (Profitabillity Ratio) 

Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh

keuntungan dari penggunaan modalnya.

Page 14: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 14/20

2.6 Analisis Rasio Likuiditas

2.6.1 Pengertian Analisis Rasio Likuiditas

Suatu perusahaan yang ingin mempertahankan kelangsungan kegiatan

usahanya tentunya harus memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban-

kewajiban finansial yang segera dilunasi. Di mana dalam menjalankan usahanya

 perusahaan harus dalam keadaan likuid. Untuk mengetahui perusahaan tersebut

likuid atau tidak dapat dilakukan dengan menganalisis rasio likuiditas. Berikut

 beberapa pendapat mengenai rasio likuiditas menurut para ahli. Menurut Martono

dan Agus (2010:55) bahwa rasio likuiditas adalah

“Merupakan indikator kemampuan perusahaan untuk membayar

atau melunasi kewajiban-kewajiban finansialnya pada saat jatuh

tempo dengan mempergunakan aktiva lancar yang tersedia”.

Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2010:134) yang

diterjemahakan oleh Yulianto bahwa rasio likuiditas adalah

“Rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan aset lancar

perusahaan lainnya dengan kewajiban lancarnya”.

Selanjutnya rasio likuiditas menurut Fahmi (2011:121) menyatakan

 bahwa :

“Rasio likuiditas adalah kemampan suatu perusahaan memenuhi

kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu”.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa rasio

likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar semua

kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban lancarnya pada saat jatuh tempo.

2.6.2 Ukuran Rasio Likuiditas

Suatu analisis likuiditas membutuhkan penggunaan anggaran kas, tetapi

dengan menghubungkan kas dan aset lancar lainnya dengan kewajiban lancar,

analisis rasio memberikan ukuran likuiditas yang cepat dan mudah digunakan.

Page 15: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 15/20

Untuk mengukur rasio likuiditas dapat digunakan beberapa jenis rasio

diantaranya menurut Fahmi (2011:121) adalah sebagai berikut :

a.  Current Ratio

b.  Quick Ratio

c.   Net Working Capital Ratio

d. 

Cash Flow Liquidity Ratio

Dalam penelitian ini penulis menggunakan satu rasio likuiditas untuk

mencerminkan rasio likuiditas perusahaan, yaitu Current Ratio.

Di mana current ratio menurut Fahmi (2011:121) adalah

“Ukuran yang umum digunakan atas solvensi jangka pendek,

kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan hutang ketika

 jatuh tempo”.

Adapun rumus Current Ratio adalah sebagai berikut :

Current Ratio

 = ×100%

 

2.7 Analisis Rasio Leverage

2.7.1 Pengertian Analisis Rasio Leverage

Rasio leverage merupakan nama lain dari rasio solvabilitas. Rasio ini

menunjukkan seberapa jauh perusahaan di biayai oleh pihak luar atau kreditur.

Suatu  perusahaan dikatakan “solvabel” apabila perusahaan mempunyai aktiva

yang cukup untuk membayar semua hutangnya. Sebaliknya apabila jumlah aktivatidak cukup atau lebih kecil dari jumlah hutangnya berati perusahaan tersebut

dalam keadaan “insolvabel”. Salah satu alat untuk menganalisis kemampuan

 perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang mempengaruhi

 besarnya laba adalah rasio leverage. Di mana pengertian rasio leverage menurut 

Fahmi (2011:127) adalah

“Rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan

hutang”.

Page 16: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 16/20

Kemudian menurut Martono dan Agus (2010:53) rasio leverege adalah 

“Rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan menggunakan

dana dari hutang (pinjaman)”.

Selanjutnya menurut Husnan (2008:70) rasio leverage adalah

“Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan

hutang”.

Berdasarkan hal di atas maka dapat disimpulkan bahwa rasio leverage

merupakan rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan menggunakan danadari hutang. Semakin tinggi tingkat hutang yang dimiliki, maka beban bunga yang

harus ditanggung juga akan semakin besar. Hal ini menyebabkan keuntungan

yang diperoleh semakin kecil.

2.7.2 Ukuran Rasio Leverage

Dalam rasio leverage secara umum rasio leverage terdiri dari beberapa

 jenis rasio diantaranya menurut Fahmi (2011:127) adalah

a.   Debt to Total Assets Ratio

b. 

 Debt to Total Equity Ratio

c. 

Time Interest Earned

d.  Cash Flow Coverage

e.   Long-term Debt to total Capitalization

 f.   Fixed Charge Coverage

 g.  Cash Flow Adequancy

Dalam penelitian ini rasio yang akan digunakan adalah Total Debt to

Total Assets Ratio untuk mengetahui seberapa besar peranan modal yang berasal

dari pinjaman. Di mana Total    Debt to Total Assets Ratio menurut Fahmi

(2011:127) adalah

“Rasio yang melihat perbandingan utang perusahaan, yaitu diperoleh

dari perbandingan total utang dibagi total aset”.

Page 17: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 17/20

  Sehingga dapat disimpulkan bahwa rasio ini mengukur presentase

 besarnya dana yang berasal dari hutang baik jangka pendek maupun jangka

 panjang. Kreditur lebih menyukai Total   Debt to Total Assets Ratio atau  Debt

 Ratio yang rendah sebab tingkat keamanannya semakin baik. Untuk mengukur

 besarnya Total   Debt to Total Assets Ratio dapat dihitung dengan rumus sebagai

 berikut :

Total Debt to Total Assets = × 100% 

2.8 Analisis Rasio Aktivitas

2.8.1 Pengertian Analisis Rasio Aktivitas

Dengan mengukur rasio aktivitas perusahaan bisa dilihat seberapa besar

aktivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber dananya. Semakin efektif

dalam memanfaatkan dana, semakin cepat perputaran dana. Berikut ini pengertian

rasio aktivitas menurut para ahli. Menurut Fahmi (2011:132)  rasio aktivitas

adalah

“Rasio yang menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan

mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna menunjang

aktivitas perusahaan, di mana penggunaan aktivitas ini dilakukan

sangat maksimal dengan maksud memperoleh hasil yang maksimal”.

