Top Banner

of 41

skenario BINGKAI DALAM KISAH.docx

Oct 05, 2015

Download

Documents

vengineulyama
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BINGKAI DALAM KISAH (SMA)

CERITA:-Ghana N.P.-Nanda yogi S.-Annisa S. SKENARIO:-Annisa S.

Drama Bahasa IndonesiaEASER:GADIS DAN LAKI-LAKI DALAM SENJA

(BLACKSCREEN WITH TEXT:)Sesuatu yang berharga akan terasa berharga jika kita telah kehilangannya...

(FADE IN:)

EXT.MASJID-SHUBUHKumandang adzan shubuh menyeru umat islam untuk bangun dan menunaikan kewajibannya.FX: suara bedug dan adzan shubuh

ESTABLISHING SHOT: Rumah DikaINT.KAMAR DIKA-SHUBUHVISUAL EFFECT: Lantunan ayat-ayat Al-Quran memecah suasana hening pagi. Bait demi bait ayat terdengar merdu beradu dengan bunyi detak jarum jam. Sesekali berhenti teralun, bunyi jarum jam menganti. Perlahan tangan kanan Dika mengambil ujung lembaran Al-Quran. Kemudian menekuknya kedepan. Perlahan ia melihat jam dinding.Dika:(V0) Udah jam 4 lebih.VISUAL EFFECT: Perlahan ia merapikan sarung yang ia pakai. Diambillah peci dan baju koko dari dinding dan segera ia berangkat ke masjid.

(CUT TO)INT.TEMPAT WUDLU MASJID-SUBUH(FX: Gemercik air dari kran)Setetes demi setetes air mengucur membasahi tangan Dika. Dengan tenang dan khusyuk ia memasukkannya pada mulut, membasuhkannya pada muka, tangan, kepala, telinga, dan kaki.(CUT TO)INT. MASJID-SUBUHsegera Dika menunaikan kewajibannya.(CUT TO)

INT. KAMAR DIKA-PAGIFX: DERING HPSembari mengusap tubuhnya dengan handuk, diambillah HP-nya. Ternyata ada pesan dari Isma.Dika: (mengerutkan kening) siapa si pagi-pagi SMS? (VO)Isma?SMS: Dika, boleh aku berangkat sama kamu ke sekolah?Balasan: Ya.. tunggu aku 20 menit lagi. (FADE OUT:)(CUT TO)EXT.DEPAN RUMAH ISMA-PAGIDika: (mengambil HP dan mengetik SMS) (VO) Is, aku udah didepan rumah kamu.Karena merasa bosan, Dika memutar-mutar kunci motornya. Hampir jatuh kunci itu, namun beruntung ia memegang gantungan liontin yang ia kaitkan pada kunci. Dika: (contd) (CU)(tersenyum tipis dan menarik nafas panjang) hem... lama sekali aku tak bertemu denganmu. Aku harap kau ada disisiku.Isma keluar rumah dan berdiri didepan DikaDika: (membuka liontin) (CU)(VO)Aku berharap kau tetap tersenyum bahagia seperti ini disurga. (mata berkaca-kaca)Isma: (tersenyum) Yakinkanlah hatimu Dika, dia pasti bahagia. (meletakkan tangan pada dada)Dia tetap akan ada disisimu, Dik. (memegang tangan Dika yang membawa liontin) Aku berjanji padamu dengan hati ini, akan kupastikan Aisyah akan tetap mencintaimu.Dika: Terima kasih. (tersenyum dan menghapus air mata yang akan menetes) Ayo cepet berangkat, nanti kesiangan lagi. Naik gih.Isma perlahan naik di belakang Dika.(FADE OUT:)

(BLACKSCREEN WITH TEXT:)1 TAHUN YANG LALU...INT.KAMAR AISYAH-MALAMVISUAL EFFECT: Diangkatnya satu persatu jadwal didinding dan Aisyah buang ketempat sampah. Dengan perlahan diambil buku demi buku SMP-nya dan dimasukkannya kedalam kotak untuk disumbangkan. Dengan senyum tipis, ia melihat foto-foto masa SMP-nya. Sempat sesekali Aisyah menarik nafas panjang dan perlahan ia hanyut dalam lamunan.Disamping meja dilihatnya sebuah liontin hati. Ia membukanya dan terlihat hanya fotonya seorang.Aisyah: Siapa yang akan mengisi sisi hati ini? (menarik nafas panjang) Hem... Esok pasti lebih baik. Do the best and get the best. (VO) Besok adalah hari baru. Aku udah SMA, (Tersenyum) aku harus lebih dewasa.Diambillah jam beker disamping tempat tidurnya dan diatur pada jam 5 pagi. Lagu malam diantarkan oleh alunan angin yang menerpa. Diaambillah selimutnya dan akhirnya ia terlelap dalam mimpi yang membebaskan jiwanya. Tanpa Aisyah sadari ternyata jam bekernya ternyata tidak berdetak.(CUT TO)INT.KAMAR AISYAH-PAGI JAM 06.30Aisyah: (membuka mata) Hem... wah, jarang banget aku tidur senyenyak ini. Trus bisa bangun pagi pula. (mengambil jam beker)(VO) Perasaan jamnya dari kemarin sama.Dengan mata sayup-sayup ia duduk di tepi kamar tidur. Ia letakkan jam bekernya.Aisyah: (CU) (dengan mata melotot) Apa? Jam berapa ini? (Shok) HP-ku.. (melihat jam HP dengan buru-buru) jam setengah tujuh. Mati! Aku telat...(CUT TO)EXT.JALAN RAYA-PAGIAisyah: (VO) AAAAA... bodoh banget.(Mempercepat langkah)Khadijah dan Aisyah, siswa baru yang akan satu sekolah dengan Aisyah dari arah berlawanan juga terlambat.(CUT TO)EXTSEKOLAH-PAGIFX:BUNYI BEL MASUKTerlihat ketua OSIS, Dimas menyuruh temannya, Ditya untuk menutup pintu gerbangDimas: Dit, udah bel tuh... tolong tutup gerbangnya. Biar aku nanti yang urus anak yang terlambat.Ditya: Ok! (mengancungkan jempol)(CUT TO)EXT.JALAN RAYA-PAGIAisyah: (VO) Ayo Aisyah... jangan sampai terlambat pada hari pertama. (mengerutkan kening) Kesan pertama itu sangat penting.(CUT TO)EXT.PINTU GERBANG-PAGINampak salah satu senior OSIS, Ditya sedang menutup gerbang. Dalam tahap 50% tertutup.(CUT TO)EXT.DEPAN GERBANG-PAGIAisyah, khadijah, dan Zahra: (VO) hampir sampai!!Aisyah, khadijah, dan Zahra: (VO) AA.. AKU TIDAK TERLAMBAT!!(CUT BACK TO)EXT.PINTU GERBANG-PAGIPintu 80% tertutup.(CUT BACK TO)(SLOW MOTION)EXT.PINTU GERBANG-PAGIPintu telah tertutup.Aisayh: (mencoba menahan gerbang yang tertutup) Kak, pliss... buka gerbangnya dong! tadi kan masih kebuka dikit.Khadijah: Iya, Kak... itung-itung berbuat baik.Zahra: Pliss Kak... (menelungkupkan tangan) bukain ya... nanti aku doakan dapat pahala yang buuuuanyyaaakk!! (membulatkan tangan dari atas ke bawah) Pliss!!Ditya: Tetep nggak bisa! Emang ini sekolah nenek moyang kamu! Siapa yang suruh kalian datang terlambat! (menunjuk kearah Aisyah, Zahra, dan Khadijah) Tunggu disitu. (menunjuk pos satpam)

