KETRAMPILAN DASAR KONSELING NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI 1. Attending (Perhatian ) Attending adalah keterampilan atau teknik yang digunakan konselor untuk memusatkan perhatian kepada klien agar klien merasa dihargai dan terbina suasana yang kondusif sehingga klien bebas mengekspresikan atau mengungkapkan tentang apa saja 1. Untuk meningkatk an harga diri klien, 2. menciptaka n suasana aman, dan nyaman 3. memberikan kenyakinan klien untuk dapat 1. Posisis Badan, yang baiak mencakup: a. Duduk dengan badan menghadap klien b. Tangan diatas pangkuan atau berpegang bebas atau kadang – Konseli: “Assalamua’alaikum, siang pak!” Konselor: “Walaikumsalam, siang mbak elly! Silahkan duduk!” (sambil berjabat tangan dan mempersilahkan duduk) Konseli: “pak, maaf yah siang – siang mengganggu bapak.” Konselor: “wahh..
66
Embed
sites.google.com1 )Attd... · Web viewTerfokusnya pembicaraan menurut proses dan alur konseling. Lead Umum Coba ceritakan.. Kalau saya boleh tahu … Bisakah anda menceritakan …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KETRAMPILAN DASAR KONSELING
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
1. Attending(Perhatian)
Attending adalah
keterampilan atau teknik yang
digunakan konselor untuk
memusatkan perhatian
kepada klien agar klien
merasa dihargai dan terbina
suasana yang kondusif
sehingga klien bebas
mengekspresikan atau
mengungkapkan tentang apa
saja yang ada dalam pikiran,
perasaan ataupun tingkah
lakunya.
Yang Perlu diperhatikan:
3VS + B
1. Visual = Kontak mata
2. Voice = Nada suara,
1. Untuk
meningkatkan
harga diri klien,
2. menciptakan
suasana aman,
dan nyaman
3. memberikan
kenyakinan
klien untuk
dapat mengung
kapkan tentang
dirinya secara
terbuka.
1. Posisis Badan, yang
baiak mencakup:
a. Duduk dengan
badan menghadap
klien
b. Tangan diatas
pangkuan atau
berpegang bebas
atau kadang –
kadang digunakan
untuk
menunjukkan
gerak isyarat
yang sedang
dikomunikasikan
secara verbal
c. Responsif dengan
Konseli:
“Assalamua’alaikum, siang
pak!”
Konselor: “Walaikumsalam,
siang mbak elly! Silahkan
duduk!” (sambil berjabat
tangan dan mempersilahkan
duduk)
Konseli: “pak, maaf yah siang
– siang mengganggu bapak.”
Konselor: “wahh.. tidak apa-
apa mbak. Bagaimana
kabarnya mbak?” (dengan
tersenyum dan badan agak
condong kedepan)
Konseli: “Alhamdulliah baik
pak.”
artikulasi, intonasi.
3. Verbal Tracking =
membahas pembicaraan
secara tuntut.
4. Body Language = Posisi
badan, ekspresi wajah dll
Rumus: SOLER
a. Sitting Squarely
(duduk sejajar dengan
konseli)
b. Open postur (sikap
tubuh yg terbuka)
c. Learning forwards
when necessary
(kecondongan tubuh)
d. Eye contact (kontak
mata)
e. Relax body language
(kenyamanan)
menggunakan
bagian wajah
d. Badan rilexs dan
agak condong
kedepan.
2. Kontak Mata
Melihat klien oada
waktu dia berbicara
kepada konselor dan
sebaliknya.
3. Mendengarkan
Konselor: “syukurlah kalau
begitu, wah tambah cantik
saja ini mbak elly.”
Konseli: aahh bapak ini bisa
saja.
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH
2. Opening (Pembukaan)
Teknik dasar untuk
mengawali atau membuka
konseling. / keterampilan
untuk membuka atau
memulai, atau
mengkomunikasi hubungan
konseling.
1. Membina
hubungan
baik antara
klien dan
konselor
2. Memperoleh
kepercayaan
kepada klien.
3. Memberikan
penghargaan
kepada klien.
