Slide 1
Referat Skizofrenia, Skizoafektif dan Gangguan Psikotik
AkutDisusun Oleh:Egi Zainal MuttaqienM. Dwi NugrohoAmanda Samurti
Pertiwi
Pembimbing:dr. Tendry Septa, Sp.KJ(K)dr. Cahyaningsih Fibri
Rokhmani, Sp.KJ, M.Kes.
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNGRUMAH SAKIT JIWA PROVINSI
LAMPUNGBANDAR LAMPUNG2015
1Pendahuluan Gangguan skizoafektif adalah gangguan mental yang
ditandai kombinasi antara gejala skizofrenia dan gejala gangguan
afektif.Selain skizoafektif gangguan psikotik juga masih menjadi
masalah di Indonesia.Menurut penelitian WHO prevalensi gangguan
jiwa dalam masyarakat berkisar satu sampai tiga permil
penduduk.SKIZOFRENIADefinisiGangguan jiwa berat yang ditandai
dengan gangguan penilaian realita (waham dan
halusinasi)EtiologiModel Diathesis StressFaktor Biologis + Faktor
PsikologisKerentanan (vulnerability)stress (life stress)Faktor
protektif & ResikoResiko berkembangnya gangguan psikotikResiko
simtom kembali berulangFaktor BiologisPatofisiologi skizoprenia
melibatkan system dopaminergik dan serotonergik.Hipotesis/teori
tentang patofisiologi skizoprenia :Pada pasien skizoprenia terjadi
hiperreaktivitas sistem Dopaminergik Hiperdopaminergia pada sistem
mesolimbik berkaitan dengan gejala positifPeningkatan aktivitas
serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada sistem
mesocortis Hipodopaminergia pada sistem mesocortis dan
nigrostriatal bertanggungjawab thd gejala negatif dan gejala
ekstrapiramidalFaktor PsikososialStatus SosioekonomiArea urban
dengan status sosioekonomi rendahSumber stres bagi penderitaFaktor
keluargaMeningkatkan stress emosional Gejala
PositifWaham/DelusiBizzare, sistematik,
paranoidHalusinasiAuditorik, visualDisorganisasi
PembicaraanVibergeration, echolalia, clang assosiationDisorganisasi
perilakuStupor katatonia katalepsiaWaham: Merupakan satu perasaan
keyakinan atau kepercayaan yang keliru yang dipertahankan oleh
penderita, dan tidak dapat dijelaskan oleh latar belakang budaya
dan pendidikan penderita. Meskipun ada banyak bukti kuat yang
diajukan untuk membantah keyakinannya, penderita tetap
mempertahankan keyakiana salahnya tersebut Halusianasi : Merupakan
pengalaman panca indera atau persepsi yang terjadi tanpa adanya
stimulus eksternal yang berhubungan dengan pengalaman tersebut
Disorganisasi pembicaraan: merupakan bentuk dari kesulitan pasien
untuk mengorganisasikan ide-idenya kedalam suatu pembicaraan
Disorganisasi perilaku: Perilaku merupakan ragam perbuatan manusia
yang dilandasi motif dan tujuan tertentu serta melibatkan seluruh
aktivitas mental individu. 8Gejala Negatif5AAvolition tidak mampu
melakukan tugasAlogia tidak mau bicara/minimalAffective flattening
secara emosi tidak mampu memberi respon thd lingkunganAnhedonia
kehilangan kemampuan merasakan emosi tertentuAsociality tidak mampu
bersosialisasiHilangnya kemampuan penderita gangguan skizofrenia
dalam mengambil inisiatif dan kemampuan melakukan
aktivitas-aktivitas yang memiliki tujuan langsung, disebut
avolition. Penderita menunjukkan keenganannya dalam ikut aktivitas
social atau pekerjaan, dengan duduk dan tidur berjam-jam
lamanya.Alogia merupakan penurunan kemampuan berpikir pada
penderita, yang ditandai dengan menurunnya produksi kata dan
kelancaran dalam berbicara. Tampak pasien enggan untuk
bercakap-cakap dalam kondisi apapun. 9Kriteria DiagnosisKriteria
diagnosis DSM-IV (American Psychiatric Association ) menetapkan
enam kriteria diagnostik: Gejala karakteristik: dua (atau lebih)
berikut, masing-masing ditemukan untuk bagian waktu yang bermakna
selama periode 1 bulan (atau kurang jika diobati dengan berhasil):
WahamHalusinasiBicara terdisorganisasi (misalnya, sering menyimpang
atau inkoheren)Perilaku terdisorganisasi atau katatonik yang
jelasGejala negatif
Hanya diperlukan satu gejala kriteria A diatas, apabila
delusi/waham sangat menonjol atau halusinasi berupa suara yang
terus-menerus mengkomentari perilaku atau pikiran pasien, atau dua
atau lebih suara yang saling bercakap cakap.