(BLACKSCREEN WITH TEXT:)15 MENIT KEMUDIAN...VISUAL EFFECT: Terik matahari mulai membakar. Peluh menetes perlahan dari pipi Aisyah (BCU:Pipi Aisyah). Zahra dan Aisyah menyilangkan tangan dan akhirnya meletakkan kepala mereka diatasnya. (CUT TO)Ditya, Dika, dan Dimas datang dari lorong ruang tatib.VISUAL EFFECT: Ditya terlihat mengerutkan keningnya. Mulutnya mulai terbuka dan ia akhirnya mulai menceritakan kasus Aisyah, Khadijah, dan Zahra. Dika sedikit menarik dasinya dan mulai memberikan komentar. Dimas menganggukan kepalanya dan terlihat menyuruh Ditya untuk masuk ke dalam.(CUT TO)Gerbang dibuka oleh Dika.Dika: Cepet masuk! (menunjuk parkiran).Khadijah: Hoi, bangun Zahra! (menggoyang-goyangkan badan Zahra)Aisyah: (Bangun) Makasih, kak...(FADE IN)EXT.HALAMAN DEPAN-PAGIDimas: (melotot) Apa-apaan kalian ini? Baru hari pertama sudah terlambat. Gimana kalo udah jadi siswa sini? Seharusnya kalian malu.Zahra: (gemetar) Tapi, kak! Tadi...Dimas: Siapa yang suruh kamu komentar!! Kalo ada yang ngomong tolong dengerin! Mau jadi apa negeri ini kalau ada generasi muda seperti kalian!Zahra dan Aisyah hanya mampu menunduk ketakutan.Ditya: (membisik ke Dimas) Sh.. udah-udah. Kasihan mereka! kan mereka masih baru. Jangan terlalu keras.Ditya: Ok... sebelum kalian menjalani hukuman, siapa nama kalian? Aku perlu untuk catatan tata tertib. (mengeluarkan buku catatan)Aisyah: Aku Aisyah (menunduk)Khadijah: Khadijah. Plis kak jangan dicatat nama kami. (memelas)Dimas: Enak aja! Salah siapa datang terlambat! Kamu!Zahra: Zahra. (gemetar)Ditya: Ok... Dim, aku mau kedalam dulu. Ngurus gugus John Dalton.Dimas: Bye! Ok... hari ini aku lagi berbaik hati. Cepet kalian keluarin kertas kalian dan tulislah KAMI JANI TIDAK AKAN TERLAMBAT LAGI!! dan berdiri menghadap bendera. Cepet!!(CUT TO)EXT.DI DEPAN TIANG BENDERA-PAGIAisyah, Khadijah, dan Zahra dalam posisi hormat menghadap bendera merah putih.Aisyah: (menengok kearah Khadijah dan Zahra) Hai, (tersenyum) Aku Aisyah. (memperlihatkan kartu nama) Salam kenal.Khadijah: (menengok ke arah Aisyah) Aku Khadijah dan ini temanku Zahra.Zahra: Panas banget. (menengok kearah Aisyah) Eh, iya kamu dari gugus berapa?Aisyah: John Dalton.Zahra: Sama dong dengan kita berdua. (melihat tanggal lahir di kartu nama Aisyah) Eh, kamu ulang tahun besok ya...Dimas dari belakang tiba-tiba membentakDika: Siapa suruh ngobrol!Aisyah, Zahra, dan Khadijah hanya bisa menunduk.Khadijah: Nyebelin banget tu kakak senior. Aku adukan ke ketua OSIS-nya nanti!Zahra: Siapa, Jah?Khadijah: Kakak tadi yang bentak kita.Aisyah: Kak Dimas?Khadijah: siapa lagi. Cowok bawel tadi.Aisyah: Dia ketua OSIS-nya.Khadijah dan Zahra: Apa?Terdengar suara teriakan Dimas meski tiada terlihat keberadaannya.Dimas: Siapa yang suruh gosipin aku!Aisyah, Khadijah, dan Zahra hanya bisa berdiri tegak dan gemetar ketakutan.

(CUT TO)INT. LORONG KELAS-PAGIZahra: Aisyah... ayo ke kelas sama-sama. (tersenyum)(CUT TO)VISUAL EFFECT: Disisi lain jalan, melangkah dengan sombongnya geng NAZI-VIP. Geng beringas yang terdiri dari Nadine, Zivana, dan Vely. Tatapan iblis, mereka sebarkan disekitar lingkungan yang mereka lalui. Sangat anggun namun juga berbahaya.Aisyah, Zahra, dan Khadijah melihat pengumuman didinding, karena mereka masih bingung dengan kelas yang akan mereka tempati. Saat lengah, Aisyah tidak sengaja menabrak pemimpin geng NAZI-VIP, Nadine. Mereka berdua terjatuh bersamaan.Nadine: Auuch!! Hei! Kalo jalan pake mata dong!Aisyah: Maaf kak... aku nggak tau kaka`k didepanku. Aku nggak sengaja.Vely: Maaf, maaf! Enak banget cuma gitu doang. Kalo temenku lecet ato cidera gimana? Khadijah: Tapi kan yang salah tadi kakaknya bukan teman saya. (membantu Aisyah berdiri)Zivana: Berani-beraninya kalian bantah kita! Kalian anak baru jangan macem-macem ama kita!Vely: Kalian nggak tau kita ini siapa, Hah?Zahra: (meninggikan nada bicara) Kak, kan tadi temen aku udah minta maaf. Kenapa ribet banget si kalian jadi orang.Nadine: (Berdiri) Diam kamu! Aku nggak ada urusan sama kamu! (Menarik kerah Aisyah) Eh, kamu cewek tengil maaf aja nggak cukup tau. Lihat ni tanganku lecet. Lihat aja nanti... (mengacungkan tangan ke muka Aisyah)Dimas: (menarik tangan Nadine) Emangnya kamu mau ngapain?Nadine: (menengok) Jangan ikut campur urusanku, Dim!Dimas: Kalian ini bikin ribut aja. Ngalah dikit kek ama adik kelas. Senior kok kayak gitu, nggak bisa kasih contoh yang baik.Zivana: Mereka yang salah! Nie lihat tangan Nadine sampai lecet!Dimas: Lecet gini aja bisa sembuh. Nggak parah kok.Nadine: Tapi tetep aja mereka yang harus tanggung jawab.Dimas: (memanggil Ditya dan Dika yang berada di depan kelas) Ditya! Dika! Sini!Dika dan Ditya: Ada apa, Dim?Nadine: Dika... Nanti malem nganggur nggak?Dika: Sorry nanti aku harus ngerjain PR-ku.Terlihat Aisyah, Zahra, dan Khadijah terseyum geli.Nadine: Apa kalian ketawa-ketawa.Dimas: Anterin mereka kekelasnya.Ditya: Oke (berlalu pergi)Vely: Hei, Dim. Urusan kita sama mereka belum selesai!Nadine: Lo nggak bisa seenaknya seperti ini dong!Dimas: Tapi mereka tanggung jawabku!NAZI-VIP hanya bisa diam dan berlalu pergi.(FADE OUT)

(FADE IN)EXT.HALAMAN DEPAN-SIANGAisyah: Eh, tugas buat besok aneh banget ya...Zahra: Menurutku, tugasnya gampang dech.(FLASH BACK: PEMBERIAN TUGAS DI KELAS)INT.RUANG KELAS-SIANG

Aisyah : Kalian punya bahan-bahan buat tugasnya?Khadijah: Tentu. Nanti kamu bisa kerja kelompok bareng kita? Biar aku sama Zahra yang beli bahan-bahannya.Aisyah: Boleh-boleh. Jam berapa?Zahra: Jam 6 malem. Bisa?Aisyah: Bisa. makasih ya... Kalo dipikir-pikir, kita tadi belum berterima kasih sama kakak-kakak tadi.Khadijah: Siapa? Tri-di?Aisyah: Tri-di? (heran)Zahra: Tri-di itu Ditya, Dimas, Dika. Mereka itu cowok paling populer di sekolah ini.Khadijah: Ayo cari mereka. Kita harus berterima kasih. Ternyata aku salah sangka sama Kak Dimas. (tersenyum)HP Aisyah berbunyi. (FX: BUNYI DERING SMS HP AISYAH)Aisyah: Maaf teman-teman aku nggak bisa. Aku pamit dulu ya... ibuku udah nyuru aku pulang.Zahra dan Khadijah: O.. Ya... Hati-hati!! bye...(CUT TO)EXT.PARKIRAN-SIANGDimas, Dika, dan Ditya hendak pulang.Khadijah: Kak tunggu!Dimas: Ada apa dik?Zahra: Kami mau ngucapin terima kasih karena tadi udah ditolong. (tersenyum)Dimas: Nggak apa-apa dik.Ditya: Lain kali jangan cari masalah sama NAZI-VIP. Mereka itu type orang yang tega melakukan hal sangat nekad kepada orang lain. Tak peduli itu orang yang mereka sayangi atau orang yang baru mereka kenal. Tanya aja tu salah satu korbannya. (menunjuk Dika)Dika: Eh, aku nggak mau berhubungan lagi sama geng beringas itu.Khadijah: Kak... kami boleh minta tolong sesuatu?Ditya: Minta tolong apa, Dik?Zahra mulai berbisik pada Ditya sebuah rencana.Zahra: Plis bantuin ya, Kak...Ditya: Gimana ya? (memikirkan) Oke dech.Dika: Apa sich Dit?Ditya: Nggak kok. O... ya guys besok datang pagi-pagi ya...Dimas: Ada apaan sich?Ditya: Lihat aja besok.

(CUT TO)INT.KAMAR AISYAH-MALAMPukul 6 malam, ternyata turun hujan deras di rumah Aisyah.Aisyah: Duch kok hujan ya.. Gimana ya tugasku? (V0) Coba tanya Zahra sama Khadijah, Ah... Kali aja mereka udah ngjain.SMS Aisyah ke Zahra: Zah... gimana tugasnya? Sorry banget disini hujan deras.SMS Aisyah ke Khadijah: Jah... gimana tugasnya? Sorry banget di rumahku hujan deras.

