Li.1. Memahami & menjelaskan Histologi KulitKulit adalah
organ tunggal terberat di tubuh dengan berat sekitar 15% dari berat
badan total dengan luas permukaan sekitar 1,2 - 2,3 m2 pada orang
dewasa. Kulit terdiri atas lapisan epidermis yang berasal dari
ektoderm permukaan dan lapisan dermis yang berasal dari mesoderm.
Berdasarkan ketebalan epidermis kulit dapat dibedakan menjadi kulit
tebal dan kulit tipis. Turunan epidermis meliputi rambut, kuku,
kelenjar sebasea, dan kelenjar keringat.
EPIDERMISEpidermis terdiri dari 5 lapisan dan tidak mempunyai
pemubuluh darah maupun limpa sehingga semua nutrisi dan oksigen di
dapat dari pembuluh kapiler pada lapisan dermis yang berdifusi
melalui cairan jaringan serta membran basal untuk mencapai
epidermis.Sel-sel epidermisa. KeratinositSel terbanyak dengan
jumlah mencapai 85%-95% pada epidermis. Berasal dari ektoderm
permukaan. Sel berbentuk gepeng ini memiliki sitoplasma yang
dipenuhi oleh skleroprotein birefringen, yakni keratin. Keratin ini
mengandung sedikitnya 6 macam polipeptida dengan berat molekul
40kDa sampai 70 kDa. Sel basal mengandung berat molekul yang lebih
rendah. Proses keratinisasi berlangsung selama 2-3 minggu yang
dimulai dari proses proliferasi, diferensiasi, kematian sel dan
pengelupasan. Pada tahap akhir diferensiasi diikuti penebalan
membran sel, kehilangan inti dan organel lain di dalam sel. Selama
proses keratinisasi berlangsung enzim hidrolitik lisosom berperan
pada penghancuran organel sitoplasma.
b. MelanositWarna kulit ditentukan oleh berbagai faktor penting
seperti kandungan melanin dan karoten, jumlah pembuluh darah dalam
dermis, dan warna darah yang mengalir di dalamnya. Eumelanin adalah
pigmen coklat tua yang dihasilkan oleh melanosit. Sel ini berjumlah
7%-10% dan berasal dari neuroektoderm. Melanosit memiliki badan sel
yang bulat dengan cabang dendritik yang panjang dan tipis.
Hemidesmosom mengikat melanosit ke lamina basalis.Melanosit paling
banyak terdapat pada kulit muka dan genitalia eksterna. Jumlah
melanosit tiap individu hampir sama, hanya jumlah produksi melanin
berbeda. Sintesis melanin berlangsung di dalam melanosit dengan
tirosinase berperan penting. Tirosin mula-mula diubah menjadi
3,4-dihidroksifenilalanin (dopa) dan kemudian menjadi dopaquinon
yang kemudian bertransformasi dan dikonversi menjadi melanin. Dalam
melanosit, melanin berkumpul dalam vesikel yang disebut
premelanosom. Vesikel kemudian matang menjadi melanosom yang
disebarkan melalui cabang sitoplasma melanosit ke keratinosit di
sekitarnya terutama yang berada di stratum basale. Setelah granula
melanin bermigrasi di dalam juluran sitoplasma, granula melanin
akan berkumpul di daerah supranuklear sehingga inti sel terlindungi
dari radiasi matahari yang merusak. Menggelapnya kulit karena sinar
uv adalah hasil proses dua tahap yakni reaksi fisikokimia
menghitamkan melanin dan melepaskannya dengan cepat ke keratinosit.
Pada tahap kedua kecepatan sintesis melanin menjadi meningkat dan
mengakibatkan peningkatan jumlah pigmen.c. Sel langerhansMerupakan
sel dendritik yang berbentuk bintang, ditemukan terutama di antara
keratinosit dalam lapisan atas stratum spinosum. Sel ini mempunyai
reseptor penanda imunologis yang mirip makrofag. Sel ini mengikat
antigen asing di permukaannya dan merupakan sel pembawa antigen
yang menyebabkan limfosit T dapat bereaksi terhadap antigen yang
dibawanya. Sel ini berasal dari sekelompok sel prekursor dalam
sumsum tulang.d. Sel MerkelSel ini memiliki jumlah paling sedikit
dan berasal dari krista neuralis. Sel ini terdapat pada lapisan
basal kulit tebal, terutama banyak ditemukan di ujung jari, folikel
rambut dan mukosa mulut. Sel ini memiliki peranan sebagai
mekanoreseptor.Lapisan Epidermis Kulit1. Stratum korneumLapisan
kulit yang terluar dan terdiri dari beberapa sel-sel gepeng yang
mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi
keratin. Selama proses keratinisasi berlangsung enzim-enzim
hidrolitik lisosom berperan dalam penghancuran sitoplasma.2.