4. Klien dapat
bebas dan
nyaman serta
terbuka
dalam
mengungkap
kan masalah
1. Penyambutan
-Verbal
Menjawab salam,
menyebut nama klien
dll.
-Nonverbal
Jaba tangan, senyum
manis, memilihkan
tempat duduk dll.
2. Inisiasi pembicaraan
(Topik Netral)
-menanyakan kabar,
hobi dll.
3. Transisi pembicaraan
(alih topic).
aKonseli: “selamat siang Bu”
Konselor: “selamat siang
mbak sandra. silakan duduk
mbak!” ( berjabat tangan dan
mempersilakan untuk duduk)
Konseli: “sebelumnya maaf
bu, siang–siang saya
mengganggu ibu.”
Konselor: “owalah....tidak
apa – apa mbak sandra.
Bagaimana kabarnya mbak?”
(memulai membuka
percakapan dan dengan wajah
yang berseri – seri)
Konseli: “Alhamdulillah baik
bu.”
Konselor:“bagaimana dengan
les keyboardnya mbak?”.
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH
3. Acceptance (Penerimaan)
acceptance (penerimaan)
adalah teknik yang digunakan
konselor untuk menunjukkan
minat dan pemahaman
terhadap hal - hal yang
dikemukakan klien. /
menerima apa adanya,
menerima pribadi klien
sebagai suatu keseluruhan.
1. Untuk
menyatakan
bahwa
konselor hadir
dan bersama
klien.
2. Agar klien
merasa
diterima dan
diperhatikan
3. Agar klien
memperoleh
balikan apa
yang ia
katakana
didengar dan
dipahami.
1. Verbal
Kata-kata pendek:
Oh ya, heemm, baik,
terus dll.
Kalimat:
Saya bisa memahami,
saya bisa merasakan
Saya mengerti….
2. Nonverbal
-mengangguk kepala
-isyarat tangan
-kontak mata
-ekspresi wajah
-gestur/postur tubuh
Konseli: “Bu, saya galau
setelah yudisium. IP saya
turun drastis buk.”
Konselor:“iya...(sambil
mengangguk anggukan
kepala) saya dapat
memahami perasan Mbak
Angel.”
Konseli: “bagaimana saya
tidak galau buk, IP saya turun
0,5 buk. Benar–benar sungguh
menyedihkan.”
Konselor:(konselor
mengangguk anggukan kepala
dan memandangi konseli)
"hemm....hemmm...”
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
4. Reflection of
Feeling
(Pemantulan
Perasaan)
adalah teknik menanggapi
pembicaraan konseli yang
digunakan konselor untuk
memantulkan perasaan /
sikap yang terkandung
dibalik pernyataan klien.
a. Memperjelas apa
yang sebenarnya
di rasakan klien.
b. Mendorong klien
agar lebih
terbuka
mengekspresikan
perasaanya, baik
positif maupun
negative.
c. Agar klien lebih
percaya diri.
d. Mendorong klien
agar lebih
banyak
membantu klien
menata atau
mengatur
perasaan-
1. Agaknya…
2. Sepertinya…
3. Tampaknya….
4. Rupa-rupanya…
5. Kedengarannya…
6. Nada-nadanya….
Contoh 1
Konseli: “saya harus
bagaimana lagi, saya sudah
cukup mengalah kepada dia
selama ini, saya tidak
mungkin terus-terusan seperti
ini.”
Konselor: “nampaknya
saudara sangat jengkel dengan
teman saudara tersebut?”
Contoh 2
Konseli: saya sudah berusaha
agar dia tidak selalu
mencontek pekerjaan rumah
saya, agar dia mau mencoba
berusaha sendiri, tetapi teman
saya tetap saja begitu dengan
perasaannya.
e. Memberitahukan
pada klien
bahwa konselor
memahami
perasaan klien,
sehingga
perasaan tersebut
dapat berkurang.
f. Membantu klien
membedakan
intensitas
berbagai
perasaan yang
ada dalam
dirinya.
memaksa”.
Konselor :” Seprtinya anda
merasa kesal dengan teman
anda”.