Sedangkan menurut Horne dan Wachowicz (2012:172)  yang

diterjemahkan oleh Mubarakah rasio aktivitas adalah

“Rasio yang mengukur bagaimana perusahaan menggunakan

assetnya”.

Selanjutnya menurut Harmono (2011:234) rasio aktivitas adalah

“Mengukur tingkat efektivitas perusahaan dalam mengoperasikan

aktiva mencakup perputaran piutang, perputaran persediaan, dan

perputaran total aktiva”.

Page 18: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 18/20

  Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa rasio aktivitas adalah rasio

yang mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan

sumber dananya.

2.8.2 Ukuran Rasio Aktivitas

Dalam rasio aktivitas banyak praktisi dan analisis bisnis menyebutkan

rasio aktivitas ini sebagai rasio pengelolaan aset. Dimana menurut Fahmi

(2011:132) secara umum untuk mengukur rasio aktivitas dapat digunakan

 beberapa jenis rasio diantaranya sebagai berikut :

a.   Inventory Turnover

b.   Day Sales Outstanding

c.   Fixed Assets Turnover

d. 

Total Assets Turnover

e.   Long Term Assets Turnover

2.9 Analisis Rasio Profitabilitas

2.9.1 Pengertian Analisis Rasio Profitabilitas

Di dalam kegiatan bisnis, setiap perusahaan tentunya memiliki tujuan

utama yaitu berorientasi pada keuntungan. Untuk mendapatkan keuntungan

tersebut tentunya perusahaan harus dapat menjual barang lebih tinggi dari pada

 biaya produksinya. Oleh karena itu setiap perusahaan akan selalu melakukan

sebuah perencanaan dalam penentuan keuntungan yang akan diperoleh di masa

mendatang. Namun perencanaan keuntungan yang akan diperoleh ini hanya

 peramalan saja, bisa terjadi perubahan berdasarkan situasi dan kondisi yang akan

terjadi di masa depan.

Salah satu alat analisis untuk menganalisis kemampuan perusahaa dalam

menghasilkan laba yang biasanya dilakukan adalah rasio profitabilitas. Semakin

 baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan

tingginya perolehan keuntungan perusahaan. Adapun pengertian rasio

 profitabilitas menurut Fahmi (2011:135) adalah

“Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen secara

keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan

Page 19: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 19/20

yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun

investasi”.

Kemudian menurut Martono dan Agus (2010:53) rasio profitabilitas

adalah

“Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya”.

Selanjutnya menurut Husnan (2008:72) rasio profitabilitas adalah

“Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva

perusahaan (sekelompok aktiva perusahaan)”.

Berdasarkan hal di atas maka dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas

merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba baik laba saat ini maupun laba di masa mendatang.

2.9.2 Ukuran Rasio Profitabilitas

Dalam menggunakan rasio profitabilitas, ada banyak rasio yang dapat

digunakan oleh seorang analisis. Secara umum ada beberapa rasio profitabilitas

menurut Fahmi (2011:135) yaitu :

a. 

Gross Profit Margin

b.   Net Profit Margin

c.   Return on Investment (ROI)

d.   Retun on Equity (ROE)

Dalam penelitian ini rasio yang digunakan untuk mencerminkan rasio

 profitabilitas perusahaan adalah  Net Profit Margin. Rasio ini dipilih karena

 penulis ingin memfokuskan pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba bersih dari hasil penjualan bersih perusahaan. Di mana menurut Siegel dan

Shim dalam Fahmi (2011:136)  Net Profit Margin adalah

“Net Profit Margin adalah margin laba bersih sama dengan laba

bersih dibagi dengan penjualan bersih”.

Page 20: skripsi bab 2

7/21/2019 skripsi bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-2-56da3dfdb85f4 20/20

  Semakin tinggi  Net Profit Margin maka investor semakin menyukai

 perusahaan tersebut karena menunjukkan bahwa perusahaan mendapatkan hasil

yang baik melebihi harga pokok penjulan. Adapun rumus rasio  Net Profit Margin

sebagai berikut :

 Net Profit Margin = × 100% 

2.10 Hubungan antara Current Ratio  terhadap Net Profit Margin  

Rasio likuiditas menjelaskan mengenai kesanggupan perusahaan untuk

melunasi utang jangka pendek. Tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan

kemampuan melunasi hutang jangka pendek semakin tinggi pula. Untuk melihat

apakah perusahaan tersebut dapat melunasi hutang jangka pendeknya, salah satu

rasio yang digunakan yaitu current ratio di mana indikator likuiditas perusahaan

di peroleh dari aktiva lancar dibagi utang lancar. Bila perusahaan dapat memenuhi

semua kewajibannya, maka perusahaan dalam keadaan likuid. Kondisi keuangan

yang baik akan berpengaruh kepada profit yang didapat perusahaan akan tinggi.

2.11 Hubungan antara Total Debt to Total Assets terhadap Net Profit Margin

Rasio ini mengukur presentase besarnya dana yang berasal dari hutang.

Kreditur lebih menyukai total debt to total assets  yang rendah sebab tingkat

keamanan dananya semakin baik. Semakin tinggi total debt to total assets 

semakin berisiko perusahaan tersebut. Maka untuk menghasilkan profit yang

tinggi, perusahaan harus lebih banyak menggunakan modal sendiri. Karena

semakin rendah total debt to total assets, semakin baik kinerja perusahaan dalam

menghasilkan profit.