10Kriteria DiagnosisDisfungsi sosial atau pekerjaanDurasiPaling
sedikit 6 bulan 1 bulan ada kriteria APenyingkiran gangguan
skizoafektif dan gangguan mood Tidak ada episode depresif berat,
manik, atau campuran yang telah terjadi bersama-sama dengan gejala
fase aktif; atauJika episode mood telah terjadi selama gejala fase
aktif, durasi totalnya adalah relatif singkat dibandingkan durasi
periode aktif dan residual.Penyingkiran zat/kondisi medis
umumHubungan dengan gangguan perkembangan pervasifDi dalam periode
6 bulan harus mencakup paling tidak 1 bulan dimana gejala A
muncul11Sub Tipe Gangguan SkizofreniaSkizofrenia
paranoidSkizofrenia disorganisasiSkizofrenia katatonik Skizofrenia
tidak terperinciSkizofrenia Residual1996 Alloy, Acocella dan
Bootzin menggolongkan hanya 3 sub tipe skizofrenia yang benar-benar
menggambarkan fase aktif dari gejala-gejala skizofrenia
Skizoforenia Tipe ParanoidSub tipe sizofrenia yang terdiri dari
kelainan psikosis yang berkembang perlahan-lahan ditandai dengan
waham yang menetap, tidak berubah, sistematis dan mempunyai
alasan-alasan yang tidak masuk akal. Waham yang mencolok
(kebesaran)Pengalaman halusinasi auditorik yang muncul dalam bentuk
yang konsisten.Ideas of Referance, Waham VS halusinasiKesan pribadi
terhadap segala halDiagnosis skizofrenia paranoid dalam DSM
IVSkizoforenia Tipe DisorganisasiBentuk skizofren herbefrenik yang
dahulu dikemukakan oleh Kraeplin, pada DSM-IV-TR disebut skizofren
disorgansasi 3 gejala utama (DSM IV)disorganisasi isi
pembicaraangangguan moodperilaku yang tidak terorganisir
(bizzare).
tidak runut, menggabungkan kata-kata yang terdengar sama , serta
dapat menciptakan kata-kata yang baru, diselingi tawa yang
terkekeh-kekeh saat berbicara ,yang mana hal ini tentu sulit
dipahami pendengar. Penderita dapat memiliki afek datar atau terus
menerus mengalami perubahan emosi Perilaku bizzare ini dapat
terwujud dalam berbagai bentuk. Misalnya, pasien meledak dalam
kemarahan atau konfrontasi singkat yang tidak dapat
dimengerti,menyimpan makanan, mengumpulkan sampah, bahkan mampu
melakuakn masturbasi di depan public.
