Slide 1
Kelompok F1: Zefanya merryani 102012308Ronaldi susilo
102012459Caecilia Ayu Putri Wulandari 102013028Angela tiana
102013143Bayu Putra Killa 102013235Felisia Varian Wibowo
102013324Cicilia Desynta 102013400Gerrit Yefta Fanuel 102013447Ain
Nur Abu Bakar 102013514
Kolestasis pada Bayi
Seorang anak usia 2 bulan dibawa ke Dokter dengan keluhan utama
kuning pada seluruh badannya. Ibu mengatakan bahwa badan kuning
terlihat sejak usia 2 minggu. Semakin lama semakin kuning. Anak
juga menjadi rewel, kurang aktif, menangis lemah dan malas menyusu.
Riwayat demam tidak ada, pada pemeriksaan fisik didapatkan (+)
sklera ikterik, (+) jaundice di seluruh tubuh dan mukosa, TTV dalam
batas normalSkenario
Rumusan MasalahSeorang anak usia 2 bulan dibawa ke Dokter dengan
keluhan utama kuning pada seluruh badannya sejak usia 2 minggu.
Riwayat demam tidak ada, pada pemeriksaan fisik didapatkan (+)
sklera ikterik, (+) jaundice di seluruh tubuh dan mukosa, TTV dalam
batas normalMind mapSeorang anak usia 2 bulan dibawa ke Dokter
dengan keluhan utama kuning pada seluruh badannya sejak usia 2
minggu.Pemeriksaan fisikPemeriksaan penunjangAnamnesis WDDDEtiologi
Epidemiologi Patofisiologi Gejala klinisTatalaksana Komplikasi
Prognosis Pencegahan AnamnesaIdentitas pasienKeluhan utamaRPS
Keluhan Penyerta RPDRPK dan sosial
Apa ada ikterus ?Apakah feses berwarna seperti dempul/alkolis
?Urin yang berwarna kuning/gelap ? Karena bilirubin urin yang
meningkatApa saat hamil si ibu menderita infeksi ?Adakah riwayat
keluarga yang menderita kolestasis
Pemeriksaan Fisik(+) sklera ikterik(+) jaundice di seluruh tubuh
dan mukosaTTV dalam batas normalPemeriksaan PenunjangTes darah :
hitung darah lengkap-makrositosis, trombositopenia atau ureum yang
rendah bisa ditemukan pada penyakit hati kronis. Tes fungsi hati:
kadar albumin yang rendah mungkin nonspesifik. Transaminase bisa
memberi petunjuk apakah ikterus terutama terjadi karena penyebab
hepatoselular (SGOT dan SGPT > fosfatase alkali) atau
kolestatisk (fosfatase alkali atau GT > SGOT), walaupun dapat
juga bersifat campuran. Tes serologi hepatitis virus: IgM hepatitis
A adalah pemeriksaan diagnostic untuk hepatitis A akut. Hepatitis B
akut ditandai adanaya HBSAg (antigen permukaan hepatitis B). USG
hati: bisa membantu menegakkan diagnosis klinis, karena bisa
menunjukkan abnormalitas hati fokal seperti metastasis, abses hati,
atau kelainan vascular. Bila menemukan tanda-tanda obstruksi bilier
dan penyebab ikterus (batu empedu, kanker ginjal). Bisa juga tidak
Nampak kelainan.Biopsy hati: histology hati tetap merupakan
pemeriksaan definitive untuk ikterus heptoseluler dan beberapa
kasus ikterus kolestatik intrahepatik akibat obat-obatan
(drug-induced).Diagnosa KerjaKolestasis neonatal : peningkatan
kadar bilirubin terkonjugasi yang berkepanjangan dalam serum
sesudah umur empat belas hari pertama. Kolestasis terjadi karena
disfungsi hepatoseluler atau obstruksi bilier
Diagnosa BandingAtresi bilierGalaktosemiaPengertian kelainan
yang paling sering menyebabkan kolestasis pada minggu pertama
setelah lahir. akibat dari defisiensi enzim galaktosa 1-fosfat
uridil transfarase yang diperlukan untuk metabolisme
galaktosaEtiologi
Masih belum diketahui, tetapi para ahli mengatakan karna
infeksiGejala Klinis
air kemih bayi berwarna pucat, tinja berwarna pucat, kulit
berwarna kuning, berat badan tidak bertambah atau penambahan berat
badan berlangsung sangat lama, dan hepatomegali. Pada bayi mencapai
2-3 bulan ,maka timbul gejala sebagai berikut; gangguan
pertumbuhan, gatal-gatal, tekanan darah tinggi vena porta
Bayi dengan galaktosemia tampak normal saat lahir, namun segera
setelah mulai diberikan susu sebagian besar akan mengalami ikterus,
muntah, diare, dan gagal tumbuh.Etiologi
Faktor RisikoFaktor Maternal : ras atau kelompok etnik tertentu
(Asia, Native American,Yunani), komplikasi kehamilan (DM,
inkompatibilitas ABO dan Rh), penggunaan infus oksitosin dalam
larutan hipotonik, dan ASI; Faktor Perinatal : trauma lahir
(sefalhematom, ekimosis), infeksi (bakteri, virus, protozoa); dan
Faktor Neonatus : prematuritas, faktor genetik, polisitemia, obat
(streptomisin, kloramfenikol, benzyl-alkohol, sulfisoxazol),
rendahnya asupan ASI, hipoglikemia, dan hipoalbuminemia.