Stratum lusidumStratum lusidum ini terdiri atas lapisan tipis sel
epidermis eosinofilik yang sangat gepeng. Sel-sel gepeng tanpa inti
ini memiliki protoplasma yang telah berubah menjadi protein yang
disebut eleidin. Desmosom masih tampak di antara sel-sel yang
bersebelahan
3. Stratum granulosumStratum granulosum ini terdiri atas 3-5
lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul
basofilik kasar yang disebut granul keratohialin. Protein granul
ini kaya akan histidin berfosfor selain protein yang mengandung
sistin. Struktur khas lainnya adalah granul lamela, yakni suatu
struktur lonjong yang mengandung cakram berlamel yang dibentuk oleh
lapisan lipid ganda. Granula lamela ini mengeluarkan suatu materi
ke dalam ruang antar sel di stratum granulosum. Materi ini
berfungsi sebagai sawar terhadap materi asing dan menyediakan suatu
efek pelindung bagi kulit.4. Stratum spinosumStratum spinosum
terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal.
Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen, dan inti
terletak di tengah-tengah. Sel-sel spinosum saling terikat erat
melalui spina sitoplasma yang berisi filamen dan desmosom sehingga
memberi corak berduri pada permukaan sel ini. Berkas keratin
tersebut disebut tonofilamen. Filamen ini penting untuk
mempertahankan kohesi antar sel dan melawan efek abrasi. Epidermis
di daerah-daerah yang terkena gesekan secara terus menerus memiliki
stratum spinosum yang tebal dengan lebih banyak tonofilamen dan
desmosom.5. Stratum basaleStratum basale terdiri atas sel-sel
berbentuk kubus yang tersusun vertikal pada perbatasan
dermo-epidermal. Sel-sel basal ini berfungsi reproduktif. Lapisan
ini terdiri atas dua jenis sel yaitu sel yang berbentuk kolumnar
dengan protoplasma basofilik inti lonjong dan besar dan sel
pembentuk melanin yang berwarna muda, inti gelap, dan memiliki
butir pigmen. Sejumlah besar desmosom saling mengikat sel-sel pada
lapisan ini pada permukaan lateral dan atas sedangkan hemidesmosom
membantu mengikat sel ini pada lamina basalis.Epidermis manusia
diperbaharui setiap 15-30 hari bergantung pada usia, bagian tubuh
dan faktor lain. Semua sel dalam stratum basale mengandung filamen
keratin intermediet. Sewaktu sel berpindah ke atas, jumlah filamen
juga bertambah sehingga mencapai setengah jumlah protein total
begitu sel berada di stratum korneum.DERMISDermis berasal dari
lapisan mesoderm embrional. Terdiri dari jaringan penyambung dengan
beberapa lapisan serat kolagen dan serat elatis. Epidermis
dilekatkan pada dermis melalui lamina basal dan ikatan ini
diperkuat oleh adanya tonjolan-tonjolan dermis ke epidermis yang
disebut papila. Epidermis dipermukaan tonjolan dermis ini membentuk
rigi (pematang) dengan alur diantaranya. Pola rigi dan alur ini
yang terbentuk pada bulan ketiga dan keempat kehidupan janin,
gambarannya khas pada tiap individu. Gambaran khas pada telapak
tangan, kaki, dan jemari ini disebut sidik jari. Dermis bagian
permukaan yang membentuk papila atau tonjolan ke epidermis, lapisan
ini disebut stratum papilare. Stratum pailare tersusun lebih
longgar ditandai oleh banyak papila dermis yang berjumlah 50-250
per mm2. Jumlah papila terbanyak dan lebih dalam pada daerah yang
menerima tekan dan gesekan paling besar misalkan pada telapak kaki.
