9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Penelitian Terdahulu Pengembangan media pembelajaran berbasis komputer pada materi lingkaran untuk kelas VIII sebelumnya pernah dilakukan oleh Rosulli (2008) dan Wiyaningrum (2011). Media pembelajaran yang dikembangkan oleh Rosulli (2008) menyajikan materi lingkaran yang meliputi (1) menentukan unsur dan bagian lingkaran, (2) menghitung keliling dan luas lingkaran, (3) menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam pemecahan masalah, (4) melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga, dan (5) menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran. Media pembelajaran yang dikembangkan menggunakan desain frame by frame sehingga materi disajikan secara bertahap. Di samping itu, format penyajian konsepnya bersifat tutorial dan drill and practice. Media yang dikembangkan juga menampilkan visualisasi (gambar dan animasi) sesuai dengan konsep yang dibahas. Hal tersebut bertujuan agar siswa secara bertahap dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya serta lebih memahami konsep (Rosulli, 2008). Dalam pembuatan media pembelajaran tersebut digunakan software animasi yang berupa Macromedia Flash 8 Profesional. Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis hasil media pembelajaran, diperoleh kesimpulan bahwa media pembelajaran berbantuan komputer tersebut
40
Embed
Skripsi - Bab 2 Kajian Pustakapeople.usd.ac.id/~ydkristanto/wp-content/uploads/Skripsi-Bab-2-Kajian... · • Terdapat soal uji kompetensi yang dapat mengukur pemahaman siswa mengenai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Penelitian Terdahulu
Pengembangan media pembelajaran berbasis komputer pada materi
lingkaran untuk kelas VIII sebelumnya pernah dilakukan oleh Rosulli (2008) dan
Wiyaningrum (2011). Media pembelajaran yang dikembangkan oleh Rosulli
(2008) menyajikan materi lingkaran yang meliputi (1) menentukan unsur dan
bagian lingkaran, (2) menghitung keliling dan luas lingkaran, (3) menggunakan
hubungan sudut pusat, panjang busur, luas juring dalam pemecahan masalah, (4)
melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga, dan (5) menghitung panjang
garis singgung persekutuan dua lingkaran.
Media pembelajaran yang dikembangkan menggunakan desain frame by
frame sehingga materi disajikan secara bertahap. Di samping itu, format penyajian
konsepnya bersifat tutorial dan drill and practice. Media yang dikembangkan juga
menampilkan visualisasi (gambar dan animasi) sesuai dengan konsep yang
dibahas. Hal tersebut bertujuan agar siswa secara bertahap dapat mengembangkan
kemampuan berpikirnya serta lebih memahami konsep (Rosulli, 2008). Dalam
pembuatan media pembelajaran tersebut digunakan software animasi yang berupa
Macromedia Flash 8 Profesional.
Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis hasil media pembelajaran,
diperoleh kesimpulan bahwa media pembelajaran berbantuan komputer tersebut
10
sangat disukai siswa karena memberikan tampilan yang menarik dan penyampaian
materi yang mudah untuk dipahami (Rosulli, 2008). Selain itu, guru juga merasa
bahwa pembelajaran dengan menggunakan media tersebut lebih meningkatkan
motivasi belajar siswa bukan hanya pada materi lingkaran tetapi untuk materi-
materi lainnya.
Sedangkan media pembelajaran yang dikembangkan oleh Widyaningrum
(2011) menyajikan materi lingkaran yang terbatas pada pokok bahasan
pengenalan lingkaran, unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran, keliling dan luas
lingkaran. Produk yang dikembangkan dengan Adobe Flash CS3 ini merupakan
tutorial yang memuat konsep dan soal latihan mengenai materi lingkaran yang
dikemas secara interaktif dengan beberapa elemen pembentuk media.
B. Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Djamarah
(2006) menyatakan bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan
sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Materi yang ingin
disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan bahwa tujuan yang ingin dicapai
adalah terjadinya proses belajar.
Danim (2010) mengungkapkan media pembelajaran atau media pendidikan
adalah seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau
pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik. Sehingga
media menurut Danim berasal dari guru dan ditujukan untuk murid dalam rangka
membangun komunikasi.
11
Berdasarkan uraian tersebut, dalam penelitian ini yang dimaksud media
pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar yang
berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan
pembelajaran tercapai dengan lebih baik dan sempurna. Penyampaian pesan ini
berasal dari guru dan ditujukan kepada siswa untuk membangun suatu proses
belajar yang bermakna bagi siswa.
Menurut Gerlach & Ely (1980), ciri-ciri dari media pembelajaran yang
merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat
dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien)
melakukannya adalah sebagai berikut:
• Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri fiksatif,
media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu
waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
• Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media
memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat
disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik
pengambilan gambar time-lapse recording. Suatu kejadian dapat dipercepat dan
dapat juga diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman
video.
• Ciri Distributif (Distributive Property)
12
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian
ditransformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut
disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif
sama mengenai kejadian itu.