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
5. Restatement(Mengulang Pernyataan)
Restatement adalah teknik
menanggapi pembicaraan
yang digunakan konselor
untuk mengulang atau
menyatakan kembali
pernyataan klien (sebagian
atau seluruhnya) yang
dianggap penting.
a. Untuk
mengetahui
persepsi
konselor,
tujuannya untuk
meyakinkan
klien bahwa
konselor
mengerti dengan
apa yang
disampaikan
oleh klien.
b. Untuk
merealisasikan
komentar klien
dengan
mengulang apa
yang klien
katakan dalam
Disesuaikan dengan apa
yang diungkapkan klien
(sesuai kebutuhan)
1. Pengulangan dalam
bentuk kata.
Contoh: “Cemburu”
“tidak tulus”
2. Pengulangan dalam
bentuk kalimat.
Contoh: “anda tidak
mau berteman
dengannya lagi?”
Klien: “Saya kalau membantu
uang belum pernah. Tapi
waktu kami sehat saya sering
memberi jajan dan temanku
ini saya ajak makan bersama.
Tidak tega saya makan sendiri
di tempatnya, sedangkan dia
memang tidak mempunyai
uang” kata yang dianggap
penting : (Tidak tega)
Konselor: “Tidak Tega?”
Klien: “Pada dasarnya saya tidak
iri hati terhadap temanku,
karena ia mendapat uang
beasiswa. Saya pikir berapa
sih beasiswa yang diaterima,
paling banyak Rp 75.000.
Saya rasa uang jajan yang
diberikan orang tua sudah
cara-cara lebih
tepat.
c. Mengarahkan
pembicaraan
lebih lanjut
sesuai dengan
yang diinginkan
konselor.
d. Menemukan inti
masalah
lebih”. kata yang dianggap
penting : (Tidak iri hati)
Konselor: Tidak iri hati
kepada temanmu yang
mendapat beasiswa?
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
6. Paraphrasing(Menangkap
Pesan)
Menangkap Pesan
(Paraphrasing) adalah
teknik untuk menyatakan
kembali esensi atau inti
ungkapan klien dengan teliti
mendengarkan pesan utama
klien, mengungkapkan
kalimat yang mudah dan
sederhana. Atau
pengulangan dengan kata-
kata dan nada yang sama
tetapi didahului penegasan
konselor.
a. Menyatakan
kembali
ungkapan klien.
b. Memberi arahan
jawabannya
wawancara
konseling.
c. Pengecekan
kembali persepsi
konselor tentang
apa yang
diungkapkan
klien
Paraphrasing biasanya
didahului dengan kata-
kata berikut:
a. Anda mengatakan
bahwa anda…
b. Jadi anda berpikiran
bahwa…..
c. Menurut anda…
d. Nampaknya yang anda
katakana…..
e. Singkatnya…
f. Boleh dikatakan
bahwa…
Contoh 1
Klien: “Dia tidak
mengizinkan saya untuk
melamar pekerjaan itu,
padahal saya menginginkan
pekerjaan tersebut, tetapi dia
menggagalkannya, sebenrnya
dia hanya tidak ingin saya
meninggalkan kota ini”
Konselor: “Apakah anda
merasa bahwa ia sebenarnya
takut berpisah dengan anda?”
Contoh 2
Konseli : “Itu suatu pekerjaan
yang baik, akan tetapi saya
tidak mengambilnya. Saya
tidak tahu mengapa
demikian?”
Konselor : ”Tampaknya Anda
masih ragu dengan keputusan
Anda”
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
7. Clarification Teknik yang digunakan
konselor untuk menanggapi
a. Mendorong klien
untuk melakukan
a. Pada dasarnya….. Cintoh 1
Klien : “Saya sebel dengan
(Penegasan
Pernyataan)
konseli dengan cara
memperjelas dengan
menggunkan kata-kata baru
dengan acuan inti kalimat
yang diucapkan klien atau
menggunakan pertanyaan
yang dapat memperjelas
jawaban klien atas
ucapannya.
elaborasi.
b. Memeriksa
ketepatan apa
yang didengar
konselor terhadap
pesan-pesan
klien.
c. Memperjelas
pesan-pesan yang
samar atau
membingungkan.
d. Diperoleh
kejelasan inti isi
pembicaraan
konseli.
e. Konseli terbantu
mendiskriminasi
kan perbuatan
ataupun situasi
yang dihadapi.
b. Pada pokoknya,….
c. Pada intinya….
d. Singkat kata…..
e. Dengan kata lain….
teman saya Bu. Setiap saya
meminjami buku pasti tidak
dikembalikan. Padahal saya
telah memintanya beberapa
kali. Tapi dia seolah tidak
menghiraukan perkataan
saya.”