(INTERCUT)INT.RUANG TAMU KOST AISYAH DAN KHADIJAH-MALAMKhadijah: (membuka SMS) Hei, Aisyah SMS! bales aja kita lagi ngrjain tugasnya.Zahra ke Aisyah: Beres.(CUT TO)INT.KAMAR AISYAH-MALAMSMS Zahra ke Aisyah: Sip... kita aja yang kerjain tugasmu. Terima jadilah besok.Dengan senyum agak lega setelah membuka SMS, Aisyah memasang baterai baru ke jam bekernya.(FADE OUT)

(FADE IN)EXT.LAPANGAN UPACARA-PAGIAisyah: (VO) Untung kemarin jam bekerku udah aku ganti baterai, jadi aku nggak telat lagi dech... (duduk)Melihat kesekeliling sekolah.Aisyah: Hem... kok Zahra sama Khadijah belum datang ya? Masa terlambat lagi? (VO) Cari dulu ah... kali aja ketemu.Aisyah menelusuri setiap sudut sekolah, namun ia tak dapat menemui Zahra dan Khadijah.FX : BEL MASUK SEKOLAHINT.KELAS GUGUS JOHN-DALTON-PAGIVISUAL EFFECT: Sedikit riuh-riuh siswa kelas satu yang saling bercakap dan berkenalan. Disuatu sisi terlihat Zahra yang tertawa dan bercanda dengan Khadijah.Aisyah masuk kelas dan menghampiri Khadijah dan Zahra.Aisyah: (Menepuk pundak Zahra) Hei, dicari dari tadi! Kemana aja kalian?Zahra: (Sinis) Jangan ngagetin dong!Khadijah: Sudahlah. Kami tadi teerlambat.Aisyah: Ngomong-ngomong gimana tugasku? Kalian bawakan?Khadijah: Ada di tasku. Bentar. (membuka tas)Khadijah: (menutup tas) Syah... (sedikit memucat) Tugasmu ketinggalan di rumah. Aku Cuma bawa punyaku. (mengeluarkan tugasnya)Aisyah: (tersenyum) Eh, jangan bercanda dong... nggak lucu tau!Khadijah: Bener! Suer! Lihat aja ni tasku! (mengeluarkan isi tas)Zahra: (membantu mencari) Beneran nggak ada.Aisyah: (Pucat) Pliss jangan bercanda. (mencari di kolong meja Khadijah). Mati! (meninggikan nada bicara) Kalian ini gimana sich? Dititipin tugas satu aja nggak dibawa!Zahra: (Sewot) Eh, jangan nyalahin kita dong! Udah untung kami buatin tugas kamu! Nggak ada terima kasih banget si? Namanya lupa, ya masak bisa nyalahin Khadijah!Khadijah: Maafin aku, Syah!Aisyah hanya dapat memandang dengan tatapan benci dan langsung duduk.Dimas masuk.Dimas: Ok... selamat pagi semuanya!Gugus JOHN-DALTON: Selamat pagi, Kak!Dimas: Tolong letakkan tugas kalian di atas meja.Seluruh peserta mengeluarkan tugas mereka.Dimas: Kamu yang duduk di pojok! (menunjuk Aisyah) mana tugas kamu!Aisyah: (menunduk) Ma (terbata bata) -maaf keting-galan, Kak!VISUAL EFFECT: Dimas mengangkat tangan kanannya dan dipukulkannya ke atas meja. Serentak seluruh kelas menjadi hening. Seluruh Siswa baru hanya bisa menunduk ketakuan. Dimas: Ketinggalan? Jangan alasan mulu kamu! Bilang aja kamu nggak ngerjain tugas. Ada yang lain yang belum ngerjain tugas?Beberapa anak mengacungkan tangan.Dimas: Yang belum ngerjain tugas cepet keluar dan ikut denganku.(CUT TO)EXT.DEPAN ZONA 2-PAGISeluruh siswa kelas satu yang idak mengerjakan tugas berbaris rapi dan menunduk malu.Dimas: Ngapain kalian menunduk? (membentak) Malu? Hah, Malu? Jangan hanya diam aja. Jawab! Kalian punya mulutkan?Semua: Malu kak.Dimas: Makanya kerjain tugas. Baru MOS aja tugasnya nggak dikerjain. gimana kalo udah masuk sini? Kalo kalian nggak ngerjain tugas saat udah masuk kelas, gimana tanggung jawabku sebagai pembentuk awal sifat tanggung jawab kalian?Dimas: Lihat di bawah kalian? (menunjuk daun kering) Ambil dan katakana apa itu?Aisyah: Sampah daun kak!Dimas: Benar itu sampah! Namun kedudukan kalian bahkan lebih rendah dari benda yang kalian pegang!Semua saling membisik ke teman sebelahnya.Dimas: Kalian tau kenapa? Karena meski mereka sampah, mereka masih bisa dimanfaatkan dan bisa berguna untuk makhluk hidup lain. Dapat menjadi pupuk yang dibutuhkan tanaman. Tanaman bisa untuk hewan dan kita makan. Hewanpun akhirnya juga kita makan. Saya minta maaf kalo berkata kasar, tapi ini penting untuk membentuk tanggung jawab kalian. KALIAN MENGERTI?Semua: Mengerti, Kak.Dimas: Baiklah, karena aku lagi berbaik hati. Kalian (menunjuk 2 orang disamping Aisyah) sirami tanaman disekitar sini. Kalian (Aisyah dan 2 orang disampingnya) ambil daun-daun disini. Dan khusus untuk kamu (menunjuk Aisyah), setelah selesai membersihkan cepat kamu menghadap aku. Kamu punya hukuman tambahan karena dari tadi kamu bantah mulu.Aisyah: Tapi kak...Dimas: Nggak usah tapi-tapian...mau di tambah lagi hukumannyaa?Aisyah hanya bisa geleng kepala.EXT.GAZEBO-SIANGSetelah selesai mengerjakan, Aisyah langsung menemui Dimas yang sedang istirahat bersama Ditya di gazebo.Aisyah: Kak, aku udah selesai.Dimas: (berdiri) Lelet banget. (menghela nafas) Aku punya tugas khusus buat kamu!Aisyah: Apa itu kak?Dimas: Kamu cari kakak senior yang punya tanggal lahir sama dengan tanggal lahirmu dan kamu nyanyi lagu selamat ulang tahun bersamanya didepanku.Aisyah mengangguk dan segera berlalu.Ditya: Gila loe ya... kasihan tau tu anak.Dimas: Biarin, pokoknya cepet kamu siapin and kerjain abis-abisan tu anak biar nyadar..... (tersenyum)(FADE OUT)(FADE IN)EXT.SELURUH SEKOLAH-SIANGAisyah bertanya kepada seluruh kakak senior. Ada yang tidak tau dan ada juga yang memberikannya hukuman usil.EXT.LAPANGAN BASKET-SIANGAisyah: Permisi kak... saya mau tanya.Senior: iya ada apa?Aisyah: Kak... apa ada teman kakak yang berulang tahun hari ini?Senior: (berfikir) Em... kayaknya ada.Aisyah: Siapa kak?Senior: Kamu jalan jongkok dulu dari sini kesana. Terus kembali lagi kesini baru aku kasih tau.Dengan sedikit kesal ia melaksanakannya.(CUT TO)Aisyah: Udah kak... (terenggah-enggah)Senior: Inisial nama depannya D.(FADE OUT)