Sebagian besar papila mengandung pembuluh kapiler yang memberi
nutrisi pada epitel diatasnya. Papila lainnya mengandung badan
akhir saraf sensorik untuk reseptor perabaan yang disebut badan
meissner.Lapisan dermis dibawah strtum papilare disebut stratum
retikulare. Lapisan ini lebih padat, tebal dan dalam. Terdiri atas
berkas-berkas kolagen kasar tersusun rapat. Rongga-rongga diantara
berkas serat terisi jaringan lemak, kelenjar keringat, dan kelenjar
sebasea serta folikel rambut. Serat otot polos juga ditemukan pada
tempat-tenpat tertentu seperti m.arector pili yang menempel pada
folikel rambut membentuk lapisan tipis pada scrotum, prepusium, dan
puting payudara. Otot ini turut berperan dalam ekspresi fasial.
Lapisan retikular dibagian yang lebih dalam menyatu dengan
hipodermis atau fasia superfisialis dibawahnya yang terdiri atas
jaringan ikat longgar yang banyak mengandung jaringan lemak. Jumlah
sel dalam dermis relatif sedikit. Merupakan sel-sel jaringan ikat
seperti fibroblas, fibrosit, sel lemak, sedikit makrofag dan sel
mast. Pada daerah yang berpigmen ditemukan melanosit.Turunan
KulitKelenjar Sebasea
Kelenjar ini mensekresikan subtansi berminyak yang disebut
sebum. Satu atau beberapa kelenjar sebasea bermuara dan mencurahkan
sekretnya ke folikel rambut bagian atas. Kelenjar ini bertambah
jumlahnya pada daerah muka, dahi, dan kulit kepala. Sebum berperan
melembabkan dan membuat kedap air rambut dan permukaan kulit. Pada
tempat peralihan kulit misalkan di daerah bibir, kelopak mata,
glans penis, labia minora dan puting payudara ditemukan kelenjar
sebasea yang tak bermuara ke folikel rambut dan mencurahkan
sekretnya langsung ke permukaan tubuh. Kelenjar sebasea merupakan
contoh kelenjar holokrin karena produk sekresinya dilepaskan
bersama sisa sel mati. Sebum tidak memiliki andil dalam mencegah
kehilangan air.Rambut
Rambut merupakann bangunan berzat tanduk yang diproduksi oleh
folikel rambut yang merupakan pertumbuhan epitel permukaan kedalam
lapisan dermis dibawahnya. Pertumbuhan rambut berlangsung dalam
bagian pangkal folikel yang menggelembung dan disebut bulbus pili,
yang terdiri atas sel-sel epitelial yang aktif membelah dan
mengitari suatu papila jaringan ikat yang banyak mengandung
pembuluh darah, dan saraf yang penting bagi kelangsungan hidup
folikel rambut. Papila dermis dalam bulbus pili ini disebut papila
pili. Batang rambut dibentuk oleh sel folikel yang paling dalam
yang membatasi papila yang disebut sel matriks. Sel-sel folikel
rambut merupakan lanjutan dari startum basal dan spinosum epidermis
kulit. Pada permulaan perkembangan semua sel pada folikel aktif
bermitosis akan tetapi seltelah folikel terdiferensiassi sempurna
hanya tinggal sel-sel matriks yang aktif bermitosis dan
menghasilkan berbagai bagian rambut yaitu, medula, korteks, dan
kutikula rambut. Pigmen melanin ditemukan terjepit diantara dan di
dalam sel tersebut sehingga mewarnai rambut. M. arector pili
melekat ke sarung folikel dan berinsersi di daerah papila dermis
pada epidermis. Kontraksi ini menyebabkan rambut menegak dan
menarik ke dalam daerah tempat insersinya pada papila sehingga
terjadi keadaan yang tampak pada kulit yang merinding. Muskulus
arektor pili dipersarafi oleh sistem saraf simpatis dan penegakan
rambut terjadi apabila kedinginan atau ketakutan.Kelenjar
KeringatKelenjar keringat ini merupakan kelenjar merokrin dimana
vesikel/gelembung sekret di bawa ke permukaan sel kemudian membran
vesikel menyatu dengan membran sel dan sekret dicurahkan ke lumen
kelenjar tanpa kehilangan bagian dari sitoplasma sel. Terdapat dua
jenis sel pada sekresi kelenjar keringat yaitu sel gelap dan sel
bening. Sel gelap memiliki granula sekretoris dan sel bening
sebaliknya. Kelenjar keringat berperan dalam termoregulator. Bila
tubuh perlu melepaskan panas, aliran darah kulit dan sekresi
keringat meningkat. Kelenjar merokrin dipersarafi oleh serabut
koligernik sistem saraf simpatis.Kelenjar apokrin adalah sejenis
kelenjar keringat yang berbeda ditemukan pada kulit bagian ketiak,
areola, dan anus. Kelenjar ini bersekresi secara apokrin dimana
sekret yang dikeluarkan lebih kental dan dicurahkan ke dalam
folikel rambut. Kelenjar apokrin dipersarafi oleh serabut
adrenergik sistem saraf simpatis, dan perkembangannya dipengaruhi
secara hormonal, dan karenanya kelenjar ini baru mulai aktif
setelah puberitas. Kelenjar ini menghasilkan sekret yang pada
awalnya tidak berbau namun akan terdapat bau yang khas bila
terdekomposisi oleh bakteri.Kuku
Kuku berasal dari sel yang sama pada epidermis, mempunyai
matriks yang aktif bermitosis menghasilkan dasar kuku, yang
merupakan lanjutan stratum germinatif kulit. Bagian pangkal kuku
diliputi suatu lipatan kulit yang disebut eponikium atau kutikula.