14Skizoforenia Tipe KatatonikGangguan perilaku motoric yang
sangat jelas yang ditampilkan oleh penderitanya .Ciri utama
skizofrenia tipe katatonik menurut DSM-IV adalah gangguan pada
psikomotor yang dapat meliputi:
Katalepsi, waxy flexibility, stupor jangka waktu yang
lamaexcessive motor activity gaduh, tanpa disertai emosi dan
rangsangan dari luar.Negativism yang ekstrim, yaitu ketidakinginan
untuk mengikuti instruksi atau melakukan kebalikan dari instruksi
yang diberikan.Rigidity Mutismbizarre posture Echolia
Skizoforenia Tidak TerinciFluktuasi gejala yang
cepat.Ketidakpastian dalam menggolongkan jenis subtype yang
sesuai.Skizoforenia ResidualMenurut DSM IV Individu hanya pernah
mengalami setidaknya satu periode skizofrenia tetapi tidak lagi
memanifestasikan gejala-gejala utamanyaGejala yang di timbulkan
dari tipe ini adalah :Penumpulan emosionalMenarik diri dari
lingkungan sosialperilaku eksentrikpikiran yang tidak
logispengenduran asosiasi ringan
Untuk suatu diagnosis yang meyakinkan, persyaratan berikut ini
harus dipenuhi :Gejala negative dari skizofrenia yang menonjol
misalnya perlambatan psikomotorik, aktivitas menurun, afek yang
menumpul, sikap pasif dan ketiadaan inisiatif, kemiskinan dalam
kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi non-verbal yang buruk
seperti dalam ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara, dan
posisi tubuh, perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk;
Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas di masa
lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofenia;
Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana
intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan
halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul
sindrom negative dari skizofrenia;
Tidak terdapat dementia atau penyakit / gangguan otak organik
lain, depresi kronis atau institusionalisasi yang dapat menjelaskan
disabilitas negative tersebut.
Tahap Perkembangan Gangguan SkizofreniaFase ProdromalTerjadi
penurunan atau perburukan kemampuan penderita dalam menjalankan
beberapa fungsi dalam kehidupan hilangnya minat terhadap aktivitas
sosial serta meningkatnya kesulitan dalam memenuhi tanggung
jawab/tuntutan hidup sehari-hari.
20Fase AkutSaat dimana gejala-gejala gangguan skizofrenia telah
benar-benar muncul pada penderita. Fase PemulihanPasien dalam
pengobatanGejala + dan - Fase Residual
Fase residual ditandai dengan menghilangnya beberapa gejala
klinis skizofrenia. Yang tinggal biasanya hanyala satu atau dua
gejala sisa yang tidak terlalu nyata secara klinis.
21TatalaksanaHospitalisasiPenanganan BiologisPenanganan
PsikologisHospitalisasiuntuk tujuan diagnosticmenstabilkan
medikasikeamanan psien karena gagasan bunuh diri atau
membunuhperilaku yang sangat kacau atau tidak sesuai, termasuk
ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar.
Penanganan BiologisTerapi Kejutan listrik / Electroconvulsive
TherapyTerapi Obat25Antipsikotis TipikalPhenothiazineAliphatic
chlophromazinePiperidine TioridazinPiperazine
FlufenazinThioxenthensin ThiotixeneButyrophonon
haloperidolAntipsikotis Tipikal Klorpromazin Tioridazin Mesoridazin
Flufenazin Perfenazin Thiotixene Haloperidol Loxapin MolindonLow
PotencyHigh PotencyPada dasarnya potensi tidak berhubungan dengan
efektifitas obat hanya menunjukkan miligram equivalency (contoh :
haloperidol 15 mgequivalent dengan klorpromasin 750 mg) jika
digunakan dalam dosisyang ekuipoten semua antipsikotik tipikal sama
efikasinya27Antipsikotis
AtipikalClozapinOlanzapinZiprasidonRisperidonQuetiapinAripiprazolAntagonis
reseptor 5-HT,Blokade dopamin rendahSaat ini lebih banyak digunakan
sebagai drug of choicekarena relatif lebih aman dari efek samping
ekstrapiramidal28Efek samping Relatif
EPSD dijumpai pada obat antipsikotik tipikalefek antikolinergik
(mulut kering, pandangan kabur, konstipasi, retensi urin, penurunan
memori) pada antipsikotik potensi rendah (exp: klorpromazin)tardive
dyskinesia gerakan yg tidak terkontrol, terutama pada mulut,
lidahefek pada kardiovaskuler (hipotensi ortostatik) pada obat
tipikal dan atipikalefek pada fungsi seksual dan endokrinKejang
potensi tertinggi pada pemakaian klorpromazin atau klozapinEfek
samping Utamadystonic reaction (kekejangan otot yang nyeri)banyak
dijumpai pada obat antipsikotik potensi tinggidiatasi dengan obat
antikolinergik (benztropin, THF, atau
difenhidramin)Pseudoparkinsonismadanya blockade dopaminergik di