(BLACKSCREEN WITH TEXT:)15 menit kemudian...(FADE IN)EXT.LORONG KELAS-SIANGNAZI-VIP melihat Aisyah yang sedang kebingungan.Zivana: Guys, lihat siapa yang lagi bingung?Nadine: (tersenyum sinis) Guys... ini saatnya!(CUT TO)EXT.LAPANGAN UPACARAAisyah: D...? (berfikir) Dimas? Dika? Ditya? Siapa lagi ya kakak OSIS yang namanya D? (vo) masak Kak Dimas yang ultah? (memegang janggut) mungkin ia ngasih tugas ini supaya aku ngucapin selamat ultah ma dia. (tersenyum dan mempercepat langkah)NAZI-VIP datang.VISUAL EFFECT: Seluruh anak yang berada disekitarnya langsung menunduk takut dan beberapa memilih untuk pergi menjauh. Dengan langkah yang PD mereka menghampiri Aisyah dan BRUK! Nadine terjatuh. Seluruh siswa melihatnya dan tertawa, namun dengan tatapan garang ia bangun dan melotot pada setiap anak yang tertawa. Mereka akhirnya memilih untuk pergi menjauh.Vely: Hehem. (berdiri didepan Aisyah)Nadine: Urusan kita kemarin belum selesai. (melipat tangan)Aisyah: (menunduk) Maaf kak... urusan apa?Zivana: Jangan sok bego kamu! (menunjuk Aisyah)Aisyah: Maaf Kak... tapi saya merasa nggak punya masalah dengan kalian. Maaf kak saya buru-buru. (mencoba menyerobot)Vely, Nadine, dan Zivana mencengkal Aisyah.Nadine: Eiits... Slow down... Emangnya urusanmu lebih penting dari pada urusanmu sama kita?Vely: Emang apa urusanmu?Aisyah: Saya dapat tugas untuk mencari senior OSIS yang berulang tahun hari ini, Kak.Nadine: (VO) OMG aku lupa hari ini Ayank-ku kan ulang tahun. (tersenyum)Aisyah: Kakak tau? (Memandang dengan penuh harapan)Nadine: Ada syaratnya. (tersenyum licik diikuti Vely dan Zivana)Aisyah dijadikan seperti pembantu. Ia disuruh membawa tas mereka. Disuruh lari keliling lapangan dan memijat mereka.Nadine: Untuk saat ini OK. Namun kamu harus menyelesaikan beberapa tantangan lagi. (tersenyum)Aisyah: (Kaget) Hah? Apa itu kak?(CUT TO)EXT.LAPANGAN BASKET-SIANGZivana: Nadine udah, Din...Vely: Udah? (tersenyum sinis)Zivala: Maksudku udah sama satu tas, tambah 2 tas lagi dong...Nadine, Zivana, dan Vely: HAHAHHAHAHHAHHAHAHANadine dan Zivana meletakkan tas mereka diatas punggung Aisyah yang sedang push up. Aisyah semakin payah.(CUT TO)EXT. GAZEBO-SIANGNAZI-VIP duduk di gazebo sedangkan Aisyah disuruh berdiri dan menghormat matahari di tengah jalan yang panas. Saat itulah Aisyah hampir pingsan. Untungnya Dika datang dan menopang Aisyah.Dika: Kamu nggak apa-apa?Aisyah hanya dapat memegangi kepalanya yang mulai pusing.(CUT TO)Nadine: Hei, (menepuk paha Zivana dan Vely) ngapain sich Dika-ku nolong tu cewek?Dika: Hei, (menengok ke arah NAZI-VIP) kalian keterlaluan sekali sich!Nadine: Ayo pergi. (cemberut)Akhirnya geng NAZI-VIP pergi. Dika mengendong Aisyah ke gazebo.Dika: Kamu udah nggak apa-apa? Minum dulu gih. (memberikan air mineral yang ia bawa)Aisyah mengangguk dan mulai minum air yang Dika berikan.Dika: Kamu kok bisa berurusan sama NAZI-VIP lagi sich?Aisyah: Aku tadi kan dapat hukuman dari Kak Dimas, tapi aku bingung nyari kemana-mana. Truz aku ketemu mereka, mereka bilang tau jawabannya. Jadi aku nurutin semua hukuman mereka.Dimas dan Ditya datang.Dimas: Em... dicari kemana-mana, eh malah pacaran disini. Aku dimarahin wakasek tu gara-gara kamu ngilang.Ditya: Cepet bantu aku, aku kualahan sama gugusku. Masa dari tadi aku yang ngurusin sendiri.Dika: (berdiri) Dim, kamu ngasih tugas apaan sama Aisyah? Gara-gara kamu ia jadi dijaili sama geng NAZI-VIP. Kamu jangan keterlaluan deh!Dimas: Lagian siapa suruh dia nggak ngerjain tugas.Tampak dari smaping Ditya memberi aba-aba semua anak yang ada dibelakang Dika dan Aisyah untuk membawa ember air.Aisyah: Cukup kak, kalian jangan bertengkar. (menangis) Ini emang salah aku.Dari belakang, Ditya dan kawan-kawan menyiram dengan seember air yang telah mereka siapkan. BYUUURRRR!! Seluruh orang yang ada di sekitar gazebo manyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk mereka. Diikuti Aisyah dan Dika. Segera Khadijah dan Zahra memberikan kue ulang tahun untuk mereka.

(FLASHBACK)EXT.PARKIRAN-SIANGKhadijah: Kak... kami boleh minta tolong sesuatu?Ditya: Minta tolong apa, Dik?Zahra: (membisik) Besok hari ulang tahun Aisyah. Tolong bantu ngerjain dia ya...Zahra: Plis bantuin ya, Kak...Ditya: Gimana ya? (memikirkan) Oke dech.Dika: Apa sich Dit?Ditya: Nggak kok. O... ya guys besok datang pagi-pagi ya...Dimas: Ada apaan sich?Ditya: Lihat aja besok.

INT.KAMAR DITYA-MALAMDitya mengirim SMS ke Dimas.Dim, besok Aisyah (anak yang diganggu NAZI-VIP) ultah. Kamu inget juga kan kalo besok Dika ultah? Kita harus ngerjain mereka abis-abisan.EXT.GAZEBO-SIANGDitya: Gila kamu... kasihan tau tu anak.Dimas: Biarin, pokoknya cepet kamu siapin and kerjain abis-abisan tu anak biar nyadar..... (tersenyum) kalo ia lagi ultah. (tos dengan Ditya)(FADE OUT)

(FADE IN)INT.KAMR AISYAH-MALAMAisyah: (senyum-senyum) Hem... (memeluk bantal) seneng banget! (tidur) Kak Dika... (menutup muka dengan selimut)

(BLACKSCREEN WITH TEXT:)1 bulan kemudian....Semenjak kejadian itu, Aisyah semakin dekat dengan Dika. Tak hanya lewat SMS dan telefon, mereka juga sering berhubungan lewat facebook dan twitter. Tak jarang mereka jalan bersama-sama dengan teman-teman mereka.EXT.JOGGING TRACK-SOREVISUAL EFFECT: Suatu sore Aisyah dan Dika memilih jalan kaki berdua dan meninggalkan teman-temannya sendiri. Aisyah memandang Dika dan perlahan duduk ditengah rerumputan yang mulai menenang terkena sinar matahari sore. Dika memandang langit, dan tersenyum bahagia. Begitupun Aisyah yang juga memandang langit dan akhirnya mereka saling memandang untuk beberapa saat kemudian tertawa bersama.(CUT TO)INT.KAMAR ISMA-SOREVISUAL EFFECT: Terlihat Seorang perempuan yang sedang membuka tirai dari jendelanya yang terbuka. Ia menatap indah keindahan alam dari kursi rodanya. Senyum ia simpulkan. Dari belakang terlihat seorang ibu yang membawa nampan yang berisi obat dan air putih.Nisa: Isma... minum obat dulu.Isma: Ia kak... bentar. (menenggok ibunya) Kak... kenapa Dika jarang datang? (tersenyum) aku kangen Kak...Nisa: Mungkin dia sibuk dengan kegiatan OSIS. (tersenyum tipis) minum gih obatnya.(CUT TO)INT.DEPAN PINTU KAMAR ISMA-SOREKakak Isma, Nisa keluar kamar dan meneteskan air mata sedih. Ia merasa sedih akan kondisi anaknya. Ia ambil ponselnya dan menghubungi Dika dan berlalu pergi.(CUT BACK TO)INT.KAMAR ISMA-SORESimpul senyum Isma perlahan mendatar dan berubah menjadi tetesan air mata.(CUT TO)EXT.JOGGING TRACK-SOREHP Dika terus berbunyi, namun ia selalu me-reject-nya. Ia tahu jika itu adalah telepon dari Kakak Isma. Ia merasa ingin sementara menghindar dari Isma. Aisyah: Kenapa kak telfonnya nggak diangkat? Dari siapa emangnya?Dika: Bukan siapa-siapa kok. Orang iseng aja. Aku males ngangkat.Tiba-tiba HP Dika berbunyi lagi. Dika membuka HP-nya. Ternyata sebuah SMS masuk dari Isma. Namun segera pesan itu ia tutup.Dika kamu jatuh cinta lagi ya?(FADE OUT)

(FADE IN)INT.KAMAR TIDUR AISYAH-PAGIPagi itu HP Aisyah berbunyi nyaring.(FX: BUNYI HP AISYAH)Aisyah: Siapa sich pagi-pagi udah telfon. (Membuka mata) (VO) Kak Dika? (mengangkat telfon) Halo?EXT.JALAN RAYA-PAGIDika mendorong sepeda motornya. Karena roda sepeda motornya bocor terkena paku.Dika: Halo, Syah... sorry ganggu kamu pagi-pagi. Tapi boleh nggak aku nebeng kamu ke sekolah? Aku lagi ada....(CUT BACK TO)INT.KAMAR TIDUR AISYAH-PAGIAisyah: AH... (Terkejut) bisa banget kak... (bangkit dari tempat tidur)Segera Aisyah menyiapkan semua bukunya dan mandi.

(BLACKSCREEN WITH TEXT:)5 menit kemudian....EXT.BENGKEL-PAGIAisyah tiba. Wajahnya sangat berbinar oleh senyum.Aisyah: Assalamualaikum. Maaf lama, kak...Dika: Cepet banget kamu datangnya!Aisyah: Rumah aku berjarak 1 blok aja dari sini. (tersenyum) Kapan-kapan main aja ke rumah aku.Dika: Sip! Ayo berangkat (melihat jam tangan) udah jam setengah 7? Ayo cepet berangkat. (naik dengan buru-buru)EXT.DI DEPAN SEKOLAH-PAGITerlihat gerbang sekolah tertutup.Aisyah: Aduh gimana ini kak. Pintu gerbangnya udah tertutup. Sepertinya kita terlambat.Dika: (Menghela napas) hmm... gawat juga nich kalo kena hukum sama guru Tatib. (Tersenyum) tenang aja aku masih punya banyak cara untuk masuk.Aisyah: Bagaimana dengan sepeda motorku?Dika: Dititipin aja sama temanku.EXT.DI SAMPING MUSHOLA SEKOLAH-PAGIDika : Ayo Syah! Kamu pasti bisa!Aisyah: Tapi kak... (berada diatas pagar) susah! Rokku nyangkut mulu. (turun pagar)Saat itulah Aisyah sedikit kehilangan keseimbangannya, dengan sigap Dika menopong Aisyah.Dika: Kamu nggak apa-apa kan? (membantu menyeimbangakan badan Aisyah) Aisyah: Syukurlah akhirnya kita nggak kena hukum. (menghembuskan napas)Tiba-tiba dari belakang mereka.Bapak tatib: He hem... (mengeleng-gelengkan kepala)Dika dan Aisyah: (tersenyum dengan terpaksa) hhehhe.. selamat pagi pak...!***I*************I****************I*********************I***FADE OUT

FADE ININT.KAMAR AISYAH-PAGIMemutar kotak musik dan mengambil biola. Perlahan terdengar musik Fur Elise. Dimainkannya secara perlahan biolanya mengikuti alunan kotak musik.(FLASHBACK 1 TAHUN YANG LALU)(BLACKSCREEN WITH TEXT:)1 TAHUN YANG LALU....EXT.BENDUNGAN SUNGAI-SORENisa: Dik, kakak mohon padamu... please terima cinta Isma. Kakak nggak tau apa lagi yang harus kakak lakukan untuk membahagiakan Isma. Setelah ia mendapat vonis sakit dari dokter, kakak nggak sanggup lagi, kakak nggak punya cara lagi untuk bahagiakan dia. Please dik...Dika: (menunduk) Maaf kak... meski begitu, aku tetap tak bisa menaruh perasaanku padanya.Nisa: Ini permintaan kakak yang terakhir untukmu. kumohon jadilah pacar Isma disisa hidupnya.Dika terdiam sejenak lalu ia menyetujui permintaan kakak Isma.Beberapa saat kemudian.Isma: Ada apa dik, kakak bilang kamu ingin bertemu denganku.Dika: Em iya... aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu.Isma: (Wajah memerah) Memangnya kmau ingin bicara apa? (duduk disamping Dika)Dika: Kamu... (tersenyum) mau nggak jadi pacarku? (memberikan sebuah kotak kecil)Isma terdiam sejenak dan akhirnya mengangguk dengan senyum bahagia.Isma: Aku bersedia menjadi kekasihmu, Dik!Dika: Bukalah hadiah dariku...(BLACKSCREEN WITH TEXT:)INT.KAMAR AISYAH-PAGIAisyah: (VO) Terima kasih, Dik kotak musiknya. (berhenti memainkan biola)

EXT.PERSAWAHAN-PAGIZahra, Khadijah, dan Aisyah bermain air di irigasi sawah.Zahra: (berdiri) Uiiiih.... enak banget ya hari minggu pagi ada di persawahan.. udaranya sejuk! nyaman lagi!Khadijah: Eh, Aisyah gimana hubunganmu dengan kak Dika?Aisyah: (Tersenyum malu) Apaan sich Khadijah! Kita Cuma berteman aja kok nggak lebih.Zahra: Temen apa pacar?Aisyah: Ngaco kan kalian! (memainkan kaki di air)Khadijah: Em... Syah, kalau aku lihat-lihat kayaknya Kak Dika ada feel dech sama kamu.Zahra: Bener banget, Syah!Aisyah: Malah lebih ngaco! (menatap langit) Nggak mungkinlah kak Dika suka sama anak kayak aku. Lagian pasti ada wanita lain yang ia sukai. Diakan keren.Zahra: Syah... (tersenyum) Nggak ada yang nggak mungkin.FADE OUTFADE IN(BLACKSCREEN WITH TEXT:)3 BULAN KEMUDIAN...Kedekatan Dika dan Aisyah semakin hari semakin terlihat. Disetiap ada Aisyah, didekatnya ada Dika. Berangkat ke sekolah bersama, di kantin bersama, bahkan sampai pulang sekolah merekapun juga bersama.EXT.HALAMAN DEPAN-SIANGNAZI-VIP sedang duduk di depan halaman depan. Terlihat dari kejauhan Aisyah berjalan sendiri tanpa ada Dika didekatnya.Nadine: Eh, kalian ngerasa nggak ada aroma cewek gatelan?Vely: Ih... busuk banget lagi baunya.Zivana: Kayak bangkai yang pura-pura nggak punya dosa.Aisyah hnaya bisa diam dan mempercepat langkah.Nadine: Baru kali ini ada cewek nggak tau malu and nggak punya perasaan sama sekali.Zivana: Kaya nggak laku aja! Masak hobby ngrebut pacar orang! Cewek gampangan!Nadine, Zivana, dan Vely tertawa terbahak-bahak. Aisyah menghentikan langkahnya, ia hendak menghampiri mereka, namun ia genggam tangannya dan menahannya.Nadine: Cewek perebut pacar orang! (berteriak) Eh, buat cewek-cewek yang punya pacar awas diambil sama cewek gampangan yang pake kedok kerudung. Hahahahaha.Aisyah segera berbalik arah dan mempercepat langkah.Aisyah: (Mengebrak meja taman) Maaf ya kak, aku punya salah apa sama kalian!Nadine: Akhirnya cewek gampangan ini nyadar juga sama aibnya...!Aisyah: Apa maksud kalian?Vely: Sok nggak tau! (tersenyum sinis)Aisyah hanya bisa menatap dengan heran, karena ia tak tau apa-apa.Nadine: (tersenyum sinis) Asal kamu tau ya.. Dika udah punya pacar tau! (mendorong kepala Aisyah)FADE ININT.PERPUSTAKAAN-SIANGAisyah menghampiri Zahra dan Khadijah. Wajah Aisyah memucat, pandangannya mulai kosong. Ia hanya bisa duduk terpaku pada bangku perpus.Zahra: (Membentur perlahan pundak Khadijah) SSttst! Aisyah kenapa tuch!Khadijah: (menghentikan membaca) Maaf aku nggak tau kamu datang, Syah. Hehehe, habis aku ke asyikan baca. (menatap wajah Aisyah) Syah, kamu nggak apa-apa kan? Wajahmu pucat banget!Aisyah hanya menggeleng-gelengkan kepala. Mukanya menjadi sangat murung.Zahra: NAZI-VIP ngangguin kamu lagi?Aisyah hanya menggeleng-gelengkan kepala.Khadijah: Terus ada apa, Syah?Aisyah: Kak Dika udah punya pacar.Zahra: What?

Salah satu anak perpustakaan: Sssstttsss!!!!Khadijah: Kamu dapat info dari siapa?Aisyah: Kak Nadine sama temen-temennya.Khadijah: Ah, mungkin Nadine ngaku-ngaku doang jadi pacarnya Kak Dika. Jadi kamu bakalan ngira Kak Dika udah punya pacar.Zahra: Kamu tau kan tu iblis-iblis licik banget!Khadijah: Syah... jangan langsung percaya sama mereka. Ngomong-ngomong apa kamu selama ini pernah melihat kak Dika mengandeng cewek?Aisyah terdiam sejenak dan sesimpul senyum mulai terukir.Aisyah: (VO)Benar juga. Aku harus percaya pada kak Dika (tersenyum).

(BLACKSCREEN WITH TEXT:)KEESOKAN HARINYA...

Di SMA Negeri 2 Mojokerto ada pertandingan persahabatan futsal. Pertandingan ini diadakan oleh ekskul futsal SMA Negeri 2 Mojokerto untuk menentukan kelas dengan tim futsal terbaik. Final telah tiba. Kelas Dika & Ditya melawan kelas Dimas.Pada pertandingan tersebut Kelas Dika tertinggal 1 poin. Dika tak dapat berkonsentrasi karena ia tak melihat Aisyah disela-sela penonton.EXT.LAPANGAN FUTSAL-PAGIKhadijah: Zah... perasaan Aisyah tadi sama kita dech! kok sekarang nggak ada ya?Zahra: Tadi sich izinnya ke kamar mandi, tapi dia nggak kesini-kesini.Khadijah: Aku punya firasat buruk tentang hal ini. Ayo cari aja dech.INT.KAMAR MANDI SEKOLAH- PAGIBRAKK! BRAK!! BRAK!!Aisyah: (Memukul-mukul pintu) Siapa aja, bukain donk! Please aku harus pergi! Tolong! Buka!BRAKK! BRAK! BRAK!CKLAK, KLACK terdengar seseorang mencoba membuka pintu. Saat pintu dibuka, Aisyah mencoba memukul. Untung saja ia segera menghentikannya setelah tau itu adalah sahabatnya.Khadijah: Sabar, Syah ini kami.Zahra: Kok kamu bisa ada di kamar mandi sich? Aisyah:Ceritanya sambil jalan aja, aku pingin lihat pertandingan Kak Dika!

(BLACKSCREEN WITH TEXT:)Beberapa saat yang lalu.....EXT.LAPANGAN FUTSAL- PAGIAisyah: Zah, aku mau ke kamar mandi dulu ya...Zahra: Ok.. cepetan kembali ya... jangan sampai ketinggalan pertandingan Kak Dika.Aisyah: Sip! (berlalu pergi)INT.KAMAR MANDI SEKOLAH- PAGIAisyah masuk kedalam kamar mandi. Seketika NAZI-VIP yang mengintai langsung menaruh paku pada pintu kamar mandi untuk mengunci Aisyah didalam kamar mandi. Mereka merayakannya dengan sedikit tos dan berlalu meninggalkan Aisyah terkunci.Aisyah: (Memukul-mukul pintu) Siapa aja tolong! Buka kuncinya!FADE OUTFADE INEXT.LAPANGAN FUTSAL-PAGITerlihat tim futsal Dika kalah telak. Terlihat Kak Dika sedang tersenyum, Aisyah hendak menghampiri da memberikan semangat. Namun dari belakangnya seorang perempuan mendahuluinya dan langsung mengandeng tangan Kak Dika. Aisyah hanya bisa terdiam melihat Kak Dika bermesraan dengan perempuan yang baru datang tadi.Nadine: (mendorong bahu Aisyah) Lihat? Heh! dasar cewek gampangan!Dari kejauhan..Isma: Dik, jangan patah semangat! Pasti pertandingan lainnya kamu pasti menang. Semangat! (Tersenyum)Dika: Trims.. kamu ini kan belum sehat.Isma: Demi kamu nggak masalah aku datang... hehehe.

EXT.LORONG TATIB-SIANGTerlihat Dika menggonceng Isma. Aisyah hanya dapat menatap mereka. Isma mengetahui keberadaan Aisyah. Segera ia memeluk Dika. Aisyah hanya dapat menunduk.Zahra: (Merangkul Aisyah dari belakang) Bengong aja! Ayo pulang.Aisyah hanya bisa diam.Zahra: (Membisik pada Khadijah) Ada apa?Khadijah: (Membisik) Sepertinya dia baru melihat Kak Dika boncengan sama cewek tadi.

INT. PERPUSTAKAAN- PAGIKeesokan harinya Aisyah cs. pergi ke perpustakaan. Meski begitu, Aisyah hanya dapat duduk murung di perpustakaan.Zahra: (Duduk disamping Aisyah) Coba liat apa yang aku bawa! (menyodorkan album kenangan)Aisyah: Apa itu? (membaca) (VO) Jadi ternyata perempuan itu namanya Isma.Khadijah: Lihat ini, Syah. Ini artikel juara-juara tahun lalu. (menunjuk salah satu halaman) Lihat!Aisyah: Jadi, Kak Isma itu satu angkatan sama kak Dika.Zahra: Oh ya aku baru ingat kemarin aku dengar kalo perempuan itu pacarnya Dika yang terkena sakit hepatitis. Katanya umurnya tinggal sebentar lagi.Khadijah: Kak Isma ini hanya tinggal bersama kakaknya saja.Aisyah: Em... jadi memang benar selama ini aku merebut pacar orang. (menunduk)Aisyah kemudian berdiri dan berlalu pergi.

INT. KELAS AISYAH-SIANGTerlihat didalam kelas Aisyah terlihat murung dan termenung. Zahra dan Khadijah merasa kasihan kepada sahabatnya. Akhirnya mereka memutuskan untuk membantu Aisyah.EXT. PARKIRAN- SIANGZahra dan Khadijah memutuskan untuk meminta bantuan kepada Ditya.Zahra: Kak please ya bantuin kami nyomblangin mereka berdua ya.. please! Iya kak...Khadijah: Kami nggak sanggup melihat Aisyah yang dulunya ceria menjadi pemuram. Tolonglah kak...Ditya: Tapi masalahnya ini tentang perasaan Isma dik. Benar memang Dika nggak begitu cinta sama dia. Tapi aku juga nggak tega sama Isma.Khadijah: Kenapa Kak Dika nggak begitu cinta sama kak Isma?Ditya: Sebenarnya ini rahasia, Dika dipaksa nrima cinta Isma.Zahra: Siapa yang maksa kak?Ditya: Kakak Isma, Nisa.Khadijah: Ya udah kak, kami nggak nunggu jawaban kakak sekarang. Kalo kakak berubah pikiran, kakak telpon aku ato SMS aku aja. Ini nomerku.Setelah memberikan nomor HP nya, Ditya akhirnya berlalu pergi.INT. KAMAR DITYA- MALAMDitya: (berpikir) Hem gimana ya? Terima apa nggak. Kasihan sama Dika, disisi lain aku juga kasihan sama Isma, apalagi sama Aisyah.INT. KAMAR KOST ZAHRA DAN KHADIJAH- MALAMHP Zahra berdering.Khadijah: (mengambil HP Zahra) Zah, kak Ditya SMS.Zahra: (membaca) yes dia setuju! (berpelukan)

Setelah itu hari demi hari mereka mencoba berbagai cara untuk mendekatkan Aisyah dan Dika. Saat mereka akan berhasil, selalu Aisyah pergi dan misi mereka akhirnya selalu gagal. Namun disela misi nampaknya Ditya mulai tertarik dengan Zahra. Begitupun dengan Zahra.EXT. TERAS MUSHOLA- SOREZahra, Khadijah, dan Ditya duduk termenung.Ditya: Ah... cara apa lagi ya... pusing!!! (tidur)Zahra: Jah, kamu punya saran nggak?Khadijah: Nihil!Zahra melihat kedalam mushola. Ia melihat seorang anak sedang membaca Al-Quran. Terlintaslah sebuah ide.Zahra: Mmmm.... aku punya ide!Ditya: Ide apa?Zahra: Bagaimana kalau kita ngadain pengajian? Terus kita posisikan mereka dalam jarak yang dekat.Khadijah: Bagus juga idemu.Dari balik tempat wudlu laki-laki, nampak seseorang pergi.

INT. MUSHOLA PAGIZahra: Ayo, Syah kedepan sana. (menarik lengan Aisyah)Aisyah: Sini aja.Aisyah ditarik kedepan. Disisi lain...Ditya: Dik, di belakang aja lebih enak.Dika: Ngikut aja dech!Saat Aisyah duduk, ia baru sadar Dika ada didepannya. Aisyah hendak beranjak pergi, namun Khadijah dan Zahra menarik lengan Aisyah.Ditya menyuruh Dika menengok kearah belakang. Saat Dika menengok, wajah Aisyah memerah.Dika: Hai.Aisyah hanya bisa menunduk. Saat itulah terdengar suara perempuan mengucapkan salam.Isma: Assalamualaikum. (mengambil duduk paling depan dan paling dekat dengan Dika)Isma bercanda dan terlihat sangat mesra dengan Dika. Aisyah hanya bisa menunduk. Matanya mulai berkaca-kaca.Setelah acara selesai, Aisyah segera keluar mushola dan menitihkan air mata.Zahra: Aduh sapa sich yang manggil Kak Isma?Ditya: Dik, gimana nich rencana kita gagal total.

EXT. TERAS MUSHOLA -PAGIDika terlihat sedikit khawatir dengan Aisyah yang pergi tanpa pamit. Ia melihat kearah Aisyah pergi.Isma: (melihat tujuan pandangan Dika) Anak itu namanya Aisyah kan?Dika: Iya. (terdiam dan melamun)Isma: (memegang lengan Dika) Dik, ada satu hal yang aku ingin kamu lakukan.Dika: (terbangun dari lamunan) Eh, Maaf! Apa itu?Isma: Ikut aku sebentar. (menarik tangan Dika)

EXT. HALAMAN DEPAN- PAGIAisyah berjalan dengan rasa penuh putusa asa. Dari belakangnya terdengar Isma berteriak memanggil nama Aisyah. Aisyah menghentikan langkah dan mulai menghapus air matanya.Isma: (Terenggah-enggah) Syah, berhenti sebentar. Aku ingin berbicara empat mata denganmu.Aisyah: (membalikkan badan) (VO) Bilangnya empat mata tapi membawa Dika. Apa maunya? Mungkin kali ini aku akan dilabrak.Isma: Apa selama ini kamu jalan sama Dika?Aisyah: Maafkan aku Kak. Andaikan aku tau kak Dika sudah punya kakak. Saya nggak akan mendekatinya. Maaf kak.Isma mengayunkan tangannya. Aisyah menutup mata, ia mengira Isma akan menamparnya. Namun setelah beberapa saat kemudian ia merasa ada tangan yang mengenggam tangannya. Ternyata Isma meletakkan tangan Dika diatas tangan Aisyah. Aisyah dan Dika semakin bingung dan tak mengerti apa yang akan dilakukan oleh Isma.Isma: (Tersenyum) Aisyah, aku sangat terima kasih kau telah membuat Dika bahagia.Dika dan Aisyah menjadi sangat bingung.Isma: Aku tak pernah melihat Dika sebahagia ini sebelumnya.(menarik nafas) Karena aku tau Dika sedang jatuh cinta.Dika: Isma, tolong hentikan ini dan ayo pulang. Kondisimu masih belum pulih benar.Isma: Dik, biarkan aku selesaikan semua ini. Aisyah, apa kau mau mewujudkan keinginan terakhirku?Aisyah: Keinginan apa kak?Isma: Tolonglah buat Dika bahagia. (tersenyum) Dialah orang yang paling aku cintai saat ini selain kakak aku. Aku ingin kau menjadi kekasih Dika dan bahagiakan dia.Aisyah dan Dika: Apa?(BLACKSCREEN WITH SOUND :)Isma: AKU INGIN KAU MENJADI KEKASIH DIKA.INT. KAMAR DIKA -MALAMHP Dika berbunyi. Sebuah SMS dari Aisyah masuk.Kak, aku khawatir dengan kondisi Kak Isma. Apa ia baik-baik aja?Kemudian Dika membalasnya.Untuk saat ini aku ingin menuruti keinginan Isma.INT.KAMAR AISYAH -MALAMAisyah menerima SMS Dika. Sebenarnya ia kasihan dengan Isma, tetapi didalam lubuk hatinya ia tersenyum bahagia.Aisyah: (memegang liontin) Akhirnya ada yang dapat mengisi sisi hati ini. (meletakkan foto Dika disisi lain liontin)(SPLIT SCREEN)Aisyah dan Dika: (berdiri di jendela dan menarik nafas) Mungkin dialah cinta sejatiku (tersenyum)

(BLACKSCREEN WITH TEXT:)....3 BULAN KEMUDIAN....Aisyah dan Dika semakin hari semakin dekat. Tak peduli terik matahari ataupun hujan, benang-benang cinta diantara mereka telah menjadi tambang yang tak mudah dipisahkan. Akan tetapi, tanpa disadari Dika kondisi Isma menjadi semakin buruk. Kakaknya mulai khawatir dan akhirnya membawa Isma ke rumah sakit. Hingga saat kondisi Isma makin kritis, kakak Isma akhirnya menemui Dika.EXT. HALAMAN DEPAN SEKOLAH -SIANGBel pulang sekolah telah berbunyi. Belum sempat siswa berhamburan pulang, kakak Isma, Nisa menunggu didepan gerbang. Beberapa saat kemudian Dika keluar dengan mengemudi sepeda motor. Nisa: (menarik jaket Dika yang sedang mengemudi sepeda motor) Dik, tunggu!Dika: (menghentikan sepeda motor) (VO) Ada apa lagi nich?Nisa: Dik, bisa kita bicara sebentar?Dika: (Turun dari sepeda motor) Ada apa kak?Nisa: Dika, kakak tau kalau kakak nggak berhak ngatur-ngatur kehidupan kamu. Kakak bukan siapa-siapa kamu. Kakak tau itu yang kamu pikirkan.Dika memalingkan wajah.Nisa: Tapi permintaan kakak sama, seperti saat kita berada di bendungan sungai. Kakak mohon tolong kabulkan permintaan kakak ini.Dika masih memalingkan wajah karena ragu.Nisa: Kakak janji ini akan menjadi permintaan seumur hidup kakak untukmu. Kakak nggak akan meminta apa-apa lagi sama kamu selain ini. Please dengerin permintaan kakak sebentar.Dika: (memandang Nisa) Memangnya kakak ingin apa?Nisa: Please disisa hidup Isma yang pendek ini jadilah kekasihnya.Dika: Tapi kalau Isma mendapatkan donor dan sembuh, (meninggikan nada bicara) berarti aku harus tetap menjadi kekasihnya! Itu berarti sama saja aku menyerahkan cintaku pada orang yang tak aku cintai. Sama saja kakak merengut hidupku.Nisa: Maafkan kakak Dika, sebenarnya kakak juga tak mau melakukan ini semua. Kakak terpaksa. Kakak juga tak mau apa yang akan kakak katakan setelah ini terjadi. Tapi menurut dokter kemungkinan selamat Isma hanya 10%. Donor hati yang akan disumbangkan ke Isma semua tidak cocok, sedangkan hidup Isma tak lebih dari setahun. (menangis) Kemungkinan besar yang dokter perkirakan adalah Isma takakan selamat, karena kondisi yang semakin memburuk. Belum lagi entah kenapa kini dia menjadi pemurung, tak mau makan dan akhirnya penyakitnya semakin sering kambuh. Please turuti permintaan kakak.Dika: (mengelengkan kepala) Aku tak tau kak. (menaiki motor dan berlalu pergi)Nisa: (menatap Dika yang pergi) (VO) Tuhan berikanlah kelapangan hati untuk Dika.INT.RUMAH SAKIT-SIANGTerlihat beberapa origami burung bangau bertebaran di lantai, di meja, di tempat tidur dan dibadan Isma.Nisa: (masuk ruangan)Apa yang kamu lakukan, Is?Isma: Kakak darimana?Nisa: Kenapa berantakkan sekali. (mengumpulkan origami) Kalo kotor-kotor gini kapan kamu sembuhnya?Isma: (Tersenyum) Nggak apa-apa kak, Isma tau kok kalo Isma nggak bakalan sembuh.Nisa: (Membuang origami yang telah dikumpulkan) Nggak, Is. Kakak yakin kamu pasti akan sembuh. Dan kakak jamin itu. (menangis) Apapun akan kakak lakukan. Cuma kamu saudara kakak. Kakak nggak mau kehilangan orang-orang yang kakak cintai. Cukup orang tua kita saja yang tiada. Semangatlah, Is.Isma: (tersenyum) Tak apa kak, selama aku menunggu aku akan membuat origami burung ini. Aku akan buat 1000 origami supaya Tuhan mengabulkannya. Orang dilegenda Jepang aja 100 origami udah bisa ngabulin doa. Aku akan buat 1000 untuk buat seluruh doa-ku terkabul.Nisa: Baiklah kakak akan bantu buatin.Isma: Jangan kak! kakak cariin Isma kertas aja buat bikin ini origami. (tersenyum)

INT.KAMAR ISMA-MALAMSatu demi satu origami terbentuk. Lipat demi lipatan kertas membentuk origami burung bangau.Isma: (VO) Aku harus membuat 1000 origami bangau dan sembuh. Aku percaya akan hal itu. Aku yakin, andai Sadako dapat membuat 1000 origami, ia akan sembuh. Aku akan melampoi Sadako yang hanya mampu membuat sampai 644 origami burung. Baru 35, aku harus semangat.(BLACKSCREEN WITH TEXT:)...1 BULAN KEMUDIAN...INT.KAMAR ISMA-SOREIsma: (VO) 100 origami pertama, harapan pertamaku (menulis) aku ingin kedua orangtuaku dapat hidup bahagia di surga (dilipat menjadi origami dan ditaruh meja).(BLACKSCREEN WITH TEXT:)...1 BULAN KEMUDIAN...INT.KAMAR ISMA-SOREIsma: (VO) sudah 200 origami, harapan keduaku (menulis) aku ingin sahabat-sahabat dan orang terdekatku termasuk keluarga dan kakakku bahagia (dilipat menjadi origami dan ditaruh meja).