Media mempunyai beberapa fungsi sebagai alat bantu dalam proses belajar
mengajar. Nana Sudjana (dalam Djamarah & Zain, 2006) merumuskan fungsi
media pembelajaran menjadi enam kategori, sebagai berikut: (1) penggunaan
media dalam proses belajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai
fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang
efektif; (2) penggunaan media pembelajaran merupakan bagian yang integral dari
keseluruhan situasi belajar; (3) media pembelajaran penggunaannya integral
dengan tujuan dan isi pelajaran; (4) penggunaan media dalam pembelajaran bukan
semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses
belajar supaya lebih menarik perhatian siswa; (5) penggunaan media dalam
pembelajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan
membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru; dan (6)
penggunaan media dalam pembelajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu
belajar mengajar.
Selain fungsi-fungsi di atas, media juga memiliki peranan bagi proses
pembelajaran. Peranan yang pertama adalah bahwa media dapat digunakan guru
sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu bahan yang guru sampaikan.
Yang kedua, media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut
dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya. Dan yang ketiga, media
sebagai sumber belajar bagi siswa. Media sebagai bahan konkret berisikan bahan-
13
bahan yang harus dipelajari para siswa, baik individual maupun kelompok.
Kekonkretan sifat media itulah yang akan banyak membantu tugas guru dalam
kegiatan belajar mengajar.
Ada berbagai macam media pembelajaran yang dapat dikategorikan dalam
berbagai bagian, antara lain berdasarkan bentuknya, yaitu suara, media bentuk
visual, dan media gerak. Kategori lainnya berdasarkan dari audiensnya (peserta
didik), yaitu media untuk audiens besar (digunakan televise, radio) dan media
untuk audiens kecil (misalnya papan tulis, poster, dan lainnya) (Widodo &
Jasmadi, 2008). Sedangkan menurut Gerlach dan Ely (1980), secara garis besar
media dapat dikategorikan menjadi enam macam, yaitu still pictures; audio
recordings; motion pictures; television; real things, simulations, and models;
programmed and computer-assisted instruction. Media pembelajaran yang
berbeda akan memberikan pengalaman yang berbeda bagi peserta didik.
Dalam beberapa kategori media pembelajaran di atas, terdapat media
pembelajaran berbasis komputer (computer-assisted instruction). Media
pembelajaran berbasis komputer adalah suatu media pembelajaran yang dalam
penggunaannya menggunakan komputer (Wena, 2011). Penggunaan komputer
atau yang disebut sebagai teknologi informasi dalam menyampaikan bahan
pengajaran memungkinkan untuk melibatkan pelajar secara aktif serta dapat
memperoleh umpan balik secara cepat dan akurat. Sedangkan Sudatha (2012)
mengungkapkan media pembelajaran berbasis komputer adalah penggunaan
komputer sebagai media penyampaian informasi pembelajaran, latihan soal,
umpan balik, dan skor jawaban peserta didik. Berdasarkan uraian tersebut, yang
dimaksud media pembelajaran berbasis komputer dalam penelitian ini adalah
14
suatu media pembelajaran, yang menyajikan materi dan soal uji kompetensi, yang
dapat digunakan oleh guru, sebagai alat bantu mengajar, dan siswa, sebagai
sumber belajar mandiri, yang memerlukan komputer dalam pengoperasiannya.
Media pembelajaran berbasis komputer memiliki beberapa kriteria/ciri-ciri.
Brown (1977:224) mengungkapkan, ciri-ciri media pembelajaran berbasis
komputer adalah sebagai berikut:
• They help to bypass some of the intellectual barries to learning. Media
pembelajaran berbasis komputer memberikan informasi secara efektif dan
secara langsung tanpa memerlukan kemampuan membaca kata-kata tingkat
lanjut.
• They aid in overcoming certain physical barries to human experiencing.
Media pembelajaran berbasis komputer memberikan gambaran kepada
pengguna mengenai konsep sesuai dengan keadaan nyata, sehingga pengguna
tidak perlu mengalami/mempraktikkan secara langsung konsep yang
disajikan.
• They present action in continuity as it occurs, or as it can be purposely
changed to provide some special visual experiences essentials to
understanding. Misalkan, media pembelajaran berbasis komputer dapat
digunakan secara normal, dipercepat, atau diperlambat tampilan visualnya
sesuai dengan keinginan pengguna.
• They enable us to re-create real imagined events, actions, or purposed that
have occurred, that may possibly occur, or that may not even be capable of
occuring in real life. Media pembelajaran komputer dapat memberikan
15
gambaran konsep secara berulang-ulang, ataupun dapat menggambarkan
suatu konsep yang tidak dapat dilakukan secara langsung di kehidupan nyata.
• They can often compensate for the differences in background among members
of the same group. Media pembelajaran berbasis komputer dapat
menyamakan persepsi antar siswa dalam satu kelompok.
• They may often be useful in evaluating students’ knowledge or their ability to
analyze. Media pembelajaran komputer dapat digunakan sebagai pengukur
pemahaman siswa melalui soal-soal yang ditampilkan.
Menurut Azhar (2002), beberapa ciri media yang dihasilkan teknologi
berbasis komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) adalah sebagai
berikut:
• Mereka dapat digunakan secara acak, non-sekuensial, atau secara linear.
• Mereka dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan