Page 1
SKRIPSI
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP BAURAN PEMASARAN SEPEDA MOTOR HONDA, SUZUKI, DAN
YAMAHA Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Kampus Mrican
Diajukan untuk salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh :
NAMA : DODI WIBOWO NIM : 022214128
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2006
Page 4
MOTTO DAN PERSEMBAHAN The Only One Motto :
Skripsi ini aku persembahkan untuk kedua orangtuaku, saudara-saudaraku, dan semua temanku.
iv
Page 5
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skipsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau
daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 14 September 2005
Penulis
Dodi Wibowo
v
Page 6
ABSTRAK ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP BAURAN PEMASARAN SEPEDA
MOTOR HONDA, SUZUKI, DAN YAMAHA Studi Kasus: Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogayakarta Kampus Mrican
DODI WIBOWO
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2006
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap atribut Bauran Pemasaran (Marketing Mix) pada 3 (tiga) sepeda motor: Honda, Suzuki, dan Yamaha. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dan jumlah sampel yang diambil sebanyak 90 responden dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Tekik analisis yang digunakan adalah 1) Analisis Profil Responden 2) Analisis urutan kepentingan 3) Analisis Multiattribute Attitude Model (MAM). Atribut-atribut Marketing Mix dalam peneitian ini adalah: Produk (yang meliputi: Kwalitas mesin dan Model), Harga (yang meliputi: Kesesuaian harga dan harga jual kembali), Promosi (yang meliputi: Periklanan dan Layanan servis gratis), dan Lokasi (yang meliputi: Letak dan Suasana dealer). Maka dari hasil analisis MAM, dapat disimpulkan bahwa sikap konsumen terhadap atribut-atribut Marketing Mix pada 3 (tiga) sepeda motor: Honda, Suzuki, dan Yamaha adalah sangat baik atau positif. Nilai sikap konsumen terhadap atribut-atribut Marketing Mix pada sepeda motor: Honda sebesar 34.1, Suzuki sebesar 15.1, dan Yamaha sebesar 21.55
vi
Page 7
THE ANALYSIS OF THE CONSUMER’S ATTITUDES TOWARD MARKETING MIX OF HONDA, SUZUKI, AND YAMAHA MOTORCYCLES
A Study Case At Sanata Dharma University Student, Campus of Mrican
DODI WIBOWO Sanata Dharma University
Yogyakarta 2006
The aim of the research was to find out consumer’s attitudes toward the attributes
on three Motorcycles: Honda, Suzuki, and Yamaha. The type of the research was a case study where 90 respondents were taken as samples by using Purposive Sampling technique. The data analysis techniques were 1) Respondent Profile Analysis 2) Interest Priority Analysis 3) Multiattribute Attitude Model (MAM) Analysis. The attributes of Marketing Mix in the research were Product (encompass engine quality and model), Price (encompass compatibility of price and price of return sale), Promotion (encompass advertising and free service), and Location (encompass position and homelike of the dealer). The result of the Multiattribute Attitude Model (MAM) analysis indicated that the consumer’s attitude toward attributes Marketing Mix of three Motorcycles (Honda, Suzuki, and Yamaha) were very good (positive).
vii
Page 8
KATA PENGANTAR
Segala hormat dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rajmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan
skripsi yang berjudul “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Bauran Pemasaran Sepeda
Motor Honda, Suzuki, dan Yamaha”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis telah mendapatkan banyak bantuan dar
berbagai piha, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan petunjuk dan pengarahan kepada penulis.
3. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G, MSi, selaku Kaprodi Manajemen.
4. Bapak A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dosen pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan,
petunjuk dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Marianus Moktar Modesir, M.M., selaku Dosen pembimbing II yang
telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan,
masukan dan patunjuk-petunjuk yang sangat berguna bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
viii
Page 9
6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
memperlancar jalannya proses belajar-mengajar dan kegiatan akademik.
7. Segenap staf dan karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah
membantu dalam penyediaan buku-buku dan literatur.
8. Bapak dan Ibuku tercinta, yang membiayaiku sekolah sampai jadi seorang Sarjana
Ekonomi, terima kasih untuk semuanya. Semoga suatu saat dapat kubalas segala
kebaikkanmu.
9. Saudara dan Keluargaku, Rully, Yudha, Ary, Freddi Once, Ratna, Rini (yang bantu
ngerjain SPSS), Harris, Sigit, Mas Dian, Lia, Priska, Chandra, Vina, dan seluruh
keluargaku yang memberikan motivasi dan bantuan dalam menyelesaikan studiku.
10. Temen-temen Manejemen 2002; Gathier, Mendez, Yanu, Ko2, Dika, Meenk,
Reynold, Bam’s (Bambang), Awan (Ponyep), Wawan Lohan, Hendrik, Angga (Bjg),
Nyoman, Karlina, Nia, Ri2, Eny, Sani. Temen seperjuanganku Mas Tri, Yu Bithol +
Tikhol, Mas Heri Swarag@ma (yang bantuin nyari artikel & literatur). Nina, Sastro,
Mita, Cipluk, & Guyub Rukun Community. Martin & Robbie Cs untuk inspirasinya.
Nothing But The Best Is Good Enough, Let’s Make Our Dream Come True.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu, pembaca bisa
mengirimkan kritik, saran dan sumbangan ide-ide baru ke alamat e-mailku;
[email protected]
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang
membutuhkan.
Yogyakarta, 14 September 2006
ix
Page 10
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................................. i
Halaman Persetujuan Pembimbing ............................................................................... ii
Halaman Pengesahan .................................................................................................... iii
Halaman Motto dan Persembahan ................................................................................ iv
Pernyataan Keaslian Karya ........................................................................................... v
Abstrak.......................................................................................................................... vi
Abstract ......................................................................................................................... vii
Kata Pengantar .............................................................................................................. viii
Daftar Isi ....................................................................................................................... ix
Daftar Tabel .................................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 3
C. Batasan Masalah .................................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
F. Sistematika Penulisan Skripsi.............................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran.......................................................................... 8
x
Page 11
B. Konsep Pemasaran............................................................................... 9
C. Pengertian Perilaku Konsumen............................................................ 12
D. Teori Perilaku Konsumen.................................................................... 13
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ..................... 15
F. Pengertian Sikap .................................................................................. 19
G. Ciri-ciri Sikap ...................................................................................... 20
H. Fungsi Sikap ........................................................................................ 21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 23
B. Subyek dan Obyek Penelitian.............................................................. 23
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................... 23
D. Variabel Penelitian............................................................................... 24
E. Populasi dan Sampel............................................................................ 25
F. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................... 26
G. Data yang Dibutuhkan ......................................................................... 26
H. Metode Penumpulan Data.................................................................... 27
I. Teknik Pengujian Instrumen................................................................ 27
J. Metode Analisis Data .......................................................................... 28
BAB IV GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA
DAN GAMBARAN UMUM HONDA, SUZUKI, YAMAHA
A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma.................................... 32
B. Gambaran Umum Produk .................................................................... 33
1. Gambaran Tentang Produk Honda ................................................ 34
xi
Page 12
2. Gambaran Tentang Produk Yamaha.............................................. 36
3. Gambaran Tentang Produk Suzuki................................................ 38
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pembuatan Kuesioner dan Penentuan Sampel..................................... 40
B. Pengujian Instrumen ............................................................................ 41
1. Uji Validitas................................................................................... 41
2. Uji Reliabilitas ............................................................................... 41
C. Analisis Data........................................................................................ 42
1. Analisis Karakteristik Responden.................................................. 42
2. Analisis Prioritas Kepentingan ...................................................... 45
3. Analisis Sikap Konsumen.............................................................. 47
a. Bobot Kepentingan ................................................................... 48
b. Analisis Ideal dan Belief Rata-rata ........................................... 49
c. Analisis Sikap Konsumen......................................................... 50
D. Pembahasan ......................................................................................... 53
1. Pembahasan Masalah Pertama....................................................... 53
2. Pembahasan Masalah Kedua ......................................................... 54
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, dan KETERBATASAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 56
1. Karakteristik Responden................................................................ 56
2. Prioritas Kepentingan .................................................................... 57
3. Sikap Konsumen............................................................................ 58
B. Saran .................................................................................................... 59
xii
Page 13
C. Keterbatasan ........................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 61
LAMPIRAN
I. Lampiran Kuesioner
II. Lampiran Reliabilitas dan Validitas
III. Lampiran Responden Pengguna Sepeda Motor Honda
IV. Lampiran Responden Pengguna Sepeda Motor Suzuki
V. Lampiran Responden Pengguna Sepeda Motor Yamaha
VI. Lampiran Analisis Data: Analisis Prioritas Kepentingan, dan Analisis Ideal-
Belief Rata-rata
xiii
Page 14
DAFTAR TABEL
Tabel V.1 Karakteristik responden berdasarkan Fakultas .......................................... 42
Tabel V.2 Karakteristik responden berdasarkan Umur .............................................. 42
Tabel V.3 Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin................................. 43
Tabel V.4 Karakteristik responden berdasarkan Lama Menggunakan....................... 43
Tabel V.5 Karakteristik responden berdasarkan Pendapatan ..................................... 43
Tabel V.6 Ringkasan Karakteristik Responden.......................................................... 44
Tabel V.7 Urutan prioritas kepentingan terhadap atribut Marketing Mix pada 3 (tiga)
merek sepeda motor; Honda, Suzuki, dan Yamaha................................... 45
Tabel V.8 Bobot Kepentingan .................................................................................... 48
Tabel V.9 Hasil peringkat kepentingan, Urutan prioritas, dan Bobot Kepentingan... 48
Tabel V.10 Selsish Ideal dan Belief rata-rata pada tiga Sepeda Motor; Honda, Suzuki,
dan Yamaha ............................................................................................... 49
xiv
Page 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan perekonomian yang sangat pesat dewasa ini, mempengaruhi
sistem pola konsumsi masyarakat. Perilaku konsumen semakin bervariasi dalam
pengambilan keputusan pembelian produk yang menjadi kebutuhan mereka.
Pembangunan ekonomi tidak hanya meningkatkan pendapatan dan daya beli
masyarakat, tetapi juga akan meningkatkan jumlah produk yang dihasilkan oleh
perusahaan baru dengan ditunjang kemajuan bidang teknologi, komunikasi dan
transportasi. Hal tersebut memungkinkan dilaksanakannya produksi secara besar-
besaran, sehingga perusahaan-perusahaan bersaing mencari konsumen sebanyak-
banyaknya.
Oleh karena itu, seorang pemasar harus bisa memahami perilaku konsumen
dengan segala karakteristiknya untuk mengembangkan produk agar sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Seorang pemasar juga harus mengetahui bagaimana tanggapan
konsumen terhadap suatu produk. Memahami kebutuhan konsumen dan proses
pembelian merupakan dasar untuk keberhasilan pemasaran.
Konsumen dengan segala kebutuhan dan sikap mereka yang munkin tidak tampak
dengan jelas, telah mendorong perilaku mereka dalam membeli suatu produk tertentu.
Biasanya konsumen membeli suatu produk melihat dari kwalitas barang dan harga
barang itu, sehingga konsumen dapat membandingkan barang yang sejenis dengan
kwalitas sama tetapi harga berbeda. Ini menyebabkan perusahaan-perusahaan
Page 16
2
bersaing sangat ketat dalam produk yang akan ditawarkan kepada konsumen. Selain
itu konsumen mempunyai banyak macam keinginan untuk mendapatkan barang
maupun jasa.
Memang benar bila banyak ahli ekonomi mengatakan bahwa kebutuhan ekonomi
mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk,
tetapi untuk pembelian suatu produk tertentu, pengaruh keprilakuan, pola konsumsi
masyarakat juga tergantung pada tingkat pendapatan. Hal ini dapat diketahui karena
dalam pengertian ekonomi:
Sebuah pasar terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan atau keinginan
tertentu yang mungkin mau dan mampu untuk ambil bagian dalam jual beli guna
memuaskan keinginan tersebut (Kotler, 1986, 17).
Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa pasar merupakan orang-orang
yang memiliki keinginan dan kebutuhan, memiliki uang dan memiliki kemauan untuk
membelanjakannya.
Menyadari hal tersebut, maka ada sejumlah strategi pemasaran yang dapat
ditempuh oleh perusahaan (produsen) untuk menerobos pasar. Salah satu strategi
yang dapat digunakan adalah strategi Bauran Pemasaran atau Marketing Mix. Strategi
Marketing Mix merupakan alat untuk mengkombinasikan variabel-variabel produk,
harga, lokasi, dan promosi agar diperoleh kombinasi yang tepat untuk menuju pada
sasaran yang diinginkan. Strategi ini diharapkan akan efektif untuk merangsang minat
konsumen akan suatu produk (termasuk di dalamnya semua atribut yang
menyertainya) dapat dipuaskan seoptimal mungkin.
Page 17
3
Sikap konsuman terhadap atribut-atribut produk, harga, lokasi dan promosi akan
memberikan corak pada tingkah laku mereka dalam pembelian suatu produk. Pada
akhirnya pengembangan strategi Marketing Mix yang efektif menuju pasar sasaran
merupakan bagi perusahaan untuk mengejar tingkat volume penjualan melalui
pemahaman sikap konsumen terhadap variable-variabel yang melekat pada Marketing
Mix dalam suatu pembelian, sehingga dapat dirumuskan suatu strategi pemasaran
yang tepat untuk memenangkan persaingan antar perusahaan.
Atas dasar latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Bauran
Pemasaran Sepeda Motor Honda, Suzuki, dan Yamaha” Studi Kasus Pada
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
B. RUMUSAN MASALAH
Dunia otomotif tidak pernah berhenti bahkan semakin berkembang diiringi
keinginan konsumen akan produk sepeda motor yang menarik dan modern. Hal
tersebut memicu banyak industri otomotif mengeluarkan produk-produk baru untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu banyak juga bermunculan
merek-merek baru dengan berbagai bentuk dan desain yang tidak kalah menarik dan
merek-merek yang telah lama dikenal masyarakat melakukan inovasi-inovasi pada
produknya agar terlihat lebih menarik. Dengan melihat dan memahami kenyataan
yang telah dipaparkan di atas, dapat kita lihat adanya permasalahan yang timbul.
Penulis mencoba untuk merumuskan masalah tersebut.
Rumusan masalah yakni mengajukan pertanyaan atau permasalahan-
permasalahan untuk dicarikan jawabannya, dimana pertanyaan itu bersifat
Page 18
4
problematik, yaitu mengandung banyak kemungkinan jawaban (Umar, 2003: 11).
Merumuskan masalah bertujuan untuk menentukan masalah dan mengidentifikasikan
komponen-komponen yang spesifik atas masalah tersebut. Dari latar belakang
masalah tersebut di atas, maka pokok masalah yang akan dibahas oleh penulis adalah:
1. Bagaimana karakteristik konsumen sepeda motor Honda, Suzuki, Yamaha?
2. Bagaimana sikap konsumen terhadap marketing mix sepeda motor Honda,
Suzuki, Yamaha?
3. Variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi sikap konsumen sepeda motor
Honda, Suzuki, Yamaha?
C. BATASAN MASALAH
Mengingat banyaknya persepsi konsumen terhadap masing-masing perusahaan
dan karena keterbatasan waktu tenaga serta biaya untuk mengadakan penelitian lebih
lanjut, maka penulis akan memberikan batasan-batasan yang berkaitan dengan topik
penelitian. Dalam penelitian ini penulis akan memberikan batasan-batasan yaitu:
1. Merek sepeda motor yang akan diteliti adalah Honda, Suzuki,dan Yamaha.
2. Konsumen yang akan diteliti adalah konsumen yang telah membeli atau
menggunakan sepeda motor merek Honda, Suzuki, dan Yamaha, dan mahasiswa
Universitas Sanata Dharma.
3. Atribut yang akan diteliti adalah:
a. Produk.
Pada bauran produk, penelitian ini dibatasi pada mutu atau kwalitas,
model, penggunaan bahan bakar dan pilihan produk.
Page 19
5
b. Harga
Pada bauran harga, penelitian ini dibatasi pada penetapan harga untuk
tiap-tiap merk dan fasilitas kredit.
c. Lokasi
Pada bauran lokasi, penelitian ini dibatasi pada tempat atau letak, dan
suasana.
d. Promosi
Pada bauran promosi, penelitian ini dibatasi pada periklanan dan promosi
penjualan.
4. Penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Responden yang diambil datanya dibatasi pada mahasiswa USD.
6. Jumlah sampel yang akan diambil untuk penelitian dibatasi sebanyak 90
responden.
D. TUJUAN PENELITIAN
Suatu kegiatan tentunya mempunyai tujuan yang akan dicapai, begitu pula dengan
penelitian ini. Tujuan penelitian merupakan pernyataan mengenai ruang lingkup
kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan pada masalah yang telah dirumuskan.
Apa yang hendak dicapai dalam penelitian hendaknya dikemukakan dengan jelas dan
tegas. Oleh karena itu tujuan penelitian harus sejalan dan konsisten dengan rumusan
masalah penelitian.
Melalui penelitian ini penulis ingin mengetahui jawaban dari pertanyaan yang
tersebut di atas. Dalam penelitian ini, penulis mempunyai beberapa tujuan:
Page 20
6
1. Untuk mengetahui sikap konsumen secara keseluruhan terhadap atribut Produk,
Harga, Lokasi, dan Promosi untuk masing-masing merek sepeda motor Honda,
Suzuki, dan Yamaha.
2. Untuk mengetahui atribut yang paling berpengaruh dalam keputusan pembelian
dan penggunaan konsumen diantara atribut Produk, Harga, Lokasi, dan Promosi
untuk masing-masing merek sepeda motor Honda, Suzuki, dan Yamaha.
E. MANFAAT PENELITIAN
Penulis berharap agar penelitian yang dilakuka ini dapat berguna bagi berbagai pihak,
yaitu bagi penulis sendiri, Universitas Sanata Dharma, dan bagi produsen sepeda
motor yang diteliti. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi Produsen Sepeda Motor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk melaksanakan kebijakan dalam usaha mencapai kepuasan konsumen.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini akan semakin menambah wawasan tentang realitas bisnis yang ada,
sehingga dapat mengerti penerapan teori yang didapat dengan keadaan
sesungguhnya.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan yang
berguna khususnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Page 21
7
F. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
Bab I : PENDAHULUAN
Meliputi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan Skripsi.
Bab II : LANDASAN TEORI
Berisi teori-teori yang mendasari pelaksanaan penelitiaan yan penulis
lakukan. Meliputi Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran,
Pengertian Produk, Pengertian Perilaku Konsumen, Faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen, pengertian sikap, cirri-ciri sikap,
fungsi sikap, pembentukan dan perubahan sikap, dan pengertian atribut
produk.
Bab III : METODE PENELITIAN
Meliputi Jenis Penelitian, Waktu dan Lokasi Penelitian, Obyek Penelitian,
Data Yang Dicari, Teknik pengumpulan data dan Teknik Analisis Data.
Bab IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Meliputi Sejarah Singkat Perusahaan, Lokasi perusahaan, Struktur
Organisasi, Personalia, Kebijaksanaan Pemesaran, Promosi, Penetapan
harga jual, Sistem pengadaan barang, Sistem Pembayaran dan jenis-jenis
Sepeda motor Suzuki.
Bab V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Meliputi Deskripsi Penelitian, Analisis Data dan Pembahasan.
Bab VI : KESIMPULUN DAN SARAN
Meliputi Kesimpulan Penelitian, Keterbatasan Penelitian, dan Saran-saran.
Page 22
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran
Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting bagi perusahaan,
karena faktor pemasaran sangat menentukan perkembangan perusahaan. Dengan
semakin kerasnya persaingan dalam bisnis saat ini, mendorong perusahaan untuk
mencari cara yang efektif dan efisien agar produknya dapat diterima dan memuaskan
para konsumen. Seringkali istilah pemasaran disalahartikan dengan istilah bisnis
lainnya. Istilah pemasaran sering disama artikan dengan penjualan, perdagangan
eceran, peiklanan atau distribusi. Sebenarnya istilah pemasaran mempunyai arti yang
sangat luas dibandingkan dengan istilah-istilah di atas. Pemasaran berarti bekerja
dengan pasar guna mewujudkan pertukaran yang potensial untuk kepentingan
kepuasan dan kebutuhan konsumen.
Menurut Philip Kotler (1984 : 8) : Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan
mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu
sama lain.
Sedangkan menurut William J. Stanton (1988 : 7) : Pemasaran adalah proses
sosial dan manajerial yang mana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka inginkan dengan cara menciptakan serta pertukaran produk dengan pihak lain.
Page 23
9
Menurut Basu Swastha (1987 : 3) : Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan
dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada pembeli.
Jadi pengertian pemasaran lebih luas dari pengertian penjualan dan promosi.
Pemasaran dapat disimpulkan sebagai sistem keseluruhan dan kegiatan usaha
perusahaan untuk memuaskan konsumen, menentukan harga pokok yang sesuai
dengan selera dan keinginan konsumen, menentukan harga pokok yang sesuai,
menentukan cara-cara promosi yang efektif dan menyalurkan produk dengan tepat.
Tujuan dari semua ini adalah untuk memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan
keinginan konsumen.
Menurut pandangan perusahaan kegiatan bisnis dalam pemasaran meliputi:
1. Menyelidiki dan mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen.
2. Merencanakan dan mengembangkan sebuah barang atau jasa yang akan
memenuhi kegiatan tersebut.
3. Memutuskan cara yang terbaik untuk menentukan harga, promosi dan saluran
distribusi.
B. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran berorientasi pada pemberian kepuasan terhadap kebutuhan dan
keinginan konsumen.
Menurut Basu Swastha (1984 : 17) : Konsep pemasaran adalah falsafah bisnis
yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi
dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Page 24
10
Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran ini disusun dengan memasukkan tiga
elemen pokok, yakni:
1. Orientasi pada konsumen
Perusahaan harus berorientasi pada konsumen, maka perusahaan harus
menciptakan produk yang sebaik-baiknya, sehingga sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Hal-hal yang harus dilakukan perusahaan:
a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
b. Memiliki kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan produk.
c. Menentukan produk dan program sasaran.
d. Mengadakan riset konsumen untuk mengukur, menilai dan mentafsirkan sikap
dan tingkah laku konsumen.
e. Menentukan dan melaksanakan strategi pemasaran yang baik.
2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
Ini berarti bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan harus turut serta
dalam memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai.
3. Kepuasan konsumen
Faktor yang menentukan untuk mendapatkan laba yang optimal dalam jangka
panjang adalah banyak sedikitnya kepuasan yang dapat dipenuhi oleh perusahaan.
Menurut Philip Kotler (1996 : 17) : Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci
untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing
dalam memadukankegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.
Page 25
11
Konsep pemasaran bersandar pada empat pilar:
1. Pasar Sasaran
Tidak ada perusahaan yang dapat beropeasi di semua pasar yang memuaskan
semua kebutuhan. Juga tidak ada yang dapat beroperasi dengan baik dalam pasar
yang luas. Perusahaan dapat berhasil jika mereka mendefinisikan pasar mereka
dengan cermat dan menyiapkan program pemasaran yang sesuai.
2. Kebutuhan Pelanggan
Perusahaan dapat mendefinisikan pasar sasaran namun gagal memahami
kebutuhan pelanggan. Meskipun pemasaran adalah memenuh kebutuhan secara
menguntungkan, memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidak selalu
merupakan tugas yang sederhana. Beberapa pelanggan memiliki kebutuhan yang
tidak mereka sadari. Atau mereka tidak dapat mengutarakan kebutuhan-kebutuhan
ini. Atau mereka menggunakan bahasa yang membutuhkan penafsiran.
3. Pemasaran Terpadu
Jika semua departemen perusahaan bekerja sama melayani kepentingan pelanggan
hasilnya adalah pemasaran terpadu. Pemasaran terpadu berjalan dalam dua tahap.
Pertama, berbagai fungsi pemasaran seperti tenaga penjualan, periklanan,
manajemen produk, riset pemasaran, harus bekerja sama. Kedua, pemasaran harus
dikoordinasi dengan baik dengan bagian lain dalam perusahaan.
4. Profitabilitas
Tujuan utama konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuan
mereka. Bagi perusahaan swasta, tujuan utamanya adalah laba. Bagi organisasi
nirlaba atau kemasyarakatan adalah agar bertahan hidup dan mengumpulkan
Page 26
12
cukup dana untuk melaksanakan kegiatan mereka. Dalam organisasi pencari laba,
laba merupakan produk sampingan dari melaksanakan tugas dengan baik.
Perusahaan menghasilkan uang dengan memuaskan kebutuhan pelanggan lebih
baik daripada yang dilakukan pesaing.
Jadi, konsep pemasaran dimulai dengan mengidentifikasi target konsumen dan
keinginan mereka. Perusahaan mengintegrasikan dan mengkoordinasikan semua
kegiatan yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Kunci konsep pemasran adalah
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran, serta pemberian kepuasan yang
diinginkan secara efektif dan lebih efisien.
C. Pengertian Perilaku Konsumen
Seorang pemasar dituntut kejeliannya untuk mengamati sikap dan perilaku
konsumen.
Menurut Basu Swastha dan T.Hani Handoko (1992 : 9) : Perilaku konsumen
adalah kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
menggunakan barang dan jasa termasuk dalam proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.
Menurut Louden, dalam Mangkunegoro (1988 : 3) : Perilaku konsumen dapat
didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktifitas individu secara
fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
Menurut Engel, Blackwell, Miniard (1994 : 03) : Perilaku Konsumen
didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
Page 27
13
mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam
pembelian. Proses tersebut merupakan suatu pendekatan penyelesaian masalah yang
terdiri dari lima tahap:
1. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen
2. Mencari informasi dan menilai sumber-sumber
3. Menilai dan menyeleksi alternatif-alternatif pembelian
4. Keputusan untuk membeli
5. Perilaku sesudah pembelian.
Setelah kelima tahap tersebut dilalui maka tahap yang terakhir yaitu perilaku
sesudah pembelian merupakan tahap di mana akan tampak sikap konsumen tersebut
terhadap produk barang/jasa yang ditawarkan. Bila konsumen merasa kebutuhan dan
keinginannya terpuaskan maka ia akan berperilaku untuk melakukan pembelian ulan
pada produk tersebut.
D. Teori Perilaku Konsumen
Sebenarnya tidak ada teori perilaku konsumen yang diakui secara umum karena
masing-masing memiliki pengetahuan yang spesifik dan hanya dapat diterapkan
dalam situasi yang berbeda-beda.
Beberapa teori perilaku konsumen Antara lain:
1. Teori Psikologis
Dalam pandangan teori ini tercakup beberapa teori, yaitu:
Page 28
14
a. Teori Belajar (Learning Theory)
Teori ini mengungkapkan bahwa penafsiran dan proses belajar konsumen
merupakan kunci untuk mengetahui tingkat.
b. Teori Psikoalalitis (Phsychoanalitic Theory)
Teori ini menyatakan bahwa tingkah laku manusia dipengaruhi oleh adanya
keinginan yang terpaksa dan adanya motif yang tersembunyi. Jadi, eroi yang
dikemukakan menyangkut kepribadian seseorang. Tindakan seseorang yang
tidak direncanakan akan mudah sekali menimbulkan akibat-akibat yang
kurang baik. Namun tidak berarti bahwa akibat yang ditimbulkan selalu tidak
baik, dapat juga yang terjadi sebaliknya.
c. Teori Sosiologis
Teori ini menetapkan pola hibungan dan pengaruh antara individu-individu
yang dikaitkan dengan perilaku mereka. Jadi lebih mengutamakan tingkah
laku kelompok bukan perilaku secara individu.
d. Teori Antropologis
Teori ini menekankan tingkah laku pembeli dari suatu kelompok masyarakat
dalam ruang lingkup yang besar, seperti kebudayaan dan kelas-kelas sosial.
2. Teori Ekonomi Mikro
Teori ini menganut teori keputusan marginal (marginal utility) yang menyangkut
bahwa konsumen akan berperilaku dan meneruskan pembeliannya terhadap
produk barang atau jasa untuk jangka waktu yang lama apabila consumen tersebut
telah memperoleh kepuasan dari barang atau jasa yang telah dikonsumsi.
Teori ini didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut:
Page 29
15
a. Bahwa konsumen selalu memaksimumkan kepuasan dalam batas-batas
kemampuan finansial.
b. Bahwa konsumen mempunyai pengetahuan tentang beberapa alternatif
sumber untuk memuaskankebutuhannya.
c. Bahwa konsumen bertindak rasional.
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Kedalulatan konsumen menjanjikan tantangan yang berat, tetapi pemasaran yang
terampil dapat mempengaruhi baik motivasi maupun perilaku bila produk atau jasa
yang ditawarkan didesain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian menurut
Philip Kotler (1985 : 207) :
1. Budaya
Faktor budaya adalah penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling
mendasar. Peran budaya, sub budaya, dan kelas sosial pembeli sangatlah penting.
Budaya
Budaya sifatnya sangat luas, menyangkut segala aspek kehidupan manusia.
Budaya adalah symbol dan fakta yang kompleks yang diciptakan oleh
manusia, diturunkan dari generasi kegenerasi sebagai penentu dan pengatur
tingkah laku manusia dan masyarakat yang ada.
Sub Budaya
Setiap budaya terdiri dari sub budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih
banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya. Banyak sub
Page 30
16
budaya yang membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering
merancang produk dan program yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Kelas Sosial
Kelas merupakan pembagian masyarakat yang relative homogen dan
permanent, yang tersusun secara hierarkis dan memiliki anggota dengan nilai-
nilai, minat dan pelaku yang serupa. Kelas sosial menunjukkan perbedaan
pilihan produk dan merek dalam bidang tertentu seperti pakaian, perabot
rumah tangga, aktifitas waktu senggang dan mobil. Beberapa pemasar
memusatkan usaha mereka pada satu kelas sosial.
2. Sosial
Kelompok Acuan
Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki
pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
seseorang. Kelompok acuan menghadapkan seseorang pada perilaku dan gaya
hidup baru. Mereka juga mempengaruhi perilaku dan konsep pribadi
seseorang. Mereka menciptakan tekanan untuk mematuhi apa yang mungkin
mempengaruhi pilihan produk dan merek aktual seseorang.
Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam
masyarakat dan anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang
paling berpengaruh. Dalam keluarga, masing-masing anggota keluarga dapat
berbuat hal yang berbeda untuk membeli sesuatu. Setiap anggota keluarga
mempunyai keinginan dan selera yang berbeda untuk membeli.
Page 31
17
Peran dan Status
Posisi seseorang dalam tiap-tiap kelompok dapat didefinisikan dalam
perandan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan
seseorang. Pemasar menyadari potensi symbol status dari barang dan jasa.
3. Pribadi
Usia dan Tahap Daur Hidup
Sepanjang hidupnya orang membeli barang dan jasa yang berbeda. Selera
orang terhadap pakaian, perabot dan rekreasi berhubungan degan usia.
Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya. Pemasar berusaha
mengindentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki minat di atas rata-rata
atas produk dan jasa mereka.
Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan yang dapat dibelanjakan (tingkat,
kestabilan, pola waktu), tabungan dan aktiva, hutang, kemampuan untuk
meminjam, dan sikap atas belanja atau menabung. Pemasar barang-barang
yang peka terhadap harga terus menerus memperhatikan trend penghasilan
pribadi, tabungan dan tingkat bunga.
Gaya Hidup
Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi
dengan lingkungannya. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang di
dunia yang diekspresikan dalam aktifitas, minat, dan opininya.
Page 32
18
Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai pola sifat individu yang dapat
menentukan tanggapan untuk bertingkah laku. Kepribadian merupakan
karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan
tanggapan yang relative konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya.
Konsep diri merupakan cara seseorang untuk melihat dirinya sediri, dan pada
saat yang sama ia mempunyai gambaran tentang diri orang lain. Manajemen
pemasaran harus dapat mengidentifikasikan tujuan konsumen karena dapat
mempengaruhi perilaku mereka.
4. Psikologi
Belajar
Proses belajar meliputi perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman.
Motivasi
Motif merupakan kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk
bertindak.
Persepsi
Persepsi adalah proses bagaimana seorang individu memilih, mengorganisasi,
dan menginterprestasi masukan-masukan informasi yang menciptakan
gambaran dunia yang memiliki arti.
Sikap dan Kepercayaan
Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dianut seseorang tentang suatu
hal. Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tingdakan
Page 33
19
yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari
seseorang terhadap beberapa obyek atau gagasan. Sikap itu sendiri
mempengaruhi kepercayaan, dan kepercayaan itu mempengaruhi sikap.
Hal-hal tersebut di atas adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian.
F. Pengertian Sikap
Sikap bukan hanya suatu tindakan atau jawaban-jawaban tertentu dari seseorang,
tetapi mereka merupakan keseluruhan tindakan dimana satu sama lain saling
berhubungan. Sikap seseorang dapat terbentuk dari pengalaman, pengaruh lingkungan
dan sikap seseorang yang terbentuk selama perkembangan pribadi yang bersangkutan.
Sikap mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan seseorang karena
sikap biasanya dapat memberikan penilaian (menerima atau menolak) terhadap obyek
atau produk yang dihadapinya.
Definisi tentang sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi
terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik maupun kurang baik
secara konsekwen.
Sikap merupakan masalah penting bagi pemasar, karena sikap mempengaruhi
proses selektif, pembelajaran, dan akhirnya keputusan yang diambil seseorang.
Karena itu biasanya sikap dianggap terkait dengan rasa suka atau tidak suka, maka
sikap mempunyai implikasi atas tindakan tertentu.
Sikap mempunyai tiga komponen yang saling berhubungan yaitu:
Page 34
20
1. Komponen Kognitif (komponen keyakinan) adalah pengetahuan, kepercayaan
atau pikiran-pikiran yang berdasarkan pada informasi yang berhubungan dengan
obyek.
2. Komponen Afektif (komponen perasaan) adalah menunjukkan pada dimensi
emosional dari sikap yaitu emosi yang berhubungan dengan obyek (baik/buruk).
3. Komponen Tingkah Laku adalah komponen tingkah laku yang berhubungan
dengan kecenderungan untuk bertindak.
G. Ciri-ciri Sikap
Sikap mempunyai segi-segi perbedaan dengan pendorong-pendorong lain yang
ada pada diri manusia. Untuk membedakan pendorong-pendorong lain maka ada
beberapa cirri sikap yaitu:
1. Sikap mempunyai suatu obyek
Obyek tersebut bisa berupa konsep abstrak, dapat diraba, dapat juga berupa
tindakan.
2. Sikap mempunyai arah
Tingkatan dan kekuatan suatu sikap mengekspresikan bagaimana perasaan
seseorang terhadap obyek yang berupa:
- Arah : suka/tidak suka terhadap suatu obyek
- Tingkatan : seberapa banyak ras suka/tidak suka
- Kekuatan : ekspresi terhadap obyek
Page 35
21
3. Sikap mempunyai stuktur
Sikap mempunyai organisasi berarti memiliki konsistnsi internal dan pusat sikap.
Pusat sikap adalah nilai-nilai penting individu dan konsep diri. Sikap berarti stabil
dan dapat digeneralisasikan.
4. Sikap dapat dipelajari
Sikap yang baru lebih mudah daripada yang lama dan sikap yang baru lebih
mudah berubah.
H. Fungsi Sikap
1. Fungsi Penyesuaian
a. Fungsi ini mengarahkan seseorang untuk menyukai atau menghargai obyek
dan jauh dari tidak menyenangi atau tidak mengingini obyek tersebut.
b. Fungsi ini melayani penggunaan konsep untuk memaksimalkan hukuman.
c. Sikap konsumen tergantung pada besarnya tingkatan persepsi mereka terhadap
suatu pemasaran.
2. Fungsi Ego Defensif (pertahanan ego)
a. Sikap dibentuk untuk melindungi ego atau citra diri dari ancaman.
b. Kenyataan bahwa banyak ekspresi-ekspresi sikap yang keluar merefleksikan
kebalikan-kebalikan dari apa yang dipersepsikan orang terhadap dirinya.
3. Fungsi ekspresi nilai
a. Konsumen mengambil sikap tertentu dalam usaha untuk menterjemahkan
nilai-nilai mereka ke sesuatu yang lebih nyata dan lebih mudah.
Page 36
22
b. Pemasar seharusnya memahami nilai-nilai dari konsumen yang ingin
diekspresikan dan mendesain produk sesuai dengan nilai-nilai itu.
4. Fungsi pengetahuan
a. Manusia mempunyai kebutuhan dan lingkungan Lingkungan yang teratur
sehingga mereka mencari konsistensi, definisi, stabilisasi, dan pemahaman.
b. Kebutuhan akan pengetahuan pada apa yang kita butuhkan untuk diketahui.
Page 37
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Studi kasus yaitu pengkajian
terhadap suatu situasi atau masalah yang harus dipecahkan (Kamus Istialah Ekonomi,
1994; 193). Kesimpulan yag diambil berdasarkan penelitian ini terbatas pada obyek
yang diteliti.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
a. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah sumber tempat kita memperoleh keterangan penelitian
(Amirin, 1986; 92). Dalam hal ini, yaitu para konsumen yang membeli atau
menggunakan sepeda motor Honda, Suzuki, dan Yamaha.
b. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi titik perhatian suatu penelitian
(Arikunto, 1989; 92). Dalam hal ini, yaitu sikap konsumen terhadap atribut-atribut
sepeda motor Honda, Suzuki, dan Yamaha yang meliputi produk, harga, lokasi,
dan promosi.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2006.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Page 38
24
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneiti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2001: 32).
1. Variabel Bebas (Independent variabel)
Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam
variabel dependen dan mempunyai hubungan positif ataupun yang negative bagi
variabel dependen nantinya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
Produk
Produk adalah suatu barang, jasa, atau gagasan yang dipasarkan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan seorang konsumen. Unsur-unsur produk
pada sepeda motor yang akan diteliti meliputi mutu atau kwalitas, dan model.
Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Unsur-unsur harga yang akan
diteliti meliputi kesesuaian harga, dan harga jual kembali.
Lokasi
Lokasi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan
barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
Unsur-unsur lokasi yang akan diteliti meliputi tempat atau letak, dan suasana.
Promosi
Promosi adalah informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan
Page 39
25
pertukaran dalam pemasaran. Unsur-unsur promosi yang akan diteliti dalam
penelitian ini meliputi layanan servis gratis, dan periklanan.
2. Variabel Terikat (dependent variabel)
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama dalam sebuah
pengamatan (Kuncoro, 2003 : 42). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
Sikap Konsumen.
E. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 1989; 102). Apabila
seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa pengguna sepeda motor Honda, Suzuki, dan Yamaha di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 1989; 104).
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa pengguna sepeda motor
Honda, Suzuki, dan Yamaha. Adapun sampel yang akan diteliti adalah 90 responden
yang diperoleh dari rumus Slovin (Husein Umar, 2003:108) seperti berikut:
21 NeNn
+=
Dimana n =ukuran sampel
N = ukuran populasi, yaitu diambil 115 responden pada sebuah fakultas FKIP,
Ekonomi, dan Sastra yang ditentukan oleh penulis
E = persentase kelonggaran dan ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang dapat ditolerir, yaitu 5%.
Page 40
26
( )9032.89
2875.01115
05.01151115
2 ==+
=+
=n
Jadi, banyaknya sampel dalam penelitian ini adalah 90 responden.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Cara penarikan sampel adalah dengan menggunakan metode purposive sampling
yang dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti
menurut ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sampel itu. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau
daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Misalnya orang yang membeli
atau menggunakan sepeda motor Honda, Suzuki, dan Yamaha di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
G. Data yang Dibutuhkan
Data yang dicari oleh penulis adalah:
1. Data Primer
Yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data,
seperti hasil wawancara, pengisian kuesioner, atau bukti transaksi. Data ini semua
merupakan data mentah yang kelak akan diproses untuk tujuan-tujuan tertentu,
sesuai dengan kebutuhan.
2. Data Sekunder
Yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 1999; 129). Data
sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lebih lanjut, misalnya
dalam bentuk tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya, sehingga lebih
informatif jika digunakan oleh pihak lain (Umar, 2003; 60).
Page 41
27
H. Metode Pengumpulan Data
Data yang dipergunakan sebagai bahan analisis diperoleh dengan cara:
1. Kuesioner (angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 1999:135).
2. Wawancara (interview)
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab
secara langsung dengan responden.
I. Teknik Pengujian Instrumen
1. Pengujian Validitas
Uji validitas yaitu suatu alat ukur yang menunjukkan sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Nilai validitas
dicari dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Product Moment sebagai
berikut:
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−=
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan:
rxy = korelasi product moment
N = cacah subyek uji coba
ΣX = sigma atau jumlah X (skor butir)
ΣX² = sigma X kwadrat
ΣY = sigma Y (skor faktor)
Page 42
28
ΣY² = sigma Y kwadrat
ΣXY = sigma tangkar (perkalian) X dengan Y
X = nilai masing-masing butir per item
Y = nilai seluruh butir per item
2. Pengujian reliabilitas
Uji reliabilitas yaitu sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya dan diandalkan.
Dengan rumus sebagai berikut:
( )( )rxy
rxyrgg+
=12
Keterangan:
rgg : koefisien korelasi genap-gasal
Rxy : koefisien korelasi momen tangkar
J. Metode Analisis Data
a. Dalam penelitian ini data yang diperoleh nantiya akan dianalisis secara
kwantitatif. Analisis Persentase digunakan untuk mengetahui dan menganalisis
jawaban dari kwesioner bagian I tentang karakteristik konsumen. Hal-hal yang
akan dianalisis adalah:
Produk
Harga
Lokasi
Promosi
b. Analisis Multiattribute Attitude Model (MAM)
Analisis ini digunakan untuk mengukur sikap konsumen positif atau negatif
secara keseluruhan terhadap atribut yang diteliti. Analisis ini juga dugunakan
Page 43
29
untuk mengetahui atribut apa yang paling berpengaruh dalam pembelian sepeda
motor. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah 1: Dengan rumus sebagai berikut: (Engel, 1994: 353)
n
Ab = Σ Wi |Ii - Xi|
I=1
Keterangan:
Ab : sikap konsumen terhadap suatu obyek
Wi : bobot rata-rata urutan kepentingan terhadap atribut i
Xi : nilai belief rata-rata konsumen terhadap atribut i
Ii : nilai ideal rata-rata konsumen terhadap atribut i
n : jumlah atribut sepeda motor yang diteliti
Langkah 2: Menentukan n dengan cara memilih atribut-atribut yang paling
dominan, selanjutnya diberi nilai 1 sampai ke-n dimana urutan
pertama diberi nilai lebih tinggi dari urutan berikutnya sebanyak n,
begitu seterusnya.
Langkah 3: Menentukan Wi dengan rumus:
Wi = nilai masing-masing atribut x 100 nilai atribut
Langkah 4: Menentukan skala sikap dalam bentuk skor dengan angka 1 – 5.
Urutannya sebagai berikut:
No. Sikap Skor
1. Sangat Tidak Setuju 1
2. Tidak setuju 2
Page 44
30
3. Netral 3
4. Setuju 4
5. Sangat Setuju 5
Langkah 5: Mencari nilai ideal dan belief dengan rumus
Nilai ideal = Skor x absolute responden ideal masing-masing
alternative jawaban.
Nilai belief = Skor x absolute responden belief masing-masing
alternative jawaban.
Kemudian dicari nilai ideal rata-rata dan belief rata-rata.
Nilai ideal rata-rata = total nilai ideal Responden ideal
Nilai belief rata-rata = total niai belief Responden belief
Langkah 6: Memasukkan data dalam bentuk tabel, kemudian masukkan dalam
rumus atau model.
Langkah 7: dari perhitungan di atas akhirnya dapat diinterprestasikan dengan
Skala Likert dengan rumus (Sugiyono, 1994:73)
(sikap tertinggi – skor terendah) x 100
Hasilnya (5 - 1) x 100 = 400
Hal ini dapat dilihat pada skala sikap di bawah ini:
0________100________200________300________400
Keterangan:
0 - 99 = Sangat Baik
Page 45
31
100 - 199 = Baik
200 - 299 = Tidak Baik
300 - 400 = Sangat Tidak Baik
Hasil penelitian sikap secara keseluruhan berarti skala semakin kekiri
maka sikap konsumen secara keseluruhan semakin baik atau positif, tetapi apabila
skala semakin kekanan, maka sikap konsumen secara keseluruhan secara relatif
semakin tidak baik atau negatif.
Page 46
32
BAB IV
GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA DAN GAMBARAN
UMUM SEPEDA MOTOR: HONDA, SUZUKI, YAMAHA
A. GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Universitas Sanata Dharma lahir dari kepedulian Serikat Yesus dan para rekan awam
Katolik untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat
manusia serta warisan budaya melalui penelitian, pendidikan dan pelayanan kepada
masyarakat setempat, nasional dan internasional.
Di dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, Universitas Sanata Dharma
menyelenggarakan pendidikan yang memungkinkan peserta didik memadukan
pengembangan berbagai dimensi kemanusiaan dengan penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi, sehingga memiliki kepribadian yang matang, integritas moral yang
tinggi, kemampuan berfikir yang kritis dan wawasan kebangsaan yang luas.
Universitas Sanata Dharma didirikan pada tanggal 20 April 1993 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor
46/D/0/1993, tanggal 20 April 1993; dikembangkan dari Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Sanata Dharma yang pada awalnya didirikan sebagai Perguruan Tinggi
Pendidikan Guru (PTPG) Sanata Dharma pada tanggal 17 Desember 1955.
Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong untuk
memperluas muatan program pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan
pendidikan guru dengan membuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP),
Page 47
33
Sanata Dharma juga membuka 6 fakultas baru dan 2 fakultas perubahan bentuk.
Dengan demikian fakultas-fakultas di Universitas Sanata Dharma mencakup:
1. FKIP
2. Fakultas Ekonomi
3. Fakultas MIPA
4. Fakultas Sastra
5. Fakultas Teknik
6. Fakultas Farmasi
7. Fakultas Psikologi, dan
8. Fakultas Teologi;
Dan program non-gelar, yaitu DII PGSD (di Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP), DIII
Mekatronika (di Fakultas Teknik), English Extension Course, dan Bahasa Indonesia
bagi Penutur Asing (BIPA).
Lebih dari itu, Universitas Sanata Dharma juga membuka Program Pasca Sarjana
yaitu Program Studi Magister Teologi, Program Studi Magister Ilmu Religi dan
Budaya, dan Program Studi Magister Kajian Bahasa Inggris.
B. GAMBARAN UMUM PRODUK
Obyek yang menjadi bahan penelitian bagi penulis adalah sepeda motor merek
Honda, Suzuki, dan Yamaha. Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar
biasa. Di tengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek
pendatang baru, sepeda motor Honda, Suzuki, Yamaha yang sudah lama berada di
Indonesia, dengan segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar dan sekaligus
Page 48
34
memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis.
Produk-produk tersebut sudah cukup dikenal serta diminati oleh konsumen.
Berkembangnya teknologi otomotif saat ini, mendorong perusahaan untuk
meningkatkan mutu atau kualitas dari produknya. Perkembangan produk
dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan dan perluasan sasaran pasar. Hal-hal
yang ada di atas ini dapat kita lihat melalui gambaran tentang produk-produknya
sebagai berikut:
1. Gambaran tentang produk Honda
Keunggulan teknologi Honda Motor diakui di seluruh dunia dan telah dibuktikan
dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di lintasan balap. Honda
pun mengembangkan teknologi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan
yaitu mesin "bandel" dan irit bahan bakar, sehingga menjadikannya sebagai
pelopor kendaraan roda dua yang ekonomis. Tidak heran, jika harga jual kembali
sepeda motor Honda tetap tinggi.
Spesifikasi sepeda motor Honda adalah sebagai berikut. Penulis mengambil
contoh Honda Karisma X 125.
Fitur utama:
LAMPU & SEIN DEPAN, CUK, HANDLE GRIP, MF BATTERY, PANEL
INSTRUMEN, BOX SERBA-GUNA, LAMPU & SEIN BELAKANG,
CRANKCASE EMISSION CONTROL SYSTEM (CECS).
Spesifikasi:
Panjang X lebar X tinggi 1.904 x 707 x 1.078 mm
Jarak sumbu roda 1.246 mm
Page 49
35
Jarak terendah ke tanah 137 mm
Berat kosong 98,6 kg (Karisma X 125D)
Tipe rangka Tulang Punggung
Tipe suspensi depan Teleskopik
Tipe suspensi belakang Lengan ayun dan peredam kejut ganda
Ukuran ban depan 2,50 - 17 38L
Ukuran ban belakang 2,75 - 17 41P
Rem depan Cakram hidrolik (Karisma X 125D)
Rem belakang Tromol
Kapasitas tangki bahan
bakar 3,7 liter
Tipe mesin 4 Langkah SOHC, pendinginan udara
Diameter x langkah 52,4 x 57,9 mm
Volume langkah 124,9 cc
Perbandingan kompresi 9,0 : 1
Daya maksimum 9,3 PS / 7.500 RPM
Torsi maksimum 1,03 kgf.m/4000 rpm
Kapasitas minyak pelumas
mesin 0,7 liter penggantian periodik
Kopling Ganda, otomatis, sentrifugal, tipe basah
Gigi transmsi 4 kecepatan, rotary
Page 50
36
Pola pengoperan gigi N-1-2-3-4-N
Starter Pedal dan elektrik
Aki MF, 12V - 3,5 Ah
Busi ND U2O E PR9 / NGK CPR 6E A-9
Sistem pengapian DC – CDI
2. Gambaran tentang produk Yamaha
Untuk produk Yamaha, penulis mengambil contoh sepeda motor Yamaha Mio
Sporty. Adapun spesifikasinya adalah sebagai berikut:
Nama Produk : Mio Sporty
Kategori Produk : Automatic
Harga : Rp 11 200 000,00
Detail produk :
• Tipe mesin: berpendingin udara, 4 langkah SOHC 2-klep
• AIS (Air Induction System) EURO 2 Ready
• Dimensi: P 1,820 mm x L 675 mm x T 1,050 mm.
• Tinggi tempat duduk 745 mm.
• Jarak sumbu roda 1.240 mm.
• Jarak terendah ke tanah 130 mm.
• Berat kosong 87 kg.
• Susunan silinder tunggal.
• Displacement 113.7 cm3.
• Diameter 50 mm s 57,9 mm langkah.
Page 51
37
• Perbandingan kompresi 8,8:1.
• Tenaga maksimum 6,54 km (8,9 ps) @ 8.000 rpm.
• Torsi Maksimum 7,84 N-m (0,88 kgf.m) @ 7.000 rpm
• Sistem starter elektric and kick
• Pelumasan wet sump
• Kapasitas oli mesin 0,9 liter
• Kapasitas bahan bakar 3.7 liter
• Karburator NCV24x1 (Keihin)
• Sistem pengapian DC-CDI
• Kopling kering, sentrifugal otomatis
• Transmisi V-belt otomatis
• Perbandingan rasio gigi 2.399-0.829
• Tipe frame steel tube
• Caster/ trail 26.5 derajat/ 100 mm
• Ukuran ban depan 70/90 - 14 MC 34 P
• Ukuran ban belakang 80/90 - 14 MC 40 P
• Sistem pengereman depan/belakang hydraulic single disc/ drum
• Suspensi depan/ belakang teleskopik
• Lampu depan 12 V 32 W/ 32 W x 1
Garansi:
• 3 tahun/ 36.000 km: mesin (sesuai ketentuan)
• 2 tahun: kelistrikan (Rotor, Stator, CDI, Ignition Coil, Motor Starter).
Page 52
38
• 6 bulan/ 6.000 km: umum (diluar kelistrikan).
• SERVIS GRATIS: 4 kali + 2 kali oli mesin.
Karena usaha yang terus menerus untuk membuat sepeda motor Yamaha yang
lebih baik, data-data diatas dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
3. Gambaran tentang produk Suzuki
Untuk produk Suzuki, penulis mengambil contoh sepeda motor Suzuki Thunder
125. Adapun spesifikasinya adalah sebagai berikut:
Nama Produk : Thunder 125
Kategori Produk : 4 Tak
Detail Produk
Panjang X lebar X tinggi 2.033 x 754 x 1.062 mm
Jarak sumbu roda 1.281 mm
Jarak terendah ke tanah 149 mm
Berat kosong 114 kg
Tipe rangka Pola Berlian
Tipe suspensi depan Teleskopik
Tipe suspensi belakang Lengan ayun dan peredam kejut
Ukuran ban depan 2,75 - 18 - 42P
Ukuran ban belakang 3,00 - 18 - 47P
Rem depan Tipe cakram hidrolik, dengan piston ganda
Rem belakang Tromol
Page 53
39
Kapasitas tangki bahan
bakar 12,4 liter (cadangan 2,3 liter)
Tipe mesin 4 Langkah OHC, pendinginan udara
Diameter x langkah 63,5 x 49,5 mm
Volume langkah 125 cc
Perbandingan kompresi 9,0 : 1
Daya maksimum 10,8 PS / 8.500 RPM
Torsi maksimum 1,3 kgf.m / 6.500 RPM
Kapasitas minyak pelumas
mesin 0,9 liter pada penggantian periodik
Kopling Manual, tipe basah dan pelat majemuk
Gigi transmsi 5 kecepatan, bertautan tetap
Pola pengoperan gigi 1-N-2-3-4-5
Starter Pedal dan elektrik
Aki 12 V - 5 Ah
Busi ND X 24 EP-U9 / NGK DP8EA-9
Sistem pengapian CDI-DC, Baterai
Jenis rantai mesin Silent chain
Konsumsi bahan bakar 51,4 km / liter pada kecepatan 50 km/jam
(standard pabrik)
Page 54
40
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pembuatan Kuesioner dan Penentuan sampel
Dalam penyebaran kuesioner peneliti mengambil sebagian populasi dari pengguna
sepeda motor Honda, Suzuki, dan Yamaha. Pada tahap awal, dilakukan pengambilan
sampel terhadap 90 responden mahasiswa/i di Universitas Sanata Dharma, di mana
responden mengisi kuesioner sesuai dengan merek sepeda motor yang diteliti, yaitu
Honda, Suzuki, dan Yamaha. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa positif
sikap konsumen terhadap sepeda motor Honda, Suzuki, dan Yamaha berdasarkan
atribut-atribut yang akan diteliti.
Peneliti membagi 3 bagian kuesioner:
1. Data mengenai karakteristik responden dari masing-masing tiga merek sepeda
motor: Honda, Suzuki, dan Yamaha yang meliputi: fakultas, jenis kelamin, umur,
tingkat pendapatan per bulan, merek sepeda motor saat ini, dan berapa lama telah
menggunakan sepeda motor merek tersebut.
2. Data mengenai urutan atribut-atribut Marketing Mix yang menjadi prioritas
konsumen dalam memilih 3 merek sepeda motor: Honda, Suzuki, dan Yamaha.
Adapun atribut-atribut Marketing Mix meliputi: kualitas sepeda motor, model
sepeda motor, kesesuaian harga dengan kemampuan beli, harga jual kembali,
letak dealer, suasana dealer, kemenarikan iklan, dan layanan servis gratis.
3. Data mengenai sikap konsumen terhadap atribut-atribut Marketing Mix pada 3
merek sepeda motor tersebut.
Page 55
41
B. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Dalam pengujian validitas ini dicari koefisien validitas atau kesahihan butir yang
didapat dari korelasi antara skor butir dan skor faktor. Skor faktor ini diperoleh
dari jumlah skor semua butir pertanyaan dalam faktor.
Pedoman yang dipakai dalam mempertahankan suatu butir adalah sebagai berikut:
1. Korelasi antara butir dengan faktor harus positif
2. Peluang ralat (peluang kesalahan korelasi antara skor butir dengan skor
faktor) dari korelasi tersebut maksimal 5% atau 0,05.
Dari uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan yang telah dilakukan dengan
bantuan program SPSS dengan menggunakan taraf signifikan 0,05 atau 5% dan
derajat kebebasan (df = n-2). Ternyata hasilnya menunjukkan semua pertanyaan
kuesioner dinyatakan sahih, dimana r hitung ideal sebesar 0,716, dan r hitung belief sebesar
0,471, serta r tabel sebesar 0,239 dari 30 responden, maka terbukti r hitung>r tabel.
2. Uji Reliabilitas
Dalam menguji reliabilitas digunakan metode belah dua yaitu dengan
menggunakan moment tangkar untuk mencari koefisien korelasi antara kelompok
butir bernomor genap dan kelompok butir bernomor ganjil. Setelah diperoleh
hasilnya kemudian dimasukkan didalam rumus spearman brown. Adapun hasil
perhitungan menggunakan program software SPSS untuk yang ideal sebesar
0,833 dan yang belief sebesar 0,639 dari 30 responden pada kuesioner bagian III.
Dan kuesioner ini dikatakan reliable karena r hitung lebih besar dari r tabel.
Page 56
42
C. Analisis Data
1. Analisis Karakteristik Responden
Untuk menjawab masalah yang pertama mengenai karakteristik responden sepeda
motor Honda, Suzuki, dan Yamaha dengan menggunakan analisis persentase.
Hasil analisis datanya ditampilkan pada tabel di bawah ini:
Tabel V.1
Responden Berdasarkan Fakultas dan Jenis Sepeda Motor yang Digunakan
Fakultas Jenis Sepeda Motor No
Ekonomi FKIP Sastra Honda Suzuki Yamaha Total %
1. 28 9 2 39 39 43%
2. 18 5 6 29 29 32%
3. 13 5 4 22 22 25%
90 100%
Tabel V.2
Responden Berdasarkan Umur dan Jenis Sepeda Motor yang Digunakan
Umur (tahun) Jenis Sepeda Motor No
18-19 20-21 22-23 >23 Honda Suzuki Yamaha Total %
1. 2 3 22 12 39 39 43%
2. 3 11 9 6 29 29 32%
3. 1 2 12 7 22 22 25%
90 100%
Page 57
43
Tabel V.3
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Jenis Sepeda Motor yang Digunakan
Jenis Kelamin Jenis Sepeda Motor No
Pria Wanita Honda Suzuki YamahaTotal %
1. 19 20 39 39 43%
2. 13 16 29 29 32%
3. 15 7 22 22 25%
90 100%
Tabel V.4
Responden Berdasarkan Lama Menggunakan dan Jenis Sepeda Motor yang Digunakan
Lama Menggunakan (tahun) Jenis Sepeda Motor No
<1 1-2 3-4 >5 Honda Suzuki Yamaha Total %
1. 3 14 16 6 39 39 43%
2. 4 12 9 4 29 29 32%
3. 8 5 8 1 22 22 25%
90 100%
Tabel V.5
Responden Berdasarkan Pendapatan dan Jenis Sepeda Motor yang Digunakan
Pendapatan (1xRp 1.000) Jenis Sepeda Motor No
<150 150-350 350-450 >450 Honda Suzuki Yamaha Total %
1. 2 17 14 6 39 39 43%
2. 3 11 12 3 29 29 32%
3. - 5 10 7 22 22 25%
90 100%
Page 58
44
Analisis karakteristik konsumen pada tabel di atas dapat dilihat secara ringkas
dalam tabel V.6 berikut: Ringkasan karakteristik responden sepeda motor: Honda,
Suzuki, dan Yamaha
Tabel V. 6
Ringkasan karakteristik responden sepeda motor: Honda, Suzuki, dan Yamaha
Jenis Sepeda Motor No Keterangan Honda Suzuki Yamaha Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1. Fakultas: a. Ekonomi 28 72% 18 62% 13 59% b. FKIP 9 23% 5 17% 5 23% c. Sastra 2 5% 6 21% 4 18% 39 100% 29 100% 22 100% 2. Umur: a. 18-19 tahun 2 5% 3 10% 1 5% b. 20-21 tahun 3 8% 11 38% 2 9% c. 22-23 tahun 22 56% 9 31% 12 54% d. >23 tahun 12 31% 6 21% 7 32% 39 100% 29 100% 22 100% 3. Jenis Kelamin: a. Laki-laki 19 49% 13 45% 15 68% b. Perempuan 20 51% 16 55% 7 32% 39 100% 29 100% 22 100% 4. Lama
menggunakan sepeda motor
a. <1 tahun 3 8% 4 14% 8 36% b. 1-2 tahun 14 36% 12 41% 5 23% c. 3-4 tahun 16 41% 9 31% 8 36% d. >5 tahun 6 15% 4 14% 1 5% 39 100% 29 100% 22 100% 5. Pendapatan
perbulan:
a. <Rp.150.000 2 5% 3 10% - - b. Rp.150.001 –
Rp.350.000 17 44% 11 38% 5 23%
c. Rp.350.001 – Rp.450.000
14 36% 12 42% 10 45%
d. >Rp.450.000 6 15% 3 10% 7 32% 39 100% 29 100% 22 100%
Sumber: Data primer yang diolah
Page 59
45
2. Analisis Prioritas KepentinganTerhadap Atribut-atribut Sepeda Motor:
Honda, Suzuki, dan Yamaha
Berdasarkan hasil kuesioner, maka kita dapat mengetahui atribut apa yang
menjadi prioritas utama dalam pembelian sepeda motor merek Honda, Suzuki,
dan Yamaha dianalisis dengan analisis prioritas kepentingan. Dalam penelitian ini
responden diminta memberi urutan tingkat kepentingan (prioritas) dari yang
paling penting sampai kurang penting pada keempat atribut Marketing Mix
tersebut. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, maka ditampilkan atribut-
atribut yang menjadi prioritas konsumen pada tabel di bawah ini:
Tabel V. 7
Urutan prioritas kepentingan terhadap atribut Marketing Mix pada 3 (tiga) merek
sepeda motor: Honda, Suzuki, dan Yamaha
Honda Suzuki Yamaha Keterangan
Hasil Peringkat Hasil Peringkat Hasil Peringkat
1. Produk 120 1 95 1 68 1
2. Harga 104 2 74 3 62 2
3. Promosi 101 3 83 2 53 3
4. Lokasi 65 4 40 4 38 4
Sumber: Data Primer yang diolah
Page 60
46
Perhitungan prioritas kepentingan selengkapnya dapat dilihat pada halaman
lampiran VI bagian B, Analisis Prioritas Kepentingan Sepeda Motor Honda,
Suzuki, dan Yamaha.
Pada tabel di atas, urutan atribut yang paling penting dari nomor 1 dan selanjutnya
untuk atribut yang paling tidak penting adalah nomor 4 berdasarkan tanggapan
responden yaitu:
A. Urutan atribut yang menjadi prioritas konsumen pada sepeda motor Honda
1. Atribut Produk dengan bobot 120
2. Atribut Harga dengan bobot 104
3. Atribut Promosi dengan bobot 101
4. Atribut Lokasi dengan bobot 65
B. Urutan atribut yang menjadi prioritas konsumen pada sepeda motor Suzuki
1. Atribut Produk dengan bobot 95
2. Atribut Promosi dengan bobot 74
3. Atribut Harga dengan bobot 83
4. Atribut Lokasi dengan bobot 40
C. Urutan atribut yang menjadi prioritas konsumen pada sepeda motor Yamaha
1. Atribut Produk dengan bobot 68
2. Atribut Harga dengan bobot 62
3. Atribut Promosi dengan bobot 53
4. Atribut Lokasi dengan bobot 38
Page 61
47
3. Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut-atribut Sepeda Motor: Honda,
Suzuki, dan Yamaha dengan Multiattribute Attitude Model (MAM)
Permasalahan berikutnya tentang bagaimana sikap konsumen terhadap atribut
Marketing Mix sepeda motor merek Honda, Suzuki, dan Yamaha dianalisis
dengan metode Multiattribute Attitude Model. Analisis ini digunakan untuk
mengukur sikap konsumen positif atau negative secara keseluruhan terhadap
atribut produk, harga, promosi, dan lokasi pada sepeda motor merek Honda,
Suzuki, dan Yamaha. Rumus Multiattribute Attitude Model sebagai berikut:
n
Ab = Σ Wi |Ii - Xi|
I=1
Keterangan:
Ab : sikap konsumen terhadap suatu obyek
Wi : bobot rata-rata urutan kepentingan terhadap atribut i
Xi : nilai belief rata-rata konsumen terhadap atribut i
Ii : nilai ideal rata-rata konsumen terhadap atribut i
n : jumlah atribut sepeda motor yang diteliti
Langkah-langkah perhitungan sikap secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
a. Bobot Kepentingan
Besarnya bobot dari masing-masing atribut berdasarkan urutan tingkat
kepentingan yang diberikan sebagai berikut:
Wi = nilai masing-masing atribut x 100
Page 62
48
nilai atribut
Tabel V.8
Bobot Kepentingan
Urutan Kepentingan Nilai Bobot
1 4 4/10 x 100 = 40
2 3 3/10 x 100 = 30
3 2 2/10 x 100 = 20
4 1 1/10 x 100 = 10
Tabel V.9
Hasil Peringkat Kepentingan, Urutan Prioritas, dan Bobot Kepentingan
Honda Suzuki Yamaha Atribut
Hasil Urutan Bobot Hasil Urutan Bobot Hasil Urutan Bobot
Produk 120 1 40 95 1 40 68 1 40
Harga 104 2 30 74 3 20 62 2 30
Promosi 101 3 20 83 2 30 53 3 20
Lokasi 65 4 10 40 4 10 38 4 10
Tabel di atas menunjukkan hasil peringkat kepentingan yang dusertai dengan
urutan bobot kepentingan.
Page 63
49
b. Analisis Ideal dan Belief Rata-rata
Data dan jawaban responden yang bersifat kualitatif diubah menjadi kuantitatif
dengan cara memberi skor yaitu:
No Jawaban Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Netral 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Adapun hasil jawaban responden dengan kuesioner bagian ketiga sebagai dasar
perhitungan ideal rata-rata dan belief rata-rata adalah sebagai berikut:
Tabel V.10
Selisih Ideal-Belief Rata-rata Setiap Atribut dan Bobot Kepentingan
Honda Suzuki Yamaha Atribut Ideal
Ii
Belief
Xi
Selisih
|Ii-Xi|
Bobot
Wi
Ideal
Ii
Belief
Xi
Selisih
|Ii-Xi|
Bobot
Wi
Ideal
Ii
Belief
Xi
Selisih
|Ii-Xi|
Bobot
Wi
Produk 4.17 3.95 0.22 40 3.81 3.74 0.075 40 4.09 3.75 0.34 40
Harga 3.89 3.6 0.29 30 3.87 3.78 0.095 20 3.93 3.87 0.065 30
Promosi 4.13 3.62 0.51 20 3.79 3.54 0.25 30 3.96 3.82 0.14 20
Lokasi 4.14 3.5 0.64 10 3.88 3.61 0.27 10 3.75 3.43 0.32 10
Sumber: Data Primer yang diolah
Page 64
50
Tabel di atas menunjukkan hasil selisih ideal rata-rata dan belief rata-rata. Atribut
yang memiliki selisih paling kecil menunjukkan bahwa atribut tersebut nerupakan
atribut yang keadaannya paling mendekati keinginan atau harapan konsumen.
Perhitungan Ideal dan Belief pada 3 Sepeda Motor: Honda, Suzuki, dan Yamaha
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran VI Analisis Data bagian C: Analisis
Ideal dan Belief Rata-rata.
c. Analisis Sikap Konsumen
Perhitungan sikap konsumen secara keseluruhan terhadap atribut sepeda motor
merek Honda, Suzuki, dan Yamaha dihitung dengan metode Multiattribute
Attitude Model:
n
Ab = Σ Wi |Ii - Xi|
I=1
Perhitungan sikap konsumen secara keseluruhan terhadap atribut sepeda motor
merek Honda, Suzuki, dan Yamaha yang diteliti, adalah sebagai berikut:
1. Produk Honda
Ab = 40 x | 4.17 - 3.95 | + 30 x | 3.89 – 3.6 | + 20 x | 4.13 - 3.62 | + 10 x | 4.14
– 3.5 |
= (40 x 0.22) + (30 x 0.29) + (20 x 0.51) + (10 x 0.64)
= 8.8 + 8.7 + 10.2 + 6.4
= 34.1
Dari hasil analisis Multiattribute Attitude Model, diperoleh nilai sikap
konsumen produk Honda secara keseluruhan sebesar 34.1. Nilai sikap
Page 65
51
konsumen ini termasuk dalam kategori sangat baik atau positif karena terletak
antara nilai sikap 0 – 100. Nilai sikap konsumen produk Honda sebesar 34.1
menunjukkan nilai sikap konsumen belum mencapai titik ideal (0) atau
harapan konsumen secara maksimal.
Hasil nilai sikap konsumen dapat dilihat dalam skala sikap sebagai berikut:
0 34.1 100 200 300 400 Positif Negatif
Apabila dilihat dalam skala sikap di atas, maka angka 34.1 lebih condong ke
arah kiri. Hal tersebut menunjukkan bahwa sikap konsumen terhadap atribut
sepeda motor merek Honda yang meliputi Produk, Harga, Promosi, dan
Lokasi secara keseluruhan adalah relatif sangat baik atau positif.
2. Produk Suzuki
Ab = 40 x | 3.81 – 3.74 | + 20 x | 3.87 – 3.78 | + 30 x | 3.79 - 3.54 | + 10 x |
3.88 – 3.61 |
= (40 x 0.075) + (20 x 0.095) + (30 x 0.25) + (10 x 0.27)
= 3 + 1.9 + 7.5 + 2.7
= 15.1
Dari hasil analisis Multiattribute Attitude Model, diperoleh nilai sikap
konsumen produk Suzuki secara keseluruhan sebesar 15.1. Nilai sikap
konsumen ini termasuk dalam kategori sangat baik atau positif karena terletak
antara nilai sikap 0 – 100. Nilai sikap konsumen produk Suzuki sebesar 15.1
menunjukkan nilai sikap konsumen belum mencapai titik ideal (0) atau
harapan konsumen secara maksimal.
Page 66
52
Hasil nilai sikap konsumen dapat dilihat dalam skala sikap sebagai berikut:
0 15.1 100 200 300 400 Positif Negatif
Apabila dilihat dalam skala sikap di atas, maka angka 15.1 lebih condong ke
arah kiri. Hal tersebut menunjukkan bahwa sikap konsumen terhadap atribut
sepeda motor merek Suzuki yang meliputi Produk, Harga, Promosi, dan
Lokasi secara keseluruhan adalah relatif sangat baik atau positif.
3. Produk Yamaha
Ab = 40 x | 4.09 – 3.75 | + 30 x | 3.93 – 3.87 | + 20 x | 3.96 - 3.82 | + 10 x |
3.75 – 3.43 |
= (40 x 0.34) + (30 x 0.065) + (20 x 0.14) + (10 x 0.32)
= 13.4 + 1.95 + 2.8 + 3.2
= 21.55
Dari hasil analisis Multiattribute Attitude Model, diperoleh nilai sikap
konsumen produk Suzuki secara keseluruhan sebesar 21.55. Nilai sikap
konsumen ini termasuk dalam kategori sangat baik atau positif karena terletak
antara nilai sikap 0 – 100. Nilai sikap konsumen produk Honda sebesar 21.55
menunjukkan nilai sikap konsumen belum mencapai titik ideal (0) atau
harapan konsumen secara maksimal.
Hasil nilai sikap konsumen dapat dilihat dalam skala sikap sebagai berikut:
0 21.55 100 200 300 400 Positif Negatif
Page 67
53
Apabila dilihat dalam skala sikap di atas, maka angka 21.55 lebih condong ke
arah kiri. Hal tersebut menunjukkan bahwa sikap konsumen terhadap atribut
sepeda motor merek Suzuki yang meliputi Produk, Harga, Promosi, dan
Lokasi secara keseluruhan adalah relatif sangat baik atau positif.
D. Pembahasan
1. Pembahasan Masalah Pertama
Dalam pembahasan masalah pertama ini akan dibahas mengenai atribut
Marketing Mix manakah yang menjadi prioritas dalam keputusan pembelian
produk Honda, Suzuki, dan Yamaha. Berdasarkan analisis prioritas kepentingan
yang ada di depan, maka atribut Marketing Mix yang menjadi prioritas dalam
keputusan pembelian untuk ketiga produk itu adalah sebagai berikut:
a. Untuk Produk Honda
Dari keempat atribut yang ada, atribut produk memiliki hasil yang paling
besar yaitu sebesar 120. Oleh karena itu, atribut produk merupakan prioritas
utama bagi konsumen Honda dalam keputusan pembelian sepeda motor merek
ini. Pertimbangan lain yang mempengaruhi pemilihan pembelian sepeda
motor Honda secara berturut-turut sesuai dengan prioritasnya adalah harga
dengan nilai 104, promosi dengan nilai 101, dan lokasi dengan nilai 65.
b. Untuk Produk Suzuki
Dari keempat atribut yang ada, atribut produk memiliki hasil yang paling
besar yaitu sebesar 95. Oleh karena itu, atribut produk merupakan prioritas
utama bagi konsumen Suzuki dalam keputusan pembelian sepeda motor
merek ini. Pertimbangan lain yang mempengaruhi pemilihan pembelian
Page 68
54
sepeda motor Suzuki secara berturut-turut sesuai dengan prioritasnya adalah
promosi dengan nilai 83, harga dengan nilai 74, dan lokasi dengan nilai 40.
c. Untuk Produk Yamaha
Dari keempat atribut yang ada, atribut produk memiliki hasil yang paling
besar yaitu sebesar 68. Oleh karena itu, atribut produk merupakan prioritas
utama bagi konsumen Yamaha dalam keputusan pembelian sepeda motor
merek ini. Pertimbangan lain yang mempengaruhi pemilihan pembelian
sepeda motor Yamaha secara berturut-turut sesuai dengan prioritasnya adalah
harga dengan nilai 62, promosi dengan nilai 53, dan lokasi dengan nilai 38.
2. Pembahasan Masalah Kedua
Sikap konsumen terhadap atribut sepeda motor Honda, Suzuki, dan Yamaha yang
diteliti secara keseluruhan adalah relative sangat baik. Berdasarkan analisis sikap
konsumen yang ada di depan, maka sikap konsumen yang relatif sangat baik dari
produk Honda, Suzuki, dan Yamaha.
Dari perhitungan, maka dapat diinterpretasikan dengan skala Likert sebagai
berikut:
0 100 200 300 400
Suzuki Yamaha Honda
Page 69
55
Sikap konsumen (Ab) terhadap atribut-atribut Marketing Mix pada sepeda
motor Honda, Suzuki, dan Yamaha adalah positif. Di mana Nilai Sikap
Konsumen terhadap atribut-atribut Marketing Mix pada sepeda motor Honda
adalah 34, nilai sikap konsumen terhadap atribut-atribut Marketing Mix pada
sepeda motor Suzuki adalah 15, sedangkan nilai sikap konsumen terhadap atribut-
atribut Marketing Mix pada sepeda motor Yamaha adalah 21,55. Nilai sikap
konsumen ketiga sepeda motor berada pada interval 0 – 100.
Page 70
56
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, dan KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian yang telah penulis lakukan dengan
membagi kuesioner kepada 90 responden, dimana diperoleh hasil sepeda motor
Honda memperoleh sebesar 39 responden, Suzuki sebesar 29 responden, dan Yamaha
sebesar 22 responden, maka penulis dapat menarik kesimpulan dari tiga merek sepeda
motor tersebut sebagai berikut:
1. Karakteristik Responden
a. Karakteristik Responden Sepeda Motor Honda Berdasarkan Analisis
Persentase.
Dari hasil analisis jawaban kuesioner bagian pertama tentang karaktristik
responden, diketahui bahwa sebagian besar pengguna sepeda motor Honda
adalah perempuan (51%) dengan usia antara 22 – 23 tahun (56%), Fakultas
Ekonomi (72%) dengan pendapatan (uang saku) perbulan antara Rp 150.000,-
sampai Rp 350.000,- (44%), dan lama menggunakan antara 3 – 4 tahun
sebanyak 41%.
b. Karakteristik Responden Sepeda Motor Suzuki Berdasarkan Analisis
Persentase.
Dari hasil analisis jawaban kuesioner bagian pertama tentang karaktristik
responden, diketahui bahwa sebagian besar pengguna sepeda motor Suzuki
adalah perempuan (55%) dengan usia antara 20 – 21 tahun (38%), Fakultas
Page 71
57
Ekonomi (62%) dengan pendapatan (uang saku) perbulan antara Rp 350.000,-
sampai Rp 450.000,- (41%), dan lama menggunakan antara 1 – 2 tahun
sebanyak 41%.
c. Karakteristik Responden Sepeda Motor Yamaha Berdasarkan Analisis
Persentase.
Dari hasil analisis jawaban kuesioner bagian pertama tentang karaktristik
responden, diketahui bahwa sebagian besar pengguna sepeda motor Yamaha
adalah laki-laki (68%) dengan usia antara 22 – 23 tahun (55%), Fakultas
Ekonomi (59%) dengan pendapatan (uang saku) perbulan antara Rp 350.000,-
sampai Rp 450.000,- (45%), dan lama menggunakan antara 3 – 4 tahun (36%)
dan di bawah 1 tahun (36%).
Dari data ketiga sepeda motor di atas, ternyata sepeda motor Honda yang
mempunyai responden terbanyak, disusul oleh sepeda motor Suzuki, dan yang
ketiga adalah sepeda motor Yamaha. Dilihat dari umur, secara keseluruhan
mayoritas responden berusia antara 22 – 23 tahun. Dilihat dari segi Fakultas,
Ekonomi merupakan yang paling tinggi jumlah respondennya. Pendapatan
perbulan secara keseluruhan mayoritas adalah antara Rp 350.000,- sampai Rp
450.000,-, dan lama menggunakan sepeda motor antara 3 – 4 tahun.
2. Prioritas Kepentingan
a. Urutan Atribut-atribut Yang Menjadi Prioritas Konsumen Dalam
Memilih Sepeda Motor Honda
1. Produk
2. Harga
Page 72
58
3. Promosi
4. Lokasi
b. Urutan Atribut-atribut Yang Menjadi Prioritas Konsumen Dalam
Memilih Sepeda Motor Suzuki
1. Produk
2. Promosi
3. Harga
4. Lokasi
c. Urutan Atribut-atribut Yang Menjadi Prioritas Konsumen Dalam
Memilih Sepeda Motor Yamaha
1. Produk
2. Harga
3. Promosi
4. Lokasi
3. Sikap Konsumen
a. Sikap Konsumen Sepeda Motor Merek Honda Berdasarkan Analisis
Multiattribute Attitude Model (MAM)
Dari hasil analisis MAM, diperoleh nilai sikap konsumen terhadap atribut-
atribut Marketing Mix pada sepeda motor Honda sebesar 34.1. Dalam skala
ini 34.1 berada pada interval 0 – 100 yang berarti sikap konsumen terhadap
atribut-atribut Marketing Mix pada sepeda motor Honda adalah positif atau
sangat baik.
Page 73
59
b. Sikap Konsumen Sepeda Motor Merek Suzuki Berdasarkan Analisis
Multiattribute Attitude Model (MAM)
Dari hasil analisis MAM, diperoleh nilai sikap konsumen terhadap atribut-
atribut Marketing Mix pada sepeda motor Suzuki sebesar 15.1. Dalam skala
ini 15.1 berada pada interval 0 – 100 yang berarti sikap konsumen terhadap
atribut-atribut Marketing Mix pada sepeda motor Suzuki adalah positif atau
sangat baik.
c. Sikap Konsumen Sepeda Motor Merek Yamaha Berdasarkan Analisis
Multiattribute Attitude Model (MAM)
Dari hasil analisis MAM, diperoleh nilai sikap konsumen terhadap atribut-
atribut Marketing Mix pada sepeda motor Yamaha sebesar 21.55. Dalam skala
ini 21.55 berada pada interval 0 – 100 yang berarti sikap konsumen terhadap
atribut-atribut Marketing Mix pada sepeda motor Yamaha adalah positif atau
sangat baik.
B. Saran
Berdasarkan analisis data dari hasil penelitian yang penulis lakukan, penulis dapat
memberikan saran kepada pihak perusahaan, untuk dijadikan masukan dn bahan
pertimbangan dalam menentukan kebijakan pemasaran di masa yang akan datang.
1. Bagi produsen sepeda motor merek Honda, Suzuki, dan Yamaha harus bisa
mempertahankan mutu dan keunggulan produknya, apabila perlu meningkatkan
lagi inovasi-inovasinya. Peningkatan mutu produk di sini meliputi segala segi
baik dalam desain model yang menarik, mesin yang mudah perawatannya dan
kehematan dalam konsumsi bahan bakar. Dari segi non-produk, produsen harus
Page 74
60
bisa mempertahankan citra dan persepsi yang baik terhadap produk, memberikan
perhatian kepada distributor-distributor, dan memberikan pelayanan pasca jual
yang baik dan bermanfaat kepada konsumen.
2. Secara keseluruhan sikap konsumen terhadap atribut-atribut Marketing Mix pada
sepeda motor Honda, Suzuki, dan Yamaha relatif sangat baik. Namun produsen
sepeda motor Honda, Suzuki, dan Yamaha harus dapat mengeluarkan model-
model yang variatif, sesuai dengan usia target market.
C. Keterbatasan
Meskipun penulis sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin, namun penulis
juga menyadari akan keterbatasan yang penulis lakukan, yaitu:
1. Keterbatasan kemampuan responden dalam
menjawab kuesioner, seperti waktu, daya ingat,
dan kesesuaian kondisi yang sebenarnya ada
pada responden dengan jawaban dalam
kuesioner.
2. Mengingat kuesioner yang disebarkan kepada
responden lebih banyak kepada kalangan
mahasiswa Fakultas Ekonomi, maka hasil
penelitian ini kurang variatif hasilnya terutama
pada karakteristik responden.
3. Mengingat responden adalah mahasiswa,
mayoritas mereka hanya pengguna sepeda
motor dan bukan pembeli walaupun tidak
Page 75
61
menutup kemungkinan mereka adalah pembeli
sekaligus pengguna.
DAFTAR PUSTAKA
Amirin, Tatang M Drs., (1986), Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta: CV Rajawali
Arikunto, Suharsimi Dr., (1989), Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Bina Aksara
Engel, James F., Vlackwell, Roger., Miniard, Paul W., (1994), Perilaku Konsumen,
Jakarta: Binapura Aksara Kotler, Philip, (1993), Dasar-dasar Pemasaran, Edisi Ketiga, Jakarta: Intermedia
Kotler, Philip, (1986), Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, dan Pengendalian, Edisi Kelima, Jakarta: Erlangga
Louden, L.D. dan Bitta D.J., (1988), Consumer Behavior, Edisi Ketiga, New York, Mc
Graw-Hill Book Company Simamora, Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen, Gramedia, Jakarta Staunton, William J., (1988), Prinsip Pemasaran, (jilid I), Jakarta: Erlangga
Sugiyono, Dr., (1999), Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta
Swastha, Basu dan T. Hani Handoko, (1992), Manajemen Pemasaran, Analisis Perilaku Konsumen, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE
Swastha, Dh. Basu, Drs., M.B.A, (1987), Azas-azas Marketing, Yogyakarta: Liberty
http://www.ahm.co.id
http://www.suzuki.com
Page 76
62
http://www.yamahamotor.com
http://www.yamahacorporation.com