EpidemiologiPada sebagian besar neonatus, ikterik diketemukan
pada minggu pertama kehidupannya. Dikemukakan bahwa angka kejadian
ikterus terdapat pada 60% bayi cukup bulan. Ikterus ini pada
sebagian penderita dapat terbentuk fisiologis dan sebagian lagi
pada patologik yang menimbulkan gangguan yang menetap atau
menyebabkan kematian. Alpha-1 antitripsin yang prevalensinya tinggi
adalah yang paling umum di daerah pesisir barat eropa utara
termasuk kepulauan InggrisMetabolisme Bilirubin
ProduksiTransportasiKonjugasiEkskresiPatofisiologi
Batasan Ikterus Neonatorum
Ikterus FisiologisIkterus timbul pada hari ke 2 4.Bilirubin
serum meningkat dengan kecepatan kurang dari 5 mg/dl per 24
jam.Kadar bilirubin serum kurang dari 12 mg/dl pada bayi aterm dan
kurang dari 14 mg/dl pada bayi preterm.Dapat menghilang dengan
sendirinya.Tidak perlu penanganan khusus.
Ikterus PatologisIkterus timbul dalam 24 jam pertama
kehidupan.Bilirubin serum meningkat dengan kecepatan lebih besar
dari 5 mg/dl per 24 jam.Kadar bilirubin serum lebih besar dari 12
mg/dl pada bayi aterm dan lebih besar dari 14 mg/dl pada bayi
preterm.Ikterus persisten sampai melewati minggu pertama kehidupan
(prolonged jaundice), atauBilirubin direk lebih besar dari 1
mg/dl.
HiperbilirubinemiaLebih dikenal dengan istilah kernikterus atau
ensefalopati bilirubin karena bilirubin yang tidak terkonjugasi
sampai pada otak. Dalam hal ini, kadar bilirubin dalam darah lebih
dari 13 mg/dl.
Jenis-jenis IkterusIkterus yang timbul pada 24 jam pertama,
Ikterus yang timbul 24- 72 jam sesudah lahir, Ikterus yang timbul
sesudah 72 jam pertama sampai akhir minggu pertama, dan Ikterus
yang timbul pada akhir minggu pertama dan selanjutnya.
Derajat IkterusKepala dan leher = 5 mg/dLI + sampai pusat = 9
mg/dLII + sampai lutut = 11,4 mg/dLIII + lengan & tungkai =
12,4 mg/dLIV + sampai telapak tangan & kaki = 16 mg/dL
Gejala Klinisgejala klinis utama pada kolestasis bayi adalah
ikterus, tinja akholis, dan urine yang berwarna
gelapPenatalaksanaan Foto terapiFenobarbitalTransfusi
TukarAntibiotik : diberikan bila terkait dengan adanya infeksi
Komplikasi Komplikasi terberat ikterus pada bayi baru lahir
adalah ensefalopati bilirubin atau kernikterus. Kernikterus terjadi
pada keadaan hiperbilirubinemia indirek yang sangat tinggi, cedera
sawar darah-otak dan adanya molekul yang berkompetisi dengan
bilirubin untuk mengikat albuminPencegahanPengawasan antenatal yang
baikMenghindari obat yang dapat meningkatan ikterus pada bayi pada
masa kehamilan dan kelahiranPencegahan dan mengobati hipoksia pada
janin dan neonatusPenggunaan fenobarbital pada ibu 1-2 hari sebelum
partusImunisasi yang baik pada bayi baru lahirPemberian makanan
yang diniPencegahan infeksi
Prognosis Bila diakibatkan oleh kelainan metabolisme, maka
intervensi sesuai dengan kelainan metabolismenya. Intervensi ini
akan menyebabkan kolestasis membaik tetapi sebagian bersifat
progresif, kemudian membuat kondisi pasien semakin memburuk,
berakhir dengan sirosis, gagal hati dan akhirnya
meninggal.Kesimpulan Anak tersebut di diagnosis neonatal kolestasis
karna menurut anamnesis serta pemeriksaan fisik . Kolestasis
neonatal yaitu hambatan sekresi dan atau aliran empedu yang
biasanya terjadi dalam 3 bulan pertama kehidupan .