striatum muncul gejala mirip Parkinsondiatasi dengan antikolinergik
(benztropin) atau amantadinakathisia ( tidak bisa duduk tenang, dan
gerakan-gerakan yang tidak bisa berhenti)paling tidak responsive
terhadap terapi turunkan dosis, atau diatasi dengan propanolol atau
benzodiazepine (lorazepam, klonazepam)Penanganan PsikologisTerapi
PsikodinamikaPelatihan keterampilan sosialTerapi PerilakuTerapi
KeluargaSKIZOAFEKTIFDefinisi Skizoafektif adalah gangguan jiwa yang
ditandai dengan dua gambaran yang berulang yaitu gambaran gangguan
skizofrenia (memenuhi kriteria A skizofrenia) dan episode mood,
baik depresi mayor maupun bipolar.Epidemiologi Prevalensi seumur
hidup dari gangguan skizoafektif adalah kurang dari 1 persen,
kemungkinan dalam rentang 0,5 sampai 0,8 persen.Lebih rendah pada
laki-laki dibandingkan pada wanita; khususnya wanita yang menikah;
usia onset untuk wanita adalah lebih lanjut daripada usia untuk
laki-laki seperti juga pada skizofrenia.Etiologi Sulit untuk
menentukan penyebab penyakit yang telah berubah begitu banyak dari
waktu ke waktu.Dugaan saat ini bahwa penyebab gangguan skizoafektif
mungkin mirip dengan etiologi skizofrenia (kausa genetik dan
lingkungan).Empat model konseptual Gangguan skizoafektif mungkin
merupakan suatu tipe skizofrenia atau suatu tipe gangguan mood.
Gangguan skizoafektif mungkin merupakan ekspresi bersama-sama dari
skizofrenia dan gangguan mood. Gangguan skizoafektif mungkin
merupakan suatu tipe psikosis ketiga yang berbeda tipe yang tidak
berhubungan dengan skizofrenia maupun suatu gangguan mood. Gangguan
skizoafektif adalah kelompok gangguan yang heterogen yang meliputi
semua tiga kemungkinan pertama.Patofisiologi Pada prinsipnya
patofisiologi dari skizoafektif sama dengan skizofrenia yaitu
dimana mungkin melibatkan ketidakseimbangan neurotransmiter di
otak, terutama norepinefrin, serotonin, dan dopamine.Gangguan
skizoafektif dikaitkan dengan penurunan volume otak, terutama
bagian temporal (termasuk mediotemporal), bagian frontal, termasuk
substansia alba dan grisea. Dari sejumlah peneltian, daerah otak
yang secara konsisten menunjukkan kelainan adalah daerah
hippocampus dan parahipocampus.Tanda dan GejalaPada gangguan
Skizoafektif gejala klinis berupa gangguan episodik gejala gangguan
mood maupun gejala skizofreniknya menonjol dalam episode penyakit
yang sama, baik secara simultan atau secara bergantian dalam
beberapa hari. Bila gejala skizofrenik dan manik menonjol pada
episode penyakit yang sama gangguan skizoafektif tipe manik. Bila
gejala depresif yang menonjol gangguan skizoafektif tipe
depresif
Gejala SkizofreniaHarus ada sedikitnya satu gejala yang jelas
(dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejalanya kurang
jelas)Pikiran bergema (thought echo), penarikan atau penyisipan
(thought withdrawal/thought insertion), dan penyiaran pikiran
(thought broadcasting).Waham dikendalikan (delusion of control),
waham dipengaruhi (delusion of passivitiy), waham
persepsi.Halusinasi auditorik (suara halusinasi yang berkomentar
secara terus menerus terhadap perilaku pasien, atau mendiskusikan
perihal pasein di antara mereka sendiri)Waham-waham menetap jenis
lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan
sesuatu yang mustahil (misalnya mampu mengendalikan
cuaca/berkomunikasi dengan makhluk asing).Halusinasi yang menetap
dan panca-indera apa saja, apabila disertai baik oleh waham yang
mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif
yang jelas, ataupun disertai oleh ide-ide berlebihan.Arus pikiran
yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation),
yang berkibat inkoherensi atau bicara tidak relevan.Perilaku
katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement), posisi tubuh
tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme,
mutisme, dan stupor.Gejala-gejala negatif, seperti sikap sangat
apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional yang menumpul
atau tidak wajar.Diagnosis Skizoafektif tipe manikSuasana perasaan
meningkat secara menonjol atau ada peningkatan suasana perasaan
yang tak begitu mencolok dikombinasi dengan iritabilitas atau
kegelisahan yang meningkat + 1 atau 2 gejala skizofrenia dalam
episode sama.Skizofrenia tipe depresifAda depresi menonjol disertai
sedikitnya 2 gejala depresif yang khas atau kelainan perilaku + 1
atau 2 gejala skizofrenia dalam episode sama.Skizofrenia tipe
campuranGejala-gejala skizofrenia ada secara bersamaan dengan
gejala gangguan afektif bipolar tipe campuran.