Lempeng kuku tumbuh dari dasar kuku sebagai suatu lempeng zat
tanduk.Dasar kuku merupakan lanjutan stratum germinatif, terdiri
atas sel-sel basal di atas membran basal dan dua atau tiga lapisan
spinosum. Di bagian proksimal kuku terdapat daerah putih yang
berbentuk bulan , disebut lunula. Stratum korneum yang mengeras di
bawah ujung bebas kuku disebut hiponikium.Pertumbuhan kuku bersifat
kontinu dan bisa digunakan sebagai indikator kesehatan seseorang
seperti, adanya lekukan dan kekeruhan sering ditemukan pada infeksi
kuku.Kuku yang tipis, mudah sobek, konkaf atau kuku sendok,
menandakan adanya penyakit seperti anemia kronik, sifilis dan demam
rematik. Kuku yang kering dan rapuh menunjukan defisiensi vitamin
atau keadaan hipotiroid.Li.2. Memahami & menjelaskan Fisiologi
KulitKulit berfungsi untuk : ProteksiKulit menjaga bagian dalam
tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, gangguan kimiawi,
gangguan bersifat panas, serta gangguan infeksi luar terutama
kuman/bakteri maupun jamur. Gangguan fisik dan mekanik
ditanggulangi dengan adanya bantalan lemak subkutis, tebalnya
lapisan kilit, dan serabut penunjang yang berfungsi sebagai
pelindung bagian luar tubuh. Gangguan sinar UV diatasi oleh sel
melanin yang menyerap sebagian sinar tersebut. Gangguan kimiawi
ditanggulangi dengan adanya lemak permukaan kulit yang berasal dari
kelenjar palit kulit yang mempunyai pH 5,0 6,5. Lemak permukaan
kulit juga berperan dalam mengatasi banyak mikroba yang ingin masuk
ke dalam kulit. Absorpsi Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air,
larutan, maupun benda padat. tetapi cairan yang mudah menguap lebih
mungkin diserap kulit, begitu pula zat yang larut dalam minyak.
Permeabilitas kulit terhadap gas CO2 atau O2 mengungkapkan
kemungkinan kulit mempunyai peran dalam fungsi respirasi. Kemampuan
absorpsi tersebut dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi,
kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum.
EksresiKelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat sisa
metabolisme berupa NaCl. Urea, asam urat, dan ammonia. Sebum yang
dihasilkan berfungsi untuk melindungi kulit karena selain meminyaki
kulit juga menahan evaporasi air yang berlebihan sehingga kulit
tidak menjadi kering. PersepsiRangsang panas : badan-badan Ruffini
di dermis dan subkutis.Rangsang dingin : badan-badan Krause yang
terletak di dermis. Rangsang rabaan : badan taktil Meissner di
papilla dermis dan badan Merkel Ranvier di epidermis.Rangsang tekan
: badan Paccini di epidermis. Pengaturan suhu tubuhTermoregulasi
kulit dilakukan dengan mengeluarkan keringat dan mengerutkan
pembuluh darah kulit. Pembentukan pigmenPerbandingan jumlah sel
basal : melanosit adalah 10 : 1. Jumlah melanosit dan jumlah serta
besarnya butiran pigmen menentukan warna kulit ras maupun individu.
Pajanan sinar matahari mempengaruhi produksi melanosom. Pigmen
disebar ke epidermis melalui tangan-tangan dendrite, sedangkan pada
dermis melalui sel melanofag. Warna kulit juga dipengaruhi oleh
tebal tipisnya kulit, reduksi Hb, oksi Hb dan karoten.
KeratinisasiKeratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan
pembelahan, sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah
bentuknya menjadi sel spinosum, makin ke atas makin gepeng dan
bergranula menjadi sel granulosum. Makin lama inti menghilangdan
keratinosit ini menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini
berlangsung normal selama kira-kira 14-21 hari dan member
perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis fisiologik.
Pembentukan vitamin DDimungkinkan dengan mengubah 7 dihidroksi
kolesterol dengan pertolongan sinar matahari. Fungsi Ekspresi
EmosiHasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas menyebabkan
kulit mampu berfungsi sebagai alat untuk menentukan emosi yang
terdapat dalam jiwa manusia. Kegembiraan dapat dinyatakan oleh otot
kulit muka yang relaksasi dan tersenyum, kesedihan diutarakan oleh
kelenjar air mata yang meneteskan air matanya, ketegangan dengan
otot kulit dan kelenjar keringat, ketakutan oleh kontraksi pembuluh
darah kapiler kulit sehingga kulit menjadi pucat dan rasa erotik
oleh kelenjar minyak dan pembuluh darah kulit yang melebar sehingga
kulit tampak semakin merah, berminyak, dan menyebarkan bau
khas.Semua fungsi kulit pada manusia berguna untuk mempertahankan
kehidupannya sama seperti organ tubuh lain.Mekanisme Pertahanan
KulitMekanisme pertahanan tubuh untuk melindungi kulit terhadap
jasad renik ternyata bermacam-macam caranya. Mekanisme itupun
bersifat umum karena tidak dapat memisahkan apakah jasad renik
tersebut patogen atau tidak.Keasaman KulitPermukaan kulit mempunyai
keasaman (pH) tertentu yang berkisar antara 4,5-6,0 yang dibentuk
oleh asam lemak permukaan kulit (skin surface lipid) yang berasal
dari sebum, keringat, sel tanduk, yang lepas, dan kotoran yang
melekat pada kulit. Keasaman serendah itu tentu tidak cukup untuk
mempertahankan diri dari seluruh jasad renik, namun dapat
mengurangi atau mengendalikan berkembang biaknya berbagai jasad
renik. Diperkirakan bahwa peningkatan kadar keasaman kulit akan
menurunkan kebutuhan CO2untuk metabolisme jasad renik pada
permukaan kulit. Adalah salah bila kita mengharapkan bahwa setiap
jasad renik dapat dikendalikan oleh mekanisme ini, namun tidak juga
benar bila kemampuan tubuh ini tidak berguna sama
sekali.Pengelupasan (Deskuamasi) KulitRupanya mekanisme pergantian
sel kulit secara terus-menerus dari sel basal ke sel tanduk yang
kemudian terlepas (keratinisasi) tidak saja berguna untuk
memperbaharui sel-sel yang aus dan tua tetapi juga sekaligus untuk
melepas jasad renik yang menempel di tempat itu. Berbeda dengan
mekanisme kimiawi di atas, mekanisme fisik ini sangat bergantung
pada kecepatan proses keratinisasi yang terjadi apakah seimbang
dengan kecepatan tumbuh dan mobilisasi jasad renik.Daya Antibakteri
Lemak Permukaan KulitLemak permukaan kulit yang berasal dari
kelenjar palit terdiri atas lipid, trigliserida, kolesterol,
skualen, ester kolesterol, lilin (wax), dan lilin ester. Dalam
perjalanannya sebagian lipid tersebut akan mengalami pemecahan
(degradasi) oleh jasad renik yang hidup di dalam folikel
pilosebaseus menjadi asam-asam lemak tidak jenuh yang dapt bersifat
bakteriostatik atau bakterisid.Inhibisi KompetitorRupanya jasad
renik juga bersaing untuk dapat hidup (survive) di atas permukaan
kulit. Apabila salah satu jenis jasad renik tumbuh dengan cepat dan
menyerbu lahan yang ditempati jasad renik lain, maka untuk
mempertahankan diri jasad renik yang terdesak akan berusaha dengan
segala cara untuk tetap berada di sana. Bagaimana usaha dan cara
mempertahankan diri jasad renik ini, apakah dengan mengeluarkan
enzim, toksin, antibiotik, atau predator renik masih belum
diketahui.Kekeringan Sel KeratinKonsentrasi air di dalam sel
keratin yang relatif rendah (