(BLACKSCREEN WITH TEXT:)...1 BULAN KEMUDIAN...INT.KAMAR ISMA-SOREIsma: (VO) Sudah 300 origami, harapan ketigaku (menulis) aku ingin Kakakku dan orang yang aku cintai tetap sehat dan diberikan umur panjang (dilipat menjadi origami dan ditaruh meja).

(BLACKSCREEN WITH TEXT:)...1 BULAN KEMUDIAN...INT.KAMAR ISMA-SOREIsma: (VO) Sudah 400 origami, harapan keempatku (menulis) semoga kakak segera menyelesaikan kuliah dan menjadi orang yang sukses. Teman-temanku juga sama. amin (dilipat menjadi origami dan ditaruh meja).

(BLACKSCREEN WITH TEXT:)...1 BULAN KEMUDIAN...INT.KAMAR ISMA-SOREIsma: (VO) Sudah 500 origami, harapan kelimaku (menulis) semoga kakak segera mendapatkan jodohnya.(tersenyum) amin (dilipat menjadi origami dan ditaruh meja).

(BLACKSCREEN WITH TEXT:)...1 BULAN KEMUDIAN...INT.KAMAR ISMA-SOREIsma: (VO) Sudah 600 origami, harapan keenamku (menulis) semoga Tuhan segera memberikan donor padaku dan aku ingin sembuh (dilipat menjadi origami dan ditaruh meja).(BLACKSCREEN WITH TEXT:)...2 MINGGU KEMUDIAN...INT.KAMAR ISMA-SOREIsma: (VO) Sudah 644 origami, (menyempurnakan sebuah origami) setelah satu ini aku akan melampaui Sadako yang hanya membuat 644. (menyelesaikan origami) yes aku berhasil membuat 645 origami burung.

INT.LORONG RUMAH SAKIT-SIANGSuster, Dika, Dimas, Ditya, Zahra, dan Khadijah terlihat cemas mendorong Aisyah yang terbaring sekarat di tempat tidur.Dika: (menangis) Syah, Plis jangan tinggalin aku. Maafin aku, Syah. Aku emang kurang Respect sama kamu. Plis kasih aku kesempatan kedua. Bangun Syah! Suster, cepet! (CUT TO)INT.RUANG TUNGGU-SIANGVISUAL EFFECT: Siang yang terik perlahan menjadi haru membisu. Tangis membasahi suasana hari itu. Perlahan Dika duduk, lalu berdiri lagi. sesekali ia meninju dan benturkan kepalanya ke tembok.Dika: (Menangis) Sial!! (duduk lemas)Dimas: (Duduk menunduk disamping Dika) Dik, aku minta maaf.Dika: (Menoleh) Kau tak harus minta maaf. Dia tertabrak bukan karena salahmu. (terdiam)Dimas: Ini juga merupakan salahku. (MONTAGE: Dimas menelfon Isma saat-saat ia bersama Aisyah) Selama ini aku jadi informan Isma. Itulah alasan kenapa kau sering terhalang bersama Aisyah. (menangis) Secara tak langsung karena aku, hal ini dapat terjadi. Maafin aku, Dik...Dika: (Berdiri) Apa kamu bilang? (Menarik kerah baju Dimas) Dasar bajingan! (hendak meninju)(CUT TO)Isma datang dengan langkah menyeret dibantu Nadine dan anggota NAZI-VIP lainnya.Isma: Stop, Dik!! (nafas terenggah-enggah)Dika: Isma... (membantu berdiri) kamu masih belum sehat, Is... jangan dipaksain. (membantu mendudukan Isma.)Isma: (terenggah-enggah) Dimas nggak salah apa-apa. Aku yang minta dia buat mata-matain kamu. Kalau kamu mau nyalahin orang, salahkan aku aja. (menangis) Aku minta maaf udah egois.Mendengar hal itu, Dika semakin lemas dan hanya bisa duduk termenung.

(BLACKSCREEN WITH TEXT:)Beberapa saat kemudian...Dokter keluar dari ruang UGD.Dokter: Ada keluarga pasien?Dika: Saya pacarnya, Dok!Dokter: Baiklah. Kondisi korban masih sangat lemah. Tolong jangan berikan tekanan atau berita yang mengagetkan. Silahkan, dua orang yang boleh masuk. Tapi sebentar saja karena dia butuh waktu istirahat yang panjang.Isma: (menarik lengan Dika) Dik, aku mau ikut masuk ya... Aku ingin minta maaf sama Aisyah.(FADE OUT)

(FADE IN)INT.UGD-SIANGAisyah mulai sadar.Dika: Aisyah? Kamu sudah sadar. (menghapus air mata)Aisyah: (menengok kearah Isma) Kak Isma. Maafin aku yang udah egois. (menangis)Isma: Harusnya aku yang minta maaf, Syah. Aku yang udah egois. (menangis) Plis maafin aku.Aisyah: Iya kak. (menoleh ke arah Dika) Kak Dika aku ucapin terima kasih atas cinta yang pernah Kak Dika berikan. (menoleh kearah Isma) dan aku minta maaf, karena aku... kalian jadi terpisah. (mengambil nafas panjang dan memandang atap dengan tatapan kosong)Isma: Kita udah maafin kamu. Plis, Syah. Aku pingin kamu sehat dan hidup bahagia dengan Dika.Aisyah: (Menarik nafas panjang) Mungkin ini hukuman bagiku orang yang jahat. (membisik) Aku sudah siap.Dika : Apa maksud kamu, Syah.Tatapan Aisyah semakin kosong.Aisyah: Syukurlah. (Membisik) Aku bisa pergi dengan tenang kini.Isma: (Bengong) Syah, kamu harus tetap hidup Syah. Ayo Syah... lawan!! Umurmu masih panjang Syah. Plis hanya aku aja yang mati, kau harus tetap sehat demi Dika.Nafas Aisyah mulai menyesak.Dika: Syah... syah... (Berteriak) Dokter! Dokter!Aisyah: (nafas menyesak) Kak Dika... Kak Isma... Tolong sampaikan pesan maaf-ku kepada semua teman-teman dan keluargaku. (terbata-bata) Kak Isma tolonglah terimalah donor hatiku ini.Isma: Aisyah, jangan ngomong gitu! Umurmu masih panjang, Syah... Plis kamu harus tetap hidup demi Dika dan semua orang yang sayang padamu.Aisyah mulai sulit bernafas.Dika: Aisyah... bertahanlah! Dokter! Dokter! (keluar ruangan)Aisyah: (menarik tangan Isma) Kak Isma... (terbata-bata) tolong terima donor hatiku dan jaga hatiku beserta perasaan cinta didalamnya pada Kak Dika. (tersenyum) berikan hati ini juga padanya (memberikan liontin hati pada Isma dan memejamkan mata)Isma: Aisyah! Aisyah! Dokter! Dokter!

(CUT TO)EXT.KUBURAN AISYAH-PAGIDimas: Yang sabar ya, Dik.Ditya: Yang sabar ya, Dik.Khadijah: Kak Dika ikhlaskanlah Aisyah. Agar dia bisa tenang di alam sana.Zahra: (melihat Isma datang) Kak, Kami tunggu di gerbang depan. (Mendorong yang lain)Dika: Terima kasih. (tersenyum)Ketika semua telah berlalu pergi, Isma datang.Dika: Aisyah... kenapa kau pergi terlalu cepat. (menangis)Isma: Dika, ikhlaskanlah Aisyah. Ia telah tenang di surga. (memberikan liontin) Ini juga salah satu wasiat darinya.Dika: (membuka liontin) Aisyah... (mengelus foto didalamnya) tetaplah tersenyum dalam hidupku. (menoleh ke arah Isma dan Isma tiba-tiba menjadi Aisyah) Aisyah! (mengusap mata)Isma kembali terlihat disampingnya.Isma: (Menaburkan bunga) Izinkanku untuk mencintaimu dengan hatiku dan hati Aisyah. (tersenyum) Aku minta doa untuk operasiku nanti.

(FADE OUT)(BLACKSCREEN WITH TEXT:)1 TAHUN KEMUDIAN...(FADE IN)EXT.HALAMAN DEPAN TEMPAT AISYAH DAN DIKA JADIAN-SOREIsma: Dik... (menepuk punggung Dika) tempat paling indah ya... (duduk di depan Dika) maaf aku tak bisa mengantikan posisi Aisyah di hatimu. (murung)Dika: (tersenyum) Tetaplah jadi dirimu. Meski terkadang aku melihat Aisyah saat menatapmu, tapi akan kucoba... (mengenggam tangan Isma) mencintaimu. (tersenyum) Karena aku yakin kau akan menjadi masa depanku...(FX: LOVE SONG)THE END27