Diagnosis BandingGangguan psikotik akibat kondisi medik
umumDeliriumDemensiaGangguan psikotik akibat zatSkizofreniaGangguan
mood dengan gambaran psikotikGangguan wahamTerapi Modalitas terapi
yang utama untuk gangguan skizoafektif adalah perawatan di rumah
sakit, medikasi, dan intervensi psikososial.Prinsip dasar yang
mendasari farmakoterapi untuk gangguan skizoafektif adalah bahwa
protokol antidepresan dan antimanik diikuti jika semuanya
diindikasikan dan bahwa antipsikotik digunakan hanya jika
diperlukan untuk pengendalian jangka pendek.Fase AkutSkizoafektif
tipe manik atau campuranInjeksiOlanzapin 10 mg/ml IMAripriprazol
9,75 mg/ml IMHaloperidol 5 mg/dl IMDiazepam 10 mg/2ml
IV/IMOralOlanzapin 1x10-30 mg/hari atau risperidone 2x1-3 mg/hari
atau quetiapin hari I (200mg), II (400mg), III (600mg) atau
aripirazol 1x10-30 mg/hari.Litium karbonat 2x400 mg dinaikkan
sampai 0,8-1,2 mEq/L atau divalproat 2x250 mg/hari atau divalproat
ER 1-2x500 mg/hari.Lorazepam 3x1-2 mg/hari jika perluHaloperidol
5-20 mg/hariLama pemberian fase akut 2-8 minggu atau tercapai
remisi absolutPsikoedukasiTerapi lainnyaSkizoafektif tipe
depresiInjeksiOlanzapin 10 mg/ml IMAripriprazol 9,75 mg/ml
IMHaloperidol 5 mg/dl IMDiazepam 10 mg/2ml IV/IMOralLitium 2x400 mg
dinaikkan sampai 0,8-1,2 mEq/L atau divalproat IR 1x500-1000
mc(ER)/hari dosis awal 3x250 mg/hari atau karbamazepin dosis awal
300-800 mg/hari atau lamotrigin 200-400 mg/hari.Antidepresan misal
fluoksetin 1x10-20 mg/hari.Antipsikotika generasi keduaHaloperidol
5-20 mg/hariLama pemberian fase akut 2-8 minggu atau tercapai
remisi absolutPsikoedukasiTerapi lainnya
Fase LanjutanMonoterapiLitium karbonat 0,6-1 mEq/L biasanya
dicapai dengan dosis 900-1200 mg/hariOlanzapin 1x10 mg/hari
Quetiapin 300-600 mg/hariRisperidone 1-4 mg/hariAripirazol 10-20
mg/hari.KombinasiPsikoedukasi Prognosis Prognosis skizoafektif
lebih baik daripada skizofrenia tetapi lebih buruk dibandingkan
gangguan mood.Perjalanan penyakit cenderung tidak mengalami
deteriorasi dan respon terhadap lithium lebih baik dari
skizofrenia.GANGGUAN PSIKOTIK AKUTDefinisiGangguan psikotik
singkat/akut didefinisikan sebagai suatu gangguan kejiwaan yang
terjadi selama 1 hari sampai kurang dari 1 bulan, dengan gejala
psikosis, dan dapat kembali ke tingkat fungsional
premorbid.EtiologiPasien dengan gangguan psikotik singkat yang
pernah memiliki gangguan kepribadian mungkin memiliki kerentanan
biologis atau psikologis ke arah perkembangan gejala psikotik.