Konselor : “Pada intinya,
anda kecewa dengan sikap
teman anda?”
Contoh 2
Klien : “Bu, saya kan sudah
kos di kos MAWAR 2 tahun
ini. Tetapi biaya kos selalu
naik setiap pergantian
semester, namun fasilitasnya
itu-itu saja. Padahal keadaan
ekonomi keluarga saya biasa-
biasa saja”
Konselor : “Singkat kata,
f. Mengarahkan
pembicaraan
lebih lanjut
kearah uraian
situasi ataupun
perbuatan yang
lebih luas dan
dalam.
Anda tidak puas dengan
pelayanan yang diberikan
pemilik kos?”
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
8. Interpretation
(Penafsiran)
Keterampilan yang
digunakan konselor dalam
a. Mengembangkan
hubungan
1. Pengecekan Informasi
a. Darai uraian ada
Contoh 1
Klien : “saya itu sudah
proses konseling untuk
menafsirkan makna dari
pesan yang di ungkapkan
konseli, baik itu perasaan,
ide-ide, pikiran, perilaku
maupun sikap dari konseli.
menyehatkan
melalui dorongan
pengungkapan
diri konseli,
peningkatan
kredibilitas
konselor dan
pengkomunikasia
n sikap-sikap
menyehatkan
kepada konseli.
b. Mengenali
hubungan sebab
akibat diantara
pesan dan
perilaku eksplisit
dan implisit
konseli.
c. Membantu
konseli mengkaji
seperti itu, apakah
anda bermaksud
mengatakan……
b. Apakah yang anda
katakan adalah…?
2. Interpretasi Tunggal
a. Agaknya anda…
b. Atas ungkapan
anda…
3. Interpretasi Ganda
a. Dari uraian dan
gerak-gerik yang
anda tampakkan
agaknya anda…
b. Dari perkataan dan
perbuatan anda,
sepertinya anda…
mencoba bersikap ramah
terhadap mereka dengan
menyapa mereka dulu,
mengajak bercanda, sering
berbagi makanan kepada
mereka. Tetapi tetap saja
mereaka itu cuek dan seolah
menjauhi saya, saya harus
bagaimana lagi?”
Konselor : “dari uraian anda
seperti itu, jadi anda berfikir
bahwa teman-teman anda
menjauhi anda?”
Contoh 2
InterpretasiTtunggal
Konselor : “atas ungkapan
anda, sepertinya anda tahu
persis bagaimana sikap teman-
teman anda terhadap anda.
tingkah laku,
pemikiran-
pemikiran, dari
sudut tinjauan
lain dengan
penjelasan lain.
d. Memotivasi
konseli
menggantikan
pemikiran
merusak diri atau
tingkah laku tidak
efektif.
Benarkah demikian”
Contoh 3
Interpretasi Ganda
Konselor : “dari uraian dan
gerak-gerik yang anda
tampakkan, menurut anda,
anda tidak nyaman dengan
keadaan dan sikap dari teman-
teman anda?”.
NO KDK DEFINISI TUJUAN MODALITA CONTOH APLIKASI
9. Structuring
(Penataan,
Pembatasan
Teknik penginformasiaan
dan penyepakatan akan
perlunya dan diikutinya
1. Melalui strukturing konseling dapat mengkomunikasi
Sesuai dengan kebutuhan Contoh 1 Time limit dari konseli
Konseli: “pak, sebetulnya
batasan-batasan tertentu
dalam proses konseling agar
dapat berjalan sesuai
dengan prinsip-prinsip
layanan professional. Atau
structuring (pembatasan)
adalah teknik yang
digunakan konselor untuk
memberikan batas-batas
atau pembatasan agar proses
konseling berjalan sesuai
dengan apa yang menjadi
tujuan dalam konseling.
kan kepada konseli tentang peran dan tanggung jawab dirinya dan diri konseli dalam proses konseling serta arah dari proses konseling yang akan dilaksanakan.
2. Struktur dapat menurunkan atau mengurangi jumlah, intensitas, atau dampak dari kesalahan pengertian antara konselor dan konseli.
3. Struktur dapat digunakan oleh konselor sebagai alat untuk menangani
sudah seminggu yang lalu saya ingin menemui bapak, tetapi baru kali ini saya dapat berjumpa dengan bapak. Dan hari ini saya dapat berjumpa dengan bapak dari jam 08.00 sampai jam 08.30, karena jam 08.30 nanti saya ada acara pembekalan PPL di laboratorium.”
Konselor: “kalau demikian, marilah kita manfaatkan waktu selama 30 menit ini dengan sebaik-baiknya”
Contoh 2 Time limit dari konselor
Konseli: “saya sulit sekali menyesuaikan diri dengan teman-teman di kampus ini, karena itulah saya kemari untuk memperbincangkannya
perbedaan-perbedaan, khususnya perbedaan dalam asumsi dan harapan konselor dan konseli.
4. Struktur juga dapat digunakan oleh konselor untuk menangani munculnya perasaan tidak pasti dan kecemasan konseli berkenaan dengan hubungan atau proses konseling yang akan dilaksanakan.
5. Adanya struktur dapat membuat proses konseling menjadi lebih
dengan ibu.”
Konselor: “bagus, anda kemari untuk membahas masalah anda dengan saya, namun perlu diketahui bahwa jam 10.00 nanti saya diundang oleh dekan untuk menghadiri rapat dan kita hanya memiliki waktu selama 45 menit. Oleh karena itu, marilah kita gunakan waktu ini dengan sebaik-baiknya.”
Contoh 3 Role limit (pembatasan peran)
Konseli: “akhir-akhir ini saya sulit sekali mengkonsentrasikan diri dalam belajar, karena itu saya menemui bapak untuk meminta nasihat bagaimana cara belajar yang baik.” Konselor: “anda meminta
efisien, karena struktur memformulasikan komponen-komponen atau variabel-variabel prosedur perlakuan dengan dirumuskan dengan spesifik.
6. Struktur akan dapat membuat konselor lebih comfortable dan percaya diri.
nasihat dari saya? Perlu diketahui bahwa saya tidak dapat memberikan nasihat sebagaimana yang anda minta, tetapi marilah kita bicarakan bersama masalah yang sedang anda alami kemudian kita cari jalan keluarnya.”
Contoh 4 Problem limit (pembatasan masalah)
Konseli: “pak, saya sulit sekali berkonsentrasi dalam belajar, sehingga ketika ujian berlangsung saya tidak dapat mengerjakannya dengan baik, maka dari itu nilai saya menjadi jelek. Disamping itu, dikelas saya juga sulit sekali bergaul dengan lawan jenis dan satu hal lagi pak, bagaimana ya caranya agar saya dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru?”
Konselor: “dalam masalah yang anda kemukakan tadi, setidaknya ada tiga hal yang menjadi masalah yaitu masalah berkonsentrasi dalam belajar, masalah dengan bergaul dengan lawan jenis, dan masalah penyesuaian diri. Nah, dari ketiga masalah tersebut, mana yang mendesak untuk kita bicarakan terlebih dahulu?”
Contoh 5 Action limit (pembatasan tindakan)
Konseli: “(datang ke ruang konseling dengan marah-marah, wajah memerah, dan dengan menyobek-nyobek kertas)”
Konselor: “tenang-tenang, anda boleh mengutarakan apa saja disini, tetapi satu hal yang tidak boleh anda lakukan disini yaitu mengotori ruangan ini.”
Konseli: “bagaimana ya pak, apa saya harus menceritakan semuanya….. saya nggak enak pak….”
Konselor: “saya memahami perasaanmu, memang berat untuk menyampaikan, tetapi perlu kamu ketahui, kita tidak ingin merugikan atau menyakiti siapapun. Kalau itu sifatnya rahasia, saya menjamin untuk menjaga kerahasiaannya.”