Secara psikodinamika terdapat mekanisme menghadapi (coping
mechanism) yang tidak adekuat dan kemungkinan adanya tujuan
sekunder pada pasien dengan gejala psikotik. Teori psikodinamika
yang lainnya adalah bahwa gejala psikotik adalah suatu pertahanan
terhadap fantasi yang dilarang, pemenuhan harapan yang tidak
tercapai, atau suatu pelepasan dari situasi psikosial tertentu.
Diagnosis Menurut PPDGJ III . F23Menggunakan urutan diagnosis
yang mencerminkan urutan prioritas yang diberikan untuk ciri-ciri
utama terpilih dari gangguan ini. Urutan prioritas yang dipakai
ialah :a. Onset yang akut (dalam masa 2minggu atau kurang = jangka
waktu gejala-gejala psikotik menjadi nyata dan mengganggu
sedikitnya beberapa aspek kehidupan dan pekerjaan sehari-hari,
tidak termasuk periode prodromal yang gejalanya sering tidak jelas)
sebagai ciri khas yang menentukan seluruh kelompok.b. Adanya
sindrom yang khas (berupa polimorfik= beraneka ragam dan berubah
cepat, atauschizoprenia-like = gejala skizofrenia yang khas).
c. Adanya stress akut yang berkaitan (tidak selalu ada, sehingga
didefinisikan dengan karakter ke 5; x0 = tanpa penyerta stres akut;
x1 = dengan penyerta stres akut). Kesulitan atau problem yang
berkepanjangan tidak boleh dimasukan sebagai sumber stres dalam
konteks ini.d. Tidak diketahuinya berapa lama gangguan akan
berlangsung.Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi
kriteria baik untuk episode manik (F30.-) maupun depresif (F32.-),
walaupun perubahan emosional dan gejala-gejala afektif individu
dapat menonjol dari waktu ke waktu.Tidak ada penyebab organik,
seperti : trauma kapitis, delerium atau demensia. Tidak merupakan
intoksifikasi akibat penggunaan alkohol atau obat-obatan
Menurut DSM-IV 298.8Ada satu (atau lebih) gejala berikut
:WahamHalusinasiBicara terdisorganisasi (misal; sering menyimpang
atau inkoherensi).Prilaku terdisorganisasi jelas atau
kaktatonik.Catatan : jangan memasukan gejala jika merupakan pola
respons yang diterima secar kultural.Lama suatu epiode gangguan
adalah sekurangnya 1 hari tetapi kurang dari 1 bulan, akhirnya
kembali penuh kepada tingkat fungsi pramorbit.
Gangguan tidak lebih baik diterangkan oleh suatu gangguan mood
dengan ciri psikotik, gangguan skizoafektif atau skizofrenia dan
bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya,
obat yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau kondisi medis
umum.
Sebutkan jika :Dengan stresor nyata (psikosis reaktif singkat) :
jika gejala terjadi segera setelah dan tampak sebagai respons dari
suatu kejadian yang sendiri atau bersama-sama, akan menimbulkan
stres yang cukup besar bagi hampir setiap orang dalam keadaan yang
sama dalam kultur orang tersebut.
Tanpa stresor nyata : jika gejala psikotik tidak terjadi segera
setelah, atau tampaknya bukan sebagai respon terhadap kejadian yang
sendirinya atau bersama-sama akan menimbulkan streas yang cukup
besar bagi hampir setiap orang dalam keadaan yang sama dalam kultur
orang tersebut.
Dengan onset pascapersalinan : jika onset dalam waktu 4 minggu
setelah persalinan.
Klasifikasi menurut PPDGJ-III
Gangguan psikotik polimorfik akut tanpa gejala Skizofrenia.
(F23.0)Pedoman diagnosis :a. Onset harus akut (dari suatu keadaan
nonpsikotik sampai keadaan psikotik yang jelas dalam kurun waktu 2
minggu atau kurang.b. Harus ada beberapa jenis halusinasi atau
waham, yang berubah dalam jenis & intensitasnya dari hari ke
hari atau dalam hari yang sama.c. Harus ada keadaan emosional yang
sama beraneka ragamnya.d. Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam,
tidak satupun dari gejala itu ada secara cukup konsisten dapat
memenuhi kriteria skizofrenia (F20.-) atau episode manik (F30.-)
atau episode depresif (F32.-).
Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gejala skizofrenia
(F23.1)Pedoman diagnosis :- Memenuhi kriteria a, b, c diatas yang
khas untuk psikotik polimorfik akut (F23.0) - Disertai
gejala-gejala yang memenuhi kriteria diagnosis skizofrenia (F20.-)
yang harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak munculnya
gambaran klinis psikotik itu secara jelas.- Apabila gejala-gejala
skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka diagnosis harus
diubah menjadi skizofrenia (F20.-)
Gangguan psikotik Lir-Skizofrenia (schizophrenia-like) akutUntuk
diagnosis pasti harus memenuhi :Onset gejala psikotik harus akut (2
minggu atau kurang, dari suatu keadaan nonpsikotik menjadi keadaan
yang psikotik)Gejala-gejala yang memenuhi kriteria untuk
skizofrenia (F20.-) harus sudah ada untuk sebagian besar waktu
sejak berkembangnya gambaran klinis yang jelas psikotik.Kriteria
untuk psikosis polimorfik akut tidak terpenuhi.Apabila
gejala-gejala skizofrenia menetap untuk kurun waktu lebih dari 1
bulan lamanya, maka diagnosis harus dirubah menjadi skizofrenia
(F20.-).
Gangguan psikotik akut lainnya dengan Predominan Waham
(F23.3)Untuk diagnosis pasti harus memenuhi :Onset dari gejala
harus akut (2 minggu atau kurang dari keadaan nonpsikotik sampai
jelas psikotik)Waham dan halusinasi harus sudah ada dalam sebagian
besar waktu sejak berkembangnya keadaan psikotik yang jelasBaik
kriteria skizofrenia (F20.0) maupun untuk gangguan psikotik
polimorfik akut (F23.-) tidak terpenuhi.Kalau waham-waham menetap
untuk lebih dari 3 bulan lamanya, maka diagnosis harus diubah
menjadi Gangguan Waham Menetap (F22.-). Apabila hanya halusinasi
yang menetap untuk lebih dari 3 bulan lamanya, maka diagnosis harus
diubah menjadi Gangguan Psikotik Nonorganik Lainnya (F28)
Terapi
Perawatan di Rumah Sakit- Untuk pasien psikotik akut, perawatan
singkat di rumah sakit mungkin diperlukan untuk pemeriksaan dan
perlindungan pasien.- Pemeriksaan pasien membutuhkan monitoring
ketat terhadap gejala dan pemeriksaan tingkat bahaya pasien
terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Di samping itu, lingkungan
rumah sakit yang tenang dan terstruktur dapat membantu pasien
memproleh kembali rasa realitasnya.
FarmakoterapiAntipsikotik antagonis reseptor dopaminAntipsikotik
potensi tinggi : haloperidolBenzodiazepinPsikoterapiPsikoterapi
individual, keluarga dan kelompok diindikasikan untuk memberikan
terapi dari integrasi psikologis pengalaman.
PrognosisPasien biasa sembuh dalam waktu 1-3 bulan (tergantung
dari jenis gangguan) atau dalam beberapa minggu/hari.
DAFTAR PUSTAKA
Maramis, W.S. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University
Presss : Surabaya. 1994.Kaplan, I. H. and Sadock, J. B. Sinopsis
Psikiatri Ilmu Perilaku Psikiatri Klinis, Edisi Ketujuh. Binarupa
Aksara Publisher: Jakarta. 2010.Departemen Psikiatri FKUI. Buku
Ajar Psikiatri.Fakultas Kedokteran Indonesi. Jakarta: 2010.Hawari,
D. Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Dana Bhakti Prima Yasa:
Yogyakarta. 1997.Maslim, Rasdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa
Rujukan ringkas dari PPDGJ-III. Cetakan pertama.Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorder. 4th Edition. American
Psychiatric Association. Washington DC. Setiabudi, T. Catatan
Psikiatri. Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti: Jakarta.
2007.American Psychiatric Association. Diagnosis dan Statistical
Manual of Mental disorders (DSM IV TM). American Psychological
Association (APA): Washington DC. 1996.TERIMA KASIH